las listrik intan ilma

23
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN LAS LISTRIK Dosen Pebimbing : Pak Dwi Nirwantoro Kelompok : V (lima) Nama Anggota : 1. Ilma Amalia 2. Intania Annisa Kelas : 3 A TKPB Tanggal Praktikum : 29 September 2010 Tanggal Penyerahan: 06 Oktober 2010 PRODI TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH JURUSAN TEKNIK KIMIA

Transcript of las listrik intan ilma

Page 1: las listrik intan ilma

LAPORAN PRAKTIKUMTEKNIK PERAWATAN

LAS LISTRIK

Dosen Pebimbing : Pak Dwi Nirwantoro Kelompok : V (lima)Nama Anggota : 1. Ilma Amalia

2. Intania Annisa Kelas : 3 A TKPB

Tanggal Praktikum : 29 September 2010Tanggal Penyerahan : 06 Oktober 2010

PRODI TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIHJURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG2010

Page 2: las listrik intan ilma

Las Listrik

I. Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Penyambungan logam sudah ada sejak 5000 th yang lalu, orang sudah dapat melakukan

penyambungan logam dengan cara memanasi dua buah logam tersebut sampai suhu kritis. Kemudian

keduanya ditumpangkan dan setelah itu dipalu yang akhirnya membentuk ikatan yang kuat.

Api pemanasnya untuk penyambungan diperoleh dari pembakaran kayu atau arang kayu. Dapat

dibayangkan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu yang dapat memasakkan logam

sampai suhu kritis. Tentu cara semacam ini tidaklah efektif untuk digunakan dalam pengerjaan

pengelasan yang sangat banyak dan bervariasi.

Seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi khususnya di bidang

penyambungan logam yang sekarang ini telah ditemukan dan digunakan seperti mesin las listrik

bertenaga motor dan listrik yang praktis, efektif dan efisien sehingga bisa mempercepat kerja dan

meringankan kerja karyawan.

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dilaksanakannya praktek las listrik ini adalah agar mahasiswa:

1. Mengetahui teknik pengelasan

2. Mengetahui sulitnya pekerjaan las

3. Dapat menyambung logam dengan baik dan benar

II. Dasar Teori

II.1 Las listrik

Las listrik adalah suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik

sebagai sumber panas. Jenis sambungan dengan las Iistrik ini adalah merupakan sambungan tetap. Ada

beberapa macam proses yang dapat digolongkan ke dalam proses Ias Iistrik antara lain yaitu :

1. Las Listrik dengan Elektroda Karbon, misalnya :

o Las listrik dengan elektroda karbon tunggal.

Page 3: las listrik intan ilma

o Las listrik dengan elektroda karbon ganda.

Pada las listrik dengan elektroda karbon, maka busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda

karbon dan logam atau diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan

logam yang akan dilas. Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda

yang berselaput fliksi.

2. Las Listrik Dengan Elektroda Logam, misalnya :

o Las listrik dengan elektroda berselaput

Las listrik ini menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan tambah. Busur listrik

yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan

sebagian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan

gas yang melindungi ujung elektroda, kawah Ias, busur Iistrik dan daerah Ias di sekitar busur

listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput elektroda yang membeku akan menutupi

permukaan Ias yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.

Gbr. ini adalah sirkuit Ias listrik dengan elektroda berselaput dimana G adalah sumber tenaga arus

searah dan elektroda dihubungkan ke terminal negetif sedang bahan ke terminal positif.

Page 4: las listrik intan ilma

Gbr ini menunjukkan pemindahan cairan logam dari elektroda ke bahan dasar dimana gas dari

pembakaran selaput elektroda melindungi daerah ini.

o Las iistrik TIG (Tungsten Inert Gas)

Las Iistrik TIG menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah.

Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber

panas untuk pengelasan. Titik cair dari elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410o

sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik. Tangkai Ias dilengkapi dangan nosel

keramik untuk penyembur gas pelindung yang melindungi daerah Ias dari pengaruh luar pada

saat pengelasan.

Sebagai bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang digerakkan dan didekatkan

ke busur listrik yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar.

Sebagai gas pelindung dipakai argon, helium atau campuran dari kedua gas tersebut yang

pemakaiannya tergantung dari jenis logam yang akan dilas. Tangkai las TIG biasanya

didinginkan dengan air yang bersirkulasi.

Page 5: las listrik intan ilma

Gbr ini adalah proses Ias listrik TIG

Gbr ini adalah pembakar las TIG

Keterangan :

1) Penyedia arus

2) Pengembali air pendingin,

3) Penyedia air pendingin,

4) Penyedia gas argon,

5) Lubang gas argon ke luar,

6) Pencekam elektroda,

7) Moncong keramik atau logam,

8) Elektroda tungsten,

9) Semburan gas pelindung.

Page 6: las listrik intan ilma

o Las Iistrik submerged

Las listrik submerged yang umumnya otomatik atau semi otomatik menggunakan fluksi

serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik diantara ujung elektroda dan

bahan dasar berada di dalam timbunan fluksi serbuk sehingga tidak terjadi sinar las keluar

seperti biasanya pada Ias listrik lainnya. Dalam hal ini operator Ias tidak perlu menggunakan

kaca pelindung mata (helm Ias).

Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencair dan membeku menutup Iapisan Ias.

Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-terak

Ias.

Elektroda yang merupakan kawat tanpa selaput berbentuk gulungan (rol) digerakkan

maju oleh pasangan roda gigi. pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik dapat diatur

kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan.

II.2 Sumber Tenaga Mesin Las

Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari :

a) Motor bensin atau diesel

Penggunaan motor bensin atau motor diesel biasanya digunakan untuk pekerjaan yang jauh dari

tempat/gardu listrik. Penghasilan energi panas yang dihasilkan oleh listrik bisa digantikan oleh mesin

diesel. Mesin las yang digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada

bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik.

Page 7: las listrik intan ilma

b) Motor listrik

Motor listrik adalah motor yang digerakkan oleh tenaga listrik yang digunakan sebagai tenaga

pemanas, elektoda las akan disambungkan pada arus positf dan arus negatif akan disambungkan pada

benda kerja sehingga timbul konselting yang menyebabakan timbulnya panas yang membuat letupan

(nyala api) pada busur api (elektroda las) sehingga mencairkan elektroda dan cairan elektroda menyeluti

benda kerja sehingga benda kerja menyatu menjadi satu ikatan yang tidak terpisahkan.

Ada 3 macam mesin las bertenaga listrik yaitu :

1. Pesawat las arus bolak-balik (AC)

Macam-macam pesawat las ini seperti transformator las, pembangkit listrik motor diesel atau motor

bensin. Kapasitas amperenya 200-500 dan biaya operasionalnya rendah serta harganya murah sehingga

banyak dipakai. Voltase keluar antara 36-70 volt.

Keuntungan-keuntungan pada mesin A.C, antara lain:

busur nyala kecil, sehingga memperkecil kemungkinan timbunya keropos pada rigi-rigi las

perlengkapan dan perawatan lebih murah

2. Pesawat las arus searah (DC)

Pesawat las arus searah ini dapat berupa pesawat transformator rectifier, pembangkit listrik motor

diesel atau motor bensin, maupun pesawat pembangkit listrik yang digerakkan oleh motor listrik. Salah

satu jenis dari pesawat las arus searah yaitu pesawat pembangkit listrik yang digerakkan oleh motor

tistrik (motor generator)

Keuntungan-keuntungan pada mesin DC antara lain:

busur nyala stabil

dapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut

dapat mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRP (direct current revers polarity)

Page 8: las listrik intan ilma

dapat dipakai untuk mengelas pada tempat-tempat yang lembab dan sempit

3. Pesawat las AC-DC.

Pesawat las ini merupakan gabungan dari pesawat las AC dan DC. Pesawat ini kemungkinan banyak

digunakan karena arus yang keluar dapat AC dan DC. Pesawat las jenis ini misalnya transformator –

rectifier maupun pembangkit listrik motor diesel.

II.3 Arus Listrik

1. Arus searah

Pada jenis arus ini, elektron-elektron bergerak sepanjang penghantar hanya

dalam satu arah.

2. Arus bolak balik

Arah aliran dari arus bolak-balik merupakan gelombang sinusoida yang

memotong garis nol pada interval waktu 1/100 detik untuk mesin dengan frekuensi

50Hz. Tiap siklus gelombang terdiri dari setengah gelombang positif dan setengah

Page 9: las listrik intan ilma

gelombang. Arus bolak-balik dapat diubah menjadi arus searah dengan menggunakan

pengubah arus (rectifier).

II.4 Pengkutuban Elektroda

1. Pengkutuban langsung

Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang pada terminal negatif dan

kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut sebagai sirkuit

las listrik dengan elektroda negatif. (DC-).

2. Pengkutuban terbalik

Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan

kabel massa dipasang pada terminal negatif. Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit

las listrik dengan elektroda positif (DC+).

Page 10: las listrik intan ilma

3. Pengaruh pengkutuban terhadap hasil las

Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pangelasan bergantung kepada :

Jenis bahan dasar yang akan dilas

Jenis elektroda yang dipergunakan

Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya.

Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang dangkal sedangkan pada

pengkutuban terbalik akan terjadi sebaliknya. Pada arus bolak-balik penembusan yang

dihasilkan antara keduanya.

II.5 Peralatan Las

Dalam melakukan pengelasan ada beberapa peralatan yang sering digunakan dalam

pekerjaan las listrik diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kabel las

Kabel las merupakan bagian penting dalam pengelasan yaitu berfungsi untuk

menyalurkan arus listrik dari mesin las ke benda kerja sehingga dapat terjadi bunga api yang akan

mencairkan elektroda las. Ada tiga kabel las yaitu :

a. Kabel elektroda (menghubungkan pesawat dengan elektroda)

Page 11: las listrik intan ilma

b. Kabel masa (menghubungkan pesawat dengan benda kerja)

c. Kabel tenaga (menghubungkan pesawat dengan sumber tenaga)

2. Pemegang Elektroda

Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda. Terdiri

dari mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan penyekat. Pada waktu selesai mengelas

bagian yang tidak berhubungan dengan kabel digantung pada gantungan dari bahan isolator.

3. Palu las

Palu las digunakan untuk melepas terak las pada jalan las dengan jalan memukul atau

menggores las. Berhati-hatilah membersihkan terak karena kemungkinan akan memercik ke mata atau

ke bagian badan lainnya.

4. Sikat Kawat

Sikat kawat digunakan untuk :

membersihkan benda kerja yang akan dilas

Page 12: las listrik intan ilma

membersihkan terak las yang sudah tepat dari jalur las oleh pukulan palu

las.

5. Klem masa

Klem masa adalah suatu alat untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja. Bahan

klem terbuat dari bahan penghantar listrik yang baik seperti tembaga dan dilengkapi dengan pegas agar

arus listrik mengalir dengan baik dan permukaan benda kerja yang akan dijepit harus dibersihkan

terlebih dahulu dari kotoran seperti cat, karat maupun minyak.

6. Penjepit

Penjepit (tang) digunakan untuk memegang atau memindah benda kerja yang masih

panas.

7. Elektroda las

Page 13: las listrik intan ilma

Elektroda ini dipakai pada pengelasan las busur listrik dan mempunyai perbedaan

komposisi selaput maupun kawat inti. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 mm sampai 7 mm

dengan panjang 350 sampai 450 mm. Jenis selaput elektroda misalnya selulose, kalsium karbonat (Ca

Co3), titanium dioksida (rutil), haloin, oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan

dan sebagainya. Tebal selaput 10-50& dari diameter elektroda.

II.6 Keselamatan Kerja Las

Perlengkapan yang diperlukan untuk mendapatkan keselamatan kerja:

1. Helem dan tabir

Digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet dan

ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata. Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh

dilihat dangan mata langsung sampai jarak 16 meter. Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang

dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca Ias yang dipakai tergantung

pada pelaksanaan pengelasan. Untuk melindungi kaca penyaring ini biasanya pada bagian luar maupun

dalam dilapisi dengan kaca putih.

2. Sarung tangan

Dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang elektroda, juga

melindungi tangan dari panas. Pada waktu mengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan.

Page 14: las listrik intan ilma

3. Baju las/apron

Baju las/apron dibuat dari kulit atau dari asbes. Baju las yang lengkap dapat melindungi

badan dan sebagian kaki. Bila mengelas pada posisi diatas kepala, harus memakai baju las yang lengkap.

Pada pengelasan posisi lainnya dapat dipakai apron.

4. Sepatu las

Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api. Bila tidak ada

sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai.

Page 15: las listrik intan ilma

5. Kamar las

Kamar Ias dibuat dari bahan tahan api. Kamar las penting agar orang yang ada di

sekitarnya tidak terganggu oleh cahaya las.

Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dilengkapi dangan sistem ventilasi yaitu

di dalam kamar las ditempatkan meja Ias. Meja las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar

agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kebakaran oleh percikan terak las dan bunga api.

6. Masker las

Jika tidak memungkinkan adanya kamar las dan ventilasi yang baik, maka gunakanlah

masker las, agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun.

Page 16: las listrik intan ilma

III. Pembahasan

Pada praktikum ini, dilakukan proses pengelasan dengan menggunakan tenaga listrik sebagai

sumber panas. Pengelasan merupakan proses penyambungan dua material secara permanen dengan

cara mencairkan kedua material yang akan disambung dan diikuti oleh material pengisi. Material yang

biasanya digunakan yaitu logam, dimana logam tersebut menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa

pengaruh tekanan. Peralatan ini terdiri dari seperangkat alat mesin las dan elektroda.

Pada prinsipnya, las listrik yang menggunakan elektroda karbon maupun logam menggunakan

tenaga listrik sebagai sumber panas. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan benda kerja

dapat mancapai temperatur tinggi yang dapat melelehkan sebagian bahan, merupakan perkalian antara

tegangan listrik (E) dangan kuat arus (I) dan waktu (t) yang dinyatakan dalam satuan, panas joule atau

kalori seperti rumus : H = E x I x t

Dalam proses pengerjaannya, dikarenakan menggunakan tenaga listrik yang berbahaya,

sehingga dibutuhkan perlengkapan untuk keselamatan kerja seperti helm, sarung tangan, baju las,

sepatu las, dan kamar las.

IV. Kesimpulan

Dari hasil percobaan di atas dapat kami simpulkan bahwa Penyambungan dengan mengunakan

mesin las listrik dapat ……..

V. Daftar Pustaka

WordPress.com

www.google.com

Page 17: las listrik intan ilma

VI. Lampiran

VI.1 Gambar generator

Tampak depan tampak belakang tampak samping

VI.2 Gambar pemegang elektroda

VI.3 Gambar klem masa

Page 18: las listrik intan ilma

VI.4 Gambar elektroda

VI.5 Gambar helm atau tabir

VI.6 Gambar cara pengelasan

Page 19: las listrik intan ilma

VI.7 Gambar hasil pengelasan