Kimia unsur transisi periode 4

64
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT KELOMPOK 4 : DIVA MAHARANI HUNAFA NOUSSEVA RENNA NOVIDA AYU LESTARI SHOFIANI STEPHANIE TAMARA XII IPA 5

Transcript of Kimia unsur transisi periode 4

Page 1: Kimia unsur transisi periode 4

UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT

KELOMPOK 4 :DIVA MAHARANI

HUNAFANOUSSEVA RENNA

NOVIDA AYU LESTARI SHOFIANI

STEPHANIE TAMARA

XII IPA 5

Page 2: Kimia unsur transisi periode 4

PENGERTIAN UNSUR TRANSISI

UNSUR UNSUR PERIODE KEEMPAT

KEBERADAAN UNSUR DI ALAM

SIFAT SIFAT UNSUR PERIODE KEEMPAT

SIFAT KARAKTERISTIK UNSUR PERIODE KEEMPAT

KEGUNAAN UNSUR PERIODE KEEMPAT

Page 3: Kimia unsur transisi periode 4

Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB). Hal ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama, seperti sifat magnetik, warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa kompleks.

Pengertian Unsur Transisi

Page 4: Kimia unsur transisi periode 4

UNSUR UNSUR PERIODE KEEMPAT

Page 5: Kimia unsur transisi periode 4

Besi (Fe)Kobalt (Co)

Nikel (Ni)

Seng (Zn)

Tembaga (Cu)

Skandium (Sc)

Titanium (Ti)

Vanadium (V)

Kromium (Cr)

Mangan (Mn)

Page 6: Kimia unsur transisi periode 4

KEBERADAAN UNSUR DI

ALAM

Page 7: Kimia unsur transisi periode 4

KEBERADAAN UNSUR DI ALAM

Unsur Keberadaan di Alam

Skandium Sc terutama terdapat pada mineral tortveitil (~34% Sc), wikit, bijih Sn, dan tungsten. Bentuk dasar adalah Sc2O3. Logam Sc diperoleh sebagai produk samping pemurnian uranium.

Titanium Ti merupakan unsur peringkat ke-10 terbanyak di kerak bumi. Ti biasanya terdapat dalam bentuk mineral rutile (TiO2) atau ilmenite (FeTiO3 ).

Vanadium V terdapat di kerak bumi dengan kadar ~0,02%. V terdapat pada mineral patronit (VS4), Vanadinit [Pb5(VO4 )3Cl], dan kamotit [K2(UO2)2(VO4 ) 2·3H2O ]

Kromium Cr terdapat pada mineral kromit [Fe,Mg(CrO4].

Page 8: Kimia unsur transisi periode 4

Unsur Keberadaan di Alam

Mangan Mn terutama terdapat pada pirolusit (MnO₂),psilomelan[(Ba,H₂0)2Mn₅O₁₀], dan rodokrosit (MnCO₃). Logam Mn diekstraksi dari pirolusit.

Besi Fe merupakan unsur kedua terbanyak di alam. Besi ditemukan dalam mineral hematit (Fe₂O₃), magnetit (Fe₃O₄ ) , siderit (FeCO₃), limonit (2Fe₂O₃ 3H₂O), dan pirit (FeS₂)∙

Kobalt Co berada sebagai senyawa kobaltin (CoAsS) dan lineit (CO₃S₄). Co murni dihasilkan dari produk samping pemurnian Ni,Cu, dan Fe.

Page 9: Kimia unsur transisi periode 4

Nikel Ni ditemukan dalam mineral pentlandit [(NiFe)₉S₈] . Logam Ni diperoleh dengan memanaskan bijih besi dalam tungku pembakaran.

Tembaga Cu ditemukan dalam bentuk unsur maupun senyawa sulfida dalam mineral kalkopirit (CuFeS₂) ,kovelin (CuS), kalkosit (Cu₂S) atau seperti kuprit (Cu₂O)

Seng Zn ditemukan di dalam mineral zinkblende/spalerit (ZnS), kalamin, franklinit, smitsonit, (ZnCO3), wilemit, dan zincite (Zn0).

Page 10: Kimia unsur transisi periode 4

SIFAT - SIFATUNSUR

PERIODE KEEMPAT

Page 11: Kimia unsur transisi periode 4

SIFAT ATOMIK

Sifat Atomik Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn

Jari-jari logam (pm) 144 132 122 118 117 117 116 115 117 125

Energi Ionisasi I (kJ/mol)

631 658 650 653 717 759 758 737 746 906

Keelektronegatifan 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6

Biloks (maksimum) +3 +4 +5 +6 +7 +6 +5 +4 +3 +2

Page 12: Kimia unsur transisi periode 4

SIFAT FISISSifat fisis Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn

Kerapatan (kg/m3) 2.990 4.500 5.960 7.200 7.200 7.860 8.900 8.900 8.920 7.140

Kekerasan (Mohs) - 6,0 7,0 8,5 6,0 4,0 5,0 4,0 3,0 2,5

Titik Leleh (0C) 1.541 1.668 1.890 1.857 1.244 1.535 1.495 1.453 1.083 419

Titik Didih (0C) 2.830 3.287 3.407 2.672 2.061 2.861 2.927 2.913 2.567 907

∆Hfus (KJ/mol) 14.1 15,5 20,9 16,9 12,1 13,8 16,2 17,5 13,1 7,32

∆Hv (KJ/mol) 314 421 452 344 226 350 377 370 300 115

Daya Hantar Listrik (MΩ-1 cm-1 )

0.018 0,023 0,049 0,077 0,007 0,099 0,172 0,143 0,596 0,166

Daya Hantar Panas (W/cmK)

0.158 0,219 0,307 0,937 0,078 0,802 1,00 0,907 4,01 1,16

Page 13: Kimia unsur transisi periode 4

SIFAT KIMIA

Untuk dapat mempelajari kereaktifan unsur-unsur transisi periode keempat, dapat digunakan data Sifat Atomik dan Konfigurasi Elektron.

Page 14: Kimia unsur transisi periode 4

KONFIGURASIELEKTRON

Page 15: Kimia unsur transisi periode 4

Dalam upaya mencapai konfigurasi gas mulia, logam transisi akan melepas elektron-elektron di subkulit s dan d –nya.

Karena jumlah elektron di subkulit d yang tergolong banyak, maka dibutuhkan energi yang lebih besar untuk melepas elektron-elektron tersebut.

Hal ini ditunjukkan dari kecenderungan nilai energi ionisasi nya yang secara umum bertambah dari Sc ke Zn, meski ada fluktuasi. Dengan demikian, diharapkan kereaktifan unsur-unsur transisi akan berkurang dari Sc ke Zn.

Namun demikian, di dalam prakteknya, ada faktor lain yang mempengaruhi kereaktifan logam transisi, yakni : karakteristik lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan unsur sewaktu unsur teroksidasi/ bereaksi.

Page 16: Kimia unsur transisi periode 4

Kereaktifan unsur-unsur transisi periode keempat juga ditunjukkan dari nilai Potensial reduksi standar (E⁰) pada tabel berikut :

E⁰ (Volt)

Periode 4 Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn

M+2 + 2e⁻ ↔ M - -1,63 -1,13 -0,90 -1,18 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 -0,76

Page 17: Kimia unsur transisi periode 4

SIFAT SIFAT KARAKTERISTIK

UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT

Page 18: Kimia unsur transisi periode 4

Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam, baik dalam sifat kimia maupun dalam sifat fisis. Harga energy ionisasi yang relative rendah (kecuali seng yang agak tinggi), sehingga, mudah membentuk ion positif. Demikian pula, harga titik didih dan titik lelehnya relative tinggi (kecuali Zn yang membentuk TD dan TL relative rendah). Hal ini disebabkan orbital subkulit d pada unsure transisi banyak orbital yang kosong atau tersisi tidak penuh. Adanya orbital yang kosong memungkinkan atom-atom membentuk ikatan kovalen (tidak permanen) disamping ikatan logam. Orbital subkulit 3d pada seng terisi penuh sehingga titik lelehnya rendah. Bandingkan dengan unsure utama yang titik didih dan titik lelehnya juga relative rendah.

1. Sifat Logam

Page 19: Kimia unsur transisi periode 4

2. TINGKATOKSIDASI

Page 20: Kimia unsur transisi periode 4

Senyawa- senyawa unsur transisi alam ternyata mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu. Adnya bilok lebih dari satu ini karena mudahnya melepaskan elektron valensinya. dengan demikian energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya relative lebih kecil daripada golongan utama.

BILANGAN OKSIDASI UNSUR TRANSISI

Page 21: Kimia unsur transisi periode 4

NOMOR ATOM

LAMBANG UNSUR

KONFIGURASI ELEKTRON NOMOR GOLONGAN PADA TABEL PERIODIK

21 Sc 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2 III B

22 Ti 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2 IV B

23 V 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2 V B

24 Cr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1 VI B

25 Mn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2 VII B

26 Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2 VIII B

27 Co 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2 VIII B

28 Ni 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d8 4s2 VIII B

29 Cu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1 I B

30 Zn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 II B

Page 22: Kimia unsur transisi periode 4

3. SIFAT MAGNETIK

Page 23: Kimia unsur transisi periode 4

Adanya electron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic (sedikit ditarik ke dalam medan magnet). Makin banyak electron yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula sifat paramagnetknya. Pada seng dimana orbital pada sub kulit d terisi penuh, maka bersifat diamagnetic (sedikit ditolak keluar medan magnet).

3. Sifat Magnet

Page 24: Kimia unsur transisi periode 4

Elektron yang Tidak Berpasangan

Page 25: Kimia unsur transisi periode 4

Berdasarkan sifatnya dalam medan magnet luar, sifat magnetik zat dapat dibedakan menjadi :

Diamagnetik

Sifat diamagnetik dimiliki zat yang semua elektronnya sudah berpasangan (↑↓) dimana momen magnetiknya saling meniadakan. Sewaktu diletakkan dalam medan magnet, zat ini akan ditolak sedikit oleh medan magnet.

Paramagnetik

Sifat paramagnetik dimiliki zat yang mempunyai setidaknya 1 elektron tidak berpasangan (↑). Dalam medan magnet luar, momen-momen magnetik atom yang terdistribusi acak akan tersusun berjajar. Zat akan tertarik ke medan magnet luar tersebut.

Page 26: Kimia unsur transisi periode 4

4. WARNA SENYAWA

Page 27: Kimia unsur transisi periode 4

Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng), memberikan bermacam warna baik padatan maupun larutannya. Warna senyawa dari unsur transisi juga berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang terisi tidak penuh. Peralihan electron yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya warna pada senyaa logam transisi.Senyawa dari Sc3+ dan Ti4+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong, serta senyawa dari Zn2+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh, sehingga tidak terjadi peralihan electron.

4. Membentuk Senyawa-Senyawa Berwarna

Page 28: Kimia unsur transisi periode 4
Page 29: Kimia unsur transisi periode 4

Warna Senyawa

Page 30: Kimia unsur transisi periode 4

Kecuali Sc dan Zn, unsure-unsur transisi periode keempat mempunyai beberapa tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi yang mungkin bergantung pada bilangan oksidasi yang dapat dicapai kestabilannya.Kestabilan senyawa logam transisi diantaranya bergantung pada jenis atom yang mengikat logam transisi, senyawa berbentuk Kristal atau larutan, PH dalam air. Kestabilan bilangan oksidasi yang tinggi dapat dicapai melalui pembentukan senyawa dengan oksoaniaon, fluoride, dan oksofluorida.

5. Mempunyai Beberapa Tingkat Oksidasi

Page 31: Kimia unsur transisi periode 4

TINGKAT OKSIDASI UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT

Page 32: Kimia unsur transisi periode 4

6. Banyak Di Antaranya dapatMembentuk Ion Kompleks

• Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan. Biasanya atom pusat merupakan logam transisi yang bersifat elektropositif dan dapat menyediakan orbital kosong sebagai tempat masuknya ligan. Contohnya ion besi (III) membentuk ion kompleks [Fe(CN)6].

Page 33: Kimia unsur transisi periode 4

PROGRAM KERJAPROGRAM KERJATata nama senyawa

kompleks

1. Penamaan kation mendahului anion; sama seperti penamaan senyawa ionik pada umumnya.2. Dalam ion kompleks, nama ligan disusun menurut urutan abjad, kemudian dilanjutkan dengan nama kation logam transisi.3. Nama ligan yang sering terlibat dalam pembentukan ion kompleks dapat dilihat pada Tabel Nama Ligan.4. Ketika beberapa ligan sejenis terdapat dalam ion kompleks, digunakan awalan di-, tri-, tetra-, penta-, heksa-, dan sebagainya.5. Bilangan oksidasi kation logam transisi dinyatakan dalam bilangan Romawi.6. Ketika ion kompleks bermuatan negatif, nama kation logam transisi diberi akhiran –at. Nama kation logam transisi pada ion kompleks bermuatan negatif dapat dilihat pada Tabel Nama Kation pada Anion Kompleks.

Page 34: Kimia unsur transisi periode 4

Contoh:[NiCl4]2− → ion tetrakloronikelat(II)[CuNH3Cl5]3− → ion aminapentaklorokuprat(II)[Cd(en)2(CN)2] → disianobis(etilendiamin)kadmium(II)[Co(NH3)5Cl]SO4 → pentaaminaklorokobalt(III) sulfat

Page 35: Kimia unsur transisi periode 4

Ligan Nama LiganBromida, Br- BromoKlorida, Cl- Kloro

Sianida, CN- SianoHidroksida, OH- Hidrokso

Oksida, O2- OksoKarbonat, CO3

2- KarbonatoNitrit, NO2

- NitroOksalat, C2O4

2- OksalatoAmonia, NH3 Amina

Karbon Monoksida, CO KarbonilAir, H2O Akuo

Etilendiamin Etilendiamin (en)

Page 36: Kimia unsur transisi periode 4

Kation Nama Kation pada Anion Kompleks

Aluminium, Al AluminatKromium, Cr KromatKobalt, Co Kobaltat

Cuprum, Cu CupratAurum, Au AuratFerrum, Fe Ferrat

Plumbum, Pb PlumbatMangan, Mn Manganat

Molibdenum, Mo MolibdatNikel, Ni Nikelat

Argentum, Ag ArgentatStannum, Sn StannatTungsten, W Tungstat

Zink, Zn Zinkat

Page 37: Kimia unsur transisi periode 4

Salah satu sifat penting unsur transisi dan senyawanya, yaitu kemampuannya untuk menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam tubuh. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi. Di dalam tubuh, terdapat enzim sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi makanan. Enzim ini dapat bekerja bila terdapat ion Cu2+. Beberapa logam transisi atau senyawanya telah digunakan secara komersial sebagai katalis pada proses industry seperti TiCl3 (Polimerasasi alkena pada pembuatan plastic), V2O5(proses kontak pada pembuatan margarine), dan Cu atau CuO (oksidasi alcohol pada pembuatan formalin).

7. Beberapa Diantaranya Dapat Digunakan Sebagai Katalisator

Page 38: Kimia unsur transisi periode 4

Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu ZnJari-jari atom (nm) 0,16 0,15 0,14 0,13 0,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13

Titik leleh (0C) 1540 1680 1900 1890 1240 1540 1500 1450 1080 420

Titik didih (0 C) 2370 3260 3400 2480 2100 3000 2900 2730 2600 910

Kerapatan (g/cm3) 3,0 4,5 6,1 7,2 7,4 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1

E ionisasi I (kJ/mol) 6,30 660 650 6500 720 760 760 740 750 910

E ionisasi II (kJ/mol) 1240 1310 1410 1590 1510 1560 1640 1750 1960 1700

E ionisasi III (kJ/mol) 2390 2650 2870 2990 3260 2960 3230 3390 3560 3800

E0 red M2+ (aq) - - -1,2 -0,91 -1,19 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 0,76

E0 red M3+ (aq) -2,1 -1,2 -0,-86 -0,74 -0,28 -0,04 +0,44 - - -

Kekerasan ( skala mohs) - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5

Page 39: Kimia unsur transisi periode 4

Kegunaan Unsur-Unsur Periode

Keempat

Page 40: Kimia unsur transisi periode 4

Ø Sebagai bahan kontruksi, karena mempunyai sifat fisik :1. Rapatannya rendah (logam ringan)2. Kekuatasn struktrurnya tinggi3. Tahan panas4. Tahan terhadap korosiØ Sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonicØ Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik

1. Kegunaan Titanium

Page 41: Kimia unsur transisi periode 4
Page 42: Kimia unsur transisi periode 4

Ø Banyak digunakan dalam industri-industri:- Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang tinggi seperti per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi- Untuk membuat logam campuran

2. Kegunaan Vanadium

Page 43: Kimia unsur transisi periode 4
Page 44: Kimia unsur transisi periode 4

Ø Logam kromium banyak digunakan dalam bidang industry :- Logam kromium dapat dicampur dengan besi kasar membentuk baja yang bersifatkeras dan permukaannya tetap mengkilap.- Kromium digunakan untuk penyepuhan, karena indah, mengkilap, dan tidak kusamØ Larutan kromium (III) oksida, dalam asam sulfat pekat, adalah oksidator kuat yangbiasanya digunakan untuk mencuci alat-alat laboratorium.

3. Kegunaan Kromium

Page 45: Kimia unsur transisi periode 4
Page 46: Kimia unsur transisi periode 4

Ø Untuk produksi bajaØ Menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besiØ Banyak tersebar dalam tubuh yang merupakan unsure yang penting untuk penggunaan vitamin B1

4. Kegunaan Mangan

Page 47: Kimia unsur transisi periode 4

Ø Membuat bajaØ Banyak digunakan di dalam pembuatan alat-alat keperluan sehari-hari seperti, cangkul, pisau, sabit, paku, mesin, dan sebagainya.

5. Kegunaan Besi

Page 48: Kimia unsur transisi periode 4

Ø Sebagai aloiØ Larutan Co2+ digunakan sebagai tinta rahasia untuk mengirim pesan dan juga dalam system peramalan cuaca

6. Kegunaan kobalt

Page 49: Kimia unsur transisi periode 4

Ø Pembuatan aloi, electrode baterai, dan keramikØ Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karatØ Pelapis besi (pernekel)Ø Sebagai katalis

7. Kegunaan Nikel

Page 50: Kimia unsur transisi periode 4

Ø Bahan kabel listrikØ Bahan uang logamØ Untuk bahan mesin tenaga uapØ Dan untuk aloi

8. Kegunaan Tembaga

Page 51: Kimia unsur transisi periode 4

Ø Bahan cat putihØ Pelapis lampu TLØ Layar TV dan monitor computerØ Campuran logam dengan metal lain

9. Kegunaan Zink

Page 52: Kimia unsur transisi periode 4

PROSES EKSTRASI BESI DAN TEMBAGA

Page 53: Kimia unsur transisi periode 4

Proses Ekstraksi Besi

Tahapan ekstraksi Fe dari bijih besi :

-Bijih besi, batu kapur (CaCO₃), dan kokas (C) dimasukkan dari

bagian atas tanur.

-Kemudian, udara panas ditiupkan kebagian bawah tungku agar C

bereaksi dengan O₂ membentuk CO₂.

-Gas CO₂ yang terbentuk selanjutnya akan bergerak ke atas dan

bereaksi lebih lanjut dengan C untuk membentuk CO.

C (s)+ O₂(g) → CO₂(g)

CO₂(g) + C(s) → 2CO (g)

Page 54: Kimia unsur transisi periode 4

-Produk reaksi yakni gas CO kemudian bergerak naik dan mulai

mereduksi senyawa-senyawa besi pada bijih besi.

Reaksi keseluruhannya dapat ditulis debagai berikut :

Fe yang terbentuk akan mengalir dan berkumpul di bawah.

Karena suhu di bawah lebih tinggi sekitar 2000⁰C, Fe akan berada

dalam bentuk lelehannya.

3Fe₂O₃(s) + CO(g) → 2Fe₃O₄ (s) + CO₂(g)

Fe₃O ₄(s) + CO(g) → 3FeO(s) + CO₂(g)

FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO₂(g)

Fe₂O₃(s) + 3CO → 2Fe(l) + 3CO₂(g)

Page 55: Kimia unsur transisi periode 4

-Sementara itu, CaCO₃ dalam tanur akan terurai menjadi CaO

-CaO yang terbentuk akan bereaksi dengan pengotor yang bersifat

asam yang ada dalam bijih besi, seperti pasir silika. Reaksi ini

menghasilkan senyawa dengan titik didih rendah yang disebut

terak (slag).

CaO(s) + SiO₂(s) → CaSiO₃(l)

Page 56: Kimia unsur transisi periode 4

-Lelehan terak kemudian akan mengalir ke bagian bawah tanur. Karena kerapatan lelehan terak yang lebih rendah dibandingkan lelehan besi, maka lelehan terak berada di atas lelehan besi sehingga keduanya dapat dikeluarkan secara terpisah. (Secara tidak langsung, lelehan terak ini melindungi lelehan besi dari teroksidasi kembali).

Besi yang terbentuk di dalam tanur tiup masih mengandung pengotor dan bersifat cukup rapuh. Besi ini disebut juga besi gubal. Besi gubal dapat dicetak langsung menjadi besi tuang atau diproses lebih lanjut menjadi baja, tergantung dari aplikasinya.

Page 57: Kimia unsur transisi periode 4

Proses Ekstraksi Tembaga

Bijih tembaga diola

h dulu agar kandungannya menjadi sekit

ar 25-35% Cu.

Tungku

Pelebura

n

Tungku

Pemisahan Perak

Tungku

Konversi

Pemurnia

n deng

an Pembakaran

Pembuatan anode

Cu

Diagram proses ekstraksi tembaga :

Page 58: Kimia unsur transisi periode 4

SOAL-SOAL

Page 59: Kimia unsur transisi periode 4

Sifat paramagnetik dari unsur transisi ditentukan oleh banyaknya...

a. Elektron tunggal pada orbital f b. Elektron tunggal pada orbital pc. Elektron tunggal pada orbital dd. Pasangan elektron pada orbital pe. Pasangan elektron pada orbital d

Jawaban : C (unsur transisi bersifat elektromagnetik jika pada orbital d-nya minimal mempunyai satu elektron tak berpasangan tunggal)

Page 60: Kimia unsur transisi periode 4

Muatan ion kompleks yang terdiri dari atom pusat Fe3+

dengan 4 ligan NH3 dan 2 ligan CN- adalah ..a. +3b. +1c. -1d. -2e. -3

Jawaban : B muatan ion kompleks = muatan Fe3+ + 4(NH3) + 2 (CN-)

= (3+) + 4(0) + 2(-1) = (+1 )

Page 61: Kimia unsur transisi periode 4

Dari sifat-sifat unsur berikut : 1. Mudah teroksidasi2. Dapat membetuk oksida dengan rumus L2O3

3. Mempunyai beberapa tingkat oksidasi4. Titik didihnya rendah5. Senyawanya mempunyai warnaYang merupakan sifat unsur transisi adalah . . . .a. 1 dan 3b. 3 dan 5c. 2 dan 4d. 2 dan 5e. 3 dan 4

Jawaban : BPembahasan Sifat unsur transisi :- Mempunyai beberapa tingkat oksidasi- Senyawanya mempunyai warna

Page 62: Kimia unsur transisi periode 4

Senyawa seng dari unsur transisi tidak berwarna, hal ini disebabkan oleh . . . .a. Orbital d telahpenuhterisi electronb. Tidakadanya electron pada orbitalc. Orbital d telahterisi electron setengahpenuhd. Tidakadanya electron pada orbital se. Orbital s telahterisi electron setengahpenuh

Jawaban : ASenyawa seng tidak berwarna karena orbital d telah terisi electron

Page 63: Kimia unsur transisi periode 4

Manfaat langkah elektrolisis pada pembuatan tembaga adalah . . . .a. Menaikan kadar tembaga dalam bijinyab. Untuk memisahkan biji dari kotorannyac. Untuk menghilangkan kandungan peraknyad. Agar tembaga yang dihasilkan lebih murnie. Agar tembaga hasil elektrolisis tidak berkarat

Jawaban : DLogam tembaga dimurnikan dengan cara elektrolisis

Page 64: Kimia unsur transisi periode 4

TERIMa KASIH