kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

35
PERIODE 3 DAN UNSUR TRANSISI PERIODE 4

description

 

Transcript of kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Page 1: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

PERIODE 3 DAN

UNSUR TRANSISI

PERIODE 4

Page 2: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

KELOMPOK III

ADHIT MARDHITA YANDO

KIKI AMELIA O.D

LARASATI PUSPA

LILIS NUTRIANA SARI

MARSELA SARASWATI

RESTI OCTAFIANI

SITI MUHAROMAH S

Page 3: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Unsur-unsur Periode III

Natrium (Na)

Magnesium(Mg)

Aluminium(Al)

Silikon(Si) Fosfor(P) Sulfur(S) Klorin(Cl) Argon(Ar)

Logam

Non Logam

Gas Mulia

Metaloid

Page 4: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Natrium (Na)

Logam Na dibuat dengan elektrolisis leburan NaCl. Reaksi yang terjadi:

Katode : Na+(l) + e Na(l)

Anode : 2Cl-(l) Cl2(g) + 2e

SIFAT FISISNomor atom : 11Konfigurasi e- : [Ne] 3s1

Massa Atom relatif : 22,98977Jari-jari atom : 2,23 ÅTitik Didih : 892 CTitik Lebur : 495 CElektronegatifitas : 1Energi Ionisasi : 495 kJ/molTingkat Oks. Max : 1+Struktur Atom : Kristal

LogamWujud : Padat

Na122,99

gr/mol

Page 5: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

SIFAT FISISNomor atom : 12Konfigurasi e- : [Ne] 3s2

Massa Atom relatif: 24,305Jari-jari atom : 1,72 ÅTitik Didih : 1107 CTitik Lebur : 651 CElektronegatifitas : 1,25Energi Ionisasi : 738 kJ/molTingkat Oks. Max : 2+Struktur Atom : Kristal Logam

Wujud : Padat

Magnesium

(Mg) Mg1224,312 gr/mol

Magnesium umumnya dapat diperoleh melalui pengolahan air laut sbg: Ca(OH)2 ditambahkan pada air laut agar meganesium mengendap sebagai

Mg(OH)2. Asam klorida kemudian ditambahkan sehingga diperoleh kristal magnesium kloridaCa(OH)2 (S) + Mg2+ Mg(OH)2 (S) + Ca 2+

Mg(OH)2 (s) + 2H+ + Cl- MgCl2.6H2O

Page 6: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Alumunium dapat diperoleh melalui proses Hall, yaitu: biji bauksit dimurnikan dengan menambah NaOH dan HCl

sehingga diperoleh Al2O3

Al2O3 (s) + 2NAOH (aq) 2NaAIO2 (aq) + H2O2NaAIO (aq) +HCL (aq) Al(OH)3 + NaCl (aq)

Al(OH)3 Al2O3 (s) + 3H20

Al2O3 yang diperoleh kemudian disaring dan dilelehkan baru kemudian dielektrolisis

Anoda : 3O2- O2(g) + 6eKatoda : 2Al3 + 6e 2Al

Sebelum elektrolisis, ditambahkan kriolit (NaAIF6) untuk menurunkan titik leleh AL2O3

Alumunium

(Al) Al1326,9815 gr/mol

SIFAT FISISNomor atom : 13Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 1

Massa Atom relatif : 26,98154Jari-jari atom : 1,82 ÅTitik Didih : 2467 CTitik Lebur : 660 CElektronegatifitas : 1,45Energi Ionisasi : 577 kJ/molTingkat Oks. Max : 3+Struktur Atom : Kristal

LogamWujud : Padat

Page 7: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Proses Pembuatan Silikon : Pasir kuarsa (SiO2) dipanaskan dengan kokas (C) pada suhu sekitar 30000C dalam tanur listrik (reaktan ditambahkan dari atas tanur)

SiO2(s) + 2C(s) Si(l) + 2CO(g)

Lelehan Si yang dihasilkan akan membentuk padatan dengan titik leleh 14100C. Si ini dapat digunakan dalam pembuatan aliase dengan logam lain.

Untuk penggunaan seperti transitor, chips kompoter, dan sel surya siperlukan Si ulta murni, sehingga Si perlu dipanaskan dengan Cl2 , kemudian hasilnya direduksi dengan mengalirkan campuran uap SiCl4 dengan gas H2 melalu tabung yang dipanaskan.

Si(s) + 2Cl2(g) SiCl4(l)

SiCl4(l) + 2H2(g) Si(s) + 4HCl(g)

Silikon (Si)Si1428,086 gr/mol

SIFAT FISISNomor atom : 14Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 2

Massa Atom relatif : 28,0855Jari-jari atom : 1,46 ÅTitik Didih : 2355 CTitik Lebur : 1410 CElektronegatifitas : 1,74Energi Ionisasi : 787 kJ/molTingkat Oks. Max : 4+Struktur Atom : Kristal

Kovalen raksasaWujud : Padat

Page 8: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Diperoleh dengan reduksi fosforit, dalam batuan

fosfat yang dipanaskan dengan kokas dan pasir

silika pada suhu 1400-15000C.

2Ca(PO4)2(s) + 6SiO2(s) + 10C(s) 6CaSiO3(s) + 10CO(g) + P4(g)

SIFAT FISISNomor atom : 15Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 3

Massa Atom relatif : 30,97376Jari-jari atom : 1,23 ÅTitik Didih : 280 CTitik Lebur : 44 CElektronegatifitas : 2,05Energi Ionisasi : 1060 kJ/molTingkat Oks. Max : 5+Struktur Atom : molekul

PoliatomWujud : Padat

Fosfor (P)

P15

30,9738 gr/mol

Page 9: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Sulfur banyak terdapat dalam kulit bumi. Sebagai unsur yang ditemukan di daerah vulkanik, sulfur kemungkinan merupakan hasil reaksi gas SO2 dan H2S yang terdapat dalam gas vulkanik.

8SO2(g) + 16H2S(g) 16H2O(l) + 3S8(s)

Deposit belerang yang terdapat dibawah permukaan, ditambang dengan proses Frasch.SIFAT FISISNomor atom : 16Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 4

Massa Atom relatif : 32,066Jari-jari atom : 1,09 ÅTitik Didih : 445 CTitik Lebur : 119 CElektronegatifitas : 2,45Energi Ionisasi : 1000 kJ/molTingkat Oks. Max : 6+Struktur Atom : molekul

poliatomWujud : Padat

S1632,064 gr/mol

Sulfur (S)

Page 10: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Merupakan zat yang paling banyak terkandung di air lautTerdapat juga dalam carnalite dan silviteDiperoleh dengan cara mengelektrolisis larutan NaCl.

SIFAT FISISNomor atom : 17Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 5

Massa Atom relatif : 35,4527Jari-jari atom : 0,97 ÅTitik Didih : -35 CTitik Lebur : -101 CElektronegatifitas : 2,85Energi Ionisasi : 1260 kJ/molTingkat Oks. Max : 7+Struktur Atom : molekul diatomWujud : gas

Cl1735,453 gr/mol

Klorin (Cl)

Page 11: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Argon dapat ditemukan di alam, yakni di udara

karena merupakan penyusun udara

Merupakan gas yang tidak bewarna dan berasa

Tidak reaktif seperti halnya gas mulia yang lain Dapat

diperoleh dengan cara memaskan udarea dengan CaC2

Terdapat sekitar 1% argon di atmosfer Terbentuk di

atmosfer sebagai akibat dari proses sinar kosmik.

Ar1839,948 gr/mol

SIFAT FISISNomor atom : 18Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 6

Massa Atom relatif : 39,948Jari-jari atom : 0,88 ÅTitik Didih : -186 CTitik Lebur : -189 CElektronegatifitas : -Energi Ionisasi : 1520 kJ/molTingkat Oks. Max : -Struktur Atom : molekul

monoatomWujud : gas

Argon (Ar)

Page 12: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

SifatUnsur

Na Mg Al Si P S Cl Ar

Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18

No massa 23 24 27 28 31 32 35,5 40

Jari-jari ( Å ) 2,23 1,72 1,82 1,46 1,23 1,09 0,97 0,88

Titik Didih 892 1107 2467 2355 280 445 -35 -186

Titik Lebur 98 651 660 1410 44 119 -101 -189

Energi Ionisiasi 495 738 577 787 1060 1000 1260 1520

Elektronegitifitas 1,00 1,25 1,45 1,74 2,05 2,45 2,85 -

Tingkat Oks. Max +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 -

Struktur

Kristal logam

Kristal logam

Kristal logam

Kristal kovalen raksasa

Molekul poliatom

Molekul poliatom

Molekul diatom

Molekul monoatom

Oksidator/reduktor

reduktor Makin besar sesuai arah panah Oksidator

Wujudpadat padat padat padat padat padat gas gas

Tabel Perbandingan

Page 13: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Unsur Kegunaan

NaPembuatan TELMereduksi bijih loga (Ti)Lampu KabutNa-benzoat dipakai dalam pengawetan makananNa-glutamat dipakai untuk penyedap makanan

MgMagnesium digunakan dalam memproduksi grafit dalam cast ironDigunakan sebagai bahan tambahan conventional propellantsDigunakan sebagai agen pereduksi dalam produksi uranium murni dan logam-logam lain dari garam-garamnya

AlAlat masak, karena tahan panas dan tahan karat karena membentuk lapisan oksidaAl(OH)3 untuk obat maagDigunakan dalam kabel bertegangan tinggiDigunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat terbang

Si Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik (bahan semikonduktor untuk kalkulator, mikrokomputer)

PAsam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5 merupakan bahan penting pertanian dan produksi tani lainnyaDigunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang digunakan pada lampu sodiumKalsium fosfat digunakan untuk membuat perabotan China dan untuk memproduksi mono-kalsium fosfatDigunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya

SDigunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya Untuk mensterilkan alat pengasapUntuk memutihkan buah keringPembuatan korek api

ClDigunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecil pun sudah terklorinasiSenyawa klorin digunakan untuk sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan, dan proses tekstilKlorin digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom

Ar

Digunakan dalam bola lampu pijar listrik karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.Digunakan dalam las stainless steel

Page 14: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Unsur-Unsur Periode IV Transisi

Scandium (Sc)Titanium (Ti)Vanadium (V)Krom (Cr)Mangan (Mn)Besi (Fe)Kobalt (Co)Nikel (Ni)Tembaga (Cu)Seng (Zn)

Page 15: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

SKANDIUM (Sc)

Skandium memiliki nomor atom 21. Skandium berupa logam transisi yang lembut dan warnanya putih keperakan, merupakan mineral yang langka dari Skandinavia.

Aplikasi utama skandium adalah untuk membuat paduan aluminium-skandium yang digunakan oleh industri kedirgantaraan dan peralatan olahraga (sepeda, tongkat bisbol, dll) yang membutuhkan material kinerja tinggi.

Skandium digunakan pada berbagai perkakas seperti televisi warna, lampu neon, lampu hemat energi, dan kacamata.

Page 16: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Titanium (Ti)

Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ti dan nomor atom 22. Dia merupakan logam transisi yang ringan, kuat, berkilau, tahan korosi (termasuk tahan terhadap air laut dan klorin dengan warna putih-metalik-keperakan. Titanium digunakan dalam alloy kuat dan ringan (terutama dengan besi dan aluminum) dan merupakan senyawa terbanyaknya, titanium dioksida, digunakan dalam pigmen putih.

Di bidang militer, unsur ini digunakan untuk membuat peralatan perang (tank) dan untuk membuat pesawat ruang angkasa karena kekuatannya. Di bidang industri, beberapa mesin pemindah panas (heat exchanger) dan bejana bertekanan tinggi serta pipa-pipa tahan korosi memakai bahan titanium. Untuk bidang kedokteran, titanium digunakan untuk bahan implan gigi, penyambung tulang, pengganti tulang tengkorak, struktur penahan katup jantung. Titanium juga digunakan sebagai material pengganti untuk batang piston.

Titanium dapat ditemukan di meteor dan di dalam matahari. Bebatuan yang diambil oleh misi Apollo 17 menunjukkan keberadaan TiO2 sebesar 12,1%. Unsur ini merupakan unsur kesembilan terbanyak pada kerak bumi. Titanium selalu ada dalam igneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut. TiO2 juga terdapat dalam bijih besi, debu batubara, dalam tetumbuhan dan dalam tubuh manusia.

Page 17: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Sifat fisik dan kimia

Titanium merupakan logam transisi yang bewarna putih keperakan. Titanium bersifat ringan dan kuat. Selain itu, titanium memiliki massa jenis yang rendah, keras, tahan karat, dan mudah diproduksi. Titanium juga tidak larut dalam larutan asam kuat dan tidak reaktif di udara karena memilki lapisan oksida dan nitrida sebagai pelindung. Logam ini tahan pengikisan 20 kali lebih besar daripada logam campuran tembaga nikel. Batu permata titania lebih tampak cemerlang dari intan apabila dipotong dan dipoles dengan baik.

Page 18: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Vanadium (V) • Vanadium merupakan logam transisi yang langka dengan nomor atom 23. Secara fisik,

Vanadium berwarna abu-abu cerah, agak ringan, dan dalam keadaan murni dapat renggang. Selain itu Vanadium enggan larut dalam H2SO4 dan HCl, tetapi larut dalam HF dan HNO3.

• Vanadium ditemukan pertama kali oleh del Rio pada tahun 1801. Sayangnya, seorang ahli kimia Perancis dengan salah menyatakan bahwa unsur baru del Rio hanyalah krom yang tidak murni. Del Rio pun menyangka dirinya salah dan menerima pernyataan ahli kimia Perancis itu.

• Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat dan peralatan yang digunakan dalam kecepatan tinggi. Vanadium karbida sangat penting dalam pembuatan baja.

• Sekitar 80% Vanadium yang sekarang dihasilkan, digunakan sebagai ferro vanadium atau sebagai bahan tambahan baja. Foil vanadium digunakan sebagai zat pengikat dalam melapisi titanium pada baja. Vanadium petoksida digunakan dalam pembuatan keramik dan sebagai katalis.

• Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya karnotit, roskolit, vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat penting. Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga terdapat dalam minyak mentah sebagai senayawa kompleks organik. Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor. Produksi komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan sumber Vanadium yang sangat penting. Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi vanadium triklorida dengan magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium. Sekarang, kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan kalsium dalam sebuah tabung bertekanan, proses yang dikembangkan oleh mckenie dan Seybair.

Page 19: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Sifat fisik dan kimia

Vanadium adalah logam berwarna putih kelabu yang lembut dan mulur. vanadium mempunyai kekuatan struktur yang baik dan keratin rentas belahan neutron yang rendah, menyebabkannya berguna dalam aplikasi nuclear. Walupun ia sejenis logam, vanadium bersama dengan kromium dan mangan mempunyai ciri-ciri oksida valensi yang bersifat asid.

Page 20: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Krom (Cr)

Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras dan tahan karat. Lebih dari separo produksi kromium digunakan dalam industri logam dan sekitar sepertiga lainnya dalam refraktori (pelapis tahan panas bagi tanur bersuhu tinggi). Dalam industri logam, kromium terutama digunakan untuk membuat paduan (aliase) dengan besi, nikel, dan kobalt.

Khrom digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat dan membentuk banyak alloy (logam campuran) yang berguna. Kebanyakan digunakan dalam proses pelapisan logam untuk menghasilkan permukaan logam yang keras dan indah dan juga dapat mencegah korosi. Khrom memberikan warna hijau emerald pada kaca. 

Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena khromit memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan kestabilan struktur kristal.

Senyawa komponen khrom berwarna. Kebanyakan senyawa khromat yang penting adalah natrium dan kalium, dikromat, dan garam dan ammonium dari campuran aluminum dengan khrom . Dikhromat bersifat sebagai zat oksidator dalam analisis kuantitatif, seperti dalam penguatan warna cat mobil juga dalam proses pemucatan kulit.Senyawa lainnya banyak digunakan di industri; timbal khromat berwarna kuning khrom, merupakan pigmen yang sangat berharga. Senyawa khrom digunakan dalam industri tekstil sebagai mordan atau penguat warna. Dalam industri penerbangan dan lainnya,senyawa khrom berguna untuk melapisi aluminum.

Page 21: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Sifat Fisik dan kimia

Kromium merupakan unsur yang berwarna perak atau abu-abu baja, berkilau dan kerassehingga memerlukan proses pemolesan yang cukup tinggi. Kromium tidak ditemukan sebagailogam bebas di alam. Kromium ditemukan dalam bentuk bijih kromium, khususnya dalamsenyawa PbCrO4 yang berwarna merah. PbCrO4 dapat digunakan sebagai pigmen merah untuk cat minyak. Kromium merupakan logam masif, berwarna putih perak dan lunak jika dalamkeadaan murni dengan titik leleh kira-kira 19000 C dan titik didih kira-kira 2690 0C

Page 22: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Mangan (Mn)Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mn dan nomor

atom 25. Mangan merupakan salah satu produk pertambangan dengan kegunaan luar biasa. Komoditi yang termasuk dalam kelompok dua belas mineral di kulit bumi menjadi bahan baku yang tidak tergantikan di industri baja dunia. Ferro Mangan dan Silico Mangan merupakan dua bentuk mangan yang banyak digunakan industri baja.

Sembilan puluh persen dari seluruh Mn di dunia digunakan dalam industri baja sebagai reagen untuk mereduksi oksigen dan sulfur. Mn juga digunakan pada produksi baterai sel kering dan produksi kalium permanganat serta senyawa-senyawa lainnya, sebagai pelapis elektroda batang-bantang las, senyawa-senyawa Mn digunakan sebagai pengering unutk minyak rami, pengelantang kaca dan tekstil, pewarna, penyamak kulit dan pembuatan pupuk. Senyawa-senyawa karbonil organik Mn digunakan sebagai bahan aditif minyak, bahan bakar, inhibitor asap, dan aditif antiknock dalam bahan bakar.

Mangan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan nama pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3) dan rhodoinit (MnSiO3). Mn umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama pyrolusit (MnO2) dan manganit (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 20 sampai 3000 ppm. Bentuk Mn dapat berupa kation Mn++ atau mangan oksida, baik bervalensi dua maupun valensi empat. Penggenangan dan pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi pada tanah berpengaruh terhadap valensi Mn.

Page 23: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Sifat fisik dan kimia

Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan kemampuan pengerasan.

Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik.

Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.

Page 24: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Besi (Fe)

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:a. Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,b. Pengolahannya relatif mudah dan murahc. Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasiFungsi besi sebagai Peralatan rumah tangga, barang kerajinanLapisan pembungkus, aluminium foil, kaleng aluminium.Sebagai paduan logam, digunakan untuk membuat badan pesawat,contoh magnalium (campuran Al dan Mg)Dalam persenyawaannya : tawas / K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O untuk penjernihan air; Alumina (Al2O3) untuk industri keramik, gelas, ampelas; Al(OH)3dalam antasid digunakan utk menetralkan asam klorida dalam lambung ; termit (campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida ) digunakan untuk mengelas baja di tempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api. Reaksinya sangat eksoterm sehingga panas yang dihasilkan dapat melelehkan baja dan besi yang terbentuk akan menyambung baja yang dilas. Reaksinya : 2Al + Fe2O3 Al2O3 + 2Fe

Besi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, misalnya pada mineral hematite (Fe2O3), magnetit (Fe2O4), pirit (FeS2), siderite (FeCO3), dan limonit (2Fe2O3.3H2O).

Page 25: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Sifat fisik dan kimia

• Logam berwarna putih perak dan ringan (massa jenisnya 2,7 gr/cm-3)

• Aluminium murni relatif lunak dan tidak kuat. Akan tetapi, logam ini dapat dibuat paduan (aliase) dengan logam lain sehingga menjadi kuat serta meningkatkan sifat menguntungkan yang diinginkan

• Memiliki sifat umum logam• Mudah bereaksi dengan O2, lapisan oksidanya dpt

melindungi logam dari perkaratan• Bersifat amfoter, dapat bereaksi dengan asam

maupun basa

Page 26: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Kobalt (Co)Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan

nomor atom 27.Elemen ini biasanya hanya ditemukan dalam bentuk campuran di alam. Elemen

bebasnya, diproduksi dari peleburan reduktif, adalah logam berwarna abu-abu perak yang keras dan berkilauan

Kobal dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat Alnico, alloy dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit, mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi.

Kobal juga digunakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Sebagai alloy, digunakan dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam digunakan dalam elektroplating karena sifat penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya.

Garam kobal telah digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna biru brilian yang permanen pada porselen, kaca, pot, keramik dan lapis e-mail gigi. Garam kobal adalah komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru Thenard. Larutan kobal klorida digunakan sebagai pelembut warna tinta. Kobal digunakan secara hati-hati dalam bentuk klorida, sulfat, asetat, nitrat karena telah ditemukan efektif dalam memperbaiki penyakit kekurangan mineral tertentu pada binatang.

Tanah yang layak mengandung hanya 0.13 – 0.30 ppm kobal untuk makanan binatang.Di alam, kobalt terdapat dalam bentuk senyawa, seperti mineral kobalt glans (CoAsS),

linalit (Co3S4), dan smaltit (CoAs2) dan eritrit. Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.

Page 27: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Sifat fisik dan kimia

Di alam, kobalt terdapat dalam bentuk senyawa, seperti mineral kobalt glans (CoAsS), linalit (Co3S4), dan smaltit (CoAs2) dan eritrit. Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.

Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah ke utara Lautan Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang relatif dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika Serikat lainnya.

Page 28: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Nikel (Ni)Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan

nomor atom 28.Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras.

Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri.

Nikel digunakan secara besar-besaran untuk pembuatan baja tahan karat dan alloy lain yang bersifat tahan korosi, seperti Invar®, Monel ®, Inconel ®, dan Hastelloys ®. Alloy tembaga-nikel berbentuk tabung banyak digunakan untuk pembuatan instalasi proses penghilangan garam untuk mengubah air laut menjadi air segar.

Nikel, digunakan untuk membuat uang koin,dan baja nikel untuk melapisi senjata dan ruangan besi (deposit di bank), dan nikel yang sangat halus, digunakan sebagai katalis untuk menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat). Nikel juga digunakan dalam keramik, pembuatan magnet Alnico dan baterai penyimpanan Edison ®.

Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel.

Deposit nikel lainnya ditemukan di Kaledonia Baru, Australia, Cuba, Indonesia.

Page 29: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Sifat fisik dan kimia

Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga.

Page 30: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Tembaga (Cu)Tembaga adalah unsur kimia dengan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54,

merupakan unsur logam, dengan warna kemerahan. Unsur ini mempunyai titik lebur 1.803° Celcius dan titik didih 2.595° C. dikenal sejak zaman prasejarah. Tembaga sangat langka dan jarang sekali diperoleh dalam bentuk murni. Mudah didapat dari berbagai senyawa dan mineral.

Penggunaan tembaga yaitu dalam bentuk logam merupakan paduan penting dalam bentuk kuningan, perunggu serta campuran emas dan perak. Banyak digunakan dalam pembuatan pelat, alat-alat listrik, pipa, kawat, pematrian, uang logam, alat-alat dapur, dan industry. Senyawa tembaga juga digunakan dalam kimia analitik dan penjernihan air, sebagai unsur dalam insektida, cat, obat-obatan dan pigmen. Kegunaan biologis untuk runutan dalam organism hidup dan merupakan unsur penting dalam darah binatang berkulit keras. 

Dalam jumlah kecil tembaga ditemukan pada beberapa jenis tanaman, bulu-bulu burung terutama yang berbulu terang dan dalam darah binatang-binatang laut seperti udang dan kerang. Tembaga dapat ditemukan baik sebagai tembaga asli atau sebagai bagian dari mineral. Tetapi, mudah didapat dari mineral. Tembaga sangat langka dan jarang sekali diperoleh dalam bentuk murni. Tembaga asli disebut polikristal. Penggunaan tembaga yaitu dalam bentuk logam merupakan paduan penting dalam bentuk kuningan, perunggu serta campuran emas dan perak. Ada banyak contoh tembaga yang mengandung mineral, misalnya kalkopirit dan kalkosit, tembaga sulfida, azurite dan perunggu, karbonat tembaga dan cuprite.

Page 31: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Sifat fisik dan kimia

Tembaga merupakan logam yang berwarna kuning dan keras bila tidak murni. Tembaga mudah ditempa dan bersifat elastis sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat. Tembaga juga merupakan onduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau. Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300°C tembaga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga (I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah.

Page 32: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Seng (Zn)

Seng (bahasa Belanda: zink), zink, atau timah sari adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, bernomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).

Logam ini digunakan untuk membentuk berbagai campuran logam dengan metal lain. Kuningan, perak nikel, perunggu, perak Jerman, solder lunak dan solder aluminium adalah beberapa contoh campuran logam tersebut. Seng dalam jumlah besar digunakan untuk membuat cetakan dalam industri otomotif, listrik, dan peralatan lain semacamnya.

Unsur ini biasanya ditemukan bersama dengan logam-logam lain seperti tembaga dan timbal dalam bijih logam. Seng diklasifikasikan sebagai kalkofil, yang berarti bahwa unsur ini memiliki afinitas yang rendah terhadap oksigen dan lebih suka berikatan dengan belerang. Kalkofil terbentuk ketika kerak bumi memadat di bawah kondisi atmosfer bumi awal yang mendukung reaksi reduksi.[7] Sfalerit, yang merupakan salah satu bentuk kristal seng sulfida, merupakan bijih logam yang paling banyak ditambang untuk mendapatkan seng karena ia mengandung sekitar 60-62% seng.

Page 33: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Sifat fisik dan kimia

Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak berkilau. Seng sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur kristal

Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi dapat ditempa antara 100 sampai dengan 150 °C. Di atas 210 °C, logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya. Seng juga mampu menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng memiliki titik lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif rendah.[4] Dan sebenarnya pun, titik lebur seng merupakan yang terendah di antara semua logam-logam transisi selain raksa dan kadmium

Page 34: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
Page 35: kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4

Cukup Sekian dan

Terima Kasih