IYDC

2
Dream, You, And Our Nation Banyak sekali pemuda di Indonesia yang bermimpi dan mengejar impiannya tersebut. Mulai dari menjadi polisi, pegawai negeri, memberangkatkan orang tua menjadi haji, sampai menjadi orang nomor satu di negara ini. Setiap orang tentu saja bebas dan memiliki hak untuk mempunyai impian. Mimpi menjadi sesuatu yang harus digapai dan menjadi prioritas dalam kehidupan pada saat kita pertama kali mengikrarkannya atau kita terbangun dari mimpi. Menurut saya, impian-impian yang diatas tidak ubahnya sebagai secondary mission dalam game peperangan yang biasa kita mainkan atau lihat. Lantas apa yang menjadi main mission bagi diriku? Seberapa penting atau seberapa istimewa impian-impianku bagi orang lain? Mengapa orang lain harus mendengarkan dan mengamini impianku tersebut? Apakah tidak terlalu munafik memimpikan sesuatu yang bertolak-belakang dengan zona nyaman sebagai seseorang yang memiliki tahta dan harta? Saya memiliki 3 impian terbesar dalam hidupku, yang pertama mendirikan sekolah informal, menjadi pemimpin daerah, mendirikan sekolah informal, dan tidak KKN. Jujur, impian menjadi pemimpin daerah terinspirasi oleh bapak Basuki Tjahaja Purnama (Gubernur DKI Jakarta). Meskipun saya bukan masyarakat Jakarta, saya merasa begitu dekat dengan beliau. Tidak tersandera kepentingan, pluralis, dan mengayomi masyarakat dan intoleran terhadap KKN membuat saya kembali menjadi cinta terhadap tanah air dan mematahkan anggapan saya bahwa minoritas juga dapat berbuat sesuatu yang besar di negeri ini. Saya ingin sekali menjadi sosok seperti pak Ahok. Menjadi pemuda yang nantinya juga konsisten dalam setiap ucapan dengan perbuatan dalam membangun daerah yang dipercayakan untuknya. Selain itu, saya memiliki impian mendirikan sekolah informal. Menurut saya, pendidikan yang bersifat informal memiliki andil yang lebih banyak dalam pembentukan karakter dan pembangunan sumber daya manusia yang baik. Pendidikan informal membuat anak-anak menjadi seorang yang kuat mental dan tidak takut untuk bermimpi. Dengan keyakinan itu saya bermimpi membangun sekolah informal sebagai jalan saya membentuk SDM Indonesia yang berkualitas. Yang terakhir adalah tidak KKN. Menurut saya, untuk menjadi pemimpin yang baik adalah dengan dapat memimpin diri sendiri untuk hidup menurut hukum yang berlaku.

description

qq

Transcript of IYDC

Page 1: IYDC

Dream, You, And Our Nation

Banyak sekali pemuda di Indonesia yang bermimpi dan mengejar impiannya tersebut.

Mulai dari menjadi polisi, pegawai negeri, memberangkatkan orang tua menjadi haji, sampai

menjadi orang nomor satu di negara ini. Setiap orang tentu saja bebas dan memiliki hak untuk

mempunyai impian. Mimpi menjadi sesuatu yang harus digapai dan menjadi prioritas dalam

kehidupan pada saat kita pertama kali mengikrarkannya atau kita terbangun dari mimpi.

Menurut saya, impian-impian yang diatas tidak ubahnya sebagai secondary mission

dalam game peperangan yang biasa kita mainkan atau lihat. Lantas apa yang menjadi main

mission bagi diriku? Seberapa penting atau seberapa istimewa impian-impianku bagi orang

lain? Mengapa orang lain harus mendengarkan dan mengamini impianku tersebut? Apakah

tidak terlalu munafik memimpikan sesuatu yang bertolak-belakang dengan zona nyaman

sebagai seseorang yang memiliki tahta dan harta?

Saya memiliki 3 impian terbesar dalam hidupku, yang pertama mendirikan sekolah

informal, menjadi pemimpin daerah, mendirikan sekolah informal, dan tidak KKN. Jujur,

impian menjadi pemimpin daerah terinspirasi oleh bapak Basuki Tjahaja Purnama (Gubernur

DKI Jakarta). Meskipun saya bukan masyarakat Jakarta, saya merasa begitu dekat dengan

beliau. Tidak tersandera kepentingan, pluralis, dan mengayomi masyarakat dan intoleran

terhadap KKN membuat saya kembali menjadi cinta terhadap tanah air dan mematahkan

anggapan saya bahwa minoritas juga dapat berbuat sesuatu yang besar di negeri ini. Saya

ingin sekali menjadi sosok seperti pak Ahok. Menjadi pemuda yang nantinya juga konsisten

dalam setiap ucapan dengan perbuatan dalam membangun daerah yang dipercayakan

untuknya.

Selain itu, saya memiliki impian mendirikan sekolah informal. Menurut saya,

pendidikan yang bersifat informal memiliki andil yang lebih banyak dalam pembentukan

karakter dan pembangunan sumber daya manusia yang baik. Pendidikan informal membuat

anak-anak menjadi seorang yang kuat mental dan tidak takut untuk bermimpi. Dengan

keyakinan itu saya bermimpi membangun sekolah informal sebagai jalan saya membentuk

SDM Indonesia yang berkualitas.

Yang terakhir adalah tidak KKN. Menurut saya, untuk menjadi pemimpin yang baik

adalah dengan dapat memimpin diri sendiri untuk hidup menurut hukum yang berlaku.

Page 2: IYDC

Mencintai Indonesia dengan tidak melakukan Korupsi, Kolusi, dan mengagungkan

Nepotisme adalah cara saya untuk menunjukkan kecintaan saya terhadap Indonesia dalam

skala kecil dan implementatif.

Nah, dengan mewujudkan mimpi-mimpi tersebut, tanpa aku sadari aku akan

mewujudkan secondary mission tadi, mungkin dengan menjadi walikota atau mendirikan

sekolah, menjadi tokoh anti korupsi hingga mendapat penghargaan, dan memiliki penghasilan

yang halal akan membuat orang tua bangga. Tetapi dengan menjadi seseorang yang dapat

mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia akan membuat kita menjadi

seseorang yang dibanggakan oleh negara bahkan dunia. Tidak hanya dibanggakan, tetapi juga

dikenang sebagai manusia yang belajar keras, berfikir keras, dan berbuat besar bagi bangsa

dan negara.