8/17/2019 Imunol 3 Rev.

1/44

SUBDIVISI ALERGI-IMUNOLOGI

Dr. Aminuddin Azis,Sp.THT.

 Bagian THT Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

 Makassar 

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

2/44

IMUNOLOGI DASAR 

 Fungsi dasar sistem imunologik 

“RECOGNITION” & SURVEILLANCE”

menguntungkan

 proteksi imunologik :

 Reaksi imunologik - resistensi penyakit  - eliminasi sel tumor 

merugikan

  penyakit alergi :

  - penolakan tandur 

  - autoimun

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

3/44

IMUNOLOGI DASAR 

SISTEM IMUN  non spesifik  spesifik : - kekebalan seluler sel T

- kekebalan humoral sel B

“Stem cell” (B!

Timus

maturasi berbeda Sel T " tdk membtk antibodi

  Sel B " membtk antibodi

#$%T

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

4/44

IMUNOLOGI DASAR 

 ANTIBODI  : fraksi globulin protein serum dalam sistem

humoral oleh interaksi antigen asing &

imunoglobulin ('g!

  'g kelas kadar darah - 'g #

- 'g $- 'g

- 'g )

- 'g *

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

5/44

IMUNOLOGI DASAR 

$ntigen ($g!

R*S+,S '.,%,#'/ 

+R'*R ( non spesifik ! " eliminasi 0 fagositosis $g

%an1ut selesai

S*/.)*R ( spesifik ! " seluler 2 3 humoral

%an1ut defek imunologik selesai

T*RT'*R merugikan tubuh Sementara 2 Tetap

  ( tergantung daya eliminasi $g !

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

6/44

IMUNOLOGI DASAR 

GELL & COOMBS

4 tipe reaksi hipersensiti5itas

'6 $nafilaksis & “'mmediate hypersensiti5ity”

  ''6 Sitotoksik 2 Sitolitik 

  '''6 /ompleks imun

  '76 Tuberkulin & lambat

& “)elayed hypersensiti5ity”

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

7/44

R$ Reaksi 8ipersensiti5itas Tipe ' 2 Tipe $nafilaksis

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

8/44

RHINITIS ALERGY (RA) = “NASAL ALLERGY”

  R$ & on-infection rhinitis9 alergen 39 keluhan dan ge1ala khas

 Seasonal " +erennial

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

9/44

RINITIS ALERGI (RA)

 Definii (V!n "i#$%e '*) : R$ adalah penyakit inflamasi pada mukosa hidung yangdisebabkan reaksi alergi dengan dilepaskannya mediatorkimia9 ketika ter1adi paparan ulang dengan alergen spesifik9

 pada pasien atopi yang sudah tersensitisasi dengan alergenyang sama sebelumnya6

$R'$ ;8, ($llergic Rhinitis and 'ts 'mpact on

$sthma!  $llergic Rhinitis is clinically defined as symptomaticdisorders of the nose induced after allergen e?posure by an'g* mediated inflammation of the membrane lining the nose6

 

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

10/44

$llergic Rhinitis

#lobal 8ealth +roblem 

>6 $ffecting >=-

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

11/44

;alau tidak fatal 9tetapi :#gn tidur

Sefalgia

%etih

BaCa tissue

%esu

Frustasi/onsentrasi

Rendah diri

Ggn kualitas hidup 

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

12/44

  RA

Sering pada usia produktif ost : .S$ : D A9 milyar2thn

  blm termasuk komplikasi

udah kambuh kronik komplikasiFaktor berperan :

  #enetik 

  %ingkungan : - $lergi  - on alergi

  Sistem imun

  /ebugaran

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

13/44

  '8$%$ (melalui udara pernapasan! " deburumah9 tungau9 human dander9 1amur9 bulu

heCan

  '#*ST$ (melalui makanan!" susu9telur9kacang tanah9 udang9 dll6

  'E*/T$ (melalui suntikan atau tusukan! "

 penisilin9 sengatan lebah  /,T$/T$ (melalui kontak kulit atau

mukosa! " bahan kosmetik9 perhiasan

 Be#+,,#,n .,#, /,% ,0e#1en:

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

14/44

.ntuk ter1adinya R$ ada < faktor penting yaitu:

Sensiti5itas pada alergen (atopi! biasanyaherediter 

/ontak ulang dengan alergen (lingkungan!

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

15/44

RHINITIS ALERGY (RA) = “NASAL ALLERGY”

 2,!# "REDIS"OSISI :

  #enetik

  'nfeksi " sinusitis " asma  .mur 

  /ondisi sosial ekonomi dan kebugaran  +eker1aan  +olusi udara atau asap rokok   /onsentrasi alergen

  usim " iklim9 suhu9 lembab9 tekanan udara  +S'/'S $%*R#'

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

16/44

+$T,F'S',%,#' R''T'S

$%*R#' Tahap Sensitisasi:

o /ontak ' tubuh akan membentuk 'g* spesifik 

o 'g* spesifik menempel pada permukaan sel

mastosit dan basofil yang mengandung granul

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

17/44

A00e#1i. Inf0,//,i!nA00e#1i. Inf0,//,i!n

I1E-3e,#in1 B-.e00I1E-3e,#in1 B-.e00

-

8

Fragment

Th2

1. Sensitization &1. Sensitization & IgE productionIgE production

$dapted from Creticos, 1998

I1E ,ni3!+4I1E ,ni3!+4

I1EI1E

I1EI1E

M,!i

I1EI1E

I1EI1E

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

18/44

Tahap Reaksi $lergi Fase epat (R$F!

+aparan ulang alergen spesifik 

)egranulasi mastosit

8istamin (efek utama!

Serotonin

*F-$9 F-$

+rostaglandin )< (+#)

%eukotrient 4 (%T4!

+$F9 dll

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

19/44

-

8

Fragment

Th2

Rhinorea

Sneeing

ongestion

A00e#1i. Inf0,//,i!nA00e#1i. Inf0,//,i!n

2. Early Phase Allergic Reaction2. Early Phase Allergic Reaction (Reaksi alergi fase cepac (RAFC)(Reaksi alergi fase cepac (RAFC)

$dapted from Creticos, 1998

I1E ,ni3!+4I1E ,ni3!+4

I1EI1E

I1EI1E

I1E-3e,#in1 B-.e00I1E-3e,#in1 B-.e00

M,!i

I1EI1E

I1EI1E

S%/,#/,n5 ",6!764i!0!14 ,n+ Di,1n!i. "#!.e+%#e !f A00e#1i. R6inii

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

20/44

o8istamin sebagai efektor utama

Rangsang saraf 7idianus gatal dan bersin

8ipersekresi kelen1ar rinore

7asodilatasi dan permeabilitas kapilermeningkat obstruksi nasi

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

21/44

Tahap Reaksi $lergi Fase %ambat (R$F%!

G A=-4=@ penderita R$

G 

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

22/44

A00e#1i. Inf0,//,i!n

3. Late phase Allergic Reaction3. Late phase Allergic Reaction 

$dapted from Creticos, 1998

-

Rhinorea

Sneeing

ongestion

8

Fragment

Th2

M,!i

I1E-3e,#in1 B-.e00I1E-3e,#in1 B-.e00

I1E ,ni3!+4I1E ,ni3!+4

I1EI1E

I1EI1E

R6in!#e,Snee8in1

C!n1ei!n

CHRONIC

IN2LAMMATION

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

23/44

/lasifikasi

 9LINIS ( 7e#0,n1%n1,n ) :J R$ musiman (“Seasonal9 hay fe5er9

 pollinosis”!

J R$ sepan1ang tahun (“+erennial”!

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

24/44

$R'$ " ;8, ($llergic Rhinitis and its impact

on asthma! membuat klasifikasi baru denganmenggunakan parameter ge1ala dan kualitas hidup6

)urasi (lamanya ge1ala!

G'ntermitten

G+ersisten

)era1at berat penyakit

GRingan

GSedang-berat

+ i t

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

25/44

Ringan

o Tidur normal

o $kti5itas sehari-hari9 saat ,R

dan saat santai normal

o Beker1a dan sekolah normal

o Tidak ada keluhan yang

menganggu

Sedang " berat

Satu 2 Kge1ala

o Tidur terganggu (tidak normal!

o $kti5itas sehari

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

26/44

RA MUSIMAN  +eriodik " musiman -- *ropa (musim semi! " 'ndonesia (-! M

  +enyebab " pollen9 spora 1amur9 bunga9 rumput (,ut door $llergen!

  Semua umur -- mulai anak 2 deCasa muda

  Berat-ringan berbeda dari tahun ke tahun

 GAMBARAN 9LINI9 :

  Sebagai rhinocon1uncti5itis A9UT   #e1ala mata " mata merah9 gatal9 lakrimasi

  #e1ala hidung " #atal 3 bersin paroksismal (K ?!

  " ,bstruksi nasi

  " Rinore encer " profus  " Rinoskopi 2 nasoendoskopi

 - mukosa edema9 hiperemis9 pucat 2 li5ide

 - sekret encer 

  S*/R*T banyak *,S',F'%  

RA SE"ANANG TAHUN

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

27/44

RA SE"ANANG TAHUN

 'ntermiten 2 terus menerus $g .T$$ '8$%$ (deCasa! " anak '#*ST$

$lergen utamanya biasanya “'ndoor $llergen”9 misal deburumah9 1amur9 binatang peliharan

 Faktor nonspesifik " iritasi asap " bau merangsangK berat

 Semua umur " terbanyak anak " deCasa muda  " lansia

Se? " Ras " *tnik tidak berpengaruh 8*R*)'T*R+*T'#

 GAMBARAN 9LINI9 : mirip R$ musiman K ringan9 K persisten 2 menahun

  komplikasi K sering

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

28/44

RHINITIS ALERGY (RA) = “NASAL ALLERGY”

 DIAGNOSIS :

>6 $namnesis  penting    riCayat keluarga (herediter2penyakit

atopi!

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

29/44

 

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

30/44

 

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

31/44

RHINITIS ALERGY (RA) = “NASAL ALLERGY”

S*T " “ Skin *ndpoint Titration “  " .ntuk '8$%$ ( pelbagai kepekatan !

  " /euntungan " 1enis $g

  " dera1at alergi

  " dosis inisial imunoterapi

'#*ST$ " .1i kulit tidak akurat

  " )iet eliminasi dan pro5okasi

(“challenge test”!

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

32/44

RHINITIS ALERGY (RA) = “NASAL ALLERGY”

 TERA"I>6 ')*$% " “$5oidance dan *limination”

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

33/44

AVOIDANCE

G /unci keberhasilan9tp susahTungau )R

/asur9bantal busa

Sprei2selimut cuci teratur (>?2minggu!9 siram air panas9 1emur matahari

%antai non karpet

+erabot 1angan berukir 

ainan berbulu ("!

+akai masker lap basah9 sedotan debu

$n1ing 0 kucingG Egn pelihara dlm rumah

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

34/44

/ecoa :

Bersihkan rumahBisa dengan bahan kimia

Eamur dlm rumah :

  kelembabanBersihkan

“,ut door $llergen” (pollen9tepung sari!:

Tutup 1endela pd saat musim+akai masker2kacamata

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

35/44

EDI!AENTOSAO#,0;in#, n,,0 (IN)

9e%n%n1,n IN :)pt konsentrasi dgn efek sistemik

Bbrp obat hanya untuk '

,nset ker1a cepat

9e#%1i,n IN :)istribusi tdk optimal

Eika asma 3 kon1ungti5a hrs diberikan bersamaan

*fek samping bisa :epistaksis9perforasi septi tapi 1arang

'pratropium Bromida : rasa tdk enak9kering 0 sekret kental,bstr nasi total tdk bisa

/epatuhan K rendah drpd oral edukasi

 

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

36/44

O"AT#O"AT $ANG DI"ERI!AN

Ani6i,/in (AH')

#enerasi lama :kurang disukai9kurang selektif9efek sedasi (3!9antikolinergik (3!

  ontoh : diphenhydramin9 prometain9 triprolidin

#enerasi baru : potensi besar9 long acting (3!9sedasi (N!

  ontoh : Cei#i8ine< Le!.ei#i8ine< 2e>!fen,+in< L!#,,+ine

Ani Hi,/in Gene#,i B,#% (AHGB) :   akumulasi eosinofil   pelepasan mediator mastosit2basofil

  migrasi eosinofil ok ekspresi '$->   kadar kemotaktik    produksi '%-H

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

37/44

De!n1e,n (O#,0;T!7i,0) 7asokonstriksi oleh “ α adrenergik reseptor ”

Topikal :,?ymetaolinOylometaolinFenilefrin

+emberian lama R6edikamentosa ,ral :*phedrin9 pseudoephedrin9 fenilefrin9 fenilpropanolamin   #e1ala obstruksi nasi

*fek samping sistemik /ombinasi dgn $8 >

Ani !0ine#1i !7i,0

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

38/44

Ani !0ine#1i !7i,0'pratropium Bromida menghambat stimulasi

 parasimpatis (anti kolinergik!

)iberikan pd R$ dgn rinore yg menon1ol*fek samping ringan9 sistemik ("!

Ani Le%!#ien

)iberikan pd R$ dg ge1ala obstruksi nasi menon1ol/ombinasi dg $8>

9#!/!0in 0!,0ekanisme blm 1elas'ntra okuler sangat bermanfaat dibanding intra

nasal

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

39/44

9!#i!e#!i+ (G0%!!#i!e#!i+)

$nti inflamasi alamiahara ker1a: berikatan reseptor glukokortikosteroid

dlm sitoplasma menembus membran inti

mempengaruhi )$ tdk terbentuk m R$

'ntra nasal 0 sistemik 

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

40/44

ITS - A

'nter5ensi sistem imun)efinisi : cara pengobatan pd R> A0e#1i 47e

I dgn memberikan se1umlah alergen dimulaidgn dosis kecil dinaikkan secara bertahap 0

 berulang dlm usaha untuk mengurangi ge1ala6

Berhubungan dgn “B0!.in1 ,ni3!+4” yaitu 'g # yg akan menangkap alergen sblmdiikat oleh 'g *

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

41/44

 

Fig 5 : The hypothesis of immunotherapy mechanism : TH1 response changes which occurred either as a consequently of

decreasing of regulation TH2 response (anergy), or immune deiation!e influenced !y "#$12%

(Adapted from Durham and Till, 1998) 

Fig 5 : The hypothesis of immunotherapy mechanism : TH1 response changes which occurred either as a consequently of

decreasing of regulation TH2 response (anergy), or immune deiation!e influenced !y "#$12%

(Adapted from Durham and Till, 1998) 

    O    &     6

   e    #      6    4     7    !    &

     6   e        i         ?

    O    &     6

   e    #      6    4     7    !    &

     6   e        i   

      ?

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

42/44

ITS # A

  #e1ala I= @6 Sembuh > @ kasus

9en+,0, :

%ama (

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

43/44

%E"EDAHAN

Eika ada komplikasiSinusitis

+olip/onka hypertrofi

)pt dilakukan : konkotomi9 ;%9 F*SS9

Septoplasti Rasional tp tdk menghilangkan alergi

8/17/2019 Imunol 3 Rev.

44/44

RHINITIS ALERGY (RA) = “NASAL ALLERGY”

9OM"LI9ASI :

>6 +olip hidung ( penyebab-perburuk !A6 Sinusitis paranasalis " gangguan drenasi -

5entilasi