JURNAL PUBLIKASI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/29099/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Jurusan...
Transcript of JURNAL PUBLIKASI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/29099/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Jurusan...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)
JURNAL PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh:
KHUSNUL KHOIRIYAH
B 200 090 221
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Naskah Publikasi dengan judul
:
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA MELAKUKAN
AUDITOR SWITCHING.
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)
Yang disusun oleh :
KHUSNUL KHOIRIYAH
NIM : B 200 090 221
Penandatanganan berpendapat bahwa Naskah Publikasi tersebut telah memenuhi
syarat untuk diterima.
Surakarta, Februari 2014
Pembimbing
( Drs. Suyatmin , M. Si. )
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
iii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)
KHUSNUL KHOIRIYAH
B 200 090 221
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pergantian
manajemen, opini audit, kesulitan keuangan, ukuran KAP, dan persentase
perubahan ROA terhadap auditor switching. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian empiris yang menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan
tahunan (annual report). Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Sampel yang digunakan
adalah 26 perusahaan manufaktur yang diambil dengan teknik purposive
sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentsi. Teknik analisis
data menggunakan analisis regresi logistik (logistic regession).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Pergantian manajemen (CEO)
berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. (2) Opini auditor (OPINI)
tidak berpengaruh terhadap auditor switching. (3) Kesulitan keuangan (financial
distress-DER) tidak berpengaruh terhadap auditor switching. (4) Ukuran KAP
(KAP) berpengaruh terhadap auditor switching. (5) Persentase perubahan ROA
tidak berpengaruh terhadap auditor switching.
Kata kunci: auditor switching, pergantian manajemen, opini audit, kesulitan
keuangan, ukuran KAP, persentase perubahan ROA
1
A. PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam
mengkomunikasikan faktor-faktor mengenai perusahaan dan sebagai dasar untuk
dapat menentukan atau menilai posisi dan kegiatan keuangan dari suatu
perusahaan. Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan baik oleh pihak eksternal maupun pihak internal.
Pihak internal ingin menyampaikan informasi mengenai pertanggungjawaban
pengelolaan data dari pihak eksternal, dipihak lain pihak eksternal ingin
memperoleh informasi yang handal dari manajemen perusahaan mengenai
pertanggungjawaban dana yang mereka inverstasikan (Mulyadi, 2002).
Mengingat perbedaan berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut,
maka informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut haruslah wajar,
dapat dipercaya dan tidak menyesatkan bagi pemakainya sehingga dibutuhkan
masing-masing pihak yang berkepentingan dapat dipenuhi. Guna menjamin
kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, maka perlu adanya
suatu pemerikasaan yang dilakukan oleh auditor independen. Tujuan audit atas
laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat
tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,
perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan akuntansi keuangan Indonesia
(IAPI 2011).
Pembatasan tenure (masa perikatan audit) merupakan usaha untuk mencegah
auditor terlalu dekat berinteraksi dengan klien sehingga menggangu independensi
auditor. Salah satu anjuran adalah ketentuan pergantian KAP dan auditor secara
wajib (mandatory) yang dilandasi peraturan dan alasan teroritis bahwa penerapan
pergantian auditor secara wajib diharapkan akan meningkatkan independensi
auditor baik secara penampilan maupun secara fisik (Giri,2010).
Indonesia adalah salah satu negara yang mewajibkan pergantian kantor
akuntan dan mitra audit diberlakukan secara periodik. Pemerintah telah mengatur
kewajiban rotasi auditor dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2 tentang “Jasa Akuntan
Publik” (perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor
2
423/KMK.06/2002). Peraturan ini menyatakan bahwa pemberian jasa audit umum
atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik (selanjutnya disebut KAP) paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-
turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku
berturut-turut.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang maka
rumusan masalah yang ingin diangat dalam penelitian ini adalah: (1). Apakah
pergantian manajemen mempengaruhi perusahaan manufaktur di Indonesia
melakukan auditor switching. (2). Apakah opini audit mempengaruhi perusahaan
manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching, (3). Apakah kesulitan
keuangan perusahaan mempengaruhi perusahaan manufaktur di Indonesia
melakukan auditor switching. (4). Apakah ukuran KAP mempengaruhi
perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching. (5). Apakah
presentase perubahan ROA mempengaruhi perusahaan manufaktur di Indonesia
melakukan auditor switching.
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan dengan penelitianini
adalah sebagai berikuT: (1). Memperoleh bukti empiris apakah pergantian
manajemen berpengaruh terhadap perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan
auditor switching. (2). Memperoleh bukti empiris apakah opini audit berpengaruh
terhadap perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching. (3).
Memperoleh bukti empiris apakah kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh
terhadap perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching. (4).
Memperoleh bukti empiris apakah ukuran KAP berpengaruh terhadap perusahaan
manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching. (5). Memperoleh bukti
empiris apakah presentase perubahan ROA berpengaruh terhadap perusahaan
manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Teori Keagenan
Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen Mckling (1976) menjelaskan
adanya konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan shareholder
3
(principle). Sebagai seorang yang rasional, seorang agent akan bertindak dan
berupaya untuk selalu konsisten dengan pilihannya untuk mencari keuntungan
pribadi, baik agent maupun principle selalu mencari peluang keuntungan untuk
memaksimalkan utilitas mereka.
Peraturan Pemerintah Indonesia Mengenai Rotasi Wajib Auditor
Sekarang ini, isu independensi auditor telah semakin penting dalam hal
pemberian jasa audit oleh akuntan publik. Pihak pemerintah sebagai regulator
diharapkan dapat memfasilitasi kepentingan dari semua pihak, baik pihak
perusahaan, pihak akuntan, dan pihak eksternal. Bentuk campur tangan
pemerintah dalam hal isu independensi adalah adanya peraturan-peraturan yang
mewajibkan adanya rotasi auditor ataupun masa kerja audit (audit tenure)
(Wijayanti,2010).
Teori tentang Auditor Switching
Auditor switching merupakan pergantian auditor (KAP) yang dilakukan oleh
perusahaan klien. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang bisa berasal
dari faktor klien maupun faktor auditor.
Pergantian Manajemen
Jansen dan Mecking (1976) menyatakan hubungan keagenan adalah suatu
kontrak di mana satu atau lebih orang (principal) melibatkan orang lain (agent)
untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka dan kemudian
mendelegasikan sebagai kewenangan pengambilan keputusan kepada agen
tersebut. Berdasarkan argumen di atas dapat disimpulkan bahwa kontrak antara
principle (pemegang saham) dan agent (menejemen) merupakan kesepakatan
dimana pemilik atau pemegang saham perusahaan menunjuk manajemen untuk
mengelola perusahaan.
Opini Audit
Opini audit merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan
apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP,2001).
4
Kesulitan Keuangan Perusahaan
Kesulitan keuangan merupakan penurunan kondisi keuangan yang dialami
oleh suatu perusahaan, yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun
likuidasi (Platt 2002).
Ukuran KAP
Ukuran KAP merupakan ukuran yang digunakan untuk menentukan besar
kecilnya suatu Kantor Akuntan Publik. Ukuran KAP menunjukkan kemampuan
auditor untuk bersikap independen dan melaksanakan audit secara profesional,
sebab KAP menjadi kurang tergantung secara ekonomi kepada klien. Klien juga
kurang dapat mempengaruhi opini auditor. KAP besar cenderung memberikan
opini kebangkrutan perusahaan klien (lenox, 1999 dalam Giri, 2010).
Presentase Perubahan ROA
ROA (Return on Assets) sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
sebagai rentabilitas ekonomi yang mengukut kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba pada masa lalu, kemudian diproyeksikan ke masa depan untuk
melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang.
ROA diperoleh dari total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah
disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menadai aset tersebut (Hanafi dan Halim,
2005).
Hipotesis
H1: Pergantian Manajemen berpengaruh terhadap Auditor Switching.
H2: Opini Audit berpengaruh terhadap Auditor Switching.
H3: Kesulitan Keuangan Perusahaan berpengaruh terhadap Auditor Switching.
H4: Ukuran KAP berpengaruh terhadap Auditor Switching.
H5: Presentase Perubahan ROA berpengaruh terhadap Auditor Switching.
5
C. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian empiris untuk membuktikan hipotesis
yang telah disusun terhadap variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian
ini. Penelitian ini juga merupakan penelitian data sekunder yang dilakukan dengan
mengambil sampel dari suatu populasi yang menerbitkan publikasi data-data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini.
Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
merupakan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008-2010.
Dasar penentuan pemilihan sampel adalah sampel yang memenuhi kelengkapan
data. Metode pengumpulan sampel (sampling method) yang digunakan adalah
purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode pengumpulan
sampel yang berdasarkan tujuan penelitian. Adapun kriteria sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2010 secara
berturut-turut.
b. Sampel yang diambil adalah persahaan manufaktur yang telah listing di BEI
sebelum periode pengamatan.
c. Mempunyai laporan audit yang dipublikasikan bersamaan dengan periode
pengamatan.
Metode Analisis Data
Penyelesaian penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis kuantitaif.
Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang
diwujudkan dengan kuantitatif. Dengan penelitian ini, analisis kuantitatif
dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-data penelitian sehingga
menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian iniadalah analisis regresi
logistik (logistic regression). Alasan penggunaan alat analisis regresif logistik
(logistic regression) adalah karena variabel dependen bersifat dikotomi
(melakukan auditor switching dan tidak melakukan auditor switching). Asumsi
6
normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan
campuran antara variabel kontinyu (matrik) dan kategorial (non-matrik). Dalam
hal ini dapat dianalisis dengan regresi logistik (logistic regression) karena tidak
perlu asumsi normalitas data pada variabel bebasnya. Tahapan dalam pengujian
dengan menggunakan uji regresif logistik (logistic regression) dapat dijelaskan
sebagai berikut (Ghozali,2009).
Model regresi logistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
SWITCH= RA+ ε
Keterangan:
SWITCH : auditor switching
: konstanta
: koefisien regresi
CEO : pergantian manajemen
OPINI : opini audit
DER : kesulitan keuangan
KAP : ukuran KAP
ROA : presentase perubahan ROA
RA : reputasi auditor
ε : tingkat kesalahan
D. Hasil Penelitian
Logistic Regression
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis multivariate
dengan logistic regression (binary logistic). Uji ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh pergantian manajemen, opini audit, kesulitan keuangan, ukuran KAP,
dan persentase perubahan ROA terhadap auditor switching (auditor switching).
Dari perhitungan Logistic Regression dengan program SPSS Release 15.0
diperoleh hasil sebagai berikut (Lampiran 11):
7
Tabel IV.8
Hasil Pengujian Hipotesis dengan Logistic Regression
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
CEO 1.518 .475 10.224 1 .001 4.563
OPINI 1.370 1.087 1.589 1 .207 3.936
DER .290 .301 .927 1 .336 1.337
KAP 1.042 .502 4.313 1 .038 2.836
ROA -.001 .003 .126 1 .723 .999
Constant -2.485 .636 15.287 1 .000 .083
Nagelkerke R2 = 0,215
Hosmer and Lemeshow Test = 6,564 (0,584)
Percentage Correct Predicted Overall = 76,0
Sumber: data diolah, Lampiran 11
Berdasarkan hasil analisis regresi logistic di atas, maka dapat disusun
persamaan regresi sebagai berikut:
SWITCH = -2,485 + 1,518 (CEO) + 1,370 (OPINI) + 0,290 (DER) + 1,042 (KAP)
– 0,001 (ROA) + ei
Uji Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit)
Pengujian model dilakukan dengan Hosmer and Lemeshow Test yang
memperoleh Chi-Square sebesar 6,564 dengan probabilitas = 0,584 (lihat
Lampiran 11). Karena nilai p> yaitu 0,584 > 0,05 pada taraf signifikansi 5%
(p>0,05), maka model regresi yang digunakan dinyatakan fit atau cocok. Hal ini
menunjukkan bahwa pergantian manajemen, opini audit, kesulitan keuangan,
ukuran KAP, dan persentase perubahan ROA merupakan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap terjadinya auditor switching.
Uji Keseluruhan Model
Pengujian keseluruhan model dilakukan dengan -2 Log Likehood pada
Block=0 dengan Block = 1. Jika nilai -2 Log Likehood pada Block=0 lebih besar
daripada -2 Log Likehood pada Block = 1, maka model regresi sudah baik.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai -2 Log Likehood pada Block=0
sebesar 128,425, sedangkan nilai -2 Log Likehood pada Block = 1 adalah sebesar
8
112,339. Artinya nilai -2 Log Likehood pada Block=0 lebih besar daripada dengan
-2 Log Likehood pada Block = 1 (128,425 > 112,339), maka model regresi sudah
baik. Artinya bahwa model regresi pengaruh pergantian manajemen, opini audit,
kesulitan keuangan, ukuran KAP, dan persentase perubahan ROA terhadap
auditor switching merupakan regresi yang baik atau fit.
Uji Koefisien Determinasi
Dari pengujian yang telah dilaksanakan menghasilkan nilai (perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11), sehingga dapat dikatakan bahwa
hasil pengujian yang dilakukan memberikan hasil yang baik. Nilai koefisien
determinasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 21,5% variasi dari
auditor switching dapat dijelaskan oleh pergantian manajemen, opini audit,
kesulitan keuangan, ukuran KAP, dan persentase perubahan ROA. Sedangkan
sisanya sekitar 78,5% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
Pengujian Koefisien Regresi
Nilai koefisien variabel pergantian manajemen (CEO) bernilai positif dan
signifikan dengan nilai Wald sebesar 10,224 dan nilai p-value sebesar 0,001
diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05), maka H1 diterima. Artinya
pergantian manajemen berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.
Nilai koefisien variabel opini auditor (OPINI) bernilai positif dan tidak
signifikan dengan nilai Wald hanya sebesar 1,589 dan nilai p-value sebesar 0,207
ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05), maka H2 ditolak. Artinya opini
auditor tidak berpengaruh terhadap auditor switching.
Nilai koefisien variabel kesulitan keuangan (DER) bernilai positif dan tidak
signifikan dengan nilai Wald hanya sebesar 0,927 dan nilai p-value sebesar 0,336
ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05), maka H3 ditolak. Artinya kesulitan
keuangan tidak berpengaruh terhadap auditor switching.
Nilai koefisien variabel ukuran KAP (KAP) bernilai positif dan signifikan
dengan nilai Wald sebesar 4,313 dan nilai p-value sebesar 0,038 diterima pada
taraf signifikansi 5% (p<0,05), maka H4 diterima. Artinya ukuran KAP
berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.
9
Nilai koefisien variabel persentase perubahan ROA (ROA) bernilai negatif
dan tidak signifikan dengan nilai Wald hanya sebesar 0,126 dan nilai p-value
sebesar 0,723 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05), maka H5 ditolak.
Artinya persentase perubahan ROA tidak berpengaruh terhadap auditor switching.
E. SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pergantian manajemen (CEO) berpengaruh signifikan terhadap auditor
switching pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2008-2011. Hasil regresi
logistik memperoleh nilai Wald = 10,224 dan p-value = 0,001 diterima pada
taraf signifikansi 5% (p<0,05) maka H1 diterima. Hal ini berarti manajemen
perusahaan yang baru cenderung akan mencari KAP yang selaras dalam
pelaporan dan kebijakan akuntansinya
2. Opini auditor (OPINI) tidak berpengaruh terhadap auditor switching pada
perusahaan manufaktur di BEI tahun 2008-2011. Hasil regresi logistik
memperoleh nilai Wald = 1,589 dan p-value = 0,207 ditolak pada taraf
signifikansi 5% (p>0,05) dan H2 ditolak. Hal ini berarti opini yang diberikan
auditor bukanlah faktor yang mendorong manajemen melakukan pergantian
terhadap auditor.
3. Kesulitan keuangan (financial distress-DER) tidak berpengaruh terhadap
auditor switching pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2008-2011. Hasil
regresi logistik memperoleh nilai Wald = 0,927 dan p-value = 0,336 ditolak
pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) maka H3 ditolak. Hal ini berarti perusahaan
yang sedang dalam kondisi financial distress cenderung tidak melakukan
pergantian KAP karena auditor switching pada suatu perusahaan yang terlalu
sering akan meningkatkan fee audit.
4. Ukuran KAP (KAP) berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan
manufaktur di BEI tahun 2008-2011. Hasil regresi logistik memperoleh nilai
10
Wald = 4,313 dan p-value = 0,038 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05)
dan H4 diterima. Hal ini berarti ukuran KAP merupakan faktor yang
mendorong manajemen melakukan auditor switching. KAP Big Four
cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan audit dan
menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan KAP Non Big
Four. Sehingga untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan dan untuk
menarik minat investor, perusahaaan akan menggunakan jasa audit dari KAP
besar.
5. Persentase perubahan ROA tidak berpengaruh terhadap auditor switching pada
perusahaan manufaktur di BEI tahun 2008-2011. Hasil regresi logistik
memperoleh nilai Wald = -0,001 dan p-value = 0,723 ditolak pada taraf
signifikansi 5% (p>0,05) dan H5 ditolak. Hal ini berarti persentase perubahan
ROA bukan salah satu faktor yang mendorong manajemen melakukan auditor
switching. Rendahnya kinerja manajemen perusahaan ini tidak dapat diperbaiki
dengan mengganti auditor yang lebih berkulaitas yang dapat memperbaiki dan
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah:
1. Sampel penelitian hanya terbatas pada perusahaan manufaktur yang ada di BEI
dan tidak mengikutsertakan perusahaan-perusahaan di bidang lain sehingga
hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan.
2. Periode pengamatan yang relatif pendek karena hanya empat tahun (2008-
2011), sehingga hasil penelitian kurang mencerminkan fenomena yang
sesungguhnya.
3. Faktor-faktor yang diteliti hanya pergantian manajemen, opini auditor, ukuran
KAP, kesulitan keuangan, dan perubahan ROA, sedangkan masih banyak
faktor lain yang mungkin memiliki pengaruh terhadap kebijakan auditor
switching.
11
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan diatas, maka dapat diberikan saran
sebagai berikut:
1. Penelitian mendatang hendaknya menggunakan semua jenis perusahaan,
sehingga sampel yang digunakan dapat mewakili semua karakteristik dalam
populasi, sehingga tingkat generalisasinya lebih baik dan dapat diterapkan pada
seluruh perusahaan di BEI.
2. Periode pengamatan pada penelitian selanjutnya hendaknya lebih diperpanjang
yaitu lebih dari empat tahun, sehingga hasil penelitian mencerminkan
fenomena yang sesungguhnya dan hasil penelitian akan lebih baik dan dapat
digunakan sebagai bahan referensi.
3. Penelitian mendatang dapat menambah faktor lain karena ada kemungkinan
faktor lainnya yang memnberikan pengaruh terhadap keputusan auditor
switching perusahaan seperti ukuran perusahaan klien, pertumbuhan
perusahaan, kepemilikan saham manajemen, kepemilikan saham institusional,
dan lain-lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
Atmini, Sari dan Wuryana. 2005. “Manfaat Laba dan Arus Kas untuk
Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Textile Mill
Products dan Apparel and Other Textile Products terdaftar di Bursa Efek
Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, hal. 460-474.
Damayanti, S. dan M. Sudarma. 2008. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik”. Simposium Nasional
Akuntansi XI, Pontianak, hal. 1-13.
Fanny, Margaretta dan Saputra, S. 2005. “Opini Audit Going Concern: Kajian
Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan,
dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi pada Emite Bursa Efek
Jakarta)”. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, hal. 966-978.
Ghozali, 2005, 2006, 2009, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS. Edisi keempat. Semarang : Universitas Diponegoro.
Giri, Efraim Ferdinan. 2010. “Pengaruh Tenur Akuntan Publik (KAP) dan
Reputasi KAP terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor
diIndonesia”. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, hal. 1-26.
Jensen, Michael C dan Meckling W. H. 1976. Theory of The Firm : Managerial
Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial
Ekonomics 3. Hal 305-360.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta :
Salemba Empat.
Mardiyah, A. A. 2002. Pengaruh Perubahan Kontrak, Keefektifan Auditor,
Reputasi Klien, Biaya Audit, Fakto Klien, dan Faktor Auditor
Terhadap Auditor Changes : Sebuah Pendekatan dengan Modal
Kontinjensi RPA. Seminar Nasional Akuntansi V. Semarang.
McCue, M. I. 1991. The Use of Cash Flow to Analyze Financial Distress in
California Hospitals. Hospital and Health Service Administration, 36 :
223-241.
Menteri Keuangan, 2003, Keputusan Menteri Keuangan Nomor
359/KMK.06/2003 tentang “Jasa Akuntan Publik”, Jakarta.
Menteri Keuangan, 2008, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”, Jakarta.
13
Mulyadi, 2002. Auditing. Buku Satu Edisi kelima. Jakarta : Salemba Empat.
Nasser, et. Al. 2006. “ Auditor – Client Relationship : The Cose ofAudit Tenure
and Auditor Switching In Malaysia” . Managerial Auditor Journal, val.
21, No. 7, PP. 724-737.
Platt, H, and M.B. Platt.2002. Predicting Financial Distres. Journal of Financial
Service Profesionals, 56 : 12-15.
PT. Bursa Efek Indonesia. 2008-2011. Indonesia Capital market Directory 2008-
2011. Jakarta : PT. Bursa Efek Indonesia.
Praptitorini, Mirna Dyah dan Indira Januarti. 2007. “Analisis Pengaruh Kualitas
Audit, Debt Default dan Opini Shopping Terhadap Penerimaan Opini
Going Concern”. Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, hal 1-25.
Sartono, A. 2004. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”. Edisi keempat.
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Sinarwati, Ni Kadek. 2010.” Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik?”. Simposium
Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, hal. 1-20.
Susan dan Trisnawati, Estralita. 2011. “Faktor-faktor yang mempengaruhi
perusahaan melakukan Auditor Switch”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,
vol. 13 No. 2. Agustus 2011, 131-144.
Suparlan dan Andayani, Wuryan. 2010. “Analisis Empiris Pergantian Kantor
Akuntan Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit”. Simposium
Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, hal. 1-25.
Wibowo, Arie dan Rossieta, Hilda. 2009. “Faktor-Faktor Determinasi Kualitas
Audit-Suatu Studi dengan Pendekatan Earning Surprise Benchmark”.
Simposium nasional Akuntansi XII, Palembang, hal. 1-34.
Wijayani, Evi Dwi dan Januarti, Indira. 2011. “Analisis Faktor-Faktor Yanng
Mempengaruhi Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching”.
Simposium Nasional Akuntansi XIV, Aceh, hal 1-25.