lapsus kehamilan dengan epilepsi
-
Upload
alit-saputra -
Category
Documents
-
view
55 -
download
9
description
Transcript of lapsus kehamilan dengan epilepsi
Fathiyyah Rozana (1002005130)Ida Bagus Alit Saputra (1002005141)
Pembimbingdr. Tjok Gede Ngurah Chandragiram, Sp. OG
KEHAMILAN DENGAN EPILEPSI
LAPORAN KASUS
OUTLINE
PENDAHULUAN• Fraktur halus dan yang tidak tampak secara radiografi-> tantangan
diagnostik• Fraktur, kesalahan diagnosis 80% di UGD
Fraktur occult-> tidak tampak pada radiografi Fraktur halus-> sering terlewati
Dampak buruk:Nyeri berkepanjangan, Penurunan atau hilang fungsiKecacatan
Dampak buruk:Nyeri berkepanjangan, Penurunan atau hilang fungsiKecacatan
Deteksi dini-> Tatalaksana efektif, biaya & rawat inap efisien, cegah komplikasiDeteksi dini-> Tatalaksana efektif, biaya & rawat inap efisien, cegah komplikasi
Tujuan
Fraktur halus & tak tampak, dibagi menjadi:Fraktur yang terkait dengan trauma energy tinggi;Fraktur kelelahan sebagai dampak sekunder terhadap tekanan yang berulang dan tidak biasa pada tulang dengan tahanan elastisitas normal; Fraktur ketidakcukupan sebagai hasil dari tekanan normal atau minimal pada tulang dengan tahanan elastisitas yang menurun
Meningkatkan kewaspadaan klinisi dan radiolog dalam mendeteksi fraktur halus dan yang tak tampak pada
radiografi
Meningkatkan kewaspadaan klinisi dan radiolog dalam mendeteksi fraktur halus dan yang tak tampak pada
radiografi
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN KEHAMILAN
Evaluasi Prakonsepsi
Antenatal Care
Pemberian Asam Folat
Pemberian Vitamin K
Persalinan dan Menyusui
Evaluasi Prakonsepsi
Antenatal Care
Asam folat adalah vitamin esensial yang diperlukan pada sintesa nukleotid dan mutilasi DNA
Pada trimester I, penting untuk mencegah cacat bawaan (neural-tube defect)
Perempuan tanpa defisiensi asam folat dosis 1 mg/hari
Perempuan dengan defisiensi asam folat dosis 4 mg/hari
Pemberian Asam Folat
Karbamazepin, fenitoin, primidon, fenobarbital memiliki resiko tinggi terjadi perdarahan neonatus disebabkan defisiensi faktor pembekuan (faktor II, VII, IX, X) dipengaruhi oleh vitamin K
Pemberian vitamin K (Konakion) 20 mg/hari per oral dari usia kehamilan 36 minggu hingga persalinan
Pada bayi baru lahir vitamin K1 (Fitomenadion) 1 mg IM pada akhir minggu I dan akhir minggu IV bayi dg dosis 2 mg per oral
Pemberian Vitamin K
Persalinan dan Menyusui
Kadar OAE dalam ASI dibandingkan dalam darah
OAE Proporsi dalam ASI (%)
Asam Valproat <10
Fenitoin 20
Carbamazepin 40
Fenobarbital 50
Primidon 80
Lamotrigine 61
Topiramate 86
Okskarbazepin 80
Zonisamid 41-57
PEMBERIAN OBAT ANTI EPILEPSI
Apabila monoterapi dapat mengendalikan serangan epilepsi dengan baik maka pemberian OAE harus diteruskan
Perubahan jenis OAE selama kehamilan merupakan kontraindikasi karena perubahan jenis obat justru dapat mengundang serangan
Cacat lahir pada ibu epilepsi tidak mengkonsumsi OAE (2%) mengkonsumsi 1 macam OAE (3%) mengkonsumsi 2 macam OAE (5%) mengkonsumsi 3 macam OAE (10%) mengkonsumsi 4 macam OAE (20%)
Obat Dosis Masa rentan,Post konsepsi
Jenis anomali yg mungkin timbul
Carbamazepin Terapeutik, Kronik
Organogenesis(18-60 hari)
Facial dysmorphism, sama seperti yg terlihat pd pemakaian Oxazolidine, spina bifida, hipoplasi falang distal, keterlambatan pertumbuhan & perkembangan
Phenytoin Terapeutik, Kronik
Organogenesis(18-60 hari)
Sindroma fetal hidantion, hipolasi kuku & phalang distal, okular hipertelorisme, batang hidung rata, celah bibir/ palatum, cacat jantung kongenital, mikrosefali, perkembangan lambat
Asam Valproat Terapeutik, Kronik
Organogenesis(18-60 hari)
Brachisefali dg dahi yg tinggi,shallow orbits, ocular hipertelorisme, hidung & mulut kecil, telinga letak rendah, jari & jempol dempet, kuku jari hiperkonvek, septo optic displasi, celah bibir/ palatum, kelainan anggota gerak bawah, keterlambatan tumbuh kembang, mikrosefali, spina bifida, anomali traktus UG & repirastorius, kraniosinotosis, autism
Phenobarbital Terapeutik, Kronik
Organogenesis(18-60 hari)
Celah wajah, kelainan jantung kongenital, fasial dismorfisme & hipoplasi kuku spt yg terlihat pd penggunaan Oxazolidine, neonatus withdrawal, ketidak mampuan belajar, retardasi mental
Clonazepam Terapeutik, Kronik
Organogenesis(18-60 hari)
Tidak ada pola anomali yg tetap, dpt ditemukan kraniofasial atau digital embriopati antikonvulsan
Primodon Terapeutik, Kronik
Organogenesis(18-60 hari)
Hirsute forehead, thick nasal root, fasial dismorfisme & hipoplasi kuku sama seperti pada pemakaian Oxazolidine, cacat jantung kongenital,perkembangan lambat
Oxazolidine Terapeutik, Kronik
Organogenesis(18-60 hari)
Pertumbuhan lambat, mikrosefali, celah bibir/ palatum, wajah abnormal
I. IdentitasNama : NNPAJenis kelamin : Perempuan Umur : 24 tahunStatus : Menikah Agama : Hindu Suku bangsa : BaliPekerjaan : SwastaAlamat : Petak Kaja, GianyarCM : 54.21.95Tanggal MRS : 13-10-2015 (pk 13.30 WITA)
LAPORAN KASUS
II. Anamnesis
Keluhan Utama: KejangRiwayat Penyakit Sekarang -Kejang dialami pasien pukul 12.30 WITA (1 jam SMRS)-Saat kejang pasien dikatakan diam dan kaku, kedua tangan pasien menekuk ke dada, mulut pasien tampak seperti menggigit sesuatu, tidak keluar busa dari mulut, dan mata tertutup.-Ketika kejang pasien tidak sadar, mengompol (-).-Serangan terjadi selama ± 10 menit.-Kelemahan pada tangan dan kaki (-), gangguan BAB/BAK (-).-Nyeri perut dikatakan (-), keluar air maupun darah dari kemaluan (-), gerak anak (+) baik.-Pasien mengatakan ada mual dan muntah sebanyak satu kali.-Keluhan lainnya seperti nyeri kepala, pandangan kabur atau berkunang-kunang, nyeri ulu hati, nyeri perut kanan atas, ataupun bengkak pada ekstremitas tidak ada
Riwayat Menstruasi-Menarche saat umur 14 tahun-Siklus menstruasi teratur 28 hari-Lamanya 3-5 hari-Mengganti pembalut sebanyak 2-3 kali sehari selama menstruasi-Dismenorrhea dikatakan tidak ada-Keluhan lainnya saat menstruasi disangkal oleh pasien-HPHT diketahui tanggal 4 April 2015 dengan tafsiran persalinan tanggal 11 Januari 2016
Riwayat PerkawinanPasien menikah satu kali saat umur 19 tahun.Riwayat OperasiRiwayat operasi sebelumnya dikatakan tidak ada.Riwayat ObstetriPasien mengatakan ini merupakan kehamilan keduanya. Anak pertamanya adalah perempuan sudah berusia 5 tahun dengan riwayat kehamilan aterm, BBL 2500 gram, lahir spontan di RSUD Sanjiwani Gianyar.
Riwayat Antenatal Care-ANC > 3 kali, di dokter spesialis kandungan dan bidan-Keluhan selama kehamilan hanya mual-Pada saat melakukan pemeriksaan kandungan di bidan, dikatakan tekanan darah pasien normal.-Sebelum hamil, tekanan darah pasien juga dikatakan normal.Riwayat Penggunaan KontrasepsiPasien mengatakan pernah menggunakan pil KB sebelum kehamilan ini dan sudah berhenti sejak 1 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu-Riwayat kejang 2 kali yang berulang dalam waktu 1 minggu. Kejang tersebut terjadi sekitar 1,5 tahun yang lalu.-Pasien kemudian berobat ke dokter Sp.S dan didiagnosis dengan epilepsi.-Pasien rutin minum OAE sebanyak 3 jenis yang diminum 2 kali sehari.-Sejak sekitar 6 bulan yang lalu pasien berhenti minum OAE karena hamil anak yang kedua.-Setelah putus obat, dikatakan pasien mengalami kejang kembali pada tanggal 17 Juli 2015, dengan durasi < 1 menit.-Riwayat hipertensi, kencing manis, penyakit jantung, penyakit ginjal, asma, maupun alergi dikatakan tidak ada.
Riwayat Sosial dan Keluarga-Pada anggota keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami keguguran.-Penyakit sistemik lainnya seperti epilepsi, hipertensi, diabetes melitus, asma, maupun penyakit lainnya juga disangkal.-Pasien saat ini sudah menikah selama 5 tahun.-Pasien merupakan pegawai swasta yang sehari-harinya menjaga toko. Namun sejak kehamilan anak kedua ini, pasien sudah tidak bekerja lagi. -Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minum beralkohol.
III. Pemeriksaan Fisik
Status Present•Keadaan umum : Baik•Kesadaran : Compos mentis (GCS: E4V5M6)•Tekanan darah : 110/60 mmHg•Nadi : 72 kali/menit•RR : 20 kali/menit•Tax : 36oC•Berat badan : 45 kg•Tinggi badan : 155 cm•BMI : 18,7 kg/m2
Status Generalis•Mata : Anemis (-/-), ikterus (-/-), RP(+/+) isokor•Thorax : Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo: Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)•Abdomen : ~ Status Obstetri•Ekstremitas: Akral hangat, odem (-)/(-)
Status Obstetri•Mammae : Hiperpigmentasi pada areola mamma +/+•Abdomen:
Inspeksi : Tampak perut membesar kedepan, terdapat striae gravidarum, tidak tampak adanya parut bekas operasi SC
Palpasi : (Pemeriksaan Leopold) L I : TFU 28 cm, teraba bagian bulat dan lunak (kesan bokong)L II : Teraba tahanan keras disisi perut kiri (kesan punggung) dan bagian
kecil di sebelah kanan.L III : Teraba bagian bulat dan keras dan mudah digerakkan (kesan kepala)L IV : Bagian bawah janin belum masuk bagian pintu atas panggul (5/5)His (-)Tafsiran berat janin : 2480 gramAuskultasi: DJJ 153x/menit
•Pemeriksaan dalam: VT (13.00 WITA/13-10-2015)PØ 0 cm, teraba forniks, kesan kepala, bantalan (-)
IV. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Nilai Satuan
WBC 9,1 103/µL
HGB 9,7 g/dl
PLT 217 103/µL
VCT Non-reaktif -
Darah Rutin tgl. 13/10/2015
VI. Diagnosis
G2P1001 27W3D T/H + observasi konvulsi ec susp epilepsi + anemia ringan
VII. Penatalaksanaan
• Rencana Terapi – MRS (konservatif)– IVFD RL 20 tpm– Konsul neuro• Diazepam 10 mg IV bila kejang • Phenytoin 2 x 100 mg PO
– SF 1x300 mg PO– Bed Rest
• Monitoring– Observasi keluhan, denyut jantung janin, tanda vital
• EdukasiKIE penderita dan keluarga tentang rencana perawatan dan tindakan
Pengetahuan tentang gambar normal dan pertimbangan konteks klinis merupakan nilai yang besar dalam meningkatkan deteksi occult fracture dan fraktur halus.
SIMPULAN
THANK YOU