PENGAMATAN STOMATA DAUN

download PENGAMATAN STOMATA DAUN

of 13

Transcript of PENGAMATAN STOMATA DAUN

  • 8/21/2019 PENGAMATAN STOMATA DAUN

    1/13

    PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING

    DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR

    Laporan Praktikum Mikroteknik

    OLEH :

    Nama : M. Rizqun akbar

    NIM : J1C112031

    Kelompok : II (dua)

    Asisten : Ana Fatmasari

    PROGRAM STUDI BIOLOGI

    FAKLUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS LAMBANG MANGKURAT

    BANJARBARU

    OKTOBER 2014

  • 8/21/2019 PENGAMATAN STOMATA DAUN

    2/13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Stomata pada umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang

    berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun tanaman. Pada submerged

    aquatic plant atau tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air terdapat alat-alat

    yang strukturnya mirip dengan stomata, padahal alat-alat tersebut bukanlah

    stomata. Pada daun-daun yang berwarna hijau stomata terdapat pada satu

    permukaannya saja. Aktivitas stomata terjadi karena hubungan air dari sel-sel

    penutup dan sel-sel pembantu. Bila sel-sel penutup menjadi turgid dinding sel

    yang tipis menggembung dan dinding sel yang tebal yang mengelilingi lubang

    (tidak dapat menggembung cukup besar) menjadi sangat cekung, karenanya

    membuka lubang. Oleh karena itu membuka dan menutupnya stomata tergantung

    pada perubahan-perubahan turgiditas dari sel-sel penutup, yaitu kalau sel-sel

    penutup turgid lubang membuka dan sel-sel mengendur pori atau lubang menutup

    (Naintyn, 2012).

    Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau

    porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi

    oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel

    penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian

    perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang

    ada diantaranya. Stomata pada umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan

    yang berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun tanaman (Naintyn, 2012).

    Berdasarkan pernyataan diatas, maka selaku mahasiswa program studi

    Biologi dirasa perlu untuk melakukan serangkaian praktikum tentang pengamatanstomata daun. Hal ini dimaksudkan agar saya sebagai mahasiswa bisa lebih

    mengerti tentang teknik tersebut dalam mikroteknik. Selain itu praktikum ini

    diperlukan untuk menunjang proses belajar dalam mendalami ilmu mikroteknik.

    1.2 Tujuan

    Praktikum ini bertujuan untuk melihat struktur stomata pada daun

    monokotil dan dikotil

  • 8/21/2019 PENGAMATAN STOMATA DAUN

    3/13

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Tidak semua stomata pada spesies sangat peka terhadap kelembaban

    atmosfer. Stomata menutup bila selisih kandungan uap air di udara dan di ruang

    antar sel melebihi titik kritik. Hal itu mungkin disebabkan gradien uap yang tajam

    mendorong penutupan stomata, respon paling cepat terhadap kelembaban yang

    rendah terjadi pada saat tingkat cahaya rendah. Suhu tinggi (30 o 350o C)

    biasanya menyebabkan stomata menutup. Mungkin hal ini sebagai respon

    taklangsung tumbuhan terhadap keadaan rawan air, atau mungkin karena laju

    respirasi naik sehingga CO2 dalam daun juga naik. Stomata membuka karena

    meningkatnya pencahayaan (dalam batas tertentu) dan peningkatan cahaya

    menaikkan suhu daun sehingga air menguap lebih cepat naiknya suhu membuat

    udara mampu membawa lebih banyak kelembaban sehingga transpirasi meningkat

    dan akan mempengaruhi bukaan stomata (Danarti, 2014).

    Proses membuka dan menutupnya stomata sangat dipengaruhi oleh

    cahaya. Sel penutup mengandung amilum, dimana konsentrasinya lebih tinggi

    pada malam hari dari pada siang karena telah berubah menjadi glukosa. Adanya

    cahaya membangkitkan klorofil untuk fotosintesis, sehingga kadar CO2dalam sel

    tersebut menurun (mereduksi menjadi CH2O). Kenaikan pH lingkungan memacu

    posporilase mengubah amilum menjadi glukosa-1-pospat. Terjadi kenaikan

    osmose sehingga air masuk dari sel tetangga ke sel penutup, bertambahnya

    volume menyebabkan turgor, sehingga terbukalah porus stomata (Haryanti, 2010).

    Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan

    tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjagatersebut. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang

    mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah. Tinggi

    rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut

    (solute) didalam cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka

    potensi osmotic sel akan semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor

    sel tersebut tetap, maka secara keseluruhan potensi air sel akan menurun. Untuk

  • 8/21/2019 PENGAMATAN STOMATA DAUN

    4/13

    memacu agar air masuk ke sel penjaga, maka jumlah bahan yang terlarut di dalam

    sel tersebut harus ditingkatkan (Danarti, 2014).

    Kepadatan stomata dapat ditunjukkan dengan kondisi perubahan

    konsentrasi karbondioksida. Karbondioksida dan intensitas cahaya merupakan

    adalah satu-satunya faktor yang diketahui dapat digunakan untuk mengendalikan

    perkembangan stomata dari sel epidermis. Efek dari karbondioksida, pada

    pertumbuhan daun dapat diketahui dengan mengukur indeks stomata (IS), yang

    menggambarkan rasio antara banyaknya stomata dengan jumlah sel pada

    permukaan daun. Intensitas cahaya yang optimal akan mempengaruhi aktivitas

    stomata untuk menyerap CO2, makin tinggi intensitas cahaya matahari yang

    diterima oleh permukaan daun tanaman, maka jumlah absorpsi CO2, relatif makin

    tinggi pada kondisi jumlah curah hujan cukup, tetapi pada intensitas cahaya

    matahari diatas 50% absorpsi CO2 mulai konstan. (Arif, 2013).

  • 8/21/2019 PENGAMATAN STOMATA DAUN

    5/13

    BAB III

    METODE KERJA

    3.1 Waktu dan Tempat

    Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Oktober 2014 pukul

    10.30-12.00 WITA bertempat di Laboratorium Anatomi dan Fisiologi Fakultas

    Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat,

    Banjarbaru.

    3.2 Alat dan Bahan

    Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop

    binoluker, kaca objek, kaca penutup, dan isolasi. Sedangkan bahan yang

    dipergunakan adalah 4 helai daun kersen (Muntingia calabura), 4 helai daun

    tanjung (Mimusops elengi), 5 helai daun rumput gajah (Pennisetum purpureum),

    kutex, alkohol 70 %, alkohol 95 %, NaOH, kloral hidrat, safranin, dan xilol.

    3.3 Prosedur Kerja

    A. Pembuatan Stomata Preparat Segar

    1. Daun sebanyak 4 helai dicuci bersih kemudian diolesi kutex pada 2 helai

    daun di permukaan atas dan 2 helai daun di permukaan bawah.

    2. Daun yang diolesi tadi ditunggu sampai kering kemudian ditutup dengan

    isolasi yang sudah dipotong-potong dengan ukuran 1x1 cm.

    3. Isolasi didiamkan sampai menempel kemudian ditarik dan diletakkan

    diatas kaca objek.

    4. Sediaan diamati bagian stomatanya dibawah mikroskop dan difoto

    hasilnya.

    B. Pembuatan Stomata Leaf Clearing

    1. Daun rumput gajah sebanyak 1 helai direndam dengan alkohol 70 %

    selama 24 jam.

    2. Daun kemudian direndam lagi dengan NaOH selama 2 hari.

    3. Daun direndam lagi dengan kloral hidrat selama 1 jam.

    4.

    Daun direndam lagi dengan alkohol 95 % selama 5 menit.

    5.

    Daun direndam lagi dengan safranin selama 1 menit.

  • 8/21/2019 PENGAMATAN STOMATA DAUN

    6/13

    6. Daun direndam lagi dengan alkohol 70 % selama 1 menit.

    7. Daun direndam lagi dengan xilol selama 1 menit.

    8.

    Daun diletakkan diatas kaca objek kemudian diamati hasilnya dan

    didokumentasikan.

  • 8/21/2019 PENGAMATAN STOMATA DAUN

    7/13

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil

    Hasil yang diperoleh dari praktikum tentang teknik pembuatan sediaan

    stomata adalah sebagai berikut:

    No. Foto Objek Keterangan

    1.

    Gambar 1a. Preparat segar stomata daun rumput gajah

    (permukaan atas)

    1. Stomata

    2. Sel penjaga

    3.

    PoriPerbesaran : 100x

    2.

    Gambar 1b. Preparat segar stomata daun rumput gajah

    (permukaan bawah)

    1.

    Stomata

    2. Sel penjaga

    3. Pori

    Perbesaran : 100x

    1

    2

    3

    1

    2

    3

  • 8/21/2019 PENGAMATAN STOMATA DAUN

    8/13

    3.

    Gambar 2a. Preparat segar stomata daun tanjung(permukaan atas)

    1.

    Stomata

    2. Sel penjaga

    3.

    Pori

    Perbesaran : 100x

    4.

    Gambar 2b. Preparat segar stomata daun tanjung

    (permukaan bawah)

    1. Stomata

    2. Sel penjaga

    3.

    Pori

    Perbesaran : 100x

    5.

    Gambar 3a. Preparat segar stomata daun kersen

    (permukaan atas)

    1. Stomata

    Perbesaran : 100x

    1

    2

    3

    1

    2

    3

    1

  • 8/21/2019 PENGAMATAN STOMATA DAUN

    9/13

    4.2 Pembahasan

    Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan

    organ reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan,

    seperti jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis dan

    jaringan pengangkut. Epidermis merupakan lapisan sel-sel paling luar yang

    menutupi permukaan daun, bunga, biji, batang dan akar. Berdasarkan

    ontogeninya, epidermis berasal dari jaringan meristematik yaitu protoderm.

    Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan.

    6.

    Gambar 3b. Preparat segar stomata daun kersen(permukaan bawah)

    1.

    Stomata

    Perbesaran : 100x

    7.

    Gambar 4. Preparat rumput gajah dengan metode leaf

    clearing

    1. Stomata

    2. Sel penjaga

    3.

    Pori

    Perbesaran : 100x

    1

    112

    3

  • 8/21/2019 PENGAMATAN STOMATA DAUN

    10/13

    Berdasarkan fungsinya, epidermis dapat berkembang dan mengalami modifikasi

    seperti stomata dan trikoma (Rompas dkk, 2011).

    Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengamati stomata pada daun

    tumbuhan monokotil dan dikotil, serta mengetahui perbedaan diantara keduanya.

    Untuk pemuatan stomata preparat segar pertama-tama daun yang menjadi sampel

    diberikan kutex pada bagian atas dan bawahnya. Setelah kering lalu ditempeli

    dengan selotip berukuran 1 x 1 cm. Apabila sudah menempel dengan baik, maka

    selotip bisa dilepaskan dari permukaan daun. Selotip tadi kemudian diamati di

    bawah mikroskop untuk mengetahui struktur dari stomata tersebut.

    Pada pembuatan stomata leaf celaring,daun rumput gajah direndam dalam

    alkohol 70% selama 24 jam. Setelah itu dilakukan perendaman dengan NaOH (2

    hari), kloral hidrat (1 jam), alkohol 95% (5 menit), safranin (1 menit), alkohol

    70% (1 menit), dan xilol (1 menit). Setelah selesai melakukan perendaman, daun

    bisa diamati di bawah mikroskop. Apabila didapatkan hasil yang sesuai, maka

    langkah selanjutnya yaitu adalah dokumentasi.

    Pada hasil pengamatan lapisan abaxial (atas) daun mengandung lebih

    banyak stomata dibandingkan lapisan abaxial (bawah) daun. Hal tersebut

    merupakan salah satu adaptasi tumbuhan dimana kita mengetahui bahwa stomata

    merupakan lubang kecil derivat epidermis yang berfungsi sebagai tempat keluar

    masuknya udara , air dan zat hara lainnya. Selain itu , stomata digunakan juga

    pada saat transpirasi daun. Itulah sebabnya mengapa jumlah stomata di lapisan

    atas lebih sedikit daripada lapisan di bawah daun , yaitu untuk mengurangi

    transpirasi jika suhu lingkungan terlalu tinggi.

    Beberapa cairan yang digunakan pada preparat segar dan leaf clearing

    memiliki fungsinya masing-masing. Pada preparat segar penggunaan kutexbertujuan untuk membuat sel epidermis pada daun terangkat dan agar mudah

    diamati di bawah mikroskop. Pada leaf clearing, alkohol 70% digunakan untuk

    melarutkan klorofil, NaOH digunakan untuk fiksatif. kloral hidrat berfungsi

    sebagai penjernih yakni menjernihkan daun dari klorofil daun sehingga terlihat

    transparan, larutan safranin berfungsi sebagai larutan pemberi warna pada

    jaringan yang akan diwarnai sehingga bagian yang akan dilihat dapat terlihat.

    Praktikum ini juga menggunakan penjernih xilol yang berfungsi menghilangkan

  • 8/21/2019 PENGAMATAN STOMATA DAUN

    11/13

    alcohol dan air yang terdapat pada jaringan. Namun penggunakan xilol tidak

    boleh terlalu lama karena dapat mengakibatkan hasil yang didapat tidak

    maksimal.

    Dari hasil pengamatan yang dilakukan diketahui adanya perbedaan tipe

    stomata dan juga struktur epidermis daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil.

    Stomata pada tumbuhan yang hidup didarat seperti terdapat pada epidermis bagian

    bawah. Jadi terdapat perbedaan letak stomata pada tumbuhan yang berbeda

    habitatnya (didarat dan perairan) serta pada tumbuhan yang berbeda tipe daun

    (monokotil dan dikotil). Stomata pada tumbuhan dikotil yaitu berbentuk ginjal

    sedangkan pada monokotil berbentuk lebih memanjang.

  • 8/21/2019 PENGAMATAN STOMATA DAUN

    12/13

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

    1. Stoma pada tumbuhan dikotil yaitu berbentuk ginjal sedangkan pada

    monokotil berbentuk halter (memanjang).

    2. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka dapat teramati adanya

    celah, sel penjaga, dan pori pada tiap preparat segar yang digunakan.

    Terlihatnya celah tersebut menunjukkan stomata dalam keadaan terbuka

    dan menutup.3. Pada hasil pengamatan lapisan abaxial (atas) daun mengandung

    lebih banyak stomata dibandingkan lapisan abaxial (bawah) daun. Halterse

    but merupakan salah satu adaptasi tumbuhan dimana kita mengetahui

    bahwa stomata merupakan lubang kecil derivat epidermis yang berfungsi

    sebagai tempat keluar masuknya udara , air dan zat hara.

  • 8/21/2019 PENGAMATAN STOMATA DAUN

    13/13

    DAFTAR PUSTAKA

    Arif, M.H. 2013. Laporan Praktikum Pengamatan Stomata.

    http://www.anakagronomy.com/2013/01/laporan-praktikum-pengamatan-stomata.html

    (diakses pada tanggal 26 Oktober 2014).

    Danarti, P. 2014. Laporan Praktikum Pengamatan Stomata.

    http://czillagoz.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-pengamatan-

    stomata.html

    (diakses pada tanggal 26 Oktober 2014).

    Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies

    Tanaman Dikotil dan Monokotil. Buletin Anatomi dan Fisiologi, Vol.

    XVI I I . No.2. Hal. 1-8.

    Mega, S. 2014. Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Stomata.

    http://www.academia.edu/6912378/Laporan_Stomata

    (diakses pada tanggal 26 Oktober 2014).

    Naintyn, E. 2012. Laporan Praktikum Struktur Stomata.

    http://naintynnovita.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-struktur-

    stomata.html

    (diakses pada tanggal 26 Oktober 2014).

    Rompas, Y., Henny, L.R., & Marhaenus, J.R. 2011. Struktur Sel Epidermis dan

    Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae. Jurnal

    BIOSLOGOS, Vol. 1. No.1. Hal. 1-7.

    http://www.anakagronomy.com/2013/01/laporan-praktikum-pengamatan-stomata.htmlhttp://www.anakagronomy.com/2013/01/laporan-praktikum-pengamatan-stomata.htmlhttp://czillagoz.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-pengamatan-stomata.htmlhttp://czillagoz.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-pengamatan-stomata.htmlhttp://www.academia.edu/6912378/Laporan_Stomata?login=&email_was_taken=truehttp://naintynnovita.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-struktur-stomata.htmlhttp://naintynnovita.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-struktur-stomata.htmlhttp://naintynnovita.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-struktur-stomata.htmlhttp://naintynnovita.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-struktur-stomata.htmlhttp://www.academia.edu/6912378/Laporan_Stomata?login=&email_was_taken=truehttp://czillagoz.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-pengamatan-stomata.htmlhttp://czillagoz.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-pengamatan-stomata.htmlhttp://www.anakagronomy.com/2013/01/laporan-praktikum-pengamatan-stomata.htmlhttp://www.anakagronomy.com/2013/01/laporan-praktikum-pengamatan-stomata.html