Makalah Rosella Merahhhhh

26
PEMANFAATAN TANAMAN ROSELLA MERAH (Hibiscus sabdariffa L.) SEBAGAI ALTERNATIF OBAT TRADISIONAL Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Budidaya Tanaman Obat Oleh: 1. Cahyo Supriyadi H 0709023 2. Edy Wardiyanto H 0709033 3. Mamluatul Khikmah H 0709068 4. Nurul Fauziah H 0709084

Transcript of Makalah Rosella Merahhhhh

Page 1: Makalah Rosella Merahhhhh

PEMANFAATAN TANAMAN ROSELLA MERAH (Hibiscus sabdariffa L.)

SEBAGAI ALTERNATIF OBAT TRADISIONAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Budidaya Tanaman Obat

Oleh:

1. Cahyo Supriyadi H 0709023

2. Edy Wardiyanto H 0709033

3. Mamluatul Khikmah H 0709068

4. Nurul Fauziah H 0709084

PRGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA2012

Page 2: Makalah Rosella Merahhhhh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini penggunaan obat herbal cenderung terus meningkat,

baik di negara yang sedang berkembang maupun di negara-negara maju.

Peningkatan penggunaan obat herbal ini mempunyai dua dimensi korelatif

yaitu aspek medik terkait dengan penggunaannya yang sangat luas diseluruh

dunia dan aspek ekonomi terkait dengan nilai tambah yang mempunyai

makna pada perekonomian masyarakat.

Negara Indonesia berada didaerah tropis yang banyak

keanekaragaman tanaman yang ada di Indonesia. Berbagai macam tanaman

dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan maupun bahan obat. Hutan tropis

yang sangat luas beserta keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya

merupakan sumber daya alam Indonesia yang tak ternilai harganya. Saat ini

sekitar 9.600 spesies diketahui berkhasiat obat, namun baru sekitar 200

spesies yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri obat

tradisional dan dari jumlah tersebut baru sekitar 4% yang dibudidayakan.

Penggunaan bahan alam sebagai obat (biofarmaka) cenderung mengalami

peningkatan dengan adanya isu back to nature dan krisis ekonomi yang

mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat terhadap obat-obat modern

yang relatif lebih mahal harganya. Obat dari bahan alam juga dianggap

hampir tidak memiliki efek samping yang membahayakan. Tren kembali ke

alam yang dipicu dengan usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat

prevalensi penyakit kronis meningkat,  adanya kegagalan penggunaan obat

modern untuk penyakit tertentu (seperti kanker), mahalnya harga obat, dan

komplikasi yang ditimbulkan dari obat sintetik serta meluasnya akses

informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia. Pemanfaatan  tanaman obat

dapat meningkatkan kesejahteraan  masyarakat. Selain itu juga dapat

meningkatkan kemajuan  sains dan teknologi bangsa Indonesia.

Salah satu tanaman yang dapat dijadikan bahan obat dan

dihidangkan yaitu tanaman Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa L.).

Page 3: Makalah Rosella Merahhhhh

Tanaman Rosella Merah memberikan banyak manfaat dibidang kesehatan.

Produk hasil olahan Rosella Merah ini juga beranekaragam sehingga

dapat memikat masyarakat yang biasa mengkonsumsi produk herbal.

Rosella dapat dijadikan sebagai bahan minuman, sari buah, salad, sirup,

pudding dan asinan. Minuman dari kelopak bunga rosella, selain mempunyai

rasa yang enak juga berkhasiat sebagai obat batuk. Sebagai obat tradisional

secara empiris berkhasiat sebagai antiseptic, aprodiasiak, diuretic, pelarut,

sedative, dan tonik.

B. Tujuan

Rosella bunga memiliki banyak manfaat, kebanyakan orang

menggunakan bunga ini dalam minuman herbal dengan rasa yang agak

sedikit asam. Di Indonesia, Thailand, Meksiko, Arab dan Mesir, bunga

rosella sudah dikenal dan dikonsumsi. Dalam makalah ini, akan diuraikan

mengenai deskripsi tanaman Rosella Merah, kandungan bahan kimia,

manfaat, perbanyakan rosella merah, pengolahannya sebagai bahan makanan

dan minuman berkhasiat untuk kesehatan, serta peluang usaha dari rosella

merah. Diharapkan informasi ini bermanfaat bagi pembaca, baik untuk

kepentingna pribadi maupun bisnis.

Page 4: Makalah Rosella Merahhhhh

BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

A. Tanaman Obat Tradisional Indonesia

Salah satu prinsip kerja obat tradisional adalah proses (reaksinya)

yang lambat (namun bersifat konstruktif), tidak seperti obat kimia yang bisa

langsung bereaksi (tapi bersifat destruktif/merusak). Hal ini karena obat

tradisional bukan senyawa aktif. Obat tradisional berasal dari bagian tanaman

obat yang diiris, dikeringkan, dan dihancurkan. Jika ingin mendapatkan

senyawa yang dapat digunakan secara aman, tanaman obat harus melalui

proses ekstraksi, kemudian dipisahkan, dimurnikan secara fisik dan kimiawi

(di-fraksinasi). Tentu saja proses tersebut membutuhkan bahan baku dalam

jumlah yang sangat banyak.

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional,

turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan,

atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan

tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang

bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih

mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat

tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa

penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna

oleh tubuh.

Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang

dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa

dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk

obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair,

simplisia dan tablet.

Page 5: Makalah Rosella Merahhhhh

B. Deskripsi Rosella merah (Hibiscus sabdariffa L.)

Dalam taksonomi tumbuhan, rosella merah diklasifikasikan sebagai

berikut :

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Malvaceales

Famili : Malvaceae

Genus : Hibiscus

Speces : Hibiscus sabdariffa L.

Varietas : Hibiscus sabdariffa varietas sabdariffa L.

Hibiscus sabdariffa varietas ultissima Wester

Hibiscus sabdariffa L. merupakan tanaman semusim yang tumbuh

tegak bercabang yang berbatang bulat dan berkayu. Daunnya tunggal,

berbentuk bulat telur, pertulangan menjari dan letaknya berseling dan

pinggiran daun bergerigi. Bunga rosella bertipe tunggal yaitu hanya

terdapat satu kuntum bunga pada setiap tangkai bunga. Bunga ini

mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu dengan panjang 1 cm,

pangkal saling berlekatan dan berwarna merah. Mahkota bunga rosella

berwarna merah sampai kuning dengan warna lebih gelap dibagian

tengahnya. Tangkai sari merupakan tempat melekatnya kumpulan benang

sari berukuran pendek dan tebal. Putik berbentuk tabung dan berwarna

kuning atau merah. Bunga rosella bersifat hermaprodit sehingga mampu

menyerbukan sendiri. Buahnya berbentuk kerucut, berambut, terbagi menjadi

5 ruang, berwarna merah. Bentuk biji menyerupai ginjal, berbulu, dengan

panjang 5 mm dan lebar 4 mm (Maryani, 2005).

Rosela, rosella, asam paya, asam kumbang dan asam susur atau

Hisbiscus sabdariffa, adalah spesies bunga yang berasal dari benua Afrika.

Mulanya bunga yang juga cantik untuk dijadikan penghias halaman rumah itu

diseduh sebagai minuman hangat di musim dingin dan minuman dingin di

musim panas. Di negeri asalnya, Afrika, rosela dijadikan selai atau jeli. Itu

Page 6: Makalah Rosella Merahhhhh

diperoleh dari serat yang terkandung dalam kelopak rosela, sementara di

Jamaika, dibuat salad buah yang dimakan mentah. Ada kalanya juga dimakan

dengan kacang tumbuk atau direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak

dengan gula. Di Mesir, rosela diminum dingin pada musim panas dan

diminum panas saat musim dingin. Di Sudan, menjadi minuman keseharian

dengan campuran garam, merica, dan tetes tebu.

Tanaman rosella memiliki lebih dari 300 spesies yang tersebar pada

daerah tropis dan non tropis. Biasanya, digunakan sebagai tanaman hias

dan beberapa diantaranya dipercaya memiliki khasiat medis, salah satu

diantaranya adalah rosella merah atau rosella (Hibiscus sabdariffa L.).

Nama lain rosella adalah Hibiscus Sabdariffa L., H. Sabdariffa

varaltissima, Rozelle, Red Sorrel, Sour-sour, Lemon bush, Florida

cranberry, Oseille rouge (Perancis), Quimbombo Chino (Spanyol),

Karkad (Afrika Utara), Bisap (Senegal) (Ullych, 2009).

C. Kandungan Kimia dan Nilai Gizi Rosella merah

Produksi tanaman rosella dalam keadaan normal setiap hektar mampu

menghasilkan 2-3 ton kelopak bunga segar tanpa biji atau setara dengan 200-

375 kg kelopak bunga kering. Kandungan gizi kelopak bunga segar tiap 100

gram adalah sebagai berikut:

1. Air 9,2 g

2. Protein 1,145 g

3. Lemak 2,61 g

4. Serat 12,0 g

5. Abu 6,90 g

6. Kalsium 1,263 mg

7. Fosforus 273,2 mg

8. Zat Besi 8,98 mg

9. Karotena 0,029 mg

10. Thiamine 0,117 mg

11. Riboflavin 0,277 mg

12. Niacin 3,765 mg

Page 7: Makalah Rosella Merahhhhh

13. Asid Askorbik 6,7 mg (Wijaya, 2010).

Selain mengandung vitamin C, kelopak bunga rosella juga mengandung

vitamin A dan 18 jenis asam amino yang diperlukan tubuh. Salah satunya

arginine yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Bahan penting

yang terkandung dalam kelompak bunga Rosella adalah Gossy peptin

anthocyanin dan glucoside hibiscin yang mempunyai efek diuretic dan

choleretic, memperlancar peredaran darah, mencegah tekanan darah tinggi,

meningkatkan kinerja usus serta berfungsi sebagai tonik (obat kuat).

Kandungan senyawa metabolis sekunder yang paling dominan pada

rosella merah adalah adanya senyawa antosianin yang membentuk

flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Flavonoid rosella terdiri

dari flavonos dan pigmen antosianin. Pigmen antosianin ini yang

membentuk warna ungu kemerahan menarik pada kelopak bunga maupun

teh hasil seduhan rosella. Antosianin berfungsi sebagai antioksidan yang

diyakini dapat menyembuhkan penyakit degeneratif. Zat gizi lain yang tidak

kalah penting yang terkandung dalam rosella antara lain kalsium, niasin,

riboflavin dan zat besi yang cukup tinggi. Selain itu kelopak rosella

merah juga mengandung protein, serat kasar, sodium, vitamin C dan

vitamin A. Kandungan vitamin A dan vitamin C rosella cukup tinggi

jika dibandingkan dengan buah-buahan seperti jeruk, apel, pepaya dan

jambu biji yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia

terhadap serangan penyakit. Kelopak bunga rosella juga diketahui membantu

melancarkan peredaran darah dengan mengurangi derajat kekentalan darah.

Hal ini terjadi karena adanya asam organik, poly-sakarida dan flavonoid

yang terkandung dalam ekstrak kelopak bunga rosella sebagai efek

farmakologi (Ullych, 2009).

Kelopak rosella memiliki rasa masam yang cukup unik karena

dapat memberikan perasaan yang menyegarkan setelah dikonsumsi. Rasa

masam ini disebabkan karena adanya dua komponen senyawa asam yang

dominan yaitu asam askorbat (vitamin C), asam sitrat dan asam malat.

Kandungan asam askorbat (vitamin C) dan betakarotin yang tinggi

Page 8: Makalah Rosella Merahhhhh

merupakan sumber antioksidan alami yang sangat efektif dalam

menangkal berbagai radikal bebas penyebab kanker dan berbagai penyakit

lainnya. Pada biji rosella juga terdapat asam lemak yang diantaranya adalah

asam palmitat, asam oleat dan asam linoleat. Kelopak rosella juga

terdapat 18 asam amino yang diperlukan oleh tubuh, termasuk arginin

dan lisin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu,

rosella juga mengandung protein dan kalsium.

D. Manfaat dari Olahan Bunga Rosella Merah

Secara empirirs khasiat rosella merah, antara lain:

1. Meningkatkan Stamina dan daya tahan tubuh, karena kandungan vitamin

C yang tinggi.

2. Ekstrak daripada kuncup bunganya ternyata mampu berfungsi sebagai

antispasmodik (penahan kekejangan), antihelmintik dan antibakteria.

3. Bunga rosella bersifat detoksifikasi (menetralkan racun)

4. Menurunkan tekanan darah, kadar gula darah, asam urat dan kolesterol

tubuh

5. Teh rosella dapat mengatasi batuk, sariawan dan sakit tenggorokan.

6. Mampu mengurangi pusing migrane.

7. Rosella merah bisa menghaluskan kulit serta mengurangi keriputan.

8. Membuat langsing tubuh karena mampu menurunkan berat badan.

9. Khusus untuk anak-anak karena bunga rosella mengandung OMEGA3,

maka dapat memacu pertumbuhan DHA.

10. Mengurangi kecanduan rokok. Atau bermanfaat untuk  mengurangi

ketergantungan akan narkoba.

11. Mencegah kanker, tumor, kista dan sejenisnya

12. Memperbaiki pencernaan

13. Menghilangkan wasir

14. Mencegah radang.

Dari penelitian Balitas Malang, terbukti bahwa kelopak bunga Roselle

mempunyai efek anti-hipertensi, kram otot dan anti infeksi-bakteri. Dalam

eksperimen ditemukan juga bahwa ekstrak kelopak bunga Roselle

Page 9: Makalah Rosella Merahhhhh

mengurangi efek alcohol pada tubuh kita, mencegah pembentukan batu ginjal,

dan memperlambat pertumbuhan jamur/bakteri/parasit penyebab demam

tinggi. Kelopak bunga Roselle juga diketahui membantu melancarkan

peredaran darah dengan mengurangi derajat kekentalan darah. Ini terjadi

karena asam organic, poly-sakarida dan flavonoid yang terkandung dalam

ekstrak kelopak bunga Roselle sebagai Farmakologi. Selain itu yang tidak

kalah pentingnya adalah kelopak bunga Roselle mengandung vitamin C

dalam kadar tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh

manusia terhadap serangan penyakit.

Bagian tanaman rosella merah yang paling banyak dimanfaatkan

untuk produk pangan maupun nonpangan adalah kelopak bunga rosella.

Contoh hasil produk pangan dari olahan rosella antara lain teh, salad,

jeli, selai, dodol, sirup, jus, kopi dan bahan pewarna pada makanan.

Kelopak Rosella bisa dikonsumsi dalam bentuk segar maupun dalam bentuk

seduhan seperti teh. Di Mexico, bagian selatan California, dan Thailand,

kelopak Rosella kering yang dimanfaatkan dengan cara diseduh seperti teh

sangat populer dengan sebutan Jamaica, atau aqua de Jamaica. Di Senegal,

teh Rosella dikenal dengan nama jus de bissap. Masyarakat Gambia

menyebutnya wanjo, zobo, atau tsobo. Di Turki, kelopak Rosella kering yang

disajikan dalam bentuk teh disebut Karkade (dibaca “kar-kahday”). Karkade

sendiri konon merupakan cara bangsa Arab menyebut teh manis. Mungkin

karena kelezatannya itulah teh Rosella menjadi minuman kaum bangsawan

Mesir kuno dan dijadikan semacam ritual “toast” pada perayaan pesta

pernikahan di Sudan. Kelopak Rosella segar juga dimanfaatkan menjadi

berbagai bentuk makanan seperti puding, campuran salad, hingga selai dan

sirup. Sayangnya, kadar antioksidan dalam kelopak Rosella menjadi

berkurang jika dikeringkan dengan proses pemanasan (dipanggang dalam

oven). Kadar senyawa berkhasiat yang terkandung dalam kelopak Rosella

berada pada tingkat tertinggi jika dikonsumsi dalam bentuk segar.

Page 10: Makalah Rosella Merahhhhh

a. Teh Rosella Merah

Bentuk minuman segarnya sangat popular. Dibuat dengan merebus

kelopak bunga, plus gula sebagai pemanis dan ditambah jahe. Kelopak

bunga ini kaya asam sitrat dan pektin. Bunganya mengandung gosipetin,

antosianin,dan glikosid hibiscin.

Di negara Sudan bunga rosella menjadi minuman kebangsaan

mereka. Dan banyak negara yang masyaraktnya sudah merasakan

manfaat dari rosella merah baik itu dibuat menjadi teh ataupun minuman

yang lain. Terkadang di Sudan bunga rosella menjadi minuman

keseharian dengan campuran garam, merica, dan tetes tebu. Di Mesir,

rosela diminum dingin pada musim panas dan diminum panas saat

musim dingin.

Cara minum :

Campurkan 3-5 kelopak bunga Rosella yang telah dicuci bersih

dalam air panas. Diamkan sekitar 5 menit untuk memberikan citra rasa,

aroma dan warna khas bunga Rosella. Untuk penderita maag, komposisi

air harus lebih banyak dan diminum setelah makan.

b. Selai atau jeli

Di negeri asalnya, Afrika, rosela dijadikan selai atau jeli. Itu

diperoleh dari serat yang terkandung dalam kelopak rosela.

c. Salad Buah

Di Jamaika, dibuat salad buah yang dimakan mentah. Ada kalanya

juga dimakan dengan kacang tumbuk atau direbus sebagai pengisi kue

sesudah dimasak dengan gula.

d. Kopi

Serbuk kopi rosella berasal dari bagian biji yang proses

pembuatannya sama dengan proses pembuatan kopi pada umumnya.

Kadar kafein pada kopi biji rosella bubuk adalah 0,87%. Kadar

kafein tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan kadar kafein

pada jenis kopi arabika dan robusta yang kadarnya mencapai lebih dari

1% (Mardiah, 2009).

Page 11: Makalah Rosella Merahhhhh

e. Sirup

E. Perbanyakan Rosella Merah

1. Persiapan Lahan

Persiapan lahan untuk menanam rosella yauitu pengolahan lahan

dengan tujuan agar tanah menjadu gembur sehingga perakaran dapat

berkembang dengan baik. Jika benih langsung ditanam, lubang tanaman

dapat dibuat langsung pada saat tanam dengan menggunakan tugal yang

terbuat dari kayu bulat berdiameter 20 cm. Tanah dicampur dengan pupuk

dasar berupa pupuk kandang dengan dosis 10-20 ton/ha. Lahan dilarik

dengan jarak antar larik 1,5 m. Dibuat alur atau bedengan setinggi 15-20

cm.

2. Persiapan Bahan Tanam

Rosella dapat dibiakkan dengan cara vegetatif (setek batang) atau

cara generative (biji). Namun perbanyakan tanaman rosella merah

biasanya dilakukan secara generatif dengan biji. Untuk mempercepat

perkecambahan, biji rosella direndam terlebih dahulu dengan air selama

24 jam, kemudian baru dipilih biji yang tenggelam untuk ditanam.

3. Pembibitan

Benih rosella merah dapat langsung ditanam di lapangan atau

dipindahtanamkan. Pada sistem penanaman langsung, benih ditanam 2-3

butir per lubang tanam sedalam 0,5 cm. Setelah bibit berdaun 2-4 helai,

dilakukan penjarangan dengan memilih satu tanaman yang menunjukkan

pertumbuhan terbaik.

Benih tanaman rosella berasal dari bijinya dan untuk membuat

benih, biji bunga rosella di keringkan selama 4 hari . Setelah kering biji

bisa dikembangbiakkan dengan cara disemai pada tanah yang gembur.

Rosella bisa ditanam di semua jenis tanah tapi lebih cocok di ketinggian

menengah ke bawah (di bawah 800 m dpl), di atas ketinggian tersebut

umur lebih panjang. Rosella sangat cocok ditanam di lahan-lahan yang

kurang di manfaatkan seperti perkarangan dan tegalan yang penting ada

air untuk menyiram terutama saat musim kemarau.

Page 12: Makalah Rosella Merahhhhh

Bercocok tanam rosella dimulai dari menyemai biji dengan wadah

atau dengan polibag. Setelah tinggi tanaman kira-kira 10 cm atau berumur

1 bulan bisa pindah tanam ataupun bisa juga di tanam langsung yaitu

dengan memasukkan biji rosella langsung ke lubang tanam. Rosella

kebanyakan dibudidayakan secara organik karena hasilnya digunakan

untuk obat. Pupuk kimia dan pestisida tidak digunakan dalam budidaya

tanaman ini . Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang atau kompos.

4. Penanaman di Polibag

Selain ditanam di lapangan, dalam skala kecil rosella dapat pula

ditanam di polibag besar (paling sedikit menggunakan 10 kg media

tanam). Media tanam yang dipakai dapat berupa campuran tanah dengan

pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos dengan

perbandingan 4:1. Penanaman di polybag memiliki produktivitas lebih

rendah daripada ditanam di lapangan.

5. Jarak Tanam

Tanaman rosella yang ditanam dengan jarak yang rapat

menyebabkan tanaman saling menaungi sehingga pertumbuhan tanaman

menjadi lebih tinggi, tetapi produksi kelopak per tanaman menurun.

Cabang-cabang yang saling menaungi akibat jarak tanam yang terlalu

rapat membuat pertumbuhan tanaman menjadi kurang optimal dengan

diameter cabang dan ukuran kelopak bunga lebih kecil serta warna

kelopak lebih pucat. Sedangkan cabang bagian atas yang terkena cahaya

matahari penuh tidak mengalami gangguan seperti disebutkan di atas.

Lubang tanam yaitu 50 x 60 cm dengan jarak tanam 100 x 100 cm.

Pendangiran dilakukan sesuai kebutuhan biasanya hanya dilakukan satu

kali setelah tanaman berumur 1 bulan. Setelah pendangiran diberikan lagi

pupuk kompos atau bokhasi sebagai pupuk susulan.

6. Pemupukan

Pupuk yang digunakan untuk rosella bervariasi antara daerah dan

negara. Rosella sangat responsif terhadap pemberian nitrogen. Pupuk N

berpengaruh pada fase awal pertumbuhan rosella karena Nitrogen

Page 13: Makalah Rosella Merahhhhh

berperan mendorong pertumbuhan vegetatif, yang berkolerasi dengan

produksi kelopak bunga. Namun, pemberian pupuk amonia yang

berlebihan akan menyebabkan pertumbuhan vegetative menjadi pesat,

tetapi produksi buah menurun. Dosis pupuk Nitrogen dan Kalium

mempengaruhi kandungan antosianin, vitamin C dan karbohidrat kelopak

bunga. Pupuk P selain mempengaruhi pertumbuhan akar juga mendorong

pembentukan bunga.

7. Pemangkasan

Pemangkasan ditujukan untuk menghilangkan dominansi apikal

(pengaruh penghambatan ujung pucuk terhadap pertumbuhan tunas

dibawahnya), sehingga akan mendorong pertumbuhan tunas lateral

(cabang) ke samping. Jumlah cabang yang banyak akan meningkatkan

jumlah daun yang tumbuh. Bunga rosella tumbuh pada ketiak daun,

sehingga jumlah daun per tanaman yang besar akan semakin

meningkatkan produksi kelopak bunga. Peningkatan jumlah bunga akan

menaikkan jumlah kelopak bunga dan biji per hektar. Selain itu

pemangkasan akan menghasilkan tanaman yang kompak dengan

percabangan yang banyak sebagai tempat tumbuhnya bunga. Untuk

meningkatkan produksi kelopak, pemangkasan dapat dilakukan pada

umur 2 bulan setelah tanam.

8. Pengendalian Hama

Sebagai kompetitor cahaya, air dan hara, gulma perlu dikendalikan,

terutama pada fase awal pertumbuhan vegetatif atau umur satu bulan

setelah tanam. Pada fase awal penanaman, rosella tumbuh relatif cepat.

Setelah berumur lebih dari 60 hari, rosella tumbuh dengan lambat dan

mulai membentuk kelopak serta bakal biji. Karena itu, lahan perlu

disiangi sampai umur 6-7 minggu setelah tanam. Hama tanaman utama

yang menyerang rosella adalah nematoda (Heterodera rudicicola) yang

menyerang batang dan akar, sementara hama lainnya adalah belalang

yang biasa menyerang daun rosella (Gunawan, 2009).

Page 14: Makalah Rosella Merahhhhh

9. Panen dan Pasca Panen

a. Panen

Kelopak rosella dapat dipanen saat biji telah tua (umur 3-4

minggu) yang ditandai dengan kulit pembungkus biji majemuk yang

berwarna coklat dan sedikit terbuka atau membelah. Pemetikan dilakukan

dengan gunting atau pisau karena kelopak sulit dipetik dengan tangan

tanpa bantuan alat, juga untuk menghindari rusaknya batang. Pemanenan

dapat dilakukan 3-4 kali (selang 1-2 minggu) lalu jika tanaman sudah tak

lagi berbunga dicabut dan diganti dengan pohon rosella yang baru.

Kelopak yang telah dipetik dikumpulkan dan dicuci dengan air bersih lalu

dijemur pada pukul 9.00-11.00 atau 14-16.00 selama 3 hari. Kelopak yang

berkualitas memiliki aroma sitrus yang khas saat telah kering dan saat

direndam dengan air panas warna merah dan rasa asamnya cepat larut.

Setiap pohon dapat menghasilkan bunga 200-1000 gram kelopak basah

atau 20-100 gram kelopak kering dan biji kering 2-3 x bobot kelopak.

b. Pasca Panen

Pengelolaan pasca panen tanaman obat ditujukan untuk membuat

produk tanaman obat menjadi simplisia yang siap dikonsumsi oleh

masyarakat umum. industri obat ataupun untuk tujuan eksport. Kegiatan

yang meliput prosesing/pengelolaan bahan sesaat setelah panen sampai

tahap penyimpanan dengan tujuan agar diperoleh simplisia yang

berkualitas serta tetap stabil selama penyimpanan. Pengelolaan pasca

panen tersebut meliputi :

1) Pengumpulan bahan baku

2) Sortasi basah

3) Pencucian

4) Penirisan

5) Pengubahan bentuk

6) Pengeringan

7) Sortasi kering

8) Pengepakan dan penyimpanan (Katno, 2004).

Page 15: Makalah Rosella Merahhhhh

F. Peluang Usaha

Bunga rosella merah bisa dijadikan berbagai olahan. Bunga rosella

segar bisa dibuat sirup, selai , puding atau manisan, tapi kebanyakan kelopak

bunga rosella kering dimanfaatkan sebagai bahan seduhan, seperti teh.

Dengan sejumlah khasiat dan manfaat yang didapatkan dari tanaman ini,

Rosella memiliki prospek yang sangat baik untuk di budidayakan serta

dijadikan peluang usaha olahan minuman berkhasiat. Saat ini pasar ekspor

rosella ke luar negeri cukup besar. Belakangan, si ‘merah hati’ juga kembali

ke Malaysia sebagai komoditi ekspor dari Indonesia. Harga yang ditawarkan

pasar di Malaysia mencapai 35–45 ringgit per kilogram. Satu batang rosella

bisa menghasilkan 2 – 3 kg bunga rosella basah, dalam 100 kg bunga rosella

basah bisa menghasilkan 5 – 6 kg rosella kering. Harga Rosella merah kering

rata-rata Rp. 60.000,- di petani.

Page 16: Makalah Rosella Merahhhhh

BAB III

PENUTUP

Dari pembahasan makalah Pemanfaatan Tanaman Rosella Merah

(Hibiscus Sabdariffa L.) Sebagai Alternatif Pengobatan Tradisional dapat kita

ketahui bahwa :

1. Tanaman Rosella Merah (Hibiscus Sabdariffa L.) merupakan berkayu

tahunan yang dapat dimanfaatkan kelopak bunganya sebagai obat tradisonal

dan produk olahan seperti teh, salad, jeli, selai, dodol, sirup, jus, kopi dan

bahan pewarna pada makanan.

2. Rosella Merah (Hibiscus Sabdariffa L.) dapat dimanfaatkan dalam keadaan

masih segar atau kering.

3. Di antara banyak khasiatnya, Rosella diunggulkan sebagai herba antikanker

dan hipertensi.

4. Rosella Merah (Hibiscus Sabdariffa L.) berpotensi untuk dikembangankan

sebagai komoditas ekspor.

Page 17: Makalah Rosella Merahhhhh

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan. 2009. Bididaya Tanaman Berkhasiat Obat. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Maryani. 2005. Khasiat dan Manfaat Rosella. Agromedia Pustaka. Jakarta

Wijaya, Christina. 2010. Rosella Merah (Bunga Rosella Merah). http://christina-wijaya.blogspot.com. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2012

Ullych, R. 2009. Khasiat Bunga Rosella Merah. http://sukatanibanguntani. blogspot.com/2009/11/khasiat-bunga-rosella-yang-luar-biasa.html. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2012