KAJIAN HASIL PEMBORAN EKSPLORASI TML-3, TML-4 ......The result shows that lithologycally the area...
Transcript of KAJIAN HASIL PEMBORAN EKSPLORASI TML-3, TML-4 ......The result shows that lithologycally the area...
Prosiding Seminar Pranata Nuklir daDTeknisi LitkayasaP2BGN -BATAN, Jakarta 8 Maret 2000 ISBN, 979-8769-10-4
KAJIAN HASIL PEMBORAN EKSPLORASI TML-3, TML-4, TML-5, TML-6SEKTOR TANAH MERAH KALIMANTAN BARAT
Manto Widodo, Sartapa, P.Widito *)
i.
ABSTRAK
KAJIAN BASIL PEMBORAN EKSPLORASI TML-3, TML-4, TML-5, TML-6SEKTOR TANAB MERAH KALIMANTAN BARAT. Peneliti terdahulumenyatakan bahwa di daerah Tanah Merah terdapat zona-zona favorabelpemineralanUyang berarah NW-SE. Di dalam zona-zona tersebut dijumpaipemineralan-pemineralanU yang berkedudukan NW - SE miring kuat - subvertikal ke NE. Dengan pemboraneksplorasi, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang geologi,geometri clankarakteristik pemineralanU di bawah permukaan. Hasilnya menunjukkanbahwa daerah penelitian didominasi oleh kuarsit biotit, diterobos oleh batuan granitikclan lamprofir; premineralan U merupakan asosiasi uraninit/pikblenda, pirit, kalkopirit,pirhotit, ilmenit,molibdenit,kuarsa, felspar, biotit, berkaitan dengan granitik clanbertipevein; pemineralan U di permukaan dapat dikorelasikan dengan bawah permukaan daridata lubang bor, bentuk zona pemineralanseperti lensa atau tabuler. Secara geologi didaerah penelitianterdapat cadangansekitar 157ton U3Og.
ABSTRACT
EVALUATION OF THE EXPLORATIONDRILLING RESULT OF TML-3, TML-4,TML-5, TML-6 AT TANAH MERAH SECTOR WEST KALIMANTAN. Previousresearcher obvioused that the uranium favourable zone at Tanah Merah has beenexisted, it is oriented NW-Sf. In those zones have been discovered uraniummineralizations of NW-Sf orientation and sub vertical dipping. This research intend toget knowledge about the uranium geology, character and geometry of the sub surfacemineralization using exploration drilling. The result shows that lithologycally the areadominated by biotite quartzite whichis intruded by granitic rocks and lamprophyre. Themineralization consist ofuraninite/pitchblende associated by pyrite, chalcopyrite,pyrhotite, ilmenite, molibdenite, quartz, feldsphart and biotite. It seems to be graniticrelated mineralizationas a vein type. Surface mineralizationcould be correlable to thoseof sub surface with in the lensoid or tabular shape favourable zones. Geological reserveof those mineralizationis about 157ton U3Og.
*) Bidang Eksplorasi clanGeologi- P2BGN
1
PENDAHULUAN
Sebagai tindak lanjut prospeksi uranium di cekungan Kalan pacta periode
1997/1998 adalah kegiatan pemboran di sektor II Tanah Merah dalam rangka
mengetahui eksistensi pemineralan U di bawah permukaan. Pelaksanaan kegiatan
pemboran ini berlangsung2 trip, yakni :
trip ke 1 tanggal 05-08-1997 sid 22-09-1997
trip ke 2 tanggal 21-11-1997 sid 26-01-1998.
Daerah penelitian terletak pacta koordinat X = 21550-21750, Y = 23150-23350,
termasuk wilayah Kecamatan Ella IIir Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Lokasi
kerja berada di timur laut Basis Efka, berjarak sekitar 16 km (Gb.1a)
Di Sektor II Tanah Merah Kalimantan Barat, dijumpai beberapa singkapan
pemineralan uranium berorientasi WNW-ESE subvertikal(l) Kadar uranium confab
batuan/pemineralandari singkapan clanbongkah radioaktifberkisar 0,04-1,11% (2)
Dari kupasan buldozer TMS-l [1996/1997] (3), diketahui zone pemineralan
uranium lebar i:16 m terdiri dari tiga jalur/sub zone masing-masing dengan kisaran
radiometri1500-2500cis, 1500-2000cis, clan1000-4000cis.(Gb.2) SingkapanANO-
A clan TMS-2 radiometri 1400 cis clan 1100 cis, arab pemineralan uranium adalah
WNW-ESE miring 60°- 85° ke NNE.
Lilik Subiyantoro, dkk., 1997(4)membuat kupasan dengan buldozer mendapatkan
pemineralan uranium yang menarik, baik ditinjau dari segi radiometri maupun
penyebarannya. Kupasan tersebut adalah : TR-F radiometri 1400-5500 cis; TR-G =
2500 cis; TR-H = 1800-10000 cis; clan TR-I = 2200->15000 cis (Gb.2). Secara
mineralogi umumnya pemineralan merupakan asosiasi mineral-mineral: kuarsa,
kalkopirit,biotit, pirit, molibdenit,andalusit, autunit, kadang-kadang muskovit, turmalin,
pikblendeberada di sekitar batuan granitik.
Pemineralan uranium pacta kupasan-kupasan tersebut terperangkap pacta
perpotongan fraktur yang berkedudukan WNW-ESE subvertikal, N-S subvertikal clan
WNW-ESE subhorizontaI., clan selaras dengan basil pengukuran geofisika dengan
metode polarisasi terimbas (IP) dan "vertical electrical sounding (YES)" di sekitax
kupasan TR. H clan TR. I menunjukkan anomali chargebilitas clan tahanan jenis.
Anomali-anomalitersebut merupakan indikasi adanya mineral konduktif clan mineral
2
sulfida. Bila ditinjau daTIsegi mineralogi, pemineralan di lokasi ini merupakan asosiasi
mineral logam (termasuk sulfida) dan bukan logam. Karena perangkapnya berupa
fraktur dengan kedudukannya ada yang subvertikal dan kedapatan anomali geofisika
juga mendukung basil interpretasi sebelumnya, yaitu pemineralanuranium dipermukaan
diduga mempunyaiekstensi ke arab vertikal, maka perlu pemboraneksplorasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang geologi bawah
permukaan, geometri dan karakteristik pemineralan uranium dengan data pemboran
eksplorasi. dalamrangka menghitung potensi U di sektor Tanah Merah.
METODE KERJA DAN PERALA TAN
Metode keIja yang diterapkan adalah:
-penentuan lokasi titik bar di lapangan
-pendataan geologi permukaan dan pemineralanU di sekitar titik bar.
- pendataan geologi dan pemineralan pada intibar
-pendataan hal-halyang berkaitan dengan kegiatan pemboran.
- pendataan radiometri inti bar dan lubangbar (logging)
-pengambilancontoh batuanlpemineralanuntuk analisislaboratorium.
- analisislaboratoriumgeokimia dan mineralogi
- evaluasidan interpretasi data lapangan dan laboratorium.
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan penelitianini adalah :
-peralatan survai (palu, kompas, loupe, theodolit dan SPP2NF)
- peralatan pemboran (unit bar LY-38 dan penunjangnya)
- peralatan logging dan deviasi ( Truck 1000Logger, tabung deviasi)
- unit buldozer
-dan ditunjangperalatan laboratorium
3
u
~ ;s0 /f'1,- DAERAH \) \~.
1'..,.-' ron-)' I PEMBORAN~"""""; .--,
-l ~ 0' (' ,\ ~ I ~ '-v ,.__0I,---, ,/MALAYSI{~,
2' 0A-J-- \ 7>-;;/ ~
.. ~'-.~~"iNOO
.
I\ESIA -,_': Q ~\
5s.:kTonang) ,0: )'. .../. '- I I
'(,,- II Lokasi Kerja- ~";
\ ' ~ oJ ~ S.RlTang 0 '\..Pontianak I r" \ ,0 ,
~,,- < ..J t \ ~-- - ~ r\
V ,,/ 0 '\ ./(--- ( 0 '\._-~ ~; I!" ,( }'~ 1,~ ~ ~ I l~.
\
~';:s ~~" I
n-;"\~ ~- \ " u
~o \. \ ~J '" '...r-
tc . \ '\ \~. 1 ,-,-'- \ ' )
\ ' ~~(~ i' ,{~ v'-..,i -,-r:{1- S.Kalan 0 1
BASIS FK \. c-~".
Gambar 1 a. PETA LOKASI DAERAH PEMBORAN SEKTOR TANAH MERAH
2 km
23300
:5()n1,
-,.-,23200,.
Gambar 1b. PETA LOKASI TITIK BOR DAN KUPASAN (TR) SEKTOR TANAHMERAH KALIMANTAN BARAT
4
HASIL PEMBORAN
Kedudukan clanposisi pemboran di Tanah Merah disajikanpada Tabel l,di bawah
1m.
Tabell. Posisi clanKedudukanPemboran TML3, TML-4, TML-5 clanTML-6
Hasil pemboran meliputi litologi, pemineralanJradiometriclanstruktur diuraikan sebagai
berikut :
1. Litologi
Litologi inti bar TML-3, TML-4, TML-5 clan TML-6 secara umum didominasi
kuarsit biotit, clansisipan-sisipankuarsit leopard, kuarsit halus, kuarsit muskovit biotit
serta terobosan lamprofir clangranit/granit biotit. Sedangkan bagian atas (permukaan)
berupa koluvial. Litologi yang dijumpai pada lubang bar disajikan dalam pemerian di
bawah ini clanpada Tabel 2.
Zona batuan lapuk : dijumpaidi semua titik bar, batuan berwarna kuning kecoklatan
sampai coklat kemerahan karena telah mengalamipelapukan. Perolehan inti bar dalam
prosentase sangat redah.
Kuarsit biotit (Kbi) : Batuan ini dijumpaisangat dominan di semua titik bar, berwarna
abu-abu kehitaman sampai kuning kecoklatan. Teksturnya granoblastik dengan ukuran
butir dari pasir halus hingga pasir sedang. Komposisi mineral terdiri dari kuarsa, biotit,
kadang-kadang muskovit, monasit,zirkon, pirit, andalusit.
5
TML-3 TML-4 TML-5 TML-6Koordinat titik X = 21695,256 X = 2171,673 X= 21679,289 X= 21626,037bar Y = 23186,820 Y = 23211,35 y= 23284,l8 y= 23319,503
Z= 352,607 Z= 368,465 Z= 391,80 Z= 31,103Kcdudukan Azimuth = N215°E Azimuth = N215°E Azimuth = N215°E Azimuth= N2100Ebar lnklinasi = 700SW lnklinasi = 700SW nklinasi = 700SW lnklinasi= 700SWOeviasi 2501=-1010' 5001=-1029" 53m=-1°1O' 50m=-1°1O'
50 m = -I ° 10' 75 01=-1023' 100 m = -00 42' 10001= -1010'93 m= -10 53' 100 m = -20 37' 130 III= -00 01' 150 m = -00 35'
128 m = -30O'Kedalaman 96,85 III 130,0 III 130,80 111 150,90 IIIbarSasaran Ekstensi vertikaI Ekstensi vertikaI Ekstensi vertikaI Ekstensi vcrtikaI
TMS-l daB TMS-l, 2, ANO.A TRG daBTRH TRG daBTR IANO.A
Kuarsit leopard (KI) : Berwarna abu-abu terang sampai kuning keeoklatan. Teksturnya
granoblastik, berukuran pasir sedang. Komposisi mineralnya terdiri dati kuarsa, biotit,
kadang-kadang pirit, muskovit, andalusit, clan monasit. Berdasarkan basil analisis
autoradiografi kadang-kadang dijumpaimonasit yang bersifat radioaktif Sebaran biotit
pacta umumnya mengelompok, berbentuk membulat (agregat biotit=leopard) dengan
diameter sekitar 0,5 em. Batuan ini dijumpaipactapemboran TML-3, TML-5, TML-6.
Lamprofir (L) : Berwarna hitam hingga hitam keeoklatanlkeabu-abuan. Teksturnya
holokristalin fanerik halus. Komposisi mineralnya didominasi oleh biotit yang
memperlihatkan penjajaran, mineral lain yang dijumpai antara lain kuarsa, kadang-
kadang pirit, felspar; pactakontak dengankuarsit dijumpaihorenfels.Batuan ini dijumpai
sebagai terobosan pactapemboran TML-3 clanTML-4.
Granit biotit (ybi): Berwarna putih keabu-abuan hingga kemerahan, kadang-kadang
berbintik hitam. Teksturnya holokristalin fanerik sedang. Komposisi mineralnya terdiri
daTIkuarsa, ortoklas, plagioklas, biotit. Batuan ini dijumpai sebagai terobosan pacta
pemboran TML-4 clan TML-6, pacta beberapa penggal inti bar dijumpai kuarsit biotit
sebagai zenolit di dalam granit, kadang-kadang dijumpai segregasi biotit pacta kontak
antara granit biotit dengan kuarsit biotit.
Kuarsit halus (Kh): Batuan kuarsit halus ini dijumpai sebagai sisipan pacta pemboran
TML-5 clan TML-6, berwarna abu-abu eerah, bertekstur granoblastik dengan ukuran
lanau hingga pasir halus, kadang-kadang memperlihatkan struktur graded bedding.
Batuan ini didominasioleh kuarsa, disertaibiotit dalamjumlah sedikit.
Kuarsit muskovit biotit (Kmb) : Batuan ini dijumpai sebagai sisipan pactapemboran
TML-6, berwarna abu-abu keeoklatan. Teksturnya granoblastik dengan ukuran halus
hingga kasar, kadang-kadang memperlihatkan struktur graded bedding bergradasi
normal. Kuarsit muskovit biotit ini disusun oleh kuarsa, muskovit, biotit, pactabidang-
bidang ftaktur terisi oleh oksida besi/hematit.
Urat kuarsa felspatik (qf) : Batuan ini dijumpai mengisi bukaan-bukaan dengan
ketebalan beberapa milimeter hingga 10 em pada pemboran TML-3 clan TML-5.
Komposisi mineralnyadominankuarsa clanfelspar, disertai biotit daDpirit.
6
Tabel 2. Litologi TML-3, DIL-4, TML-5 daD TML-6
2. Pemineralan dan Radiometri
Secara umum radiometri inti bar berkisar antara 90-1500 cIs clan radiometri
lubang bar harga Jatar 50 cIs, harga tertinggi 1638 cIs, berasosiasi dengan keberadaan
urat-urat yang mengisi fraktur. Bentuk urat tersebut seperti lensa atau menipis, juga
dijumpaiberupa segregasi atau nodul tanpa orientasi yangjelas.
Mineralisasi uranium berupa pikblenda clanuraninit, pikblenda dijumpaipada urat
yang merupakan bagian dari masa granit aplit. Uraninit clan monasit yang bersifat
radioaktif dijumpai di dalam urat mineral opak. Facia kedalaman 50,10 m (Tl\.1L-3)
pikblenda dijumpai di dalam granit, beberapa diantaranya dikungkung/dikelilingioleh
klorit. Secara umum pernineralan uraninit/pikblendaberasosiasi dengan pirit, pirhotit,
ilmenit,kuarsa, felspar, kadang-kadang dengan magnetit, kalkopirit,molibdenit.
Paragenesa pernineralanU :
- pirit - pikblende - klorit
- magnetit - pirhotit - molibdenit - ilmenit - uraninit
7
Litologi TML-3 TML-4 TML-5 TML-6(Kedalaman) (Kedalaman) (Kedalaman) (Kedalaman)
Zona batuanapuk 0-18,10 0.00-26,70 0,00 - 13,80 0,00 - 6,00Kuarsa 50,37-51,12; 51,-ll- 49,00; 116,50;fcIspatik 51,70; 51,90-52,60 125,00(mm-em)
- 43,80-44,00,44,15- 42,00-47.40; 51,80-Granit biotit 44.30; 48,75; 50,30; 54.10; 138,40;138,90
51.00; 51.40:130,00-130,25
Lamprofir 21,30-24,00; 25,80- 26,70-28,15 ,26,10 32.45-35,40; 40,30-
40,80Alterasi 49,27-50,37 kloritisasi 105,00 52,15,83,00,95,00,
silisifikasi 15,00, 115.00; 130,00102,00 (silisifikasi)
Kuarsit 18.60-20,50; 24,00- 17,40; 25,00; 27,60' 34,40 - 42,00leopard 25,80; 26,10-43,48 29,20; 59,00; 105,0
45,40-46 (em)Kuarsit - 31,80-35,70; 59,70-65,60; 119,40-talus 104,00-110,70 127,40Kuarsit 6,00-21,30; 23,00-muskovit 32,10biotitKuarsit 18,10-18,60; 20,50- 28,15-32,45; 13,80-31,80; 21,30-23,00,32,10biotit 21,30,43,48-45,40, 35,40-40,30; 40,80- 35,70-104,00; 34,40,47,40-51,80,
46,42-50,37, 51,12- 51,90: 56,20-130,40 110,70-130,80 54,10-59,70; 65,60-51,42,51,70-51,90, 119,40; 127,40-52,60-96,85 150,90
Geometri pemineralanmenunjukkanbentuk urat mm - 4 em tidak menerus (lensis)
serta berupa nodul setempat 0 mm - 4 em yang berada pada zona-zona pemineralan
(Lampiran 1: Gambar 2,3 clan4). Temuan pemineralanclananomaliradiometri lubang
bar disajikanpada Tabel 3.
Tabel 3. Pemineralan daD Radiometri
8
NO. KEDA- URAT - TEBAL RA RA.BOR LAMAN(m) TEROBOSAN INTI BOR LOGGING
(cis) (cis) ,TML-3 1,30 Tidakada intibor - - 510
9,75 Tidakadainti bor - - 163812,35 Tidakadaintibor - - 44011,00 Tidakada intibor - - 47034,25 leu,bi, py 2mm 90 20046,30 bi, py, ru, it, u, kpy, si. 0,5em 225-600 870
48,25 segregasi biotit, pirit 4,0 em 250-350 37048,85 segregasi biotit, pirit mm 860
49,85-49,96 pirh, ii, u, monasit, 3-5 mm 100 800py.
50,10-51,12 granit (pirh, py, ii, 75 em 600-1500 1220mo, bran, mg.) (berupa spot)
51,42-51,70 granit. 28 em 100 230 ( sPOt)51,90-52,60 granit (ano.51,90 m) 70 em 100 575 (spot)
TML-4 17,50 Tidak ada inti bor - - 37018.70 Tidakada inti bor - - 500
32,00-32,45 Q,bi, mm 100 10048.75 (granit; pirit, rutil, - 20050,30 biotit, leuarsa,ilmenit, (mm-cm) 250 55051,00 magnetit) - 24051,40 300 250
TML-5 16,60 q, bi, pv. - 350 95
17,50 bi, py, q, to. lem 150 - 240 200
19,00 bi, pv, Q.fels, kpy, and 1-4em 225 150
bi, py, q, fels, kpy,25,00 pirh, ii, mg,.to. mm 125 225
py, pirh, ru, mo, kpy,27,50 ii, bi, to. 2em 250 - 400 530
31,50 it, pirho, ru, py, bi. nodul 4 em 125 150
45,00 py, bi. spOt 125 150
55,00 py, bi. spot I em 120 50
59,00 py, ii, mg, kpy. agregat 100 100TML-6 16,75 Tidak ada inti bor - - 250
22,00 -gr;q,fels,bi, mus, - 120 250Ipv,to
42,00-47,00 granit 5m 120 120
51,80-54,10 granit 2,30 m 120 120
32,00 q, fels, to lensis 120 125
57,00 q, fels 1-3 em 120 120
3. Struktur
Struktur geologi yang dijumpai pada inti bar berupa tfaktur clan perlapisan
batuan sisa. Secara umum batuan telah mengalamifrakturasi dari tingkat sedang-sangat
intensif, variasi kerapatan fraktur 2-20 buah/meter. Bidang-bidang tfaktur mempunyai
kemiringan bervariasi dari landai hingga sub vertikal, teramati adanya indikasi gerak
berupa pitch striasi terukur kecil clanbesar. Hal ini menunjukkanadanya gerak mendatar
maupun gerak normal, sedangkan perlapisan batuan sisa sulit dikenali diduga karena
batuan telah termalihkan. Pada zone tfakturasi sangat intensif yang disertai adanya
indikasi gerak diduga merupakan zone segar yang tertembus oleh lubang bar. Hasil
pengukuran clanpengorientasian tfaktur pada inti bar disajikanpada Tabel4.
Tabel4. Kedudukan Bidang Fraktur dan Jenis Sesar
9
NO. KEDALAMAN KEDUDUKAN ELEMEN TEKTONIK KETERANGANBOR (m) FRAKTUR
TML-3 31,00 WNW-ESEIl\'7'<"E nitd1 sekitar 90° sesar normal34,25 N-S/subver Bidang tTaktur Kekar
46,00-52,00 \VJ\rW-ESE; N-S (K) Bidang tTaktur kekar69,20 N-S/E (S) Ditd1 stri 80° kekiri sesar normal72,35 \VJ\'V/-ESE/SSW (K) nitd1 stri loa kekiri sesar mendatar76,00 tTakturasi intensif nitd1 stri besar&kecil mendatar&normal
81,50-86,10 \\'0;\\. -ESE/subver oitd1 stri 20c kekiri sesar mendatar87,75 WNW-ESE/subver DitclJ.stri 75° kekiri sesar normal
TML-4 35,00 \VNW-ESE/t-<1'<'E(K) offset normal esar normal59,30-60,20 WNW-ESE/t-<1'<'E(K) tTaktur intensif, pitd1 stri sesar mendatar dekstral
dekstral
79,00-80,60 E-W/subver fraktur intensif, pitd1 stri sesar mendatar clannormalk<.x.i1besar
85,00-98,85 WNW-ESE tTaktur intensif, pitd1 stri besar sesar normal( disposisi(S-subvertikal) bidang &alctur)
102,00-130,00 \\0.rW-ESE/SSW (S) Ditd1 stri 60°- 80° segar normalTl\IL-5 16,00-32,00 WNW-ESE/N,,'E (K) N-SIE bidang lTaktur sangat intensif zone lTakturasi
(K)35,00 WNW-ESE/J\0.'E (K-subver), pitd1 stri kecil dan besar sesar mendatar dan normal
N-SIE (K)48,00 N-S/E(K) WNW-ESE/J\1'.'E tTaktur intensif, pitd1 stri ked! sesar mendatar dan naik
(K) clan bes.r
\\!-ESE/NN"E (K) subver pitd1 stri kecil clan besar sesar mendatar clan normal56,50-60,00 NNE-SW/ESE
WNW-ESE/Nl'<'E (K)- tTaktur int<nsif, pitd1 stri segar mendatar82,00-90,00 subvertikal kecil, dekstral dekstral
N-SIE (K) tTaktur pitd1 stri kedl, segar mendatar sinistral97,00 sinistral
N-S/E (K)-subver W!\i'W- lTaktur intensif, piti1 stri kecil segar mendatar, segar naik112.00-125,00 ESEii'.N"E (K) dan besar clan sesar normal
TML-6 1'<'E-SW/SE(K) bidang tTaktur pitd1 stri besar segar normal21,00
WNW-ESE/subver 1'<1'<"E- bidang lTaktur tanpa indikasi zone tTakturasi35,00 SSWIE (K) gerak
55,00 WN\\'-ESE/i'.N"E; N"E-SW/SE breksi sesar, pitd1 stri kecit Segar mendatar(K)
67,00 NNE-SSW/subver bidang fraktur zone tTakturasi
\\-ESEINl';'E(K)t-<- bidang lTaktur zone frak1urasi80,00-100,00 SSW/ESE (K)
110,00; tTaktur intensif berkerniringan pitd1 stri kecil Sesar mendatar144,00 kHat
(K=kuat, S=sooang) ,
PEMBAHASAN
Pemineralan U kupasan TMS-1 (4) mempunyai kesamaan dengan pemineralan U
pemboran TML-3. Keduanya secara umum menunjukkan adanya asosiasi mineral biotit,
kuarsa, felspar, bersifat granitik, kalkopirit, pirit, clan molibdenit. Berdasarkan pada
kedudukan zone pemineralan U di kupasan TMS-1 clanzone pemineralanU di TML-3
kedalaman 34,25-51,75 m serta kesamaan asosiasi mineral, maka kedua zone
pemineralanU dapat dikorelasikan,dengan kemiringanzone sekitar 65° (Gb.2).
Pemineralan U Ano.A dapat dikorelasikan dengan anomali radiometri logging TML-3
kedalaman 9,75 m (1638 cis pada zona batuan lapuk) clanmempunyaikesamaan serta
menerus hingga pemineralan U di TML-4 kedalaman 48,75-51,40 m dengan
berkemiringan 67°. Demikian pula kupasan TMS-2 terkorelasi dengan pemineralan
TML-4 pada kedalaman 32,00-32,40 m, namun radiometri inti bar maupun radiometri
logging tidak menonjol. (Gb.2).
Pada kedalaman 17,50 clan 18,70 m TML-4 terdapat anomali radiometri logging
370 cis clan 500 cis, namun di permukaan tidak dijumpai anomali sehingga
diinterpretasasikan bahwa pemineralan U ini berupa spot atau seperti lensa yang
ekstensinyatidak mencapai permukaan.
Keadaan tektonik pada Inti bar TML-3 clan TML.4 telah mengalami tTakturasi
yang sangat intensif terutama pada kedalaman lebih dari 50,00 m. Pada beberapa
penggal inti bar dijumpai bidang-bidang fraktur yang mengandung indikasi gerak,
terutama berupa gores-garis (striasi) clan kadang-kadang perpotongan dua bidang
tTaktur segenerasi (sumbu menengah). Sebagian dari striasi tersebut mempunyaipitch
relatif kecil clan sebagian lainnya besar. Kombinasi striasi clan sumbu menengah pada
striasi dengan pitch kecil menu~ukkan terdapatnya indikasi gerak menganan clan
mengiri, dengan demikianmaka pemboran TML-3 clanTML-4 menembusbidang-bidang
tTaktur berindikasi gerak mendatar dekstral clan sinistral. Striasi dengan pitch besar
dijumpai pada bidang tTaktur berkemiringan besar, hal ini menunjukkan adanya segar
normal yang ditembus oleh pemboran TML-3 kedalaman::!::76,00 m. Pemineralan U
pada TMS-1 mempunyai ekstensi vertikal hingga TML-3, namun tidak dijumpai
ekstensinyapada TML-4. Hal ini diinterpretasikanbahwa bentuk pemineralanU TMS-1
mempunyaiekstensi vertikal terbatas atau .melensa.
Pemineralan U yang terdapat di kupasan TRG, TRH, clan TRI ketebalannya
bervariasi dari milimetrik hingga 10 em. Pada peta isoradiometri salah satu kupasan
10
subvertikal memperlihatkan bentuklzone pemineralan berupa lensa secara vertikal(4).
Asosiasi mineral yang terdapat pada inti bar TML-5 clanTML-6 relatif sarna dengan
yang terdapat di l.11pasanTR.G, TRH, clan TRI, sehingga secara zonasi pemineralan
yang dijumpai di permukaan dapat dikorelasikan dengan pemineralanyang terdapat di
TML-5 clan TML-6. Namun radiometri inti bar clan radiometri lubang bOT(logging),
tidak dijumpaianomaliyang menarik,walaupun radiometrilpemineralanU di permukaan
cukup menarik.Hal ini diinterpretasikanbahwa pemineralandi sekitar TML 5 clanTML
6 (TRH, TRG clanTR.I) secara vertikal mengalami penipisan atau melensa (Gb.3 clan
Gb.4).
Dari hasil analisis contoh diidentifikasibahwa mineraluraninit/pikblendadijumpai
di dalam urat-urat yang mengisi retakan-retakan tipis (bukan fraktur mayor) atau pada
batuan granitik, pikblenda yang terdapat didalam granitik umumnya terlingkupi oleh
klorit. Mineral gangue dijumpai berupa kuarsa clan mineral karbonat, disamping itu
sangat umum dijumpai urat-urat tipis dengan komposisi utama biotit atau terobosan-
terobosan lamprofir (dike mafik). Keberadaan urat-urat pemineralan U baik yang
dijumpaidi permukaan maupun pada inti bOTdi dalam suatu zona pemineralanumumnya
diskontinu, sehingga dijumpai selinganbagian yang kosong (baren) baik lateral maupun
vertikal. Berdasarkan data tersebut maka pemineralan U di daerah telitian bertipe vein
di dalambatuanmetasedimen(5) yang berkaitan dengan batuan granitik (6).
Zona pemineralan umumnya berbentuk lensa secara lateral (Gb.lb) maupun
vertikal ke bawah (Gb.2, Gb.3, Gb.4),. Berdasarkan perhitungan zona pemineralan
secara lateral maupun vertikal maka volume zone pemineralanU daerah penelitian dapat
diketahui. Dari hasil analisis contoh pemineralan di permukaan clan inti bar dihitung
rata-rata kadar U, sedangkan berat jenis batuan diasumsikan 2,7. Dengan mengetahui
volume, kadar serta berat jenisnya, maka cadangan U atau U3Ogdapat dihitung. Guna
memudahkan di dalam penghitungan cadangan, zone pemineralan dibagi menjadi 7
subzone.
Perhitungan cadanganU secara geologi disajikanpada Tabel 5 di bawah ini :
11
Tabel 5. Cadangan U di daerah sekitar TML.3, TML.4, TML.5, daD TML.6
lumlah cadangan di daerah penelitian sekitar adalah 132,99 ton U atau 156,83 ton U3Og
dengan asumsi atau catatan sebagai berikut:
1. Ekuilibriumradioaktif bijihdaerah Tanah Merah = 1
2. lumlah cadangan diperhitungkanhingga kedalaman 130 m
KESIMPULAN
1. Terdapat kesamaan litologi clanasosiasi mineralogi pada pemineralan di permukaan
dengan di inti bar, sehinggazone pemineralandapat diinterpretasikanterkorelasi baik.
2. Pemineralan bertipe vein yang berkaitan dengan kejadian batuan granitik, berbentuk
mat-mat tipis, zona pemineralannyaberbentuk lensa clantabular.
3. Cadangan secara geologis U3Ogdisekitar TML.3, TMLA, TML.5, clanTML.6 Tanah
Merah adalah 156,83 ton U3Og atau:J: 157 ton U3Og.
SARAN
Dilakukan pemboran eksplorasi lanjutan di sektor Tanah Merah mengingat masih
terdapat singkapan-singkapanpemineralan U yang menarik. Disarankan pemboran
dangkal pada lokasi dekat singkapanpemineralanU.
12
KADAR USUB LUAS TEBAL VOLUME BERU .JENIS R\TA-RATA c..\DANG.\.c'\'
ZONE (m» (m) (m3) (Dom) U Iton)I 653,33 75 49000 2,7 405,24 53,61II 120 40 4800 2,7 417,]25 5.41
III 84,31 46,7 3937.5 2,7 117,96 1,25IV 679,72 66,7 45337,5 2,7 380 46,52V 211.95 23 4875 2,7 380 5,00VI 304,68 40 12187,5 2,7 388. 75 12,79
VII 319,52 26,7 8531,25 2,7 365 8.41
JUMLAH 128.668,75 132,99
DAFTARACUAN
1. MANTO WIDODO, SUHARTADI, SUDARMADI, ANANG MARZUKI,
RAHMAT ISWANTO, "Prospeksi Sistematik di Sektor Tanah Merah Kalimantan
Barat Dalam Rangka Pencarian Asal Bongkah Monasit Mengandung U". Presiding
Presentasi Daur BahanBakar Nuklir, PenelitianPPBGN-BATAN, (1996)
2. LILIK SUBIANTORO, ANANG MARZUKI, P. WIDITO, PAIMIN, "Inventarisasi
Sektor Sumberdaya U Tanah Merah Kalimantan Barat, Tahapan Prospeksi
Sistematik".Penelitian PPBGN - BATAN, (1996)
3. SUHARTADI, SARTAPA, "Inventarisasi Sektor Sumberdaya U Amir Engkala-
Tanah Merah, Kalimantan Barat, Tahapan Pemboran Eksplorasi". Penelitian
PPBGN-BATAN, (1996)
4. LILIK SUBIANTORO, S UD ARMAD I, PAIMIN, ANANG MARZUKI,
P.WIDITO; "Inventarisasi Sektor Sumberdaya U Tanah Merah KalimantanBarat,
Tahapan Prospeksi Sistematik".Penelitian PPBGN -BATAN, (1997)
5. MATHEWS, G.W.; "Geologic Characteristic of Environmental Favourable for
Uranium Deposits - Uranium Occurences of Uncertain Genesis". Department of
Energy - United States, (1978)
6. DALHKAMP, F.J.; "Classification Scheme of Uranium Deposits". Proceeding of
TechnicalComeette Meetting Vienna, lAEA, (1987)
13
Lamp - 1
sw
GAMBAR.3GAMBAR.2
GAMBAR.4 TML-6
KfTERANGAN
4OOm .«10m
TML-5NE
TML-4~---NE 37~
350m 350
'.325m 32~
KfTERAHGAN
300m
tv'"
E3 -..-.. L=profir0 Ptmin!anU55JI 1War>'~opard0 1W3I'Sih>Ius0 Kuorst _vilbiot0--300olsp.";,, bn U
_etri 30001,
D=~~s...r
I(bj
275m
0 10 2D 30m...........
~ ~~
PENAMPANG GEOLOGI PEMBORAN TML-3, TML-4, TML-5, TML-6SEKTOR TANAR MERAH KALIMANTAN BARAT
14
DISKUSI
Pertanyaan
1. WagiyantoDaerah penelitiansudah dilakukanpemboran secara sistematis,tetapi kenapacadangan 157 ton U30s masih dikatagorikancadangan geologi, bukan cadanganterukur ?
JawabanPemboran yang dilakukan bukan pemboran sistematis, tetapi pemboran eksplorasi,volume pemineralandihitung berdasarkan pada zone, bukan volume bijih clanjarakantara titik bar jarang (pemboran eksplorasi), maka hasil perhitungan cadanganbelum dapat dikatagorikan sebagaiterukur.
Pertanyaan
2. Amir DjuharaDi sekitar Tanah Merah diprediksikan cadangan U30s sekitar 157 ton, untukmendapatkan solusi analisisini berdasarkan apa ?, apakah hasil perhitungan ini sudahdibandingkandengan eksperimen?
JawabanUntuk mendapatkan solusi tersebut berdasarkan parameter volume zonapernineralan, kadar U, Berat lenis, dengan formula Volume X Kadar X N =cadangan U geologis. Untuk penentuan cadangan tidak dibandingkan denganeksperimen, karena hanya didasarkanpada parameter-parameter di atas.
Pertanyaan
3. M. SiregarPerhitungan cadangan U di Tanah Merah mendapatkan U3Os,157 ton, Berapa luasdaerah yang diwakili,clansampaikedalamanberapa ?
JawabanPerhitungan cadangan U geologis mencakup luas :!:4 Ha, clan kedalaman yangdihitung sampaidengan 130m.
15