LAPORAN NARASI KUARTAL 3 2018 SSR REDLINE INDONESIA · LAPORAN NARASI KUARTAL 3 2018 SSR REDLINE...

17
LAPORAN NARASI KUARTAL 3 2018 SSR REDLINE INDONESIA PERIODE PELAPORAN TANGGAL LAPORAN LAPORAN QUARTAL DISIAPKAN OLEH 30/September/2018 3 Koordinator Program RINGKASAN EKSEKUTIF [Ceritakan secara ringkas aktivitas kegiatan program yang dijalankan oleh SSR selama bulan ini, tuliskan perbandingan antara apa yang direncanakan dengan implementasi. Berikan alasan/faktor yang mendukung pencapaian target/ pelaksanaan kegiatan] Pada quartal ini, pelaksanaan program Indonesia HIV Response: Eliminating the AIDS Epidemic in Indonesia 2030, SSR Redline Indonesia dengan intervensi program ini meliputi 4 wilayah, yaitu Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Madiun. Pada kuartal ini banyak kegiatan yang kami lakukan. Kegiatan yang kami laksanakan per wilayah antara lain, adalah inhouse training, yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan kapasitas staf, baik untuk Koordinator Lapangan, Petugas Lapangan, Peer Educator maupun staf SSR. Kegiatan ini kami lakukan di 4 wilayah intervensi dalam bulan ini. Selain inhouse training, kami juga melakukan kegiatan Cases Conference, yang merupakan forum untuk berkoordinasi dan diskusi terkait capaian rujukan oleh Petugas Lapangan kami dengan data yang ada di SIHA (Sistem Informasi HIV-AIDS) yang ada di layanan kesehatan. Untuk kegiatan lainnya yang dilakukan oleh SSR adalah Monitoring dan evaluasi untuk semua wilayah intervensi, Madiun yang sudah dilaksanakan pada bulan Agustus, dan 3 wilayah intervensi lainnya dilaksanakan pada bulan September. Penjangkauan dan VCT: Penjangkauan dan rujukan VCT populasi kunci MSM dan TG sudah aktif dilakukan yaitu di Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kab Madiun. Namun untuk Madiun masih kurang maksimal dikarenakan ada kendala dari PL yang bersangkutan sehingga capaian bulan ini kurang maksimal. Kegiatan: 1. Capacity Building 2. Cases Conference (Kota Kediri, Kediri, Tulungagung, Madiun) 3. Inhouse Training (Kota Kediri, Kediri, Tulungagung, Madiun) 4. Mentoring, monitoring dan evaluasi (Madiun, Kota Kediri, Kediri, Tulungagung) 5. Community Mobilization MSM (Kota Kediri, Madiun, Kab Kediri) 6. Community Mobilization TG (Kab Kediri)

Transcript of LAPORAN NARASI KUARTAL 3 2018 SSR REDLINE INDONESIA · LAPORAN NARASI KUARTAL 3 2018 SSR REDLINE...

LAPORAN NARASI KUARTAL 3 2018

SSR REDLINE INDONESIA

PERIODE PELAPORAN

TANGGAL LAPORAN LAPORAN QUARTAL DISIAPKAN OLEH

30/September/2018 3 Koordinator Program

RINGKASAN EKSEKUTIF

[Ceritakan secara ringkas aktivitas kegiatan program yang dijalankan oleh SSR selama bulan ini, tuliskan perbandingan

antara apa yang direncanakan dengan implementasi. Berikan alasan/faktor yang mendukung pencapaian target/

pelaksanaan kegiatan]

Pada quartal ini, pelaksanaan program Indonesia HIV Response: Eliminating the AIDS Epidemic in

Indonesia 2030, SSR Redline Indonesia dengan intervensi program ini meliputi 4 wilayah, yaitu Kota

Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Madiun. Pada kuartal ini banyak

kegiatan yang kami lakukan. Kegiatan yang kami laksanakan per wilayah antara lain, adalah inhouse

training, yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan kapasitas staf, baik untuk Koordinator

Lapangan, Petugas Lapangan, Peer Educator maupun staf SSR. Kegiatan ini kami lakukan di 4 wilayah

intervensi dalam bulan ini. Selain inhouse training, kami juga melakukan kegiatan Cases Conference,

yang merupakan forum untuk berkoordinasi dan diskusi terkait capaian rujukan oleh Petugas

Lapangan kami dengan data yang ada di SIHA (Sistem Informasi HIV-AIDS) yang ada di layanan

kesehatan. Untuk kegiatan lainnya yang dilakukan oleh SSR adalah Monitoring dan evaluasi untuk

semua wilayah intervensi, Madiun yang sudah dilaksanakan pada bulan Agustus, dan 3 wilayah

intervensi lainnya dilaksanakan pada bulan September.

Penjangkauan dan VCT:

Penjangkauan dan rujukan VCT populasi kunci MSM dan TG sudah aktif dilakukan yaitu di Kota Kediri,

Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kab Madiun. Namun untuk Madiun masih kurang

maksimal dikarenakan ada kendala dari PL yang bersangkutan sehingga capaian bulan ini kurang

maksimal.

Kegiatan:

1. Capacity Building

2. Cases Conference (Kota Kediri, Kediri, Tulungagung, Madiun)

3. Inhouse Training (Kota Kediri, Kediri, Tulungagung, Madiun)

4. Mentoring, monitoring dan evaluasi (Madiun, Kota Kediri, Kediri, Tulungagung)

5. Community Mobilization MSM (Kota Kediri, Madiun, Kab Kediri)

6. Community Mobilization TG (Kab Kediri)

CAPAIAN INDIKATOR (DIBUAT TABEL DAN GRAFIK)

A. Capaian Penjangkuan per Kab/Kota

No Kab/Kota Target Capaian

LSL TG PWID LSL % TG % PWID %

1 KOTA KEDIRI 290 48 0 347 120% 7 15% 0 0%

2 KEDIRI 144 81 0 175 122% 63 78% 0 0%

3 TULUNGAGUNG 290 74 0 282 97% 70 95% 0 0%

4 MADIUN 48 24 0 17 35% 16 67% 0 0%

TOTAL 783 225 0 821 105% 156 69% 0 0%

Pada bulan kuartal 3 tahun 2018 ini capaian penjangkauan LSL di Kota Kediri mencapai 120% yaitu 347 dari

target 290 jangkauan, sedangkan untuk Kabupaten Kediri mencapai 122% yaitu menjangkau 175 orang dari

target 144. Kemudian untuk Tulungagung mencapai 97% yaitu menjangkau 282 orang dari target 290

jangkauan. Capaian untuk kabupaten Madiun 35% yang menjangkau 17 orang dari target 48 orang.

290

144

290

48

347

175

282

17

120% 122%

97%

35%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Kota Kediri Kediri Tulungagung Madiun

CAPAIAN PENJANGKAUAN LSL

Target Capaian

Capaian penjangkauan populasi kunci Waria pada kuartal 3 tahun 2018 ini tertinggi di Kabupaten Tulungagung,

yaitu mencapai 95%, berhasil menjangkau 70 KD dari target 74 KD per kuartal. Capaian berikutnya di

Kabupaten Kediri mencapai 78% menjangkau 63 orang dari target 81 jangkauan. Berikutnya capaian untuk

Kabupaten Madiun sebanyak 67% yang berhasil menjangkau 16 orang dari target 24 orang per kuartal. Untuk

Kota Kediri mencapai 15%, yang menjangkau 7 orang dari target 48 orang per kuartal.

B. Capaian HCT per Kab/Kota

No Kab/Kota Target Capaian

LSL TG PWID LSL % TG % PWID %

1 KOTA KEDIRI 160 26 0 152 95% 5 19% 0 0%

2 KEDIRI 80 44 0 42 53% 43 98% 0 0%

3 TULUNGAGUNG 160 41 0 162 101% 37 90% 0 0%

4 MADIUN 33 13 0 5 15% 7 54% 0 0%

TOTAL 432 124 0 361 84% 92 74% 0 0%

48

81

74

24

7

63

70

16

15%

78%

95%

67%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

-5

5

15

25

35

45

55

65

75

85

Kota Kediri Kediri Tulungagung Madiun

CAPAIAN PENJANGKAUAN WARIA

Target Capaian

Capaian VCT LSL pada kuartal ini tertinggi ada di Kabupaten Tulungagung yang mencapai 101% dengan merujuk

162 orang dari target 160 orang yang harus di VCT. Selanjutnya untuk Kota Kediri mencapai 95% dengan

merujuk 152 orang dari target 160 orang per kuartal. Kabupaten Kediri mencapai 53% yang mengajak VCT 42

orang dari target 80 orang. Sementara untuk Kabupaten Madiun capaian VCT untuk LSL mencapai 24% yang

merujuk 5 orang dari target 33 LSL.

160

80

160

33

152

42

162

5

95%

53%

101%

15

-10%

10%

30%

50%

70%

90%

110%

-15

5

25

45

65

85

105

125

145

165

Kota Kediri Kediri Tulungagung Madiun

CAPAIAN VCT LSL

Target Capaian %

26

4441

13

5

43

37

719%

98%

90%

54%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Kota Kediri Kediri Tulungagung Madiun

CAPAIAN RUJUKAN WARIA

Target Capaian

Capaian Rujukan untuk populasi kunci Waria pada kuartal ini tertinggi Kabupaten Kediri mencapai 98%

yang berhasil merujuk 43 klien dari target 44 klien per kuartal. Kemudian untuk Kabupaten Tulungagung

berhasil mencapai 90% dengan merujuk 37 klien dari target 41 klien. Capaian untuk Kabupaten Madiun

pada kuartal ini mencapai 54% dengan rujukan 7 dari 13 target per kuartal.Untuk Kota Kediri mencapai

19% yang merujuk 5 orang waria dari target 26 orang per kuartal.

C. Temuan Kasus HIV (+) per Kab/Kota

No Kab/Kota

Temuan HIV (+)

LSL % TG % PWID %

1 Kota Kediri 5 3% 1 20% - -

2 Kediri 3 7% 0 0% - -

3 Tulungagung 3 2% 1 3% - -

4 Madiun 0 0% 0 0% - -

TOTAL 11 3% 2 2% - -

Data temuan kasus pada populasi kunci LSL pada kuartal ini terdapat di Kota Kediri 5 KD dari 152 yang VCT.

Kabupaten Kediri dengan ditemukannya 3 klien yang reaktif dari 42 klien yang dirujuk VCT. Untuk

Tulungagung ada 3 temuan reaktif dari 162 yang VCT. Madiun belum ada temuan kasus.

347

175

282

17

152

42

162

85 3 3 00

50

100

150

200

250

300

350

Kota Kediri Kediri Tulungagung Madiun

CASECADE LSL

Dijangkau Ditest Reaktif

Data temuan kasus pada populasi kunci Waria pada kuartal ini dari ada 1 KD reaktif di Kota Kediri dari 5

yang VCT. Untuk Kabupaten Kediri belum ada temuan reaktif. Di Kabupaten Tulungagung ada 1 KD reaktif

dari 37 yang VCT. Madiun belum ada temuan kasus.

D. Capaian Virtual Outreach (khusus penjangkau LSL)

No Kab/Kota Target Capaian

Virtual Outreach Virtual Outrach % Tatap Muka %

1 Kota Kediri 58 7 12% 0 0%

2 Kediri 29 27 93% 0 0%

3 Tulungagung 58 0 0% 0 0%

4 Madiun 12 0 0% 0 0%

Total 157 34 22% 0 0%

Data capaian Virtual Outreach khusus untuk LSL pada kuartal ini ada capaian di Kabupaten Kediri ada 27

KD dan di Kota Kediri 7 KD yang dijangkau melalui virtual outreach.

E. Pendistribusian Alat Pencegahan

No Alat Pencegahan LSL TG PWID

1 Media KIE 1638 368 0

2 Kondom 4666 740 0

3 Pelicin 4666 740 0

4 Jarum Suntik - - -

5 Alkohol Swab - - -

7

63

70

16

5

43

37

7

1 0 1 0

-5

5

15

25

35

45

55

65

75

Kota Kediri Kediri Tulungagung Madiun

CASECADE WARIA

Dijangkau Ditest Reaktif

Data pendistribusian alat pencegahan ini didapatkan oleh Petugas lapangan untuk diberikan

kepada klien ketika melakukan penjangkauan. Untuk stok logistik di SSR Redline Indonesia sendiri

masih kosong untuk saat ini, akan tetapi sudah dilakukan komunikasi dengan stakeholder masing-

masing wilayah intervensi terkait ketersediaan logistik pencegahan ini, dan tersedia tinggal

berkomunikasi proses pengambilan logistik.

F. LOGISTIK ALAT PENCEGAHAN

JENIS BARANG TERSEDIA BULAN INI DISTRIBUSI BULAN INI SISA BULAN INI

KONDOM 0 0 0

PELICIN 0 0 0

KIE 0 0 0

ALAT SUNTIK STERIL 0 0 0

ALKOHOL SWAB 0 0 0

Stok logistik alat pencegahan yang tersedia saat ini di SSR Redline Indonesia masih belum ada.

G. Indikator Lainnya

- Tabel/Grafik Jumlah PWID yang menerima alat suntik steril dan Jumlah PWID yang akses LASS

- Tabel/Grafik Berdasarkan Usia

- Dll

ANALISA DATA

I. Penjangkauan

a. LSL

▪ Analisa capaian penjangkauan, jika tercapai (>90%)kenapa?, jika tidak tercapai (< 89%)

kenapa? Bisa di analisa dari internal dan eksternal

NO. Kab/kota % Analisa capaian

1 Kota Kediri 120%

Jumlah ini berbeda dengan Raw data dimana data dari agregat menyebutkan 347 KD

yang dijangkau, sedangkan berdasarkan raw data 305 KD yang dijangkau. Capaian ini

merupakan kerja keras dari PL yang selalu dipantau oleh KL dan juga staf Monev SSR

yang mengacu pada target kuartal sehingga menjadi tanggung jawab PL secara

program, bukan capaian secara project. Selain itu KL juga aktif menggandeng intansi-

instansi untuk melakukan sosialisasi HIV.

2 Kediri 122%

Capaian ini 122% ini secara nominal berberda dengan Raw data. Feedback dari

agregat SIS menyebutkan 175 KD yang dijangkau oleh PL, akan tetapi raw data

menunjukkan 248 KD yang dijangkau oleh PL di Kabupaten Kediri. PL sangat aktif

melakukan penjangkauan, dengan adanya target kuartal yang ditekankan oleh SSR

sebagai tanggung jawab PL jadi PL mencari strategi untuk mencapai target tersebut,

salah satunya dengan menghubungi KD lama yang sudah bisa dijangkau lagi dan juga

memanfaatkan virtual outreach dari sosial media komunitas LS seperti FB, Hornet,

Grinder dll.

3 Tulungagung 97%

Secara jumlah KD yang dijangkau dari Raw data 283 penjangkauan. Sedangkan dari

agregat ada282 KD yang dijangkau. Kondisi lapangan (hostpot dan komunitas

terbuka, sehingga mempermudah proses penjangkauan.

4 Madiun 35%

Raw data 20 penjangkauan, sedangkan di agregat SIS menyebutkan 16 KD yang

dijangkau. dikarenakan masih perlu melakukan pendekatan terkait kondisi lapangan

serta perlu pendekatan intensif dengan komunitas LSL. Hampir 8 tahun komunitas

LSL di madiun tidak ada intervensi program dari NGO atau funding. Sehingga

memerlukan pemetaan ulang terkait jumlah, hotspot dan tokoh kunci. Ada kendala

juga bagi PL karena baru direkrut agustus dan kerabat PL mengalami sakit yang harus

dirawat selama 10 hari.

b. Waria

▪ Analisa capaian penjangkauan, jika tercapai (>90%) kenapa?, jika tidak tercapai (< 89%)

kenapa? Bisa di analisa dari internal dan eksternal

NO. Kab/kota % Analisa capaian

1 Kota Kediri 15%

Capaian penjangkauan Waria untuk Kota Kediri dari agregat sebanyak 7 orang

padahal dari raw data hanya ada 1 KD yang dijangkau di Kota Kediri. karena memang

tidak ada Petugas Lapangan yang dikhususkan untuk menjangkau di kota Kediri.

2 Kediri 78%

Hal ini merupakan kerja keras PL karena KL dan SSR menekankan target kuartal

sebagai tanggung jawab PL selama satu kuartal, bukan hanya capaian project.

Capaian dari Raw Data ada 83 KD yang dijangkau, sedangkan dari agregat SIS ada 63.

3 Tulungagung 95%

Jumlah populasi kunci Waria sedikit, sehingga agak kesulitan mencapai target. Dari

Raw Data ada 84 KD yang dijangkau, sedangkan dari agregat SIS ada 70 KD yang

dijangkau dalam kuartal ini.

4 Madiun 67% Penjangkauan di bulan ini, masih kurang maksimal karena kerabat PL ada yang sakit

dan harus dirawat selama hamper 10 hari, sehingga kinerja PL kurang maksimal.

II. HCT

a. LSL

▪ Analisa capaian melakukan tes HIV dan mengetahui hasilnya, jika tercapai (>90%) kenapa?, jika

tidak tercapai (< 89%) kenapa? Bisa di analisa dari internal dan eksternal

NO. Kab/kota % Analisa capaian

1 Kota Kediri 95%

PL dan KL berkoordinasi dengan layanan kesehatan untuk mengadakan VCT di

beberapa instansi dan kantor. Capaian menurut agregat SIS sebanyak 152 KD yang

VCT akan tetapi berdasarkan Raw Data hanya sebanyak 143 KD yang VCT di Kota

Kediri.

2 Kediri 53%

PL sudah aktif merujuk KD, akan tetapi karena kenyamanan KD sehingga beberapa

mengakses layanan kesehatan di Kota Kediri. Data agregat SIS menyebutkan ada 42

KD yang VCT, sedangkan data sebenarnya menunjukkan ada 53 KD yang VCT di

Kabupaten Kediri.

3 Tulungagung 101%

Petugas Lapangan melakukan penjangkauan dan juga rujukan ke layanan kesehatan

dengan baik dan teman-komunitas juga terbuka dengan PL sehingga bisa dirujuk VCT.

Selain itu juga sering diadakan mobile VCT untuk komunitas LSL.

4 Madiun 15% PL masih proses penyesuaian dalam melakukan penjangkauan dan rujukan VCT

sehingga baru bisa merujuk 5 KD di kuartal ini.

b. Waria

▪ Analisa capaian melakukan tes HIV dan mengetahui hasilnya, jika tercapai (>90%) kenapa?,

jika tidak tercapai (< 89%) kenapa? Bisa di analisa dari internal dan eksternal

NO. Kab/kota % Analisa capaian

1 Kota Kediri 19%

Capaian HCT Waria untuk Kota Kediri sebenarnya ada 6 KD yang VCT di Kota Kediri,

karena PL Waria yang ada adalah untuk Kabupaten Kediri. Capaian ini muncul karena

feedback dari data agregat SIS mencantumkan sebagian 5 KD.

2 Kediri 98%

Capaian ini karena memang jumlah populasi kunci TG terbatas dan ada yang masih

dalam periode jendela untuk dilakukan VCT ulang, sehingga hanya merujuk 43 KD

versi SIS, sedangkan dari Raw Data ada 42 KD yang dirujuk di Kabupaten Kedir.

3 Tulungagung 90% Hubungan PL dengan komunitas sangat baik sehingga bisa merujuk VCT. Akan tetapi

ada KD yang hanya dirujuk IMS, tidak VCT karena memang sudah positif

4 Madiun 54% PL masih melakukan pendekatan dengan komunitas dan ada kendala pada bulan Ini

sehingga kurang maksimal.

III. Temuan Kasus HIV (+)

a. LSL

▪ Analisa Temuan Kasus baru HIV (+), Jika Temuan Kasus baru HIV (+) rendah <3%, kenapa?,

jika Temuan Kasus baru HIV (+) > 3% kenapa?

NO. Kab/kota % Analisa capaian

1 Kota Kediri

3%

Konsistensi pemakaian kondom dan juga edukasi tentang HIV masih perlu ditingkatkan

agar KD paham betul untuk melakukan tindakan pencegahan. Temuan kasus pada LSL di

Kota Kediri pada kuartal ini ada 5 KD.

2 Kediri

7%

Konsistensi pemakaian kondom dan juga edukasi tentang HIV masih perlu ditingkatkan

agar KD paham betul untuk melakukan tindakan pencegahan. Data yang menunjukkan 3

KD yang positif.

3 Tulungagung 2%

Temuan kasus dari rujukan yang dilakukan PL bulan ini tidak ada, ini menunjukkan bahwa

tindakan pencegahan pada populasi LSL cukup baik..

4 Madiun 0%

Temuan kasus baru pada populasi kunci LSL masih belum ada, karena PL juga baru

merujuk 5 KD.

b. Waria

▪ Analisa Temuan Kasus baru HIV (+), Jika Temuan Kasus baru HIV (+) rendah <3%, kenapa?,

jika Temuan Kasus baru HIV (+) > 3% kenapa?

NO. Kab/kota % Analisa capaian

1 Kota Kediri 20% Jangkauan dan rujukan VCT untuk Waria di Kota Kediri sesuai data agregat ada 1 KD yang

dirujuk dsan reaktif.

2 Kediri 0%

Data temuan kasus reaktif tidak ada, hal ini karena penekanan pentingnya konsistensi

penggunaan kondom saat melakukan hubungan seksual beresiko sangat ditekankan oleh

tokoh kunci waria.

3 Tulungagung 3%

Untuk VCT kuartal ini ada kasus reaktif pada TG dengan temuan 1 KD reaktif. akan tetapi

sudah banyak juga populasi kunci Waria yang memang sudah ODHA sehingga dikuatkan di

pendampingan

4 Madiun 0%

Data temuan kasus reaktif tidak ada, hal ini karena penekanan pentingnya konsistensi

penggunaan kondom saat melakukan hubungan seksual beresiko sangat ditekankan oleh

tokoh kunci TG.

IV. Virtual Outreach

▪ Analisa capaian Virtual Outreach jika capaianya tidak tercapai (< 89%) kenapa? Jika tercapai

(>90%) kenapa? Buat analisanya

NO. Kab/kota % Analisa capaian

1 Kota Kediri 37% PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk verifikasinya,

sehingga masih 1 PL yang melaporkan 7 KD yang dijangkau melalui Virtual Outreach.

2 Kediri 180%

PL Kabupaten Kediri sudah melakukan Virtual Outreach, pada bulan Sep ini ada 19 KD

yang dijangkau melalui VO dari 10 target VO. PL ini memamnfaatkan fasilitas dari SSR

dengan maksimal.

3 Tulungagung 0% PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk verifikasinya,

sehingga masih mengoptimalkan penjangkauan dan rujukan tatap muka.

4 Madiun 0% PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk verifikasinya,

sehingga masih mengoptimalkan penjangkauan dan rujukan tatap muka.

▪ Analisa Virtual Outreach yang dikontak dengan tatap muka jika capaianya tidak tercapai (<

89%) kenapa? Jika tercapai (>90%) kenapa? Buat analisanya

NO. Kab/kota % Analisa capaian

1 Kota Kediri 0%

PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk

verifikasinya, sehingga masih mengoptimalkan penjangkauan dan rujukan

tatap muka.

2 Kediri 0%

PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk

verifikasinya, sehingga masih mengoptimalkan penjangkauan dan rujukan

tatap muka.

3 Tulungagung 0%

PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk

verifikasinya, sehingga masih mengoptimalkan penjangkauan dan rujukan

tatap muka.

4 Madiun 0%

PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk

verifikasinya, sehingga masih mengoptimalkan penjangkauan dan rujukan

tatap muka.

V. Dan lain – lainnya

Mohon untuk melakukan analisa pada indikator lainnya

Penatalaksanaan program berjalan dengan baik sesuai dengan harapan, dukungan dan respon positif

dari stakeholder juga sangat baik dalam bermitra dan bekerjasama dalam melakukan implementasi

kegiatan-kegiatan di lapangan. Hambatan yang muncul masih seputar ketersediaan logistik terutama

kondom dan KIE dikarenakan sangat terbatas di semua daerah. Selanjutnya dukungan mobile VCT

anggaranya terbatas di Kabupaten Kediri sehingga sedikit mempersulit pelaksanaan mobile di hotspot.

KENDALA LAYANAN

A. Layanan Mobile VCT

Jika ada kendala di layanan Mobile VCT jelaskan secara spesifik kendalanya apa (5W 1H ; who, what,

where, when, why, how) . Jika tidak ada tuliskan tidak ada kendala

NO. Kab/kota Kendala

1 Kota Kediri Tidak ada Kendala

2 Kabupaten Kediri Kegiatan mobile VCT malam hari masih terbatas, karena jarak antara PKM ke hotspot

jauh.

3 Tulungagung Tidak ada kendala

4 Madiun Tidak ada kendala

B. Layanan VCT Statis

Jika ada kendala di layanan VCT Statis jelaskan secara spesifik kendalanya apa (5W 1H ; who, what,

where, when, why, how) . Jika tidak ada tuliskan tidak ada kendala

NO. Kab/kota Kendala

1 Kota Kediri Tidak ada Kendala

2 Kabupaten Kediri Tidak ada Kendala

3 Tulungagung Tidak ada kendala

4 Madiun Tidak ada kendala

C. Validasi SIHA dilayanan

Jika ada kendala di Validasi SIHA dilayanan jelaskan secara spesifik kendalanya apa (5W 1H ; who, what,

where, when, why, how) . Jika tidak ada tuliskan tidak ada kendala

NO. Kab/kota Kendala

1 Kota Kediri Verifikasi data akan dilakukan secara rutin 3 bulan sekali.

2 Kab Kediri Ada kendala untuk mengundang layanan karena jarak antar layanan yang cukup jauh,

dan ini akan dicari strategi solusi kedepannya.

3 Tulungagung Pada kegiatan Cases Conference ada beberapa PKM yang belum bisa hadir.

4 Madiun Tidak ada kendala

D. Kendala layanan lainnya

Jika ada kendala layanan lainnya jelaskan secara spesifik kendalanya apa (5W 1H ; who, what, where,

when, why, how). Jika tidak ada tidak perlu diisi

NO. Kab/kota Kendala

TANTANGAN (PENJANGKAUAN DAN RUJUKAN)

A. LSL

INTERNAL (Jika tidak ada tuliskan tidak ada tantangan Internal)

No. KAB/Kota TANTANGAN SOLUSI

1

Kota Kediri

Memaksimalkan peran KL -PL dalam

membangun kemitraan dengan mitra

stakeholder dan hotspot untuk

peningkatan kegiatan terutama

mobile VCT dan Rujukan.

Melakukan Capacity Building internal

2

Kediri

Peran dan Kapasitas KL belum

maksimal dalam melakukan

koordinasi dan kemitraan dengan

mitra stakeholder. Laporan dan data

sering terlambat.

Membuat agenda kegiatan dengan

mengoptimalkan peran KL

3

Tulungagung

Peran KL tidak maksimal, laporan

administrasi sering ada kendala

teknis,

Susah diajak komunikasi dan

koordinasi

Evaluasi SDM

4

Madiun

Peran PL masih kesulitan untuk

melakukan mobilisasi KD ke layanan.

Dikarenak 1 PL menjangkau Target TG

dan MSM.

Perlu penambahan PL, dengan tujuan

juga membantu kinerja PL yang ada

sebagai partner dalam melakukan

pelaksanaan program di lapangan.

EKSTERNAL (Jika tidak ada tuliskan tidak ada tantangan Eksternal)

No. KAB/Kota TANTANGAN SOLUSI

1

Kota Kediri

1. Mensinkronkan data pemetaan

antara CSO dengan Dinas

Kesehatan.

2. Mensinkronkan target rujukan

antara CSO dan Dinas Kesehatan

3. Membuat WP kerja terkait

mobile VCT antara CSO, Hotspot

dan Layanan Kesehatan.

4. Ketersediaan KIE terbatas

Melakukan koordinasi dan audiensi

dengan Dinas Kesehatan.

2

Kediri

Layanan mobile VCT dari Dinkes untuk

malam hari terbatas, dana anggaran

untuk mobile juga terbatas.

Ketersediaan KIE terbatas

Berkoordinasi dengan Dinkes dan PKM,

ada beberapa PKM yang bersdia tanpa

biaya transport bagi tenaga medis,

namun hanya menyediakan konsumsi

kegiatan.

3

Tulungagung

Intervensi dalam pelaksanaan

program dari KPA masih sangat kental.

Ketersediaan KIE terbatas

Duduk dan berkoordinasi dengan

dinkes terkait kondisi ini.

4

Madiun

Keterbatasan media KIE masih

terbatas

Berkoordinasi dengan semua mitra

lembaga ekternal untuk minta bantuan

KIE. (KPAP, Dinkes dst)

B. Waria

INTERNAL (Jika tidak ada tuliskan tidak ada tantangan Internal)

No. KAB/Kota TANTANGAN SOLUSI

1

Kota Kediri

Program sudah berjalan dengan baik,

namun perlu penguatan komunikasi di

tingkat layanan untuk validasi data.

Kunjungan ke stakeholder untuk

membangun koordinasi dan komunikasi

dilakukan rutin setiap 3 bulan sekali

oleh Koord SSR atau KL.

Verifikasi data rujukan PL dilakukan

rutin sebulan sekali oleh M&E.

2

Kediri

Tingkat kesadaran untuk mengakses

layanan secara mandiri masih minim.

Dukungan stakeholder perlu di

manfaat dengan baik

Kunjungan ke stakeholder untuk

membangun koordinasi dan komunikasi

dilakukan rutin setiap 3 bulan sekali

oleh Koord SSR atau KL.

Verifikasi data rujukan PL dilakukan

rutin sebulan sekali oleh M&E.

3

Tulungagung

Program sudah berjalan secara

konsisten, namun dukungan

stakeholder perlu di tingkatkan agar

terus berjalan dengan baik, perlu

dilakukan verifikasi dan validasi data

untuk evaluasi kinerja PL KL PE.

Kunjungan ke stakeholder untuk

membangun koordinasi dan komunikasi

dilakukan rutin setiap 3 bulan sekali

oleh Koord SSR atau KL.

Verifikasi data rujukan PL dilakukan

rutin sebulan sekali oleh M&E.

4

Madiun

Kinerja PL masih terbatas belum

maksimal, terutama dalam hal rujukan

ke layanan.

Menambah 1 PL lagi dengan menggeser

PL distrik lain. Agar mempermudah

kinerja PL

EKSTERNAL (Jika tidak ada tuliskan tidak ada tantangan Eksternal)

No. KAB/Kota TANTANGAN SOLUSI

1

Kota Kediri

Respon KD waria secara individu susah

diajak datang ke layanan. Karena

merasa ada stigma dan diskriminasi

dari komunitas

Terus meningkatkan SDM KD melalui

pendampingan dan pengorganisasian.

2 Kediri Tidak ada

3 Tulungagung Tidak ada

4

Madiun

Keterlibatan CSO waria belum

berjalan dengan baik

Perlu membangun komunikasi dan

kemitraan yang intens dengan CSO di

Madiun

C. Penasun

INTERNAL (Jika tidak ada tuliskan tidak ada tantangan Internal)

No. KAB/Kota TANTANGAN SOLUSI

- - - -

EKSTERNAL (Jika tidak ada tuliskan tidak ada tantangan Eksternal)

No. KAB/Kota TANTANGAN SOLUSI

- - - -

PEMBELAJARAN

[Tuliskan pembelajaran yang di dapat pada selama bulan ini berjalan]

Pentingnya membangun komunikasi serta melakukan koordinasi yang intensif dan efektif dalam menjalankan

program terutama kemitraan dengan semua pihak. Kemampuan kapasitas SDM KL- PL dan PE sangat

berpengaruh dalam hasil capaian penjangkauan dan rujukan di lapangan.

CROSS CUTTING ISSUES

[Isu/permasalahan yang muncul terkait pelaksanan program dengan pihak Layanan/Dinkes, dan KPAK/KPAP]

Ketersediaan logitik KIE masih terbatas.

Dana anggaran mobile VCT di Dinkes Kabupaten Kediri terbatas.

INFORMASI KEGIATAN – KEGIATAN SELAIN PENJANGKAUAN DAN RUJUKAN

Tuliskan informasi lainya Seperti

- Kegiatan – kegiatan yang dilakukan, (Tujuan kegiatan, output, pihak-pihak yang terlibat, hambatan pada

saat kegiatan, RTL)

Pada Kwartal ini kegiatan yang dilaksanakan meliputi:

1. Capacity Building untuk internal lembaga

2. Inhouse Training di 4 wilayah

3. Monitoring dan evaluasi di 4 wilayah

4. FGD MSM di Kab Kediri, Kota Kediri. Madiun.

5. FGD TG Kab Kediri 1 kali

6. Case Conference di 4 Wilayah

DOKUMENTASI

[masukan foto-foto kegiatan yang dilakukan selama Bulan ini]

Capacity Building FGD MSM Kabupaten Kediri Cases Conference Kota Kediri

Cases Conference Kediri Cases Conference Tulungagung Cases Conference Madiun

Inhouse Training Kota Kediri Inhouse Training Kediri Inhouse Training Tulungagung

Inhouse Training Madiun Monev Kediri

SERAPAN ANGGARAN

NO PERIODE ANGGARAN PENGELUARAN %

1 Juli Rp. 40.186.004 Rp. 8.978.604 22,34%

2 Agustus Rp. 55.795.983 Rp. 46.127.607 83%

3 September Rp. 92.156.559 Rp. 54.071.341 59%

TOTAL Rp. 188.138.546 Rp. 109.177.552 58%

Jelaskan secara tertulis analisa varianya

No Activity Description Keterangan

1

Capacity Building Training to Strenghthen Implementing

Partner in Program

Dilaksanakan 1 kali kegiatan

2 Community Mobilization for MSM Community to Improve

BCC (Medium Districts)

Dilaksanakan 3 kali kegiatan di kabupaten

Kediri, Madiun, dan Kota Kediri

3 Community Mobilization for TG Community to Improve BCC

(Medium Districts)

Dilaksanakan 1 kali kegiatan di Kabupaten

Kediri

4 Mentoring & Coaching to outreach worker and coordinator

at District Level

Dilaksanakan 4 kali kegiatan di Madiun, Kota

Kedri, Kediri, dan Tulungagung

5 Inhouse Training to Strenghthen Staf Capacity in Program

Implementation for Implementing Partner

Dilaksanakan 4 kali kegiatan di Kota Kediri,

Kediri, Tulungagung, dan Madiun

6 Cases Conference Among SR/SSR at District Level Dilaksanakan 4 kali kegiatan di Kota Kediri,

Kediri, Tulungagung, dan Madiun

OTORISASI LAPORAN

NAMA POSISI TANDA TANGAN

Hanjar Makhmucik Koordinator SSR

Efendi Staf Keuangan

Mohamad Kozin Staf M&E