KEPUTUSAN NOMOR 132 Tahun 2017 TENTANG …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2018/71_dinas...
Transcript of KEPUTUSAN NOMOR 132 Tahun 2017 TENTANG …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2018/71_dinas...
1
KEPUTUSAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 132 Tahun 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH TAHUN 2016 – 2021
RENCANA STRATEGIS
DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG
TAHUN 2016 – 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, bahwa bangsa Indonesia secara tegas menghendaki agar
ditengah reformasi sistem pemerintahan sentralistik menuju desentralistik,
Pemerintah Daerah dan masyarakat serta seluruh elemen stakeholder
Pemerintahan Daerah harus mengarahkan berbagai kebijakan dalam kerangka
implementasi kebijakan otonomi daerah pada perwujudan kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, keberdayaan
masyarakat dan optimalisasi peran serta masyarakat dalam proses
pemerintahan. Setelah dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada
tanggal 17 Februari 2016 serta untuk mewujudkan amanat Undang-undang
tersebut, maka disusunlah RPJMD sebagai suatu acuan dalam pelaksanaan
pembangunan untuk lima tahun kedepan.
Arah Pembangunan yang tepat pada periode 5 (lima) tahun telah
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017-2021. Untuk itu, perlu
segera disusun dan ditetapkan arah dan tujuan selama lima tahun ke depan
dalam Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang Periode 2017-2021 untuk mendukung RPJMD yang telah disusun serta
agar sistem penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Gunungkidul dapat
tercapai dengan baik sekaligus selaras dengan RPJMD. Masing-masing
aparatur negara yang memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam bidang
tugasnya masing-masing harus mampu menampilkan akuntabilitas kinerjanya
2
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sehingga terjadi sinkronisasi
antara perencanaan ideal yang dicanangkan dengan keluaran dan manfaat
yang dihasilkan.
Dalam mewujudkan arah dan tujuan pembangunan terutama dalam
membangun aparatur negara yang profesional serta memahami tugas dan
fungsinya, diperlukan keterpaduan langkah dan koordinasi yang optimal agar
penyelenggaraan pemerintahan berjalan efektif, stabil dan dinamis. Selain itu
diperlukan instrumen yang mampu mengukur indikator pertanggungjawaban
setiap penyelenggara negara dan pemerintahan. Sebagai penyelenggara negara,
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul wajib untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi, dan peranannya dalam
pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan berdasarkan
perencanaan strategis yang ditetapkan.
Rencana Strategis (Renstra) PD memuat latar belakang, landasan
hukum, maksud dan tujuan, sistematika, tugas, fungsi, struktur organisasi,
sumber daya, kinerja pelayanan, identifikasi permasalahan, visi, misi dan
program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, telaahan renstra
Kementerian/Lembaga, dan renstra PD, telaahan rencana tata ruang wilayah
dan kajian lingkungan hidup strategis, penentuan isu strategis, tujuan dan
sasaran jangka menengah PD, strategi dan kebijakan, perumusan strategi,
rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif. Pendanaan indikatif mencakup: program dan kegiatan
lokalitas kewenangan PD, program dan kegiatan lintas PD, program dan
kegiatan kewilayahan, indikator kinerja PD dan kegiatan pembangunan yang
sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing perangkat daerah otonom.
Renstra PD ini wajib dibuat oleh masing-masing satuan kerja di lingkungan
Pemerintah Daerah.
Perencanaan Strategis merupakan kebutuhan organisasi untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dan merupakan serangkaian
rencana tindakan dan kegiatan yang dibuat oleh organisasi untuk
diimplementasikan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Rencana Strategis ini dibuat sebagai petunjuk dan penentu arah, sasaran dan
tujuan, serta cara bagaimana mandat organisasi dapat dilaksanakan sesuai
prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam rangka
mencapai Visi dan Misi Kabupaten Gunungkidul.
1.2. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah
Istimewa Yogyakarta;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2006 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
11. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 69 Tahun 2013
tentang Tata Cara Koordinasi Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan
dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang DaerahKabupaten Gunungkidul
Tahun 2005–2025; Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 18
Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah
dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;
4
13. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul;
dan
14. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang.
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Kabupaten Gunungkidul dimaksudkan untuk memberikan pedoman
umum (guide line) dan arahan bagi jajaran Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya
dalam penyusunan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pertanahan dan penataan ruang di Kabupaten
Gunungkidul.
1.3.2. Tujuan
Tujuannya antara lain untuk menjawab isu-isu strategis yang akan
diselesaikan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang yaitu
“Pembangunan Dilaksanakan sesuai dengan Tata Ruang Wilayah”. Selain
itu dokumen ini juga ditujukan untuk mewujudkan kesamaan
pandangan, sikap dan komitmen antara pimpinan dan staf dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab dengan baik melalui
perumusan bersama tujuan, sasaran, dan strategi yang akan
dilaksanakan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang selama lima tahun ke
depan.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Dokumen Rencana Strategis ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang
5
2.2. Sumber Daya Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang
4.2. Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
4.2.1. Perumusan Strategi
4.2.2. Perumusan Kebijakan
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP
6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Tugas dan fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang telah diwadahi dan terukur
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016.
Adapun tugas dan fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang adalah sebagai
berikut:
2.1.1. Tugas
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang pertanahan dan
tata ruang.
2.1.2. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas di atas, Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan umum di bidang pertanahan dan tata ruang;
b. perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan dan tata ruang;
c. penyusunan rencana kinerja dan perjanjian kinerja di bidang
pertanahan dan tata ruang;
d. penataan, pengelolaan, pengendalian, pengawasan dan penerbitan
pemanfaatan tanah pemerintah daerah;
e. fasilitasi penataan, pengelolaan, pengendalian, pengawasan dan
penerbitan pemanfaatan tanah Kasultanan (SG), tanah Kadipaten
(PG), dan tanah desa;
f. pelaksanaan administrasi, pengendalian, dan penanganan
permasalahan pertanahan;
g. fasilitasi administrasi, pengendalian, dan penanganan permasalahan
pertanahan;
h. penyelesaian permasalahan ganti rugi tanah untuk kepentingan
umum;
i. fasilitasi pengendalian pengelolaan tanah desa;
j. penyusunan dan evaluasi rencana tata ruang wilayah;
k. penyusunan dan evaluasi rencana rinci kawasan strategis dan
kawasan perkotaan;
l. penyusunan dan evaluasi rencana tata bangunan dan tata lingkungan
kawasan strategis dan kawasan perkotaan;
m. pengendalian teknis di bidang pertanahan dan tata ruang;
7
n. penyelenggaraan system pengendalian intern di bidang pertanahan
dan tata ruang;
o. penyusunan dan penerapan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang pertanahan dan tata ruang;
p. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang
pertanahan dan tata ruang; dan
q. pengelolaan UPT.
2.1.3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang berdasarkan
Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 63 Tahun 2016, terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri dari :
1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
2) Subbagian Umum;
c. Bidang Pertanahan terdiri dari :
1) Seksi Inventarisasi dan Identifikasi Pertanahan;
2) Seksi Pemanfaatan Pertanahan;
3) Seksi Sengketa Tanah;
d. Bidang Pengaturan dan Pembinaan Tata Ruang terdiri dari :
1) Seksi Pengaturan Tata Ruang Wilayah dan Tata Ruang Rinci;
2) Seksi Pengaturan Tata Bangunan dan Tata Lingkungan;
3) Seksi Pembinaan Tata Ruang;
e. Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan terdiri dari :
1) Seksi Administrasi dan Pengendalian Pertanahan;
2) Seksi Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang;
3) Seksi Data dan Informasi;
f. UPT; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
9
2.2. Sumber Daya Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
2.2.1. Kondisi Kepegawaian
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut,
didukung sumber daya manusia yang memadai dengan jumlah
pegawai sebanyak 29 orang pada awal tahun 2017, yang terdiri dari
Golongan I sebanyak 1 orang, golongan II sebanyak 3 orang,
golongan III sebanyak 18 orang dan golongan IV sebanyak 7 orang.
Jumlah pegawai selengkapnya dapat di lihat pada Tabel 2.1 yang
menunjukkan jumlah pegawai berdasarkan golongan/ruang atau
kepangkatan.
Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan/Ruang Atau Kepangkatan
No. Golongan/
Ruang Kepangkatan
Jumlah Orang
Laki-
Laki Perempuan
1 IV / e Pembina Utama
IV / d Pembina Utama Madya
IV / c Pembina Utama Muda
IV / b Pembina Tingkat I 1 1
IV / a Pembina 2 3
2 III / d Penata Tingkat I 2 2
III / c Penata 4 2
III / b Penata Muda Tingkat I 3 3
III/ a Penata Muda 2
3 II / d Pengatur Tingkat I
II / c Pengatur 1 2
II / b Pengatur Muda Tingkat I
II / a Pengatur Muda
4 I / d Juru Tingkat I
I / c Juru 1
I / b Juru Muda Tingkat I
I / a Juru Muda
Jumlah 16 13
Sumber : Subbagian Umum OPD
Dari jumlah 29 orang pegawai tersebut, 16 (enam belas ) orang
menduduki jabatan struktural dan sisanya 13 (tiga belas ) orang
menjalankan fungsinya sebagai staf pada bidang maupun sekretariat
10
yang ada sesuai dengan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 63
Tahun 2016. Jumlah pegawai berdasarkan jabatan struktural dapat
dilihat pada Tabel 2.2
Tabel 2.2
Jumlah Pegawai yang Menduduki Jabatan Struktural
No. Jenis Jabatan
Nama Jabatan Jumlah
1. Eselon II Kepala 1
2. Eselon III a. Sekretaris
b. Kepala Bidang Pertanahan
c. Kepala Bidang Pengaturan dan
Pembinaan Tata Ruang
d. Kepala Bidang Pelaksanaan dan
Pengawasan
1
1
1
1
3. Eselon IV a. Kepala Sub Bagian Perencanaan
dan Keuangan
b. Kepala Sub Bagian Umum
c. Kepala Seksi Inventarisasi dan
Identifikasai Pertanahan
d. Kepala Seksi Pemanfaatan
Pertanahan
e. Kepala Seksi Sengketa Tanah
f. Kepala Seksi Pengaturan Tata
Ruang Wilayah dan Tata Ruang
Rinci
g. Kepala Seksi Pengaturan Tata
Bangunan dan Tata Lingkungan
h. Kepala Seksi Pembinaan Tata
Ruang
i. Kepala Seksi Administrasi dan
Pengendalian Pertanahan
j. Kepala Seksi Pelaksanaan dan
Pengawasan Tata Ruang
k. Kepala Seksi Data dan Informasi
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
JUMLAH 16
Sumber : Subbagian Umum OPD
11
2.2.2. Sarana Prasarana
Sarana prasarana yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan
tugas Dinas Pertanahan dan Tata Ruang dapat dirinci sebagai
berikut:
Tabel 2.3
Sarana dan Prasarana Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
No. Nama Barang Jumlah (buah) Nilai Aset Kondisi
1 Tanah dan Bangunan Kantor Pemerintah
2.605 m2, dan
618 m2 1.096.978.000
2 Mobil 4 433.760.000 2 baik, 2 kurang baik
3 Sepeda motor 14 185.656.000 Baik
4 Alat ukur universal (GPS) 4 12.492.500 baik
5 Genset 1 8.351.500 baik 6 Mesin ketik 11 13.843.750 baik 7 Lemari besi 3 1.500.000 baik 8 Rak kayu 5 1.000.000 baik 9 Filling kabinet 15 20.700.000 baik 10 Filling kayu 1 150.000 baik 11 Brangkas/peti uang 4 1.750.000 baik 12 Lemari kaca 1 2.230.000 baik 13 White Board 2 2.992.000 baik 14 Lemari Kayu 19 21.662.500 baik 15 Kursi kayu 17 7.280.000 baik 16 Meja rapat 17 13.600.000 baik 17 Meja tulis 8 1.444.000 baik 18 Kursi rapat 130 34.077.086 baik 19 Kursi lipat 30 6.450.000 Baik 20 Meja ½ biro 8 6.180.000 baik 21 AC Split 9 51.543.250 baik 22 Kipas angin 2 750.000 baik 23 Wireless 1 440.000 baik 24 Stabilisator 4 2.570.000 Baik 25 Tangga Almunium 1 500.000 baik 26 Mimbar 1 2.000.000 baik 27 Mesin Pompa Air 1 4.959.000 baik
28 Alat Pemadan/Portable 3 2.220.900 baik
29 Komputer 20 146.248.889 bisa dipakai
30 Laptop/Note book 11 94.543.000 bisa dipakai
31 Printer 20 30.642.498 10 baik SUMBER : Data Aset OPD bulan Juni 2017
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Renstra 2017-2021 menyajikan capaian kinerja pelayanan Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul yang disajikan
12
dalam suatu tabel yang menerangkan target dan realisasi dari indikator
kinerja yang ingin dicapai pada tahun 2017-2021.
Pada tahun 2016, program dan kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang berada pada 3 (tiga) OPD yaitu:
Sekretariat Daerah, Bappeda, dan Dinas Pekerjaan Umum. Sedangkan
capaian kinerja tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.4 yang
menerangkan Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja Sekretariat
Pemerintah Daerah, Bappeda, dan Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2016.
13
Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Pelayanan Urusan Pertanahan dan Tata Ruang
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2016
No. Indikator
Kinerja
sesuai Tugas
dan Fungsi
PD
(SPM/IKK/In
dikator lain)
Target Target Renstra PD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
Ket.
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (1
6)
(17) (18) (19) (20) (21) (22)
1 Persentase
ketersediaan
lahan untuk
pembanguna
n
100% 100%
100%
100%
100%
100%
100%
136,8%
88,33%
56,88%
100%
100%
78,28%
136,8%
88,33%
56,88%
100%
100%
78,28%
2 Persentase
penataan
ruang daerah
yang terpadu
terintegrasi
100% 20
%
40
%
60
%
80
%
100
%
100
%
20
%
35
%
50
%
10
0%
87,5
%
83,
33
%
14
Interpretasi Tabel 2.4:
A. Pada indikator ketersediaan lahan untuk pembangunan:
1. Di akhir tahun pertama (2011) target tercapai 136,8%, dikarenakan harga appraisal di bawah harga anggaran sehingga diperoleh luasan yang lebih besar.
2. Di akhir tahun kedua (2012) target tidak tercapai maksimal (88,33%), dikarenakan harga appraisal di atas anggaran sehingga lahan yang diperoleh tidak sesuai target.
3. Di akhir tahun ketiga (2013) target tidak tercapai maksimal (56,88%) dikarenakan: a. Pengadaan tanah untuk parkir di pantai krakal seluas + 4 ha
dilaksanakan oleh kanwil BPN DIY melalui sistem tahapan yang waktunya panjang.
b. Anggaran yang tersedia tidak memenuhi karena harga yang ditetapkan oleh appraisal di atas anggaran yang di sediakan APBD Kabupaten Gunungkidul, sehingga untuk proses pembayarannya dilaksanakan di tahun berikutnya.
4. Di akhir tahun ke enam (2016), target tidak tercapai maksimal (78,28%) dikarenakan adanya kebijakan rasionalisasi anggaran dari pemerintah.
B. Pada indikator penataan ruang daerah yang terpadu terintegrasi: Di akhir tahun kedua dan ketiga, target tidak tercapai dikarenakan: 1. Instrumen pengendalian pemanfaatan ruang belum lengkap yaitu baru
Perda Nomor 6 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul tahun 2010-2030, dan Perda Nomor 11 tahun 2012 tentang Bangunan Gedung.
2. Pemahaman aparat maupun masyarakat terhadap penyelenggaraan penataan ruang darah masih kurang.
15
Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Urusan Pertanahan dan Tata Ruang
Kabupaten Gunungkidul
Kode Rekening Urusan, Bidang Urusan, Program, Kegiatan
Anggaran pada Tahun ke (Rp. 000)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke
(Rp. 000) Rasio Capaian pada Tahun ke
Rata-rata pertumbu
han
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Angg
a ran
Reali
sasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 09 03 15 Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
2.627.146.50
0
6.495.638.000
9.936.895.0
00
23.554.836.
200
27.749.303.
672
2.303.038.33
5
5.723.244.9
10
5.419.685.48
0
22.800.665.
365
19.027.536.
983
87,66
88,11
54,54
96,80
68,57
41,78
27,64
1 09 03 15 02 Penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaata
15.050.000
175.663.925
531.355.96
0
547.296.63
9
950.055.92
4
13.340.000
12.085.000
10.125.000
11.922.000
114.061.60
0
88,64
86,63
64,80
85,31
54,46
21,09
18,72
16
n tanah
1 09 03 15 03 Pengadaan dan atau sertifikasi tanah untuk kepentingan publik
2.612.096.50
0
6.481.688.000
9.921.270.0
00
137.625.00
0
127.675.00
0
2.289.698.33
5
5.711.159.9
10
5.409.560.48
0
84.424.070
24.504.040
87,66
88,11
54,52
61,34
19,19
-1755,58
-1624,45
1 09 03 15 04 Perencanaan Pengadaan Tanah
0 0 0 81.800.000
170.137.50
0 0 0 0
40.407.400
130.456.00
0 0 0 0
49,40
76,68
1 09 03 15 05 Persiapan Pengadaan Tanah
0 0 0 287.300.00
0
601.050.00
0 0 0 0
119.595.05
0
345.791.40
0 0 0 0
41,63
57,53
1 09 03 15 06 Pelaksanaan Pengadaan Tanah
0 0 0 22.870.061.
200
26.243.443.
672 0 0 0
22.459.245.
075
18.234.340.
810 0 0 0
98,20
69,48
1 09 03 15 07 Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah
0 0 0 164.075.00
0
397.537.50
0 0 0 0 85.07
1.770
178.383.13
3 0 0 0 51,8
5 44,8
7
1 05 01 15 Progam Perencanaa
17
n Tata Ruang
1 05 01 15 05 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
97.780
408.500 704.060
566.763
229.890
95.143
393.942
696.350
558.537
214.287
97,3 96,41 98,9 98,55 93,21 77,81 77,35
1 05 01 15 16 Fasilitasi koordinasi penyelenggaraan penataan ruang daerah
40.000 49.500 75.550 79.000 73.890 39.655
43.024 71.735
70.983 66.027 99,14 89,92 94,95 89,85 89,25
18,65 16,80
18
Interpretasi Tabel 2.5:
Untuk program dan kegiatan urusan Pertanahan, rasio antara realisasi dan
anggaran dari tahun pertama sampai dengan tahun terakhir secara umum
baik. Permasalahan pendanaan terjadi pada hal-hal di luar kendali PD
(faktor eksternal) misalnya : kebijakan rasionalisasi anggaran dari
pemerintah pusat dan adanya perbedaan antara harga tanah hasil
appraisal dengan harga rencana dalam APBD.
Sedangkan untuk program dan kegiatan urusan Tata Ruang secara umum
dukungan pendanaan belum sesuai dengan yang dibutuhkan. Misalnya,
dalam kegiatan Penyusunan Rencana Detil Tata Ruang Rinci.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD
2.4.1. Analisis Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi
a. Hasil Analisis Renstra Kementerian/Lembaga
Hal-hal yang menjadi tantangan dan peluang dalam upaya
pengembangan pelayanan OPD adalah:
1. Pemanfaatan agraria yang adil dan berkelanjutan;
2. Terwujudnya ruang yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan; dan
3. Berkurangnya kasus tata ruang dan pertanahan (sengketa,
konflik, dan perkara).
b. Hasil Analisis Renstra Provinsi
Hal-hal yang menjadi tantangan dan peluang dalam upaya
pengembangan pelayanan OPD adalah:
1. Peningkatan kualitas perencanaan dan akurasi data
pertanahan
2. Penataan dan peningkatan fungsi regulasi, serta kebijakan
pengelolaan dan penataan pertanahan di Daerah Istimewa
Yogyakarta
3. Peningkatan kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana
tata ruang
4. Penataan ruang pada kawasan keistimewaan dan kawasan
budaya pendukung keistimewaan
c. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Secara umum berdasarkan kesimpulan dan rekomendasi KLHS,
daya dukung dan daya tampung lingkungan belum terlampaui.
19
Hal ini merupakan peluang bagi peningkatan dan pengembangan
pelayanan PD. Demikian juga perkiraan dampak dan risiko
lingkungan masih bisa tertangani.
2.4.2. Tantangan Pengembangan Pelayanan PD
a. Urusan Pertanahan
Tantangan pengembangan pelayanan Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang Kabupaten Gunungkidul urusan pertanahan adalah masih
adanya bidang tanah yang belum terdaftar dan belum mempunyai
dokumen legalitas (sertipikat). Permasalahan juga terjadi pada
penggunaan tanah-tanah untuk kepentingan umum, penataan
kawasan pantai, serta berbagai kasus pertanahan lain yang
merupakan permasalahan pertanahan di masyarakat. Status
tanah di Gunungkidul terbagi dalam beberapa kategori: Tanah
Kasultanan, Tanah Desa, Tanah Hak Milik (HM), tanah AB, dan
tanah yang sudah menjadi milik masyarakat sebagai harta yang
diwariskan, diupayakan atau hibah, tanah magersari tanah yang
dipinjamkan untuk dipakai baik untuk hunian maupun usaha
dengan bukti kekancingan atau HGU, tanah terlantar (tanah yang
dibiarkan tidak terurus oleh pemiliknya). Urusan pertanahan
keistimewaan diatur dalam Perdais No. 1 tahun 2013 Pasal 48,
yang menyebutkan bahwa dalam melakukan pengelolaan dan
pemanfataan tanah Kasultanan. Dalam hal ini pengelolaan
pemanfaatan tanah terdiri dari:
1) Memfasilitasi penataan terhadap keberadaan tanah Kasultanan
dilakukan melalui proses pendaftaran. Upaya ini dimaksudkan
untuk diperoleh data fisik maupun data yuridis tanah sebagai
dasar untuk memberikan jaminan kepastian hukum serta
sekaligus jaminan perlindungan hukum baik untuk
Kasultanan maupun masyarakat yang menempati tanahnya;
2) Pemeliharaan data tanah dilakukan dengan menyimpan dan
memelihara data-data pemanfaatan tanah Kasultanan sesuai
dengan peruntukannya.
3) Pelestarian, dilakukan dengan perlindungan yaitu upaya
mencegah dan menanggulangi dari kerusakan dan
penelantaran.
4) Pelepasan, hanya dapat dilakukan atas tanah bukan keprabon,
dimana penggunaannya adalah untuk kepentingan umum.
20
Pelepasan tanah desa untuk kepentingan umum harus
dicarikan tanah pengganti yang senilai.
5) Pengawasan, dilaksanakan dengan pemantauan dan
penertiban.
Sertifikasi/pendaftaran tanah Kasultanan menjadi isu
pertanahan yang juga perlu menjadi perhatian. Isu ini terkait
kepentingan pendaftaran tanah tersebut sehingga menurunkan
potensi terjadinya konflik atas tanah tersebut dan tertib
administrasi pertanahan. Pendaftaran ini juga diperkuat dengan
disahkannya UU Nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan
DIY, tanah Kasultanan Yogyakarta didaftarkan dengan maksud
untuk tertib administrasi pertanahan dan untuk memberikan
pengertian kepada Kepala desa khususnya para penggarap bahwa
tanah milik Kasultanan dipergunakan untuk
kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.
b. Urusan Tata Ruang
Tantangan pengembangan pelayanan urusan tata ruang hingga
saat ini adalah masih belum terwujudnya kesesuaian
pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang. Dalam hal
Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang, masih
terkendala dengan instrument dan mekanisme pelaksanaannya.
Masih kurangnya aturan yang terkait dengan Peraturan Zonasi,
Insentif bagi yang memanfaatkan ruang sesuai dengan Rencana
Tata Ruang, Disinsentif bagi yang memanfaatkan ruang tidak
sesuai dengan Rencana Tata Ruang, serta Sanksi bagi pelanggar
aturan Rencana Tata Ruang. Tantangan lain dalam
pengembangan pelayanan urusan tata ruang, yaitu sebagai
berikut:
1) Belum optimalnya pemanfaatan dokumen rencana tata ruang
sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan.
2) Masih tingginya disparitas antar wilayah membutuhkan
percepatan pembangunan perdesaan dan pengembangan kota-
kota kecil dan menengah;
3) Kurangnya percepatan pengembangan kawasan strategis guna
mendorong perkembangan kawasan potensial;
21
4) Tekanan alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi non
pertanian yang menimbulkan dampak terhadap kelestarian
lingkungan.
5) Kurang optimalnya perencanaan perkembangan wilayah pada
kawasan tumbuh cepat seperti kawasan perkotaan;
6) Batas fisik ruang keistimewaan belum dapat diidentifikasi
secara jelas di lapangan dan secara spasial, ruang
keistimewaan bersinggungan secara ketat dengan ruang yang
bersifat privat.
2.4.3. Peluang Pengembangan Pelayanan PD
a. Urusan Pertanahan
Dalam pelaksanaan urusan pertanahan keistimewaan, Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul telah rutin
berkoordinasi berkenaan dengan pemberian hak atas
tanah/sertipikasi tanah dan pemanfaatan tanah Kasultanan,
dengan difasilitasi oleh Pemerintah Daerah DIY serta dibantu oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten Gunungkidul dan Pemerintah
Desa.
b. Urusan Tata Ruang
Dalam penyelenggaraan tata ruang di Kabupaten Gunungkidul,
diperlukan adanya ketaatan dan pengawasan dalam pelaksanaan.
Meskipun demikian, penyelenggaraan penataan ruang perlu
disertai dengan peningkatan fungsi ekonomi dan lingkungan dari
kawasan untuk meningkatkan pemenuhan kepentingan sosial dan
kesejahteraan masyarakat. Arah pengaturan yang digariskan
adalah mengembalikan, menguatkan, memperbaiki dan
mengembangkan tata ruang wilayah kabupaten Gunungkidul
dalam konteks tata ruang DIY yang berbasis kebudayaan,
kepentingan sosial dan kesejahteraan masyarakat secara
berkelanjutan. Peluang dalam pelaksanaan urusan tata ruang
antara lain sebagai berikut:
1) Adanya Perdais tata ruang, sebagai bentuk aturan dan
framework dalam pelaksanaan urusan tata ruang
keistimewaan.
2) Peninjauan kembali RTRW DIY dan Kabupaten Gunungkidul
yang sedang dalam proses penyusunan, sebagai bentuk
penyesuaian RTRW dengan perkembangan tata ruang dan
rencana tata ruang hingga saat ini.
22
3) Komitmen Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam
mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan menciptakan keseimbangan antar wilayah melalui Perda
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2010-2030.
23
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
Perencanaan Strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2017-2021, adalah perencanaan pembangunan yang
merupakan keberlanjutan dari pembangunan tahun-tahun sebelumnya,
sehingga dalam merumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan ke
depan tidak lepas dari kondisi riil capaian pembangunan tahun
sebelumnya.
Identifikasi permasalahan pada tiap urusan dilakukan dengan
memperhatikan capaian indikator kinerja pembangunan dan hasil evaluasi
pembangunan lima tahun terakhir sebagai berikut:
3.1.1. Bidang Pertanahan
1. Belum optimalnya pengelolaan data pertanahan, baik Tanah
Kasultanan, Tanah Desa, dan Tanah Milik Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yang disebabkan oleh belum adanya Sistem
Informasi Pertanahan yang memadai.
2. Masih banyaknya kasus tukar menukar Tanah Desa (pelepasan
hak) yang belum ditindaklanjuti secara administrasi yang
disebabkan oleh belum adanya validitas dan akurasi data
administrasi.
3. Masih banyaknya permohonan pemanfaatan tanah yang tidak
sesuai dengan peruntukannya disebabkan oleh lemahnya
pengawasan dalam hal perizinan pemanfaatan tanah yang belum
memperhatikan peruntukan dan tata ruangnya.
3.1.2. Bidang Tata Ruang
1. Belum sepenuhnya Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten
Gunungkidul menjadi acuan dalam penyusunan program-program
pembangunan dan panduan bagi masyarakat untuk
memanfaatkan ruang yang sesuai rencana tata ruang. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pemahaman aparat dan masyarakat
dalam penyelenggaraan penataan ruang.
2. Belum cukup operasionalnya dokumen Rencana Tata Ruang yang ada untuk dijadikan pedoman dalam perizinan pemanfatan ruang disebabkan oleh keterbatasan anggaran dalam penyusunan Rencana Detil Tata Ruang Rinci .
24
3. Belum optimalnya ketaatan masyarakat terhadap rencana tata
ruang, khususnya yang terkait dengan alih fungsi lahan produktif
untuk kepentingan lain. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
sosialisasi Peraturan tentang penataan ruang.
4. Belum tertatanya ruang warisan budaya yang merupakan ciri
keistimewaan.
Faktor-faktor yang mempegaruhi permasalahan berdasarkan tugas
dan fungsi pelayanan antara lain :
1. Ketersediaan instrumen pengendalian tata ruang.
2. Tingkat pemahaman aparat dan masyarakat terhadap
penyelenggaraan tata ruang.
3. Akurasi dan validitas data pertanahan.
3.2. Telaahan Visi dan Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, setelah kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih dilantik harus menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai penjabaran visi,
misi, dan program kepala daerah terpilih yang berlaku 5 (lima) tahun
sesuai masa jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu daerah yang melaksanakan
pemilihan kepala daerah secara serentak pada tahun 2015 dan kepala
daerah serta wakil kepala daerah telah dilantik pada tanggal 17 Februari
2016. Saat ini penyusunan RPJMD Kabupaten Gunungkidul telah selesai
dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016, yang
diundangkan tanggal 16 Agustus 2016.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai
dokumen perencanaan daerah yang berlaku lima tahun tersebut
selanjutnya harus diterjemahkan dalam perencanaan jangka menengah
Perangkat Daerah (PD) yang selanjutnya disebut Rencana Strategis
Perangkat Daerah (Renstra PD) dengan periode menyesuaikan periode
RPJMD. Renstra PD harus mampu menjabarkan visi, misi, tujuan, sasaran,
dan program pembangunan jangka menengah dalam RPJMD ke dalam visi,
misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan prioritas sesuai tugas dan
fungsi PD.
25
Penentuan arah pembangunan di Kabupaten Gunungkidul
didasarkan pada filosofi atau sesanti yang adiluhung dari leluhur serta
sebagai perspektif ke depan, maka penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016 – 2021 dijiwai filosofi
pembangunan Kabupaten Gunungkidul yaitu: “DHAKSINARGHA
BUMIKARTA” yang memiliki cakrawala yang luas dan mampu menjadi
pedoman bagi daerah dalam menentukan visi, misi, dan arah
pembangunan. Filosofi pembangunan Kabupaten Gunungkidul tersebut
sesuai dengan Filosofi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu: “HAMEMAYU
HAYUNING BAWANA”.
Filosofi pembangunan Kabupaten Gunungkidul DHAKSINARGHA
BUMIKARTA merupakan tekad masyarakat Gunungkidul untuk senantiasa
ingin mewujudkan semboyan yang mengandung harapan agar
Gunungkidul menjadi Daerah yang subur dan makmur, dalam rangka
mencapai Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai cita-cita luhur untuk
mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang berkelanjutan
berdasarkan nilai budaya.
Filosofi pembangunan daerah Kabupaten Gunungkidul yang juga
dilandasi filosofi pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta selanjutnya
menjadi ruh atau jiwa dalam Visi pembangunan daerah sebagai suatu
pernyataan yang merupakan ungkapan atau artikulasi dari citra, nilai arah,
dan tujuan organisasi yang realistis, memberikan kekuatan, semangat, dan
komitmen serta memiliki daya tarik yang dapat dipercaya sebagai pemandu
dalam pelaksanaan aktivitas dan pencapaian tujuan organisasi.
Visi Kabupaten Gunungkidul tahun 2016-2021 adalah:
“Mewujudkan Gunungkidul sebagai daerah tujuan wisata yang
terkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang berdaya saing, maju,
mandiri, dan sejahtera tahun 2021.”
Penjelasan visi sebagai berikut:
Daerah tujuan wisata yang terkemuka dimaknai sebagai sebuah
kondisi kabupaten Gunungkidul mampu menjadi salah satu tujuan wisata
utama menjadi salah satu tujuan wisata utama dalam skala regional dan
nasional. Daerah tujuan wisata yang berbudaya dimaknai bahwa dalam
pengembangan pariwisata yang juga mengoptimalkan potensi dan
kekayaan budaya lokal dengan konsep mengembangkan dan
mempertahankan budaya, adat istiadat, serta nilai-nilai luhur budaya
(keistimewaan). Berbudaya juga dimaknai sebagai kondisi dimana budaya
26
lokal juga mampu menyerap dan menyaring budaya asing namun tetap
mempertahankan identitas budaya lokal.
Masyarakat yang berdaya saing adalah kondisi masyarakat
Gunungkidul dengan tingkat pendidikan dan kesehatan yang baik,
mempunyai kemampuan dan keterampilan memadai untuk bersaing dalam
berbagai bidang.
Masyarakat yang maju adalah kondisi masyarakat Gunungkidul yang
tumbuh dan berkembang secara ekonomi dan dan politik. Ditinjau dari
aspek ekonomi masyarakat yang maju diukur dari tingkat pendapatan yang
lebih baik dan distribusi yang lebih merata. Proses produksi telah
berkembang dengan keterpaduan antar sektor, terutama sektor industri,
sektor pertanian, dan sektor jasa-jasa terutama pariwisata, didukung
pemanfaatan sumber daya alam secara rasional, efisien, dan berwawasan
lingkungan. Dalam aspek politik, masyarakat yang maju adalah
masyarakat yang mampu mengembangkan sistem dan kelembagaan politik
yang demokratis, hak-hak politik masyarakat terjamin, dan peran serta
masyarakat dalam berbagai bidang tinggi.
Masyarakat yang mandiri adalah kondisi masyarakat Gunungkidul
yang memiliki jiwa wirausaha dan kemampuan untuk mengelola dan
memanfatkan potensi yang dimiliki dengan baik, efektif, dan efisien untuk
memenuhi kebutuhan.
Masyarakat yang sejahtera adalah kondisi masyarakat Gunungkidul
yang telah terpenuhi kebutuhan dasar hidup lahir dan batin, yang ditandai
oleh kecukupan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, situasi
keamanan yang kondusif, suasana kehidupan yang religius, rukun, saling
menghormati dan menghargai, serta menjunjung tinggi nilai-nilai
demokrasi dan keadilan.
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, dirumuskan misi sebagai
berikut :
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing.
3. Memantapkan pengelolaan pariwisata yang profesional.
4. Meningkatkan infrastruktur yang memadai untuk menggerakkan
perekonomian yang tangguh berbasis potensi daerah.
5. Mengembangkan sektor-sektor unggulan daerah dan iklim investasi
yang kondusif.
6. Meningkatkan pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam secara
berkelanjutan
27
Adapun sesuai tugas dan fungsinya, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
menjalankan 2 misi :
1. Misi 1 yaitu Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance). Dinas Pertanahan dan Tata Ruang mendukung sasaran
daerah: Akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah Meningkat.
2. Misi 4 yaitu Meningkatkan infrastruktur yang memadai untuk
menggerakkan perekonomian yang tangguh berbasis potensi daerah.
Pada Misi ini Dinas Pertanahan dan Tata Ruang mendukung sasaran
daerah: Infrastruktur publik wilayah meningkat
Untuk mencapai Visi dan Misi tersebut di atas dipengaruhi oleh beberapa
faktor penghambat dan pendorong yaitu:
1. Kurangnya pemahaman aparatur pemerintah tentang tata ruang.
2. Keterbatasan SDM.
3. Keterbatasan Prasarana dan Sarana.
4. Keterbatasan peraturan tata ruang rinci.
5. Ketersediaan anggaran .
6. Komitmen lembaga dalam mewujudkan ruang yang aman, nyaman,
produktif, dan berkelanjutan.
7. Adanya regulasi yang mendukung .
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 3.3.1. Telaah Renstra Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang adalah Dinas daerah yang
mempunyai hubungan dengan Kementrian Agraria dan Tata Ruang.
Dari hasil penelaahan Renstra kementrian, diperoleh rumusan-
rumusan hubungan perencanaan sebagai berikut:
1. Tujuan yang ingin dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul selaras
dengan tujuan yang tercantum dalam Renstra Kementerian
Agraria dan Tata Ruang, antara lain:
a. Mewujudkan keadilan hak atas tanah dan keadilan dalam
pemanfaatan ruang bagi seluruh masyarakat dan dalam rangka
menjadikan tanah untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat.
b. Mewujudkan RPJM 2015-2019 serta untuk menjamin agar
semua kegiatan yang dilaksanakan berjalan secara sistematis,
terukur, terarah dan berorientasi pada hasil (outcome).
28
2. Sasaran yang ingin dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul selaras
dengan sasaran strategis yang tercantum dalam Renstra
Kementerian Agraria dan Tata Ruang antara lain:
a. Meningkatkan kualitas pembangunan kawasan perdesaan
untuk melindungi lahan pertanian dan menekan alih fungsi
lahan produktif dan lahan konservasi.
b. Mempertegas batas kawasan budidaya dan kawasan lindung.
c. Meningkatkan cakupan bidang tanah yang bersertifikat.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis.
3.4.1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
A. Kebijakan penataan ruang wilayah meliputi:
1) pengembangan dan optimalisasi orientasi pembangunan
perekonomian daerah berbasis pertanian, perikanan,
kehutanan, dan pariwisata serta kegiatan budi daya yang lain
secara berdaya guna, berhasil guna, berdaya saing,
berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan;
2) pemantapan fungsi kawasan lindung dan peningkatan
kelestarian fungsi lingkungan hidup yang mampu beradaptasi
terhadap dampak resiko bencana;
3) pengembangan dan pemantapan pusat-pusat pelayanan secara
merata dan seimbang serta terintegrasi dengan sistem jaringan
prasarana wilayah;
4) peningkatan aksesibilitas dan jangkauan pelayanan jaringan
prasarana transportasi, telekomunikasi dan informatika,
sumber daya air, energi, dan prasarana lingkungan yang
handal dan memadai;
5) pengembangan kawasan yang mempunyai nilai strategis sesuai
fungsi dan peningkatan potensi ekonomi wilayah, pelestarian
sosial budaya, pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi
tinggi serta pelestarian fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup; dan
6) Bengembangan ruang darat, ruang bawah tanah, ruang udara
dan ruang laut serta harmonisasi pemanfaatan yang
berwawasan lingkungan.
B. Strategi
29
1) Strategi pengembangan dan optimalisasi orientasi
pembangunan perekonomian daerah berbasis pertanian,
perikanan, kehutanan dan pariwisata serta kegiatan budi daya
yang lain secara berdaya guna, berhasil guna, berdaya saing,
berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan
2) Strategi pemantapan fungsi kawasan lindung dan peningkatan
kelestarian fungsi lingkungan hidup yang mampu beradaptasi
terhadap dampak resiko bencana
3) Strategi pengembangan dan pemantapan pusat-pusat
pelayanan secara merata dan seimbang serta terintegrasi
dengan sistem jaringan prasarana wilayah
4) Strategi peningkatan aksesibilitas dan jangkauan pelayanan
jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi dan
informatika, sumber daya air, energi, dan prasarana
lingkungan yang handal dan memadai
5) Strategi pengembangan kawasan yang mempunyai nilai
strategis sesuai fungsi dan peningkatan potensi ekonomi
wilayah, pelestarian sosial budaya, pendayagunaan
sumberdaya alam dan teknologi tinggi serta pelestarian fungsi
dan daya dukung lingkungan hidup
6) Strategi pengembangan ruang darat, ruang bawah tanah,
ruang udara dan ruang laut serta harmonisasi pemanfaatan
yang berwawasan lingkungan dengan memelihara bumi, air,
udara, serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3.4.2. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Secara umum berdasarkan kesimpulan dan rekomendasi KLHS, daya
dukung dan daya tampung lingkungan belum terlampaui. Hal ini
merupakan peluang bagi peningkatan dan pengembangan pelayanan
PD. Demikian juga perkiraan dampak dan risiko lingkungan masih
bisa tertangani.
3.5. Penentuan isu-isu Strategis.
Berdasarkan peluang dan tantangan PD antara lain :
1. Pemanfaatan agraria yang adil dan berkelanjutan;
2. Terwujudnya ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan;
30
3. Berkurangnya kasus tata ruang dan pertanahan (sengketa, konflik, dan
perkara);
4. Peningkatan kualitas perencanaan dan akurasi data pertanahan;
5. Penataan dan peningkatan fungsi regulasi, serta kebijakan pengelolaan
dan penataan pertanahan di Daerah Istimewa Yogyakarta;
6. Peningkatan kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang;
7. Penataan ruang pada kawasan keistimewaan dan kawasan budaya
pendukung keistimewaan;
maka isu-isu strategis yang berkaitan dan relevan dengan penyelenggaraan
tugas dan fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang adalah sebagai berikut:
3.5.1. Bidang Pertanahan
a. Pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik dalam
rangka penataan, penguasaan, dan pengendalian pertanahan;
b. Masih banyaknya perangkat desa/masyarakat yang
belum/kurang memahami kebijakan administrasi di bidang
pertanahan, sehingga kegiatan penyuluhan hukum/sosialisasi
kebijakan pertanahan perlu terus dilaksanakan;
c. Perlunya data tentang pertanahan yang valid baik Tanah Desa
(yang semula TKD) maupun Tanah Kasultanan (SG) sehingga
perlu dilakukan pendaftaran/pensertipikatan dalam rangka
fasilitasi terhadap kepastian data pertanahan;
d. Dengan banyaknya permasalahan di bidang pertanahan, perlu
adanya langkah partisipatif dan antisipatif dari Pemerintah untuk
menyelesaikan permasalahan di bidang pertanahan;
e. Fasilitasi pemberian izin Gubernur kepada desa, berkaitan dengan
tertib administrasi pertanahan dan pengoptimalan pemanfaatan
tanah desa;
f. Masih banyaknya pengelolaan dan pemanfaatan tanah desa yang
tidak sesuai dengan peruntukannya; dan
g. Masih banyaknya permasalahan tukar-menukar tanah desa yang
tidak disertai dengan data pendukung, sehingga belum dapat
ditindaklanjuti secara administrasi, sehingga menjadi
permasalahan tersendiri bagi Pemerintah Desa.
31
3.5.2. Bidang Tata Ruang
a. Perlu segera menyusun peraturan tentang Penataan Ruang yang
lebih operasional dalam bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati untuk peraturan yang lebih rinci;
b. Pentingnya peninjauan kembali RTRW kabupaten sesuai amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Tata Ruang;
c. Perlunya peningkatan kemampuan aparat perencana maupun
pelaksana pengendali dan pengawas pemanfaatan ruang di
daerah, untuk menjamin pelaksanaan RTR yang semakin
berkualitas dalam rangka pengendalian dan pengawasan
pemanfaatan ruang yang efektif;
d. Perlu upaya-upaya sosialisasi yang lebih memadai melalui
pendekatan sosial budaya guna meningkatkan dukungan
masyarakat terhadap kegiatan penataan ruang, baik dalam
perencanaan, pemanfaatan maupun pengendalian dan
pengawasan pemanfaatan ruang; dan
e. Perlunya peningkatan kesesuaian kawasan lindung, khususnya
perencanaan tata ruang di kawasan lindung terutama di kawasan
lindung setempat, suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya
serta kawasan lindung geologi.
f. Perlunya pengendalian pemanfaatan ruang untuk meningkatkan
kesesuaian terhadap rencana tata ruang;
g. Kurangnya pengendalian pemanfaatan ruang yang berdampak
pada peningkatan alih fungsi lahan pertanian produktif.
32
BAB IV
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Dalam kerangka pencapaian Visi RPJMD 2016 – 2021, Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang melaksanakan Misi pertama yaitu
”Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)”
dengan tujuan ”Mewujudkan Tata kelola Pemerintahan yang baik untuk
meningkatkan pelayanan publik”, pada sasaran daerah “Akuntabilitas
kinerja pemerintah daerah meningkat”; dan Misi keempat yaitu
”Meningkatkan infrastruktur yang memadai untuk menggerakkan
perekonomian yang tangguh berbasis potensi daerah” dengan tujuan
”Mewujudkan pemerataan pembangunan, percepatan, dan pertumbuhan
ekonomi daerah”, pada sasaran daerah “Infrastruktur publik wilayah
meningkat”.
Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
menetapkan tujuan Perangkat Daerah yang merupakan jawaban atas isu-
isu strategis yang akan dicapai pada jangka waktu 5 tahun mendatang,
yaitu ”Pembangunan dilaksanakan sesuai dengan Tata Ruang Wilayah”.
Tujuan perangkat daerah ini selanjutnya diterjemahkan ke dalam sasaran-
sasaran yang ingin dicapai oleh Perangkat Daerah. Dalam perumusan sasaran Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 5
(lima) tahun ke depan selain mempertimbangkan rumusan Tujuan dan
Sasaran Daerah maupun Tujuan Perangkat Daerah, juga dengan
mempertimbangkan Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang. Indikator Kinerja Utama adalah alasan hakiki yang
melatarbelakangi eksistensi Perangkat Daerah dalam jajaran kelembagaan
di daerah. Indikator ini merupakan alat ukur keberhasilan Perangkat
Daerah dalam mencapai tujuan dan/atau sasaran atau kegiatan utama,
serta dapat digunakan sebagai fokus perbaikan kinerja di masa depan.
Indikator Kinerja Utama telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati
Gunungkidul. Adapun Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang tertera pada Tabel 4.1 berikut ini:
33
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
No.
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun
ke
1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1
Pembangunan dilaksanakan sesuai dengan Tata Ruang Wilayah
Pemenuhan Kebutuhan lahan untuk kepentingan publik meningkat
Persentase pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik
76,7 %
100 %
100%
100%
100%
Kualitas Perencanaan Tata Ruang Meningkat
Jumlah dokumen tata ruang yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (PERDA)
- 4 5 6 7
Nilai kinerja Pengaturan, Pembinaan dan Pelaksanaan Penataan Ruang
65 %
69%
73%
75%
78%
Dengan berdasarkan pertimbangan–pertimbangan pada Tujuan dan
Sasaran Daerah, Tujuan Perangkat Daerah, serta Indikator Kinerja Utama
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, maka ditetapkan Sasaran Jangka
Menengah Pelayanan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2016 –
2021 beserta Indikator Kinerjanya disajikan pada Tabel 4.2. berikut ini.
34
Tabel 4.2
Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
NO Sasaran Indikator Sasaran
Target Renstra PD Unit kerja penanggung
jawab Keterangan / Rumus/ Formula
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Pemenuhan
kebutuhan lahan untuk kepentingan publik meningkat
Persentase pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan public
100% 100% 100% 100% 100% Bidang Pertanahan
∑ pemenuhan kebutuhan luasan lahan untuk kepentingan publik
∑ kebutuhan luasan lahan untuk kepentingan publik
X 100 %
2 Kualitas Perencanaan Tata Ruang Meningkat
Jumlah dokumen tata ruang yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (PERDA)
- 4 5 6 7 Bidang Pengaturan
dan Pembinaan Tata Ruang
Menunjukkan jumlah kumulatif dokumen tata ruang yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (PERDA)
Nilai kinerja Pengaturan, Pembinaan dan Pelaksanaan Penataan Ruang
65 % 69% 73% 75% 78% Bidang Pelaksanaan
dan Pengawasan
Hasil Audit Tata Ruang
35
4.2. Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
4.2.1. Perumusan Strategi
Penentuan Alternatif Strategi dengan menggunakan metode SWOT
(kekuatan/strengths, kelemahan/weaknesses, peluang/opportunities,
dan tantangan/threats) Dinas Pertanahan dan Tata Ruang tertera
pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Faktor
Eksternal Faktor Internal
Peluang : 1. Koordinasi yang baik
antara Pemerintah Kabupaten dengan Pemerintah Daerah DIY, Kantor Pertanahan dan Pemerintah Desa
2. Fasilitasi pendanaan dari Pemerintah Daerah DIY
3. Adanya perdais pertanahan dan tata ruang
4. Peninjauan kembali RTRW DIY dan Kabupaten Gunungkidul
5. Komitmen Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan
Tantangan: 1. Masih adanya bidang
tanah yang belum terdaftar dan belum mempunyai dokumen legalitas (sertipikat)
2. Kurang optimalnya pengelolaan Pemanfaatan Tanah
3. Belum optimalnya pemanfaatan dokumen rencana tata ruang
4. Masih tingginya disparitas antar wilayah
5. Kurangnya percepatan pengembangan kawasan strategis
6. Tekanan alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi non pertanian
7. Kurang optimalnya perencanaan perkembangan wilayah
8. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang tata ruang
9. Batas fisik ruang keistimewaan belum dapat diidentifikas
Kekuatan : 1. Komitmen
lembaga dalam mewujudkan ruang yang aman, nyaman,
Alternatif Strategi : 1. Memperkuat komitmen
dalam mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan
2. Melengkapi dan menyempurnakan regulasi
Alternatif Strategi : 1. Mengoptimalkan
pengelolaan pemanfaatan tanah
2. Mengoptimalkan pemanfaatan dokumen rencana tata ruang
3. Meningkatkan kualitas
36
produktif, dan berkelanjutan
2. Adanya regulasi yang mendukung
3. Ketersediaan anggaran
penataan ruang 3. Meningkatkan alokasi
anggaran
perencanaan tata ruang 4. Meningkatkan pembinaan
penataan ruang 5. Meningkatkan
pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang
Kelemahan: 1. Keterbatasa
n SDM 2. Keterbatasa
n Prasarana dan Sarana
3. Keterbatasan peraturan tata ruang rinci
4. Kurangnya pemahaman aparatur pemerintah tentang tata ruang
Alternatif Strategi : 1. Meningkatkan jumlah dan
kompetensi SDM 2. Meningkatkan sarana dan
prasarana 3. Melengkapi peraturan tata
ruang rinci 4. Meningkatkan pemahaman
aparatur pemerintah tentang tata ruang
Alternatif Strategi : Memberdayakan dan mengoptimalkan sumberdaya yang ada untuk menghadapi permasalahan tataruang dan pengelolaan pemanfaatan tanah
37
Alternatif strategi yang dipilih selanjutnya diuraikan kedalam Tabel 4.4. berikut:
Tabel 4.4 Penentuan Strategi Pencapaian Indikator Sasaran
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi
(1) (2) (3) (4)
1. Pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik meningkat
Persentase pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik
Mengoptimalkan pengelolaan pemanfaatan tanah
2. Kualitas Perencanaan Tata Ruang Meningkat
Jumlah dokumen tata ruang yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (PERDA)
Melengkapi dan menyempurnakan regulasi penataan ruang
Persentase cakupan pengendalian tata ruang
1. Meningkatkan pemahaman aparatur pemerintah tentang tata ruang
2. Meningkatkan pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang
4.2.2. Perumusan Kebijakan
Berikut ini disajikan rumusan tujuan, sasaran, strategi dan
kebijakan dalam Tabel 4.5.
38
Tabel 4.5. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Misi 1 Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
Tujuan Sasaran PD Strategi Kebijakan
Pembangunan dilaksanakan sesuai dengan Tata Ruang Wilayah
Pemenuhan Kebutuhan lahan untuk kepentingan publik meningkat
Mengoptimalkan pengelolaan pemanfaatan tanah
Peningkatan penyelenggaraan pelayanan pengadaan tanah untuk kepentingan umum
Misi 4 Meningkatkan infrastruktur yang memadai untuk menggerakkan perekonomian yang tangguh berbasis potensi daerah Pembangunan dilaksanakan sesuai dengan Tata Ruang Wilayah
Kualitas Perencanaan Tata Ruang Meningkat
1. Melengkapi dan menyempurnakan regulasi penataan ruang.
2. Meningkatkan pemahaman aparatur pemerintah tentang tata ruang
3. Meningkatkan pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang
1. Percepatan penyusunan regulasi penataan ruang.
2. Peningkatan
pembinaan penataan ruang.
3. Peningkatan
pengawasan dan pengendalian
39
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi
dalam rangka mencapai setiap tujuan strategisnya, maka langkah
operasionalnya harus dituangkan ke dalam program dan kegiatan
yang merujuk pada RPJPD dan RPJMD dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan tugas dan fungsi Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang Kabupaten Gunungkidul.
Rincian Rencana program dan kegiatan beserta penganggaran dan
indikator keluarannya dapat dilihat pada tabel 5.1. berikut:
40
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016 – 2021
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program
dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja
Penanggung
jawab
Lokasi Tahun - 1 Tahun - 2 Tahun - 3 Tahun - 4 Tahun - 5
Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra
Target Rp.
(juta) Target
Rp. (juta)
Target Rp.
(juta) Target
Rp. (juta)
Target Rp.
(juta) Target
Rp. (juta)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) Pembangunan dilaksanakan sesuai dengan Tata Ruang Wilayah
Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan Perangkat Daerah meningkat
Nilai IKM Perangkat Daerah
2 04 01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Persentase Pemenuhan Kebutuhan Administrasi Perkantoran
100
100 275.104
100 435.300
100 438.460
100 482.306
100 530.536
100 2.161.707
2 04 01 01 01 Penyediaan Jasa, Peralatan, dan Perlengkapan Perkantoran
150 buah 1 rek listrik, 1 rek air, 1 rek telpon, 1 internet 1 unit roda empat 4 unit, roda
220.469.60
0
150 buah 1 rek listrik, 1 rek air, 1 rek telpon, 1 internet 1 unit roda empat 4 unit, roda
335.300.00
0
150 buah 1 rek listrik, 1 rek air, 1 rek telpon, 1 internet 1 unit roda empat 4 unit, roda dua
368.830.000
150 buah 1 rek listrik, 1 rek air, 1 rek telpon, 1 internet 1 unit roda empat 4 unit, roda dua
405.713.00
0
150 buah 1 rek listrik, 1 rek air, 1 rek telpon, 1 internet 1 unit roda empat 4 unit, roda dua
446.28
4.300
1.776.596.900
41
dua 14 unit HVS F 70gr 40 rim, HVS Kw 70gr 6 rim, Buram 6 rim, Stop Map kertas 250 buah, Stop Map Snell 244 buah, Stop Map Kertas Batik 30 buah, Stop Map Plastik 10 buah, Stop Map
dua 15 unit HVS F 70gr 40 rim, HVS Kw 70gr 6 rim, Buram 6 rim, Stop Map kertas 250 buah, Stop Map Snell 244 buah, Stop Map Kertas Batik 30 buah, Stop Map Plastik 10 buah, Stop Map Snel Plastik 10 buah, Spido
15 unit HVS F 70gr 40 rim, HVS Kw 70gr 6 rim, Buram 6 rim, Stop Map kertas 250 buah, Stop Map Snell 244 buah, Stop Map Kertas Batik 30 buah, Stop Map Plastik 10 buah, Stop Map Snel Plastik 10 buah, Spidol WB 12
15 unit HVS F 70gr 40 rim, HVS Kw 70gr 6 rim, Buram 6 rim, Stop Map kertas 250 buah, Stop Map Snell 244 buah, Stop Map Kertas Batik 30 buah, Stop Map Plastik 10 buah, Stop Map Snel Plastik 10 buah, Spidol WB 12
15 unit HVS F 70gr 40 rim, HVS Kw 70gr 6 rim, Buram 6 rim, Stop Map kertas 250 buah, Stop Map Snell 244 buah, Stop Map Kertas Batik 30 buah, Stop Map Plastik 10 buah, Stop Map Snel Plastik 10 buah, Spidol WB 12
42
Snel Plastik 10 buah, Amplop Tanggung 10 dus, Penggaris Mica 30 cm 5 buah, Spidol WB 12 buah, Spidol Permanen 12 buah, Tip Ex 12 buah, Isi Staples kecil 36 buah, Isi staples besar 24
l WB 12 buah, Spidol Permanen 12 buah, Tip Ex 12 buah, Isi Staples kecil 36 buah, Isi staples besar 24 buah, Straples kecil 2 buah, Trigonal 12 buah, Lemkertas glukol besar 6 buah, Buku Sinar Dunia 38 lb 40
buah, Spidol Permanen 12 buah, Tip Ex 12 buah, Isi Staples kecil 36 buah, Isi staples besar 24 buah, Straples kecil 2 buah, Trigonal 12 buah, Lemkertas glukol besar 6 buah, Buku Sinar Dunia 38 lb 40 buah, Buku Folio isi
buah, Spidol Permanen 12 buah, Tip Ex 12 buah, Isi Staples kecil 36 buah, Isi staples besar 24 buah, Straples kecil 2 buah, Trigonal 12 buah, Lemkertas glukol besar 6 buah, Buku Sinar Dunia 38 lb 40 buah, Buku Folio isi
buah, Spidol Permanen 12 buah, Tip Ex 12 buah, Isi Staples kecil 36 buah, Isi staples besar 24 buah, Straples kecil 2 buah, Trigonal 12 buah, Lemkertas glukol besar 6 buah, Buku Sinar Dunia 38 lb 40 buah, Buku Folio isi
43
buah, Straples kecil 2 buah, Trigonal 12 buah, Lemkertas glukol besar 6 buah, Buku Sinar Dunia 38lb 40 buah, Buku Folio isi 100lb 12 buah, Buku Kwarto isi 100
buah, Buku Folio isi 100lb 12 buah, Buku Kwarto isi 100 lb 12 buah, Perforator 1 buah, Batu baterai keci 6 buah, Tinta Cap 12 buah, Tinta blue print 6 buah, Pita daito 6 buah, karbon Folio 1 pak, pensil 2b 12 buah, solatif 2
100lb 12 buah, Buku Kwarto isi 100 lb 12 buah, Perforator 1 buah, Batu baterai keci 6 buah, Tinta Cap 12 buah, Tinta blue print 6 buah, Pita daito 6 buah, karbon Folio 1 pak, pensil 2b 12 buah, solatif 2 buah, rafia 1 gulung,
100lb 12 buah, Buku Kwarto isi 100 lb 12 buah, Perforator 1 buah, Batu baterai keci 6 buah, Tinta Cap 12 buah, Tinta blue print 6 buah, Pita daito 6 buah, karbon Folio 1 pak, pensil 2b 12 buah, solatif 2 buah, rafia 1 gulung, Banta
100lb 12 buah, Buku Kwarto isi 100 lb 12 buah, Perforator 1 buah, Batu baterai keci 6 buah, Tinta Cap 12 buah, Tinta blue print 6 buah, Pita daito 6 buah, karbon Folio 1 pak, pensil 2b 12 buah, solatif 2 buah, rafia 1 gulung,
44
lb 12 buah, Perforator 1 buah, Batu baterai keci 6 buah, Tinta Cap 12 buah, Tinta blue print 6 buah, Pita daito 6 buah, karbon Folio 1 pak, pensil 2b 12 buah, solatif 2 buah, rafia
buah, rafia 1 gulung, Bantalan cap 6 buah, Box Ordner 30 buah Cetak SPPD (NCR) 75 rim, BKP (NCR) 75 buku, Kendali masuk 65 buku, Kendali keluar 65 buku, Disposisi 60 buku, STS (NCR) 75 buku, Abse
Bantalan cap 6 buah, Box Ordner 30 buah Cetak SPPD (NCR) 75 rim, BKP (NCR) 75 buku, Kendali masuk 65 buku, Kendali keluar 65 buku, Disposisi 60 buku, STS (NCR) 75 buku, Absensi PNS 6 buku, Tanda bukti pengeluaran baran
lan cap 6 buah, Box Ordner 30 buah Cetak SPPD (NCR) 75 rim, BKP (NCR) 75 buku, Kendali masuk 65 buku, Kendali keluar 65 buku, Disposisi 60 buku, STS (NCR) 75 buku, Absensi PNS 6 buku, Tanda bukti pengeluaran barang 30
Bantalan cap 6 buah, Box Ordner 30 buah Cetak SPPD (NCR) 75 rim, BKP (NCR) 75 buku, Kendali masuk 65 bu+B1ku, Kendali keluar 65 buku, Disposisi 60 buku, STS (NCR) 75 buku, Absensi PNS 6 buku, Tanda bukti pengeluaran
45
1 gulung, Bantalan cap 6 buah, Box Ordner 30 buah Cetak SPPD (NCR) 75 rim, BKP (NCR) 75 buku, Kendali masuk 65 buku, Kendali keluar 65 buku, Disposisi 60 buku, STS (NCR) 75 buku
nsi PNS 6 buku, Tanda bukti pengeluaran barang 30 buku, Amplop Kop dinas 27x12cm 500 buah, Amplop kop dinas, 28x18cm 500 buah, Amplop kop dinas 34x25cm 400 buah, iklan koran 1 ls, 2 komp
g 30 buku, Amplop Kop dinas 27x12cm 500 buah, Amplop kop dinas, 28x18cm 500 buah, Amplop kop dinas 34x25cm 400 buah, iklan koran 1 ls, 2 komputer, 4 printer, dan 3 laptop,50 buah lampu, roll kabel 1 buah Sapu lidi
buku, Amplop Kop dinas 27x12cm 500 buah, Amplop kop dinas, 28x18cm 500 buah, Amplop kop dinas 34x25cm 400 buah, iklan koran 1 ls, 2 komputer, 4 printer, dan 3 laptop,50 buah lampu, roll kabel 1 buah Sapu lidi gagan
barang 30 buku, Amplop Kop dinas 27x12cm 500 buah, Amplop kop dinas, 28x18cm 500 buah, Amplop kop dinas 34x25cm 400 buah, iklan koran 1 ls, 2 komputer, 4 printer, dan 3 laptop,50 buah lampu, roll kabel 1 buah Sapu
46
, Tanda bukti pembayaran (NCR) 75 buku, Absensi PNS 6 buku, Tanda bukti pengeluaran barang 30 buku, Amplop Kop dinas 27x12cm 500 buah, Amplop kop dinas, 28x18cm
uter, 4 printer, dan 3 laptop,50 buah lampu, roll kabel 1 buah Sapu lidi gagang 5 buah, Sapu ijuk 12 buah, Pel gagang 5 buah, Kain pel 10 buah, Ember sampah 110 buah, Cairan pembersih closet 30 botol, caira
gagang 5 buah, Sapu ijuk 12 buah, Pel gagang 5 buah, Kain pel 10 buah, Ember sampah 110 buah, Cairan pembersih closet 30 botol, cairan pembersih lantai 30 botol, Pewangi ruangan 25 buah, tisue 15 buah, Kanebo 5 buah,
g 5 buah, Sapu ijuk 12 buah, Pel gagang 5 buah, Kain pel 10 buah, Ember sampah 110 buah, Cairan pembersih closet 30 botol, cairan pembersih lantai 30 botol, Pewangi ruangan 25 buah, tisue 15 buah, Kanebo 5 buah, Pembersih
lidi gagang 5 buah, Sapu ijuk 12 buah, Pel gagang 5 buah, Kain pel 10 buah, Ember sampah 110 buah, Cairan pembersih closet 30 botol, cairan pembersih lantai 30 botol, Pewangi ruangan 25 buah, tisue 15 buah, Kanebo 5
47
500 buah, Amplop kop dinas 34x25cm 400 buah, , Blanko pemeriksaan 1 ls, Surat pernyataan bendahara 2 buku, Register penutupan kas 2 buku, Berita acara pemeriksaan
n pembersih lantai 30 botol, Pewangi ruangan 25 buah, tisue 15 buah, Kanebo 5 buah, Pembersih kaca 10 botol, Serok sampah 5 buah 1 surat kabar
Pembersih kaca 10 botol, Serok sampah 5 buah 1 surat kabar
kaca 10 botol, Serok sampah 5 buah 1 surat kabar
buah, Pembersih kaca 10 botol, Serok sampah 5 buah 1 surat kabar
48
kas 2 buku, iklan koran 1 ls, 2 komputer, 4 printer, dan 7 laptop, 1 mesin faxmile, 50 buah lampu, roll kabel 5 buah Sapu lidi gagang 20 buah, Sapu ijuk 21 buah, Pel gagang 10 buah
49
, Kain pel 20 buah, Ember sampah 13 buah, Cairan pembersih closet 30 botol, cairan pembersih lantai 30 botol, Pewangi ruangan 25 buah, tisue 15 buah, Sikat lantai 10
50
buah, Gayung 5 buah, Kanebo 5 buah, Pembersih kaca 10 botol, Serok sampah 20 buah 1 surat kabar
2 04 01 01 02 Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi dan Koordinasi
Dalam provinsi 85 OP, Dalam Kabupaten 45 OP, Luar Daerah 21
54.635.000
100.000.00
0
110.000.000
121.000.00
0
133.10
0.000
518.73
5.000
51
OP - minum snack rapat 350 OS, makan minum rapat 350 OS
2 04 01 02 Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Persentase Pemenuhan Kebutuhan Sarana Prasarana Perkantoran
100
91 345.750
100 332.580
100 897.050
100 986.755
100 1.085.430
100 3.647.565
2 04 01 02 01 Pengadaan / Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3 AC Ruang, Gordyn, 1 kursi kerja pimpinan, 10 Meja rapat,3 stel meja kursi tamu/sofa, 1 dispenser, pirin
121.150.000
AC Ruang, GPS, Meja Kerja, Kursi Kerja, Kursi Rapat
168.200.00
0
AC Ruang, GPS, Meja Kerja, Kursi Kerja, Kursi Rapat
185.020.000
AC Ruang, GPS, Meja Kerja, Kursi Kerja, Kursi Rapat
203.522.00
0
AC Ruang, GPS, Meja Kerja, Kursi Kerja, Kursi Rapat
223.87
4.200
901.76
6.200
52
g/gelas/sendok, dan 1 kamera
2 04 01 02 02 Pemeliharaan /Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Perkantoran
roda empat 4 unit, roda dua 14 unit, 1 unit tempat parkir, 30 unit mebelair kantor, 1 unit halaman, 1 unit taman
224.600.000
roda empat 4 unit, roda dua 15 unit, pemeliharaan gedung dan pagar
164.380.00
0
roda empat 4 unit, roda dua 15 unit, pemeliharaan gedung dan pagar
180.818.000
roda empat 4 unit, roda dua 15 unit, pemeliharaan gedung
198.899.80
0
roda empat 4 unit, roda dua 15 unit, pemeliharaan gedung
218.78
9.780
roda empat 4 unit, roda dua 15 unit, pemeliharaan gedung
987.48
7.580
2 04 01 03 Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur
Persentase PNS yang memiliki kompetensi sesuai bidang tugas
100
100
-
100 5.000
100 5.500
100 6.050
100 6.655.
100 23.205
2 04 01 03 02 Penyelenggara-an ketatalaksana
100 9.200.000
100 5.000.000
100 5.500.000
100 6.050.000
100 6.655.0
00
100 32.405.
000
53
-an dan pengelolaan kepegawaian PD
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan yang meningkat
Persentase Laporan Keuangan disusun tepat waktu (bulanan, semesteran, tahunan
2 04 01 04 Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah
Persentase Laporan Keuangan yang disusun tepat waktu
100
100 33.665
100 67.155
100 73.870
100 81.257
100 89.383
100 345.331.3
55
2 04 01 04 01 Penyusunan Laporan Keuangan Perangkat Daerah
13 33.665.000
14 67.155.000
14 73.870.500
14 81.257.550
14 89.383.
305
14 345.33
1.355
Kesesuaian program dalam dokumen Perencanaan Perangkat Daerah (PD)
Persentase kesesuaian program dalam renja PD terhadap RKPD dengan Renstra PD terhadap RPJMD
2 04 01 05 Program Peningkatan Kualitas Perencanaan
Persentase kesesuaian program dalam Renja PD terhadap RKPD, dan Renstra PD terhadap RPJMD
0
100 57.244
100 118.925
100 91.503
100 100.653
100 110.719
100 479.045
2 04 01 05 01 Perencanaan Kinerja Perangkat Daerah
6 11.511.500
7 55.000.000
7 38.956.000
7 42.851.600
7 47.136.
760
7 195.45
5.860
2 04 01 05 02 Pengendalian Internal Perangkat Daerah
100 25.720.000
100 49.850.000
100 39.880.000
100 43.868.000
100 48.254.
800
100 207.57
2.800
2 04 01 05 03 Pengelolaan data dan sistem Informasi perangkat Daerah
1 20.012.500
1 14.075.000
1 12.667.500
1 13.934.250
1 15.327.
675
5 76.016.
925
54
2 04 01 06 Program Peningkatan Kualitas Pelayahan Publik
Nilai IKM PD 78 79 5.425 79 7.850 79 5.500 80 6.050 80 6.655 80 31.480
2 04 01 06 01 Penyelenggaraan Pelayanan Publik
3 5.425.000
3 7.850.000
3 8.635.000
3 9.498.500
3 10.448.
350
15 41.856.
850
Pemenuhan kebutuhanla lahan untuk kepentingan publik
Persentase pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik
2 04 01 15 Program Penataan, Penguasaan, dan Pengendalian Pertanahan
Jumlah luasan lahan yang dibutuhkan untuk kepeningan publik
54.765 41.853.523.516
60.000 44.890.276.500
65.000 24.148.631.650
70.000 26.563.494.815
60.000 29.219.844.297
309.765 166.675.770.7
78
2 04 01 15 01 Perencanaan Pengadaan Tanah
dokumen peren-canaan tanah untuk kepen-tingan publik
15 530.490.000
9 268.641.50
0
6 295.505.650
6 325.056.21
5
6 357.56
1.837
42 1.777.255.202
2 04 01 15 02 Persiapan Pengadaan Tanah
dokumen persiapan pengadaan tanah
1 22.475.000
1 22.475.000
1 24.722.500
1 27.194.750
1 29.914.
225
5 126.78
1.475
2 04 01 15 03 Pelaksanaan Pengadaan Tanah
Jumlah lahan /tanah untuk pelaksanaan pembangunan di Kab. GK
54.765
41.081.295.516
60.00
0
44.311.200.000
65.00
0
48.742.320.000
70.00
0
53.616.552.000
60.00
0
58.978.207.20
0
309.7
65
246.72
9.574.716
2 04 01 15 04 Penataan dan Pemanfaatan Tanah
3 182.678.000
5 46.712.500
5
51.383.750
5 56.522.125
5 62.174.
338
23 399.47
0.713
2 04 01 15 05 Pengendalian dan Penyelesaian sengketa tanah
Jumlah dokumen fasilitasi penyelesaian sengketa pertanahan
100 62.860.000
100 72.272.500
100 79.499.750
100 87.449.725
100 96.194.
698
100 398.27
6.673
55
2 04 01 15 06 Pendaftaran Tanah
jumlah sertifikat yang sudah jadi
27 -
50 168.975.00
0
60 185.872.500
70 204.459.75
0
80 224.90
5.725
287 784.21
2.975
Kualitas perencanaan tata ruang meningkat
- Nilai kinerja pengaturan pembinaan dan pelaksanaan penataan ruang
- Jumlah dokumen tata ruang yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah
2 04 01 16 Program Pengaturan dan Pembinaan Penataan Ruang
Persentase kawasan memiliki dokumen rinci
100 100 357.630.000
100 1.690.874.500
100 1.418.746.450
100 1.560.621.095
100 1.716.683.205
100 6.744.555.250
2 04 01 16 01 Pengaturan Tata Ruang Wilayah dan Tata Ruang Rinci
Tersusunnya draft raperda RTRW ; Tersusun-nya Naskah Akademik dan Tersusun-nya draft Raperda RDTR Kecamatan
1 0 95.945.000
4 374.194.50
0
5 411.611.450
6 452.772.59
5
7 498.04
9.855
22 1.832.573.400
2 04 01 16 03 Pengaturan Tata Bangunan dan Tata Lingkungan
Terlaksananya Penyusunan Dokumen RTBL Perkotaan Kecamatan dan Dokumen RTBL Kawasan Strategis
1 1 190.360.000
2 943.940.00
0
4 782.340.000
4 860.574.00
0
4 946.63
1.400
15 3.723.845.400
2 04 01 16 04 Pembinaan Tata Ruang
Pembinaan Tata Ruang, Sosialiasi Tata Ruang, Koordinasi Forum Kota
100 71.325.000
100 320.720.00
0
100 224.795.000
100 247.274.50
0
100 272.00
1.950
100 1.136.116.450
2 04 01 17 Program Pelaksanaan Dan Pengawasan Pertanahan
Persentase Rekomen-dasi yang sesuai dengan tata ruang
100 100 315.662.400
100 1.080.945.000
100 1.351.152.000
100 1.486.267.200
100 1.634.893.920
100 5.868.920.520
56
Dan Penataan Ruang
2 04 01 17 02 Pengendalian Pertanahan
100 139.815.000
100 143.835.00
0
100 212.256.000
100 233.481.60
0
100 256.82
9.760
100 986.21
7.360
2 04 01 17 03 Pemanfaatan Ruang
100 45.847.400
100 313.860.00
0
100 399.283.500
100 439.211.85
0
100 483.13
3.035
100 1.681.335.785
2 04 01 17 04 Pengawasan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
100 30.000.000
100 264.760.00
0
100 345.273.500
100 379.800.85
0
100 417.78
0.935
100 1.437.615.285
2 04 01 17 05 Pengelolaan dan Pelayanan Data dan Informasi Pertanahan dan Tata Ruang
Ketersedia-an data tentang Pertanahan dan Tata Ruang
100 100.000.000
100 358.490.00
0
100 394.339.000
100 433.772.90
0
100 477.15
0.190
100 1.763.752.090
86.248.379.432
96.770.492.000
81.165.333.700
89.281.867.070
98.210.053.777
451.676.125.979
57
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bab ini akan disajikan indikator kinerja Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dan
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
seperti pada tabel 6.1 berikut ini:
Tabel 6.1.
Indikator Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang yang Mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
periode
RPJMD
Target capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
2017 2018 2019 2020 2021
1 Persentase
Pemenuhan
Kebutuhan
Administrasi
Perkantoran
B B B BB BB BB BB
2 Persentase
pemenuhan
kebutuhan
sarana dan
prasarana
aparatur
78 78.25 78.5 79 79.5 80 80
3 Persentase
PNS/Aparatur
Sipil Taat
Aturan
100 100 100 100 100 100 100
4 Persentase
Laporan
Keuangan yang
14 5 5 5 4 4 4
58
disusun tepat
waktu dan
akuntabel
5 Persentase
kesesuaian
program dalam
renja PD
terhadap RKPD
dengan Renstra
PD terhadap
RPJMD
100 100 100 100 100 100 100
6 Nilai IKM PD 78 79 79 79 80 80 80
7 Persentase
pemenuhan
kebutuhan
lahan untuk
kepentingan
publik
73 % 100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100 %
No Indikator
Kondis
i
Kinerja
pada
Awal
period
e
RPJMD
Target capaian Setiap tahun
Kondis
i
Kinerja
pada
akhir
period
e
RPJM
D
201
7
201
8
201
9
202
0
202
1
8 Persentase 100 % 100 100 100 100 100 100 %
59
perencanaa
n tata
ruang
wilayah,
tata ruang
rinci, dan
kawasan
strategis di
Kabupaten
Gunungkid
ul
% % % % %
9 Persentase
hasil
penilaian
pengawasa
n teknis
tata ruang
di
Kabupaten
Gunungkid
ul
100 % 100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100 %
60
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021 disusun berdasarkan
RPJMD Kabupaten Gunungkidul tahun 2016-2021 dan dapat
digunakan sebagai dasar penyusunan dokumen Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2017 serta sebagai dasar
penyusunan Perjanjian Kinerja tahun 2017.
Dokumen ini adalah kontrak Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang dengan Bupati Gunungkidul dalam rangka mewujudkan visi
dan misi Bupati serta merupakan dokumen kesanggupan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk mendukung proses
pelaksanaan pembangunan daerah 5 (lima) tahun kedepan (2016-
2021).
Mengingat bahwa upaya yang harus ditempuh tidaklah mudah
dan ringan maka Dinas Pertanahan dan Tata Ruang sebagai salah
satu Perangkat Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang perencanaan
pembangunan daerah, statistik, penelitian dan pengembangan
tentunya harus berupaya semaksimal mungkin dengan cara
menjadikan rencana strategis ini sebagai pedoman yang tidak dapat
ditawar-tawar lagi. Rencana Strategis ini pada hakekatnya
merupakan panduan tidak saja bagi aparat Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang tetapi juga bagi segenap pihak-pihak yang
berkepentingan dengan proses perencanaan pembangunan
Kabupaten Gunungkidul.