ILMU KEDOKTERAN KELUARGA

55
HIPERTENSI GRADE 1 DAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA WANITA PARUH BAYA DENGAN KECEMASAN DAN KETAKUTAN AKAN PENYAKITNYA, DISERTAI KONFLIK DENGAN ANAKNYA DENGAN MASALAH EKONOMI PADA KELUARGA DISFUNGSIONAL SEDANG Muarrifa Muflihati 20090310064

description

KASUS IKK

Transcript of ILMU KEDOKTERAN KELUARGA

  • HIPERTENSI GRADE 1 DAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA WANITA PARUH BAYA DENGAN KECEMASAN DAN KETAKUTAN AKAN PENYAKITNYA, DISERTAI KONFLIK DENGAN ANAKNYA DENGAN MASALAH EKONOMI PADA KELUARGA DISFUNGSIONAL SEDANGMuarrifa Muflihati20090310064

  • Identitas PasienNama Lengkap: Ny. S Umur : 52 tahun Jenis Kelamin: PerempuanAlamat: Jlagran GT II / 240, RT 06 / RW 02, Kelurahan Pringgokusuman, Gedongtengen, YKAgama: IslamPekerjaan: tidak tetapPendidikan Terakhir: SDTgl kunjungan PUSKESMAS: 4 September 2014Tgl Home visit I: 5 September 2014Tgl Home visit II: 8 September 2014Jaminan kesehatan: JAMKESMAS

  • AnamnesisKELUHAN UTAMA: Nyeri Kepala cekot-cekotKELUHAN TAMBAHAN: Seluruh badan pegal-pegal

  • Riwayat Penyakit SekarangSeorang wanita usia 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala cekot-cekot dan leher cengeng sejak 5 hari sebelum periksa ke puskesmas. Seluruh badan juga dirasakan pegal-pegal dan terasa mual. Keluhan dirasakan terutama setelah bekerja dan sedikit membaik dengan istirahat. Pasien juga mengatakan tidak bisa tidur. Badan menggigil dan kesemutan pada jari-jari tangan dan kaki sejak kurang lebih 1 bulan. Pasien merupakan pasien yang kontrol rutin ke puskesmas untuk mendapatkan obat hipertensi rutin tiap 2 minggu.

  • Pasien tinggal bersama dengan suami dan cucunya yang masih berusia 3 tahun. Pasien merasa takut dan cemas karena punya penyakit yang sama dengan orang tuanya, dan takut jika meninggal nanti tidak ada yang megurusi, dikarenakan anak-anaknya tidak pernah pulang ke rumah. Pasien juga merasa kesepian karena anak-anaknya tidak pernah peduli dan menyanyakan kabar dirinya.

  • Riwayat Penyakit DahuluTerdapat keluhan yang sama sebelumnya, sakit kepala kumat-kumatan (+) sejak kurang lebih 5 tahunRiwayat Hipertensi lebih dari 5 tahunRiwayat Penyakit DM disangkalRiwayat penyakit Jantung disangkalRiwayat mondok di RS dengan susp. Stroke pada bulan februari 2014.

  • Riwayat Penyakit KeluargaAyah paien menderita hipertensi, koesterol, dan penyekit jantung, dan telah meninggal 4 tahun yang lalu karena penyakit tersebutIbu pasien telah meninggal 11 tahun yang lalu karena stroke. Riwayat HT (+)Riwayat Pengobatan SebelumnyaPasien rutin datang ke PUSKESMAS untuk kontrol terhadap hipertensinya. Pasien taat dalam meminum obat. Bila terdapat keluhan lain ataupun gejala memburuk pasien segera memeriksakan diri ke PUSKESMAS. Obat rutin pasien yaitu amlodipin dan HCT.

  • Riwayat Gaya hidupPasien makan 2-3 kali sehari dengan pola makan yang tidak teratur dan jenis makanan yang tidak baik. Pasien sering makan dengan makanan seadanya dan yang asin-asin (biasanya gorengan dengan jelantah) dan jarang mengonsumsi sayur. Pasien jarang berolahraga. Merokok (-), alkohol (-)

  • Riwayat PribadiPasien merupakan seorang istri berusia 52 tahun, bekerja sebagai pemulung / pencari sampah di kawasan rel KA dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam. Pekerjaan ini baru dijalani 2 bulan yang lalu, sebelumnya pasien bekerja sebagai pedagang kelontong kecil-kecilan dirumahnya. Pasien tinggal bersama dengan suami (Tn.Slamet, 54 tahun, pekerjaan buruh) , dan cucu dari anak ketiganya (An. Aurel, 3 tahun). Pasien memiliki 4 orang anak yang sudah menikah dan hidup terpisah dengan pasien.

    Kedua anak laki-lakinya (Tn.S, 35 tahun,karyawan swasta dan Tn.J, 23 tahun, karyawan swasta) hidup mandiri bersama keluarga masing-masing. Begitu pula dengan dengan kedua anak perempuannya (Ny.D,33 tahun; Ny.I, 25 tahun) yang bekerja sebagai ibu rumah tangga telah hidup mandiri bersama keluarga masing-masing.

    Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, pasien mengandalkan penghasilan dirinya sebagai pemulung dan suami sebagai buruh dengan penghasilan 700rb rupiah perbulan.

  • Riwayat SosialPasien sering berinteraksi dengan tetangga, warga di sekitar rumahnya masih terdapat beberapa psk. Interaksi pasien dengan beberapa anggota keluarga kurang baik. Anak-anak pasien jarang mengunjungi pasien, walaupun saat lebaran / hari raya idul fitri. Hanya suatu waktu anak pertamanya pernah menanyakan kabar danmemberi uang tambahan untuk kehidupan sehari-hari.

  • Riwayat EkonomiPasien mengandalkan penghasilan dari penghasilanya sebagai pemulung di kawasan rel KA dan penghasilan suminya sebagai buruh serabutan dengan enghasilan kurang lebih 700ribu per bulan. Pasien juga mengatakan stres karena banyak hutang dan beberapa barang telah digadaikan.

  • Anamnesis SistemNeurologi : Panas (-), pusing (+) cenut-cenut , leher dan pundak terasa cengeng, kesemutan (+) di jari tangan kakikelumpuhan anggota gerak (-), kesadaran menurun (-)Respirasi : Batuk (-), pilek (-), sesak napas (-), pernapasan dangkal (-)Kardiovaskular : Pucat (-), takikardi (-),Gastrointestinal : Mual (+), Muntah (-), nyeri uluhati (-),nyeri epigastrik (-), BAB cair (-) warna hitam, perut kembung(-), sakit pada anus (-), flatus (+)Urogenital : BAK lancar, nyeri BAK (-)Muskuloskeletal : Lemas (-), kaku sendi (-), nyeri sendi (+) pegal-pegalIntegumentum : Gatal (-)

  • Pemeriksaan Umum

    Kesan umum : BaikKesadaran : Compos mentis Tanda UtamaNadi / HR : 82 x/menit, isi dan tegangan : normal dan teratur Suhu badan : 36,4CPernafasan: 24 x/menitTekanan Darah : 155/95 mmHgAntropometriBerat badan: 45 kgTinggi badan: 158 cmBMI:17 (gizi kurang)

  • Status Generalis

    Kulit: teraba hangat, tidak kering, turgor kulit kembali < 2 detik, petekie (-).Kelenjar limfe: pembesaran (-)Kepala : Simetris, mesochepal, distribusi rambut merataMuka : Simetris, tidak ada jejasMata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), pupil isokor 3 mm, reflek cahaya (+/+)Hidung: Deviasi sputum (-), discharge (-)Mulut/Gigi: Bibir kering (-), lidah tidak kotorTelinga: Simetris, serumen (-/-)Leher: pembesaran kelejar tiroid dan kelenjar limfe (-)Otot: tonus normalTulang: deformitas (-)Sendi: gerakan bebas, anggota gerak lemas (-), nyeri gerak (-)

  • PEMERIKSAAN KHUSUS Thoraks: Inspeksi : Simetris, barrel chest (-), gerakan respirasi dalam batas normal, massa (-), retraksi suprasternal (-), retraksi intercosta (-), hematom (-), deformitas (-)Jantung: Inspeksi :Iktus kordis tidak tampakPalpasi:Iktus kordis teraba pada sela iga ke 5 linea midclavicula kiri, teraba tidak kuat angkatPerkusi:Batas jantungKanan atas: SIC II linea para sternalis kananKiri atas: SIC II linea para sternalis kiriKanan bawah: SIC IV linea para sternalis kananKiri bawah: SIC V linea midklavikula kiriAuskultasi:S1 & S2 reguler, Bising jantung (-)

  • Paru-Paru

    Depan :KananKiriInspeksi Palpasi PerkusiAuskultasiTampak simetris, retraksi suprasternal (-), retraksi intercosta (-), tidak ada ketinggalan gerak, hematom (-)Vokal fremitus ka=ki, ketinggalan gerak (-)Sonor pada seluruh lapang paruSuara dasar vesikular, Ronkhi kering (-), Ronkhi basah (-), krepitasi (-) wheezing (-)Tampak simetris, retraksi suprasternal (-), retraksi intercosta (-), tidak ada ketinggalan gerak, hematom (-)Vokal fremitus ka=ki, ketinggalan gerak (-)Sonor pada seluruh lapang paruSuara dasar vesikular, Ronkhi kering (-), Ronkhi basah (-), krepitasi (-) wheezing (-)BelakangKananKiriInspeksi Palpasi PerkusiAuskultasiSimetris, Ketinggalan gerak (-)vokal fremitus ka=kiSonor pada seluruh lapang paruSuara dasar vesikular, Ronkhi kering (-), Ronkhi basah (-), krepitasi (-) wheezing (-) Simetris, Ketinggalan gerak (-)vokal fremitus ka=kiSonor pada seluruh lapang paruSuara dasar vesikular, Ronkhi kering (-), Ronkhi basah (-), krepitasi (-) wheezing (-)

  • Abdomen Inspeksi:distended (-), sikatrik (-)Auskultasi :peristaltik (+) normalPalpasi:tegang (-), defans muskular (-), massa (-), nyeri tekan (-) bagian epigastrik, turgor kulit kembali cepat < 2 detik (normal)Perkusi:Timpani

    Ektremitas Akral hangat, perfusi jaringan baik, kapilari refill < 2 detik, deformitas (-) Superior kanan: Edema (-), sianosis (-), tonus cukup Superior kiri: Edema (-), sianosis (-), tonus cukup Inferior kanan: Edema (-), sianosis (-), tonus cukup Inferior kiri: Edema (-), sianosis (-), tonus cukup

  • Diagnosis : Hipertensi grade I dengan kolesterolemia pada pasien post stroke

    Terapi:

    MANAGEMENT KOMPREHENSIFKuratif: - Amlodipin mg 5 No. XIV (1x1)- HCT No.VII (1/2-0-0)- Ibuprofen No. X (2x1)- Bioneuron No. III (1x1)- Simvastatin No. X (1x1)b). Preventif:- membatasi konsumsi gorengan dan asupan garam-Olahraga rutin tiap pagic). Promotif:- Home visit untuk mengedukasi pasien dan keluargad). Rehabilitatif:- konseling modifikasi gaya hidupe). Spiritual:- Mendekatkan diri pada Allah , sholat 5 waktu dirutinkan

  • HASIL KUNJUNGAN KE RUMAH :

    KONDISI PASIENKunjungan ke rumah dilakukan pada tanggal 5 September 2014 pukul 15.00-17.00 WIB. Kunjungan kedua dilakukan pada tanggal 8 Januari 2014 pukul 16.00-17.30. Pada kunjungan pertama pasien sedang berada di rumahnya, sedang bercengkrama bersama tetangga-tetangganya, keluhan pasien masih dirasakan namun sudah berkurang. Pada kunjungan kedua pasien berada di rumahnya sedang bersama cucunya , sedangkan suaminya sedang pergi bekerja dan keluhan pasien sudah berkurang. Nyeri Kepala masih dirasakan hilang timbul

  • Keadaan Rumah

    lokasiRumah yang dihuni pasien terletak di pemukiman yang padat, saling berimpit antar tetangga, didepan rumah berbatasan langsung dengan rel KA. (2,5 m)

    Kondisi rumahbangunan semipermanen, tidak bertingkat, berdinding triplek dan bambu, lantai tanah, atap dari genting tidak ada langit-langitLuas luas rumah 6x8 m, jumlah penghuni dalam 1 rumah ada 3 orangLantai rumahlantai tanah kondisi kurang Pembagian ruanganterdapat 1 ruang tamu yang digabungkan dengan 1 kamar tidur dan 1 dapur. Tidak ada kamar mandi.Jendela rumah Tidak ada jendela di ruang tamu, 1 jendela dan ventilasi udara kecil di kamar tidur, 1 ventilasi kecil di dapur

  • Pencahayaan Cahaya yang masuk ke ruangan kurang, pasien kadang menyalakan lampu pada siang hari. Pencahayaan diukur dengan cara manual yaitu pemeriksa kemampuan membaca di dalam ruangan tanpa menggunakan alat bantu penerangan.Kebersihan dan tata letak ruangkebersihan dalam rumah sangat kurang, letak barang-barang dalam rumah kurang tertata dengan rapi dan baik, banyak barang bergelantungan dan diletakkan sembarangan, banak sampah dalam kantong jerami yang diletakan didekat kursi ruang tamu.Sanitasi dasarpersediaan air berasal dari air ledeng(PAM), tidak ada kamar mandi, kamr mandi dengan wc umum, sarana pembuangan air limbah dialirkan ke selokan kecil di depan rumah, tempat pembuangan sampah jadi satu dengan tetangga.

  • Halaman tidak memiliki halaman,didepan rumah pasien langsung berhubungan dengan rel KA, tidak terdapat tanaman.

    Kesan kebersihan: Sangat kurang/buruk, kurang rapi dan bersih serta rumahnya sempitKepemilikan barangpasien memiliki 1 kursi tamu, 1 meja, 1 almari tv set, 1 tempat tidur, 1 lemari pakaian yang sudah tua,1 rak piring, perlengkapan dapur dan perlengkapan eletronik berupa 1 unit tv 14, 1 kipas angin.

  • Tabel. Variabel dan Nilai Skor Variabel Rumah Sehat

    Skor: 22.Rumah Kategori Kurang

    No Variabel Skor 1LokasiTidak rawan banjir (3)2Kepadatan hunianPadat (< 8 m2 / orang)(1)3Lantai Tanah(1)4Pencahayaan Tidak Cukup (1)5Ventilasisedikit ventilasi (1) 6Air bersihIr pompa tangan (2)7Pembuangan kotor (kakus)Leher angsa (3)8Septi tanLainnya (1)9Kepemilikan WCWC umum (2)10SPALSaluran terbuka (2)11Saluran gotMengalir lambat (2)12Pengelolaan sampahDibuang ke sungai (1)13Polusi udaraada gangguan polusi udara (1)14Bahan bakar masakanglo (1)TOTAL22

  • Nilai APGAR

    KRITERIAPERTANYAANHAMPIR SELALU (2)KADANG-KADANG (1)HAMPIR TIDAK ADA (0)ADAPTASIApakah pasien puas dengan keluarga karena masing-masing anggota keluarga setelah menjalankan kewajiban sesuai dengan seharusnya?

    KEMITRAANApakah pasien puas dengan keluarga karena dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi ?

  • Disfungsi Keluarga Sedang

    PERTUMBUHANApakah pasien puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga untuk mengembangkan kemampuan pasien miliki?KASIH SAYANGApakah pasien puas dengan kehangatan yang diberikan keluarga

    KEBERSAMAANApakah pasien puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk menjalin kebersamaan

    TOTAL4

  • Genogram Keluarga Ny. S (5 September 2014)SupartiParmanJuminahRatmini JoyoSri KinasihSlamet HariyadiSuharyonoKusminiDwi HaryaniSuradiIndahJosenJokoRiaHamagaHamagiAnggrisRianMeliRobiMetaAurelAna746260525435303334252723201210515126432BDC

  • Family MapNy. Sri52 thSuharyono (35)Suradi (34)Slamet (54)Josen (27)Joko (23)Joyo (60(Ratmini (62)Juminah (74)Kusmini (30(Dwi (33)Indah (25)Ria (20)Aurel (3)

  • Family life line

    YearAgeLife event / crisisSeverity of illness197614Pertentangan disuruh menikah saat 2 SMPTakut, cemas, stres198523Kesulitan dalam biaya sekolah anakSering pusing, stres

    200341Ibu pasien meninggal karena strokeSedih berkepanjangan201048Ayah pasien meninggal karena serangan jantungSedih, cemas terjadi hal yg sama pada dirinya201048Mulai sering banyak hutang Sering sakit kepala kambuh2an201149 Anak terakhir meniah dan meninggalkan rumahKeepian, stres tidak ada tempat untuk bercerita ttg masalahnya201250Konflik dengan anak ke-2Pusing, TD tinggi201452Berhenti jualan dan menjadi pemulungSakit kepala kambuh2anStroke (opname feb 2014)HipertensiHiperkolesterolemia

  • Family Cycle

  • Nilai SCREEM

    ASPEKSUMBER DAYAPATOLOGISOSIALHubungan dengan tetangga terjalin baikTidak adaCULTURALPasien dan keluarga tidak mempercayai mitos-mitos yang tidak jelas kebenarannya.Tidak adaRELIGIUSTidak adaTidak pernah sholat 5 waktu karena kerjaECONOMY.Tidak ada Banyak hutang dan banyak barang yg digadaikan- penghasilan keluarga per bulan 600 -700 rb EDUCATIONTidak adaPasien dan suami hanya tamatan SDMEDICALJika sakit pasien langsung ke puskesmas. Pasien hampir selalu kontrol penyakit. .Bila obat habis pasien langsung ke Puskesmas untuk meminta obat. Akses ke puskesmas mudah, dan ada jamkesmasKebiasaan pola makan tidak dijaga

  • FUNGSI KELUARGA

    Fungsi biologis dan reproduksiPasien memiliki 1 orang suami, 4 orang anak 9 cucu Fungsi afektifPasien hidup dengan suami dan cucunya, sedangkan keempat anak yang lain tinggal bersama keluarga masing-masing. Pasien memiliki masalah/konflik dengan anggota keluarganya, yaitu anak kedua dan keempat.Fungsi ekonomiPasien bekerja sebagai pemulung didaerah rel KA dan suami sebagai buruh, banyak hutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Fungsi religiusPasien dan keluarga jarang sholat 5 waktuFungsi sosialisasi dan pendidikanPasien dan suami lulusan SDFungsi sosial dan budayaInteraksi dengan anggota keluarga dan masyarakat sekitar baik. Pasien merupakan orang yang mudah bergaul dan aktif di lingkungan tempat tinggalnya.

  • POLA MAKAN KELUARGAFrekuensi makan rata-rata tiap harinya sebanyak 2-3 kali. Menu makanan yang disajikan meliputi nasi dan lauk, jarang sayur. Lauk biasanya dengan gorengan, kaya minyak jelantah, dan suka yang asin. Pasien dan keluarga jarang mengkonsumsi daging-dagingan.PERILAKU KESEHATAN KELUARGABila ada anggota keluarga yang sakit yang pertama kali dilakukan adalah langsung dibawa berobat ke dokter/Puskesmas. Untuk kepentingan pengobatan pasien menggunakan kartu JAMKESMAS. Pasien jarang melakukan olahraga karena pasien harus bekerja dan lingkungan yang kurang mendukung untuk berolahraga.

  • Denah rumahR.TamudapurUKamar tidurRel KA3 m6 m8 m

  • DOKUMENTASIRuang tamu

  • Dapur

  • Halaman depan rumah

  • DIAGNOSIS KEDOKTERAN KELUARGA (Holistik) Hipertensi grade 1 dan hiperkolesterolemia pada wanita paruh baya dengan kecemasan dan ketakutan akan penyakitnya, disertai konflik dengan anaknya dengan masalah ekonomi pada keluarga disfungsional sedang

  • Penatalaksanaan

    Short management Mid management Long management Promotive Edukasi tentang hipertensi, faktor risikonya, pencegahan komplikasi, dan pentingnya kontrol rutin Edukasi pentingya berpikir positif, membuat hati lebih senang. Bisa dilakukan home visitEdukasi untuk menjaga agar tidak terlalu khawatir tentang penyakitnya,.PreventiveMengurangi makanan gorengan, jelantahDan membatasi asupan garamOlahraga tiap pagimenyemangati pasien agar melakukan kebiasaan yang baik seperti olahraga dan makan buah sayurSelalu berpikir optimis, Melatih berpikir positif, menghilangkan kekhawatiran akan masalah kehidupannya dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan, rajin beribadah.Edukasi untuk kontrol rutin dan minum obat secara rutin juga.Curative Medikamentosa : - Amlodipin mg 5 No. XIV (1x1)- HCT mg 25 No.VII (1/2-0-0)- Ibuprofen mg 400 No. X (2x1)- Bioneuron No. III (1x1)- - Amlodipin mg 5 No. XIV (1x1)- HCT mg 25 No.VII (1/2-0-0)Medikamentosa :- Amlodipin mg 5 No. XIV (1x1)- HCT mg 25 No.VII (1/2-0-0)- Amlodipin mg 5 No. XIV (1x1)- HCT mg 25 No.VII (1/2-0-0)

    Rehabilitative Konseling faktor psikis akan kecemasan dan ketakutan terhadap penyakit kambuh2an yang dideritanyaModifikasi Gaya hidup sehat: makan makanan yang bergizi, istirahat cukup dan olahraga teratur untuk melancaran aliran darahSpiritualMulai diberi sentuhan rohani tentang pentingnya sholat 5 waktu dan mendekatkan diri pada Allah

  • PRIORITAS MASALAH DAN PELAKASANAAN PROGRAM

    Masalah yang dihadapiRencana pembinaanSasaran pembinaanPenyakit hipertensi pada pasein Edukasi kembali mengenai penyakitnya secara lengkap, mengenai faktor resiko, manajemen, diet, dan komplikasinya.Pasien dan keluargaKecemasan terhadap penyakit nya yang samaseperti orang tuanyaEdukasi dan konseling tentang cara bersyukur dan agar tidak terlalu mengkhawatirkan ata memikirkan tentang penyakitnya dengan cara selalu berpikir positif ke depannya, sehingga pasien bisa tenang dan tidur nyenyak pada malam harinya. Edukasi strees coping.Pasien dan keluargaKonflik dengan anaknya yang jarang menjenguknyaKonseling CEA melibatkan pasien dan anggota keluarga jg diintervensi, dengan tujuan keluarga terdekat dapat memberikan edukasi dan psikologikal support pada pasienPasien dan keluargaMasalah ekonomi: banyak hutang dan penghasilan rendahKonseling tentang bagaimana mengatur keuangan dan bekerja sesuai dengan maksimal sesuai kemampuan, melibatkan anaknya agar dapat mengerti dan membantu kedua orangtuanyaPasien dan keluarga

  • Tinjauan PustakaDEFINISIHipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah dari tepi dan peningkatan volume aliran darah

  • KLASIFIKASI HIPERTENSIKlasifikasi Menurut JNC (Joint National Committe on Prevention, Detection, Evaluatin, and Treatment of High Blood Pressure)

    Kategori Tekanan Darah menurut JNC 7Kategori Tekanan Darah menurut JNC 6Tekanan Darah Sistol (mmHg)dan/ atauTekanan Darah Diastol (mmHg)NormalOptimal< 120dan< 80Pra-Hipertensi120-139atau80-89-Nornal< 130dan< 85-Normal-Tinggi130-139atau85-89Hipertensi:Hipertensi:Tahap 1Tahap 1140-159atau90-99Tahap 2- 160atau 100-Tahap 2160-179atau100-109Tahap 3 180atau 110

  • Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO

    KategoriTekanan Darah Sistol (mmHg)Tekanan Darah Diatol (mmHg)OptimalNormalNormal-Tinggi< 120< 130130-139< 80< 8585-89Tingkat 1 (Hipertensi Ringan)Sub-group: perbatasan140-159140-14990-9990-94Tingkat 2 (Hipertensi Sedang)160-179100-109Tingkat 3 (Hipertensi Berat) 180 110Hipertensi sistol terisolasi(Isolated systolic hypertension)Sub-group: perbatasan 140140-149< 90

  • JNC 8

  • Patofisiologi Hipertensi

  • FAKTOR RESIKO HIPERTENSIa. Faktor genetikb. Umurc. Jenis kelamind. Etnise. Obesitasf. Pola asupan garam dalam dietg. Merokokh. Kurangnya aktifitas fisik (olah raga)i. Penyakit lain penyebab hipertensi adalah :1) Kolesterol tinggi2) Diabetes3) Hiperlipidemia

  • TerapiTerapi FarmakologisDiuretikThiazideDiuretik Hemat KaliumAntagonis AldosteronBeta BlockerInhibitor Enzim Pengubah Angiotensin (ACE-inhibitor)Penghambat Reseptor Angiotensin II (ARB)Antagonis KalsiumVASO-dilator langsungAlpha blocker

  • Terapi Non Farmakologis- Menurunkan konsumsi kafein dan alkohol- Menurunkan berat badan bila status gizi berlebih.- Meningkatkan aktifitas fisik. - Mengurangi asupan natrium.

  • KOMPLIKASI HIPERTENSI

    *