Fix Rekling

2
Nama : Khalidah Nur Mahdi NIM : 21030114140145 PROSES PRODUKSI DAN DEKOMPOSISI Sintesis karbohidrat, lemak, protein, dan senyawa lain yang kompleks oleh tumbuhan berklorofil, merupakan proses rumit sekali, sehingga belum dapat dipahami secara lengkap. Meskipun dengan demikian, proses fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat dari bahan organik dapat disederhanakan sebagai berikut : Karbodioksida + air - - - - - - - - - - - - - - gula atau oksigen Ditambah karbohidrat (CO2) (H2O) energi surya (C6H12O6)n (O2) Dalam proses seperti di atas, sebagian energi surya disimpan dalam bentuk energi terikat atau potensial yang berupa makanan. Bersamaan dengan proses ini, diperkirakan terjadi pula proses sintesis asam amino, protein, dan bahan-bahan lain yang penting. Dalam tubuh setiap organisme terjadi proses pernafasan atau respirasi yang secara kasar merupakan kebalikan proses fotosintesis. Dalam proses respirasi terjadi oksidasi atau pembakaran bahan makanan, khususnya karbohidrat, yang menghasilkan energi untuk tubuh, pergerakan, reproduksi, dan lain-lain. Dekomposisi merupakan akibat dari proses jasad renik memperoleh energi untuk keperluan hidupnya. Proses ini berfungsi sangat vital, sebab bila seandainya dikomposisi tidak pernah terjadi, maka dipermukaan bumi ini akan tertimbun serasah, kayu mati dan bangkai hewan, sehingga kehidupan baru tidak akan pernah terjadi. Jasad renik mengeluarkan berbagai enzim yang diperlukan untuk kelangsungan proses kimia yang spesifik. Berbagai enzim ini dimasukkan ke dalam organisme mati, dan sebagian hasil dekomposisi diserap oleh jasad renik sendiri sebagai makanannya; sebagian lagi tertinggal dalam

description

REKLING

Transcript of Fix Rekling

Nama : Khalidah Nur Mahdi

NIM : 21030114140145

PROSES PRODUKSI DAN DEKOMPOSISI

Sintesis karbohidrat, lemak, protein, dan senyawa lain yang kompleks oleh tumbuhan berklorofil, merupakan proses rumit sekali, sehingga belum dapat dipahami secara lengkap. Meskipun dengan demikian, proses fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat dari bahan organik dapat disederhanakan sebagai berikut :

Karbodioksida + air - - - - - - - - - - - - - - gula atau oksigen Ditambah karbohidrat

(CO2) (H2O) energi surya (C6H12O6)n (O2)

Dalam proses seperti di atas, sebagian energi surya disimpan dalam bentuk energi terikat atau potensial yang berupa makanan. Bersamaan dengan proses ini, diperkirakan terjadi pula proses sintesis asam amino, protein, dan bahan-bahan lain yang penting. Dalam tubuh setiap organisme terjadi proses pernafasan atau respirasi yang secara kasar merupakan kebalikan proses fotosintesis. Dalam proses respirasi terjadi oksidasi atau pembakaran bahan makanan, khususnya karbohidrat, yang menghasilkan energi untuk tubuh, pergerakan, reproduksi, dan lain-lain.

Dekomposisi merupakan akibat dari proses jasad renik memperoleh energi untuk keperluan hidupnya. Proses ini berfungsi sangat vital, sebab bila seandainya dikomposisi tidak pernah terjadi, maka dipermukaan bumi ini akan tertimbun serasah, kayu mati dan bangkai hewan, sehingga kehidupan baru tidak akan pernah terjadi. Jasad renik mengeluarkan berbagai enzim yang diperlukan untuk kelangsungan proses kimia yang spesifik. Berbagai enzim ini dimasukkan ke dalam organisme mati, dan sebagian hasil dekomposisi diserap oleh jasad renik sendiri sebagai makanannya; sebagian lagi tertinggal dalam tanah. Sebenarnya tidak ada satu jasad renik yang mampu melaksanakan dekomposisi secara total. Tetapi populasi jasad renik yang beraneka ragam jenisnya dalam biosfera mempunyai kemampuan yang beranekaragam pula, sehingga dapat menyelesaikan proses dekomposisi secara tuntas. Perlu kita ketahui bahwa tidak semua bagian organisme yang mati dapat diuraikan dengan kecepatan yang sama. Umpamanya, lemak, gula dan protein mudah sekali diuraikan, sedangkan selulosa, lignin dalam kayu serta rambut dan tulang hewan, sangat lambat diuraikannya. Bahan-bahan organik yang resisten terhadap dekomposisi, secara koloktif disebut humus. Porses dekomposisi ini dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu produksi humus yang berjalan cepat, dan mineralisasi humus yang berjalan lambat.

Telah kita ketahui, bahwa dalam proses dekomposisi dihasilkan pula berbagai zat kimia yang mempunyai efek positif sebagai zat perangsang pertumbuhan, dan yang mempunyai efek negative sebagai penghambat pertumbuhan. Zat kimia ini disebut hormon lingkungan. Dengan demikian, banyak produk dekomposisi, berfungsi bukan hanya sebagai bahan makanan , tetapi juga sebagai pengatur kimiawi.