Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan ......pembangunan daerah tertinggal (daerah...
Embed Size (px)
Transcript of Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan ......pembangunan daerah tertinggal (daerah...
-
Jakarta, Januari 2017
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman ii of 23
KATA PENGANTAR
Sesuai amanat Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi RI (MenPAN-RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, dimana setiap tahun setiap unit organisasi setingkat Eselon I wajib menyusun
laporan kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban formal atas semua kegiatan yang
dilakukan guna mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian sasaran dikaitkan dengan visi,
misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.
Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 ini didasarkan analisis terhadap pencapaian kinerja
yang dilakukan terkait dengan perencanaan strategis yang tertuang dalam Penetapan Kinerja
(PK) Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Tahun 2016.
Hasil kinerja ini diharapkan dapat menjadi pendorong untuk meningkatkan peran
kelembagaan dan peningkatan efektivitas, efisiensi dan produktivitas kinerja seluruh jajaran
pejabat, staf dan pelaksana pendukung di lingkungan Direktorat Jenderal Pengembangan
Daerah Tertentu pada tahun selanjutnya, sehingga selanjutnya dapat mendukung kinerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi secara keseluruhan
dalam usaha mewujudkan good governance dan clean government.
Selanjutnya, semoga Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu
Tahun 2016 ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasinya dan
terima kasih kepada semua pihak yang turut serta membantu atas penyelesaian penyusunan
laporan ini.
Jakarta, Januari 2017
Direktur Jenderal
Pengembangan Daerah Tertentu
Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman iii of 23
Halaman COVER….......................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR…................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................. 1
B. Uraian Tugas dan Fungsi......................................................................................................... 1
C. Struktur Organisasi..................................................................................................................... 3
D. Maksud dan Tujuan..................................................................................................................... 4
BAB II PERENCANAAN KINERJA...................................................................................................... 5
A. RPJMN Tahun 2015-2016........................................................................................................ 5
B. Renstra Ditjen PDTu 2015-2019........................................................................................... 6
1 Tujuan Strategis................................................................................................................. 6
2 Indeks Kinerja Utama...................................................................................................... 6
C Perjanijan Kinerja Ditjen PDTu Tahun 2016................................................................... 7
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA................................................................................................... 9
A. Capaian Kinerja Organisasi........................................................................................ 9
1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun Anggaran
2016…................................................................................................................................... 9
2. Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Tahun Anggaran
2016 dengan Tahun Anggaran Yang Lalu.............................................................. 12
3. Membandingkan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Target Jangka
Menengah Yang Terdapat dalam Dokumen Perencanaan Strategis
Organisasi............................................................................................................................ 14
4. Analisis Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan, Peningkatan dan
Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah Dilakukan............... 15
5. Fungsi Lainnya.................................................................................................................. 17
6. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.............................................. 18
B. Realisasi Anggaran....................................................................................................... 19
BAB IV PENUTUP................................................................................................................................... 21
A. Kesimpulan.................................................................................................................................... 21
B. Saran................................................................................................................................................. 21
DAFTAR ISI
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman iv of 23
LAMPIRAN : Lampiran 1 : Indeks Kinerja Utama Ditjen PDTu Tahun 2016 (Asli)........................................... Lampiran 2 : Perjanjian Kinerja Ditjen PDTu Tahun 2016 (Asli)...................................................
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 1 of 23
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan yang diharapkan dapat mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik, diperlukan keselarasan antara proses perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan evaluasi kinerja yang terukur, obyektif dan akuntabel. Pada tahap
perencanaan, seluruh instansi pemerintah menyusun Rencana Strategis (Renstra) setiap
5 tahun sekali sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) agar dicapai pencapaian tujuan yang tepat sasaran. RPJMN tersebut kemudian
dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap satu tahun sekali guna
menentukan dan melaksanakan prioritas pembangunan yang menjadi tuntutan dan harapan
masyarakat. Sedangkan hasil pencapaian sasaran, kemudian dilaporkan dan dievaluasi secara
obyektif melalui penyusunan Laporan Kinerja (Lapkin).
Undang-Undang Nomor 17 T ahun 2003 dan UU Nomor 1 Tahun 2004 mengamanatkan
bahwa penggunaan anggaran harus dilakukan berbasis kinerja. Oleh karena itu, setiap
penggunaan anggaran oleh instansi pemerintah harus didasarkan pada sasaran kinerja yang
jelas dan terukur, serta dilaporkan pada setiap akhir tahun anggaran dalam bentuk Laporan
kinerja (Lapkin). Dengan demikian, Lapkin merupakan bentuk kewajiban dari setiap instansi
pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas, fungsi, serta kewenangan dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan
yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
B. TUGAS DAN FUNGSI
Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu merupakan hasil perubahan dari Deputi
Pengembangan Daerah Khusus sebagai hasil reorganisasi pada bulan Mei 2015 di lingkungan
Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT). Reorganisasi dimana hal ini merupakan
hasil perubahan nomenklatur kementerian baru menjadi Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai hasil penggabungan 3 (tiga) Kementerian, yaitu
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal serta Kementerian
Transmigrasi dan Tenaga Kerja yang dilakukan pada bulan Oktober tahun 2014 sebagai
perwujudan implementasi dari reformasi birokrasi berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2014.
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 2 of 23
Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu merupakan salah satu unsur pelaksana
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang memiliki
tanggung jawab untuk melaksanakan salah satu program kementerian di bidang
pembangunan daerah tertinggal (daerah tertentu) khususnya daerah perbatasan dan pulau
kecil terluar berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi No. 6 Tahun 2015
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja, Direktorat Jenderal PDTu memiliki Tugas dan
Fungsi sebagai berikut.
1. TUGAS
Sebagai unsur pelaksana Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi maka Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu sebagaimana
Pasal 379 mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerah perbatasan, daerah rawan bencana
dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil dan terluar sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. FUNGSI
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam Pasal 380, Direktorat Jenderal
Pengembangan Daerah Tertentu menyelenggarakan fungsi:
1) perumusan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerah
perbatasan, daerah rawan bencana dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil dan
terluar;
2) pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerah
perbatasan, daerah rawan bencana dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil dan
terluar;
3) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan daerah rawan
pangan, daerah perbatasan, daerah rawan bencana dan pasca konflik, serta daerah
pulau kecil dan terluar;
4) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan daerah rawan pangan,
daerah perbatasan, daerah rawan bencana dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil
dan terluar;
5) pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu; dan
6) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 3 of 23
C. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah
Tertentu secara struktural didukung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal dan 5 (lima)
Direktur, yaitu:
1. Sekretaris Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan
administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal
Pengembangan Daerah Tertentu.
2. Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah rawan
pangan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan
Papua.
3. Direktur Pengembangan Daerah Perbatasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah perbatasan
wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
4. Direktur Penanganan Daerah Rawan Bencana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah rawan bencana
wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
5. Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah pasca konflik
wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
6. Direktorat Direktorat Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan daerah pulau kecil dan terluar wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Adapun sturktur organisasi Ditjen PDTu berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Desa, PDT
dan Transmigrasi No. 6 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja, Direktorat
Jenderal PDTu memiliki Tugas dan Fungsi sebagai berikut ini.
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 4 of 23
Bagan 1.
Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu
DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH
TERTENTU
SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL
DIREKTORAT PENGEMBANGAN
DAERAH PERBATASAN
DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAERAH PULAU
KECIL DAN TERLUAR
DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH PASCA
KONFLIK
DIREKTORAT PENANGANAN
DAERAH RAWAN BENCANA
DIREKTORAT PENANGANAN
DAERAH RAWAN PANGAN
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana struktur organisasi Ditjen PDTu di
atas, Ditjen PDTu didukung dengan sejumlah pegawai ASN sebanyak 117 orang, yang terdiri
dari pejabat struktural sebanyak 99 orang, dan pegawai staf sebanyak 18 orang.
D. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Ditjen PDTu ini mencakup
aspek- aspek sebagai berikut :
1. Aspek Akuntabilitas Kinerja, bagi kebutuhan eksternal organisasi, di mana Laporan Kinerja
sebagai sarana pertanggungjawaban Ditjen PDTu atas capaian kinerjanya Tahun 2016.
2. Aspek Manajemen Kinerja, bagi kebutuhan internal organisasi, sebagai sarana evalusi
pencapaian kinerja oleh Pimpinan Organisasi/ Unit Kerja dalam upaya perbaikan
kinerjanya di masa mendatang.
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 5 of 23
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel,
Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu berpedoman pada dokumen
perencanaan yang terdapat pada :
1. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019;
2. Peraturan Menteri Desa Nomor 15 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transigrasi Tahun 2015-2019;
2. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Tahun 2015-2019;
3. Penetapan Kinerja Ditjen Pengembangan Daerah Tertentu Tahun 2016.
A. RPJMN TAHUN 2015-2019
Sebagai bagian integral dari Kemendesa, maka penetapan tujuan strategis Ditjen PDTu
mempertimbangkan kesesuaian dengan tujuan lembaga diatasnya. Berdasarkan alasan
tersebut, rumusan tujuan strategis Ditjen PDTu 2015–2019 mengacu dengan tujuan nasional
yang terdapat dalam RPJMN 2015–2019 berdasarkan dengan perencanaan implementasi
Nawacita yang difokuskan pada 7 (tujuh) isu strategis nasional yang memerlukan koordinasi
dan sinergi antar kementerian/lembaga, dimana dua point langsung berhubungan dengan
Ditjen PDTu, yaitu poin: 1) Kedaulatan pangan dan 7) Kawasan Perbatasan dan daerah
tertinggal.
Salah satu sasaran strategisnya adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan (Nawacita ke-3).
Membangun dari pinggiran harus dipahami dalam perspektif yang utuh, yakni sebagai
affirmasi untuk mendorong kegiatan ekonomi yang selama ini kurang diprioritaskan
pemerintah. Kegiatan ekonomi dalam wujud wilayah (perbatasan/ pulau kecil terluar/daerah
tertinggal), sektor (pertanian), pelaku (usaha mikro dan kecil), atau karakter aktivitas
ekonomi (tradisional).
Demikian juga dalam Renstra PDTu 2015-2019 terkait bidang Pembangunan Daerah Tertentu
yang arah kebijakannya difokuskan pada: 1) Upaya pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar
publik; dan 2) Pengembangan perekonomian masyarakat yang didukung oleh SDM yang
berkualitas dan infrastruktur penunjang konektivitas antara daerah tertentu dan pusat
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 6 of 23
pertumbuhan.
Dengan memprioritaskan di 57 kabupaten rawan pangan, 187 lokasi prioritas di 41 kabupaten
perbatasan, 29 kabupaten yang memiliki pulau terpencil dan terluar, 58 kabupaten rawan
bencana, dan pasca konflik, dengan perhatian di daerah tertinggal dan di kawasan timur
Indonesia (KTI).
B. RENCANA STRATEGIS PDTu 2015-2019
Sebagai unit organisasi hasil restrukturisasi pada bulan Mei 2015, maka Ditjen PDTu tidak
memiliki pedoman Renstra dari Kedeputian Pengembangan Daerah Khusus sebelumnya.
Namun dalam rangka memudahkan penyusunan program kerja dan kegiatan serta mengikuti
dinamika yang berkembang, maka dianggap perlu dan dibutuhkan sehingga telah disusun
rancangan Renstra Ditjen 2015-2019 dengan masih mencari format yang baik dalam
perencanaan pembangunan. Meskipun belum disahkan secara formal, namun pokok-pokok
Renstra Ditjen 2015-2019 dapat dijadikan rujukan untuk pihak-pihak yang memerlukan
terutama di lingkungan Ditjen PDTu.
1) TUJUAN STRATEGIS
Dalam rangka mencapai visi dan misi Presiden dan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, maka
visi dan misi tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional
berupa perumusan tujuan strategis organisasi Ditjen PDTu. Tujuan strategis merupakan
penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 1–5 tahun. Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi dalam mencapai
tujuan strategisnya, setiap tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja
yang terukur. Dengan berdasarkan pada hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, maka
tujuan strategis Ditjen PDTu dirumuskan sebagai berikut :
Implementasi dari rumusan tujuan tersebut tergambar pada pelaksanaan kebijakan PDTu
dengan memberikan fasilitasi bantuan pemerintah kepada pemerintah daerah sehingga dapat
melaksanakan target kinerja yang ditetapkan. Dalam pelaksanaan kebijakan bantuan
pemerintah tersebut, maka diharapkan pemerintah daerah dapat mengikuti prioritas sasaran
1. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dasar, konektivitas dan
kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil dan terluar (PKT),
2. Meningkatkan derajat ketahanan masyarakat dan pemerintah daerah dalam menghadapi bencana, rawan pangan, dan konflik social di daerah tertentu.
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 7 of 23
yang telah ditetapkan dari awal. Pada akhir Tahun 2016 ini pemberian fasilitasi bantuan
pemerintah belum optimal pelaksanaannya.
Disamping itu, untuk menghindari tumpang-tindih pelaksanaan kebijakan secara internal
Kemendesa dan di lingkungan Ditjen PDTu agar pelaksanaannya dapat efektif maka telah
disusun bisnis proses Ditjen PDTu.
2) INDEKS KINERJA UTAMA
Ditjen PDTu telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai
ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU
mengacu pada Renstra Kemendesa 2015-2019 dan RPJMN 2015-2019.
Tabel 1. Indikator Kinerja Utama Ditjen PDTu Tahun Anggaran 2016
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatkan
penyediaan
sarana dan
prasarana dasar,
konektivitas dan
kesejahteraan
masyarakat
daerah tertentu
1. Persentase peningkatan sarana dan prasarana
dasar di daerah perbatasan dan pulau kecil dan
terluar
76 Kab
2. Persentase peningkatan sarana dan prasarana
konektivitas di daerah perbatasan dan pulau kecil
dan terluar.
76 Kab
3. Persentase kegiatan penunjang pertumbuhan
ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan
masyarakat di daerah perbatasan dan pulau kecil
dan terluar
50 Kab
2. Meningkatkan
ketahanan
masyarakat &
Pemda dalam
menghadapi
bencana, rawan
pangan dan
konflik sosial di
daerah tertentu
4. Persentase penurunan indeks kerawanan di daerah
rawan pangan dengan kategori tinggi
20 kab
5. Prosentase penurunan indeks resiko bencana di
daerah rawan bencana yang berkategori tinggi.
48 kab
6. Persentase penurunan konflik di daerah pasca
konflik satu tahun terakhir
38 kab
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 8 of 23
C. PENETAPAN KINERJA
Dokumen perencanaan yang merupakan perjanjian tertulis antara Menteri Desa dengan Dirjen
PDTu adalah Penetapan Kinerja Tahun 2016 yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan
target kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2016 ini.
Dokumen penetapan kinerja memuat sasaran strategis berupa terwujudnya peningkatan
ketersediaan sarana-prasarana dasar dan aksesibilitas di wilayah perbatasan dan pulau-pulau
kecil terluat, serta peningkatan derajat ketahanan masyarakat dan pemerintah dalam
menghadapi bencana, rawan pangan, dan konflik sosial dengan 6 (enam) indikator kinerja.
Tabel 2. Penetapan Kinerja Ditjen PDTu Tahun Anggaran 2016
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya
penyediaan sarana dan
prasarana dasar,
konektivitas dan
kesejahteraan
masyarakat daerah
tertentu
1. Persentase peningkatan sarana dan
prasarana dasar di daerah perbatasan dan
pulau kecil dan terluar
73 Kab
(100%)
2. Persentase peningkatan sarana dan
prasarana konektivitas di daerah perbatasan
dan pulau kecil dan terluar.
3. Persentase kegiatan penunjang pertumbuhan
ekonomi daerah dan peningkatan
pendapatan masyarakat di daerah
perbatasan dan pulau kecil dan terluar
2. Meningkatnya
ketahanan masyarakat
dan pemerintah
daerahdalam
menghadapi bencana,
rawan pangan dan
konflik sosial di daerah
tertentu
4. Persentase penurunan indeks kerawanan di
daerah rawan pangan dengan kategori tinggi
50 kab
(100%)
5. Prosentase penurunan indeks resiko bencana
di daerah rawan bencana yang berkategori
tinggi.
40 kab
(100%)
6. Persentase penurunan konflik di daerah
pasca konflik satu tahun terakhir
16 kab
(100%)
Penetapan target kinerja menjadi satu dari 3 (tiga) sebagai awal implementasi nomenklatur
baru UKE-1, dikuatirkan adanya kesulitan apabila IKU-1 dipisahkan antara daerah perbatasan
dan daerah pulau kecil – terluar serta ketiga IKU-1 ini saling terkait sehingga memudahkan
untuk mengukur pencapaian IKU Ditjen PDTu.
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 9 of 23
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI TAHUN 2016
A. Capaian Kinerja
Mengenai realisasi pelaksanaan program/ kegiatan dalam rangka mendukung pencapaian
indikator kinerja dan target yang telah ditetapkan Ditjen PDTu.
Kriteria ukuran keberhasilan dalam rangka pencapaian indikator kinerja dan target yang
ditetapkan PDTu berdasarkan metode scoring sebagai berikut :
Sangat Berhasil (SB) : ≥ 100%
Berhasil (B) : 80-100%
Cukup Berhasil (CB) : 60-79%
Kurang Berhasil(KB) : < 60%.
1. Realisasi Kinerja Tahun Anggaran 2016 (Membandingkan Target dengan
Realisasi)
Progres Bantuan Pemerintah Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu
Tingkat realisasi dari target kinerja sasaran strategis Ditjen PDTu berdasarkan Indeks
Kinerja Utama (IKU) dan Penetapan Kinerja (PK) tahun 2016. Secara rinci tergambar
pada table sebagai berikut :
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 10 of 23
1) Berdasarkan IKU Ditjen Pengembangan Daerah Tertentu
Tabel 3. Realisasi Kinerja (IKU) Tahun Anggaran 2016
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Meningkatkan
penyediaan sarana dan
prasarana dasar,
konektivitas dan
kesejahteraan
masyarakat daerah
tertentu
1. Persentase peningkatan
sarana dan prasarana
dasar di daerah
perbatasan dan pulau
kecil dan terluar
76 Kab
(73) 76 Kab 100%
2. Persentase peningkatan
sarana dan prasarana
konektivitas di daerah
perbatasan dan pulau
kecil dan terluar.
76 Kab
(73) 22 Kab 28,95%
3. Persentase kegiatan
penunjang pertumbuhan
ekonomi daerah dan
peningkatan
pendapatan masyarakat
di daerah perbatasan
dan pulau kecil dan
terluar
50 kab
(73
Kabupa
ten)
73 Kab 146%
2. Meningkatkan
ketahanan masyarakat
& Pemda dalam
menghadapi bencana,
rawan pangan dan
konflik sosial di daerah
tertentu
4. Persentase penurunan
indeks kerawanan di
daerah rawan pangan
dengan kategori tinggi
20 kab
(50
Kab)
19 Kab 95%
5. Prosentase penurunan
indeks resiko bencana di
daerah rawan bencana
yang berkategori tinggi.
48 kab
(40
Kab)
18 Kab 37,5%
6. Persentase penurunan
konflik di daerah pasca
konflik satu tahun
terakhir
38 kab
(16
Kabuap
ten )
11 Kab 28,95%
TOTAL 73,13%
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 11 of 23
Tabel 4. Realisasi Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2016
N
o
Sasaran
Program Indikator Kinerja Target Realisasi
Capaian
(%)
1. Meningkatnya
Penyediaan
Sarana dan
Prasarana
Dasar
Konektifitas
dan
Kesejahteraan
Masyarakat di
Daerah
Tertentu
1 % Peningkatan Sarana
dan Prasarana Dasar di
Daerah Perbatasan dan
Pulau Kecil dan Terluar.
73
(Kab)
80
(Kab) 110%
2 % Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Konektifitas di Daerah
Perbatasan dan Pulau
Kecil dan Terluar.
3 % Kegiatan penunjang
pertumbuhan ekonomi
daerah dan peningkatan
pendapatan masyarakat
di Daerah perbatasan
dan Pulau Kecil dan
Terluar.
2. Meningkatkan
Ketahanan
Masyarakat
dan
Pemerintah
Daerah Dalam
menghadapi
bencana,
rawan pangan
dan konflik
sosial.
1 % Penurunan Indeks
Kerawanan di Daerah
Rawan Pangan.
50
(Kab)
19
(Kab) 38%
2 % Penurunan Indeks
Resiko Bencana di
Rawan Bencana.
40
(Kab)
18
(Kab) 45%
3 % Penurunan % Konflik
di Daerah Pasca Konflik. 16
(Kab)
11
(Kab) 68,75%
TOTAL 65,43%
2. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun Anggaran 2016 dengan Tahun Anggaran
Yang Lalu (Tahun 2015 dan 2014)
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 12 of 23
Tabel 5. Realisasi IKU Tahun Anggaran 2016
N
o
Sasaran
Program Indikator Kinerja
Realisasi
2015 2016
1. Meningkatnya
Penyediaan
Sarana dan
Prasarana
Dasar
Konektifitas
dan
Kesejahteraan
Masyarakat di
Daerah
Tertentu
1 % Peningkatan Sarana dan Prasarana dan
di Daerah Perbatasan dan Pulau Kecil dan
Terluar.
120%
100%
2 % Peningkatan Sarana dan Prasarana
Konektifitas di Daerah Perbatasan dan
Pulau Kecil dan Terluar.
28,95%
3 % Kegiatan penunjang pertumbuhan
ekonomi daerah dan peningkatan
pendapatan masyarakat di Daerah
perbatasan dan Pulau Kecil dan Terluar.
146%
2. Meningkatkan
Ketahanan
Masyarakat
dan
Pemerintah
Daerah Dalam
menghadapi
bencana,
rawan pangan
dan konflik
sosial.
1 % Penurunan Indeks Kerawanan di
Daerah Rawan Pangan. 0% 95%
2 % Penurunan Indeks Resiko Bencana di
Rawan Bencana. 0% 37,5%
3 % Penurunan % Konflik di Daerah Pasca
Konflik. 0% 28,95%
TOTAL 20% 73,13%
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 13 of 23
Tabel 6. Realisasi Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2016
N
o
Sasaran
Program Indikator Kinerja
Realisasi
2015 2016
1. Meningkatnya
Penyediaan
Sarana dan
Prasarana
Dasar
Konektifitas
dan
Kesejahteraan
Masyarakat di
Daerah
Tertentu
1 % Peningkatan Sarana dan Prasarana dan
di Daerah Perbatasan dan Pulau Kecil dan
Terluar.
120% 110%
2 % Peningkatan Sarana dan Prasarana
Konektifitas di Daerah Perbatasan dan
Pulau Kecil dan Terluar.
3 % Kegiatan penunjang pertumbuhan
ekonomi daerah dan peningkatan
pendapatan masyarakat di Daerah
perbatasan dan Pulau Kecil dan Terluar.
2. Meningkatkan
Ketahanan
Masyarakat
dan
Pemerintah
Daerah Dalam
menghadapi
bencana,
rawan pangan
dan konflik
sosial.
1 % Penurunan Indeks Kerawanan di
Daerah Rawan Pangan. 0% 38%
2 % Penurunan Indeks Resiko Bencana di
Rawan Bencana. 0% 45%
3 % Penurunan % Konflik di Daerah Pasca
Konflik. 0% 68,75%
TOTAL 20% 65,43%
Dengan melihat tabel di atas, maka dapat terlihat bahwa realisasi pelaksanaan
program/kegiatan berdasarkan IKU Tahun 2016 sebesar 73,13% yang masih lebih baik
apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang masih 20%. Sedangkan
berdasarkan PK Tahun 2016 sebesar 65,43% ini masih lebih baik apabila dibandingkan
dengan realisasi Tahun 2015 yang masih 20%. Sedangkan untuk tahun 2014 baik
berdasarkan IKU maupun PK Tahun 2016 belum ada penyusunan kinerja.
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 14 of 23
3. Membandingkan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah
Yang Terdapat dalam Dokumen Perencanaan Strategis Organisasi
Tabel 7. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun Anggaran 2016 dengan Target
Jangka Menengah
No Indikator Kinerja Program Target 5 Tahun Realisasi 2016 Prosen
1. Meningkatkan produksi,
distribusi dan diversifikasi
pangan utama/pokok
57 Kab 17 Kab 29,82%
2. Berkembangkan daerah
perbatasan melalui
pembangunan dan
pengembangan konektifitas
dan penyediaan sarana
parsarana dasar
41 Kab 29 Kab 70,73%
3. Berkembangkan mitigasi
dan pembangunan serta
rehabilitasi daerah rawan
bencana
30 Kab 21 Kab 70%
4. Meningkatkan konektifitas
dan sarana prasarana dasar
di kabupaten yang memiliki
pulau kecil dan pulau terluar
29 Kab 19 Kab 65,52%
5. Berkembangkan
pembangunan dan
rehabilitasi fisik dan sosial
pada daerah rawan konflik
28 Kab 11 Kab 61,11%
Belum tercapainya target indikator kinerja program jangka menengah Ditjen PDTu
sampai tahun 2016 ini, disebabkan intervensi beberapa kegiatan (paket) masih fokus
pada kabupaten daerah tertentu saja, belum menyebar keseluruh daerah tertinggal.
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 15 of 23
4. Analisis atas Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan atau Peningkatan dan
Penurunan Kinerja
Tabel 8. Realisasi Kinerja dan Kegiatan Pendukung TA 2016
N
o
Sasaran
Program
Indikator Kinerja Realisasi Program/
Kegiatan
1. Meningkatnya
Penyediaan
Sarana dan
Prasarana Dasar
Konektifitas dan
Kesejahteraan
Masyarakat di
Daerah Tertentu
1 % Peningkatan Sarana
dan Prasarana dan di
Daerah Perbatasan dan
Pulau Kecil dan Terluar.
55
(Kab)
SAB, TIK, PLTS,
PLN, Jalan
2 % Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Konektifitas di Daerah
Perbatasan dan Pulau
Kecil dan Terluar.
22
(Kab)
Jalan, Kapal
Penumpang
3 % Kegiatan penunjang
pertumbuhan ekonomi
daerah dan peningkatan
pendapatan masyarakat
di Daerah perbatasan dan
Pulau Kecil dan Terluar.
64
(Kab)
Pasar, Embung,
Kapal, Jalan,
PLTS/PLN,
Bibit, Pasca
Panen, Sumbr
Bor (Tenaga
Surya)
2. Meningkatkan
Ketahanan
Masyarakat dan
Pemerintah
Daerah Dalam
menghadapi
bencana, rawan
pangan dan
konflik sosial.
1 % Penurunan Indeks
Kerawanan di Daerah
Rawan Pangan.
19
(Kab)
Embung, Sumur
Bor, Bibit, Pasca
Panen
2 % Penurunan Indeks
Resiko Bencana di Rawan
Bencana.
18
(Kab)
Bronjong/Talud
, Early Warning
System
3 % Penurunan % Konflik
di Daerah Pasca Konflik.
11
(Kab)
Pasar Rakyat,
Balai Rakyat
TOTAL 65,43%
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 16 of 23
Gambar 1. Realisasi Kegiatan Tahun Anggaran 2016
Ada beberapa faktor penghambat dalam pencapaian kinerja dalam pelaksanaan
program dan kegiatan Ditjen PDTu, antara lain:
1) Adanya keterlambatan dalam proses pelaksanaan program dikarenakan:
a) Belum optimalnya Satker dalam menjalankan tugasnya sehingga
mengharuskan perlu ada pergantian Satker pada saat proses berjalan;
b) Adanya perubahan kebijakan penganggaran, program dan kegiatan
ditengah-tengah proses berjalan sehingga mengharuskan revisi DIPA dan
RKAKL beberapa kali.
2) Adanya keterlambatan capaian penyerapan anggaran disebabkan Pihak III
baru menyampaikan usulan penyerapan dana pada akhir kontrak pekerjaan.
Adapun beberapa faktor pendukung dalam pencapaian kinerja dalam pelaksanaan
program dan kegiatan Ditjen PDTu, antara lain:
1) Dibentuknya Tim Pemantau Capaian Kinerja di internal Ditjen PDTu sebagai
media pengendalian untuk memantau perkembangan capaian kinerja dari
implementasi RKAKL;
2) Dilaksanakannya rapat pimpinan (Direktur, KPA, PPK) di lingkungan Ditjen
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 17 of 23
PDTu secara rutin dalam rangka penyampaian kemajuan capaian implementasi
RKAKL;
3) Aktifnya Dirjen PDTu sebagai penanggungjawab program dengan
memanfaatkan media yang dimiliki (Email, Whatshapp) sehingga diikuti oleh
Eselon II dan Satker.
5. Pelaksanaan Fungsi Lain
1) Sebagai Direktorat Jenderal yang secara khusus menangani wilayah, maka
sebagai amanah RPJMN 2015-2019 agar pemerintah memberikan afirmatif
kebijakan secara khusus untuk percepatan pembangunan Papua dan Papua
Barat, maka Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu
mendapatkan tugas dan tanggung jawab dari Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi sebagai berikut:
a. Koordinator Desk Papua. Diharapkan dengan keberadaan Desk Papua ini,
semua hal yang terkait dengan pembangunan Papua mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi menjadi tugas dari
Desk Papua untuk mengkoordinasikannya dengan kementerian/ lembaga
dan pihak lain termasuk pihak swasta dan pemerintah daerah Papua serta
Papua Barat sendiri.
b. Koordinator penyelesaian penyusunan Strategi Nasional Pembangunan
Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019 sebagai tindaklanjut dari Peraturan
Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan
Daerah Tertinggal. Rencana Stranas ini akan diterbitkan melalui Peraturan
Presiden. Dengan penyelesaian Stranas ini, diharapkan semua
kementerian/lembaga dan berbagai pihak terkait dapat menjadikan
dokumen Stranas ini sebagai acuannya untuk mengkoordinasikan dan
mensinergikan dalam melakukan berbagai kegiatannya.
2) Menginisiasi lanjutan pelaksanaan Investment Border Summit 2016 di Hotel
Bidakara pada 5 Desember, dengan harapan dengan adanya investment
Border Summit ini berbagai pihak terkait yang peduli terhadap pembangunan
terutama dunia usaha dapat melakukan investasi di daerah tertentu terutama
di daerah perbatasan.
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 18 of 23
3) Menginisiasi penyusunan Indeks Ketahanan Konflik 122 Daerah Tertinggal
Indonesia Tahun 2016. Hasi penyusunan Indeks ini sudah dipaparkan pada
tanggal 29 November 2016 di Hotel the Media and Towers. Diharapkan
dengan disusunnya indeks ini, akan memudahkan intervensi program dan
kegiatan dalam rangka untuk meningkatkan ketahanan konflik di daerah
tertinggal nantinya.
6. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Tabel 9. Realisasi Anggaran dan Realisasi Kinerja
Tahun 2016
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
95,55% 65,43%
Berdasarkan hasil capaian kinerja dan capaian anggaran di atas, pada dasarnya
masih dalam tingkat yang masih wajar dengan adanya hambatan dan kendala yang
terjadi sampai akhir Tahun 2016. Hal ini termasuk juga yang terkait faktor
pendukung (masukan, input) untuk mendukung realisasi anggaran dan realisasi
kinerja tersebut, antara lain:
1) Adanya kekosongan Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik sampai akhir
cukup menghambat dalam proses pengelolaan kegiatan.
2) Sumber daya manusia (SDM) pegawai ASN sebanyak 117 orang, terdiri dari 99
orang pejabat struktural dan pegawai fungsional umum sebanyak 18 orang.
3) Pegawai yang ada di Ditjen PDTU, belum didukung dengan strata pendidikan
yang langsung terkait dengan menu kegiatan di setiap direktorat.
4) Daya dukung sarana prasarana khususnya tempat kerja yang sudah kondusif
sebagai ruang kerja.
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 19 of 23
B. Realisasi Anggaran
Tabel 10. Realisasi Anggaran Tahun 2016
Pertanggal 31 Desember 2016 Revisi 10, Tanggal 3 Nopember 2016
Kode Kegiatan Pagu
Anggaran
Realisasi Anggaran
(%) Realisasi + Pagu Efektif
Penghematan Pagu Efektif (%)
5493 Sekretariat Ditjen Pengembangan Daerah Tertentu
56,098,545,000 49,455,313,940 87.50 781,000,000 55,317,545,000 87.71
5494 Direktorat Penanganan Daerah Rawan Pangan
46,878,998,000 46,634,604,762 99.48 - 46,878,998,000 99.48
5495 Direktorat Pengembangan Daerah Perbatasan
601,588,536,000 288,226,766,146 47.91 303,508,565,125 298,079,970,875 96.69
5496 Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana
37,538,685,000 36,728,188,945 97.84 - 37,538,685,000 97.84
5497 Direktorat Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar
508,663,758,000 166,775,236,967 32.79 335,361,025,000 173,302,733,000 96.23
5498 Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik
39,099,918,000 33,451,661,219 85.42 - 39,099,918,000 84.78
Jumlah 1,289,868,440,000 621,271,771,979 48.17 639,650,590,125 650,217,849,875 95.55
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 20 of 23
Untuk melaksanakan program/ kegiatan PDTu Tahun 2016 ini, Ditjen PDTu mendapat pagu
anggaran sebesar Rp 1.289.868.440.000 (15,95%) dari total pagu Kementerian Desa, PDT
dan Transmigrasi sebesar Rp 8.085.187.497.000.
Adapun realisasi penyerapan anggaran Direktorat Jenderal PDTu Tahun 2016 sampai akhir
Desember 2016 sebesar Rp. 621,271,771,979 (48,17%) dari pagu anggaran sebesar Rp.
1,289,868,440,000 dan pada pagu efektif sebesar Rp. 650,217,849,875, realisasi
penyerapan anggaran sebesar Rp. 621,271,771,979 (95.55%). adapun rincian realisasi
anggaran Tahun 2016.
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 21 of 23
BAB IV PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan capaian indikator kinerja Tahun 2016 maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1) Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Ditjen PDTu telah berlandaskan
pada Sasaran Program, Indikator Kinerja dan Target sebagaimana ditetapkan dalam
Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016.
2) Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PDTu Tahun 2016 ini menyajikan capaian
strategis yang ditunjukkan berbagai capaian strategis tercermin dalam capaian
indikator kinerja yang terdapat dalam Penetapan Kinerja sebagai penjabaran dari
Renstra Ditjen PDTu 2015-2019, maupun analisis kinerjanya.
3) Laporan Kinerja Ditjen PDTu Tahun berjalan telah menyajikan berbagai keberhasilan
dan kegagalan serta pemasalahan dalam rangka pencapaian kinerjanya,
4) Kinerja Ditjen PDTu pada Tahun 2016, untuk capaian kinerja mencapai 65,43%
(berkategori CB atau CUKUP BERHASIL) dan capaian anggaran sebesar 95%
(berkategori B atau BERHASIL) dari total pagu anggaran Ditjen PDTu sebesar Rp
1.289.864.440.000. Dengan capaian kinerja dan capaian anggaran ini, maka Ditjen
PDTu pada tahun 2016 ini secara umum sudah dapat memenuhi target dan sesuai
rencana yang telah ditetapkan Ditjen PDTu.
5) Namun berdasarkan pencapaian target indikator kinerja Ditjen PDTu tersebut
memberikan gambaran belum optimalnya mekanisme kerja dan kelembagaan
program/kegiatan di lingkungan Ditjen PDTu, internal Kementerian Desa maupun
pemerintah daerah sebagai penerima bantuan program PDTu.
4.2. SARAN
1) Perubahan kebijakan penganggaran (seperti pemotongan/penghematan) sebaiknya
dibuat pada awal penyusunan RKAKL,
2) Perubahan kebijakan program dan kegiatan (seperti refocusing, program unggulan)
sebaiknya tidak dilaksanakan pada saat program dan kegiatan sedang berjalan.
3) Perlu upaya strategis dan inovatif agar kegiatan di lingkungan Ditjen PDTu dapat
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 22 of 23
dilaksanakan secara optimal melalui pendekatan yang aktif, interaktif dan partisipatif
didukung lingkungan kerja yang kondusif, perencanaan kerja matang dan koordinasi
mantap dalam pelaksanaan program/kegiatan,
4) Langkah penyebarluasan informasi program dan implementasi secara nyata berbagai
kegiatan di daerah harus dilakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala agar
pelaksanaan kegiatan tersebut dapat terus berkembang dan meningkat pada periode
mendatang sesuai dinamika dan target yang telah ditetapkan Ditjen PDTu, dan
5) Diperlukan komitmen kuat dari seluruh jajaran di lingkungan Ditjen PDTu mulai dari
Eselon I - IV, Staf sampai tenaga pendukung serta pemerintah daerah untuk
melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan.
-
Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Halaman 23 of 23