fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu...

91
BAB I PENDAHULUAN 1.1Sejarah Program Studi Pendidikan Dokter Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dibuka sejak tahun 2016 berdasarkan keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No.126/KPT/I/2016. Program Studi ini merupakan Program Studi Pendidikan Dokter di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam negeri dibawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia. 1.2 Visi Visi Program Studi Pendidikan Dokter UIN Maulana Malik Ibrahim Malang adalah menjadi Program Studi Pendidikan Dokter terkemuka untuk menghasilkan dokter yang memiliki kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional serta memiliki keunggulan dalam mengelola kesehatan haji. 1.3 Misi Misi Program Studi Pendidikan Dokter UIN Maulana Malik Ibrahim Malang adalah: 1. Menyelenggarakan pendidikan dokter yang berkualitas dengan keunggulan dalam pengelolaan kesehatan haji. 1 | UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Transcript of fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu...

Page 1: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Program Studi Pendidikan Dokter

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu

Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dibuka sejak tahun 2016

berdasarkan keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik

Indonesia No.126/KPT/I/2016. Program Studi ini merupakan Program Studi

Pendidikan Dokter di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam negeri dibawah

naungan Kementerian Agama Republik Indonesia.

1.2 Visi

Visi Program Studi Pendidikan Dokter UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

adalah menjadi Program Studi Pendidikan Dokter terkemuka untuk menghasilkan

dokter yang memiliki kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan

kematangan profesional serta memiliki keunggulan dalam mengelola kesehatan

haji.

1.3 Misi

Misi Program Studi Pendidikan Dokter UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang adalah:

1. Menyelenggarakan pendidikan dokter yang berkualitas dengan

keunggulan dalam pengelolaan kesehatan haji.

2. Mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam proses pendidikan tahap

akademik dan profesi.

3. Menyelenggarakan penelitian kedokteran dalam rangka pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, untuk memecahkan

masalah kesehatan lokal, nasional maupun global dengan keunggulan di

bidang kesehatan haji.

1 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 2: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

4. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang kedokteran

dan kesehatan haji yang didasari spirit Islam.

1.4 Tujuan Penyelenggaraan

Tujuan penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang adalah:

1. Terwujudnya lulusan dokter yang berke-Tuhan-an, beretika, kompeten

dan profesional, serta mahir dalam mengelola kesehatan haji.

2. Terwujudnya suasana akademik yang dijiwai nilai-nilai Islam, sehingga

mendukung terbentuknya keluhuran akhlak.

3. Terwujudnya penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi kedokteran, untuk memecahkan masalah kesehatan lokal,

nasional maupun global terutama di bidang kesehatan haji.

4. Terwujudnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang

kedokteran dan kesehatan haji dengan didasari spirit Islam.

1.5 Bidang ilmu yang dikembangkan

Bidang ilmu Program Studi Pendidikan Dokter dan konstelasinya terhadap

bidang ilmu lain pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan UIN

Maulana Malik Ibrahim digambarkan dalam Pohon Ilmu Kedokteran dan

Kesehatan sebagai berikut:

1. Akar, menggambarkan landasan keilmuan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu-ilmu Kesehatan, meliputi (1) Pancasila dan Kewarganegaraan, (2)

Filosofi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, (3) Bahasa Indonesia, (4)

Bahasa Inggris, (5) Bahasa Arab dan (6) Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.

2. Batang, menggambarkan pilar keilmuan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu-ilmu Kesehatan, meliputi (1) Studi Al-Qur’an, (2) Studi Al-Hadist

Studi Fiqh (3) Sejarah Peradaban Islam.

2 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 3: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

3. Cabang, menggambarkan macam-macam bidang ilmu dan integrasi

bidang ilmu tersebut dalam bangunan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-

ilmu Kesehatan, meliputi (1) Ilmu Kedokteran dan (2) Ilmu Kesehatan.

4. Ranting, menggambarkan bidang kajian ilmu, pada ilmu kedokteran

meliputi (1) Prinsip Metode Ilmiah (2) Ilmu Biomedik, (3) Ilmu

Kedokteran Klinik, (4) Ilmu Bioetika dan Humaniora, (4) Ilmu

Kedokteran Komunitas/Kesehatan Masyarakat.

Bidang ilmu yang terdapat di bagian akar dimaksudkan sebagai dasar

untuk mengkaji bidang ilmu di bagian selanjutnya. Pancasila dan

Kewarganegaraan bertujuan mendidik mahasiswa memahami, menghayati dan

mengamalkan Pancasila dengan benar, memberikan pengetahuan tentang

wawasan nusantara, ketahanan nasional, kebijaksanaan dan strategi nasional

untuk menumbuhkan cinta tanah air dan bangsa. Filosofi ilmu Kedokteran dan

Kesehatan akan menumbuhkan motivasi pelayanan kedokteran yang selalu

disertai dimensi kemanusiaan dan ketuhanan sehingga juga akan mendukung

pencapaian aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pembelajaran bahasa, yakni

bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab. Bahasa Indonesia bertujuan

agar mahasiswa mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, khususnya

dalam konteks karya ilmiah. Bahasa Inggris membekali mahasiswa dalam

komunikasi dan memahami referensi kedokteran, bahasa Arab diberikan dalam

konteks kedokteran yang bertujuan memberikan kemampuan komunikasi

sebagai salah satu upaya meningkatkan daya saing. Ilmu sosial budaya dasar

memberikan bekal agar mahasiswa memiliki kepekaan dan empati sosial,

demokratis dan berkeadaban. Jadi bidang ilmu pada bagian akar ini mendukung

area kompetensi profesionalitas yang luhur (Pancasila dan Kewarganegaraan,

Filsafat Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Ilmu Sosial Budaya Dasar), area mawas

diri dan pengembangan diri (Filsafat Ilmu Kedokteran dan Kesehatan) serta area

komunikasi efektif (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab)

3 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 4: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

Bidang ilmu yang terdapat di bagian batang yakni Studi Al-Quran dan Al-

Hadist, Studi Fiqh dan Sejarah Peradaban Islam. Studi Al-Qur’an dan Al-Hadist

bertujuan agar mahasiswa mampu memahami Al-Qur’an dan Hadis Nabi

Muhammad SAW. sebagai sumber hukum dalam Islam, melalui upaya

pemahaman dan penguasaan terhadap konsep tentang ilmu Al-Qur’an dan Hadis

dan nilai-nilai kemanusiaan universal yang terkandung di dalamnya. Studi Fiqh

memberikan pemahaman tentang fiqh dalam kehidupan sehari-hari dan

kontribusi ilmu kedokteran dan kesehatan dalam pembahasan fiqh kontemporer.

Sejarah Peradaban Islam memberikan pemahaman tentang sejarah

perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan dalam peradaban Islam dan

kontribusi Islam pada perkembangan kedokteran dan kesehatan. Jadi bidang

ilmu pada bagian batang ini mendukung tercapainya kompetensi pada area

profesionalitas yang luhur.

Bidang ilmu yang termasuk dalam cabang pohon keilmuan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan yakni Ilmu Kedokteran (Kedokteran Umum

dan Kedokteran Gigi), Ilmu Kesehatan (Keperawatan, Kebidanan, Farmasi,

Kesehatan Masyarakat). Pengelolaan bidang ilmu ini secara terintegrasi dalam

satu bangunan fakultas akan memberikan beberapa keuntungan yakni

penggunaan bersama fasilitas laboratorium sehingga memungkinkan

perkembangan fasilitas yang relevan dan lebih canggih dan akan menumbuhkan

kebersamaan dan kerjasama yang baik bagi dokter dan tenaga kesehatan lain.

Pada bagian ranting pohon, menggambarkan bidang kajian yang menjadi

pokok dari Program Studi Pendidikan Dokter meliputi prinsip-prinsip metode

ilmiah, ilmu biomedik, ilmu kedokteran klinik, ilmu humaniora, ilmu kedokteran

komunitas yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia.

Prinsip-prinsip metode ilmiah meliputi metodologi penelitian, filsafat ilmu,

berpikir kritis, biostatistik dan evidence-based medicine. Ilmu biomedik meliputi

Anatomi, Biokimia, Histologi, Biologi Sel dan Molekuler, Fisiologi, Mikrobiologi,

Imunologi, Parasitologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik, dan Farmakologi. Ilmu

biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik

4 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 5: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

sehingga mahasiswa mempunyai pengetahuan yang cukup untuk memahami

konsep dan praktik kedokteran klinik. Ilmu Humaniora meliputi Psikologi

Kedokteran, Sosiologi Kedokteran, Agama, Etika dan Hukum Kedokteran, Bahasa,

Pancasila dan Kewarganegaraan. Ilmu Kedokteran Klinik meliputi Ilmu Penyakit

Dalam beserta cabangnya, Ilmu Bedah, Ilmu Penyakit Anak, Ilmu Kebidanan dan

Kandungan, Ilmu Penyakit Syaraf, Ilmu Kesehatan Jiwa, Ilmu Kesehatan Kulit dan

Kelamin, Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorokan,

Radiologi, Anestesiologi, Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Ilmu

Kedokteran Komunitas meliputi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Kedokteran

Pencegahan, Epidemiologi, Ilmu Kesehatan Kerja, Ilmu Kedokteran Keluarga,

serta Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Keseluruhan bidang ilmu tersebut

diajarkan secara terintegrasi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Diagram relasi antar bidang kajian ilmu dijelaskan melalui filosofi pohon

ilmu seperti di bawah ini:

Gambar 1.1 Rumpun keilmuan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu kesehatan

5 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 6: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI

2.1 Pimpinan Fakultas

Dekan adalah pimpinan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan,

sebagai penanggung jawab tertinggi di tingkat fakultas dan bertanggung

jawab langsung kepada Rektor.

Dalam melaksanakan tugas, Dekan dibantu oleh 3 (tiga) Wakil Dekan yang

terdiri atas : Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil Dekan Bidang Administrasi

Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK), dan Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama.

2.2 Senat Fakultas

Senat fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di tingkat

fakultas yang memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan

peraturan universitas untuk fakultas yang bersangkutan. Senat Fakultas

terdiri atas para guru besar, pimpinan fakultas, ketua Program Studi, wakil

dosen, dan unsur lain yang ditetapkan senat.

2.3 Tata Usaha

Tata Usaha Fakultas merupakan unsur pelaksana administrasi akademik,

kemahasiswaan dan umum yang berada dibawah koordinasi dan

bertanggung jawab langsung kepada Dekan. Tata Usaha Fakultas dipimpin

oleh seorang kepala bagian Tata Usaha yang dibantu oleh kepala Sub Bagian,

yaitu: (a) Sub Bagian Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, (b) Sub Bagian

Perencanaan, Akuntansi, dan Keuangan, (c) Sub Bagian Administrasi Umum.

2.4 Program Studi Pendidikan Dokter

Program Studi merupakan unsur pelaksana pendidikan, pengajaran dan

pengembangan satu cabang disiplin ilmu yang ada di fakultas. Program Studi

6 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 7: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

dipimpin oleh seorang Ketua Program Studi/ Ketua Jurusan dan dibantu oleh

seorang Sekretaris Program Studi/ Sekretaris Jurusan yang bertanggung

jawab kepada Dekan. Ketua Program Studi membawahi beberapa struktur di

bawahnya untuk membantu pelaksanaan kegiatan tridarma Perguruan

Tinggi, meliputi:

1. Unit Pendidikan Kedokteran

2. Unit Dokter Muslim

3. Unit Penelitian dan Pengabdian

4. Laboratorium KBK Tutorial

5. Laboratorium Skill

6. Laboratorium Kedokteran Dasar

7. Laboratorium Kedokteran Klinik

8. Kedokteran Kedokteran Komunitas

9. Bagian, meliputi Bagian Preklinik dan Bagian Klinik

Bagian Preklinik terdiri dari para dosen dengan bidang ilmu meliputi:

Anatomi, Histologi, Fisiologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik,

Farmakologi, Parasitologi, Biokimia, Mikrobiologi, Biologi Molekuler,

Kedokteran Komunitas, Kedokteran Haji.

Bagian Klinik terdiri dari para dosen dengan bidang ilmu meliputi:

Penyakit Dalam, Kesehatan anak, Bedah, Kebidanan dan Kandungan,

Jantung, Paru, Syaraf, Rehabilitasi Medik, Telinga Hidung Tenggorokan,

Mata, Kulit Kelamin, Kedokteran Jiwa, Kedokteran Forensik, Anestesi,

Radiologi.

2.5 Bagan Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi Program Studi Pendidikan Dokter digambarkan

dalam bagan di bawah ini:

7 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 8: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

8 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

UNIT PENDIDIKAN KEDOKTERAN

LAB. SKILL

UNIT PENELITIAN

DAN PENGABDIAN

LAB. KEDOKTERAN

DASAR

LAB. KEDOKTERAN KOMUNITAS

LAB. KEDOKTERAN

KLINIK

UNIT DOKTER MUSLIM

LAB. KBK TUTORIAL

DEKAN

WD I WD II WD III

KETUA PRODIStaf Administrasi

Unit Jaminan Mutu

SEKRETARIS PRODI

BAGIAN-BAGIAN

Page 9: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

BAB III

STANDAR KOMPETENSI DOKTER

3.1 Batasan Kompetensi

Berdasarkan Pasal 1 Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.

045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan

Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang

dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam

melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

3.2 Jabaran Operasional Kompetensi

Batasan Kompetensi diatas dijabarkan sebagai berikut:

1. Kompetensi sebagai “seperangkat tindakan cerdas yang penuh

tanggungjawab” menunjukkan bahwa hakikat dasar Kompetensi

adalah sebuah kemampuan yang diperoleh dari integrasi 3

domain: a) cerdas, sebagai kemampuan kognitif yang

merupakan buah pikir intelektual, b) tindakan, sebagai kemampuan

psikomotorik, dan c) bertanggungjawab, merupakan kemampuan

afektif sebagai buah perilaku dan sikap.

2. Dalam konteks profesi dokter, kompetensi ini mengandung

makna sebagai integrasi kemampuan berfikir, bertindak, dan

berperilaku sebagai seorang dokter. Setiap tindakan profesional

seorang dokter harus didasarkan kepada hasil berfikir yang

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dilakukan sesuai

dengan standar prosedur yang ditetapkan, dan disertai dengan

sikap dan perilaku sesuai dengan etika, kode etik, dan

tanggungjawab seorang dokter.

3. Penguasaan keilmuan (kognitif), keterampilan bertindak

(psikomotorik), sikap dan perilaku profesional (afektif), secara

9 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 10: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

sendiri-sendiri tidak menggambarkan penguasaan kompetensi,

melainkan harus dilakukan secara integratif diantara ketiganya.

4. “Dianggap mampu oleh masyarakat“ dalam definisi kompetensi

mengindikasikan beberapa hal: 1) bahwa lulusan Program Studi

Pendidikan Dokter tidak otomatis dipandang kompeten dalam

menjalankan tugasnya melainkan telah dibekali dengan

kompetensi untuk mampu memerankan kompetensi itu di

masyarakat (“competence performer”), 2) kompetensi berbeda

dengan ijazah yang merupakan bentuk pengakuan resmi institusi

pendidikan yang menghasilkannya, dan 3) dalam praktek,

pengakuan masyarakat atas kompetensi lulusan pendidikan

dokter direpresentasikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia

dengan memberikan lisensi untuk berpraktek di masyarakat.

5. “Melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu“,

mengindikasikan bahwa kompetensi itu spesifik untuk setiap

profesi, dan sebaliknya kompetensi itu tidak dapat dilaksanakan

apabila yang bersangkutan bertugas di masyarakat di luar

profesinya tersebut.

3.3 Manfaat Standar Kompetensi Dokter

1. Bagi Institusi Pendidikan Kedokteran

Sesuai dengan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang

Sisdiknas dan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yang mengatakan bahwa kurikulum

program studi menjadi wewenang institusi pendidikan kedokteran,

maka Standar Kompetensi Dokter merupakan kerangka acuan

utama bagi institusi pendidikan kedokteran dalam mengembangkan

kurikulumnya masing-masing. Dengan demikian, walaupun kurikulum

berbeda, tetapi dokter yang dihasilkan dari berbagai institusi

diharapkan memiliki kesetaraan dalam hal penguasaan kompetensi.

10 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 11: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

2. Bagi Pengguna

Standar Kompetensi Dokter dapat dijadikan kerangka acuan utama

bagi Departemen Kesehatan maupun Dinas Kesehatan Propinsi

ataupun Kabupaten dalam pengembangan sumber daya manusia

kesehatan, dalam hal ini dokter, agar dapat memberikan pelayanan

kesehatan yang baik. Dengan Standar Kompetensi, Depkes dan

Dinas Kesehatan sebagai pihak yang akan memberikan lisensi dapat

mengetahui kompetensi apa yang telah dikuasai oleh dokter dan

kompetensi apa yang perlu ditambah, sesuai dengan kebutuhan

spesifik di tempat kerja. Dengan demikian pihak Depkes dan Dinas

Kesehatan dapat menyelenggarakan pembekalan atau pelatihan

jangka pendek sebelum

memberikan Ijin Praktik.

3. Bagi Orang Tua Mahasiswa dan Penyandang Dana

Dengan standar kompetensi dokter, orang tua murid dan

penyandang dana dapat mengetahui secara jelas kompetensi yang

akan dikuasai oleh mahasiswa. Hal ini sebagai bentuk akuntabilitas

publik.

4. Bagi Mahasiswa

Standar Kompetensi Dokter dapat digunakan oleh mahasiswa untuk

mengarahkan proses belajarnya, karena mahasiswa mengetahui sejak

awal kompetensi yang harus dikuasai di akhir pendidikan. Dengan

demikian proses pendidikan diharapkan dapat berjalan lebih efektif

dan efisien.

5. Bagi Departemen Pendidikan Nasional dan Badan Akreditasi Nasional

Standar Kompetensi Dokter dapat dikembangkan lebih lanjut

menjadi kriteria pada Akreditasi Program Studi Pendidikan Dokter.

6. Bagi Kolegium Dokter Indonesia

11 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 12: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

Standar Kompetensi Dokter dapat dijadikan acuan dalam

menyelenggarakan program pengembangan profesi secara

berkelanjutan.

3.4 Area Kompetensi

Kompetensi utama disusun dengan mengacu pada Standar Kompetensi

Dokter Indonesia (SKDI) 2012. Kompetensi dibangun dengan pondasi yang terdiri

atas profesionalitas yang luhur, mawas diri dan pengembangan diri, serta

komunikasi efektif, dan ditunjang oleh pilar berupa pengelolaan informasi,

landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan klinis, dan pengelolaan masalah

kesehatan. Oleh karena itu, area kompetensi disusun dengan urutan sebagai

berikut:

1. Profesionalitas yang Luhur

2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri

3. Komunikasi Efektif

4. Pengelolaan Informasi

5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

6. Keterampilan Klinis

7. Pengelolaan Masalah Kesehatan

Gambar 3.1. Pondasi dan Pilar Kompetensi

12 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 13: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

3.5 Komponen Kompetensi

1. Area Komunikasi Efektif

a. Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya

b. Berkomunikasi dengan sejawat

c. Berkomunikasi dengan masyarakat

d. Berkomunikasi dengan profesi lain

2. Area Keterampilan Klinis

a. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang

pasien dan keluarganya

b. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium

c. Melakukan prosedur kedaruratan klinis

3. Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

a. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik,

perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan

kesehatan tingkat primer.

b. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji

laboratorium dan prosedur yang sesuai menentukan efektivitas suatu

tindakan.

4. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan

a. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu

yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat.

b. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit.

c. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan

dan pencegahan penyakit.

d. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan

derajat kesehatan.

e. Mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara

efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan

pendekatan kedokteran keluarga.

13 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 14: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

5. Area Pengelolaan Informasi

a. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu

penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan

promosi kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan

pasien.

b. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi.

c. Memanfaatkan informasi kesehatan.

6. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri

a. Menerapkan mawas diri

b. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat

c. Mengembangkan pengetahuan baru

7. Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien

a. Memiliki Sikap profesional

b. Berperilaku profesional dalam bekerja sama

c. Sebagai anggota Tim Pelayanan Kesehatan yang profesional

d. Melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di

Indonesia

e. Memenuhi aspek medikolegal dalam praktik kedokteran

f. Menerapkan keselamatan pasien dalam praktik kedokteran

3.6 Penjabaran Kompetensi

1.3.1 Area Komunikasi Efektif

Kompetensi Inti:

Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal

dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan

profesi lain

Lulusan Dokter Mampu:

A. Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya

1. Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya

a. Memberikan salam

14 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 15: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

b. Memberikan situasi yang nyaman bagi pasien

c. Menunjukkan sikap empati dan dapat dipercaya

d. Mendengarkan dengan aktif (penuh perhatian dan memberi

waktu yang cukup pada pasien untuk menyampaikan

keluhannya dan menggali permasalahan pasien).

e. Menyimpulkan kembali masalah pasien, kekhawatiran, maupun

harapannya.

f. Memelihara dan menjaga harga diri pasien, hal-hal yang bersifat

pribadi, dan kerahasiaan pasien sepanjang waktu.

g. Memperlakukan pasien sebagai mitra sejajar dan meminta

persetujuannya dalam memutuskan suatu terapi dan tindakan.

2. Mengumpulkan Informasi

a. Mampu menggunakan open-ended maupun closed question

dalam menggali informasi (move from open to closedquestion

properly).

b. Meminta penjelasan pada pasien pada pernyataan yang kurang

dimengerti

c. Menggunakan penalaran klinik dalam penggalian riwayat

penyakit pasien sekarang, riwayat keluarga, atau riwayat

kesehatan masa lalu.

d. Melakukan penggalian data secara runtut dan efisien.

e. Tidak memberikan nasehat maupun penjelasan yang prematur

saat masih mengumpulkan data.

3. Memahami Perspektif Pasien

a. Menghargai kepercayaan pasien terhadap segala sesuatu yang

menyangkut penyakitnya.

b. Melakukan eksplorasi terhadap kepentingan pasien,

kekhawatirannya, dan harapannya.

c. Melakukan fasilitasi secara profesional terhadap ungkapan

emosi pasien (marah takut, malu, sedih, bingung, eforia maupun

15 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 16: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

pasien dengan hambatan komunikasi misalnya bisu-tuli,

gangguan psikis).

d. Mampu merespon verbal maupun bahasa non-verbal dari pasien

secara professional.

e. Memperhatikan faktor biopsikososiobudaya dan norma-norma

setempat untuk menetapkan dan mempertahankan.

f. terapi paripurna dan hubungan dokter pasien yang professional

g. Menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti oleh

pasien (termasuk bahasa daerah setempat) sesuai dengan umur,

tingkat pendidikan ketika menyampaikan pertanyaan, meringkas

informasi, menjelaskan hasil diagnosis, pilihan penanganan serta

prognosis.

4. Memberi Penjelasan dan Informasi

a. Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut

dan stres sebelum melakukan pemeriksaan fisik.

b. Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang

mungkin timbul selama pemeriksaan fisik atau tindakannya.

c. Memberi penjelasan dengan benar, jelas, lengkap, dan jujur

tentang tujuan, keperluan, manfaat, risiko prosedur.

d. diagnostik dan tindakan medis (terapi, operasi, prognosis,

rujukan) sebelum dikerjakan.

e. Menjawab pertanyaan dengan jujur, memberi konsultasi, atau

menganjurkan rujukan untuk permasalahan yang sulit.

f. Memberikan edukasi dan promosi kesehatan kepada pasien

maupun keluarganya.

g. Memastikan mengkonfirmasikan bahwa informasi dan pilihan-

pilihan tindakan telah dipahami oleh pasien.

h. Memberikan waktu yang cukup kepada pasien untuk

merenungkan kembali serta berkonsultasi sebelum membuat

persetujuan.

16 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 17: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

i. Menyampaikan berita buruk secara profesional dengan

menjunjung tinggi etika kedokteran.

j. Memastikan kesinambungan pelayanan yang telah dibuat dan

disepakati.

B. Berkomunikasi dengan sejawat

1. Memberi informasi yang tepat kepada sejawat tentang kondisi

pasien baik secara lisan, tertulis, atau elektronik pada saat yang

diperlukan demi kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran.

2. Menulis surat rujukan dan laporan penanganan pasien dengan

benar, demi kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran.

3. Melakukan presentasi laporan kasus secara efektif dan jelas, demi

kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran.

C. Berkomunikasi dengan masyarakat

1. Menggunakan bahasa yang dipahami oleh masyarakat.

2. Menggali masalah kesehatan menurut persepsi masyarakat.

3. Menggunakan teknik komunikasi langsung yang efektif agar

masyarakat memahami kesehatan sebagai kebutuhan.

4. Memanfaatkan media dan kegiatan kemasyarakatan secara efektif

ketika melakukan promosi kesehatan.

5. Melibatkan tokoh masyarakat dalam mempromosikan kesehatan

secara professional.

D. Berkomunikasi dengan profesi lain

1. Mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memberi waktu cukup

kepada profesi lain untuk menyampaikan pendapatnya.

2. Memberi informasi yang tepat waktu dan sesuai kondisi yang

sebenarnya ke perusahaan jasa asuransi kesehatan

untukpemrosesan klaim.

3. Memberikan informasi yang relevan kepada penegak hukum atau

sebagai saksi ahli di pengadilan (jika diperlukan).

17 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 18: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

4. Melakukan negosiasi dengan pihak terkait dalam rangka pemecahan

masalah kesehatan masyarakat.

II. Area Keterampilan Klinis

Kompetensi Inti:

Melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien dan sesuai

kewenangannya.

Lulusan Dokter Mampu:

1. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang

pasien dan keluarganya.

2. Menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang disampaikan

(bila perlu disertai gambar), riwayat penyakit saat ini, medis, keluarga,

sosial serta riwayat lain yang relevan.

3. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium.

a. Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai dengan masalah

pasien.

b. Melakukan prosedur klinis dan laboratorium sesuai kebutuhan pasien

dan kewenangannya.

c. Melakukan pemeriksaan fisik dengan cara yang seminimal mungkin

menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada pasien

d. Melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah pasien

e. Menemukan tanda-tanda fisik dan membuat rekam medis dengan jelas

dan benar.

f. Mengidentifikasi, memilih dan menentukan pemeriksaan

laboratorium yang sesuai.

g. Melakukan pemeriksaan laboratorium dasar.

h. Membuat permintaan pemeriksaan laboratorium penunjang.

i. Menentukan pemeriksaan penunjang untuk tujuan penapisan

penyakit.

18 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 19: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

j. Memilih dan melakukan keterampilan terapeutik, serta tindakan

prevensi sesuai dengan kewenangannya.

4. Melakukan prosedur kedaruratan klinis

a. Menentukan keadaan kedaruratan klinis.

b. Memilih prosedur kedaruratan klinis sesuai kebutuhan pasien atau

menetapkan rujukan.

c. Melakukan prosedur kedaruratan klinis secara benar dan etis, sesuai

dengan kewenangannya.

d. Mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut.

III. Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

Kompetensi Inti:

Mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah

kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran kesehatan mutakhir untuk

mendapat hasil yang optimum.

Lulusan Dokter Mampu:

1. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik,

perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan

kesehatan tingkat primer.

a. Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar yang berhubungan

dengan terjadinya masalah kesehatan, besertapatogenesis dan

patofisiologinya.

b. Menjelaskan masalah kesehatan baik secara molekular maupun

selular melalui pemahaman mekanisme normal dalam tubuh.

c. Menjelaskan faktor-faktor non biologis yang berpengaruh terhadap

masalah kesehatan.

d. Mengembangkan strategi untuk menghentikan sumber penyakit,

poin-poin patogenesis dan patofisiologis, akibat yangditimbulkan,

serta risiko spesifik secara efektif.

e. Menjelaskan tujuan pengobatan secara fisiologis dan molecular.

19 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 20: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

f. Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam

penanganan pasien.

g. Menjelaskan secara rasional dan ilmiah dalam menentukan

penanganan penyakit baik klinik, epidemiologis,farmakologis,

fisiologis, diet, olah raga, atau perubahan perilaku.

h. Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi berdasarkan

farmakologi, fisiologi, gizi, ataupun perubahan tingkah laku.

i. Menjelaskan indikasi pemberian obat, cara kerja obat, waktu paruh,

dosis, serta penerapannya pada keadaan klinik.

j. Menjelaskan kemungkinan terjadinya interaksi obat dan efek

samping.

k. Menjelaskan manfaat terapi diet pada penanganan kasus tertentu.

l. Menjelaskan perubahan proses patofisiologi setelah pengobatan.

m. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola

masalah kesehatan.

2. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji

laboratorium dan prosedur yang sesuai.

a. Menjelaskan (patofisiologi atau terminologi lainnya) data klinik dan

laboratorium untuk menentukan diagnosis pasti.

b. Menjelaskan alasan hasil diagnosis dengan mengacu pada evidence-

based medicine.

3. Menentukan efektivitas suatu tindakan

a. Menjelaskan bahwa kelainan dipengaruhi oleh tindakan.

b. Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan pengobatan.

c. Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan penyakit.

IV. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan

Kompetensi Inti:

20 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 21: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat

secara komprehensif, holistik, berkesinambungan,koordinatif, dan kolaboratif

dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer.

Lulusan Dokter Mampu:

1. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu

yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat.

a. Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis

sementara dan diagnosis banding.

b. Menjelaskan penyebab, patogenesis, serta patofisiologi suatu

penyakit

c. Mengidentifikasi berbagai pilihan cara pengelolaan yang sesuai

penyakit pasien.

d. Memilih dan menerapkan strategi pengelolaan yang paling tepat

berdasarkan prinsip kendali mutu, kendali biaya,manfaat, dan

keadaan pasien serta sesuai pilihan pasien.

e. Melakukan konsultasi mengenai pasien bila perlu merujuk ke sejawat

lain sesuai dengan Standar Pelayanan Medis yang berlaku, tanpa atau

sesudah terapi awal.

f. Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab

sesuai dengan tingkat kewenangannya.

g. Memberi alasan strategi pengelolaan pasien yang dipilih berdasarkan

patofisiologi, patogenesis, farmakologi, faktor psikologis, sosial, dan

faktor-faktor lain yang sesuai.

h. Membuat instruksi tertulis secara jelas, lengkap, tepat, dan dapat

dibaca.

i. Menulis resep obat secara rasional (tepat indikasi, tepat obat, tepat

dosis, tepat frekwensi dan cara pemberian, sertasesuai kondisi

pasien), jelas, lengkap, dan dapat dibaca.

21 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 22: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

j. Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan,

memonitor perkembangan penanganan, memperbaiki danmengubah

terapi dengan tepat.

k. Memprediksi, memantau, mengenali kemungkinan adanya interaksi

obat dan efek samping, memperbaiki ataumengubah terapi dengan

tepat.

l. Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga secara holistik,

komprehensif, koordinatif, kolaboratif, dan berkesinambungan dalam

mengelola penyakit dan masalah pasien.

m. Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan

sosial sebagai faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit

serta sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap

pertimbangan terapi.

2. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit

a. Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau

strategi pencegahan tertier yang tepat berkaitan denganpenyakit

pasien, keadaan sakit atau permasalahannya (Pencegahan tertier

adalah pencegahan yang digunakan untuk memperlambat progresi

dari penyakitnya dan juga timbulnya komplikasi, misalnya diet pada

penderita DM, olah raga).

b. Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau

strategi pencegahan sekunder yang tepat berkaitan dengan pasien

dan keluarganya (Pencegahan sekunder adalah kegiatan penapisan

untuk mengidentifikasi faktor risikodari penyakit laten untuk

memperlambat atau mencegah timbulnya penyakit, contoh pap

smear, mantous test).

c. Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau

kegiatan strategi pencegahan primer yang tepat,berkaitan dengan

pasien, anggota keluarga dan masyarakat (Pencegahan primer adalah

mencegah timbulnya penyakit,misalnya imunisasi).

22 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 23: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

d. Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan

sosial sebagai faktor risiko terjadinya penyakit dan sebagai faktor

yang mungkin berpengaruh terhadap pencegahan penyakit.

e. Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat

bergantung pada kerja sama tim dan kolaborasi dengan professional

di bidang lain.

3. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan

dan pencegahan penyakit

a. Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya

hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, jenis

kelamin, etnis, dan budaya.

b. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam

rangka promosi kesehatan di tingkat individu, keluarga,dan

masyarakat.

c. Bekerja sama dengan sekolah dalam mengembangkan “program

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)”.

4. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan

derajat kesehatan

a. Memotivasi masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah

kesehatan masyarakat.

b. Menentukan insidensi dan prevalensi penyakit di masyarakat serta

mengenali keterkaitan yang kompleks antara faktor psikologis, kultur,

sosial, ekonomi, kebijakan, dan faktor lingkungan yang berpengaruh

pada suatu masalah kesehatan.

c. Melibatkan masyarakat dalam mengembangkan solusi yang tepat bagi

masalah kesehatan masyarakat.

d. Bekerja sama dengan profesi dan sektor lain dalam menyelesaikan

masalah kesehatan dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan

pemerintah, termasuk antisipasi terhadap timbulnya penyakit-

penyakit baru.

23 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 24: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

e. Menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam intervensi

kesehatan.

f. Merencanakan dan mengimplementasikan intervensi kesehatan

masyarakat, serta menganalisis hasilnya.

g. Melatih kader kesehatan dalam pendidikan kesehatan.

h. Mengevaluasi efektivitas pendidikan kesehatan.

i. Bekerja sama dengan masyarakat dalam menilai ketersediaan,

pengadaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatanmasyarakat.

5. Mengelola sumber daya manusia dan sarana–prasarana secara efektif dan

efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan

kedokteran keluarga.

a. Menjalankan fungsi managerial (berperan sebagai pemimpin, pemberi

informasi, dan pengambil keputusan).

b. Menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan

primer dengan pendekatan kedokteran keluarga.

c. Mengelola sumber daya manusia.

d. Mengelola fasilitas, sarana dan prasarana.

V. Area Pengelolaan Informasi

Kompetensi Inti:

Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapan

informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah,atau mengambil

keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer.

Lulusan Dokter Mampu:

1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu

penegakan diagnosis, pemberianterapi,tindakan pencegahan dan promosi

kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien

a. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (internet) dengan

baik.

24 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 25: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

b. Menggunakan data dan bukti pengkajian ilmiah untuk menilai

relevansi dan validitasnya.

c. Menerapkan metode riset dan statistik untuk menilai kesahihan

informasi ilmiah.

d. Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk

menghimpun data relevan menjadi arsip pribadi.

e. Menerapkan keterampilan dasar dalam menilai data untuk

melakukan validasi informasi ilmiah secara sistematik.

f. Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam merangkum

dan menyimpan arsip.

2. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi

Menerapkan prinsip teori teknologi informasi dan komunikasi untuk

membantu penggunaannya, dengan memperhatikan secara khusus

potensi untuk berkembang dan keterbatasannya.

3. Memanfaatkan informasi kesehatan

a. Memasukkan dan menemukan kembali informasi dan database

dalam praktik kedokteran secara efisien.

b. Menjawab pertanyaan yang terkait dengan praktik kedokteran

dengan menganalisis arsipnya.

c. Membuat dan menggunakan rekam medis untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan.

VI. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri

Kompetensi Inti:

1. Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas

kemampuan dan keterbatasannya

2. Mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan

yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya

3. Belajar sepanjang hayat

25 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 26: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

4. Merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi

secara berkesinambungan

Lulusan Dokter Mampu:

1. Menerapkan mawas diri

a. Menyadari kemampuan dan keterbatasan diri berkaitan dengan

praktik kedokterannya dan berkonsultasi bila diperlukan

b. Mengenali dan mengatasi masalah emosional, personal dan masalah

yang berkaitan dengan kesehatannya yang dapat mempengaruhi

kemampuan profesinya

c. Menyesuaikan diri dengan tekanan yang dialami selama pendidikan

dan praktik kedokteran

d. Menyadari peran hubungan interpersonal dalam lingkungan profesi

dan pribadi

e. Mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya atas kritik yang

membangun dari pasien, sejawat, instruktur, dan penyelia

f. Mengelola umpan balik hasil kerja sebagai bagian dari pelatihan dan

praktik.

g. Mengenali nilai dan keyakinan diri yang sesuai dengan praktik

kedokterannya.

2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat

a. Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru.

b. Berperan aktif dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran

Berkelanjutan (PPPKB) dan pengalaman belajar lainnya

c. Menunjukkan sikap kritis terhadap praktik kedokteran berbasis bukti

(Evidence-Based Medicine).

d. Mengambil keputusan apakah akan memanfaatkan informasi atau

evidence untuk penanganan pasien dan justifikasialasan keputusan

yang diambil

e. Menanggapi secara kritis literatur kedokteran dan relevansinya

terhadap pasiennya

26 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 27: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

f. Menyadari kinerja professionalitas diri dan mengidentifikasi kebutuhan

belajarnya

3. Mengembangkan pengetahuan baru

a. Mengidentifikasi kesenjangan dari ilmu pengetahuan yang sudah ada dan

mengembangkannya menjadi pertanyaanpenelitian yang tepat

b. Merencanakan, merancang, dan mengimplementasikan penelitian untuk

menemukan jawaban dari pertanyaanpenelitian

c. Menuliskan hasil penelitian sesuai dengan kaidah artikel ilmiah

d. Membuat presentasi ilmiah dari hasil penelitiannya

VII. Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan

Pasien

Kompetensi Inti:

1. Berperilaku professional dalam praktik kedokteran serta mendukung

kebijakan kesehatan

2. Bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik maupun

3. Aspek medikolegal dalam praktik kedokteran

4. Menerapkan program keselamatan pasien

Lulusan Dokter Mampu:

1. Memiliki Sikap profesional

a. Menunjukkan sikap yang sesuai dengan Kode Etik Dokter Indonesia

b. Menjaga kerahasiaan dan kepercayaan pasien

c. Menunjukkan kepercayaan dan saling menghormati dalam hubungan

dokter pasien

d. Menunjukkan rasa empati dengan pendekatan yang menyeluruh

e. Mempertimbangkan masalah pembiayaan dan hambatan lain dalam

memberikan pelayanan kesehatan sertadampaknya

f. Mempertimbangkan aspek etis dalam penanganan pasien sesuai

standar profesi

g. Mengenal alternatif dalam menghadapi pilihan etik yang sulit

27 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 28: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

h. Menganalisis secara sistematik dan mempertahankan pilihan

i. Etik dalam pengobatan setiap individu pasien

2. Berperilaku profesional dalam bekerja sama

a. Menghormati setiap orang tanpa membedakan status sosial

b. Menunjukkan pengakuan bahwa tiap individu mempunyai kontribusi

dan peran yang berharga, tanpa memandangstatus sosial

c. Berperan serta dalam kegiatan yang memerlukan kerja sama dengan

para petugas kesehatan lainnya

d. Mengenali dan berusaha menjadi penengah ketika terjadi konflik

e. Memberikan tanggapan secara konstruktif terhadap masukan dari

orang lain

f. Mempertimbangkan aspek etis dan moral dalam hubungan dengan

petugas kesehatan lain, serta bertindak secaraprofessional

g. Mengenali dan bertindak sewajarnya saat kolega melakukan suatu

tindakan yang tidak profesional

3. Berperan sebagai anggota Tim Pelayanan Kesehatan yang Profesional

a. Berperan dalam pengelolaan masalah pasien dan menerapkan nilai-

nilai profesionalisme

b. Bekerja dalam berbagai tim pelayanan kesehatan secara efektif

c. Menghargai peran dan pendapat berbagai profesi kesehatan

d. Berperan sebagai manager baik dalam praktik pribadi maupun dalam

sistem pelayanan kesehatan

e. Menyadari profesi medis yang mempunyai peran di masyarakat dan

dapat melakukan suatu perubahan

f. Mampu mengatasi perilaku yang tidak profesional dari anggota tim

pelayanan kesehatan lain

4. Melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di

Indonesia

a. Menghargai perbedaan karakter individu, gaya hidup, dan budaya dari

pasien dan sejawat

28 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 29: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

b. Memahami heterogenitas persepsi yang berkaitan denganusia,

gender, orientasi seksual, etnis, kecacatan dan status

c. sosial ekonomi

5. Aspek Medikolegal dalam praktik kedokteran

Memahami dan menerima tanggung jawab hukum berkaitan dengan :

a. Hak asasi manusia

b. Resep obat

c. Penyalahgunaan tindakan fisik dan seksual

d. Kode Etik Kedokteran Indonesia

e. Pembuatan surat keterangan sehat, sakit atau surat kematian

f. Proses di pengadilan

g. Memahami UU RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

h. Memahami peran Konsil Kedokteran Indonesia sebagai badan yang

mengatur praktik kedokteran

i. Menentukan, menyatakan dan menganalisis segi etika dalam

kebijakan kesehatan

6. Aspek keselamatan pasien dalam praktik kedokteran

Menerapkan standar keselamatan pasien :

a. Hak pasien

b. Mendidik pasien dan keluarga

c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

d. Penggunaan metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi

dan program peningkatan keselamatan pasien

e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien

g. Komunikasi yang merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Menerapkan 7 (tujuh) langkah keselamatan pasien :

a. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien

b. Memimpin dan mendukung staf

29 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 30: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

c. Integrasikan aktifitas pengelolaan risiko

d. Kembangkan sistem pelaporan

e. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien

f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien

g. Cegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

3.7 Kompetensi Pendukung

Adapun kompetensi pendukung yang harus dikuasai oleh lulusan dibagi

dalam 2 (dua) kategori, yaitu:

1. Kompetensi integrasi nilai-nilai islam dalam ilmu kedokteran

a. Mampu memahami prinsip dasar islam yang terkait dengan ilmu

kedokteran dan kesehatan.

b. Mampu mengintegrasikan prinsip-prinsip dasar islam dengan ilmu

kedokteran dan kesehatan.

c. Mampu menerapkan prinsip dasar islam dalam praktik kedokteran.

2. Kompetensi keunggulan kesehatan haji

a. Mengetahui dan memahami ilmu yang berhubungan dengan

kesehatan haji.

b. Mampu mengidentifikasi, mengkaji dan memecahkan masalah-

masalah kesehatan haji.

c. Mampu mengembangkan fenomena kesehatan haji secara

berkesinambungan.

30 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 31: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

BAB IV

KAJIAN KURIKULUM

4.1 Struktur Umum Kurikulum

Program Studi Pendidikan Dokter UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dengan mengacu pada

Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012 dengan beban minimal 80%

dan muatan keunggulan serta muatan loal dengan beban maksimal 20%. Strategi

pendekatan yang digunakan dalam KBK adalah SPICES (Student-centered,

Problem based, Integrated, community based, Elective/Early Clinical exposure,

systematic) dengan berlandaskan tiga prinsip pembelajaran nabi (prophetic

learning), yaitu hikmah (prinsip kebijaksanaan), mau’idzah hasanah (prinsip

nasihat dengan kalimat yang baik dan mulia), dan mujadalah (diskusi dan dialog

dengan cara yang santun). Muatan keunggulan dan muatan lokal dikembangkan

sesuai dengan visi dan misi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan.

Pendidikan Kedokteran di UIN Maulana Malik Ibrahim ditempuh selama

6 tahun yang dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap Sarjana Kedokteran dan

tahap Profesi Dokter. Tahap Sarjana Kedokteran akan ditempuh selama 8

semester dengan beban studi 158 SKS dan akan mendapatkan gelar Sarjana

Kedokteran (S.Ked). Pada tahap ini, struktur kurikulum terdiri dari sistem blok,

CSL, mata kuliah non-blok, skripsi dan KKN (Kuliah Kerja Nyata).

Tahap Profesi Dokter ditempuh selama 4 semester dengan beban studi 44

SKS dan akan mendapatkan gelar dokter (dr.). Pada tahap ini, mahasiswa

menempuh kepaniteraan klinik di Rumah Sakit Pendidikan Utama serta wahana

pendidikan kesehatan lainnya sehingga menjadi kompeten untuk menerapkan

ilmu dan ketrampilan klinik yang dimilikinya secara komprehensif. Peraturan

31 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 32: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

teknis tentang pelaksanaan tahap profesi dokter akan dituangkan tersendiri

dalam buku pedoman akademik tahap profesi.

4.2 Peta Kurikulum

Peta Kurikulum Tahap Sarjana Kedokteran dijabarkan dalam tabel

4.1 di bawah ini :

Tabel 4.1. Peta Kurikulum Tahap Sarjana Kedokteran

Adapun sebaran mata kuliah tiap semester beserta bobot SKS pada tahap Sarjana

Kedokteran adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Sebaran Mata Kuliah Tahap Sarjana Kedokteran

NOMATA KULIAH

SKS KET. KODE NAMA

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK)No. Kode Mata Kuliah SKS

1 1600101 Pancasila dan kewarganegaraan 22 1600103 Bahasa Inggris I 2

32 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 33: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

3 1600121 Bahasa Arab I 24 1600122 Bahasa Arab II 25 1600123 Blok Budaya Ilmiah dan Konsep Dokter Muslim 46 1600124 Studi Keislaman I 17 1600125 Studi Keislaman II 18 1600126 Studi Keislaman III 19 1600127 Studi Keislaman IV 1

10 1600128 Studi Keislaman V 111 1600129 Studi Keislaman VI 1

MATA KULIAH KEILMUAN DAN KETRAMPILAN (MKK)1 1667201 Blok Biomedik I 42 1667202 Blok Biomedik II 43 1667203 Blok Etika Kedokteran dan Humaniora 44 1667204 Blok Mekanisme Dasar Penyakit 45 1667205 Blok Hematoimunologi 66 1667206 Blok Endokrin, Nutrisi dan Metabolisme 57 1667207 Blok Muskuloskeletal 58 1667208 Blok Neuropsikiatri 69 1667209 Blok Kardiovaskuler 5

10 1667210 Blok Respirasi 511 1667211 Blok Digestif 612 1667212 Blok Integumen 513 1667213 Blok Urogenitalia 514 1667214 Blok Reproduksi 615 1667215 Blok Penginderaan 516 1667216 Blok Pediatri 417 1667217 Blok Traumatologi dan Kegawatdaruratan Medik 618 1667218 Blok Geriatri 419 1667219 Blok Teknik Analisis Biologi Molekuler* 220 1667220 Blok Traditional Medicine* 2

MATA KULIAH KEAHLIAN BERKARYA (MKB)1 1667301 Clinical Skills Lab 1 22 1667302 Clinical Skills Lab 2 23 1667303 Clinical Skills Lab 3 34 1667304 Clinical Skills Lab 4 35 1667305 Clinical Skills Lab 5 36 1667306 Clinical Skills Lab 6 37 1667307 Clinical Skills Lab 7 2

MATA KULIAH PERILAKU BERKARYA (MPB)1 1667401 Metodologi Penelitian Kesehatan 22 1667402 Skripsi I 33 1667403 Skripsi II 3

MATA KULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT (MBB)1 1667501 Kuliah Kerja Nyata/PKLI 22 1667502 Blok Kedokteran Komunitas 63 1667503 Blok Manajemen Kesehatan Haji 54 1667504 Blok Kedokteran Haji 5

33 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 34: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

Peta kurikulum pada tahap Pendidikan Sarjana Kedokteran terdiri

dari 24 Blok, 8 CSL dan 11 mata kuliah non-blok. Blok meliputi Blok Budaya

Ilmiah dan Konsep Dokter Muslim, Blok Biomedik I, Blok Biomedik II, Blok

Bioetika dan Humaniora, Blok Mekanisme Dasar Penyakit, Blok

Hematoimunologi, Blok Endokrin, Blok Muskuloskeletal, Blok Neuropsikiatri,

Blok Kardiovaskuler, Blok Respirasi, Blok Digestif, Blok Integumen, Blok

Urogenetalia, Blok Reproduksi, Blok Penginderaan, Blok Pediatri, Blok

Traumatologi dan Kegawatdaruratan Medik, Blok Geriatri, Blok Elektif, Blok

Kedokteran Komunitas, Blok Manajamen Kesehatan Haji, dan Blok

Kedokteran Haji. Blok elektif meliputi Teknik Analisis Biologi Molekuler

(TABM) dan Traditional Medicine. Mata kuliah non-blok meliputi Bahasa

Arab I dan Bahasa Arab II, Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Inggris,

Studi Keislaman I, Studi Keislaman II, Studi Keislaman III, Studi Keislaman IV,

Studi Keislaman V dan Studi Keislaman VI, Metodologi Penelitian Kesehatan.

4.3 Metode Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran utama pada Program Studi Pendidikan Dokter

menggunakan sistem blok dimana tiap blok diselenggarakan dalam kurun waktu

5-6 minggu dengan beban pembelajaran 4-6 SKS. Kegiatan pembelajaran dalam

blok terdiri dari tutorial, kuliah penunjang, dan praktikum. Kegiatan

pembelajaran lain yang tidak masuk ke dalam blok meliputi Clinical Skill Lab

(CSL), dan kuliah non blok.

1. Blok

Terdiri dari tiga jenis kegiatan pembelajaran yaitu:

a. Tutorial

Tutorial adalah kegiatan akademik terstruktur yang dilaksanakan

oleh mahasiswa dalam bentuk diskusi kelompok untuk mencapai

tujuan pembelajaran melalui pencetus skenario. Setiap kelompok

terdiri 10-15 mahasiswa yang dituntut untuk terlibat secara aktif

dalam proses pembelajaran. Diskusi tutorial difasilitasi oleh

34 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 35: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

seorang tutor dan dipimpin oleh ketua dan sekretaris yang dipilih

dari mahasiswa anggota kelompok. Diskusi kelompok dalam

tutorial dilaksanakan dengan metode tujuh langkah (seven jumps),

dengan urutan langkah sebagai berikut:

1. membaca skenario dan mengklarifikasi kata sulit,

2. merumuskan permasalahan,

3. melakukan curah pendapat (brainstorming) dan membuat

pernyataan sementara mengenai permasalahan,

4. menyusun hipotesis dalam suatu kerangka konsep,

5. merumuskan tujuan pembelajaran,

6. mengumpulkan informasi baru dengan belajar mandiri,

7. melaporkan dan membahas informasi yang diperoleh.

Kegiatan tutorial untuk setiap skenario dilaksanakan dalam 2 (dua)

kali diskusi kelompok, pada hari yang berbeda dan disebut tutorial

I dan II. Langkah ke-1 sampai ke-5 dilaksanakan saat tutorial I

selama 2 kali 50 menit, langkah ke-6 dilaksanakan saat belajar

mandiri, dan langkah ke-7 dilaksanakan saat tutorial II selama 2

kali 50 menit. Tutorial harus dilaksanakan pada hari, jam dan

tempat yang telah ditetapkan. Setiap akhir skenario tutorial

dilaksanakan kuliah pleno dengan tujuan untuk mengklarifikasi

materi yang sulit, menyamakan persepsi dan tingkat pengetahuan

antar mahasiswa mengenai hasil diskusi tutorial.

b. Kuliah Penunjang Blok

Kuliah penunjang adalah kegiatan akademik terstruktur dalam

bentuk kuliah dalam blok dengan narasumber sesuai bidang ilmu

terkait untuk mencapai learning objective yang tidak dapat dicapai

dalam tutorial dan praktikum.

c. Praktikum

35 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 36: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

Praktikum adalah kegiatan akademik terstruktur untuk

meningkatkan pemahaman maupun keterampilan mahasiswa

mengenai suatu teori. Praktikum kedokteran dasar dilaksanakan di

Laboratorium Kedokteran Dasar di bawah bimbingan instruktur

praktikum. Praktikum kedokteran dasar meliputi Anatomi,

Histologi, Mikrobiologi, Parasitologi, Fisiologi, Farmakologi,

Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Biomedik dan Biokimia.

Praktikum lapangan dilaksanakan diluar gedung pendidikan dokter

baik di masyarakat ataupun instansi yang telah ditentukan.

d. Seminar Ilmiah

Seminar ilmiah merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan

secara terstruktur oleh Koordinator Blok dalam bentuk presentasi

ilmiah oleh mahasiswa secara berkelompok. Seminar ilmiah dapat

berupa makalah, jurnal reading, critical appraisal dan lain-lain.

2. Clinical Skill Lab. (CSL)

CSL merupakan metode pembelajaran untuk melatih keterampilan klinik

secara sistematis, mulai dari keterampilan yang sederhana ke arah

keterampilan yang lebih kompleks dan makin terintegrasi pada tahun-

tahun akhir pendidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang

pencapaian kompetensi klinis yang mengacu pada Daftar Keterampilan

Klinis dalam SKDI 2012. Keterampilan klinis terdiri dari tiga pokok

ketrampilan, yaitu Keterampilan Komunikasi, Keterampilan Pemeriksaan

Fisik dan Keterampilan Prosedural. Keterampilan Komunikasi meliputi

kemampuan membina sambung rasa dengan pasien, bagaimana

membuka sesi maupun menutup sesi, bagaimana memberikan empati,

proses negosiasi dengan pasien, termasuk pendidikan dan konseling.

Keterampilan Pemeriksaan Fisik meliputi keterampilan melakukan

inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi bagian tubuh pasien untuk dapat

36 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 37: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

mengetahui abnormalitas organ. Keterampilan Prosedural meliputi

urutan langkah dalam melakukan tindakan medis. CSL dilaksanakan di

Laboratorium Keterampilan Klinik dalam suatu kelompok kecil yang

dipandu oleh seorang instruktur. Pembelajaran CSL terdiri dari kuliah

pengantar, bimbingan, responsi dan kegiatan mandiri.

3. Kuliah Non-blok

Kuliah non-blok merupakan kegiatan terstuktur berupa pemberian materi

dari mata kuliah non-blok yang dilaksanakan satu kali per minggu selama

satu semester.

4.4 Metode Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan pada tahap Sarjana Kedokteran meliputi evaluasi

Blok, evaluasi CSL dan evaluasi mata kuliah non blok.

1. Evaluasi Blok

Evaluasi Blok terdiri dari penilaian atas (1) Teori, (2) Tutorial, (3)

Praktikum dan (4) Seminar ilmiah. Penilaian teori dilakukan dalam Ujian

Akhir Blok yang meliputi materi kuliah penunjang blok dan materi tutorial

selama satu blok berjalan. Penilaian tutorial diambil saat diskusi tutorial

dan laporan tutorial. Penilaian praktikum diambil dari laporan praktikum

dan responsi. Penilaian seminar ilmiah diambil dari kegiatan seminar

ilmiah yang terjadwal dalam blok.

2. Evaluasi CSL

Evaluasi CSL dilaksanakan melalui ujian OSCE (Objective Skill Clinical

Evaluation) yang dilaksanakan pada akhir semester.

3. Evaluasi mata kuliah non blok

Evaluasi mata kuliah non blok dilaksanakan melalui Ujian Tengah

Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

Mahasiswa yang belum lulus pada suatu ujian, dapat diberikan ujian ulang

(remidi) 1 kali untuk tiap ujian.

37 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 38: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

4.6 Konversi Nilai

Skor penilaian ujian diberikan dengan skala 1-100. Untuk keperluan

perbandingan tingkat penguasaan kompetensi antar mahasiswa, diperlukan

tingkatan (grade) nilai yang diperoleh dari hasil konversi skor dengan

ketentuan sebagai berikut:

Tabel 4.2 Konversi Nilai

Nilai Huruf Nilai Bobot Rentang NilaiA 4.00 ≥ 80B+ 3.50 75-79,9B 3.00 70-74,9C+ 2.50 65-69,9C 2.00 60-64,9D 1.00 55-59,9E 0 <55

Ketentuan:

1. Nilai minimum lulus blok adalah 60 atau C.

2. Nilai minimum lulus OSCE adalah 70 atau B.

38 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 39: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

BAB V

SISTEM AKADEMIK

5.1 Penerimaan Mahasiswa Baru

Penerimaan mahasiswa baru adalah proses seleksi calon mahasiswa baru

untuk menjadi mahasiswa Kedokteran UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Calon

mahasiswa Pendidikan Kedokteran yang lulus seleksi harus memenuhi

persyaratan untuk dapat mengikuti Pendidikan Tahap Sarjana Kedokteran, yaitu:

1. Lulus Sekolah Menengah Umum, Madrasah Aliyah atau setara dari

jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

2. Lulus seleksi penerimaan mahasiswa sesuai peraturan Universitas.

3. Lulus tes kesehatan yang meliputi tes fisik, tes laboratorium dan tes

psikologi dengan kriteria sebagai berikut:

a. Sehat jasmani, tidak cacat pada organ gerak atas, tidak buta warna

baik total maupun sebagian, tidak tuli.

b. Sehat mental meliputi tidak terlibat NAPZA dan tidak memiliki bakat

schizophrenia.

4. Bagi warga negara asing sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5.2 Kartu Rencana Studi (KRS)

Rencana studi mahasiswa tahap sarjana kedokteran berupa blok, CSL dan

mata kuliah non blok yang ditawarkan berupa paket yang harus ditempuh

mahasiswa dan ditulis dalam Kartu Rencana Studi (KRS). Perubahan komposisi

paket oleh seorang mahasiswa dalam KRS hanya diijinkan dengan persetujuan

Wakil Dekan bidang Akademik atas usulan dosen Penasehat Akademik. Blok,

mata kuliah dan CSL yang diambil harus disesuaikan dengan jadwal tiap semester

yang sudah ditetapkan. Dalam keadaan tertentu, pimpinan Fakultas dapat

39 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 40: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

mengambil kebijakan khusus dalam pengambilan jumlah blok, mata kuliah dan

CSL demi kepentingan kemajuan mahasiswa.

5.3 Sistem Kredit Semester (SKS)

Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan

pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk

menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar,

dan beban penyelenggaraan program. Nilai 1 sks pada tiap kegiatan

pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Kuliah dan tutorial terdiri dari kegiatan tatap muka 50 menit, kegiatan

penugasan terstruktur 60 menit, dan kegiatan mandiri 60 menit per

minggu per semester.

b. Seminar terdiri dari kegiatan tatap muka 100 menit, dan kegiatan mandiri

70 menit per minggu per semester.

c. Praktikum, baik praktikum kedokteran dasar maupun praktikum

keterampilan klinik (Clinical Skill Lab/CSL) terdiri dari 100 menit tatap

muka dan 70 menit kegiatan mandiri per minggu per semester.

d. Praktikum lapangan terdiri dari 200 menit kegiatan lapangan per

minggu per semester.

5.4 Penilaian Studi

Penilaian studi didasarkan pada Indeks Prestasi (IP). IP rata-rata adalah

tingkat keberhasilan mahasiswa dalam suatu kurun waktu tertentu sebelum

menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang merupakan rata-rata

tertimbang. Penghitungan indeks prestasi rata-rata adalah nilai dikalikan bobot

kredit masing-masing dibagi keseluruhan jumlah SKS yang ditempuh. IP kumulatif

(IPK) adalah tingkat keberhasilan mahasiswa pada akhir keseluruhan program

pembelajaran yang merupakan rata-rata tertimbang dari mata kuliah yang

ditempuh.

40 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 41: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

Penilaian keberhasilan studi dilaksanakan tiap akhir semester dan setiap

akhir tahun ajaran. Penilaian pada tiap akhir semester dilakukan terhadap

keberhasilan studi pada semester yang bersangkutan untuk menggali kesulitan

belajar dan memberi masukan pada mahasiswa. Evaluasi Keberhasilan Studi

pada setiap akhir tahun ajaran bertujuan untuk memperbaiki kualitas

pembelajaran pada tahun berikutnya.

1. Penilaian keberhasilan studi akhir tahun pertama

Mahasiswa diwajibkan memiliki IPK minimal 2,5 dan/atau mengumpulkan

sekurang-kurangnya 18 SKS dengan nilai minimal B. Apabila mahasiswa

tidak memenuhi ketentuan tersebut, maka diutamakan untuk

memperbaiki nilai yang kurang sebelum mengambil mata kuliah baru

yang dipasarkan.

2. Penilaian keberhasilan studi akhir tahun kedua

Mahasiswa yang memiliki IPK kurang dari 2,5 maka dapat

dipertimbangkan untuk drop out. Mahasiswa yang tidak mengumpulkan

sekurang-kurangnya 40 SKS dengan nilai minimal B, maka diutamakan

untuk memperbaiki nilai yang kurang sebelum mata kuliah baru yang

dipasarkan.

3. Penilaian keberhasilan studi akhir tahun ketiga

Mahasiswa diwajibkan memiliki IPK minimal 2,76 dan/atau

mengumpulkan sekurang-kurangnya 60 SKS dengan nilai minimal B.

Apabila mahasiswa tidak memenuhi ketentuan tersebut, maka

diutamakan untuk memperbaiki nilai yang kurang sebelum mengambil

mata kuliah baru yang dipasarkan.

4. Penilaian keberhasilan studi akhir tahun keempat

Mahasiswa diwajibkan memiliki IPK minimal 2,76 dan/atau

mengumpulkan sekurang-kurangnya 80 SKS dengan nilai minimal B.

Apabila mahasiswa tidak memenuhi ketentuan tersebut, maka

mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengambil matakuliah yang

dipasarkan pada semester berikutnya.

41 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 42: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

5. Penilaian keberhasilan studi akhir tahun ketujuh

Pada akhir tahun ketujuh (semester XIV) keberhasilan studi mahasiswa

dinilai untuk menentukan pemberhentian studi. Mahasiswa yang tidak

memenuhi persyaratan lulus tahap Sarjana Kedokteran, dapat dilakukan

pemberhentian studi (drop out).

5.5 Cuti Studi

Mahasiswa cuti studi adalah mahasiswa yang berhenti mengikuti kegiatan

akademik sebelum program studi selesai, kemudian kembali mengikuti kegiatan

akademik dengan seijin Rektor atas usul Dekan. Cuti studi tidak dimasukkan

dalam perhitungan penyelesaian batas waktu studi dan hanya dapat diberikan

selama 2 (dua) semester. Mahasiswa hanya diperkenankan mengambil cuti

paling lama 2 semester dan tidak boleh diambil secara berturutan. Permohonan

ijin hanya dapat diajukan oleh mahasiswa yang bersangkutan setelah menempuh

kuliah paling sedikit2 (dua) semester. Mahasiswa cuti tidak diwajibkan

membayar biaya pendidikan semester yang bersangkutan. Mahasiswa yang aktif

kembali, diberi kesempatan merencanakan studinya sesuai matakuliah yang

dipasarkan pada semester tersebut. Petunjuk teknis pelaksanaan cuti studi

mengikuti ketentuan universitas.

5.6 Tidak Aktif Studi

Mahasiswa tidak aktif studi adalah mahasiswa yang berhenti

mengikuti kegiatan akademik di luar ketentuan cuti studi dan dinyatakan

sebagai mahasiswa yang mengambil kredit 0 (nol), dan wajib membayar biaya

pendidikan. Batas waktu tidak aktif studi untuk mahasiswa tahap Sarjana

Kedokteran adalah paling lama 2 semester. Mahasiswa yang meninggalkan

kegiatan akademik dalam batas waktu yang tidak melebihi ketentuan,

diperkenankan mengikuti kegiatan akademik kembali setelah melalui

penilaian kelayakan sesuai dengan peraturan fakultas yang bersangkutan,

dengan catatan bahwa batas waktu studi tetap mengikuti ketentuan. Ketentuan

tersebut tidak berlaku bagi mahasiswa yang sejak semester 1 (satu) tidak

42 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 43: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

melakukan kegiatan akademik. Mahasiswa yang berhenti mengikuti kegiatan

akademik lebih dari 2 semester), tidak diperkenankan mengikuti kegiatan

akademik kembali dan dinyatakan keluar (berhenti) dari statusnya sebagai

mahasiswa.

5.7 Mutasi Studi

Mahasiswa kedokteran yang oleh karena suatu sebab tidak dapat

meneruskan pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dokter diperkenankan

mengajukan pindah/ mutasi ke Program Studi lain yang ada di UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang atas persetujuan Dekan. Mutasi hanya boleh diajukan

pada tahap Sarjana Kedokteran semester 3. Program Studi Pendidikan Dokter

tidak diperkenankan menerima mahasiswa mutasi dari Program Studi lain yang

ada di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

5.8 Mahasiswa Pindahan

Program studi Pendidikan Dokter dapat menerima mahasiswa pindahan

dari Perguruan Tinggi lain dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Program Studi berada dibawah Perguruan Tinggi Negeri.

2. Program Studi sesuai dengan Program Studi yang dituju dengan peringkat

akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi minimal sama.

3. Mahasiswa yang bersangkutan telah menyelesaikan beban kredit paling

sedikit 40 SKS, dengan IPK minimal 2,76.

4. Mahasiswa yang bersangkutan masih harus menempuh Matakuliah yang

diwajibkan oleh Program Studi Pendidikan Dokter.

5. Alasan permohonan pindah cukup kuat dengan disertai keterangan dari

instansi yang berwenang.

6. Lama studi mahasiswa yang bersangkutan yang telah ditempuh di

perguruan tinggi asal tetap diperhitungkan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

7. Daya tampung Program Studi yang bersangkutan masih memungkinkan.

43 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 44: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

8. Mahasiswa yang bersangkutan harus mendapat surat rekomendasi baik

dari pimpinan Perguruan Tinggi asal.

9. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan pindah secara

tertulis kepada Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan tembusan

kepada Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, dengan

dilampiri semua persyaratan yang diperlukan. Rektor dapat menerima

mahasiswa pindahan atas persetujuan Dekan.

5.9 Penasehat Akademik

Penasihat akademik (PA) adalah dosen yang disamping melaksanakan

fungsi Tri Dharma perguruan tinggi bertugas pula membimbing kegiatan

akademik mahasiswa yang ditunjuk dengan surat keputusan dekan. Persyaratan

penasehat akademik adalah pendidikan akademik minimal Strata 2 dan atau

dokter spesialis. Penasehat akademik bertanggung jawab atas keberhasilan studi

mahasiswa yang dibimbing sehingga memperoleh hasil/prestasi akademik yang

optimal dan dapat menyelesaikan studi tepat waktu. Untuk mencapai maksud

tersebut, maka frekuensi pertemuan dan pembinaan oleh PA kepada mahasiswa

dilaksanakan minimal 3 kali dalam setiap semester, yaitu pertemuan pertama

pada saat pengisian KRS, pertemuan kedua pada pertengahan semester untuk

monitoring kegiatan pendidikan dan pertemuan ketiga pada akhir semester

untuk evaluasi hasil pendidikan.

Penasihat akademik bertugas sebagai berikut :

1. Mengayomi dan membimbing sejumlah mahasiswa yang menjalankan

kepaniteraan klinik untuk menjadi dokter yang profesional

2. Menjelaskan hak dan kewajiban mahasiswa selama menjalani

kepaniteraan klinik

3. Memantau perkembangan kegiatan kepaniteraan klinik mahasiswa

sampai menyelesaikan studi.

4. Membantu mahasiswa untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya dan

bila perlu dapat meminta bantuan bimbingan dan konseling dari fakultas.

44 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 45: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

5. Membantu pengisian KRS.

5.10 Skripsi

Skripsi atau Tugas akhir merupakan karya ilmiah dalam bidang/cabang

ilmu tertentu yang ditulis berdasarkan hasil penelitian laboratorik maupun

lapangan, studi kepustakaan, atau tugas lain yang telah ditentukan oleh Fakultas.

Pelaksanaan Skripsi adalah wajib ditempuh mahasiswa sebagai salah satu

syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan.

Syarat menempuh Skripsi:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan

b. IP Kumulatif lebih dari 2,75

c. Telah lulus matakuliah Metodologi Penelitian Kesehatan dengan nilai

sekurang-kurangnya C.

Skripsi dilaksanakan pada Semester VII dan Semester VIII. Perpanjangan

waktu harus mendapatkan persetujuan Dekan /Ketua Jurusan. Seorang

mahasiswa yang melaksanakan Skripsi, akan dibimbing oleh 2 orang

pembimbing yaitu Pembimbing I dan Pembimbing II. Ujian Skripsi terdiri dari

ujian proposal dan ujian akhir. Ujian Skripsi dilaksanakan secara lisan untuk

mengevaluasi mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan penerapan teknologi

sesuai dengan bidang yang dikaji. Ketentuan teknis pelaksanaan Skripsi akan

diatur dalam Panduan Skripsi.

5.11 Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan akademik yang ditempuh pada

semester VII, bertujuan membekali mahasiswa dalam mengabdikan ilmu

sekaligus berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Kegiatan ini akan dilaksanakan

di daerah binaaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan di bawah

bimbingan Dosen.

5.12 Ujian Komprehensif

45 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 46: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

Ujian Komprehensif Ujian komprehensif I wajib diikuti oleh semua

mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh pendidikan tahap sarjana

kedokteran. Tujuan Ujian Komprehensif ini adalah agar mahasiswa mampu

mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama

pembelajaran sehingga lebih siap dalam menempuh pendidikan tahap profesi

dokter. Ujian komprehensif I berupa ujian teori (Computer Based Test/ CBT) dan

OSCE. Mahasiswa yang lulus Ujian Komprehensif I akan mendapatkan Surat

Keterangan Lulus Ujian Komprehensif I sebagai syarat Yudisium Sarjana.

Penanggungjawab pelaksana ujian komprehensif adalah Unit Pendidikan

Kedokteran (UPK).

5.13 Persyaratan Lulus Sarjana

Persyaratan lulus tahap Sarjana Kedokteran adalah sebagai berikut:

a. Telah menempuh 158 SKS

b. IPK > 2,75

c. Tidak ada nilai E dan nilai D tidak lebih dari 10%

d. Telah lulus ujian skripsi

e. Telah lulus Ujian Komprehensif I

f. Memiliki nilai TOEFL >500 yang dikeluarkan oleh Pusat Pengembangan

Bahasa Inggris (PPBI).

5.14 Predikat Kelulusan

Mahasiswa yang telah lulus tahap Sarjana Kedokteran akan diberikan

predikat kelulusan dengan ketentuan:

a. IPK 3,51 – 4,00 : Lulus dengan Pujian (Cumlaude), dengan masa studi

tidak lebih dari 8 semester efektif.

b. IPK 3,01 – 3,50 : Lulus dengan sangat memuaskan, dengan masa studi

tidak lebih dari 8 semester efektif.

c. IPK 2,76 – 3,00 : Lulus dengan memuaskan atau tidak memenuhi

persyaratan diatas.

46 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 47: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

5.15 Yudisium Sarjana dan Sumpah Dokter Muda

Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan lulus tahap Sarjana

Kedokteran akan dikukuhkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran

(S.Ked) dalam prosesi Yudisium Sarjana yang dilaksanakan bersamaan dengan

Sumpah Dokter Muda. Ketentuan pelaksanaan Yudisium akan diinformasikan

oleh Petugas Fakultas.

5.16 Wisuda Sarjana

Wisuda Sarjana diselenggarakan oleh Universitas dalam Sidang Senat

Terbuka Universitas. Ketentuan pelaksanaan Wisuda akan diinformasikan oleh

Petugas Universitas.

47 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 48: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

BAB VI

LEMBAGA PENUNJANG AKADEMIK

5.1 Ma’had

Ma’had merupakan sarana penunjang untuk mencapai kompetensi

keislaman bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter. Ma’had ditujukan

untuk membangun lingkungan islami yang mampu menumbuhsuburkan akhlakul

islamiyah bagi setiap civitas akademika. Pendirian mahad didasarkan pada

Peraturan Menteri Agama No.5 tahun 2005. Ma’had tidak hanya sebagai tempat

tinggal bagi mahasiswa, lebih dari itu Ma’had juga mengemban visi yang selaras

dengan visi Universitas yaitu Menjadi pusat pemantapan akidah, pengembangan

ilmu keislaman, amal sholeh, akhlak mulia, pusat informasi pesantren dan

sebagai sendi terciptanya masyarakat muslim Indonesia yang cerdas, dinamis,

kreatif, damai dan sejahtera.

5.2 Perpustakaan

Program Studi Pendidikan Dokter saat ini sedang merintis perpustakaan.

Secara bertahap perpustakaan akan terus menerus menambah koleksi textbook

dan buku-buku. Berbagai karya ilmiah dosen dan mahasiswa juga akan

memperkaya koleksi pustaka. Perpustakaan juga dirancang secara online dengan

berlangganan e-book dan e-journal sehingga senantiasa terupdate sesuai

kebutuhan literatur untuk pembelajaran maupun pengembangan ilmu yang

dibutuhkan oleh Dosen dan mahasiswa.

5.3 Laboratorium Kedokteran Dasar

Laboratorium Kedokteran Dasar merupakan sarana untuk menunjang

pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. Laboratorium Kedokteran Dasar

memiliki alat-alat laboratorium yang dibutuhkan untuk pembelajaran praktikum

48 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 49: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

mahasiswa mencakup praktikum Anatomi, Histologi, Mikrobiologi, Parasitologi,

Fisiologi, Farmakologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik, dan Biokimia

Biomolekuler. Selain itu, Laboratorium Kedokteran Dasar juga dipergunakan oleh

dosen maupun mahasiswa untuk melakukan penelitian. Penelitian dapat

digunakan sebagai wahana dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, maupun untuk penyelesaian tugas akhir. Laboratorium dipimpin oleh

Kepala Laboratorium dan dibantu oleh laboran.

5.4 Laboratorium Skill

Laboratorium Skill merupakan sarana untuk menunjang pelaksanaan

pendidikan dan pengajaran untuk mencapai kompetensi keterampilan klinik

sesuai ketentuan SKDI 2012. Laboratorium Skill terdiri dari beberapa ruang untuk

kegiatan pembelajaran Clinical Skill Lab (CSL) mahasiswa dalam kelompok-

kelompok kecil. Laboratorium Skill memiliki ruang penyimpanan yang berisi

manekin dan alat-alat medis yang dipergunakan dalam pembelajaran

ketrampilan klinis mahasiswa. Laboratorium Skill dipimpin oleh Kepala

Laboratorium dan dibantu oleh laboran.

5.5 Laboratorium CBT

Laboratorium Computer Based Test (CBT) merupakan sarana yang

dipergunakan dalam pelaksanaan ujian teori yang menggunakan komputer

sebagai media ujian, diantaranya adalah Ujian Komprehensif I, Ujian

Komprehensif II, Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI). Laboratorium

komputer memiliki komputer yang dapat disetting melalui server untuk

menampilkan model sesuai kebutuhan ujian. Laboratorium CBT dikelola oleh

Unit Teknologi Informasi sedangkan penggunaannya dalam ujian di bawah

koordinasi Unit Pendidikan Kedokteran.

5.6 Wahana Pendidikan Lainnya

49 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 50: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

Program Studi Pendidikan Dokter telah menjalin kerjasama dengan

beberapa institusi baik pemerintah maupun swasta sebagai wahana pendidikan

untuk menunjang kegiatan pembelajaran mahasiswa baik pada tahap Preklinik

maupun Klinik. Diantaranya, Rumah Sakit Pendidikan Utama adalah Rumah Sakit

Tk. II dr. Soepraoen Malang dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di

Wilayah Kota Batu.

50 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 51: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

BAB VII

KODE ETIK MAHASISWA KEDOKTERAN

7.1 Ketentuan Umum

Dalam Kode Etik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter yang

dimaksud dengan :

1. Kode etik adalah aturan yang mengatur sikap, perkataan, perbuatan,

pakaian dan penampilan mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang.

2. Pelanggaran Kode Etik adalah setiap sikap, perbuatan, perkataan dan busana

yang bertentangan dengan kode etik mahasiswa.

3. Kewajiban Mahasiswa adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh

mahasiswa demi tercapainya tujuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dalam buku Kode etik.

4. Hak mahasiswa adalah segala sesuatu yang menurut peraturan seharusnya

diterima mahasiswa, selama menempuh studi di PSPD UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang.

5. Sanksi adalah hukuman yang dikenakan kepada mahasisswa yang melanggar

kode etik.

6. Pelanggaran kode etik adalah setiap sikap, perkataan, perbuatan, pakaian

dan penampilan yang bertentangan dengan kode etik mahasiswa PSPD UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang, yang diketahui pada saat atau setelah

melakukan berdasarkan laporan dan/atau pengaduan keluarga besar UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang atau masyarakat.

7. Aktivitas mahasiswa adalah aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam

rangka proses pembelajaran dan atau aktivitas mahasiswa untuk membantu

51 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 52: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

aktivitas akademik dan pengembangan diri mahasiswa yang dilaksanakan di

dalam kampus maupun di luar kampus.

8. Penghargaan adalah semua bentuk tindakan dan atau pemberian baik

materi maupun non materi yang diberikan pimpinan fakultas kepada

mahasiswa yang berhasil mendapat prestasi baik akademik maupun non

akademik.

9. Etika Mahasiswa adalah nilai-nilai, azas-azas akhlak yang harus dipraktekkan

dalam kehidupan sehari-hari oleh mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang berdasarkan norma-norma yang hidup dalam masyarakat.

7.2 Maksud dan Tujuan

Maksud diberlakukannya Kode Etik Mahasiswa adalah:

1. Kode Etik disusun dengan maksud untuk memberikan pedoman bagi

seluruh mahasiswa PSPD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk

berperilaku yang baik dalam melaksanakan aktivitas di lingkungan

Universitas dan di tengah masyarakat pada umumnya.

2. Menegakkan dan menjungjung tinggi nilai ajaran Agama Islam dalam

kehidupan di kampus maupun kehidupan sehari-hari.

3. Menanamkan akhlakul karimah dalam bersikap, berbuat, berkata dan

berbusana di PSPD UIN Maulana malik Ibrahim Malang.

4. Memberikan dasar, arah dan pedoman perilaku selama menempuh studi

di PSPD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Tujuan kode etik mahasiswa Mahasiswa:

1. Tujuan yang ingin dicapai melalui peyusunan dan pelaksanaan Kode Etik

adalah sebagai komitmen bersama mahasiswa UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang.

2. Terbentuknya mahasiswa yang bertaqwa, berilmu dan berbudi luhur,

serta membentuk mahasiswa yang berdisiplin, beretika, dan patuh pada

52 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 53: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

norma hukum dan norma-norma lainnya yang hidup di tengah

masyarakat.

3. Terciptanya suasana yang kondusif dalam setiap kegiatan di UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang.

4. Terbentuknya lulusan yang kompetitif dan berakhlakul karimah.

5. Terpeliharanya harkat, martabat, dan kewibawaan UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang sebagai salah satu Perguruan Tinggi Islam.

6. Menjadikan Sarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai Sarjana

Muslim yang berakhlak mulia, unggul, kompetitif, profesional, dan

berintegritas tinggi.

7.3 Hak dan Kewajiban

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter mempunyai hak:

1.. .Menggunakan dan mengembangkan kebebasan akademik sesuai dengan

peraturan dan ketentuan yang berlaku.

2.. .Memperoleh layanan di bidang akademik, administrasi dan

kemahasiswaan dengan baik dan optimal.

3.. .Memanfaatkan fasilitas institusi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4.. .Menyampaikan aspirasi dan pendapat baik secara lisan atau tulisan

secara santun, bertanggung jawab, dengan tetap menjunjung tinggi hak-

hak orang lain.

5.. .Memperoleh penghargaan atas prestasi yang diraihnya.

6.. .Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi

yang diikuti serta hasil proses belajar.

7.. .Ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan di lingkungan

kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter berkewajiban:

1.. .Menegakkan ajaran Islam, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,

menjunjung tinggi hukum berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

53 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 54: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

2.. .Mentaati semua peraturan / ketentuan yang berlaku.

3.. .Memelihara sarana prasarana, kebersihan, ketertiban dan keamanan.

4.. .Menjunjung tinggi akhlak mulia dengan penuh tanggung jawab.

5.. .Menjaga nama baik, harkat dan martabat UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang.

6.. .Menjunjung tinggi etika akademik dan mengembangkan etos keilmuan,

yaitu: jujur, terbuka, kritis, bermanfaat untuk kepentingan masyarakat

dan bangsa.

7.. .Memiliki intelektualitas dan motivasi mengabdi pada bangsa dan negara.

8.. .Meningkatkan daya penalaran melalui kegiatan kemahasiswaan seperti

diskusi, penelitian, seminar, penulisan ilmiah maupun berupa pelatihan-

pelatihan.

9.. .Berperilaku yang baik, sopan, menghargai dosen, pejabat yang

berkompeten dan teman sejawat.

10. Berbusana yang rapi dan sopan.

7.4 Standar Perilaku

Standar perilaku yang baik mencerminkan ketinggian akhlak dan ketaatan

terhadap norma-norma etik yang hidup dalam masyarakat, yang meliputi:

1. Bertaqwa kepada Allah SWT.

2. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.

3. Menjaga kewibawaan dan nama baik PSPD

4. Secara aktif ikut memelihara sarana dan prasarana Universitas serta

menjaga kebersihan, ketertiban dan keamanan kampus.

5. Menjaga integritas pribadi sebagai warga Universitas.

6. Mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di Prodi dan Universitas.

7. Berperilaku ramah, menjaga sopan santun terhadap orang lain, dan

menjaga pergaulan dengan lawan jenis sesuai dengan norma agama.

8. Tidak merokok di lingkungan kampus dan mahad.

9. Menghormati orang lain tanpa membedakan suku, agama, ras dan status

54 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 55: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

sosial.

10. Taat kepada norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah

masyarakat.

11. Menghargai pendapat orang lain.

12. Bertanggungjawab dalam perbuatannya, dan

13. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan / atau bertentangan

dengan norma hukum atau norma lainnya yang hidup di tengah

masyarakat.

14. Tidak boleh berkhalwat dengan yang bukan muhrimnya.

7.5 Tata Tertib dalam Kegiatan Pembelajaran

Adapun tata tertib dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Hadir selambat-lambatnya 15 menit pada jadwal kegiatan pembelajaran

yang telah ditentukan.

2. Menghadiri kegiatan pembelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk Kegiatan Pembelajaran Blok

- Wajib hadir pada kuliah penunjang blok sekurang-kurangnya 80%

- Boleh tidak mengikuti tutorial 2x dalam 1 blok

- Wajib hadir pada seluruh kegiatan praktikum

b. Untuk Kegiatan Pembelajaran Clinical Skills Lab, mahasiswa wajib

hadir pada seluruh kegiatan.

c. Untuk kegiatan non Blok, mahasiswa wajib hadir sekurang-kurangnya

80%.

d. Mahasiswa yang tidak hadir dalam kegiatan pembelajaran wajib

menyertakan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan bukti

keterangan.

e. Aturan ini bersifat terkecuali jika alasan mahasiswa bersifat force

major yang meliputi:

- Perang, bencana alam, krisis, kekerasaan, aksi pemberontakan,

sabotase, revolusi, kekacauan atau ketidaktertiban

55 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 56: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

- Kecelakaan

- Kematian keluarga inti

- Jika yang bersangkutan menikah atau melahirkan

- Sakit dengan kategori infeksi menular atau membutuhkan rawat

inap

3. Berpakaian rapi, bersih dan sopan dalam arti tidak menyimpang dari

azas-azas kepatutan.

4. Menghormati mahasiswa lain dengan tidak melakukan perbuatan yang

dapat mengganggu perkuliahan, misalnya menggunakan hand phone

atau alat elekronik lainnya pada saat perkuliahan berlangsung, posisi

duduk yang mengganggu mahasiswa lain, makan, meninggalkan kelas

tanpa ijin, berbuat curang, bertindak tidak sopan, dan kegiatan lain yang

mengganggu ketenangan mahasiswa lain.

5. Tidak merokok di ruangan kuliah, laboratorium atau ruang lain yang tidak

pantas atau dilarang untuk melakukan tindakan tersebut.

6. Santun dalam mengeluarkan pendapat atau membantah pendapat.

7. Tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas atau menyakiti perasaan

orang lain.

8. Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran mahasiswa lain yang

diketahuinya tidak hadir dalam perkuliahan.

9. Menjaga inventaris ruang kuliah atau laboratorium.

10. Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan bahaya selama di

laboratorium tanpa bimbingan dosen atau petugas laboratorium, dan

11. Tidak mengotori ruangan dan inventaris Universitas seperti membuang

sampah sembarangan, mencoret meja, kursi dan dinding ruangan.

7.6 Etika Pengerjaan Tugas

Etika mahasiswa dalam pengerjaan tugas, laporan dan skripsi, adalah

sebagai berikut:

1. Menyerahkan tugas/laporan tepat waktu.

56 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 57: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

2. Jujur dalam arti tidak melakukan plagiasi atau mempergunakan

tugas/laporan mahasiswa lain.

3. Tidak berupaya mempengaruhi dosen agar yang bersangkutan tidak

menyerahkan tugas / laporan dengan janji imbalan baik dalam bentuk

dan nama apapun.

4. Mematuhi etika ilmiah dalam penulisan skripsi misalnya mematuhi

ketentuan dan tata cara penulisan, mengikuti bimbingan, tidak menjiplak

karya orang lain (plagiat), dan

5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya

kepada dosen atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi

proses bimbingan tugas/laporan, skripsi.

7.7 Etika Ujian

Adapun Etika dalam mengikuti ujian adalah sebagai berikut:

1. Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan PSPD

2. Jujur dan beritikad baik, tidak melihat buku atau sumber lain yang tidak

dibenarkan, kecuali untuk ujian yang secara tegas membenarkan hal

demikian.

3. Tidak menggangu mahasiswa lain yang sedang mengikuti ujian.

4. Tidak mencoret inventaris Universitas seperti meja, kursi, dinding dengan

itikad yang tidak baik untuk keperluan memudahkan menjawab soal

ujian.

5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya

kepada dosen atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi

proses dan hasil ujian, dan

6. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan

pengaruh orang lain untuk tujuan mempengaruhi proses dan hasil ujian.

7.8 Etika Mahasiswa terhadap Dosen

57 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 58: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

Dalam hubungan antara mahasiswa dengan dosen, berlaku etika sebagai

berikut:

1. Menghormati semua dosen tanpa membedakan suku, agama, ras, dan

tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka.

2. Bersikap sopan santun terhadap semua dosen dalam interaksi baik di

dalam lingkungan maupun di luar lingkungan PSPD

3. Menjaga nama baik dosen dan keluarganya.

4. Saling salam setiap bertemu dengan dosen

5. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak baik dan belum tentu benar

mengenai seorang dosen kepada dosen atau pihak lainnya, kecuali

terhadap pelanggaran hukum dan etik yang diwajibkan berdasarkan

ketentuan hukum dan peraturan di lingkungan PSPD

6. Tata cara berkomunikasi via ponsel dengan dosen:

a. Ada maksud dan tujuan

b. Menggunakan kata-kata yang sopan

c. Pada waktu yang wajar (Jam 07.00-19.00 WIB)

d. Diawali dengan redaksi salam, perkenalan, permohonan

menyampaikan maksud dan tujuan, terima kasih

7. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidak

sepahaman pendapat tentang keilmuan yang disertai dengan

argumentasi yang rasional.

8. Jujur terhadap dosen dalam segala aspek.

9. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya

kepada dosen atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi

penilaian dosen.

10. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan

pengaruh orang lain untuk tujuan mempengaruhi penilaian dosen.

11. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan

menggunakan orang lain terhadap dosen.

12. Bekerjasama dengan dosen dalam mencapai tujuan pembelajaran,

58 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 59: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

termasuk menyiapkan diri sebelum berinteraksi dengan dosen di ruang

perkuliahan.

13. Memelihara sopan santun pada saat mengajukan keberatan atas sikap

dosen terhadap pimpinannya disertai dengan bukti yang cukup.

14. Menghindari sikap membenci dosen atau sikap tidak terpuji lainnya

disebabkan nilai yang diberikan oleh dosen.

15. Mematuhi perintah dan petunjuk dosen sepanjang perintah dan

petunjuk tersebut tidak bertentangan dengan norma hukum dan norma

lainnya yang hidup di tengah masyarakat, dan

16. Berani mempertanggung jawabkan semua tindakannya terkait interaksi

dengan dosen.

7.9 Etika Sesama Mahasiswa

Etika dalam hubungan antara sesama mahasiswa adalah sebagai berikut:

1. Menghormati semua mahasiswa tanpa membedakan suku, agama, ras,

status sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka.

2. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua mahasiswa dalam

interaksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Universitas.

3. Bekerjasama dengan mahasiswa lain dalam menuntut ilmu pengetahuan.

4. Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang

baik dan tidak bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya

yang hidup di dalam masyarakat.

5. Berlaku adil terhadap sesama rekan mahasiswa.

6. Menghindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan mahasiswa lain..

7. Tidak melakukan ancaman atau tindakan kekerasan terhadap sesama

mahasiswa baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan

Universitas.

8. Saling menasehati untuk tujuan kebaikan.

9. Suka membantu mahasiswa lain yang kurang mampu dalam pelajaran

maupun kurang mampu secara ekonomi.

59 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 60: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

10. Bersama-sama menjaga nama baik Universitas dan tidak melakukan

tindakan tidak terpuji yang merusak citra baik Universitas.

11. Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan mahasiswa

lain.

12. Tidak menggangu ketenangan mahasiswa lain yang sedang mengikuti

proses pembelajaran; dan

13. Tidak mengajak atau mempengaruhi mahasiswa lain untuk melakukan

tindakan tidak terpuji yang bertentangan dengan norma hukum dan

norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat.

7.10 Etika terhadap Tenaga Kependidikan

Etika dalam hubungan antara mahasiswa dan tenaga kependidikan adalah

sebagai berikut:

1. Menghormati semua tenaga kependidikan tanpa membedakan suku,

agama, ras, status sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak

suka.

2. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua tenaga kependidikan

dalam interaksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan

Universitas.

3. Meminta pelayanan dengan sopan santun dan bersikap sabar saat

menunggu layanan.

4. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya

kepada tenaga kependidikan untuk mendapatkan perlakuan istimewa

atau untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan

peraturan di lingkungan Universitas.

5. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan

menggunakan orang lain terhadap tenaga kependidikan, dan

6. Tidak mengajak atau mempengaruhi tenaga kependidikan untuk

melakukan tindakan tidak terpuji yang bertentangan dengan norma

hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat.

60 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 61: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

7.11 Etika Hubungan dengan Masyarakat

Etika dalam hubungan antara mahasiswa dan masyarakat adalah sebagai

berikut:

1. Melakukan perbuatan yang meninggikan citra baik PSPD di tengah

masyarakat.

2. Suka menolong masyarakat sesuai ilmu pengetahuan yang dimiliki.

3. Menghindari perbuatan yang melanggar norma-norma yang hidup di

tengah masyarakat, baik norma hukum, norma agama, norma kesopanan,

dan norma kepatutan.

4. Mengajak masyarakat berbuat yang baik dan tidak mengajak pada

perbuatan tidak terpuji, dan

5. Memberikan contoh prilaku yang baik di tengah masyarakat.

7.12 Etika Menyampaikan Pendapat

Etika dalam menyampaikan pendapat di luar proses pembelajaran adalah

sebagai berikut:

1. Tertib, dalam arti tidak dilakukan dengan tindakan-tindakan anarkis.

2. Menjaga kesantunan dengan tidak mengucapkan kata-kata yang

merendahkan martabat seseorang.

3. Tidak merusak barang-barang kepentingan pembelajaran atau

kepentingan umum lainnya yang terdapat di lingkungan Universitas

maupun di luar lingkungan Universitas.

4. Mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, terutama untuk

penyampaian pendapat di luar lingkungan Universitas.

5. Mempersiapkan argumentasi yang rasional yang mencerminkan citra diri

seorang individu yang berpendidikan.

6. Didasarkan pada tujuan dan untuk kepentingan kebenaran.

61 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 62: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

7. Menjaga nama baik dan citra PSPD.

8. Menghindari kepentingan lain diluar kepentingan kebenaran.

9. Tidak melakukan paksaan atau ancaman kepada pihak lain selama

melakukan penyampaian pendapat.

10. Tidak menimbulkan gangguan secara signifikan terhadap proses

pembelajaran, dan

11. Berani bertanggungjawab terhadap kebenaran fakta dan pendapat yang

disampaikan.

7.13 Etika Penampilan

Etika dalam berbusana dan berpenampilan mahasiswa adalah sebagai

berikut:

1. Berpenampilan sopan dan rapi (tidak memakai sandal, kaos oblong,

pakaian ketat, terbuka, dan transparan)

2. Bersepatu, tidak boleh memakai sandal dan sejenisnya

3. Tidak boleh berpenampilan mencolok dan berlebihan

4. Mahasiswa pria tidak dibenarkan berambut panjang ( rambut harus rapi )

dan tidak boleh memakai assesoris perempuan seperti kalung, gelang,

bando dan jepit rambut.

5. Mahasiswi harus mengenakan busana muslim sesuai dengan ketentuan

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai berikut:

a. Tidak diperbolehkan memakai pakaian ketat, tipis, dan transparan.

b. Memakai baju yang panjangnya minimal 10 cm dari pinggang

kebawah (menutupi pantat).

c. Baju lengan panjang sampai dengan pergelangan tangan.

d. Rok yang panjangnya sampai dengan mata kaki.

e. Mengenakan kerudung yang menutupi dada dan tidak transparan.

f. Tidak diperbolehkan memakai make up yang mencolok.

6. Untuk acara-acara resmi lembaga, mahasiswa wajib mengenakan jas

almamater.

62 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 63: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

7.14 Aktivitas Kemahasiswaan

Aktivitas kemahasiswaan merupakan aktivitas yang diarahkan untuk

mendukung aktivitas akademik, mengembangkan diri, menyalurkan aspirasi dan

hobi mahasiswa melalui organisasi kemahasiswaan. Mahasiswa dapat

menyampaikan aspirasi langsung kepada Pimpinan Fakultas/ Jurusan dan

Program Studi, dosen, dan karyawan/ tenaga kependidikan dengan

menggunakan cara yang konstruktif, etis dan sopan, baik secara lisan maupun

tertulis. Mahasiswa dapat menyalurkan dan meningkatkan kreativitas dalam

bidang kerohanian, olahraga, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang terkait

dengan mendasarkan pada norma dan etika yang berlaku.

Aktivitas kemahasiswaan resmi yang dilakukan di luar kampus harus

sepengetahuan dan seijin Pimpinan Fakultas serta memenuhi standar

operasional pelaksanaan (SOP). Dalam melaksanakan aktivitas mahasiswa dapat

memperoleh dukungan dana dengan cara mengajukan proposal kegiatan ke

pimpinan fakultas dan boleh menggunakan sarana dan prasarana yang ada

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mahasiswa dapat melakukan kerjasama dan sponsorship dengan pihak di

luar PSPD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang apabila mendapat ijin dari

Pimpinan Program Studi. Setiap kegiatan kemahasiswaan harus sepengetahuan

pimpinan unit kegiatan mahasiswa (BEM, UKM, HMJ) yang syah dan mengikuti

tata tertib yang berlaku serta diketahui oleh Pimpinan Program Studi.

7.15 Penghargaan

Setiap mahasiswa Program Studi Pendiidkan Dokter berhak mendapatkan

penghargaan karena menunjukan prestasi tinggi sekaligus menjunjung tinggi

norma dan etika berhak mendapatkan penghargaan dari Fakultas. Pemberian

penghargaan kepada mahasiswa ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas dengan

mempertimbangkan aspirasi dari mahasiswa

63 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 64: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

7.16 Sanksi Akademik

Sanksi akademik diberikan dengan tujuan menjaga mutu hasil pendidikan,

mendorong mahasiswa untuk mencapai prestasi yang optimal, serta mengemban

visi, misi, dan tujuan universitas. Mahasiswa yang tidak mematuhi ketentuan

akademik dalam Buku Pedoman Akademik ini akan dikenakan sanksi sesuai

dengan pelanggaran yang dilakukan. Mahasiswa yang melanggar kode etik akan

dikenakan sanksi berupa teguran, peringatan keras, skorsing atau dikeluarkan

dari Universitas. Ketentuan mengenai sanksi berupa teguran, peringatan keras,

skorsing akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Dekan. Ketentuan mengenai

sanksi berupa pemutusan studi akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan

Rektor.

64 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g

Page 65: fkik.uin-malang.ac.idfkik.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/002... · Web viewIlmu biomedik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji ilmu kedokteran klinik sehingga mahasiswa

BAB VIII

PENUTUP

Hal-hal lain yang belum dimuat atau belum diatur dalam Pedoman

ini akan diatur kemudian, sedangkan pedoman yang dipandang kurang sesuai

akan diperbaiki dikemudian hari atau bila dipandang perlu diperbaiki melalui

kebijakan fakultas/jurusan sampai ditetapkannya pedoman yang baru.

65 | U I N M a u l a n a M a l i k I b r a h i m M a l a n g