HAMBATAN PERTUMBUHAN PROBIOTIK STRAIN ... pihak yang terlibat dan telah membantu penulis dalam...
Transcript of HAMBATAN PERTUMBUHAN PROBIOTIK STRAIN ... pihak yang terlibat dan telah membantu penulis dalam...
HAMBATAN PERTUMBUHAN PROBIOTIK STRAIN
Lactobacillus acidophilus OLEH ANTIBIOTIK
METRONIDAZOL BERDASARKAN PERBEDAAN
WAKTU PEMBERIAN SECARA IN VITRO
Skripsi
I WAYAN SUDIASMARA
1108505040
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
Lembar Pengesahan
HAMBATAN PERTUMBUHAN PROBIOTIK STRAIN
Lactobacillus acidophilus OLEH ANTIBIOTIK
METRONIDAZOL BERDASARKAN PERBEDAAN
WAKTU PEMBERIAN SECARA IN VITRO
Skripsi
Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm) di
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Oleh
I WAYAN SUDIASMARA
NIM. 1108505040
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Dewa Ayu Swastini, S.F., M.Farm., Apt. Putu S.Yustiantara, S.Farm., M.Si.,Apt.
NIP. 197905162006042002 NIP.
Mengesahkan:
Ketua Jurusan Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Dr. rer. nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., Apt.
NIP. 196804201994021001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hambatan
Pertumbuhan Probiotik Strain Lactobacillus acidophilus oleh Antibiotik
Metronidazol Berdasarkan Perbedaan Waktu Pemberian Secara In Vitro”
tepat pada waktunya.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, saran, dan bimbingan
dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. A. A. Gde Raka Dalem, M.Sc (Hons), selaku Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.
2. Dr. rer. nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., Apt., selaku Ketua
Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana.
3. Dewa Ayu Swastini, S.F., M.Farm., Apt., selaku dosen pembimbing I
yang telah membantu dalam membimbing serta tak hentinya memberikan
semangat dan dukungan hingga akhir penyusunan proposal ini.
4. Putu Sanna Yustiantara, S.Farm., M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing II
yang juga telah banyak membimbing demi kelancaran penyusunan
proposal ini.
5. Ibu Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.si., Apt., selaku penguji tugas
akhir. Terima kasih atas saran dan arahannya.
6. Ni Luh Putu Vidya Paramita, S.Farm., M.sc., Apt., selaku penguji tugas
akhir. Terima kasih atas saran dan arahannya.
7. Ni Putu Linda Laksmiani, S.Farm., M.sc., Apt., selaku penguji tugas akhir.
Terima kasih atas saran dan arahannya.
8. Seluruh dosen pengajar beserta staf/pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana yang telah
banyak membantu penulis.
9. Ibu Ni Wayan Nursini, S.Tp., M.P., selaku staf UPT Laboratorium
Terpadu Biosains dan Bioteknologi Universitas Udayana yang telah
membimbing, memberikan saran serta motivasi kepada penulis.
10. Orang tua yang sangat saya cintai dan hormati, Alm. I Nengah Suelen Bsc.
dan Ni Ketut Deliani yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, adik
Ni Made Widiadnyani, yang selalu memberi motivasi dan dukungan.
11. Tim seperjuangan penulis, Krisna, Agung, dan Tiara yang banyak
membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
12. Seluruh mahasiswa jurusan Farmasi, kak Arya, kak Lia, kak Wida, kak
Ages, kak Wahyu, kak Yuda, dan kak Ade. Anggota Ton 7 yaitu Yunita
(Unik), Fatwa, Indra, Maitri, Dayu Dewi, Risma, dan GeJe yang selalu
memberi semangat dan mengingatkan saya dalam berbagai hal. Kepada
teman-teman yaitu Krisna, Prima, Dewa, Dwi, Sastra, Jeffry, Buntil, Indra,
Agung, Andre, Sami, Ari, Roni, Redika, West, Butet, dan Yogi yang
selalu menemani disaat suka maupun duka. Teman d lab biosain, kak
Gung de, Wulan, Adiel, Banu, Gus Ari, dan Gus Nadi.
13. Teman terdekat Ni Made Ria Andini yang dari awal telah memberikan
bantuan, motivasi, perhatian, semangat, pengertian, kesabaran, dan doa
dalam segala kondisi selama penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan
banyak terima kasih.
14. Semua pihak yang terlibat dan telah membantu penulis dalam penyusunan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun sehingga di masa yang akan datang dapat menjadi lebih baik. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan.
Bukit Jimbaran, 3 Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….... i
LEMBAR PENGESAHAN..…………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR….…………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. v
DAFTAR TABEL……………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………. ………... viii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. ix
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH………………………………… .... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang………………………………………………... 1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………….. 3
1.3. Tujuan Penelitian……………………………………………... 4
1.4. Manfaat Penelitian……………………………………………. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi dan Prevalensi Diare.………………………………... 5
2.2. Diare Akut……………………………………………………. 5
2.2.1.Patofisiologi diare akut karena infeksi…………………. 6
2.2.2.Terapi diare akut karena infeksi………………………... 7
2.3. Antibiotik.……………………………………………………. 8
2.4. Metronidazol…………………………………………………. 9
2.5. Probiotik ……………………………………………………... 11
2.6. Lactobacillus acidophilus.…………………………………… 12
2.7. Metode Difusi Cakram………………………………………. 14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian………………………………………… 16
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………... 16
3.3. Alat dan Bahan……………………………………………….. 16
3.3.1. Alat…………………………………………………….. 16
3.3.2. Bahan…………………………………………………... 17
3.4. Objek Penelitian……………………………………………… 17
3.5. Variabel Penelitian…………………………………………… 17
3.5.1. Variabel bebas…………………………………………. 17
3.5.2. Variabel terikat………………………………………… 17
3.5.3. Variabel terkendali…………………………………….. 18
3.6. Prosedur Penelitian…………………………………………... 18
3.6.1. Penyegaran isolat bakteri Lactobacillus acidophilus
pada media MRS broth………………………………… 18
3.6.2. Uji konfirmasi isolat bakteri asam laktat………………. 18
3.6.3. Uji hambatan pertumbuhan probiotik oleh
antibiotik..……………………………………………… 19
3.6.4. Pengamatan dan pengukuran zona bening.......………… 22
3.7. Analisis Data…………………………………………………. 22
3.8. Skema Penelitian...…………………………………………… 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Penyegaran Isolat Bakteri Lactobacillus Acidophilus pada
Media MRS Broth……………………………………………. 24
4.2. Hasil Uji Konfirmasi Isolat Bakteri Asam Laktat……………. 26
4.3. Hasil Uji Hambatan Pertumbuhan Probiotik
oleh Antibiotik.………………………………………………. 28
4.4. Pengamatan dan Pengukuran Zona Bening …………………. 30
4.5. Analisis Data……………………………….………………… 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan…………………………………………………... 35
5.2. Saran……………………………………………...………….. 35
DAFTAR PUSTAKA...……………………………………………………... 36
LAMPIRAN..........................………………………………………………... 40
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Antibiotik Empiris untuk Diare Infeksi Bakteri.………………… 8
Tabel 2.2. Presentase Kejadian Diare Akibat Pengobatan Antibiotik.……… 9
Tabel 3.1. Perlakuan Masing-masing Kelompok…………………………… 19
Tabel 3.2. Kategori Kekuatan Aktivitas Antibakteri Metronidazol………… 21
Tabel 4.1. Pengukuran Zona Bening Masing-masing Kelompok…………... 31
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Ragam Jenis Bentuk Batang Lactobacillus…………………….. 13
Gambar 3.1. Skema Penelitian……………………….………………………. 23
Gambar 4.1. Pertumbuhan Lactobacillus acidophilus pada media
MRS broth.……………………….……………………………. 25
Gambar 4.2. Streak for single colony pada media MRS Agar………………. 25
Gambar 4.3. Bentuk Lactobacillus acidophilus yang tampak berbentuk
batang dan berwarna ungu dibawah mikroskop dengan
perbesaran 1000 kali…………………………………………… 27
Gambar 4.4. Pembagian Kelompok Perlakuan dalam Pengujian …………… 29
Gambar 4.5. Hasil Pengamatan Zona Bening dalam Sekali Pengulangan...… 30
Gambar 4.6. Diagram Perbandingan Nilai Zona Hambat pada
Masing-masing Kelompok Perlakuan…………………………. 32
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Sterilisasi Alat……………………………….…………………. 40
Lampiran 2. Pembuatan Larutan Gliserol 30% Steril………………………... 41
Lampiran 3. Pembuatan Media……………………………………………..... 42
Lampiran 4. Pembuatan Larutan Antibiotik………………………………..... 43
Lampiran 5. Analisis Perbedaan………….………………………………..... 45
Lampiran 6. Uji Asumsi dan Persyaratan…………………………………..... 46
Lampiran 7. Gambar-gambar Zona Bening..……………………………….... 47
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
BAL : Bakteri Asam Laktat
Genus : Salah satu bentuk pengelompokan dalam klasifikasi
makhluk hidup yang lebih rendah dari familia.
Homeostasis : Suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang
dialaminya.
Homofermentatif : Fermentasi bakteri asam laktat yang hanya
menghasilkan asam laktat sebagai produknya.
Inokulasi : Kegiatan pemindahan mikroorganisme dari tempat
atau sumber asalnya ke media yang baru dengan
tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan aseptis.
Immunocompromised : Kondisi abnormal di mana kemampuan sistem imun
seseorang untuk melawan infeksi menurun.
Isolat : Kelompok individu yang dipisahkan oleh batasan
geografis, genetik, ekologis, sosial atau buatan yang
mencegah perkawinan dengan individu lain di luar
batasan tadi.
Mikroflora : Istilah yang menggambarkan berbagai macam
mikroorganisme seperti bakteri dan fungi yang
merupakan penghuni tetap dari bagian-bagian tubuh
tertentu khususnya kulit dan usus besar.
Patogen : Agen atau mikroorganisme penyebab penyakit.
Reprodusibel : Percobaan yang mendapatkan hasil yang sama
walaupun dilakukan pada tempat (laboratorium),
operator, dan peralatan yang berbeda.
Resisten : Mikroorganisme yang mampu menahan efek obat
yang mematikan terhadap sebagian besar anggota
spesiesnya.
Resistensi : Kemampuan alami suatu organisme untuk menjadi
tidak terpengaruh oleh agen berbahaya yang ada
pada lingkungannya.
Strain/Galur : Kelompok organisme dalam suatu spesies yang
ditandai dengan beberapa sifat yang khas.
Streak for single colony : Metode untuk memisahkan mikroorganisme menjadi
koloni tunggal dengan cara menggoreskan isolat
pada media agar.
Toksin : Zat yang dihasilkan oleh organisme hidup (tanaman,
hewan dan bakteri tertentu) yang beracun bagi
manusia.
ABSTRAK
Angka kesakitan diare di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Jumlah kematian tertinggi terjadi pada anak. Diare yang paling sering menyerang anak adalah diare akut karena infeksi, dan antibiotik diberikan untuk mengeliminasi penyebab infeksi. Antibiotik yang diberikan biasanya tidak bekerja spesifik pada bakteri penyebab diare, sehingga dapat menyebabkan kematian mikroflora usus normal dan dapat memperpanjang episode diare akut. Pemberian probiotik bertujuan untuk menjaga keseimbangan mikroflora usus normal. Probiotik dan antibiotik memiliki aksi yang berbeda, namun pada praktek klinis probiotik dan antibiotik sering dikombinasikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan ada atau tidaknya perbedaan hambatan pertumbuhan probiotik oleh antibiotik berdasarkan perbedaan waktu pemberian secara in vitro melalui metode difusi cakram. Dalam pengujian digunakan 4 kelompok, yaitu: kelompok 1 (Pemberian probiotik, 2 jam kemudian diberikan antibiotik), kelompok 2 (Pemberian probiotik dan antibiotik secara bersama), kelompok 3 (Pemberian antibiotik, 2 jam kemudian diberikan probiotik), dan kelompok 4 (kontrol negatif).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan hambatan pertumbuhan probiotik strain Lactobacillus acidophilus oleh antibiotik metronidazol berdasarkan perbedaan waktu pemberian kombinasi antibiotik dan probiotik secara in vitro. Perbedaan waktu pemberian menghasilkan diameter zona hambat yang berbeda bermakna dengan nilai signifikan (P<0,05) dan ketiga kelompok uji memiliki zona hambat yang lebih besar dibandingkan kontrol negatif. Kelompok yang memiliki zona hambat yang paling tinggi adalah kelompok 2, dan kelompok yang memiliki zona hambat yang paling kecil adalah kelompok 3.
Kata Kunci: Diare, Antibiotik, Probiotik, Zona Hambat, In Vitro
ABSTRACT
Morbidity of diarrhea in Indonesia from year to year tends to increase. The highest number of deaths occurred in children. Diarrhea is most often affects children is acute diarrhea due to infection, and antibiotics are given to eliminate the cause of the infection. Antibiotics are usually not given specific work on bacteria that cause diarrhea, which can lead to death of the normal intestinal microflora and can prolong episodes of acute diarrhea. Giving probiotics aim to maintain the balance of normal intestinal microflora. Probiotics and antibiotics have different actions, but in clinical practice often combined probiotics and antibiotics. The purpose of this study was to prove whether or not the difference in growth inhibition of probiotics by antibiotics based on timing differences in vitro by disc diffusion method. In the test used 4 groups: group 1 (Giving probiotics, 2 hours and then given an antibiotic), group 2 (Giving probiotics and antibiotics together), group 3 (antibiotics, 2 hours and then given probiotics), and group 4 (control negative).
The results showed that the difference in growth inhibition of probiotic strains Lactobacillus acidophilus by antibiotic metronidazole is based on differences in the timing of a combination of antibiotics and probiotics in vitro. Timing differences produce different diameters significant inhibition zone with significant values (P <0.05) and the third test group had a greater inhibitory zone compared to the negative control. The group that had the highest inhibition zone is a group 2, and group having the smallest inhibitory zone is the 3 groups. Keywords: Diarrhea, Antibiotics, Probiotics, Inhibition Zone, In Vitro