komunikasi keperawatan

33
KOMUNIKASI KOMUNIKASI Komunikasi merupakan suatu Komunikasi merupakan suatu pertukaran pikiran, perasaan, pertukaran pikiran, perasaan, pendapat, dan pemberian nasehat yang pendapat, dan pemberian nasehat yang terjadi antara dua orang atau lebih terjadi antara dua orang atau lebih yang bekerjasama. Nursalam (2007) yang bekerjasama. Nursalam (2007) menyatakan komunikasi juga merupakan menyatakan komunikasi juga merupakan suatu seni untuk dapat menyusun dan suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah sehingga orang lain cara yang mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima maksud dapat mengerti dan menerima maksud dan tujuan pemberi pesan dan tujuan pemberi pesan

Transcript of komunikasi keperawatan

Page 1: komunikasi keperawatan

KOMUNIKASIKOMUNIKASIKomunikasi merupakan suatu pertukaran Komunikasi merupakan suatu pertukaran

pikiran, perasaan, pendapat, dan pemberian pikiran, perasaan, pendapat, dan pemberian nasehat yang terjadi antara dua orang atau lebih nasehat yang terjadi antara dua orang atau lebih

yang bekerjasama. Nursalam (2007) yang bekerjasama. Nursalam (2007) menyatakan komunikasi juga merupakan suatu menyatakan komunikasi juga merupakan suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah sehingga suatu pesan dengan cara yang mudah sehingga

orang lain dapat mengerti dan menerima orang lain dapat mengerti dan menerima maksud dan tujuan pemberi pesan maksud dan tujuan pemberi pesan

Page 2: komunikasi keperawatan

KOMUNIKASI THERAPEUTIKKOMUNIKASI THERAPEUTIK

• Komunikasi terapeutik adalah proses penyampaian pesan, makna dan pemahaman perawat untuk memfasilitasi proses penyembuhan pasien. Mustikasari, 2006 menyatakan bahwa komunikasi menjadi penting karena dapat menjadi sarana membina yang baik antara pasien dengan tenaga kesehatan, dapat melihat perubahan perilaku pasien, sebagai kunci keberhasilan tindakan kesehatan, sebagai tolak ukur kepuasan pasien dan keluhan tindakan & rehabilitasi.

Page 3: komunikasi keperawatan

Komponen dalam komunikasi Komponen dalam komunikasi

• Sender (pemberi pesan): individu yang bertugas mengirimkan pesan.

• Receiver (penerima pesan): seseorang yang menerima pesan. Bisa berbentuk pesan yang diterima maupun pesan yang sudah diinterpretasikan.

• Pesan : informasi yang diterima, bisa berupa kata, ide atau perasaan. Pesan akan efektif bila jelas dan terorganisir yang diekspresikan oleh si pengirim pesan.

• Media: metode yang digunakan dalam pesan yaitu kata, bisa dengan cara ditulis, diucapkan, diraba, dicium. Contoh: catatan atau surat adalah kata; bau badan atau cium parfum adalah penciuman (dicium), dan lain-lain.

• Umpan balik: penerima pesan memberikan informasi/ pesan kembali kepada pengirim pesan dalam bentuk komunikasi yang efektif. Umpan balik merupakan proses yang kontinyu karena memberikan respons pesan dan mengirimkan pesan berupa stimulus yang baru kepada pengirim pesan.

Page 4: komunikasi keperawatan

Tujuan Komunikasi therapeutikTujuan Komunikasi therapeutik

• Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban

• Mengurangi keraguan

• Mempengaruhi orang lain

Page 5: komunikasi keperawatan

Fungsi Komunikasi therapeutik :Fungsi Komunikasi therapeutik :

komunikasi therapeutik mempunyai fungsi yaitu:

• - mendorong kerjasama antara perawat dengan klien

• - menganjurkan kerjasama antara perawat dengan klien

• - mengatasi persoalan • - mencegah adanya tindakan negatif

terhadap pertahanan diri pasien

Page 6: komunikasi keperawatan

Sikap dalam berkomunikasi Sikap dalam berkomunikasi • Berhadapan, arti posisi ini adalah “ saya siap untuk

anda” • Mempertahankan kontak mata, Kontak mata pada

level yang sama berarti menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi .

• Membungkuk ke arah klien, Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengarkan sesuatu.

• Mempertahankan sikap terbuka, tidak melipat kaki atau tangan menunjukkan keterbukaan berkomunikasi.

• Tetap relaks, Tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam memberikan respons pada klien.

• Berjabat tangan, Menunjukkan perhatian dan memberikan kenyamanan pada pasien serta penghargaan atas keberadaannya.

Page 7: komunikasi keperawatan

PERBEDAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERBEDAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN KOMUNIKASI SOSIALDENGAN KOMUNIKASI SOSIAL

• Komunikasi terapeutikKomunikasi sosial;Terjadi antara perawat dengan klien,bertujuan agar lebih akrab perawat aktif mendengarkan dan memberi respon,terjadi setiap hari antar orang (pergaulan / kerja),dangkal : tidak bertujuantidak berfokus dapat direncanakan dan tidak direncanakan

Page 8: komunikasi keperawatan

Unsur – unsur komuUnsur – unsur komunikasinikasi

• Pengirim dan penerima pesan

• Pesan yang disampaikan

• Penerima

• Lingkungan

Page 9: komunikasi keperawatan

Prinsip – prinsip komunikasi terapeutik Prinsip – prinsip komunikasi terapeutik (menurut Carl Rogers)(menurut Carl Rogers)

• Perawat harus mengenal dirinya sendiri• Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling

menerima, percaya, dan menghargai• Perawat harus memahami, menghayati nilai yang

dianut oleh pasien• Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan

pasien baik fisik mapun mental• Perawat harus dapat menciptakan suasana yang

nyaman dan aman bagi pasien• Kejujuran dan terbuka• Mampu sebagai role model• Altruisme• Bertanggung jawab

Page 10: komunikasi keperawatan

Perawat yang therapeutik ?Perawat yang therapeutik ?

Menjadi perawat yang therapeutik:

• Kualitas personal atau pribadi perawat

• Fasilitas komunikasi

• Dimensi respon

• Dimensi tindakan

• Pilihan therapeutik

• Hasil therapeutik

Page 11: komunikasi keperawatan

FASILITASI KOMUNIKASI FASILITASI KOMUNIKASI THERAPEUTIKTHERAPEUTIK

Komponen komunikasi (menurut Potter and Perry, 1993)

• Komunikator (penyampaian informasi)• Komunikan (penerima informasi)• Pesan (gagasan atau pendapat atau stimulus yang

disampaikan)• Media komunikasi (saluran yang dipakai untuk

menyampaikan pesan)• Encoding (perumusan pesan oleh komunikator sebelum

disampaikan)• Decoding (penafsiran pesan oleh komunikan saat

menerima pesan)

Page 12: komunikasi keperawatan

Tingkat hubungan komunikasi Tingkat hubungan komunikasi (menurut Potter and Perry, 1993)(menurut Potter and Perry, 1993)

• Komunikasi intra personal• Merupakan komunikasi yang terjadi dalam diri

individu sendiri • Komunikasi inter personal• Merupakan interaksi antara dua orang atau

kelompok kecil• Komunikasi massa• Merupakan interaksi yang terjadi dalam

kelompok besar

Page 13: komunikasi keperawatan

PERILAKU VERBALPERILAKU VERBAL

• Beberapa hal penting dalam komunikasi verbal (Ellis, 1994) meliputi :– Penggunaan bahasa

• Kejelasan memilih kata

• Keringkasan

• Sederhana– Kecepatan– Voice tone

Page 14: komunikasi keperawatan

PERILAKU NON VERBALPERILAKU NON VERBAL

• Tujuan dari komunikasi non verbal (Struart & Sundeen) adalah :– Mengeksplorasikan emosi– Mengeksplorasikan tingkah laku– Menunjukkan diri– Mendukung komunikasi verbal

Page 15: komunikasi keperawatan

lanjutanlanjutan• Komunikasi non verbal terdiri dari :• Kinesics, yaitu komunikasi non verbal yang dilakukan melalui gerakan tubuh.• Kinesics ini terdiri dari :

– Ekspresi muka– Gesture (gerak, isyarat, sikap)– Gerakan tubuh dan posture– Gerak mata

• Paralanguage, yaitu menunjuk pada bahasa itu sendiri.• Beberapa komponen dari Paralanguage, diantaranya :

– Kualitas suara– Kecepatan– Volume– Kejernihan (artikulasi)

• Proxemics, yaitu jarak hubungan dalam interaksi social.• Sentuhan• Cultural Artifact (baju, kosmetik, perhiasan, kumis)• Gaya berjalan• Penampilan fisik umum

Page 16: komunikasi keperawatan

DIMENSI RESPONDIMENSI RESPON

• KESEJATIAN

• Kesejatian merupakan pengiriman pesan pada seseorang tentang gambaran diri kita sebenarnya.

• Dapat ditunjukkan dengan adanya kesamaan antara verbal dan non verbal (Kongruen).

Page 17: komunikasi keperawatan

lanjutanlanjutan

• ). Sedangkan Inkongruen akan menimbulkan (Smith) beberapa hal diantaranya :

• Tidak percaya pada perawat• Curiga• Hubungan menjadi renggang• Mempertanyakan kredibilitas perawat• Bingung• Ciri-ciri Inkongruen adalah :• Gerak kaki• Meliputi : menendang, posisi tegang, mengganti postur kaki• Gerak tangan• Meliputi : menggaruk pipi.

Page 18: komunikasi keperawatan

EMPATIEMPATI

• Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri kita pada posisi orang lain, serta memahami bagaimana perasaan orang lain dan apa yang menyebabkan reaksi mereka tanpa emosi kita terlarut dalam emosi orang lain

Page 19: komunikasi keperawatan

lanjutanlanjutan

• Keuntungan dari empati bagi klien, diantaranya :• Empati meningkatkan perasaan berhubungan

dengan orang lain.• Memberikan peningkatan harga diri orang yang

menerima empati.• Respon empati meningkatkan kesadaran diri

dan wawasan serta membantu klien memutuskan bagaimana mengatasi situasi.

Page 20: komunikasi keperawatan

RESPEK ATAU HORMATRESPEK ATAU HORMAT

• Respek atau hormat adalah perilaku yang menunjukkan kepedulian, perhatian, rasa suka dan menghargai klien.

Page 21: komunikasi keperawatan

KONKRETKONKRET

• Perawat menggunakan terminology spesifik dan bukan abstrak pada saat berdiskusi dengan klien mengenai perasaan, pengalaman dan tingkah laku.

Page 22: komunikasi keperawatan

DIMENSI TINDAKANDIMENSI TINDAKAN

• KONFRONTASI

• Konfrontasi merupakan proses interpersonal yang digunakan oleh perawat untuk memfasilitasi, memodifikasi dan perluasan dari gambaran diri orang lain.

Page 23: komunikasi keperawatan

lanjutanlanjutan

• Dua bagian dari konfrontasi, meliputi :

• Membuat orang lain sadar terhadap perilaku yang tidak produktif atau merusak.

• Membuat pertimbangan tentang bagaimana dia bertingkah laku yang lebih produktif dengan jelas dan konstruktif

Page 24: komunikasi keperawatan

lanjutanlanjutan

• Tiga kategori konfrontasi, yaitu :

• Ketidaksesuaian antara ekspresi klien terhadap dirinya dan apa yang ia inginkan.

• Ketidaksesuaian antara ekspresi verbal dan perilaku.

• Ketidaksesuaian antara ekspresi pengalaman klien tentang dirinya dan pengalaman perawat tentang klien.

Page 25: komunikasi keperawatan

lanjutanlanjutan

• Cara melakukan konfrontasi, diantaranya :

• Clarify, yaitu membuat sesuatu menjadi lebih jelas.

• Articulate, yaitu mengeksplorasikan dengan kata-kata yang jelas.

• Request, yaitu permintaan.

• Encourage, yaitu support, harapan.

Page 26: komunikasi keperawatan

lanjutanlanjutan

• Sebelum melakukan konfrontasi, perawat perlu mempertimbangkan factor-faktor di bawah ini, yaitu :– Hubungan saling percaya antara perawat dengan

klien yang sudah ada.– Waktu.– Tingkat stress klien.– Kekuatan mekanisme defensive klien.– Kebutuhan penerimaan klien untuk jarak pribadi atau

kedekatan.– Tingkat kemarahan dan toleransi klien untuk

mendengarkan dan mentoleransi persepsi lain.

Page 27: komunikasi keperawatan

KESEGERAANKESEGERAAN

• Kesegeraan adalah sensitifitas perawat pada perasaan klien dan kesediaan untuk mengatasi perasaan daripada mengacuhkannya (Stuart & Sunden, 1995).

Page 28: komunikasi keperawatan

lanjutanlanjutan

• Berespon pada kesegeraan berarti merespon pada apa yang terjadi antara perawat dan klien pada saat itu dan di tempat itu.

• Karena dimensi ini mungkin melibatkan perasaan klien terhadap perawat, kesegeraan ini dapat menjadi suatu hal yang sulit dicapai (Wilson & Kneisel, 1983).

Page 29: komunikasi keperawatan

MEMBUKA DIRIMEMBUKA DIRI

• Membuka diri adalah membuat orang lain tahu tentang pikran, perasaan dan pengalaman pribadi kita (Smith, 1992).

Page 30: komunikasi keperawatan

Next….Next….

• Alasan orang enggan membuka diri adalah :

• Latar belakang keluarganya.

• Ketakutan untuk memahami diri sendiri.

• Rasa takut terhadap kedekatan.

• Rasa takut terhadap perubahan.

• Rasa takut terhadap penolakan.

Page 31: komunikasi keperawatan

Next..Next..

• Bentuk-bentuk membuka diri (Smith, 1992), meliputi :– Mengeluh– Menggosip– Mengeksplorasikan pandangan politik atau

agama– Menceritakan prestasi– Membagi rahasia, mimpi dll

Page 32: komunikasi keperawatan

Next..Next..

• Kriteria seseorang untuk membuka diri (Stuart & Sunden, 1995), meliputi:

• Untuk menjadi model dan mendidik• Untuk mendukung gabungan dari intervensi

terapeutik• Untuk mendukung otonomi klien.• Kapan membuka diri diperlukan ?• Jika perawat ingin meningkatkan pemahaman

dan kekuatan serta kepercayaan klien (Smith, 1992).

Page 33: komunikasi keperawatan