EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS...

113
i TESIS HALAMAN SAMPUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN PT. VALE INDONESIA, TBK. Raden Ayu Silvia Riani P2100215023 kepada SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS...

Page 1: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

i

TESIS HALAMAN SAMPUL

EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN

DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN PT. VALE INDONESIA, TBK.

Raden Ayu Silvia Riani P2100215023

kepada

SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 2: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

ii

TESIS HALAMAN JUDUL

EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN

DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN PT. VALE INDONESIA, TBK.

Disusun dan Diajukan Oleh

Raden Ayu Silvia Riani P2100215023

kepada

SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 3: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN
Page 4: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

v

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Raden Ayu Silvia Riani

NIM : P2100215023

Jurusan/rogram studi : Magister Manajemen

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tesis yang berjudul

EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN PT. VALE INDONESIA, TBK. adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan / ditulis / diterbitkan sebelumnya, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, ______________

Yang membuat pernyataan,

Raden Ayu Silvia Riani

Materai

Rp 6.000

Page 5: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat-

Nya sehingga tesis yang berjudul ”Evaluasi Strategi Manajemen Dalam

Mengendalikan Kinerja Kuangan PT. Vale Indonesia, Tbk” dapat diselesaikan.

Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan tugas akhir untuk memperoleh

gelar Magister Manajemen (S2) pada Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Hasanuddin.

Peneliti mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang

membantu dalam penyelesain tesis ini, khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Haris Maupa, SE., M.Si., sebagai pembimbing I, yang telah

memberikan bimbingan dan waktu dalam penggalian ide dalam tesis ini.

2. Bapak Abdullah Sanusi, SE., MBA., Ph.D, sebagai pembimbing II, yang telah

memberikan waktu, bimbingan, saran dan masukan dalam penulisan tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. Syamsu Alam, M.Si., Prof. Dr. H. Muhammad Ali, SE, MS., dan

Ibu Dra. Erlina Pakki, MA. selaku dewan penguji tesis.

4. Bapak Dr. H. Jusni, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Magister

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin.

5. Seluruh Dosen, Staff dan jajaran pengelola program studi Magister

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin.

6. Rekan-rekan kelas MM VALE dan Musriyanto yang telah memberikan

dukungan selama proses perkuliahan, ujian dan penyelesaian tesis ini.

7. Keluarga tercinta dan almarhum ayahanda R. M. Rusdi, my sister Ulhy, serta

semua pihak yang telah memberikan berbagai bentuk dukungan yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga semua pihak mendapatkan manfaat dari tesis ini, namun apabila

terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya, kritik dan saran dari semua

pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan tesis ini.

Makassar, 20 November 2017

Peneliti

Page 6: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

ABSTRAK

RADEN AYU stLV|A RrANr. Evaluasi strategi Manajemen datamMengendatikan Kinerja Keuangan pr vate lndaneiia rox. (linimning ;er,Haris Maupa dan Abdullah Sanusi).

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi strategi manajemen dalammengendalikan kinerja keuangan yang terjadi padi pr vile tndonesiaTbk. dan memberikan pencerahan dan saran sebagai bahan evaluasi bagiperusahaan dalam mengambil langkah-langkah strategis yang lebihterukur, lebih efektif, dan efisien agar lebin sustainabte iertl tetapkompetitif

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kerangka teoridiperoleh melalui artikel-artikel, literature, dan studi kasus yanf relevandengan penelitian. lnformasi empiris diperoleh melalui penglta;an yangdialami sendiri oleh peneliti, interaksi, komunikasi formal, dan nontoimal,serta observasi.

Hasil nene!![a1 menunjukkan bahwa evaluasi dan pengujianterhadqo- strategi PT Vale dengan menggunakan teknik analisis dltiOrdan Taws matix telah dilakukan dengan tepat dengan dibuktikannyabahwa faktor-faktor internal pada pr vale memiliki pengaruh yang sangatkuat terhadap keputusan dan langkah strategis yang oiamuil oienperusahaan. Evaluasi terhadap keputusan strategi yang ditentukan olehperusahaan dievaluasi melalui analisis espM. Haiit evaluasi pada prvale membuktikan bahwa espM dapat menjadi alat perencanaanstrategis yang sangat tepat.

Kata kunci: kinerja keuangan, SWOT, eSpM

Page 7: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

ABSTRACT

RADEN AYU SILVIA RIAN!. The Evaluation of the Management Strategy inControlling the Financiat Pefformance at PT. Vate lndonesia,-Tbklsupervisdi nyHaris Maupa and Abdullah Sanusi))

This research aimed (1) to evaluate the management strategy inc,ontrolling the financial performance occurred at PT, Vale lndonesia, Tbk]-and(2) to present the enlightenment and suggestion as the evaluation materials tothe company in taking more measurable, more effective and more efficientstrategic steps in order to be more sustainable and remaining competitive.

The research was based on the qualitative approachl and ihe theoreticalframework was obtained from articles, literature, and case studied relevant to theresearch The empirical information was obtained through experience of theresearcher, interaction, formal and non-formal communication and observation.

The research results indicated that the evaluation and the testing strategyof PT. Vale lndonesia using SWOT analysis and TOWS matrix had blen donecorrectly. This proved that the internal factors of PT. Vale lndonesia had a verystrong influence on the decision and strategic steps the had"taken. Meanwhite,the evaluation of the strategic decisions determined by the firm was evaluatedusing QSPM analysis. Again, the evaluation conducte-O by PT. Vale lndonesiahad proven that QSPM analysis could become a very effeciive strategic planningtool.

Keywords: Financial Performance, SWOT analysis, eSpM analysis

'va I

\J-t.sar+tstr /.:.^r- F:'

Page 8: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN JUDUL ii

HALAMAN PERSETUJUAN iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN v

KATA PENGANTAR vi

ABSTRAK vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK xi

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 5

1.3. Tujuan Penelitian 6

1.4. Manfaat Penelitian 6

1.4.1. Manfaat Teoritis 6

1.4.2. Manfaat Praktis 6

1.5. Ruang Lingkup Penelitian 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori dan Konsep 8

2.1.1. Business Environment 8

2.1.2. Proses Manajemen Strategi 12

2.1.3. Pengukuran Kinerja Keuangan melalui Profitability Ratio 21

2.1.4. Konsep Resource-Based View 24

2.1.5. Konsep Resource Dependence Theory 29

2.1.6. External Factor Analysis Summary (EFAS) dan Internal

Factor Analysis Summary (IFAS) 33

2.1.7. SWOT Analysis dan TOWS Matrix 33

2.1.8. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) 40

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu 41

2.3. Kerangka Konseptual 46

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian 49

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 49

3.3. Jenis dan Sumber Data 49

3.3.1. Jenis Data 49

3.3.2. Sumber Data 49

3.4. Instrumen Penelitian 50

Page 9: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

ix

3.5. Metode Pengumpulan Data 50

3.6. Analisis Data 51

BAB IV : GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

4.1. Sekilas tentang PT. Vale 53

4.2. Sejarah dan Jejak Langkah PT. Vale 56

4.3. Proses Penambangan dan Pengolahan Bijih menjadi Nikel Matte 59

4.4. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai PT. Vale 60

4.5. Struktur Organisasi 61

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Hasil Penelitian 65

5.1.1. Kebijakan dan Langkah Strategis PT. Vale 66

5.1.2. Evaluasi Strategi PT. Vale 70

5.2. Pembahasan Hasil Penelitian 92

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan 96

6.1.1. Evaluasi Strategi dengan SWOT Analysis 96

6.1.2. Evaluasi Strategi dengan QSPM 96

6.1.3. Evaluasi Strategi terhadap Kinerja Keuangan 97

6.2. Saran 98

DAFTAR PUSTAKA 99

Page 10: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indikator Kinerja Keuangan (Profitability Ratios) 3

Tabel 2 Perbedaan antara Perumusan Strategi dan Implementasi

Strategi 17

Tabel 3 Hasil Penelitian Terdahulu 45

Tabel 4 Demography matrix 51

Tabel 5 Wilayah Kontrak Karya PT. Vale. 53

Tabel 6 Kebijakan Strategis PT. Vale Tahun 2013, 2014 dan 2016 68

Tabel 7 Diagram SWOT Analysis PT. Vale 76

Tabel 8 Diagram TOWS Matrix PT. Vale 78

Tabel 9 Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position)

PT. Vale Tahun 2011 – 2016 80

Tabel 10 Laporan Laba Rugi (Statement of Profit Loss) PT. Vale

Tahun 2011 – 2016 82

Tabel 11 Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios) PT. Vale 85

Tabel 12 Quantitative Planning Strategic Planning PT. Vale 91

Page 11: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

xi

DAFTAR GAMBAR, GRAFIK DAN DIAGRAM

Gambar 1 Hubungan Perumusan Strategi dan Implementasi Strategi 16

Gambar 2 Evaluation framework 18

Gambar 3 Diagram SWOT Analysis 35

Gambar 4 Diagram TOWS Matrix 38

Gambar 5 Quantitative Strategic Planning Matrix 41

Gambar 6 Kerangka Konseptual 48

Gambar 7 Peta Wilayah Kontrak Karya PT. Vale 54

Gambar 8 Proses Penambangan Bijih Nikel 59

Gambar 9 Proses Pengolahan Bijih Nikel 60

Gambar 10 Struktur Organisasi PT. Vale Tahun 2016 62

Grafik 1 Realisasi Harga Jual Nikel Rata-rata Tahun 2004 – 2016 2

Grafik 2 Trend Harga Nikel, Penjualan dan Harga Pokok Penjualan 3

Grafik 3 Trend Penurunan Konsumsi HSFO Setelah Implementasi

Konversi Batu Bara 73

Grafik 4 Trend Harga Realisasi Rata-rata dan Beban Pokok Pendapatan

PT. Vale 86

Grafik 5 Trend Beban Pokok Pendapatan PT. Vale dan

Harga Realisasi Nikel Rata-rata terhadap Penjualan Nikel 87

Page 12: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pelemahan ekonomi global di tahun 2015 terus berlanjut di tengah

meningkatnya turbulensi keuangan diikuti oleh aktivitas ekonomi di negara maju

yang juga menurun. Tekanan terhadap negara-negara berkembang tidak

menunjukkan tanda-tanda mereda, adanya kekhawatiran akan dampak global

dengan terus menurunnya perekonomian China dan penurunan tajam harga

komoditas dan harga minyak.

Harga komoditas global yang merosot memberikan dampak ke seluruh

dunia. Penurunan harga komoditas mengancam stabilitas ekonomi dan politik di

negara berkembang di seluruh dunia. Banyak faktor eksternal yang mempengaruhi

bisnis perusahaan seperti kondisi pasar, peraturan perundang-undangan bahkan

kondisi alam yang di luar kendali. Investasi yang dikeluarkan memaksa untuk

harus siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang.

Kondisi tersebut juga berdampak pada PT. Vale Indonesia, Tbk (PT Vale)

dimana harga nikel global mengalami penurunan dan ketidakpastian. Tahun 2015,

merupakan salah satu tahun yang penuh tantangan dalam sejarah PT Vale. Para

produsen nikel berusaha keras dalam menghadapi harga nikel yang mencapai

posisi terendahnya dalam 13 tahun terakhir dan berada pada tekanan arus kas

yang negatif. Trend penurunan harga nikel rata-rata sejak tahun 2004 dapat dilihat

pada Grafik 1 di bawah. Ditambah lagi dengan tuntutan dan harapan para

pemangku kepentingan yang semakin dinamis dengan munculnya aturan-aturan

yang mempengaruhi operasi perusahaan.

Page 13: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

2

Tahun 2016, ketika harga nikel dalam posisi yang rendah sepanjang

sejarah, PT Vale tidak hanya berhasil mencapai kinerja yang kuat, tetapi juga

berhasil meletakkan pondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di

masa depan. Di saat harga nikel turun hingga AS$7.700 per ton di bulan Februari

2016 dari harga realisasi nikel rata-rata AS$13.061 di tahun 2014, perusahaan

segera mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan biaya dan

meningkatkan produktivitas sehingga mampu menurunkan biaya produksi per unit

untuk mempertahankan arus kas yang kuat. Tindakan ini membentuk pondasi

yang kuat bagi PT Vale dalam menghadapi tantangan harga nikel di masa yang

akan datang dan untuk meraih keuntungan optimal dari setiap perbaikan harga di

masa depan. PT Vale secara spesifik berusaha untuk menjadi lebih efisien dengan

menjalankan pengendalian penggunaan energi yang lebih baik, memprioritaskan

penggunaan sumber daya internal, menurunkan discretionary cost serta

melakukan upaya-upaya efisiensi lainnya.

Grafik 1 – Realisasi Harga Jual Nikel Rata-rata Tahun 2004 – 2016 Sumber: Annual Report – PT. Vale Indonesia, Tbk Tahun 2009 – 2016

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Per Metrik Ton 10.9 11.6 18.3 29.8 17.7 11.2 16.5 18.2 13.5 11.9 13.0 9.52 7.39

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

Realisasi Harga Jual Nikel Rata-rata

Page 14: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

3

Walaupun dihadapkan pada kondisi melemahnya harga nikel, PT Vale

tetap berkomitmen untuk mempertahankan kinerja keuangan melalui kebijakan

dan langkah-langkah strategisnya. Hal ini terbukti dari dari hasil pengukuran

kinerja keuangan PT Vale melalui profitability ratio seperti yang ditampilkan pada

Tabel 1.

Tabel 1 – Indikator Kinerja Keuangan (Profitability Ratios)

Sumber: Annual Report – PT. Vale Indonesia, Tbk Tahun 2011 – 2016

Pada Grafik 2 di bawah ini juga menunjukkan bagaimana perusahaan

melakukan usaha dalam menurunkan cost of revenue dimulai pada tahun 2013

ketika harga nikel mulai memperlihatkan penurunannya. Namun demikian,

perusahaan tetap berkomitmen dalam mempertahankan volume produksi di level

yang relevan bagi kondisi keuangan dan operasional.

Grafik 2 – Trend Harga Nikel, Penjualan dan Harga Pokok Penjualan Sumber: Annual Report – PT. Vale Indonesia, Tbk Tahun 2015 – 2016

450,000

500,000

550,000

600,000

650,000

700,000

750,000

800,000

850,000

0

7,500

15,000

22,500

30,000

37,500

45,000

52,500

60,000

67,500

75,000

82,500

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Avg. Realized Nickel Price $/MT Nickel Sales in MT Cost of Revenue in '000 US$

Page 15: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

4

Kondisi pasar nikel global di tahun 2017 diprediksi masih akan tetap

diwarnai dengan banyaknya ketidakpastian, terutama berkaitan dengan regulasi

ekspor mineral dari pemerintah Indonesia.

Faktor utama yang mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha PT

Vale adalah fluktuasi harga nikel. Pendapatan PT Vale bersumber dari

kesepakatan penjualan dengan 2 (dua) pemegang sahamnya, yaitu Vale Canada

Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM). Harga nikel dalam

matte yang diperjualbelikan berdasarkan perjanjian yang bergantung pada harga

rata-rata harian nikel London Metal Exchange (LME). Oleh karena itu, baik kinerja

keuangan maupun kinerja perusahaan secara keseluruhan sangat dipengaruhi

oleh harga nikel secara global. Sementara itu, naik turunnya harga nikel sangat

dipengaruhi oleh ketersediaan global dan tingkat permintaan serta ketersediaan

dan harga substitusi komoditas nikel. Faktor-faktor tersebut berada di luar kendali

perusahaan yang mendorong PT Vale menerapkan prinsip kehati-hatian dalam

pengelolaan biaya dan secara terus-menerus mencari peluang baru demi

meningkatkan cost efficiency dan competitive advantage perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan harus mampu untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan tentunya berusaha semaksimal

mungkin untuk memperoleh laba. Agar hal tersebut dapat tercapai, perusahaan

harus mengelola kinerja, mengefektifkan dan mengoptimalkan semua potensi

sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dengan baik sehingga memberikan

nilai optimal bagi shareholder dan stakeholder-nya.

Perusahaan telah menentukan dan melakukan langkah-langkah strategis

dalam mengendalikan kinerja keuangan terhadap ancaman merosotnya harga

nikel serta ancaman dan tantangan lain yang dihadapi. Kebijakan dan langkah

Page 16: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

5

strategis perusahaan yang relevan dengan kondisi yang dihadapi pada tahun 2016

adalah (1) pengurangan biaya (cost reduction), (2) peningkatan produktifitas asset,

termasuk peralatan dan sumber daya manusia, (3) peningkatan kesehatan dan

keselamatan kerja serta tangung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

Responsibility), (4) pengembangan sumber daya manusia, dan (5) perbaikan tata

kelola secara terus-menerus. Dari kelima kebijakan strategis yang dirumuskan

oleh perusahaan di atas, peneliti memfokuskan penelitian pada kebijakan strategi

pengurangan biaya (cost reduction) dan penghematan biaya (cost saving).

Pada tahun 2013 ketika produksi berada pada level yang sama, yaitu

hanya 2% lebih rendah dibandingkan produksi tahun 2016 dan ketika harga nikel

lebih tinggi 38% dari tahun 2016, langkah-langkah strategis yang ditentukan dan

dilakukan oleh perusahaan adalah (1) mengelola biaya untuk meningkatkan

margin, (2) mengoptimalkan efisiensi melalui inovasi dan kebersamaan, (3)

memaksimalkan potensi pendapatan melalui peningkatan produksi, dan (4)

berinvestasi pada proses, sumber daya manusia, dan komunitas perusahaan

untuk pertumbuhan berkelanjutan.

Namun, keberhasilan suatu strategi sangat ditentukan oleh seberapa besar

tingkat kesesuaian strategi tersebut dengan perubahan lingkungan, persaingan

serta situasi organisasi itu sendiri. Oleh karena itu, pengukuran atas keberhasilan

terhadap langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh perusahaan tetap perlu

untuk diuji dan dievaluasi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fakta empiris yang dipaparkan di atas,

dimana naik turunnya harga nikel sangat berpengaruh terhadap stabilitas

perusahaan terutama berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, dan

Page 17: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

6

demi sustainability dan komitmen terhadap visi, misi dan kontrak karya, maka

peneliti dapat merumuskan 2 (dua) hal, yaitu:

1. Sejauhmana keberhasilan strategi yang telah diterapkan selama ini dalam

rangka mengendalikan kinerja keuangan perusahaan?

2. Apakah dengan mengevaluasi strategi yang diambil oleh perusahaan dapat

mengendalikan kinerja keuangan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah:

1. Untuk mengetahui sejauhmana strategi yang diterapkan oleh perusahaan

dapat berhasil mengendalikan kinerja keuangan.

2. Untuk mengetahui apakah pengendalian kinerja keuangan perusahaan dapat

dilakukan melalui evaluasi strategi.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini bermanfaat secara teoritis dan manfaat praktis. Berikut

ini penjelasannya.

1.4.1. Manfaat teoritis

Sebagai referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan atas dampak

dan efektifitas langkah-langkah strategis yang dipaparkan dalam penelitian

ini terhadap kinerja keuangan dan sustainability perusahaan.

1.4.2. Manfaat praktis

Sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan atas keputusan yang diambil

serta dampaknya terhadap perusahaan. Dan juga sebagai bahan referensi

bagi perusahaan sejenis lainnya yang mengalami hal serupa dan bagi

perusahaan yang terkena dampak krisis global.

Page 18: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

7

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Vale Indonesia, Tbk yang bertujuan untuk

menganalisa dan mengevaluasi langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh

perusahaan dalam mengendalikan stabilitas perusahaan khususnya kinerja

keuangan perusahaan sebagai dampak dari merosotnya harga nikel. Periode

analisis dilakukan terhadap laporan keuangan dan laporan operasional perusahan

tahun 2011 sampai dengan tahun 2016.

Page 19: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini peneliti akan meninjau teori dan konsep yang berkaitan

dengan obyek penelitian mengenai business environment, proses manajemen

strategis, pengukuran kinerja keuangan melalui profitability ratios, Resource-

Based View (RBV) dan Resource Dependence Theory (RDT), Internal Factor

Analysis Summary (IFAS), External Factor Analysis Summary (EFAS), SWOT

Analysis/TOWS Matrix, dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

2.1. Tinjauan Teori dan Konsep

2.1.1. Business Environment

Dalam lingkungan bisnis saat ini, satu-satunya yang konstan adalah

perubahan. Organisasi yang berhasil secara efektif dalam mengelola perubahan,

terus berupaya dalam menyesuaikan diri terhadap birokrasi, strategi, sistem,

produk, dan budaya mereka untuk bertahan dari setiap guncangan dan tantangan.

E-commerce dan globalisasi adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis

dan masyarakat saat ini. Pada peta politik, batas-batas antar negara mungkin

nampak jelas, namun pada peta kompetitif yang menunjukkan aliran riil aktivitas

keuangan dan industri, batas-batas tersebut tidak nampak lagi. Aliran informasi

yang cepat telah menghilangkan batas-batas nasional sehingga seluruh dunia

hidup dan bekerja secara global dengan pesaing global, pelanggan global,

pemasok global, dan distributor global. Kebutuhan untuk menyesuaikan diri

dengan perubahan membawa organisasi kepada pertanyaan manajemen strategis

seperti bisnis apa yang harus menjadi bisnis perusahaan, apakah perusahaan

Page 20: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

9

berada di bidang yang benar, apa yang dimasuki pesaing baru dalam industri,

strategi apa yang harus kita lakukan, apakah teknologi baru sedang dikembangkan

yang dapat membuat perusahaan gulung tikar dan seterusnya.

Sebagian besar aktivitas bisnis berlangsung dalam konteks organisasi dan

bahkan penyelidikan sepintas dunia bisnis mengungkapkan beragam organisasi

yang terlibat, mulai dari pemasok lokal kecil dari satu barang atau layanan hingga

perusahaan multinasional bernilai miliaran dolar yang memproduksi dan

memperdagangkan skala global. Dengan keragaman organisasi yang kaya ini,

sebagian besar pengamat bisnis cenderung membedakan antara organisasi

dalam hal ukuran, jenis produk dan/atau pasar, metode keuangan, skala operasi,

status hukum dan sebagainya.

Model sederhana dari aktivitas bisnis didasarkan pada pendekatan sistem

terhadap manajemen. Salah satu manfaat dari pendekatan ini adalah menekankan

bahwa organisasi adalah entitas yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait

dengan dunia luar - 'lingkungan eksternal'. Lingkungan ini terdiri dari berbagai

pengaruh – ekonomi, demografis, sosial, politik, hukum, teknologi, dan lain-lain

yang mempengaruhi aktivitas bisnis dengan berbagai cara dan yang dapat

berdampak tidak hanya pada proses transformasi itu sendiri, namun juga pada

proses akuisisi sumber daya dan penciptaan dan konsumsi output.

Lingkungan eksternal organisasi semakin diperumit oleh kecenderungan

perubahan lingkungan. Volatilitas ini mungkin sangat umum terjadi di beberapa

wilayah (misalnya teknologi) atau di beberapa pasar atau di beberapa jenis industri

atau organisasi. Lingkungan yang sangat mudah berubah menyebabkan

ketidakpastian bagi organisasi dan membuat pengambilan keputusan menjadi

lebih sulit.

Page 21: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

10

Ian Worthington and Chris Britton. (2015:14) dalam buku “The Business

Environment” menulis bahwa dalam proses mengubah input menjadi output,

organisasi bisnis beroperasi di lingkungan multifaset yang mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh aktivitas mereka. Lingkungan ini cenderung menjadi kompleks

dan mudah berubah dan terdiri dari pengaruh yang bersifat umum dan segera, dan

beroperasi pada tingkat ruang yang berbeda. Memahami lingkungan ini dan

pengaruhnya terhadap operasi bisnis sangat penting bagi studi dan praktik bisnis.

Beberapa macam lingkungan bisnis (business environment), antara lain:

1. Political environment

2. Economic environment

3. Social, cultural and demographic environment

4. Technological environment

5. Legal environment

6. Ethical environment

Ulrich Steger (2015) dalam bukunya yang berjudul “Corporate Diplomacy”,

menyatakan bahwa perusahaan harus menangani agenda kebijakan publik yang

mencakup tanggung jawab sosial dan lingkungan serta sustainability issue lainnya.

Dalam upaya untuk membantu manajer perusahaan mempertahankan kredibilitas

perusahaan mereka di tengah tekanan globalisasi yang konstan, dia menjelaskan

bagaimana mereka dapat melangkah keluar dari peran bisnis tradisional untuk

memenuhi kebutuhan diplomatik mereka. Steger mengakui bahwa perusahaan,

terutama entitas ekonomi bertujuan untuk memuaskan pelanggan. Meskipun

mereka harus mengenali dan mematuhi kekuatan pasar, mereka juga harus

mengenali cara mereka menjalin hubungan dengan masyarakat. Perusahaan tidak

dapat menghindari berurusan dengan berbagai kepentingan, institusi, gagasan

Page 22: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

11

dan peraturan yang berada di luar wilayah pasar. Kekuatan-kekuatan ini, yang

merupakan bagian bisnis yang relevan, dibuat lebih terfragmentasi, hostile, tidak

dapat diprediksi, oportunistik, menuntut, didorong oleh media dan menyebar oleh

globalisasi.

Chitate, H. and Soar J. (2015), dalam jurnalnya berjudul “The Value of

Business Strategy to the Minerals Mining Sector of Australia – Review and

Discussion of the Literature” membahas tentang nilai strategi bisnis dan

pengambilan keputusan bagi para manajer di sektor pertambangan mineral di

Australia. Efek dari siklus pasar global yang bergejolak, kondisi kelebihan pasokan

dan harga (iron ore) yang turun dalam perekonomian yang lambat disebut-sebut

sebagai tantangan yang sangat besar. Perubahan ekonomi tersebut telah

berdampak signifikan terhadap Australia. Dalam jurnal tersebut Chitate, H. and

Soar J. mengulas literature yang berkaitan dengan strategi, daya saing, dan

tantangan lingkungan kontemporer di sektor pertambangan di Australia. Respon

strategis dalam konsep global ketika terjadi siklus ”boom and bust” yang

merugikan kelangsungan hidup di sektor pertambangan Australia. Diakui bahwa

kenaikan nilai ekspor sektor ini telah menunjukkan ekonomi Australia terhadap

kemerosotan internasional. Kesesuaian strategi yang diadopsi memerlukan

evaluasi ulang yang konstan dengan menggunakan pemikiran pengembangan

organisasi. Literatur juga meninjau strategi yang telah ditetapkan dan menjelaskan

relevansinya dalam pengaturan arah, menciptakan respons dan memungkinkan

dominasi sektor industri.

Secara global, perusahaan pertambangan menghadapi serangkaian

tantangan ekonomi, keuangan, operasional dan menghadapi berbagai trend

bersaing dan lingkungan bisnis global yang berubah dengan cepat. Dengan latar

belakang fluktuasi harga komoditas, para penambang perlu menyeimbangkan

Page 23: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

12

harapan dividen pemegang saham sambil mempertahankan jaringan investasi di

tengah meningkatnya biaya operasi.

Perusahaan di industri logam dan pertambangan sangat rentan terhadap

lingkungan yang mudah berubah sehingga memaksa untuk selalu memikirkan

kembali strategi dan operasi mereka secara terus-menerus. Perusahaan juga

harus beradaptasi pada budaya perusahaan dengan memusatkan perhatian pada

produksi, kualitas, keamanan, dan biaya ketika keadaan semakin ketat.

Selain penurunan permintaan saat ini, perusahaan pertambangan

menghadapi tantangan lebih lanjut terhadap profitabilitas dalam bentuk harga

komoditas yang tidak menguntungkan dan kondisi pertambangan yang lebih ketat.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi dan operasional ini,

perusahaan pertambangan juga menghadapi ketidakpastian peraturan menyusul

trend global nasionalisme sumber daya. Pemerintah di seluruh dunia ingin

meningkatkan pangsa keuntungan pertambangan mereka sebagai sarana untuk

mendukung ekonomi yang lamban dan mendorong pembangunan sosial-ekonomi.

2.1.2. Proses Manajemen Strategis

Menurut para pakar ilmu manajemen strategi, seperti Fred R. David (2011),

Michael A. Hitt, R Duane Ireland, Robert E. Hoskisson (2009) dan Hugh Macmillan

and Mahen Tampoe (2000), dapat diringkaskan dalam bukunya bahwa proses

manajemen strategis terdiri dari 3 (tiga) tahapan, yaitu merumuskan strategi,

mengimplementasikan strategi dan mengevaluasi strategi.

1. Perumusan strategi (strategy formulation)

Tahap merumuskan strategi antara lain menentukan visi dan misi organisasi,

mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi organisasi dari sudut

pandang eksternal, menetapkan kelemahan dan keunggulan yang dimiliki

organisasi dari sudut pandang internal, kemudian menyusun rencana jangka

Page 24: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

13

panjang, membuat alternatif strategi dan memilih strategi tertentu yang akan

dicapai.

Langkah-langkah perumusan strategi adalah sebagai berikut:

a. Pembentukan visi, misi dan tujuan (establishment of vision, mission, and

goals) – langkah ini mencakup pernyataan umum yang berkaitan dengan

misi, maksud, dan tujuan organisasi. Perumusan visi, misi, dan tujuan

merupakan tanggung jawab kunci bagi manajerial pusat. Perumusan ini

dipengaruhi oleh nilai yang dibawa oleh manajer. Visi, misi, dan tujuan

suatu organisasi harus jelas dan ringkas serta menunjukkan dasar tujuan

suatu organisasi serta apa yang ingin dicapai organisasi tersebut.

b. Mengidentifikasi strategi sebelumnya dan saat ini (identifying past and

present strategies) – sebelum memutuskan apakah suatu strategi

diperlukan atau tidak, maka seorang manajer harus mengidentifikasi

berdasarkan strategi sebelumnya dan pada saat ini. Apakah strategi di

masa lalu telah disusun dengan sebenarnya? Jika belum, maka hal ini

dapat dianalisa dan diidentifikasi apakah strategi sebelumnya masih bisa

diterapkan atau perlu diperbaiki. Dengan melihat strategi sebelumnya,

dapat menunjukkan bagaimana kegiatan suatu organisasi sebelumnya

berlangsung beserta implementasinya.

c. Mendiagnosa kinerja sebelumnya dan saat ini (diagnosing past and

present performance) – langkah ini diperlukan untuk mengevaluasi

bagaimana strategi terdahulu bekerja dan menentukan perubahan apa

yang diperlukan sehingga laporan sebuah organisasi perlu dikaji lebih

dalam. Ada beberapa faktor yang dapat dilakukan dalam mendiagnosa,

antara lain (i) efektivitas organisasi, (ii) proses organisasi, (iii) kinerja

organisasi.

Page 25: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

14

d. Menetapkan tujuan (setting objectives) – sasaran adalah pernyataan

tentang apa yang dituju organisasi. Sasaran tersebut memberikan petunjuk

dan tujuan kepada organisasi dan anggota di dalamnya, baik sasaran

jangka panjang maupun jangka pendek.

e. Analisis SWOT dan perumusan strategi (SWOT analysis and strategy

formulation) – mencakup analisis peluang (opportunity) dan ancaman

(threat) lingkungan eksternal serta analisa kekuatan (strength) dan

kelemahan (weakness) lingkungan internal. Analisis lingkungan eksternal

dapat dilakukan dengan berbagai metode peramalan dan manajemen

ilmiah. Kunci keberhasilan analisis lingkungan bagi perumusan strategi

terletak pada kemajuan manajemen untuk mendeteksi perubahan

lingkungan eksternal beserta dampaknya. Analisis lingkungan juga

memungkinkan organisasi mengantispasi dan mempengaruhi kegiatan

dalam lingkungannya, terutama untuk memberikan antisipasi strategis

sebagai reaksi terhadap berbagai lingkungan. Sedangkan pada analisis

internal, bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

strategis yang penting bagi perumusan strategi suatu organisasi. Melalui

pemahaman kekuatan dan kelemahan persaingan, perumusan strategi

organisasi diharapkan akan lebih tepat. Dan melalui aplikasi SWOT

diharapkan dapat mengambil kebijakan strategis yang sesuai dengan

masalah dan penanganan yang efektif di dalam tubuh organisasi tersebut.

f. Mengembangkan dan mengevaluasi alternatif strategi dan memilih strategi

(develop dan evaluate alternative strategies and select strategies) –

membuat keputusan strategis adalah elemen kunci pengambilan

keputusan pada pembuatan strategi. Berdasarkan analisis ini, keinginan

menajemen untuk menemukan strategi akan memberikan keunggulan

Page 26: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

15

kompetitif bagi organisasi. Artinya, manajemen berusaha untuk

memposisikan organisasi dalam rangka untuk mendapatkan keuntungan

relatif terhadap pesaingnya. Hal ini memerlukan penilaian yang cermat

berdasarkan kekuatan kompetitif yang mendikte aturan persaingan dalam

industry di mana organisasi beroperasi.

2. Implementasi strategi (strategy implementation)

Tahap dimana implementasi strategi memerlukan keputusan dari pihak yang

berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan secara

periodik, membuat kebijakan, memotivasi pegawai, dan mengalokasikan

sumber daya yang dimiliki sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat

dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung

budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengkoordinasikan

kembali usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget,

mengembangkan dan menggunakan sistem informasi serta menghubungkan

kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi.

Mengimplementasikan strategi sering disebut sebagai “action stage” dari

manajemen strategis. Pengimplementasian strategi memiliki maksud untuk

memobilisasi para pegawai, manajer dan jajaran pimpinannya untuk

menterjemahkan strategi yang telah diformulasikan menjadi suatu tindakan

atau aksi.

Menurut Hunger (2009), untuk memulai proses implementasi, pihak

manajemen harus memperhatikan 3 (tiga) pertanyaan berikut:

a. Siapa yang akan melaksanakan rencana strategis yang telah dirumuskan?

b. Apa yang harus dilakukan?

c. Bagaimana sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam

implementasi tersebut akan melakukan berbagai aspek yang diperlukan?

Page 27: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

16

Berikut ini adalah hubungan antara perumusan strategi dan implementasi

strategi:

Gambar 1 – Hubungan Perumusan Strategi dan Implementasi Strategi Sumber: Certo (2010)

Berdasarkan Gambar 1 di atas, ada 4 (empat) kemungkinan yang terjadi antara

perumusan strategi dan implementasi strategi, yaitu:

a. Success: merupakan hasil yang paling diinginkan oleh setiap perusahaan.

Situasi ini dapat terjadi jika perumusan strategi perusahaan disusun

dengan baik begitu juga dalam implementasinya.

b. Trouble: merupakan situasi dimana perusahaan menyusun perumusan

strateginya dengan baik namun implementasinya buruk.

c. Roulette: merupakan situasi dimana perusahaan kurang baik dalam

merumuskan strateginya, namun melakukan implementasi yang baik.

d. Failure: Situasi ini sangat tidak diinginkan oleh perusahaan, baik dalam

perumusan maupun implementasi strategi tidak dilakukan dengan baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang erat

antara perumusan strategi dan implementasi strategi. Meskipun secara

fundamental berhubungan erat, namun terdapat perbedaan yang mendasar.

Strategy Implementation

Good Bad

Strategy Formulation

Success Roulette

Trouble Failure

Good

Bad

Page 28: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

17

David, Fred R (2012) membedakan perumusan startegi dan implementasi

strategi sebagai berikut:

Tabel 2 – Perbedaan Antara Perumusan Strategi dan Implementasi Strategi

Sumber: David (2012)

3. Evaluasi strategi (strategy evaluation)

Tahap mengevaluasi strategi ini adalah tahap terakhir dalam manajemen

strategis. Para manajer sangat perlu untuk mengetahui pada saat dimana ada

strategi yang sudah dirumuskan tidak berjalan dengan baik atau tidak sesuai

dengan yang direncanakan dan kapan strategi tidak berfungsi dengan baik.

Pada Gambar 2 di bawah memperlihatkan kerangka evaluasi strategi yang

memiliki 3 (tiga) aktivitas fundamental, yaitu (a) mereview faktor-faktor internal

dan eksternal yang menjadi dasar untuk strategi saat ini, (b) mengukur kinerja

dan (c) mengambil langkah korektif.

No. Perumusan Strategi Implementasi Strategi

1 Perumusan strategi memposisikan

kekuatan sebelum dilakukan tindakan

Implementasi strategi mengelola kekuatan

semua aspek selama tindakan dilakukan

2 Berfokus pada efektivitas Berfokus pada efisiensi

3 Lebih pada proses intelektual Lebih pada proses operasional

4 Membutuhkan keahlian intuitif dan analisa

yang tajam

Membutuhkan motivasi khusus dan

keahlian kepemimpinan

5 Membutuhkan koordinasi di antara

beberapa individu

Membutuhkan koordinasi di antara banyak

individu

Page 29: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

18

Gambar 2 – Evaluation Framework Sumber: Fred R. David (2011)

Pada tahap mereview faktor-faktor internal dan eksternal ini, dilakukan dengan

mengembangkan matriks External Faktor Evaluation (EFE) yang berfokus

peluang dan ancaman perusahaan atau organisasi, dan Internal Factor

Evaluation (IFE) yang berfokus pada kekuatan dan kelemahan. Selanjutnya

melakukan pengukuran kinerja perusahaan melalui proses perbandingan

antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya. Penyelidikan

terhadap penyimpangan tersebut dilakukan misalnya dengan mengevaluasi

strategi menggunakan rasio keuangan seperti rasio profitabilitas. Kemudian

tahapan terakhir dilakukan dengan mengambil tindakan koreksi agar

perusahaan tetap berada pada jalur yang diinginkan dan mendorong agar

perusahaan berada pada kondisi yang lebih baik

Karakteristik sistem evaluasi yang efektif adalah sebagai berikut:

a. Aktivitas evaluasi strategi harus ekonomis; terlalu banyak informasi bisa

sama saja buruknya dengan terlalu sedikit informasi.

I. Review Underlying Bases

II. Measure Firm Performance

III. Take Corrective ActionDifference?

No

Yes

Difference?

No

Yes

Continue present course

Page 30: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

19

b. Aktivitas evaluasi strategi harus bermakna; harus berhubungan erat dan

sejalan dengan tujuan perusahaan.

c. Aktivitas evaluasi strategi harus menyediakan informasi yang tepat waktu;

pada beberapa kondisi dan di beberapa area, manajer mungkin

membutuhkan informasi setiap hari bahkan setiap waktu.

d. Evaluasi strategi harus dirancang untuk memberikan gambaran yang

sebenarnya tentang apa yang sedang terjadi.

Dalam penelitian ini aktivitas evaluasi strategi difokuskan pada pengukuran

kinerja organisasi. Aktivitas ini mencakup perbandingan hasil yang diharapkan

dengan hasil aktual, menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi

kinerja individu, dan memeriksa kemajuan yang dilakukan untuk memenuhi

tujuan yang telah ditetapkan baik tujuan jangka panjang dan tahunan yang

digunakan secara bersamaan dalam proses ini. Kriteria untuk mengevaluasi

strategi harus dapat diukur dan mudah diverifikasi. Misalnya, penjualan pada

kuartal pertama adalah 20 persen di bawah rencana, namun penjualan pada

kuartal berikutnya 20 persen di bawah standar. Sehingga untuk menghindari

kondisi tersebut, tindakan pencegahan harus segera diambil untuk

menghindari kondisi yang tidak diinginkan dan tentunya kontrol yang benar-

benar efektif memerlukan prediksi yang akurat.

Kegagalan dalam mencapai tujuan jangka panjang atau tahunan memberi

sinyal untuk melakukan tindakan perbaikan. Banyak faktor yang

mempengaruhinya, seperti kebijakan dan peraturan yang tidak cenderung

merugikan, perubahan ekonomi yang tak terduga, pemasok atau distributor

yang tidak dapat dipercaya, atau strategi yang tidak efektif dapat menimbulkan

tidak tercapainya tujuan. Masalah dapat terjadi karena ketidakefektifan (tidak

Page 31: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

20

melakukan hal yang benar) atau inefisiensi (kurang melakukan hal yang

benar).

Banyak variabel yang dapat dan harus disertakan dalam mengukur kinerja

organisasi. Evaluasi strategi didasarkan pada kriteria kuantitatif dan kualitatif.

Memilih kriteria yang tepat untuk mengevaluasi strategi bergantung pada

ukuran, industri, strategi, dan filosofi manajemen organisasi tertentu. Sebuah

organisasi yang menjalankan strategi penghematan, misalnya, dapat memiliki

kriteria evaluatif yang sama sekali berbeda dari sebuah organisasi yang

menjalankan strategi pengembangan pasar. Kriteria kuantitatif yang umum

digunakan dalam mengevaluasi strategi adalah rasio keuangan, yaitu (1)

membandingkan kinerja perusahaan selama periode waktu yang berbeda, (2)

membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaing, dan (3)

membandingkan perusahaan kinerja rata-rata industri.

Rasio keuangan yang sering digunakan dalam evaluasi strategi adalah:

1. Return on investment (ROI)

2. Return on equity (ROE)

3. Profit margin

4. Market share

5. Debt to equity

6. Earnings per share

7. Sales growth

8. Asset growth

Dalam penelitian ini, evaluasi strategi untuk mengukur kinerja keuangan

perusahaan adalah dengan menggunakan rasio profitabilitas (profitability

ratios).

Page 32: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

21

2.1.3. Pengukuran Kinerja Keuangan melalui Profitability Ratio

Rasio keuangan (financial ratios) adalah untuk mengevaluasi kondisi

keuangan dan kinerja suatu organisasi sehingga manajer perlu menggunakan

analisis rasio keuangan. Rasio keuangan menyebutkan hubungan tertentu dari

neraca dan laporan laba rugi. Analisis rasio tidak hanya melibatkan penerapan

formula terhadap data keuangan, namun yang lebih penting adalah interpretasi

dari nilai rasio.

Rasio keuangan dapat digunakan untuk menunjukkan:

1. Posisi perusahaan dalam industrinya.

2. Sejauh mana tujuan strategis tercapai.

3. Kerentanan perusahaan terhadap penurunan pendapatan.

4. Kekuatan peminjaman masa depan dan potensi pertumbuhan perusahaan.

5. Kemampuan perusahaan untuk bereaksi terhadap perubahan yang tidak

terduga di lingkungan.

6. Risiko kegagalan perusahaan.

Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Profitabilitas berarti kemampuan menghasilkan keuntungan dari semua

aktivitas bisnis suatu organisasi atau perusahaan. Ini menunjukkan seberapa

efisien manajemen dapat memperoleh keuntungan dengan menggunakan semua

sumber daya yang ada di pasar. Namun, istilah ‘profitabilitas’ tidak identik dengan

istilah 'efficiency'.

Profitabilitas adalah indeks efisiensi dan dianggap sebagai ukuran

panduan efisiensi. Profitabilitas merupakan ukuran penting untuk mengukur

efisiensi, tingkat profitabilitas tidak dapat dianggap sebagai bukti efisiensi akhir.

Terkadang keuntungan yang memuaskan dapat menandai inefisiensi dan

sebaliknya, tingkat efisiensi yang tepat dapat disertai dengan tidak adanya

Page 33: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

22

keuntungan. Angka laba bersih hanya menunjukkan keseimbangan yang

memuaskan antara nilai yang diterima dan nilai yang diberikan. Perubahan

efisiensi operasional hanyalah salah satu faktor dimana profitabilitas suatu

perusahaan sangat bergantung. Apalagi ada banyak faktor lain selain efisiensi,

yang mempengaruhi profitabilitas.

Terkadang, istilah 'profit' dan 'profitability' digunakan secara bergantian.

Tapi dalam arti sebenarnya, ada perbedaan antara keduanya. Profit adalah istilah

absolut, sedangkan profitabilitas adalah konsep relatif. Namun, terkait erat dan

saling saling bergantung dan memiliki peran yang berbeda dalam bisnis. Profit

mengacu pada total pendapatan yang diperoleh perusahaan selama periode

waktu tertentu, sedangkan profitabilitas mengacu pada efisiensi operasi

perusahaan. Ini adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

dari penjualan, kemampuan perusahaan untuk memperoleh pengembalian modal

dan karyawan yang cukup memadai dalam operasi bisnis.

Rasio profitabilitas bisa disebut sebagai rasio yang paling banyak

digunakan dalam analisis investasi. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan

untuk memperoleh return yang memadai. Dan ketika menganalisis margin

perusahaan, akan selalu membandingkannya dengan industri dan pesaingnya.

1. Gross profit margin (Gross profit/Sales)

Rasio laba kotor (Gross Profit Ratio) penting bagi manajemen karena berfokus

pada efisiensi operasi dan juga menunjukkan nilai rata-rata antara biaya

operasi dan pendapatan. Posisi perbedaan dalam rasio ini adalah hasil dari

perubahan biaya operasi atau pendapatan atau keduanya. Tujuan utama

menghitung rasio ini adalah untuk menentukan efisiensi operasi yang

dijalankan. Marjin laba kotor adalah pendapatan kotor (pendapatan dikurangi

biaya pokok penjualan) dibagi dengan pendapatan bersih.

Page 34: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

23

2. Net profit margin (Profit for the year/Sales)

Rasio laba bersih menunjukkan kemampuan manajemen untuk

mengoperasikan bisnis dengan keberhasilan yang memadai tidak hanya untuk

pulih dari pendapatan pada periode tersebut, semua biaya termasuk

depresiasi dan bunga, namun juga untuk membiarkan margin kompensasi

yang wajar kepada pemilik untuk menyediakan risiko modal. Dengan kata lain,

rasio ini adalah ukuran keseluruhan kemampuan perusahaan untuk mengubah

setiap nilai pendapatan menjadi keuntungan.

Margin laba bersih membandingkan laba bersih perusahaan dengan

pendapatan bersihnya. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih, atau

laba bersih perusahaan, dengan pendapatan bersih. Ini mengukur

kemampuan perusahaan untuk menerjemahkan penjualan menjadi

pendapatan bagi pemegang saham. Sekali lagi, investor harus mencari

perusahaan dengan margin laba bersih yang kuat dan konsisten.

3. Return on Assets (Profit for the year/Total assets)

Biasa disebut juga Retun on Assets Ratio. Ini adalah rasio yang paling penting

untuk menguji profitabilitas bisnis. Ini mengukur secara memuaskan

keseluruhan kinerja bisnis dalam hal profitabilitas. Rasio ini mengungkapkan

hubungan antara keuntungan yang diperoleh dan modal yang digunakan untuk

memperolehnya. Istilah 'modal kerja' mengacu pada dana jangka panjang

yang dipasok oleh kreditor dan pemilik perusahaan. Istilah 'return'

menandakan laba operasi sebelum bunga dan pajak (EBIT). Rasio ini lebih

tepat untuk mengevaluasi efisiensi manajemen internal. Ini menunjukkan

seberapa baik manajemen telah memanfaatkan dana yang diberikan oleh

pemilik dan kreditor. Dengan kata lain, rasio ini bermaksud mengukur tingkat

produktifitas aset bersih usaha.

Page 35: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

24

4. Return on Equity (Profit for the year/Total equity)

Pemegang saham biasa, yang menanggung semua risiko, berpartisipasi

dalam manajemen dan berhak atas semua keuntungan yang tersisa setelah

klaim dari luar, adalah pemilik sebenarnya dari bisnis tersebut. Oleh karena itu,

profitabilitas perusahaan, dari sudut pandang pemilik harus dinilai dalam hal

pengembalian ke pemegang saham biasa. Return on Equity Ratio adalah rasio

yang paling penting untuk menilai profitabilitas suatu organisasi dalam hal

pengembalian kepada pemiliknya. Rasio ini mencerminkan bahwa jumlah yang

diperoleh perusahaan terhadap dana yang diinvestasikan oleh pemegang

saham (baik secara langsung atau melalui laba ditahan). Rasio ini dinyatakan

dalam bentuk persentase laba bersih yang diperoleh pada ekuitas pemilik.

2.1.4. Konsep Resource-Based View (RBV)

Tujuan terpenting dari suatu penelitian strategi adalah untuk menetapkan

mengapa organisasi tertentu lebih efektif dan efisien dalam menangani bisnis

mereka dibandingkan dengan yang lainnya, selain memahami mekanisme yang

mendorong untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan

(sustainable competitive advantage). Mengapa suatu perusahaan secara terus-

menerus mampu mengungguli perusahaan lainnya? Salah satu jawaban yang

ditawarkan terhadap pertanyaan ini adalah implementasi Resource-Based View

(Peteraf, 1993). Resource-Based View merupakan pendekatan baru dalam

formulasi strategic management, atau upaya membangun keunggulan kompetitif

(competitive advantage) yang merupakan hasil (resultant) dari hubungan antara

heterogeneity of resources, yaitu keanekaragaman sumber daya, ex-post limits to

competition yang dalam istilah RBV tradisional, ini sering dibahas sebagai

ketidakmampuan yang tidak sempurna atau substitusi sumber daya yang tidak

sempurna, imperfect mobility yang berarti sumber daya tidak bisa

Page 36: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

25

diperdagangkan, dan ex-ante limits to competition yang artinya bahwa sebelum

perusahaan menetapkan kendali atas serangkaian sumber daya, harus ada

persaingan terbatas untuk posisi tersebut.

Teori pengembangan strategi yang menggunakan pendekatan Resource-

Based View masih tergolong relatif baru dalam disiplin manajemen strategi.

Pendekatan ini dimaksudkan untuk menjelaskan mengapa suatu perusahaan

berbeda dari perusahaan lainnya? Mengapa suatu perusahaan memperoleh laba

yang lebih besar dari lainnya? Apa yang membuat keunggulan bersaing

(competitive advantage) tetap sustainable?

Salah satu kekuatan pendekatan Resource-Based View tercermin dalam

kemampuannya menjelaskan mengapa suatu perusahaan memiliki keunggulan

kompetitif. Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan terjadi ketika sebuah

organisasi mengakuisisi atau mengembangkan atribut atau kombinasi atribut yang

memungkinkannya mengungguli pesaingnya. Atribut ini dapat mencakup akses

terhadap sumber daya alam, akses ke sumber daya manusia terlatih dan terampil

atau akses ke sumber daya lainnya.

Resource-Based View merupakan salah satu pendekatan dalam

merancang suatu strategi mencapai keunggulan (competitive strategy) dengan

mengunakan internal resources yang dimiliki perusahaan. Keunggulan dicapai bila

sumber daya tersebut hanya dimiliki oleh perusahaan atau pesaingnya tidak

mudah menirunya. Untuk itu perlu dikenali faktor-faktor yang mempengaruhi

eksistensi sumber daya apakah dari keterbatasan supply atau dari upaya inovasi

yang dilakukan secara terus menerus.

Analisa sumber daya perusahaan dan posisinya dalam persaingan

merupakan hal yang perlu dilakukan dalam pengembangan strategi menggunakan

RBV. Pada prakteknya, analisa tersebut diawali dengan mempertanyakan

Page 37: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

26

seberapa baik strategi yang ada, kemudian melakukan identifikasi terhadap

kekuatan dan kelemahan sumber daya perusahaan yang dimiliki serta peluang

dan ancaman yang ada di luar lingkungan perusahaan. Langkah selanjutnya

mengevaluasi apakah harga produk atau jasa dan biaya sudah lebih unggul dari

para pesaingnya. Ketiga langkah di atas kemudian digunakan untuk menganalisa

apakah perusahaan lebih kuat atau lebih lemah dari para pesaingnya. Dengan

mengetahui posisi perusahaan terhadap pesaing dalam suatu industri,

manajemen dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasi isu-isu

dan langkah-langkah strategis yang memerlukan perhatian, terutama jika strategi

yang ada belum mampu menjawab perubahan yang terjadi di lingkungan

eksternal, atau tidak dapat memanfaatkan sumber daya perusahaan secara efektif

dan efisien.

Menurut Resource-Based View, agar perusahaan dapat bersaing maka

harus memiliki keunggulan sumber daya dan mampu mengelolanya sebagai

keunggulan kompetitif. Langkah yang paling penting adalah menentukan sumber

daya kunci (key resources) yang potensial, yaitu beragam sumber daya yang

dimiliki sebagai upaya meraih keunggulan kompetitif.

Berikut ini konsep Resource-Based View menurut para ahli. Konsep

Resource-Based View dalam manajemen strategi diperkenalkan pertama kali oleh

Wernefelt (1984) sebagai “strategically valuable resources” yang kemudian

dipopulerkan oleh Barney tahun 1986, 1991 dan 1996, yang mengatakan bahwa

organisasi merupakan budles of resources dan Barney mengemukakan bahwa

“looking inside for competitive advantage” adalah slogan dari Resource-Based

View. Pertanyaan tentang “why are firms different and how do firms achieve and

sustain competitive advantage?” Artinya bahwa ketergantungan suatu organisasi

untuk mengoptimalkan keseluruhan sumber daya yang dimiliki dibandingkan

Page 38: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

27

dengan para pesaing. Suatu organisasi dikatakan memiliki keberhasilan dan

mampu mempertahankan eksistensinya jika organisasi mampu memiliki sumber

daya yang unik dan melebihi dengan apa yang dimiliki oleh pesaingnya.

Seiring dengan perkembangan pemikiran dalam manajemen strategi yang

terkait dengan competitive advantage (keunggulan kompetitif) bahwa organisasi

akan mendapatkan keunggulan kompetitif jika memiliki sekumpulan sumber daya

yang unggul. Sumber daya yang unggul adalah berupa aset-aset organisasi yang

dianggap istimewa atau unik (idiosyncratic), misalnya seperti brand, paten sebagai

faktor penentu untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Karakter sumber daya

organisasi yang dimaksud adalah sumber daya yang valuable, rare, not imitable,

and not subsitutable (VRIN), (Barney, 1991). Valuable artinya bahwa sumber daya

tersebut memiliki nilai yang lebih dibandingkan pesaing, rare artinyasumber daya

tersebut jarang atau sukar diperoleh di pasar dan hanya dimiliki oleh beberapa

organisasi tertentu, imitable adalah ketika suatu organisasi tidak memiliki sumber

daya dan akan mengalami kesulitan untuk mengembangkan atau menirunya,

sedangkan non-subsitutable artinya sumber daya tersebut tidak dapat digantikan.

Oleh karena itu, sumber daya yang ada tersebut harus ditranformasikan

oleh organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Setiap organisasi

memiliki kekuatan dan kelemahan potensial dan nyata, dan untuk mendefinisikan

dan membedakan antara satu dengan yang lainnya. Atas dasar inilah model

strategi organisasi tersebut dinamakan Resource-Based View (Penrose, 1959 and

Andrews 1971). Esensi dasar yang ditunjukkan oleh pendekatan RBV ini adalah

(1) bahwa antar organisasi memiliki heterogenitas dalam hal pengelolaan sumber

daya dan (2) konsekuensi perbedaan dalam pengelolaan sumber daya tersebut

akan menghasilkan perbedaan kinerja organisasi.

Page 39: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

28

Unsur utama dalam Resource-Based View adalah organisasi merupakan

sekumpulan sumber daya dan kapabilitas, serta efektifitas suatu organisasi

tergantung pada keseimbangan antara sumber daya dan kapabilitasnya pada satu

sisi dengan sisi yang lain yang tergantung pada permintaan konsumen,

pertumbuhan organisasi dibatasi oleh sumber daya dan kapabilitas, keunggulan

kompetitif didasarkan pada kapabilitas yang irreproducible dan reproducible.

Demikian halnya dengan yang dikemukakan oleh Wernerfelt (1984) bahwa

Resource-Based View didasarkan pada 2 (dua) ide utama, yaitu sumber daya dan

kapabilitas yang berbeda (heteregeneous) yang dimiliki diantara organisasi-

organisasi yang berkompetisi dan sumber daya yang dimiliki organisasi bersifat

immobile dengan tujuan untuk mendapatkan dan mempertahankan keunggulan

kompetisinya di tengah semakin ketatnya persaingan.

Menurut Barney (1996), Resource-Based View bersumber dari prinsip

bahwa sumber daya utama perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif

berada di dalam lingkungan internal mereka. Keunggulan kompetitif ditentukan

oleh keunikan dan kemampuan sumber daya internal yang dimiliki.

Panduan berikut ini menentukan sumber daya kunci yang diberikan oleh

Resource-Based View:

1. Sumber daya dikatakan semakin bernilai jika mampu mendukung kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen lebih baik dibandingkan

dengan perusahaan pesaingnya.

2. Jika sumber daya yang tersedia tersebut dalam jumlah yang terbatas atau

langka. Artinya, apabila sebuah sumber daya ketersediaannya tergolong

langka, serta menjadi pusat bagi usaha pemenuhan kebutuhan konsumen,

maka sumber daya tersebut lebih berharga karena dapat menjadi sumber

keunggulan kompetitif.

Page 40: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

29

3. Jika keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan semakin banyak akibat

pemanfaatan sumber daya tertentu, maka sumber daya tersebut semakin

bernilai.

4. Daya tahan sumber daya (durability). Semakin lambat suatu sumber daya

mengalami depresiasi, maka semakin berharga sumber daya tersebut. Apalagi

jika sumber daya yang mendapatkan apresiasi, seperti brand awareness,

reputasi dan budaya perusahaan.

2.1.5. Konsep Resource Dependence Theory (RDT)

Tujuan dari organisasi adalah meminimalisir ketergantungannya terhadap

organisasi lain atas kelangkaan sumber daya dan mencari jalan untuk

mempengaruhi organisasi tersebut agar sumber daya tersebut tersedia.

Resource Dependence Theory (RDT) berpendapat bahwa "kunci

keberlangsungan hidup suatu organisasi adalah kemampuan untuk memperoleh

dan mempertahankan sumber daya" (Pfeffer and Salancik, 1978, hal 2). RDT

menyarankan beragam cara di mana suatu organisasi pada akhirnya dapat

memastikan pasokan sumber daya yang penting untuk kelangsungan hidupnya.

Resource Dependence Theory (RDT) adalah teori tentang bagaimana

sumber daya eksternal organisasi mempengaruhi perilaku organisasi. Pengadaan

sumber daya eksternal merupakan prinsip penting pengelolaan strategis dan taktis

perusahaan manapun. Keberhasilan suatu organisasi dalam Resource

Dependence Theory didefinisikan sebagai organisasi yang memaksimalkan

kekuasaan mereka dan mencirikan hubungan antar organisasi sebagai

seperangkat hubungan kekuasaan berdasarkan pertukaran sumber daya.

Resource Dependence Theory (RDT) mengusulkan bahwa organisasi

yang memiliki kekurangan sumber daya akan berusaha menjalin hubungan

dengan organisasi lain agar mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan.

Page 41: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

30

Demikian halnya organisasi berusaha untuk mengubah hubungan ketergantungan

mereka dengan meminimalkan ketergantungan mereka sendiri atau dengan

meningkatkan ketergantungan organisasi lain terhadap mereka. Dalam perspektif

ini, organisasi dipandang sebagai koalisi yang mengingatkan struktur dan pola

perilaku mereka untuk memperoleh dan mempertahankan sumber daya eksternal

yang dibutuhkan. Memperoleh sumber daya eksternal yang dibutuhkan oleh

sebuah organisasi datang dengan mengurangi ketergantungan organisasi

terhadap orang lain dan/atau dengan meningkatkan ketergantungan orang lain

terhadapnya, yaitu memodifikasi kekuatan organisasi dengan organisasi lain.

Resource Dependence Theory mengandalkan beberapa asumsi sebagai

berikut:

1. Organisasi diasumsikan terdiri dari koalisi internal dan eksternal yang muncul

dari pertukaran sosial yang dibentuk untuk mempengaruhi dan mengendalikan

perilaku.

2. Lingkungan diasumsikan mengandung sumber daya langka dan bernilai yang

penting untuk kelangsungan hidup organisasi. Dengan demikian, lingkungan

menimbulkan masalah organisasi yang menghadapi ketidakpastian dalam

perolehan sumber daya.

3. Organisasi diasumsikan bekerja menuju dua tujuan yang terkait, yaitu

memperoleh kendali atas sumber daya yang meminimalkan ketergantungan

mereka pada organisasi lain dan kontrol atas sumber daya yang

memaksimalkan ketergantungan organisasi lain terhadap dirinya sendiri, dan

mencapai tujuan baik diperkirakan mempengaruhi pertukaran antar organisasi,

sehingga mempengaruhi kekuatan organisasi.

Meskipun RDT pada awalnya dirumuskan untuk membahas hubungan

antar organisasi, teori ini berlaku untuk hubungan antar unit di dalam organisasi.

Page 42: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

31

RDT konsisten dengan teori organisasi ekologis dan institusional dimana

organisasi dipandang sebagai struktur keteraturan yang terus-menerus dalam

penafsiran ulang dan negosiasi konstan, berinteraksi dengan lingkungan

turbulensi yang tak tentu dan banyak kepentingan bersaing.

Berikut ini adalah konsep dasar mengenai Resource Dependence Theory,

yaitu:

1. Suatu organisasi sangat tergantung pada sumber daya yang dimilikinya.

2. Sumber daya yang dimilki pada akhirnya berasal dari lingkungan organisasi.

3. Lingkungan pada lingkup tertentu akan mencakup organisasi-organisasi lain.

4. Sumber daya yang dibutuhkan dari suatu organisasi pada umumnya dimiliki

oleh organisasi lain.

5. Sumber daya pada dasarnya adalah sumber atau dasar kekuasaan.

6. Suatu organisasi pada dasarnya saling bergantung antara satu sama lainnya.

Untuk mengatur hubungan saling ketergantungan organisasi dapat

memakai strategi kerjasama seperti yang disebutkan oleh Thompson, 1967; atau

melakukan hubungan inter-organisasional (Pfeffer dan Salancik, 2003).

Menurut Pfeffer dan Salancik (2003) tentang hubungan inter-

organisasional adalah bahwa fenomena inter-organisasional akan mengatur

secara keseluruhan berbagai tingkatan hasil kinerja organisasi. Faktor internal

hanya memiliki sedikit efek terhadap organisasi. Mereka mengatakan bahwa faktor

internal organisasi hanya menyumbang 10 persen terhadap peningkatan kinerja

organisasi. Dengan kata lain Resource DependenceTheory lebih menekankan

pada perbincangan organisasi sebagai aktor politik daripada kinerja organisasi

dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Dengan demikian teori ini lebih fokus

pada kontribusi mereka terhadap strategi perusahaan atau kebijakan perusahaan

dibanding terhadap struktur organisasi. Resource Dependence Theory juga

Page 43: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

32

berfokus pada aspek manajemen strategi seperti penciptaan aliansi, hubungan

kemasyarakatan, negosiasi dengan pemerintah, dan lain sebagainya.

Resource Dependence Theory juga menjelaskan bahwa agar organisasi

dapat survive, maka harus memperoleh sumber daya. Perspektif yang dibangun

oleh Pfeffer dan Salancik (2003) tersebut menjelaskan bahwa organisasi

bergantung secara eksternal terhadap sumber daya. Beberapa hal terkait konsep

Resource Dependence Theory adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjaga pasokan yang cukup akan sumber daya, mempelajari sumber

daya setiap transaksi individual untuk memutuskan bagaimana untuk

mengelolanya.

2. Mempelajari manfaat dan biaya yang terkait dengan strategi inter-

organisasional sebelum menggunakannya.

3. Untuk memaksimalkan kebebasan organisasi atas tindakan, selalu lebih

memilih mekanisme informal untuk hubungan formal. Gunakan mekanisme

yang lebih formal hanya ketika ketidakpastian situasi menjamin hal itu.

4. Ketika masuk pada aliansi strategis dengan organisasi lain, agar waspada

dalam mengidentifikasi maksud dari aliansi dan masalah yang akan datang

yang mungkin terjadi di antara organisasi untuk memutuskan mana jaringan

mekanisme formal atau non-formal yang paling mendukung.

5. Lebih mendahulukan interaksi informal sebelum yang formal jika

memungkinkan.

6. Penggunaan teori biaya transaksi untuk mengidentifikasi keuntungan dan

biaya yang berkaitan dengan penggunaan mekanisme hubungan yang

berbeda untuk mengelola kaitan interdependensi.

Perspektif tersebut oleh Pfeffer dan Salancik (2003), menjelaskan bahwa

organisasi menurut mereka bergantung secara eksternal terhadap resources.

Page 44: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

33

Untuk dapat mengurangi ketergantungan tersebut dapat dilakukan berbagai cara

yang disebut sebagai tindakan politis. Hal ini dilakukan sebagai model politis yang

secara eksplisit berfokus pada hubungan inter-organisasional ketimbang

hubungan intra-organisasional. Beberapa strategi umum yang dipakai pada

hubungan saling ketergantungan inter-organisasional dalam teori ini adalah

bargaining, perjanjian atau kontrak, kooptasi atau penyertaan, perjanjian hirarki

(hubungan otoritas), joint-venture, merger, diversifikasi, asosiasi, koneksi

pemerintah.

2.1.6. External Factor Analysis Summary (EFAS) dan Internal Factor

Analysis Summary (IFAS)

EFAS dan IFAS adalah analisa dari berbagai faktor eksternal dan internal

yang mempengaruhi kinerja dan keberlangsungan perusahaan. Perumusan EFAS

dan IFAS berperan penting dalam penentuan penyusunan komponen-komponen

analisis SWOT. Peran EFAS adalah menyusun komponen opportunities dan

threats atau dengan kata lain difokuskan pada kondisi dan kecenderungan yang

muncul dari luar, sedangkan peran IFAS adalah menyusun komponen strengths

dan weaknesses atau berasal dari kondisi internal.

2.1.7. SWOT Analysis dan TOWS Matrix

Teknik analisis SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S Humphrey

pada tahun 1960-an, seorang akademisi yang memimpin proyek riset di Stanford

Research Institute yang menggunakan data dari perusahaan-perusahaan

terkemuka. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi mengapa perencanaan

perusahaan bisa gagal. Penelitian yang dihasilkan tersebut mengidentifikasi

sejumlah area kunci. Alat yang digunakan untuk menjelajahi setiap area penting

disebut analisa SOFT. Humphrey dan tim penelitian awal menggunakan kaidah:

"Apa yang baik di masa sekarang ini disebut Satisfactory (memuaskan), yang baik

Page 45: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

34

di masa depan disebut sebagai Opportunity (peluang). Kemudian buruk di masa

sekarang adalah Fault (kesalahan) dan buruk di masa depan adalah Threat

(ancaman)." Inilah yang dikenal dengan analisa SOFT (Satisfactory, Opportunity,

Fault, Threat). Selanjutnya, pada sebuah konferensi di tahun 1964 Urick dan Orr

mengubah huruf F ke W, sehingga menjadi analisa yang kita kenal sekarang

sebagai SWOT.

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang

mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan. Analisis tersebut didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan

dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses

pengambilan keputusan strategis selalu berhubungan dengan visi, misi,

tujuan/sasaran, strategi dan kebijakan perusahaan. Oleh karena itu, perencana

strategis harus menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan dalam kondisi yang

ada saat ini. Istilah ini disebut sebagai analisa situasi. Model yang paling popular

untuk menganalisa situasi ini adalah melalui analisis SWOT.

Kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan

eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

SWOT itu sendiri adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan

Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi

oleh dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan

internal tersebut.

Berikut adalah definisi singkat mengenai SWOT:

Strengths (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari

suatu organisasi atau program yang ada saat ini. Strengths adalah atribut positif

yang ada dalam internal organisasi dan berada dalam kendali organisasi.

Page 46: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

35

Weaknesses (kelemahan) adalah faktor-faktor yang berada dalam kendali

organisasi yang mengurangi kemampuannya untuk mencapai tujuan yang

diinginkan, yang merupakan wilayah yang memungkinkan diperbaiki oleh

organisasi.

Opportunities (kesempatan) adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan

memberikan kesempatan bagi organisasi untuk memanfaatkannya.

Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan

modal berupa uang, tetapi bisa juga berupa respon masyarakat atau isu yang

sedang trend saat ini.

Threats (ancaman) adalah faktor ekternal yang berada di luar kendali organisasi

yang dapat menempatkan misi organisasi atau operasi menjadi beresiko.

Ancaman ini terkadang selalu terlewatkan karena banyak yang ingin mencoba

melawan arus (out of stream), sayangnya banyak yang tidak berhasil.

Di bawah ini adalah diagram analisis SWOT dan diagram matriks SWOT.

Gambar 3 – Diagram SWOT Analysis Sumber: Freddy Rangkuti (2016)

Kuadran III Kuadran I

Kuadran IV Kuadran II

PELUANG

KEKUATAN

INTERNAL

KELEMAHAN

INTERNAL

ANCAMAN

Mendukung

Strategi Turn-

arround

Mendukung

Strategi Agresif

Mendukung

Strategi

Defensif

Mendukung

Strategi

Diversifikasi

Page 47: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

36

Kuadran I: merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan

peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah

mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

Kuadran II: bahwa meskipun perusahaan menghadapi berbagai ancaman, namun

masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan

cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran III: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di

lain pihak menghadapi beberapa kendala dan kelemahan internal. Kondisi bisnis

seperti ini mirip denan Question Mark pada matriks BCG. Fokus strategi

perusahaan adalah meminimalkan masalah internal perusahaan agar dapat

merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran IV: merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan dimana

perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

TOWS analysis adalah pengembangan dari analisa strategi SWOT atau

biasa disebut sebagai varian dari alat bisnis klasik dari SWOT analysis. Perbedaan

antara TOWS dan SWOT adalah pada lingkungan internal dan eksternal. TOWS

analysis lebih menekankan pada lingkungan eksternal, sedangkan SWOT analysis

menekankan pada lingkungan internal.

TOWS analysis melibatkan proses dasar yang sama yaitu kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman seperti SWOT analysis, namun dengan TOWS

analysis, ancaman dan peluang diperiksa terlebih dahulu kemudian kelemahan

dan kekuatan diuji terakhir. Setelah membuat daftar ancaman, peluang,

kelemahan dan kekuatan, selanjutnya memeriksa cara perusahaan dapat

Page 48: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

37

memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman dengan memanfaatkan

kekuatan dan mengatasi kelemahan.

TOWS analysis membantu perusahaan dalam memperoleh pemahaman

yang lebih baik mengenai pilihan strategis yang hadapi. Ini akan membantu

perusahaan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan berikut:

• Bagaimana perusahaan memanfaatkan kekuatan dengan sebaik-baiknya?

• Bagaimana mengurangi kelemahan perusahaan?

• Bagaimana perusahaan memanfaatkan peluang?

• Bagaimana perusahaan mengelola ancaman?

Langkah analisis selanjutnya adalah mencocokkan peluang dan ancaman

eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internalnya. Cara ini membantu

perusahaan mengidentifikasi alternatif strategi yang menjawab pertanyaan

tambahan berikut ini:

• Kekuatan dan Peluang (SO) – Bagaimana perusahan dapat menggunakan

kekuatan untuk memanfaatkan peluang tersebut?

• Kekuatan dan Ancaman (ST) – Bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan

kekuatan untuk menghindari ancaman?

• Kelemahan dan Peluang (WO) – Bagaimana perusahaan dapat

memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan yang dialami?

• Kelemahan dan Ancaman (WT) – Bagaimana perusahaan meminimalkan

kelemahan dan menghindari ancaman?

SWOT dan TOWS analysis melibatkan langkah dasar yang sama dan

kemungkinan menghasilkan output yang serupa. Setelah menyelesaikan analisa

SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman), matriks TOWS menempatkan

hasil analisa SWOT ke dalam rencana tindakan. SWOT secara sistematis memilah

informasi dan menetapkan prioritas, kemudian TOWS akan menata kembali

Page 49: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

38

informasi ini dan menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi opsi strategis

sebagai masukan bagi perencanaan strategis.

Kesimpulannya adalah bahwa SWOT analysis membantu perusahaan

dalam memilah informasi penting secara sistematis dan menetapkan prioritas.

Kekuatan dan kelemahan memberi tahu di mana perusahaan berada saat ini,

sedangkan peluang dan ancaman memberi tahu perusahaan di mana kita

menginginkan atau tidak menginginkannya. Kemudian pertanyaan yang muncul

adalah: “Apa yang harus perusahaan lakukan untuk mencapainya?”. TOWS

analysis membantu untuk mengetahui jawabannya.

Di bawah ini adalah diagram pengembangan strategi menggunakan

pendekatan TOWS matrix, dimana kombinasi faktor lingkungan internal dan faktor

lingkungan eksternal diharapkan akan mampu menghasilkan pilihan strategi yang

efektif, efisien dan optimal bagi perusahaan. Dengan TOWS matrix ini dapat

membantu perusahaan dalam melihat secara komprehensif bagaimana

memanfaatkan peluang yang dimiliki dan pada saat yang bersamaan dapat

melindungi kelemahan dari ancaman yang ada.

Gambar 4 – Diagram TOWS Matrix Sumber: Freddy Rangkuti (2016)

IFAS

EFAS

OPPORTUNITIES (O)

Faktor peluang eksternal

THREATS (T)

Faktor ancaman eksternal

STRENGTHS (S)

Faktor kekuatan internal

WEAKNESSES (W)

Faktor kelemahan internal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan untuk

mengatasi ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan dan

menghindari ancaman

Page 50: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

39

Strategi SO:

Bahwa keinginan setiap perusahaan adalah mendapatkan keuntungan dari

sumber daya yang dimiliki, tetapi satu-satunya cara untuk mencapai keinginan

tersebut adalah dengan menggunakan kekuatan yang potensial dalam

memanfaatkan peluang. Peluang bagi sumber daya eksternal diperoleh dari

kekuatan internal perusahaan yang berbentuk aset. Misalnya ketika perusahaan

memiliki posisi keuangan yang baik maka akan menjadi kekuatan perusahaan

yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang eksternal untuk memperluas

bisnisnya. Strategi pencocokan kekuatan posisi keuangan yang kuat dengan

peluang eksternal untuk memperluas bisnis disebut sebagai strategi SO. Dengan

kata lain, memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk merebut dan

memanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya.

Strategi ST:

Bahwa ancaman eksternal dapat diatasi dengan bantuan strategi ST yang efektif.

Perusahaan semestinya tidak perlu selalu menghadapi ancaman lingkungan

eksternal secara terus menerus karena strategi ST mengarahkan agar perusahaan

memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.

Strategi WO:

Adalah kombinasi yang sesuai dari kelemahan perusahaan dengan peluang

eksternal. Bila organisasi berusaha mengatasi kelemahan internal dengan

bantuan peluang eksternal, maka strategi WO menjadi bermanfaat. Misalnya,

ketika perusahaan menghadapi krisis keuangan yang parah maka hal tersebut

menjadi kelemahan yang diimbangi dengan peluang eksternal, misalnya merger

dengan perusahaan multinasional. Artinya adalah memanfaatkan peluang dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

Page 51: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

40

Strategi WT:

Adalah keinginan setiap perusahaan agar mampu mengatasi kelemahannya dan

mengurangi ancaman yang dihadapi. Strategi WT diterapkan untuk

menghilangkan kelemahan yang akan mengatasi ancaman eksternal. Misalnya

ketika perusahaan memiliki saluran distribusi yang lemah maka akan

menghasilkan banyak masalah bagi perusahaan. Namun, semua masalah

eksternal tersebut dapat dieliminasi dengan membuat jaringan distribusi yang kuat.

2.1.8. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) adalah pendekatan

manajemen strategis tingkat tinggi untuk mengevaluasi strategi yang mungkin

dilakukan. QSPM menyediakan metode analisis untuk membandingkan alternatif

tindakan yang layak bagi perusahaan. Metode QSPM termasuk dalam tahapan ke-

3 dari kerangka analisis perumusan strategi.

Ketika eksekutif perusahaan memikirkan apa yang harus dilakukan, dan ke

mana harus pergi, mereka biasanya memiliki daftar strategi yang diprioritaskan.

Jika mereka memutuskan salah satu atau beberapa strategi, maka mereka akan

memindahkannya ke dalam daftar. Proses ini sangat intuitif dan subyektif. Metode

QSPM memperkenalkan beberapa angka ke dalam pendekatan ini sehingga

sedikit “expert technique".

Apa itu QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)?

QSPM atau pendekatan QSPM mencoba secara objektif memilih strategi terbaik

dengan menggunakan masukan dari teknik manajemen lainnya dan beberapa

perhitungan mudah. Dengan kata lain, metode QSPM menggunakan input dari

analisis tahap 1 (EFAS dan IFAS) yang menyediakan faktor-faktor strategi kunci

atau disebut dengan “key strategic factors”. Selanjutnya sesuai dengan hasil

analisis tahap 2 (SWOT Analysis) yaitu tahapan dalam merumuskan strategi-

Page 52: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

41

strategi yang memungkinkan bagi perusahaan, kemudian tahapan selanjutnya

perusahaan menggunakan QSPM untuk melakukan evaluasi dan menentukan

secara obyektif di antara beberapa alternatif strategi terbaik yang paling sesuai

bagi tujuan perusahaan.

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) adalah alat strategis yang

digunakan untuk mengevaluasi beberapa alternatif strategi. QSPM memasukkan

rincian tahap sebelumnya dengan cara mengatur untuk menghitung skor beberapa

strategi agar dapat menemukan strategi yang terbaik bagi organisasi.

Berikut ini adalah contoh Quantitative Strategic Planning Matrix.

Gambar 5 – Quantitative Strategic Planning Matrix Sumber: Meredith E. David, Fred R. David & Forest R. David (2016)

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu akan peneliti sajikan guna mendukung

penelitian ini.

1. Chitate, H. and Soar J. dalam journalnya yang berjudul “The Value of Business

Strategy to the Minerals Mining Sector of Australia – Review and Discussion of

the Literature” membahas tentang nilai strategi bisnis dan dasar pengambilan

keputusan bagi para manajer di sektor pertambangan mineral di Australia. Efek

Page 53: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

42

dari siklus pasar global yang bergejolak, kondisi kelebihan pasokan dan

turunnya harga (bijih besi) dalam skenario perlambatan ekonomi disebut-sebut

sebagai tantangan bahwa sektor ini sering kali gagal dalam mengantisipasi

secara akurat. Perubahan ekonomi tersebut telah berdampak signifikan

terhadap Australia. Dilatarbelakangi oleh pertumbuhan ekonomi Australia yang

melambat pada kuartal terakhir 2013 dan mengungkapkan efek negatif dari

ketergantungan pada ekspor komoditas. Penurunan permintaan untuk bijih

besi, bauksit, nikel, batubara dan emas terutama di China, Jepang dan Korea

Selatan mengakibatkan kondisi pasokan lebih disebabkan oleh berlanjutnya

pelemahan harga mineral global.

Jurnal ini bertujuan untuk membantu para manajer agar meninjau kembali

strategi bisnis mereka dan menganalisa penerapannya dalam hal daya cipta

dan ketahanan organisasi di sektor pertambangan mineral di Australia.

Dalam jurnal ini mengulas literatur yang berkaitan dengan strategi, daya saing

dan tantangan lingkungan kontemporer di sektor pertambangan di Australia.

Dari beberapa literatur tersebut membahas tentang bagaimana strategi

sebagai pengarah (strategy as direction) dalam pencapaian target, strategi

sebagai tanggapan (strategy as a response) artinya organisasi akan selalu

dinamis dan akan terus melakukan evaluasi, strategi sebagai perilaku (strategy

as behavior) yang berarti bisnis dan strategi tidak dapat diabaikan karena

keduanya akan bergerak dalam garis lurus. Strategi yang ditentukan

membantu dalam menyederhanakan respons terhadap setiap kondisi yang

dihadapi. Dan strategi sebagai alat dominasi (strategy as a tool for domination)

artinya bahwa organisasi harus mengantisipasi masa depan. Pandangan ke

depan organisasi memungkinkan para praktisi untuk mempersiapkan alternatif

terbaik atau memetakan inisiatif baru dan menciptakan metodologi penciptaan

Page 54: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

43

nilai di depan para pesaing. Organisasi tidak hanya mencoba melindungi

pangsa pasar saat ini, namun juga penciptaan teknologi baru yang

berkelanjutan untuk mempertahankan dominasi perusahaan dan industri.

2. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pragi Wigianto Saheman dalam

tesisnya yang bertema “Strategi Pertumbuhan di Masa Krisis Finansial Global

– Studi Kasus Divisi Kredit PT. Bank Tabungan Negara” tahun 2010,

menyatakan dalam penelitiannya bahwa metode teknik analisis yang

digunakan adalah menggunakan teknik analisis Resource-Based View untuk

menentukan strategi berdasarkan kompetensi inti dan kapabilitas perusahaan.

Menurut Pragi pada penelitiannya bahwa strategi yang unggul harus

disesuaikan dengan situasi eksternal dan internal perusahaan, membangun

keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, dan meningkatkan kinerja

perusahaan dengan tingkat kinerja di atas rata-rata. Dan jika pendekatan

sumber daya internal lebih diutamakan, maka Resource-Based View (RBV)

adalah pendekatan yang paling cocok. RBV membahas mengenai sumber

daya dan kemampuan internal perusahaan serta hubungannya dengan

pengambilan keputusan strategis. Selain itu, RBV menjelaskan bagaimana

sumber daya perusahaan mempengaruhi hasil dan proses yang kompetitif

secara eksternal dimana faktor persaingan perusahaan dan peranan dari

sumber daya internal pada perusahaan sangat berperan penting dalam

menentukan hasil yang kompetitif.

3. Penelitian terdahulu yang membahas tentang Resource Dependence Theory

(RDT) menunjukkan pentingnya strategis keputusan manajemen pasokan

(supply management) dengan menggunakan perspektif Resource

Dependence Theory. Penelitian ini dilakukan oleh Vincent Delke dalam

jurnalnya yang berjudul “The Resource Dependence Theory: Assessment and

Page 55: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

44

Evaluation as a Contributing Theory for Supply Management” tahun 2015.

Penelitian tersebut memberikan wawasan tentang tahap RDT saat ini dan

kemungkinan untuk pengembangan lebih lanjut dengan menggunakan

lifecycle model sebagai teorinya. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan

pengaruh besar RDT dalam bidang pengambilan keputusan supply

management, terutama dalam strategi make-or-buy, sourcing, pemilihan

pemasok, dan keputusan kontraktual. Pada dasarnya RDT mendukung bahwa

organisasi mencoba mengurangi ketergantungan dan ketidakpastian

organisasi dengan memperoleh sumber daya dari penyedia sumber daya

eksternal. Penelitian ini memprediksi strategi perbaikan praktik supply

management untuk mengatasi ketergantungan dan ketidakpastian dalam

lingkungan organisasi. RDT dapat digunakan oleh para manajer sebagai

perspektif lebih lanjut untuk memperbaiki pengambilan keputusan. Mengambil

perspektif RDT pada keputusan supply management menunjukkan trade-off di

tingkat ketergantungan untuk mengurangi tingkat ketidakpastian.

4. Penelitian mengenai evaluasi strategi yang menggunakan analisis SWOT,

analisis EFAS dan IFAS. Penelitian ini dilakukan oleh Ridha Pringgo dalam

tesisnya yang berjudul “Evaluasi Strategi Bisnis dan Sistem Pengendalian di

PT. Surveyor Indonesia” (Studi Kasus Strategic Business Unit Industri

Pertambangan dan Energi), tahun 2009. Penelitian dilakukan untuk

mengevaluasi strategi bisnis dan sistem pengendalian di SBU Industri

Pertambangan dan Energi PT Surveyor Indonesia dengan menggunakan

analisis lingkungan industri, analisis SWOT, analisis IFAS dan EFAS, teori

sistem pengendalian Simons dan sistem pengendalian Merchant. Dalam

penelitian tersebut, berdasarkan hasil analisis SWOT disimpulkan bahwa

ancaman terhadap kinerja keuangan khususnya ancaman terhadap

Page 56: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

45

profitabilitas perusahaan yang cukup tinggi. Strategi yang dipilih oleh

perusahaan berdasarkan kondisi saat itu adalah penetrasi pasar dan

pengembangan produk. Pemilihan strategi tersebut dari hasil analisis SWOT

dan analisis EFAS dan IFAS menunjukkan bahwa perusahaan berada pada

posisi hold and maintain strategy. Dan berdasarkan analisa lingkungan

industri, perusahaan berada pada lingkungan yang kompetitif yang ditandai

dengan banyaknya pesaing dengan karakteristik produk jasa yang sejenis,

persaingan harga yang ketat. Hal inilah yang menimbulkan ancaman terhadap

profitabilitas perusahaan.

Tabel berikut ini adalah ringkasan hasil penelitian terdahulu:

Tabel 3 – Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti dan Tahun Penelitian

Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Chitate, H. and Soar J. Tahun 2015

The Value of Business Strategy to the Minerals Mining Sector of Australia – Review and Discussion of the Literature

Jurnal ini mengulas literatur yang berkaitan dengan strategi, daya saing dan tantangan lingkungan kontemporer di sektor pertambangan di Australia. Respons strategis atau kepicikan dalam konteks global disorot terhadap periode 'boom dan bust' yang merugikan kelangsungan hidup sektor pertambangan Australia. Diakui bahwa kenaikan nilai ekspor sektor ini telah menunjukkan ekonomi Australia terhadap kemerosotan internasional. Kesesuaian strategi yang diadopsi memerlukan evaluasi ulang yang konstan dengan menggunakan pemikiran pengembangan organisasi. Literatur yang dibahas dalam jurnal meninjau strategi yang telah ditetapkan dan menjelaskan relevansinya dalam pengaturan arah, menciptakan respons yang disesuaikan dan memungkinkan dominasi sektor industri. Sehingga jurnal ini diharapkan akan memperbaiki pemahaman tentang koneksi strategi-lingkungan dan meningkatkan respons strategis masa depan untuk sektor pertambangan mineral di Australia.

2. Pragi Wigianto Saheman Tahun: 2010

Strategi Pertumbuhan di Masa Krisis Finansial Global – Studi Kasus Divisi Kredit PT. Bank Tabungan Negara

Bank BTN tidak berdampak langsung pada krisis finansial yang terjadi secara global pada semester 2 tahun 2008. Hal ini disebabkan oleh karakter bisnis Bank BTN yang memfokuskan diri pada pembiayaan perumahan dan properti dimana industri tersebut merupakan pasar prime dan tidak banyak melibatkan transaksi valuta asing. Sedangkan dampak tidak langsungnya adalah pada divisi kredit Bank BTN. Namun karena struktur dan sistem yang telah direstrukturisasi sejak tahun 2002 dan pengalaman krisis ekonomi tahun 1998, Bank BTN berhasil melewati masa krisis finansial tahun 2008 dengan baik. Hal utama yang dilakukan Bank BTN dalam menghadapi krisis adalah sebagai berikut: 1. Perumusan, implementasi dan evaluasi strategi perusahaan yang baik 2. Pelaksanaan manajemen resiko yang baik 3. Struktur organisasi yang membuat proses operasional menjadi fleksibel dan dinamis 4. Pihak manajemen yang reaktif terhadap setiap perubahan kondisi yang ada

Page 57: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

46

3. Vincent Delke Tahun: 2015

The Resource Dependence Theory: Assessment and Evaluation as a Contributing Theory for Supply Management

Pentingnya keputusan strategis supply management dengan menggunakan perpektif Resource Dependence Theory RDT). Hasil penelitian ini mengungkapkan pengaruh besar RDT dalam pengambilan keputusan supply management, terutama dalam strategi make-or-buy, strategi pengadaan, pemilihan pemasok, dan keputusan kontraktual meskipun penelitian ini tidak memenuhi kesenjangan untuk menguji secara empiris konsep dasar dan batasan RDT. Dikatakan juga bahwa sulit untuk tidak sepakat dengan gagasan dasar RDT, karena sebagian besar literatur setuju akan hal ini. Lebih dari itu, mayoritas mendukung asumsi umum RDT bahwa organisasi mencoba mengurangi interdependensi organisasi dan tidak terpisahkan dengan memperoleh sumber daya dari penyedia sumber daya eksternal. Penelitian ini memprediksi strategi perbaikan praktik supply management untuk mengatasi ketergantungan dan ketidakpastian dalam lingkungan organisasi. RDT dapat digunakan oleh manajer sebagai perspektif lebih lanjut untuk memperbaiki pengambilan keputusan supply management. Mengambil perspektif RDT pada keputusan supply managament menunjukkan trade-off atas ketergantungan tersebut untuk mengurangi tingkat ketidakpastian.

4. Ridha Pringgo Tahun: 2009

Evaluasi Strategi Bisnis dan Sistem Pengendalian di PT Surveyor Indonesia (Studi Kasus Strategic BusinessUnit Industri Pertambangan dan Energi)

Penelitian menggunakan analisis lingkungan industri, analisis SWOT, analisis IFAS dan EFAS. Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa strategi yang diambil oleh perusahaan yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk, berada pada posisi hold and maintain strategy. Hasil analisis yang dilakukan sudah sesuai dengan kondisi perusahaan saat itu. Hasil analisis lingkungan industri menjelaskan bahwa perusahaan berada pada lingkungan yang kompetitif sehingga ancaman terhadap profitabilitas perusahaan cukup tinggi yang ditandai dengan banyaknya competitor dengan karakteristik produk jasa yang sejenis, adanya persaingan harga yang sangat ketat sehingga memperlemah posisi tawar penjual dibandingkan pembeli serta adanya kemudahan bagi pendatang baru untuk memasuki jenis industri ini.

2.3. Kerangka Konseptual

Untuk memenuhi visi dan misi perusahaan, maka perumusan strategi

dilakukan dengan tujuan agar kinerja keuangan dapat dikendalikan. Tahap

selanjutnya adalah dengan mengevaluasi apakah langkah-langkah strategis

perusahaan melalui hasil kinerja keuangan tersebut telah secara efektif sesuai

dengan visi dan misi perusahaan.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik analisa SWOT

sebagai alat untuk mengevaluasi, menguji dan mengukur efektifitas strategi yang

dilakukan oleh perusahaan.

Page 58: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

47

Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi stabilitas dan

kemampuan perusahaan sehingga mampu mengendalikan kinerja keuangan

perusahaan agar sejalan dengan visi dan misi melalui langkah-langkah strategis

yang dilakukan oleh perusahaan, serta komitmen kontrak karya terhadap dampak

merosotnya harga nikel dan ketidakpastian pasar nikel global, yaitu:

Faktor Eksternal (EFAS):

1. Fluktuasi harga nikel

2. Fluktuasi harga minyak dan harga komoditas

3. Peraturan pemerintah

4. Faktor alam dan kondisi lingkungan

5. Masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan

Faktor Internal (IFAS):

6. Kapasitas produksi

7. Penjualan dan customer

8. Biaya operasional

9. Teknologi dan inovasi yang digunakan dalam mendukung produksi

10. Tata kelola perusahaan (Corporate Governance)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya pada latar belakang, bahwa

salah satu kebijakan dan langkah strategis perusahaan yang relevan dengan

kondisi yang dihadapi saat ini adalah melalui pengurangan biaya (cost reduction)

dan penghematan biaya (cost saving), maka fokus penelitian ini adalah pada

strategi pengurangan dan penghematan biaya sebagai cara dalam mengendalikan

biaya operasional.

Dengan demikian, maka kerangka konseptual dapat diilustrasikan seperti

pada Gambar 6 di bawah:

Page 59: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

48

Gambar 6 – Kerangka Konseptual

Page 60: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini ditulis dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif

dengan menggunakan kombinasi jenis dan sumber data kualitatif yang

dikombinasikan dengan data kuantitatif serta data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dari hasil interview, sedangkan data sekunder berupa data-data

dan informasi keuangan dan operasional PT. Vale Indonesia, Tbk.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Vale Indonesia, Tbk yang berlokasi di

Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Propinsi Sulawesi Selatan pada bulan Januari

sampai dengan bulan Juni tahun 2017.

3.3. Jenis dan Sumber Data

3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah jenis data kuantitatif dan

kualitatif. Jenis data kuantitatif berupa informasi dan data-data keuangan

dan operasional; sedangkan jenis data kualitatif berupa baik data verbal

maupun informasi mengenai keuangan dan operasional perusahaan.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh

dari hasil wawancara dan data sekunder berupa dokumen, informasi dan

data-data yang terkait dengan data-data keuangan dan operasional

Page 61: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

50

perusahaan. Wawancara dilakukan kepada manajemen tingkat puncak,

menengah dan staff di berbagai tingkatan.

3.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri

(participant-observer). Adapun instrumen lainnya yang akan digunakan oleh

peneliti berupa kamera, tape/video recorder, dan lainnya yang akan disesuaikan

dengan kebutuhan peneliti.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan melalui interaksi secara langsung,

dokumentasi dan observasi partisipatif. Interaksi yang dilakukan oleh peneliti

sifatnya lebih kepada komunikasi formal dan non-formal melalui pertemuan rutin

yang dilakukan mingguan maupun bulanan serta interaksi langsung dengan

pimpinan dan manajemen perusahaan sebagai pengambil keputusan dan staf di

beberapa tingkatan terkait lainnya. Pimpinan dan manajemen perusahaan dalam

hal ini adalah dewan direksi (board of director), direktur operasional departemen

tambang (mining), pengolahan (processing), maintenance and utilities serta

departemen admin/support lainnya seperti Supply Chain Management, Finance,

HR dan External Relation. Dokumentasi dilakukan dengan cara pengambilan data

yang terkait dengan informasi keuangan dan operasional perusahaan serta melalui

observasi ketika peristiwa terjadi, baik gambaran mengenai kondisi dan perilaku

personil yang terlibat, lokasi, maupun situasi ketika aktivitas terjadi.

Komunikasi berupa wawancara dan interaksi dilakukan kepada personil

seperti pada Tabel 4 berikut ini:

Page 62: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

51

Tabel 4 – Demography Matrix

No. Position Gender Nationality Years of Service at PT Vale

1 Chief Operation Officer (COO) Male Canadian 2 years

2 Chief Financial Oficer (CFO) Female Indonesian 8 years

3 Vice President and HRGA Director Male Indonesian 13 years

4 Mine and Exploration Director Male Indonesian 27 years

5 Process Plant Director Male Indonesian 17 years

6 Maintenance and Utilities Director Male Indonesian 28 years

7 Finance and Control Director Male Indonesian 7 years

8 Budget and Cost General Manager Male Indonesian 27 years

9 Financial Reporting General Manager Male Indonesian 12 years

3.6. Analisis Data

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa penelitian ini

menggunakan metode penelitian kualitatif. Data diperoleh dari berbagai sumber

dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bervariasi (trianggulasi). Hal

ini berpeluang pada tingginya tingkat variasi data, sehingga teknik analisa data

yang digunakan akan berpotensi memiliki pola yang belum jelas. Hasil rapat,

interaksi dan komunikasi formal maupun non-formal dengan manajemen

perusahan di berbagai tingkatan serta staff di beberapa tingkatan digunakan

sebagai pendukung dalam kelengkapan analisa SWOT. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisa SWOT sebagai teknik analisa

data yang tepat untuk memperjelas pola dalam menganalisa data.

Teknik analisa SWOT ini adalah untuk menganalisa faktor-faktor internal

(IFAS) perusahaan yang menjadi kekuatan dan kelemahannya, dan faktor-faktor

eksternal (EFAS) yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan. Tahapan ini

adalah proses dimana seluruh potensi kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang dimiliki oleh perusahaan akan dijabarkan dan kemudian dianalisa

Page 63: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

52

melalui SWOT analysis. Selanjutnya, teknik TOWS analysis dan TOWS matrix

digunakan untuk memperkuat analisa serta pengukuran dan evaluasi strategi

perusahaan agar lebih kuat dan efektif. Kedua teknik analisa tersebut digunakan

secara bersamaan sebagai penyempurnaan analisa dalam penelitian ini. Analisa

SWOT yang lebih berfokus pada faktor-faktor internal yang memaksimalkan

kekuatan dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan diseimbangkan dengan

analisa TOWS yang lebih berfokus pada faktor-faktor eksternal yang

memaksimalkan peluang karena sifatnya yang lebih dinamis.

Selanjutnya, agar hasil evaluasi memperoleh hasil yang lebih

komprehensif, peneliti menambahkan analisa evaluasi kinerja menggunakan

QSPM (Quantitative Stratagic Planning Matrix).

Page 64: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

53

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

4.1. Sekilas tentang PT. Vale Indonesia, Tbk.

PT. Vale Indonesia, Tbk., berlokasi di Sorowako, Kecamatan Nuha,

Kabupaten Luwu Timur, Propinsi Sulawesi Selatan, adalah salah satu operasi

tambang dan pengolahan nikel laterit terpadu terbesar di dunia. PT. Vale

Indonesia, Tbk, didirikan pada tangal 25 Juli 1968, mendapatkan lisensi dari

pemerintah Indonesia untuk melakukan eksplorasi, penambangan, pengolahan

dan produksi nikel dan sejak saat itu PT. Vale Indonesia, Tbk memulai

pembangunan smelter di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Melalui perjanjian perubahan dan perpanjangan yang ditandatangani pada

bulan Januari 1996, Kontrak Karya tersebut telah diubah dan diperpanjang masa

berlakunya hingga 28 Desember 2025.

Pada bulan Oktober 2014, PT. Vale Indonesia, Tbk dan pemerintah

Indonesia mencapai kesepakatan setelah renegosiasi Kontrak Karya dan

berubahnya beberapa ketentuan di dalamnya termasuk pelepasan areal Kontrak

Karya menjadi seluas hampir 118.435 hektar atau berkurang hingga hanya seluas

1.8% dari luasan awal yang diberikan oleh pemerintah Indonesia pada saat

penandatanganan Kontrak Karya tahun 1968, yakni seluas 6,6 juta hektar di

bagian timur dan tenggara Sulawesi.

Tabel 5 – Wilayah Kontrak Karya PT. Vale Indonesia, Tbk.

Propinsi Wilayah KK Hektar (ha)

Sulawesi Tengah Bahodopi 22.699

Sulawesi Selatan Sorowako 70.984

Sulawesi Tenggara Pomalaa

Suasua

20.286

4.466

Jumlah 118.435

Page 65: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

54

Gambar 7 – Peta Wilayah Kontrak Karya PT. Vale Indoensia, Tbk.

Produksi nikel dalam matte semuanya dijual berdasarkan perjanjian

penjualan jangka panjang dengan Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitono Metal

Mining Co. Ltd (SMM). Perjanjian tersebut mengatur bahwa 80% dar berdasarkan

formula hara London Metal Exchange (LME) dan seluruhnya dikapalkan ke

Jepang.

Page 66: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

55

Didasarkan pada keanekaragaman mutu bijih dalam wilayah konsesi

perusahaan, maka perencanaan, pengujian, dan pencampuran yang seksama

atas sumber daya bijih tersebut sangat diperlukan untuk memastikan dan

mempertahankan pasokan yang konsisten bagi pabrik pengolahan. Bijih dari

tambang akan melalui berbagai proses penyaringan dan menjadi produk yang

disebut Screening Station Product (SSP – produk stasiun penyaringan), yang

mengandung nikel, besi magnesia, mineral-mineral silica, kerikil dan sejumlah

kecil cobalts. Di pabrik pengolahan, SSP ini dimasukkan melalui trommol yang

secara mekanis membuang sebagian material, untuk kemudian dipanaskan

dengan proses kalsinasi dan dilebur sehingga diperoleh produk nikel dalam matte

yang mengandung sekitar 78% nikel dan 20% sulfur.

Pabrik pengolahan memiliki 3 (tiga) tungku pengering, 5 (lima) tanur

pereduksi berbahan bakar minyak, 4 (empat) tanur listrik, dan 3 (tiga) converter

Perce-Smith. PT. Vale Indonesia, Tbk juga telah membangun dan memelihara

infrastuktur pendukung yang mencakup fasilitas pelabuhan dan jalan untuk

mengangkut dan mengapalkan produk akhir serta terminal bahan bakar minyak di

Mangkasa Point yang didukung dengan pompa bahan bakar minyak bertekanan

tinggi dan dihubungkan dengan pipa-pipa 12 inci ke tangka penyimpanan bahan

bakar minyak di wilayah pabrik.

Perusahaan memiliki dan mengoperasikan 3 (tiga) fasilitas pembangkit

listrik tenaga air dengan total kapasitas rata-rata 365 megawatt (MW). Selain itu,

perusahaan juga memiliki fasilitas pembangkit listrik termal yang terdiri dari 5 (lima)

unit generator diesel Mirrless Blackstones 6 MW, 23 unit generator diesel

Caterpillar 1 MW, dan 1 (satu) unit generator turbin uap 24 MW di Sorowako. Saat

ini perusahaan lebih banyak menggunakan energy PLTA dan lebih selektif

Page 67: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

56

menggunakan pembangkit listrik bertenaga bahan bakar minyak agar dapat

mengurangi biaya energi.

Perusahaan juga telah membangun dan memelihara kota modern dengan

fasilitas yang lengkap mencakup rumah sakit, sekolah dari TK hingga SLTA,

fasilitas perbankan, kantor pos, kantor polisi, layanan transportasi bis, pasar

swalayan dan pusat perbelanjaan, pasar, rumah ibadah, bandara, dan fasilitas

olah raga dan rekreasi, yang juga dilengkapi dengan sistem air minum dan

pembuangan limbah. Fasilitas pembangkit listrik tenaga air yang dimiliki oleh

perusahaan ini dibangun dan dioperasikan sesuai dengan keputusan pemerintah

Indonesia tahun 1975. Keputusan tersebut mencakup kapasitas pembangkit listrik

Larona, Balambano dan Karebbe.

4.2. Sejarah dan Jejak Langkah PT. Vale Indonesia, Tbk.

Tahun 1968 – Persetujuan Anggaran Dasar pembentukan PT. International

Nickel Indonesia (PT. Inco) dimana 61% sahamnya dimiliki oleh Inco Limited.

Penandatanganan Kontrak Karya antara PT. Inco dan pemerintah Indonesia untuk

konsesi berjangka 30 tahun sejak dimulainya produksi komersial.

Tahun 1970 – Sebanyak 50 ton sampel pertama dari bijih Sorowako dikirim

ke fasilitas penelitian Inco di Port Colborne, Ontario, Kanada. Percobaan di fasilitas

peleburan reduksi baru menunjukkan bahwa bahan dari Sorowako bisa diolah.

Tahun 1973 – Pembangunan fasilitas pengolahan pyrometalurgi satu lini

(single pyrometallurgical processing line) di Sorowako.

Tahun 1974 – Keputusan untuk mengganti sumber energi dari bahan bakar

fosil menjadi pembangkit listrik tenaga air. Kapasitas fasilitas peleburan

ditingkatkan tiga kali lipat untuk mengurangi biaya per unit serta mengimbangi

kapasitas pembangkit listrik tenaga air.

Page 68: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

57

Tahun 1976 – Sekitar 10.000 tenaga kerja Indonesia dan 1.000 pekerja

asing dikerahkan untuk membangun fasilitas pengolahan nikel dan pembangkit

listrik tenaga air serta pembangunan jalan, fasilitas kota, fasilitas pelabuhan,

bandar udara dan infrastruktur pendukung lainnya yang diperlukan.

Tahun 1977 – Presiden Soeharto berkunjung ke Sorowako dan

meresmikan fasilitas penambangan dan pengolahan nikel.

Tahun 1978 – PT. Inco memulai produksi komersialnya.

Tahun 1988 – Produksi meningkat dari 36.000 ton menjadi 45.300 ton per

tahun

Tahun 1990 – Inco Limited menjual 20% kepemilikan sahamnya di PT. Inco

kepada publik dan terdaftar di bursa saham Indonesia. Inco limited masih

memegang 58.19% saham PT. Inco.

Tahun 1996 – Penandatanganan perubahan dan perpanjangan Kontrak

Karya untuk periode 30 tahun, yaitu hingga 2025.

Tahun 1999 – Proyek perluasan Lini Produksi Keempat (Fourth Line

Expansion Project) termasuk areal Balambano, dengan kapasitas 3 MW.

Tahun 2000 – Produksi meningkat 30% menjadi 59.000 ton nikel dalam

matte.

Tahun 2003 – Pengembangan areal tambang PT. Inco yang baru di Petea

(sebelah timur Danau Matano, bersebelahan dengan areal east block).

Tahun 2007 – Perusahaan mencatat rekor produksi tahunan tertinggi

sebesar 76.748 ton nikel dalam matte.

Tahun 2011 – Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karebbe diresmikan

dan mulai beroperasi. PLTA senilai AS$410 juta ini mampu menghasilkan rata-rata

90 MW listrik dan menambah total kapasitas pembangkit listrik tenaga air menjadi

rata-rata 365 MW, sehingga memberikan peluang strategis untuk meningkatkan

Page 69: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

58

volume produksi. Pada tahun ini pula pemegang saham menyetujui perubahan

nama perusahaan dari PT. International Nickel Indonesia, Tbk menjadi PT. Vale

Indonesia, Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 7

September 2011, dan selanjutnya mendapat persetujuan dari masing-masing

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementrian Energi dan Sumber Daya

Alam, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal. Perubahan nama ini sejalan

dengan evolusi perusahaan untuk lebih selaras dengan kegiatan Vale lainnya yang

telah beroperasi di seluruh dunia, yang sekalius mencerminkan posisi Vale

sebagai bagian dari perusahaan pertambangan terbesar kedua di dunia.

Tahun 2012 – PT. Vale Indonesia, Tbk mencatat rekor produksi triwulan

tertinggi sepanjang sejarahnya pada triwulan IV sebesar 21.06 ton nikel dalam

matte.

Tahun 2013 – PT. Vale Indinesia, Tbk telah memasuki tahan pertama

proyek konversi batu bara (CCP – Coal Conversion Project), yaitu mengganti

HSFO dengan serbuk batu bara untuk dimasukkan ke dalam tanur pengering.

Selain karena batu bara lebih efisien dari segi biaya, batu bara juga merupakan

sumber daya local sehingga penggunaannya dapat lebih meningkatkan kontribusi

PT. Vale Indonesia, Tbk bagi perekonomian Indonesia.

Tahun 2014 – PT. Vale Indonesia, Tbk dan pemerintah Indonesia

menandatangani amandemen Kontrak Karya sesuai dengan amanat Undang-

Undang Nomor 4 tahun 2009. Pada tahun yang sama, perusahaan kembali

mencatat rekor produksi tahunan tertinggi sebesar 78.726 ton nikel dalam matte.

Tahun 2015 – PT. Vale Indonesia, Tbk kembali mencatat rekor produksi

tahunan tertinggi sebesar 81.177 ton nikel dalam matte.

Tahun 2016 – Konsistensi dalam menjalankan strategi yang berfokus pada

efisiensi dan pengurangan biaya serta peningkatan produktifitas berhasil

Page 70: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

59

mempertahankan kinerja PT. Vale Indonesia, Tbk yang tetap sehat dan kuat.

Harga nikel pada tahun 2016 mencapai harga terendah dalam 13 tahun terakhir,

namun pencapaian tingkat produksi nikel relatif tinggi sebesar 77.581 ton nikel

dalam matte dan perusahan berhasil menurunkan biaya produksi secara

signifikan. PT. Vale Indonesia, Tbk mencatat beban pokok pendapatan sebesar

AS$6.964 per ton volume penjualan nikel matte. Ini merupakan beban pokok

pendapatan per unit terendah sejak 2006 sehingga memberikan dukungan bagi

perusahaan dalam berkompetisi di tahun-tahun mendatang.

4.3. Proses Penambangan dan Pengolahan Bijih menjadi Nikel Matte

Berikut ini adalah gambar proses penambangan bijih nikel dan proses

pengolahan bijih nikel menjadi nikel dalam matte

Gambar 8 – Proses Penambangan Bijih Nikel Sumber: Annual report 2016

Page 71: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

60

Gambar 9 – Proses Pengolahan Bijih Nikel Sumber: Annual report 2015

4.4. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai PT. Vale Indonesia, Tbk.

Visi – menjadi perusahaan sumber daya alam nomor satu di Indonesia

yang menggunakan standar global dalam menciptakan nilai jangka panjang,

melalui keungulan kinerja dan kepedulian terhadap manusia dan alam.

Misi – mengubah sumber daya alam menjadi kemakmuran dan

pembangunan yang berkelanjutan.

Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT. Vale Indonesia, Tbk menyetujui

6 (enam) nilai-nilai perusahaan, yaitu:

1. Kehidupan adalah hal yan terpenting (life matters most) – Keselamatan jiwa

lebih penting daripada keuntungan materi semata.

2. Menghargai karyawan (value our people) – Membimbing dan membuka

peluang bagi perkembangan individu, memberikan penghargaan terhadap

prestasi seseorang tanpa memandang latar belakang mereka, mendukung

keberagaman dan mengakui aspirasi serta kebutuhan individu.

Page 72: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

61

3. Menjaga Kelestarian Bumi (prize our planet) – Komitmen terhadap

pengembangan masyarakat, lingkungan dan ekonomi dalam berbagai

keputusan bisnis.

4. Melakukan hal yang benar (do what is right) – Mendukung kepercayaan yang

didasarkan pada komunikasi yang terbuka dan jelas, bertindak adil, penuh

integritas dan tunduk terhadap aturan hukum.

5. Bersama-sama menjadi lebih baik (improve together) – Berjuang untuk

terjalinnya kerja sama, peningkatan dan inovasi yang terus-menerus,

penegakan disiplin kerja untuk meningkatkan nilai-nilai jangka panjang.

6. Mewujudkan tujuan (make it happen)

Menyukai tantangan, kemampuan beradaptasi, bangga atas prestasi dan apa

yang telah dilakukan dalam membentuk dunia.

4.5. Struktur Organisasi PT. Vale Indonesia, Tbk.

Berikut ini adalah struktur organisasi PT Vale pada tahun 2016.

Page 73: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

62

Page 74: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

63

Page 75: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

64

Gambar 10 – Struktur Organisasi PT. Vale Indonesia Tbk. Tahun 2016

Page 76: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

65

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Hasil Penelitian

“Konsistensi dalam menjalankan strategi yang berfokus pada efisiensi dan

pengurangan biaya serta peningkatan produktifitas berhasil mempertahankan

kinerja PT Vale yang tetap sehat dan kuat...” (Presiden Direktur PT. Vale

Indonesia, Tbk. Laporan Tahunan PT Vale tahun 2016: 35).

Tantangan utama perusahaan di tahun 2016 adalah fluktuasi harga nikel

yang rendah sepanjang tahun. Kondisi ini tentunya juga mempengaruhi seluruh

industri nikel global. Dengan trend harga yang rendah ini, mempertahankan arus

kas yang baik sepanjang tahun merupakan tantangan yang sangat berat bagi PT

Vale. Sebagian pelaku industri nikel di pasar global mengalami kesulitan keuangan

dan beberapa diantaranya telah menutup usahanya.

Ketidakpastian dalam industri nikel akibat perubahan peraturan terutama

di Indonesia dan Filipina sebagai pemasok bijih nikel utama ke Cina dan

banyaknya perubahan peraturan di bidang pertambangan yang terus terjadi

sepanjang tahun 2016 telah memberi tantangan tersendiri karena perusahaan

perlu bereaksi cepat untuk memastikan pemenuhan kepatuhan terhadap regulasi

terbaru dan mengelola dampaknya sehingga tetap memberikan hasil yang optimal.

Tantangan-tantangan lain yang dihadapi oleh perusahaan sepanjang tahun 2016

yang berhubungan dengan keselamatan kerja dan operasional juga

mempengaruhi dalam penerapan kebijakan strategis.

Page 77: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

66

5.1.1. Kebijakan dan Langkah Strategis PT. Vale Indonesia, Tbk.

Dengan dilatarbelakangi oleh tantangan-tantangan tersebut, perusahaan

menyusun dan menerapkan beberapa kebijakan strategis yang relevan dengan

kondisi yang dihadapi, yaitu:

1. Pengurangan biaya (Cost reduction)

Pengurangan biaya seiring dengan menurunnya harga nikel dengan selalu

mengupayakan agar biaya tunai per unit ($/Ton nikel) berada pada kelompok

terendah di antara para produsen nikel global melalui inovasi dan

penghematan biaya (cost saving).

2. Peningkatan produktivitas asset dan sumber daya manusia (Increase assets

productivity and human resources)

Peningkatan produktivitas asset yang mampu meningkatkan pendapatan dan

menurunkan biaya produksi per unit.

3. Peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja dan CSR (Improvement of

health and safety and Corporate Social Responsibility)

Pengurangan tingkat kecelakaan kerja dan meningkatkan kepedulian akan

keselamatan kerja di berbagai sektor baik kepada karyawan, kontraktor,

keluarga karyawan dan komunitas perusahaan. Melanjutkan komitmen

pelaksanaan program tanggung jawab sosial.

4. Pengembagan sumber daya manusia (Human resources development)

Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia dan meningkatkan

kualitas sumber daya manusia.

5. Perbaikan tata kelola yang terus-menerus (Continuous improvement of

corporate governance)

Tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) merupakan

kunci yang penting untuk mempertahankan kinerja, transparansi dan

Page 78: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

67

akuntabilitas terhadap pemegang saham dan masyarakat luas. Secara

berkesinambungan melakukan kajian dan perbaikan pada perangkat aturan,

kebijakan dan standar operasional.

PT Vale secara berkala memperbaharui perumusan strategi berdasarkan

target dan kondisi perusahaan agar tetap konsisten dengan visi dan misinya. Tabel

6 berikut adalah perbandingan strategi yang dirumuskan oleh perusahaan untuk

tahun 2013, 2014 dan 2016 ketika level produksi dan penjualan nikel berada pada

level yang relatif sama, namun dengan kondisi ketika harga nikel di level yang

berbeda.

Pada tahun 2013 PT Vale menetapkan kebijakan strategis yang salah

fokusnya adalah pengelolaan biaya untuk meningkatkan margin. Kebijakan

strategis tersebut dilakukan ketika harga nikel 38% di atas harga nikel tahun 2016.

Demikian halnya di tahun 2014, PT Vale juga menetapkan kebijakan startegisnya

pada penurunan biaya atau cost reduction ketika harga nikel berada pada posisi

47% di atas harga nikel tahun 2016. Dan pada tahun 2016, PT Vale tetap konsisten

melanjutkan strategi perusahaan pada cost reduction dan cost saving secara

optimum ketika harga nikel berada pada posisi terendah selama 13 tahun terakhir.

Produksi dan penjualan nikel pada tahun 2013, 2014 dan 2016 berada

pada level yang relatif sama. Artinya bahwa di samping kebijakan strategis dalam

hal pengelolaan biaya dan pengurangan biaya, PT Vale tetap berkomitmen dalam

memenuhi komitmen kontrak karya dan kebutuhan customer yang dalam hal ini

adalah pemegang saham sendiri. Namun perusahaan tetap konsisten dalam

menjaga kinerja keuangannya di tengah tantangan harga nikel yang volatile,

sehingga perusahaan masih tetap mampu memberikan hasil kinerja keuangan

yang stabil pada tahun 2016.

Page 79: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

68

Tabel 6 – Kebijakan Strategis PT. Vale Indonesia, Tbk. Tahun 2013, 2014 dan 2016

Dilanjutkan..

Marjin (Margin) Mengelola biaya untuk

meningkatkan MARGIN.

Penurunan

Biaya (Cost

Reduction)

Penurunan biaya merupakan suatu area yang

meraih keberhasilan gemilang dalam tahun

2014. Sehubungan dengan kondisi harga nikel

yang terus fluktuatif, pengelolaan biaya menjadi

hal yang sangat penting. Strategi kami adalah

untuk mempertahankan biaya produksi nikel per

unit di dalam kelompok 25% terbaik di antara

para produsen nikel global lainnya. Hal ini

tentunya memerlukan upaya dan inovasi yang

terus menerus.

Proyek konversi batu bara tahap 1 telah

berhasil menekan biaya produksi, begitu

pula dengan proyek efisiensi tanur putar

(kiln) yang juga memberikan kontribusi yang

signifikan. Setelah tahun 2014, kami akan terus

mengembangkan proyek konversi batu bara

tahap 2, sekaligus juga berupaya untuk

memperbaiki efisiensi operasional produksi

secara keseluruhan.

Pengurangan

Biaya (Cost

Reduction)

Pengurangan biaya seiring dengan menurunnya

harga nikel dengan selalu mengupayakan agar

biaya tunai per unit berada pada kelompok

terendah di antara para produsen nikel global

melalui inovasi dan penghematan biaya (cost

saving).

Produksi

(Production)

Memaksimalkan potensi

pendapatan melalui peningkatan

PRODUKSI.

Pertumbuhan

(Grow th)

Strategi pertumbuhan kami sangat penting

bagi masa depan Perseroan. Kami percaya

bahw a kami memiliki prospek pertumbuhan

bisnis nikel yang terbaik di dunia, mengingat

kami memiliki bijih nikel berkualitas

dunia serta memiliki kemampuan untuk

mengembangkan fasilitas infrastruktur

yang ada saat ini. Strategi kami berupa

pertumbuhan bisnis di tiga w ilayah geografis

kami dalam beberapa tahun ke depan,

dimulai dari w ilayah Soroako dan kemudian

menjangkau pula Pomalaa di Sulaw esi

Tenggara dan Bahodopi di Sulaw esi Tengah.

Peningkatan

Produktivitas

Aset dan SDM

(Increase

Assets

Productivity &

HR)

Peningkatan produktivitas aset yang mampu

meningkatkan pendapatan dan menurunkan biaya

produksi per unit.

2013 2014 2016

Page 80: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

69

Efisiensi

(Eff iciency)

Mengoptimalkan EFISIENSI melalui

inovasi dan kebersamaan.

Kepemimpinan

dan sumber

daya manusia

(Leadership and

human

resources)

Perseroan kami sangat mengandalkan kepada

sumber daya manusia yang berkualitas.

Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan

sangat menekankan pentingnya strategi

kepemimpinan dan sumber daya manusia.

Strategi kepemimpinan dilaksanakan untuk

melanjutkan komitmen Perseroan terhadap

pengembangan kepemimpinan lokal. Saat

ini, tiga dari empat anggota Direksi Perseroan

berkebangsaan Indonesia. Disamping itu,

Perseroan berkomitmen melakukan program

terobosan sumber daya manusia untuk

memastikan bahw a tenaga-tenaga kerja yang

kami libatkan dalam semua jenjang pekerjaan

adalah orang-orang yang berkualitas dan

bermotivasi tinggi.

Peningkatan

Kesehatan dan

Keselamatan

Kerja & CSR

(Improvement

of H&S and

CSR)

Pengurangan tingkat kecelakaan kerja dan

meningkatkan kepedulian akan keselamatan kerja

di berbagai sektor baik kepada karyaw an,

kontraktor, keluarga karyaw an dan komunitas

perusahaan. Melanjutkan komitmen pelaksanaan

program tanggung jaw ab sosial (CSR).

Investasi

(Investment)

BERINVESTASI pada proses, sumber

daya manusia, dan komunitas kami

untuk memastikan PERTUMBUHAN

BERKELANJUTAN.

Tata Kelola

Perusahaan

(Governance)

Pada tahun 2014, kami memprioritaskan

pentingnya penyempurnaan tata kelola

perusahaan. Strategi ini merupakan strategi

multi tahunan yang dimulai pada tahun 2014

dengan mengidentif ikasi bidang-bidang

yang memerlukan perbaikan dan membuat

rencana kerja untuk perbaikannya. Hasil

kegiatan ini menunjukkan terdapat banyak

hal untuk diperbaiki dan disempurnakan,

dan upaya perbaikan ini akan terus berlanjut

sepanjang tahun 2015. Bagian yang signif ikan

yang telah kami lakukan di tahun 2014 adalah

diperkenalkannya Kode Etik yang baru dan

juga upaya penerapan kebijakan anti korupsi

yang baru.

Pengembangan

SDM (HR

Development)

Mengembangkan kompetensi SDM dan

meningkatkan kualitas SDM.

Keselamatan

dan kesehatan

karyaw an dan

tanggung jaw ab

sosial

perusahaan

(Health and

safety and

corporate social

responsibility

(CSR))

Perseroan menempatkan kesehatan dan

keselamatan kerja para karyaw an dan

orangorang

di sekitarnya sebagai prioritas tertinggi.

Selain itu kami menganggap bahw a tanggung

jaw ab sosial perusahaan merupakan hal yang

sangat penting bagi kelangsungan jangka

panjang dari bisnis kami, dan juga bagi

komunitas dan lingkungan hidup dimana

kami melakukan usaha.

Perbaikan Tata

Kelola yang

terus-menerus

(Continuous

Improvement of

Corporate

Governance)

Tata kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance) merupakan kunci yang

penting untuk mempertahankan kinerja,

transparansi dan akuntabilitas terhadap

pemegang saham dan masyarakat luas. Secara

berkesinambungan melakukan kajian dan

perbaikan pada perangkat aturan, kebijakan dan

standar operasional.

2013 2014 2016

Page 81: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

70

5.1.2. Evaluasi Strategi PT. Vale Indonesia, Tbk.

Menurut teori Resource-Based View, agar perusahaan dapat bersaing

maka harus memiliki keunggulan sumber daya dan mampu mengelolanya sebagai

keunggulan kompetitif. Langkah yang paling penting adalah menentukan sumber

daya kunci (key resources) yang potensial, yaitu beragam sumber daya yang

dimiliki sebagai upaya meraih keunggulan kompetitif.

PT Vale adalah salah satu produsen nikel terbaik di dunia saat ini

berdasarkan keunggulan yang dimilikinya. Kualitas bijih yang tinggi, kemampuan

berproduksi yang tinggi, biaya produksi yang kompetitif dan memiliki potensi

pertumbuhan yang signifikan.

Berikut ini adalah sumber daya yang memiliki keunggulan kompetitif yang

diidentifikasi paling dominan dimiliki oleh PT Vale:

1. Kontrak Karya (wilayah konsesi, dll)

PT Vale merupakan perusahaan yang mendapat lisensi dari Pemerintah

Indonesia untuk melakukan eksplorasi, penambangan, pengolahan dan

produksi nikel. Sebagai kontraktor tunggal Pemerintah Indonesia di areal

Kontrak Karya, memiliki hak eksklusif di beberapa wilayah yang telah

ditentukan di Sulawesi untuk melakukan ekplorasi, pengembangan,

penambangan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan penjualan nikel

maupun mineral lain terkait nikel yang terdapat dalam areal Kontrak Karya.

2. Kontrak penjualan (sales agreement)

PT Vale memiliki perjanjian penjualan jangka panjang, “harus ambil” (must-

take), dengan pemegang saham utama yaitu dengan Vale Canada Limited

(VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM). Perjanjian penjualan

tersebut mengatur bahwa 80% dari produksi tahunan dibeli oleh VCL dan 20%

lainnya oleh SMM berdasarkan formula harga London Metal Exchange dan

Page 82: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

71

seluruhnya dikapalkan ke Jepang. Sebagai hasil dari perjanjian tersebut, maka

tidak diperlukan adanya fungsi pemasaran pada perusahaan, sehingga tidak

ada biaya pemasaran yang perlu dikeluarkan.

3. Kapasitas produksi dan penjualan

Dengan adanya kontrak penjualan (sales agreement) tersebut, PT Vale

memiliki keunggulan kompetitif dalam memaksimalkan volume produksi,

sehingga secara terus-menerus melakukan pengembangan dalam

meningkatkan kapasitas pabrik. PT Vale juga merupakan produsen nikel

terbaik di dunia saat ini, memiliki kualitas bijih yang tinggi dan kemampuan

produksi yang tinggi.

4. Energy power yang berasal dari hydro power

PT Vale memiliki pembangkit listrik tenaga air dengan total kapasitas 365

megawatt terdiri dari 3 (tiga) PLTA, yaitu PLTA Larona, PLTA Balambano dan

PLTA Karebbe. PLTA tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan energi bagi

4 (empat) tanur pelebur di pabrik pengolahan. Konsumsi energi PT Vale yang

bersumber dari PLTA adalah sebesar 94% atau ekuivalen dengan mengurangi

pemakaian HSFO (High Sulfur Fuel Oil) sebanyak 400.000 barel dan 64.000

kilo liter HSD (High Speed Diesel).

Page 83: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

72

5. Pelabuhan (port)

PT Vale juga memiliki fasilitas pelabuhan yang mendukung dalam

transportasi/pengangkutan material kebutuhan operasional dan pengapalan

produk akhir.

6. Inovasi konversi batu baru (coal coversion)

Salah satu inovasi yang diterapkan oleh PT Vale adalah dengan meningkatkan

upaya perbaikan kinerja operasional dengan berfokus pada pengendalian

biaya dan peningkatan produktivitas melalui penerapan inovasi baru di bidang

penggunaan sumber energi dan pengendalian energi. Proyek konversi batu

bara (coal conversion project) adalah salah satu upaya dalam pengendalian

biaya energi atas konsumsi energi yang mengganti HSFO dengan serbuk batu

bara yang dimasukkan ke dalam tanur pengering (dryer) dan juga tanur

pereduksi (reduction kiln). Proyek konversi batu bara adalah salah satu solusi

untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak. Melalui

proyek ini, PT Vale memperoleh penghematan sebesar AS$12 juta di tahun

2016. Selain karena batu bara lebih hemat, batu bara juga merupakan sumber

daya lokal sehingga penggunaannya dapat lebih meningkatkan kontribusi PT

Vale bagi perekonomian Indonesia.

Seperti yang diperlihatkan pada Grafik 3 bahwa sejak implementasi proyek

coal conversion yang dimulai sejak bulan Agustus 2013, konsumsi HSFO

sebagai bahan baku energi utama pabrik pengolahan mengalami penurunan

yang cukup signifikan. Penurunan ini juga sangat berdampak besar terhadap

biaya produksi yang pada akhirnya berdampak pada keuntungan bersih

perusahaan.

Page 84: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

73

Grafik 3 – Trend Penurunan Konsumsi HSFO Setelah Implementasi Konversi Batu Bara Sumber: Annual report 2016

Teori Resource Dependence Theory (RDT) menyarankan berbagai cara

agar suatu organisasi dapat menjamin dan meyakinkan ketersediaan sumber daya

yang kritikal agar bisa “survive”. Asumsi dasar dari RDT adalah bahwa organisasi

bertahan hidup dengan memperoleh dan menjaga sumber dayanya dari

lingkungan dan faktor eksternal perusahaan lainnya. Jika suatu perusahaan tidak

dapat memperoleh kombinasi sumber daya yang sesuai, maka pada akhirnya

perusahaan tersebut akan gagal.

Lingkungan dan faktor eksternal pada PT Vale adalah pemerintah

(peraturan dan kebijakan pemerintah), penyediaan bahan baku atau material untuk

kebutuhan operasional dari sumber eksternal yang tentunya dipengaruhi oleh

harga dari setiap bahan baku dan material tersebut, misalnya harga bahan bakar,

harga komoditas dan harga jual nikel yang berlaku yang sifatnya di luar kendali

perusahaan.

Page 85: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

74

1. Peraturan pemerintah

Perubahan peraturan yang kerap terjadi adalah salah satu aspek yang paling

menantang bagi PT Vale dalam menjalankan operasinya di Indonesia.

Sehingga perusahaan sering memaksa untuk mengubah strategi operasional

dan eksekusi proyeknya. Dengan demikian perusahaan selalu berusaha untuk

beradaptasi dan mempersiapkan diri untuk setiap perubahan terhadap

peraturan dan kebijakan pemerintah.

2. Harga bahan bakar dan harga komoditas lainnya

PT Vale memiliki risiko terhadap pengaruh dari harga minyak atau bahan

bakar. Biaya bahan bakar adalah komponen terbesar dalam struktur biaya

produksi perusahaan. Demikian halnya dengan harga komoditas lainnya yang

juga merupakan salah satu komponen terbesar dalam struktur biaya produksi.

3. Harga nikel global

Pergerakan harga nikel adalah faktor utama yang sangat mempengaruhi

kondisi keuangan dan hasil usaha PT Vale. Harga nikel dalam matte yang

diperjualbelikan adalah berdasarkan perjanjian bergantung pada harga rata-

rata harian nikel London Metal Exchange (LME). Kondisi ini berada di luar

kendali PT Vale, sedangkan kinerja keuangan perusahaan sangat bergantung

pada harga nikel pada tingkat global tersebut.

EFAS (External Factor Analysis Summary)

External Factor Analysis adalah sarana untuk merangkum berbagai faktor

eksternal yang mempengaruhi kinerja dan kelangsungan hidup PT Vale.

Faktor-faktor eksternal tersebut antara lain:

1. Fluktuasi harga nikel

2. Fluktuasi harga minyak dan harga komoditas

3. Peraturan pemerintah

Page 86: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

75

4. Faktor alam dan kondisi lingkungan

5. Masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan

IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

Internal Factor Analysis adalah sarana untuk merangkum berbagai faktor

internal yang mempengaruhi kinerja dan kelangsungan hidup PT Vale.

Faktor-faktor internal tersebut antara lain:

1. Kontrak karya

2. Kontrak penjualan

3. Kapasitas produksi dan penjualan

4. Energy power dari hydro dam power

5. Inovasi dan teknologi konversi batubara (coal conversion technology)

SWOT Analysis dan TOWS Matrix

SWOT analysis dan SWOT matrix (Strengths-Weaknesses-

Opportunities-Threats) adalah matching tool penting yang membantu

mengembangkan empat jenis strategi: Strategi SO (Strengths-Opportunities),

Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST (Strengths-Threats) dan

Strategi WT (Weaknesses-Threats). Mencocokkan faktor kunci eksternal dan

internal adalah bagian tersulit dalam mengembangkan SWOT matrix dan

memerlukan penilaian yang baik dan tepat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti merangkum analisa

dengan menggunakan SWOT analysis dan TOWS matrix. Berikut ini adalah

SWOT analysis dan TOWS matrix yang dilakukan terhadap PT Vale.

Page 87: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

76

Tabel 7 – Diagram SWOT Analysis pada PT Vale Indonesia, Tbk

Strengths Weaknesses

1 PT Vale memiliki Kontrak Karya yang ditandatangani pada tahun 2014 sebagai amandemen Kontrak Karya tahun 1996 (KK 1968) mengenai pembaharuan masa operasi PT Vale sampai tahun 2025. PT Vale dapat mengajukan untuk melanjutkan operasinya dalam bentuk izin usaha untuk jangka waktu perpanjangan dua kali sepuluh tahun.

1 PT Vale tidak memiliki kendali dalam harga nikel global.

2 PT Vale memiliki kontrak perjanjian "must-take" atau "harus-ambil" dalam jangka panjang dengan pemegang saham pendiri perusahaan yaitu Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. Sehingga berapapun produksi yang dihasilkan oleh PT Vale akan dijual berdasarkan kontrak tersebut.

2 PT Vale tidak memiliki kendali dalam pergerakan harga bahan bakar minyak dan komoditas.

3 PT Vale memiliki pabrik pengolahan yang mampu berproduksi lebih dari 80.000 ton.

4 PT Vale memiliki PLTA yang dikelola sendiri dengan total kapasitas 365 MW untuk kebutuhan tanur pelebur di pabrik pengolahan sebagai substitusi atau pengurangan pemakaian minyak HSFO sebesar 400.000 barel dan minyak high speed diesel sebesar 64.000 kiloliter.

5 Biaya bahan bakar adalah komponen terbesar dalam struktur biaya produksi PT Vale, sehingga dalam rangka pengendalian biaya produksi, perusahaan mendukung inovasi dan teknologi konversi batu bara dalam proses produksi pada tanur pengering dan tanur pereduksi yang telah mampu secara signifikan melakukan penghematan biaya bahan bakar minyak sejak tahun 2013.

Page 88: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

77

Dilanjutkan..

Opportunities Threats

1 Harga nikel diharapkan konsisten di harga yang menguntungkan bagi PT Vale. Sehingga jika harga nikel berada dalam tingkat harga yang menguntungkan perusahaan, maka pendapatan dan kinerja keuangan perusahaan akan meningkat secara signifikan.

1 Fluktuasi harga nikel yang di luar kendali mempengaruhi pendapatan dan kinerja keuangan perusahaan.

2 Menciptakan inovasi dalam rangka pengendalian dan penghematan biaya.

2 Fluktuasi harga bahan bakar minyak dan komoditas yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan sangat mempengaruhi biaya produksi dan kinerja keuangan perusahaan.

3 Peraturan pemerintah turut memberikan dampak besar dalam operasional dan invetasi PT Vale termasuk pasar nikel global, misalnya peraturan pemerintah mengenai ekspor bijih nikel dan divestasi investasi asing.

4 Kondisi alam turut berperan besar dalam produktivitas, misalnya musim kemarau atau curah hujan mempengaruhi level air yang dibutuhkan dalam pengoperasian PLTA, demikian halnya kadar air dalam bijih nikel yang akan diproduksi membutuhkan energi yang lebih banyak dalam proses produksi pengeringan bijih nikel.

5 Masyarakat di lingkungan sekitar lokasi tambang juga ikut mempengaruhi dalam kelancaran operasional PT Vale, misalnya demonstrasi yang dilakukan dengan melakukan blokade jalan yang melarang karyawan melewati jalan untuk bekerja.

Page 89: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

78

Tabel 8 – Diagram TOWS Matrix pada PT Vale Indonesia, Tbk

IFAS STRENGTHS (S) Faktor kekuatan internal

WEAKNESSES (W) Faktor kelemahan internal

EFAS

OPPORTUNITIES (O)

Fakt

or

pelu

ang e

kste

rnal

SO Strategies WO Strategies

1 Memiliki Kontrak Karya jangka panjang, PT Vale memiliki kemampuan dalam mengoptimalkan kapasitas produksi dan penjualannya, sehingga ketika harga nikel meningkat maka secara langsung dapat meningkatkan pendapatan dan tentunya meningkatkan kinerja keuangan secara signifikan.

1 Harga nikel, harga bahan bakar minyak dan komoditas yang berfluktuasi berada di luar kendali PT Vale, sehingga memaksa perusahaan menciptakan inovasi dalam rangka pengendalian dan penghematan biaya

2 Memiliki kontrak penjualan "must-take" dalam jangka panjang, PT Vale memiliki keuntungan karena berapapun produksi yang dijual akan dibeli oleh pemegang saham sendiri, sehingga ketika harga nikel meningkat maka dapat meningkatkan pendapatan dan kinerja keuangan secara signifikan.

3 Ketidakpastian harga nikel tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, sehingga memaksa perusahaan untuk terus melakukan inovasi dalam rangka pengendalian dan penghematan biaya. Hal ini disebabkan karena pengendalian biaya operasional berada dalam kendali perusahaan.

THREATS (T)

Fakto

r ancam

an e

kste

rnal

ST Strategies WT Strategies

1 Inovasi dan teknologi konversi batu bara memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam meminimalisir pemakaian bahan bakar minyak terkait dengan harganya yang tinggi dan di luar kendali perusahaan.

1 PT Vale telah menciptakan, mempertahankan dan membuka peluang untuk meminimalisir penggunaan bahan bakar minyak melalui proyek konversi batu bara guna melakukan penghematan biaya energi bahan bakar minyak berbiaya tinggi

2 PT Vale berusaha untuk memaksimalkan produksinya guna menutupi rendahnya pendapatan akibat rendahnya harga nikel

2 PT Vale terus berkomunikasi dengan pemerintah terkait dampak peraturan pemerintah mengenai ekspor bijih nikel yang berpengaruh terhadap harga nikel global

3 PT Vale memiliki fleksibilitas dalam berproduksi, sehingga ketika kondisi alam kurang menguntungkan bagi perusahaan maka perusahaan dapat dengan mudah melakukan penyesuaian

4 Kontrak Karya yang dimiliki saat ini menjadi landasan yang kuat dalam mendukung PT Vale untuk tetap beroperasi sebagaimana mestinya ketika aksi-aksi yang merugikan perusahaan terjadi. Hal ini tentunya karena komunikasi yang baik dengan pemerintah dan pihak keamanan

Page 90: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

79

Laporan Keuangan (Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi)

Laporan keuangan berupa laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi

disajikan dalam penelitian ini sebagai informasi untuk mengukur kinerja keuangan PT

Vale sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2016.

Laporan posisi keuangan disajikan karena total asset dan total equity

digunakan dalam perhitungan kinerja keuangan profitabilitas rasio, yaitu ROA (Return

on Assets) dan ROE (Return on Equity). Sedangkan laporan laba rugi digunakan

dalam perhitungan gross profit margin dan net profit margin.

Tabel 7 dan 8 di bawah adalah ringkasan laporan keuangan PT Vale sejak

tahun 2011 sampai dengan tahun 2016. Hasil perhitungan kinerja keuangan melalui

profitabilitas rasio disajikan pada tabel berikutnya yaitu pada tabel 9.

Page 91: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

80

Tabel 9 – Laporan Posisi Keuangan PT Vale tahun 2011-2016

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As at December 31, 2016 2015 2014 2013 2012 2011

ASSETS

CURRENT ASSETS

Cash and cash equivalents 185,560 194,754 302,256 200,020 172,239 399,155

Short-term investments 0 90,154 0 0 0 0

Restricted cash 29,725 27,802 16,389 16,723 17,333 17,464

Trade receivables - related parties 146,616 78,200 92,706 65,902 112,640 66,013

Inventories, net 129,796 104,066 139,287 150,996 152,849 163,271

Prepaid taxes

- Corporate income tax 28,921 0 9,913 83,833 45,289 33,017

- Other taxes 71,533 91,137 50,841 28,008 44,333 87,533

Prepayments and advances 3,940 5,045 5,745 4,209 9,659 5,015

Other current financial assets 3,063 3,742 4,297 7,804 10,548 9,156

Total current assets 599,154 594,900 621,434 557,495 564,890 780,624

NON-CURRENT ASSETS

Restricted cash 6,365 5,061 0 0 0 0

Prepaid taxes

- Corporate income tax 22,631 28,976 647 17,913 79,668 0

- Other taxes 54,038 43,578 87,523 40,229 47,217 45,782

Non-trade receivables - related parties 140 263 211 305 111 0

Fixed assets, net 1,532,653 1,603,302 1,608,523 1,651,762 1,624,571 1,579,351

Other non-current financial assets 10,511 13,081 15,852 13,415 16,623 15,605

Total non-current assets 1,626,338 1,694,261 1,712,756 1,723,624 1,768,190 1,640,738

TOTAL ASSETS 2,225,492 2,289,161 2,334,190 2,281,119 2,333,080 2,421,362

Page 92: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

81

As at December 31, 2016 2015 2014 2013 2012 2011

LIABILITIES

CURRENT LIABILITIES

Trade payables

- Related parties 6,537 8,712 6,147 11,211 10,888 6,427

- Third parties 57,737 76,924 68,067 64,304 68,171 77,724

Accruals 16,542 16,802 32,030 29,972 31,614 36,006

Short-term employee benefit liabilities 10,700 4,922 20,910 16,650 12,914 13,241

Taxes payable 1,490 1,806 41,845 6,905 4,654 6,487

Current portion of long-term bank borrowings 36,462 36,219 35,979 35,863 35,643 35,442

Long-term post-employment benefit liabilities 0 0 0 345 345 608

Share-based payment liabilities 1,273 854 346 430 14 43

Other current financial liabilities 1,248 2,260 3,066 3,220 1,422 1,390

Total current lliabilities 131,989 148,499 208,390 168,900 165,665 177,368

NON-CURRENT ASSETS

Long-term bank borrowings 73,095 109,858 146,617 183,252 219,991 256,711

Long-term post-employment benefit liabilities 17,729 14,383 10,909 11,557 21,875 11,118

Deferred tax liabilities, net 115,964 124,780 133,644 157,302 162,005 167,191

Provision for asset retirement 52,126 57,684 49,277 45,842 42,110 39,805

Total non-current liabilities 258,914 306,705 340,447 397,953 445,981 474,825

TOTAL LIABILITIES 390,903 455,204 548,837 566,853 611,646 652,193

EQUITY

Share capital 136,413 136,413 136,413 136,413 136,413 136,413

Additional paid-in capital 277,760 277,760 277,760 277,760 277,760 277,760

Retained earnings

- Appropriated 27,283 27,283 45,534 47,713 12,925 17,983

- Unappropriated 1,393,133 1,392,501 1,325,646 1,252,380 1,294,336 1,337,013

TOTAL EQUITY 1,834,589 1,833,957 1,785,353 1,714,266 1,721,434 1,769,169

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 2,225,492 2,289,161 2,334,190 2,281,119 2,333,080 2,421,362

Page 93: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

82

Tabel 10 – Laporan Laba Rugi PT Vale tahun 2011-2016

STATEMENT OF PROFIT OR LOSS

For the years ended at December 31, 2016 2015 2014 2013 2012 2011

Revenue 584,143 789,745 1,038,082 921,638 967,327 1,242,555

Cost of revenue (550,018) (671,389) (731,420) (781,744) (800,622) (727,194)

GROSS PROFIT 34,125 118,356 306,662 139,894 166,705 515,361

Other income 1,902 1,357 913 455 564 857

Operating expenses (12,131) (11,562) (14,464) (13,041) (12,613) (28,981)

Other expenses (9,598) (28,400) (43,666) (57,171) (47,748) (29,527)

OPERATING PROFIT 14,298 79,751 249,445 70,137 106,908 457,710

Finance cost (9,133) (9,923) (12,514) (14,678) (15,485) (5,388)

PROFIT BEFORE INCOME TAX 5,165 69,828 236,931 55,459 91,423 452,322

Income tax expense (3,259) (19,327) (64,660) (16,807) (23,929) (118,559)

PROFIT FOR THE YEAR 1,906 50,501 172,271 38,652 67,494 333,763

Page 94: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

83

Profitability Ratios

Salah satu indikator yang dapat mengukur kinerja keuangan perusahaan

dalam masa krisis tersebut adalah dengan menghitung rasio profitabilitas atau

profitability ratios.

Profitability ratio adalah rasio yang menunjukkan besarnya laba yang

diperoleh suatu entitas, dalam hal ini adalah perusahaan dalam periode tertentu.

Rasio ini digunakan untuk menilai seberapa efisien manajemen perusahaan dapat

mencapai keuntungan atau laba atas setiap penjualan yang dilakukan. Dengan

kata lain, bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran

tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan

operasionalnya. Efektifitas manajemen dapat dilihat dari laba yang dihasilkan

terhadap penjualan dan investasi perusahaan.

Berikut ini adalah 4 (empat) rasio penting dalam mengukur kinerja

keuangan PT Vale dengan profitability ratios (lihat tabel 9), antara lain:

1. Gross profit margin (Gross profit/Sales)

Gross profit margin adalah rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga

pokok atau biaya produksinya yang mengindikasikan kemampuan perusahaan

untuk berproduksi secara efisien. Gross profit margin merupakan persentase

laba kotor dibandingkan dengan penjualan. Semakin besar gross profit

margin semakin baik keadaan operasi perusahaan. Hal ini menunjukkan

bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales,

demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin kurang

baik kinerja perusahaan.

Dengan kebijakan strategis pada pengurangan biaya dan penghematan biaya

dalam menghadapi kemerosotan harga nikel pada tahun 2016, PT Vale masih

Page 95: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

84

menghasilkan rasio positif sebesar 6%. Artinya, dalam kondisi rendahnya

penjualan (sales) yang disebabkan oleh harga nikel yang sangat rendah,

perusahaan telah mampu melakukan pengendalian terhadap harga pokok

penjualan (cost of revenue) sehingga masih mampu menghasilkan laba kotor

(gross profit) yang positif.

2. Net profit margin (Profit for the year/Sales)

Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin

tinggi Net profit margin semakin baik kinerja suatu perusahaan.

Pada tahun 2016, PT Vale masih mampu menghasilkan net profit margin yang

positif walaupun menghasilkan penjualan yang rendah yang disebabkan oleh

harga nikel yang sangat rendah walaupun volume penjualan berada pada level

yang sama sejak tahun 2011.

3. Return on Assets (Profit for the year/Total assets)

Return on Assets adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada. Return on

Assets yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan

untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan.

Sebaliknya jika Return on Assets negatif menunjukan toal aktiva yang

dipergunakan tidak memberikan keuntungan.

Rasio ROA (Return on Assets) PT Vale pada tahun 2016 masih menunjukkan

stabilitasnya di tengah tantangan berat yang dihadapi oleh perusahaan dalam

menghadapi volatilitas harga nikel.

4. Return on Equity (Profit for the year/Total equity)

Return on Equity adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan

menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor. Rasio ini

Page 96: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

85

membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas yang telah

diinvestasikan pemegang saham perusahaan.

Rasio ROE (Return on Equity) PT Vale pada tahun 2016 juga masih

menunjukkan stabilitasnya di tengah tantangan berat yang dihadapi oleh

perusahaan dalam menghadapi volatilitas harga nikel yang menyebabkan

rendahnya penjualan nikel.

Berikut ini adalah tabel dari keempat profitability ratios PT Vale sejak tahun

2011 sampai dengan tahun 2016 dan grafik 4 yang menunjukkan trend harga nikel

yang menurun, yang dikombinasikan dengan grafik beban pokok pendapatan atau

harga pokok penjualan perusahaan yang juga menurun berkat usaha dalam

memenuhi kebijakan strategi PT Vale pada kebijakan pengurangan dan

penghematan biaya dengan tetap konsisten dalam komitmen menjaga level

produksi dan penjualan secara optimum.

Tabel 11 – Profitability Ratios PT Vale Indonesia, Tbk

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Gross Profit Margin 41% 17% 15% 30% 15% 6%

Net Profit Margin 27% 7% 4% 17% 6% 0%

Return on Assets 14% 3% 2% 7% 2% 0%

Return on Equity 19% 4% 2% 10% 3% 0%

Page 97: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

86

Grafik 4 – Trend Harga Realisasi Nikel Rata-rata dan Beban Pokok Pendapatan

PT Vale Indonesia, Tbk

Page 98: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

87

Grafik 5 – Trend Beban Pokok Pendapatan PT. Vale Indonesia, Tbk. dan Harga Realisasi Nikel Rata-rata terhadap Penjualan Nikel

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Avg. Realized Nickel Price $/MT 18,296 13,552 11,939 13,061 9,526 7,396

Nickel Sales in MT 67,916 71,379 77,198 79,477 82,907 78,976

Cost of Revenue in '000 US$ 727,194 800,622 781,744 731,420 671,389 550,018

450,000

500,000

550,000

600,000

650,000

700,000

750,000

800,000

850,000

0

7,500

15,000

22,500

30,000

37,500

45,000

52,500

60,000

67,500

75,000

82,500

Page 99: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

88

Quantitative Strategic Planning Matrix

Dalam menghadapi kondisi krisis yang dihadapkan pada penurunan harga

nikel di level yang paling rendah dalam 13 tahun terakhir, PT Vale menentukan

strategi pengurangan dan penghematan biaya untuk mempertahankan kinerja

keuangan di posisi yang paling optimal.

Berdasarkan indikator kinerja keuangan tersebut PT Vale menunjukkan

efektifitas strategi yang diambil oleh perusahaan. Analisa strategi tersebut

sebelumnya telah diuji oleh peneliti dengan menggunakan SWOT analysis dan

TOWS matrix. Namun untuk memperkuat pengujian dan evaluasi terhadap

langkah strategis PT Vale tersebut, peneliti selanjutnya melakukan analisa dengan

menggunakan metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Dalam hal

ini, peneliti membandingkan strategi “Pengurangan/Penghematan Biaya” dengan

apabila perusahaan mengambil langkah strategis melalui strategi “Menurunkan

Level Produksi”. Mengapa alternatif strategi “Menurunkan Level Produksi” yang

dipilih? Karena dengan kondisi krisis dimana harga nikel mencapai level yang

paling rendah, salah satu opsinya adalah mengurangi produksi agar pendapatan

perusahaan yang rendah akibat harga nikel yang rendah dapat tetap

menghasilkan laba yang optimal dengan meminimalkan beban pokok penjualan

akibat biaya produksi yang relatif tinggi karena harga minyak dan komoditas

sebagai kontributor terbesar.

Tahapan dalam menyusun QSPM matrix sebelumnya telah dilakukan

melalui analisa EFAS dan IFAS, kemudian melalui SWOT analysis dan TOWS

matrix dan selanjutnya disusunlah QSPM matrix. Tabel QSPM matrix berikut ini

adalah perbandingan alternatif strategi “Pengurangan/Penghematan Biaya” dan

strategi “Menurunkan Level Produksi”, penentuan bobot untuk setiap key factor,

scoring dan total score bagi masing-masing alternatif strategi.

Page 100: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

89

Attractiveness Scores (AS) dalam QSPM mengindikasikan betapa

pentingnya atau betapa atraktifnya setiap faktor terhadap alternatif strategi.

Rentang score-nya adalah:

4 = highly attractive

3 = reasonably attractive

2 = somewhat attractive

1 = not attractive

Total Attractiveness Scores (TAS) mengindikasikan keatraktifan relatif dari

setiap key factor dan masing-masing strategi yang terkait. Jumlah dari Total

Attractiveness Scores dikalkulasi dengan menambahkan TAS pada setiap kolom

strategi QSPM.

QSPM menjumlahkan TAS dan menunjukkan strategi mana yang paling

atraktif. Score yang paling tinggi pada strategi yang lebih atraktif, artinya

mempertimbangkan semua aspek eksternal dan internal yang relevan dan faktor

kritikal yang dapat mempengaruhi keputusan strategis.

Sedangkan bobotnya ditentukan berdasarkan seberapa pentingnya setiap

key faktor terhadap alternatif strategi. Artinya, semakin besar bobotnya maka

semakin pentingnya key factor terhadap alternatif strategi.

Pada QSPM matrix yang dibuat pada alternatif strategi PT Vale, peneliti

memberikan bobot terbesar yaitu score 4 pada harga nikel yang volatile, inovasi

dalam pengendalian biaya yang bertujuan untuk cost reduction dan cost saving,

kontrak karya yang dimiliki saat ini sebagai legalitas perusahaan, serta kapasitas

pabrik yang dimiliki PT Vale dalam berproduksi agar menunjang optimalisasi

penjualan dengan ‘must-take’ agreement kepada pemegang sahamnya. Score 4

ini diberikan karena sensitivitasnya terhadap kinerja keuangan PT Vale dari sisi

Page 101: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

90

penjualan dan beban pokok pendapatan atau harga pokok penjualan. Sementara

yang lainnya lebih kepada legalitas dan ‘must-have’ factor atau faktor yang harus

dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan score terendah yaitu score 1 diberikan

kepada kondisi lingkungan eksternal perusahaan, dalam hal ini adalah masyarakat

sekitar atau komunitas lingkungan di wilayah operasional PT Vale yang

dikategorikan sebagai ancaman bagi perusahaan apabila terjadi hal-hal yang

mengganggu aktivitas operasional perusahaan.

Page 102: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

91

Tabel 12 – Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) pada PT Vale Indonesia, Tbk

Alternative Strategies

Pengurangan/ Penghematan Biaya

Menurunkan Level Produksi

Key Factors Weight AS TAS AS TAS

Key External Factor

Opportunities

1 Harga nikel meningkat, maka kinerja keuangan meningkat 0.20 4.00 0.80 2.00 0.40

2 Menciptakan inovasi untuk pengendalian/penghematan biaya 0.20 4.00 0.80 3.00 0.60

- -

Threats - -

1 Ketidakpastian harga nikel 0.20 4.00 0.80 3.00 0.60

2 Fluktuasi harga bahan bakar minyak dan komoditas 0.15 3.00 0.45 3.00 0.45

3 Peraturan pemerintah 0.10 2.00 0.20 2.00 0.20

4 Faktor alam dan kondisi lingkungan 0.10 2.00 0.20 2.00 0.20

5 Masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan 0.05 1.00 0.05 1.00 0.05

1.00 3.30 2.50

Key Internal Factor

Strengths

1 Kontrak karya 0.20 4.00 0.80 4.00 0.80

2 Kontrak penjualan 0.20 4.00 0.80 4.00 0.80

3 Kapasitas produksi dan penjualan 0.20 4.00 0.80 4.00 0.80

4 Energy power dari hydro dam power 0.15 3.00 0.45 3.00 0.45

5 Inovasi dan teknologi konversi batubara (coal conversion) 0.10 3.00 0.30 3.00 0.30

Weaknesses

1 Tidak dapat mengendalikan harga nikel 0.10 3.00 0.30 3.00 0.30

2 Tidak dapat mengendalikan harga bahan bakar minyak dan komoditas 0.05 2.00 0.10 2.00 0.10

1.00 3.55 3.55

Total 6.85 6.05

Page 103: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

92

5.2. Pembahasan Hasil Penelitian

Evaluasi terhadap strategi yang diambil oleh PT Vale telah diuji peneliti

melalui pemetaan dan metode analisa EFAS dan IFAS yang menjadi input dalam

SWOT analysis dan TOWS matrix, kemudian dirangkaikan dengan evaluasi

strategi melalui QSPM (Quantitatif Strategy Planning Matrix). Selanjutnya,

penilaian kinerja keuangan melalui profitability ratios dilakukan guna mengukur

efektivitas kebijakan strategi perusahaan.

Langkah strategis yang ditentukan oleh PT Vale dalam menghadapi

tantangan rendahnya harga nikel sejak tahun 2015 dan mencapai level terendah

di tahun 2016 adalah dengan melakukan strategi pengurangan biaya dan

penghematan biaya (cost reduction and cost saving). Strategi tersebut bertujuan

untuk mengendalikan kinerja keuangan PT Vale karena dianggap paling efektif.

Berdasarkan penelitian dan pengujian terhadap strategi tersebut,

membuktikan bahwa langkah strategis yang diambil oleh perusahaan sudah tepat.

Dengan pemaparan dalam SWOT analysis dan pencocokan (matching) di dalam

TOWS matrix membuktikan dominasi dan kuatnya faktor-faktor internal yang

dimiliki oleh PT. Vale yang merupakan keunggulan bagi perusahaan karena

berada di bawah kendali perusahaan. Demikian halnya dalam evaluasi strategi

menggunakan QSPM.

Dari hasil pembobotan dan scoring atas beberapa key factor analysis baik

faktor internal dan eksternal seperti yang disajikan pada tabel 10, Total Alternative

Strategy (TAS) yang memiliki nilai tertinggi sebesar 6.85 adalah pada alternatif

strategi “Penggurangan/Penghematan Biaya”. Sedangkan alternatif strategi

“Menurunkan Level Produksi” memilki nilai sebesar 6.05. Alternatif strategi apabila

perusahaan mengambil langkah “Menurunkan Level Produksi” dibandingkan

dengan strategi “Penurunan/Penghematan Biaya”, membuktikan bahwa langkah

Page 104: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

93

strategis yang ditempuh oleh PT Vale sudah tepat dan mengenai sasaran, yaitu

dengan strategi “Pengurangan/Penghematan Biaya” seperti yang terlihat pada

hasil QSPM matrix pada tabel 10, dimana total score adalah sebesar 6.85,

dibandingkan dengan strategi “Menurunkan Level Produksi” sebesar 6.05.

Efektivitas strategi yang diambil oleh PT. Vale mengenai strategi cost

reduction/cost saving melalui implementasi konversi batu bara sejak triwulan ke-3

tahun 2013 menunjukkan keberhasilannya. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 3

mengenai trend penurunan konsumsi bahan bakar minyak (HSFO) dimana setelah

implementasi strategi tersebut, volume konsumsi HSFO menurun secara

signifikan atau menurun sekitar 40% dibandingkan sebelum implementasi.

Indikator lainnya yang menunjukkan efektivitas strategi cost reduction/cost

saving adalah seperti yang disajikan pada Grafik 5 mengenai Trend Beban Pokok

Pendapatan PT. Vale Indonesia, Tbk. dan Harga Realisasi Nikel Rata-rata

terhadap Penjualan Nikel. Pada grafik tersebut memperlihatkan komitmen

perusahaan terhadap kontrak karya dalam menghasilkan produksi nikel dan

komitmen penjualan nikel terhadap customer-nya, yang dalam hal ini adalah

pemegang saham sendiri. Sehingga walaupun perusahaan dihadapkan pada

tantangan trend harga nikel yang semakin menurun sejak tahun 2011 sampai

tahun 2016, PT Vale mampu menurunkan biaya operasional dan biaya

produksinya yang tercermin dalam beban pokok penjualan (cost of revenue). Jadi,

selain implementasi konversi batu bara yang disebutkan sebelumnya, inisiatf

pengurangan biaya dan penghematan biaya lainnya dilakukan di berbagai aktivitas

operasional lainnya.

Pengukuran kinerja perusahaan juga diukur dari kinerja keuangannya.

Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu

periode tertentu yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal,

Page 105: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

94

likuiditas, dan profitabilitas. Kinerja keuangan juga merupakan suatu analisa yang

dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan

suatu perusahaan yang dianalisa dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga

dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan

yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting

agar sumber daya perusahaan digunakan secara optimal dalam menghadapi

perubahan lingkungan.

Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan

atas kegiatan operasionalnya agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan (sustainable) dan mampu bersaing dengan pesaingnya. Analisis

kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review

data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap

keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.

Pengukuran kinerja keuangan PT Vale selanjutnya dilakukan sebagai

indikator penting yang menunjukkan apakah langkah strategis yang diambil oleh

perusahaan sudah tepat. Indikator kinerja keuangan tersebut adalah melalui

pengujian rasio profitabilitas (profitability ratios).

Rasio profitabilitas PT Vale pada tahun 2016 menurun atau lebih rendah

dibandingkan dengan 5 (lima) tahun terakhir. Berdasarkan analisa rasio

profitabilitas tersebut, menunjukkan bahwa rasio yang lebih rendah tersebut

terutama disebabkan oleh penurunan harga rata-rata realisasi nikel dalam matte.

Trend rasio profitabilitas yang mulai menunjukkan penurunannya adalah sejak

tahun 2015 dan mencapai kinerja terendah di tahun 2016. Namun demikian,

dengan kondisi harga nikel di level terendah tersebut PT Vale masih mampu

Page 106: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

95

mempertahankan rasio positif atau netral. Dengan kata lain, PT Vale masih

mampu mempertahankan positive income atau neutral income di tahun 2016.

Jika rasio profitabilitas perusahaan pada tahun 2016 dihitung

menggunakan asumsi rata-rata harga realisasi nikel tahun-tahun sebelumnya

sehingga menghilangkan dampak perbedaan rata-rata harga realisasi nikel, maka

rasio profitabilitas PT Vale sebenarnya menujukkan peningkatan pada tahun 2016

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sejak tahun 2011. Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk menghasilkan marjin di tahun

2016 sebenarnya meningkat.

Page 107: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

96

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab V, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

6.1.1. SWOT analysis menunjukkan kerangka kerja untuk membantu

para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi pencapaian tujuan dari

suatu strategi. Evaluasi dan pengujian terhadap strategi PT Vale dengan

menggunakan teknik SWOT analysis dan TOWS matrix telah dilakukan

dengan tepat dengan dibuktikannya bahwa faktor-faktor internal pada PT

Vale memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap keputusan dan langkah

strategis yang diambil oleh perusahaan.

6.1.2. Secara konseptual, Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) disusun

dengan mempertimbangkan faktor lingkungan atau kondisi eksternal dan

internal yang sangat penting dalam menentukan alternatif strategi mana

yang harus dicapai. Sedangkan secara praktek, sangat memungkinkan

perusahaan melakukan analisa QSPM dalam menentukan alternatif

strategi. Dalam penelitian ini, evaluasi terhadap keputusan strategi yang

ditentukan oleh perusahaan dievaluasi melalui analisa QSPM. Evaluasi

yang dilakukan pada PT Vale membuktikan bahwa QSPM dapat menjadi

alat perencanaan strategis yang sangat tepat. Alternatif strategi yang

dianalisa adalah apakah dalam kondisi krisis dimana harga nikel

mengalami penurunan di level yang terendah dapat ditempuh melalui

Page 108: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

97

strategi “Pengurangan dan Penghematan Biaya” atau strategi

“Menurunkan Level Produksi”.

Kesuksesan dan kelangsungan hidup perusahaan sangat bergantung

pada ketepatan keputusan strategis yang diambil. Oleh karena itu, QSPM

sangat membantu dan berguna dalam melakukan perencanaan strategis.

Namun QSPM juga memiliki keterbatasan, yaitu bahwa sejumlah informasi

dan keputusan yang diambil cenderung subjektif dan seharusnya tidak

mengarahkan keputusan melainkan harus dikembangkan sebagai input

terhadap keputusan akhir perusahaan. Namun, manfaat pengembangan

QSPM jauh lebih besar dibandingkan keterbatasannya karena analisa dan

penyusunannya dilakukan secara obyektif.

Penelitian ini memberikan panduan dan contoh untuk menunjukkan

bagaimana QSPM dapat berhasil digunakan oleh PT Vale atau bisnis

lainnya yang menghadapi keputusan strategis yang penting. Dengan tidak

melakukan pemetaan atau penyusunan menggunakan alat seperti analisa

QSPM ini, seringkali keputusan strategis dibuat berdasarkan intuisi, emosi,

kondisi politik, pengalaman di masa lalu, dan bahkan firasat.

6.1.3. PT. Vale sebagai perusahaan go public (listed company) dituntut untuk

selalu menjaga kinerja keuangannya. Dalam penelitian ini, pengukuran

kinerja keuangan perusahaan diukur melalui rasio profitabilitas untuk

menganalisa kinerja keuangan perusahaan. Pengukuran melalui rasio

profitabilitas ini juga merupakan refleksi dari efektivitas kebijakan strategis

perusahaan yang merupakan salah satu indikator kunci dalam mengukur

keberhasilan langkah-langkah dan kebijakan strategis PT Vale. Oleh

karena itu, berdasarkan indikator pengukuran kinerja keuangan melalui

hasil dari rasio profitabilitas PT Vale, menunjukkan bahwa langkah-langkah

Page 109: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

98

dan kebijakan strategis yang telah diambil oleh perusahaan telah dapat

mengendalikan kinerja keuangan secara efektif.

6.2. Saran

Setiap langkah strategis yang akan diambil oleh perusahaan di masa yang

akan datang, dalam hal ini PT. Vale, sebaiknya mempertimbangkan untuk

menggunakan dan melakukan evaluasi dengan teknik SWOT analysis dan TOWS

matrix yang dikombinasikan dengan QSPM guna mendapatkan keputusan

strategis yang terbaik. Hal ini bertujuan agar setiap keputusan terhadap langkah-

langkah dan kebijakan strategis memiliki dasar asumsi, latar belakang dan

terdokumentasi serta dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diandalkan tanpa

mengabaikan faktor pengalaman, ilmu, intuisi dan lainnya.

Namun demikian, dikarenakan oleh adanya ketidakpastian faktor

lingkungan eksternal, yaitu terutama pada ketidakpastian harga nikel dan harga

bahan bakar minyak serta harga komoditas yang di luar kendali perusahaan,

ditambah lagi dengan kelangkaan batu bara di masa yang akan datang, PT Vale

seharusnya sudah memikirkan alternatif pemanfaatan dan penggunaan energi

lainnya untuk mengantisipasi kelangkaan tersebut. Antisipasi tersebut tentunya

akan menjadi bagian dari salah satu alternatif strategi pengurangan dan

penghematan biaya perusahaan.

Page 110: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

99

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Reza Ommani, (2011). “Strengths, Weaknesses, Opportunities and

Threats (SWOT) analysis for farming system businesses management:

Case of wheat farmers of Shadervan District, Shoustar Township, Iran”,

African Journal of Business Management Vol. 5(22), pp. 9448-9454.

Andrews, K. (1971). The concept of corporate strategy. Home-wood, IL: Dow

Jones-Irwin.

Annual Report 2009 – PT. International Nickel Indonesia, Tbk. “Generating

Value”.

Annual Report 2010 – PT. International Nickel Indonesia, Tbk. “Working Smarter.

Growing Stronger”.

Annual Report 2011 – PT. Vale Indonesia, Tbk. “Growing Stronger Sustainably”.

Annual Report 2012 – PT. Vale Indonesia, Tbk. “A Strategy for the Long Term”.

Annual Report 2013 – PT. Vale Indonesia, Tbk. “Managing Change. Capitalizing

on Opportunity”.

Annual Report 2014 – PT. Vale Indonesia, Tbk. “Growing Together through

Operational Excellence”.

Annual Report 2015 – PT. Vale Indonesia, Tbk. “Rising to the Challenge”.

Annual Report 2016 – PT. Vale Indonesia, Tbk. “Building Tomorrow

Sustainability”.

Barney, J. B. (1986). Organizational culture: Can it be a source of sustained

competitive advantage? Academy of Management Review, 11: 656-665.

Barney, J. B. (1991). Firm resources and sustained competitive advantage.

Journal of Management, 17: 99-120.

Barney, J. B. (1996). The resource-based theory of the firm. Organizational

Science, 7: 469.

Burke, W. Warner. (2011). “A perspective on the Field of Organization

Development and Change: The Zeigarnik Effect”. Journal of Applied

Behavioral Science. Thousand Oaks, CA: SAGE, ISSN 0021-8863, ZDB-ID

2192093. - Vol. 47.2011, 2, p. 143-167

Page 111: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

100

Burke, W. Warner. (2017). “Organization Change: Theory and Practice”.

Thousands Oaks, CA: SAGE. Fifth Edition.

Certo, S. (2010). Strategic Management. New York. McGraw Hill.

Chitate, H. and Soar J. (2015). “The Value of Business Strategy to the Minerals

Mining Sector of Australia – Review and Discussion of the Literature”,

Journal of Art Media and Technology. University of Southern Queensland,

Australia.

David, Fred R. (2011). Strategic Management – Concept and Cases, Thirteenth

Edition. Prentice Hall

David. (2012). Manajemen Strategis. Jakarta. Salemba Empat.

Freddy Rangkuti. (2016). Teknik Membedah Kasus Bisnis – Analisis SWOT.

Cetakan ke-20. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

http://www.westmetall.de

https://www.lme.com

Hugh Macmillan and Mahen Tampoe. (2000). “Strategic Management – Process,

Content, and Implementation”. Oxford University Press

Hunger, J. a. (2009). Strategic Management, 5th Edition. New York. Addison

Wesley.

Ian Worthington and Chris Britton. (2015). “The Business Environment”. Seventh

Edition. Pearson.

Jerry Paul Sheppard, “A Resource Dependence Approach to Organizational

Failure”, Social Science Research 24, 28-62, 1995.

Leonardus Ricky Rengkung. (2015). “Keuntungan Kompetitif Organisasi Dalam

Perspektif Resources Based View.” – Journal ASE – Volume 11 Edisi

Khusus Juli, 2015: 1 – 12.

Medcof, J. W. (2001). "Resource-based strategy and managerial power in

networks of internationally dispersed technology units." Strategic

Management Journal 22(11): 999.

Meredith E. David, Forest R. David and Fred R. David. “The quantitative strategic

planning matrix (QSPM) applied to a retail computer store”, The Coastal

Business Journal, Spring 2009: Volume 9, Number 1.

Page 112: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

101

Meredith E. David, Fred R. David & Forest R. David. “The quantitative strategic

planning matrix: a new marketing tool”, Journal of Strategic Marketing,

2016, ISSN: 0965-254X.

Michael A. Hitt, R Duane Ireland, Robert E. Hoskisson (2009). “Strategic

Management – Concepts and Cases, Competitiveness and Globalization.”

8th Edition. South-Western Cengage Learning

Mohammad Reza Shojaei, Nima Saeb Taheri, Mohammad Amin Mighani, (2010).

“Strategic planning for a food industry equipment manufacturing factory,

Using SWOT Analysis, QSPM, and MAUT models”. Asian Journal of

Management Research. ISSN 2229-3795.

Monica Tulsian. (2014). “Profitability Analysis (A comparative study of SAIL &

TATA Steel).” IOSR Journal of Economics and Finance (IOSR-JEF). e-

ISSN: 2321 – 5933, p-ISSN: 2321-5925. Volume 3, Issue 2. Ver. I (Mar. -

Apr. 2014), PP 19-22.

Penrose, E. (1959). The theory of the growth of the firm. New York: Wiley.

Peteraf, Margaret, “The Cornerstones of Competitive Advantage: A Resource-

Based View”, Strategic Management Journal, 1993, Vol. 14, No. 3, 179-

191.

Pfeffer, J., & Salancik, G.R. (2003). The external control of organizations: A

resource dependence perspective. Stanford, CA: Stanford University Press

Pradi Wigianto Saheman. (2010). “Strategi Pertumbuhan di Masa Krisis Finansial

Global – Studi Kasus Divisi Kredit PT. Bank Tabungan Negara.” Tesis

Magister Manajemen Universitas Indonesia.

Richard L. Priem. And John E. Butler (2001). “Is the Resource-Based “View” a

Useful Perspective for Strategic Management Research?” – Academy of

Management Review, Volume 26, No. 1, 22-40.

Ridha Prianggo. (2009). “Evaluasi Strategi Bisnis dan Sistem Pengendalian di PT

Surveyor Indonesia (Studi Kasus Strategic Business Unit Industri

Pertambangan dan Energi).” Tesis Magister Akuntansi Universitas

Indonesia.

Shanthini Gnanasooriyar. (2014). “Profitability analysis of listed manufacturing

companies in Sri Lanka: An empirical investigation.” European Journal of

Business and Management. ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839

(Online). Vol.6, No.34, 2014.

Siyanbola, Trimisiu Tunji and Raji, Gbolagade Mojeed. (2013). “The Impact of

Cost Control on Manufacturing Industries’ Profitability”. International Journal

Page 113: EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ii TESIS HALAMAN JUDUL EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KINERJA KEUANGAN

102

of Management and Social Sciences Research (IJMSSR). ISSN: 2319-

4421. Volume 2, No. 4, April 2013.

Thompson, James D. (1967). Organizations in Action. New York: McGraw-Hill

Tillquist, J., J. L. King, et al. (2002). "A representational scheme for analyzing

information technology and organizational dependency." MIS Quarterly 26

(2): 91.

Ulrich Steer. (2003). “Corporate Diplomacy – The Strategy for a Volatile,

Fragmented Business Environment”. International Institute for Management

Development. John Wiley & Sons Ltd.

Ulrich, D. and J. B. Barney (1984). "Perspectives in organizations: Resource

dependence, efficiency, and population." Academy of Management. The

Academy of Management Review (pre-1986) 9(000003): 471.

Vincent Delke. (2015). “The Resource Dependence Theory: Assessment and

Evaluation as a Contributing Theory for Supply Management.” Journal

Wernerfelt, Birger, “A Resource-Based View of the Firm”, Strategic Management

Journal, 1984, Vol. 5, No. 2, 171-180

Wheelen, Thomas L., Hunger, J. David. (2012). “Strategic Management and

Business Policy toward Global Sustainability.” Thirteenth Edition. Pearson.