KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

54
KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM URAT DALAM URINE ITA AYUNINGSIH MAS’UD N121 08 501 PROGRAM KONSENTRASI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Transcript of KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

Page 1: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

i

KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM URAT DALAM URINE

ITA AYUNINGSIH MAS’UD N121 08 501

PROGRAM KONSENTRASI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 2: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

ii

KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM URAT DALAM URINE

SKRIPSI

Untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana

ITA AYUNINGSIH MAS’UD N121 08 501

PROGRAM KONSENTRASI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN FAKULTAS

FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 3: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

iii

PERSETUJUAN

KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM URAT DALAM URINE

ITA AYUNINGSIH MAS’UD

N12108501

Pembimbing Utama,

PembimbingPertama,

Padatanggal, 31 juli2013

Prof.Dr.H.Tadjuddin Naid, M.Sc, Apt NIP.19461614 197503 1 001

Drs. H. Kus Haryono, MS, Apt NIP.19501126 197903 1 002

Page 4: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

iv

PENGESAHAN

KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM URAT DALAM URINE

Oleh

ITA AYUNINGSIH MAS’UD

N121 08501

Dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Pada Tanggal 31Juli 2013

Panitia Penguji Skripsi :

1. Ketua :Usmar, S.Si., M.Si., Apt ..…..….......

2. Sekretaris : Dr. Herlina Rante, S.Si., M.Si., Apt ..….………

3. Anggota (Ex.Off) : Drs. H. Kus Haryono, MS, Apt ..................

4. Anggota (Ex.Off) : Prof.Dr.H.Tadjuddin Naid, M.Sc, Apt ..........…….

5. Anggota : Nurhasni Hasan, S.Si., M.Si., Apt ….….…......

Mengetahui : Dekan Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Elly Wahyudin, DEA., Apt NIP. 19560114 198601 2 001

Page 5: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini adalah karya

saya sendiri, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh

gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan

saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah

ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak

benar, maka skripsi dan gelar yang diperoleh, batal demi hukum.

Makassar,31 Juli 2013

Penyusun,

Ita Ayuningsih Mas’ud

Page 6: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.

Tuhan Yang Maha Mengetahui, Pemilik segala ilmu, karena atas petunjuk-

Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini dimaksudkan

untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan

strata satu (S1) program konsentrasiTeknologi Laboratorium Kesehatan di

Fakultas Farmasi Universitas Hassanuddin Makassar.

Banyak kendala yang penulis hadapi dalam penyusunan skripsi ini,

namun berkat dukungan dan bantuan yang tulus dari berbagai pihak akhirnya

penulis dapat melewati kendala-kendala tersebut. Oleh karena itu, penulis

dengan tulus menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada pembimbing utama Drs.H.Kus Haryono, M.S., Apt,

pembimbing pertama Prof.Dr.H.Tadjuddin Naid, M.Sc., Apt.

Demikian pula, penulis menyampaikan terima kasih banyak kepada:

1. DekanFakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar Prof. Dr. Elly

Wahyudin, DEA., Apt, Wakil Dekan I Prof. Dr. Gemini Alam, M.Si.,

Apt,Wakil DekanII Drs. Syaharuddin Kasim, M.Si., Aptdan Wakil Dekan III

Drs. Abdul Muzakkir Rewa, M.Si., Apt.

2.Ketua Program Konsentrasi Teknologi Laboratorium Kesehatan Fakultas

Farmasi UNHAS Subehan, M.Pharm., Sc. Ph.D., Apt.

3. Seluruh dosen dan staf Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.

Page 7: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

vii

4. Kepala Instalasi Patologi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

Hj. Aswiah B., SKM beserta seluruh staf yang telah banyak membantu

selama penelitian berlangsung.

5. Prof.Dr.H.Tadjuddin Naid, M.Sc., Apt, selaku Penasehat Akademik serta

pembimbing kedua atas arahan dan bimbingan yang diberikan selama

menempuh pendidikan.

6. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman

seperjuangan di Program Teknologi Laboratorium Kesehatan Fakultas

Farmasi UNHAS Makassar serta semua pihak yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan doa untuk

keberhasilan penulis, semoga Allah SWT memberikan imbalan yang

sesuai.

7. Penulis persembahkan karya tulis ini kepada keluarga besarku di

Sungguminasa, kedua orang tua tercinta (H.Mas’ud dan Hj.Hamsinah)

atas semua dukungan dan doanya, kakak-kakakku serta tante (Ir.Bulaeng)

yang senantiasa memberikan motivasi.

8. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada sahabat terbaikku yaitu

Farida S.Si, Ismahyani, Vitria Devi Dewi S.Si, Alnes Salamahu S.Si, dan

khususnya kepada Chaerul Azmi, S.Kom untuk semua bantuan,

dukungan, semangat dan pengertiannya dalam menghadapi setiap

tantangan selama ini.

Page 8: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

viii

9. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebut satu persatu, baik moril

maupun materil selama menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi

Universitas Hasanuddin.

Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan dan

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang laboratorium

kesehatan. Amin.

Makassar, 31 Juli 2013

Ita Ayuningsih Mas’ud

Page 9: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

ix

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai korelasi kadar asam urat dalam

darah dan kristal asam urat dalam urine pada 36 sampel.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar asam urat dalam darah dan kristal asam urat dalam urine. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan sampel serum dan urine yang diambil dari pasien yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Sampel yang digunakan sebanyak 36 yang masing-masing diperiksa kadar asam urat darah dan kristal asam urat urine. Dari data hasil penelitian yang diperoleh diolah dan dianalisa dengan uji statistik korelasi tes. Hasil pemeriksaan asam urat darah dan kristal asam urat urine dinyatakan bahwa terdapat korelasi antara keduanya yaitu semakin besar ekskresi asam urat pada urine maka akan menurunkan kadar asam urat dalam darah.

Page 10: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

x

ABSTRACT

The study had been done about the correlation test betweenblood uric acid level, and urine uric acid cristal in 36 sample. The objective of this study was to find the correlation betweenblood uric acid level, and urine uric acid cristal. This studywas an observational study with cross sectional approach using serum and urine samples were taken from patients who have met the criteria of the study sample. The samples number are36 that all of them analyzed with test blood uric acid, and urine uric acid cristal.The data of result was processed and analyzed with statistic test of correlation test. The results of study showed that there are correlation between blood uric acid level and urine urine uric acid, that the more uric acid cristal exrated viaurine will make to reduce blood uric acid level.

Page 11: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN .................................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................... ix

ABSTRACT ......................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................. 4

II.1. Asam Urat....................................................................... 4

II.1.1 Metabolisme Asam Urat................................................ 5

II.I.2 Hiperurisemia................................................................. 5

II.1.3 Penyebab Hiperurisemia............................................... 8

II.1.4 Patofisiologi ................................................................ . 12

II.2 Urine................................................................................. 13

II.2.1 Metabolisme Asam Urat Dalam Ginjal ....................... . 14

II.2.2 Ekskresi asam urat urine............................................... 15

II.2.3Urinalisis.............................. ........................................ . 15

Page 12: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

xii

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................ . 17

III.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian ............................ . 17

III.2 Populasi dan Sampel Penelitian .................................. 17

III.3 Kriteria Sampel ............................................................ 18

III.4 Alat dan Bahan ............................................................ 18

III.5 Prosedur Kerja ............................................................. 19

III.5.1 Pengambilan Darah Vena ......................................... 19

III.5.2Cara Memperoleh Serum............................................. 19

III.5.3Cara MemperolehSedimen ........................................ . 20

III.5.4 Pemeriksaan Asam Urat dengan

Menggunakan Fotometer .................................................... 20

III.5.4.1 Prinsip Tes Metode Enzimatik ................................ 20

III.5.4.2 Cara Kerja................................................................ 20

III.5.5 Pemeriksaan Asam Urat dengan

Menggunakan Sedimen............................................. 21

III.5.5.1 Prinsip Tes Untuk Penentuan Kristal....................... 21

III.5.5.2 Cara Kerja................................................................ 21

III.6 Definisi Operasional....................................................... 21

III.7Analisis Data.................................................................. 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................... 23

IV.1 Hasil Penelitian ............................................................ 23

IV.2 Hasil Analisa Kadar Asam Urat ................................... 24

Page 13: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

xiii

IV.3 Pembahasan ............................................................... 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................... 29

V.1 Kesimpulan ................................................................... 29

V.2 Saran ............................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 30

LAMPIRAN.......................................................................... 33

Page 14: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat dalam Darah dan Kristal Asam

Urat dalam Urine pada sejumlah sampel di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar ............................................................................23

2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. .......24 3. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur.................................................. 24 4. Distribusi Sampel Berdasarkan Hasil................................................... 25 5. Hasil Uji Korelasi.................................................................................. 25 6. Gambaran Umum Variabel Penelitian.................................................. 35

Page 15: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Alat Pemeriksaan Asam Urat Darah....................................... 37

2. Gambar Kristal Asam Urat Urine.......................................................... 38

Page 16: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman 1. Skema Alur Penelitian .................................................................. 33

2. Formulir Persetujuan Setelah Penjelasan ...................................... 34

3. Data Lengkap Hasil Penelitian ....................................................... 34

4. Hasil Uji Statistik ........................................................................... 35

5. Gambar Alat dan Sampel yang digunakan ................................... 37

6. Gambar Kristal Asam Urat .............................................................. 38

Page 17: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Peningkatan usia harapan hidup dan status gizi masyarakat pada

beberapa dekade terakhir ini telah menyebabkan perubahan pola penyakit

dari pola penyakit menular menjadi tidak menular(1). Perubahan pola

penyakit tersebut berhubungan dengan perubahan pola makan dari pola

makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat dan serat

sayuran ke pola makan dengan komposisi mengandung banyak protein,

lemak, gula, garam dan sedikit serat. Hiperurisemia merupakan salah satu

tanda dari penyakit tidak menular yang di sebabkan oleh perubahan pola

makan tersebut(2).

Hiperurisemia atau lebih dikenal dengan meningkatnya kadar asam

urat di dalam darah, adalah suatu penyakit gangguan kinetik asam urat(2).

Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin. Peningkatan

kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) yang berlebihan disebabkan

oleh dua kemungkinan utama: kelebihan produksi asam urat atau

terhambatnya pembuangan asam urat oleh tubuh(3).

Sebagian besar (dua pertiga bagian) asam urat dibuang oleh ginjal

melalui urine, karena itu gangguan fungsi ginjal termasuk penyebab utama

hambatan sekresi asam urat(2). Asam urat lebih larut di urine daripada di

air biasa, ini karena adanya urea, protein dan mukopolisakarida di urine.

Urine merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal,

Page 18: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

2

yang kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui proses urinasi

(berkemih)(4).

Asam urat terbentuk jika kita mengkonsumsi makanan yang banyak

mengandung purin. Jika pola makan kita tidak di ubah maka kadar asam

urat dalam darah yang berlebihan akan menimbulkan penumpukan kristal

asam urat(5). Bila kristal urat tertimbun pada jaringan di luar sendi maka

akan membentuk tofi atau topus yaitu benjolan bening di bawah kulit yang

berisi kristal urat. Kristal urat ini juga dapat menyebabkan timbulnya batu

asam urat (batu ginjal)(6).

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat yang

tinggi dalam darah >7 mg/dl. Kadar asam urat normal dalam serum pada

pria 7 mg/dl dan pada wanita 6 mg/dl (7). Pemeriksaan kadar asam urat ini

akan lebih tepat lagi bila dilakukan dengan cara enzimatik. Kadar asam

urat pada orang dewasa cenderung meningkat dengan bertambahnya

usia, berat badan, tekanan darah, konsumsi alkohol dan gangguan fungsi

ginjal (8).

Berdasarkan masalah tersebut diatas telah dilakukan penelitian

tentang korelasi kadar asam urat dalam darah dan kristal asam urat dalam

urine.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada

hubungan hasil pemeriksaan antara kadar asam urat dalam darah dan

kristal asam urat dalam urine.

Page 19: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

3

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai korelasi antara kadar asam urat dalam darah dan kristal asam

urat dalam urine. Sedangkan untuk penulis sendiri dapat dijadikan bahan

referensi dan kajian pustaka untuk menambah pengetahuan dalam

laboratorium klinik.

Page 20: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1.Asam Urat

Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin pada proses

sintesis nukleotida untuk memenuhi kebutuhan prekursor monomer asam

nukleat dan untuk fungsi-fungsi lain. Pada manusia, kebanyakan purin

dalam asam nukleat yang dimakan berupa nukleoprotein(9).

Asam urat termasuk asam lemah dengan ionisasi Pka adalah 5,75.

Ion urat cenderung berada di cairan plasma ekstraselular dan cairan

sinovial. Sekitar 98% urat membentuk mononatrium urat pada PH 7,4.

Gambar 1. Struktur kimia asam urat, (Kasper, D; Braunwald, E; Fauci, A; Hauser, S;

Longo, D; Jameson, L. 2004. Harrison’s Principles of Purine and Pyrimidine Metabolism.

New York. McGrow-Hill Professional).

Plasma terlarut mononatrium urat pada konsentrasi 6,8 mg/dl pada

37°C. Pada kadar asam urat yang lebih tinggi, plasma menjadi jenuh dan

potensial mengendap membentuk kristal urat(10).

Page 21: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

5

II.1.1 Metabolisme Asam Urat

Manusia mengubah nukleosida purin utama, adenosin dan guanin

menjadi asam urat. Adenosin pertama-tama mengalami deaminasi

menjadi inosin oleh enzim adenosin deaminase. Fosforolisis ikatan N-

glikosidat inosin dan guanosin, yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin

fosforilase, akan melepas senyawa ribosa 1-fosfat dan basa purin.

Hipoxantin dan guanin selanjutnya membentuk xantin dalam reaksi yang

dikatalis masing-masing oleh xantin oksidase dan guanase. Kemudian,

xantin teroksidase menjadi asam urat(9).

II.I.2 Hiperurisemia

Hiperurisemia didefinisikan sebagai kadar asam urat serum lebih

dari 7 mg/dL pada laki-laki dan lebih dari 6 mg/dL pada wanita.

Hiperurisemia yang lama dapat merusak sendi, jaringan lunak dan ginjal.

Hiperurisemia bisa juga tidak menampakkan gejala klinis/ asimptomatis.

Dua pertiga dari hiperurisemia tidak menampakkan gejala klinis.

Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar

asam urat darah diatas normal. Secara biokimia akan terjadi hipersaturasi

yaitu kelarutan asam urat pada serum yang melewati ambang batasnya.

Keadaan hiperurisemia akan beresiko timbulnya arthritis gout, nefropati

gout atau batu ginjal. Hiperurisemia dapat terjadi akibat peningkatan

metabolisme asam urat (overproduction), penurunan ekskresi asam urat

urine (underexcretion), atau gabungan keduanya(11).

Page 22: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

6

Hiperurisemia terjadi akibat peningkatan produksi asam urat atau

penurunan ekskresi atau sering merupakan kombinasi keduanya.

Hiperurisemia akibat peningkatan produksi hanya sebagian kecil dari

pasien dengan hiperurisemia itupun biasanya disebabkan oleh diet tinggi

purin (eksogen) ataupun proses endogen (pemecahan asam nukleat yang

berlebihan)(12).

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan

pengkristalan pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang

dekat dengan persendian dan akibatnya apabila persendian di gerakkan

akan terjadi pergeseran antar kristal-kristal tersebut sehingga

menimbulkan rasa nyeri. Penumpukan asam urat yang kronis pada

persendian menyebabkan cairan getah bening yang berfungsi sebagai

pelumas (lubrikan) sendi menjadi tidak berfungsi dan akibatnya

persendian tidak dapat di gerakkan(13).

Di perkirakan bahwa gangguan asam urat terjadi pada 840 dari

setiap 100.000 orang, dan mewakili 5 % dari total penyakit radang sendi.

Penyakit ini dapat di kelompokkan menjadi bentuk gout primer yang umum

terjadi (90% kasus) . Penyebabnya tidak di ketahui dengan jelas, tapi di

perkirakan karena kelainan metabolisme di dalam tubuh seperti obesitas,

hipertensi, hiperlipidemia dan diabetes melitus, dan jenis kelamin pria

berusia lebih dari 30 tahun. Sedangkan gout sekunder (10 % kasus) di

alami oleh wanita setelah menopause penyebabnya karena gangguan

hormon(14).

Page 23: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

7

Serangan ini umumnya terjadi tiba – tiba (acute attack) tanpa di

sertai dengan gejala sebelumnya, dan di mulai pada malam hari, dengan

lokasi utama pada sendi ibu jari kaki (big toe joint). Serangan ini bisa juga

mengenai tumit, lutut, pergelangan tangan dan kaki, siku dan jari tangan.

Karena itu di kenal empat tahap gout:

a. Asymptomatic (tanpa gejala)

Pada tahap ini terjadi kelebihan asam urat tetapi tidak menimbulkan

gejala klinik. Penderitan hiperurisemia ini harus di upayakan untuk

menurunkan kelebihan urat tersebut dengan mengubah pola makan atau

gaya hidup (15).

b. Gout Akut

Pada tahap ini gejalanya muncul tiba – tiba dan biasanya

menyerang satu atau beberapa persendian. Sakit yang di rasakan

penderita sering di mulai di malam hari, dan rasanya berdenyut – denyut

atau nyeri seperti di tusuk jarum. Persendian yang terserang meradang,

merah, terasa panas dan bengkak. Rasa sakit pada persendian tersebut

mungkin dapat berkurang dalam beberapa hari, tapi bisa muncul kembali

pada interval yang tidak menentu. Serangan susulan biasanya

berlangsung lebih lama, pada beberapa penderita berlanjut menjadi artritis

gout yang kronis, sedang di lain pihak banyak pula yang tidak akan

mengalaminya lagi (15).

Page 24: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

8

c. Interkritikal

Pada tahap ini penderita mengalami serangan asam urat yang

berulang – ulang tapi waktunya tidak menentu(15).

d. Kronis

Pada tahap ini masa kristal asam urat (tofi) menumpuk di berbagai

wilayah jaringan lunak tubuh penderitanya. Penumpukan asam urat yang

berakibat peradangan sendi tersebut bisa juga di cetuskan oleh cidera

ringan akibat memakai sepatu yang tidak sesuai ukuran kaki, selain terlalu

banyak makan yang mengandung senyawa purin (misal jeroan), konsumsi

alkohol, tekanan batin (stress), karena infeksi atau efek samping

penggunaan obat –obat tertentu (diuretik) (14).

II.1.3Penyebab Hiperurisemia

Dengan memahami proses terjadinya hiperurisemia maka dapat di

simpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hiperurisemia

antaralain:

a. Nutrisi

Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun

asamnukleat atau asam inti dari sel dan termasuk dalam kelompok

asamamino, unsur pembentuk protein. Makanan dengan kadar purin

tinggi(150 – 180 mg/100 gram) antara lain jeroan, daging baik daging sapi,

babi, kambing atau makanan dari hasil laut (sea food), kacang-kacangan,

bayam, jamur, kembang kol, sarden, kerang, minuman beralkohol. Purin

merupakan senyawa yang di rombak menjadi asam urat dalam tubuh

Page 25: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

9

(16).Pada pria yang memakan daging baik daging sapi atau kambing

bisameningkatkan risiko asam urat 21%. Namun makanan tinggi purin

darisumber nabati seperti asparagus, polong –polongan, kembang kol

danbayam tidak meningkatkan faktor risiko.

b. Obat- obatan

Obat-obatan diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida), obat kanker,

vitamin B12 dapat meningkatkan absorbsi asam urat di ginjal

sebaliknya dapat menurunkan ekskresi asam urat urine (11).

c. Obesitas

Kelebihan berat badan (IMT ≥ 25 kg/m²) dapat meningkatkan kadar

asam urat dan juga memberikan beban menahan yang berat pada

penopang sendi tubuh (17).

d. Riwayat keluarga

Orang – orang dengan riwayat genetik/keturunan yang mempunyai

hiperurisemia mempunyai risiko 1-2 kali lipat di banding pada

penderita yang tidak memiliki riwayat genetik/ keturunan (18).

e. Usia

Meskipun kejadian hiperurisemia bisa terjadi pada semua tingkat

usianamun kejadian ini meningkat pada laki – laki dewasa berusia ≥

30 tahun dan wanita setelah menopause atau berusia ≥ 50 tahun,

karena pada usia ini wanita mengalami gangguan produksi hormon

estrogen(21).

Page 26: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

10

f. Jenis kelamin

Bila di bandingkan jumlah penderita hiperurisemia sebelumnya

penderita pria proporsinya lebih besar yaitu 95 % dan 5 % pada

wanita pada kelompok usia yang sama(20).

g. Hipertensi

Asam urat dapat merangsang sistem renin angiotensin, sehingga

memicu peningkatan tekanan darah dan menyebabkan penebalan

dinding arteri di ginjal, khususnya pembuluh arteriol afferen,

sehingga terjadiarteriosklerosis yang selanjutnya menyebabkan

hipertensi (16).

h. DM (Diabetes Melitus)

Diabetes Melitus adalah suatu penyakit menahun yang di tandai

dengan kadar gula dalam darah melebihi normal dan adanya

gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang di

sebabkan olehdefisiensi hormon insulin secara relatif atau absolut.

Apabila di biarkantidak terkendali dapat menyebabkan komplikasi

vaskuler jangka panjangseperti meningkatnya kadar asam urat

dalam darah (21).

i. Gagal ginjal

Seseorang dengan gagal ginjal, maka tubuh gagal mengeluarkan

timbunan asam urat melalui urine. Semakin lama timbunan asam

urat ini akan menyebabkan hiperurisemia dan berbagai komplikasi

Page 27: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

11

antara lain, batu urat dalam ginjal. Kecenderungan penderita gagal

ginjal akan mengalami hiperurisemia sebesar 47-67%(7).

j. Phurine

Urine dengan PH 5 dapat melarutkan sekitar sepersepuluh jumlah

total garam urat (15mg/dl), akan tetapi urine dengan PH 7 akan

melarutkan lebih tinggi (150-200mg/dl). Sebaliknya urine dengan

PH diatas 5,8 akan melarutkan asam urat amat sedikit sehingga

memudahkan pembentukan batu asam urat. Oleh sebab itu, kondisi

urine yang alkalis diperlukan bila terjadi hiperurisemia (22).

k. Dislipidemia

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai

olehpeningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma,

Kelainan fraksiutama dari lipid adalah kenaikan kadar kolesterol

total, Low Densitylipoprotein (LDL), trigliserida dan penurunan Higd

Density lipoprotein(HDL) Dimana kolesterol dalam tubuh dapat

menenpel pada dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan

penyempitan dindingpembuluh darah (14)

l. Dalam keadaan kelaparan (seperti puasa, diet terlalu ketat) dan

ketosis.Pada kondisi ini kekurangan kalori tubuh dipenuhi dengan

membakar lemak tubuh. Zat keton yang terbentuk dari pembakaran

lemak akan menghambat keluarnya asam urat melalui ginjal,

sehingga dapat menyebabkan hiperurisemia (21).

m. Faktor lain yang dapat mengakibatkan hiperurisemia adalah stres.

Page 28: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

12

II.1.4 Patofisiologi

Kristal urat terbentuk dalam jaringan sinovial, menyebabkan

peradangan yang berat dimana kadar asam urat di dalam darah melebihi

7mg/dl. Proses radang berlangsung dengan cepat, dalam tempo beberapa

jam. Terjadi gejala-gejala peradangan akut berupa nyeri yang ekstrim,

bengkak dan kemerahan pada sendi yang terkena, khususnya mengenai

jari besar atau ibu jari kaki (sendi metatarsal phalangeal pertama), akan

tetapi sendi lainnya seperti tumit, pergelangan kaki dan lutut sering juga

terkena (23). Penyakit gout kronis dapat menyebabkan timbulnya tofi atau

penumpukan monosodium urat di dalam sendi atau jaringan sekitarnya.

Pasien dengan penumpukan tofi cenderung akan mendapatkan serangan

gout lebih sering dan lebih berat (24).

Asam urat pada manusia di bentuk sebagai hasil katabolisme purin

(salah satu unsur protein) yang menyusun material genetik. Pada mamalia

yang bukan primata, enzim urikase akan memecah asam urat dengan

membentuk produk akhir alantoin yang bersifat sangat larut dalam air.

Namun demikian, karena manusia tidak memiliki enzim urikase, maka

produk akhir katabolisme purin pada manusia adalah asam urat. Amfibi,

burung dan reptil tidak memiliki enzim urikase, dan mengsekresikan asam

urat serta guanin sebagai produk akhir katabolisme purin. Manusia

mengubah nukleosida purin yang utama, yaitu adenosin dan guanin

menjadi produk akhir asam urat yang diekskresikan keluar dari tubuh.

Adenosin pertama-tama mengalami deaminasi. Fosforolisis ikatan N-

Page 29: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

13

glikosidat inosin dan guanosin, yang dikatalisasi oleh enzim nukleosida

purin fosforilase, akan melepas senyawa ribose 1-fosfat dan basa purin.

Hipoxantin dan guanin selanjutnya akan membentuk xantin dalam reaksi

yang di katalisasi oleh enzim xantin oksidase dan guanase. Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang di

katalisasi oleh enzim xantin oksidase. Dengan demikian, hambatan

terhadap xantin oksidase adalah fokus utama untuk menurunkan kadar

asam urat darah (9).

II.2 Urine

Urine dibentuk oleh ginjal. Ginjal merupakan organ yang sangat

khusus dengan 2 fungsi utama, yaitu mengeliminasi sisa-sisa

metabolisme dalam bentuk larutan serta mempertahankan homeostasis

cairan tubuh (25).

Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang

kemudian akan dikeluarkan dari tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi

urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang

disaring oleh ginjal kemudian dibawa melalui ureter menuju kandung

kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra (26).

Dalam keadaan normal pada orang dewasa akan dibentuk 1200-

1500 ml urine dalam satu hari. Secara fisiologis maupun patologis volume

urin dapat bervariasi. Pembentukan urine dipengaruhi oleh cairan yang

masuk dan jenis makanan. Diet tinggi protein akan meningkatkan

pembentukan urine sebab urea yang terbentuk pada proses metabolisme

Page 30: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

14

protein mempunyai efek diuretik. Pada suhu lingkungan tinggi, volume

urine berkurang. Volume urine yang diperlukan untuk mengekskresi

produk metabolisme tubuh adalah 500 ml.

Pada keadaan normal, urine yang dibentuk berwarna kuning muda

dan jernih dengan bau khas dan juga dipengaruhi oleh jenis makanan

yang dikonsumsi. Berat jenis urine adalah 1,003-1,030, pH bersifat asam

(pH 6,0) dan sangat bervariasi antara 4,9-8,0.

Kandungan zat padat dalam urine adalah sebagai berikut :

Klorida sebagai NaCl : ± 10 g

Kalsium, magnesium, dan iodium : sedikit

Urea : ± 20-30 g

Kreatinin : 1,5 g

Ammonia : 0,7 g

Asam urat : 0,7 g

Selain itu juga ditemukan sulfat, fosfat, oksalat, asam amino,

vitamin, hormon, dan enzim.

Pada keadaan abnormal dapat ditemukan glukosa, benda keton,

protein, dan berbagai senyawa lain, seperti pigmen empedu, darah, dan

porfirin yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis

penyakit tertentu (26).

II.2.1 Metabolisme Asam Urat Dalam Ginjal

Asam urat diginjal akan mengalami empat tahap yaitu asam urat

dari plasma kapiler masuk ke glomerulus dan mengalami filtrasi di

Page 31: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

15

glomerulus, sekitar 98-100% akan direabsorbsi pada tubulus proksimal,

selanjutnya disekresikan kedalam lumen distal tubulus proksimal dan

direabsorbsi kembali pada tubulus distal. Asam urat akan diekskresikan

kedalam urine sekitar 6% - 12% dari jumlah filtrasi. Setelah filtrasi urat di

glomerulus, hampir semua direabsorbsi lagi di tubuli proksimal. pH urin

yang rendah di traktus urinarius menjadikan urat dieksresikan dalam

bentuk asam urat (27).

II.2.2Ekskresi asam urat urine

Ekskresi asam urat urine total pada manusia normal rata-rata

sehari adalah sebesar 400-600 mg melalui ginjal dan 200 mg melalui

pencernaan ekskresi asam urat urine pada siang hari di laporkan lebih

besar di bandingkan ekskresi asam urat urine pada malam hari. Dua jalur

utama ekskresi asam urat yaitu melalui urikolisis dan ginjal. Urikolisis

terjadi di dalam usus oleh enzim, bakteri dalam intestinal sebanyak

sepertiga jumlah total asam urat. Sedangkan ginjal mengekskresikan lebih

banyak yaitu dua pertiganya. Ekskresi asam urat melalui ginjal tergantung

pada kandungan purin dalam makanan. Diet rendah purin dapat

menurunkan kadar asam urat hingga 0,8 mg/100 ml, sebaliknya konsumsi

tinggi purin akan mengakibatkan ekskresi urat urine tinggi sampai 1000

mg/hari (28).

II.2.3 Urinalisis

Urinalisis adalah tes sampel urine secara fisik, kimia dan

mikroskopik. Tes ini merupakan salah satu tes yang sering diminta oleh

Page 32: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

16

para klinisi. Tes urine menjadi lebih populer karena dapat membantu

menegakkan diagnosis, mendapatkan informasi mengenai fungsi organ

dari metabolisme tubuh. Selain itu, tes urine dapat mendeteksi kelainan

yang asimptomatik, mengikuti perjalanan penyakit dan hasil pengobatan

dengan demikian hasil tes urine haruslah teliti, tepat dan cepat (29).

Page 33: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

17

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

III.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi cross sectional yaitu untuk

mengetahui hubunganKadar Asam Urat Dalam Darah dan Kristal Asam

Urat Dalam Urine. Penelitian dilakukan di Balai Besar Laboratorium

Kesehatan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2012

sampai Januari 2013.

III.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan usia

dewasa laki-laki dan perempuan yang memeriksakan ke Balai Besar

Laboratorium Kesehatan Makassar dengan pemeriksaan asam urat.

Sampel darah dan urine diambil sebanyak 36 sampel pemeriksaanasam

uratdari jumlah populasi sampel.

Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling

yaitu sampel yang diambil bila terjadi kasus penderita demam typhoid

Karena pupulasi kecil (kurang 10.000) maka untuk menentukan besar

sampel digunakan rumus sederhana sebagai berikut :

N

n = ------------

1 + N (d2)

Page 34: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

18

Keterangan :

n = Besar sampel

N = Besar Populasi (Nilainya = 40)

d = Tingkat kepercayaan yang diinginkan (Nilainya (ρ) = 0,05)

Untuk mencari besar sampel yang diperlukan, maka dihitung sebagai

berikut :

N 40 40

n = ---------------- = ------------------- = --------------------- = 36,3

1 + N (d2) 1 + 40 (0,052) 1 + 40 (0,0025)

Angka ini dibulatkan menjadi 36 sampel.

III.3 Kriteria Sampel

Kriteria inklusi : pasien rawat jalan dengan pemeriksaan asam urat,

setuju untuk diikutkan dalam penelitian dan menandatangani informed

concent. Kriteria eksklusi :sampel mengalami hemolisis dan ikterik.

III.4 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan adalah spoit, tourniquet, tabung sentrifus,

tabung vacum, raktabung, kapas, pipet pasteur, sentrifus, kaca objek,

fotometer, dan mikroskop.

Bahan yang digunakan adalah serum, sedimen urine, alkohol 70%,

dan reagen (R1 Phosphate buffer pH 7,4, DHBSA, Uricase, POD, 4-

aminoantipyrine).

Page 35: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

19

III.5Prosedur Kerja

Pasien yang berpartisipasi menjadi subjek dalam penelitian ini

sebelum diambil darah vena dilakukan pengisian Impormed Consent

sebagai Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) sesuai dengan lampiran

dalam Pengajuan Uji Klinik Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin.

III.5.I Pengambilan Darah Vena

Pasien diminta untuk mengepalkan tangannya dan tourniquet

dipasang 3-4 cm di atas vena yang akan ditusuk. Lengan tangan yang

akan ditusuk di usap dengan kapas alkohol 70% dan dibiarkan kering. Ibu

jari kiri diletakkan di tangan atas dari vena yang akan ditusuk untuk

memfiksasi vena agar tidak bergerak. Vena ditusuk dengan jarum

menghadap keatas dan bila sudah masuk kedalam vena darah akan

masuk kedalam ujung syringe dan ditarik penghisap syringe hingga

volume 3 ml. Tempat penusukan ditempatkan kapas beralkohol 70% dan

dicabut jarum dengan menarik perlahan dari vena sambil ditekan kapas

beralkohol 70%. Torniquet dilepaskan dan pasien diminta untuk menekan

kapas beralkohol 70% pada bekas tusukan jarum beberapa menit. Sampel

darah yang didapatkan segera dimasukkan dalam tabung vacum.

III.5.2 Cara Memperoleh Serum

Darah yang sudah beku dimasukkan kedalam sentrifus untuk

dilakukan pemutaran. Tabung diatur dalam sentrifus dengan posisi yang

seimbang. Pemutaran dilakukan dengan kecepatan 3.000rpm dalam

Page 36: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

20

waktu 10 menit. Mengambil serum yang keluar untuk dilakukan

pemeriksaan.

III.5.3 Cara Memperoleh Sedimen

Dimasukkan urine kedalam tabung sentrifus 12 ml dalam tabung

sentrifus dan putar selama 10 menit pada 3000 rpm. Dituang cairan

supernatannya keluar dari tabung dengan satu gerakan yang agak cepat,

kemudian tegakkan lagi tabung hingga cairan yang masih melekat pada

dinding mengalir kembali kedasar tabung.Volume sedimen dan cairan

menjadi kira-kira ½ ml. Dikocok tabung untuk menghomogenkan sedimen.

III.5.4 Pemeriksaan Asam Urat dengan Menggunakan Fotometer

III.5.4.1 Prinsip Tes Metode Enzimatik

Asam urat + O2 + 2H2OUricaseallantoin + CO2 + H2O2

2H2O2+ H++ DHBSA + 4 aminoantipyrine POD Quinone- diimine dye

+ 4H2O.

Prinsip pemeriksaan kadar asam urat menggunakan fotometer

dengan metode enzimatic colorimetricadalah Uric acid secara enzimatik

dirubah menjadi allantoin dan hydrogen peroxide, hydrogen peroxide yang

terjadi bereaksi dengan 3,5-dichloro-2-hydroxybenzenesulfonic acid dan

4-aminophenazone membentuk quinoneimine berwarna merah violet

(merah muda).

III.5.4.2 Cara Kerja

Disiapkan tiga buah tabung lalu dimasukkan 1000 µl reagensia

disetiap tabung. Tabung pertama sebagai blanko, tabung kedua

Page 37: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

21

ditambahkan 20µl larutan standar dan tabung ketiga ditambahkan 20µl

serum. Larutan dicampur dan diinkubasi pada suhu 20 - 25°C selama 10

menit atau selama 5 menit pada suhu 37°C. Pemeriksaan dilakukan pada

panjang gelombang5 46 nm.

III.5.5 Pemeriksaan Asam Urat dengan Menggunakan Sedimen

III.5.5.1 Prinsip Tes Untuk Penentuan Kristal

Akibat pengendapan garam-garam yang dieksresikan bersama

urine meningkat oleh pH dan temperatur.

III.5.5.2 Cara Kerja

Dengan menggunakan pipet Pasteur diambil 1 tetes dari sedimen

kedalam sebuah kaca objek dan tutup masing-masing dengan kaca

penutup. Diturunkan kondensor mikroskop kemudian diperiksa sedimen

dengan lensa objektif pembesaran10x kemudian dilakukan pembesaran

40x. Dicatat hasil yang telah diamati.

III.6 Definisi Operasional

1. Asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme purin (9).

2. Kristal asam urat adalah produk hasil dari asam urat yang tidak dapat

larut dalam urine.

3. Urine adalahcairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian

akan dikeluarkan dari tubuh melalui proses urinasi (25).

4. Serum adalah cairan darah yang terpisah setelah darah membeku

tanpa penambahan antik oagulan.

Page 38: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

22

III.7Analisis Data

Pengolahan data penelitian menggunakan SPSS dengan uji

statistik korelasi.

Page 39: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

17

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Penelitian

Telah dilakukan penelitian tentang pemeriksaan kadar asam urat

dalam darah dan kristal asam urat dalam urine di Balai Besar

Laboratorium Kesehatan Makassar pada bulan November 2012 – Januari

2013 sebanyak 36 sampel dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Kadar Asam Urat dalam Darah dan Kristal Asam Urat dalam Urine

No. Jenis Kelamin

Umur (Tahun)

Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

(mg/dl) Jumlah Kristal

Asam Urat 1 Laki-laki 44 6,5 0 2 Laki-laki 54 9,7 0 3 Laki-laki 47 6,8 0 4 Laki-laki 80 9,5 0 5 Laki-laki 29 4,8 8 6 Perempuan 72 7,3 0 7 Laki-laki 60 6,9 0 8 Laki-laki 51 7,7 0 9 Laki-laki 37 8,3 0

10 Perempuan 57 3,8 10 11 Perempuan 56 8,1 0 12 Laki-laki 29 7,1 0 13 Laki-laki 51 7,6 0 14 Laki-laki 35 7,1 0 15 Laki-laki 50 8,4 0 16 Laki-laki 65 3,8 13 17 Laki-laki 37 8,0 0 18 Laki-laki 69 8,0 0 19 Laki-laki 27 7,2 0 20 Perempuan 70 7,6 0 21 Laki-laki 47 7,7 0 22 Perempuan 64 6,8 0 23 Laki-laki 53 5,2 15 24 Perempuan 23 4,7 3

23

Page 40: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

24

25 Laki-laki 77 8,6 0 26 Laki-laki 72 7,2 0 27 Laki-laki 59 8,1 0 28 Laki-laki 28 8,4 0 29 Perempuan 64 6,6 0 30 Perempuan 80 5,5 5 31 Perempuan 76 7,2 0 32 Perempuan 35 7,9 0 33 Laki-laki 41 8,1 0 34 Perempuan 64 3,8 11 35 Perempuan 29 4,7 0 36 Perempuan 31 5,1 0

Tabel2.Distribusi sampel berdasarkan Jenis Kelamin pada Pemeriksaan Korelasi Kadar Asam Urat Dalam Darah dan Kristal Asam Urat Dalam Urine

No. Jenis Kelamin Jumlah Persen (%) 1 Laki-laki 23 63,9 2 Perempuan 13 36,1

Total 36 100

Berdasarkan Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 36 sampel

terdapat 23 orang (63,9%) berjenis kelamin Laki-laki dan 13 orang (36,1%)

Perempuan.

Tabel3.Distribusi sampel berdasarkan Umur pada Pemeriksaan Korelasi Kadar Asam Urat Dalam Darah dan Kristal Asam Urat Dalam Urine

No. Umur (Tahun) Jumlah Persen (%) 1 23-37 13 36,1 2 38-52 5 13,9 3 53-57 10 27,8 4 68-82 8 22,2

Total 36 100

Berdasarkan Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 36 sampel

pada rentang umur 23-37 terdapat 13 orang (36,1%), 38-52 terdapat 5

Page 41: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

25

orang (13,9%), 53-57 terdapat 10 orang (27,8%) dan 68-82 terdapat 8

Orang (22,2%).

Tabel4.Distribusi sampel berdasarkan Hasil Pemeriksaan Korelasi Kadar Asam Urat Dalam Darah dan Kristal Asam Urat Dalam Urine

No. Hasil Pemeriksaan

Jumlah Total Normal Tidak Normal N %

1 Asam Urat 12 33,3 24 66,7 36 100

2 Kristal Asam

Urat 29 80,6 7 19,4 36 100

Berdasarkan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa pada pemeriksaan

kadar asam urat dalam darah terdapat12 Orang (33,3%) yang normal dan

24 orang (66,7%) yang tidak normal,sedangkanpada pemeriksaan kristal

asam urat dalam urine terdapat 29 Orang (80,6%) yang normal dan 7

Orang (19,4%) yang tidak normal.

Tabel5.Hasil uji Korelasi Kristal Asam Urat Asam Urat Kristal Asam uratPearson Correlation Sig. (2-tailed) N

1

36

0,725**

.000 36

Asam Urat Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

0,725**

.000 36

1

36 Korelasi signifikan pada level 0,01 (2-tailed)

Analisis statistik menunjukkan bahwa dari 36 sampel penelitian

yang telah dilakukan pemeriksaan kadar asam urat dalam darah dan

kristal asam urat dalam urine, didapatkan angka korelasi yaitu : r = 0,725

berarti dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan

signifikansi p= 0,000 (p < 0,05) artinya korelasi kedua variabel tersebut

dinyatakan signifikan.

Page 42: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

26

IV.2. Pembahasan

Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah dan kristal asam urat

dalam urine diBalai Besar Laboratorium Kesehatan pada bulan Oktober

sampai November 2012 telah dilakukan terhadap 36 sampel. Jenis

penelitian bersifat cross-sectional study yaitu pengukuran asam urat darah

dan kristal asam urat urine hanya dilakukan sekali dalam waktu yang

bersamaan.

Analisis statistik menunjukkan bahwa dari 36 sampel penelitian

yang telah dilakukan pemeriksaan kadar asam urat dalam darah dan

kristal asam urat dalam urine, didapatkan angka korelasi yaitu : r =

0,725berarti kedua variabel tersebut berkorelasi kuat dan signifikansi p=

0,000 (p < 0,05) artinya korelasi kedua variabel tersebut dinyatakan

signifikan menurut statistik.

Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1, besarkecilnya angka

korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel.

Patokan angkanya sebagai berikut:

- 0 = Tidak ada korelasi antara dua variabel

- > 0 – 0,25 = Korelasi sangat lemah

- > 0,25 – 0,5 = Korelasi cukup

- > 0,5 – 0,75 = Korelasi kuat

- > 0,75 – 0,99 = Korelasi sangat kuat

- 1 = Korelasi sempurna

Page 43: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

27

Probabilitas atau signifikansi (p) < 0,05 artinya hubungan kedua

variabel signifikan, jika probabilitas atau signifikansi (p) > 0,05 hubungan

kedua variabel tidak signifikan (30).

Seperti yang telah dijelaskan bahwa karakteristik subyek penelitian

seluruhnya adalah pasien yang melakukan pemeriksaan kadar asam urat

dan kristal asam urat pada urine, maka ditemukan bahwa ada hubungan

antara kadar asam urat dalam darah dan ditemukannya kristal asam urat

dalam urine. Secara teori, hiperurisemia terjadi akibat peningkatan

produksi asam urat atau penurunan ekskresi asam urat urine atau sering

merupakan kombinasi keduanya.

Hiperurisemia akibat peningkatan produksi hanya sebagian kecil

dari pasien dengan hiperurisemia itu pun biasanya disebabkan oleh diet

tinggi purin (eksogen) ataupun proses endogen (pemecahan asam nukleat

yang berlebihan (12). Sedangkan ditemukannya asam urat dalam urine

disebakan karena berbagai factor seperti ekskresi asam urat melalui ginjal

tergantung pada kandungan purin dalam makanan. Diet rendah purin

dapat menurunkan kadar asam urat hingga 0,8 mg/100 ml, sebaliknya

konsumsi tinggi purin akan mengakibatkan ekskresi urat urin tinggi sampai

1000 mg/hari (23).

Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar

asam urat darah diatas normal. Secara biokimia akan terjadi hipersaturasi

yaitu kelarutan asam urat pada serum yang melewati ambang batasnya.

Keadaan hiperurisemia akan berisiko timbulnya arthritis gout, nefro

Page 44: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

28

patigout atau batu ginjal. Asam urat terbentuk jika kita mengkonsumsi

makanan yang banyak mengandung purin. Jika pola makan kita tidak di

ubah maka kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan

menimbulkan penumpukan kristal asam urat(5). Bila kristal urat tertimbun

pada jaringan di luar sendi maka akan membentuk tofi atau topus yaitu

benjolan bening di bawah kulit yang berisi kristal urat. Kristal urat ini juga

dapat menyebabkan timbulnya batu asam urat (batu ginjal)(6).

Pengontrolan asam urat secara rutin dan upaya-upaya pengaturan

pola hidup dapat membantu dalam pencegahan arthritis gout,

nefropatigout atau batu ginjal. Terapi farmakologis berupa pemberian obat

allopurinol yang akan membantu menurunkan kadar asam urat dalam

darah. Allopurinol merupakan obat yang dapat menghambat tahap akhir

dari biosintesis asam urat. Terapi farmakologislain yang pada umumnya

diberikan pada pasien asam urat adalah kumarin, probenesid dan lain-

lain. Walaupun demikian, pengaturan pola hidup yang baik melalui terapi

non farmakologis tetap disarankan bagi pasien yang terkena asam urat

(31).

Page 45: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

17

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa kadar asam urat dalam darah mempunyai hubungan

yang kuat dengan kristal asam urat dalam urine dimana semakin besar

ekskresi asam urat dalam urine maka akan menurunkan kadar asam urat

dalam darah.

V.2 Saran

Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan melihat riwayat

penyakit pada fungsi ginjal dan faktor-faktor yang mempengaruhi kristal

asam urat dalam urine seperti pH, dan diet rendah purin.

29

Page 46: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

30

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular, Jakarta, Depkes, 2003.

2. Misnadiarly, Asam Urat – Hiperurisemia – Arthritis Gout, Jakarta, Pustaka Obor Populer, 2007.

3. Price AS & Wilson LM. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses

Penyakit. Ed. 6. EGC. Jakarta. 2006.

4. Nursalam. M. Nus. Sistem Perkemihan. Salemba Medika. Jakarta. 2006.

5. Vitahealth, Asam Urat, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2007.

6. Yatim F, Penyakit Tulang dan Persendian, Jakarta, Pustaka Obor Populer, Edisi 1, 2006.

7. Mansjoer A, Suprohaita, Wardhan W.I dan Setiowulan W. Kapita Selekta Kedokteran. Ed. 3 jil. 1. Media Esculapius FK UI. Jakarta. 2009.

8. Evelyn C.P. Cara Mudah Mencegah, Mengobati Asam Urat dan Hipertensi. PT. Gramedia. Jakarta. 2008.

9. Martin DW. Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin.Di dalam : Biokimia Harper. Ed. 27. Jakarta. 1991.

10. Kasper, D; Braunwald, E; Fauci, A; Hauser, S; Longo, D; Jameson, L. 2004. Harrison’s Principles of Purine and Pyrimidine Metabolism. New York. McGrow-Hill Professional.

11. Hidayat R. Gout dan Hiperurisemia. Medicinus. 2009. Vol. 22.

12. Signh V, Gomez VV, Swamy SG, ’Approachto a Case of Hyperuricemia’, in Indian JAerospace Med, 2010, vol 54.

13. Junaidi I, Rematik dan Asam Urat, Jakarta, PT Buana Ilmu Populer, 2006.

14. Luk AJ and Simkin PA, Epidemiologi of Hyperuricemia and Gout, The American Journal of Managed Care, Vol 11, 2005.

Page 47: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

31

15. Sustrani L, Alam S, Hudibroto I, Asam Urat, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, Edisi 5, 2007.

16. Stefanus, E.I, Arthritiss Gout, In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta, 2006.

17. Irgi, Hiperurisemia, Jurnal Ilmu Kesehatan, (http//www.perusda.com), diakses 18Februari 2013.

18. Kumar V, Robbins SL, et al, Cotran R S, Buku ajar Patologi, Jakarta, EGC, 2007.

19. Winter G, Buku Pintar Kesehatan: 796 Gejala 520 Penyakit,160 Pengobatan,alih bahasa Peter Anugrah dan Surya Satyanegara dari judul aslinya Complete Guide to Symptons,Illness & Surgery, Jakarta, Penerbit Arcan, 1994.

20. Joseph P, Sehat dan Bebas Penyakit, alih bahasa Kusuma Widjaya dari judul aslinya Total Willness, Jakarta,Profesional Books,1998.

21. Robins, Kumar, Buku Saku Dasar Patologi Penyakit, Edisi5, Jakarta, EGC, 2005.

22. Cohen, A.S, Rheumatologi and Immunology, Boston University Medical Center, New York, 1979.

23. Rothman KJ, Epidemiologi in Introduction, New York, Oxford university press,2002.

24. Soeparto P, Soedibyo EP, Soeroso J, et al, Epidemiologi Klinis, Surabaya,Gramik Unair, 1998.

25. Rubenstein, D., Wayne, D., Bradley, J.Kedokteran Klinis. Ed. 6. Erlangga. Jakarta. 2007.

26. Sudiono, H., Iskandar, Halim, S.L., Santoso, R. Urinalisis. FK UKRIDA. Jakarta. 2006.

27. Lamb E, Newman JD and Price PC, ‘KidneyFunction Test’ in Tietz Textbook of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostic, eds. Burtis C, Ashwood RE and Bruns ED, fourth edition, Elseiver Saunders, 2006.

Page 48: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

32

28. Hardoejono, Fitriani H. Substansi dan Cairan Tubuh. Ed. Baru. Lembaga Penerbitan Unhas. Makassar. 2007.

29. Janis OF, Uric Acid Tests, Jurnal Ilmu Kesehatan (online) Vol 3, No 4 (http://www.aheatthyme.com, 2005,diakses 26 Februari 2013.

30. Sarwono J. Panduan Lengkap untuk Belajar Komputer Statistik Menggunakan SPSS 16. Penerbit ANDI Yogyakarta. Yogyakarta 2009.

31. Hastono S.P, Sabri L. Statistik Kesehatan. Rajawali Pers. Jakarta. 2010.Arozal, Wawaimuli & Sulistia Gen. Antipurin Farmakologi dan Terapi. Ed. 5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2009.

Page 49: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

33

Pasien Asam Urat

Disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm Selama 10 menit.

Dilakukan pengambilan darah vena sebanyak 3 ml menggunakan vacuteiner

LAMPIRAN I

Skema Kerja Penelitian

Sampel Penelitian

Darah Urine

Asam Urat (mg/dl) Kristal Asam Urat (+)

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan

Dimasukkan kedalam tabung kemudian disentrifus 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm

Diminta persetujuan untuk menjadi sampel penelitian sesuai kriteria sampel dengan mengisi inform consent

Dilakukan penampungan urine menggunakan pot urine

Serum

Dilakukan pemeriksaan Secara Spektrofotmetrik

Dilakukan pemeriksaan secara Mikroskopik

Sedimen

Page 50: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

34

LAMPIRAN II FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM URAT

DALAM URINE Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama/umur :

Alamat :

No.rekam medis :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya telah mendapatkan

penjelasan dan kesempatan bertanya hal-hal yang belum saya mengerti tentang

penelitian ini. Penjelasan tersebut meliputi manfaat dan keuntungan serta efek

samping dari pengambilan darah yang akan saya dapatkan selama penelitian ini.

Efek samping yang paling mungkin ditimbulkan adalah terjadinya hematoma.

Bila terjadi demikian peneliti akan melakukan terhadap efek samping tersebut

dan memberikan penanganan sesuai prosedur.

Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, dengan ini saya menyatakan

secara sukarela ikut serta dalam penelitian ini dan saya berhak mengundurkan

diri bila ada alasan sehubungan dengan kesehatan saya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dengan penuh

kesadaran dan tanpa paksaan.

Makassar, November 2012

Saksi, yang menyatakan,

1 ………………………….

2 …………………..….….. ( ...........................................)

Penanggung Jawab Medik Penanggung Jawab Penelitian, Rekan Peneliti III Peneliti Utama,

Prof.Dr.H. Tadjuddin Naid, M.Sc., Apt Ita Ayuningsih Mas’ud Selaku Pembimbing Kedua 085 255 602 533

Page 51: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

35

LAMPIRAN III Hasil Uji Statistik

Hasil Analisa Kadar Asam Urat Dalam Darah Dan Kristal Asam Urat Dalam Urine

Statistics

umur Jenis Kelamin Kristal Asam urat Asam Urat

N Valid 36 36 36 36

Missing 0 0 0 0

Mean 51.7500 1.3611 1.8056 6.9389

Std. Error of Mean 2.85618 .08119 .68755 .26078

Median 52.0000 1.0000 .0000 7.2000

Mode 29.00a 1.00 .00 3.80a

Std. Deviation 17.13705 .48714 4.12532 1.56466

Variance 293.679 .237 17.018 2.448

Range 57.00 1.00 15.00 5.90

Minimum 23.00 1.00 .00 3.80

Maximum 80.00 2.00 15.00 9.70

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Kristal Asam urat 1.8056 4.12532 36

Asam Urat 6.9389 1.56466 36

Page 52: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

36

Correlations

Kristal Asam urat Asam Urat

Kristal Asam urat Pearson Correlation 1 -.725-**

Sig. (2-tailed) .000

Sum of Squares and Cross-

products

595.639 -163.828-

Covariance 17.018 -4.681-

N 36 36

Asam Urat Pearson Correlation -.725-** 1

Sig. (2-tailed) .000

Sum of Squares and Cross-

products

-163.828- 85.686

Covariance -4.681- 2.448

N 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 53: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

37

LAMPIRAN IV

Gambar Alat Penelitian

Gambar 3: reagen asam urat (fluitest)

Gambar 1: sentrifuge Gambar 2: mikropipet dan tips blue

Page 54: KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM …

38

Gambar 4: Fotometer 5010 untuk pemeriksaan asam urat

Gambar 5: Kristal Asam Urat Dalam Urine