ileus paralitik
-
Upload
hana-mitayani -
Category
Documents
-
view
77 -
download
5
description
Transcript of ileus paralitik
LAPORAN KASUS ILMU BEDAH
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. IFK• Umur : 31 tahun• Jenis Kelamin : Laki - Laki• Alamat : Gebang Anom 100D• Pekerjaan : Karyawan Swasta• No. RM : 333901• Bangsal : Yudistira• Tanggal Masuk : 01/09/2015
ANAMNESA
KELUHAN UTAMA
• Perut nyeri, terasa kembung, mual dan muntah.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG• Sejak 1hr SMRS pasien mengeluhkan perut
terasa nyeri dan kembung.
• Nyeri tidak berkurang walau sedang istirahat.
• Pasien mengeluh nafsu makan turun (seharian tidak mau makan) dan malas minum, karena merasa mual setiap makan dan muntah terus terusan ( muntah 4-5kali).
• Muntah seperti air.
• Demam (+), BAK (+), BAB (-), buang angin (-)
• Pasien tidak memiliki riwayat perut nyeri saat telat makan.
• Pasien baru keluar dari RS seminggu yang lalu akibat penyakit sesak yang diseritanya.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU• R. Gula : disangkal
• R. Sesak : Ada
• R. Jantung : disangkal
• R. Darah Tinggi : disangkal
• R. Gatal, kemerahan, atau sesak setelah makan sesuatu atau setelah mengkonsumsi obat: ada (konsumsi obat dari puskesmas, tapi lupa obatnya)
• R.Batuk Lama : Ada
• Riwayat operasi (terutama operasi pd perut : disangkal
• Riwayat mengkonsumsi obat – obatan dalam jangka waktu lama : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA• R. Gula : disangkal
• R. Sesak : disangkal
• R. Jantung : disangkal
• R. Darah Tinggi : disangkal
• R. Gatal, kemerahan, atau sesak setelah makan sesuatu atau setelah mengkonsumsi obat: disangkal
• R.Batuk Lama : disangkal
• R.tumor/kanker/benjolan : disangkal
Riwayat Sosioekonomi
• BPJS PBI
• Sebelumnya pasien merupakan perokok sejak muda (minimal 1bungkus rokok perhari) namun berhenti semenjak sering sesak.
• Minuman beralkohol (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
• Keadaan Umum : nampak Sakit sedang
• Kesadaran : composmentis
• BB/TB : 60/182
• IMT : Underweight
• TTV– TD : 120/80 mmHg– N : 116 x/menit– RR : 26 x/menit– S : 38.50c
• Kulit : coklat, ikterus(-), sianosis(-), pucat (-)
• Kepala : Normocephal
• Rambut : hitam, persebaran rata, tidak mudah dicabut, tidak rontok.
• Mata: sekret (-), Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
• Bibir : simetris, sianosis
• Mulut : deviasi lidah (-), ginggivitis (-), karies dentis (-), massa (-)
• Hidung : Simetris, Sekret (-), deviasi septum (-)
• Telinga : normotia, Sekret (-), keloid (-).
• Tenggorokan : Arkus faring simetris, Tonsil T1-T1
• Leher : jaringan parut (-), massa (-), Deviasi trachea (-)
• KGB : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening pada axilla, supra klavikula, sub mandibular, sub mental, pre-aurikula, post-aurikula
• Paru– Inspeksi : bentuk dada simetris, tarikan nafas
sela iga (-), jejas (-), massa (-),gerakan nafas kanan = kiri
– Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), vocal fremitus lapang paru kanan=kiri, gerak pengembangan kanan=kiri.
– Perkusi : terdengar sonor pada lapang paru kiri dan kanan.
– Auskultasi : lapang paru kanan dan kiri vesikuler
• Jantung• Inspeksi :iktus kordis tidak terlihat• Palpasi :iktus kordis teraba di 1 jari
medial ICS 5 MCLS, tidak kuat angkat• Pulsus parasternal : tidak teraba• Pulsus epigastrik : tidak teraba• Pulsus sternal lift : tidak teraba
• Perkusi :
Batas kanan jantung : – Batas atas : ICS 2 linea parasternalis kanan– Batas bawah : ICS 4 linea parasternalis kanan
Batas kiri jantung :– Batas atas : ICS 1 linea sternalis dextra– Batas bawah : ICS 5 linea midclavicularis
sinistra– Batas pinggang jantung : ICS 2 linea parasternalis
sinistra • Auskultasi :
– Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen– Inspeksi : cembung, simetris, kulit
abdomen tidak kering, jejas (-), jaringan parut (-), sikatrik (-), striae (-), keloid (-), bekas operasi (-), pelebaran pembuluh darah (-), hernia pd umbilikus (-), peradangan (-), massa (-), peristaltik usus tidak terlihat.
– Auskultasi : bising usus (-)– Palpasi : supel, nyeri tekan (+) pada
umbilikus, nyeri tekan lepas (-), hepar teraba dengan permukaan rata, tidak berbenjol, sudut hepar lancip,massa (-), lien tidak teraba,
– Perkusi : hiper timpani, area trobe (+)
• Rectal Toucher– Inspeksi : massa (-), tanda peradangan (-),
fistel (-), sikatrik (-), striae (-).– Palpasi : suhu sama dengan sekitar, nyeri
tekan (-)– Px dalam : sfingter ani (+), mukosa rata,
benjolan (-), nyeri tekan (-), ampula recti tidak kolaps
• Ekstremitas : Akral Dingin (-), Oedem (-), capillary refill <2 detik.
STATUS LOKALIS• Abdomen
– Inspeksi : cembung, simetris, kulit abdomen tidak kering, jejas (-), jaringan parut (-), sikatrik (-), striae (-), keloid (-), bekas operasi (-), pelebaran pembuluh darah (-), hernia pd umbilikus (-), peradangan (-), massa (-), peristaltik usus tidak terlihat.
– Auskultasi : bising usus (-)– Palpasi : supel, nyeri tekan (+) pada
umbilikus, nyeri tekan lepas (-), hepar teraba dengan permukaan rata, tidak berbenjol, sudut hepar lancip,massa (-), lien tidak teraba,
– Perkusi : hiper timpani, area trobe (+)
• Rectal Toucher– Inspeksi : massa (-), tanda peradangan (-),
fistel (-), sikatrik (-), striae (-).– Palpasi : suhu sama dengan sekitar, nyeri
tekan (-)– Px dalam : sfingter ani (+), mukosa rata,
benjolan (-), nyeri tekan (-), ampula recti tidak kolaps
LaboratoriumPEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Hemoglobin 15.2 14.0-18.0
Hematokrit 43.30 42-52
Jumlah Lekosit 13.8 4.8 – 10.8
Jumlah Trombosit 234 150-400
GDS 110 70 – 115
SGOT 20 <31
SGPT 23 <31
Ureum 23.4 15-43
Kreatinin 1.1 0.6-1.1
HbsAg negatif negatif
Urin rutinPEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Makroskopis
Warna Kuningmuda 42-52
Kekeruhan Agak keruh 4.8 – 10.8
pH 5.0 150-400
Protein reduksi positif
Mikrokopis
Leukosit 2-5
Eritrosit 1-2
Epitel 0-2
Bakteri negatif negatif
X-Foto Thoraks
Pulmo : corakan bronkovaskuler meningkat, bercak pada parakardial kanan,
sudut costofrenikus kanan suram.
Kesan : gambaran bronkopneumoni dan efusi pleura kanan
USG ABDOMEN
• Efusi pleura kanan
• Tidak terdapat kelainan pada organ intraabdomen lain
X-Foto Abdomen
• Distribusi udara usus meningkat
• Tampak sentinel loop pada hemiabomen kiri dan hemiabdomen kanan
• Kesan : Localized ileus
RESUME• Telah diperiksa pria berusia 31 tahun
dengan keluhan utama perut terasa nyeri dan kembung.
• Nyeri tidak berkurang walau sedang istirahat. Belum diobati.
• Pasien mengeluh nafsu makan turun (seharian tidak mau makan) dan malas minum, karena merasa mual setiap makan dan muntah terus terusan ( muntah 4-5kali). Muntah seperti air.
• Demam (+), BAK (+), BAB (-), buang angin (-)
• Pasien tidak memiliki riwayat perut nyeri saat telat makan.
• Pasien baru keluar dari RS seminggu yang lalu akibat penyakit sesak yang diseritanya.
• R. Sesak : Ada
• R.Batuk Lama : Ada
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : composmentis
• BB/TB : 60/182
• IMT : Underweight
• TTV– TD : 120/80 mmHg– N : 116 x/menit– RR : 26 x/menit– S : 38.50c
Status Lokalis
• Abdomen– Inspeksi : cembung, simetris, kulit abdomen
tidak kering, jejas (-), jaringan parut (-), sikatrik (-), striae (-), keloid (-), bekas operasi (-), pelebaran pembuluh darah (-), hernia pd umbilikus (-), peradangan (-), massa (-), peristaltik usus tidak terlihat.
– Auskultasi : bising usus (-)– Palpasi : supel, nyeri tekan (+) pada umbilikus, nyeri
tekan lepas (-), hepar teraba dengan permukaan rata, tidak berbenjol, sudut hepar lancip,massa (-), lien tidak teraba,
– Perkusi : hiper timpani, area trobe (+)
• Rectal Toucher– Inspeksi : massa (-), tanda peradangan (-),
fistel (-), sikatrik (-), striae (-).– Palpasi : suhu sama dengan sekitar, nyeri
tekan (-)– Px dalam : sfingter ani (+), mukosa rata,
benjolan (-), nyeri tekan (-), ampula recti tidak kolaps
X-Foto Thoraks
Pulmo : corakan bronkovaskuler meningkat, bercak pada parakardial kanan,
sudut costofrenikus kanan suram.
Kesan : gambaran bronkopneumoni dan efusi pleura kanan
USG ABDOMEN
• Efusi pleura kanan
• Tidak terdapat kelainan pada organ intraabdomen lain
X-Foto Abdomen
• Distribusi udara usus meningkat
• Tampak sentinel loop pada hemiabomen kiri dan hemiabdomen kanan
• Kesan : Localized ileus
Diagnosis
• Ileus paralitik
• Bronkopneumoni
• Underweight
Tata Laksana
• Informed Consent
• Inf. RL
• Puasa + Pasang NGT
• Inj.Ranitidin
• Ulsafat syr.
• Inj ondancetron
• Inj Ceftriaxon
• Monitor KU + TTV
Komplikasi
• Gangguan elekrolit
• Dehidrasi
• Pneumonia aspirasi (muntah)
PROGNOSIS
• Ad Vitam : dubia ad bonam
• Ad Functionam: dubia ad bonam
• Ad Sanam : dubia ad bonam
TERIMA KASIH