Lapsus Bronkiolitis Giovanny
Transcript of Lapsus Bronkiolitis Giovanny
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
1/29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bronkiolitis akut adalah infeksi saluran pernafasan bawah akut dengan gejala
utama akibat peradangan bronkioli yang terutama disebabkan oleh virus. Sering
mengenai anak usia dibawah satu tahun dengan insiden tertinggi umur 6 bulan,
Bronkiolitis akut yang terjadi dibawah umur satu tahun kira-kira 1 ! dari seluruh
kasus, sedangkan pada tahun kedua lebih jarang lagi, yaitu sekitar setengahnya.
"enyakit ini menimbulkan morbiditas infeksi saluran pernafasan bawah terbanyak
pada anak. "enyebab yang paling banyak adalah virus #espiratory Syn$ytial, kira-kira
%& ' && ! dari total kasus. Sedangkan virus lain seperti "arainfluen(a, #hinovirus,
)denovirus dan *nterovirus sekitar +!.
Bakteri dan ikoplasma sangat jarang menyebabkan bronkiolitis pada bayi. Belum ada
bukti bahwa bakteri sebagai penyebab bronkiolitis. Sekitar + ! kasus bronkiolitis pada
bayi terjadi gejala yang berat sehingga harus dirawat dirumah sakit, sedangkan sisanya
dirawat dipoliklinik. Sebagian besar infeksi saluran nafas ditularkan lewat droplet
infeksi. nfeksi primer oleh virus #S/ biasanya tidak menimbulkan gejala klinik, tetapi
infeksi sekunder pada anak tahun-tahun pertama kehidupan akan bermanifestasi berat.
Sebanyak 11,% ! anak berusia dibawah 1 tahun dan 6 ! anak berusia 1 ' tahun di )S
pernah mengalami bronkiolitis. "enyakit ini menyebabkan 0+.+++ kasus perawatan di
#S dan menyebabkan %&++ kematian setiap tahunnya. Bronkiolitis merupakan 1 !
dari semua kasus perawatan di #S pada bayi. rekuensi bronkiolitis dinegara-negara
berkembang hampir sama dengan di )merika Serikat. nsiden terbanyak terjadi pada
musim dingin atau musim hujan di negara-negara tropis.
2iagnosis bronkiolitis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis. 3eadaan tersebut harus
dibedakan dengan asma yang kadang-kadang juga timbul pada usia muda. )nak dengan
asma akan memberikan respon terhadap pengobatan dengan bronkodilator, sedangkan
anak dengan bronkiolitis tidak. Bronkiolitis juga harus dibedakan dengan
bronkopneumonia yang disertai enfisema obstruktif dan gagal jantung.
1
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
2/29
Bronkiolitis virus dapat menyebabkan infeksi pernafasan berat pada masa kanak-kanak.
4alaupun demikian pada kondisi yang terbatas seringkali tidak memerlukan
pengobatan. "ada jumlah yang sedikit anak yang mendapatkan pengobatan penanganan
utama termasuk pemberian oksigen dan $airan yang adekuat dan pengawasan hati-hati
untuk mendeteksi sebagian anak yang mungkin memerlukan intervensi lebih.
nfeksi oleh respiratory syn$itial virus 5#S/ memiliki morbiditas dan mortalitas yang
tinggi terutama pada anak dengan resiko tinggi dan imunokompromise. 7leh karena itu
langkah preventif dilakukan dengan pemberian imunisasi aktif dan pasif. Saat ini juga
sedang dikembangkan vaksin virus. 8saha untuk mengembangkan vaksin virus hidup
yang dilemahkan 5attenuated live viral vaccines mengalami hambatan karena
imunogenositas yang rendah dan ke$enderungan virus untuk berubah kembali menjadi
tipe liar.
Bronkhiolitis yang disebabkan oleh virus jarang terjadi pada masa neonatus. 9al ini
karena antibodi neutrali(ing dari ibu masih tinggi pada % ' 6 minggu kehidupan,
kemudian akan menurun. )ntibodi tersebut mempunyai daya proteksi terhadap infeksi
saluran nafas bawah, terutama terhadap virus.
"rognosis dari bronkiolitis tergantung berat ringannya penyakit, $epatnya penangangan
dan penyakit latar belakang 5penyakit jantung, defisiensi imun dan prematuritas.
1. #umusan asalah
1..1 )pa definisi dari bronkiolitis:
1.. Bagaimana epidemiologi dari bronkiolitis:
1..; Bagaimana manifestasi dari bronkiolitis:
1..% Bagaimana pemeriksaan penunjang dari bronkiolitis:
1..& Bagaimana diagnosis dari bronkiolitis:
1..6 Bagaimana penatalaksanaan dari bronkiolitis:
1.;
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
3/29
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
4/29
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
5/29
dan bayi yang tidak mendapatkan air susu ibu. #S/ menyebar melalui droplet dan
inokulasi?kontak langsung, seseorang biasanya aman apabila berjarak lebih 6 feet dari
seseorang yang menderita infeksi #S/. 2roplet yang besar dapat bertahan di udara
bebas selama 6 jam, dan seorang penderita dapat menularkan virus tersebut selama 1+
hari. 2i negara dengan % musim, bronkiolitis banyak terdapat pada musim dingin
sampai awal musim semi, di negara tropis pada musim hujan. 2i Bagian lmu
3esehatan )nak #S8 2r. Soetomo Surabaya pada tahun ++ dan tahun ++;,
bronkiolitis banyak didapatkan pada bulan @anuari sampai bulan ei.
#erata insidens perawatan setahun pada anak berusia di bawah 1 tahun
adalah 1, per 1+++ dan semakin menurun seiring dengan pertambahan usia, yaitu
6,= per 1+++ pada usia 1 ' tahun. Lama perawatan adalah ' % hari, ke$uali pada bayi prematur dan kelainan bawaan seperti penyakit jantung bawaan 5"@B.
Bradley menyebutkan bahwa penyakit akan lebih berat pada bayi muda. 9al ini
ditunjukkan dengan lebih rendahnya saturasi 7 juga pada bayi yang
terpapar asap rokok pas$a natal. Beberapa prediktor lain untuk beratnya
bronkiolitis atau yang akan menimbulkan komplikasi yaitu bayi dengan masa
gestasi + A?menit, adanya ronki, dan riwayat displasia bronkopulmoner
5bronchopulmonary displasia, B"2.
3enaikan jumlah perawatan karena bronkiolitis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
perubahan kriteria perawatan anak dengan #), kebiasaan pengasuhan dengan lebih
banyak anak yang dititipkan ditempat penitipan anak 5
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
6/29
2.! Kl"sifik"si D"n #"nifest"si Klinis
ula-mula bayi menderita gejala S") atas ringan berupa pilek yang en$er dan
bersin. ejala ini berlangsung beberapa hari, kadang-kadang disertai demam dan nafsu
makan berkurang. 3emudian timbul distres nafas yang ditandai oleh batuk
paroksismal, whee(ing, sesak napas. Bayi-bayi akan menjadi rewel, muntah serta sulit
makan dan minum. Bronkiolitis biasanya terjadi setelah kontak dengan orang dewasa
atau anak besar yang menderita infeksi saluran nafas atas yang ringan. Bayi mengalami
demam ringan atau tidak demam sama sekali dan bahkan ada yang mengalami
hipotermi 52oma$howske @B. 1000.
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
7/29
;. Saturasi 7 C dari pulse oxymetri yang diba$a lima kali selama pengamatan 1
menit, diambil rata-ratanya.
%. Respiratory clinical status yang dinilai menggunakan #2) menurut
Lowell dkk.
&. Status aktivitas bayi 5empat tingkat C tidur, tenang, rewel dan menangis.
Sedangkan Shuh, yang diadaptasi oleh 2obson, menilai skor klinis sebagai
berikut C
1. 3eadaan umum C diberi skor + 5tidur hingga % 5sangat rewel
. "enggunaan otot bantu nafas C Skor + 5tidak ada retraksi hingga ; 5retraksi
berat
;. Wheezing C skor + 5tidak ada hingga ; 5wheezing hebat inspiratorik dan
ekspiratorik.5%
)tas dasar frekuensi nafas dan keadaan umum bronkiolitis dibagi menjadi C
bronkiolitis ringan dan bronkiolitis berat 5# D 6+ A? menit.
Berdasarkan gejala klinis, bronkiolitis juga dibagi menjadi bronkiolitis ringan,
sedang,
berat dengan tanda sebagai berikut 52oma$howske @B. 1000C
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
8/29
E 0& !
- ungkin
menampakkan
pernafasan yang
pendek ketika
makan
- ungkin memiliki
episode apnoe yang
singkat
- 9ipoksemia yang
tidak terkoreksi
dengan oksigen
tambahan
- ungkin terdapat
peningkatan
frekuensi atau
episode
apnoe yang panjang.
- ungkin
menampakkan
peningkatan
kelelahan.
2.$ Di"nosis
2iagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya, berdasarkan gambaran klinis, umur
penderita dan adanya epidemi #S/ di masyarakat 52oma$howske @B. 1000, 5lenn .
100.
%.1. An"mnesis
ejala awal berupa gejala infeksi saluran nafas atas akibat virus, seperti
pilek ringan, batuk dan demam yang mengenai anak usia maksimal %
bulan yang lebih banyak terkena adalah usia dibawah 1 bulan. Satu hingga
dua hari kemudian timbul batuk yang disertai dengan sesak nafas.
Selanjutnya dapat ditemukan whee(ing, merintih, nafas berbunyi, muntah
setelah batuk, rewel dan penurunan nafsu makan. )danya riwayat kontak dengan penderita infeksi saluran pernafasan atas.
3riteria bronkiolitis terdiri dariC 51 whee(ing pertama kali, 5 umur %
bulan atau kurang, 5; pemeriksaan fisik sesuai dengan gambaran infeksi
virus misalnya batuk, pilek, demam dan menyingkirkan pneumonia atau
riwayat atopi yang dapat menyebabkan whee(ing.
%.2. Pemeriks""n &isik
8
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
9/29
"emeriksaan fisis pada anak yang mengarah ke diagnosis bronkiolitis adalah
adanya takipnea, takikardia, dan peningkatan suhu diatas ;=,& +F dan bisa
men$apai suhu %1 +F. Selain itu dapat juga ditemukan konjungtivitis
ringan faringitis, dan otitis media.
7bstruksi saluran respiratori ' bawah akibat respon inflamasi akut akan
menimbulkan gejala ekspirasi memanjang hingga whee(ing. 8saha-usaha
pernafasan yang dilakukan anak untuk mengatasi obstruksi akan
menimbulkan nafas $uping hidung dan retraksi interkostal. Selain itu dapat
juga ditemukan ronki dari pemeriksaan auskultasi paru. Sianosis dapat
terjadi dan bila gejala menghebat dapat terjadi apnea, terutama pada bayi
berusia 5%, Selain itu ditemukan pernafasan yang pendek dan saturasi 7
yang rendah dan tanda dehidrasi.
%.!. Pemeriks""n Pen'n("n
%.!.1. L")or"tori'm
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
10/29
%.!.2. *"dioloi
oto
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
11/29
penyesuaian suhu lingkungan agar konsumsi oksigen minimal, tunjangan respirasi bila
perlu, dan nutrisi. Setelah itu barulah digunakan bronkodilator, antiinflamasi seperti
kortikosteroid, antiviral seperti ribavirin, dan pen$egahan dengan vaksin #S/, #S/
immunoglobuline 5 polyclnal atau humani(ed #S/ monoclonal antibody 5palvi(umad
52). ++% 5lenn . 100 5#eiko S. ++1.
Bronkiolitis ringan biasanya bisa rawat jalan dan perlu diberikan $airan peroral
yang adekuat. Bayi dengan bronkiolitis sedang sampai berat harus dirawat inap.
"enderita resiko tinggi harus dirawat inap, diantaranyaC berusia kurang dari ;
bulan, prematur, kelainan jantung, kelainan neurologi, penyakit paru kronis,
defisiensi imun, distres napas.
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
12/29
- 3etidakmampuan untuk makan
- 3eadaan sosial khusus
- 9ypoAemia
- "asien dengan kondisi dasar medis.
Peno)"t"n S'portif
). "engawasan. 8ntuk pasien yang dirawat inap penting dilakukan
pengawasan sistem jantung paru dan jika ada indikasi dilakukan pemasanag
pulse oxymetri 52). ++% 5lenn . 100 5#eiko S. ++1.
B. 7ksigenasi. 7ksigenasi sangat penting untuk menjaga jangan sampai terjadi
hipoksia, sehingga memperberat penyakitnya. 9ipoksia terjadi akibat
gangguan perfusi ventilasi paru-paru. "emberian oksigen tambahan
direkomendasikan ketika saturasi oksigen menetap dibawah 01! dan
dihentikan ketika saturasi oksigen menetap diatas 0%!. 7ksigenasi dengan
kadar oksigen ;+ ' %+ ! sering digunakan untuk mengoreksi hipoksia.
gunakan nasal kanul 5dengan ke$epatan maksimun L?m> masker muka
atau kotak kepala.
@ika mungkin gunakan oksigen yang dilembabkan. @ika hipoksemia menetap
dengan atau tanpa distress berat, meskipun sudah diberikan oksigen dengan
ke$epatan tinggi, maka segera lakukan permintaan untuk penangan F8
anak dengan pemasangan ventilator 52). ++% 5lenn . 100 5#eiko S.
++1.
F. "engaturan Fairan. "emberian $airan sangat penting untuk men$egah
dehidrasi akibat keluarnya $airan lewat evaporasi, karena pernafasan yang
$epat dan kesulitan minum. @ika tidak terjadi dehidrasi diberikan $airan
rumatan. Berikan tambahan $airan + ! dari kebutuhan rumatan jika
didapatkan demam yang naik turun atau menetap 5suhu E ;=,& +F. Fara
pemberian $airan ini bisa se$ara intravena atau pemasangan selang
nasogastrik. )kan tetapi harus hati-hati pemberian $airan lewat lambung
karena dapat terjadi aspirasi dan menambah sesak nafas, akibat lambung
yang terisi $airan dan menekan diafragma ke paru-paru. Selain itu harus
di$egah terjadinya overload $airan. Lakukan pemeriksaan serum elektrolit
12
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
13/29
dan jika mendapatkan nilai yang tidak normal lakukan penggantian dengan
$airan elektrolit 52). ++% 5lenn . 100 5#eiko S. ++1.
Peno)"t"n #edik"mentos"
). )ntivirus 5#ibavirin
Bronkiolitis paling banyak disebabkan oleh virus sehingga ada pendapat
untuk mengurangi beratnya penyakit dapat diberikan antivirus. #ibavirin
adalah obat antivirus yang bersifat virus statik.
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
14/29
sumbatan mukosa, serta kolapsnya saluran respiratori ke$il pada bayi
dengan bronkiolitis, sehingga pendekatan logis terapi adalah kombinasi I-
adrenergik dan agonis J-adrenergik 52). ++% 5lenn . 100 5#eiko S.
++1.
3elebihan epinefrin dibandingkan dengan bronkodilator J-adrenergik
selektif adalah C
- 3erja konstriktor I-adrenergik yang merupakan dekongestan mukosa,
membatasi absorbsinya dan mengatur aliran darah pulmoner, dengan
sedikit efek pada ventilation perusing matching .
- #elaksasi otot bronkus karena efek J-adrenergik
- 3erja J-adrenergik menekan pelepasan mediator kimiawi
- *fek fisiologik antihistamin yang melawan efek histamin seperti edema
- engurangi sekresi kataral.
Beta ' agonis masih sering digunakan dengan alasan 1& ' & ! pasien
bronkiolitis nantinya akan menjadi asma. nhalasi J-agonis diberikan satu
kali sebagai trial dose. 3arena efek akan tampak dalam 1 jam, maka dosis
ulangan akan diberikan bila pasien menunjukkan perbaikan klinis fungsi
paru yang jelas dan menetap.
F. 3ortikosteroid
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
15/29
"emberian antibiotik biasanya tidak diperlukan pada penderita bronkiolitis,
karena sebagian besar disebabkan oleh virus, ke$uali jika ada tanda-tanda
infeksi sekunder dan diberikan antibiotik spektrum luas. "emberian
antibiotik justru akan meningkatkan infeksi sekunder oleh kuman yang
resisten terhadap antibiotik tersebut. )ntibiotik bila di$urigai adanya infeksi
bakteri dapat digunakan ampisilin 1++-++ mg?kgBB?hr se$ara intravena
dibagi % dosis. Bila ada konjungtivitis dan bayi berusia 1 ' % bulan
kemungkinan sekunder oleh &hlamidia trachomatis 52). ++% 5lenn .
100 5#eiko S. ++1.
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
16/29
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
17/29
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
18/29
+. *i-""t peno)"t"n
"asien saat ini dikatakan tidak sedang menjalani pengobatan selain terapi untuk
penyakit saat ini.
/. *i-""t pers"lin"n
"enderita lahir $ukup bulan 50 bulan, "ersalinan ditolong bidan, langsung
menangis. BBLC 0++ gr, lingkar kepala % $m, panjang badan &1 $m.
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
19/29
Gadi C 1;A? menit, reguler, isi $ukup
## C %+A? menit, reguler, tipe thorakoabdominal
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
20/29
ForC
nspeksiC iktus kordis tidak terlihat, pre$ordial bulging 5-
"alpasi C iktus kordis teraba di FS / FL Sinistra, kuat angkat 5-, thrill 5-
)uskultasiC S1S tunggal, reguler, murmur 5-
"ulmoC
nspeksiC simetris 5 saat statis dan dinamis, retraksi 5
"alpasiC gerakan dada simetris
)uskultasiC vesikuler 5?, rales 5?, whee(ing 5?
)ksilaC pembesaran kelenjar 5-
)bdomenC
nspeksiC distensi 5-
)uskultasiC bising usus 5 Gormal
"alpasiC hepar-lien tidak teraba, nyeri tekan 5-, turgor normal
*kstremitasC hangat 5???, edema 5-?-?-?-, sianosis 5-, F#< N detik.
)nus eritemanatum 5-
HASIL PE#E*IKSAAN PENUNJAN:
2arah Lengkap %-+-+16
PE#E*IKSAAN HASIL NILAI N,*#AL
9b 0,& g! 1%-1=
Lekosit 1;.=++?mm %.+++-1+.+++
20
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
21/29
Seg 61 &+-+
Lym ;+ +-%+
o 0 -=
9ematokrit = ! %+-+
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
22/29
"rognosis
22
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
23/29
BAB III
PE#BAHASAN
"enderita bronkiolitis menurut definisinya merupakan infeksi saluran pernafasan
bawah yang ditandai dengan gejala nafas $epat, retraksi dinding dada, dan juga disertai
dengan whee(ing. "ada pasien ini ditemukan tanda-tanda tersebut.
enurut epidemiologinya, penderita bronkiolitis paling sering menyerang bayi pada
umur -% bulan, pun$aknya adalah pada umur -= bulan. Sembilan puluh lima persen
kasus terjadi pada anak berusia dibawah tahun dan & ! diantaranya terjadi pada anak
dibawah usia 1 tahun. 7renstein menyatakan bahwa bronkiolitis paling sering terjadi
pada bayi laki-laki berusia ; ' 6 bulan yang tidak mendapatkan )S, dan hidup
dilingkungan padat penduduk. Selain 7renstein, Louden menyatakan bahwa
bronkiolitis terjadi 1,& kali lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
2ominasi pada anak laki-laki yang dirawat juga disebutkan oleh Shay, yaitu 1,6 kali
lebih banyak daripada anak perempuan> sedangkan jaerli menyebutkan 6;! kasus
bronkiolitis adalah laki-laki. "asien ini berumur = bulan, dengan jenis kelamin laki-laki.
@adi dapat dikatakan bahwa pasien ini masuk dalam kriteria bronkiolitis dari segi
epidemiologi.
"ada manifestasi klinis, bayi biasanya mengalami demam ringan atau tidak demam
sama sekali dan bahkan ada yang mengalami hipotermi.
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
24/29
temperature axila 5
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
25/29
1. "emeriksaan darah lengkap, digunakan untuk mengetahui adanya leukositosis
dan memeriksa keadaan hemostasis pasien se$ara keseluruhan.
. "emeriksaan )2, digunakan untuk mengetahui tingkat saturasi oksigen dalam
darah penderita bronkiolitis. Biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami
distress nafas berat.
;. "emeriksaan radiologi 5oto #ontgen, digunakan untuk mengetahui keadaan
paru-paru dan jantung pasien.
"ada pasien ini telah dilakukan pemeriksaan darah lengkap. "ada pemeriksaan darah
lengkap ditemukan adanya leukositosis dengan nilai 1;.=++?mm dan anemia dengan
nilai 0,& g!. 2ari pemeriksaan darah tersebut dapat di intepretasikan adanya
leukositosis dan ada anemia.
endiagnosis pasien dengan bronkiolitis dapat dilakukan dengan melakukan
anamnesa, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang untuk lebih menguatkan
hasil yang ditemukan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik. )namnesis pada pasien ini
ditemukan adanya keluhan batuk berdahak yang berujung sesak nafas dari dua hari
yang lalu. 2ari pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum pasien lemah,
ditemukannya suara whee(ing dan rhonki pada kedua lapang paru, serta dari
pemeriksaan penunjang yang telah dijelaskan diatas.
"enatalaksanaan pasien dengan bron$hiolitis dapat dilakukan terapi suportif dan
medikamentosa. 8ntuk terapi suportif dapat dilakukan dengan pemasangan pulse
oxymetri untuk pengawasan sistem jantung paru dan jika ada indikasi pemasangan.
7ksigenasi sangat penting untuk menjaga jangan sampai terjadi hipoksia, sehingga
memperberat penyakitnya. 9ipoksia terjadi akibat gangguan perfusi ventilasi paru-paru.
"emberian oksigen tambahan direkomendasikan ketika saturasi oksigen menetap
dibawah 01! dan dihentikan ketika saturasi oksigen menetap diatas 0%!. 7ksigenasi
dengan kadar oksigen ;+ ' %+ ! sering digunakan untuk mengoreksi hipoksia. unakan
nasal kanul 5dengan ke$epatan maksimun L?m> masker muka atau kotak kepala.
8ntuk terapi medikamentosa, pasien dengan bronkiolitis dapat diberikan
antivirus, bronkodilator, kortikosteroid, dan antibiotik. "ada pasien ini diberikan
bronkodilator yakni ventolin dengan $ara pemberian menggunakan nebuli(er sebanyak
+, $$ setiap 6 jam. "asien ini juga diberikan antibiotik yakni $efotaAim dengan jumlah
pemberian ; A ++ mg.
25
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
26/29
"ada pasien dengan bronkiolitis juga harus diperhatikan kebutuhan $airan
tubuhnya. "emberian $airan sangat penting untuk men$egah dehidrasi akibat keluarnya
$airan lewat evaporasi, karena pernafasan yang $epat dan kesulitan minum. @ika tidak
terjadi dehidrasi diberikan $airan rumatan. Berikan tambahan $airan + ! dari
kebutuhan rumatan jika didapatkan demam yang naik turun atau menetap 5suhu E ;=,&
+F. Fara pemberian $airan ini bisa se$ara intravena atau pemasangan selang
nasogastrik. )kan tetapi harus hati-hati pemberian $airan lewat lambung karena dapat
terjadi aspirasi dan menambah sesak nafas, akibat lambung yang terisi $airan dan
menekan diafragma ke paru-paru. Selain itu harus di$egah terjadinya overload $airan.
5,&, Lakukan pemeriksaan serum elektrolit dan jika mendapatkan nilai yang tidak
normal lakukan penggantian dengan $airan elektrolit. "ada pasien ini telah dilakukan
usaha untuk men$egah dehidrasi dengan memberikan $airan /2 2& O GS ++ $$?%
jam
&ollo- Up P"sien
Tl. Perkem)"n"n pen"kit p"sien; follo- 'p Tind"k"n; ter"pi
2$;2;1/ S9 ses"k 4;menit
**9 $? >;menit
T@">9 !/=2?
St. ener"l
Kep"l" 9 normo7ep"li
#"t" 9 "n 6;6= ikt 6;6
THT9 NH 6= d"l"m )"t"s norm"l
Tor">9
or9 S1S2 norm"l re'l"r t'n"l=
m'rm'r
P'l9 Ces im ! > 2??
2+;2;1/ S9 )"t'k 4
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
27/29
,9
St. present9
H*9 1$1 >;menit
**9 !2 >;menit
T@">9 !/=+?
Kep"l"9 normo7ep"li
#"t"9 "n 6;6= ikt 6;6
THT9 NH 6= d"l"m )"t"s norm"l
Tor">9
or9 S1S2 norm"l re'l"r t'n"l=
m'rm'r
P'l9 Ces 9
or9 S1S2 norm"l re'l"r t'n"l=
Ter"pi l"n('t
27
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
28/29
m'rm'r6
P'l9 Ces
-
8/20/2019 Lapsus Bronkiolitis Giovanny
29/29
B)B /
3*S"8L)G
1. Bronkhiolitis adalah penyakit #) ' bawah yang ditandai dengan adanya inflamasi
pada bronkiolus. yang sering di derita bayi dan anak ke$il yang berumur kurang dari
tahun. "aling sering terjadi pada usia ' % bulan, pun$aknya pada usia ' =
bulan. "asien ini berumur 1 tahun = bulan ; hari dengan jenis kelamin laki-laki, jadi
dapat dikatakan $o$ok dengan kriteria definisi dan epidemiologi dari bronkiolitis itu
sendiri.
. Bronkiolitis se$ara klinis ditandai dengan pernafasan $epat, retraksi dinding dada
dan whe(ing. "ada pasien ini hanya ditemukan adanya we(ing yang terdengar
minimal pada lapang paru. ni dikarenakan sebelum ke 2 pasien sebelumnya
sudah mendapatkan terapi bronkodilator.
;. 3lasifikasi bronkiolitis dapat dibagi menjadi ringan, sedang, dan berat. "embagian
ini dimaksudkan agar terapi yang diberikan dapat memfasilitasi pasien sesuai
dengan keadaan umumnya.
%. 2iagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya, berdasarkan gambaran klinis,
umur penderita dan adanya epidemi #S/ di masyarakat
&. "enatalaksanaan pasien dengan bronkiolitis dapat dilakukan dengan terapi suportif
dan medikamentosa.