Proposal Kerja Praktek
-
Upload
ikky-rizki-perdana -
Category
Documents
-
view
851 -
download
41
Transcript of Proposal Kerja Praktek
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertambangan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk melakukan pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan,
pemanfaatan dan penjualan bahan galian. Bahan galian disini dapat terdiri
dari batubara, minyak atau emas.
Sebenarnya kegiatan pertambangan memiliki kegiatan yang
berkelanjutan yang dari langkah 1 ke langkah berikutnya dapat mengurangin
resiko kerugian dalam tambang. Tapi ada kegiatan yang berlangsung secara
bersamaan.
Berikut merupakan kegiatan-kegiatan dalam pertambangan:
a. Penyelidikan Umum (prospecting)
b. Eksplorasi : eksplorasi pendahuluan, eksplorasi rinci
c. Studi kelayakan : teknik, ekonomik, lingkungan (termasuk studi amdal)
d. Persiapan produksi (development, construction)
e. Penambangan (Pembongkaran, Pemuatan,Pengangkutan, Penimbunan)
f. Reklamasi dan Pengelolaan Lingkungan
g. Pengolahan (mineral dressing)
h. Pemurnian / metalurgi ekstraksi
i. Pemasaran
j. Corporate Social Responsibility (CSR)
k. Pengakhiran Tambang (Mine Closure) / Reklamasi
Sekilas tentang Sistem Manajemen K3, secara normatif sebagaimana
terdapat pada PER. 05/MEN/1996 pasal 1, Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
1
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
pengembangan, penerapan, pen capaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan K3 dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Tujuan dan sasaran SMK3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat kerja yang
melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif. Karena Sistem Manajemen K3 bukan hanya tuntutan
pemerintah, masyarakat, pasar, atau dunia internasional saja tetapi juga
tanggungjawab pengusaha untuk menyediakan tempat kerja yang aman.
Selain itu penerapan Sistem Manajemen K3 juga mempunyai banyak manfaat
bagi industri kita antara lain :
Manfaat langsung:
a. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja
b. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja
c. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja
merasa aman dalam bekerja.
Di samping itu juga, Sistem Manajemen K3 juga memiliki banyak manfaat
tidak langsung yakni:
a. Meningkatkan image market terhadap perusahaan
b. Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan
c. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat
umur alat semakin lama
Operasi KPC berada di sekitar Sangatta, ibukota Kabupaten Kutai
Timur (Katim), di Kalimantan Timur provinsi Indonesia. Kota ini adalah di
Sungai Sangatta, 50 km sebelah utara dari khatulistiwa di pantai timur Pulau
Kalimantan, 180 km sebelah utara dari Samarinda ibukota provinsi dan 310
km sebelah utara dari pusat penduduk utama Balikpapan.
2
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang berdiri sejak tahun 1991. Pada
tahun 2007 perusahaan tambang ini memperkerjakan lebih dari 3.500
karyawan dan 5.000 karyawan kontraktor.
1.2. Maksud dan Tujuan
Tujuan kerja praktek adalah agar mahasiswa dapat memahami dan
membandingkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan pelaksanaan di
lapangan sehingga ilmu yang diperoleh dapat berkembang dengan
mengaplikasikannya di lapangan. Selain itu juga merupakan salah satu
persyaratan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan program S-1 Jurusan
Teknik Sipil Universitas Majalengka.
Kerja Praktek ini dilakukan di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) mulai
tanggal 21 Januari 2013 s.d 31 Maret 2013 atau kurang lebih dalam waktu 3
bulan.
1.3. Batasan Masalah
Dalam proposal ini terdapat beberapa batasan masalah yakni akan
mengkaji tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
di PT. Kaltim Prima Coal (KPC).
1.4. Ruang Lingkup Kerja Praktek
Ruang Lingkup Kerja Praktek kami meliputi Sistem Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimatan
Timur.
1.5. Sistematika Penulisan
Proposal Kerja Praktek ini disusun dalam 4 bab yang dijabarkan
sebagai berikut :
3
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
BAB Kajian
Bab 1
berisi informasi umum proyek/tempat KP, hal-hal yang menjadi
pertimbangan mengapa proyek tersebut cukup pantas untuk
dijadikan tempat Kerja Praktek.
Bab II
berisi informasi proyek yang diperoleh dari hasil mempelajari
dokumen-dokumen yang diperoleh pada saat kerja praktek
tersebut yang bisa terdiri dari dokumen kontrak, dokumen lelang,
gambar kerja dan spesifikasi teknis, laporan harian atau mingguan
serta risalah-risalah rapat proyek. Unsur-unsur pelaksana proyek
sebaiknya dijelaskan dengan bantuan bagan organisasi yang
menunjukkan keterkaitan tugas dan kewajibannya masing-masing
Bab III
berisi informasi mengenai pelaksanaan proyek secara umum,
sehingga dapat menjadi gambaran mengenai apa saja yang terjadi
atau dilaksanakan pada proyek tersebut. Untuk menceritakan bab
ini ada baiknya disertai foto-foto yang mendukung.
Bab IV
jika bab III menceritakan secara umum dari pelaksanaan proyek
tersebut maka pada bab IV mahasiswa dapat memilih untuk fokus
pada suatu masalah yang dijumpai dan menceritakannya secara
detail. Apabila cukup banyak yang dapat dibahas maka dapat
dikembangkan menjadi Bab V.
Bab V
Bab Akhir (dapat Bab V atau Bab VI) berisi pembahasan dan
kesimpulan. Apabila ada saran-saran yang hendak disampaikan
maka sebaiknya saran ditujukan kepada mahasiswa berikutnya
yang akan melaksanakan kerja praktek dan bukannya saran ke
pelaku proyek.
4
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
BAB II
GAMBARAN LOKASI PROYEK
2.1. GAMBARAN UMUM PT KPC SANGATTA KALTIM
Operasi KPC berada di sekitar Sangatta, ibukota Kabupaten Kutai
Timur (Katim), di Kalimantan Timur provinsi Indonesia. Kota ini adalah di
Sungai Sangatta, 50 km sebelah utara dari khatulistiwa di pantai timur Pulau
Kalimantan, 180 km sebelah utara dari Samarinda ibukota provinsi dan 310
km sebelah utara dari pusat penduduk utama Balikpapan.
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang berdiri sejak tahun 1991. Pada tahun
2007 perusahaan tambang ini memperkerjakan lebih dari 3.500 karyawan dan
5.000 karyawan kontraktor.
Kegiatan tambang batubara di pinggir kota Sangata di kelola oleh PT
KPC. Area penambangannya sangat luas dan merupakan tambang batubara
terbuka. Di area penambangan, beraneka macam kendaraan berat sibuk
melakukan kegiatan penambangan. Excavator menggali, mengambil,
kemudian menumpahkan batubara ke dalam bak dump truck yang sudah siap
menunggu. Dump truck yang sudah penuh batubara kemudian berjalan
menuju tempat penampungan sementara di pelabuhan. Dari tempat
penampungan sementara, batubara dimasukkan ke dalam kapal pengangkut
dengan menggunakan belt conveyor.
Muatan kapal pengangkut cukup banyak. Untuk kapal ukuran kecil,
sekali angkut mencapai antara empat puluh ribu sampai delapan puluh ribu
ton. Konon, jumlah produksi penambangan batubara oleh PT KPC di Sangata
pada tahun 2007 mencapai sekitar 40 juta ton. Sebagian besar di export dan
sebagian kecil untuk kebutuhan pembangkit listrik PLN.
Sebagai penambang batu bara besar milik keluarga Bakri, perusahaan
ini membangun komplek elit tempat hunian para karyawannya. Dengan
fasilitas yang lengkap, mewah, dan modern, fasilitas ini meliputi perkantoran,
perumahan, fasilitas olahraga, klinik kesehatan, pendidikan, ibadah, dsb.
5
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
Fasilitas olahraganya sangat lengkap, meliputi lapangan tenis,
badminton, bola voli, lapangan bola, kolam renang dan lapangan golf.
Bahkan bandara Tanjung Bara, juga berada dalam komplek penambangan
batubara PT KPC.
6
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
BAB III
BAHASAN KERJA PRAKTEK
3.1. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang
memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar
dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak
asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah,
mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).
Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya
(cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka
panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan
datang.
Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi
dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar
pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-
usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan –gangguan
kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja,
serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Keselamatan kerja sama dengan Hygiene Perusahaan.
Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
a. Sasarannya adalah manusia
b. Bersifat medis.
Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik,
mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau
gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk
berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.
Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang
sehat tetap sehat dan bukan sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan
7
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama dibidang
kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan
timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin.
Status kesehatan seseorang, menurut Blum (1981) ditentukan oleh
empat faktor yakni :
1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik /
anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme)
dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan, pekerjaan).
2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.
3. pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan
kecacatan, rehabilitasi, dan
4. genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.
Demikian pula status kesehatan pekerja sangat mempengaruhi
produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil
kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu
kesehatannya”.
Menurut Suma’mur (1976) Kesehatan kerja merupakan spesialisasi
ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/
masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik
fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap
penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan
lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum. Konsep kesehatan kerja
dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar “kesehatan pada sektor
industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua
orang dalam melakukan pekerjaannya.
Keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
a. Sasarannya adalah lingkungan kerja
b. Bersifat teknik.
Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan kerja (atau sebaliknya)
bermacam macam ; ada yang menyebutnya Higiene Perusahaan dan
8
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
Kesehatan Kerja (Hyperkes) dan ada yang hanya disingkat K3, dan dalam
istilah asing dikenal Occupational Safety and Health.
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari
sering disebut dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya serta hasil budaya dan karyanya.
Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja.
Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa
yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta
benda atau kerugian terhadap proses.
Dewasa ini pembangunan nasional tergantung banyak kepada
kualitas, kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia termasuk
praktisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dari segi dunia usaha
diperlukan produktivitas dan daya saing yang baik agar dapat berkiprah
dalam bisnis internasional maupun domestik. Salah satu faktor yang harus
dibina sebaik-baiknya adalah implementasi K3 dalam berbagai aktivitas
masyarakat khususnya dalam dunia kerja.
Pengertian Hampir Celaka, yang dalam istilah safety disebut dengan
insiden (incident), ada juga yang menyebutkan dengan istilah “near-miss”
atau “near-accident”, adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan dimana dengan keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan
bahaya terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses
kerja.
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum? Ada tiga aspek utama
hukum K3 yaitu norma keselamatan, kesehatan kerja, dan kerja nyata. Norma
keselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja
serta lingkungan kerja yang tidak kondusif.
9
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja, kemudian
mencegah terjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja. Konsep ini juga
mencegah pencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat
kerja.Norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu
menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya.
3.2 Ruang Lingkup K3 Pertambangan
Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut (Rachman,
1990) :
a. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang
di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya
akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.
b. Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :
1) Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
2) Peralatan dan bahan yang dipergunakan
3) Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.
4) Proses produksi
5) Karakteristik dan sifat pekerjaan
6) Teknologi dan metodologi kerja
Yang dimaksud keselamatan kerja antara lain berupa:
a. Manajemen risiko,
b. Program keselamatan kerja,
c. Pelatihan dan pendidikan keselamatan kerja,
d. Administrasi keselamatan kerja,
e. Manajemen keadaan darurat,
f. Inspeksi dan Audit keselamatan kerja,
g. Pencegahan dan penyelidikan kecelakaan.
Yang dimaksud kesehatan kerja antara lain berupa:
a. Program kesehatan kerja
10
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
b. Pemeriksaan kesehatan pekerja,
c. Pencegahan penyakit akibat kerja,
d. Diagnosis dan pemeriksaan penyakit akibat kerja
e. Hiegiene dan sanitasi,
f. Pengelolaan makanan, minuman dan gizi kerja, dan Ergonomis
Yang dimaksud kesehatan kerja antara lain berupa:
a. Pengendalian debu,
b. Pengendalian kebisingan,
c. Pengendalian getaran,
d. Pencahayaan,
e. Kualitas udara kerja (kuantitas dan kualitas)
f. Pengendalian radiasi
g. House keeping.
3.3 Sistem Manajemen K3.
Sedangkan pengawasan Keselamatan Operasi Pertambangan
dilaksanakan dengan tujuan menciptakan kegiatan operasi pertambangan
yang aman dan selamat. Ruang lingkup Keselamatan Operasi Pertambangan
meliputi:
1. Evaluasi laporan hasil kajian,
2. Pemenuhan standardisasi instalasi,
3. Pengamanan instalasi,
4. Kelayakan sarana, prasarana dan instalasi peralatan pertambangan
5. Kompetensi tenaga teknik.
Pelaksanaan pengawasan K3 dan keselamatan operasi pertambangan
dilaksanakan dalam bentuk:
3.3.1 Pengawasan Administratif
Pengawasan administratif meliputi:
1. Bahan peledak (Format IVi / Rekomendasi)
2. Laporan kecelakaan (Format IIIi; Vi; Vii; VIIi; VIIIi; IXi)
11
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
3. Peralatan (dokumen untuk perijinan)
4. Persetujuan (dokumen kajian, tinggi jenjang, ventilasi, penyanggaan, dan
lain-lain)
5. Laporan pelaksanaan program K3 (Triwulan)
6. Rencana Kerja Tahunan Teknis dan Lingkungan (RKTTL)
b. Pengawasan Operasional / Lapangan
3.3.2 Pengawasan operasional / lapangan meliputi:
1. Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Inspeksi dilaksanakan oleh PIT/IT dengan berkoordinasi dengan
pengawas pusat dan daerah berdasarkan prosedur tetap dan KTT
diposisikan sebagai mitra. Contoh objek yang diinspeksi antara lain area
penambangan, haul road, perbengkelan, pabrik, pengolahan, pelabuhan,
fasilitas dan instalasi lainnya.
3. Pemeriksaan / Penyelidikan Kecelakaan
4. Pemeriksaan / Penyelidikan Kejadian Berbahaya
5. Pengujian Kelayakan Sarana dan Peralatan
6. Pengujian Kondisi Lingkungan Kerja
3.3.3 Pengujian kelayakan peralatan, sarana dan instalasi
Pengujian peralatan sarana dan instalasi meliputi:
1. Sistem Ventilasi,
2. Sistem Penyanggaan,
3. Kestabilan Lereng,
4. Gudang Bahan Peledak
5. Penimbunan Bahan Bakar Cair
6. Kapal Keruk
7. Kapal Isap
8. Alat Angkut Orang, Barang, dan Material
9. Alat Angkat
10. Bejana Bertekanan
11. Instalasi Pipa
12
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
12. Pressure Safety Valve
13. Peralatan Listrik
3.3.4 Pengujian/penilaian kompetensi
Pengujian/penilaian kompetensi meliputi;
1. Penilaian kompetensi calon Kepala Teknik Tambang
2. Pengujian kompetensi Juru Ledak
3. Pengujian Kompetensi Juru Ukur
4. Pengujian Kompetensi Pengawas Operasional (POP; POM; POU)
5. Pengujian Kompetensi Juru Las (bekerja sama dengan pihak ke-3)
6. Pengujian Kompetensi Operator alat angkat (bekerja sama dengan pihak
ke-3)
Pelaksanaan pengawasan K3 dan keselamatan operasi pertambangan
bukan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat, tetapi juga dilaksanakan oleh
Pemerintah Provinsi (Dekonsentrasi) dan Pemerintah Kabupaten/Kota
(Desentralisasi).
Upaya dekonsentrasi pengawasan K3 dan keselamatan operasi
pertambangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi antara lain:
a. Melakukan supervisi terhadap pengawasan K3 dan keselamatan operasi
pertambangan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota :
1. Hasil Inspeksi
2. Hasil investigasi kecelakaan/kejadian berbahaya
3. Proses perizinan
4. Rekomendasi
b. Melakukan inventarisasi terhadap:
1. Statistik Kecelakaan
2. Pembelian dan Penggunaan dan stok bahan peledak
3. Jumlah dan jenis perizinan
13
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
3.4 Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja :
Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak
dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak
membawa keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan
kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat
yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja
maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara
menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab
kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)
Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan
mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.
Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-
akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat
dilakukan atau tidak.
Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan
dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-
baiknya selektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
gizi pegawai.
e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi
kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
14
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
3.5 Penutup
Saya sangat mengharapkan bantuan dari pihak PT Kaltim Prima Coal
untuk dapat menerima saya mahasiswa Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil
Universitas Majalengka untuk melaksanakan Kerja Praktek tersebut.
Demikianlah Proposal Kerja Praktek ini saya buat, kiranya dapat
dijadikan sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan untuk melaksanakan
Kerja Praktek di PT Kaltim Prima Coal. Atas perhatiannya saya ucapkan
terima kasih.
Majalengka,23 Oktober 2012 Hormat Saya
DEA RIZKI PERDANA
15
Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ergonomi-fit.blogspot.com/2012/02/sistem-manajemen-k3.html ( di
download pada tanggal 4 Oktober 2012 )
2. http : //kpc.co.id ( dilihat pada tanggal 4 Oktober 2012 )
3. http://waridnurdiansyah.blogspot.com/2010/02/keselamatan-dan-kesehatan-
kerja-k3.html ( di download pada tanggal 4 Oktober 2012 )
4. Mangkunegara (2002, p.165)
5. Suma’mur (1976)
6. Blum (1981)
16