Buku Kedokteran Keluarga Nopw

46
 Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes Fakultas Kedoktera n Universitas Sebelas Maret Page 1 BAB I KEDOKTERAN KELUARGA DAN WAWASANNYA  Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret [email protected]  A. PENDAHULUAN Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang perorang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat di sini ialah keadaan sejahtera dari badan,  jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU No. 23 tahun 1992). Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak upaya  yang harus dilaksanakan. Salah satu di antaranya yang dipandang mempunyai peranan yang cukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan (Blum, 1976).  Jika pelayanan kesehatan tidak tersedia (available), tidak tercapai (accesible), tidak terjangkau (affordable), tidak berkesinambungan (continue), tidak menyeluruh (com  prehensive), tidak terpadu (integrated), dan atau tidak bermutu (quality) tentu sulit diharapkan terwujudnya keadaan sehat tersebut. Pengertian pelayanan kesehatan yang dimaksudkan di sini mencakup bidang yang amat luas sekali. Secara umum dapat diartikan sebagai setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau  bersama-sama dalam suatu organisasi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat (Levey and Loomba, 1973).

Transcript of Buku Kedokteran Keluarga Nopw

Page 1: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 1/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 1

BAB IKEDOKTERAN KELUARGA DAN WAWASANNYA 

 Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

[email protected]

 A.  PENDAHULUAN

Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak.

Tidak hanya oleh orang perorang atau keluarga, tetapi juga oleh

kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang

dimaksudkan dengan sehat di sini ialah keadaan sejahtera dari badan,

 jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif 

secara sosial dan ekonomi (UU No. 23 tahun 1992).

Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak upaya

 yang harus dilaksanakan. Salah satu di antaranya yang dipandang

mempunyai peranan yang cukup penting adalah penyelenggaraan

pelayanan kesehatan (Blum, 1976).  Jika pelayanan kesehatan tidak 

tersedia (available), tidak tercapai (accesible), tidak terjangkau

(affordable), tidak berkesinambungan (continue), tidak menyeluruh

(com prehensive), tidak terpadu (integrated), dan atau tidak bermutu

(quality) tentu sulit diharapkan terwujudnya keadaan sehat tersebut.

Pengertian pelayanan kesehatan yang dimaksudkan di sinimencakup bidang yang amat luas sekali. Secara umum dapat diartikan

sebagai setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau

 bersama-sama dalam suatu organisasi untuk meningkatkan dan

memelihara kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta

memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun

masyarakat (Levey and Loomba, 1973).

Page 2: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 2/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 2

Dari pengertian tersebut, jelaslah bahwa bentuk dan jenispelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan banyak macamnya.

Secara umum dapat dibedakan atas dua macam. Pertama, pelayanan

kesehatan personal ( personal  health services) atau sering disebut pula

sebagai pelayanan kedokteran (medical services). Kedua, pelayanan

kesehatan lingkungan (environmental health services) atau sering

disebut pula sebagai pelayanan kesehatan masyarakat ( public health

services) (Hodgetts dan Cascio, 1983).

Menurut Leave and Clark (1953), kedua bentuk pelayanan

kesehatan ini mempunyai ciri-ciri tersendiri. Jika pelayanan kesehatan

tersebut terutama ditujukan untuk menyembuhkan penyakit (curative)

dan memulihkan kesehatan (rehabilitative) disebut dengan nama

pelayanan kedokteran. Sedangkan jika pelayanan kesehatan tersebut

terutama ditujukan untuk meningkatkan kesehatan (promotive) dan

mencegah penyakit ( preventive) disebut dengan nama pelayanan

kesehatan masyarakat.

Sasaran kedua bentuk pelayanan kesehatan ini juga berbeda.

Sasaran utama pelayanan kedokteran adalah perseorangan dan

keluarga. Sedangkan sasaran utama pelayanan kesehatan masyarakat

adalah kelompok dan masyarakat. Pelayanan kedokteran yang sasaran

utamanya adalah keluarga disebut dengan nama pelayanan dokter

keluarga ( family practice).

B.  BATASAN

Pada saat ini, batasan dokter keluarga banyak macamnya.

Beberapa di antaranya yang dipandang cukup penting adalah :

1.  Dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan

pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari

pelayanan kedokteran, dan mengatur pelayanan oleh provider lain

 bila diperlukan. Dokter ini adalah seorang generalis yang

Page 3: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 3/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 3

menerima semua orang yang membutuhkan pelayanan kedokterantanpa adanya pembatasan usia, gender, ataupun jenis penyakit.

Dikatakan pula bahwa dokter keluarga adalah dokter yang

mengasuh individu sebagai bagian dari keluarga dan dalam lingkup

komunitas dari individu tersebut. Tanpa membedakan ras, budaya,

dan tingkatan sosial. Secara klinis, dokter ini berkompeten untuk 

menyediakan pelayanan dengan sangat mempertimbangkan dan

memperhatikan latar belakang budaya, sosioekonomi, dan

psikologis pasien. Dokter ini bertanggung jawab atas

 berlangsungnya pelayanan yang komprehensif dan bersinambung

 bagi pasiennya (WONCA, 1991).

2.  Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan

kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada

keluarga, tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang

sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya

menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita

atau keluarganya (Ikatan Dokter Indonesia, 1982). 

3.  Dokter keluarga adalah dokter yang memiliki tanggung jawab

menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama serta

pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang dibutuhkan oleh

semua anggota yang terdapat dalam satu keluarga, dan apabila

kebetulan berhadapan dengan suatu masalah kesehatan khusus

 yang tidak mampu ditanggulangi, meminta bantuan konsultasi dari

dokter ahli yang sesuai (The  American Board of Family Practice,

1969). 

4.  Dokter keluarga adalah dokter yang melayani masyarakat sebagai

kontak pertama yang merupakan pintu masuk ke sistem pelayanan

kesehatan, menilai kebutuhan kesehatan total pasien dan

menyelenggarakan pelayanan kedokteran perseorangan dalam satu

atau beberapa cabang ilmu kedokteran serta merujuk pasien ke

tempat pelayanan lain yang tersedia, sementara tetap menjaga

Page 4: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 4/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 4

kesinambungan pelayanan, mengembangkan tanggung jawabuntuk pelayanan kesehatan menyeluruh dan berkesinambungan,

serta bertindak sebagai koordinator pelayanan kesehatan,

menerima tanggung jawab untuk perawatan total pasien termasuk 

konsultasi sesuai dengan keadaan lingkungan pasien, yakni

keluarga atau unit sosial yang sebanding serta masyarakat (The

 American Academic of General Practice, 1947). 

5.  Dokter keluarga adalah dokter yang menyelenggarakan pelayanan

kesehatan personal, tingkat pertama, menyeluruh dan

 berkesinambungan kepada pasiennya yang terkait dengan

keluarga, komunitas serta lingkungan di mana pasien tersebut

 berada ( Singapore College of General Practitioners, 1987). 

Batasan pelayanan dokter keluarga banyak macamnya. Dua di

antaranya yang dipandang cukup penting adalah:

1.  Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang

menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga

sebagai suatu unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap

pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis

kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit

tertentu saja (The American Academy of Family Physician, 1969).

2.  Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas

 yang bertitik tolak dari suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari

 berbagai disiplin ilmu lainnya terutama ilmu penyakit dalam, ilmu

kesehatan anak, ilmu kebidanan dan kandungan, ilmu bedah serta

ilmu kedokteran jiwa, yang secara keseluruhan membentuk 

kesatuan yang terpadu, diperkaya dengan ilmu perilaku, biologi

dan ilmu - ilmu klinik, dan karenanya mampu mempersiapkan

dokter untuk mempunyai peranan yang unik dalam

menyelenggarakan penatalaksanaan pasien, penyelesaian masalah,

pelayanan konseling, serta dapat bertindak sebagai dokter pribadi

Page 5: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 5/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 5

 yang mengkoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan (The American Academy of Family Physician, 1969). 

Kedua batasan ini sekalipun dikemukakan oleh satu organisasi

 yang sama, yakni The American Academy of Family Physician,

rumusannya tidaklah sama. Rumusan yang pertama, karena

menunjuk pada karakteristik pelayanan, lebih ditujukan untuk 

kepentingan penyelenggaraan pelayanan. Sedangkan rumusan yang

kedua, karena lebih menunjuk pada penerapan disiplin ilmu, lebih

ditujukan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan.

Pelaksana pelayanan dokter keluarga adalah dokter keluarga

( family doctor, family physician).

Cabang ilmu kedokteran yang diterapkan pada pelayanan dokter

keluarga disebut dengan nama ilmu kedokteran keluarga ( family

medicine). Batasan tentang ilmu kedokteran di antaranya adalah :

1.  Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh

spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya adalah untuk 

memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

 berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu,

keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor - faktor

lingkungan, ekonomi dan sosial budaya (PB IDI, 1983).

2.  Ilmu kedokteran keluarga menunjuk pada body of knowledge dari

pelayanan dokter keluarga yang merupakan disiplin baru dari ilmu

kedokteran yang dirancang untuk rnemenuhi kebutuhan kesehatan

khalayak secara lebih responsif dan bertanggung jawab

(Charmichael, 1973).

3.  Ilmu kedokteran keluarga adalah salah satu cabang dari ilmu

kedokteran yang ditandai dengan terdapatnya suatu kelompok 

pengetahuan kedokteran yang bersifat khusus (Wonca, Manila,

1979).

Page 6: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 6/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 6

4.  Ilmu kedokteran keluarga adalah body of knowledge tentangfenomena yang dihadapi serta teknik yang dipergunakan oleh para

dokter yang menyelenggarakan perawatan kesehatan perseorangan

pada tingkat pertama dan berkelanjutan (Whinney, 1969).

5.  Ilmu kedokteran keluarga adalah sebuah pendekatan

multidisipliner yang terpadu menuju perawatan kesehatan yang

menyeluruh dari unit keluarga (Sargent, 1967).

Ilmu kedokteran keluarga (family medicine), haruslah dibedakan

dengan ilmu kesehatan keluarga (family health). Sekalipun sasaran

keduanya adalah sama, yakni keluarga (family), tetapi ilmu

kedokteran keluarga tidak sama dengan ilmu kesehatan keluarga. Ilmu

kedokteran keluarga lebih mengacu pada aplikasi ilmu kedokteran

(medical sciences), sedangkan ilmu kesehatan keluarga lebih mengacu

pada aplikasi ilmu kesehatan masyarakat ( public health sciences).

Karena adanya perbedaan yang seperti ini, tidaklah

mengherankan jika ruang lingkup pelayanan kesehatan keluarga lebih

terkait pada masalah - masalah keluarga yang ada hubungannya

dengan masalah kesehatan masyarakat. Misalnya, masalah

kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan penyakit

dan kecelakaan, tumbuh kembang, dan atau masalah gizi ibu hamil,

 bayi dan anak yang terdapat dalam suatu komunitas dan atau

masyarakat. Sedangkan ruang lingkup pelayanan kedokteran keluarga

lebih terkait pada masalah - masalah keluarga yang ada hubungannya

dengan masalah kedokteran yakni, masalah sehat - sakit yang

dihadapi oleh perseorangan sebagai bagian dari anggota keluarga.

C.  STANDAR KOMPETENSI DOKTER KELUARGA 

Perbedaan garis kompetensi yang tegas antara Dokter Keluarga

dengan Dokter yang melaksanakan pelayanan dengan pendekatan

kedokteran keluarga, memang sangat sulit dilakukan. Namun demi

Page 7: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 7/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 7

kepentingan pasien, dokter yang bekerja di pelayanan primerdiharapkan memiliki kemampuan untuk melaksanakan prinsip –

prinsip pelayanan dokter keluarga.

Prinsip – prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia

mengikuti anjuran WHO dan WONCA yang mencantumkan prinsip –

prinsip ini dalam banyak terbitannya. Prinsip – prinsip ini juga

merupakan simpulan untuk dapat meningkatkan kualitas layanan

dokter primer dalam melaksanakan pelayanan kedokteran. Prinsip –

prinsip pelayanan / pendekatan kedokteran keluarga adalah

memberikan / mewujudkan :

1.  Pelayanan yang holistik dan komprehensif 

2. Pelayanan yang kontinu

3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan

4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif 

5.  Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari

keluarganya

6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja,

dan lingkungan tempat tinggalnya

7.  Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum

8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan

9. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu

Dengan melihat pada prinsip pelayanan yang harus

dilaksanakan, maka disusun kompetensi yang harus dimiliki oleh

seorang dokter untuk dapat disebut menjadi dokter keluarga.

Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum dalam

Standar Kompetensi Dokter Keluarga yang disusun oleh Perhimpunan

Dokter Keluarga Indonesia tahun 2006 adalah :

1.  Kompetensi Dasar 

a.  Ketrampilan Komunikasi Efektif  

 b.  Ketrampilan Klinik Dasar 

Page 8: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 8/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 8

c.  Ketrampilan menerapkan dasar – dasar ilmu biomedik, ilmuklinik, ilmu perilaku, dan epidemiologi dalam praktek 

kedokteran keluarga 

d.  Ketrampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu,

keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif,

holistik, berkesinambungan, terkoordinir, dan bekerja sama

dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer 

e.  Memanfaaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola informasi 

f.  Mawas diri dan pengembangan diri / belajar sepanjang hayat 

g.  Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik  

2.  Ilmu dan Ketrampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Utama 

a.  Bedah 

 b.  Penyakit Dalam 

c.  Kebidanan dan Penyakit Kandungan 

d.  Kesehatan Anak  

e.  THT 

f.  Mata 

g.  Kulit dan Kelamin 

h.  Psikiatri 

i.  Saraf  

 j.  Kedokteran Komunitas 

3. Ketrampilan Klinis Layanan Primer Lanjut 

a.  Ketrampilan melakukan “health screening” 

 b.  Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut 

c.  Membaca hasil EKG 

d.  Membaca hasil USG 

e.  BTLS, BCLS, dan BPLS 

4. Ketrampilan Pendukung 

a.  Riset 

 b.  Mengajar kedokteran keluarga 

Page 9: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 9/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 9

5.  Ilmu dan Ketrampilan Klinis Layanan Primer Cabang IlmuPelengkap 

a.  Semua cabang ilmu kedokteran lainnya 

 b.  Memahami dan menjembatani pengobatan alternatif  

6. Ilmu dan Ketrampilan Manajemen Klinik  

a.  Manajemen klinik dokter keluarga 

Standar Kompetensi Dokter Keluarga menurut Deklarasi

 WONCA – WHO tahun 2003 meliputi :

1.  Melaksanakan asuhan bagi pasien dalam kelompok usia tertentu 

a.  Bayi baru lahir 

 b.  Bayi 

c.   Anak  

d.  Remaja 

e.  Dewasa 

f.   Wanita hamil dan menyusui 

g.  Lansia wanita dan pria 

2. Mengintegrasikan komponen asuhan komprehensif  

a.  Memahami epidemiologi penyakit 

 b.  Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara

memadai 

c.  Memahami ragam perbedaan faali dan metabolisme obat 

d.  Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi 

e.  Menyelenggarakan penilaian risiko khusus usia tertentu 

f.  Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan

serta penyuluhan gizi 

g.  Memahami pokok masalah perkembangan normal 

h.  Menyelenggarakan konseling psikologi dan perilaku 

i.  Mengkonsultasikan atau merujuk pasien tepat pada waktunya

 bila diperlukan 

 j.  Menyelenggarakan layanan paliatif dan “jelang ajal” 

Page 10: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 10/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 10

k.  Menjunjung tinggi aspek etika pelayanan kedokteran 3. Mengkoordinasikan layanan kesehatan 

a.  Dengan keluarga pasien 

1)  Penilaian keluarga 

2) Menyelenggarakan pertemuan keluarga (pasien) 

3) Pembinaan dan konseling keluarga 

 b.  Dengan masyarakat 

1)  Penilaian kesehatan masyarakat dan epidemiologi 

2) Pemeriksaan / penilaian masyarakat 

3) Mengenali dan memanfaatkan sumber daya masyarakat 

4) Program pencegahan dan pendidikan bagi masyarakat 

5)  Advokasi / pembelaan kepentingan kesehatan masyarakat 

4. Menangani masalah – masalah kesehatan yang menonjol 

a.  Kelainan alergik  

 b.   Anestesia dan penanganan nyeri 

c.  Kelainan yang mengancam jiwa dan kegawatdaruratan 

d.  Kelainan kardiovaskular 

e.  Kelainan kulit 

f.  Kelainan mata dan telinga 

g.  Kelainan saluran cerna 

h.  Kelainan perkemihan dan kelamin 

i.  Kelainan obstetrik dan ginekologi 

 j.  Penyakit infeksi 

k.  Kelainan muskuloskeletal 

l.  Kelainan neoplastik  

m. Kelainan neurologi 

n.  Psikiatri

5.  Melaksanakan profesi dalam tim penyedia kesehatan 

a.  Menyusun dan menggerakkan tim 

 b.  Kepemimpinan 

c.  Ketrampilan manajemen praktik  

Page 11: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 11/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 11

d.  Pemecahan masalah konflik  e.  Peningkatan kualitas 

(Ikatan Dokter Indonesia, Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga

Indonesia, Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga Indonesia, 2007). 

D. KARAKTERISTIK PELAYANAN DOKTER KELUARGA 

Pelayanan dokter keluarga mempunyai beberapa karakteristik 

 yang menurut para ahli dibedakan dan diuraikan sebagai berikut : 

1.  Lan R. McWhinney (1981):

a.  Lebih mengikatkan diri pada kebutuhan pasien secara

keseluruhan, bukan pada disiplin ilmu kedokteran, kelompok 

penyakit atau teknik - teknik kedokteran tertentu.

 b.  Berupaya mengungkapkan kaitan munculnya suatu penyakit

dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya.

c.  Menganggap setiap kontak dengan pasiennya sebagai suatu

kesempatan untuk menyelenggarakan pelayanan pencegahan

penyakit atau pendidikan kesehatan.

d.  Memandang dirinya sebagai masyarakat yang berisiko tinggi.

e.  Memandang dirinya sebagai bagian dari jaringan pelayanan

kesehatan yang tersedia di masyarakat.

f.  Diselenggarakan dalam suatu daerah domisili yang sama dengan

pasiennya.

g.  Melayani pasien di tempat praktek, di rumah dan di rumah

sakit.

h.  Memperhatikan aspek subjektif dari ilmu kedokteran.

i.  Diselenggarakan oleh seorang dokter yang bertindak sebagai

manager dari sumber - sumber yang tersedia.

2.  Lynn P. Carmichael (1973) menyusun karakteristik pelayanan

dokter keluarga tersendiri :

a.  Berorientasi pada pencegahan penyakit serta pemeliharaan

kesehatan.

Page 12: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 12/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 12

 b.  Berhubungan dengan pasien sebagai anggota dari unit keluarga,memandang keluarga sebagai dasar dari suatu organisasi sosial

dan atau suatu kelompok fungsional yang saling terkait, pada

mana setiap individu membentuk hubungan tingkat pertama.

c.  Memanfaatkan pendekatan menyeluruh, berorientasi pada

pasien dan keluarganya dalam menyelenggarakan setiap

pelayanan kesehatan.

d.  Mempunyai  ketrampilan diagnosis yang andal serta

pengetahuan tentang epidemiologi untuk menentukan pola

penyakit yang terdapat di  masyarakat dimana pelayanan

tersebut diselenggarakan, dan selanjutnya para dokter yang

menyelenggarakan pelayanan harus memiliki keahlian

mengelola berbagai penyakit yang ditemukan di masyarakat

tersebut.

e.  Para dokternya memiliki pengetahuan tentang hubungan timbal

- balik   antara faktor biologis, sosial dan emosional dengan

penyakit yang dihadapi, serta menguasai teknik pemecahan

masalah untuk mengatasi berbagai penyakit yang agak mirip

atau tidak khas serta berbagai penyakit yang tergolong

psikosomatik.

3.  Debra P. Hymovick and Martha Underwood Barnards (1973)

menetapkan ada lima karakteristik pokok dari pelayanan dokter

keluarga :

a.  Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan

pelayanan kesehatan yang lebih responsif serta bertanggung

 jawab.

 b.  Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan akan pelayanan

kesehatan tingkat pertama (termasuk pelayanan darurat) serta

pelayanan lanjutan (termasuk pengaturan rujukan).

Page 13: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 13/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 13

c.  Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan akan pelayananpencegahan penyakit dalam stadium dini serta peningkatan

derajat kesehatan pasien setinggi mungkin.

d.  Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan untuk 

diperhatikannya pasien tidak hanya sebagai orang perorang,

tetapi juga sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat.

e.  Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan untuk dilayaninya

pasien secara menyeluruh dan dapat diberikan perhatian kepada

pasien secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi jurnlah

keseluruhan keluhan yang disampaikan.

4.  Menurut Ikatan Dokter Indonesia (1982)

Ikatan Dokter Indonesia melalui Muktamar ke - 18 di

Surakarta tahun 1982 merumuskan karakteristik pelayanan dokter

keluarga sebagai berikut :

a.   Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang,

melainkan sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai

anggota masyarakat sekitarnya.

 b.   Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan

memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan

sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang

disampaikan.

c.   Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan

derajat kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya

penyakit dan mengenal serta mengobati penyakit sedini

mungkin.

d.   Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan

kebutuhan dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik -

 baiknya.

e.   Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan

tingkat pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan

kesehatan lanjutan.

Page 14: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 14/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 14

Jika diperhatikan, karakteristik pelayanan dokter keluarga

sebagaimana dikemukakan di atas, segeralah terlihat bahwa pelayanan

dokter keluarga memang merupakan suatu pelayanan kedokteran

 yang memiliki kedudukan tersendiri. Sebagian melihatnya sebagai

pelayanan dokter spesialis. Tetapi sebagian lainnya berpendapat

hanya menunjuk pada tata cara pelayanan saja. Sesungguhnyalah

pada saat ini ditemukan banyak pendapat tentang status dokter

keluarga dalam sistem pelayanan kedokteran. Berbagai pendapat

tersebut secara umum dapat dibedakan atas 4 macam (Geyman, 1971), 

 yakni :

1.   Dokter Keluarga sama dengan dokter umum

Pendapat  yang seperti ini ditemukan misalnya di Inggris dan

 Australia. Inilah sebabnya organisasi yang didirikan untuk 

menghimpun para dokter keluarga tidak disebut sebagai

organisasi dokter keluarga ( family   pyhsician), melainkan

organisasi dokter umum (general practitioner).

2.   Dokter Keluarga adalah dokter spesialis

Pendapat  yang seperti ini ditemukan misalnya di Amerika

Serikat. Inilah  sebabnya, di negara tersebut seorang dokter yang

akan menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga, diharuskan

untuk mengikuti pendidikan tambahan selama 3 tahun. Di

 Amerika Serikat, dokter keluarga memang telah dianggap sebagai

spesialis umum yang kedudukannya setara dengan berbagai

spesialis lainnya.

3.   Dokter Keluarga adalah semua dokter yang menyelenggarakan

 pelayanan dokter keluarga

Pendapat yang seperti ini ditemukan misalnya di Indonesia.

Menurut pendapat ini, siapapun dokter tersebut - dokter umum

atau dokter spesialis - sepanjang menyelenggarakan pelayanan

Page 15: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 15/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 15

kesehatan sesuai dengan prinsip - prinsip dokter keluarga, makadokter yang dimaksud disebut sebagai dokter keluarga.

4.   Dokter Keluarga tidak sama dengan dokter umum, tetapi antara

keduanya terdapat banyak kesamaan.

Pendapat yang seperti ini merupakan pendapat awal yang

muncul ketika konsep dokter keluarga pertama kali

diperkenalkan. Tidak mengherankan jika kemudian sering

disebutkan bahwa dokter keluarga tersebut pada dasarnya

perkembangan lebih lanjut dari dokter umum, yakni setelah

sebelumnya para dokter umum yang dimaksud memperoleh

tambahan pendidikan lebih lanjut.

Terlepas dari masih ditemukannya perbedaan pendapat yang

seperti ini, jika ditinjau dari kepentingan masyarakat, yang lebih

diutamakan bukanlah status dokter yang menyelenggarakan

pelayanan, melainkan pelayanan kedokteran yang diselenggarakan.

Sesungguhnyalah untuk kepentingan masyarakat tersebut, amat

diharapkan pelayanan kedokteran dapat diselenggarakan secara

menyeluruh, terpadu serta berkesinambungan, yakni yang sesuai

dengan ciri - ciri pokok pelayanan dokter keluarga.

Hanya saja, bertitik tolak dari pentingnya tata cara

penyelenggaraan yang dimaksud, tidak mengherankan jika kemudian

ditemukan beberapa pihak yang kurang setuju dengan pendapat

 bahwa pelayanan dokter keluarga dapat diselenggarakan oleh dokter

spesialis. Disebutkan bahwa dokter spesialis, betapapun telah

termotivasinya menyelenggarakan dokter keluarga, tetapi karena

keahlian yang dimiliki bersifat monodisiplin, maka tidak akan

mungkin menyelenggarakan pelayanan yang menyeluruh. Pelayanan

dokter spesialis pada umumnya memang bersifat tunggal yakni yang

sesuai dengan spesialisasi yang dimiliki, dan karena itu dipandang

tidak sesuai dengan ciri - ciri pelayanan dokter keluarga

Page 16: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 16/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 16

E.  STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA 1.  Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of clinical care) 

a.  Standar Pelayanan Paripurna (standard of comprehensive of 

care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan

medis strata pertama untuk semua orang yang bersifat paripurna

(comprehensive), yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan ( promotive), pencegahan penyakit dan proteksi khusus

( preventive and spesific protection), pemulihan kesehatan

(curative), pencegahan kecacatan (disability limitation) dan

rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation) dengan memperhatikan

kemampuan sosial serta sesuai dengan mediko legal etika

kedokteran.

1)   Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang

Pelayanan dokter keluarga merupakan praktik umum

dengan pendekatan kedokteran keluarga yang memenuhi

standar pelayanan dokter keluarga dan diselenggarakan oleh

dokter yang sesuai dengan standar profesi dokter keluarga serta

memiliki surat ijin pelayanan dokter keluarga dan surat

persetujuan tempat praktik.

2)  Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk 

memperhatikan pemeliharaan kesehatan dan peningkatan

kesehatan pasien dan keluarganya.

3)  Pencegahan penyakit dan proteksi khusus

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk 

menggunakan segala kesempatan dalam menerapkan

pencegahan masalah kesehatan pada pasien dan keluarganya.

4)  Deteksi dini 

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk 

menggunakan segala kesempatan dalam melaksanakan deteksi

Page 17: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 17/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 17

dini penyakit dan melakukan penatalaksanaan yang tepat untuk itu.

5)  Kuratif medik

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk 

melaksanakan pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan

pada strata pelayanan tingkat pertama, termasuk 

kegawatdaruratan medik, dan bila perlu akan dikonsultasikan

dan / atau dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan dengan strata

 yang lebih tinggi.

6)  Rehabilitasi medik dan sosial 

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk 

menerapkan segala kesempatan rehabilitasi pada pasien dan /

atau keluarganya setelah mengalami masalah kesehatan atau

kematian baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial.

7)   Kemampuan sosial keluarga

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk 

memperhatikan kondisi sosial pasien dan keluarganya.

8)  Etik medikolegal 

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim yang sesuai

dengan mediko legal dan etik kedokteran.

 b.  Standar Pelayanan Medis (standard of medical care) 

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan

pelayanan medis yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara

lege artis. 

1)   Anamnesis

Pelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis

dengan pendekatan pasien ( patient-centered approach) dalam

rangka memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan

Page 18: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 18/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 18

harapan pasien mengenai keluhannya tersebut, sertamemperoleh keterangan untuk dapat menegakkan diagnosis

2)   Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Dalam rangka memperoleh tanda - tanda kelainan yang

menunjang diagnosis atau menyingkirkan diagnosis banding,

dokter keluarga melakukan pemeriksaan fisik secara holistik;

dan bila perlu menganjurkan pemeriksaan penunjang secara

rasional, efektif dan efisien demi kepentingan pasien semata.

3)   Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding

Pada setiap pertemuan, dokter keluarga menegakkan

diagnosis kerja dan beberapa diagnosis banding yang mungkin

dengan pendekatan diagnosis holistik.

Page 19: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 19/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 19

4)  Prognosis Pada setiap penegakkan diagnosis, dokter keluarga

menyimpulkan prognosis pasien berdasarkan jenis diagnosis,

derajat keparahan, serta tanda bukti terkini (evidence based ).

5)   Konseling

Untuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan

pilihan terbaik penatalaksanaan untuk dirinya, dokter keluarga

melaksanakan konseling dengan kepedulian terhadap perasaan

dan persepsi pasien (dan keluarga) pada keadaan di saat itu.

6)   Konsultasi 

Pada saat - saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan

konsultasi ke dokter lain yang dianggap lebih piawai dan / atau

 berpengalaman. Konsultasi dapat dilakukan kepada dokter

keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, atau

dinas kesehatan, demi kepentingan pasien semata.

7)   Rujukan

Pada saat - saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan

rujukan ke dokter lain yang dianggap lebih piawai dan/atau

 berpengalaman. Rujukan dapat dilakukan kepada dokter

keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis,

rumah sakit atau dinas kesehatan, demi kepentingan pasien

semata.

8)  Tindak lanjut 

Pada saat - saat dinilai perlu, dokter keluarga

menganjurkan untuk dapat dilaksanakan tindak lanjut pada

pasien, baik dilaksanakan di klinik, maupun di tempat pasien.

9)  Tindakan

Pada saat - saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan

tindakan medis yang rasional pada pasien, sesuai dengan

kewenangan dokter praktik di strata pertama, dan demi

kepentingan pasien.

Page 20: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 20/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 20

10)  Pengobatan rasional 

Pada setiap anjuran pengobatan, dokter keluarga

melaksanakannya dengan rasional, berdasarkan tanda bukti

(evidence based ) yang sahih dan terkini, demi kepentingan

pasien.

11)  Pembinaan keluarga

Pada saat - saat dinilai bahwa penatalaksanaan pasien

akan berhasil lebih baik, bila adanya partisipasi keluarga, maka

dokter keluarga menawarkan pembinaan keluarga, termasuk 

konseling keluarga.

c.  Standar Pelayanan Menyeluruh (standard of holistic of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat

menyeluruh, yaitu peduli bahwa pasien adalah seorang manusia

seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, sosial dan spiritual, serta

 berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya.

1)   Pasien adalah manusia seutuhnya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk 

memandang pasien sebagai manusia yang seutuhnya.

2)   Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk 

memandang pasien sebagai bagian dari keluarga pasien, dan

memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat mempengaruhi

dan/atau dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan

pasien.

3)   Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya

Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala

sumber di sekitar kehidupan pasien untuk meningkatkan

keadaan kesehatan pasien dan keluarganya.

Page 21: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 21/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 21

d.  Standar Pelayanan Terpadu (standard of integration of care)Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu,

selain merupakan kemitraan antara dokter dengan pasien pada

saat proses penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan

lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang

pelayanan kedokteran, baik dari formal maupun informal.

1)   Koordinator penatalaksanaan pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam

penatalaksanaan pasien yang diselenggarakan bersama, baik 

 bersama antar dokter – pasien - keluarga, maupun bersama

antar dokter – pasien - dokter spesialis / rumah sakit.

2)   Mitra dokter - pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan

kemitraan antara dokter dan pasien pada saat proses

penatalaksanaan medis.

3)   Mitra lintas sektoral medik

Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia

pelayanan kesehatan dengan berbagai sektor pelayanan

kesehatan formal di sekitarnya.

4)  Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik 

Pelayanan dokter keluarga mempedulikan dan

memperhatikan kebutuhan dan perilaku pasien dan

keluarganya sebagai masyarakat yang menggunakan berbagai

pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.

e.  Standar Pelayanan Bersinambung (standard of continuum care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan

pelayanan bersinambung, yang melaksanakan pelayanan

kedokteran secara efektif efisien, proaktif dan terus menerus demi

kesehatan pasien.

1)   Pelayanan proaktif 

Page 22: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 22/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 22

Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambunganlayanan secara proaktif.

2)   Rekam medik bersinambung

Informasi dalam riwayat kesehatan pasien sebelumnya

dan pada saat datang, digunakan untuk memastikan bahwa

penatalaksanaan yang diterapkan telah sesuai untuk pasien

 yang bersangkutan. 

3)   Pelayanan efektif efisien

Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan

rawat jalan efektif dan efisien bagi pasien, menjaga kualitas,

sadar mutu dan sadar biaya.

4)   Pendampingan

Pada saat - saat dilaksanakan konsultasi dan / atau

rujukan, pelayanan dokter keluarga menawarkan kemudian

melaksanakan pendampingan pasien, demi kepentingan pasien.

2.  Standar Perilaku dalam Praktik ( Standards of behaviour in practice)

a.  Standar perilaku terhadap pasien ( patient-physician

relationship standard )

Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi

pasien untuk menyampaikan kekhawatiran dan masalah

kesehatannya, serta memberikan kesempatan kepada pasien

untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat

memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan

dilaksanakannya.

1)   Informasi memperoleh pelayanan

Pelayanan dokter keluarga memberikan keterangan

 yang adekuat mengenai cara untuk memperoleh pelayanan

 yang diinginkan.

2)   Masa konsultasi 

Page 23: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 23/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 23

 Waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokterkeluarga kepada pasiennya adalah cukup bagi pasien untuk 

menyampaikan keluhan dan keinginannya, cukup untuk 

dokter menjelaskan apa yang diperolehnya pada anamnesa

dan pemeriksaan fisik, serta cukup untuk menumbuhkan

partisipasi pasien dalam melaksanakan penatalaksanaan

 yang dipilihnya, sebisanya 10 menit untuk setiap pasien.

3)   Informasi medik menyeluruh

Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas

kepada pasien mengenai seluruh tujuan, kepentingan,

keuntungan, resiko yang berhubungan dalam hal

pemeriksaan, konsultasi, rujukan, pengobatan, tindakan dan

sebagainya sehingga memungkinkan pasien untuk dapat

memutuskan segala yang akan dilakukan terhadapnya secara

puas dan terinformasi.

4)   Komunikasi efektif 

Dokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif 

 berlandaskan rasa saling percaya. 

5)   Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter

Dokter keluarga memperhatikan hak dan kewajiban

pasien, hak dan kewajiban dokter termasuk menjunjung

tinggi kerahasiaan pasien.

 b.  Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik ( Standard of 

 partners relationship in practice)

Pelayanan dokter keluarga mempunyai seorang dokter

keluarga sebagai pimpinan manajemen untuk mengelola klinik 

secara profesional.

1)   Hubungan profesional dalam klinik

Dokter keluarga melaksanakan praktik dengan bantuan

satu atau beberapa tenaga kesehatan dan tenaga lainnya

Page 24: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 24/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 24

 berdasarkan atas hubungan kerja yang profesional dalamsuasana kekeluargaan.

2)   Bekerja dalam tim

Pada saat menyelenggarakan penatalaksanaan dalam

peningkatan derajat kesehatan pasien dan keluarga,

pelayanan dokter keluarga merupakan sebuah tim.

3)   Pemimpin klinik

Pelayanan dokter keluarga dipimpin oleh seorang

dokter keluarga atau bila terdiri dari beberapa dokter

keluarga dapat dibagi untuk memimpin bidang manajemen

 yang berbeda di bawah tanggung jawab pimpinan.

c.  Standar perilaku dengan sejawat ( Standard of working with

colleagues)

Pelayanan dokter keluarga menghormati dan menghargai

pengetahuan, ketrampilan dan kontribusi kolega lain dalam

pelayanan kesehatan dan menjaga hubungan baik secara

profesional.

1)   Hubungan profesional antar profesi 

Pelayananan dokter keluarga melaksanakan praktik 

dengan mempunyai hubungan profesional dengan profesi

medik lainnya untuk kepentingan pasien.

2)   Hubungan baik sesama dokter

Pelayanan dokter keluarga menghormati keputusan

medik yang diambil oleh dokter lain dan memperbaiki

penatalaksanaan pasien atas kepentingan pasien tanpa

merugikan nama dokter lain.

3)   Perkumpulan profesi 

Dokter keluarga dalam pelayanan dokter keluarga

adalah anggota perkumpulan profesi yang sekaligus menjadi

Page 25: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 25/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 25

anggota Ikatan Dokter Indonesia dan berpartisipasi padakegiatan - kegiatan yang ada.

d.  Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik 

( Standard of knowledge and skill development )

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti

kegiatan - kegiatan ilmiah guna memelihara dan menambah

ketrampilan praktik serta meluaskan wawasan pengetahuan

kedokteran sepanjang hayatnya.

1)   Mengikuti kegiatan ilmiah

Pelayanan dokter keluarga memungkinkan dokter yang

 berpraktik untuk secara teratur dalam lima tahun praktiknya

mengikuti kegiatan - kegiatan ilmiah seperti pelatihan,

seminar, lokakarya dan pendidikan kedokteran

 berkelanjutan lainnya.

2)   Program jaga mutu

Pelayanan dokter keluarga melakukan program jaga

mutu secara mandiri dan / atau bersama - sama dengan

dokter keluarga lainnya, secara teratur ditempat praktiknya.

3)   Partisipasi dalam kegiatan pendidikan

Pelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik 

dalam pendidikan dokter keluarga, dan berusaha untuk 

 berpartisipasi pada pelatihan mahasiswa kedokteran atau

pelatihan dokter.

4)   Penelitian dalam praktik

Pelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik 

dalam penelitian dan berusaha untuk menyelenggarakan

penelitian yang sesuai dengan etika penelitian kedokteran,

demi kepentingan kemajuan pengetahuan kedokteran.

5)   Penulisan ilmiah

Page 26: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 26/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 26

Dokter keluarga pada pelayanan dokter keluarga berpartisipasi secara aktif dan / atau pasif pada jurnal ilmiah

kedokteran.

e.  Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang

kesehatan (standard as community leader )

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi

aktif dalam segala kegiatan peningkatan kesehatan di

sekitarnya dan siap memberikan pendapatnya pada setiap

kondisi kesehatan di daerahnya.

1)   Menjadi anggota perkumpulan sosial 

Dokter keluarga dan petugas kesehatan lainnya yang

 bekerja dalam pelayanan dokter keluarga, menjadi anggota

perkumpulan sosial untuk mempeluas wawasan pergaulan.

2)   Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat 

Bila ada kegiatan - kegiatan kesehatan masyarakat di

sekitar tempat praktiknya, pelayanan dokter keluarga

 bersedia berpartisipasi aktif dalam kegiatan - kegiatan

tersebut.

3)   Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitarnya

Bila ada wabah dan bencana yang mempengaruhi

kesehatan di sekitarnya, pelayanan dokter keluarga

 berpartisipasi aktif dalam penanggulangan khususnya dalam

 bidang kesehatan.

3.  Standar Pengelolaan Praktik (Standards of practice management)

a.  Standar sumber daya manusia ( Standard of human resources)

Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter keluarga,

 juga terdapat petugas kesehatan dan pegawai lainnya yang

sesuai dengan latar belakang pendidikan atau pelatihannya.

1)   Dokter keluarga 

Page 27: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 27/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 27

Dokter keluarga yang bekerja pada pelayanan dokterkeluarga adalah dokter yang bersertifikat dokter keluarga

dan patut menjadi panutan masyarakat dalam hal perilaku

kesehatan.

2)   Perawat 

Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga

telah mengikuti pelatihan pelayanan dengan pendekatan

kedokteran keluarga.

3)   Bidan

Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah

mengikuti pelatihan pelayanan dengan pendekatan

kedokteran keluarga.

4)   Administrator klinik

Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan

dokter keluarga, telah mengikuti pelatihan untuk menunjang

pelayanan pendekatan kedokteran keluarga.

 b.  Standar manajemen keuangan ( Standard of finance

management )

Pelayanan dokter keluarga mengelola keuangannya

dengan manajemen keuangan profesional.

1)   Pencatatan keuangan

Keuangan dalam praktek dokter keluarga tercatat

secara seksama dengan cara yang umum dan bersifat

transparansi.

2)   Jenis sistim pembiayaan praktik

Manajemen keuangan pelayanan dokter keluarga

dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mengikuti , baik 

sistem pembiayaan praupaya maupun sistim pembiayaan

 fee-for service

Page 28: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 28/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 28

c.  Standar manajemen klinik ( Standard management of clinic for  practice)

Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu

tempat pelayanan yang disebut klinik dengan manajemen yang

profesional.

1)   Pembagian kerja

Semua personil mengerti dengan jelas pembagian

kerjanya masing - masing.

2)   Program pelatihan

Untuk personil yang baru mulai bekerja di klinik 

diadakan pelatihan kerja (job training) terlebih dahulu.

3)   Program kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

Seluruh personil yang bekerja di klinik mengikuti

prosedur K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) untuk pusat

pelayanan kesehatan.

4)   Pembahasan administrasi klinik

Pimpinan dan staf klinik secara teratur membahas

pelaksanaan administrasi klinik 

4.  Standar Sarana dan Prasarana ( Standards of Facilities) 

a.  Standar fasilitas praktik (standard of practice facilities)

Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan

kesehatan strata pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas

pelayanan tambahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

sekitarnya.

1)   Fasilitas untuk praktik

Fasilitas pelayanan dokter keluarga sesuai untuk 

kesehatan dan keamanan pasien, pegawai dan dokter yang

 berpraktik.

Page 29: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 29/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 29

2)   Kerahasiaan dan privasi Konsultasi dilaksanakan dengan memperhitungkan

kerahasiaan dan privasi pasien.

3)   Bangunan dan interior

Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga merupakan

 bangunan permanen atau semi permanen serta dirancang

sesuai dengan kebutuhan pelayanan medis strata pertama

 yang aman dan terjangkau oleh berbagai kondisi pasien.

4)   Alat komunikasi 

Klinik memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan

masyarakat sekitarnya.

5)   Papan nama

Tempat pelayanan dokter keluarga memasang papan

nama yang telah diatur oleh organisasi profesi.

 b.  Standar peralatan klinik (standard of practice equipments)

Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan klinik yang

sesuai dengan fasilitas pelayanannya, yaitu pelayanan

kedokteran di strata pertama (tingkat primer).

1)   Peralatan medis

Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan

medis yang minimal harus dipenuhi di ruang praktik untuk 

dapat berpraktik sebagai penyedia layanan strata pertama.

2)   Peralatan penunjang medis

Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan

penunjang medis yang minimal harus dipenuhi di ruang

praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan

strata pertama.

Page 30: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 30/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 30

3)   Peralatan non medisPelayanan dokter keluarga memiliki peralatan non

medis yang minimal harus dipenuhi di ruang praktik untuk 

dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata pertama.

c.  Standar proses - proses penunjang praktik ( Standard of clinical 

supports process)

Pelayanan dokter keluarga memiliki panduan proses -

proses yang menunjang kegiatan pelayanan dokter keluarga.

1)   Pengelolaan rekam medik

Pelayanan dokter keluarga menyiapkan, melaksanakan

dan mengevaluasi rekam medik dengan dasar rekam medik 

 berorientasikan pada masalah (problem oriented medical 

record ).

2)   Pengelolaan rantai dingin

Pelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan

rantai beku (cold chain management) yang berpengaruh

kepada kualitas vaksin atau obat lainnya.

3)   Pengelolaan pencegahan infeksi 

Pelayanan dokter keluarga memperhatikan universal 

 precaution  management  yang mengutamakan pencegahan

infeksi pada pelayanannya.

4)  Pengelolaan limbah 

Pelayanan dokter keluarga memperhatikan sistim

pembuangan air kotor dan limbah, baik limbah medis

maupun limbah nonmedis agar ramah lingkungan dan aman

 bagi masyarakat sekitar klinik. 

5)   Pengelolaan air bersih

Pelayanan dokter keluarga mengkonsumsi air bersih

atau air yang telah diolah sehingga aman digunakan.

Page 31: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 31/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 31

6)   Pengelolaan obat Pelayanan dokter keluarga melaksanakan sistim

pengelolaan obat sesuai prosedur yang berlaku termasuk 

mencegah penggunaan obat yang kadaluwarsa.

(Trisna, et al, 2007).

F.  TUJUAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA  

Tujuan pelayanan dokter keluarga mencakup bidang yang amat

luas sekali. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas

dua macam :

1.  Tujuan Umum

Tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama

dengan tujuan pelayanan kedokteran dan atau pelayanan

kesehatan pada umumnya, yakni terwujudnya keadaan sehat bagi

setiap anggota keluarga.

2.  Tujuan Khusus

a.  Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan

kedokteran yang lebih efektif.

Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya,

pelayanan  dokter keluarga memang lebih efektif. Ini

disebabkan karena dalam menangani suatu masalah

kesehatan, perhatian tidak hanya ditujukan pada keluhan yang

disampaikan saja, tetapi pada pasien sebagai manusia

seutuhnya, dan bahkan sebagai bagian dari anggota keluarga

dengan lingkungannya masing - masing. Dengan

diperhatikannya berbagai faktor yang seperti ini, maka

pengelolaan suatu masalah kesehatan akan dapat dilakukan

secara sempurna dan karena itu penyelesaian suatu masalah

kesehatan akan dapat pula diharapkan lebih memuaskan.

Page 32: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 32/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 32

 b.  Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteranyang lebih efisien.

Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya,

pelayanan dokter keluarga juga lebih efisien. Ini disebabkan

karena pelayanan dokter keluarga lebih mengutamakan

pelayanan pencegahan penyakit serta diselenggarakan secara

menyeluruh, terpadu dan berkesinarnbungan. Dengan

diutamakannya pelayanan pencegahan penyakit, maka berarti

angka jatuh sakit akan menurun, yang apabila dapat

dipertahankan, pada gilirannya akan berperan besar dalam

menurunkan biaya kesehatan. Hal yang sama juga ditemukan

pada pelayanan yang menyeluruh, terpadu dan

 berkesinarnbungan. Karena salah satu keuntungan dari

pelayanan yang seperti ini ialah dapat dihindarkannya tindakan

dan atau pemeriksaan kedokteran yang berulang - ulang, yang

 besar peranannya dalam mencegah penghamburan dana

kesehatan yang jumlahnya telah diketahui selalu bersifat

terbatas.

G. MANFAAT PELAYANAN DOKTER KELUARGA 

Sesungguhnya apabila pelayanan dokter keluarga dapat

diselenggarakan dengan baik, akan banyak manfaat yang

diperoleh. Manfaat yang dimaksud antara lain adalah (Cambridge

 Research Institute, 1976):

a.   Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai

manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang

disampaikan.

 b.   Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit

dan dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan.

Page 33: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 33/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 33

c.   Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akanlebih baik dan terarah, terutama di tengah - tengah

kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.

d.   Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu

sehingga penanganan suatu masalah kesehatan tidak 

menimbulkan berbagai masalah lainnya.

e.  Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan, maka

segala keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan

kesehatan dan ataupun keterangan keadaan sosial dapat

dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang

sedang dihadapi.

f.   Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi

timbulnya penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologis.

g.   Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan

tata cara yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan

karena itu akan meringankan biaya kesehatan.

h.   Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran

canggih yang memberatkan biaya kesehatan.

H. SEJARAH PERKEMBANGAN

Jika ditinjau dari prinsip pokok yang dimiliki, maka pelayanan

dokter keluarga yang memusatkan perhatian pada masalah - masalah

kesehatan keluarga secara keseluruhan, sebenarnya bukanlah

merupakan hal yang baru. Perhatikan misalnya ungkapan Somers and

Somers (1970)  tentang pelayanan kesehatan tempo dulu yang secara

singkat diuraikannya sebagai ”…the traditional symbol of medical 

care the kindly old family doctor with big heart and little bag, part 

healer, part priest, part family counselor.” 

Pada tahap selanjutnya, ketika ilmu dan teknologi kedokteran

 berkembang dengan pesat, setelah Versalius dikenal anatomi, setelah

 Harvey  dikenal fisiologi, setelah  Malpighi  dikenal patologi, setelah

Page 34: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 34/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 34

Virchow dikenal patologi sel, setelah  Pasteur dan Koch  dikenal bakteriologi, setelah Claude Bernard   dikenal endokrinologi, setelah

Wohler dikenal biokimia, setelah Chusing dikenal bedah otak, …

demikian seterusnya yang kemudian makin dipacu oleh rekomendasi

 yang mengharuskan pendidikan kedokteran diselenggarakan di

Lembaga Pendidikan Tinggi, maka bersamaan dengan makin banyak 

dilaksanakannya berbagai penelitian, munculah berbagai spesialisasi

dan sub-spesialisasi dalam ilmu kedokteran. 

Perkembangan spesialisasi dan atau sub-spesialisasi ini berjalan

dengan amat pesat sekali, yang sampai dengan tahun 1988,

sebagaimana yang tercatat dalarn The American Medical Dictionary,

adalah sebanyak 33 macam. Pada saat ini jumlah spesialisasi dan

sub-spe-sialisasi tersebut telah makin meningkat, yakni tidak kurang

dari 57 macam (Somers and Somers, 1970). 

Perkembangan spesialisasi dan atau sub-spesialisasi yang seperti

ini, di samping mendatangkan banyak manfaat yakni makin

meningkatnya mutu pelayanan kesehatan, yang antara lain ditandai

oleh turunnya angka kesakitan, angka cacat dan angka kematian,

ternyata juga mendatangkan banyak masalah. Salah satu dari masalah

 yang dimaksud yang dipandang cukup penting ialah makin

 berkurangnya minat dokter menyelenggarakan pelayanan dokter

umum. 

Sesungguhnyalah, dengan makin berkembangnya spesialisasi

dan sub-spesialisasi tersebut, secara bertahap minat dokter

menyelenggarakan pelayanan dokter umum, makin berkurang. Oleh

komisi Millis (1966) penyebab makin berkurangnya minat dokter

menyelenggarakan pelayanan dokter umum ini, disimpulkan sebagai : 

1.  Karena makin menurunnya harga diri seorang dokter umum

dibandingkan dengan dokter spesialis.

Page 35: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 35/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 35

2. Karena kesempatan memperdalam pengetahuan dan ketrampilansebagai dokter umum dibandingkan dengan dokter spesialis makin

kurang.

3. Karena makin buruknya kondisi kerja dokter umum dibandingkan

dengan dokter spesialis.

Penyebab lain dari makin berkurangnya minat dan sekaligus

 jumlah dokter umum, yang dikemukakan oleh Robert Haggery (1963) 

adalah :

1.  Komisi penerimaan mahasiswa baru terdiri dari para dokter

spesialis, yang lebih mengutamakan calon mahasiswa yang lebih

 berorientasi pada keilmuan.

2.  Tidak adanya bagian dokter keluarga (departemen of familiy

medicine) di fakultas kedokteran.

3.  Terbatasnya fasilitas yang berafiliasi dengan fakultas kedokteran

 yang dapat dipakai untuk menyelenggarakan pendidikan dokter

keluarga.

4.  Makin meningkatnya proporsi mahasiswa yang langsung

mengikuti pendidikan dokter spesialis.

5.  Perhatian terhadap dokter spesialis lebih baik daripada dokter

umum, misalnya pada wajib militer dan asuransi kesehatan.

6.  Status dokter umum di rumah sakit lebih rendah daripada dokter

spesialis, serta jam kerja lebih lama daripada dokter spesialis.

Demikianlah akibat makin berkurangnya jumlah dokter yang

menyelenggarakan pelayanan dokter umum, dan sementara itu jumlah

dokter yang menyelenggarakan pelayanan dokter spesialis makin

 bertambah, menyebabkan timbulnya berbagai masalah lainnya.

Berbagai masalah yang dimaksud, jika diperinci menurut subsistem

kesehatan secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :

1.  Sub-sistem Pelayanan Kesehatan

Page 36: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 36/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 36

Masalah yang paling menonjol yang diketemukan padasub-sistem pelayanan kesehatan ialah pelayanan kesehatan

tersebut menjadi terkotak - kotak  (fragmented health services),

amat tergantung pada berbagai peralatan kedokteran canggih

serta cenderung mengorganisir pelayanan kesehatan yang lebih

majemuk. Keadaan yang seperti ini tentu merugikan masyarakat,

karena masyarakat akan sulit mendapatkan pelayanan kesehatan

 yang menyeluruh (comprehensive health services).

Pasien akhirnya bagaikan berbelanja ke banyak toko.

Berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tanpa tahu kegunaan

dan manfaatnya. Lebih lanjut lagi karena pelayanan yang terkotak 

- kotak ini, maka hubungan dokter-pasien (doctor-patient 

relationship) menjadi renggang. Sering ditemukan perhatian

dokter hanya terhadap belahan yang disampaikan, bukan terhadap

diri penderita secara keseluruhan. 

Sesungguhnyalah sebagaimana dikemukakan oleh Ward

Darley (1954)  “barriers to the concept of continuing

comprehensive care because of pragmentation of patient care

that has resulted from specialization, practice habits that limit 

interest to the episodic care of illness, and efficiency measures

that limit the amount of time a physician gives to the individual 

 patients.” 

2.  Sub-sistem Pembiayaan Kesehatan

Masalah yang paling menonjol yang ditemukan pada

sub-sistem pembiayaan kesehatan ialah biaya kesehatan menjadi

meningkat. Peningkatan biaya kesehatan tersebut bukan saja

karena telah dipergunakannya berbagai peralatan canggih, tetapi

 juga karena pelayanan kesehatan tersebut telah terkotak-kotak.

 Akibatnya pemeriksaan kedokteran yang sama sering dilakukan

 berulang - ulang, yang tentu saja akan memberatkan pasien.

Page 37: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 37/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 37

Lebih daripada itu, untuk para dokter yang tetapmenyelenggarakan pelayanan dokter umum, ditemukan pula

masalah lainnya. Masalah tersebut ialah mutu pelayanan yang

diselenggarakan ternyata jauh dari memuaskan. Penelitian yang

dilakukan oleh University of North Carolina and Rockefeller

 Fondation   yang dilaksanakan pada tahun 1953-1954

membuktikan keadaan ini. Hasil penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa 44% dari dokter umum yang diteliti

menyelenggarakan pelayanan yang di bawah standar.

Penyebabnya adalah karena para dokter umum tersebut tidak 

memiliki pengetahuan dan ketrampilan klinis serta tidak 

mengikuti perkernbangan ilmu dan teknologi kedokteran.

 Adanya keadaan yang seperti ini tentu tidak membahagiakan

semua pihak. Jalan keluar yang diajukan, secara umum dapat

dibedakan atas 4 macam, yakni (Somers and Somer, 1970) :

1.  Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dokter umum

sehingga dapat mengejar berbagai ketinggalan yang dimilikinya.

2.  Menggantikan dokter umum dengan dokter keluarga yang terdidik 

secara khusus.

3.  Melatih semua dokter (termasuk spesialis) dalam filosofi dan

teknik pelayanan kesehatan yang menyeluruh.

4.  Menciptakan keadaan lingkungan yang dapat memacu

terselenggaranya pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan

terpadu.

Jalan keluar yang pertama, di Amerika Serikat dimotori oleh The

 American Academy of General Practice  yang didirikan pada tahun

1947. Organisasi ini aktif menyelenggarakan berbagai program

pendidikan tambahan untuk dokter umum. Lebih daripada itu,

organisasi ini juga serta mengusahakan adanya hubungan praktek 

dokter umum dengan rumah sakit. Hasil yang diperoleh cukup

Page 38: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 38/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 38

menggembirakan karena secara bertahap berbagai ketinggalan yangdimiliki oleh dokter umum dapat diatasi.

Pada tahun 1959, dalam rangka lebih meningkatkan bobot dan

nilai pelayanan kesehatan yang menyeluruh tersebut The American

 Medical Association  menyusun suatu rancangan pendidikan khusus

 yang bersifat lebih formal. Rancangan ini pada tahun 1969 berhasil

disahkan, dan sejak tahun 1969 tersebut, di Amerika Serikat, dokter

keluarga dipandang sebagai salah satu dokter spesialis.

Demikianlah, sesuai dengan latar belakang yang seperti ini dan

 juga berbagai peristiwa khusus yang terjadi di masing - masing negara,

akhirnya gerakan dokter keluarga tersebut mulai bermunculan.

Ringkasan sejarah perkembangan yang dimaksud untuk beberapa

negara, secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :

1.   Inggris

Kehendak untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga

di Inggris telah dimulai sejak tahun 1844, tetapi pada waktu itu

 banyak mendapat tantangan. Barulah kemudian pada tahun 1952,

praktek dokter keluarga ini mendapat pengakuan yakni dengan

 berhasil didirikannya Royal College of General Practise.

2.   Australia

Kehendak untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga

di Australia telah dimulai sejak tahun 1958, yakni dengan

didirikannya The College of General Practice yang pada waktu itu

aktif menyelenggarakan program pendidikan kedokteran

 berkelanjutan berikut ujiannya yang telah dimulai sejak tahun

1960. Kegiatan ini secara resmi diakui pada tahun 1973, yakni

dengan mulai diselenggarakannya Family Medicine Program oleh

pemerintah federal.

3.   Filipina

Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga

di Filipina telah dimulai sejak tahun 1960 tetapi secara

Page 39: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 39/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 39

melembaga baru dikenal sejak tahun 1972, yakni dengandidirikannya The Philipine Academy of Family Physicians.

Organisasi ini aktif menyelenggarakan pendidikan dokter

keluarga, yang lulusan angkatan pertamanya dilantik tahun 1975.

4.   Singapura

Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga

di Singapura telah dimulai sejak tahun 1971, dan sejak tahun 1972

aktif menyelenggarakan program pendidikan. Sayang sekali

sampai saat ini program tersebut belum mendapat pengakuan

resmi dari pemerintah.

5.   Indonesia

Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga

di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1981, yakni dengan

didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga. Pada tahun 1990,

melalui kongresnya yang kedua di Bogor, nama organisasi diubah

menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia. Sekalipun organisasi

ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tetapi pelayanan

dokter keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat

pengakuan, baik dari profesi kedokteran dan ataupun dari

pemerintah.

Untuk lebih meningkatkan program kerja, terutama pada tingkat

internasional, maka didirikanlah organisasi internasional dokter

keluarga pada tahun 1972, yang dikenal dengan nama World 

Organization of National College, Academic and Academic

 Assiciation of General Practitioners / Family Physician (WONCA). 

Indonesia adalah anggota WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter

Keluarga Indonesia.

Page 40: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 40/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 40

I.  RUANG LINGKUP1.  Kegiatan yang Dilaksanakan

Ruang lingkup pertama dari pelayanan dokter keluarga

adalah yang menyangkut kegiatan yang dilaksanakan. Kegiatan

 yang dimaksudkan di sini adalah pelayanan yang diselenggarakan.

Berbeda dengan pelayanan yang diselenggarakan oleh berbagai

spesialisasi kedokteran lainnya, pelayanan yang diselenggarakan

oleh dokter keluarga harus memenuhi satu syarat pokok. Syarat

pokok di sini adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh

(comprehensive medical services). Dokter keluarga yang

menyelenggarakan pelayanan kedokteran yang tidak menyeluruh

 bukanlah dokter keluarga yang baik. Dengan ruang lingkup yang

seperti ini jelaslah untuk dapat menyelenggarakan pelayanan

dokter keluarga yang baik, perlulah dipahami dahulu apa yang

dimaksud dengan pelayanan kedokteran yang menyeluruh

tersebut.

2.  Sasaran Pelayanan

Ruang lingkup kedua dari pelayanan dokter keluarga adalah

 yang menyangkut sasaran, yakni kepada siapa pelayanan dokter

keluarga tersebut ditujukan. Sesuai dengan batasan yang dimiliki,

sasaran yang dimaksudkan di sini adalah keluarga sebagai satu unit.

Menurut UU No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, pengertian

keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri darisuami, isteri atau suami, isteri, dan anak, atau ayah dan anak atau

ibu dan anak.

Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai

nilai strategis dalam pembangunan kesehatan, karena setiap

masalah individu merupakan masalah keluarga dan sebaliknya.

Kesehatan keluarga meliputi kesehatan suami, isteri, anak, dan

anggota keluarga lainnya (UU No.23 tahun 1992).

Page 41: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 41/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 41

Kasus kesehatan dari setiap individu perlu pendekatansecara holistik (menyeluruh). Selain individu sebagai obyek kasus,

 juga individu sebagai seorang manusia yang terkait dengan aspek 

fisik (biologis), psikologis, sosial, dan kultural serta lingkungan.

Masalah kesehatan individu merupakan suatu komponen dari

sistem pemeliharaan kesehatan dari individu yang bersangkutan,

individu sebagai bagian dari keluarga, dan sebagai bagian dari

masyarakat yang meliputi aspek biomedis, psikologis, aspek 

pengetahuan, sikap dan perilaku, aspek sosial dan lingkungan

(Dinkes Propinsi Jawa Tengah, 2004).

Saparinah Sadli (1982) menggambarkan hubungan individu

dengan lingkungan sosial yang saling mempengaruhi sebagai

 berikut :

Setiap individu sejak lahir berada di dalam suatu kelompok,

terutama kelompok keluarga. Kelompok ini akan membuka

kemungkinan untuk dipengaruhi atau mempengaruhi anggota -

anggota kelompok lain. Oleh karena pada setiap kelompok 

senantiasa berlaku aturan - aturan dan norma - norma sosial

tertentu, maka perilaku setiap individu anggota kelompok 

 berlangsung di dalam suatu jaringan normatif. Demikian pula

perilaku individu tersebut terhadap masalah - masalah kesehatan.

(Notoatmodjo, 2003). Adapun kita ketahui ada sembilan fungsi

keluarga, yaitu :

Individu

Lin kun an Keluar a

Lin kun an Terbatas

Lin kun an Umum

Page 42: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 42/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 42

a.  Fungsi holistik Fungsi holistik adalah fungsi keluarga yang meliputi

fungsi biologis, fungsi psikologi, dan fungsi sosial – ekonomi.

Fungsi biologis menunjukkan apakah di dalam keluarga

tersebut terdapat gejala – gejala penyakit yang menurun

(herediter), penyakit menular, maupun penyakit kronis.

Fungsi psikologis menunjukkan bagaimana hubungan antara

anggota keluarga, apakah keluarga tersebut dapat

memecahkan masalah bersama. Fungsi sosio-ekonomi

menunjukkan bagaimana kondisi ekonomi keluarga, dan

peran aktif keluarga dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

 b.  Fungsi fisiologis 

Fungsi fisiologis keluarga diukur dengan  APGAR score.

 APGAR score adalah skor yang digunakan untuk menilai

fungsi keluarga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota

keluarga terhadap hubungannya dengan anggota keluarga

 yang lain. APGAR score meliputi :

1)   Adaptation : kemampuan anggota keluarga tersebut

 beradapatasi dengan anggota keluarga yang lain, serta

penerimaan, dukungan dan saran dari anggota keluarga

 yang lain.

2)  Partnership : menggambarkan komunikasi, saling

membagi, saling mengisi antara anggota keluarga dalam

segala masalah yang dialami oleh keluarga tersebut.

3)  Growth : menggambarkan dukungan keluarga terhadap

hal – hal baru yang dilakukan anggota keluarga tersebut.

4)  Affection : menggambarkan hubungan kasih sayang dan

interaksi antar anggota keluarga.

5)   Resolve : menggambarkan kepuasan anggota keluarga

tentang kebersamaan dan waktu yang dihabiskan bersama

anggota keluarga yang lain.

Page 43: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 43/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 43

Skor untuk masing – masing kategori adalah :0 = jarang / tidak sama sekali

1 = kadang – kadang

2 = sering / selalu

Terdapat tiga kategori penilaian, yaitu nilai rata – rata ≤ 5

kurang, 6 – 7 cukup, dan 8 – 10 adalah baik.

c.  Fungsi patologis

Fungsi patologis keluarga dinilai dengan menggunakan

 SCREEM score dengan rincian sebagai berikut :

1)   Social  (melihat bagaimana interaksi dengan tetangga

sekitar)

2)  Culture (melihat bagaimana kepuasan keluarga terhadap

 budaya, tata krama, dan perhatian terhadap sopan santun) 

3)  Religious (melihat ketaatan anggota keluarga dalam

menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya) 

4)  Economic (melihat status ekonomi anggota keluarga) 

5)   Educational (melihat tingkat pendidikan anggota keluarga) 

6)  Medical  (melihat apakah anggota keluarga ini mampu

mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai). 

d.  Fungsi hubungan antarmanusia

Menunjukkan baik atau tidaknya hubungan atau interaksi

antar anggota keluarga (Interaksi dua arah baik digambarkan

dengan garis penuh, tidak baik digambarkan dengan garis

putus – putus).

e.  Fungsi keturunan (genogram)

Fungsi keturunan (genetik) dinilai dari genogram

keluarga. Menunjukkan adanya penyakit keturunan ataukah

penyakit menular dalam keluarga. Apabila keduanya tidak 

ditemukan, berarti dalam keadaan baik.

f.  Fungsi perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan)

Page 44: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 44/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 44

Fungsi perilaku meliputi pengetahuan tentang kesehatan,sikap sadar akan pentingnya kesehatan, dan tindakan yang

mencerminkan pola hidup sehat.

g.  Fungsi nonperilaku (Lingkungan, pelayanan

kesehatan, keturunan)

Fungsi nonperilaku meliputi lingkungan dan pelayanan

kesehatan. Pelayanan kesehatan meliputi :

1)  Kepedulian memeriksakan diri ke tempat pelayanan

kesehatan

2)  Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

3)  Jarak dengan Puskesmas / Rumah Sakit

h.  Fungsi indoor 

Fungsi indoor ini menunjukkan gambaran lingkungan

dalam rumah apakah telah memenuhi syarat – syarat

kesehatan. Penilaian meliputi lantai, dinding , ventilasi,

pencahayaan, sirkulasi udara, sumber air bersih, jarak jamban

dengan rumah, serta pengelolaan sampah dan limbah.

i.  Fungsi outdoor 

Menunjukkan gambaran lingkungan luar rumah apakah

telah memenuhi syarat – syarat kesehatan, misalnya jarak 

rumah dengan jalan raya, tingkat kebisingan, serta jarak 

rumah dengan sungai dan tempat pembuangan sampah

umum. 

Pelayanan dokter keluarga yang tidak memperhatikan

kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga sebagai satu kesatuan,

tidak memperhatikan pengaruh masalah kesehatan yang dihadapi

terhadap keluarga, dan ataupun tidak memperhatikan pengaruh

keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap

anggota keluarga, bukanlah pelayanan dokter keluarga yang baik.

Page 45: Buku Kedokteran Keluarga Nopw

5/17/2018 Buku Kedokteran Keluarga Nopw - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/buku-kedokteran-keluarga-nopw 45/45

Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Page 45

Kedua ruang lingkup ini saling terkait, yang secara sederhanadapat dibedakan dalam bagan sebagai berikut :

Gambar 1.

Bagan Ruang Lingkup Pelayanan Dokter Keluarga

RUANG LINGKUP

PELAYANAN DOKTER KELUARGA

KEGIATAN

PELAYANAN

KEDOKTERAN

MENYELURUH

SASARAN

KELUARGA

SEBAGAI

SATU UNIT