Infanticid

download Infanticid

of 9

Transcript of Infanticid

  • 8/18/2019 Infanticid

    1/9

    Pemeriksaan Terhadap Korban

    Pada prinsipnya sama seperti pada orang dewasa, hanya saja harus lebih memperhatikan

    hal-hal yang berikut. Pada pemeriksaan luar, perhatikan beberapa hal yang tersebut di bawah

    ini:

    1. Bayi cukup bulan, prematur, atau non-viable

    2. ulit sudah dibersihkan atau belum, keadaan verniks kaseosa, warna, berkeriput atau

    tidak.

    !. "ulut: adakah benda asing yang menyumbat

    #. $ali pusat: sudah terputus atau masih melekat pada uri. Bila terputus periksa apakah

    terpotong rata atau tidak %dengan memasukkan ujung potongan ke dalam air&, apakah

    terputusnya dekat uri atau pusat bayi, apakah sudah terikat dan diberi obat antiseptik,

    adakah tanda-tanda kekerasan pada tali pusat, hematom atau Wharton’s Jelly berpindah

    tempat.

    '. epala: apakah terdapat kaput suksedaneum, molase tulang-tulang tengkorak 

    (. $anda kekerasan: perhatikan tanda pembekapan di sekitar mulut dan hidung, serta memar 

     pada mukosa bibir dan pipi, tanda pencekikan atau jerat pada leher, memar atau lecet pada

    tengkuk, dan lain-lain.

    Pada pembedahan jena)ah perhatikan pada:

    1. *eher adakah tanda-tanda penekanan, resapan darah pada kulit sebelah dalam. Pada bayi,

    karena jaringan lebih elastis dibandingkan dengan orang dewasa maka tanda-tanda

    kekerasan tersebut lebih jarang didapat. Perhatikan apakah terdapat benda asing dalam

    saluran pernapasan.

    2. "ulut: apakah terdapat benda asing dan perhatikan palatum mole apakah terdapat

    robekan.

    !. +ongga dada: pengeluaran organ rongga mulut, leher, dan dada dilakukan dengan teknik tanpa sentuhan, perhatikan makroskopik paru dan setelah itu sebaiknya satu paru diiksasi

    dalam larutan ormalin 1 untuk pemeriksaan histopatologik dan pada paru yang lain

    dilakukan uji apung paru.

    #. $anda asiksia berupa $ardieu/s spots pada permukaan jantung, paru, timus, dan epiglotis.

    '. $ulang belakang: apakah terdapat kelainan kongenital dan tanda kekerasan.

    (. Periksa pusat penulangan pada emur, tibia, kalkaneus, talus, dan kuboid.

    0. Pada pemeriksaan kepada bayi baru lahir, kulit kepala disayat dan dilepaskan seperti pada

    orang dewasa. $ulang tengkorak dibuka dengan gunting, dengan cara menusuk ontanel

  • 8/18/2019 Infanticid

    2/9

    mayor ,' 1 cm dari garis pertengahan dan dilakukan pengguntingan pada tulang dahi

    dan ubun-ubun ke depan dan ke belakang pada sisi kiri dan kanan. e depan sampai kira-

    kira 1 cm di atas lengkung atas rongga mata %margo superior orbita& dan ke belakang

    sampai perbatasan dengan tulang belakang kepala. emudian dilakukan pengguntingan

    ke arah lateral sampai 1 cm di atas basis mastoid dengan menyisakan tulang pelipis di

    atas telinga kira-kira sepanjang 2 cm.

    edua keping tulang atap tengkorak dipatahkan ke arah lateral. Biasanya duramater ikut

    tergunting karena melekat erat pada tulang. Perhatikan apakah terdapat perdarahan subdural

    atau subaraknoid. Perhatikan keadaan alks serebri dan tentorium serebeli terutama pada

     perbatasannya %sinus rektus dan sinus tranversus& apakah terdapat robekan. elanjutnya

    dilakukan pengeluaran otak seperti pada orang dewasa. $ujuan pembukaan tengkorak seperti

    ini adalah supaya alks serebri dan tentorium tetap dalam keadaan utuh sehingga tiap kelainan

    dapat ditentukan dengan jelas. %Budiyanto et al.,1330&

    1. Viabilitas

    4iable adalah keadaan bayi5janin yang dapat hidup di luar kandungan lepas dari

    ibunya. yaratnya adalah:

    • 6mur kehamilan 7 28 minggu dalam kandungan

    • Panjang badan %kepala-tumit& 7 !' cm, panjang badan %kepala-tungging& lebih dari 2!

    cm

    • Berat badan 7 2' gram atau berat badan lebih dari 1 gram,

    • $idak ada cacat bawaan yang atal

    • *ingkaran rontoocipital 7 !2 cm

    2. Penentuan umur bayi Intra dan Ekstrauterine

    •  berdasarkan panjang badan %rumus 9aase&

    Penentuan umur janin atau embrio dalam kandungan rumus e 9aas, adalah untuk '

     bulan pertama, panjang kepala-tumit %cm& ; kuadrat umur gestasi %bulan& dan

    selanjutnya ; umur gestasi %bulan& < '.

    Umur Panjang Badan kepala!tumit"

    1 bulan 1 < 1; 1 %cm&

    2 bulan 2 < 2 ; # %cm&

    ! bulan ! < ! ; 3 %cm&

    # bulan # < # ; 1( %cm&

    ' bulan ' < ' ; 2' %cm&

    ( bulan ( < ' ; ! %cm&

    0 bulan 0 < ' ; !' %cm&

    8 bulan 8 < ' ; # %cm&

    3 bulan 3 < ' ; #' %cm&•  berdasarkan ciri-ciri pertumbuhan

  • 8/18/2019 Infanticid

    3/9

    •  berdasarkan inti penulangan

    Perkiraan umur janin dapat pula dilakukan dengan melihat pusat penulangan

    %ossiication centers& sebagai berikut:

    Pusat Penulangan pada# Umur bulan"lavicula 1,'

    $ulang panjang %diaisis& 2

    =schium !

    Pubis #

    alkaneus ' (

    "anubrium sterni (

    $alus >khir 0

    ternum bawah >khir 8

    istal emur >khir 3 5 setelah lahir %? 8-3 bulan&

    Proksimal tibia >khir 3 5 setelah lahir %? 3-1 bulan&uboid >khir 3 5 setelah lahir, bayi wanita lebih cepat

    Pemeriksaan pusat penulangan dapat dilakukan secara radiologis atau pada saat autopsi

    dengan cara sebagai berikut:

    1. alkaneus dan kuboid: lakukan dorsoleksi kaki dan buat insisi mulai dari antara jari

    kaki ke ! dan ke # ke arah tengah tumit. engan cara ini dapat dilihat pusat

     penulangan pada kalkaneus dan kuboid serta talus.

    2. istal emur dan proksimal tibia: lakukan leksi tungkai bawah pada sendi lutut dan

     buat insisi melintang pada lutut. Patela dilepas dengan memotong ligamentum patela.

    Buat irisan pada emur dari arah distal ke proksimal sampai terlihat pusat penulangan

     pada epiisis distal emur %bukan penulangan diaisis&. 9al yang sama dilakukan

    terhadap ujung proksimal tibia dengan irisan dari proksimal ke arah distal. Pusat

     penulangan terletak di bagian tengah berbentuk oval berwarna merah dengan

    diameter # ( mm.

    @alaupun dalam undang-undang tidak dipersoalkan umur bayi, tetapi kita harus

    menentukan apakah bayi tersebut cukup bulan atau belum cukup bulan %prematur& ataukah

    non-viable, karena pada keadaan prematur dan non-viable, kemungkinan bayi tersebut

    meninggal akibat proses alamiah besar sekali sedangkan kemungkinan mati akibat

     pembunuhan anak sendiri adalah kecil.

    Bayi cukup bulan %matur& bila umur kehamilan A !( minggu dengan panjang badan

    kepala-tumit lebih dari #8 cm, panjang badan kepala-tungging ! !! cm, berat badan

    2' ! gram, dan lingkar kepala !! cm. Pada bayi cukup bulan, hampir selaluterdapat pusat penulangan pada distal emur sedangkan pada proksimal tibia kadang-

  • 8/18/2019 Infanticid

    4/9

    kadang terdapat atau baru terdapat sesudah lahir, juga pada tulang kuboid. Pada bayi

    wanita, pusat penulangan timbul lebih cepat. iri-ciri lain dari bayi cukup bulan adalah

    lanugo sedikit, terdapat pada dahi, punggung, dan bahuC pembentukan tulang rawan telinga

    telah sempurna %bila daun telinga dilipat akan cepat kembali ke keadaan semula&C diameter 

    tonjolan susu 0 mm atau lebihC kuku-kuku jari telah melewati ujung-ujung jariC garis-garis

    telapak kaki telah terdapat melebihi 25! bagian depan kakiC testis sudah turun ke dalam

    skrotumC labia minora sudah tertutup oleh labia mayora yang telah berkembang sempurnaC

    kulit berwarna merah muda %pada kulit putih& atau merah kebiru-biruan %pada kulit

     berwarna&, yang setelah 1 2 minggu berubah menjadi lebih pucat atau coklat kehitam-

    hitamanC lemak bawah kulit cukup merata sehingga kulit tidak berkeriput %kulit pada bayi

     prematur berkeriput&.

    Penentuan umur bayi ekstrauterin didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi

    setelah bayi dilahirkan, misalnya:

    a. 6dara dalam saluran cerna. Bila hanya terdapat dalam lambung atau duodenum berarti

    hidup beberapa saat, dalam usus halus berarti telah hidup 1 2 jam, bila dalam usus

     besar telah hidup ' ( jam, dan bila terdapat dalam rectum berarti telah hidup 12 jam.

     b. "ekonium dalam kolon. "ekonium akan keluar semua kira-kira dalam waktu 2# jam

    setelah lahir.

    c. Perubahan tali pusat. etelah bayi keluar akan terjadi proses pengeringan tali pusat baik 

    dilahirkan hidup maupun mati. Pada tempat lekat akan terbentuk lingkaran merah

    setelah bayi hidup kira-kira !( jam. emudian tali pusat akan mongering menjadi

    seperti benang dalam waktu ( 8 hari dan akan terjadi penyembuhan luka yang

    sempurna bila tidak terjadi ineksi dalam waktu 1' hari. Pada pemeriksaan mikroskopik 

    daerah yang akan melepas akan tampak reaksi inlamasi yang mulai timbul setelah 2#

     jam berupa sebukan sel-sel leukosit berinti banyak, kemudian akan terlihat sel-sel

    limosit dan jaringan granulasi.

    d. Dritrosit berinti akan hilang dalam 2# jam pertama setelah lahir, namun kadangkala

    masih dapat ditemukan dalam sinusoid hati.

    e. Einjal. Pada hari ke 2 # akan terdapat deposit asam urat yang berwarna jingga

     berbentuk kipas % fan-shaped &, lebih banyak dalam piramid daripada medula ginjal. 9al

    ini akan menghilang setelah hari ke # saat metabolisme telah terjadi.

    . Perubahan sirkulasi darah. etelah bayi lahir, akan terjadi obliterasi arteri dan vena

    umbilikalis dalam waktu ! # hari. uktus venosus akan tertutup setelah ! # minggu

    dan oramen ovale akan tertutup setelah ! minggu 1 bulan tetapi kadang-kadang tidak 

  • 8/18/2019 Infanticid

    5/9

    menutup walaupun sudah tidak berungsi lagi. uktus arteriosus akan tertutup setelah !

    minggu 1 bulan.

    %Budiyanto et al.,1330&

    $. Pernah atau tidak pernah bernapas. 

    9al ini dibuktikan dengan percobaan apung paru. 9asil percobaan apung paru yang

    menyimpulkan Fbelum pernah bernapasG, belum dapat menyingkirkan kemungkinan

    tindakan Fpembunuhan anakG, karena ada keadaan dimana bayi lahir hidup tetapi

     belum5tidak sempat bernapas dan dibunuh ibunya pada saat itu %bernapas hanya salah satu

     bukti5tanda kehidupan&

    %. Berapa lama bayi hidup

    *amanya bayi hidup %bila hidup lebih dari 2# jam& dapat dilihat pada: perubahan tali

     pusat, perubahan pada pembuluh darah. alau bayi hidup kurang dari 2# jam, hal ini tidak dapat ditentukan dengan pasti. Penutupan duktus arteriosus dan oramen ovale tidak dapat

    dipakai sebagai pegangan, karena waktu penutupannya bervariasi %tidak tepat&.

    &. 'ebab kematian

    a. elalaian

    Pada peristiwa kelahiran sering dijumpai kelalaian, baik itu disengaja atau tidak 

    disengaja.

    • =nhalasi cairan ketuban5darah atau terbenam di dalam @ mati akibat asiksia

    • $erjerat tali pusat, mati akibat asiksia. Heratan tali pusat yang dilakukan setelah bayi

    mati dapat dibedakan dengan jeratan tali pusat intrauterine yaitu bayi yang mati

    intrauterine menunjukkan paru yang belum pernah bernapas.

    • Perdarahan dari tali pusat, karena setelah bayi lahir, tali pusat tidak diikat dengan

     baik.

    • uocation, misalnya terjadi kelahiran dibawah selimut

    • *alai membuat hangat %tidak dapat dibuktikan post mortem& atau tidak memberi

    >=. ehingga kematian bayi secara pasi %kedinginan dan starvasi&

     b. ekerasan

    • ekerasan dalam uterus

    o inding perut tertumbuk sesuatu %jatuh5ditendang&

    o Pemasukkan alat ke vagina

    • ekerasan selama proses kelahiran

    o emungkinan terjadi trauma kelahiran yang wajar harus dipikirkan sebelum

    menduga adanya tindak kekerasan

    o +etak tulang tengkorak karena trauma kelahiran %biasanya pada os temporal&

     pada umumnya hanya sedikit dan tidak disertai luka lecet

    o kekerasan pada kepala yang disengaja menimbulkan retak yang besar, ada luka

    lecet, mungkin ditemukan kontusio5laserasi cerebri• ekerasan yang terjadi setelah kelahiran lengkap

  • 8/18/2019 Infanticid

    6/9

    o ekerasan benda tumpul

    o uocation dan gagging

    o Heratan atau cekikan

    o *uka iris atau luka tusuk 

    o $enggelam

    Penyebab kematian tersering pada pembunuhan anak sendiri adalah mati lemas

    %asiksia&. ematian dapat pula diakibatkan oleh proses persalinan %trauma lahir&C

    kecelakaan, misalnya bayi terjatuh, partus presipitatusC pembunuhanC atau alamiah

    %penyakit&. $rauma lahir dapat menyebabkan timbulnya tanda-tanda kekerasan seperti:

    1. aput suksedaneum. aput suksedaneum dapat memberikan gambaran mengenai

    lamanya persalinan. "akin lama persalinan berlangsung, timbul kaput suksedaneum

    yang makin hebat. ecara makroskopis akan terlihat sebagai edema pada kulit kepala

     bagian dalam di daerah presentasi terendah yang berwarna kemerahan. aput

    suksedaneum dapat melewati perbatasan antar sutura tulang tengkorak dan tidak 

    terdapat perdarahan di bawah periosteum tulang tengkorak. "ikroskopik terlihat

     jaringan yang mengalami edema dengan perdarahan-perdarahan di sekitar pembuluh

    darah.

    2. ealhematom, perdarahan setempat di antara periosteum dan permukaan luar tulang

    atap tengkorak dan tidak melampaui sutura tulang tengkorak akibat molase yang hebat.

    6mumnya terdapat pada tulang parietal dan skuama tulang oksipital. "akroskopik 

    terlihat sebagai perdarahan di bawah periosteum yang terbatas pada satu tulang dan

    tidak melewati sutura.

    !. Iraktur tulang tengkorak. Patah tulang tengkorak jarang terjadi pada trauma lahir,

     biasanya hanya berupa cekungan tulang saja pada tulang ubun-ubun %celluloid ball 

     fracture&. Penggunaan orceps dapat mengakibatkan raktur tengkorak dengan robekan

    otak.

    #. Perdarahan intrakranial yang sering terjadi adalah perdarahan subdural akibat laserasi

    tentorium serebeli dan alks serebriC robekan vena galeni di dekat pertemuannya dengan

    sinus rektusC robekan sinus sagitalis superior dan sinus transversus dan robekan

    bridging veins dekat sinus sagitalis superior. Perdarahan ini timbul pada molase kepala

    yang hebat atau kompresi kepala yang cepat dan mendadak oleh jalan lahir yang belum

    melemas %pada partus presipitatus&.

    '. Perdarahan subaraknoid atau interventrikuler jarang terjadi. 6mumnya terjadi pada

     bayi-bayi prematur akibat belum sempurna berkembangnya jaringan-jaringan otak.

  • 8/18/2019 Infanticid

    7/9

    (. Perdarahan epidural sangat jarang terjadi karena duramater melekat dengan erat pada

    tulang tengkorak bayi.

    Pada kasus pembunuhan, harus diingat bahwa ibu dalam keadaan panik sehingga ia

    akan melakukan tindakan kekerasan yang berlebihan walaupun sebenarnya bayi tersebut

     berada dalam keadaan tidak berdaya dan lemah sekali. ara yang tersering dilakukan

    adalah yang menyebabkan asiksia dengan jalan pembekapan, penyumbatan jalan napas,

     penjeratan, pencekikan, dan penenggelaman. adang-kadang bayi dimasukkan ke dalam

    lemari, kopor, dan sebagainya. Pembunuhan dengan melakukan kekerasan tumpul pada

    kepala jarang dijumpai. Bila digunakan cara ini, biasanya dilakukan dengan berulang-

    ulang, meliputi daerah yang luas hingga menyebabkan patah atau retak tulang tengkorak 

    dan memar jaringan otak. ebaliknya pada trauma lahir, biasa hanya dijumpai kelainan

    yang terbatas, jarang sekali ditemukan raktur tengkorak dan memar jaringan otak.

    Pembunuhan dengan senjata tajam jarang ditemukan. Pernah ditemukan tusukan di daerah

     palatum mole, melalui oramen magnum dan merusak medula oblongata. Pembunuhan

    dengan jalan membakar, menyiramkan cairan panas, memberikan racun, dan memuntir 

    kepala sangat jarang terjadi. %Budiyanto et al.,1330&

    (. Periksa golongan darah

    ). Tanda!tanda pera*atan

    %>puranto, 9. dan 9oediyanto, 20&.

  • 8/18/2019 Infanticid

    8/9

    PENDAHULUAN

    Pembunuhan anak adalah suatu bentuk kejahatan terhadap nyawa dimana kejahatan ini

     bersiat unik. eunikan tersebut dikarenakan pelaku pembunuhan haruslah ibu kandungnya

    sendiri dan alasan atau motivasi untuk melakukan kejahatan tersebut adalah karena ibu

    kandungnya takut ketahuan bahwa dia telah melahirkan anak, salah satunya karena anak 

    tersebut adalah hasil hubungan gelap. elain itu, keunikan lainnya yaitu saat dilakukan

    tindakan menghilangkan nyawa anaknya yaitu saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian.

    Patokannya yaitu dapat dilihat apakah sudah ada atau belum tanda-tanda perawatan,

    dibersihkan, dipotong tali pusat atau diberikan pakaian %=dries, 1330&.

    ara yang paling sering digunakan dalam kasus pembunuhan anak sendiri adalah

    membuat keadaan asiksia mekanik yaitu pembekapan, pencekikan, penjeratan dan

     penyumbatan. i Hakarta dilaporkan bahwa 3-3' dari sekitar !-# kasus P> per tahun

    dilakukan dengan cara asiksia mekanik. Bentuk kekerasan lainnya adalah kekerasan tumpul

    di kepala %'-1& dan kekerasan tajam pada leher atau dada %1 kasus dalam (-0 tahun&

    %>andi et al,28&.

    aat dilakukannya kejahatan tersebut, dikaitkan dengan keadaan mental emosional dari

    ibu seperti rasa malu, takut, benci serta rasa nyeri bercampur aduk menjadi satu, sehingga

     perbuatannya dianggap dilakukan tidak dalam keadaan mental yang tenang, sadar serta

    dengan perhitungan yang matang %=dries, 1330&.

  • 8/18/2019 Infanticid

    9/9

    DAFTAR PUSTAKA

    >andi et al. 28.  Pembunuhan Anak Sendiri (PAS) engan !ekerasan "ultipel .

    "ajalah edokteran =ndonesia, eptember 28, 4ol '8 Jomor 3.

    >puranto, 9. dan 9oediyanto. 20.  #uku A$ar %lmu !edokteran &orensik dan

     "edikolegal . urabaya: Bagian =lmu edokteran Iorensik K "edikolegal Iakultas

    edokteran 6niversitas >irlangga.

    Budiyanto >., @ibisana @., iswandi ., $. @inardi, >bdul "., idhi, et al. 1330.Pembunuhan >nak endiri. %lmu !edokteran &orensik . Hakarta: Bagian edokteran Iorensik 

    Iakultas edokteran 6niversitas =ndonesia. p. 1(' 0(

    =dries, >.". 1330. Pedoman %lmu kedokteran &orensik . Hakarta: Binarupa >ksara.