FUNGI.pdf

8
MIKROBIOLOGI UMUM (FUNGI) NAMA : HASLITA NIM : 60300113024 KELAS :A 2 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2015

description

fungi

Transcript of FUNGI.pdf

  • MIKROBIOLOGI UMUM

    (FUNGI)

    NAMA : HASLITA

    NIM : 60300113024

    KELAS : A2

    JURUSAN BIOLOGI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

    2015

  • A. Pengertian Fungi

    Fungi (diambil dari Bahasa latin

    besar organisme eukaryota yang termasuk juga kedalamnya seperti mikroorganisme yaitu

    kapang dan khamir,dalam taksonomi,fungi di klasifikasikan kedalam kingdom,karena

    memiliki ciri ciri yang berbeda dari hewan maupun tumbuhan,

    organism heterotrof . Mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka

    hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut safrofit. Safrofit menghancurkan

    sisa-sisa tumbuhan dan hewan kompleks, menguraikannya m

    sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan

    kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat menguntungan kita bilamana membusukkan kayu,

    tekstil, makanan dan bahan

    yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel

    banyak).

    B. Morfologi Fungi

    Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir,

    ada pula jamur yang multise

    satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh

    hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan

    semu menjadi tubuh buah.

    Fungi (diambil dari Bahasa latin Fungus yang berarti jamur) merupakan suatu kelompok

    besar organisme eukaryota yang termasuk juga kedalamnya seperti mikroorganisme yaitu

    kapang dan khamir,dalam taksonomi,fungi di klasifikasikan kedalam kingdom,karena

    memiliki ciri ciri yang berbeda dari hewan maupun tumbuhan, fungi

    organism heterotrof . Mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka

    hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut safrofit. Safrofit menghancurkan

    sisa tumbuhan dan hewan kompleks, menguraikannya menjadi zat

    sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan

    kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat menguntungan kita bilamana membusukkan kayu,

    tekstil, makanan dan bahan-bahan lain. Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik

    jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel

    Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir,

    ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai

    satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut

    jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan

    merupakan suatu kelompok

    besar organisme eukaryota yang termasuk juga kedalamnya seperti mikroorganisme yaitu

    kapang dan khamir,dalam taksonomi,fungi di klasifikasikan kedalam kingdom,karena

    atau cendawan adalah

    organism heterotrof . Mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka

    hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut safrofit. Safrofit menghancurkan

    enjadi zat-zat kmia yang lebih

    sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan

    kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat menguntungan kita bilamana membusukkan kayu,

    ompok organisme eukariotik

    jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel

    Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir,

    luler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai

    jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut

    jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan

  • Pada umumnya sel khamir lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang

    paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar. Khamir sangat beragam ukuranya, berkisar

    antara 1 sampai 5 m lebar dan panjangnya dari 5 sampai 30 m atau lebih. Biasanya

    berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola. Setiap spesies

    mempunyai bentuk yang khas. Tubuh atau talus, pada dasarnya memiliki dua bagian:

    miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan

    beberapa filament yang dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5 sampai 10m, dibandingkan

    dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 m. Hifa adalah struktur menyerupai benang

    yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.Dinding ini menyelubungi membran plasma dan

    sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi

    oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati

    ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi,

    adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh

    pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada

    jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang

    merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan

    substrat. Ada tiga macam morfologi hifa, yaitu :

    1. Aseptat atau senosit. Hifa seperti ini tidak mempunyai dinding sekat atau septum.

    2. Septet dengan sel-sel uninukleat. Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang atau sel-sel

    berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori ditengah-tengah yang

    memungkinkan perpindahan nucleus atau sitoplasma dari satu ruang ke ruang lain.

  • Sungguhpun setiap ruang suatu hifa yang bersekat tidak terbatasi oleh suatu membrane

    sebagaimana halnya pada sel yang khas.

    3. Septet dengan sel-sel multinukleat.Septum membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih dari

    satu nucleus dalam setiap ruang. Miselium dapat vegetatif (somatic) atau reproduktif.

    Beberapa hifa dari miselium somatic menembus ke dalam medium untuk mendapatkan zat

    makanan. Miselium reproduksi bertanggung jawab untuk pembentukan spora dan

    biasanya tumbuh meluar ke udara dari mideum.

    C. Penggolongan Fungi

    Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof,

    tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari

    benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang

    disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara

    generatif. Fungi dibagi atas 6 divisio yaitu :

    1. Myxomycotina (Jamur lendir) merupakan jamur yang paling sederhana. Mempunyai 2

    fase hidup, yaitu:

    a) Fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium.

    b) Fase tubuh buah

    Reproduksi: secara vegetatif dengan spora, yaitu sporakembara yang disebut

    myxoflagelata. Contoh spesies : Physarum polycephalum.

  • 2. Oomycotina Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan

    mengandung banyak inti.

    Reproduksi:

    a) Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan sporangium

    dan konidia.

    b) Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya

    tumbuh menjadi individu baru.

    Contoh spesies:

    Saprolegnia sp : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun serangga

    air.

    Phytophora infestans : penyebab penyakit busuk pada kentang.

    3. Ascomycotina

    Anggota kelas ini dicirikan oleh pembentukan askus yang merupakan tempat

    dihasilkannya askospora. Beberapa askomiset membentuk tubuh buah yang melingdungi

    askus bersama askospors.kebanyakan dari spesies ini hidup saprofit. Secara aseksual

    ascomycotina ini memperbanyak diri dengan pembelahan biner melintang dan bertunas.

    Organism ini dapat hidup sebagai saprofit pada selaput-selaput lender pada kebanyakan

    orang tanpa menyebabkan penyakit. Namun demikian, apabila inangnya lemah karena

    suatu penyakit akan menyababkan infeksi.

  • Contoh spesies:

    Sacharomyces cerevisae: sehari-hari dikenal sebagai ragi. berguna untuk membuat

    bir, roti maupun alkohol. Mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2

    dengan proses fermentasi.

    Neurospora sitophila: jamur oncom.

    Peniciliium nojajum dan Penicillium chrysogenum penghasil antibiotika penisilin.

    Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti berguna untuk mengharumkan

    keju.

    Aspergillus oryzae untuk membuat sake dan kecap.

    Claviceps purpurea hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.

    4. Basidiomycotina : dicirikan oleh adanya basidispora yang terbentuk di luar pada ujung

    atau sisi basidium. Basidiomycotina yang banyak dikenal meliputi jamur, jamur papan

    pada pepohonan, dan jamur karat serta jamur gosong. Basidiokraf yang mengandung

    basidia bersama basidiosporanya. Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa

    basidium sebagaibadan penghasil spora. Kebanyalcan anggota spesies berukuran

    makroskopik. Contoh spesies:

    Volvariella volvacea : jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan

    Auricularia polytricha : jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan

    Exobasidium vexans : parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh

    atau blister blight.

    Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun, habitat di daerah

    subtropics.

    Ustilago maydis :jamur api, parasit pada jagung.

    Puccinia graminis :jamur karat, parasit pada gandum.

    5. Deutromycotina : Kelas ini meliputi jamur yang tingkat reproduksinya seksualnya belum

    ditemukan. Sebagian besar jamur yang patogenik pada manusia adalah deuteromycotina.

    Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada

    jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif. Mereka

    seringkali membentuk spora aseksual beberapa macam di spesies yang sama, sehingga

    dapat membantu dalam mengidentifikasikannya di laboratorium. Disamping fase

    saprofitik yang berbentuk miselium, banyak di antaranya mempunyai fase parasitic.

  • Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia

    sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya

    diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina. Banyak

    penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini,

    misalnya : a) Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit, b) Microsporum

    sp, c) Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.

    D. Sitologi

    Dinding sel jamur berbeda dengan dinding sel tumbuhan. Dinding sel jamur bukan terdiri

    atas selulosa, melainkan tersusun oleh zat Kitin. Sel-sel hifa bersepta ada yang berinti satu

    (uni nukleat), berinti dua (binukleat atau dikariotik), atau berinti banyak atau senositik

    (coenocytic). Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,

    misalnyo Sacharomyces cerevisae, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah

    besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Pertumbuhan terjadi dari

    ujung apikal, vesikula apical mengandung bahan dan enzim untuk pembentukan dinding

    hyphal baru. Hifa tua berkurang aktivitas biokoimianya dan banyak mengandung vakuola.

    STRUKTUR SEL

  • Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Hifa

    adalah benang-benang penyusun tubuh jamur. Ada tiga jenis hifa, yaitu stolon (hifa yang

    menjalar dipermukaan substrat), rizoid (hifa yang menembus kedalam substrat dan berfungsi

    sebagi akar), dan sporangiosfor (hifa yang menjulang ke atas dan membentuk sporangium).

    Sporangium adalah struktur atau organ pembentuk spora, disebut juga kotak spora.

    Didalam sporangium dihasilkan sporangiospora atau sering disebut spora saja. Dinding ini

    menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel

    eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai

    pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang

    mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, ada pula hifa yang tidak bersepta atau hifa

    senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak

    diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya

    mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari

    substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

    DAFTAR PUSTAKA

    Campbell, Neil A. Biologi. Jakarta: Erlangga, 2008.

    Gandjar, Indrawati, dkk. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2006.

    Pelczar, Michael J. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press, 1988.

    Suwarno. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen PendidikanNasional, 2009.

    Yuwono, Triwibowo. Biologi Molekuler. Jakarta: Erlangga, 2009.