kedokteran gigi keluarga

56
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah 237.556.363 jiwa (BPS, 2010). Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Permasalahan kesehatan pada negara dengan jumlah penduduk yang begitu besar, tentunya memerlukan perhatian dan manajemen pelayanan kesehatan yang baik. Pelayanan kesehatan, khususnya kesehatan gigi untuk seluruh penduduk Indonesia secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan ketersediaan tenaga kesehatan gigi. Berdasarkan data registrasi dokter gigi di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), diketahui bahwa jumlah dokter gigi yang terdaftar pada tahun 2010 adalah sebanyak 22.237 orang yang terdiri dari 20.665 orang dokter gigi umum dan 1.582 orang dokter gigi spesialis. Dengan demikian secara kasar perbandingan antara jumlah dokter gigi umum dengan jumlah 1

Transcript of kedokteran gigi keluarga

Page 1: kedokteran gigi keluarga

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar.

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah 237.556.363

jiwa (BPS, 2010). Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumah

penduduk terbesar ke-4 di dunia. Permasalahan kesehatan pada negara dengan jumlah

penduduk yang begitu besar, tentunya memerlukan perhatian dan manajemen pelayanan

kesehatan yang baik.

Pelayanan kesehatan, khususnya kesehatan gigi untuk seluruh penduduk Indonesia

secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan ketersediaan tenaga kesehatan gigi.

Berdasarkan data registrasi dokter gigi di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), diketahui

bahwa jumlah dokter gigi yang terdaftar pada tahun 2010 adalah sebanyak 22.237 orang yang

terdiri dari 20.665 orang dokter gigi umum dan 1.582 orang dokter gigi spesialis. Dengan

demikian secara kasar perbandingan antara jumlah dokter gigi umum dengan jumlah

penduduk adalah sebesar 1:11.496 sedangkan untuk dokter gigi spesialis sebesar 1:150.162.

Berdasarkan indikator Indonesia Sehat 2010, rasio ideal untuk jumlah dokter gigi dengan

jumlah penduduk adalah 11 dokter gigi untuk 100.000 penduduk atau 1:9090.

Kesehatan gigi mempunyai peran vital bagi kesehatan secara keseluruhan. Kesehatan

gigi dan mulut akan berdampak pada kesehatan umum secara keseluruhan. Pelayanan

kesehatan gigi dan mulut termasuk dalam pelayanan kesehatan dasar.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 sebanyak 89 dari 100 anak

dengan usia kurang dari 12 tahun menderita karies (gigi berlubang). Oleh karena itu

1

Page 2: kedokteran gigi keluarga

pemerintah sedang mengupayakan peningkatan akses masyarakat untuk mendapat pelayanan

kesehatan gigi dan mulut.

Salah satu upaya untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi

masyarakat adalah dengan program dokter gigi keluarga. Hal tersebut sesuai dengan

Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia No. 1415/MENKES/SK/X/2005 tentang Kebijakan

Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana standar perizinan praktek dokter gigi keluarga?

2. Bagaimana sistem pembiayaan yang digunakan pada dokter gigi keluarga?

3. Bagaimana upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh dokter gigi keluarga?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui standar perizinan dokter gigi keluarga.

2. Mengetahui dan mengkaji sistem pembiayaan yang digunakan pada dokter gigi keluarga.

3. Mengetahui macam-macam pencegahan yang dapat dilakukan oleh dokter gigi keluarga.

1.4 Manfaat

1. Menjadi tambahan referensi dan kontribusi wawasan keilmuan dalam bidang kedokteran

gigi keluarga dan pencegahan.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai dokter gigi keluarga dan macam-macam

pencegahan proses karies.

2

Page 3: kedokteran gigi keluarga

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Pustaka

2.1.1 Dokter Gigi Keluarga

Pengertian pelayanan kedokteran gigi keluarga adalah suatu upaya kesehatan perorangan

dalam kesehatan gigii dan mulut secara paripurna yang memusatkan layanannya kepada setiap

individu dalam suatu keluarga. Adapun definisi Dokter Gigi Keluarga (DGK) adalah dokter gigi

yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan asuhan berorientasi masyarakat unit

keluarga, berfungsi sebagai kontak pertama, lingkup garapannya sehat dan sakit, melaksanakan

pelayanan kesehatan gigi dan mulutmeneluruh, mengutamakan promotif- prefentif, bekerja

proaktif, berbasis faktor resiko dan rujukan, menjaga kesinambungan dan holistik, bertanggung

jawan menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut keluarga binaannya, penerapan

IPTEKDOKGI yang benar,serta memperhatikan kendali mutu dan biaya.

Visi Dokter Gigi Keluarga dalah untuk menciptakan kemandirian keluarga dalam

upaya pemeliharaan kesgi dan tercapainya derajat kesehatan gigi setinggi-tingginya melalui

pelayanan kedokteran gigi keluarga secara efisien, efektif, adil-merata, dan bermutu.

Misi Dokter Gigi Keluarga

a. Mendorong kemandirian keluarga dalam menjaga dan memelihara kesgilut

b. Mengusahakan tersedianya pelayanan DGK yang merata, bermutu, dan terjangkau

c. Memberikan pelayanan, memelihara, meningkatkan kesgi perorangan serta

masyarakat (keluarga binaan) sehingga tercapai kesehatan gigi yang diharapkan

3

Page 4: kedokteran gigi keluarga

d. Meningkatkan profesionalisme DGK dalam mengemban peran, tugas, dan

fungsinya

e. Meningkatkan kemitraan dengan profesi, institusi pendidikan, dan pihak-pihak

lain.

Prinsip Pelayanan

a. SebagaiUKP (upaya kesehatan perorangan) strata pertama merupakan pelayanan

paripurna dalam kesehatan gigi dan mulut.

b. Meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut yg setinggi-tingginya dari

pengguna jasa dalam konteks keluarga

Hakikat Dokter Gigi Keluarga

a. Punya keluarga binaan (KKB+AKB)

b. Mengenal keluarga binaan

c. Keluarga binaan setia (berkesinambungan)

d. Pelayanan yang profesional – ramah tamah, menyenangkan, tidak menakutkan,

tidak menyakitkan (perawatan dini)

e. Seluruh keluarga yang sakit dan sehat tertangani 100%

Prinsip Pelayanan Dokter Gigi Keluarga

a. Meningkatkan kesgilut yang setinggi-tingginya dari pengguna jasa dalam konteks

keluarga. Seluruh anggota keluarga memiliki rekam medis terpadu. Hanya 1 rekam

medis bagi seluruh anggota keluarga [family folder]

b. Melakukan kebutuhan pemeriksaan kesgilut secara menyeluruh bagi seluruh anggota

keluarga.

4

Page 5: kedokteran gigi keluarga

c. Melakukan Rencana terapi dan asuhan komprehensif meliputi tingkat pencegahan

secara rinci termasuk rujukannya dan dikomunikasikan kepada keluarga binaan untuk

persetujuan tindakan medik gigi.

d. Pelayanan bersifat menyeluruh dengan memperhatikan kesehatan gigi mulut sebagai

bagian dari kesehatan secara umum untuk perawatan individu disertai dengan

program asuhan kesehatan komunitas keluarga binaan.termasuk terapi/ rencana

pengobatan masalah kesehatan gigi dan mulut.

e. Melaksanakan segala tindakan secara profesional dengan mengacu pada bukti-bukti

klinik dan epidemiologik yang ada

f. Melakukan tindakan/ terapi  yang sesuai dengan prosedur standar baku yang harus

selalu diikuti, dan selalu dievaluasi untuk peningkatan mutu pelayanan.

Standar Perizinan Kedokteran Gigi Keluarga

Standar 1: Sumber Daya Manusia (Tenaga)

Pelayanan kedokteran gigi keluarga dapat terlaksana secara efektif dan efisien bila

didukung dengan tenaga yang mampu baik secara perorangan (solo practice) atau

berkelompok (group practice), keduanya harus bekerja daam satu tim yang

meliputi dokter gigi keluarga, perawat gigi, dan tenaga administrasi.

Kriteria : Dokter gigi yang mempunyai SIP (Surat Ijin Praktek) dan telah

mendapat sertifikasi sebagai dokter gigi keluarga. Perawat gigi yang mampu

melakukan asuhan kesehatan gigi dan mempunyai SIK (Surat Ijin Kerja). Tenaga

administrasi yang terlatih di bidang administrasi yang dapat juga dirangkap oleh

perawat gigi

5

Page 6: kedokteran gigi keluarga

Indikator : Adanya SIP (Surat Ijin Praktek) dan sertifikasi dokter gigi keluarga

atas nama yang bersangkutan dan telah terdaftar di Depkes RI. Adanya SIPG

(Surat Ijin Perawat Gigi) dan SIK (Surat Ijin Kerja) atas nama perawat gigi yang

terlibat dalam pelayanan dokter gigi keluarga.

Penjelasan : Dokter gigi yang telah memperoleh pelatihan dokter gigi dan

memperoleh sertifikat dari yang berwenang. Dokter gigi yang telah memperoleh

materi pelajaran terkait dengan kedokteran gigi keluarga dari kurikulum formal.

Dokter gigi yang dinyatakan lulus dari ujian “PKGK” (Pelayanan kedokteran gigi

keluarga).

Standar 2 : Agar tim dokter gigi keluarga dapat bekerja dengan baik, diperlukan

manajemen sumber daya manusia.

Kriteria : Memiliki uraian tugas dan fungsi yang jelas untuk masing-masing

personil

Indikator : Adanya dokumen uraian tugas dan fungsinya.

Standar 3 : sarana, prasarana, dan peralatan

Tempat praktek dokter gigi keluarga memiliki lingkungan yang bersih, sehat,

mudah dijangkau, nyaman dan aman bagi pelaksana, pengguna jasa, serta

dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memenuhi syarat.

6

Page 7: kedokteran gigi keluarga

2.1.2 Dental Health Education (DHE)

Dental Health Education atau Pendidikan Kesehatan Gigi adalah suatu proses belajar

yang ditujukan kepada individu dan kelompok masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan gigi

yang setinggi-tingginya.

a. Menurut Prof. Soeria Soemantri : Pendidikan kesehatan gigi adalah suatu usaha atau aktivitas

yang mempengaruhi orang-orang untuk bertingkah laku sedemikian rupa sehingga baik untuk

kesehatan gigi dan mulut pribadi maupun masyarakat.

b. Menurut Bastian :Semua aktivitas yang membantu menghasilkan penghargaan masyarakat

akan kesehatan gigi dan memberikan pengertian akan cara-cara bagaimana memelihara mulut.

Pelaksanaan DHE

a. Kontrol Plak

Pengertian : Tindakan untuk memeriksa bersih tidaknya gigi dengan

menggunakan bahan pewarna plak.

Tujuan : Untuk menunjukkan gigi sudah bersih atau masih kotor. Untuk melihat

apakah cara menyikat gigi sudah baik dan benar

Pelaksanaan:

1. Bila bahan pewarna berupa cairan, teteskan di ujung lidah dan dengan lidah

dioleskan ke seluruh gigi.

2. Bila bahan pewarna berupa tablet, kunyahlah dan ratakan dengan lidah

keseluruh pemukaan gigi.

Penilaian : Melalui cermin dapat dilihat keadaan gigi yang masih kotor :

• Bagian gigi yang masih berwarna merah menunjukkan adanya plak.

7

Page 8: kedokteran gigi keluarga

• Bahan pewarna plak ada beberapa bentuk yaitu : berupa cairan, tablet, bubuk

(sumbah kue).

b. Cara Sikat Gigi

Menggosok gigi tiap hari dengan cara yang salah tidaklah membantu dalam

mengurangi akumulasi plak pada gigi. Metode penyikatan gigi harus dapat

membersihkan semua permukaan gigi, khsususnya daerah leher gingiva dan daerah

interdental. Gerakan sikat gigi tidak boleh melukai jaringan lukank maupun jaringan

keras. Metode harus tersusun dengan baik sehingga setiap bagian gigi geligi dapat

disikat bergantian dan tidak ada daerah yang terlewatkan.

Beberapa metode penyikatan gigi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

1. Tekhnik Horizontal

Semua permukaan gigi di gogok dengan maju mundur seperti menggosok lantai.

Teknik ini biasanya dianjurkan pada anak-anak.

2. Teknik Fone

Gigi dalam keadaan okulasi, bulu sikat ditekan kuat-kuat dan digerakan melingkar

selebar mungkin. Untuk permukaan oklusal, lingual digosok dengan gerakan maju

mundur. Teknik ini baik untuk gigi yang lengkap dan memiliki oklusi yang baik.

3. Teknik Charter

Bulu-bulu sikat mengarah ke permukaan oklusal membentuk sudut 45º, sikat

ditekan sehingga serabut-serabutnya melengkung dengan ujung ditekan diantara

kedua gigi kemudian dengan gerakan memutar pada gagangnya, ujung sikat

dipertahankan pada posisi ini. Tehnik ini dianjurkan untuk pendertia dengan

daerah interdental yang terbuka.

8

Page 9: kedokteran gigi keluarga

4. Teknik Roll

Tehnik roll sangat bermanfaat bila digunakan pada gingival yang sensitive.

Bagian samping sikat diletakkan berkontak dengan bagian samping gigi dengan

bulu sikat mengarah ke apikal dan sejajar terhadap sumbu gigi. Sikat kemudian

diputar perlahan-lahan ke bawah pada rahang atas dan keatas pada rahang bawah

sehingga bulu sikat menyapu daerah gusi dan gigi. Permukaan oklusal dapat

disikat dengan gerakan rotasi.

5. Teknik Stillman

Posisi bulu sikat sama dengan tehnik roll tetapi dekat dengan mahkota gigi,

digerakan maju mundur, Tehnik ini dilakukan sebanyak delapan kali tiap daerah

interproksimal, membersihkan dan memijat.

6. Teknik Bass

Tehnik lain yang dapat digunakan adalah tehnik Bass. Tehnik ini baik digunakan

bila gingival dalam keadaan sehat, karena tehnik ini dapat menimbulkan rasa sakit

bila digunakan pada jaringan yang terinflamasi dan sensititf. Pada tehnik ini ujung

sikat harus dipegang sedemikian rupa sehingga bulu sikat terletak 45 derajat

terhadap sumbu gigi, dengan ujung bulu sikat mengarah ke leher ginggiva. Sikat

kemudian ditekan kearah ginggiva dan digerakkan dengan gerakan memutar yang

kecil sehingga bulu sikat masuk ke daerah leher ginggiva dan juga terdorong

masuk diantara gigi.

c. Edukasi

Persiapan :

1. Identifikasi masalah

9

Page 10: kedokteran gigi keluarga

2. Pendekatan pada tokoh masarakat

3. Menyiapkan jadwal penyuluhan

4. Menentukan metode penyuluhan

5. Menyiapkan materi dan alat peraga

Pelaksanaan :

Dapat dilaksanakan di TK, SD, Pos Yandu atau pada pertemuan – pertemuan

keluarga, PKK

Materi penyuluhan :

Disesuaikan dengan sasaran dan keadaan.

Metode penyuluhan :

1. Ceramah / tanya jawab

2. Demonstrasi sikat gigi.

3. Diskusi

4. Konseling / konseling pribadi.

Pemilihan metode disesuaikan dengan jenis dan jumlah kelompok sasaran dan

tempat pelaksanaan.

Alat Peraga

Alat peraga yang dapat digunakan adalah

Alat peraga utama : gigi geligi masing – masing yang dapat diliat melalui

cermin.

Alat peraga menurut sifatnya :

Visual /Audio/ Audio visual

Poster

10

Page 11: kedokteran gigi keluarga

Flipchart

Booklet

Pamflets

Models. Dan lain-lain – Tape

Pendekatan :

Pendekatan langsung : Petugas berhadapan langsung dengan sasaran

Pendekatan tak langsung: Petugas tidak langsung berhadapan dengan

sasaran, sasaran dapat diberi penyuluhan melalui poster atau alat bantu

lainnya.

Evaluasi :

Mengamati serta memperhatikan sasaran selama penyampaian penyuluhan

Tanya – jawab

Kuensioner

Penilaian terhadap perubahan prilaku dari hasil penyuluhan dilakukan

enam bulan sekali disesuaikan dengan tenaga yang ada.

d. Makanan/Nutrisi Untuk Kesehatan Gigi

Pada dasarnya karbohidrat dalam makanan merupakan substrat untuk bakteri, yang

melalui proses sintesa akan diubah menjadi zat-zat yang merusak jaringan mulut.

Adapun makanan yang dianjurkan adalah makanan yang banyak mengandung serat

dan air, Jenis makanan ini memiliki efek cleansing yang baik serta vitamin yang

terkandung didalamnya akan memberi daya tahan pada jaringan peyangga gigi.

11

Page 12: kedokteran gigi keluarga

2.1.3 Flour

Pengertian Fluor menurut Tomasowa (1982) adalah Elemen yang mutlak diperlukan

untuk pembentukan tulang dan gigi. Menurut Djuita Fluor adalah salah satu mineral esensial

pembentukan gigi dan tulang, Fluor mempunyai sifat anti bakteri sehingga dapat menghambat

terbentuknya enzim.

Fungsi Fluor untuk Tubuh

a. Mineralisasi tulang

b. Mencegah Osteoporosis

c. Pengerasan email gigi

d. Mencegah lubang gigi

e. Membunuh bakteri mulut penyebabpembengkakan gusi

Manfaat Fluor

a. AFP, mudah di peroleh di apotek, kekurangan fluor harus menggunakan alat khusus

untuk aplikasinya (%) penurunan karies 30-40%.

b. Fluor berbentuk obat tetes. Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya d campur dengan

vitamin untk bayi dan balita.

c. Fluor berbentuk gel. Diletakkan pad Mouth Guard/sendok cantik, kemudian di pakai

anak2 2-3 menit.

d. Fluor dalam pasta gigi. Hasil dari lebih 100 uji cb beberapa bahan fluor mwujudkan

bahwa dg menggosok gigi d pasta gigi berfluor akan menurunkan insidensi karies gigi

(Depkes RI, 1997).

12

Page 13: kedokteran gigi keluarga

e. Fluor berbentuk larutan. Larutan Fluor (SnF2) biasanya dicampur dengan larutan

pengencer atau pemanis (Tarigan,1990)

Aplikasi Flour

Penggunaan fluoride dapat dibagi menjadi dua, yaitu secara sistemik dan lokal.

Penggunaan secara sistemik bisa berupa tablet, obat tetes, dan fluoridasi air minum. Sedangkan

pemberian secara lokal dapat berupa topikal aplikasi, penggunaan pasta gigi yang mengandung

fluor, dan obat kumur.

a. Pemberian Fluor Secara Sistemik

Fluoridasi Air Minum

Fluoridasi air minum sudah mulai dilakukan di berbagai belahan dunia sejak tahun

1900an. Dari berbagai penelitian ditemukan sejumlah bukti awal bahwa kadar fluor

minimal tertentu dalam air minum dapat menghambat karies gigi – gigi anak tanpa

menimbulkan bintik – bintik (motling) pada enamel. Kadar fluor dalam air minum

yang efektif dalam menghambat karies gigi adalah di bawah kadar yang

menyebabkan enamel motling yang ringan. Kadar fluor air minum ± 1 ppm telah

terbukti mampu menurunkan resiko karies cukup nyata tanpa adanya bercak yang

berarti pada enamel. Penambahan fluor sebaiknya sewaktu tahap perkembangan gigi

erupsi dan setelah erupsi agar reduksi karies efektif dan maksimal. Oleh karena

pengaruh pemberian fluor yang lengkap terhadap karies gigi sulung dan permanen

pada usia > 10 tahun hanya dapat diharapkan setelah 12-13 tahun fluoridasi air

minum. Hubungan gigi dengan fluor selama kalsifikasi dan erupsi memberikan

perlindungan terhadap karies gigi dan perlindungan ini bertahan selama kontrol

13

Page 14: kedokteran gigi keluarga

dengan fluor diteruskan dan akan menghilang dengan lambat bila dihilangkan. Jadi

untuk memperoleh pengaruh antikaries terbesar pemberian fluor secara periodik

merupakan suatu keharusan. Meskipun efek positif fluoridasi air minum begitu

banyak, namun terdapat aspek negatif daripada fluoridasi air minum antara lain anak

cenderung melakukan pemeriksaan / perawatan rutin pada umur yang lebih tua dan

dokter gigi cenderung berpendapat bahwa tidak ada pencegahan lain yang diperlukan

dan efektif. Padahal sebenarnya bagi perorangan perlu dilengkapi dengan kunjungan

rutin (yang dini) ke dokter gigi untuk  menerima perawatan pencegahan yang lain dan

perawatan restorasi (bila perlu) untuk program kesehatan gigi yang lengkap.

Tablet Fluor

Di jerman anak usia 3-4 tahun tiap hari diberi 1mg tablet fluor (NaF) selama 3 tahun

dan menunjukkan reduksi karies sebesar 38% sedangkan anak usia 6 tahun duberi 1

tablet / hari selama 6 tahun dan menunjukkan DMF(s)nya menurun sebanyak 26%.

Menurut berbagai penelitian, tablet NaF dapat menurunkan karies gigi sebanding

dengan hasil yang dicapai pada fluoridasi air minum.

Anjuran pemberian dosisnya :

(1 tablet NaF = 2,21mg NaF = 1mg F)

Anak usia 0-2 tahun    à 1 tablet untuk 1 quart hari

Anak usia 2-3 tahun    à 1 tablet untuk selang 1 hari

Anak usia 3-10 tahun  à 1 tablet / hari

Bila air minum yang mengandung fluor ≥ 0,5 ppm maka tablet tidak dianjurkan. Di

Indonesia menurut Suwelo anjuran pemberian tablet adalah untuk daerah – daerah

yang kadar fluor air minumnya < 0,3 ppm, dengan dosis pemakaian :

14

Page 15: kedokteran gigi keluarga

Anak usia 0-2 tahun à 0,25 mg / hari atau ¼ tablet

Anak usia 2-4 tahun à 0,5 mg / hari atau ½ tablet

Anak usia > 4 tahun à 0,5 – 1 mg tablet / hari atau ½ – 1 table

Untuk air kemasan  à 0,002 – 0,28 ppm

Obat Tetes Fluor

Biasanya terdiri dari larutan NaF yang ditambahkan dalam air minum sari buah anak.

Dengan cara ini seharusnya hasilnya serupa dengan tablet, namun ada orang tua yang

mengira apabila bila 5 tetes baik berarti pemberian 10 tetes (2 kali lipatnya) jauh lebih

baik, padahal tidak demikian. Alat penetesannya bervariasi dalam memberikan volume

tetesnya sehingga kelemahan dari fluoridasi dengan obat tetes ini adalah

kecenderungan terbentuk mottling.

b. Pemberian Fluor Secara Lokal

Topikal Aplikasi Fluor

Diutamakan untuk masyarakat yang tidak mendapat manfaat dari fluoridasi air

minum, manfaat kerja fluor tergantung pada metode terapi sistemik lain seperti tablet

F atau beberapa terapi fluor secara topical seperti penggunaan topical aplikasi fluor di

ruang kerja dokter gigi dan pemakaian sendiri pasta gigi yang mengandung fluor.

Terdapat beberapa variasi yang berhubungan dengan topical aplikasi dengan fluor :

Sifat Fluor

Senyawa yang banyak mendapat perhatian antara lain Neutral Sodium Fluoride

(NaF), Acidulated Sodium Fluoride Phosphate, Stannous Fluoride (SnF2).

Acidulated Sodium Fluoride Phosphate dan SnF secara konsisten memberikan

15

Page 16: kedokteran gigi keluarga

daya perlindungan lebih besar terhadap karies dibandingkan  Neutral Sodium

Fluoride. Acidulated solution dari NaF dan SnF2 lebih efektif daripada larutan

netralnya. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya reduksi karies sebesar 70%

(untuh OH baik) dan reduksi karies sebesar 36% (untuk OH jelek) pad

apemberian 1,23% NaF dan  0,1 M Asam Fosfat dengan 1x pemberian / tahun.

Rata – rata terjadi 30-45% reduksi karies sekunder setelah perawatan topikal

aplikasi fluor.

Konsentrasi Fluor

Konsentrasi yang paling sering digunakan adalah larutan NaF 2% dan SnF2 8%.

Sebagai pasta propilaksis, tingkatkan pasta NaF dan SnF2 namun ini akan member

efek rasa tidak enak. Agar lebih enak campurkan 10 cc larutan SnF2 8% dengan 1-

2 tetes perasa jeruk dan 10 gr bhan abrasive.

Jumlah Aplikasi

Sebaiknya diberikan pada saat anak control rutin ke dokter gigi yaitu tiap 6 bulan

sekali. Reduksi karies maksimum didapat :

Larutan NaF 2%  à 4x / tahun

Larutan Na acidulated fluoride à 1-2x / tahun

Larutan SnF2 8% à 1-2x / tahun

Obat Kumur Fluor

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pemberian 0,25% larutan NaF 2 kali sehari

untuk obat kumur mampu mereduksi karies sebesar 80 – 90% (dalam periode > 10

tahun). Terdapat dosis letal fluor yang apabila tertelan dapat menyebabkan kematian

yaitu 0,5 gr NaF yang apabila termakan anak usia 5-8 tahun dapat menyebabkan

16

Page 17: kedokteran gigi keluarga

kematian. Selain itu diperkirakan 0,3 gr NaF yang dimasukkan dalam 4 fl O2 (120cc)

obat kumur juga mendekati dosis letal yang potensial (bila terminum semua). Oleh

karenanya pengawasan orangtua sangat penting pada saat anak menggunakan obat

kumur yang mengandung fluor. Selain itu hendaknya orangtua lebih berhati – hati

dalam penyimpanan preparat fluor, sebaiknya dijauhkan dari jangkauan anak – anak.

Cara Kerja Fluor Dalam Manghambat Karies Gigi

Mekanisme fluor dapat mencegah karies gigi belum dapat ditemukan secara jelas, namun

pada intinya fluor dapat berikatan dengan enamel dengan membentuk ikatan fluoroapatit

yang lebih stabil dibandingkan dengan hidroksiapatit yang kurang stabil terutama bila

terpapar asam. Namun, dalam penemuan terbaru, selain pembentukan fluoroapatit,

ditemukan pula adanya CaF2 setelah pemberian topikal aplikasi fluoride. CaF2 dapat

menyediakan ion bebas fluor yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan fluoroapatit

atau juga untuk menghadapi proses kariogenik.

Terdapat tiga prinsip perlekatan Fluor dengan permukaan enamel yakni sebagai berikut :

Perpindahan ion antara F- dengan OH- dalam apatit sehingga membentuk lapisan

fluorapatit.

Adanya pertumbuhan pembentukan kristal fluoropatit dari larutan supersaturasi.

Pelarutan apatit dengan pembentukan CaF2

Fluorapatit memiliki mekanisme pencegahan terhadap  karies, sebagai berikut :

a. Sistemik : Fluor bergabung dengan gigi pada waktu kalsifikasi à bila  sejumlah

besar fluor terdapat dalam iar minum pada waktu kalsifikasi gigi à gigi tersebut

kandungan fluornya akan meningkat setelah erupsi.

17

Page 18: kedokteran gigi keluarga

b. Lokal / Topikal

Mencegah demineralisasi

Gigi yang diberi fluor memiliki penurunan daya larut enamel dalam asam rongga

mulut. Dengan cara mengurangi permeabilitas enamel maka mineral yang

terkandung dalam gigi tidak cepat terlarut dalam saliva, melainkan digantikan

oleh ion-ion F bebas pada permukaan enamel.

Memiliki sifat antibakteri

Pada keadaan ph rendah, fluoride akan berdifusi ke dalam Hydrofluoric Acid. Hal

ini menyebabkan fluoride menghambat metabolisme karbohidrat oleh bakteri

kariogenik sehingga menghalangi pembentukan asam dari karbohidrat oleh

mikroorganisme dalam mulut. Ini berlaku pula terhadap gigi yang mendapat fluor

secara sistemik.

Mempercepat remineralisasi

Dengan cara mengubah lingkungan permukaan enamel sehingga transfer ion

antara saliva dan enamel dipercepat ke arah enamel. Keadaan ini mengakibatkan

reionisasi pada permukaan yang terdemineralisasi menjadi lebih cepat.

2.1.4 Pit and Fissure Sealant

Pit dan fissure sealant adalah suatu tindakan pencegahan karies pada gigi yang secara

anatomis mempunyai pit dan fissure yang dalam yang karenanya lebih gampang terserang karies,

untuk dibentuk kembali dan diisi dengan bahan sealant agar gigi tersebut menjadi lebih tahan

terhadap serangan karies gigi. Indikasi pemberian sealant pada pit dan fisura adalah sebagai

berikut:

18

Page 19: kedokteran gigi keluarga

a. Dalam, pit dan fisura ondition

b. Pit dan fisura dengan dekalsifikasi minimal

c. Karies pa rda pit dan fisura atau restorasi pada gigi sulung atau permanen lainnya

d. Tidak adanya karies interproximal

e. Memungkinkan isolasi adekuat terhadap kontaminasi saliva

f. Umur gigi erupsi kurang dari 4 tahun.

Sedangkan kontraindikasi pemberian sealant pada pit dan fisura adalah

a. Self cleansing yang baik pada pit dan fisura

b. Terdapat tanda klinis maupun radiografis adanya karies interproximal yang

memerlukan perawatan

c. Banyaknya karies interproximal dan restorasi

d. Gigi erupsi hanya sebagian dan tidak memungkinkan isolasi dari kontaminasi

saliva

e. Umur erupsi gigi lebih dari 4 tahun.

Cara aplikasi pit danfissure sealant

a. Sistem Etsa

Gigi dberikan OP terlebih dahulu

Isolasi dan keringkan permukaan gigi

Etsa fissure selama 15 sampai 30 detik

Irigasi dan keringkan dengan semprotan udara ringan

Akan muncul bercak putih setelah dilakukan etsa karena terbentuk tag

pada gigi untuk retensi

Aplikasi bonding lalu sinar selama 20 sampai 40 detik

19

Page 20: kedokteran gigi keluarga

Aplikasi flowable RK lalu sinar selama 20 sampai 40 detik

Cek oklusi dengan onditioner paper

b. Sistem Non Etsa

Irigasi pit dan fissure

Keringkan permukaannya

Aplikasikan cairan onditioner

Irigasi dan keringkan

Aplikasikan GIC

Jangan terkena air selama 1 jam

2.2 Kerangka Konsep

20

Page 21: kedokteran gigi keluarga

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kasus

Drg. Bintang siap mengabdi sebagai dokter gigi keluarga dan telah mempersiapkan

standar perizinan, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana pada tempat prakteknya.

Upaya kesehatan yang dilakukan drg. Bintang pendekatan dengan tahap dental education dan

beberapa prosedur pencegahan proses karies di antaranya pit dan fissure sealant, selain itu drg.

Bintang akan menyampaikan pola makan yang benar. Dalam menjalankan prakteknya drg.

Bintang menerima seorang ibu, mengeluhkan bahwa anak laki-lakinya yang berumur 8 tahun,

giginya banyak yang keropos. Gigi belakang dan beberapa gigi depannya yang baru tumbuh juga

sudah mulai nampak akan berlubang. Si Ibu menginginkan anaknya untuk dirawat giginya agar

giginya tetap baik dan tidak mudah berlubang. Pada pemeriksaan klinis, dokter gigi mengatakan

bahwa giginya mengalami rampan karies. Selain dilakukan perawatan pada gigi-gigi yang telah

berlubang dengan penambalan, dokter gigi melakukan pemberian fluor secara sistemik dan

topical (topical aplikasi fluor) pada rahang atas maupun bawahnya. Sistem pembiayaan yang

telah disepakati drg. Bintang dengan cara kapitasi karena merasa cukup dan efisien.

3.2 Pertanyaan

Jelaskan bagaimana praktek dokter gigi keluarga yang dilaksanakan drg. Bintang!

3.3 Terminologi

1. Dental health education: disebut juga Pendidikan Kesehatan Gigi adalah suatu proses belajar

yang ditujukan kepada individu dan kelompok masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan

gigi dan mulut yang setinggi-tingginya.

21

Page 22: kedokteran gigi keluarga

2. Karies: penyakit jaringan keras gigi, yaitu enamel, dentin dan sementum, yang disebabkan

oleh aktivitas mikroba dalam suatu karbohidrat yang dapat difermentasikan. Karies ditandai

dengan adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan

bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran

infeksi ke jaringan periapikal yang dapat menyebabkan timbulnya rasa nyeri yang dapat

bertambah sakit akibat makanan atau minuman yang manis, bersuhu panas ataupun dingin.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies adalah gigi, plak, substrat, dan

waktu.

3. Fluor: suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang F dan nomor atom 9.

Namanya berasal dari bahasa Latin fluere, berarti "mengalir". Dia merupakan gas halogen

univalen beracun berwarna kuning-hijau yang paling reaktif secara kimia dan elektronegatif

dari seluruh unsur. Fluor adalah zat yang dapat melindungi gigi dari kerusakan dan fungsinya

adalah menjaga agar tulang dan gigi tetap kuat.

4. Rampan karies: istilah yang di gunakan untuk mengambarkan suatu keadaan sebahagian

besar atau semua gigi susu yang mengalami kerusakan (karies) secara luas dan berkembang

dengan cepat. 

5. Pit dan fissure sealant: Pit dan fissure sealant adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya

karies pada permukaan oklusal gigi yang rentan terhadap karies yaitu dengan melapisi atau

memasukkan resin kedalam pit dan fissure gigi. Fissure sealant adalah suatu komponen dari

bahan tumpatan komposit resin yang mengandung polimer organic yang berfungsi membantu

memberikan retensi untuk penutupan pada permukaan email didaerah pit dan fissure.

22

Page 23: kedokteran gigi keluarga

6. Pembiayaan kapitasi: suatu cara pengendalian biaya dengan menempatkan fasilitas kesehatan

pada posisi menanggung resiko, seluruhnya atau sebagian, dengan cara menerima

pembayaran atas dasar jumlah jiwa yang ditanggung.

3.4 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana standar perizinan dokter gigi keluarga?

2. Bagaimana bentuk pendekatan dental health education?

3. Sumber daya manusia yang bagaimana, sarana dan prasarana apa yang harus dipersiapkan

pada praktek dokter gigi keluarga?

4. Apa yang dimaksud dengan pembiayaan kapitasi dan bagaimana sistem pembiayaan kapitasi

tersebut?

5. Bagaimana pola makan yang benar yang berkaitan dengan karies?

6. Bagaimana cara pemakaian fluor secara sistemik dan topical?

7. Bagaimana pencegahan karies dengan pit dan fissure sealant?

8. Bagaimana perawatan rampan karies?

3.5 Analisa Masalah

1. Bagaimana standar perizinan dokter gigi keluarga?

Standar 1: Sumber Daya Manusia (Tenaga)

Pelayanan kedokteran gigi keluarga dapat terlaksana secara efektif dan efisien bila

didukung dengan tenaga yang mampu baik secara perorangan (solo practice) atau

berkelompok (group practice), keduanya harus bekerja daam satu tim yang meliputi

dokter gigi keluarga, perawat gigi, dan tenaga administrasi.

Kriteria : Dokter gigi yang mempunyai SIP (Surat Ijin Praktek) dan telah mendapat

sertifikasi sebagai dokter gigi keluarga. Perawat gigi yang mampu melakukan asuhan

23

Page 24: kedokteran gigi keluarga

kesehatan gigi dan mempunyai SIK (Surat Ijin Kerja). Tenaga administrasi yang

terlatih di bidang administrasi yang dapat juga dirangkap oleh perawat gigi

Indikator : Adanya SIP (Surat Ijin Praktek) dan sertifikasi dokter gigi keluarga atas

nama yang bersangkutan dan telah terdaftar di Depkes RI. Adanya SIPG (Surat Ijin

Perawat Gigi) dan SIK (Surat Ijin Kerja) atas nama perawat gigi yang terlibat dalam

pelayanan dokter gigi keluarga.

Penjelasan : Dokter gigi yang telah memperoleh pelatihan dokter gigi dan

memperoleh sertifikat dari yang berwenang. Dokter gigi yang telah memperoleh

materi pelajaran terkait dengan kedokteran gigi keluarga dari kurikulum formal.

Dokter gigi yang dinyatakan lulus dari ujian “PKGK” (Pelayanan kedokteran gigi

keluarga).

Standar 2 : Agar tim dokter gigi keluarga dapat bekerja dengan baik, diperlukan

manajemen sumber daya manusia.

Kriteria : Memiliki uraian tugas dan fungsi yang jelas untuk masing-masing personil

Indikator : Adanya dokumen uraian tugas dan fungsinya.

Standar 3 : sarana, prasarana, dan peralatan

Tempat praktek dokter gigi keluarga memiliki lingkungan yang bersih, sehat, mudah

dijangkau, nyaman dan aman bagi pelaksana, pengguna jasa, serta dilengkapi dengan

peralatan medis dan nonmedis yang memenuhi syarat.

2. Bagaimana bentuk pendekatan dental health education?

Pendekatan Sugestif

Pemberian penjelasan tidak secara logis, cenderung memberi penekanan dan arahan

melalui perasaan dan emosi dengan cara membujuk orang lain secara langsung/tidak

langsung dengan suatu ide atau kepercayaan yang meyakinkan. Penyuluhan secara

sugestif relatif cepat, sangat berhasil pada masyarakat yang pendidikan dan ekonominya

kurang baik. Kelemahannya: mudah melupakan hasil penyuluhan yang telah

24

Page 25: kedokteran gigi keluarga

dilaksanakan. Agar dapat berhasil dengan baik, perlu dibantu dengan alat peraga edukatif

yang merangsang emosi manusia.

Pendekatan Persuasif

Persuasif adalah rancangan komunikasi yang berkaitan dengan pendidikan pada manusia

untuk mempengaruhi orang lain dengan memodifikasi kepercayaan, nilai-nilai atau

perilaku secara fakta dan logika. Menunjukkan suatu fakta, menguraikan sebab akibat,

menunjukkan konsekwensi suatu masalah, menjelaskan mengapa harus melakukan

perubahan perilaku yang berkaitan dengan topik masalah dengan peninjauan dari

berbagai segi pandang.

3. Sumber daya manusia yang bagaimana, sarana dan prasarana apa yang harus dipersiapkan

pada praktek dokter gigi keluarga?

Sumber daya manusia

Pelayanan kedokteran gigi keluarga dapat dapat terlaksana secara efektif dan efisien bila

didukung dengan tenaga yang mampu baik secara perorangan (solo practice) atau

berkelompok (group practice), keduanya harus bekerja dalam satu tim yang meliputi

dokter gigi keluarga,perawat gigi, dan tenaga administrasi.

Sarana dan prasarana

Tempat praktek dokter gigi keluarga memiliki lingkungan yang bersih, sehat,mudah

dijangkau, nyaman dan aman bagi pelaksana, pengguna jasa, serta dilengkapi dengan

peralatan medis yang memenuhi syarat.

Alat-alat Besar: Dental Chair, Kompressor/tabung oksigen.

Instrumentarium:

- Alat diagnostic: tangkai kaca mulut, pinset dental, sonde lengkung, excavator

berujung dua masing-masing 6 buah.

- Alat konservasi: Instrumen plastis berujung dua, penumpat semen berujung dua

(kecil), burniser besar, burniser kecil, penumpat amalgam besar berujung, plastik ,

25

Page 26: kedokteran gigi keluarga

pengaduk semen berujung dua, pistol amalgam, glass slab /plat, matriks and band,

dan amalgamator.

- Alat pembersih karang gigi: Scaler tipe kuret, scaler tipe Hoe, scaler tipe Sikle,

scaler tipe Chaisel, scaler tipe Chaisel, scaler tipe Wing Shape, needle Holder.

- Alat pencabut gigi dewasa: 1 set tang dewasa 1 set, 1 set tang anak-anak, Bein

lurus besar 1 buah, Bein lurus kecil 1 buah, Bein bengkok mesial 1 buah , Bein

bengkok distal 1 buah, Crayer mesial 1 buah, Crayer distal 1 buah, Bein Bengkok

Mesial 1 buah, Bein Bengkok Distal 1 buah 

- Peralatan bedah mulut sederhana: Scalpel blades 1 Buah, Scalpel handle 1 Buah,

Gunting 1 Buah, Jarum bedah half moon pangkal terbuka dan benang 1 Buah,

Knabel tang 1Buah, Alveolectomy/Bone files 1 Buah, Arteri clamp 1 Buah,

Mangkuk ginjal 1 Buah, Needle Holder 1 Buah, Lip Retractor 1 Buah.

- Peralatan Tambahan: Sphymomanometer (Tensimeter) 1 buah, Stetoscope 1

buah.

- Peralatan kedokteran gigi lengkap: Periodental Probe 1 buah, Tempat kapas

dengan pegas1 buah, Gunting lurus 1 buah, Lampu Spiritus 1 buah, Finger

Protector 1 buah, Korentang 1 buah, Dappen glass 1 buah, Contra Angle

Handpiece 2 set, Contra Angle mikromotor 1 buah, Bite Fork 1 buah, Rubber

Bowl and Spatula1 buah, Shade Guide-akrilik buah, Sendok cetak 1 set, Mangkuk

Ginjal1 buah, Diamond Bur Contra Angle Handpiece(assoretd)2 set, Sendok

cetak Untuk gigi tiruan penuh rahang atas 1 buah, Untuk gigi tiruan sebagian

RA/RB 1 buah, Untuk anak RA/RB ukuran 1,2,3 1 buah, Untuk rahang atas dan

26

Page 27: kedokteran gigi keluarga

bawah bergigi ukuran A,B,C,D ukuran 1 set, Pliers (Tang Klamer) Universal1

buah, Tang potong kawat klammer 1 buah.

4. Apa yang dimaksud dengan pembiayaan kapitasi dan bagaimana sistem pembiayaan kapitasi

tersebut?

Pembiayaan kapitasi yaitu suatu cara pengendalian biaya dengan menempatkan fasilitas

kesehatan pada posisi menanggung resiko, seluruhnya atau sebagian, dengan cara menerima

pembayaran atas dasar jumlah jiwa yang ditanggung. Satuan biaya dari sistem kapitasi ini

yaitu bentuk-bentuk dan gangguan masalah kesehatan, jenis-jenis pelayanan kesehatan untuk

mengatasi masalah kesehatan, tingkat penggunaan pelayanan kesehatan oleh anggota.

Dengan rumus: angka kapitasi=angkautilisasi tah unan x biaya satuan12 bulan

5. Bagaimana pola makan yang benar yang berkaitan dengan karies?

Faktor yang paling penting dalam hubungan diet dengan kesehatan gigi adalah frekuensi

konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat yang murni. Jadi, tujuan yang paling

penting dalam penyuluhan diet dalam hubungannya dengan kesehatan gigi adalah mendorong

pasien mengendalikan frekuensi makanan yang mengandung karbohidrat. Berdasarkan pada

penemuan riset, daging, keju, wortel dan kacang dapat diklasifikasikan sebagai makanan non

kariogenik. Jangan membiarkan bayi minum dari botol tanpa batas atau menggunakan dot

sebagai penenang. Khususnya pada waktu malam (kecuali minumnya air). Karies rampant

pada gigi-geligi bayi disebabkan oleh kontak gigi dengan sari buah-buahan atau bahkan susu

dalam waktu lama.

Setelah mengkonsumsi makanan harus menggosok gigi atau setidaknya berkumur-kumur

dengan air putih.

27

Page 28: kedokteran gigi keluarga

Selain itu, kelengkapan gizi harus diperhatikan seperti vitamin D untuk kekokohan tulang

dan gigi, kalsium untuk kuatnya gigi terhadap kerusakan, fluor untuk ketahanan gizi

terhadapa keasaman, dan vitamin C untuk ketahanan gizi terhadap nutrisi.

6. Bagaimana cara pemakaian fluor secara sistemik dan topical?

Fluoride sistemik adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikut

membentuk struktur gigi. Fluoride sistemik juga memberikan perlindungan topikal

karena fluoride ada di dalam air liur yang terus membasahi gigi. Fluoride sistemik ini

meliputi fluoridasi air minum dan melalui pemberian makanan tambahan fluoride yang

berbentuk tablet, tetes atau tablet isap. Namun di sisi lain, para ahli sudah

mengembangkan berbagai metode penggunaan fluor, yang kemudian dibedakan menjadi

metode perorangan dan kolektif. Contoh penggunaan kolektif yaitu fluoridasi air minum

(biasa kita peroleh dari air kemasan) dan fluoridasi garam dapur (Ars creation, 2010).

Terdapat tiga cara pemberian fluor secara sistemik, yaitu:

1) Fluoridasi air minum

Telah dibuktikan, apabila dalam air minum yang dikonsumsi oleh suatu daerah, atau kota

tertentu dibubuhi zat kimia fluor maka penduduk di situ akan terlindung dari karies gigi.

Pemberian fluor dalam air minum ini jumlahnya bervariasi antara 1-1,2 ppm (part per

million). Selain dapat mencegah karies, fluor juga mempunyai efek samping yang tidak

baik yaitu dengan adanya apa yang disebut ‘mottled enamel’ pada mottled enamel gigi-

gigi kelihatan kecoklat-coklatan, berbintik-bintik permukaannya dan bila fluor yang

masuk dalam tubuh terlalu banyak, dapat menyebabkan gigi jadi rusak sekali (Zelvya

P.R.D, 2003). Konsentrasi optimum fluorida yang dianjurkan dalam air minum adalah

28

Page 29: kedokteran gigi keluarga

0,7–1,2 ppm.18 Menurut penelitian Murray and Rugg-gun cit. Linanof bahwa fluoridasi

air minum dapat menurunkan karies 40–50% pada gigi susu (Ami Angela, 2005).

2) Pemberian fluor melalui makanan

Kadang-kadang makanan yang kita makan sudah mengandung fluor yang cukup tinggi,

hingga dengan makanan itu saja sudah mencegah terjadinya karies gigi. Jadi harus

diperhatikan bahwa sumber yang ada sehari-hari seperti di rumah, contohnya di dalam air

mineral, minuman ringan dan makanan sudah cukup mengandung fluoride. Karena itu

makanan fluoride harus diberikan dengan hati-hati. Makanan tambahan fluoride hanya

dianjurkan untuk mereka (terutama anak-anak) yang tinggal di daerah yang sumber

airnya rendah fluor atau tidak difluoridasi. Fluoride dapat berbahaya jika dikonsumsi

secara berlebihan. Apabila pemakaian fluoride tidak terkontrol dan tidak disiplin, maka

tidak akan mencapai sasaran dan dapat menyebabkan kerusakan gigi. Contohnya adalah

fluorosis. (Ars creation, 2010).

3) Pemberian fluor dalam bentuk obat-obatan

Pemberian fluor dapat juga dilakukan dengan tablet, baik itu dikombinasikan dengan

vitamin-vitamin lain maupun dengan tablet tersendiri. Pemberian tablet fluor disarankan

pada anak yang berisiko karies tinggi dengan air minum yang tidak mempunyai

konsentrasi fluor yang optimal (2,2 mg NaF, yang akan menghasilkan fluor sebesar 1 mg

per hari) (Ami Angela, 2005). Tablet fluor dapat diberikan sejak bayi berumur 2 minggu

hingga anak 16 tahun. Umur 2 minggu-2 tahun biasanya diberikan dosis 0,25 mg, 2-3

tahun diberikan 0,5 mg, dan 3-16 tahun sebanyak 1 mg (Nova, 2010).

29

Page 30: kedokteran gigi keluarga

Pemberian fluor secara topical

Menurut Angela (2005), tujuan penggunaan fluor adalah untuk melindungi gigi dari

karies, fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat

memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksil apatit pada enamel menjadi fluor

apatit yang lebih stabil dan lebih tahan terhadap pelarutan asam. Reaksi kimia :

Ca10(PO4)6(OH)2+F →Ca10(PO4)6(OHF) menghasilkan enamel yang lebih tahan asam

sehingga dapat menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi.

Remineralisasi adalah proses perbaikan kristal hidroksiapatit dengan cara penempatan

mineral anorganik pada permukaan gigi yang telah kehilangan mineral tersebut (Kidd dan

Bechal, 1991). Demineralisasi adalah proses pelarutan kristal hidroksiapatit email gigi,

yang terutama disusun oleh mineral anorganik yaitu kalsium dan fosfat, karena

penurunan pH plak sampai mencapai pH kritis (pH 5) oleh bakteri yang menghasilkan

asam (Rosen, 1991; Wolinsky, 1994). Penggunaan fluor sebagai bahan topikal aplikasi

telah dilakukan sejak lama dan telah terbukti menghambat pembentukan asam dan

pertumbuhan mikroorganisme sehingga menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam

mempertahankan permukaan gigi dari proses karies. Penggunaan fluor secara topikal

untuk gigi yang sudah erupsi, dilakukan dengan beberapa cara (Yanti, 2002):

a. Topikal aplikasi yang mengandung fluor

b. Kumur-kumur dengan larutan yang mengandung fluor

c. Menyikat gigi dengan pasta yang mengandung fluor

1) Topikal aplikasi

Yang dimaksud dengan topikal aplikasi fluor adalah pengolesan langsung fluor pada

enamel. Setelah gigi dioleskan fluor lalu dibiarkan kering selama 5 menit, dan selama 1

30

Page 31: kedokteran gigi keluarga

jam tidak boleh makan, minum atau berkumur (Lubis, 2001). Sediaan fluor dibuat dalam

berbagai bentuk yaitu NaF, SnF, APF yang memakainya diulaskan pada permukaan gigi

dan pemberian varnish fluor. NaF digunakan pertama kali sebagai bahan pencegah karies.

NaF merupakan salah satu yang sering digunakan karena dapat disimpan untuk waktu

yang agak lama, memiliki rasa yang cukup baik, tidak mewarnai gigi serta tidak

mengiritasi gingiva. Senyawa ini dianjurkan penggunaannnya dengan konsentrasi 2%,

dilarutkan dalam bentuk bubuk 0,2 gram dengan air destilasi 10 ml (Yanti, 2002).

Sekarang SnF jarang digunakan karena menimbulkan banyak kesukaran, misalnya rasa

tidak enak sebagai suatu zat astringent dan kecenderungannya mengubah warna gigi

karena beraksinya ion Sn dengan sulfida dari makanan, serta mengiritasi gingiva. SnF

juga akan segera dihidrolisa sehingga harus selalu memakai sediaan yang masih baru

(Kidd dan Bechal, 1991). Konsentrasi senyawa ini yang dianjurkan adalah 8%.

Konsentrasi ini diperoleh dengan melarutkan bubuk SnF2 0,8 gramdengan air destilasi 10

ml. Larutan ini sedikit asam dengan pH 2,4-2,8.

APF lebih sering digunakan karena memiliki sifat yang stabil, tersedia dalam bermacam-

macam rasa, tidak menyebabkan pewarnaan pada gigi dan tidak mengiritasi gingiva.

Bahan ini tersedia dalam bentuk larutan atau gel, siap pakai, merupakan bahan topikal

aplikasi yang banyak di pasaran dan dijual bebas. APF dalam bentuk gel sering

mempunyai tambahan rasaseperti rasa jeruk, anggur dan jeruk nipis (Yanti, 2002).

Pemberian varnish fluor dianjurkan bila penggunaan pasta gigi mengandung fluor, tablet

fluor dan obat kumur tidak cukup untuk mencegah atau menghambat perkembangan

karies. Pemberian varnish fluor diberikan setiap empat atau enam bulan sekali pada anak

yang mempunyai resiko karies tinggi. Salah satu varnish fluor adalah duraphat (colgate

31

Page 32: kedokteran gigi keluarga

oral care) merupakan larutan alkohol varnis alami yang berisi 50 mg NaF/ml (2,5 %

sampai kira-kira 25.000 ppm fluor). Varnish dilakukan pada anak-anak umur 6 tahun ke

atas karena anak dibawah umur 6 tahun belum dapat menelan ludah dengan baik

sehingga dikhawatirkan varnish dapat tertelan dan dapat menyebabkan fluorosis enamel

(Angela, 2005).

2) Pasta gigi fluor

Penyikatan gigi dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor

terbukti dapat menurunkan karies (Angela, 2005). Akan tetapi pemakaiannya pada anak

pra sekolah harus diawasi karena pada umunya mereka masih belum mampu berkumur

dengan baik sehingga sebagian pasta giginya bisa tertelan. Kebanyakan pasta gigi yang

kini terdapat di pasaran mengandung kira-kira 1 mg F/g (1 gram setara dengan 12 mm

pasta gigi pada sikat gigi) (Kidd dan Bechal, 1991).

3) Obat kumur dengan fluor

Obat kumur yang mengandung fluor dapat menurunkan karies sebanyak 20-50%.

Penggunaan obat kumur disarankan untuk anak yang berisiko karies tinggi atau selama

terjadi kenaikan karies (Angela, 2005). Berkumur fluor diindikasikan untuk anak yang

berumur diatas enam tahun karena telah mampu berkumur dengan baik dan orang dewasa

yang mudah terserang karies, serta bagi pasien-pasien yang memakai alat ortho (Kidd dan

Bechal, 1991).

7. Bagaimana cara pencegahan karies dengan pit dan fissure sealant?

Pit dan fissure sealant adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya karies pada permukaan

oklusal gigi yang rentan terhadap karies yaitu dengan melapisi atau memasukkan resin

kedalam pit dan fissure gigi. Fissure sealant adalah suatu komponen dari bahan tumpatan

32

Page 33: kedokteran gigi keluarga

komposit resin yang mengandung polimer organic yang berfungsi membantu memberikan

retensi untuk penutupan pada permukaan email didaerah pit dan fissure.

1) Teknik aplikasi berbasis resin

Pembersihan pit dan fisura pada gigi yang akan dilakukan aplikasi fissure sealant

menggunakan brush dan pumis

Pembilasan dengan air

Isolasi gigi

Keringkan permukaan gigi selama 20-30 detik dengan udara

Lakukan pengetsaan pada permukaan gigi

Pembilasan dengan air selama 60 detik

Pengeringan dengan udara setelah pengetsaan permukaan pit dan fisura

Aplikasi bahan sealant

- Self curing: campurkan kedua bagian komponen bahan, polimerisasi akan

terjadi selama 60-90 detik.

- Light curing: aplikasi dengan alat pabrikan (semacam syringe), aplikasi

penyinaran pada bahan, polimerisasi akan terjadi dalam 20-30 detik.

Evaluasi permukaan oklusal

2) Teknik aplikasi dengan semen ionomer kaca

Pembersihan pit dan fisura pada gigi yang akan dilakukan aplikasi fissure sealant

menggunakan brush dan pumis

Pembilasan dengan air

Isolasi gigi

Keringkan permukaan gigi selama 20-30 detik dengan udara

Aplikasi bahan dentin kondisioner selama 10-20 detik (tergantung instruksi pabrik)

33

Page 34: kedokteran gigi keluarga

Pembilasan dengan air selama 60 detik

Pengeringan dengan udara setelah aplikasi dentin kondisioner permukaan pit dan

fisura dilakukan pembilasan

Aplikasikan bahan SIK pada pit dan fisura

Segera aplikasi bahan varnish setelah aplikasi fissure sealant dilakukan

Evaluasi permukaan oklusal

8. Bagaimana perawatan rampan karies?

Restorasi sesuai kelas

Pencabutan apabila ada terdapat sisa radiks

Aplikasi fluor

3.6 Penyelesaian Kasus

Prakter dokter gigi keluarga yang dilaksanakan oleh drg. Bintang merupakan praktek

perorangan yang harus dilakukan berdasarkan standar perizinan dokter gigi keluarga, yaitu:

Standar 1: sumber daya manusia (tenaga)

Standar 2: manajemen sumber daya manusia

Standar 3: sarana, prasaran, dan peralatan

Kemudian untuk sistem pembiayaan, disepakati oleh drg. Bintang yaitu dengan

menggunakan sistem kapita, yaitu pengendalian biaya dengan menempatkan fasilitas kesehatan

pada posisi menanggung resiko, seluruhnya atau sebagian, dengan cara menerima pembayaran

atas dasar jumlah jiwa yang ditanggung. Satuan biaya dari sistem kapitasi ini yaitu bentuk-

bentuk dan gangguan masalah kesehatan, jenis-jenis pelayanan kesehatan untuk mengatasi

masalah kesehatan, tingkat penggunaan pelayanan kesehatan oleh anggota. Dengan rumus:

angka kapitasi=angkautilisasi tah unan x biaya satuan12 bulan

34

Page 35: kedokteran gigi keluarga

Upaya kesehatan yang dilakukan oleh drg. Bintang terhadap pasien anak tersebut

mencakup tindakan promotif, preventif, kuratif. Adapun tindakan tersebut yaitu dental health

education yang meliputi penyampaian pola makan yang benar dan tindakan pencegahan karies

yang meliputi aplikasi fluor secara local dan topical. Dan tindakan kuratif yang dilakukan adalah

restorasi terhadap karies sesuai dengan kelas karies.

DHE yang dilakukan terhadap pasien anak tersebut melalui pendekatan persuasif yaitu

rancangan komunikasi yang berkaitan dengan pendidikan pada manusia untuk mempengaruhi

orang lain dengan memodifikasi kepercayaan, nilai-nilai atau perilaku secara fakta dan logika.

Menunjukkan suatu fakta, menguraikan sebab akibat, menunjukkan konsekuensi suatu masalah,

menjelaskan mengapa harus melakukan perubahan perilaku yang berkaitan dengan topik masalah

dengan peninjauan dari berbagai segi pandang. Adapun kelebihan pendekatan dengan persuasif

ini adalah perubahan perilaku menetap, lebih berhasil dalam mengatasi masalah yang berkaitan

dengan logika dan perasaan, merasa puas karena ikut berpartisipasi dalam pemecahan masalah.

Agar pendekatan persuasif dapat berhasil dengan baik, perlu dibantu alat peraga edukatif yang

menyentuh masalah logika dan fakta.

DHE mengenai pola makan yang benar yaitu dijelaskan bahwa faktor yang paling penting

dalam hubungan diet dengan kesehatan gigi adalah frekuensi konsumsi makanan yang

mengandung karbohidrat yang murni. Jadi, tujuan yang paling penting dalam penyuluhan diet

dalam hubungannya dengan kesehatan gigi adalah mendorong pasien mengendalikan frekuensi

makanan yang mengandung karbohidrat. Berdasarkan pada penemuan riset, daging, keju, wortel

dan kacang dapat diklasifikasikan sebagai makanan non kariogenik. Jangan membiarkan bayi

minum dari botol tanpa batas atau menggunakan dot sebagai penenang. Khususnya pada waktu

malam (kecuali minumnya air). Karies rampant pada gigi-geligi bayi disebabkan oleh kontak

35

Page 36: kedokteran gigi keluarga

gigi dengan sari buah-buahan atau bahkan susu dalam waktu lama. Setelah mengkonsumsi

makanan harus menggosok gigi atau setidaknya berkumur-kumur dengan air putih. Selain itu,

kelengkapan gizi harus diperhatikan seperti vitamin D untuk kekokohan tulang dan gigi, kalsium

untuk kuatnya gigi terhadap kerusakan, fluor untuk ketahanan gizi terhadapa keasaman, dan

vitamin C untuk ketahanan gizi terhadap nutrisi.

Tindakan pencegahan karies pasien tersebut yaitu dengan cara aplikasi fluor yang

diberikan melalui sistemik dan topical. Pertama, jika kadar fluor dalam air sudah

mencukupi/optimum yaitu 0,7-1,2 ppm maka aplikasi fluor topical yang diberikan cukup dengan

pemberian pasta gigi yang mengandung fluor yang digunakan oleh pasien pada waktu penyikatan

gigi. Kedua, jika kadar fluor belum optimal atau masih kurang dari 0,7-1,2 ppm, dapat diberikan

aplikasi fluor gel yang diaplikasikan langsung di tempat praktek dokter gigi.

36

Page 37: kedokteran gigi keluarga

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Model pelayanan kedokteran gigi dapat berupa praktek perorangan dan praktek

kelompok. Dalam prakteknya, dokter gigi keluarga memiliki standar perizinan, yaitu standar 1:

sumber daya manusia, standar 2: manajemen sumber daya manusia, standar 3: sarana, prasarana

dan peralatan. Untuk pembiayaan, dalam scenario ditetapkan menggunakan sistem pembiayaan

kapita yaitu pembayaran dimuka yang besarnya sesuai dengan kesepakatan harga dihitung untuk

setiap perserta dalam waktu tertentu.

Upaya kesehatan yang dilakukan oleh dokter gigi dalam skenario adalah DHE dengan

pendekatan persuasif mengenai pola makan yang benar. Kemudian upaya kuratif dilakukan

restorasi terhadap karies yang terjadi pada pasien. Setelah itu dilakukan upaya preventif untuk

mencegah karies berupa aplikasi fluor secara topical dan sistemik.

3.2 Saran

Selain aplikasi fluor yang dilakukan terhadap pasien setelah restorasi pada gigi yang

mengalami karies, dapat juga dilakukan pencegahan pit dan fissure sealant jika terdapat pit

dan fissure yang dalam dikarenakan karies rampan yang terjadi.

37