Buku Panduan Praktek Profesi Keperawatan Keluarga

55
Buku Panduan Praktek Profesi Keperawatan Keluarga BAB I PENDAHULUAN A. Informasi Umum Praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan asuhan keperawatan untuk pencegahan primer, sekunder dan tersier, kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas dengan masalah yang bersifat aktual, resiko, dan potensial, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan keluarga dan komunitas. Praktik profesi Keperawatan Keluarga dan Komunitas berfokus pada kebijakan dan program pemerintah tentang kesehatan masyarakat, pemberdayaan keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kerjasama lintas program dan sektoral. B. Sistematika Penulisan Buku panduan ini berisi informasi tentang tujuan dan kompetensi, materi yang harus dikuasai mahasiswa, metode pembelajaran profesi, tata tertib, lahan praktek, proses pelaksanaan praktek, tugas dan kewajiban mahasiswa serta strategi bimbingan, tugas harian mahasiswa dan evaluasi. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Andalas 1

description

isii

Transcript of Buku Panduan Praktek Profesi Keperawatan Keluarga

BUKU PANDUAN PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA

Buku Panduan Praktek Profesi Keperawatan KeluargaBuku Panduan Praktek Profesi Keperawatan Keluarga

BAB IPENDAHULUAN

A. Informasi Umum

Praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan asuhan keperawatan untuk pencegahan primer, sekunder dan tersier, kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas dengan masalah yang bersifat aktual, resiko, dan potensial, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan keluarga dan komunitas.Praktik profesi Keperawatan Keluarga dan Komunitas berfokus pada kebijakan dan program pemerintah tentang kesehatan masyarakat, pemberdayaan keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kerjasama lintas program dan sektoral.

B. Sistematika Penulisan

Buku panduan ini berisi informasi tentang tujuan dan kompetensi, materi yang harus dikuasai mahasiswa, metode pembelajaran profesi, tata tertib, lahan praktek, proses pelaksanaan praktek, tugas dan kewajiban mahasiswa serta strategi bimbingan, tugas harian mahasiswa dan evaluasi.

BAB II TUJUAN DAN KOMPETENSI

A. Tujuan

Tujuan Instruksional UmumSetelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga sesuai dengan konsep dan teori keperawatan keluarga (tahap perkembangan keluarga).

Sasaran Pembelajaran TerminalApabila mendapat kasus keluarga di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga sesuai dengan kasus yang diberikan.

Sasaran Pembelajaran Penunjang1. Apabila mendapat kasus keluarga pasangan baru menikah (keluarga pemula) di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan bagi keluarga pasangan baru menikah dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan keluarga dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.2. Apabila mendapat kasus keluarga yang sedang menanti kelahiran di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan bagi ibu hamil dan keluarganya dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan keluarga dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.3. Apabila mendapat kasus keluarga yang sedang mengasuh anak (keluarga child-bearing) yaitu anak tertua adalah bayi sampai umur 30 bulan di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan bagi anak dan keluarganya dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan keluarga dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.4. Apabila mendapat kasus keluarga dengan anak usia pra-sekolah (toddler) yaitu anak tertua berumur 2,5 hingga 6 tahun di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan bagi anak usia pra-sekolah dan keluarganya dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan keluarga dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.5. Apabila mendapat kasus keluarga dengan anak usia sekolah yaitu anak tertua berumur 6 hingga 13 tahun di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan bagi anak sekolah dan keluarganya dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan keluarga dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.6. Apabila mendapat kasus keluarga dengan anak remaja yaitu anak tertua berumur 13 hingga 20 tahun di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan bagi remaja dan keluarganya dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan keluarga dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.7. Apabila mendapat kasus keluarga dengan anggota keluarga dewasa yaitu anak pertama sampai anak terakhir telah meninggalkan rumah di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan bagi anak usia dewasa dan kelurganya dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan keluarga dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.

8. Apabila mendapat kasus keluarga dengan resiko tinggi dari berbagai tahapan perkembangan keluarga di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan bagi keluarga dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan keluarga dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.9. Apabila mendapat kasus rujukan di komunitas, mahasiswa mampu merujuk keluarga yang dibinanya pada fasilitas pelayanan kesehatan setempat.

B. Kompetensi

Setelah mengikuti praktek profesi Keperawatan Keluarga dan Komunitas mahasiswa mampu:a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas.b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah terkait individu, keluarga, kelompok dan komunitas.e. Bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan keperawatan komunitas.f. Menggunakan langkah langkah pengambilan keputusan etis dan legal. g. Memberikan asuhan keperawatan peka budaya denagn menghargai etnik, agama, atau faktor lain dari setiap klien yang unik.h. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien individu, keluarga, kelompok dan komunitas.i. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif.j. Mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas dalam aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui pemberdayaan masyarakat.k. Mengembangkan pola berfikir kritis, logis, dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas.l. Memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas secara holistik, kontinu, dan konsisten.m. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.n. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas, dan manajemen resiko.o. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan memperhatikan akuntibilitas asuhan keperawatan yang diberikan.p. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.q. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional.r. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.s. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.t. Mampu melaksanakan terapi modalitas/komplementari sesuai dengan kebutuhan klien.

BAB IIIPROSES BIMBINGAN

A. Metode

Selama praktek profesi keperawatan keluarga metode pembelajaran pada proses bimbingan praktek profesi keperawatan keluarga akan melalui tahapan orientasi, latihan, dan umpan balik. Dimana masing-masing tahapan terdiri dari berbagai kegiatan seperti pada tabel 1.

Tabel 1.Kegiatan Pembelajaran Praktek Profesi Keperawatan Keluarga

TahapanKegiatan

O OrientasiPenjelasan profesi, orientasi lapangan, laporan pendahuluan

SupervisiUjian kasus keluarga (supervisi), pendidikan kesehatan, terapi modalitas, pendokumentasian asuhan keperawatan, pre-post conference

Umpan balikResponsi pasca ujian, responsi pasca pendidikan kesehatan dan terapi modalitas, koreksi pada laporan pendahuluan dan laporan asuhan keperawatan, pre-post conference

B. Tata Tertib

Secara umum peraturan praktek profesi keperawatan keluarga merujuk pada tata tertib Universitas Andalas dan Program Studi Ilmu Keperawatan. Secara khusus, peraturan praktek profesi keperawatan keluarga adalah :1. Waktu praktek mahasiswa adalah 6 hari kerja selama 4 minggu, tanpa kecuali hari libur.2. Lama praktek setiap hari jam 08.00 sampai jam 14.00 atau sesuai kontrak dengan keluarga.3. Proses bimbingan pre-post confrence wajib diikuti oleh semua mahasiswa tanpa terkecuali.4. Jika mahasiswa meninggalkan tempat praktek sebelum waktu praktek selesai, mahasiswa wajib lapor pada pembimbing yang ada.5. Menggunakan pakaian sopan dan rapi. Kemeja warna putih dan rok/ celana panjang warna hitam seta menggunakan jacket almamater Universitas Andalas. Dianjurkan memakai sepatu kets atau sepatu hak 2-3 cm.

C. Tempat Praktek

Tempat praktek mahasiswa disesuaikan dengan pengembangan lahan praktek komunitas di wilayah setempat.

D. Metoda Pembelajaran1. Pre dan post conference.2. Tutorial individual yang diberikan preseptor3. Diskusi kasus4. Case report dan overan dinas5. Pendelehasian kewenangan bertahap.6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini7. Problem solving for better health (PSBH)8. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan

E. Evaluasi:1. Log book 2. Direct Observasional of Prosedure skill3. Case test/iji kasus (SOCA-Student Oral Case Analysis)4. Critical insidence report5. OSCE6. Problem Solving skill7. Kasus lengkap,kasus singkat8. Portfolio

BAB IVSTRATEGI KEGIATAN

A. Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Setiap mahasiswa diwajibkan menetukan 2 keluarga binaan sebagai penerapan asuhan keperawatan keluarga individu2. Selama asuhan keperawatan keluarga, mahasiswa akan disupervisi oleh pembimbing untuk dilakukan evaluasi. Evaluasi akan dilakukan sesuai dengan kegiatan asuhan keperawatan keluarga yang dilakukan saat itu dengan pedoman rencana kegiatan (pra-planning)3. Setiap mahasiswa pada akhir kegiatan wajib mempresentasikan hasil asuhan keperawatan keluarga secara kelompok

B. Kegiatan Mahasiswa dan Strategi Bimbingan Praktek Keperawatan Keluarga

Strategi bimbingan praktek keperawatan keluarga pada mahasiswa dapat dilaksanakan sebagai berikut :

1. MINGGU I & IIKegiatan Mahasiswa : a. Serah terima mahasiswa dengan institusi pemerintahan kecamatan, kelurahan, pihak puskesmas dan tokoh masyarakat wilayah praktek profesi komunitas-keluargab. Melaksanakan kegiatan temu kenal dengan masyarakat lahan praktek profesi komunitas-keluarga.c. Menetapkan 2 keluarga yang akan digunakan dalam penerapan asuhan keperawatan keluarga. Membuat laporan pendahuluan kasus keluarga.d. Melaksanakan pengumpulan data dan pengkajian pada keluarga (sesuai format).e. Menganalisa data, merumuskan diagnosa keperawatan, dan menentukan skala prioritas dengan cara skoringf. Membuat atau menyusun rencana asuhan keperawatan.g. Melaksanakan kegiatan implementasi asuhan keperawatan keluarga sesuai rencana asuhan keperawatan yang telah dibuat.Kegiatan Pembimbing: a. Melaksanakan Pre-Post Confrence pada mahasiswa sesual dengan jadual yang telah ditentukan.a. Menghadiri acara temu kenal dengan masyarakatb. Melaksanakan bimbingan pada mahasiswa c. Membantu mahasiswa apabila dalam melakukan pengkajian khusus ada hambatan dalam mengkaji : apa hambatan dalam pengetahuan, komunikasi, ataupun ketrampilan.d. Pengumpulan laporan pertama.

2. MINGGU III & VII :Kegiatan mahasiswa :a. Melanjutkan kegiatan implementasi asuhan keperawatan keluarga sesuai rencana asuhan keperawatan.b. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan.c. Melakukan kontrak dengan ke 2 keluarga binaan untuk supervisi didampingi pembimbing.d. Membuat laporan pendahuluan supervisi kasus keluarga (pra-planning).e. Melanjutkan kegiatan implementasi asuhan keperawatan keluarga sesuai rencana asuhan keperawatan.f. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan.

Pembimbing :a. Melaksanakan pre-post confrence pada mahasiswa sesuai dengan jadual yang telah ditentukan.b. Melaksanakan bimbingan dengan mahasiswa c. Mendampingi mahasiswa melakukan kegiatan implementasi asuhan keperawatan, sekaligus mengevaluasinya (supervisi) pada waktu yang tidak terjadual. d. Melaksanakan bimbingan dan menilai atau mengevaluasi asuhan keperawatan keluarga yang telah dilakukan mahasiswa secara langsung pada keluargae. Melakukan evaluasi pada mahasiswa asuhan keperawatan keluarga yang telah didokumentasikan.f. Pengumpulan laporan kedua dan ketiga sesuai jadual.

3. MINGGU VIII :Kegiatan Mahasiswa :a. Melaksanakan presentasi seminar kelompokb. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatanc. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluargad. Merencanakan terminasi dengan keluarga binaane. Melaksanakan kegiatan terminasi dengan klg

Pembimbinga. Melaksanakan bimbingan untuk presentasi seminar mahasiswab. Melakukan evaluasi pada mahasiswa asuhan keperawatan keluarga yang telah didokumentasikan.c. Pengumpulan laporan keempat.

BAB VPROSES PELAKSANAN PRAKTIK

A. Proses Pelaksanaan Praktik

Proses pelaksanaan praktek profesi keperawatan keluarga melalui tahapan kegiatan pra-interaksi, introduksi/ orientasi, kerja, terminasi proses dan teminasi akhir sesuai pada tabel 2.

Tabel 2.Proses Pelaksanaan Praktek

Tahap KegiatanWaktuKegiatan MahasiswaKegiatan Pembimbing

1.Pra Interaksia. Setiap hari sebelum melaksanakan praktekb. Pre-confrencea. Membuat laporan pendahuluan berdasarkan kasus individub. Memahami laporan pendahuluana. Memberikan informasi tentang kasus keluarga yang akan dibina b. Mengevaluasi pemahaman mahasiswa tentang laporan pendahuluan

2.Introduksi/ Orientasia. Hari pertama praktekb. Pada awal pertemuan setiap hari prakteka. Memperkenalkan diri, menyampaikan tujuanb. Orientasi Evaluasi/ validasi keadaan kelompok, komunitas Mengingatkan kontrak yang lalu (topik, tujuan, waktu, hasil yang diharapkan)

a. Mengobservasi kegiatan mahasiswab. Mengobservasi dan memberikan umpan balik

3.KerjaSetiap hari prakteka. Melakukan pengkajianb. Merumuskan/ mevalidasi diagnosis keperawatanc. Melakukan intervensid. Melakukan evaluasi proses (tergantung pada tahap proses keperawatan)

Membimbing, memvalidasi kegiatan mahasiswa

4.Terminasi Prosesa. Pada akhir pertemuan setiap hari praktekb. Post-confrencea. Mengevaluasi hasil pertemuanb. Membuat modifikasi tindakanc. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnyaMembimbing, memvalidasi kegiatan mahasiswa

5.Terminasi AkhirPada akhir prakteka. Mengevaluasi hasil praktek secara keseluruhan yang telah dicapai individu, keluarga dan kelompokb. Presentasi hasil kegiatan kelompokMemvalidasi kegiatan mahasiswa

B. Kegiatan Mahasiswa

Kegiatan mahasiswa selama praktek adalah sebagai berikut :1. Praktek mahasiswa menggunakan metode wilayah binaan untuk 1 kelompok mahasiswa, dimana satu mahasiswa membina atau mengelola 2 keluarga. 2. Mahasiswa melakukan pembinaan untuk satu atau kedua-duanya keluarga binaan yang akan dilaporkan secara lengkap atau 1 keluarga kelolaan lainya yang akan dilaporkan secara resume.3. Laporan mahasiswa terdiri dari :a. Laporan Pendahuluan (LP)Mahasiswa menuliskan rencana kegiatan yang akan dilakukan dengan keluarga untuk kurun waktu 1 minggu, jadi bila dalam 1 minggu akan dilakukan 3 kali kunjungan maka LP yang dibuat merupakan resume dari rencana 3 kali kunjungan tersebut bukan rencana kunjungan 3 hari ditulis secara terpisah. Format LP dapat dilihat di lampiran. LP dikoreksi pembimbing setiap hari Sabtu.

b. Laporan Keluarga Lengkap Mahasiswa menuliskan proses keperawatan keluarga secara komprehensif. Pengkajian dilakukan sesuai data yang ditemukan pada hari kunjungan dan dilengkapi sampai dengan penjajakan tahap II (kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga). Pengkajian dilengkapi dalam kurun waktu praktek. Bila sudah ditemukan masalah maka lakukan analisis data, skoring, perencanaan keperawatan, implementasi, dan evaluasi dapat langsung dilakukan, tanpa menunggu lengkapnya pengkajian. Akan tetapi, mahasiswa wajib melengkapi seluruh item dalam pengkajian selama proses praktek profesi. Mahasiswa wajib menuliskan minimal 3 asuhan keperawatan dan menyelesaikan masalah keperawatan sesuai dengan kemampuan keluarga.

c. Pengumpulan laporan keluarga dilakukan pada minggu I; meliputi pengkajian lengkap, analisis data, diagnosa keperawatan, intervensi dan implementasi dan evaluasi; minggu III & VII meliputi asuhan keperawatan keluarga lanjutan; dan mingguVIII meliputi proses keperawatan keluarga lengkap.d. Jadwal supervisi akan ditetapkan oleh mahasiswa sesuai kontrak dengan keluarga kelolan serta koordinasi dengan pembimbing.

BAB VIPROSES KEPERAWATAN

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan mengunakan pendekatan sistematik untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :1. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga2. Perumusan diagnosa keperawatan3. Penyusunan perencanaan asuhan keperawatan4. Pelaksanaan asuhan keperawatan5. Evaluasi

I. Tahap Pengkajian

Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode : Wawancara keluarga Observasi fasilitas\ rumah Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut hingga ujung kaki) Data sekunder, seperti hasil laboratorium, hasil X-Ray, pap smear

II. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian dengan pendekatan NANDA, NOC dan NIC

BAB VIIEVALUASI

Evaluasi digunakan dalam proses pembelajaran profesi keperawatan keluarga dilakukan pada komponen penampilan harian, partisipasi dalam pre-post conference, ujian kasus keluarga, kinerja pendidikan kesehatan dan penyajian kasus, laporan asuhan keperawatan keluarga dan resume. Bobot evaluasi untuk masing-masing komponen dapat dilihat dalam tabel 4.

Tabel 4.Komponen Evaluasi Praktek Profesi Keperawatan Keluarga

NoTopik PenilaianPresentasiFormat Penilaian

1Pre-Post Conference 20%Lampiran 9

2Laporan asuhan keperawatan keluarga35%Lampiran 13

3Ujian kasus keluarga (Supervisi) 35%Lampiran 11 & 12

4Presentasi seminar10%Lampiran 14

Jumlah100%

BAB VIIPENUTUP

Praktek profesi keperawatan keluarga bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan lapangan yang optimal pada keluarga di komunitas sebelum memasuki lapangan kerja, baik di institusi pendidikan. Pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat diperoleh mahasiswa melalui praktek profesi yang dilaksanakan dengan jelas dan sistematis merujuk pada tujuan dan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa.Buku panduan ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan praktek profesi keperawatan keluarga dan memfasilitasi mahasiswa dalam pencapaian kompetensi dan tujuan akhir mata ajar. Penyusun juga mengharapkan masukan dan saran untuk penyempurnaan pada edisi berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Ilmu keperawatan Universitas Indonesia, 2005. Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Keluarga.

Friedman, MM. 1998. Family Nursing. 5th Ed. Connecticut : Appleton and Lange.

Universitas Andalas, 2006. Tata Tertib Mahasiswa Universitas Andalas.

Wahid, Bambang, Khoirul & Siti. 2006.Teori & Aplikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik dan Keluarga. Edisi I. Penerbit :CV.Sagung Seto, Jakarta

Lampiran 1

PROSES KEPERAWATAN KELUARGA

Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :1. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga.Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah :a. Mengidentifikasi data demografi dan socio cultural.b. Data lingkunganc. Struktur dan fungsi keluarga.d. Stres dan strategi koping yang digunakan keluargae. Perkembangan keluarga.

Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga, adalah pengkajian :a. Fisikb. Mentalc. Emosid. Sosiale. Spiritual2. Perumusan diagnosis keperawatan.3. Penyusunan perencanaanPerencanaan disusun dengan menyusun prioritas menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.4. Pelaksanaan asuhan keperawatanPerencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.5. Evaluasi Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

TAHAP PENGKAJIANSumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode :1. Wawancara keluarga2. Observasi fasilitas rumah3. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke ujung kaki)4. Data sekunder, seperti contoh : hasil laboratorium, hasil X-Ray, pap semar, dsb)

1. Data UmumPengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :a. Nama kepala keluarga (KK)b. Usiac. Alamat dan telepond. Pekerjaan kepala keluargae. Pendidikan kepala keluargaf. Komposisi keluarga

NoNamaJKHub dg KKUmurPekerjaanStatus ImunisasiKet

BCGPolioHepatitisDPTCampak

1234123123

GenogramSimbol-simbol yang bisa digunakan :

Laki-laki Perempuan Identifikasi klienMeninggalMenikahPisah

Cerai Cerai Anak angkat Aborsi KembarKeterangan:

Tinggal dalam 1 rumah

g. Tipe Keluarga: Menjelaskan mengenai jenis tipe/bentuk keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe/bentuk keluarga tersebut.h. Suku bangsaMengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan. Kalau ada perpedaan dalam keluarga bagaimana keluarga beradaptasi terhadap perbedaan tersebut, apakah berhasil atau tidak dan kesulitan kesulitan yang masih dirasakan sampai saat ini sehubungan dengan proses adaptasi tsb. i. AgamaMengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan. Apakah berasal dari agama dan kepercayaan yang sama, kalau tidak bagaimana proses adaptasi dilakukan dan bagaimana hasilnya.j. Status sosial ekonomi keluargaStatus sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik oleh kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga. Tingkat status sosial ekonomi : adekuat bila keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder dan keluarga mempunyai tabungan; marginal bila keluarga tidak mempunyai tabungan dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, miskin bila kelurga tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari hari secara maksimal, sangat miskin bila keluarga harus dibantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

k. Aktivitas rekerasi keluargaRekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktifitas rekreasi. Seberapa sering rekreasi dilakukan dan apa kegiatan yang dilakukan baik oleh klg scr keseluruhan maupun oleh anggota klg. Eksplorasi perasaan keluarga setelah berekreasi, apakah keluarga puas / tidak. Rekreasi dibutuhkan utk memperkokoh dan mempertahankan ikatan keluarga, memperbaiki perasaan masing-masing anggota klg curah pendapat / sharing, menurunkan ketegangan dan utk bersenang-senang.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini.Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti. Contoh : keluarga Bapak A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 7 tahun dan anak ke 2 berumur 4 tahun, maka keluarga Bapak A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhiMenjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.c. Riwayat keluarga intiMenjelaskan mengenai bagaimana keluarga terbentuk ( co. apakah pacaran sebelum nikah, dijodohkan, terpaksa, dll ), riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meluputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang bisa digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.d. Riwayat keluarga sebelumnyaDijelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga dari pihak suami dan istri

3. Pengkajian Lingkungana. Karakteristik rumahKarakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabot rumah tangga, jenis septicktank, jarak septicktank dengan sumber air minum yang digunakan serta denah rumah. Apakah rumah dan lingkungan sekitar telah memenuhi syarat-syarat lingkungan sehat, tk keamanan dalam pengunan fasilitas yg ada di rumah, apakah privasi masing-masing anggota keluarga adekuat dan eksplorasi perasaan anggota klg tentang keadaan rumah co puas / tidak, memadai / tidak.Diagnosa : Gangguan penatalaksanaan rumah

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RWMenjelaskan mengenai karakteristik tetangga meliputi urban, sub urban, pedesaan hunian, industri, agraris, bgmn keamanan jalan yang digunakan. Karakteristik komunitas setempat meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan, pekerjaan masy. umumnya, tk kepadatan pddk, stabil / tidak, yan kes / yan sos yg ada dan tk kejahatan yang terjadi

c. Mobilitas geografis keluargaMobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat. Tgl didaerah yg sekarang sudah berapa lama dan apakah sdh dpt beradaptasi dg lingkungan sdetempat

d. Perkumpulan keluarga dari interaksi dengan masyarakat.Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan oleh keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauhmana keluarga interaksinya dengan masyarakat. Kepuasan dalam keterlibatan dg perkumpulan atau pelayanan yg ada. Bgmn persepsi keluarga terhadap masyarakat sekitarnyaDiagnosa : isolasi social, menarik diri

e. Sistim pendukung keluargaYang termasuk pada sistim pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat. Dapat digambarkan dengan menggunakan genogram dan ekomap4. Struktur keluarga a Pola komunikasi keluargaMenjelaskan mengenai cara / pola berkomunikasi antar anggota keluarga. Pola komunikasi fungsional bila komunikasi dilakukan secara efektif, proses komunikasi berlangsung dua arah dan saling memuaskan kedua belah pihak. Komunikasi disfungsional bila komunikasi tidak fokus pada 1 ide pembicaraan sehingga pesan tidak jelas, bila bertahan pada pendapat masing - masing dan tidak dapat menerima pendapat orang lain sehingga pembicaraan menjadi buntu / tdk berkembang, serta bila ada pesan pesan penting yang ditutupi padahal penting untuk dibicarakan.Diagnosa : gangguan komunikasi verbal

b. Struktur kekuatan keluargaBagaimana proses pengambilan keputusan : konsensus bila perbedaan masih dapat disatukan, proses pengambilan keputusan yang paling sehat; akomodasi bila perbedaan tidak dapat disatukan ( tawar menawar, kompromi, paksaan ); de facto bila keputusan diserahkan kepada yang melaksanakan co. KB. Bagaimana hasil keputusan : siapa yg membuat keputusan akhir, memuaskan / tidak, bila tidak apa yang dilakukan. Kesimpulannya bagaiman kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.Diagnosa : konflik keputusan

c. Struktur peranMenjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal ( suam-istri, ayah-ibu, anak-sanak saudara,dsb ) maupun informal ( pengharmonis, pendamai, penghalang dominator, penyalahkeras hati, sahabat, penghibur, perawat klg,penghubung klg, dsb ) dan bgmn pelaksanaannya. Apakah ada yang mempengaruhi pelaksanaanya. Bagaiman peran lain dilaksanakan co. ibu berperan sebagai ayah krn ayah telah meninggal.Diagnosa : berduka yg diantisipasi, berduka disfungsional, isolasi sosial, perubahan proses klg, perubahan parenting, perubahan penampilan peran, gangguan penatalaksanaan rumah, gangguan citra tubuh

d. Nilai atau norma keluargaMenjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan. Bagaimana nilai dan norma menjadi suatu keyakinan dan diinterpretasikan dalam btk perilaku. Apakah perilaku ini dapat diterima oleh masyarakat dan apakah dapat diterima oleh masyarakat.Diagnosa : konflik nilai5. Fungsi keluargaa. Fungsi afektifBagaimana anggota keluarga mempersepsikan keluarga dalam memenuhi kebutuhan psikososial ( membtk sifat-sifat kemanusiaan, stabilisasi kepribadian dan tingkah laku, kemampuan menjalin hub yang akrab, menumbuhkan konsep diri yang positif ). Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.Diagnosa : gangguan proses klg, gangguan parenting, berkabung yang disfungsional, koping klg tidak adekuat

b. Fungsi sosialisasiHal yang perlu dikaji bagaimana membesarkan anak, siapa yang melakukan, adakah budaya-budaya yang mempengaruhi pola pengasuhan ada masalah dalam memberikan pola pengasuhan dan bgmn keamanan dalam memberikan pengasuhan. Sosialisasi dilakukan mulai dari lahir sampai meninggal karena sosialisasi merupakan proses belajar yang menghasilkan perubaham perilaku sebagai respon terhadap situasi ( tumbuh kembang keluarga dan tumbuh kembasng anak ) yang terpola secara sosial . Diagnosa : perubahan proses klg, kurang pengetahuan, konflik peran, gangguan parenting

c. Fungsi perawatan kesehatanMenjelaskan sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.

Hal-hal yang dikaji sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah :1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga mengetahui mengenai fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah.2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :a) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah.b) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga.c) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami.d) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit.e) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan.f) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada.g) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.h) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.3) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, yang perlu dikaji adalah :a) Sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosa dan cara perawatannya).b) Sejauhmana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan.c) Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.d) Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggungjawab, sumber keuangan/finansial, fasilitas fisik, psikososial).e) Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit.4) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah :a) Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki.b) Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan.c) Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi.d) Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit.e) Sejauhmana sikap.pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi.f) Sejauhmana kekompakan antara anggota keluarga.5) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarajat, hal yang perlu dikaji adalah :a) Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan.b) Sejauhmana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan.c) Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan.d) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan.e) Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.f) d. Fungsi reproduksi Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi adalah : 1) Berapa jumlah anak2) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga.

3) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya pengendalian jumlah anggota keluarga.4) Pola hubungan seksualDiagnosa : perubahan pola seksualitas, disfungsi seksual

e. Fungsi ekonomiHal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :1) Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.2) Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.6. Stres dan Koping Keluargaa) Stresor jangka pendek dan panjangStresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga 6 bulan dan stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga lebih dari 6 bulan.b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresorHal yang perlu di kaji adalah bagaimana keluarga keluarga berespon terhadap situasi/stresor baik jangka pendek maupun jangka panjangc) Strategi koping konstruktif yang digunakanStrategi koping konstruktif yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahand) Strategi adaptasi disfungsionalDijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahanDiagnosa : koping individu takefektif, koping keluarga takefektif:melemah, koping keluarga takefektif:ketidakmampuan7. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

8. Harapan KeluargaPada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGADiagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian dengan pendekatan NANDA, NOC dan NIC.

PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGAPerencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang menyangkut tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

TAHAP TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGATindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal di bawah ini :1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara : Memberikan informasi Mengidentifikasikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara: Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga. Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan.3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara : Mendemonstrasikan cara perawatan. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah. Mengawasi keluarga melakukan perawatan.4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan cara : Menentukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga. Melakukan perubahan lingkyngan keluarga seoptimal mungkin.5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara Mengenakan fasilitas kesehatan yabg ada dilingkungan keluarga. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.TAHAP EVALUASISesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.

Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.S adalah hal-hal yang dikemukakan keluarga secara subyektif setelah dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : Keluarga menyatakan nyerinya berkurang.O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.

A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan jangka pendek yang terkait dengan diagnosis.

P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan evaluasi.

Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

Lampiran 2

FORMAT ANALISA DATA

NoData PenunjangMasalah Keperawatan

1

Data Subjektif:

Data Objektif:

Diagnosa Keperawatan Keluarga

Lampiran 3

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NoDiagnosa KeperawatanNOCNIC

Lampiran 4

FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA (CATATAN PERAWATAN / PERKEMBANGAN)

Diagnosa

Hari/ TanggalNOCImplementasiEvaluasi

Lampiran 5

CARA PENULISAN LAPORAN PENDAHULUAN SUPERVISI

Kunjungan ke .. Tanggal

I. Latar Belakanga. Karakteristik keluargaTuliskan data keluarga, baik yang adaptif maupun yang maladaptif yang menjadi justifikasi kunjungan mahasiswa pada hari tersebut. Sertakan analisa konsep yang terkait dengan data.b. Data yang perlu dikaji lebih lanjutTuliskan data-data yang menurut mahasiswa perlu ditambahkan untuk menegakkan diagnosa keperawatan.c. Masalah keperawatan keluarga

II. Proses Keperawatana. Diagnosa keperawatan keluargab. Tujuan umum: tujuan khusus terakhir yang akan dicapai pada hari kunjunganc. Tujuan khususJelaskan secara detail sesuai prinsip SMART.Contoh: Keluarga dapat menjelaskan kembali 3 dari 5 penyebab Caries Dentis (gigi berlubang) yaitu bakteri yang dapat merusak atau melarutkan email gigi, makanan yang mudah lengket dan kekurangan vitamin D. Atau keluarga dapat menyebutkan kembali penyebab gigi berlubang sesuai standar pada rencana asuhan keperawatan.

III. lmplementasi Tindakan Keperawatana. Metode :b. Media dan Alat:c. Waktu dan Tempat :

IV. Kriteria Evaluasia. Kriteria Struktur:b. Kriteria Proses:c. Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang diinginkan):

V. Materi

Lampiran 6

FORMAT CATATAN KOREKSI TUGAS

Nama Mahasiswa:Nama KK/Kasus:Alamat:

TanggalMinggu Komentar / Saran Pembimbing LP 1Komentar / Saran Pembimbing LP2

Nilai

Lampiran 7

LAPORAN PENDAHULUAN (ADL)

Hari/Tanggal :Pertemuan ke :

Diagnosa Keperawatan :

NOC :

NIC:

Lampiran 8

FORMAT EVALUASI PRE-POST CONFERENCE

NoAspek PenilaianBobotNilaiKet

1. Membuat laporan pendahuluan (latar belakang, rencana keperawatan, strategi pelaksanaan)30

2. Menyampaikan rencana asuhan/ pelayanan keperawatan15

3. Menyampaikan hasil asuahan/ pelayanan keperawatan15

4Memberi masukan (tanggapan, pendapat, ide) terhadap asuhan/ pelayanan yang didiskusikan30

5Memberikan respon (kognitif dan afektif terhadap masukan)10

Jumlah100

Nama Mahasiswa :.

Lampiran 9 FORMAT EVALUASI UJIAN KASUS KELUARGA (SUPERVISI)

I. Fase Perkenalana. Kunjungan pertamaMemperkenalkan diri, menggunakan nama klien, mendiskusikan kontrak waktu, hubungan perawat-keluarga, seperti tujuan dan harapan, lama hubungan, frekuensi kunjungan, lama waktu kunjungan.b. Kunjungan berikutnyaMemberi salam dan penghargaan, mengklarifikasikan tujuan kunjungan, memperhatikan perhatian/ minat terhadap masalah sekarang dan saat ini (here and now) dan melakukan modifikasi rencana sesuai dengan masalah yang dihadapi saat ini.

II. Teknik KomunikasiBerbicara dengan sikap yang menghargai, mendengar secara aktif, memfasilitasi respon klien, menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti, menanyakan jika ada pertanyaan yang tidak jelas dan memberi contoh.

Tidak ada penampilan diatasSebagian kecil penampilan didemonstrasikanBeberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang adekuatSebagian besar penampilan adekuatSemua ukuran penampilan didemonstrasikan

05101520

III. Ide/ KreatifitasMenggunakan media yang tepat dalam memberikan intervensi keperawatan yang dibuat berdasarkan ide/ kreatifitas mahasiswa.

Tidak ada penampilan diatas Sebagian kecil penampilan didemonstrasikanBeberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang adekuatSebagian besar penampilan adekuatSemua ukuran penampilan didemonstrasikan

05101520

IV.Pendekatan Kolaboratif (Partnership Approach)Menyertakan klien pada pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi asuhan, mendorong diskusi hal yang menjadi perhatian klien, menghargai kemampuan klien dalam diskusi dan peran serta keluarga dalam asuhan.

Tidak ada penampilan diatasSebagian kecil penampilan didemonstrasikanBeberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang adekuatSebagian besar penampilan adekuatSemua ukuran penampilan didemonstrasikan

05101520

III. Terminasi Mengklarifikasi hal yang telah didiskusikan dan disetujui, membuat rencana yang akan datang dengan klien (misalnya; jadual, tujuan dan persiapan kunjungan berikut).

Tidak ada penampilan diatasSebagian kecil penampilan didemonstrasikanBeberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang adekuatSebagian besar penampilan adekuatSemua ukuran penampilan didemonstrasikan

05101520

Padang, ........................

.............................. Nama Mahasiswa Nama Pembimbing

Skala PenilaianNilai Mentah: Nilai Akhir 81-100 : A Angka: ............. 66-80 : B Huruf: . 56-65 : C 45-55 : D

Lampiran 12

FORMAT EVALUASI PENULISAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Petunjuk:Cek pada kolom ya jika keterampilan atau tingkah laku ditampilkan, cek pada kolom tidak jika keterampilan atau tingkah laku tidak ditampilkan. Tulis penjelasan khusus pada kolom keterangan jika jawaban ragu atau tidak jelas. Nilai akhir adalah penjumlahan semua nilai.

Penampilan KeterampilanBobotYaTidakKet

I. I. Pengkajian (30)A. Menetapkan data dasar yang lengkap (10)1. Menggunakan sumber data yang sesuai2. Menggunkan metode pengumpulan data yang sesuai3. Mengumpulkan data dasar dan data yang berorientasi pada masalah dengan menggunakan indikator penentu4. Menggali persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan (status kesehatan anggota keluarga dan risiko kesehatan yang terkait dengan komunitas dan lingkungan)5. Mengkaji kemampuan keluarga tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan sesuai dengan dasar teori tentang kerangka kerja pengkajian6. Mencatat data dasar secara:a. Sistemb. Ringkasc. Akurat

B. Analisa data (5)1. Mengartikan hubungan antara faktor yang terkait dengan kemampuan keluarga tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan2. Mengidentifikasi pola dan/ atau kesenjangan antar hasil pengkajian dengan kemampuan yang dimiliki keluarga tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan

C. Menetapkan diagnosa keperawatan kesehatan keluarga (15)1. Menetapkan diagnosa/ masalah keperawatan kesehatan keluarga berdasarkan:a. Data pengkajian yang akuratb. Organisasi data yang mendukung dengan tepat2. Penampisan masalah kesehatan/ diagnosa berdasarkan serangkaian kriteria3. Mengubah/ memperbaiki diagnosa sesuai dengan data yang didapat4. Mencatat masalah/ diagnosa keperawatan kesehatan keluarga:a. Sistematisb. Ringkasc. Akurat

II. Perencanaan (20) A. Menyertakan keluarga dalam membuat rencana keperawatanB. Merumuskan tujuan yang:1. Spesifik2. Dapat diukur3. Dapat dicapai4. Relevan5. Batas waktuC. Sasaran dan tujuan diarahkan pada pencapaian kemandirian keluarga dalam kesehatan dan pelayanan kesehatanD. Mengidentifikasi intervensi keperawatan yang sesuaiE. Menetapkan kriteria dan standar evaluasi

III.Implementasi Rencana Intervensi (24)A. Menyertakan keluarga dalam melaksanakan intervensi keperawatanB. Menggunakan teknik yang tepat dalam melaksanakan intervensi keperawatanC. Menggunakan strategi pendidikan kesehatanD. Mendemonstrasikan keterampilan komunikasi yang efektifE. Mendiskusikan konsep kesehatan dan pelayanan kesehatan yang kuatF. Berfungsi sebagai koordinator dengan mengidentifikasi, mengartikan, memulai dan memelihara hubungan antara pelayanan yang ada dan sesuai dengan yang adaG. Mencatat intervensi keperawatan dan respon keluarga:1. Sistematis2. Ringkas3. Akurat

IV. Evaluasi (14)A. Menyertakan keluarga dalam mengevaluasi asuhan keperawatan keluarga B. Mengevaluasi asuhan keperawatan dengan menggunakan kriteria dan standar evaluasiC. Memodifikasi prioritas sasaran tujuan dan intervensi keperawatan sesuai dengan hasil evaluasiD. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan perbaiki rencana:1. Sistematis2. Ringkas3. Akurat

V.Keterampilan Profesional (12)A. Mengevaluasi dampak perasaan, nilai, sikap dan tingkah laku sendiri terhadap asuhan keperawatan dan hubungan profesionalB. Menggunakan konsultasi intra profesional dalam mengambil keputusanC.Menerima accountability (tanggung gugat) terhadap praktek profesional diri sendiri:1. Mencari dan menerima supervisi yang sesuai2. Teliti dan tepat dalam:a. Melaporkan tugasb. Menyerahkan tugas3. Segera melapor jika ada kesalahan

Jumlah

Evaluasi PenilaianNilai Akhir90-100: AAngka:80-89: BHuruf:65-79: C55-64: D