I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

27

Transcript of I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

Page 1: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id
Page 2: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

i

I PUTU GEDE ARDHANA

PELESTARIANSUMBER DAYA ALAM

Page 3: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

P E L E S T A R I A N S U M B E R D A YA A L A M

ii

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

Lingkup Hak CiptaPasal 11. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip

deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketentuan PidanaPasal 1131. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 9 ayat (1) huruf I untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidanapenjara paling lama 1 (satu) tahun dan / atau pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00(seratus juta rupiah).

2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan / atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Ciptamelakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)huruf c, huruf d, huruf f, dan / atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidanadengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan / atau pidana denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Page 4: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

iii

I PUTU GEDE ARDHANA

UDAYANA UNIVERSITY PRESS2017

I PUTU GEDE ARDHANA

PELESTARIANSUMBER DAYA ALAM

Page 5: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

P E L E S T A R I A N S U M B E R D A YA A L A M

iv

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku initanpa izin tertulis dari penerbit.

Penulis:I Putu Gede Ardhana

Penyunting:Jiwa Atmaja

Repro

PELESTARIANSUMBER DAYA ALAM

Page 6: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

v

I PUTU GEDE ARDHANA

Penghargaan dan terima kasih disampaikan setinggi-tingginya kepada Penerbit Udayana University Press

yang telah dengan tulus membantu mencetak dan menerbitkanbuku “Pelestarian Sumberdaya Alam (PSDA)” yang pada awalnyamerupakan DIKTAT Buku Ajar yang kemudian disempurnakansebagai salah satu acuan dan wajib diikuti sebagai salah satu matakuliah pilihan bagi mahasiswa program studi Biologi di FakultasMIPA Universitas Udayana.

Buku ini juga dipersembahkan kepada para pembacadan peminat yang menekuni bidang studi Pelestarian danKonservasi Sumberdaya Alam baik yang berada di lingkunganFakultas Kehutanan, Pertanian, Pertambangan, Biologi dan IlmuLingkungan, dan lain-lain yang menyebar di Perguruan TinggiNegeri maupun Swasta di Indonesia. Penyusunan buku ini jugadimaksudkan untuk membantu para peserta didik dan pemerhatilingkungan terutama dalam menyikapi pelestarian dan konservasisumberdaya alam.

Pada dasarnya bahan-bahan dan susunan buku ini merupakanhimpunan dari beberapa buku baik secara umum menyangkutPeraturan dan Perundang-undangan tentang Pelestarian maupunKonservasi Sumberdaya Alam yang bahan utamanya diacu daritulisan-tulisan para pakar tata lingkungan dan konservasi. Dimanadalam buku ini khusus dibahas SDA Hayati, SDA Non Hayati, danSumberdaya Buatan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada istri tercinta,Yukari Nakanishi, SH., MH., MA in Law yang telah memberikan

PENGHARGAANDAN TERIMA KASIH

Page 7: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

P E L E S T A R I A N S U M B E R D A YA A L A M

vi

dorongan kepada penulis untuk berkarya termasuk penulisanbuku ini, dia seorang istri yang sangat mengerti akan tugas yangdiemban oleh suaminya sehingga tidak pernah memprotes sebagaiistri yang sering terabaikan atas kesibukan dan keseriusan dalammenyelesaikan buku ini. Begitu pula kepada ketiga anak saya,Mutria Farhaeni, SE.,M.Si., Yuyun Fitriani, SP.,MP.; Siska Rohani,S.Si.,M.Si. yang selama ini sangat penuh perhatian dan tidakpernah protes, karena hak-haknya sebagai anak tidak terpenuhidengan baik. Tanpa pengertian dan bantuan Penerbit UdayanaUniversity Press, buku ini tidak mungkin dapat diterbitkan dantersedia bagi pembaca, pemerhati dan peminatnya oleh karenanyasekali lagi penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasihyang sebesar-besarnya kepada Udayana University Press.

Page 8: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

vii

PRAKATA

Buku Pelestarian Sumberdaya Alam (PSDA) disusun untukmemenuhi keperluan perkuliahan para mahasiswa Strata

1 sebagai mata kuliah pilihan di Program Studi Biologi FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

Bab I mengutarakan latar belakang yang isinya menguraikantentang negara Indonesia memiliki Sumberdaya Alam Hayati yangberlimpah yang dikenal dengan sebutan megabiodiversitymaupun fauna. Disamping itu juga memiliki Sumberdaya AlamNon Hayati antara lain tanah, air, udara, bahan galian, bentangalam, dan formasi geologi yang penting dipelajari sebagai ilmupengetahuan. Indonesia juga memiliki Sumberdaya Buatan sepertibudidaya tambak ikan dan udang, budidaya lebah, pertanian,perkebunan, perumahan dan pemukiman, rumah susun danlain-lain. Namun dengan perkembangan dunia dan pertambahanpenduduk yang sangat pesat diiringi dengan kemajuan iptek,tuntutan kebutuhan pemenuhan manusia pun semakin mendesaktentunya untuk kebutuhan sandang, pangan dan perumahan, makasangat dibutuhkan pembangunan. Akibatnya terjadi kerusakandan pencemaran lingkungan. Akhirnya tidak saja mengakibatkanbencana nasional tetapi juga diakui sebagai masalah internasional.Isu global pun muncul yang menyudutkan negara Indonesia yangberkaitan dengan polusi yang mengarah kepada kemundurandan kerusakan lingkungan. Padahal justru disebabkan oleh polaindustri negara-negara maju yang menghasilkan barang-barangmewah seperti produk-produk yang menghasilkan methan, CFC,CO2, dan lain-lain.

Page 9: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

P E L E S T A R I A N S U M B E R D A YA A L A M

viii

Bab II memberikan pengertian dan pembagian SDA pertamadiuraikan pengertian tentang pelestarian SDA yang mengandungarti sama dengan konservasi SDA seperti yang dijelaskan di dalamUUKH No. 5 Tahun 1990 selanjutnya diuraikan tentang pembagianSDA antara lain pembagian menurut kemungkinan pemulihannyadan menurut sifatnya, menurut macamnya, menurut kebutuhanpokok masyarakat dan menurut karakteristik atau ciri yangditonjolkan. Pembagian SDA ini untuk jelasnya telah diuraikan didalam Bab ini.

Bab III menguraikan keterkaitan SDA dengan lingkunganhidup seperti SDA adalah bagian dari unsur lingkungan hidup;hubungan antara SDA dan kualitas hidup; SDA merupakankesatuan ekosistem. Dijelaskan pula bahwa keanekaragamanhayati sebagai unsur SDA yang meliputi keanekaragamanekosistem, keanekaragaman spesies dan keanekaragaman genetik.Selanjutnya diuraikan tentang fungsi lingkungan hidup yang sangatmempengaruhi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.Oleh karena SDA merupakan unsur lingkungan hidup berartipengertian pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah identikdengan pelestarian fungsi SDA.

Bab IV menguraikan tentang pengelolaan SDA danpengelolaan lingkungan hidup dengan menggunakan dasar hukumperaturan dan perundang-undangan tentang SDA yang memuatperlindungan SDA hayati dan ekosistemnya, SDA non hayati danSumberdaya buatan.

Bab V mengutarakan pengelolaan SDA dan lingkunganhidup dan kebijaksanaan yang diambil yang menjelaskan masalah-masalah yang dihadapi; kebijaksanaan dan langkah-langkah yangdiambil, yang menyangkut perusakan dan pencemaran SDA danlingkungan hidup, yang sangat mempengaruhi daya dukung dandaya tampung lingkungan hidup. Selanjutnya dilakukan suatuusaha untuk pelestarian daya dukung dan daya tampung lingkunganhidup yaitu usaha pemerintah untuk melakukan mitigasi danadaptasi SDA dan lingkungan hidup dengan merehabilitasi dan

Page 10: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

ix

I PUTU GEDE ARDHANA

merestorasi SDA dan lingkungan hidup dari perusakan danpencemaran lingkungan hidup dan meningkatkan kualitas SDAdan lingkungan hidup untuk kesejahteraan generasi sekarang dangenerasi yang akan datang.

Bab VI menguraikan implementasi penangananpermasalahan atau problematik pengelolaan SDA dan lingkunganhidup diawali dengan kaitannya dengan deklarasi Stockholm,Rekomendasi tentang SDA tahun 1972 selanjutnya diutarakantentang penanganan pemerintah yang menyangkut pemukimanpenduduk, hutan, air, pertanian, pertambangan dan industri,kekayaan pantai dan laut, kegiatan-kegiatan penunjang lainnya,dan upaya penanganan perubahan iklim.

Bab VII Kesimpulan yang menguraikan simpulan hasilbahasan dari setiap bab mulai awal sampai akhir yang memberikanproses penanganan masalah pelestarian SDA Hayati, SDA NonHayati dan Sumberdaya Buatan.

Bila disimak dari isi buku ini masih sangat banyakkekurangannya baik dalam materi, susunan penulisannya maupuncara menghimpun tulisan-tulisan para pakar Pelestarian danKonservasi SDA sehingga penulis bermaksud masih perlu untukmenyempurnakan lebih lanjut.

Walaupun demikian selaku penanggung jawab salah satumata kuliah di program studi Biologi FMIPA Universitas Udayanapenulis mencantumkan buku ini sebagai salah satu buku wajibuntuk dimengerti dan dipahami para mahasiswa terutamayang mengambil mata kuliah PSDA agar dapat mengikuti danmenyelesaikan studinya.

Disamping memenuhi keperluan perkuliahan buku inidimaksudkan pula sebagai upaya untuk turut serta mengisiperbendaharaan buku tentang Pelestarian Sumberdaya Alamdi Indonesia, yang pada saat ini masih dalam keadaan serbakekurangan. Tiada gading yang tak retak, penulis sadar akanpepatah itu. Sebagai karya manusia jelas memiliki kelemahan.

Page 11: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

P E L E S T A R I A N S U M B E R D A YA A L A M

x

Akhirnya, penulis menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalampemikirannya terutama bagi para penulis yang bukunya dijadikanreferensi. Saran dan pendapat teman-teman sejawat pengajar dankhalayak ramai sangat dinantikan untuk penyempurnaan bukuini.

Denpasar, April 2017 Penulis

I Putu Gede Ardhana

Page 12: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

xi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam Bab I Pendahuluan menguraikan latar belakangdari buku yang berjudul Pelestarian Sumberdaya Alam

(PSDA). Bab ini memuat kekayaan Sumberdaya Alam (SDA)Indonesia; tuntutan pemenuhan kebutuhan dasar manusia;kerusakan dan pencemaran lingkungan serta isu global dannasional. Masing-maisng sub bab berhubungan satu dengan yanglainnya.

Indonesia dikenal sebagai salah satu di antara tujuh negaramega biodiversitas di dunia, dan merupakan negara dengan luashutan tropis terbesar ketiga setelah Brasil dan Zaire. Kekayaanbiodiversitas ini digambarkan sebagai : 10% tumbuhan berbunga( ); 12% mamalia (mammals); 16% reptilia danamphibia (reptile dan amphibian); 17% burung (aves); dan 25%ikan ( kesemuanya termasuk kedalam SDA.

Namun sementara dunia semakin berkembang, sedangkantuntutan kebutuhan mendesak bagi pemenuhan akan kebutuhandasar manusia yang pada akhirnya merusak tatanan kehidupan.Manusia dituntut untuk menjaga kelestarian SDA dan menjaminkesejahteraan hidupnya bagi generasi sekarang dan generasimendatang.

Kerusakan dan pencemaran SDA tidak dapat dihindari danterus berlangsung sejak 50 tahun terakhir sejak diperkenalkannyasistem konsesi HPH pada tahun 1967. Akhirnya tidak saja terjadibencana nasional tetapi juga diakui menjadi masalah internasional.Kerusakan dan pencemaran semakin parah sejak munculnya

Page 13: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

P E L E S T A R I A N S U M B E R D A YA A L A M

xii

revolusi industri di Inggris pada pertengahan abad ke 19.Nampaknya kerusakan dan pencemaran SDA tidak hanya terjadidi negara Indonesia tetapi meluas di negara-negara lain. Kondisiini memunculkan strategi konservasi dunia (World ConservationStrategy) yang diterbitkan pada tahun 1980 menekankan bahwaumat manusia yang merupakan bagian dari alam, mungkin sekalitidak mempunyai masa depan kecuali bila alam dan sumberalaminya dilindungi dan dipelihara.

Pada akhirnya berbagai motivasi muncul dibelakang denganberbagai tekanan yang ditunjukkan pada hutan tropis yangpada dasarnya bersifat politik dan ekonomi dilancarkan sebagaiGlobal Issues dengan berbagai taktik yang menyudutkan negaraIndonesia yang masih memiliki hutan tropis cukup luas. GlobalIssues ini berkaitan dengan meningkatnya polusi yang mengarahpada kemunduran dan kerusakan lingkungan dunia (GlobalEnvironmental Degradation) yang pada dasarnya mereka inginmenyelamatkan dunia dengan sekecil mungkin berkorban di pihakmereka dan dengan memberikan resikonya kepada negara-negarayang sedang berkembang. Namun pada dasarnya justru disebabkanoleh pola industri negara-negara maju yang menghasilkan barang-barang mewah sekaligus yang mengubah gaya hidup manusia.Produk barang-barang yang dihasilkan berupa produksi CFC,CO2, Methan, dan lain sebagainya.

Tekanan-tekanan terhadap hutan tropis juga datang daridalam negeri dengan intensitas yang cukup merisaukan yaitumeningkatnya pembangunan dan perambahan hutan olehmasyarakat disekitar hutan ataupun kegiatan-kegiatan lainnyaterhadap kawasan hutan.

Dalam Bab II menjelaskan tentang batasan dan pembagianSDA, pengertian pelestarian SDA mengandung arti sebagai suatukegiatan atau usaha untuk melestarikan SDA. Pelestarian SDAdapat diartikan pula sebagai pengelolaan dan pendayagunaan

Page 14: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

xiii

I PUTU GEDE ARDHANA

SDA. Mengelola berarti mengatur, memelihara, melindungi danmemanfaatkan SDA. Pengertian mengelola ini juga termuat dalampengertian konservasi SDA. Jadi pengertian pelestarian SDA dapatdiartikan sama dengan konservasi SDA yang terdapat di dalamUUKH No. 5 Tahun 1990 (terlampir).

Sedangkan pembagian SDA tergantung dari pendapat paraahli untuk membaginya, ada yang membagi menurut kemungkinanpemulihannya, menurut sifatnya, menurut macamnya, menurutkebutuhan pokok masyarakat dan menurut karakteristik atau ciriyang ditonjolkannya. Pokok uraian buku ini hanya menjelaskanpembagian SDA menurut sifatnya yaitu SDA hayati danekosistemnya, SDA non hayati dan Sumberdaya buatan ditinjaudari pelestarian dan konservasi SDA.

Dalam Bab III dijelaskan bahwa SDA sebagai unsurlingkungan hidup yang mendukung kehidupan di bumi dan tanahair Indonesia. Secara ringkas pengertian lingkungan hidup adalahruang yang ditempati SDA yaitu makhluk hidup sebagai SDA

di dalamnya terjalin hubungan timbal balik satu sama lain secarateratur sebagai kesatuan yang disebut ekosistem.

Selanjutnya dijelaskan tentang SDA dan kualitas hidup. Disinidijelaskan bahwa konsep kualitas hidup sangat erat hubungannyadengan konsep kualitas lingkungan hidup. Kualitas lingkunganhidup diartikan sebagai derajat dipenuhinya kebutuhan dasarmanusia yang mencakup pangan, rumah, pakaian, pelayananumum yang esensial antara lain kesehatan, sanitasi, persediaanair minum bersih, pendidikan, partisipasi masyarakat dalampembangunan, lapangan pekerjaan dan hak-hak asasi manusia.

Kemudian dalam bab ini dijelaskan tentang SDA dan ekosistem.Dijelaskan pula bahwa keanekaragaman hayati sebagai SDA. Dapatdipahami bahwa keanekaragaman hayati dapat dibagi menjaditiga bagian yaitu keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman

Page 15: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

P E L E S T A R I A N S U M B E R D A YA A L A M

xiv

spesies dan keanekaragaman genetik. Pengertian ketiga sub bagiankeanekaragaman hayati dijelaskan dengan memberikan berbagaipemahaman tentang pengertian ketiga sub bagian tersebut. Dalampenjelasan keanekaragaman ekosistem dijelaskan pula beberapakelompok ekosistem yaitu kelompok ekosistem bahari, kelompokekosistem darat alami, kelompok suksesi, dan kelompok ekosistembuatan dengan berbagai contoh pada masing-masing kelompokekosistem tersebut.

Sub bagian terakhir pada bab ini dijelaskan pula fungsilingkungan hidup ini diatur dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentangPerlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu rangkaianupaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan dayatampung. Pengertian pelestarian daya dukung lingkungan adalahrangkaian untuk melindungi kemampuan lingkungan hidupterhadap tekanan atau perubahan dan/atau dampak negatif yangditimbulkan oleh suatu kegiatan, agar tetap mampu mendukungperikehidupan manusia dan makhluk lain. Selanjutnya pengertianpelestarian daya tampung lingkungan hidup adalah rangkaianupaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup untukmenyerap zat, energi, dan/atau kemampuan lain yang dibuangkedalamnya. Dalam sub bagian ini oleh karena SDA merupakanunsur dari lingkungan hidup, berarti pengertian pelestarian fungsilingkungan hidup identik dengan pelestarian fungsi SDA.

Dalam Bab IV tentang pengelolaan SDA dan LingkunganHidup. Walaupun pengertian pengelolaan SDA identik denganpengelolaan lingkungan hidup, tetapi secara mendetail akandipisahkan penjelasannya agar lebih dipahami perbedaan danpersamaannya. Untuk menjelaskan kedua pengelolaan tersebutakan digunakan dasar hukum yaitu perundang-undangan SDAyang menyangkut : a) perlindungan SDA hayati dan ekosistemnya;b) perlindungan SDA non hayati dan c) perlindungan sumberdayabuatan dengan diberikan beberapa contoh dari setiap perlindunganSDA tersebut.

Page 16: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

xv

I PUTU GEDE ARDHANA

Dalam Bab V menjelaskan masalah atau problematik dalampengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang mencakup masalah-masalah yang dihadapi, kebijaksanaan dan langkah-langkah yangdiambil; secara garis besar masalah utama dalam pengelolaanSDA dan lingkungan hidup adalah terjadinya perusakan danpencemaran SDA baik pada SDA hayati dan ekosistemnya, SDAnon hayati dan sumberdaya buatan yang mempengaruhi dayadukung dan daya tampung lingkungan hidup tentunya kebijakandan langkah-langkah yang diambil adalah bagaimana usahapemerintah untuk melakukan upaya pelestarian daya dukungdan pelestarian daya tampung lingkungan hidup. Kegiatan usahaitu adalah dengan melakukan mitigasi dan adaptasi terhadapkerusakan dan pencemaran lingkungan hidup yang telah terjadi.Kegiatan ini dilakukan melalui langkah-langkah yang perlu diambilyaitu dengan merehabilitasi dan merestorasi SDA dan lingkunganhidup dari kerusakan dan pencemaran sebagai akibat tindakandi masa lalu (adaptasi) dan pencegahan kemungkinan kerusakandan pencemaran lebih lanjut di masa yang akan datang (mitigasi).Disamping itu perlu dilakukan peningkatan kualitas lingkunganuntuk kesejahteraan generasi sekarang dan generasi yang akandatang. Lebih jelas dipahami bila membaca secara keseluruhanuraian bab ini.

Dalam bab VI yaitu bab terakhir dalam buku ini menjelaskantentang implementasi penanganan permasalahan atau problematikSDA dan lingkungan hidup yang memuat Deklarasi Stockholmtentang lingkungan hidup manusia; rekomendasi tentangSDA tahun 1972; penanganan pemerintah terutama terhadappemukiman penduduk, hutan, air, pertanian, pertambangandan industri, kekayaan pantai dan laut serta pemukiman danperumahan. Kegiatan-kegiatan penunjang yaitu ilmu pengetahuandan teknologi, pendidikan dan latihan dan tenaga-tenaga ahli danterampil dan tindakan-tindakan pengawasan terhadap pelaksanaan

Page 17: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

P E L E S T A R I A N S U M B E R D A YA A L A M

xvi

pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang kesemuanyadikategorikan sebagai penanganan SDA hayati dan ekosistemnya;SDA non hayati dan sumberdaya buatan. Penanganan masalahSDA ini termasuk upaya penanganan perubahan iklim dijelaskansecara panjang lebar dan mudah dimengerti dalam bab ini.

Bab VII kesimpulan merupakan simpulan hasil bahasan darisetiap bab buku ini mulai dari awal sampai akhir yang menekankanproses penanganan masalah pelestarian SDA hayati, SDA nonhayati dan sumberdaya buatan.

Page 18: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

xvii

I PUTU GEDE ARDHANA

DAFTAR ISI

PENGHARGAAN DAN TERIMA KASIH ............................... vPRAKATA ................................................................................viiRINGKASAN EKSEKUTIF ......................................................xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1A. Kekayaan Sumberdaya Alam Indonesia ................................... 1B. Tuntutan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia ................. 2C. Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan ................................ 2D. Isu Global dan Nasional ............................................................ 4

BAB II BATASAN DAN PEMBAGIANSUMBERDAYA ALAM ............................................................. 7A. Batasan .......................................................................................... 7B. Pembagian Sumberdaya Alam ................................................ 19

BAB III SUMBEDAYA ALAMDAN LINGKUNGAN HIDUP ............................................... 22A. SDA sebagai Unsur Lingkungan Hidup ................................. 22B. Sumberdaya Alam dan Kualitas Lingkungan Hidup ............ 26C. Sumberdaya Alam dan Ekosistem .......................................... 27D. Keanekaragaman Hayati sebagai Sumberdaya Alam ........... 29 1. Keanekaragaman Ekosistem ............................................... 29 2. Keanekaragaman Spesies .................................................... 36 3. Keanekaragaman Genetik .................................................... 37E. Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup ................................... 38

Page 19: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

P E L E S T A R I A N S U M B E R D A YA A L A M

xviii

BAB IV PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAMDAN LINGKUNGAN HIDUP ............................................... 43A. Pengelolaan Sumberdaya Alam .............................................. 43B. Pengelolaan Lingkungan Hidup .............................................. 45C. Dasar Hukum ............................................................................ 46

BAB V PERMASALAHAN PENGELOLAAN SDADAN LINGKUNGAN HIDUP SERTAKEBIJAKSANAAN YANG DIAMBIL .................................... 84A. Masalah-masalah yang Dihadapi ............................................ 84B. Kebijaksanaan dan Langkah-Langkah yang Diambil ........... 89 1. Kebijaksanaan yang dulu dilakukan ................................... 89 2. Langkah-langkah .................................................................. 93

BAB VI IMPLEMENTASI PENANGANANPERMASALAHAN PENGELOLAAN SDADAN LINGKUNGAN HIDUP ............................................... 95A. Deklarasi Stockholm tentang lingkungan hidup manusia... 95B. Rekomendasi tentang SDA 1972 ............................................. 97C. Penanganan Pemerintah .......................................................... 99D. Penanganan Dampak Perubahan Iklim ............................... 130 1. Program Mitigasi ................................................................ 130 2. Program Adaptasi ............................................................... 134

BAB VII KESIMPULAN ....................................................... 135

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 140

BIOGRAFI PENULIS ........................................................... 147

Page 20: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Luas Hutan di Indonesia per Propinsi ............................. 5Tabel 2. Mineral logam dan non-logam, energi dan gas yang tersebar di Indonesia ............................................... 10Tabel 3. Keanekaragaman Ekosistem Hutan dengan Tipe Habitat Daratan Utama di Indonesia ................... 35Tabel 4. Keanekaragaman Spesies dan Perkiraan Jumlah Menurut Takson Utama .................................................. 38Tabel 5. Perbandingan Undang-undang No. 11 Tahun 1967 dan Undang-undang No. 4 Tahun 2009 ....................... 63Tabel 6. Implikasi hukum perubahan dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 ....................................................... 67

Page 21: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

xx

DAFTAR GAMBAR

......................................5Gambar 2. Peta penyebaran mineral logam, non logam, energi dan gas di berbagai wilayah di Indonesia .....10Gambar 3. Peta Penyebaran Kawasan Konservasi di Indonesia ................................................................101

Page 22: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang KonservasiSumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya ...........................151

Lampiran 2.Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Jenisjenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi dan Lampiran SKMenteri Pertanian No. 54/Kpts/Um/1972 tentang Pohon-pohonyang Dilindungi dan Dapat Ditebang Setelah MemenuhiKetentuan yang Ditetapkan ...........................................................170

Lampiran 3.Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014 tentangPerubahan Ketiga Atas Peraturan PemerintahNo. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan UsahaPertambangan Mineral dan Batubara ..........................................181

Lampiran 4.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 64 Tahun2016 tentang Pembangunan Perumahan MasyarakatBerpenghasilan Rendah ..................................................................204

Lampiran 5.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2013tentang Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia .........219

Page 23: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

P E L E S T A R I A N S U M B E R D A YA A L A M

xxii

Lampiran 6.Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik IndonesiaNomor 07 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas PeraturanMenteri Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2012 tentangPenyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukimandengan Hunian Berimbang ............................................................240

Page 24: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

xxiii

AMDAL : Analisis Dampak LingkunganAPI : Adaptasi perubahan IklimASEAN : Assosiation of South East Asia NationsBappenas : Badan Perencanaan Pembangunan NasionalBAU : Business as UsualBLHD : Badan Lingkungan Hidup DaerahBPN : Badan Pertanahan NasionalBUMN : Badan Usaha Milik NegaraBUMD : Badan Usaha Milik DaerahCFC :CITES : Convention on International Trade in Engangered

Species of Wild Fauna dan FloraCO2 : CarbondioksidaCOP : Conference of the Partiesc.q : Casu quo (hubungan yang bersifat hierarkis)DAS : Daerah Aliran SungaiDHPB : Dana Hasil Penjualan BatubaraDPR : Dewan Perwakilan RakyatDPU : Departemen Pekerjaan UmumERK : Efek Rumah KacaESDM : Energi Sumberdaya MineralGBHN : Garis-garis Besar Haluan NegaraGRK : Gas Rumah KacaHPH : Hak Pengusahaan HutanHPHTI : Hak Pengusahaan Hutan Tanaman IndustriHPN : Hak Penguasaan Negara

DAFTAR SINGKATANDAN ISTILAH

Page 25: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

P E L E S T A R I A N S U M B E R D A YA A L A M

xxiv

HTI : Hutan Tanaman IndustriIESR : Institute for Essential Service ReformIllegal Logging : Pembalakan LiarInpres : Intruksi PresidenIMCO : Inter-Govermental Maritime Consultative

OrganizationIPR : Izin Pemanfaatan RuangIUCN : International Union for Conservation of NatureIUP : Izin Usaha PertambanganIUPK : Izin Usaha Pertambangan KhususKK : Kontrak KaryaKLHK : Kementerian Lingkungan Hidup dan

KehutananKP : Kuasa PertambanganKSDA : Konservasi Sumberdaya AlamLIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan IndonesiaLNG :MBR : Masyarakat Berpenghasilan RendahMinerba : Mineral BatubaraMethan : Hidrokarbon (CH4)Nothofagus : salah satu jenis hutan hujan tanah kering

(termasuk hutan hujan tropis yang ketinggiannya1.000 m – 3.000 m dan suhunya 110C – 210C)

NTT : Nusa Tenggara TimurOrdonansi : Surat PemerintahOver Logging : Kelebihan PembalakanPBB : Perserikatan Bangsa-BangsaPMDN : Penanaman Modal Dalam NegeriPMA : Penanaman Modal AsingPKP2B : Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan

BatubaraPP : Peraturan PemerintahPPI : Pengendalian Perubahan IklimPPRS : Perhimpunan Penghuni Rumah Susun

Page 26: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

xxv

I PUTU GEDE ARDHANA

PSDA : Pelestarian Sumberdaya AlamPUTL : Pekerjaan Umum dan Tenaga ListrikRAN-GRK : Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi GRKRepelita : Rencana Pembangunan Lima TahunREDD+ : Reducing Emissions from Deforestation and Forest

Degradation, Role of Conservation, SustainableManagement of Forest and Enhancement ofForest Carbon Stocks

Resettlement : Pemindahan penduduk untuk bertempat tinggaldi tempat lain

RI : Republik IndonesiaSBI : Subsidiary Body for ImplementationSBSTA

AdviceSDA : Sumberdaya AlamSDM : Sumberdaya ManusiaSIPD : Surat Izin Pertambangan daerahSIPR : Surat Izin Pertambangan RakyatSK : Surat KeputusanSKIP : Surat Keterangan Izin PeninjauanTAP MPR : Ketetapan Majelis Permusyawaratan RakyatTGHK : Tata Guna Hutan KesepakatanUNEP : United Nations Environment ProgrammeUNESCO :

Cultural OrganizationUNFCCC : United Nations Framework Convention on

Climate ChangeUN HABITAT : United Nation Human Settlements ProgrammeUSA : United States of AmericaUU : Undang-undangUULH : Undang-undang Lingkungan HidupUUKH : Undang-undang Konservasi HayatiUUPA : Undang-undang Pokok AgrariaUUPK : Undang-undang Pokok Kehutanan

Page 27: I PUTU GEDE ARDHANA - erepo.unud.ac.id

P E L E S T A R I A N S U M B E R D A YA A L A M

xxvi

UUPLH : Undang-undang Pengelolaan LingkunganHidup

UUPPLH : Undang-undang Perlindungan PengelolaanLingkungan Hidup

WCS : World Conservation StrategyWPN : Wilayah Pencadangan NasionalWPR : Wilayah Pertambangan RakyatWUP : Wilayah Usaha PertambanganWWF : World Wide Fund