HANDBOOK PROFIL LAB GEO VISI-MISI, SURAT PERNYATAAN PEMINJAMAN ALAT LABORATORIUM.doc
Click here to load reader
Transcript of HANDBOOK PROFIL LAB GEO VISI-MISI, SURAT PERNYATAAN PEMINJAMAN ALAT LABORATORIUM.doc
LOG BOOK
LABORATORIUM GEOGRAFI
Disusun oleh :Drs. Sriyono, M. Si.
Edi Kurniawan, S. Pd.Halim Sukma Aji, A. Md.
JURUSAN GEOGRAFIFAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2012
PROFIL LABORATORIUM GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRARFIFIS - UNNES
LATAR BELAKANG
Visi Jurusan Geografi FIS Unnes menjadi lembaga jurusan yang sehat, unggul dan
sejahtera (SUTERA) dan handal dalam bidang kependidikan, keahlian dan vokasi
berbasis geospasial yang memiliki keunggulan kompetitif-komparatif berskala nasional
maupun global.
Oleh karenanya misi yang diemban adalah: 1) menyelenggarakan sistem pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang kreatif-inovatif berbasis kemajuan
IPTEK dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional, 2) mendidik mahasiswa
agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik, sosial dan
mentalitas yang berakar pada nilai-nilai budaya lokal maupun nasional, 3) membekali
lulusan (mahasiswa) menjadi SDM berkualitas, profesional, dan mampu menerapkan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan keilmuan di bidang kependidikan dan keahlian
geografi yang bermanfaat bagi peningkatan taraf hidup masyarakat. Untuk mendukung
visi dan misi tersebut, peran serta seluruh komponen yang ada di jurusan Geografi
sangat diperlukan, termasuk Laboratorium Geografi.
Laboratorium Geografi berfungsi sebagai wahana untuk menunjang pemahaman konsep
dan membekali keterampilan kependidikan, keilmuan dan vokasi berbasis geospasial
melalui kegiatan praktik keguruan, praktikum bidang-bidang mata kuliah, kegiatan
penelitian dan pelatihan/konsultasi baik yang dilakukan mahasiswa, dosen maupun
masyarakat pengguna (stakeholder).
LABORATORIUM GEOGRAFIJURUSAN GEOGRAFI FIS UNNES
VISI
Menjadi laboratorium geospasial yang handal berbasis konservasi yang sehat,
unggul dan sejahtera dengan layanan prima..
MISI
1. Melayani penyediaan fasilitas laboratorium untuk kegiatan praktikum penunjang perkuliahan maupun penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bidang ilmu kegeografian dan/ kebumian bagi dosen - mahasiswa.
2. Melakukan standarisasi peralatan laboratorium Geografi.
3. Menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah maupun swasta dalam bidang riset, penjualan produk data spasial, pengerjaan proyek, pelatihan dan/ bimbingan teknis pada sektor pembangunan wilayah berbasis SIG.
4. Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan/ sekolah dalam bidang praktik pembelajaran, baik berupa kunjungan pembelajaran, konsultasi, penyediaan dan/ fasilitasi pengadaan peralatan, bahan praktikum serta media pembelajaran bidang kegeografian bagi perorangan maupun lembaga.
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM GEOGRAFI
KEPALA LABORATORIUM
DRS. SRIYONO, M. Si.
PERSONIL LABORATORIUM (DOSEN / TENAGA
KEAHLIAN)
KOORD.UNIT OUTLET BAKOSURTANAL
DRS. SATYANTA P., MT.
PERSONIL LABORAN
1. EDI KURNIAWAN, S. Pd.2. HALIM SUKMA AJI, A. Md.3. SURONO
KOORD. UNIT USAHA MEDIA
DRS. SAPTONO P., M. Si.
DOSEN JURUSAN GEOGRAFI MATA KULIAH PRAKTIKUM
ASISTEN DOSEN MK PRAKTIKUM
PETUGAS LAYANAN TAMAN BACA (PUSTAKAWAN)
WISNU PERMANA, A. Md.
MAHASISWA
MASYARAKAT PENGGUNA
(STEAKHOLDER)
PERSONIL LABORATORIUM GEOGRAFI
No. Nama Kedudukan / Keahlian
1. Drs. Sriyono, M. Si. Kepala Laboratorium
2. Drs. Saptono Putro, M. Si. Ketua Divisi Unit Usaha Media Pembelajaran
3. Drs. Satyanta Parman, M. T. Ketua Divisi Outlet Produk Bakosurtanal
4. Edi Kurniawan, S. Pd. Laboran
5. Halim Sukma Aji, A. Md. Laboran
6. Surono Laboran
7. Wisnu Permana, A. Md. Pustakawan
8. Dr. Purwadi Suhandi, S.U. Mitigasi Bencana
9. Dr. Eva Banowati, M. Si. Pendidikan dan Pengajaran
10. Dr. Juhadi, M. Si. Pembelajaran SBI
11. Drs. Sunarko, M. Pd. Strategi dan Evaluasi Pembelajaran
12. Dr. Tjaturahono B.S., M. Si. Penginderaan Jauh dan SIG
13. Prof. Dr. Dewi Liesnoor S., M. Si. Pemetaan dan Pengelolaan DAS
14. Drs. Heri Tjahjono, M. Si. Perencanaan Wilayah dan Kebencanaan
15. Dra. Puji Hardati, M. Si. Kependudukan dan SDM
16. Dr. Ir. Ananto Aji, M. T. Analisis Tanah
17. Drs. R. Sugiyanto, S.U. Kependudukan dan Lingkungan Hidup
18. Rahma Hayati, S. Si., M. Si. Perencanaan Wilayah
19. Wahyu Setyaningsih, ST., MT. Geologi Struktur
20. Aryani Indrayati, S. Si., M. Sc. Perencanaan Wilayah
21. Drs.Suroso, M. Si. Geohidrologi
POTENSI UNGGULAN
Fasilitas yang ada : - Gedung 2 (dua) lantai
- Tujuh (7) laboratorium
- Bebagai alat praktikum, (terlampir)
LAYANAN DAN KERJA SAMA LAB. GEOGRAFI FIS UNNES
Jenis Layanan
Pembelajaran (kuliah dan praktikum) Media Pembelajaran dan Peralatan Laboratorium Geografi Penelitian (Mahasiswa, Dosen, Umum) Perpustakaan Pendidikan dan Pelatihan ataupun Bimbingan Teknik Pengerjaan Proyek (Perencanaan Wilayah dan/
Pendidikan) Kunjungan Studi / Studi Banding
Sasaran Pelayanan
Mahasiswa Dosen Pelajar dan Guru Masyarakat
Sistem Pelayanan
WorkshopPelatihanPengabdian MasyarakatPenelitianKunjungan StudiOutlet Data Spasial PetaPengerjaan Proyek
Penjualan dan/ fasilitasi Peralatan Laboratorium Geografi
Pengalaman Kerjasama :
Pemetaan Keluarga Miskin Propinsi Jawa Tengah, 2003-2004 dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah
Penelitian Penanganan Bencana Alam Kawasan Rawan Bencana Pantai Utara Jawa Litbang Jawa Tengah- PUSPICS UGM - UNNES Tengah Tahun 2004
Workshop Membaca Peta Bagi Guru SMU Se Jawa Tengah, 2005 dengan Bakosurtanal
Pendirian Outlet Produk Bakosurtanal, mulai tahun 2005 - Sekarang Bakosurtanal
Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) - Propinsi Jawa Tengah, tahun 2005
Pelatihan Penginderaan Jauh untuk Guru-guru SMA Mata pelajaran Geografi Kab Semarang tahun 2005
Kunjungan SMA N 3 Semarang tahun 2005 Kunjungan MGMP IPS Kota Salatiga tahun 2005 AMDAL Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Brebes, 2006 Pelatihan SIG Dasar di Semarang dengan BPN Jawa Tengah, tahun 2006 Kunjungan SMA N 1 Semarang tahun 2006 Kunjungan SMA N 2 Semarang tahun 2006 Kunjungan SMA N 11 Semarang tahun 2006 Pemetaan Daerah Rawan Sosial Provinsi Jateng, 2007 Dinas Sosial
Provinsi Jawa Tengah Pembuatan RTRW Kabupaten Temanggung tahun 2007 Kunjungan SMP Negeri 1 Ungaran tahun 2007 Kunjungan SMA N 1 Kendal tahun 2007 Kunjungan SMP Nasima Semarang tahun 2007 Bimbingan Teknis Inderaja tahun 2007 dengan LAPAN Bimbingan Teknis Inderaja tahun 2008 dengan LAPAN Kunjungan MGMP Kab. Pekalongan 2008 Kunjungan MGMP Kota Semarang 2010 Kunjungan MGMP Kab. Batang 2010
Kunjungan SMA N 11 Kota Semarang 2011 Kunjungan SMA N 11 Kota Semarang 2012 Kunjungan Guru-guru SD Dabin 1 Kec. Mijen Kota Semarang 2012 Kunjungan Guru-guru SD Dabin 2 Kec. Semarang Barat 2014 Kunjungan siswa-siswa SMA N 1 Semarang 2014
SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM GEOGRAFI FIS UNNES
Sarana Prasarana Ruang Kepala laboratorium
(1) (2) (3) (4)
Prasarana Ruang Kepala Lab (28 m2)
Sarana/Fasilitas/Peralatan Utama
Meja Kayu (2bh) Tidak Rusak Kursi besi (4 bh) Tidak Rusak Whiteboard kecil (1 bh) Tidak Rusak Kursi Tamu (1 set) Tidak Rusak Filling Cabinet (1 bh) Tidak Rusak Kursi Putar tinggi (1 bh) Tidak Rusak Kursi Putar (1bh) Tidak Rusak Komputer (1 Unit) Tidak Rusak Printer (1 bh) Tidak Rusak UPS (1 bh) Tidak Rusak TV (1 bh) Tidak Rusak Kipas Angin Bersiri (1 bh) Tidak Rusak Lemari Kayu (2 bh) Tidak Rusak
Sarana Prasarana Ruang Laboran
(1) (2) (3) (4)
Prasarana Ruang Laboran (28 m2)
SaranPeralatan Utama
Meja Kayu (4 bh) Tidak Rusak Lemari Kayu (1 bh) Tidak Rusak Komputer (1 Unit) Tidak Rusak Printer (1 bh) Tidak Rusak Stabilizer (1 bh) Tidak Rusak Kursi Putar (2bh) Tidak Rusak Kursi Busa (1 bh) Tidak Rusak
Filling Cabinet (1 bh) Tidak Rusak Kipas Angin duduk (2 bh) Tidak Rusak Radio Tape (1 bh) Tidak Rusak Lemari Kaca (2 bh) Tidak Rusak OHP (2 bh) Tidak Rusak
Sarana Pasarana Ruang Perpustakaan
(1) (2) (3) (4)
Prasarana Ruang Perpustakaan (42 m2)
Sarana/Fasilitas/Peralatan Utama
Meja Kayu (2bh) Tidak Rusak
Kursi Kayu (2 bh) Tidak Rusak
Leamari kayu (9 bh) Tidak Rusak
Rak Besi (1) Tidak Rusak
Komputer (1 Unit) Tidak Rusak
Sarana/Fasilitas/Peralatan Utama
Ruang Baca (39 m2)Meja Kayu Panjang (6 bh) Tidak Rusak
Kursi kayu (21 bh) Tidak Rusak
Kursi Lipat (5 bh) Tidak Rusak
Lemari katalog (1 bh) Tidak Rusak
Sarana Prasarana Ruang Peta
(1) (2) (3) (4)
Prasarana Ruang Peta (14 m2)
Sarana/Fasilitas/Peralatan Utama
Lemari Besi (2 bh) Tidak Rusak
Sarana Prasarana Ruang Rapat lab.
(1) (2) (3) (4)
Prasarana Ruang Rapat Lab (28 m2)
Sarana/Fasilitas/Peralatan Utama
Meja Kayu (2 bh) Tidak Rusak
Lemari Peta Kecil (1) Tidak Rusak
Lemari kayu (2 bh) Tidak Rusak
Scanner Besar (1 bh) Tidak Rusak
Sarana Prasarana Ruang Outlet bakosurtanal
(1) (2) (3) (4)
Prasarana Ruang Outlet Bakos (28m2)
Sarana/Fasilitas/Peralatan Utama
Meja Kayu Panjang (2 bh) Tidak Rusak Meja Kayu Kecil (1 bh) Tidak Rusak Kursi Lipat (2 bh) Tidak Rusak Lemari Kayu (1 bh) Tidak Rusak Rak Besi (3 bh) Tidak Rusak Kipas Angin (1 bh) Tidak Rusak
Sarana dan Prasarana Laboratorium Geografi (Praktikum) Sarana - Prasarana Laboratorium Penginderaan Jauh
Jenis NamaRasio
Ketersediaan Per
Mahasiswa
Kondisi(Rusak/Tidak
Rusak)
KepemilikanSD SW
Prasarana Ruang Penginderaan jauh (56 m2)
Sarana /Fasilitas/Peralatan
Utama
Lemari kayu (1 bh) - Tidak Rusak -Stereoskop cermin (7 bh) 1 : 7 Tidak Rusak -Stereoskop saku (3 bh) 1 : 14 Tidak Rusak -Foto udara (hitam putih) skala 1 : 5500 (70 lb)
- Tidak Rusak -
Foto udara (hitam putih) skala 1 : 50000 (72 lb)
- Tidak Rusak -
Citra Landsat Luar Jawa (5 lb) 1 : 8 Tidak Rusak -Citra SPOT Infrared berwarna (3 lb)
1 : 14 Tidak Rusak -
Citra Landsat Jawa Tengah (2 lb)
1 : 22 Tidak Rusak -
Citra Quikbirth UNNES Semarang (1 lb)
1 : 14 Tidak Rusak -
Loupe (5 bh) 1 : 9 Tidak Rusak -Teropong bintang (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Teropong lapangan (7 bh) 1 : 6 2 RusakModel Planetorium (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Sextant (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Bola Langit (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Buku Petunjuk Prak. PJ (25 bh) 1 : 2 Tidak Rusak -Meja Kayu (10 bh) 1 : 4 Tidak Rusak -
Sarana - Prasarana Laboratorium Penginderaan Jauh
Jenis NamaRasio
Ketersediaan Per Mahasiswa
Kondisi(Rusak/Tidak
Rusak)
KepemilikanSD SW
Prasarana Ruang Penginderaan jauh (56 m2)
Sarana /Fasilitas/Peralatan
Utama
Lemari kayu (1 bh) - Tidak Rusak -Stereoskop cermin (7 bh) 1 : 7 Tidak Rusak -Stereoskop saku (3 bh) 1 : 14 Tidak Rusak -Foto udara (hitam putih) skala 1 : 5500 (70 lb)
- Tidak Rusak -
Foto udara (hitam putih) skala 1 : 50000 (72 lb)
- Tidak Rusak -
Citra Landsat Luar Jawa (5 lb)
1 : 8 Tidak Rusak -
Citra SPOT Infrared berwarna (3 lb)
1 : 14 Tidak Rusak -
Citra Landsat Jawa Tengah (2 lb)
1 : 22 Tidak Rusak -
Citra Quikbirth UNNES Semarang (1 lb)
1 : 14 Tidak Rusak -
Loupe (5 bh) 1 : 9 Tidak Rusak -Teropong bintang (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Teropong lapangan (7 bh)
1 : 6 2 Rusak
Model Planetorium (1 bh)
1 : 43 Tidak Rusak -
Sextant (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Bola Langit (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Buku Petunjuk Prak. PJ (25 bh)
1 : 2 Tidak Rusak -
Meja Kayu (10 bh) 1 : 4 Tidak Rusak -
Sarana Prasarana Laboratorium Kartografi
Jenis NamaRasio
Ketersediaan Per
Mahasiswa
Kondisi(Rusak/Tidak
Rusak)
KepemilikanSD SW
Prasarana Ruang Kartografi (56 m2)
Sarana/ Fasilitas/Peralatan
Utama
Lemari kayu (1 bh) - Tidak Rusak -Letterring set (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Planimeter (3 bh) 1 : 14 Tidak Rusak -Kurvimeter (8 bh) 1 : 5 Tidak Rusak -Pantograph (OTT) (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Pantograph kayu (9 bh) 1 : 5 2 Rusak -Pantograph plastik (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Pantograph metal (9 bh) 1 : 5 Tidak Rusak -
Pantograph Besi (32 bh ) 1 : 1 7 Rusak -Peta topografi (berwarna) (335lb) 1 : 1 Tidak Rusak -Peta topografi (htm pth,29 lb) 1 : 1 Tidak Rusak -Meja Kaca (1 bh) Tidak Rusak -Jangka (Merk Bofa) (12 bh) 1 : 4 3 Rusak -Peta dinding (55 bh) 1 : 1 Tidak Rusak -Atlas Indonesia Umum (I.M Sandy) ((14 bh)
1 : 4 Tidak Rusak -
Atlas Indonesia dan Dunia (PTPembina) (13 bh)
1 : 3 Tidak Rusak -
The Internasional Atlas (4 jdl) 1:10 Tidak Rusak -Altas Dunia (1 bh) - Tidak Rusak -Altas Pelajar Indo dan Dunia Win Bale (43 bh)
1 : 1 Tidak Rusak -
Atlas Buana (1 bh) - Tidak Rusak -Atlas Sumberdaya (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -The Land resources of Indonesia (2 bh)
1 : 22 Tidak Rusak -
National geographic atlas of the world (1 bh)
1 : 43 Tidak Rusak -
Meja Gambar (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -GPS (6 bh) 1 : 7 Tidak Rusak -Globe (12 bh) 1 : 2 Tidak Rusak -Kalkulator (3 bh) 1 : 14 Tidak Rusak -Black Board (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Lemari Kayu (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Meja Kayu (7) 1 : 6 Tidak Rusak -Buku Petunjuk Prak. karto (25 bh) 1 : 2 Tidak Rusak -
Sarana Prasarana Laboratorium Geologi-Geomorfologi
Jenis NamaRasio
Ketersediaan Per
Mahasiswa
Kondisi(Rusak/Tidak
Rusak)
KepemilikanSD SW
Prasarana Ruang Geologi-Geomorfologi (68 m2)
Sarana/ Fasilitas/Peralatan
Utama
Lemari kayu (3 bh) 1 : 14 Tidak Rusak -Kompas geologi (7 bh) 1 : 6 3 RusakKompas saku Lensatic (12 bh) 1 : 2 4 RusakPeta geologi (berwarna) (17 lb) 1 : 6 Tidak Rusak -Peta geologi (htm putih) (1 lb) 1 : 43 Tidak Rusak -Peta Kerawanan Bencana (4 lb) 1 : 11 Tidak Rusak -Peta Geohidrologi (3 lb) 1 : 14 Tidak Rusak -Peta Geomorfologi (1 lb) 1 : 43 Tidak Rusak -Timbangan emas (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Batuan kristal tiruan (29 bh) 1 : 1 Tidak Rusak -Spesimen batuan mineral (300 bh)
1 : 1 Tidak Rusak -
Fosil (tiruan) (53 bh) 1 : 1 Tidak Rusak -Palu geologi (4 bh) 1 : 11 Tidak Rusak -
Thermograph (1 bh) - Tidak Rusak -Altimeter (6 bh) 1 : 8 3 RusakHand level (4 bh) 1 : 13 Tidak Rusak -Stereoskop L30/A (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Sampel Batuan (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Grain Size use Wentworks (10 bh)
1 : 11 Tidak Rusak -
Ukuran butir Wentworks (10 bh) 1 : 11 Tidak Rusak -Klasifikasi Butir Beku (Russeti) (10 bh)
1 : 11 Tidak Rusak -
Buku Petunjuk Praktikum Geologi (25 bh)
1 : 2 Tidak Rusak -
Buku Petunjuk Praktikum Geomorfologi (25 bh)
1 : 2 Tidak Rusak -
Tylor Instrument Companies (USA) (1 bh)
1 : 43 Tidak Rusak -
Buku Petunjuk Praktikum geologi (25 bh)
1 : 2 Tidak Rusak -
Buku Petunjuk Praktikum geomorfologi (25 bh)
1 : 2 Tidak Rusak -
Meja Kayu (11 bh) 1 : 4 Tidak Rusak -
Sarana Prasarana Laboratorium Komputer Dasar
Jenis NamaRasio
Ketersediaan Per
Mahasiswa
Kondisi(Rusak/Tidak
Rusak)
KepemilikanSD SW
Prasarana Ruang Komputer Dasar (68m2) Tidak Rusak -Sarana/
Fasilitas/Peralatan
Utama
Komputer (32 Unit) 1 : 2 7 Rusak -Speaker (1 bh) - Tidak Rusak -Stabilizer (12 bh) - Tidak Rusak -UPS (3 bh) - Rusak 1 -AC Splitt (3 bh) - Tidak Rusak -Whiteboard (1 bh) - Tidak Rusak -Meja kayu (3 bh) - Tidak Rusak -Blacboard (1 bh) - Tidak Rusak -
Sarana Prasarana Laboratorium Ukur Tanah
Jenis Nama Rasio Ketersediaan
Per Mahasiswa
Kondisi(Rusak/Tidak
Rusak)
KepemilikanSD SW
Prasarana Ruang Ukur Tanah (14 m2) Tidak Rusak -Sarana/
Fasilitas/Peralatan
Utama
Lemari kayu ( 1 bh) - Tidak Rusak -Lemari Kaca (2 bh) - Tidak Rusak -Meja Kayu (1 bh) - Tidak Rusak -Theodolith (5 bh) 1 : 6 Tidak Rusak -Waterpass (4 bh) 1 : 11 Tidak Rusak -
Levelling Staf SK 4 M (16 bh) 1 : 3 Tidak Rusak -Yallon Besi (5 bh) 1 : 9 Tidak Rusak -Yallon Kayu (17 bh) 1 : 5 Tidak Rusak -Stilon Roll 50 M (3 bh) 1 : 14 Tidak Rusak -Roll Meter 30 M (6 bh) 1 : 7 Tidak Rusak -
Sarana Prasarana Laboratorium Geografi Tanah dan Hidrologi
Jenis NamaRasio
Ketersediaan Per
Mahasiswa
Kondisi(Rusak/Tidak
Rusak)
KepemilikanSD SW
Prasarana Ruang Geo. Tanah dan Hidrologi (28 m2)
Tidak Rusak -
Sarana/ Fasilitas/Peralatan
Utama
Lemari Kayu ( 1 Bh) - Tidak Rusak -Lemari Kaca (1 Bh) - Tidak Rusak -Meja Kayu Panjang (2 Bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Soil- Tester (5 bh) 1 : 9 Tidak Rusak -Bor Tanah (4 bh) 1 : 11 Tidak Rusak -Ph Tester (3 bh) 1 : 14 Tidak Rusak -Penetrometer (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Sendok Pengaduk (4 bh) 1 : 11 Tidak Rusak -Cawan Sampel Tanah (84 bh) 1 : 1 Tidak Rusak -Astm Standart Test Sieve (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Corong Plastik (3 bh) 1 : 14 Tidak Rusak -Botol Pemancar (1 bh) - Tidak Rusak -Kertak Lakmus (1 set) - Tidak Rusak -Kuas (2 bh) 1 : 14 Tidak Rusak -Piring Plastik (12 bh) 1 : 11 Tidak Rusak -Cerok/Skop Kecil (3 bh) 1 : 14 Tidak Rusak -Timbangan Analitis (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Timbangan Digital Elektinic Hr200 1 : 43 Tidak Rusak -Water Test: Electrical Conductivity Meter (1 bh)
1 : 43 Tidak Rusak -
Water Test: Hanna H1-9033 (1bh)
1 : 43 Tidak Rusak -
Ag 242a-Sieve Mesh #200 (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Ag 230a-Sieve Mesh #30 (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Ge 230-Bunsen Berner (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -So 331-Hydrometer A (152h) (1 bh)
1 : 43 Tidak Rusak -
So 332-Hydrometer B (151h) (1 bh)
1 : 43 Tidak Rusak -
So 311- Liquid Limit Device (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -So 312 Astm Grooving Tool (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Cassagrande Grooving Tool (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Ge 390-Thin Box, 60 Gr (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Ge 390-Glagg Plate, 10 M Thick 30 X 30 (1 bh)
1 : 43 Tidak Rusak -
Ge 820-Spatula 150 Mm Blade (1) 1 : 43 Tidak Rusak -
Ge 825-Scraper 100 Mm Blade (1)
1 : 43 Tidak Rusak -
Gelas Ukur 400ml (4 bh) 1 : 11 Tidak Rusak -Gelas Ukur 200 Ml (4 bh) 1 : 11 Tidak Rusak -Gelas Kerucut 500 Ml (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Gelas Ukur 1000 Ml (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Kompor Listrik (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Kompor Gas + Tabung (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Oven Tanah Elektrik (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Oven Alumunium (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Drying Oven Memmert Unb400(1) 1 : 43 Tidak Rusak -Nampan Plastik (6 bh) 1 : 7 Tidak Rusak -Hidrometer (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Tampah (13 bh) 1 : 3 Tidak Rusak -Pycnometer (3 bh) 1 : 14 Tidak Rusak -Ring Infiltrometer (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Pipet Manual (27 bh) 1 : 2 Tidak Rusak -Ec Meter (4 bh) 1 : 11 1 RusakStopwatc (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Geolistrik (1 unit) 1 : 43 Tidak Rusak -Lemari Sampel Tanah (1 bh) - Tidak Rusak -Kursi kayu ( 12) - Tidak Rusak -
Sarana Prasarana Laboratorium Meteorologi – Klimatologi
Jenis NamaRasio
Ketersediaan Per
Mahasiswa
Kondisi(Rusak/Tidak
Rusak)
KepemilikanSD SW
Prasarana Ruang Meteorologi -Klimatologi (100 m2)/Outdoor
Tidak Rusak -
Sarana/ Fasilitas/Peralatan
Utama
Termometer Bola Basah-Kering (7 bh)
1 : 6 Tidak Rusak -
Termometer Batang (13 bh) 1 : 2 Tidak Rusak -Termometer Maksimum-Minimum (10 bh)
1 : 4 Tidak Rusak -
Termometer Dinding (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Wind Velocity (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Ombrometer (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Higrometer (5 bh) 1 : 9 Tidak Rusak -Barometer Aneroid (1 bh) 1 : 43 1 RusakAnemometer (2 bh) 1 : 22 Tidak Rusak -Evapometer (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Sangkar Metklim (1 bh) - Tidak Rusak -
Sarana Prasarana Laboratorium Internet
Jenis Nama Rasio Ketersediaan
Per Mahasiswa
Kondisi(Rusak/Tidak
Rusak)
KepemilikanSD SW
Prasarana Ruang Internet (14 m2) Tidak Rusak -Sarana/
Fasilitas/Peralatan
Utama
Komputer (3 Unit) 1 : 14 Tidak Rusak -AC Split (1 bh) - Tidak Rusak -Kursi (3) 1 : 14 Tidak Rusak -
Sarana Prasarana Laboratorium Sistem Informasi Geografi dan PJ Terapan
Jenis NamaRasio
Ketersediaan Per
Mahasiswa
Kondisi(Rusak/Tidak
Rusak)
KepemilikanSD SW
Prasarana Ruang Sistem Informasi Geografis (48 m2)
Tidak Rusak -
Sarana/Fasilitas/Peralatan
Utama
Komputer (11 Unit) 1 : 4 Tidak Rusak -Digitezer A0 (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Digitizer A3 (1 bh) 1 : 43 1 Rusak -Scanner A0 (1 bh) 1 : 43 Tidak Rusak -Scanner A4 (1 bh) - Tidak Rusak -Plotter (1 bh) - Rusak -Stabilizer (2 bh) - Tidak Rusak -AC Splitt (2 bh) - Rusak -Whiteboard (1 bh) - Tidak Rusak -Meja LCD (1 bh) - Tidak Rusak -Meja Kayu (1 bh) - Tidak Rusak -Kursi Putar Hitam (10) - Tidak Rusak -Layar OHP (Focus) (1) - Tidak Rusak -
Sarana dan Prasarana Ruang Kuliah di Lab. Geografi Sarana Prasarana Ruang Kuliah C5 301
Jenis NamaKondisi
(Rusak/Tidak Rusak)
KepemilikanSD SW
Prasarana Ruang Kuliah C5 301 A (56 m2)
Sarana/Fasilitas/Peralatan
Utama
Whiteboard (1 bh) Tidak Rusak -OHP (1 bh) Tidak Rusak -Kursi Kuliah (55 bh) Tidak Rusak -Meja Kayu (1 bh) Tidak Rusak -Kursi Dosen (1 bh) Tidak Rusak -
Prasarana Ruang Kuliah C5 301 B (56 m2)
Sarana/Fasilitas/Peralatan
Utama
Whiteboard (2 bh) Tidak Rusak -OHP (1 bh) Tidak Rusak -Kursi Kuliah (70 bh) Tidak Rusak -Meja Kayu (1 bh) Tidak Rusak -Kursi Dosen (1 bh) Tidak Rusak -Meja LCD (1 bh Tidak Rusak -Mimbar (1 bh) Tidak Rusak -Layar OHP (focus) (1 bh) Tidak Rusak -Kipas Angin Berdiri (1 bh) Tidak Rusak -
Prasarana Ruang Kuliah C5 307 (46,40 m2)
Sarana/Fasilitas/Peralatan
Utama
Whiteboard (2 bh) Tidak Rusak -OHP (1 bh) Tidak Rusak -Kursi Kuliah (40 bh) Tidak Rusak -Meja Kayu (1 bh) Tidak Rusak -Kursi Dosen (1 bh) Tidak Rusak -
Sarana Prasarana Ruang Sidang Skripsi C5 310
Jenis NamaKondisi
(Rusak/Tidak Rusak)
KepemilikanSD SW
Prasarana Ruang Sidang Skripsi C5 310 (14 m2)
Sarana/Fasilitas/Peralatan
Utama
Meja OHP (1 bh) Tidak Rusak -OHP (1 bh) Tidak Rusak -Kursi Lipat (3 bh) Tidak Rusak -Meja Kayu (2 bh) Tidak Rusak -
Prasarana Ruang Sidang Skripsi C5 313 (14 m2)
Sarana/Fasilitas/Peralatan
Utama
Meja OHP (1 bh) Tidak Rusak -OHP (1 bh) Tidak Rusak -Kursi Lipat (3 bh) Tidak Rusak -Meja Kayu (2 bh) Tidak Rusak -
Prasarana Ruang Pelatihan/SIG C5 306 (46,6m2)
Sarana/Fasilitas/Peralatan
Utama
Meja OHP (1 bh) Tidak Rusak -OHP (1 bh) Tidak Rusak -Kursi Lipat (3 bh) Tidak Rusak -Meja Kayu (2 bh) Tidak Rusak -
TARIF JASA DAN HARGA MEDIA
1. Pelatihan dan/ Bimbingan Teknis a.
2. Uji Data Lapangan
DAFTAR HARGA UJI SAMPEL TANAH DAN AIR
NO ANALISIS HARGA KETERANGAN1 Tekstur Tanah 40.000,00 Per Sampel2 Struktur Tanah 10.000 Per Sampel3 Kadar Air 10.000 Per Sampel4 Permeabilitas 17.500 Per Sampel5 Berat Jenis (BD) 10.000 Per Sampel6 Berat Volume (BV) 10.000 Per Sampel7 Batas Cair 20.000 Per Sampel8 Batas Lekat 15.000 Per Sampel9 Batas Gulung 15.000 Per Sampel10 Batas Berubah Warna 15.000 Per Sampel11 Cole 12.500 Per Sampel12 Suhu Tanah 5.000 Per Sampel13 Daya Dukung Tanah 25.000 Per Sampel14 Penimbangan Sampel Tanah 500,00 Per Sampel15 Temperatur Air 10.000,00 Per Sampel16 pH Air 10.000,00 Per Sampel17 TDS 10.000,00 Per Sampel
3. Konsultas dan Pembuatan Peta Tematik
4. Pemasaran a. Outlet Bakosurtanal
b. Media Pembelajaran (Produk dan/ Fasilitasi Pengadaan)c. Peminjaman Alat-Alat Laboratorium
FASILITAS DAN PERALATAN UNGGULAN
FOTO – FOTO (FASILITAS DAN KEGIATAN DI LAB GEOGRAFI)
LAMPIRAN - LAMPIRAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANGFAKULTAS ILMU SOSIALJURUSAN GEOGRAFI
LABORATORIUM GEOGRAFI Gedung C5 Lantai 2 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang Telp. (024) 8508011
SURAT PERNYATAAN PEMINJAMAN ALAT LABORATORIUM
Yang bertanda tangan di bawah ini saya,
Nama : ………………………………………………………………………………….…
NIM / NIP : …………………………………………………………………………….………
Instansi /Jurusan :.………………………………………………………………….…………………
Alamat rumah : …………………………………………………………………………….………
No. Telpon / HP : ………………………………………………………………….…………………
Bermaksud meminjam alat laboratorium Jurusan Geografi FIS Unnes untuk
Keperluan : ……………………………………………………………………………………………………………………………
Alat laboratorium tersebut antara lain :
No. Nama Alat dan Spesifikasinya Jumlah Alat
(buah)
Lama Peminjaman
(hari)1.
2.
3.
4.
5.
Saya akan bertanggung jawab atas keutuhan dan fungsi alat yang bersangkutan (saat pengembalian) serta bersedia mematuhi segala peraturan dan/ persyaratan peminjaman yang berlaku di Laboratorium Geografi FIS Unnes.
Semarang, ……………………..
Menyetujui,Kepala Laboratorium Saya selaku Peminjam,
Drs. Sriyono, M. Si. …………………………………..NIP. 19631217 198803 1 002 NIM / NIP. ……………..............
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGFAKULTAS ILMU SOSIALJURUSAN GEOGRAFILABORATORIUM GEOGRAFI
Gedung C5 Lantai 2 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang Telp. (024) 8508011
PERATURAN PEMINJAMAN PERALATAN
LABORATORIUM GEOGRAFI
Persyaratan :
a. Peminjam bersedia memberikan jaminan kartu identitas kepada petugas laboratorium (laboran).
b. Peralatan laboratorium yang diperkenankan untuk dipinjam adalah jenis alat tertentu yang koleksinya lebih dari 2 jenis atau variasinya. Sehingga dianggap tidak mengganggu kegiatan praktikum mahasiswa di laboratorium.
c. Alat digunakan untuk kepentingan penunjang akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kepentingan lain yang mendukung program pemerintah.
Peraturan :
a. Peminjam sanggup menjaga kebersihan, kerapihan, keutuhan kondisi dan fungsi alat yang dipinjam.
b. Lama peminjaman maksimal 3 hari (terhitung hari mulai pinjam).c. Peminjam sanggup mengganti apabila terjadi kehilangan atau kerusakan alat
yang dipinjam kepada laboratorium Geografi (Jurusan Geografi FIS Unnes).d. Peminjam bersedia memberi kontribusi atas peminjaman alat yang
bersangkutan sesuai kriteria alat dan ketentuan yang berlaku di laboratorium Geografi (ketentuan kontribusi terlampir).
e. Pemakaian alat laboratorium oleh mahasiswa ataupun dosen dalam kegiatan reguler akademik (seperti : perkuliahan praktikum, praktek lapangan penunjang mata kuliah, dan KKL) tidak dikenakan kontribusi peminjaman alat.
Semarang, 01 Januari 2012 Kepala Lab. Geografi
Drs. Sriyono, M. Si. NIP.19631217 198803 1 002
STANDARD OPERASIONAL PROSEDURPENGGUNAAN KOMPUTER
LAB.GEO FIS UNNES
KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM GEOGRAFI
Hidupkan Stabilizer
Nyalakan Komputer
1. Tekan Power CPU2. Tekan tombol monitor
Pilih Program yang diinginkan
Sebelum komputer dimatikan simpan Data
Matikan komputer
1. Kilk Start2. Klik Shutdown
Matikan stabilizer
Tunggu tampilan di monitor
Tutup Program
Tunggu sampai CPU mati,
tekan juga tombol monitor
KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM
Laboratorium merupakan kelengkapan sebuah program studi yang digunakan untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan dan pemakaian bahan maupun peralatan analisis (instrumentasi). Dalam penggunaan lanjut, laboratorium merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan praktek mata kuliah dan penelitian ilmiah. Laboratorium dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika para pekerja di dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala aspek yang berpotensi membahayakan para pekerja. Pengendalian juga ditujukan kepada sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja , mesin atau instrumen, dan karakteristik manusia yang menjalankan pekerjaan tersebut maupun orang-orang yang berada di sekelilingnya. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Di samping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja. Bekerja dengan selamat dan aman berarti menurunkan resiko kecelakaan. Walaupun petunjuk keselamatan kerja sudah tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu dijelaskan berulang-ulang agar setiap individu lebih meningkatkan kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium.
Berbagai peristiwa yang pernah terjadi perlu dicatat sebagai latar belakang pentingnya bekerja dengan aman di laboratorium. Sumber bahaya terbesar berasal dari bahan-bahan kimia, oleh sebab itu diperlukan pemahaman mengenai jenis bahan kimia agar yang bekerja dengan bahan-bahan tersebut dapat lebih berhati-hati dan yang lebih penting lagi tahu cara menanggulanginya. Limbah bahan kimia sisa percobaan harus dibuang dengan cara yang tepat agar tidak menyebabkan polusi pada lingkungan. Cara menggunakan peralatan umum dan berbagai petunjuk praktis juga dibahas secara singkat untuk mengurangi kecelakaan yang mungkin terjadi ketika bekerja di Laboratorium. Dengan pengetahuan singkat tersebut diharapkan setiap individu khususnya para asisten dapat bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan kerja mahasiswa di laboratorium dengan sebaik-baiknya (Djulia Onggo,2002).
Dalam pekerjaan sehari-hari petugas laboratorium selalu dihadapkan pada bahaya-bahaya tertentu, misalnya bahaya infeksius, reagensia yang toksik , peralatan listrik maupun gelas yang digunakan secara rutin. Secara garis besar bahaya yang dihadapi dalam laboratorium dapat digolongkan dalam : 1. Bahaya kebakaran dan ledakan dari zat/bahan yang mudah terbakar atau meledak. 2. Bahan beracun, korosif dan kaustik 3. Bahaya radiasi
4. Luka bakar 5. Syok akibat aliran listrik 6. Luka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda tajam 7. Bahaya infeksi dari kuman, virus atau parasit. (Sri Sugihati,2007).
PERATURAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJASetiap negara biasanya mempunyai peraturan tentang keselamatan dan kesehatan keja sendiri-sendiri yang intinya untuk memastikan bahwa setiap karyawan baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja di suatu perusahaan berada dalam kondisi aman dan terlindungi. Satu-satunya perusahaan yang tidak terkena peraturan ini adalah perusahaan yang mempekerjakan dirinya sendiri atau keluarga dekatnya. Pada prinsipnya peraturaan keselamatan dan kesehatan kerja didasarkan pada standar umum yang menyatakan , “bahwa setiap perusahaan harus menyediakan bagi masing-masing karyawannya pekerjaan dan tempat bekerja yang bebas dari hal-hal yang diketahui dapat menyebabkan atau diduga dapat menyebabkan kematian atau cacat fisik yang serius bagi pekerjanya”. Keselamatan kerja dan Hiperkes merupakan lapangan ilmu dan sekaligus praktik dengan pendekatan multidisipliner yang berupaya untuk menerapkan dan mengembangkan teknologi pengendalian dengan tujuan tenaga kerja sehat, selamat, dan produktif, serta dicapainya tingkat keselamatan yang tinggi untuk mencegah kecelakaan.Beberapa ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan Hiperkes dan keselamatan kerja antara lain:
1. Undang-undang No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja. “Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, dan pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama”.
2. Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang ini mengatur tentang keselamatan kerja di segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara yang berada di wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. Di dalam peraturan ini tercakup tentang ketentuan dan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, produk teknis, dan alat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. Tujuan umum dari dikeluarkannya undang-undang ini adalah agar setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan atas keselamatannya, dan setiap sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara aman dan efisien sehingga akan meningkatkan produksi dan produktifitas kerja.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1979 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja. Tujuan pelayanan kesehatan kerja adalah:a. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri dengan
pekerjaanya.b. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari
pekerjaan atau lingkungan kerja.c. Meningkatkan kesehata badan, kondisi mental, dan kemapuan fisik tenaga kerja.d. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang
menderita sakit.4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-02/MEN/1979 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja meliputi:a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja.
b. Pemeriksaan kesehatan berkalac. Pemeriksaan kesehatan khusus.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1976 tentang kewajiban latihan Hiperkes bagi dokter perusahaan.
6. Undang-undang nomor 7 tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagaan dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 03/MEN/1984 tentang mekanisme pengawasan ketenagakerjaan. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja merupakan aplikasi kesehatan di dalam suatu tempat kerja yang menjadi pasien adalah pekerja dan orang-orang yang berada di tempat tersebut.
HAL-HAL YANG DAPAT MENYEBABKAN KECELAKAANTerjadinya kecelakaan kerja dapat disebabkab oleh faktor internal maupun faktor eksternal.Oleh sebab itu kecelakaan kerja merupakan bagian dari kesehatan kerja.Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan akibat dari kerja (Sumakmur,1999).Kecelakaan akibat kerja diklasifikasikan berdasarkan empat macam penggolongan yakni :
a. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan1) Terjatuh2) Tertimpa benda3) Tertumbuk atau terkena benda-benda4) Terjepit oleh benda5) Gerakan yang melebihi kemampuan6) Pengaruh suhu tinggi7) Terkena arus listrik8) Kontak dengan bahan berbahaya atau radiasi
b. Klasifikasi menurut penyebab1) Mesin2) Alat angkut3) Peralatan lain misalnya alat-alat listrik4) Bahan,zat dan radiasi misalnya bahan peledak,gas,zat-zat kimia5) Lingkungan kerja
c. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan1) Patah tulang2) Dislokasi ( keseleo )3) Regang otot ( urat )4) Memar atau luka dalam yang lain5) Amputasi6) Luka di permukaan7) Gegar dan remuk8) Luka bakar9) Keracunan mendadak10) Pengaruh radiasi
d. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh1) Kepala2) Leher3) Badan4) Anggota Atas5) Anggota bawah
6) Banyak tempat(Soekidjo,2003)Ada tiga dasar penyebab terjadinya kecelakaan kerja, yaitu:
1. Terjadi secara kebetulan.Dianggap sebagai kecelakaan dalam arti asli (genuine accident) sifatnya tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali manejemen perusahaan. Misalnya, seorang karyawan tepat berada di depan jendela kaca ketika tiba-tiba seseorang melempar jendela kaca sehingga mengenainya.
2. Kondisi kerja yang tidak aman.Kondisi kerja yang tidak aman merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan. Kondisi ini meliputi faktor-faktor sebagai berikut: a. Peralatan yang tidak terlindungi secara benar.b. Peralatan yang rusak.c. Prosedur yang berbahaya dalam, pada, atau di sekitar mesin atau peralatan gudang
yang tidak aman (sumpek dan terlalu penuh).d. Cahaya tidak memadai, suram, dan kurang penerangan.e. Ventilasi yang tidak sempurna, pergantian udara tidak cukup, atau sumber udara tidak
murni.Pemulihan terhadap faktor-faktor ini adalah dengan meminimalkan kondisi yang tidak aman, misalnya dengan cara membuat daftar kondisi fisik dan mekanik yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Pembuatan cheklist ini akan membantu dalam menemukan masalah yang menjadi penyebab kecelakaan. Meskipun kecelakaan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, akan tetapi ada tempat-tempat tertentu yang mempunyai tingkat kecelakaan kerja tinggi. Kira-kira sepertiga dari kecelakaan industri maupun laboratorium terjadi di sekitar truk forklift, kereta dodorng, dan tempat-tempat angkat junjung barang (Syukri Sahab,1997).
Kegiatan laboratorium sekarang tidak lagi hanya di bidang pelayanan, tetapi sudah mencakup kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan dan penelitian, juga metoda-metoda yang dipakai makin banyak ragamnya; semuanya menyebabkan risiko bahaya yang dapat terjadi dalam laboratorium makin besar. Oleh karena itu usaha-usaha pengamanan kerja di laboratorium harus ditangani secara serius oleh organisasi keselamatan kerja laboratorium. Pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium sasarannya ialah tempat kerja yang aman dan sehat. Untuk itu setiap individu yang bekerja dalam laboratorium wajib mengetahui dan memahami semua hal yang diperkirakan akan dapat menjadi sumber kecelakaan kerja dalam laboratorium, serta memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja tersebut. Kemudian mematuhi berbagai peraturan atau ketentuan dalam menangani berbagai spesimen reagensia dan alat-alat (Sri Sugihati,2007).
MENGHINDARI KECELAKAAN KERJAUntuk mengendalikan suatu proses diperlukan alat penujuk, alat pengendali, dan supaya bahaya dapat diperkecil dibutuhkan juga alat pengaman. Dalam rangka mengendalikan suatu proses, variabel penting yang mudah dikendalikan meliputi, suhu, tekanan, dan konsentrasi. Untuk penunjuk faktor bahaya yang lain, seperti adanya kebocoran gas yang mudah terbakar, gas beracun, atau cairan yang mudah merusak, umumnya masih digunakan panca indera manusia. Kebocoran gas yang mudah terbakar atau berbahaya diketahui dari bau yang khas, atau dapat dipantau dengan menempatkan binatang percobaan seperti tikus, kelinci, dan lain-lainnya.Alat pengendali proses dalam industri berkait langsung dengan keselamatan kerja. Dengan adanya alat pengendali proses, bahaya kebakaran, peledakan, dan keracunan
dapat ditekan sampai batas yang sekecil-kecilnya. Meskipun demikian peran manusia sebagai pengendali masih tetap diperlukan terutama untuk mengawasi faktor-faktor bahaya yang belum diketemukan cara pengendaliannya seperti gas beracun atau gas mudah terbakar lainnya yang bocor dari reaktor.Alat pengaman diperlukan agar kemungkinan timbulnya bahaya dapat diperkecil. Alat pengaman dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengaman alat berbahaya dan pengaman manusia yang melayani alat itu. Proses produksi barang dan jasa dapat mengakibatkan kondisi kritis yang membahayakan sehingga timbul malapetaka major accident dengan dampak yang luas dan sulit ditanggulangi. Dikenal istilah 5 K akibat kecelakaan, yaitu:
1. Kerusakan dan kerugian materi.2. Kekacauan dan disorganisasi.3. Keluhan dan kesedihan.4. Kelainan dan cacat.5. Kematian.
(Soemanto,1990)Kesehatan dan keselamatan fisik serta mental tenaga kerja adalah hal yang utama.
Occupational Safety and Health Act (OSHA) atau Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah membuat organisasi lebih tanggap atas isu kesehatan dan keselamatan. Pertimbangan tradisional atas keselamatan kerja terfokus pada mengurangi atau menghapuskan kecelakaan kerja. Pertimbangan lain adalah pada isu kesehatan yang timbul pada lingkungan kerja yang berbahaya seperti resiko terkena bahan kimia atau teknologi baru. Keamanan tempat kerja juga semakin penting karena kekerasasn tidak jarang terjadi di sini.(Anonim1,2008).Beberapa sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Bahan Kimia.Meliputi bahan mudah terbakar, bersifat racun, korosif, tidak stabil, sangat reaktif,
dan gas yang berbahaya. Penggunaan senyawa yang bersifat karsinogenik dalam industri maupun laboratorium merupakan problem yang signifikan, baik karena sifatnya yang berbahaya maupun cara yang ditempuh dalam penanganannya. Beberapa langkah yang harus ditempuh dalam penanganan bahan kimia berbahaya meliputi manajemen, cara pengatasan, penyimpanan dan pelabelan, keselamatan di laboratorium, pengendalian dan pengontrolan tempat kerja, dekontaminasi, disposal, prosedur keadaan darurat, kesehatan pribadi para pekerja, dan pelatihan. Bahan kimia dapat menyebabkan kecelakaan melalui pernafasan (seperti gas beracun), serapaan pada kulit (cairan), atau bahkan tertelan melalui mulut untuk padatan dan cairan.
Bahan kimia berbahaya dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori yaitu, bahan kimia yang eksplosif (oksidator, logam aktif, hidrida, alkil logam, senyawa tidak stabil secara termodinamika, gas yang mudah terbakar, dan uap yang mudah terbakar). Bahan kimia yang korosif (asam anorganik kuat, asam anorganik lemah, asam organik kuat, asam organik lemah, alkil kuat, pengoksidasi, pelarut organik). Bahan kimia yang merusak paru-paru (asbes), bahan kimia beracun, dan bahan kimia karsinogenik (memicu pertumbuhan sel kanker), dan teratogenik.
2. Bahan-bahan Biologis.Bakteri, jamur, virus, dan parasit merupakan bahan-bahan biologis yang sering
digunakan dalam industri maupun dalam skala laboratorium. Pada golongan ini bukan hanya organisme saja, tetapi juga semua bahan biokimia, termasuk di dalamnya gula sederhana, asam amino, dan substrat yang digunakan dalam proses industri. Penanganan dalam penyimpanan, proses, maupun pembuangan bahan biologis ini perlu mendapatkan
ketelitian dan kehati-hatian, mengingat gangguan kontaminasi akibat organisme dapat menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh yang serius pada karyawan atau tenaga kerja.
3. Aliran ListrikPenggunaan peralatan dengan daya yang besar akan memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan kerja.
4. Ionisasi RadiasiIonisasi radiasi dapat dikeluarkan dari peralatan semacam X-ray difraksi atau radiasi
internal yang digunakan oleh material radioaktif yang dapat masuk ke dalam badan manusia melalui pernafasan, atau serapan melalui kulit. Non-ionisasi radiasi seperti ultraviolet, infra merah, frekuensi radio, laser, dan radiasi elektromagnetik dan medan magnet juga harus diperhatikan dan dipertimbangkan sebagai sumber kecelakaan kerja.
5. Mekanik.Walaupun industri dan laboratorium moderen lebih didominasi oleh peralatan yang
terkontrol oleh komputer, termasuk didalamnya robot pengangkat benda berat, namun demikian kerja mekanik masih harus dilakukan. Pekerjaan mekanik seperti transportasi bahan baku, penggantian peralatan habis pakai, masih harus dilakukan secara manual, sehingga kesalahan prosedur kerja dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Peralatan keselamatan kerja seperti helmet, sarung tangan, sepatu, dan lain-lain perlu mendapatkan perhatian khusus dalam lingkup pekerjaan ini.
6. Api.Hampir semua laboratorium atau industri menggunakan bahan kimia dalam berbagai
variasi penggunaan termsuk proses pembuatan, pemformulaan atau analisis. Cairan mudah terbakar yang sering digunakan dalam laboratorium atau industri adalah hidrokarbon. Bahan mudah terbakar yang lain misalnya pelarut organik seperti aseton, benzen, butanol, etanol, dietil eter, karbon disulfida, toluena, heksana, dan lain-lain. Para pekerja harus berusaha untuk akrab dan mengerti dengan informasi yang terdapat dalam Material Safety Data Sheets (MSDS). Dokumen MSDS memberikan penjelasan tentang tingkat bahaya dari setiap bahan kimia, termasuk di dalamnya tentang kuantitas bahan yang diperkenankan untuk disimpan secara aman.
Sumber api yang lain dapat berasal dari senyawa yang dapat meledak atau tidak stabil. Banyak senyawa kimia yang mudah meledak sendiri atau mudah meledak jika bereaksi dengan senyawa lain. Senyawa yang tidak stabil harus diberi label pada penyimpanannya. Gas bertekanan juga merupakan sumber kecelakaan kerja akibat terbentuknya atmosfer dari gas yang mudah terbakar.
7. Suara (kebisingan).Sumber kecelakaan kerja yang satu ini pada umumnya terjadi pada hampir semua
industri, baik industri kecil, menengah, maupun industri besar. Generator pembangkit listrik, instalasi pendingin, atau mesin pembuat vakum, merupakan sekian contoh dari peralatan yang diperlukan dalam industri. Peralatan-peralatan tersebut berpotensi mengeluarkan suara yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan kerja. Selain angka kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin, para pekerja harus memperhatikan berapa lama mereka bekerja dalam lingkungan tersebut. Pelindung telinga dari kebisingan juga harus diperhatikan untuk menjamin keselamatan kerja.
(Soemanto,1990)DAFTAR PUSTAKA Anonim1.2008.migas indonesia online.com.aktivitas manajemen sumber daya
manusia.(7 april 2008). Soekidjo.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar .Jakarta : PT.
Rineka Cipta. Soemanto.1990. Keselamatan Kerja Dalam Laboratorium. Jakarta:PT.Gramedia.
Sri Sugihati.2005. Cermin Dunia Kedokteran No.154. Pusat enelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Sumakmur.1999.Hugiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.Jakarta : CV .Masagung.
Syukri Sahab MS. 1997. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja,. Jakarta: PT. Sumber Daya Manusia.
STANDAR KESELAMATAN KERJALAB. KOMPUTER TERAPANDAN LAB . SIG & PJ DIGITAL
LABORATORIUM GEOGRAFI FIS UNNES
A. PENCEGAHAN
1. Kemungkinan terjadi kebakaran dari konsluiting listrik, maka pastikan peralatan listrik dalam kondisi aman dipakai.
2. Matikan (posisi saklar “off”) listrik setelah tidak dipakai.
3. Jangan meninggalkan ruangan dengan kondisi komputer, AC, kipas angin dll. dalam keadaan hidup.
4. Jauhkan bahan-bahan / peralatan dari sumber api.
B. PENANGANAN
Jika sampai terjadi kebakaran, langkah yang diambil sebagai berikut.
1. Matikan sumber arus listrik dengan menekan “off” saklar atau mencabut stop kontak.
2. Ambil dan semprotkan tabung gas pemadam atau siram/semprotkan air (hydrant).
3. Ambil pasir basah dan taburkan ditempat api.
4. Jika api tak terkendali, panggil Pemadam Kebakaran dengan telepon 760-5871 / 760-7076.
Semarang, 01 Januari 2012 Kepala Lab. Geografi
Drs. Sriyono, M. Si. NIP. 19631217 198803 1
002
STANDAR KESELAMATAN KERJALAB. TANAH
LABORATORIUM GEOGRAFI FIS UNNES
A. PENCEGAHAN
1. Kemungkinan terjadi kebakaran dari consluiting listrik saat pemakaian oven specimen tanah, maka pastikan peralatan listrik dalam kondisi aman dipakai.
2. Matikan (posisi saklar “off”) listrik setelah tidak dipakai.
3. Jangan meninggalkan ruangan dengan kondisi oven ataupun peralatan lain yang bersambungan dengan arus listrik dalam keadaan hidup.
4. Kemungkinan terjadi kecelakaan karena percikan larutan kimia (HCl, H2O2, Alfa-Alfa Bipiridil), harap berhati-hati saat membuka botol dan pakai pelindung tangan.
5. Jauhkan bahan-bahan / peralatan dari sumber api.
B. PENANGANAN
Jika sampai terjadi kebakaran dan/ percikan larutan kimia, langkah yang diambil sebagai berikut.
1. Matikan sumber arus listrik dengan menekan “off” saklar atau mencabut stop kontak.
2. Ambil dan semprotkan tabung gas pemadam atau siram/semprotkan air (hydrant).
3. Ambil pasir basah dan taburkan ditempat api.
4. Jika api tak terkendali, panggil Pemadam Kebakaran dengan telepon 760-5871 / 760-7076.
5. Apabila terjadi kecelakaan karena percikan larutan kimia berbahaya tersebut di atas mengenai anggota badan, agar segera basuh dan cuci dengan air sabun.
Semarang, 01 Januari 2012 Kepala Lab. Geografi
Drs. Sriyono, M. Si.
NIP. 19631217 198803 1 002
STANDAR KESELAMATAN KERJALAB. GEOLOGI-GEOMORFOLOGI
LABORATORIUM GEOGRAFI FIS UNNES
A. PENCEGAHAN
1. Kemungkinan terjadi kecelakaan saat analisis sifat fisik dan jenis batuan,
karena percikan larutan kimia (HCl, H2O2, Alfa-Alfa Bipiridil dan sejenisnya)
mengenai anggota badan, harap berhati-hati saat membuka botol dan pakai
pelindung tangan. Selain itu juga hati-hati terkena serpihan batuan yang
pecah/hancur karena proses pentorehan kekerasan batuan.
2. Amankan bahan-bahan / peralatan laboratorium dari hiruk-pikuk para
mahasiswa lain yang sama-sama sedang melaksanakan kegiatan praktikum
tersebut.
B. PENANGANAN
Jika sampai terjadi insiden percikan larutan kimia dan/ goresan serpihan batuan pada anggota badan , langkah yang diambil sebagai berikut./
1. Apabila terjadi kecelakaan karena percikan larutan kimia berbahaya tersebut di
atas mengenai anggota badan, agar segera basuh dan cuci dengan air sabun.
2. Selain itu apabila terjadi goresan serpihan batuan pada anggota badan, agar
segera bersihkan bagian yang luka dengan air bersih atau larutan pembersih
luka kemudian tetesi larutan disinfektan yang tersedia (PPPK) di laboratorium
Geografi.
Semarang, 01 Januari 2012 Kepala Lab. Geografi
Drs. Sriyono, M. Si. NIP. 19631217 198803 1
002
STANDAR KESELAMATAN KERJA
LAB. KARTOGRAFI
LABORATORIUM GEOGRAFI FIS UNNES
A. PENCEGAHAN
1. Kemungkinan terjadi kecelakaan saat menggambar peta dengan table blad,
berupa pecahnya kaca pengebladan, maka perlu kehati-hatian mahasiswa
(jangan ada tekanan badan/tangan yang berat mengenai kaca table blad).
2. Amankan bahan-bahan / peralatan laboratorium yang rentan dari hiruk-pikuk
para mahasiswa lain yang sama-sama sedang melaksanakan kegiatan
praktikum kartografi.
B. PENANGANAN
Jika sampai terjadi insiden pecahnya kaca table blad atau alat lainnya dan melukai anggota badan, langkah yang diambil sebagai berikut.
Apabila terjadi kecelakaan karena pecahnya kaca (serpihan berbahaya)
tersebut di atas mengenai anggota badan, agar segera basuh dan cuci dengan
air pembersih/sabun. Kemudian tetesi/olesi larutan/cairan disinfektan yang
tersedia (PPPK) di laboratorium Geografi.
Semarang, 01 Januari 2012 Kepala Lab. Geografi
Drs. Sriyono, M. Si. NIP. 19631217 198803 1
002
STANDAR KESELAMATAN KERJALAB. KOSMOGRAFI DAN
INTERPRETASI PENGINDERAAN JAUHLABORATORIUM GEOGRAFI FIS UNNES
A. PENCEGAHAN
1. Kemungkinan terjadi mata sakit/lelah dan pusing karena kesalahan presesi
objek foto udara atau citra penginderaan jauh terhadap alat stereoskop saat
menganalisis dan menginterpretasinya.
2. Letakkan objek foto udara / citra penginderaan jauh di bawah stereoskop
secara benar dan tepat (sesuai petunjuk/pedoman manualnya).
B. PENANGANAN
Jika sampai terjadi insiden kesalahan presesi penglihatan objek foto udara atau
citra penginderaan jauh, maka langkah yang perlu diambil sebagai berikut.
1. Letakkan atau posisikan objek foto udara / citra penginderaan jauh sesuai
aturan petunjuk pada manual. Apabila terjadi masih belum bisa mempresisikan
penglihatan dalam menginterpretasi objek tersebut, maka segera konsultasikan
pada dosen pengampu/pembimbing praktikum.
2. Bagi para mahasiswa praktikan yang mengalami mata sakit dan kepala
pening/pusing, disarankan istirahat atau berhenti sejenak untuk merilekskan
ketegangan syaraf mata.
Semarang, 01 Januari 2012 Kepala Lab. Geografi
Drs. Sriyono, M. Si. NIP. 19631217 198803 1 002
PERATURAN PENGGUNAAN LAB. KOMPUTER TERAPANLABORATORIUM GEOGRAFI FIS UNNES
1. Meminta ijin membuka ruang dan mempersiapkan perangkat komputer kepada Laboran.
2. Tidak diperkenankan memasuki dan memanfaatkan ruang laboratorium komputer jika tidak berkepentingan dengan kegiatan praktikum (kegiatan praktikum terjadwal).
3. Tempatkan tas, buku dan barang milik pribadi pada tempat yang telah tersedia.
4. Bekerja / belajar dengan tertib dan tenang (tidak bersuara gaduh).5. Tekan saklar arus listrik pada posisi “on” terlebih dahulu sebelum
menghidupkan stabilizer (UPS), baru kemudian hidupkan komputer.6. Pada setiap pekerjaan praktik, harap membuat folder tersendiri untuk
menyimpan file agar mempermudah pengecekan dan penilaian dosen (pada tugas yang bersangkutan).
7. Dilarang mengubah system panel, setting maupun program komputer yang telah ada.
8. Dilarang mengcopy data maupun program komputer tanpa seijin dosen pengampu praktikum yang bersangkutan.
9. Dilarang makan, minum, merokok dan sejenisnya, karena dapat mengganggu suasana kerja praktik.
10. Setelah usai menggunakan kegiatan di lab ini, tempat dan kursi harap ditata kembali seperti kondisi semula (bersih dan rapi).
11. Matikan computer sesuai prosedur yang ada dan perangkat komputer selalu dalam keadaan lengkap (utuh) seperti semula saat memasuki ruangan.
12. Lapor kepada dosen pengampu dan / Laboran untuk segera menutup dan mengunci ruangan lab komputer.
Semarang, 01 Januari 2012Kepala Laboratorium Geografi
Drs. Sriyono, M. Si.NIP. 19631217 198803 1 002
PERATURAN PENGGUNAAN LAB. TANAHLABORATORIUM GEOGRAFI FIS UNNES
1. Meminta ijin membuka ruang dan mempersiapkan perangkat alat praktikum geografi (ilmu) tanah kepada Laboran.
2. Tidak diperkenankan memasuki dan memanfaatkan ruang laboratorium tanah jika tidak berkepentingan dengan kegiatan praktikum (kegiatan praktikum terjadwal) atau kegiatan analisis sampel data penelitian/skripsi.
3. Tempatkan tas, buku dan barang milik pribadi pada tempat yang telah tersedia.
4. Lakukan pengisian daftar peminjaman/pemakaian alat lab tanah yang akan digunakan dan presensi (tulis daftar hadir) saat akan mulai kegiatan praktikum.
5. Mempersiapkan peralatan sesuai yang dibutuhkan dan menempatkan diri pada posisi sesuai tempat peralatan yang ada di laboratorium tanah.
6. Bekerja / belajar dengan tertib dan tenang (tidak bersuara gaduh).7. Kontrol dahulu panel-panel dan/ tombol peralatan apa sudah pada posisi
“on” (sklar listrik maupun peralatan yang akan digunakan).8. Pada setiap pekerjaan praktik, harap membuat file laporan praktik,
kemudian dikoordinir pengumpulannya kepada asisten atau komting agar mempermudah pengecekan dan penilaian dosen (pada tugas yang bersangkutan).
9. Dilarang mengubah posisi alat, system panel, maupun setting peralatan praktikum tanah yang telah ada.
10. Satu rombel praktikum harus bertanggungjawab atas kerusakan alat oleh sebab kelalaian dalam kegiatan praktikum.
11. Dilarang makan, minum, merokok dan sejenisnya, karena dapat mengganggu suasana kerja praktik.
12. Setelah usai menggunakan kegiatan di lab ini, tempat dan kursi harap ditata kembali seperti kondisi semula (bersih dan rapi).
13. Matikan arus listrik pada alat oven specimen tanah, kipas angin dan sejenisnya dan perangkat peralatan praktikum pastikan selalu dalam keadaan lengkap (utuh) seperti semula saat memasuki ruangan.
14. Lapor kepada dosen pengampu dan / Laboran untuk segera menutup dan mengunci ruangan laboratorium tanah.
Semarang, 01 Januari 2012Kepala Laboratorium Geografi
Drs. Sriyono, M. Si.NIP. 19631217 198803 1 002
PERATURAN PENGGUNAAN LAB. KARTOGRAFILABORATORIUM GEOGRAFI FIS UNNES
1. Meminta ijin membuka ruang dan mempersiapkan perangkat alat praktikum geografi (ilmu) tanah kepada Laboran.
2. Tidak diperkenankan memasuki dan memanfaatkan ruang laboratorium tanah jika tidak berkepentingan dengan kegiatan praktikum (kegiatan praktikum terjadwal) atau kegiatan analisis sampel data penelitian/skripsi.
3. Tempatkan tas, buku dan barang milik pribadi pada tempat yang telah tersedia.
4. Lakukan pengisian daftar peminjaman/pemakaian alat lab tanah yang akan digunakan dan presensi (tulis daftar hadir) saat akan mulai kegiatan praktikum
5. Bekerja / belajar dengan tertib dan tenang (tidak bersuara gaduh).6. Mempersiapkan peralatan sesuai yang dibutuhkan dan menempatkan diri
pada posisi sesuai tempat peralatan yang ada di laboratorium kartografi.7. Kontrol dahulu panel-panel dan/ tombol peralatan apa sudah pada posisi
“on” (sklar listrik maupun peralatan table blad yang akan digunakan).8. Pada setiap pekerjaan praktik, harap membuat file catatan untuk
menyusun laporan agar mempermudah pengecekan dan penilaian dosen (pada tugas yang bersangkutan).
9. Dilarang mengubah posisi alat, system panel, maupun setting peralatan praktikum kartografi yang telah ada.
10. Dilarang makan, minum, merokok dan sejenisnya, karena dapat mengganggu suasana kerja praktikum.
11. Setelah usai menggunakan kegiatan di lab ini, tempat dan kursi harap ditata kembali seperti kondisi semula (bersih dan rapi).
12. Matikan arus listrik pada alat table blad, kipas angin dan sejenisnya, serta perangkat peralatan praktikum pastikan selalu dalam keadaan lengkap (utuh) seperti semula saat memasuki ruangan.
13. Lapor kepada dosen pengampu dan / Laboran untuk segera menutup dan mengunci ruangan laboratorium tanah.
Semarang, 01 Januari 2012Kepala Laboratorium Geografi
Drs. Sriyono, M. Si.NIP. 19631217 198803 1 002
PERATURAN PENGGUNAAN LAB. KARTOGRAFILABORATORIUM GEOGRAFI FIS UNNES
1. Meminta ijin membuka ruang dan mempersiapkan perangkat alat praktikum geografi (ilmu) tanah kepada Laboran.
2. Tidak diperkenankan memasuki dan memanfaatkan ruang laboratorium tanah jika tidak berkepentingan dengan kegiatan praktikum (kegiatan praktikum terjadwal) atau kegiatan analisis sampel data penelitian/skripsi.
3. Tempatkan tas, buku dan barang milik pribadi pada tempat yang telah tersedia.
4. Bekerja / belajar dengan tertib dan tenang (tidak bersuara gaduh).5. Mempersiapkan peralatan sesuai yang dibutuhkan dan menempatkan diri
pada posisi sesuai tempat peralatan yang ada di laboratorium kartografi.6. Kontrol dahulu panel-panel dan/ tombol peralatan apa sudah pada posisi
“on” (sklar listrik maupun peralatan table blad yang akan digunakan).7. Pada setiap pekerjaan praktik, harap membuat file catatan untuk
menyusun laporan agar mempermudah pengecekan dan penilaian dosen (pada tugas yang bersangkutan).
8. Dilarang mengubah posisi alat, system panel, maupun setting peralatan praktikum kartografi yang telah ada.
9. Dilarang makan, minum, merokok dan sejenisnya, karena dapat mengganggu suasana kerja praktikum.
10. Setelah usai menggunakan kegiatan di lab ini, tempat dan kursi harap ditata kembali seperti kondisi semula (bersih dan rapi).
11. Matikan arus listrik pada alat table blad, kipas angin dan sejenisnya, serta perangkat peralatan praktikum pastikan selalu dalam keadaan lengkap (utuh) seperti semula saat memasuki ruangan.
12. Lapor kepada dosen pengampu dan / Laboran untuk segera menutup dan mengunci ruangan laboratorium tanah.
Semarang, 01 Januari 2012Kepala Laboratorium Geografi
Drs. Sriyono, M. Si.
NIP. 19631217 198803 1 002
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIRPEMINJAMAN ALAT DAN PERMINTAAN BAHAN DI LABORATORIUM GEOGRAFI
No. DokumenFM-03-AKD-23
No. Revisi01
Hal1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Nama Mata Kuliah Praktik :
Dosen Pengampu :
Waktu Praktik/ Ruang :
No Nama Alat / Bahan Jumlah Satuan Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Semarang. ...........................
Mengetahui Peminjam
Pengampu Praktikum
(.....................................) (......................................)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIRJADWAL PENGGUNAAN LABORATORIUM GEOGRAFI UNTUK PRAKTIKUM
No. DokumenFM-04-AKD-23
No. Revisi01
Hal1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
Laboratorium :
…………………….
Sub Laboratorium :
……………………. Jurusan/Fakultas :
………………………
Semester/Tahun
: .......................
.
No Hari Jam Nama Praktikum Dosen Pengampu
Rombel
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Mengetahui
Kepala Laboratorium
Geografi
Drs. Sriyono, M. Si.
NIP. 19631217 198803 1 002
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIRKESIAPAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM LABORATORIUM GEOGRAFI
No. DokumenFM-02-AKD-23
No. Revisi01
Hal1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
No Nama Alat / Bahan Jumlah Satuan Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Semarang, ................................... Kepala Laboratorium Geografi
Drs. Sriyono, M. Si.NIP. 19631217 198803 1 002