Laporan Anfistum Acara 4 Stomata
-
Upload
brian-abdillah -
Category
Documents
-
view
594 -
download
0
Transcript of Laporan Anfistum Acara 4 Stomata
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN
Stomata
DISUSUN OLEH
BRIAN ABDILLAH
F05110026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012
STOMATA
ABSTRAK
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus,
jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh
dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel
penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian
perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang
ada diantaranya (Kartasaputra, 1988). Stomata pada umumnya terdapat pada
bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun
tanaman. Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2
sewaktu berfotosintesis. Selain itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air.
Pada stomata terdapat bagian-bagian umumnya yaitu celah, sel penjaga (sel
penutup) dan sel tetangga. Karena pentingnya stomata dalam kehidupan
tumbuahn maka perlu diamati lebih dalam stomata dan dilakukanlah praktikum
ini yang bertujuan untuk mengamati tipe-tipe stomata pada tumbuhan dikotil dan
monokotil dan mengamati struktur epidermisnya. Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah preparat segar sayatan daun Oryza sativa, preparat segar
sayatan daun Ficus elastica, preparat segar sayatan daun Nymphaea sp. dan
preparat segar sayatan daun Arthocarpus integra, yang kemudian diamati
dibawah mikroskop. Berdasarkan pengamatan dibawah mikroskop terletak
perbedaan stomata dari keempat bahan yaitu adanya perbedaan tipe, bentuk, dan
letak stomata, serta adanya perbedaan struktur epidermis dari keempat bahan.
Kata kunci : stomata, dikotil, monokotil, sel penjaga, tipe stomata, struktur
epidermis
A. Pendahuluan
Epidermis merupakan lapisan sel terluar dari daun, bagian bunga, buah
dan biji, serta dari batang dan akar sebelum menjalani penebalan sekunder.
Menurut fungsi dan bentuk, sel-sel epidermis tidaklah sama. Selain dari sel
epidermis yang umum, juga dijumpai banyak macam rambut, sel pengawal
stomata, serta sel spesifik lainnya. Akan tetapi dari segi topografi dan sampai
tingkat tertentu secara ontogeni, epidermis merupakan jaringan yang
seragam.Tebal dinding sel epidermis berbeda-beda, ada yang berdinding tipis, ada
yang dinding periklinal luar atau dinding periklinal luar dan dalam lebih tebal
daripada dinding antiklinalnya. Dalam biji, sisik, serta dalam daun tumbuhan
tertentu (misalnya daun konifer), dinding sel epidermisnya sangat tebal dan
berlignin.(Fan, 1991)
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau
porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi
oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel
penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian
perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang
ada diantaranya (Kartasaputra, 1988). Stomata pada umumnya terdapat pada
bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun
tanaman. Pada submerged aquatic plant atau tumbuhan yang hidup dibawah
permukaan air terdapat alat-alat yang strukturnya mirip dengan stomata, padahal
alat-alat tersebut bukanlah stomata. Pada daun-daun yang berwarna hijau stomata
terdapat pada satu permukaannya saja (Kertasaputra, 1988).
Kesinambungan epidermis terputus-putus oleh lubang-lubang kecil sekali.
Bagian tersebut adalah ruang antar sel yang dibatasi oleh dua sel yang khas
disebut dengan sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama dengan lubang di
antaranya membentuk stoma. Pada banyak tumbuhan dapat dibedakan sel
tetangga atau sel pelengkap. Sel tersebut secara morgologi berbeda dari sel
epidermis yang khas dan merupakan dua atau lebih sel yang membatasi sel
penjaga, yang tampaknya ada saling hubungan fungsional. Stomata bersama-sama
sel tetangga jika ada disebut perlengkapan stomata atau kompleks stomata. Sel
tetangga biasanya berkembang dari sel protoderm yang berbatasan dengan sel
induk stomata, tetapi dapat juga berkembang dari sel seasal induk stomata ( Bary,
1877).
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga,
stomat dapat dibagi menjadi tiga tipe : stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel
penjaga asalnya sama; stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel
protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata; dan stomata mesoperigen,
yaitu sel-sel yang mengililingi stomata asalnya berbeda, yang satu atu beberapa
sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak
demikian. (Fan, 1991)
Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar
stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi
sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selain
itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air. (Anonim, 2010).
Masing-masing stomata diapit oleh sepasang sel penjaga,yang berbentuk
sperti ginjal pada tumbuhan dikotil dan berbentuk halter pada tumbuhan
monokotil. Sel-sel penjaga dikelilingi oleh sel tetangga epidermal disekitar
ruangan udara sampai ke jaringan ruangan udara pada daun. Sel penjaga
mengontrol diameter stomata dengan cara mengubah bentuk yang akan
melebarkan atau menyempitkan celah di antara kedua sel tersebut. Ketika sel
penjaga mengambil air melalui osmosis, sel penjaga akan membengkak dan
semakin dalam keadaan turgid. Pada sebagian besar tumbuahn dikotil di dinding
sel-sel penjaganya mempunyai ketebalan yang tidak seragam, serta mikrofibril
selulosa yang diorientasikan ke suatu arah sehingga sel-sel penjaga itu menutup ke
arah atas ketika mereka dalam keadaan turgid. Hal ini meningkatkan ukuran celah
antar sel, ketika sel kekuranagn air dan menjadi lembek serta mengkerut sel-sel
tersebut akan mengecil secara bersamaan kemudian menutup ruangan diantaranya.
(campbell,et all.2003).
Bentuk dan posisi stomata pada daun beragam tergantung spesies
tumbuhannya. Stomata adalah celah yang ada diantaradua sel penjaga sedangkan
aparatus stomata adalah kedua sel penjaga tersebut. Berdampingan dengan sel
penjaga terdapat sel-sel epidermis yang juga telah termodifikasi yang disebut
sebagai sel pendukung. Sel penjaga pada tanaman dikotil umumnya berbentuk
sperti sepasang ginjal. Sepasang sel penjaga melekat satu sama lain pada kedua
ujungnya, maka jika keduanya memanjang ( akibat menyerap air) maka keduanya
akan melengkung ke arah luar. Kejadian ini akan menyebabkan celah stomata
terbuka. Stomata akan membuka jika tekanan turgor kedua sel penjag tersebut
meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air
kedalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air dari satu sel ke sel yang lainnya
selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel dengan potensi air
yang lebih rendah. Tinggi rendahnya potensial air sel akan tergantung pada
jumlah bahan yang terlarut didalam cairan sel tersebut. (Lakitan. B, 2007).
Ada 5 type penyebaran stomata pada tanaman, yaitu :
Type apel atau murbei dimana stomata didapatkan hanya tersebar pada sisi bawah
daun saja, seperti pada apel, peach, murbei, kenari dan lain-lain.
Type kentang dimana stomata didapatkan tersebar lebih banyak pada sisi bawah
daun dan sedikit pada sisi atas daun seperti pada kentang, kubis, buncis, tomat,
pea dan lain-lain.
Type oat, yaitu stomata tersebar sama banyak baik pada sisi atas maupun pada sisi
bawah daun, misalnya pada jagung, oat, rumput dan lain-lain.
Type lily hutan, yaitu stomata hanya terdapat pada epidermis atas saja, misalnya
lily air dan banyak tumbuhan air.
Type potamogeton yaitu stomata sama sekali tidak ada atau kalau ada vestigial,
misalnya pada tumbuhan-tumbuhan bawah air. (Kertasaputra, 1988).
Keadaan letak sel penutup yang berbeda dapat menentukan macam-
macam stomata seperti :
1. Stoma phanerophore, yaitu stoma yang sel-sel penutupnya terletak pada
permukaan daun, seperti pada tumbuh-tumbuhan hidrophyt. Stoma yang
letaknya dipermukaan daun ini dapat menimbulkan banyaknya pengeluaran
secara mudah dan selain itu epidermisnya tidak mempunyai lapisan kutikula.
2. Stoma kriptophore yaitu stoma yang sel penutupnya berada jauh dipermukaan
daun, biasanya terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering yang
dapat langsung menerima radiasi matahari. Dengan demikian fungsinya untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan, membantu fungsi epidermis,
mempunyai lapisan kutikula yang tebal serta rambut-rambut. Biasanya sering
terdapat pada tumbuhan golongan kaktus. (Kertasaputra, 1988)
Pada dikotil dapat dibedakan 4 jenis stomata berdasarkan susunan sel
epidermis yang ada di samping sel penutupnya, yaitu:
1. Jenis anomositik atau jenis Ranunculaceae.
Sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan
bentuknya dari sel episermis lainya. Jenis ini umum terdapat pada
Ranunculaceae, Capparidaceae, Mlvaceae.
2. Jenis anisositik atau jenis Cruciferae.
Sel penutup dikelilingi tiga buah sel tetangga yang tidak sama besar. Jenis
ini umum terdapat pada Cruciferae, Nikotiana, Solanum.
3. Jenis parasitik atau jenis Rubiaceea.
Setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbu
panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Jenis ini
umu terdapat pada Rubiaceae, Magnoliaceae, kebanyakan spesies Convol
vulaceae, Mimosaceae.
4. Jenis diasitik atau jenis Caryophyllaceae.
Setiap stoma dikelilingi dua sel tetangga. Dinding bersama dari kedua sel
tetangga itu tegak lurus terhadap sumbu melalui panjang sel penutup serta
celah. Jenis ini umum terdapat pada Caryophyllaceae, Acanthaceae. (Estiti
B Hidayati, 1995).
Pada monokotil, terdapat beberapa tipe-tipe stomata, yaitu:
1. Sel penutup / sel penjaga dikelilingi oleh 4-6 sel tetangga. Umumnya dijumpai
pada anggota Araceae, Commelinaceae, Musaceae, Cannaceae, Zingibraceae.
2. Sel penutup stoma dikelilingi oleh 4-6 sel tetangga, yang 2 bentuknya bundar,
lebih kecil dan terdapat di ujung sel penutup stoma. Umumnya dijumpai pada
anggota Palmae, Pandanaceae, Cyclantaceae.
3. Sel penutup dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang sama dengannya, 1 setiap sisi.
Contoh pada anggota Pontederiaceae, Flagellariaceae, Butomales, Alismatales,
Potamogetonales, Cyperales, Graminales, Juncales, dan lain-lain.
4. Sel penjaga tidak bergabung dengan sel sel tambahan yang manapun. Contoh
pada Liliales (kecuali Pontederiaceae) Dioscoreales, Amaryllidales, Iridales,
Orchidales, dll. (Salisbury, F. B. dan Cleon. W. Ross. 1995)
Distribusi stomata tanaman darat umunya terdapat pada permukaan daun
bagian bawah rata-rata berbentuk ova diameter 6-18 mikron dan luas 90
mikron persegi (Dwijoseputro, 1978). Padatumbuhan air tertentu
yang daunnya terapung di atas permukaan air misal Nymphaea
stomata hanya ditemukan di daun permukaan atas saja.(Fah, 1991).
Karena stomata merupakan organ penting bagi tumbuhnan yang memiliki
fungsi yang sangat berhubungan dalam kehidupan tumbuhan maka perlulah untuk
dipelajari lebih dalam mengenai stomata ini. Untuk hal ini, maka dilaksanakanlah
praktikum ini agar kita lebih mengenal stomata baik tipe-tipe stomata pada setiap
tumbuhan serta bagaimana letak stomata dan hubungannya dengan epidermisnya.
B. Tujuan
Praktikum yang dilakukan ini memiliki tujuan yaitu mengamati tipe-tipe
stomata pada tumbuhan dikotil dan monokotil, dan mengamati struktur epidermis
daun dikotil dan monokotil.
C. Material dan Metode
Praktikum ini dilakukan hari sabtu, 7 April 2012 di Laboratorium
pendidikan Biologi FKIP untan pada pukul 07.30 sampai pukul 09.30 WIB.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah preparat segar sayatan
daun Oryza sativa, preparat segar sayatan daun Ficus elastica, preparat segar
sayatan daun Nymphaea sp. dan preparat segar sayatan daun Arthocarpus
integra. Untuk alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop yang
digunakan untuk mengamati jaringan pada setiap preparat.
Metode atau cara kerja dalam praktikum ini dilakukan dengan melakukan
penyayatan pada bagian epidermis bawah daun dari masing-masing daun yang
merupakan bahan praktikum ini. Sayatan tersebut diletakkan pada gelas objek dan
ditetes dengan air. Setelah itu sayatan tersebut diperiksa dan diamati dibawah
mikroskop dengan perbesaran kuat. Setelah diamati stomat mata yang tampak
pada setiap objek atau bahan yang diamati dibawah mikroskop lalu digambar
beserta epidermisnya dan beri keterangan pada bagaian yang tamapak. Setelah
pengamatan dan digambar, tuliskan tipe stomata dari masing-masing tumbuhan.
Data Pengamatan
Hasil pengamatan di bawah mikroskop
a. Gambar 1. Preparat daun segar daun dikotil
Perbesaran 40 x 10 = 400 kali
Preparat awetan daun Ficus elastica
(Daun tumbuhan dikotil)
Perbesaran 40 x 10 = 400 kali
Preparat awetan daun Arthocarpus
integra
(Daun tumbuhan monokotil)
Tipe Amaryllidaceae
Celah Sel penjaga
Sel tetangga Epidermis
Tipe Kriptopor
Sel tetangga
Celah
Sel penjaga
b. Gambar 2. Preparat daun segar daun monokotil
Perbesaran 40 x 10 = 400 kali
Preparat awetan daun Oryza sativa
(Daun tumbuhan dikotil)
Perbesaran 40 x 10 = 400 kali
Preparat awetan daun Nymphaea
(Daun tumbuhan monokotil)
E. Pembahasan
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau
porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi
oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel
penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian
perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang
ada diantaranya (Kartasaputra, 1988).
Dari hasil pengamatan di bawah mikroskop yang dilakukan pada preparat
segar sayatan daun tumbuhan dikotil yaitu daun Ficus elastica dan daun
Arthocarpus integra dan pengamatan pada preparat segar sayatan daun tumbuhan
monokotil yaitu daun Oryza sativa dan Nymphaea sp. Memperlihatkan bahwa
stomata yang terkandung pada daun dikotil dan daun monokotil memiliki bagian
umum yang sama. Bagian-bagian umum stomata tersebut adalah adanya celah, sel
Tipe MenonjolTipe Gramineae
Celah
Celah
Sel penjaga Sel tetangga
Sel penjaga
Sel tetangga Epidermis
penjaga, dan sel tetangga. Namun, berdasarkan pengamatan walaupun stomata
pada setiap bahan daun memiliki bagian-bagian umum yang sama, juga terdapat
perbedaan antara keempat bahan daun yaitu adanya perbedaan tipe stomata yang
dimiliki serta juga adanya perbedaan bentuk stomata pada masing-masing bahan
daun ini.
Pada pengamatan sayatan daun Ficus elastica memperlihatkan tipe
stomata Kriptopor, yaitu dimana terlihat sel penutupnya berada jauh dipermukaan
daun sehungga stomata terlihat sedikit tenggelam, selain itu pada sayatan daun
Ficus elastica juga memperlihatkan bentuk stomata seperti oval (bulat lonjong)
dengan bagian-bagian ujung berbentuk sedikit runcing (lihat gambar 1).
Sedangkan pengamatan pada sayatan daun Arthocarpus integra memperlihatkan
tipe stomata Amaryllidaceae, yaitu dimana terlihat dinding dalam dan luarnya
menebal sedangkan dinding perut dan punggungnya relatif tipis, maksudnya
penebalan ini terlihat adanya bentuk lapisan epidermis yang menebal mengelilingi
stomata. Selain itu pada sayatan daun Arthocarpus integra juga memperlihatkan
tipe stomata parasitik setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih
dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah.
Bentuk stomata pada sayatan daun Arthocarpus integra terlihat berbentuk bulat
sedikit memanjang dengan ujung sedikit tumpul (lihat gambar 1). Walaupun
berbentuk beda kedua tumbuhan ini memiliki bentuk sel penjaga pada stomata
yang sama yaitu berbentuk ginjal sesuai dengan teori bahwa pada kebanyakan
tumbuhan kecuali Graminae, Cyperaceae, dan beberapa tumbuhan lainnya, sel
penjaga secara umum berbentuk ginjal.
Pada pengamatan sayatan daun Oryza sativa memperlihatkan tipe stomata
Gramineae, yaitu dimana sel penutup stomatanya memanjang dengan bagian
ujung membesar dan kecil dibagian tengah, yang menunjukkan bentuk stomata
dengan sel penutup berbentuk halter. Selain itu arah membukanya sel penutup
terlihat tegak lurus dengan permukaan epidermis. Bentuk stomata pada daun
Oryza sativa ini terlihat berbentuk membulat (lihat gambar 2). Sedangkan pada
sayatan daun Nymphaea sp. memperlihatkan tipe stomata Menonjol, yaitu dimana
sel penutup terlihat lebih tinggi dari sel-sel epidermis. Selain itu terlihat juga pada
stomatanya dikelilingi lapisan epidermis yang membentuk lapisan mengelilingi
stomata membentuk seperti bunga. Stomatanya juga terlihat memiliki sel penutup
(sel penjaga) berbentuk halter (lihat gambar 2).
Jika diamati struktur epidermisnya keempat bahan daun tumbuhan ini,
terlihat adanya perbedaan. Perbedaan tersebut yaitu, pada daun Ficus elastica
terlihat memiliki lapisan epidermis yang sedikit tebal dan kasar pada permukaan.
Lapisannya yang tebal ini, menunjukkan bahwa daun Ficus elastica memiliki
epidermis yang terdiri dari dau lapis sel yang sesuai dengan teori dan kasar pada
permukaan ini menunjukkan bahwa pada epidermis daun Ficus elastica
mengandung lapisan kutikula. Pada daun Arthocarpus integra terlihat memiliki
lapisan yang sedikit tipis yang menunjukkan epidermisnya hanya terdiri dari
selapis sel dan permukaannya juga kasar yang menunjukkan bahwa epidermisnya
juga dilapisi kutikula.
Pada struktur epidermis daun Oryza sativa terlihat epidermisnya keras dan
kaku, ini sesuai dengan teori yaitu pada tumbuhan golongan Gramineae,
Cyperaceae, Equistinae, memiliki permukaan yang keras dan kaku. Ini
disebabkan adanya zat-zat karbonat dan kersik pada sel-sel epidermis. Sedangkan
pada struktur epidermis daun Nymphaea terlihat memiliki lapisan yang sedikit
licin yang menunjukkan adanya lapisan lilin pada epidermisnya.
Jika dilihat dari letak stomatanya, terlihat juga bahwa pada daun tumbuhan
yang tumbuh ditanah yaitu pada daun Ficus elastica, Arthocarous integra, dan
Oryza sativa terlihat stomatanya terdapat pada permukaan bawah daun atau
lapisan epidermis bawah karena saat pengamatan berlangsung, saat diamati bagian
bawah sayatan permukaan daun baru stomatnya tampak. Sedangkan pada daun
tumbuhan yang diair yaitu daun Nymphaea sp., terlihat stomatanya terdapat pada
permukaan atas daun karena saat pengamatan berlangsung, saat diamati bagian
atas sayatan permukaan daun stomatnya sudah tampak dan bagian bawah sulit
tampak. Jika berdasarkan teori pada daun yang pertualangannya menjala,
stomatanya menyebar tidak teratur, sedangkan pada daun yang sebagian besar
pertulangannya sejajar, seperti pada Gramineae, stomatany tersusun dalam barisan
yang sejajar (Fan, 1991). Sehingga, pada pengamatan juga terlihat bahwa pada
daun Ficus elastica, Arthocarous integra, dan Nymphaea stomatanya menyebar
tidak teratur dan pada daun Oryza sativa sp., stomatanya tersusun dalam barisan
yang sejajar.
E. Kesimpulan dan Rekomendasi
Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa untuk setiap tumbuhan baik sama-
sama dikotil atau monokotil tetap memiliki tipe dan bentuk stomata berbeda.
Diamana dari hasil pengamatan daun Ficus elastica memiliki tipe stomata
Kriptopor dan bentuk stomata bulat lonjong, daun Arthocarpus integra memiliki
tipe stomata Amaryllidaceae dan bentuk stomata bulat lonjong dan dikelilingi
lapisan epidermis, daun Oryza sativa memiliki tipe stomata Gramineae dan
bentuk stomata membulat, dan daun Nymphaea sp.memiliki tipe stomata
Menonjol dan bentuk stomata bulat panjang dengan dikelilingi epidermis
membentuk lapisan bentuk bunga.
Dilihat dari sel penutup stomatnya daun Ficus elastica, Arthocarous
integra, dan Nymphaea memiliki sel penutup berbentuk ginjal dan sel penutup
daun Oryza sativa memiliki sel penutup berbentuk halter. Berdasarkan letak
stomatanya pada epidermis daun Ficus elastica, Arthocarous integra, dan Oryza
sativa stomatanya terletak di permukaan bawah daun (epidermis bawah) dan daun
Nymphaea sp. stomatanya terletak di permukaan atas daun (epidermis atas). Dan
berdasarkan pertulangan daun, pada daun Ficus elastica, Arthocarous integra, dan
Nymphaea stomatanya menyebar tidak teratur dan pada daun Oryza sativa sp.,
stomatanya tersusun dalam barisan yang sejajar.
Berdasarkan struktur epidermisnya, keempat daun tumbuhan yang diamati
juga berbeda dimana pada daun Ficus elastica memiliki struktur epidermis lebih
tebal dan kasar, daun Arthocarpus integra memiliki struktur epidermis sedikit tipis
dan kasar, daun Oryza sativa memiliki struktur epidermis keras dan kaku, dan
daun Nymphaea sp. memiliki struktur sedikit tipis dan licin.
Karena sulitnya dalam pembuatan sayatan dan pengamatan sehingga ada
bagian yang yang sulit terlihat serta karena dalam proses menggambar saya
kurang, sehingga hasil menggambar menunjukkan hasil yang tidak bagitu persis
dengan hasil pengamatan dibawah mikroskop. Untuk menghindari hal ini, saya
merekomendasikan untuk praktikum yang sama, agar dalam membuat preparat
labih teliti dan kreatif serta dalam pengamatan juga teliti. Dan untuk menggambar
lebih diperjelas agar bisa menunjukkan bentuk stomat yang jelas sesuai
pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010. uji-anatomi-daun. www.indowarta.org/2011/query/uji-anatomi-
daun.(diakses 12 April 2012).
Anonim.2010. Jaringan
Tumbuhan.http://www.membuatblog.web.id/2010/02/jaringan-
tumbuhan.html. (diakses 12 April 2012).
Campbell et al. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Estiti B Hidayati. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung, ITB.
Fan.1991. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
http://eprints.undip.ac.id/
34503/1/3._Jumlan_dan_Distribusi_Stomatai_Dikotil_dan_Monokotil_(sri_
haryanti).pdf. (diakses 12 April 2012)
http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/02520020-s-roifatul-hidayati.ps.
(diakses 12 April 2012)
Kartasaputra, A.G. 1998. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan, tentang sel dan
jaringan. Bina Aksara. Jakarta.
Lakitan. B.2007.Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Raja Grafindo
persada
Salisbury, F. B. dan Cleon. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1.
Terjemahan dari Plant Physiologi 4 th Edition oleh Diah R. Lukman dan
Sumaryono. ITB. Bandung.