Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

23
MAKALAH REFORMULASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam pada semester 2 Program Studi D-IV Teknik Kimia Produksi Bersih Dosen Pembimbing : Hasan Al-Murtadho, S.Ag., M. Ag. Kelas : IA-Teknik Kimia Produksi Bersih Kelompok : 3 Nama Anggota : Annisa Novita Nurisma NIM 131424005 Habibah Akmal NIM 131424011 Nabila Vidiaty Novera NIM 131424015 Rita Inayah NIM 131424025 PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

description

makalah mengenai reormulasi pendidikan agama Islam

Transcript of Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

Page 1: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

MAKALAH REFORMULASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam pada semester 2 Program Studi D-IV Teknik Kimia Produksi Bersih

Dosen Pembimbing : Hasan Al-Murtadho, S.Ag., M. Ag.

Kelas : IA-Teknik Kimia Produksi Bersih

Kelompok : 3

Nama Anggota :

Annisa Novita Nurisma NIM 131424005 Habibah Akmal NIM 131424011 Nabila Vidiaty Novera NIM 131424015 Rita Inayah NIM 131424025

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2014

Page 2: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena dengan izin dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Makalah ini disusun

untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam pada semester dua

jurusan Teknik Kimia program studi D-IV Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik Negeri

Bandung. Adapun judul dari laporan ini adalah “Makalah Reformulasi Pendidikan Agama

Islam”.

Dalam menyusun makalah ini, penulis memperoleh banyak bimbingan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Pak Hasan selaku dosen Mata Kuliah Umum Politeknik Negeri Bandung yang telah

membimbing penulis dalam menyusun makalah ini.

2. Seluruh rekan di Politeknik Negeri Bandung yang telah membantu dan memberikan

arahan untuk penyusunan makalah ini.

3. Orang tua dan adik, yang telah memberikan dorongan moril dalam kelancaran

penyusunan makalah ini.

4. Semua pihak yang telah membantu, membimbing dan memberikan arahan dalam

penyusunan makalah ini.

Semoga bantuan dan bimbingan serta dorongan dibalas oleh Allah Swt.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan

karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan

kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak agar penulis dapat memperbaiki dan

meningkatkan kemampuan diri di masa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan menambah

pengetahuan umumnya bagi keluarga besar Politeknik Negeri Bandung.

Bandung, 2 Juni 2014

Penulis

Page 3: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………..……………………….………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….…ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah…………………....................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan..…………………….......................……………………………………1

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………………..2

2.1 Visi dan Misi Pendidikan Islam………………………………………………...................3

2.2 Reformulasi Tujuan Pendidikan Islam…………………………………………………….4

2.3 Kurikulum Pendidikan Islam……………………………………………………………...5

BAB III SIMPULAN ……………………………...................................................................6

4.1 Simpulan ………………………………………………......................................................7

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

Page 4: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan kunci kemajuan. Semakin baik kualitas pendidikan suatu

bangsa atau masyarakat, maka akan semakin baik pula kualitas kehidupan bangsa/masyarakat

tersebut. Fazlurrahman, sebagaimana dikutip oleh Muhaimin1 menyatakatan “Setiap

reformasi dan pembaharuan dalam Islam harus dimulai dengan pendidikan”. Mengingat

pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia, masyarakat, maupun bangsa,

maka pendidikan harus selalu ditumbuhkembangkan secara sistematis dan visioner

Berbicara pendidikan Islam tidak bisa terlepas dari sejarah perkembangan Islam itu

sendiri. Lahirnya Islam di Indonesia Para ahli pendidikan menemui kesulitan dalam

merumuskan definisi pendidikan. Kesulitan itu antara lain disebabkan oleh banyaknya jenis

kegiatan serta aspek kepribadian yang dibina dalam kegiatan ini. Joe Park merumuskan

pendidikan sebagai kegiatan pendidikan diletakan pada pengajaran. Sedangkan segi

kepribadian yang dibina adalah aspek kognitif dan kebiasaan.

Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya

manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh

manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah

beribadah kepada Allah. Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu

merealisasikan tujuan hidupnya sebagai mana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup

manusi itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dasar dan tujuan dari Reformulasi Pendidikan Agama

Islam?

2. Bagaimana proses dan tahapan untuk mereformulasi Pendidikan Agama

Islam?

1

Page 5: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

1.3 Tujuan

1.      Untuk memberikan informasi bahwa Indonesia memiliki landasan dalam

menerapkan pendidikan di Indonesia.

2.      Memberikan gambaran mengenai konsep dasar dan tujuan dalam reformulasi

pendidikan agama islam.

3.      Untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana proses dan tahapan

mereformulasi pendidikan agama islam.

Page 6: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

BAB II

LANDASAN TEORI

DINAMIKA Pendidikan Islam sampai kapanpun selalu memancing perhatian

banyak orang, baik dari kalangan institusi pendidikan maupun dari luar institusi pendidikan /

masyarakat. Bahkan tidak sedikit dari kaum ilmuwan di luar negeri ikut membicarakan,

meneliti dan merespon eksistensi pendidikan Islam ini. Sebut saja misalnya, Karel A.

Steenbrink yang meneliti keberadaan pendidikan Islam, mulai asal-usul pertumbuhan,

perkembangan,dan proses modernisasinya di Nusantara ini. Pendidikan Islam sebagai agen

pencerahan dan penyelamatan hidup manusi sangat membutuhkan pondasi yang kuat, arah

yang jelas dan tujuan yang utuh. Melalui pandangan-pandangan diatas, maka pendidikan

Islam dapat dilihat dari konsep dasar dan opersaionalnya serta praktik penyelenggaraannya.

Secara ringkas, Muhaimin membuat rumusan tiga pengertian sebagai berikut2:

1) Pendidikan Islam adalah pendidikan menurut Islam atau pendidikan Islami, yakni

pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental

yang terkandung dalam sumebr dasarnya, yaitu al-Quran dan as-Sunnah. Dalam

pengertian yang pertama ini, pendidikan Islam dapat berwujud pemikiran dan teori

pendidikan yang mendasarkan diri atau dibangun dan dikembangkan dari sumber-

sumber dasar tersebut dan bertolak dari spirit Islam.

2) Pendidikan Islam adalah pendidikan keislaman atau pendidikan agama Islam, yakni

upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran dan nilai-nilainya, agar menjadi way of

life (pandangan hidup) dan sikap hidup seseorang.

3) Pendidikan Islam adalah pendidikan dalam Islam, atau proses dan praktik

penyelenggaraan pendidikan yang berlangsung dan berkembang dalam realitas sejarah

umat Islam.

2

Page 7: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

Melalui pondasi arah dan tujuan tersebut diharapkan idealitas pendidikan Islam

seperti yagn tersirat dalam sumber ajaran Islam (Al-Qur’an dan Hadist) senantiasa

mendorong umatnya menjadi orang atau kelompokyang berkualitas (berilmu), beriman, dan

punya kesolehan yang tinggi.

Meskipun secara konseptual pendidikan Islam masih mengalami perbedaan

pandangan, akan tetapi dalam implementasi dan tujuan yang dicita-citakannya sama.

Perbedaan tersebut terjadi karena cara pandang mereka juga berbeda-beda dalam memahami

hakekat, luang lingkup dan fungsi Islam. Paling tidak ada 4 versi pandangan :

1. Islam sebagai agama terakhir dan penyempurna dari agama-agama wahyu

sebelumnya.

2. Islam hanya mengatur hubungan antara manusia dan Tuhan.

3. Islam bukanlah sebuah sistem kehidupan dan praktis dan baku, melainkan sebuah

sistem nilai dan norma secara dinamis.

4. Islam adalah agama petunjuk hidup yang menghidupkan.

Seiring dengan perubahan zaman, pendidikan Islam ini harus berbenah diri dalam

rangka menghasilkan generasi baru yang mempunyai kekokohan spiritual, keluruhan akhlak,

kematangan profesional dan keluasan ilmu, disamping menyiapkan memenuhi standar

kebutuhan lapangan kerja. Secara filosofis, pendidikan bertujuan untuk mengembang potensi

manusia kearah yang maksimal. Potensi yang diberikan oleh Tuhan tidak akan berkembang

sendirinya tanpa dukuangan pendidikan yang memadai. Sehingga orientasi pendidikan tidak

hanya memasuki wilayah fisiologis, melainkan juga harus merambah kawasan spiritual

psikologis serta nilai-nilai etis (akhlak).

2.1 Visi dan Misi Pendidikan Islam

Menurut Tobroni (2008) menjelaskan bahwa visi dan misi pendidikan Islam itu harus

mampu membawa cita-cita mulia yaitu menjadi rahmat bagi semesta alam, menghargai ilmu

dan orang yang berilmu, membangun peradaban di era informasi dan penyelamat peradaban

umat Islam.

Pendidikan Islam sebagai poros utama untuk mendorong perubahan perilaku dan

watak manusia agar menjadi khaira ummah (kaum yang berkualitas). Melalui pendidikan

Page 8: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

Islamlah sosok generasi akan terwujud kesadaran sebagai Abdullah dan sekaligus

khalifatullah secara utuh. Suatu generasi yang berilmu pengetahuan, berakhlak mulia,

terampil dan istiqamah kepada nilai-nilai kebenaran, keadilan, kasih sayang dan selalu

berkarya kebajikan untuk bersama.

Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, mendorong umatnya

untuk menuntut ilmu sampai ajal datang. Para ahli hikmah mengilustrasikan bahwa ilmu

adalah kekuatan, mukzizat, perisai, yang akan melindungi pemiliknya dari kehancuran.

Dalam panggung sejarah kita menyaksikan bahwa bangsa yang kuat adalah bangsa yang

mampu menguasai ilmu pengetahuan, yang dapat menciptakan kemakmuran, kesejahteraan

dan kehormatan. Karena itu pendidikan Islam sangat menghargai ilmu, tidak saja ilmu agama

tetapi juga ilmu dunia / umum.

Setelah memiliki ilmu yang kuat, generasi nanti mampu membangun peradaban baru

yang elegan di percaturan dunia informasi. Budaya dan transformasi nilai-nilai sosial harus

lebih baik dengan didukung oleh teknolohi informasi yang sedemikian pesat. Melalui

pendidikan Islam diangankan tercipta sebuah peradaban baru yang etis dan humanis. Suatu

peradaban yang menjunjung tinggi nilai-nilai fitrah kemanusiaan yang sesuai dengan aturan

illahi.

Pendidikan Islam membawa misi untuk menjadikan manusia yang setiap waktu sadar

untuk berbuat kebajikan, keadilan, kasih sayang dan bermanfaat bagi orang lain. Misi

tersebut juga selaras dengan tujuan yang dirumuskan pendidikan nasional tentang sosok

manusia sempurna. Profil manusia Indonesia yang berkepribadian tangguh secara lahiriah

dan batiniah, mampu menjalin hubungan vertikal dengan Tuhan-Nya dan hubungan

horizontal kepada sesama manusia, memberikan makna positif bagi kemajuan dan

keharmonisan hidup bangsa dan umat manusia.

2.2 Reformulasi Tujuan Pendidikan Islam

Membahas tujuan pendidikan Islam sangatlah penting untuk melahirkan formulasi

yang gamblang untuk memberikan pencerahan di masa yang akan datang formulasi

pendidikan Islam biasanya dilihat dari dua perspektif, yaitu perspektif manusia (pribadi),

perspektif masyarakat (makluk sosial). Perspektif manusia ideal digambarkan seperti manusia

Page 9: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

kamil, insan cita, manusia paripurna, manusia berkualitas, manusia unggul, manusia bertakwa

dan lain sebagainya.

Agar tujuan pendidikanIslam efektif, dibutuhkan pendekatan-pendekatan yang

terpadu, seperti pendekatan melalui normatif filosofis, pendekatan melalui analisa historis,

dan pendekatan melalui analisa ilmiah tentang realita kehidupan yang aktual.

Reformulasi berasal dari gabungan ‘re’ dan formulasi yang

mempunyai arti merumuskan ulang. Secara terminologis, reformulasi

berarti merumuskan ulang atau merancang ulang konsep dan

pelaksanaan pendidikan Islam.

Reformulasi pendidikan Islam diperlukan, dikarenakan pendidikan,

khususnya pendidikan Islam mempunyai banyak masalah yang muncul.

Diantara permasalahan pendidikan di Indonesia yaitu:

1. Pemerataan pendidikan

Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana

sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-

luasnya kepada seluruh warga Negara untuk memperoleh

pendidikan, sehingga menjadi wahana bagi pembangunan sumber

daya manusia untuk menunjang pembangunan.

2. Mutu pendidikan

Mutu pendidikan menjadi suatu masalah jika hasil pendidikan

belum mencapai taraf seperti yang diharapkan. Penetapan mutu

hasil pendidikan dilihat dari kualitas output yang dihasilkan oleh

sekolah tersebut. Konsep pendidikan Islam menurut Undang-undang

No. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas yaitu:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.”

Sesuai dengan konteks Indonesia, pendidikan Islam sangat

dipengaruhi oleh budaya, ideology, dan cara keberagamaan yang

Page 10: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

kuat. Oleh karenanya, kurikulum pendidikan Islam diformat yang

mampu menyentuh sesuatu yang substansial seperti yang

dikehendaki oleh nilai-nilai budaya, ideologi dan tingkat

keberagamaan yang terdapat dalam bangsa ini. Kontekstualisasi

kurikulum pendidikan Islam diharapkan memberikan kontribusi yang

positif terhadap prilaku peserta didik, terutama pembetukan budi

pekerti, kesadaran spiritualitas keagamaan, serta kematangan

intelektual dan profesional.

3. Masuknya budaya westernisasi

Modernitas berasal dari perkataan “modern” yang berarti segala sesuatu yang

berkaitan dengan kehidupan masa kini. Lawan dari modern adalah kuno, yaitu segala

sesuatu yang berkaitan dengan masa lampau.3 Jadi modernitas Bila dikaitkan dengan

peradaban, maka modern identik dengan barat, karena peradaban modern terbentuk

setelah bangsa-bangsa Eropa melampaui masa abad pertengahan yang dikenal dengan

istilah “Renaissanse” yang artinya kelahiran kembali. Banyak pemikir terkenal

seperti Gabriel Almond, James Coleman, Karl Deutsch, Mc.T. Kahin, kelompok

pluralis dan liberalis, beranggapan bahwa modernisasi identik dengan westernisasi,

sekularisasi, demokratisasi, dan liberalisasi. Pengertian tersebut menghasilkan sebuah

hipotesis bahwa religiousitas (sikap keberagamaan) akan bertentangan dengan

modernisasi. Dan mereka mengungkapkan bahwa bangsa-bangsa yang dianggap

modern adalah bagian dari tradisi Eropa (termasuk Amerika Serikat).

Dilihat dari aspek pendidikan, para ahli pendidikan Islam telah mengidentifikasi

berbagai krisis dan fenomena masyarakat modern di antaranya adalah:

1. Krisis nilai-nilai.

Krisis nilai berkaitan dengan masalah sikap menilai sesuatu perbuatan tentang

baik dan buruk, pantas dan tidak pantas, benar dan salah, dan hal lain yang

menyangkut prilaku etis individual dan sosial.

2. Krisis konsep tentang kesepakatan arti hidup yang baik.

Masyarakat mulai mengubah pandangan tentang cara hidup bermasyarakat

yang baik dalam bidang ekonomi, politik, kemasyarakatan, dan implikasinya terhadap

kehidupan individual.3

Page 11: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

3. Adanya kesenjangan kredibilitas

Dalam masyarakat modern, dirasakan adanya erosi kepercayaan terhadap

orang tua, guru, ulama, rumah ibadah, penegak hukum dan lainnya. Mereka mulai

diremehkan orang yang semestinya menaati dan mengikuti petuah-petuahnya.

4. Kurangnya sikap idealisme dan citra remaja kita tentang peranannya di masa datang.

5. Makin membesarnya kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin.

6. Makin bergesernya sikap manusia ke arah pragmatisme yang akan mengarah kepada

materialisme dan individualisme.

7. Makin menyusutnya jumlah ulama tradisional dan kualitas keilmuan yang

dimilikinya.4

Begitu besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh budaya barat. Oleh karena itu,

pendidikan Islam perlu mengadakan langkah preventif guna menyelamatkan generasi

muda dari pengaruh barat yang semakin meluas.

Pendekatan normatif-filosfis mengajak semua manusia komitmen menegakan nilai

kebenaran dan keadilan dalam berbagai dimensianya, baik dibidang sisoal, ekonomi, politik

dan budaya. Dengan merujuk pada ajaran wahyu dan sunnah, setiap manusia harus bisa

berlaku adil dan benar. Pendekatan ini juga menekankan pentingnya mengkedepankan aspek

akhlak sebagai pondasi pendidikan.Selain itu, juga membangun pondasi akidah/spiritual yang

kuat sebagai sentral keyakikanan seseorang.

Tujuan pendidikan Islam merupakan kelanjutan misi besar yang terkandung dalam

Wahyu ilahi dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Merujuk pada 2 sumber utama itulah,

pendidikan Islam harus bersentuhan dengan segala dimensi kehidupan. Tidak hanya seputar

pendidikan agama, melainkan juga menyentuh persoalan-persoalan sosioal, kultural,

ekonomi, politik, dan sebagainya. Pendidikan tidak ingin melahirkan generasi yang berat

sebelah. Artinya suatu generasi yang hanya mementingkan satu dimensi keilmuan, sementara

yang lain dipandang tidak penting. Model pendidikan Islam semacam ini justru akan terjebak

pada formulasi yang mengarah terjadinya dikhotomi ilmu.

Untuk menghindari model formulasi dikhotomi tersebut, pendidikan Islam harus

kontekstual sesuai dengan persoalan hidup seperti yang diajarkan Al-Quran dan sunnah nabi.

Kontekstualisasi pendidikan dengan persoalan zaman adalah pilihan strategis dan rasional

4

Page 12: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

yang relevan dengan semangat dan spirit doktrin Islam. Pendidikan Islam harus mengambil

pola-pola yang modern, tetapi tidak mengesampingkan nilai-nilai spiritualitas dan akhlakul

karimah

. M. Amin Abdullah yang mengajukan beberapa alternatif formulasi pendidikan Islam

yang dapat diterapkan, diantaranya :

1. Memperkenalkan kepada para siswa persoalan-persoalan modernitas yang dihadapi

umat Islam saat ini dan mengajarkan pendekatan keilmuan sosial keagamaan yang

saat ini berkembang.

2. Pembelajaran ilmu-ilmu keislaman tidak selalu bersifat doktrinal, melainkan

disampaikan melalui pendekatan sejarah dari doktrin-doktrin tersebut sehingga

memunculkan tela’ah kritis yang apresiatif konstruktif terhadap khazanah intelektual

klasik sekaligus melatih merumuskan ulang pokok-pokok rumusan realisasi doktrin

agama yang sesuai dengan tantangan dan tuntutan zaman.

3. Pembelajaran yang bertumpu pada teks (nash) perlu diimbangi dengan analisa yang

mendalam dan cerdas terhadap konteks dan realitasnya.

4. Pengajaran tasawuf atau pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual sangat

diperlukan dan pelaksanaan pendidikan Islam tidak terlalu menekankan pada aspek

kognitif siswa (intelektual).Pendidikan agama Islam tidak hanya diarahkan kepada

pembentukan “kesalehan individual” tetapi juga mengembangkan pembentukan

“kesalehan sosial”.

Menurut pendapat Hujair AH. Sanaky ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk

memformulasikan kembali pendidikan Islam sebagaimana mestinya, yaitu:5

1. Lembaga-lembaga pendidikan Islam perlu mendesain ulang fungsi pendidikannya,

dengan memilih apakah:

a. Model pendidikan yang mengkhususkan diri pada pendidikan keagamaan saja

sudah sesuai dengan perubahan zaman.

b. Model kurikulumnya sudah integratif antara materi-materi pendidikan umum dan

agama,

c. Model pendidikan sekuler modern dan mengisinya dengan konsep-konsep Islam,

d. Menolak apapun produk pendidikan barat,

5

Page 13: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

e. Pendidikan agama tidak dilaksanakan di sekolah-sekolah tetapi dilaksanakan di

luar sekolah.

2. Pendidikan harus diarahkan pada dua dimensi, yakni:

a. Dimensi dialektika (horisontal), pendidikan hendaknya dapat mengembangkan

pemahaman tentang kehidupan manusia dalam hubungannya dengan alam atau

lingkungan sosialnya. Manusia harus mampu mengatasi tantangan dan kendala

dunia sekitarnya melalui pengembangan Iptek, dan

b. Dimensi ketundukan vertikal, pendidikan selain menjadi alat untuk memantapkan,

memelihara sumber daya alami, juga menjembatani dalam memahamai fenomena

dan misteri kehidupan yang abadi dengan Maha Pencipta. Berarti pendidikan

harus disertai dengan pendekatan hati.

2.3 Kurikulum Pendidikan Islam

Berbicara tentang kurikulum adalah berbicara tentang kontens dan struktur keilmuan

dalam pendidikan. Kurikulum sebagai komponen utama harus mendapat aksentuasi yang

mendalam bagi setiap pengembang dan praktisi di setiap satuan pendidikan. Kurikulum

pendidikan Islam, seperti yang diinginkan para pakar dan ahli pendidikan Islam, harus

dibangun dari formulasi pemahaman terhadap wahyu dan realitas empirik yang memadahi.

Kurikulum pendidikan Islam diarahkan bagaimana menyiapkan lulusan yang

memiliki karakter dan jiwa yang utuh. Selain itu, mereka juga punya ketrampilan dan

keahlian yang handal yang dibutuhkan untuk hidup dan kehidupan ini.

Kurikulum pendidikan Islam memiliki misi untuk menjabarkan pesan kitab suci dan

sunnah Nabi agar dapat membenahi kualitas hidup manusia kearah lebih baik. Sesuai dengan

konteks Indonesia, pendidikan Islam sangat dipengaruhi oleh budaya, ideologi dan cara

keberagamaan yang kuat. Oleh karenanya, kurikulum pendidikan Islam diformat yang

mampu meyentuh sesuatu yang substansial seperti yang dikehendaki oleh nilai-nilai budaya,

ideologi dan tingkat keberagamaan yang terdapat dalam bangsa ini. Kontekstualisasi

kurikulum pendidikan Islam diharapkan memberikan kontribusi yang positif terhadap prilaku

peserta didik.

Page 14: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

Secara keseluruhan mata pelajaran yang diajarkan disekolah, merupakan jabaran dari

kurikulum yang hakekatnya tidak ada yang terpisah dari konteks ajaran wahyu dan sunnah.

Kalau pendidikan Islam hanya mengajarkan masalah ubudiyah saja,maka akan melahirkan

kesalehan pribadi saja. Sedang tujuan pendidikan Islam tidak menghendaki seperti itu.

Kurikulum pendidikan Islam harus dibangun secara integral antara dimensi

kewahyuan, dimensi kealaman dan dimensi social kemanusiaan. Melalui integralisasi

dimensi-dimensi tersebut, kurikulum pendidikan Islam dimaksudkan untuk memecahkan

problematika dalam dunia pendidikan (Islam). Secara filosofis, tingkat kemajuan hidup

manusia sangat ditentukan oleh rekayasa pendidikanyang berbasis kurikulum unggul, maju

dan integral. Atas dasar itulah kurikulum pendidikan Islam tidak boleh mengalami stagnasi

inovasi dan memikirkan masa depan yang akan berkembang.

Kurikulum pendidikan Islam harus menjadi kekuatan (power) yang ampuh untuk

menghadapi wacana kehidupan manusia, persoalan-persoalan baru muncul dengan aneka

ragam bentuknya. Tantangan semacam harus direspons secara apresiatif agar kurikulum

pendidikan Islam tidak dikatakan sebagai out off date (ketinggalan zaman).

Refleksi pemikiran dan rumusan kurikulum pendidikan Islam harus bernafaskan

kekinian ( up to date ). Dalam kacamata historis memang boleh melihat masa lalu sebagai

pelajaran, tetapi jangan sampai lupa menaruh perhatian masa kini dan mendatang sebagai

modal untuk melakukan improvisasi dan perubahan yang mendasar.

Supaya pendidikan Islam tidak terpelosok ke dalam lubang kehancuran, maka proses

improvisasi kurikulum harus dilakukan terus-menerus setiap waktu. Kurikulum pendidikan

Islam harus mencari terobosan baru yang sesuai dengan nafas pola hidup umat manusia yang

menitik beratkan nilai kemajuan dan terbebas dari kebodohan dan kemiskinan. Sebab secara

substantive , antara kebodohan dan kemiskinan itu merupakan dua sifat manusia yang

mengkristal dan menjadi lawan nyata bagi dunia pendidikan pada umumnya.

Page 15: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Konsep Pendidikan Islam secara terminologis banyak dikemukakan para

tokoh yang kemudian dapat disimpulkan, pendidikan Islam adalah proses transinternalisasi

pengetahuan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui upaya pengajaran, pembiasaan,

bimbingan, pengawasan, dan pengembangan potensialnya, guna mencapai keselarasan dan

kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat.

Tujuan pendidikan dalam kerangka pendidikan nasional adalah untuk menumbuh

kembangkan nilai-nilai keagamaan dalam upaya mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.

Konsep dasar pendidikan agama bertumpu pada sudut pandang bahwa Tuhan disamping

sebagai pencipta juga berperan sebagai pengatur, karena itu menumbuh kembangkan

peradaban Illahi merupakan tujuan kurikuler dalam pendidikan agama

Reformulasi pendidikan Islam sangat diperlukan, dikarenakan

pendidikan, khususnya pendidikan Islam mempunyai banyak masalah

yang muncul. Diantara yaitu: a) mutu pendidikan, b) pemerataan

pendidikan, dan c) masuknya budaya westernisasi. Sehingga ada beberapa

alternatif formulasi pendidikan Islam yang dapat diterapkan, diantaranya yaitu: a)

pembelajaran yang bertumpu pada teks (nash) perlu diimbangi dengan analisa yang

mendalam dan cerdas terhadap konteks dan realitasnya, b) pengajaran tasawuf atau

pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual sangat diperlukan dan pelaksanaan

pendidikan Islam tidak terlalu menekankan pada aspek kognitif siswa (intelektual), c)

pendidikan agama Islam tidak hanya diarahkan kepada pembentukan “kesalehan individual”

tetapi juga mengembangkan pembentukan “kesalehan sosial”.

Page 16: Makalah Reformulasi Pendidikan Agama Islam

DAFTAR PUSTAKA

http://nursyam.uinsby.ac.id/?p=3548 (diakses pada 30 mei 2014)

http://mujtahid-komunitaspendidikan.blogspot.com/2010/05/upaya-reformulasi-

pendidikan-islam.html (diakses pada 30 Mei 2014)

http://yeniirositaajie.blogspot.com/2013/04/pokok-pokok-pemikiran-tentang.html

(diakses pada 30 Mei 2014)

http://ebud10.blogspot.com/2012/11/reformulasi-pendidikan-agama.html (diakses

pada 30 Mei 2014)

https://www.academia.edu/Download (diakses pada 30 Mei 2014)

http://patihfathullah.blogspot.com/2010/07/reformulasi-pendidikan-islam.html

(diakses pada 30 Mei 2014)