LUPUS.pptx
-
Upload
nurwinda-ekapradipta-syaputri -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of LUPUS.pptx
LUPUSBYALWI JAYAHUSNIARANWAR NURWINDA EKA SYAPUTRI
DefinisiImunitas adalah reaksi untuk melawan substansi asing yang masuk ke dalam tubuh seperti mikroorganisme (bakteri, virus, parasit) & molekul besar (protein, polisakharida). Reaksi yang terjadi meliputi reaksi seluler dan molekul.
LUPUS
Pembagian S. ImunKomponen imunitas tubuh :
1. Innate/natural immunity - imunitas yang sudah ada sejak fetus/dilahirkan. - bersifat nonspesifik imunitas nonspesifik - berperan sebagai garis pertahanan pertama terhadap invasi substansi asing ke dalam tubuh.
2. Acquired/adaptive immunity - imunitas yang didapat - bersifat spesifik imunitas spesifik - berkembang karena diinduksi/distimulasi oleh intervensi substansi asing yang masuk ke dalam tubuh. - substansi asing yg menginduksi imunitas spesifik disebut antigen.
LUPUS
SISTEM IMUNBasofil
Neutrofi
Monosit
Eusinofil
Limfosit
Reaksi Inflamasi
Fagositosis Bakteri
Fagositosis Antigen
Fagositosis Parasit
Respon spesifik sel B dan T
LUPUS
Definisi Dalam ilmu kedokteran penyakit Lupus
dikenal sebagai Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Atau sebagai penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan (Autoimmune disease),dalam ilmu immunologi tentang kekebalan tubuh, penyakit Lupus merupakan kebalikan dari penyakit kanker dan AIDS yang disebabkan oleh HIV karena pada penderita penyakit lupus ini jaringan dalam tubuh dianggap benda asing
LUPUS
Patogenesis
LUPUS
Patofisiologi Antibodi ini secara bersama-sama disebut ANA (anti-nuclear
antibody). Dengan antigennya yang spesifik, ANA membentuk komplek imun yang beredar dalam sirkulasi.
Kompleks imun ini akan mengendap pada berbagai macam organ dengan akibat terjadinya fiksasi komplemen pada organ tersebut.
Peristiwa ini menyebabkan aktivasi komplemen yang menghasilkan subtansi penyebab timbulnya reaksi radang. Bagian yang penting dalam patogenesis ini ialah terganggunya mekanisme regulasi yang dalam keadaan normal mencegah automunitas patologis pada individu yang resisten.
LUPUS
Lanjutan Patofisologi Gangguan imunologis : pengujian imun yang abnormal
termasuk anti-bodi anti-DNA atau anti-Sm (Smith), positif semu pada pengujian darah untuk sifilis, anti-bodi anti-kardiolipin, uji LE positif.
Anti-bodi antinuklear : pengujian anti-bodi ANA positif (4). Sebagai tambahan dari sebelas kriteria tersebut, pengujian
lainnya dapat membantu mengevaluasi pasien dengan lupus eritematosus sistemik untuk menentukan keparahan organ-organ yang terlibat. Termasuk diantaranya darah rutin dengan laju endap darah, pengujian kimia darah, analisa langsung cairan tubuh lainnya, serta biopsi jaringan. Kelainan cairan tubuh dan sampel jaringan dapat membantu diagnosis lanjut lupus eritematosus sistemik.
LUPUS
Tanda dan Gejala Penyakit ini akan menyebabkan keradangan di
berbagai organ tubuh kita, misalnya: kulit yang akan berwarna kemerahan atau erythema, lalu juga sendi, paru, ginjal, otak, darah, dan lain-lain.
Gejala-gejala SLE adalah seperti ruam di wajah, kepala dan anggota-anggota badan, ruam ini tidak menimbulkan sakit atau gatal, bila sembuh akan meninggalkan parut, ulser di dalam mulut, keguguran rambut, demam berkepanjangan, dan penderita akan sensitif terhadap pancaran sinar matahari
LUPUS
Manifestasi KlinisManifestasi klinis SLE sangat luas, meliputi keterlibatan kulit dan mukosa, sendi,darah, jantung, paru, ginjal, susunan saraf pusat (SSP) dan sistem imun. Dilaporkan bahwa pada 1000 pasien SLE di Eropa yang diikuti selama 10 tahun, manifestasi klinis terbanyak berturut-turut adalah artritis sebesar 48,1%, ruam malar 31,1%, nefropati 27,9%, fotosensitiviti 22,9%, keterlibatan neurologik 19,4% dan demam 16,6% sedangkan manifestasi klinis yang jarang dijumpai adalah miositis 4,3%, ruam diskoid 7,8 %, anemia hemolitik 4,8%, dan lesi subkutaneus akut 6,7%14.
LUPUS
EpidemiologiSLE lebih banyak terjadi pada wanita dari pada pria dengan perbandingan 10:1. Perbandingan ini menurun menjadi 3:2 pada lupus yang diinduksi oleh obat. Penyakit SLE juga menyerang penderita usia produktif yaitu 15–64 tahun. Meskipun begitu, penyakit ini dapat terjadi pada semua orang tanpa membedakan usia dan jenis kelamin (Delafuente, 2002). Prevalensi SLE berbeda–beda untuk tiap etnis yaitu etnis Afrika – Amerika mempunyai prevalensi sebesar 1 kasus per 2000 populasi, Cina 1 dalam 1000 populasi, 12 kasus per 100.000 populasi terjadi di Inggris, 39 kasus dalam 100.000 populasi terdapat di Swedia. Di New Zealand, terjadi perbedaan prevalensi antara etnis Polynesian sebanyak 50 kasus per 100.000 populasi dengan orang kulit putih sebesar 14,6 kasus dalam 100.000 populasi (Bartels, 2006).
LUPUS
ETIOLOGI FAKTOR GENETIK
Sekitar 2-5% anak kembar dizigot beresiko menderita SLE, sementara pada kembar monozigot, resiko terjadinya SLE adalah 58%. Risiko terjadinya SLE pada individu yang memiliki saudara dengan penyakit ini adalah 20 kali lebih tinggi dibandingkan pada populasi umum.
LUPUS
FAKTOR IMUNOLOGI1. Antigen 2. Kelainan intristik sel T dan B3. Kelainan antibodi
FAKTOR HORMONALPeningkatan hormon dalam tubuh dapat memicu terjadinya LE.
FAKTO R LINGKUNGAN1. Infeksi virus dan bakteri2. Paparan sinar UV3. Stress4. Obat-obatan
LUPUS
TERAPI NON FARMAKOLOGI
EDUKASI DAN KONSELINGBeberapa hal yang perlu diketahui oleh pasien SLE antara lain1. Perubahan fisik yang akan dialami2. Cara mencegah perjalanan penyakit3. Mengurangi kekambuhan seperti
melindungin kulit dari paparan sinar UV4. Pengaturan diet
LUPUS
PROGRAM REHABILITASI1. Istirahat yang cukup2. Melakukan terapi fisik3. Terapi dengan modalitas4. Melakukan latihan ortotik
LUPUS
TERAPI FARMAKOLOGI NSAIDUntuk mengendalikan gejalan SLE pada tingkat yang ringan seperti menurunkan inflamasi dan rasa sakit pada otot, dan sendi. Ex: aspirin, ibuprofen, baproxen dan sulindac Kortikosteroid Penggunaan kostikosteroid sesuai dengan tingkat keparahan untuk pengendalian penyakit. Ex: metilprednisolon
LUPUS
ANTIMALARIAObat antimalaria efektif untuk SLE
dengan gejala fatique, kulit dan sendi. Baik untuk mengurangi ruam tanpa penipisan pembuluh darah. Ex: hidroksikloroquinon dan kloroquin IMUNOSUPRESAN
Untuk menekan sistem imun tubuh. Ex: azathioprine, mycophenolate, methotrexate
LUPUS
Algoritma Terapi
LUPUS
Kelompok Ig EAlwi Jaya70100113068Husniar70100113069Anwar 70100113070Nurwinda Eka Syaputri
70100113071