kerja praktek

62
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL) Praktek kerja lapangan industri merupakan salah satu wujud Tri Dharma perguruan tinggi yang mengintregasikan antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi harus menjadi bagian terintegral dari pembangunan nasional dan merupakan penghubung antara ilmu, teknologi, dunia kerja dan kebutuhan masyarakat secara umum. Program Praktek Kerja Lapangan disesuaikan dengan bidang keahlian mahasiswa sehingga permasalahan yang ditemui di lapangan dapat dianalisa secara ilmiah sesuai dengan ilmu yang telah diperoleh di Universitas. Selain itu Praktek Kerja lapangan merupakan syarat dalam pengambilan Tugas Akhir pada progam Sarjana (S1) Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Semarang. Setelah melakukan Survey dengan berbagai pertimbangan, maka saya memutuskan untuk melakukan Kerja Praktek di PT. TRIANGLE MOTORINDO SEMARANG. Praktek kerja lapangan ini diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah untuk menganalisa dan memecahkan masalah di lapangan. Disamping itu juga 1

Transcript of kerja praktek

Page 1: kerja praktek

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek kerja lapangan industri merupakan salah satu wujud Tri

Dharma perguruan tinggi yang mengintregasikan antara pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi harus

menjadi bagian terintegral dari pembangunan nasional dan merupakan

penghubung antara ilmu, teknologi, dunia kerja dan kebutuhan masyarakat

secara umum. Program Praktek Kerja Lapangan disesuaikan dengan

bidang keahlian mahasiswa sehingga permasalahan yang ditemui di

lapangan dapat dianalisa secara ilmiah sesuai dengan ilmu yang telah

diperoleh di Universitas.

Selain itu Praktek Kerja lapangan merupakan syarat dalam

pengambilan Tugas Akhir pada progam Sarjana (S1) Teknik Mesin

Universitas Muhammadiyah Semarang. Setelah melakukan Survey dengan

berbagai pertimbangan, maka saya memutuskan untuk melakukan Kerja

Praktek di PT. TRIANGLE MOTORINDO SEMARANG. Praktek

kerja lapangan ini diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan

teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah untuk menganalisa dan

memecahkan masalah di lapangan. Disamping itu juga untuk memperoleh

pengalaman yang berguna dalam mewujudkan pola kerja. Di samping itu

agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diterapkan dalam

bangku kuliah pada dunia kerja. Dan yang paling penting adalah supaya

mahasiswa dapat merasakan secara langsung bagaimana menghadapi

dunia kerja supaya nantinya setelah lulus dan kemudian bekerja pada suatu

perusahaan tidak lagi canggung karena minimal telah mengetahui situasi

dunia kerja sebelumnya.

Dunia industri manufaktur dalam beberapa dekade ini turut

menyumbang kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru

1

Page 2: kerja praktek

yang bermanfaat bagi manusia. Salah satu halnya industri manufaktur saat

ini mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan

cepat serta semakin padatnya keinginan untuk memenuhi kebutuhan

hidup. Namun yang terjadi dalam 10 tahun terakhir ini adalah adanya

grafik peningkatan akan permintaan sepeda motor salah satu alternartif

sarana transportasi yang cepat dan murah.

Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan

oleh masyarakat pada saat sekarang ini. Hal ini disebabkan oleh karena

nilai ekonomis ataupun kepraktisan yang dihadirkan oleh sepeda motor

tersebut. Nilai ekonomis dapat kita lihat dengan harga sepeda motor yang

relatif terjangkau oleh masyarakat dengan ekonomi menengah dan

penggunaan bahan bakar yang relatif lebih hemat dibandingkan dengan

kendaraan bermotor roda empat.

1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

a. Tujuan umum praktek kerja lapangan :

1. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan

mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja di dunia

industri.

2. Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap professional yang

diperlukan untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidang

keahliannya.

3. Meningkatkan pengalaman mahasiswa pada aspek-aspek usaha,

asosiasi usaha, jenjang karir dan manajemen usaha.

4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar

berinteraksi di dalam lingkungan kerja dalam dunia industri.

5. Memperkenalkan kepada mahasiswa tentang perkembangan

teknologi yang berkembang pesat dalam dunia industri, diharapkan

dapat menyerap teknologi baru tersebut dan termotivasi untuk

mempelajari lebih jauh sesuai tuntutan lapangan kerja.

2

Page 3: kerja praktek

6. Memberikan peluang penempatan kerja dan menjalin kerjasama

antara lembaga pendidikan dan perusahaan.

b. Tujuan khusus :

7. Menganalisa mesin motor 4 tak satu silinder berdasarkan

perhitungan-perhitungan secara thermodinamika.

8. Pengembangan pengetahuan umum khususnya mengenai

perhitungan thermodinamika motor bensin produk viar jenis star-x.

1.3. Waktu dan Tempat

Tempat dan waktu pelaksana Kerja Praktek Lapangan adalah :

Tempat : PT. TRIANGLE MOTORINDO SEMARANG

Waktu : 5 Maret – 5 April 2012

Alamat : Jl. Taman Industri BSB Blok A5 No.9

Jatibarang Mijen – Semarang 50219

1.4. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah laporan kerja praktek ini diperlukan agar

pendalaman dan pemahaman materi yang dibahas menjadi lebih baik. Hal-

hal yang menjadi pokok pembatasan masalah, yaitu :

1. Permasalahan yang dikaji hanya pada mesin motor 4 tak saja.

2. Daya out put dari motor bakar sudah diketahui yaitu 7,3 HP.

3. Memprioritaskan pembahasan hanya pada perhitungan secara

Thermodinamika.

1.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh data-data yang

yang diinginkan. Agar diperoleh data-data yang dapat diiuji kebenarannya

secara lengkap. Maka dalam praktek kerja lapangan ini, metode

pengumpulan data yang digunakan, yaitu:

3

Page 4: kerja praktek

a. Studi Kepustakaan

Adalah usaha mencari dan mengumpulkan referensi-referensi atau

catatan-catatan kuliah yang ada hubungannya dengan masalah yang

dibahas dalam penelitian ini.

b. Metode Riset Lapangan

Adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan penelitian langsung

ke obyek yang diteliti, seperti:

1. Wawancara yaitu pengumpulan data secara langsung melalui Tanya

jawab kepada pihak-pihak yang terkait.

2. Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan

peninjauan secara langsung terhadap kejadian-kejadian yang

mempunyai hubungan dengan obyek penelitian.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan

Untuk mempermudah pemahaman laporan ini, maka penulis

menyusun laporan ini dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam hal ini penulis menguraikan tentang latar belakang, tujuan PKL,

pembatasan masalah PKL, waktu dan tempat PKL, dan sistematika

penyusunan laporan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN & PRODUKSI PERUSAHAAN

Dalam bab ini penulis menyampaikan tentang sejarah perusahaan,

paradigma, visi, misi, motto, instument-instrumen yang di gunakan, dan

yang berkaitan dengan produksi perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis menjelaskan penegertian umum motor bakar bensin,

motor bensin 4 langkah, siklus otto, sistem bahan bakar, sistem pengapian,

dan sistem pelumasan.

4

Page 5: kerja praktek

BAB IV PERHITUNGAN THERMODINAMIKA

Dalam bab ini berisikan analisa perhitungan berdasarkan thermodinamika.

BAB V PENUTUP

Dalam hal ini penulis menjelaskan tentang kesimpulan dan saran – saran.

DAFTAR PUSTAKA

Didalam daftar pustaka penulis mencantumkan sumber – sumber materi

yang penulis peroleh guna penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan

ini.

LAMPIRAN

Didalam Laporan Praktek Kerja Lapangan ini penulis lampirkan bagan

struktur organisasi dan lay out perusahaan PT. Triangle Motorindo

Semarang dan surat keterangan melakukan praktek kerja lapangan.

5

Page 6: kerja praktek

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Profil Perusahaan

PT. Triangle Motorindo Semarang merupakan suatu perusahaan

yang bergerak dalam bidang perakitan sepada motor yang mulai berdiri

pada tahun 2000. Pasar yang dilayani meliputi masyarakat umum

Indonesia dan segala lapisan baik swasta maupun instansi pemerintah

dengan harga terjangkau dan kualitas baik.

PT. Triangle Motorindo Semarang sangat peka terhadap citra

perusahaan dimata konsumen dan masyarakat bisnis. Komitmen PT.

Triangle Motorindo Semarang terhadap pelanggan dipandang sangat suci

dan perusahaan merasa kecewa pada diri sendiri bilamana tidak memenuhi

komitmen tersebut. Selain itu orang-orang yang bekerja pada PT. Triangle

Motorindo Semarang sangat peduli terhadap perusahaan, untuk apa

perusahaan PT. Triangle Motorindo Semarang , untuk apa perusahaan

didirikan dan bagaimana orang lain memandang perusahaan ini. Orang-

orang sangat bangga dengan kinerja PT. Triangle Motorindo Semarang,

namun cukup realistis untuk menyadari bahwa presepsi masyarakat

terhadap kinerja inilah yang penting untuk jangka panjang.

Teknologi yang digunakan oleh perusahaan antara lain penggunaan

impact, pembaca elektronik, indikator, saklar, instrumen yang

menggunakan tekanan gas sebagai sumber tenaga utamanya. Dalam

perkembangan ekonomi yang semakin pesat sekarang ini dituntut untuk

lebih aktif dalam segala aspek untuk menunjang tercapainya sesuai tujuan

yang diinginkan. PT. Triangle Motorindo Semarang tidak hanya dituntut

untuk bisa lebih aktif dalam berusaha tetapi juga harus jeli untuk

menentukan produk-produk apa yang digunakan untuk mencapai tujuan

tersebut. Pada saat sekarang ini pembelian sebuah produk sangat penting

6

Page 7: kerja praktek

dan harus efektif sesuai kebutuhan PT. Triangle Motorindo Semarang

terutama untuk efisiensi penghematan biaya yang dikeluarkan. Sarana

transportasi saat ini sangatlah penting untuk semua lapissan baik untuk

kebutuhan sehari-hari maupun untuk menunjang kelancaran dalam

berusaha.

Dengan keadaan tersebut PT. Triangle Motorindo Semarang

sebagai agen tunggal pemegang merk sepeda motor “VIAR” akan turut

berperan dalam menunjang peningkatan perekonomian masyarakat dengan

menyediakan sarana transportasi yang sesuai dengan kebutuhan semua

lapisan masyarakat. Produk PT. Triangle Motorindo Semarang telah

mengalami proses pengujian yang cukup lama untuk menghasilkan produk

bermutu dan berkualitas sesuai standart yang ditentukan pemerintah

dengan mesin yang bandel dan hemat bahan bakar minyak. Produk yang

dihasilkan PT. Triangle Motorindo Semarang saat ini adalah alat

transportasi sepeda motor roda dua dan sepeda motor angkutan barang

roda tiga. Saat ini PT. Triangle Motorindo Semarang telah memproduksi

berbagai tipe untuk kendaraan roda dua yaitu “Speed X, Star 125, Star

MX, Star Fit” untuk kendaraan roda tiga dengan tipe “Karya” dan

kedepannya akan menghasilkan produk-produk yang lebih fariatis dan

lebih baik lagi.

Produk PT. Triangle Motorindo Semarang dapat bersaing dan

berkualitas sudah diakui oleh pasaran hamper seluruh wilayah Indoesia.

Keunggulan utama dari produksi PT. Triangle Motorindo Semarang adlah

barang yang berkualitas dengan harga murah sesuai dengan motto “Motor

Hebat Harga Hemat”

Sistem produksi PT. Triangle Motorindo Semarang dimulai dari

penerimaan material spare part yang lansung diimport dari China denga

melakukan quality control dari material-material yang ada sesuai dengan

standar yang berlaku. Material yang telah lolos dari quality control akan

dirakit dengan menggunakan mesin-mesin dengan teknologi yang

memudahkan dan mempercepat proses perakitan. Unit sepeda motor yang

7

Page 8: kerja praktek

selesai dirakit akan dimasukan ke tahap final quality untuk pengecekan

akhir sebelum sepeda motor dikirim ke konsumen. Untuk sekarang ini

dengan mesin-mesin yang dimiliki dan sumber daya manusia yang handal

Produk PT. Triangle Motorindo Semarang bisa memproduksi 10.000 –

15.000 unit perbulan. Dan untuk menambah hasil produksi PT. Triangle

Motorindo Semarang telah membangun pabrik baru seluas 15 hektar

dengan total asset mencapai 22.000.000.000,-. Perusahaan yakin mampu

untuk memenuhi permintaan dari pasar dengan target 40.000 perbulan.

Dalam produk yang dihasilkan PT. Triangle Motorindo Semarang

berkomitmen untuk tidak lepas tangan setelah produk dipasarkan

kekonsumen. PT. Triangle Motorindo Semarang akan tetap melakukan

pelayanan terhadap konsumen sebagai bagian dari pelayanan untuk

konsumen antara lain :

Memberikan jaminan garansi mesin selam 3 tahun.

Menyediakan spare part lengkap dan terjangkau.

Memberikan kemudahan klaim yang diajukan konsumen.

Dealer-dealer penjualan dan bengkel yang tersebar luas.

2.2. Paradigma, Visi, Misi, Motto, Tujuan

2.2.1. Paradigma

PT. Triangle Motorindo Semarang merupakan perusahaan

perakitan motor yang memberikan kualitas berdasar teknologi tinggi

dengan harga bersaing sesuai denga motto yang dimiliki perusahaan ini

PT. Triangle Motorindo Semarang memiliki dua paradigm yang meliputi

dua bagian yaitu :

I. Mekanisme produksi

- Proses quality control material part

- Perakitan dengan mesin-mesin modern

- Ekspedisi ke seluruh Indonesia

8

Page 9: kerja praktek

II. Pelayanan konsumen

Garansi mesin 3 tahun dengan spare part yang lengkap

serta didukung oleh para mekanik yang handal.

2.2.2. Visi dan Misi

Misi dari peusahaan yang dilakukan PT. Triangle Motorindo

Semarang adlah untuk melayani konsumen dengan produk yang bermutu

yang digunakan untuk sarana transportasi dengan produk yang dihasilkan

adalah kendaraan roda dua dan roda tiga dengan kedepannya akan lebih

menghasilkan produk-produk yang lebih beragam lagi. Tiga komponen

yang tidak bisa dilepaskan dari rumusan misi adalah spesifikasi produk

atau jasa dasar, spesifikasi pasar utama untuk produksi barang atau

penyampaian produk itu sendiri.

2.2.3. Motto PT. Triangle Motorindo Semarang

PT. Triangle Motorindo Semarang memiliki motto :

“Motor Hebat Harga Hemat’

2.2.4. Tujuan PT. Triangle Motorindo Semarang

Menyediakan produk bermutu kepada semua lapisan masyarakat

sarana transportasi dengan produk yang dihasilkan adalah kendaraan roda

dua dan roda tiga.

2.2.5. Bentuk dan Warna Logo

Makna bentuk dan warna logo PT. Triangle Motorindo Semarang

merupakan cerminan identitas dan lingkup usaha yang dimilikinya. Secara

keseluruhan nama VIAR merupakan nama yang kuat dan melambangkan

lingkup usaha perusahaan. Bentuk dan warna logo PT. Triangle Motorindo

Semarang pertama kali perusahaan ini berdiri di Indonesia tahun 2000.

Bentuk dan warna logo PT. Triangle Motorindo Semarang seperti pada

gambar 2.1

9

Page 10: kerja praktek

Gambar 2.1 Logo VIAR

2.2.6. Lokasi PT. Triangle Motorindo Semarang

PT. Triangle Motorindo Semarang terletak di kawasan Jl. Taman

Industri BSB Blok A5 No.9 Jatibarang Mijen – Semarang 50219 – Jawa

Tengah.

2.3. PT. Triangle Motorindo Semarang secara umum

PT. Triangle Motorindo Semarang memiliki enam departemen

yaitu :

2.3.1. Human Resource Department (HRD)

HRD merupakan departemen yang bertanggung jawab atas

pengelolaan sumber daya manusia dalam perusahaan ini. Tugasnya antara

lain :

1. Recruitment

Departemen HRD bertanggung jawab dalam memilih dan atau

menjawab kebutuhan pegawai melalui penerimaan kerja

sampai dengan penempatan kerja para karyawan.

2. Training

Departemen HRD bertanggung jawab dalam menjaga kualitas

sumber daya manusia yang ada di perusahaan dengan cara

pelatihan, pendidikan, dan pengembangan sebagai upaya dalam

peningkatan kemampuan dan ketrampilan kerja.

10

Page 11: kerja praktek

3. Benefit

Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan sedikit banyak

dapat diberikan oleh karyawan.

4. Penilaian kerja

Pengawasan terhadap efektifitas kerja seseorang, dilihat dari

grafik standar kinerja dengan kinerja yang ditunjukan oleh

karyawan.

5. Perencanaan karir

Setiap karyawan memiliki potensi-potensi, manfaat ini

menjawab setiap karyawan memilki jalur karir menurut tugas,

tanggung jawab, dan kompetisi yang karyawan miliki.

6. Public relation (PR)

Menghubungkan antara pekerja dan perusahaan, mulai dari

peraturan perusahaan, informasi, dan kebijakan yang ada.

7. Pemutusan hubungan kerja

2.3.2. Quality Control

QC merupakan departemen yang terdiri dari tiga bagian yaitu :

a. QC Material

Bagian ini memiliki tugaas antara lain :

Menentukan kesediaan spare part yang akan disuplai ke

bagian produksi.

Menentukan kualitas spare part.

Menentukan kesesuaian dari spare part baik dimensi

maupun bentuknya.

b. QC Proses

Bagian ini memiliki tugaas antara lain :

Menentukan proses produksi sesuai standar pabrik.

Menentukan proses produksi sesuai SOP (Standart

Operatinal Prosedure)

c. QC Final

Bagian ini memiliki tugaas antara lain :

11

Page 12: kerja praktek

Memeriksa hasil produksi berupa mesin dan unit seoeda

motor.

Memeriksa secara fungsi dan kerapian dari sepeda

motor.

2.2.3. Produksi

Dalam departemen produksi terdapat dua jenis perakitan, yaitu :

a. Perakitan mesin

Di bagian ini bertugas membuat atau merangkai dari satuan

parts menjadi unit.

b. Perakitan rangka

Di bagian ini bertugas membuat atau merangkai dari satuan

parts yang siap untuk dijual.

Untuk proses perakitan , terdapat beberapa pembagian kerja antara

lain :

Repair

Bertugas dalam memperbaiki sepeda motor dan mesin

Man line

Bertugas untuk merakit sepeda motor

Free line

Bertugas untuk merakit pare parts

Streaping handle

Bertugas untuk merakit Streaping sepeda motor

Full tank

Bertugas untuk merakit tangki sepeda motor roda dua dan

bak untuk sepda motor roda tiga

2.3.4. Enginering

Departemen ini merupakan departemen yang berperan dalam

perawatan, perbaikan dan pengembangan semua instrument yang berada di

perusahaan. Departemen ini terbagi menjadi empat bagian, yaitu :

12

Page 13: kerja praktek

a. Maintenance

Bagian ini bertugas merawat instrument-instrumen yang

digunakan oleh perusahaan ini dan memperbaikinya bila

mengalami kerusakan.

b. Enginering

Bagian ini bertugas sebagai teknisi yang berperan dalam

mengawasi dan mem-back up dari segi engine.

c. Research and Development (RnD)

Bagian ini bertugas untuk meningkatkan mutu dari produk-

produk yang sudah ada serta membuat inovasi agar dihasilkan

produk sepeda motor yang lebih baik dari sebelumnya.

d. Worskshop

Bagian ini bekerja sama dengan maintenance dalam menbuat

fasilitas untuk menunjang kelancaran proses produksi.

2.3.5. Accounting

Pada departemen ini memiliki tugas yaitu bertanggung jawab pada

proses yang berhubungan dengan segala pembiayaan dan data dari

sejumlah barang maupun unit sepeda motor yang masuk maupun keluar

dari pabrik.

2.3.6. Shipping

Departemen ini bertugas mengirimkan atau mendistribusikan unit

sepeda motor yang telah siap kirim ke seluruh Indonesia selain itu juga

bertugas mengatur jumlah, jenis, dan warna sepeda motor yang

didistribusikan.

13

Page 14: kerja praktek

2.4. Instrumen – Instrumen yang digunakan

2.4.1. Intrumen yang terletak di R & D

a. Dynotest motorcycle

Dynamometer atau Dynotest adalah alat yang digunakan untuk

mengukur prestasi sebuah mesin. Menurut cara atau metode

pengukurannya dynamometer dapat dibedakan menjadi 2 yaitu engine

dynamometer (ED) dan chasis dynamometer (CD). Metode pengukuran

dengan menggunakan dynamometer tipe ED, poros input mesin

dihubungkan langsung dengan dynamometer sedangkan untuk tipe CD

pengujian dilakukan melalui roda penggerak kendaraan. Selanjutnya

dalam waktu yang relatif singkat mesin dihidupkan sampai mencapai

kecepatan putar maksimal. Besarnya hasil pengukuran dapat dilihat

melalui monitor atau panel analog yang terdapat pada unit dynamometer.

Alat ini digunakan untuk mengukur rotai per menit (rpm), torsi dan horse

power pada sepeda motor.

Torsi merupakan segala bentuk energy pada mesin bakar yang

dikonversi menjadi rotasi. Sedangkan power adalah energy yang dapat

dikeluarkan oleh sebuah mesin dalam HP, energy ebesar 1 HP adalah

energy yang dapat memindahkan beban 75 kg sejauh 1 meter dalam waktu

1 detik.

Untuk mengukur torsi dan HP digunakan sensor load cell.

Sedangkan untuk pengukuran rpm digunakan sensor rpm. Pada uji rpm

digunakan clamp meter yang diletakkan sebelum busi motor.

b. Alat uji CDI (capasitor district ignition)

Alat uji CDI merupakan alat yang digunakan untuk menguji

kualitas pengapian dari suatu CDI sepeda motor. Kata CDI merupakan

kependekan dari capasitor district ignition yang terdiri dari capasitor dan

SCR dan berfungsi untuk mengatur pengapian baik untuk rpm rendah

maupun untuk rpm tinggi secara otomatis tanpa adanya pengaturan awal,

sehingga memungkinkan pengapian yang dihassilkan dapat membakar

14

Page 15: kerja praktek

campuran bahan bakar motor secara maksimal, sehingga bahan bakar lebih

irit dan dapat menghasilkan power motor yang stabil.

Pada alat uji CDI terdapat dua sensor, yaitu sensor pulsar (pick up)

yang di gunakan untuk timing pengapian pada CDI, dan sensor rpm untuk

menghitung putaran yang dihasilkan dari putaran sensor pulsar (pick up)

yang searah dengan generator.

Alat uji CDI juga dapat menguji dua jenis CDI, yaitu CDI AC

(alternating curent) dan CDI DC (direct curent), tetapi untuk masing-

masing jenis CDI menggunaka generator yang berbeda.

2.4.2. Instrumen yang terletak di bagian Produksi

a. Headlight Tester

Headlight tester adalah alat uji yang digunakan untuk mengukur

kefokusan lampu utama motor baik high beam (lamapu jauh) dan low

beam (lampu dekat). Pada alt ini terdapat empat sensor cahaya yang

digunakan untuk mencari tingkat intensitas cahaya yang paling tinggi

sehingga alat ini akan mengukur intensitas cahaya yang dihasilkan pada

lampu uatama motor tersebut dan ditampilkan pada skala yang tertera

headlight tester tersebut.

b. Speed Tester

Speed tester adalah alat uji yang digunakan untuk mengetahui

kecepatan suatu sepeda motor. Untuk mengetahui kecepatan motor ini

digunakan dua buah roller, yaitu roller utama dan roller penyeimbang.

Roller ini menyentuh langsung dengan roda belakang motor dan ketika

motor digas maka menggerakan roda sehingga menyebabkan roller

berputar. Selanjutnya pada roller menghasilkan kecepatan yang kemudian

akan ditampilkan pada seven segment alat tersebut.

c. Oil Pump

Oil pump merupakan alat yang digunakan mengetahui kapasitas oli

pada motor dengan mengatur alat tersebut terlebih dahuluuntuk

mengetahui standart kapasitas oli yang digunakan motor. PT. Triangle

Motorindo Semarang menggunakan oil pump dengan tipe HG40 : gun

15

Page 16: kerja praktek

control minyak mekanis dengan volume maksimalmencapai 30 liter (8 US

gal) per menit. Tekanan maksimum yang dapt diberikan mencapai 103

BAR/10350kPa/1500psi, dan juga dilengkapi dengan sambungan rigid dan

non-test nozzle, akumulatif total digit dan oval gear meter (ketepatan

pembacaan 0,5%).

d. Alat Uji Kebocoran Kompresi

Alat uji kebocoran kompresi mesin merupakan alat uji yang

digunakan untuk mengetahui apakah tempat oli pada mesin sesuai dengan

volume standart atau tidak dengan memberikan angin pada mesin tersebut

jika telah memenuhi standart maka pada alat tersebut tertera kata “PASS”

dan jika belum memenuhi standart mak tertera kata “FAIL”

e. Marking Sistem

Marking system adalah alat yang digunakan untuk mencetak

nomor seri mesin dan rangka motor. System kerja alat ini membutuhkan

beberapa peralatan yaitu computer, modul, kompresor, dan alat marking

itu sendiri. Fungsi dari computer yaitu untuk menampilkan nomor seri

rangka motor dan blok mesin sesuai dengan data yang diberikan PPIC.

Berikut contoh nomor seri rangka motor :

MF3VR10BBAL031081

Keterangan :

MF3 : menunjukan motor buatan asia

VR : menunjukan merek motor yaitu VIAR

10 : menunjukan CC dari motor

BBAL : menunjukan tahun pembuatan motor

031081 : menunjukan nomor urut percetakan rangka motor

PPIC sendiri merupakan bagian yang mengawasi dan mengatur

proses produksi. Komputer dihubungkan ke modul. Modul ini berfungsi

berfungsi untuk mengatur tekanan angin yang bersal dari kompresor.

Modul dihubungkan ke alat marking. Ketika tombol start modul ditekan

maka alat marking bekerja secara otomotis mencetak nomor seri yang

sesuai dengan layar computer.

16

Page 17: kerja praktek

f. Kompresor

Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk

meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara.

Tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan

proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat isitem fisika

maupun kimia, contohna pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuha reaksi).

Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan

perpindahan positif.

Pada PT. Triangle Motorindo Semarang menggunakan kompresor

jenis rotari dengan tipe Ingersoll rand model UPS 2210 rotari. Dengan

spesikasi :

Kapasitas 3,11 m3/min

Rated pressure 1,00 mpa

Rated power 22 KW

2.5. Bisnis Utama

PT. Triangle Motorindo Semarang memproduksi alat transportasi

sepeda motor roda dua dan sepeda motor angkutan roda tiga. Saat ini PT.

Triangle Motorindo Semarang telah memproduksi berbagai tipe untuk

kendaraan roda dua yaitu “Speed X, Star 125, Star MX, Star Fit”, untuk

kendaraan roda tiga dengan tipe “Karya” dan kedepannya akan

menghasilkan produk-produk yang lebih variatis dan lebih baik lagi.

17

Page 18: kerja praktek

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Pengertian Umum Motor Bensin

Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak (dinamis)

yang bila bekerja dapat menimbulkan tenga / energi. Sedangkan

pengertian motor bakar adalah yang sumber tenaganya diperoleh dari hasil

pembakaran gas didalam ruang bakar. Motor bensin menggunakan bahan

bakar bensin, parafin atau gas, bahan bakar yang mudah terbakar dan

mudah menguap.

Motor bensin sendiri mempunyai pengertian motor dimana gas

pembakarannya berasal dari hasil campuran antara bensin dengan udara

dalam suatu perbandingan tertentu, yang pada umumnya perbandingan

udara dan bensin adalah 15 : 1. Dengan adanya campuran bensin dan udara

yang masuk ke dalam silinder dan dikompresikan oleh torak pada tekanan

8 – 15 bar atau 8 – 15 kg/cm2. Bahan bakar dinyalakan oleh sebuah

loncatan listrik dan terbakar dengan cepat sekali didalam udara kompresi.

Kecepatan pembakaran udara biasanya 10 – 25 m/detik. Suhu udara naik

hingga 2000 – 2500 C0 dan tekanan 30 – 40 bar atau 30 – 40 kg/cm2.

Dengan perbandingan kompresi 6,2 : 1, karena tenaga ini tidak bisa

langsung digunakan maka tenaga ini diubah menjadi gerak - putar. Dan

alat yang untuk mencampur bensin dengan udara supaya menjadi gas pada

motor bensin ini adalah karburator.

Bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder dan dikompresikan

oleh torak, campuran bahan bakar dan udara inilah yang terbakar oleh

loncatan bunga api dari busi didalam silinder. Kecepatan pembakaran

melalui campuran udara biasanya 10 – 25 m/dt. Suhu udara naik hingga

200 – 2500 C dan tekanannya 30 – 40 kg/cm2.

18

Page 19: kerja praktek

Motor bensin sebagai salah satu jenis motor pembakaran dalam

yang diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : motor bensin 2 tak dan motor

bensin 4 tak. Perbedaannya terletak pada prinsip kerjanya. Prinsip kerja

pada motor 2 tak adalah untuk melakukan satu usaha memerlukan satu kali

putaran poros engkol. Pada motor ini langkah yang terjadi hanya dua kali

atau engkol hanya berputar satu kali untuk melakukan siklus. Sedangkan

prinsip kerja pada motor 4 tak adalah untuk melakukan satu kali usaha

diperlukan dua kali putaran poros engkol. Pada motor bensin 4 langkah

ini, yaitu langkah hisap, langkah kompresi, langkah ekspansi / usaha, dan

langkah buang.

Pada penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini penulis

menggunakan obyek motor bensin 4 tak satu silinder.

3.2. Pemilihan Jenis Dan Kontruksi Motor Bensin

Secara umum motor bensin diklasifikasikan atas :

3.2.1. Ditinjau dari segi langkah kerja

Motor bensin 4 langkah dilengkapi dengan supercharge

Motor bensin 4 langkah tanpa dilengkapi dengan supercharge

3.2.2. Tujuan pemakaian

Stationary engine, sebagai contoh untuk power plant, penggerak

pompa, kompresor dan sebagainya.

Non stationary engine, sebagai contoh kendaraan bermotor.

3.2.3. Ditinjau dari susunan dan letak silinder

Silinder disusun vertikal

Silinder disusun bentuk V

Silinder disusun horizontal

19

Page 20: kerja praktek

3.3. Motor Bensin 4 Tak

Motor bensin 4 tak adalah merupakan mesin pembakaran dalam

yang dalam satu siklus pembakaran terjadi empat langkah piston atau dua

kali putaran poros engkol. Secara kasar atau secara garis besarnya, cara

kerja motor bensin 4 tak adalah sebagai berikut :

Mula-mula gas yang merupakan campuran bahan bakar dengan

udara yang dihasilkan dari karburator dihisap masuk kedalam silinder

kemudian dimampatkan dan dibakar. Karena panas gas tersebut

megembang dan karena panas ruang terbatas maka tekanan didalam

silinder atau ruang bakar naik dan tekanan ini mendorong piston kebawah

dan menghasilkan langkah usaha yang oleh batang piston diteruskan ke

poros engkol akan berputar. Secara terperinci dibawah ini diuraikan

masing-masing langkah atau proses sebagai berikut :

1. Langkah hisap

Pada langkah pertama ini piston bergerak dari TMA ke TMB secara

bersamaan katup masuk terbuka sedangkan katup buang menutup rapat

serta engkol berputar ½ putaran (1800). Pada langkah hisap ini

masuklah kabut bahan bakar melalui lubang masuk, katup masuk dan

terakhir sampai kedalam lubang silinder. Setelah proses pengisapan

bahan bakar berakhir yang mana posisi toraknya ada dibawah, katup

masuknya menutupdan terperangkaplah kabut bahan bakar itu didalam

lubang silinder dan ruang bakar.

2. Langkah kompresi

Pada langkah kedua ini piston bergerak dari TMB ke TMA serta

engkol berputar (3600 atau satu putaran). Pada saat langkah ini kedua

katupnya ada dalam keadaan menutup rapat agar dapat dihasilkan

kompresi mesin yang baik. Besar atau kecilnya tenaga yang dihasilkan

oleh sebuah mesin adalah tergantung baik atau buruknya hasil

kompresi, serta banyak atau sedikitnya kabut bahan bakar yang dihisap

pada saat langkah pertama.

20

Page 21: kerja praktek

Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada akhir langkah kompresi,

businya memercikan bunga api dan terbakarlah kabut bahan bakar

tersebut hingga terbentuk gas panas bertekanan tinggi.

3. Langkah usaha

Langkah ketiga adalah langkah kerja atau usaha, dimana torak

bergerak dari TMA menuju TMB. Mengapa langkah ini disebut

langkah kerja, karena pada langkah inilah dihasilkan tenaga guna

menjalankan kendaraan, sedangkan langkah – langkah yang lainnya

tidak menghasilkan tenaga dan justru membutuhkan tenaga.

Pada saat melangsungkan langkah ini kedua katup masih tetap

menutup rapa, dan sesaat sebelum toraknya mencapai TMB katup

buangnya mulia terbuka.

4. Langkah buang

Langkah keempat adalah langkah buang, dimana toraknya bergerak

dari TMB menuju TMA dan katup buangnya terbuaka, sedangkan

katup masuknya menutup rapat. Gerakan torak dari TMB menuju

TMA ini adalah dalam rangka mendorong gas sisa pembakaran

menuju manipol exhaust.

Dan siklus berikutnya kembali pada langkah pertama, setelah berakhir

pada langkah buang ini.

Jadi kesimpulannya mesin 4 langkah bekerja dengan 4 kali gerakan

torak atau sama dengan poros engkol bergerak sebanyak 2 kali, dapat

dihasilkan satu tenaga mesin.

21

Page 22: kerja praktek

Gambar 3.1 Proses Kerja Motor Bensin 4 Langkah

Keterangan gambar :

1. Langkah hisap atau masukan

2. Langkah kompresi

3. Pengapian

4. Langkah usaha

5. Langkah pembuangan

3.4. Siklus Otto

Siklus otto ini disebut juga siklus 4 langkah atau four stroke

engine. Pada tahun 1876 Nikolaus August Otto berasal dari Jerman

bersama Gootlieb Daimler dan Wilhem Maybach berhasil menciptakan

jenis motor bakar torak yamg kemudian terkenal dengan nama motor

bensin 4 langkah atau four stroke engine. Siklus otto digambarkan dalam

diagram P – V dan T – S seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.2 Diagram P – V siklus Otto atau Volume Konstan

22

Page 23: kerja praktek

Keterangan :

0 – 1 : Langkah Hisap

Pada waktu torak bergerak tekanan, campuran bahan bakar dan udara

masuk kedalam silinder. Karena torak dalam keadaan bergerak, maka

tekanannya turun sehingga lebih kecil daripada tekanan udara luar, begitu

juga suhunya. Garis langkah hisap dapat terlihat pada gambar diatas.

Penurunan tekanan ini tergantung pada kecepatan aliran. Pada motor yang

tidak menggunakan supercharge, tekanan terletak antara 0,85 – 0,9 atm

terhadap tekanan udara luar.

1 – 2 : Langkah Kompresi

Dalam proses ini kompresi toritis berjalan adiabatis.

2 – 3 : Langkah Pembakaran

Pembakaran isokhorik terjadi pada volume konstan, sehingga suhu naik.

3 – 4 : Langkah Pemuaian atau Langkah Kerja

Pada langkah ini terjadi proses adiabatis karena cepatnya gerak torak

sehingga dianggap tak ada panas yang keluar maupun masuk.

4 – 1 : Langkah Pembuangan Pendahuluan

Terjadi proses isokhorik yaitu keluar dari katup pembuangan.

1 – 0 : Langkah Pembuangan

Sisa gas pembakaran didesak keluar oleh torak, karena kecepatan torak

terjadilah kenaikan tekanan sedikit diatas 1 atm.

23

Page 24: kerja praktek

3.5. Thermodinamika

Dalam perhitungan thermodinamika, maka kita harus mengetahui

digram p – v dan t – s suatu siklus.

Gambar ..... P – V dan T – S teoritis motor bensin 4 langkah

a. Proses 1 – 2,

P2 V1 k

= P2 = P1 (rc)k

P1 V2

T2 V1 k-1

= T2 = T1 (rc)k-1

T1 V2

Dimana:

P1 : Tekanan pada titik 1

P2 : Tekanan pada titik 2

T1 : Temperatur spesifik pada titik 1(k)

T2 : Temperatur spesifik pada titik 2 (k)

V1 : Volume pada titik 1

V2 : Volume pada titik 2

rc : Rasio kompresi

k : Rasio kalor spesifik

24

Page 25: kerja praktek

b. Proses 2 – 3, proses penambahan kalor pada volume konstan

Qin = Cv (T3 – T2)

P3 T3 k

= P2 T2

V2 = V3

Dimana :

Qin : Kalor yang masuk

Cv : Panas jenis gas pada volume konstan

P2 : Tekanan pada titik 2

P3 : Tekanan pada titik 3

T2 : Temperatur spesifik pada titik 2(k)

T3 : Temperatur spesifik pada titik 3(k)

V2 : Volume pada titik 2

V3 : Volume pada titik 3

c. Proses 3 – 4,

P4 V3 k

= P4 = P3 (1 / rc)k P3 V4

T4 V3 k-1

= T4 = T3 (1 / rc)k-1

T3 V4

Dimana :

P3 : Tekanan pada titik 3

P4 : Tekanan pada titik 4

T3 : Temperatur spesifik pada titik 3(k)

T4 : Temperatur spesifik pada titik 4(k)

V3 : Volume pada titik 3

V4 : Volume pada titik 4

k : Rasio kalor spesifik

d. Proses 4 – 1, proses pembuangan kalor pada volume konstan

25

Page 26: kerja praktek

Qout = Cv (T1 – T4)

e. Panas Yang BekerjaWnet = Qin - Qout

f. Effisiensi Thermal Wnet

ήth = Qin

3.6. Sistem Bahan Bakar

Motor dapat hidup dengan jalan membakar campuran bensin dan

udara, bensin itu sendiri ditempatkan pada bagian tangki bahan bakar. Dari

bagian ini disalurkan pada karburator dengan cara memanfaatkan gaya

tarik bumi, karena memanfaatkan gaya tarik bumi maka penempatan

tangki harus ada dibagian atas karburator.

Bensin baru akan terbakar kalau bensin tersebut dicampur dengan

udara, secara teoritis nila pencampuran antara bensin dan udara

perbandingannya adalah 15 : 1, yang artinya bagian udara sebanyak 15

dicampur dengan 1 bagian bensin didalam satuan berat. Perbandingan

campuran tersebut diatas disebut Air Fuel Ratio Theoritis.

Gambar 3.3 Contoh SkemaAliran Bahan Bakar

26

Page 27: kerja praktek

3.7. Sistem Pengapian

Sistem pengapian sepeda motor biasanya dilengkapi dengan

battery berkekuatan antara 6 volt sampai 12 volt, tetapi untuk membakar

bahan bakar pada ruang bakar dibutuhkan arus listrik beribu-ribu kali lebih

besar daripada kekuatan battery. Untuk menciptakan arus tegangan tinggi

dari sumber listrik battery yang hanya berkekuatan 6 volt sampai 12 volt

ini, maka di pasanglah koil pengapian, dimana koil pengapian ini dapat

menciptakan arus tegangan tinggi berkekuatan sekitar 10.000 volt sampai

14.000 volt. Ketik arus tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil

pengapian menjadi 10.000 volt sampai 14.000 volt, kemudian disalurkan

pada busi agar listrik tersebut loncat diantara kedua elektroda busi berupa

bunga api guna membakar bahan bakar pada ruang bakar.

Sedangkan fungsi busi sendiri adalah untuk menghasilkan loncatan

listrik pada kedua elektroda busi. Busi menerima tegangan listrik sekitar

10.000 volt sampai 14.000 volt, pada saat terjadi proses pembakaran

didalam mesin, maka inti busi dapat mencapai temperatur 2.0000C. Oleh

sebab itu busi harus dibuat tahan akan suhu yag tinggi, mempunyai daya

tahan listrik yang baik dan tahan terhadap reaksi kimia akibat terjadinya

proses pembakaran bahan bakar.

Gambar 3.4 Koil Pengapian dan Busi

27

Page 28: kerja praktek

3.8. Sistem Pendinginan

Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem

yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi

yang ideal. Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses

pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin

diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi

sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi

energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian

terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi

memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi

energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian

kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai

efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis, daya

tahan, keselamatan serta ramah lingkungan.

Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin

mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi.

Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak

ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak

terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan.

Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam

proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin

terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal. Prinsip pendinginan adalah

melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan ke udara

disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai

perantara disebut pendinginan air.

Dalam sistem ini, panas mesin langsung dilepaskan ke udara.

Mesin dengan sistem pendinginan udara mempunyai desain pada silinder

mesin terdapat sirip pendingin. Sirip pendingin ini untuk memperluas

bidang singgung antara mesin dengan udara sehingga pelepasan panas bisa

berlangsung lebih cepat.

28

Page 29: kerja praktek

Tujuan utama dari pendinginan :

Mencegah menurunnya kekuatan bahan

Memungkinkan pelumasan berjalan dengan baik

Tipe ini memiliki kelebihan :

Desain mesin lebih ringkas.

Berat mesin secara keseluruhan lebih ringan dibandingkan tipe

pendinginan air.

Mudah perawatannya.

Tipe ini memiliki kekurangan, harus ada penyesuaian untuk

digunakan di daerah dingin atau panas terutama mesin berkapasitas besar.

3.9. Sistem Pelumasan

Didalam kontruksi mesin banyak komponen-komponen yang

bekerja dengan bergesekan, misalnya cincin torak dengan silinder,

bantalan peluru dan sebagainya. Guna mengurangi keausan akibat gaya

gesekan ini maka mesin harus menggunakan pelumas yang fungsinya

untuk memisahkan antara permukaan logam dengan permukaan logam

lainnya yang saling meluncu, shingga antara logam-logam tersebut tidak

terjadi kontak langsung atau bersentuhan. Disamping itu pula pelumas

dapat turut membantu mendinginkan bagian-bagian mesin dan secara

umum dapat dikatakan mempunyai efek mendinginkan mesin.

29

Page 30: kerja praktek

BAB IV

PERHITUNGAN THERMODINAMIKA

4.1. Data Spesifikasi

Daya maksimum :7,3 PS / 8.000 rpm

Torsi maksimum : 0,74 kgf.m/6.000 rpm

Jumlah Silinder : 1 silinder

Bahan Bakar : Bensin

Kapasitas tangki bahan bakar : 3,7 liter

Tipe mesin : 4 langkah, SOHC

Perbandingan Kompresi : 6,2

Diameter Piston : 50 mm

Langkah Torak : 49,5 mm

Sistem Pendinginan : Pendinginan Udara

Minyak Pelumas : 0,8 liter pada pergantian periodik

Sistem Pengapian : CDI, tanpa platina

30

Page 31: kerja praktek

Perhitungan thermodinamika bertujuan untuk menentukan sifat-

sifat secara thermodinamis dari seluruh proses. Dalam perhitungan siklus

teoritis maka dibuat idealisasi berikut :

a. Dalam setiap siklus jumlah fluida kerja tidak berubah.

b. Fluida kerja dalam silinder adalah campuran bahan bakar dan udara

dimana sebagai gaas ideal dengan kalor konstan.

c. Kapasitas panas dari fluida kerja tidak berubah terhadap temperatur

setiap siklus.

d. Sifat fisis dan kimia dari fluida kerja tidak berubah terhadap

temperatur pada setiap siklus.

e. Proses pembakaran dianggap sebagai proses pemanas fluida kerja.

f. Volume fluida kerja didalam silinder selama langkah buang dan

langkah hisap adalah konstan.

Pada analisa motor bensin yang digunakan untuk kendaraan adalah

siklus otto, karena siklus ini mendekati dengan kenyataan.

Gambar ... Diagram P –V dan T – S

31

Page 32: kerja praktek

Proses – proses yang terjadi pada siklus otto tersebut adalah

sebagai berikut :

Proses 0 – 1 : Langkah hisap

Proses 1 – 2 : Langkah kompresi

Proses 2 – 3 : Langkah pembakaran

Proses 3 – 4 : Langkah kerja

Proses 4 – 1 : Langkah pembuangan awal

Proses 1 – 0 : Langkah pembuangan

4.2. Analisis Thermodinamika

Sesuai dengan silkus aktual untuk bisa menghitung dan

menentukan tekanan dan temperatur di masing – masing titik terlebih

dahulu kita tentukan bahan bakar yang digunakan, bahan bakar yang

digunakan adalah bahan bakar bensin dengan rumus C8 H18.

Persamaan kimia antara bahan bakar dan udara adalah sebagai

berikut :

C8 H18 + O2 + N2 CO2 + H2O + N2

Keseimbangan karbon ynag terjadi

C8 8 CO2

Keseimbangan hidrogen yang terjadi

H18 9 H2O

Keseimbangan oksigen yang terjadi

12,5 O2 8 CO2 + 9 H2O

Keseimbangan nitrogen (N2 = 3,76 O2)

12,5 (3,76) N2 47 N2

Jadi persamaan antara bahan bakar dengan udara adalah :

C8 H18 +12,5 O2 + 47 N2 8CO2 + 9H2O + 47N2

32

Page 33: kerja praktek

Dari tabel gas konstan dapat diketahui :

Berat molekul C8 H18 = 100 lb

Berat molekul O2 = 32 lb

Berat molekul N2 = 28 lb

Besar air – fuel (AF) dapat diketahui dengan persamaan :

AF= Berat Molekul UdaraBerat Molekul Bahan Bakar

AF=(32 x12,5 )+(28 x 47)

100

AF=17,16 lb

Besarnya panas bahan bakar (Q) = 10100 BTU/lb

Untuk memudahkan perhitungan lebih lanjut besarnya panas bahan

bakar disederhanakan terhadap udara teoritikal (AF) dalam lb udara

sehingga besarnya panas bahan bakar dalam 1 lb udara adalah :

Q in¿QAF

Q in ¿1010017,16

Q in = 588,57 BTU/lb

4.3. Proses 1 – 2

Dalam proses ini untuk mengetahui temperatur dan tekanan pada

titik 2 untuk proses 1 – 2 dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :

P2 V1 k

= P2 = P1 (rc)k

P1 V2

T2 V1 k

33

Page 34: kerja praktek

= T2 = T1 (rc)k-1

T1 V2

Dimana :

T1 = temperatur udara luar adalah 300C = 3030K

P1 = tekanan udara luar adalah 1 atm = 14,7 Psia

rc = rasio kompresi = 6,2

K = Rasio kalor spesifik adalah = 1,4

Maka :

T2 = T1 (rc)k-1

= 303 (6,2)1,4 – 1

= 628,630 K

P2 = P1 (rc)k

= 14,7 (6,2)1,4

= 189,08 Psia

4.4. Proses 2 – 3

Dalam proses ini untuk mengetahui temperatur dan tekanan pada

titik 3 untuk proses 2 – 3 dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :

Qin = Cv (T3 – T2)

T3 = Cv / Qin + T2

P3 T3 k

= P2 T2

Dimana :

34

Page 35: kerja praktek

Cv : konstanta thermal = 0,171

Maka :

T3 = Qin / Cv + T2

= 588,57 / 0,171 + 628,63

= 4070,50 K

P3 T3 k

= P2 T2

P3 4070,50 1,4

= 189,08 628,630

P3 = (6,48)1,4 189,08

P3 = 189,08 x (6,48)1,4

= 2586,6 Psia

4.5. Proses 3 – 4

Dalam proses ini untuk mengetahui temperatur dan tekanan pada

titik 4 untuk proses 3 – 4 dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :

P4 V3 k

= P4 = P3 (1 / rc)k P3 V4

T4 V3 k-1

= T4 = T3 (1 / rc)k-1

T3 V4

Dimana :

rc = rasio kompresi atau perbandingan kompresi = 6,2

35

Page 36: kerja praktek

k = Rasio kalor spesifik adalah = 1,4

Maka :

P4 V3 k

= P4 = P3 (1 / rc)k P3 V4

P4 = P3 (1 / rc)k

P4 = 2586,6 (1 / 6,2)1,4

P4 = 201,08 Psia

T4 V3 k-1

= T4 = T3 (1 / rc)k-1

T3 V4

T4 = T3 (1 / rc)k-1

T4 = 4070,50 (1 / 6,2)1,4-1

T4 = 4070,50 (1 / 6,2)0,4

T4 = 1961,960 K

4.6. Proses 4 – 1

Dalam proses ini untuk mengetahui panas yang keluar dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :Qout = Cv (T1 – T4)

Dimana :

Cv = konstanta thermal = 0,171

Maka :

Qout = Cv (T4 – T1)

Qout = 0,171 (1961,960 – 303)

36

Page 37: kerja praktek

Qout = 283,68 BTU/lb

4.7. Panas Yang Bekerja

Untuk mengetahui panas yang bekerja dapat dicari dengan

persamaan sebagai berikut :

Wnet = Qin - Qout

Wnet = 588,57 - 283,68

Wnet = 304,89 BTU/lb

4.8. Effisiensi Thermal

Untuk mengetahui Effisiensi Thermal dapat dicari dengan

persamaan sebagai berikut :

Wnet

ήth = Qin

304,89ήth = 588,57

ήth = 0,518

Maka effisiensi thermalnya adalah = 0,518 X 100% = 51,8%

37

Page 38: kerja praktek

4.9. MODIFIKASI PERHITUNGAN THERMODINAMIKA

Dari data-data spesifikasi dan analisa perhitungan thermodinamika

diatas untuk meningkatkan effisiensi thermal penulis mengasumsikan

untuk perbandingan kompresi atau rasio kompresi diperbesar menjadi 9

maka dari persamaan-persamaan diatas kita dapat mengetahui hasilnya

sebagai berikut :

4.9.1. Proses 1 – 2

Dalam proses ini untuk mengetahui temperatur dan tekanan pada

titik 2 untuk proses 1 – 2 dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :

P2 V1 k

= P2 = P1 (rc)k

P1 V2

T2 V1 k

= T2 = T1 (rc)k-1

T1 V2

Dimana :

T1 = temperatur udara luar adalah 300C = 3030K

P1 = tekanan udara luar adalah 1 atm = 14,7 Psia

rc = rasio kompresi = 9

K = Rasio kalor spesifik adalah = 1,4

Maka :

T2 = T1 (rc)k-1

= 303 (9)1,4 – 1

38

Page 39: kerja praktek

= 730,230 K

P2 = P1 (rc)k

= 14,7 (9)1,4

= 318,55 Psia

4.9.2. Proses 2 – 3

Dalam proses ini untuk mengetahui temperatur dan tekanan pada

titik 3 untuk proses 2 – 3 dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :

Qin = Cv (T3 – T2)

T3 = Cv / Qin + T2

P3 T3 k

= P2 T2

Dimana :

Cv : konstanta thermal = 0,171

Maka :

T3 = Qin / Cv + T2

= 588,57 / 0,171 + 730,230

= 4172,160 K

P3 T3 k

= P2 T2

P3 4172,160 1,4

= 318,55 730,230

P3

39

Page 40: kerja praktek

= (5,71)1,4 318,55

P3 = 318,55 x (5,71)1,4

= 3650,58 Psia

4.9.3. Proses 3 – 4

Dalam proses ini untuk mengetahui temperatur dan tekanan pada

titik 4 untuk proses 3 – 4 dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :

P4 V3 k

= P4 = P3 (1 / rc)k P3 V4

T4 V3 k-1

= T4 = T3 (1 / rc)k-1

T3 V4

Dimana :

rc = rasio kompresi atau perbandingan kompresi = 9

k = Rasio kalor spesifik adalah = 1,4

Maka :

P4 V3 k

= P4 = P3 (1 / rc)k P3 V4

P4 = P3 (1 / rc)k

P4 = 3650,58 (1 /9)1,4

P4 = 168,43 Psia

T4 V3 k-1

= T4 = T3 (1 / rc)k-1

T3 V4

T4 = T3 (1 / rc)k-1

40

Page 41: kerja praktek

T4 = 4172,160 (1 /9)1,4-1

T4 = 4172,160 (1 / 9)0,4

T4 = 1732,460 K

4.9.4. Proses 4 – 1

Dalam proses ini untuk mengetahui panas yang keluar dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :Qout = Cv (T1 – T4)

Dimana :

Cv = konstanta thermal = 0,171

Maka :

Qout = Cv (T4 – T1)

Qout = 0,171 (1732,460 – 3030)

Qout = 244,44 BTU/lb

4.9.5. Panas Yang Bekerja

Untuk mengetahui panas yang bekerja dapat dicari dengan

persamaan sebagai berikut :

Wnet = Qin - Qout

Wnet = 588,57 - 244,44

Wnet = 344,13 BTU/lb

41

Page 42: kerja praktek

4.9.6. Effisiensi Thermal

Untuk mengetahui Effisiensi Thermal dapat dicari dengan

persamaan sebagai berikut :

Wnet

ήth = Qin

344,13ήth = 588,57

ήth = 0,585

Maka effisiensi thermalnya adalah = 0,585 X 100% = 58,5%

42

Page 43: kerja praktek

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan – perhitungan yang telah dicapai pada

ANALISA MOTOR BENSIN PRODUK VIAR JENIS STAR X

DENGAN PERHITUNGAN THERMODINAMIKA adalah sebagai

berikut :

Daya maksimum :7,3 PS / 8.000 rpm

Torsi maksimum : 0,74 kgf.m/6.000 rpm

Jumlah Silinder : 1 silinder

Bahan Bakar : Bensin

Kapasitas tangki bahan bakar : 3,7 liter

Tipe mesin : 4 langkah, SOHC

Perbandingan Kompresi : 6,2

Diameter Piston : 50 mm

Langkah Torak : 49,5 mm

Sistem Pendinginan : Pendinginan Udara

Minyak Pelumas : 0,8 liter pada pergantian periodik

Sistem Pengapian : CDI, tanpa platina

43

Page 44: kerja praktek

Hasil Perhitungan thermodinamika :

Tekanan pada titik 1 (P1) : 14,7 Psia

Temperatur pada titik 1 (T1) : 3030K

Tekanan pada titik 2 (P2) : 189,08 Psia

Temperatur pada titik 2 (T2) : 628,630 K

Tekanan pada titik 3 (P3) : 2586,6 Psia

Temperatur pada titik 3 (T3) : 4070,50 K

Tekanan pada titik 4 (P4) : 201,08 Psia

Temperatur pada titik 4 (T4) : 1961,960 K

Panas yang bekerja (Wnet) : 304,89 BTU/lb

Effisiensi thermal (ήth) : 0,518 = 51,8%

Hasil Modifikasi Perhitungan thermodinamika :

Tekanan pada titik 1 (P1) : 14,7 Psia

Temperatur pada titik 1 (T1) : 3030K

Tekanan pada titik 2 (P2) : 318,55 Psia

Temperatur pada titik 2 (T2) : 730,230 K

Tekanan pada titik 3 (P3) : 3650,58 Psia

Temperatur pada titik 3 (T3) : 4172,160 K

Tekanan pada titik 4 (P4) : 168,43 Psia

Temperatur pada titik 4 (T4) : 1732,460 K

Panas yang bekerja (Wnet) : 344,13 BTU/lb

Effisiensi thermal (ήth) : 0,585 = 58,5%

Dari data-data perhitungan diatas, hasil perhtiungan tersebut sebagai acuan

untuk memudahkan penelitian yang selanjutnya.

5.2. Saran

Untuk lebih dapat menyempurnakan perancangan ini diwaktu yang akan

datang, maka penulis menyampaikan saran atau pesan sebagai berikut :

44