Cpchenko Ichi Blog

60
Cpchenko Ichi Blog Mencari dan Mempelajari tentang Ilmu Agama, Ilmu Hukum, Bisnis and Ilmu Umum Lainnya Entries (RSS) Comments (RSS) Home About Us Facebook Twitter MASTER SOFTWARE SOLUSI KESEHATAN SOLUSI PERCINTAAN JALAN-JALAN MASTER GAME PENDIDIKAN HUKUM INFORMASI & TIPS RAYUAN & HUMOR Home » education n Knowledge » Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Jiwa Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Jiwa Diposkan oleh Sagita catur pamungkas di 14.52 Label: education n Knowledge BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari, menguraikan, dan menyelidiki berbagai kegiatan atau aktivitas psikis manusia pada umumnya, antara lain pengamatan,

description

ju

Transcript of Cpchenko Ichi Blog

Page 1: Cpchenko Ichi Blog

Cpchenko Ichi Blog Mencari dan Mempelajari tentang Ilmu Agama, Ilmu Hukum, Bisnis and Ilmu Umum Lainnya

Entries  (RSS) Comments  (RSS)

Home About Us Facebook Twitter MASTER SOFTWARE SOLUSI KESEHATAN SOLUSI PERCINTAAN JALAN-JALAN

MASTER GAME PENDIDIKAN HUKUM INFORMASI & TIPS RAYUAN & HUMOR

Home » education n Knowledge » Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Jiwa

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit JiwaDiposkan oleh Sagita catur pamungkas di 14.52 Label: education n Knowledge

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPsikologi merupakan ilmu yang mempelajari, menguraikan, dan menyelidiki berbagai kegiatan atau aktivitas psikis manusia pada umumnya, antara lain pengamatan, intelegensi, perasaan, emosi, kehendak, dan motif – motif. Psikologis praktis, atau biasa disebut psikologi terapan adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam bidang kehidupan tertentu. Tujuan

Page 2: Cpchenko Ichi Blog

dari psikologi praktis ini adalah menemukan prinsip – prinsip psikologi untuk keperluan pemecahan masalah – masalah kehidupan atau tingkah laku individu. Salah satu cabang dari psikolgi praktis ini adalah psikologi klinis.Psikologi klinis merupakan cabang dari ilmu psikologi yang bertujuan dan berupaya guna meningkatkan pemahaman manusia akan prinsip dan fungsi psikologis yang dialami oleh manusia, seperti masalah yang berkaitan dengan kesehatan jiwa. Individu dikatakan mengalami suatu masalah dalam dirinya apabila masalah tersebut dapat mengganggu dirinya sendiri, mengganggu orang lain, bahkan mengganggu dirinya sendiri sekaligus orang lain.Seorang dengan gangguan jiwa akan terganggu pula kepribadiannya. Mereka kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekitarnya serta tidak sanggup memahami permasalahan yang menimpa dirinya. Pada penderita gangguan jiwa, gejala utama menonjol terdapat unsur kejiwaan namun penyebabnya bisa terjadi karena interaksi ibu, anak, ayah, persaingan saudara kandung, intelegensi, hubungan dalam keluarga, pekerjaan, masyarakat, kehilangan yang menyebabkan kecemasan, pola adaptasi, adanya tingkat perkembangan emosi. Lingkungan sosial misalnya kestabilan keluarga, pola asuh, tingkat ekonomi, lingkungan rumah, masalah keluarga dan nilai – nilai (Maramis, 1980).

Page 3: Cpchenko Ichi Blog

Gangguan skizofrenia berawal dengan keluhan halusinasi dan waham kejaran yang khas, seperti mendengar pikirannya sendiri yang diucapkan dengan nada keras, atau mendengar dua orang atau lebih memperbincangkan diri si penderita sehingga dia merasa menjadi orang ketiga.Individu dengan gangguan skizofrenia ini sering dikucilkan oleh keluarga dan lingkungan, bahkan tidak jarang mereka dipasung atau justru dibuang di jalan. Mereka yang dibuang di jalan umumnya akan menggelandang tanpa tujuan dan tidak mengetahui identitas dirinya.Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang merupakan pusat pembinaan dan pelayanan kesehatan jiwa unggulan di kawasan Indonesia Bagian Timur dengan standar pelayanan rumah sakit dan standar profesi dengan mengoptimalkan peran atau potensi masyarakat sehingga mampu mengatasi tantangan jaman. Adapun tugas dari RSJ ini adalah menyediakan pelayanan kesehatan jiwa yang efektif dan modern bagi semua orang yang mengalami gangguan jiwa dengan tenaga ahli yang profesional dalam bidangnya masing – masing. Tujuan utama dari rumah sakit jiwa ini adalah membantu penderita agar dapat kembali ke masyarakat, pengupayaan, pencegahan, dan penanggulangan masalah psikososial.

Page 4: Cpchenko Ichi Blog

B. Permasalahan 

Banyak orang yang sama sekali belum memahami apa itu skizofrenia, seperti apa gejala–gejalanya, apa saja jenis–jenisnya, bagaimana akibat selanjutnya bagi penderita apabila tidak segera ditindaklanjuti dan seberapa berbahayanya akibat gangguan skizofrenia tersebut bagi penderita. Untuk itu penulis menyusun laporan ini agar pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya mengetahui dan segera menindaklanjuti apabila muncul perilaku yang tidak sewajarnya, dimana perilaku tersebut menunjukkan adanya gejala–gejala dari gangguan skizofrenia. Karena tidak sedikit jumlah penderita yang penanganannya terlambat dilakukan sehingga peluang untuk lebih membaikpun berlangsung lebih lama.C. Tujuan1. Tujuan UmumTujuan dari dilakukannya praktek kerja psikologi klinis di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Malang, yaitu agar mahasiswa psikologi dapat mengetahui dan memahami ruang lingkup kerja psikologi, peran, dan fungsi psikologis dibidang klinis, serta dapat menerapkan ilmu- ilmu yang berhubungan dengan psikologi klinis, mendapat pengetahuan yang lebih mendalam mengenai gangguan jiwa psikotik khususnya gangguan skizofrenia.2. Tujuan Khusus

Page 5: Cpchenko Ichi Blog

a. Memiliki ketrampilan dan pengalaman dalam memahami praktek – praktek psikologi klinis, serta mampu dalam menggunakan instrumen dan pemeriksaan psikologi secara tepat.b. Mampu melakukan assessment terhadap kasus klinis, terutama gangguan kejiwaan secara menyeluruh dan secara khusus pada kasus skizofrenia hebefrenik.

C. Manfaat 

1. Manfaat teoritisa. Melalui bimbingan dan kerja praktek psikologi bidang klinis di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman wediodiningrat Lawang dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah b. Dapat menambah wawasan pengetahuan dan ketrampilan yang berhubungan dengan psikologi klinis.c. Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa psikologi dalam menghadapi permasalahan psikis individual sehingga lebih peka dalam memahami psikodinamika individu yang mengalami gangguan jiwa, terutama pada kasus skizofrenia.2. Manfaat praktisa. Mampu mengaplikasikan dan mempraktekkan ilmu yang didapat secara teoritis dibangku kuliah melalui bimbingan para psikolog profesional di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman wediodiningrat Lawang ke dalam studi kasus dan dapat digunakan

Page 6: Cpchenko Ichi Blog

dalam menyusun psikopatologi, diagnosa, prognosa, serta merumuskan upaya penanganannya.b. Menambah ketrampilan dan pengalaman dalam pengguanaan alat tes dibidang psikologi klinis.c. Menambah pengalaman berinteraksi dengan pasien gangguan jiwa

BAB II 

PEMBAHASANHasil pengumpulan data-data subjek didapat dari ruang Cendrawasih RSJ DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT adalah sebagai berikut :A. IDENTITAS1. SUBYEKNama : K. R.Jenis Kelamin : Laki-LakiUsia : 25 tahunAnak ke : 4 dari 4 bersaudaraPendidikan : SD (Tamat)Status : Belum MenikahAgama : IslamSuku : JawaAlamat : Desa Gading Kec. Jatirejo. Kab. MojokertoRT01/RW03

2. Orang tua dan Saudara Subjek 

Keterangan Ayah Ibu Saudara Pertama Saudara Kedua Saudara Ketiga 

Page 7: Cpchenko Ichi Blog

Nama (Alm).M. D S.M. I.M. N.H.Usia - 55 tahun 30 tahun 29 tahun 28 tahunPendidikan - SD SD SD SDPekerjaan Kuli Buruh Tani Wiraswasta Kuli IRTAlamat Desa Gading Kec.Jatirejo kab. Mojokerto RT01/RW03 Desa Gading Kec.Jatirejo kab. Mojokerto RT01/RW03 Desa Gading Kec.Jatirejo kab. Mojokerto RT01/RW03 Desa Gading Kec.Jatirejo kab. Mojokerto RT01/RW03 Desa Gading Kec.Jatirejo kab. Mojokerto RT01/RW03

B. JADWAL PENGAMBILAN DATA 

Tanggal Kegiatan Tempat23 Maret 2010Memilih dan menjalin raport dengan klien 24 Maret 2010 Autoanamnesa, observasi, analisis status rekam medis. Ruang CendrawasihRSJ. Dr. Radjiman WediodiningratSumberLawangPorong25 Maret 2010 Tes grafis, observasi, analisis status rekam medis. 26 Maret 2010 Tes SPM, observasi, analisis status rekam medis. 27 Maret 2010 Observasi, alloanamnesa, analisis status rekam medis. 

C. SUMBER PENGAMBILAN DATA 

a. Rekam Medik

Page 8: Cpchenko Ichi Blog

Rekam medik merupakan catatan perkembangna pasien yang dimiliki oleh pihak rumah sakit yang bersangkutan. Rekam medik tersebeut berisikan sebab masuk rumah sakit, perkembangan selama di rumah sakit, pengobatan yang dilakukan, status psikiatri dan lain sebagainya yang bersangkutan dengan pasien dan perawatannya di rumah sakit ang bersangkutan.b. Wawancara Wawancara adalah proses interaksi antara satu orang dengan orang lainnya secara langsung yang menjadi sarana untuk mendapatkan informasi dengan adanya maksud tertentu. Dalam pengambilan data ini praktikan menggunakan wawancara semi-struktural yaitu proses wawancara dimana pewawancara memiliki catatan–catatan pokok atau garis–garis batasan agar proses wawancara yang terjadi tidak melebar temanya, namun proses wawancara dapat berlangsung lebih alami dan lebih santai sehingga pihak yang diwawancarai tidak merasa terganggu dengan pembicaraan yang dimaksudkan.c. ObservasiObservasi adalah pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh suatu pemahaman atau sebagai alat re-checking (pembuktian) terhadap informasi yang diperoleh informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tujuan observasi adalah untuk mendeskripsikan setting

Page 9: Cpchenko Ichi Blog

yang dipelajari, aktivitas–aktivitas yang berlangsung, orang–orang yang terlibat dalam aktivitas dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut.Dalam melakukan observasi ini praktikan menggunakan metode observasi parisipan jenis observer berpartisipasi sebagai pengamat yaitu observer ikut berpartisipasi dengan kelompok subjek yang diobservasi, tetapi hubungan observer dengan observee brsifat tebuka satu sama lain, tahu sama tahu, akrab bahkan observee bertindak layaknya sebagai sponsor kegiatan observasi itu sendiri. Selain itu praktikan juga menggunakan metode observasi eksperimental, dimana observer melakukan observasi secara alamiah sehingga memungkinkan tidak adanya faking yang dilakukan oleh observee dan observer mengamati timbulnya perilaku–perilaku alami sesuai dengan yang diharapkan observer.d. Tes PsikologiTes psikologi merupakan salah satu sumber data yang cukup mendukung untuk diperbandingkan dengan hasil pengumpulan data dari sumber lain (rekam medik, wawancara dan observasi). Dalam proses pengambilan data ini praktikan menggunakan tes grafis (DAP, BAUM dan HTP) dan tes SPM.

D. PERMASALAHAN 

Page 10: Cpchenko Ichi Blog

Subjek MRS RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat sudah 3 kali awal mula MRS pada 13 November 2009, awal mula keluhan subjek mengaku mengalami halusinasi visual dan auditori dimana subjek mengaku tiap malam melihat arwah Damar Wulan, Panji Laras dan Bung Karno (makhluk halus) dan subjek mengaku tiap kali dia melihat arwah-arwah tersebut sehabis menenggak minuman beralkohol bersama teman-teman sekampungnya.

E. RIWAYAT PERJALANAN SAKIT 

Pada Oktober 2009 subjek mulai mengalami perubahan perilaku. Perubahan perilaku tersebut dipicu oleh perilaku subjek yang tiap malam kerap kali minum-minuman beralkohol bersama teman-teman sekampungnya, di mana menurut rekam medic subjek menunjukan perilaku marah-marah tidak jelas,bingung dan sering membanting barang-barang di rumah. Karena perilaku tersebut subjek di ajak berobat, pertama kali berobat subjek dibawa ke bibi subjek sendiri yang seorang “dukun”, tapi ternyata tidak dapat menyembuhkan subjek, malah subjek mengaku dadanya terasa sakit dan sesak.Akhirnya subjek dibawa ke RSJ-RW (dr. Radjiman Wediodiningrat), MRS pertama kali pada 13 November 2009, subjek di tempatkan di ruang cendrawasih lalu dipulangkan setelah ±1 bulan tidak menunjukan perilaku abnormal, lalu pada 02 desember 2009 subjek kembali dibawa masuk RSJ-

Page 11: Cpchenko Ichi Blog

RW di ruangan kasuari karena karena kembali menunjukan perilaku maladaptive lagi yakni seperti mendengar suara-suara bisikan, serta afek-emosi yang dangkal, dan terakhir pada 05 febuari 2010 subjek kembali dibawa ke RSJ-RW di ruang cendrawasi karena sering merokok berlebihan, sering melamun sendiri serta marah-marah pada orang sekitar , tetapi saat ini subjek sudah menunjukan afek-emosi yang bagus dan dapat berinteraksi dengan baik.

F. LATAR BELAKANG MASALAH 

Tahun ini subjek berusia 25 tahun, ia adalah anak terakhir dari empat bersaudara, dua saudara perempuan dan satu saudara laki-laki. Subjek termasuk orang yang pendiam, penurut dan suka bergaul, keluarga subjek hidup dengan ekonomi yang kurang mampu, hingga subjek hanya mampu mengenyam pendidikan sampai tingkat SD,begitu pula dengan saudara-saudara subjek yang lain, ibu subjek seorang buruh tani sedangkan ayah subjek seorang kuli bangunan. Pada waktu kelas 5 SD subjek pernah meminta sepeda pada ayah tetapi ayahnya tidak dapat memenuhi karena keadaan ekonomi yang sulit . Hingga subjek dan kakak laki-lakinya setelah lulus SD ikut bekerja di mebel milik paman subjek di mojokerto sampai ± 1 tahun lamanya, lalu setelah itu bekerja jadi penjaga toko sampai ± 1.5 tahun di daerah mojoagung dan

Page 12: Cpchenko Ichi Blog

setelah itu subjek kembali ikut paman bekerja di mebel hingga ± 3.5 tahun dan terakhir bekerja ikut kakak ipar, yaitu subjek mengirim barang logistic jadi pendamping sopir. Dari semua pekerjaan yang pernah di enyam subjek, yang paling di sukai subjek adalah ikut menjadi pendamping sopir mobil pengirim logistic ke daerah-daerah jawa timur.Pada tahun 2001 ayah subjek meninggal karena sakit liver, subjek sangat mengagumi sosok ayah hingga saat ayah meninggal subjek sangat merasa kehilangan, ingin sekali subjek membahagiakan ibunya karena sampai saat ini ibunya masih bekerja sebagai buruh tani, sejak itu subjek kumpul-kumpul tidak jelas bersama teman-teman sebayanya sampai larut malam, sampai akhirnya subjek di ajak minum-minuman beralkohol oleh teman-temanya di dekat pemakaman “Panji Laras” yang di keramatkan masyarakat sekitar. Seusai minum-minum Subjek mengaku teman-temanya terlihat kecil (Mikropsia). Dari situ subjek tiap kali pulang rumah sehabis minum-minum sering marah-marah tanpa alasan, suka membanting barang serta suka murung sendiri, subjek tidak pernah sadar tiap kali melakukan perbuatan tersebut, juga mengaku kalau tiap malam sering merasa takut karena sering di datangi arwah Panji Laras, Damar Wulan dan Bung Karno, subjek juga mendengar adanya bisikan-bisikan tiap malam dan pada waktu subjek sendirian, bisikan-bisikan tersebut menyuruh subjek jadi presiden, dan

Page 13: Cpchenko Ichi Blog

menyuruh subjek agar meneruskan sekolah , subjek mengaku sudah 21 kali lebih minum-minuman beralkohol, dan dari perilaku tersebut subjek di bawa berobat. Pertama kali berobat subjek di bawa ke pengobatan alternative yaitu ke bibi subjek sendiri, yang mana bibinya adalah seorang “dukun”, dan saat di obati oleh bibinya, subjek mengaku dadanya malah terasa sesak dan sakit.Karena subjek tidak menunjukan adanya perubahan perilaku yang bagus, akhirnya subjek di bawa masuk RSJ pertama kali pada 13 November 2009 dengan diagnosa suka marah-marah, membanting benda di sekitarnya serta memukul orang di sekitarnya, halusinasi visual dan auditori, subjek di tempatkan di ruang cendrawasi selama ± 1 bulan lalu pulang karena perilaku maladaptifnya berkurang, dan tak lama setelah itu subjek kembali masuk ke RSJ kedua kalinya di karenakan subjek bicaranya meracau ingin jadi pak lurah setelah subjek membaca berita kalau lurahnya korupsi, dan lalu subjek pergi ke rumah pak lurah untuk meminta uang dan subjek melakukannya tanpa rasa malu. Subjek MRS yang ke dua pada 02 desember 2009 dan di tempatkan di ruang kasuwari, selama ± 1 bulan. Dan terakhir pada 05 febuari 2010 subjek kembali MRS karena perilaku maladaptifnya kembali muncul yakni karena sering merokok berlebihan, sering melamun sendiri serta marah-marah pada orang sekitar, subjek

Page 14: Cpchenko Ichi Blog

membenarkan perilaku tersebut karena ia tidak di ijinkan keluar rumah bergaul dengan teman-temannya serta subjek tidak di ijinkan bekerja, padahal sbjek ingin sekali bekerja, hal ini membuat subjek bosan berada di rumah, karena di rumah subjek hanya disuruh membersihkan rumah dan membantu merawat keponakan subjek, dan hal itu menjadi keseharian subjek.G. HASIL PENGUMPULAN DATA1. Wawancaraa. AutoanamnesaPada saat perkenalan subjek menyebutkan nama lengkapnya dengan baik, subjek mengaku berusia 25 tahun subjek ingat tanggal bulan tahun kelahiranya dengan baik subjek menyebutkan 11 Agustus 1985, tempat tinggal subjek berasal dari mojokerto , bahkan subjek dapat menyebutkan nama, urutan keluarga, usia serta pekerjaan dari ayah, ibu dan saudara-saudaranya dengan baik. subjek mengaku sudah berada di RSJ selama tiga kali berturut-turut ini, subjek sadar betul kenapa dia masuk RSJ, subjek bertutur awal mula dia sakit seperti ini serta timbulnya perilaku maladaptivenya karena minum-minuman keras dengan teman-temanya, semenjak itu subjek sering mendengar suara-suara orang yang membisiki subjek, subjek juga melihat arwah Panji Laras, Damar Wulan dan Bung Karno tiap malam di rumahnya, suara-suara tersebut membisiki subjek agar jadi presiden dan melanjutkan sekolah, subjek merasa hal itu perlu di

Page 15: Cpchenko Ichi Blog

lakukan, lalu hal kedua yang membuat subjek masuk RSJ kedua kalinya yaitu subjek dengar bisikan untuk jadi pak lurah, lalu subjek tanpa rasa malu sama sekali pergi meminta uang ke pak lurah desanya, karena pak lurah desanya korupsi uang desa dan beritanya dimuat di Koran, hal tersebut membuat subjek merasa ingin meminta uang ke pak lurah desanya, sehingga pak lurahnya sendiri yang memasukan subjek ke RSJ lagi, dan hal terakhir yang membuat subjek masuk lagi ke RSJ karena subjek sering melamun di rumah dan marah-marah membanting barang saat subjek tidak di ijinkan keluar dari rumah oleh kakak dan ibu subjek, karena takut nanti penyakitnya kambuh.Subjek menyadari bahwa semua perbuatan tersebut tidak baik, subjek sangat menyesal sekali kenapa dulu minum-minuman keras, semua hal tersebut membuat subjek tidak dapat bekerja kembali, subjek ingin sekali kembali bekerja membantu orang tua, dan sering kali subjek mengungkapkan keinginannya untuk bekerja kembali dan karena sakitnya ini subjek merasa malu untuk bergaul dengan lingkungan sekitar rumahnya lagi. subjek mengatakan orang tuanya sangat baik, subjek ingin sekali membantu ibunya. Saat ditanya tentang ayahnya ekspresi muka subjek berubah datar, subjek mengatakan ayahnya sudah meninggal pada tahun 2001, meninggal karena sakit asam urat. Subjek sangat mengagumi

Page 16: Cpchenko Ichi Blog

sosok ayahnya, saat ditanya subjek sangat bangga punya ayah seperti dia.Saat ditanya tentang teman wanita subjek mengatakan tidak punya teman wanita, tapi pernah pacaran sampai tujuh kali, dan yang terakhir pacarnya meninggalkan subjek karena subjek masuk RSJ, subjek mempunyai angan-angan setelah dia keluar dari RSJ subjek ingin kembali bekerja membantu ibunya, serta ingin membeli rumah sendiri dan menikah, pekerjaan yang diinginkan subjek adalah menjadi wartawan karena bibi subjek sudah menjajikan jika sudah sembuh akan di masukan jadi wartawan, dan juga subjek ingin jadi pendamping sopir mobil pengantar barang karena subjek suka perjalanan ke luar-luar kota. Subjek sangat rindu bersepeda motoran lagi dengan sepeda RX-Kingnya di rumah, subjek kepikiran siapa yang merawat sepedanya jika subjek tidak ada, waktu ditanya apakah subjek rajin sholat subjek mengatakan rajin sholat 5 waktu tapi biasanya yang dhuhur sama ashar tidak karena mengantuk. Saat ditanya tentang cita-cita subjek sudah tidak ingin bercita-cita jadi presiden atau pak lurah lagi, subjek menyadari keadaan dirinya dengan ekonominya yang sulit, subjek mengatakan bercita-cita jadi supir pribadinya orang cina, saat ditanya mengapa, subjek mengatakan “enak jadi supir pribadinya orang Cina bisa agar bisa keliliing-keliling kota terus”.

Page 17: Cpchenko Ichi Blog

b. Alloanamnesa Rekam MedikMenurut rekam medik subjek adalah anak ke empat dari empat bersaudara, ibu subjek bekerja sebagai buruh tani, ayah subjek telah meninggal, subjek dan semua saudara subjek adalah lulusan SD. Pada pertama kali masuk RSJ subjek di diagnose gangguan psikotik Lir. Skizofrenia akut F 23.21, dan karena mengkonsumsi zat psikoaktif (alkohol), subjek kurang komunikatif, interaksi social minim dengan manifestasi afek pasien dangkal (Shallow),gelisah, semaunya sendiri, tidak wajar (inappropriate), senyum sendiri (Self-absorbed), verbal inkoheren ,Afek-Emosi inadekuat, bingung, dan gelisah. Pada kali kedua subjek masih F 23.21 dengan diagnosis kembali gelisah, merokok berlebihan, Afek-Emosi dangkal. Pada kali ketiga subjek masuk dengan diagnosisnya menjadi skizofrenia hebefrenik remisi tak sempurna F 20.14. preokupasi tentang keinginannya untuk bekerja. Merokok berlebihan, kepala kadang-kadang pusing. PerawatKeterangan Perawat PasienNama D. M, W.Usia 21Pendidikan D3 STIKES MajapahitPekerjaan Perawat

Perawat menuturkan subjek sudah sangat

Page 18: Cpchenko Ichi Blog

kooperatif, rawat diri bagus, emosi stabil, kepada perawat subjek juga menuturkan ingin cepat pulang ke rumah dan bekerja, subjek selama di ruangan adalah orang yang rajin tiap pagi menyapu dan mengepel ruangan bersama pasien-pasien yang kooperatif lainya, mengambil makanan juga merapikan tempat tidur, perawat menuturkan hanya pasien kooperatif saja yang dapat di suruh-suruh. 

Subjek termasuk pasien yang baik dan ramah, suka menyapa pembicaraanya jelas tidak melantur, kalo tidak ada kegiatan subjek mencari teman bicara sesama pasien, subjek sudah tidak menunjukan perilaku yang terlalu maladaptive, cuma ketika tidak ada teman bicara subjek lebih suka duduk menyendiri sambil melamun dan terkadang masih senyum-senyum sendiri.2. Observasia. Observasi UmumCiri fisik subjek mempunyai tinggi 165 cm dengan berat badan 59 kg, kulit sawo matang, hidung mancung, berbadan kekar dan model rambut pendek rapi. Subjek berpenampilan rapi dan bersih, saat pertama kali melihat subjek, terlihat duduk-duduk menjaga gerbang ruangan Cendrawasih , saat pertama kali berkenalan subjek sangat ramah dan sopan, afek adekuat, bicara lancar (koheren) dan tidak melantur, pembicaraan terarah. Selama anamnesa, antara apa yang di tuturkan subjek dan apa yang ada di rekam medis

Page 19: Cpchenko Ichi Blog

sama, tetapi proses berpikir lambat, tingkat kesadaran bagus, saat ditanya subjek melakukan kontak mata dengan orang yang mengajaknya bicara, subjek sangat antusias jika ditanya soal pengalaman kerja yang pernah dia alami, ekspresi subjek terlihat senang. Pola kognitif subjek menunjukan kekonsistenan dengan jawaban atau ucapan yang dilontarkan dan menjawab segala bentuk pertanyaan dengan baik dan cenderung meng-iyakan. Subjek adalah pasien yang paling rajin serta paling bisa diberi tugas melakukan kegiatan di ruangan, orientasi waktu, tempat dan orang cukup baik, ketika subjek tidak ada kegiatan subjek terlihat melamun sendiri dan terkadang masih tersenyum sendiri (Self-absorbed smiling).b. Observasi Khusus Test GarfisPada hari kedua waktu pelaksanaan tes grafis subjek merasa kurang enak badan karena flu, saat di beritahu akan di beri tes menggambar subjek sangat suka sekali, karena subjek senang menggambar, tes dilakukan berurutan, pada tes DAP saat ditanya “ingin menggambar apa?” subjek menjawab “ingin menggambar lelaki yang melihat pemandangan” subjek menggambar sambil sesekali tersenyum-senyum, setelah itu subjek ditanya dalam gambar tersebut “berapa usia laki-laki yang ada dalam gambar tersebut?” subjek menjawab “sekitar 49 tahun” saat ditanya “siapa nama laki-laki tersebut?” subjek menjawab “tidak

Page 20: Cpchenko Ichi Blog

usah diberi nama” , subjek mengerjakan tes dengan waktu ± 3 menit. Lalu pada tes BAUM saat ditanya “ingin menggambar apa?” subjek berkata “ingin menggambar Pohon cemara” lalu subjek ditanya kembali ”selain pohon cemara?” subjek menjawab “pohon mangga”, setelah itu subjek di persilahkan menggambar pohon mangga, subjek tampak agak serius menggambar pohon, subjek menggambar pohon mangga mulai bawah keatas dari batang pohon lalu baru ranting, daun serta buah pohon subjek mengerjakan tes ± 4 menit, lalu pada tes berikutnya HTP subjek menggambar orang lalu rumah dan terakhir pohon, pintu rumah nampak terbuka, subjek tampak tenang, waktu tes ± 5 menit. Test SPMPada hari ketiga observasi subjek disuruh menjaga gerbang ruangan, subjek menyapa duluan, menanyakan kabar pada pemeriksa, subjek menanyakan kapan pulang, karena subjek sudah rindu rumah, dan lama tak ada keluarga yang menjenguk subjek. Lalu subjek diminta untuk tes SPM, subjek terlihat antusias sekali. Sesegera subjek ingin mengerjakan tes subjek bertanya untuk apa tes ini, di jelaskan bahwa tes ini untuk mengukur intelegensi subjek, pada saat di jelaskan petunjuk mengerjakan tes subjek sangat memperhatikan sekali. Pada set A sampai set B klien mengerjakan dengan teliti sekali dan pada set C dan set D klien mulai merasa kesulitan dan

Page 21: Cpchenko Ichi Blog

terlihat mimik muka subjek yang nampak bingung, subjek akhirnya menyelesaikan tesnya dengan waktu 40 menit.3. Hasil tes Psikologia. Test BAUMDari hasil test ini menunjukan subjek memiliki ciri kepribadian inferioritas, suka di puji, mendahulukan ego, tidak dapat memutuskan sesuatu, tidak mau mengikat diri, kurang stabil, memiliki rasa percaya diri yang kurang, kekanak-kanakan (Childish), serta otoritas ayah kurang.b. Test DAPDari hasil test yang di dapat ini menyebutkan bahwa subjek masih memiliki penarikan diri (withdrawl), inferioritas, percaya diri rendah, tidak dapat mengambil keputusan, penyesuaian diri (sosial) kurang, cenderung introvert, cenderung mudah depresi tapi lebih cenderung frustasi, mudah di kuasai emosi impulsive tidak stabil cenderung agresifc. Test HTPDari hasil test ini menunjukan bahwa peran sang ayah dan ibu sama, subjek senang melakukan sesuatu diluar keluarganya jadi pasien lebih nyaman apabila berada di luar lingkungan keluarganya.d. Test SPMDari hasil test kapasitas kecerdasan subjek termasuk pada taraf Border Line, yaitu terletak pada grade IV+(test SPM).

Page 22: Cpchenko Ichi Blog

H. POLA KEPRIBADIANDari hasil pemeriksaan subjek termasuk orang yang memiliki harga diri rendah (HDR) dimana tiap kali ada konflik yang tak terselesaikan subjek akan merasa menyalahkan dirinya sendiri, kurang mampu berinteraksi social dengan baik, dalam berinteraksi subjek cenderung pasif untuk meneruskan topik pembicaraan. Subjek cenderung bersifat kekanak-kanakan mungkin karena subjek adalah anak terakhir, dalam hasil test di sebutkan bahwa otoritas ayah kurang, mungkin hal ini di sebabkan karena kematian ayahnya saat subjek pada masa perkembangan dewasa awal sehingga subjek merasa mencari sosok jati diri dari lingkungan.Subjek masih mempunyai hambatan dalam hubungan sosialnya dimana karena sikap penarikan dirinya dari sekitar dia sangat sulit untuk mengawali interaksi dengan orang lain subjek masih merasa kurang percaya diri namun sebenarya secara umum subjek memiliki kebutuhan untuk mengadakan kontak dengan lingkungan sekitarnya, subjek cenderung introvert, cenderung mudah depresi tapi lebih cenderung frustasi, subjek mudah di kuasai emosi impulsive tidak stabil cenderung agresif hal tersebut didukung dengan kurang matangnya emosi subjek dalam menghadapi permasalahan. Peranan orang tua antara ayah dan ibu sama, akan tetapi subjek memandang figure ibu lebih baik dari pada figure

Page 23: Cpchenko Ichi Blog

ayah hal ini dapat dilihat dari gambar rumah yang lebih bagus dari pada gambar pohon, subjek merasa kurang bisa di terima dan merasa tidak nyaman dalam keluarga subjek merupakan orang yang senang melakukan sesuatu diluar lingkungan keluarganya jadi subjek merasa lebih nyaman apabila berada di luar lingkungan keluarganya hal ini dapat dilihat dari gambar orang yang posisinya membelakangi gambar rumah dan pohon.

I. DINAMIKA PSIKOLOGIS 

Subjek memiliki kapasitas intelegensi yang berada pada taraf Borderline, subjek memiliki kecenderungan untuk memahami berbagai hal sangat lama. Namun subjek memiliki antusiasme yang tinggi dalam mengetahui sesuatu hal yang kurang diketahuinya. Dalam menjalin hubungan interaksi sosial subjek kurang dapat mengawali kontak sosial terlebih dahulu dan subjek mengalami depersonalisasi merasa terkucilkan dari lingkungan rumahnya karena penyakit yang dideritanya sehingga memiliki harga diri rendah. Dan ketika menghadapi konflik subjek lebih sering menghindarinya, lebih senang berada di luar rumah tidak begitu betah di dalam rumah. Sejak kematian sang ayah subjek lebih suka keluyuran malam-malam keluar rumah bersama teman-teman sebayanya dan tiap kali subjek keluar dengan teman-temannya subjek selalu ikut minum-minumanan keras (Beralkohol). Walaupun interaksi

Page 24: Cpchenko Ichi Blog

social subjek kurang tapi sebenarnya subjek juga memiliki kabutuhan untuk melakukan kontak social, tapi subjek memilih interaksi sosial dengan teman sebayanya yang kurang baik. Subjek memiliki hambatan, untuk menemukan jati dirinya di karenakan tak adanya sosok sang ayah dalam menjadi panutan subjek. Subjek dirumah tinggal bersama ibu dan kakak perempuannnya yang ke tiga, semua kakak subjek telah menikah semua, subjek memiliki keinginan yang di ulang-ulang yaitu keinginan untuk bekerja, subjek merasa menyesal sekali minum-minuman keras bersama teman-temanya dulu, dia merasa bahwa karena perbuatannya itu subjek menjadi sakit seperti saat ini, dan tak bisa berkerja lagi.

J. STATUS PSIKIATRIK MENURUT REKAM MEDIK 

a. Deskripsi Umum1. Penampilan umum : Rawat diri baik2. Kesadaran : Compos Mentis3. Sikap dan Tingkah laku : Sopan dan ramah4. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif5. Roman muka : Tenang6. Orientasi waktu/tempat/orang : Baik7. Keadaan afek/ mood : Appropriate8. Perhatian : Cukup9. Fungsi Intelektual  Daya konsentrasi : Kurang Daya ingat : Long Term Memory : BaikShort Term Memory : Cukup

Page 25: Cpchenko Ichi Blog

Ingatan Segera : kurang10. Gangguan persepsi : -11. Proses pikir  Kuantitatif : Cukup bicara Kualitatif : Preokupasi12. Isi pikir : -13. Bentuk pikir : Realistis14. Tilikan diri/ insight : Baik, dapat menjelaskankenapa dirinya masuk rumah sakit

b. Simtom yang didapat - Self estimacy rendah- Preokupasi tentag suatu ide / gagasan- Kecenderungan untuk menyendiri (solitary)

C. Sindrom : Skizofrenia hebefrenik remisi tak 

sempurna

D. Diagnosa banding : - 

E. Kesimpulan : F20.14 

K. DIAGNOSA MULTI AXIAL dari PPDGJ III 

AXIS I : Skizofrenia hebefrenik remisi tak sempurna (F20.14)AXIS II : Retardasi Mental Ringan (F70)AXIS III : -AXIS IV : 

Page 26: Cpchenko Ichi Blog

a. Masalah dengan “primary support group” (keluarga)Kehilangan figure seorang ayah membuat subjek mencari identitas diri sebagai dewasa awal sendiri dari lingkungan keluarga tak pernah memantau pergaulan subjek diluar lingkungan keluarga.b. Masalah dengan lingkungan socialSubjek salah memilih teman sebaya dalam pergaulannya, hal tersebut yang membuat subjek memiliki kebiasaan minum-minuman keras (Alkohol).c. Masalah ekonomiDari kecil subjek setelah lulus SD langsung ikut bekerja memenuhi kebutuhan keluarga.AXIS V : GAF 70-61 (beberapa gejala ringan & menetap, disabilitasringan dalam fungsi, secara umum masih baik).

L. EVALUASI KASUS 

Sebenarnya subjek memiliki kepribadian yang adaptif terhadap lingkungan sekitar, namun awal mula (onset) dari perilaku abnormal / maladaptive subjek timbul pertama kali karena pengaruh teman sebayanya (peer group) dalam pergaulan, subjek kerap kali menenggak minum-minuman keras saat bersama teman sepermainannya itu, sebenarnya subjek menolak tetapi karena takut dikucilkan dari teman-temannya subjek ikut-ikutan minum-minum, terjadi kurang sensivitas dalam keluarga subjek

Page 27: Cpchenko Ichi Blog

dalam mengontrol pergaulan subjek semenjak meninggalnya sang ayah, semua anggota keluarga sibuk untuk mencukupi kebutuhan ekonomi. 

Menurut pendekatan psikoanalisis yang di kemukakan oleh Simund Freud (1856-1939). Menurut Freud, aneka situasi menekan yang mengancam akan menimbulkan kecemasan dalam diri seseorang. Kecemasan adalah suatu simtom yang dimanifestasi dari suatu defense yang berkembang dalam diri individu yang bersangkutan, pada subjek yang acuh dan menyendiri, defensenya adalah menghindar. Menurut Freud, kecemasan yang terjadi pada individu sebagian besar disebabkan oleh dibiarkannya konflik – konflik yang terjadi dalam individu tersebut tetap ada dan terkubur dalam diri individu tersebut, Subjek dalam permasalahan ini melalui mekanisme pertahanan diri. Setiap individu memiliki cara – cara berbeda dalam memanifestasikannya dan ini semua tergantung dari pengalaman – pengalaman individu tersebut dalam menghadapi maupun meredakan permasalahan dan ketegangan yang ada dalam dirinya. Dalam kasus ini subjek menggunakan mekanisme pertahanan diri yaitu compensasi yang merupakan bentuk pengalihan suatu konflik pada suatu kegiatan lain. Ketika subjek mengalami suatu permasalahan atau mengalami suatu konflik yang ada pada dirinya dan subjek berusaha bercerita yang subjek dapat bukan suatu penyelesaian

Page 28: Cpchenko Ichi Blog

melainkan permasalahan yang baru, dimana subjek merasa takut malah tambah membebani masalah keluarga. Dengan terjadinya hal tersebut subjek memilih untuk menekan apa yang menjadi permasalahan pada dirinya, beban yang ada pada dirinya, dan keinginannya. Hal ini menimbulkan kepribadian pada subjek cenderung tertutup dan menjadi individu yang pemalu yang membuatnya sulit berinteraksi dengan orang lain karena takut akan penolakan. Di katakan bahwa ikatan yang signifikan secara emosional diantara individu-individu memiliki fungsi survival, dan sebab itu berstatus primer. Subjek memiliki hubungan yang sangat erat antara kedua orang tuanya, dari usia 15 tahun subjek sudah ditinggal sang ayah dengan keadaan ekonomi keluarga yang kurang mampu.Menurut model behavioristik, penyebab gangguan perilaku adalah proses belajar yang salah (faulty learning). Bentuk kesalahan belajar itu ada dua kemungkinan.Pertama, gagal mempelajari bentuk-bentuk perilaku atau kecakapan adaptif yang diperlukan dalam hidup. Kegagalan ini dapat bersumber dari tidak adanya kesempatan untuk belaja, dimana subjek hanya di besarkan oleh figure seorang ibu setelah kematian ayahnya. Sehingga mencari sosok panutan mencari jati dirinya pada masa dewasa pada pergaulan yang salah.Kedua, mempelajari tingkah laku yang maladaptive. Seperti bergaul dengan teman

Page 29: Cpchenko Ichi Blog

sepergaulan yang salah sehingga memiliki kebiasaan minum-minuman keras (Alkoholic).

M. TERAPI 

A. IndividuTerapi ini bertujuan untuk mengupayakan peningkatan kemampuan, ekspresi diri, rasa empati, afektif, kognitif, dan kemampuan interaksi individu sehingga dapat memperkuat mekanisme pertahanan jiwa yang positif. Contohnya : mengadakan sosialisasi antara yang satu dengan yang lain.B. Sosio terapi / KelompokTerapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interaksi social,. Contoh : mendengarkan musik , rekreasi , kepramukaan.C. Spiritual TerapiTerapi ini bertujuan meningkatkan keperayaan diri dan pengharapan lewat sarana kegiatan religious seperti : Pengajian, Dakwah keagamaan.N. PROGNOSAPrognosis merupakan suatu upaya untuk meramalkan perjalanan penyakit yang diderita oleh subjek. Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis, subjek memiliki prognosis yang positif. Hal ini didukung oleh beberapa hal :1. Kepribadian prepsikotik : hubungan antara manusia tidak baik. subjek tidak memiliki hubungan baik dengan keluarga, dan salah pergaulan dengan teman sebayanya.

Page 30: Cpchenko Ichi Blog

2. Skizofrenia timbul secara perlahan karena zat psikoaktif (alkohol).3. Umur pertama subjek pada saat masuk rumah sakit pada umur 24 tahun.4. Dukungan dari keluarganya kurang untuk penyembuhan subjek.5. Faktor penunjangnya adalah masalah sosial.Kesimpulan : Prognosis positifO. SARANa) Subjek- Subjek agar aktif dalam kegiatan-kegiatan social di lingkunganya.- Dapat menyalurkan bakat, minat atau hobbinya.- Subjek disarankan agar mencari teman peergaulan yang baik untuk merubah kebiasaan.b) Keluarga- Penerimaan terhadap kondisi subjek- Komunikasi aktif antara keluarga dan subjek- Keluarga diharapkan sebagai pendengar baik dan memberikan alternatif pada setiap pemecahan masalah.- Diharapkan bagi keluarga agar aktif mencari informasi tentang penyakit gangguan jiwa sebagai upaya menambah wawasan tentang kesehatan jiwa.

c) Lingkungan 

- Menerima subjek dengan segala kondisi yang dialami dan tidak mengucilkan subjek.- Mengikutsertakan subjek dalam kegiatan –

Page 31: Cpchenko Ichi Blog

kegiatan dilingkungan sekitar seperti kegiatan karang taruna, kerja bakti, kegiatan keagamaan dan kegiatan-kegiatan sosial lainya.

BAB II 

LANDASAN TEORIA. DEFINISISkizofrenia berasal dari bahasa Yunani, “schizein”yang berarti “terpisah”atau “pecah”, dan “phren” yang artinya “jiwa”. Pada skizofrenia terjadi pecahnya atau ketidakserasian antara afeksi, kognitif dan perilaku. Secara umum, simptom skizofrenia dapat dibagi menjadi tiga golongan: yaitu simptom positif, simptom negatif, dan gangguan dalam hubungan interpersonal.Skizofrenia merupakan suatu deskripsi dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau “deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya.Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi , serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.B. GEJALA – GEJALA SKIZOFRENIA

Page 32: Cpchenko Ichi Blog

Menurut PPDGJ III gejala – gejala skizofrenia antara lain ;1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (da biasanya dua atau lebih bila gejala – gejala tersebut kurang tajam atau kurang jelas) :a. - “thought echo” : isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda.- “thought insertion or withdrawl” : isi pikirannya yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawl).- “thought broadcasting” : isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya.b. - “Delusion of control” : waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar.- “Delusion of influence: waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar.- “Delusion of passivity” : waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrash terhadap suatu kekuatan dari luar.(tentang dirinya : secara jelas merujuk ke pergerakkan tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, tindakan atau penginderaan khusus )- “Delusional perception” : pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna khas dalam dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat.

Page 33: Cpchenko Ichi Blog

c. Halusinasi Auditorik : 

- Suatu hlusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien- Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara)- Jenis suara halusinasi yang lain berasal dari salah satu bagian tubuh. d. Waham – waham yang menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain).

2. Atau paling sedikit ada dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas : 

a. Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang amupun setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide – ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus.b. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan

Page 34: Cpchenko Ichi Blog

(neologisme).c. Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh–gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cere, negativisme, mutisme dan stupor.d. Gejala–gejala “negatif” seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya hanya mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika.3. Adanya gejala – gejala tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal).4. Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behaviour), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude) dan penarikkan diri secara sosial.

C. JENIS – JENIS SKIZOFRENIA 

1. Skizofrenia Paranoid : Ciri-ciri utamanya adalah waham yang sistematis atau halusinasi pendengaran, individu ini dapat penuh curiga, argumentatif, kasar, dan agresif, perilaku kurang

Page 35: Cpchenko Ichi Blog

regresif, kerusakan social lebih sedikit, dan prognosisnya lebih baik dibanding jenis-jenis lain.2. Skizofrenia Hebefrenik : Ciri-ciri utamanya adalah percakapan dan perilaku yang kacau, serta afek yang datar atau tidak tepat, gangguan asosiasi juga banyak terjadi, individu tersebut juga mempunyai sikap yang aneh, menunjukkan perilaku menaik dirisecara social yang ekstrim, mengabaikan hygiene dan penampilan diri dan perilaku regresif, dengan interaksi sosial dan kontak dengan realitas yang buruk.3. Skizofrenia Katatonik : Ciri-ciri utamanya adalah ditandai dengan gangguan psikomotor, yang melibatkan imobilitas atau justru aktivitas yang berlebihan, stupor katatonik. Individu dapat menunjukan ketidakaktifan, negativisme, dan kelenturan tubuh yang berlebihan (postur abnormal), Catatonic excitement melibatkan agitasi yang ekstrim dan dapat disertai dengan ekolalia dan ekopraksia. 4. Skizofrenia yang tidak digolongkan : Ciri-ciri utamanya adalah waham, halusinasi, percakapan yang tidak koheren dan perilaku yang kacau, klasifikasi ini digunakan bila kriteria untuk jenis lain tidak terpenuhi.5. Skizofrenia Residu : Ciri-ciri utamanya adalah tidak adanya gejala-gejala akut saat ini, melainkan terjadi di masa lalu, dapat terjadi gejala-gejala negative, seperti isolai sosial yang nyata, menarikdiri dan gangguan fungsi peran.

Page 36: Cpchenko Ichi Blog

D. TERAPI TERAPI YANG DISARANKAN UNTUK PENDERITA SKIZOFRENIAa. Terapi KelompokTerapi kelompok merupakan terapi yang dilakukan terhadap sekelompok subjek bersama – sama dengan jalan berdiskusi satu sama lainyang diarahkan oleh seorang terapis.Terapi ini bertujuan untuk mengupayakan peningkatan kemampuan, ekspresi diri, sosialisasi, rasa empati, afektif, kognitif, dan kemampuan berkomunikasi melalui interaksi kelompok atau individu sehingga dapat memperkuat mekanisme pertahanan diri yang positif. Contohnya : mengadakan sosialisasi antara yang satu dengan yang lain, kepramukaan, rekreasi, dan lain – lain.b. Terapi Latihan KerjaTerapi ini bukan hanya bertujuan untuk memberikan kesibukkan melainkan guna menyalurkan bakat dan emosi subkjek serta meningkatkan inisiatif, kreatifitas dan produktifitas. Contohnya : Membuat kemoceng, menyulam, menjahit, membuat boneka dan membuat keset.c. Somato TerapiTerapi ini bertujuan untuk sebagai acuan dalam menerapkan langkah – langkah pelaksanaan kegiatan olah ragan dengan maksud membentuk fisik pasien menjadi sehat. Contohnya : olah raga (sepak bola, badminton dan tenis meja).d. Spiritual TerapiTerapi ini bertujuan meningkatkan keperayaan diri

Page 37: Cpchenko Ichi Blog

dan pengharapan lewat sarana kegiatan religius.Misalnya : Belajar membaca Al-Qur’an,, mendengarkan ceramah pemuka agama, belajar menyanyikan lagu – lagu rohani.E. FAKTOR PENYEBAB SKIZOFRENIAHingga sekarang belum ditemukan penyebab (etilogi) yang pasti mengapa seseorang menderita skizofrenia, padahal orang lain tidak. Ternyata dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan tidak ditemukan faktor tunggal. Penyebab skizofrenia menurut penelitian mutakhir antara lain faktor genetik, virus, auto antibody dan malnutrisi.Dari penelitian diperoleh gambaran sebagai berikut :(1) Studi terhadap keluarga menyebutkan pada orang tua 5,6%, saudara kandung 10,1%; anakanak 12,8%; dan penduduk secara keseluruhan 0,9%.(2) Studi terhadap orang kembar (twin) menyebutkan pada kembar identik 59,20%; sedangkan kembar fraternal 15,2%. Penelitian lain menyebutkan bahwa gangguan pada perkembangan otak janin juga mempunyai peran bagi timbulnya skizofrenia kelak dikemudian hari. Gangguan ini muncul, misalnya, karena kekurangan gizi, infeksi, trauma, toksin dan kelainan hormonal. Penelitian mutakhir menyebutkan bahwa meskipuna ada gen yang abnormal, skizofrenia tidak akan muncul kecuali disertai faktor-faktor lainnya yang disebut

Page 38: Cpchenko Ichi Blog

epigenetik faktor. Kesimpulannya adalah bahwa skizofrenia muncul bila terjadi interaksi antara abnormal gen dengan :(a) Virus atau infeksi lain selama kehamilan yang dapat menganggu perkembangan otak janin;(b) Menurunnya autoimun yang mungkin disebabkan infeksi selama kehamilan;(c) Komplikasi kandungan; dan(d) Kekurangan gizi yang cukup berat, terutama pada trimester kehamilan.Selanjutnya dikemukakan bahwa orang yang sudah mempunyai faktor epigenetik tersebut, bila mengalami stresor psikososial dalam kehidupannya, maka risikonya lebih besar untuk menderita skizofrenia dari pada orang yang tidak ada faktor epigenetik sebelumnya.

F. PENEKANAN STUDI KASUS Dalam hal ini praktikan menekankan pada studi kasus skizofrenia jenis hebefrenik. Dimana gangguan jenis ini cukup banyak diderita oleh pasien RSJ Lawang.1. DEFINISI SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Dari sekian banyak tipe skizofrenia studi kasus ini menekankan pada kasus gangguan skizofrenia hebefrenik. Skizofrenia Hebefrenik adalah perilaku yang khas, regresi, primitive, afek tidak sesuai dengan karakteristik umumnya, wajah dungu, tertawa aneh, menangis dan menarik diri secara ekstrim (Mary C. Towsend dalam Novy Helena C,

Page 39: Cpchenko Ichi Blog

1998 : 143). Skizofrenia Hebefrenik adalah Percakapan dan perilaku yang kacau, serta afek yang datar atau tidak tepat, gangguan asosiasi juga banyak terjadi. (Ann Isaac, 2004 : 153). Skizofrenia Hebefrenik adalah permulaannya perlahan-lahan atau subakut, sering timbul pada masa remaja (antara 15-25), gejala yang dominan adalah ganguan proses pikir, gangguan kemauan, adanya defersonalisasi, gangguan psikomotor, neologisme, atau perilaku kekanak-kanakan, waham dan halusinasi.2. TANDA DAN GEJALAa. Reaksi sikap dan tingkah laku yang tidak logis, suka tertawa-tawa, kemudian menangis, sangat irritable atau muah tersinggung sering disertai sendirian dan penuh kemarahan.b. Terjadi kemundura psikis, kekanak-kanakan, perasaan tumpul dan tidak logis.c. Pikiran melantur, muka (grimasem) tanpa aa stimulus, halusinasi.d. Inkoherensi yaitu jalan pikiran yang kacau, tidak dapat dimengerti apa maksudnya, hal ini dapat dilihat dari kata-kata yang diucapkan tidak ada hubungannya satu dengan yang lain.e. Alam perasaaan (mood affect) yang datar tanpa ekspresi serta yang menunjukan rasa puas diri, atau senyum yang hanya dihayati sendiri.f. Waham tidak jelas dan tidak sistematis (terpecah-pecah) tidak terorganisir sebagai suatu kekuatan.

Page 40: Cpchenko Ichi Blog

Gejala Skizofrenia Hebefrenik Menurut PPDGJ –III : 

1. Perilaku tidak bertanggunga jawab dan tidak dapat diramalkan , serta menunjukkan perilaku hampa pada tujuan dan hampa pada perasaan.2. Klien mempunyai afek dangkal dan tidak wajar sering disertai perasaan puas diri, senyum sendiri atau tertawa menyeringai, berbohong serta bersenda guarau dan ungkapan kata yang berulang – ulang 3. Klien mengalami disorganisasi dalam berfikir dan pembicaraann tak menentu dan inkoheren.4. Klien mengalami gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya yang menonjol.5. Klien mengalami halusinasi dan waham yang tidak menonjol.6. Klien mengalami kehilangan dorongan kehendak yang bertujuan serta meninggalkan sasaran, sehingga perilaku klien memperlihatkan ciri khasnya yaitu perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud.

DAFTAR PUSTAKA 

Arif, Iman Setiadi.2006.SKIZOFRENIA,Memahami Dinamika Keluarga Pasien.Bandung : Refika

Page 41: Cpchenko Ichi Blog

Aditama. 

Atkinson, R.L., Atkinson R.C., Hillgard E.R. 1991. Pengantar Psikologi, Edisi Kedelapan, Jilid 2. Jakarta, Penerbit Erlangga. Fakultas Psikologi, Universitas Padjadjaran. 1992. Psikoterapi, Penggunaan Psikoterapi Pada Kasus-Kasus Klinis. Bandung.Hurlock, 1999, Psikologi Perkembangan, Erlangga, Jakarta2010.indoskripsi.com. diakses pada 2 juni 2009Kaplan, Sadock. 2010. Sinopsis Psikiatri. Jilid I. JakartaKartono, Kartini.1986.Patologi Sosial.Rajawali Pers:Jakarta.Maramis, W.F.1995. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press. SurabayaNotosoedirdjo, Latipun .2005. Kesehatan Mental (konsep dan penerapan). Malang : UMM PressPPDGJ III. 1993. Departemen Kesehatan RI .Direktorat Jendral Pelayanan MedicRathus, Shepred A, dkk. 2005. Psikologi Abnormal Jilid II. Jakarta : Erlangga2008.Skizofrenia. Blog at WordPress.com. diakses pada 27 oktober 2007RELATED POST:

UCATION N KNOWLEDGE

JASA MEMBERSIHKAN K IPAS LAPTOP YOGYAKARTA MANFAAT SUSU KAMBING SKYGOAT PLUS PROPOLIS JASA INSTAL ULANG LAPTOP DAN KOMPUTER YOGYAKARTA H IPERTENSI GERONTIK

Page 42: Cpchenko Ichi Blog

HUKUM ISLAM DAN TRANSFORMASI SOSIAL MASYARAKAT JAHIL IYYAH: STUDI H ISTORIS TENTANG KARAKTER EGALITER HUKUM ISLAM

KONSEP BAGI HASIL DALAM PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI SYARI 'AH TEOLOGI ASY’ARIYAH BERPOLIT IK YANG PROFESIONAL REFORMASI S ISTEM PERADILAN DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

 

K IR IMKAN IN I LEWAT EMAIL BLOGTHIS! BERBAGI KE TWITTER BERBAGI KE FACEBOOK

0 komentar:

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Subscribe v ia emailEnter your email address:

Delivered by FeedBurner

Open Cbox[Pasang Ini Juga]> [Tutup]

S p o n s o r e d B y :

Subscribe

Page 43: Cpchenko Ichi Blog

cpchenko.blogspot.com Webutation

Mengenai Saya

SAGITA CATUR PAMUNGKAS  L IHAT PROFIL LENGKAPKU

Cara melanjutkan Baca/Downloadcara downlaod software : 

1. klik file yang akan di download2. tunggu sampai muncul "SKIP AD" (pojok kanan atas) dan klik "skip ad"3. klik download4. masuk kan (Verification Code) kemudian klik download.

atau cuma ingin melanjutkan BACA Blog :

1. klik file yang akan di buka2. tunggu sampai muncul "SKIP AD" (pojok kanan atas) dan klik "skip ad"

terimakasih atas kunjungan anda...Jagan Lupa,Tinggalkan Pesan Di CBox..Paling Bawah

Picture

LabelsPengunjung Saya

Search

Page 44: Cpchenko Ichi Blog

 207916Berita Hari IniPopular Posts

CONTOH RENCANA PROGRAM KERJA KOLEKTIF KKN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan pengamalan dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang peng...

Pengertian Filsafat Hukum Islam Pengertian Filsafat Hukum Islam 1. Filsafat dan Hikmah Kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani Philosophia yang berarti cinta kebijaksanaa...

Membahas Surat At-Taubah ayat 60 tentang Zakat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menunaikan zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh seorang muslim sebagai p...

Contoh Undangan Rapat Takmir Masjid Kepada Yth : Kel. Bpk/Ibu..................................... Di tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita haturkan ke hadirat All...

Contoh Proposal Acara Anak Yatim Piatu NASKAH KEGIATAN BUKA BERSAMA ANAK YATIM RAMADHAN DI MASJID AL-FATH PERUM APH, SETURAN BARU, CATURCUNGGAL, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA 55281 Te...

Pengikut SayaTERJEMAHTranslate 

My FacebookSagita Catur Ichi

Buat Lencana Anda

Pengunjung

Page 45: Cpchenko Ichi Blog

Ranking Trafik© 2012 Cpchenko Ichi's Blog 

designed by DT Website Templates | Bloggerized by Sagita Catur Pamungkas | cpchenko.blogspot.com

•••••

••••••

••••

••

••••••••

•••

Page 46: Cpchenko Ichi Blog

••••••••

••

•••••

•••••

•••

••••••

••••••••

••••

••••

••

••

Page 47: Cpchenko Ichi Blog

••

•••••

•••

•••

•••••••

•••

•••••••••

•••••

•••••

•••

••••

Page 48: Cpchenko Ichi Blog