Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

download Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

of 105

Transcript of Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    1/105

    OTITIS MEDIA PURULENTA

    KONSEP DASAR 

    Otitis media adalah peradangan sebagian / seluruh mukosa telinga tengah, tuba

    eustachius, antrium mastoid dan sel-sel mastoid.

    Gangguan telinga yang paling sering adalah infeksi eksterna dan media. Sering

    terjadi pada anak-anak dan juga pada orang dewasa.

    PENDAHULUAN

    Kasus ini dapat mengenai siapa saja baik anak-anak maupun dewasa dan kasusnya

    selalu ada, maka seorang perawat dalam memenuhi kebutuhan dasar mnusia

    kasusini perlu mengetahui terlebih dahulu tentang Otitis edia !urulenta.

    Klien datang biasanya sudah dalam pengobatan yang lama dan berulang-ulang

    dan sekret tidak cepat kering / selalu kambuh lagi.

    "al ini disebabkan beberapa keadaan yaitu #

    $. %danya perforasi membran timpani yang permanen sehingga telinga

    tengah b/d dunia luar 

    &. 'erdapat sumber infeksi di laring, nasofring, hidung dan sinus para nasal

    (. Sudah termasuk jaringan patologik yang irrew)ersibel dalam rongga

    mastoid

    *. !ersonal hygine dan gi+i yang kurang

    PENGERTIAN

    nfeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan keluarnyasekret yang purulen/ supuratif secara terus menerus / hilang timbul. Sekret yang

    keluar tersebut bisa encer / kental, bening atau bahkan seperti nanah. "idayat S.

    $0

    PENYEBAB

    Streptococcus, Stapilococcus, 1iplococcus dan "emopilus influens

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    2/105

    Supuratif 

    OMA

    Lebih 2 bulan

    Non Supuratif 

    (Otitis Media Serosa)

     Serosa Akut

     ( Glue Ear)

    OTITIS MEDIA

    MANIFESTASI KLINIS

    • Keluar cairan dari liang telinga dan tidak sedap

    • !enurunan pendengaran

    •  2yeri ringan atau berat hilang timbul

    • 'initus dan )ertigo

    PATOFISIOLOGI

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    3/105

    OM !

    Mali"na#

    MetaplastikDe"eratif 

     Tdpt perforasi pd $ar"inal

    Granulasi di lian" telin"a luar %" berasal dr dl$ telin"a ten"ah

    polip

     Terlihat kolesteato$ telin"a ten"ah (epiti$

    Sekret berbentuk nanah & berbau khas (aro

    enurunan enden"aran

    Gan"" 'o$unikasi

    Otorhoe pd MAE (kental &

    e$asGan"" asa N%a$an

    esti erluasan I

    erubahan ersepsi Sensori

    esiko idera

    Gan""

    Otitis edia Supuratif Kronis

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    4/105

    PENGKAJIAN KEPERAWATAN

    $. %namnesa

    Keluhan 3tama # pendengaran terasa pekak 

    Suara berdenging tinitus0

    4asa pusing )ertigo0 1ijabarkan dalam

    !54S'

    Otalgia

    Otorhoe

    &. 'es %uditorik 

    • 3ji pendengaran dengan gesekan rambutnya sendiri / detik jam dengan

     jarak 6 7 $8cm

    • 'es bisik, 9eber, Scwabah ini merupakan pemeriksaan untuk mengetahui

    sensiti)itas dan perbedaan kata-kata

    • 'ujuan 'es %uditorik #

    enentukan apakah seseorang tidak mendengar 

    3ntuk mengetahui tingkat kehilangan pendengaran

    'ingkat kemampuan menangkap pembicaraan

    engetahui sumber penyebab gangguan konduksi / 2eurologi0

    !endengaran dapat diindentifikasi pada saat nol desibel naik. :unyi pada

    titik nol terdengar pada orang dengan pendengaran normal. Sampai ke &8

    db dianggap dalam tingkat normal.

    (. 'indakan ;ang pernah dilakukan

    • Konser)atif dengan medikametosa hanyalah sementara

    • !embedahan bila sudah terkena mastoid maka dilakukan mastoidektomi

    dengan / tanpa timpanoplasti rekontruksi

    • :ila terjadi abses subperiosteal retrourikuler sebaiknya dilakukan insisi

    sebelum mastoidektomi

    PENATALAKSANAAN

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    5/105

    • 'ujuan pembedahan untuk membuang semua jaringan patologik dan

    mencegah terjadi komplikasi intrakranial, fungsi pendengaran

     belum diperbaiki

    • Kerugian operasi ini klien selama hidup tidak boleh berenang. udah

    terjadi infeksi dan pendengaran berkurang sama sekali sehingga menghambat

     pendidikan dan karir 

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    6/105

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    7/105

    - Aalidasi pemahaman klien

    4/ 1apat lebih memantapkan dalam kejelasan informsi yang diberikan

    4/ Klien tidak merasa kebingungan

    !erubahan persepsi sensori b/d obtruksi liang telinga, sekunder kerusakan

    konduksi atau kerusakan syaraf pendengaran

    'ujuan # persepsi sensori membaik 

    Kriteria # klien mengiyakan adanya rangsangan suara, test auditorik B0,

     peningkatan persepsi pendengaran tingkat fungsional B0

    nter)ensi

    $. %njurkan penggunaan alat bantu pendengaran

    4/ dapat membantu meningkatkan persepsi sensori pendengaran

    &. ntruksikan untuk menggunakan teknik-teknik yg aman shg dpt

    mencegah tjdnya ketulian lebih jauh

    4/ bila penyebab ketulian tdk progresif maka pendengaran yg tersisa sensitif 

    thd trauma dan infeksi

    (. Obser)asi tanda-tanda awal kehilangan pendengaran yg lanjut

    4/ untuk megetahui masalah pendengaran yg rusak 

    *. nstruksikan untuk menepati dosis obat yg diberikan

    4/ ketepatan dosis mrpk faktor keberhasilan terapi

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    8/105

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OTITIS MEDIA

    KRONIK 

    PENDAHULUAN

    Gangguan telinga berikut antrum mastoid dan sel-sel mastoid mempunyai insiden

    yang cukup bermakna pada anak dan juga orang dewasa bisa terkena. Supardi

    19980

    KONSEP DASAR 

    Gelombang udara diterima dn difokuskan oleh daun telinga lalu masuk ke

    dalam %= diteruskan sampai membran timpani

    embran tympani bersama rantai osikule dengan aksi hidrolik dan pengungkit

    memperbesar energi bunyi mjd &6 7 (8 kali C& kali0  dihantarkan ke

    telinga dalam

    !enguatan tsb digunakan untuk menggerakkan medium cair perilenf D

    endolinf0 lalu diteruskan ke organ corti di dalam choclea.

    1imana getaran diubah dari gel suara 7 mekanik 7 konduksi sitem syaraf 2

    A D akhirnya sampai ke otak 

    Kelainan penghantaran suara sampai osikule disebut tuli konduksi

    Kelainan di stapes 7 perilenf D endoleinf 7 2 A disebut tuli persepsi

    PENGERTIAN

    Suatu inflamasi yang merupakan komplikasi dari otitis media kronis yang

    menjalar ke struktur disekitar pada jalan pneumatisasi mastoid.

    PENYEBAB

    Sterptococcus

    Stapilococcus

    1iplococcus !neumonie

    "emopilus nfluens

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    9/105

    MANIFESTASI KLINIS

    E Keluar cairan pada telinga F @ mgg

    E 'erasa sakit kepala nyeri D terasa penuh dibelakang telinga0

    E !anas, anoreia, dan perasaan mengantuk  

    E 2ausea dan )omiting

    E !endengaran menurun

    E 2yeri tekan B0 pada pariental dan oksipital

    E 'anda-tanda toksisitas

    E alaise, summolen

    E 1aun telinga terdorong ke depan lateral bawah

    E 'erdapat inflitrat / abses retroaurikel

    KOMPLIKASI

    • Komplikasi meningeal abses ekstradural, meningitis0

    • Komplikasi 2onmeningeal abses otak, labirinitis0

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    10/105

    MASTOIDITIS

    'erusakan Sel Mastoid

    *at 'inin

    Gan"" asa N%a$an

    Interkulin &

    Gan""uan ter

    Gan"" ersepsi Sensori

    erubahan ola Interaksi+'o$unikasi

    Gan"" olaesiko erluasan Infeksi

     Tindakan + rosedur Operasi

    An-ietas

    .ear

    De/0it 'no1led"e

    PATOFIOLOGIS

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    11/105

    PRONOGSIS

    • !erawatan dini dapat membantu proses penyembuhan primer.

    • :ila terjadi komplikasi kemeningeal , infeksi berat akan meninggal.

    • 'uli perseptif prognosenya kurang baik.

    PENATALAKSANAAN

    E Konser)atif D edikamentosa

    E astoidektomi radikal / dg 4adikal 4ekonstruksi

    E

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    12/105

    Gangguan rasa nyaman nyeri0 b/d +at-+at kinin D en+im proteolitik dd

    skala nyeri sedang

    Gangguan termoregulasi b/d peningkatan interlekuin D pyrogen dd suhu F

    (,6 c, merasa panas badan

    4esiko perluasan infeksi b/d %

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    13/105

    5. "indari distraksi yang dapat menghambat konsentrasi klien kelelahan0

    4/ merusak konsentrasi klien

    6. Kaji kemampuan utk menerima pesan scr )erbal

    4/ menentukan tindakan selanjutnya

    7. Gunakan faktor-faktor yg meningkatkan pendengaran dan pemahaman spt #

    $. bicara dg jelas menghadap klien

    &. ulangi jika klien tdk memahami

    (. gunakan bahasa isyarat bila memungkinkan

    *. )alidasi dg mengajukan pertanyaan yg memerlukan jawaban ya / tidak 

    4/ memungkinkan komunikasi dua arah antara perawat dg klien shg

    memungkinkan pesan dapat diteriama dg baik 

    1eficit knowledge b/d kurangnya informasi prosedur tindakan paska

     pembedahan dd sering bertanya ttg perawatan selanjutnya dan hasil

     pembedahan

    'ujuan # klien bertambah pengetahuan tentang prosedur pasca operasi

    Kriteria # dapat menjelaskan kembali cara marawat dirumah., merangkan

    kembali hal-hal yg dilarang, klien akan mematuhi semua anjuran

    nter)ensi

    6. ?elaskan bahwa telinga yg dioperasi tdk boleh kena air dan tdk  

     boleh berenang selama hidupnya

    4/ dapat merusak rekontruksi dan infeksi

    @. ?elaskan dosis obat yg harus diberikan secara rinci

    4/ ketepatan dosis, pemberian , waktu mempercepat penyembuhan

    . ?elaskan bila terjadi sesuatu yg tidak enak ditelinga spt nyeri, panas, rasa penuh, grebeb-grebeb segera di kontrolkan

    4/ resiko / aktual tjd gangguan

    H. %njurkan bila dalam merawat telinga selalu cuci tangan sebelum

    dan sesudahnya

    4/ mencegah untuk tdk tjd infeksi

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    14/105

    ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN LABIRINITIS

    ANATOMI

    >abirin membentuk suatu rongga yang didalamnya berisi endolimfe yang

    diluarnya terdapat perilimfe. =ndolimfe lebih kaya kalium daripada natrium.

    !erilimfe lebih kaya natrium daripad kalium. !osisi labirin dibagian superior 

    menyentuh pada )estibularis sedangkan dibagian inferior menyentuh pada

    koklearis.

    FISIOLOGI

    Iungsinya meneruskan impuls listrik yang membawa informasi dari telinga

    tengah menuju syaraf pendengaran, maka dari itu gangguan pada labirin tersebut

    merupakan gangguan perseptif yang dapat mengakibatkan ketulian permanen.

    PENGERTIAN

    >abirinitis adalah suatu radang atau inflamasi yang disebabkan oleh karena infeksi

    akibat penjalaran dari otitis media kronis. 'erutama otitis media yang

    menimbulkan tanda adanya kolestatum. 1ilihat dari posisi anatomis, peradangan

    mancapai pada )estibularis maka gejala yang harus muncul gangguan

    keseimbangan, )ertigo dan tinitus, sedangkan iritasi yang terjadi pada labirin

    interior lebih menonjol pada ketulian daripada gejala lain. 2yeri pada telinga

    dalam sering muncul juga tetapi dalam keadaan kronis jarang ditemukan panas

     badan juga bukan merupakan tanda pasti tetapi cukup membantu adanya tanda

    infeksi pada labirin.

    ETIOLOGI

    Karen labirinitis merupakn hasil dari OK dan OK berasal dari O% maka

    kita dapat mengklutur jaringan untuk mengetahui mikroorganisme apa yang

    meninfeksi. :iasanya mikroorganisme Stapillococcus.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    15/105

    DIAGNOSA KEPERAWATAN

    ♣ Gangguan rasa nyaman nyeri 0 b/d +at kinin meningkat

    ♣ 4esiko injuri b/d )estibularis defect

    ♣ Gangguan komunikasi b/d kokhlear defect

    ♣ 4esiko perluasan infeksi b/d 'h menurun

    ♣ Gangguan interaksi sosial

    ♣ 'hermogulasi b/d prostaglandin meningkat

    INTERENSI

    ♣ 1ilakukan distraksi, relaksasi, medikasi

    ♣ >ebih banyak diatasa tempat tidur 

    ♣ Gerakan bahasa isyarat

    ♣ !enggunaan imunomodulasi dapat dilihat cara tidur, pemberian antioksidan,

    suasana lingk  jus apokat, tomat0

    ♣ endatangkan orang lain

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    16/105

    KARSINOMA LARING

    %. !engertian

    Secara anatomi tumor laring dibagi atas tiga bagian yaitu supra glotik, tumor 

     pada plika )entrikularis, aritenoid, epiglotis dan sinus piriformis Glotis #

    tumor pada korda )okalis , Subglotis # tumor dibawah korda )okalis0.

    :. !atofisiologi

    Karsinoma laring banyak dijumpai pada usia lanjut diatas *8 tahun.

    Kebanyakan pada orang laki-laki."al ini mungkin berkaitan dengankebiasaan merokok, bekerja dengan debu serbuk kayu, kimia toksik atau

    serbuk, logam berat. :agaimana terjadinya belum diketahui secara pasti oleh

     para ahli.Kanker kepala dan leher menyebabkan 6,6J dari semua penyakit

    keganasan.'erutama neoplasma laringeal 6J adalah karsinoma sel

    skuamosa.:ila kanker terbatas pada pita suara intrinsik0 menyebar dengan

    lambat.!ita suara miskin akan pembuluh limfe sehingga tidak terjadi

    metastase kearah kelenjar limfe.:ila kanker melibatkan epiglotis ekstrinsik0

    metastase lebih umum terjadi.'umor supraglotis dan subglotis harus cukup

     besar, sebelum mengenai pita suara sehingga mengakibatkan suara

    serak.'umor pita suara yang sejati terjadi lebih dini biasanya pada waktu pita

    suara masih dapat digerakan.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    17/105

    napas.:ila sudah dijumpai pembesaran kelenjar berarti tumor sudah masuk 

    dalam stadium lanjut.:ahkan kadang-kadang tumornya dapat teraba,

    menyebabkan pembengkakan laring.

    :ila tumor laring mengadakan perluasan ke arah faring akan timbul gejala

    disfagia, rasa sakit bila menelan dan penjalaran rasa sakit kearah

    telinga.%pabila dijumpai kasus dengan jelas diatas, khususnya dengan

    keluhan suara parau lebih dari dua minggu yang dengan pengobatan tidak 

    sembuh, diderita orang dewasa atau tua, sebaiknya penderita segera dirujuk.

    1. Stadium

    'ergantung keadaan tumor '0, pembesaran kelenjar regional 2 0, dan

    metastasis jauh 0.

    Stadium # # '$ 2o o

    # '& 2o o

    # '( 2o o, '& 2$ o, '( 2$ o

    A # '* 2o o, semua ' 2& $, semua ' semua 2 dan .

    =. 1iagnostic studies

    !emeriksaan laring dengan kaca laring atau laringoskopi langsung dapat

    menunjukkan tumor dengan jelas.'empat yang sering timbul tumor dapat

    dilihat pada gambar.Sinar dada,scan tulang, untuk mengidentifikasi

    kemungkinan metastase. 1arah lengkap, dapat menyatakan anemi yang

    merupakan masalah umum. >aringografi dapat dilakukan dengan kontras

    untuk pemeriksaan pembuluh darah dan pembuluh limfe., Kemudian laring

    diperiksa dengan anestesi umum dan dilakukan biopsi pada tumor.Gigi yang berlubang, sebaiknya dicabut pada saat yang sama.

    I. edical anagament

    !ada kasus karsinoma laring dapat dilakukan pengobatan dengan radiasi dan

     pengangkatan laring >aringektomi0.!engobatan dipilih berdasar 

    stadiumnya.4adiasi diberikan pada stadium $ dan *.%lasannya mempunyai

    keuntungan dapat mempertahankan suara yang normal, tetapi jarang dapat

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    18/105

    menyembuhkan tumor yang sudah lanjut,lebih-lebih jika sudah terdapat

     pembesaran kelenjar leher.Oleh karena itu radioterapi sebaiknya

    dipergunakan untuk penderita dengan lesi yang kecil saja tanpa pembesaran

    kelenjar leher.Kasus yang ideal adalah pada tumor yang terbatas pada satu

     pita suara, dan masih mudah digerakkan. Sembilan dari sepuluh penderita

    dengan keadaan yang demikian dapat sembuh sempurna dengan radioterapi

    serta dapat dipertahankannya suara yang normal.Iiksasi pita suara

    menunjukkan penyebaran sudah mencapai lapisan otot. ?ika tumor belum

    menyebar kedaerah supraglotik atau subglotik, lesi ini masih dapat diobati

    dengan radioterapi, tetapi dengan prognosis yang lebih buruk.

    !enderita dengan tumor laring yang besar disertai dengan pembesaran

    kelenjar limfe leher, pengobatan terbaik adalah laringektomi total dan diseksi

    radikal kelenjar leher.1alam hal ini masuk stadium & dan (. ni dilakukan

     pada jenis tumor supra dan subglotik.!ada penderita ini kemungkinan sembuh

    tidak begitu besar, hanya satu diantara tiga penderita akan sembuh

    sempurna.>aringektomi diklasifikasikan kedalam #

    $. >aringektomi parsial. 'umor yang terbatas pada pengangkatan hanya

    satu pita suara dan trakeotomi sementara yang di lakukan untuk 

    mempertahankan jalan napas. Setelah sembuh dari pembedahan suara

     pasien akan parau.

    &. "emilaringektomi atau )ertikal. :ila ada kemungkinan kanker termasuk 

     pita suara satu benar dan satu salah.:agian ini diangkat sepanjang

    kartilago aritenoid dan setengah kartilago tiroid.'rakeostomi sementara

    dilakukan dan suara pasien akan parau setelah pembedahan.

    (. >aringektomi supraglotis atau horisontal. :ila tumor berada padaepiglotis atau pita suara yang salah, dilakukan diseksi leher radikal dan

    trakeotomi. Suara pasien masih utuh atau tetap normal.Karena epiglotis

    diangkat maka resiko aspirasi akibat makanan peroral meningkat.

    *. >aringektomi total. Kanker tahap lanjut yang melibatkan sebagian besar 

    laring, memerlukan pengangkatan laring, tulang hihoid, kartilago

    krikoid,&-( cincin trakea, dan otot penghubung ke laring.engakibatkan

    kehilangan suara dan sebuah lubang stoma 0 trakeostomi yang

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    19/105

     permanen. 1alam hal ini tidak ada bahaya aspirasi makanan peroral,

    dikarenakan trakea tidak lagi berhubungan dengan saluran udara 7 

     pencernaan.Suatu sayatan radikal telah dilakukan dileher pada jenis

    laringektomi ini."al ini meliputi pengangkatan pembuluh limfatik,

    kelenjar limfe di leher, otot sternokleidomastoideus, )ena jugularis

    interna, saraf spinal asesorius, kelenjar salifa submandibular dan

    sebagian kecil kelenjar parotis Sawyer, $80.Operasi ini akan membuat

     penderita tidak dapat bersuara atau berbicara. 'etapi kasus yang

    dermikian dapat diatasi dengan mengajarkan pada mereka berbicara

    menggunakan esofagus =sofageal speech0, meskipun kualitasnya tidak 

    sebaik bila penderita berbicara dengan menggunakan organ laring.3ntuk 

    latihan berbicara dengan esofagus perlu bantuan seorang binawicara.

    G. 1asar data pengkajian keperawatan

    1ata pre dan posoperasi tergantung pada tipe kusus atau lokasi proses kanker 

    dan koplikasi yang ada.

    INTEGRITAS EGO

    Gejala # !erasaan takut akan kehilangan suara,mati, terjadi atau berulangnya

    kanker. Kuatir bila pembedahan mempengaruhi hubungan keluarga,

    kemampuan kerja dan keuangan.

    'anda # %nsietas, depresi, marah dan menolak operasi.

    MAKANAN ATAU CAIRAN

    Gejala #Kesulitan menelan.

    'anda # Kesulitan menelan, mudah tersedak, sakit menelan, sakit tenggorok yang menetap.:engkak, luka. nflamasi atau drainase oral, kebersihan gigi

     buruk. !embengkakan lidah dan gangguan gag reflek.

    HIGIENE

    'anda # kemunduran kebersihan gigi. Kebutuhan bantuan perawatan dasar.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    20/105

    NEUROSENSORI

    Gejala # 1iplopia penglihatan ganda0, ketulian.

    'anda # "emiparesis wajah keterlibatan parotid dan submandibular0. !arau

    menetap atau kehilangan suara gejala dominan dan dini kanker laring

    intrinsik0. Kesulitan menelan. Kerusakan membran mukosa.

    NYERI ATAU KENYAMANAN

    Gejala # Sakit tenggorok kronis, benjolan pada tenggorok. !enyebaran nyeri ke

    telinga, nyeri wajah tahap akhir, kemungkinan metastase0. 2yeri atau rasa

    terbakar dengan pembengkakan kususnya dengan cairan panas0, nyeri lokal

     pada orofaring. !ascaoperasi # Sakit tenggorok atau mulut nyeri biasanya

    tidak dilaporkan kecuali nyeri yang berat menyertai pembedahan kepala dan

    leher, dibandingkan dengan nyeri sebelum pembedahan0.

    'anda # !erilaku berhati-hati, gelisah, nyeri wajah dan gangguan tonus otot.

    PERNAPASAN

    Gejala # 4iwayat merokok atau mengunyah tembakau. :ekerja dengan debu

    serbuk kayu, kimia toksik atau serbuk, dan logam berat. 4iwayat penyakit

     paru kronik. :atuk dengan atau tanpa sputum. 1rainase darah pada nasal.

    'anda # Sputum dengan darah, hemoptisis, dispnoe lanjut 0, dan stridor.

    KEAMANAN

    Gejala # 'erpajan sinar matahari berlebihan selama periode bertahun-tahun

    atau radiasi.!erubahan penglihatan atau pendengaran.

    'anda # assa atau pembesaran nodul.

    INTERAKSI SOSIAL

    Gejala # masalah tentang kemampuan berkomunikasi, dan bergabung dalam

    interaksi sosial.

    'anda # !arau menetap,perubahan tinggi suara, bicara kacau, enggan untuk 

     bicara,dan menolak orang lain untuk memberikan perawatan atau terlibat

    dalam rehabilitasi.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    21/105

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    22/105

    ". !rioritas keperawatan pre dan post operasi

    !4=O!=4%S

    1. A!"#$%&" '$()*'*!+&! ,$!+&! -*(&!+ $!+$%&)*&! %$!%&!+ (& ,&!

    &"/&0$(&"# ,&! %&-*% &-&! -$/&/&%&!.

    B&%&"&! K&(&-%$(#"%#-  # engungkapkan keluhan khusus, merasa tidak 

    mampu, meminta informasi, mengungkapkan kurang mengerti dan gelisah,

    menolak operasi.

    G0& #

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    23/105

    akan dipasang 2G'. !emberian makan per sonde diperlukan sampai

     beberapa minggu setelah pulang hingga insisi luka sembuh dan

    mampu untuk menelan jika operasi secara radikal di leher 

    dilaksanakan0.%lat bantu jalan napas buatan seperti trakeostomi

    atau selang laringektomi0 mungkin akan terpasang hingga

     pembengkakan dapat diatasi.anset trakeostomi atau selang ' akan

    terpasang di jalan napas buatan, untuk pemberian oksigen yang telah

    dilembabkan atau memberikan udara dengan tekanan tertentu.

    R&"#0!& pengetahuan tentang apa yang diharapkan dari inter)ensi

     bedah membantu menurunkan kecemasan dan memungkinkan

     pasien untuk memikirkan tujuan yang realistik.

    *. ?ika akan dilakukan laringektomi hori+ontal atau supraglotik 

    laringektomi, ajarkan pasien dan latih cara-cara menelan sebagai

     berikut#

    Ketika makan duduk dan tegak lurus ke depan dengan kepala fleksi,

    letakan porsi kecil makanan di bagian belakang dekat tenggorok,

    tarik napas panjang dan tahan ini akan mendorong pita suara

     bersamaan dengan menutupnya jalan masuk ke trakea0, menelan

    dengan menggunakan gerakan menelan,batukan dan menelan

    kembali untuk memastikan tidak ada makanan yang tertinggal di

    tenggorok. R&"#0!&  karena epiglotis sudah diangkat pada jenis

    laringektomi seperti ini, aspirasi karena makanan per oral merupakan

    komplikasi yang paling sering terjadi. :elajar bagaimana beradaptasi

    dengan perubahan fisiologik dapat menjadikan frustrasi dan

    menyebabkan ansietas.:erlatih secara terus 7 menerus dapatmembantu mempermudah belajar dan beradaptasi terhadap

     perubahan tersebut

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    24/105

    &. M$!0&- 0$(&"# '$()*'*!+&! ,$!+&! -*(&!+ $!+$%&)*&! %$!%&!+

    (0"$,*( ($ ,&! &"-&0$(&"# -$/$&"&! -$%&-*%&! &-&! -$/&/&%&!

    ,&! &!/&&! -$&%#&!.

    K&(&-%$(#"%#- ,&%&  #  kurang kerjasama dan menolak untuk 

    dioperasi,menanyakan informasi tentang persiapan pre dan prosedur 

     posoperasi.

    G0& # Klien akan bersedia dioperasi.

    K(#%$(#& )&"# # engungkapkan perasaan dan pikirannya secara terbuka,

    mengatakan mengerti pre dan posoperasi, mengatakan berkurangnya

    kecemasan, klien dioperasi.

    R$!/&!& %#!,&-&! #

    $. Kaji faktor-faktor yang menyebabkan klien menolak untuk dioperasi.

    &. %njurkan keluarga untuk memberikan suport seperti dukungan spiritual.

    (. 1irencanakan tindakan sesuai diagnosa keperawatan no.$.

    !OS' O!=4%S

    $. empertahankan jalan napas tetap terbuka, )entilasi adekuat.

    &. embantu pasien dalam mengembangkan metode komunikasi alternatif.

    (. emperbaiki atau mempertahankan integritas kulit.

    *. embuat atau mempertahankan nutrisi adekuat.

    6. emberikan dukungan emosi untuk penerimaan gambaran diri yang

    terganggu.

    @. emberikan informasi tentang proses penyakit atau prognosis dan

     pengobatan.

    TUJUAN PEMULANGAN

    $. Aentilasi atau oksigenasi adekuat untuk kebutuhan indi)idu.&. Komunikasi dengan efektif.

    (. Komplikasi tercegah atau minimal.

    *. emulai untuk mengatasi gambaran diri.

    6. !roses penyakit atau prognosis dan program terapi dapat dipahami.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    25/105

    DIAGNOSA KEPERAWATAN

    . :ersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan pengangkatan

    sebagian atau seluruh glotis, gangguan kemampuan untuk bernapas,

     batuk dan menelan, serta sekresi banyak dan kental.

    B&%&"&! -&(&-%$(#"%#-  # sulit bernapas, perubahan pada frekwensi atau

    kedalaman pernapasan,penggunaan otot aksesori pernapasan, bunyi

    napas tidak normal,sianosis.

    G0& # Klien akan mempertahankan jalan napas tetap terbuka.

    K(#%$(#& )&"# # bunyi napas bersih dan jelas, tidak sesak, tidak 

    sianosis,frekwensi napas normal.

    R$!/&!& %#!,&-&! #

    M&!,#(#

    $. %wasi frekwensi atau kedalaman pernapasan.%uskultasi bunyi

    napas. Selidiki kegelisahan, dispnea, dan sianosis. 4asional

     perubahan pada pernapasan, adanya ronki,mengi,diduga adanya

    retensi sekret.

    &. 'inggikan kepala (8-*6 derajat. 4asional memudahkan drainase

    sekret, kerja pernapasan dan ekspansi paru.

    (. 1orong menelan bila pasien mampu. 4asional mencegah

     pengumpulan sekret oral menurunkan resiko aspirasi.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    26/105

     perembesan mungkin terjadi. 2amun perdarahan terus-menerus atau

    timbulnya perdarahan tiba-tiba yang tidak terkontrol dan

    menunjukkan sulit bernapas secara tiba-tiba.

    . Ganti selang atau kanul sesuai indikasi. 4asional mencegah

    akumulasi sekret dan perlengketan mukosa tebal dari obstruksi jalan

    napas.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    27/105

    (. :erikan pilihan cara komunikasi yang tepat bagi kebutuhan pasien

    misalnya papan dan pensil, papan alfabet atau gambar, dan bahasa

    isyarat.4asional memungkingkan pasien untuk menyatakan

    kebutuhan atau masalah.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    28/105

    KOLABORASI

    $8. Konsul dengan anggota tim kesehatan yang tepat atau terapis atau

    agen rehabilitasi contoh patologis wicara, pelayanan sosial,

    kelompok laringektomi0 selama rehabilitasi dasar dirumah sakit

    sesuai sumber komunikasi bila ada0. 4asional Kemampuan untuk 

    menggunakan pilihan suara dan metode bicara contoh bicara

    esofageal0 sangat ber)ariasi, tergantung pada luasnya prosedur 

     pembedahan, usia pasien, dan moti)asi untuk kembali ke hidup aktif.

    9aktu rehabilitasi memerlukan waktu panjang dan memerlukan

    sumber dukungan untuk proses belajar.

    . Kerusakan integritas kulit atau jaringan berhubungan dengan bedah

     pengangkatan, radiasi atau agen kemoterapi, gangguan sirkulasi atau

    suplai darah,pembentukan udema dan pengumpulan atau drainase sekret

    terus-menerus.

    K&(&-%$(#"%#- ,&%&   kerusakan permukaan kulit atau jaringan,

    kerusakan lapisan kulit atau jaringan.

    G0&  enunjukkan waktu penyembuhan yang tepat tanpa komplikasi.

    K(#%$(#& )&"#  integritas jaringan dan kulit sembuh tanpa komplikasi

    R$!/&!& %#!,&-&!

    $. Kaji warna kulit, suhu dan pengisian kapiler pada area operasi dan

    tandur kulit.4asional kulit harus berwarna merah muda atau mirip

    dengan warna kulit sekitarnya. Sianosis dan pengisian lambat dapat

    menunjukkan kongesti )ena, yang dapat menimbulkan iskemia atau

    nekrosis jaringan.&. !ertahankan kepala tempat tidur (8-*6 derajat. %wasi edema wajah

    biasanya meningkat pada hari ketiga-kelima pascaoperasi0.4asional

    meminimalkan kongesti jaringan paskaoperasi dan edema

    sehubungan dengan eksisi saluran limfe.

    (. >indungi lembaran kulit dan jahitan dari tegangan atau tekanan.

    :erkan bantal atau gulungan dan anjurkan pasien untuk menyokong

    kepala atau leher selama akti)itas. 4asional tekanan dari selang dan

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    29/105

     plester trakeostomi atau tegangan pada jahitan dapat menggangu

    sirkulasi atau menyebabkan cedera jaringan.

    *. %wasi drainase berdarah dari sisi operasi, jahitan dan drein.4asional

    drainase berdarah biasanya tetap sedikit setelah &* jam pertama.

    !erdarahan terus-menerus menunjukkan masalah yang memerlukan

     perhatian medik.

    6.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    30/105

    KOLABORASI

    . :erikan antibiotik oral, topikal dan A sesuai indikasi. 4asional

    mencegah atau mengontrol infeksi.

    A. !erubahan membran mukosa oral berhubungan dengan dehidrasi,

    kebersihan oral tidak adekuat, kanker oral, penurunan produksi sali)a

    sekunder terhadap radiasi atau prosedur pembedahan dan defisit nutrisi.

    K&(&-%$(#"%#- ,&%&   erostomia mulut kering 0, ketidaknyamanan

    mulut, sali)a kental atau banyak, penurunan produksi sali)a, lidah

    kering,pecah dan kotor,bibir inflamasi, tidak ada gigi.

    G0&  menunjukkan membran mukosa oral baik atau integritas membran

    mukosa baik.

    K(#%$(#& H&"# mulut lembab atau tidak kering, mulut terasa segar,

    lidah normal, bersih dan tidak pecah, tidak ada tanda inflamasi pada

     bibir.

    R$!/&!& %#!,&-&!

    M&!,#(#

    $. nspeksi rongga oral dan perhatikan perubahan pada sali)a.4asional

    kerusakan pada kelenjar sali)a dapat menurunkan produksi sali)a,

    mengakibatkan mulut kering. !enumpukan dan pengaliran sali)a

    dapat terjadi karena penurunan kemampuan menelan atau nyeri

    tenggorok dan mulut.

    &. !erhatikan perubahan pada lidah, bibir, geligi dan gusi serta membran

    mukosa. 4asional pembedahan meliputi reseksi parsial dari lidah,

     platum lunak, dan faring. !asien akan mengalami penurunan sensasidan gerakan lidah, dengan kesulitan menelan dan peningkatan resiko

    aspirasi sekresi, serta potensial hemoragi. !embedahan dapat

    mengankat bagian bibir mengakibatkan pengaliran sali)a tidak 

    terkontrol. Geligi mungkin tidak utuh pembedahan 0 atau mungkin

    kondisinya buruk karena malnutrisi dan terapi kimia. Gusi juga dapat

    terinflamasi karena higiene yang buruk, riwayat lama dari merokok 

    atau mengunyah tembakau atau terapi kimia. embran mukosa

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    31/105

    mungkin sangat kering, ulserasi,eritema,dan edema.

    (. "isapan rongga oral secara perlahan atau sering. :iarkan pasien

    melakukan pengisapan sendiri bila mungkin atau menggunakan kasa

    untuk mengalirkan sekresi. 4asional sali)a mengandung en+im

     pencernaan yang mungkin bersifat erosif pada jaringan yang terpajan.

    Karena pengalirannya konstan, pasien dapat meningkatkan

    kenyamanan sendiri dan meningkatkan higiene oral.

    *. 'unjukkan pasien bagaimana menyikat bagian dalam mulut, platum,

    lidah dan geligi dengan sering. 4asional menurunkan bakteri dan

    resiko infeksi, meningkatkan penyembuhan jaringan dan

    kenyamanan.

    6. :erikan pelumas pada bibirL berikan irigasi oral sesuai indikasi.

    4asional mengatasi efek kekeringan dari tindakan terapeutikL

    menghilangkan sifat erosif dari sekresi.

    A. 2yeri akut berhubungan dengan insisi bedah, pembengkakan

     jaringan,adanya selang nasogastrik atau orogastrik.

    K&(&-%$(#"%#- ,&%&   Ketidaknyamanan pada area bedah atau nyeri

    karena menelan, nyeri wajah, perilaku distraksi, gelisah, perilaku berhati-

    hati.

    G0&  2yeri klien akan berkurang atau hilang.

    K(#%$(#& )&"#  klien mengatakan nyeri hilang, tidak gelisah, rileks dan

    ekpresi wajah ceria.

    R$!/&!& %#!,&-&!

    $. Sokong kepala dan leher dengan bantal.'unjukkan pada pasienbagaimana menyokong leher selama akti)itas.4asional

    kelemahan otot diakibatkan oleh reseksi otot dan saraf pada struktur 

    leher dan atau bahu. Kurang sokongan meningkatkan

    ketidaknyamanan dan mengakibatkan cedera pada area jahitan.

    &. 1orong pasien untuk mengeluarkan sali)a atau penghisap mulut

    dengan hati-hati bila tidak mampu menelan. 4asional menelan

    menyebabkan akti)itas otot yang dapat menimbulkan nyeri karena

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    32/105

    edema atau regangan jahitan.

    (. Selidiki perubahan karakteristik nyeri, periksa mulut, jahitan

    tenggorok untuk trauma baru.4asional dapat menunjukkan terjadinya

    komplikasi yang memerlukan e)aluasi lanjut atau inter)ensi.?aringan

    terinflamasi dan kongesti dapat dengan mudah mengalami trauma

    dengan penghisapan kateter dan selang makanan.

    *.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    33/105

    R$!/&!& %#!,&-&!  

    $. %uskultasi bunyi usus. 4asional makan dimulai hanya setelah

     bunyi usus membik setelah operasi.

    &. !ertahankan selang makan, contoh periksa letak selang # dengan

    mendorongkan air hangat sesuai indikasi. 4asional selang dimasukan

     pada pembedahan dan biasanya dijahit.%walnya selang digabungkan

    dengan penghisap untuk menurunkan mual dan muntah. 1orongan

    air untuk mempertahankan kepatenan selang.

    (. %jarkan pasien atau orang terdekat teknik makan sendiri,

    contoh ujung spuit, kantong dan metode corong, menghancurkan

    makanan bila pasien akan pulang dengan selang makanan. ;akinkan

     pasien dan orang terdekat mampu melakukan prosedur ini sebelum

     pulang dan bahwa makanan tepat dan alat tersedia di rumah.

    4asional membantu meningkatkan keberhasilan nutrisi dan

    mempertahankan martabat orang dewasa yang saat ini terpaksa

    tergantung pada orang lain untuk kebutuhan sangat mendasar pada

     penyediaan makanan.

    *. ulai dengan makanan kecil dan tingkatkan sesuai dengan

    toleransi.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    34/105

    II. G&!++*&! /#%(& ,#(# '$()*'*!+&! ,$!+&! -$)#&!+&!

    "*&(&$(*'&)&! &!&%0# &&) ,&! $)$(.

    K&(&-%$(#"%#- ,&%&  perasaan negatif tentang citra diri, perubahan dalam

    keterlibatan sosial, ansietas, depresi, kurang kontak mata.

    G0& engidentifikasi perasaan dan metode koping untuk persepsi

    negatif pada diri sendiri.

    K(#%$(#& )&"#  menunjukkan adaptasi awal terhadap perubahan tubuh

    sebagai bukti dengan partisipasi akti)itas perawatan diri dan interaksi

     positip dengan orang lain.:erkomunikasi dengan orang terdekat tentang

     perubahan peran yang telah terjadi.ulai mengembangkan rencana untuk 

     perubahan pola hidup. :erpartisipasi dalam tim sebagai upaya

    melaksanakan rehabilitasi.

    R$!/&!& %#!,&-&!

    $. 1iskusikan arti kehilangan atau perubahan dengan pasien,

    identifikasi persepsi situasi atau harapan yang akan datang.4asional

    alat dalam mengidentifikasi atau mengartikan masalah untuk 

    memfokuskan perhatian dan inter)ensi secara konstruktif.

    &.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    35/105

    dengan merujuk pasien atau orang terdekat ke sumber pendukung,

    contoh ahli terapi psikologis, pekerja sosial, konseling keluarga.

    4asional pendekatan menyeluruh diperlukan untuk membantu pasien

    menghadapi rehabilitasi dan kesehatan. Keluarga memerlukan

     bantuan dalam pemahaman proses yang pasien lalui dan membantu

    mereka dalam emosi mereka. 'ujuannya adalah memampukan

    mereka untuk melawan kecendrungan untuk menolak dari atau

    isolasi pasien

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    36/105

    STANDARD ASUHAN PASIEN DENGAN OPERASI KATARAK 

    .

    1efenisi# suatu kekaburan dari lensa-lensa mata. 'erjadi pada setengah dari orang

     berusia F @6 tahun. !englihatan menjadi kabur sampai buta.

    =tiologi#

    $. >ensa mata kabur atau berawan

    katarak senilis usia F @6 tahun0

    'ransparansi lensa rusak akibat luka atau tertumbuk katarak traumatik 

    Mat kimia dinitrophenol, naphthalene, pewarna rambut dll.0

    &. 'erjadi pada saat lahir   Katarak 

    congenital

    (. %kibat penyakit mata/penyakit

    sistemik lainnya katarak sekunder

    1, galaktosemia 0

    *. 'erapi korticosteroid sistemik,

    chemotherapy cancer, phenothia+ine

    6. 4okok dan konsumsi alcohol

    meningkatkan resiko katarak 

    !atofisiologi # 3sia, trauma, toin, penyakit mata/sistemik 

    >ensa kabur/gelap/menebal/tidak transparanbilateral, lateral, area tertentu pada lensa

     biasanya bagian tengah secara perlahan-lahan akibat

    !roduksi fiber terus menerus dan fiber yang lama terdorong ke pusat lensa. Iokus

    dari cahaya pada retina0

    Gambaran klinis#

    secara bertahap penglihatan menurun

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    37/105

    Silau, lingkaran disekitar cahaya

    Kemampuan membedakan warna menurun

    tiba-tiba penglihatan menurun

     Asuhan Keperawatan :

    P$!+-&#&!.

    A. K&%&(&- &&

    Kekaburan kadang tidak bisa di tes dengan mata telanjang hanya terlihat

    dengan opthalmoscope seperti bintik-bintik gelap, berkumpul atau

     berjajar pada bagian belakang retina.

     Silau pada malam hari atau pada saat cahaya terang

    !englihatan kabur 

    !englihatan tepi lebih dulu hilang dari pada penglihatan sentral

    >ihat dekat membaik 

    :. K&%&(&-  lanjut.

     2amak langsung pupil berawan dan putihL buta total

    %fakia dengan koreksi gunakan kaca mata lensa tebal

    %fakia dengan gunakan kontak lensa koreksi

    %fakia dengan lensa koreksi yang ditanamkan

    D#&+!0"& K$$(&&%&!.

    $. 4esiko tinggi cedera berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokuliL

    kurangnya cairan )itreusL perdarahan&. Gangguan sensori persepsi # lihat berhubungan dengan terganggunya

    resepsi dan transmisi sensori

    (. 'akut/

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    38/105

    6. 4esiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur in)asi)e

    P$($!/&!&&!

    1. $. 4esiko tinggi cedera berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokuliL

    kurangnya cairan )itreus L perdarahan.

    'ujuan # klien akan bebas cedera,

     Kriteria  #

    $. Klien dapat jelaskan factor-faktor resiko menyebabkan cedera

    &. Klien menunjukkan perilaku, ubah pola hidup untuk melindungi resiko cedera

    dan melindungi diri dari cedera

    (. Klien memodifikasi lingkungan agar lebih aman

     Intervensi #

    $. 1iskusikan keluhan post operasi klien # nyeri, pembatasan akti)itas,

     penampilan dan pembalut pada mata

    &. 4endahkan posisi tempat tidur dan pakai pengaman tempat tidur/rel

    disebelah kanan tempat tidur 

    (. :antu pasien saat pertama kali coba bangun dari tempat tidur dari sisi mata

    yang tidak dioperasi

    *. nstruksikan untuk cegah bersin, batuk, muntah, ngedan dan menyentuh

    mata yang dioperasi

    6. !endekatan pada pasien di bagian yang matanya tidak dioperasi@. :eri obat batuk antimuntah jika dibutuhkan

    . nstruksikan untuk pakai pelindung mata pada tidur malam atau tidur siang

    sampai @ bulan post operasi

    H. :eri obat mata post operasi sesuai instruksi, dan minta pasien tidak 

    menekan matanya ketika diberi obat

    . Obser)asi posisi mata agar rata dan kolaborasi terapi

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    39/105

    1. &. Gangguan sensori persepsi # lihat berhubungan dengan terganggunya

    resepsi dan transmisi sensori

    'ujuan # Klien bebas gangguan sensori persepsi # lihat.

    Kriteria # $. Kenal kerusakan sensori dan kompoensasinya untuk berubah

      &. dentifikasi/koreksi potensial kekerasan lingkungan

      (. engerti kalau gangguan ringan post operasi itu pada sensori

     persepsi normal akan dialami beberapa saat

    nter)ensi #

    !re operasi #

    $. 3kur kemampuan penglihatan klien dari mata yang tidak dioperasi

    &. iliki kaca mata yang bisa dipakai segera setelah dioperasi

    (. ngatkan pasien bahwa persepsi dalam bisa hilang dan 68 J penglihatan

     perifer hilang pada mata yang dioperasi

    *. Orientasikan pasien pre operasi ke ruangan dan siapkan terhadap sensasi-

    & dan bunyi-bunyian yang akan didengar selama pembedahan.

    !ost operasi#

    $. 1ekati klien pada bagian tubuh yang matanya tidak dioperasi

    &. ?elaskan bahwa penglihatan tidak normal sampai mata sembuh dan

    mungkin butuh kaca mata beberapa kasus0(. 'olong pasien dalam akti)itas sehari-harinya

    *. %jar klien untuk membelokkan kepala sempurna jika ingin melihat

    kearah mata yang dioperasi

    6. :antu akti)itas sehari-harinya klien

    @. inta pasien tidak menundukkan kepala jika mengambil sesuatu tetapi

    dengan jongkok untuk mengambil barang dan dengan lambat

    . Obser)asi terhadap anda disorientasi# tempat tidur direndahkan

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    40/105

    H. %njurkan akti)itas waktu luang seperti dengar radio, percakapan, dll.

    . ngatkan pakai kaca mata katarak 

    $8. :eri bel pada tempat yang bisa dijangkau pasien

    $$. !intu dibuka sempurna dan posisi fornitur tidak menutupi jalan

    $&. akanan letakan ke piring dan anjurkan cek suhu sebelum makan, makan

     perlahan-lahan

    $(. Kolaborasi dokter untuk obat-obatan

    1. (. 'akut/cemas berhubungan dengan antisipasi pembedahan mata

    'ujuan # Klien dapat mengatasi rasa takutnya

    Kriteria # $. Klien dapat mengatakan perasaan cemasnya

    &. Klien menyatakan perasaan cemasnya/takuitnya

    nter)ensi#

    $. :eri kesempatan pasien mengungkapkan tentang kemungkinan

     penglihatan hilang

    &. Kaji pengetahuan tentang katarak, dan persiapan pre dan post operasi,

     jawab semua pertanyaan pasien tentang bedahan ini.

    (. :eri support dan rasa nyaman pada klien

    *. Kaji rasa takut klien menyangkut buta, nyeri dan prosedur pembedahan

    6. Orientasikan pasien ke kamar dan sekitar 4S

    @. ?elaskan prosedur pembedahan pada pasien dan anggota keluarga, alat-

    alat, lama prosedur operasi, keadaan post operasi, dll

    1. *. Kurang pengetahuan tentang kondisi, perawatan pre dan post operasi,

     perawatan diri di rumah berhubungan dengan kurang terpapar terhadapsumber informasi

    'ujuan # Klien akan meningkat pengetahuannya tentang perawatan pre

    dan post operasi, perawatan dirumah

    Kriteria #

    $. engatakan mengerti akan kondisi pasien dan proses penyakitnya

    &. elakukan prosedur dengan baik dan menjelaskan alasan melakukan itu

    (. 1apat menjelaskan kembali informasi tentang pembedahan# pre,post dan

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    41/105

    self care dirumah

    nter)ensi#

    $. %jar tentang mata dan peran lensa untuk melihat. ?elaskan mengapa

     penglihatan berkurang terutama waktu malam hari

    &. %jar prosedur pre operasi rutin

    (. ?elaskan pentingnya follow up rutin, lapor kemajuan penglihatan

    *.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    42/105

    CARSINOMA NASOFARING

    A!&%0# N&"08&(#!+.

     2asofaring letaknya tertinggi di antara bagian-bagian lain dari faring, tepatnya di

    sebelah do sal dari ca)um nasi dan dihubungkan dengan ca)um nasi oleh koane.

     2asofaring tidak bergerak, berfungsi dalam proses pernafasan dan ikut

    menentukan kualitas suara yang dihasilkan oleh laring. 2asofaring merupakan

    rongga yang mempunyai batas-batas sebagai berikut #

    %tas # :asis kranii.

    :awah # !alatum mole

    :elakang # Aertebra ser)ikalis

    1epan # Koane

    >ateral # Ostium tubae =ustachii, torus tubarius, fossa rosenmuler

    resesus faringeus0.

    !ada atap dan dinding belakang 2asofaring terdapat adenoid atau tonsila

    faringika.

    P$!+$(%#&! C&("#!0& N&"08&(#!+Karsinoma 2asofaring adalah tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa

    nasofaring atau kelenjar yang terdapat di nasofaring.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    43/105

    E%#00+#

    !enyebab timbulnya Karsinoma 2asofaring masih belum jelas. 2amun banyak 

    yang berpendapat bahwa berdasarkan penelitian-penelitian epidemiologik dan

    eksperimental, ada 6 faktor yang mempengaruhi yakni #

    $. Iaktor Genetik :anyak pada suku bangsa 'ionghoa/ras mongolid0.

    &. Iaktor Airus Airus =!S'=2 :%440

    (. Iaktor lingkungan polusi asap kayu bakar, atau bahan karsinogenik misalnya

    asap rokok dll0.

    *. ritasi menahun # nasofaringitis kronis disertai rangsangan oleh asap, alkohol

    dll.

    6. "ormonal # adanya estrogen yang tinggi dalam tubuh.

    P$'&+#&! K&("#!0& N&"08&(#!+

    M$!*(*% H#"%0&%00+#

    9ell differentiated epidermoid carcinoma.

    - Keratini+ing

    - 2on Keratini+ing.

    3ndiffeentiated epidermoid carcinoma N anaplastic carcinoma

    - 'ransitional

    - >ymphoepithelioma.

    %denocystic carcinoma

    M$!*(*% '$!%*- ,&! /&(& %*'*)

    3lseratif 

    =ksofilik # 'umbuh keluar seperti polip.

    =ndofilik # 'umbuh di bawah mukosa, agar sedikit lebih tinggi dari jaringan

    sekitar creeping tumor0

    K&"#8#-&"# H#"%0&%00+# $!*(*% WHO 91:;2

    'ipe 9"O $

    - Karsinoma sel skuamosa KSS0

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    44/105

    - 1eferensiasi baik sampai sedang.

    - Sering eksofilik tumbuh dipermukaan0.

    'ipe 9"O &

    - Karsinoma non keratinisasi K2K0.

    - !aling banyak pariasinya.

    - enyerupai karsinoma transisional

    'ipe 9"O (

    - Karsinoma tanpa diferensiasi K'10.

    - Seperti antara lain limfoepitelioma, Karsinoma anaplastik,

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    45/105

    8 N 'idak ada metastasis jauh.

    $ N 1idapatkan metastasis jauh.

    P$!$!%*&! S%&,#*

    Stadium '$ 28 8

    Stadium '& 28 8

    Stadium '( 28 8

    '$ 7 ( 2$ 8

    Stadium A '* 28 7 $ 8

    Semua ' 2& 7 ( 8

    Semua ' Semua 2 $

    L0-&"#

    $ Iossa 4osenmulleri.

    & Sekitar tuba =ustachius.

    ( 1inding belakang nasofaring.

    * %tap nasofaring.

    G$&& K#!#-

    $. Gejala Setempat #

    Gejala "idung #

    !ilek dari satu atau kedua lubang hidung yang terus-menerus/kronik.>endir dapat bercampur darah atau nanah yang berbau.

    =pistaksis dapat sedikit atau banyak dan berulang.

    1apat juga hanya berupa riak campur darah.

    Obstruksio nasi unilateral atau bilateral bila tumor tumbuh secara eksofilik 

    Gejala 'elinga #

    Kurang, pendengaran.

    'initus

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    46/105

    O!.

    &. Gejala karena tumbuh dan menyebarnya tumor 

    erupakan gejala yang timbul oleh penyebaran tumor secara ekspansif,

    infiltratif dan metastasis.

    a.  =kspansif 

    Ke muka, tumor tumbuh ke depan mengisi nasofaring dan menutuk 

    koane sehingga timbul gejala obstruksi nasi/hidung buntu.

    Ke bawah, tumor mendesak palatum mole sehingga terjadi bombans

     palatum moleP sehingga timbul gangguan menelan/sesak.

     b.  nfiltratif 

    Ke atas #

    elalui foramen o)ale masuk ke endokranium, maka terkena dura dan

    timbul sefalgia/sakit kepala hebat, Kemudian akan terkena 2 A, timbul

    diplopia, strabismus. :ila terkena 2 A, terjadi 'rigeminal neuralgi

    dengan gejala nyeri kepala hebat pada daerah muka, sekitar mata,

    hidung, rahang atas, rahang bawah dan lidah. :ila terkena 2 dan A

    terjadi ptosis dan oftalmoplegi. :ila lebih lanjut lagi akan terkena 2 ,

    , dan .

    Ke samping #

    asuk spatium parafaringikum akan menekan 2 dan #

    'erjadi !aresis palatum mole, faring dan laring dengan gejala regurgitasi

    makan-minum ke ka)um nasi, rinolalia aperta dan suara parau.enekan 2 # Gangguan fungsi otot sternokleido mastoideus dan

    otot trape+ius.

    enekan 2 # 'erjadi 1e)iasi lidah ke samping/gangguan

    menelan

    c. Gejala karena metastasis melalui aliran getah bening #

    'erjadi pembesaran kelenjar leher yang terletak di bawah ujung planum

    mastoid, di belakang ungulus mandibula, medial dari ujung bagian atas

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    47/105

    muskulus sternokleidomastoideum, bisa unilateal dan bilateral.

    !embesaran ini di sebut tumor colli.

    d. Gejala karena metastasis melalui aliran darah #

    %kan terjadi metastasis jauh yaitu paru-paru, ginjal, limpa, tulang dan

    sebagainya.

    Gejala di atas dapat dibedakan antara #

    . Gejala 1ini # erupakan gejala yang dapat timbul waktu tumor masih

    tumbuh dalam batas-batas nasofaring, jadi berupa gejala setempat yang

    disebabkan oleh tumor primer gejala-gejala hidung dan gejala-gejala telinga

    seperti di atas0.

    . Gejala >anjut # erupakan gejala yang dapat timbul oleh karena tumor 

    telah tumbuh melewati batas nasofaring, baik berupa metastasis ataupun

    infiltrasi dari tumor.

    S$'&+ $,0&!

    ngat akan adanya tumor ganas nasofaring bila dijumpai '4%S #

    %. 'umor colli, gejala telinga, gejala hidung.

    :. 'umor colli, gejala intrakranial syaraf dan mata0, gejala hidung dan telinga.

    iang telinga, membran timpani.

    - 4inoskopia anterior #o !ada tumor endofilik tak jelas kelainan di rongga hidung, mungkin

    hanya banyak sekret.

    o !ada tumor eksofilik, tampak tumor di bagian belakang rongga

    hidung, tertutup sekret mukopurulen, fenomena palatum mole

    negatif.

    - 4inoskopia posterior #

    o !ada tumor indofilik tak terlihat masa, mukosa nasofaring tampak 

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    48/105

    agak menonjol, tak rata dan paskularisasi meningkat.

    o !ada tumor eksofilik tampak masa kemerahan.

    - Iaringoskopi dan laringoskopi #

    Kadang faring menyempit karena penebalan jaringan retrofaringL reflek 

    muntah dapat menghilang.

    - 7 foto # tengkorak lateral, dasar tengkorak,

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    49/105

    '"' Iakultas Kedokteran 3ni)ersitas %irlangga dengan hasil sementara

    yang cukup memuaskan. 1emikian pula telah dilakukan penelitian pemberian

    kemoterapi praradiasi dengan efirubicin dan cis-platinum, meskipun ada efek 

    samping yang cukup berat, tetapi memberikan harapan kesembuhan yang

    lebih baik.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    50/105

    PATOFISIOLOGI

    'elinga

    !endengaran berkurang

    !erubahan sensori persepsi pendengaran

    "idung

    !ilek kronis

    Sakit kepala/pusing

    "idung buntu terasa0

    :ersihan jalan nafas tidak efektif 

    Gangguan pertumbuhan sekunder /

    sel epitel nasopharing

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    51/105

    P$!+-&#&!

    $. %kti)itas/istirahat

    Gejala #

    - Kelemahan dan / atau kelelahan.

    - !erubahan pada pola istirahat / jam tidur karena keringat

     berlegih, nyeri atau ansietas.

    &. ntegritas =go #

    Gejala #

    - Iaktor stress perubahan peran atau keuangan0.

    -

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    52/105

    T**&! P$*&!+&!

    $. Klien menerima situasi dengan realistis.

    &. 2yeri berkurang/terkontrol.

    (. "omeostasis dicapai.

    *. Komplikasi dicegah/dikurangi

    6. !roses/kondisi penyakit, prognosis, pilihan terapeutik dan aturan dipahami.

    D#&+!0"& K$$(&&%&!

    $. Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada kepala.

    'ujuan # Gangguan pola tidur pasien akan teratasi.

    Kriteria hasil # $. !asien mudah tidur dalam waktu (8 7 *8 menit.

    &. !asien tenang dan wajah segar.

    (. !asien mengungkapkan dapat beristirahat dengan cukup.

    4encana tindakan #

    $. ingkungan yang nyaman dapat membantu meningkatkan

    tidur/istirahat.

    &. Kaji tentang kebiasaan tidur pasien di rumah.

    4asional # engetahui perubahan dari hal-hal yang merupakan

    kebiasaan pasien ketika tidur akan mempengaruhi pola tidur pasien.

    (. Kaji adanya faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain seperti

    cemas, efek obat-obatan dan suasana ramai.

    4asional # engetahui faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain

    dialami dan dirasakan pasien.

    *. %njurkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknik relaksasi .

    4asional # !engantar tidur akan memudahkan pasien dalam jatuh dalam

    tidur, teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa nyeri.

    6. Kaji tanda-tanda kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur pasien.

    4asional # 3ntuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan tidur 

     pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil tindakan yang

    tepat.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    53/105

    &.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    54/105

    (. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan

     pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

    'ujuan # !asien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang

     penyakitnya.

    Kriteria "asil # $. !asien mengetahui tentang proses penyakit, diet, perawatan

    dan pengobatannya dan dapat menjelaskan kembali bila

    ditanya.

    &. !asien dapat melakukan perawatan diri sendiri

     berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.

    4encana 'indakan #

    $. Kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit 1 dan

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    55/105

    *. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan intake makanan yang kurang.

    'ujuan # Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi

    Kriteria hasil # $. :erat badan dan tinggi badan ideal.

    &. !asien mematuhi dietnya.

    (. Kadar gula darah dalam batas normal.

    *. 'idak ada tanda-tanda hiperglikemia/hipoglikemia.

    4encana 'indakan #

    $. Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.

    4asional # 3ntuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi

     pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet yang

    adekuat.

    &. %njurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.

    4asional # Kepatuhan terhadap diet dapat mencegah komplikasi

    terjadinya hipoglikemia/hiperglikemia.

    (. 'imbang berat badan setiap seminggu sekali.

    4asional # engetahui perkembangan berat badan pasien berat badan

    merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet0.

    *. dentifikasi perubahan pola makan.

    4asional # engetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet

    yang ditetapkan.

    6. Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan diet

    diabetik.

    4asional # !emberian insulin akan meningkatkan pemasukan glukosa ke

    dalam jaringan sehingga gula darah menurun,pemberian diet yang sesuaidapat mempercepat penurunan gula darah dan mencegah komplikasi.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    56/105

    E

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    57/105

    TONSILITIS AKUT

    9TONSILEKTOMI

    %. !engertian

    'onsilitis adalah terdapatnya peradangan umum dan pembengkakan dari

     jaringan tonsil dengan pengumpulan lekosit, el-sel epitel mati dan bakteri

     patogen dalam kripta %dam :oeis, $*# ((80.

    'onsilektomi adalah suatu tindakan in)asif yang dilakukan untuk mengambil

    tonsil dengan atau tanpa adenoid %dam :oeis, $*# ((0.

    :. =tiologi

    $. Streptokokus hemolitikus grup %.

    &. !neumokokus.

    (. Stafilokokus.

    *. "aemofilus influe+ae.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    58/105

    =. !enatalaksanaan

    $. 'irah baring.

    &. !emberian cairan adekuat dan diet ringan.

    (. !emberian obat-obat analgesik dan antibiotik0.

    *. %pabila tidak ada kemajuan maka alternatif tindakan yang dapat di lakukan

    adalah pembedahan.

    I. ndikasi tindakan pembedahan

    $. ndikasi absolut

    a. 'imbulnya kor pulmonale akibat adanya obstruksi jalan nafas yang

    kronis.

     b. "ipertrofi tonsil atau adenoid dengan sindroma apnea pada waktu tidur.

    c. "ipertrofi yang berlebihan yang mengakibatkan disfagia dan penurunan

     berat badan sebagai penyertanya.

    d. :iopsi eksisi yang di curigai sebagai keganasan limfoma0.

    e. %bses peritonsilaris berulang atau abses yang meluas pada jaringan

    sekitarnya.

    &. ndikasi relatif 

    Seluruh indikasi lain untuk tindakan tonsilektomi di anggap sebagai indikasi

    relatif.

    (. ndikasi lain yang paling dapat di terima adalah

    a. Serangan tonsilitis yang berulang.

     b. "iperplasia tonsil dengan gangguan fungsional disfagia0.

    c. "iperplasia dan obstruksi yang menetap selama @ bulan.

    d. 'idak memberikan respons terhadap penatalaksanaan dan terapi.

    G. Kontraindikasi

    $. 1emam yang tidak di ketahui penyebabnya.

    &. %sma.

    (. nfeksi sistemik atau kronis.

    *. Sinusitis.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    59/105

    ". !ersiapan operasi yang mungkin di lakukan

    $. !emeriksaan laboratorium "b, leko, waktu perdarahan0.

    &. :erikan penjelasan kepada klien tindakan dan perawatan setelah operasi.

    (. !uasa @-H jam sebelum operasi.

    *. :erikan antibiotik sebagai propilaksis.

    6. :erikan premedikasi Q jam sebelum operasi.

    . !engkajian

    $. 4iwayat kesehatan yang bergubungan dengan faktor pendukung terjadinya

    tonsilitis serta bio- psiko- sosio- spiritual.

    &. !eredaradan darah

    !alpitasi, sakit kepala pada saat melakukan perubahan posisi, penurunan

    tekanan darah, bradikardi, tubuh teraba dingin, ekstrimitas tampak pucat.

    (. =liminasi

    !erubahan pola eliminasi inkontinensia uri/ al)i0, distensi abdomen,

    menghilangnya bising usus.

    *. %kti)itas/ istirahat

    'erdapat penurunan akti)itas karena kelemahan tubuh, kehilangan sensasi atau

     parese/ plegia, mudah lelah, sulit dalam beristirahat karena kejang otot atau

    spasme dan nyeri. enurunnya tingkat kesadaran, menurunnya kekuatan otot,

    kelemahan tubuh secara umum.

    6. 2utrisi dan cairan

    %noreksia, mual muntah akibat peningkatan 'K tekanan intra kranial0,

    gangguan menelan, dan kehilangan sensasi pada lidah.

    @. !ersarafan!using/ syncope, nyeri kepala, menurunnya luas lapang pandang/ pandangan

    kabur, menurunnya sensasi raba terutama pada daerah muka dan ekstrimitas.

    Status mental koma, kelmahan pada ekstrimitas, paralise otot wajah, afasia,

     pupil dilatasi, penurunan pendengaran.

    . Kenyamanan

    =kspresi wajah yang tegang, nyeri kepala, gelisah.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    60/105

    H. !ernafasan

     2afas yang memendek, ketidakmampuan dalam bernafas, apnea, timbulnya

     periode apnea dalam pola nafas.

    . Keamanan

    Iluktuasi dari suhu dalam ruangan.

    $8. !sikolgis

    1enial, tidak percaya, kesedihan yang mendalam, takut, cemas.

    ?. asalah dan rencana tindakan keperawatan

    $. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kerusakan jaringan atau

    trauma pada pusat pernafasan

    'ujuan# !asien menunjukkan kemampuan dalam melakukan pernafasan

    secara adekuat dengan memperlihatkan hasil blood gas yang stabil

    dan baik serta hilangnya tanda-tanda distress pernafasan.

    4encana tindakan#

    a. :ebaskan jalan nafas secara paten pertahankan posisi kepala dalam

    keadaan sejajar dengan tulang belakang/ sesuai indikasi0.

     b. >akukan suction jika di perlukan.

    c. Kaji fungsi sistem pernafasan.

    d. Kaji kemampuan pasien dalam melakukan batuk/ usaha mengeluarkan

    sekret.

    e. Obser)asi tanda-tanda )ital sebelum dan sesudah melakukan tindakan.

    f. Obser)asi tanda-tanda adanya ditress pernafasan kulit menjadi pucat/

    cyanosis0.

    g. Kolaborasi dengan terapist dalam pemberian fisoterapi.

    &. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan neuromuskuler 

     pada ekstrimitas.

    'ujuan# !asien menunjukan adanya peningkatan kemampuan dalam

    melakukan akti)itas fisik.

    4encana tindakan#

    a. Kaji kemampuan pasien dalam melakukan akti)itas.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    61/105

     b. %jarkan pada pasien tentang rentang gerak yang masih dapat di lakukan.

    c. >akukan latihan secara aktif dan pasif pada akstrimitas untuk mencegah

    kekakuan otot dan atrofi.

    d. %njurkan pasien untuk mengambil posisi yang lurus.

    e. :antu pasien secara bertahap dalam melakukan 4O sesuai

    kemampuan.

    f. Kolaborasi dalam pemberian antispamodic atau relaant jika di perlukan.

    g. Obser)asi kemampuan pasien dalam melakukan akti)itas

    (. !enurunan perfusi jaringan otak berhubungan dengan edema cerebri,

     perdarahan pada otak.

    'ujuan# !asien menunjukan adanya peningkatan kesadaran, kognitif dan

    fungsi sensori.

    4encana tindakan#

    a. Kaji status neurologis dan catat perubahannya.

     b. :erikan pasien posisi terlentang.

    c. Kolaborasi dalam pemberian O&.

    d. Obser)asi tingkat kesadaran, tanda )ital.

    *. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya trauma secara

    fisik

    'ujuan# !asien mengungkapkan nyeri sudah berkurang dan menunjukkan

    suatu keadaan yang relaks dan tenang.

    4encana tindakan#

    a. Kaji tingkat atau derajat nyeri yang di rasakan oleh pasien denganmenggunakan skala.

     b. :antu pasien dalam mencarai faktor presipitasi dari nyeri yang di

    rasakan.

    c.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    62/105

    6. Kerusakan komunikasi )erbal berhubungan dengan efek dari kerusakan

     pada area bicara pada himisfer otak.

    'ujuan# !asien mampu melakukan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan

    dasarnya dan menunjukan peningkatan kemampuan dalam

    melakukan komunikasi.

    4encana tindakan#

    a. >akukan komunkasi dengan pasien sering tetapi pendek serta mudah di

     pahami0.

     b.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    63/105

     b. %uskultasi bising usus dan distensi abdomen.

    c. !ertahankan porsi minum &-( liter perhari sesuai indikasi0.

    d. Kaji/ palpasi distensi dari bladder.

    e. >akukan bladder training sesuai indikasi.

    f. :antu/ lakukan pengeluaran feces secara manual.

    g. Kolaborasi dalampemberian gliserin, pemasangan dower katheter dan

     pemberian obat sesuai indikasi0.

    H. 4esiko terjadinya kerusakan integritas kulit berhubungan dengan sirkulasi

     perifer yang tidak adekuat, adanya edema, imobilisasi.

    'ujuan# 'idak terjadi kerusakan integritas kulit dikubitus0.

    4encana tindakan#

    a. Kaji keadaan kulit dan lokasi yang biasanya terjadi luka atau lecet.

     b. %njurkan pada keluarga agar menjaga keadan kulit tetap kering dan

     bersih.

    c. Ganti posisi tiap & jam sekali.

    d. 4apikan alas tidur agar tidak terlipat.

    . 4esiko terjadinya ketidakpatuhan terhadap penatalaksanaan yang

     berhubungan dengan kurangnya informasi.

    'ujuan# !asien menunjukan kemauan untuk melakukan kegiatan penatalak-

    sanaan.

    a. dentifikasi faktor yang dapat menimbulkan ketidak patuhan terhadap

     penatalaksanaan.

     b. 1iskusikan dengan pasien cara-cara untuk mengatasi faktor penghambattersebut.

    c. ?elaskan pada pasien akibat dari ketidak patuhan terhadap

     penatalaksanaan.

    d. >ibatkan keluarga dalam penyuluhan.

    e. %njurkan pada pasien untuk melakukan kontrol secara teratur.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    64/105

    M A S T O I D I T I S

    B&%&"&!

    nfeksi akut dan kronik yang mengenai mukosa dan sel 7 sel mastoid, yang

    merupakan kelanjutan dari proses Otitis media akut supuratif yang tidak teratasi.

    E%#00+#

    Kuman penyebab #

    - S. !neumonie

    - S. %ureus

    - ".nfluen+a.

    P&%08#"#00+#

    Keradangan pada mukosa ka)um timpani pada otitis media supuratif akut dapat

    menjalar ke mukosa antrum mastroid. :ila terjadi gangguan pengaliran sekret

    melalui aditus ad antrum dan epitimpanum menimbulkan penumpukan sekret di

    antrum sehingga terjadi empiema dan menyebabkan kerusakan pada sel 7 sel

    mastoid.

    D#&+!0"#" B&!,#!+

    $. %namnesis #

    - 2yeri dan rasa penuh di belakang telinga

    - Otorea terus menerus selama lebih dari @ minggu

    - Iebris / Subfebris

    - !endengaran berkurang.

    &. !emeriksaan #

    - 1aun telinga terdorong kedepan lateral bawah, sulkus

    retroaurikuler menghilang infiltrat/%bses 4etroaurikula0.

    - 2yeri tekanan pada planum mastoid.

    - !ada otoskopi tampak #

    1inding belakang atas %= menurun SaggingP0

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    65/105

    !erforasi membran timpani

    4eser)oir sighP

    Sekret mukopurulen

    (. !emeriksaan tambahan #

    !ada foto mastoid Schuller tampak kerusakan sel 7 sel mastoid

    4ongga =mpiema0

    >imphadonitis retroauricularis

    %thoroma yang mengalami infokasi

    P$!=*#%

    - %bses subperiosteal retroaurikula0

    - !aresis/paralisis syaraf fasialis

    - >abirintitis

    - Komplikasi intrakranial # %bses perisinus. %bses ekstra

    dural, eningitis, %bses otak.

    T$(&#

    - Operasi # astoidektomi simpel.

    - %ntibiotik # ampisillin/amoksillin i.) atau oral * 688 7  

    $888 mg di berikan selama 7 $8 hari. 3ntuk yang alergi terhadap

    ampisillin / amoksillin dapat di berikan =ritromisin dengan dosis ( 7 *

    688 mg, selama 7 $8 hari.

    - %nalgesik / %ntipiretik # !arasetamol / %setosal /

    etampiror bila diperlukan.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    66/105

    ASUHAN KEPERAWATAN

    PENGKAJIAN

    Keluhan yang spesifik #

    - %danya nyeri dan rasa penuh di belakang telinga

    - Otorea terus menerus selama lebih dari @ minggu

    - Iebris / Subfebris

    - !endengaran berkurang

    !emeriksaan #

    - 1aun telinga terdorong kedepan lateral bawah, sulkus retroaurikuler 

    menghilang infiltrat/%bses 4etroaurikula0.

    - 2yeri tekanan pada planum mastoid.

    - !ada otoskopi tampak #

    1inding belakang atas %= menurun SaggingP0

    !erforasi membran timpani

    4eser)oir sighP

    Sekret mukopurulen

    !emeriksaan tambahan #

    !ada foto mastoid Schuller tampak kerusakan sel 7 sel mastoid

    4ongga =mpiema0

    >imphadonitis retroauricularis

    %thoroma yang mengalami infokasi

    DIAGNOSA KEPERAWATAN

    $. 2yeri sehubungan dengan proses

     peradangan

    &. Gangguan sensori / presepsi

    sehubungan dengan kerusakan pada telinga tengah

    (. ntoleransi aktifitas sehubungan

    dengan nyeri

    *. %nsietas sehubungan dengan

    kurangnya pengetahuan mengenai pengobatan dan pencegahan kekambuhan

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    67/105

    6. solasi sosial sehubungan dengan

     penurunan pendengaran

    @. 4esiko tinggi trauma sehubungan

    dengan gangguan presepsi pendengaran

    . Kurangnya pengetahuan mengenai

     pengobatan dan pencegahan kekambuhan

    INTERENSI KEPERAWATAN

    emberikan rasa nyaman

    $. engurangi rasa nyreri

    :eri aspirin/analgesik sesuai instruki

    Kompres dingin di sekitar area telinga

    %tur posisi

    :eri sedatif sesuai indikasi

    encegah penyebaran infeksi

    Ganti balutan tiap

    hari sesuai keadaan

    Obser)asi tanda 7 

    tanda infeksi lokal

    %jarkan klien

    tentang pengobatan

    %mati penyebaran

    infeksi pada otak #

    'anda )ital, menggigil, kaku kuduk.

    onitor gangguan sesori

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    68/105

    :eritahu komplikasi yang mungkin terjadi dan bagaimana melaporkannya

    'ekankan hal 7 hal yang penting yang perlu di follow up,e)aluasi pendengaran

    'erapi medik 

    %ntibiotik dan tetes telinga # Steroid

    !engeluaran debris dan drainase pus untuk melindungi jaringan dari kerusakan #

    miringotomy

    nterfensi bedah

    ndikasi jika terdapat chaolesteatoma

    ndikasi jika terjadi nyeri, )ertigo,paralise wajah, kaku kuduk, gejala awal

    meningitis atau obses otak0

    'ipe prosedur 

    Simpel mastoid decstomi

    4adical mastoidectomy

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    69/105

    POLIP HIDUNG

    !engertian #

    !olip hidung adalah massa yang lunak, berwarna putih atau keabu-abuan yang terdapat

    dalam rongga hidung.

    =tiologi

    !olip hidung biasanya terbentuk sebagai akibat hipersensitifitas atau reaksi alergi pada

    mukosa hidung. !eranan infeksi terhadap kejadian polip hidung belum diketahui dengan

     pasti tetapi tidak ada keraguan bahwa infeksi dalam hidung atau sinus paranasal

    serinkali ditemuakan bersamaan dengan adanya polip.

    !olip biasanya ditemukan pada orang dewasa dan jarang terjadai pada anak-anak . !olip

    mungkin merupakan gejala dari kistik fibrosis muco)iscidosis0

    !atofisiologi

    !olip berasal dari pembengkakan mukosa hidung yang terdiri atas cairan interseluler 

    dan kemudian terdorong ke dalam rongga hidung dan gaya berat.

    !olip dapat timbul dari bagian mukosa hidung atau sinus paranasal dan seringkali

     bilateral. !olip hiung paling sering berasal dari sinus maksila antrum0 dapat keluar 

    melalui ostium sinus maksilla dan masuk ke ronga hidung dan membesar di koana dan

    nasopharing. !olip ini disebut polip koana.

    Secara makroskopik polip tershat sebagai massa yang lunak berwarna putih atau keabu-

    abuan. Sedangkan secara mikroskopik tampak submukosa hipertropi dan sembab. Sel

    tidak bertambah banyak dan terutama terdiri dari sel eosinofil, limfosit dan sel plasmasedangkan letaknya berjauhan dipisahkan oleh cairan interseluler. !embuluh darah,

    syaraf dan kelenjar sangat sedikit dalam polip dan dilapisi oleh epitel throrak berlapis

    semu.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    70/105

    4eaksi %lergi/"ipersensiti)itas

    =dema mukosa nasal

    !embengkakan mukosa hidung0

    !ersisten

    !olip "idung

    Ggn. !ola nafas

    Gejala Klinik #

    - Sumbatan hidung

    - "iposmia / anosmia

    - Sinusitis, nyeri kepala, rinorhea

    - %lergiL berupa bersin-bersin dan iritasi

    !engobatan #

    !olip yang masih kecl dapat diobati dengan kortikosteroid secara konser)atif0 baik 

    lokal maupun secara sistemik. !ada polip yang cukup besar dan persisten dilakukan

    tindakan operatif berupa pengangkatan polip polipectomy0.1alam kejadian polip berulang maka dilakukan etmoidectomy baik intranasal maupun

    ekstranasal.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    71/105

    PROSES KEPERAWATAN

    !engkajian

    %K'A'%S/S'4%"%'

    Gejala # Kelelahan, kelemahan atau malaise umum

    'anda # !enurunan kekuatan, menunjukkan kelelahan

    S4K3>%S

    Gejala >elah, pucat atau tidak ada tanda sama sekali

    'anda 'akikardia, disritmia.

    !ucat anemia0, diaforesis, keringat malam.

    2'=G4'%S =GO

    Gejala asalah finansial # biaya rumah sakit, pengobatan .

    'anda :erbagai perilaku, misalnya marah, menarik diri, pasif 

    %K%2%2/

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    72/105

    &. encegah komplikasi

    (. enghilangkan nyeri

    *. emberikan informasi tentang penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan

    '3?3%2 !=3>%2G%2

    $. Komplikasi dicegah/menurun

    &. 2yeri hilang/terkontrol

    (. !roses penyakit/prognosis, kemungkinan komplikasi dan program pengobatan

    di pahami.

    D#&+!0"& K$$(&&%&! !ola !ernapasan/:ersihkan ?alan 2apas, 'ak =fektif 

    4esiko 'inggi 'erhadap

    "asil ;ang

    1iharapkan/Kriteria

    =)aluasi !asien %kan

    empertahankan !ola !ernapasan 2ormal/=fektif 

    :ebas 1ispnea, Sianosis %tau 'anda >ain 1istres

    !ernapasan

     

    INTERENSI RASIONAL

    M&!,#(#Kaji/awasi prekuensi pernapasan,

    kedalaman, irama. !erhatikan laporan

    dispnea dan/atau penggunaan otot

     bantu pernapasan cuping hidung,

    gangguan pengembangan dada

    !erubahan seperti takipnea, dispnea,

     penggunaan otot aksesori0 dapat

    mengindikasikan berlanjutnya

    keterlibatan/ pengaruh pernapasan yang

    membutuhkan upaya inter)ensi

    :eri posisi dan bantu ubah posisi

    secara periodik

    eningkatkan aerasi semua segmen paru

    dan memobilisasikaan sekresi

    %njurkan/bantu dengan tehnik napas

    dalam dan/atau pernapasan bibiratau

     pernapasan diagfragmatik abdomen

     bila diindikasikan

    embantu meningkatkan difusi gas dan

    ekspansi jalan napas kecil, memberikan

     pasien beberapa kontrol terhadap

     pernapasan, membantu menurunkan

    ansietas

    %wasi/e)aluasi warna kulit,

     perhatikan pucat, terjadinya sianosis

    khususnya pada dasar kulit, daun

    telinga,dan bibir0

    !roliferasi S1! dapat menurunkan

    kapasitas pembawa oksigen darah,

    menimbulkan hipoksemia.

    Kaji respon pernapasan terhadap

    akti)itas. !erhatikan keluhan

    dispnea/lapar udara meningkatkan

    kelelahan. ?adwalkaan periode

    istirahat antara akti)itas

    !enurunan oksigen seluler menurunkan

    toleransi akti)itas. stirahat menurunkan

    kebutuhan oksigen dan mencegah

    kelelahandan dispnea

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    73/105

    dentifikasi/dorong tehnik  

     penghematan energi mis # periode

    istirahat sebelum dan setelah makan,

    gunakan mandi dengan kursi, duduk 

    sebelum perawatan

    embantu menurunkan kelelahan dan

    dispnea dan menyimpan energi untuk 

    regenerasi selulerdan fungsi pernapasan

    'ingkatkan tirah baring dan berikan

     perawatan sesuai indikasi selama

    eksaserbasi akut/panjang

    emburuknya keterlibatan pernapasan/

    hipoksia dapat mengindikasikan

     penghentian akti)itas untuk mencegah

     pengaruh pernapasan lebih serius

    :erikan lingkungan tenang eningkatkan relaksasi, penyimpanan

    energi dan menurunkan kebutuhan

    oksigen

    Obser)asi distensi )ena leher, sakit

    kepala, pusing, edema

     periorbital/fasial, dispnea,dan stridor 

    !asien non-"odgkin pada resiko sindrom

    )ena ka)a superior dan obstruksi jalan

    napas, menunjukkan kedaruratan

    onkologis.

    K0&'0(&"#

    :erikan tambahan oksigen emaksimalkan ketersediaan untuk  

    untuk kebutuhan sirkulasi, membantu

    menurunkan hipoksemia

    %wasi pemeriksaan laboratorium,

    mis # G1%, oksimetri

    engukur keadekuatan fungsi

     pernapasan dan keefektifan terapi

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    74/105

    SINUSITIS

    DEFINISI

    Sinusitis adalah # merupakan penyakit infeksi sinus yang disebabkan

    oleh kuman atau )irus.

    ETIOLOGI

    a. 4inogen

    Obstruksi dari ostium Sinus maksilaris/paranasalis0 yang disebabkan oleh #

    • 4initis %kut influen+a0

    • !olip, septum de)iasi

     b. 1entogen

    !enjalaran infeksidari gigi geraham atas

    Kuman penyebab #

    - Streptococcus pneumoniae

    - "amophilus influen+a

    - Steptococcus )iridans

    - Staphylococcus aureus

    - :ranchamella catarhatis

    PATOFISILOLOGI

    GEJALA KLINIS

    a. Iebris, filek kental, berbau, bisa bercampur darah

     b. 2yeri #

    - !ipi # biasanya unilateral

    - Kepala # biasanya homolateral, terutama pada sorehari

    ritasi eksudat !urulen pilek baunfeksi Kuman

      Kuman menyebar ke

    saluran pernafasan'ekanan pada sinus meningkat

     2yeri:atuk batuk 

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    75/105

    - Gigi geraham atas0 homolateral.

    c. "idung #

    - buntu homolateral

    - Suara bindeng.

    CARA PEMERIKSAAN

    a. 4inoskopi anterior #

    - ukosa merah

    - ukosa bengkak  

    - ukopus di meatus medius.

     b. 4inoskopi postorior 

    - mukopus nasofaring.

    c. 2yeri tekan pipi yang sakit.

    d. 'ransiluminasi # kesuraman pada ssisi yang sakit.

    e. Ioto sinus paranasalis

    - Kesuraman

    - Gambaran airfluidle)elP

    - !enebalan mukosa

    PENATALAKSANAAN

    a. 1rainage

    - edical #

    R 1ekongestan lokal # efedrin $Jdewasa0 QJanak0

    R 1ekongestan oral #!sedo efedrin ( @8 mg- Surgikal # irigasi sinus maksilaris.

     b. antibiotik diberikan dalam 6- hari untk akut0 yaitu #

    - ampisilin * 688 mg

    - amoksilin ( 688 mg

    - SulfametaksolN'! H88/@80 & $tablet

    - 1iksisiklin $88 mg/hari.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    76/105

    c. Simtomatik  

    - parasetamol., metampiron ( 688 mg.

    d. 3ntuk kromis adalah #

    -

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    77/105

    c. !ola istirahat dan tidur 

    - selama inditasi klien merasa tidak dapat istirahat karena klien

    sering pilek 

    d. !ola !ersepsi dan konsep diri

    - klien sering pilek terus menerus dan berbau menyebabkan

    konsepdiri menurun

    e. !ola sensorik

    - daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu akibat

     pilek terus menerus baik purulen , serous, mukopurulen0.

    H. !emeriksaan fisik 

    a. status kesehatan umum # keadaan umum , tanda )iotal, kesadaran.

     b. !emeriksaan fisik data focus hidung # nyeri tekan pada sinus,

    rinuskopi mukosa merah dan bengkak0.

    D&%& "*'=$-%#8 #

    ♦ Obser)asi nares #

    a. 4iwayat bernafas melalui mulut, kapan, onset, frekwensinya

     b. 4iwayat pembedahan hidung atau trauma

    c. !enggunaan obat tetes atau semprot hidung # jenis, jumlah,

    frekwensinyya , lamanya.

    ♦ Sekret hidung #

    a. warna, jumlah, konsistensi secret

     b. =pistaksis

    c. %da tidaknya krusta/nyeri hidung.

    ♦ 4iwayat Sinusitis #

    a. 2yeri kepala, lokasi dan beratnya

     b. "ubungan sinusitis dengan musim/ cuaca.

    ♦ Gangguan umum lainnya # kelemahan

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    78/105

    D&%& O'=$-%#8  

    $. 1emam, drainage ada # Serous

    ukppurulen

    !urulen

    &. !olip mungkin timbul dan biasanya terjadi bilateral pada hidung dan sinus

    yang mengalami radang → !ucat, Odema keluar dari hidng atau mukosa

    sinus

    (. Kemerahan dan Odema membran mukosa

    *. !emeriksaan penunjung #

    a. Kultur organisme hidung dan tenggorokan

     b. !emeriksaan rongent sinus.

    DIAGNOSA KEPERAWATAN

    $. 2yeri # kepala, tenggorokan , sinus berhubungan dengan peradangan pada

    hidung

    &.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    79/105

    PERENCANAAN

    $. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada hidung

    'ujuan # 2yeri klien berkurang atau hilang

    Kriteria hasil #

    - Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang

    - Klien tidak menyeringai kesakitan

    INTERENSI RASIONAL

    a. Kaji tingkat nyeri klien

     b. ?elaskan sebab dan akibat nyeri pada klienserta keluarganya

    c. %jarkan tehnik relaksasi dan distraksi

    d. Obser)asi tanda tanda )ital dan keluhanklien

    e. Kolaborasi dngan tim medis #$0 'erapi konser)atif #

    - obat %cetaminopenL %spirin,dekongestan hidung

    - 1rainase sinus&0 !embedahan #

    - rigasi %ntral #

    3ntuk sinusitis maksilaris- Operasi uc.

    a. engetahui tingkat nyeri klien dalammenentukan tindakan selanjutnya

     b. 1engan sebab dan akibat nyeri diharapkanklien berpartisipasi dalam perawatan untukmengurangi nyeri

    c. Klien mengetahui tehnik distraksi dn

    relaksasi sehinggga dapatmempraktekkannya bila mengalami nyeri

    d. engetahui keadaan umum dan perkembangan kondisi klien.

    e. enghilangkan /mengurangi keluhan nyeriklien

    &.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    80/105

    mudah dimengertid. Singkirkan stimulasi yang berlebihan

    misalnya #

    - 'empatkan klien diruangan yang lebihtenang

    - :atasi kontak dengan orang lain /klienlain yang kemungkinan mengalamikecemasan

    e. Obser)asi tanda-tanda )ital.

    f. :ila perlu , kolaborasi dengan tim medis

    d. 1engan menghilangkan stimulus yangmencemaskan akan meningkatkan

    ketenangan klien.

    e. engetahui perkembangan klien secaradini.

    f. Obat dapat menurunkan tingkat kecemasanklien

    (. ?alan nafas tidak efektif berhubungan dengan obtruksi penumpukan secret hidung0

    sekunder dari peradangan sinus

    'ujuan # ?alan nafas efektif setelah secret seous,purulen0 dikeluarkanKriteria #

    - Klien tidak bernafas lagi melalui mulut

    - ?alan nafas kembali normal terutama hidung

    INTERENSI RASIONAL

    a. kaji penumpukan secret yang ada

     b. Obser)asi tanda-tanda )ital.

    c. Koaborasi dengan tim medis untuk

     pembersihan sekret

    a. engetahui tingkat keparahan dan tindakanselanjutnya

     b. engetahui perkembangan klien sebelum

    dilakukan operasic. Kerjasama untuk menghilangkan

     penumpukan secret/masalah

    *. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafus

    makan menurun sekunder dari peradangan sinus

    'ujuan # kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi

    Kriteria #

    - Klien menghabiskan porsi makannya

    - :erat badan tetap seperti sebelum sakit 0 atau bertambah

    INTERENSI RASIONAL

    a. kaji pemenuhan kebutuhan nutrisi klien b. ?elaskan pentingnya makanan bagi proses

     penyembuhan

    c.

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    81/105

    6. Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan hidung buntu, nyeri sekunder

    dari proses peradangan

    'ujuan # klien dapat istirahat dan tidur dengan nyaman

    Kriteria #

    - Klien tidur @-H jam sehari

    INTERENSI RASIONAL

    a. kaji kebutuhan tidur klien.

     b. ciptakan suasana yang nyaman.

    c. %njurkan klien bernafas lewat mulut

    d. Kolaborasi dengan tim medis

     pemberian obat

    a. engetahui permasalahan klien

    dalam pemenuhan kebutuhan

    istirahat tidur 

     b. %gar klien dapat tidur dengan tenang

    c. !ernafasan tidak terganggu.

    d. !ernafasan dapat efektif kembali

    lewat hidung

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    82/105

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GLAUKOMA

    P$!+$(%#&!

    Glaukoma adalah sejumlah kelainan mata yang mempunyai gejala peningkatan

    tekanan intra okuler 'O0, dimana dapat mengakibatkan penggaungan atau

     pencekungan papil syaraf optik sehingga terjadi atropi syaraf optik, penyempitan lapang

     pandang dan penurunan tajam pengelihatan artinelli, $$0.

    P&%08#"#00+#

    'ekanan intraokuler dipertahankan oleh produksi dan pengaliran %ueus humor 

    dimana secara kontinue diproduksi oleh badan silier sel epitel prosesus ciliary bilik 

    mata belakang untuk memberikan nutrien pada lensa. %ueua humor yang merupakan

    cairan jernih berbahan gelatinosa jernih yang terletak diantara ruang antara lensa dan

    retina yang mengalir melalui jaring-jaring trabekuler, pupil, bilik mata depan, trabekuler 

    mesh work dan kanal schlem. 'ekanan intra okuler 'O0 dipertahankan dalam batas

    $8-&$ mm"g tergantung keseimbangan antara produksi dan pegeluaran aliran0 %" di

     bilik mata depan.

    !eningkatan 'O akan menekan aliran darah ke syaraf optik dan retina sehingga

    dapat merusak serabut syaraf optik menjadi iskemik dan mati. Selanjutnya

    menyebabkan kerusakan jaringan yang dimulai dari perifer menuju ke fo)ea sentralis.

    "al ini menyebabkan penurunan lapang pandang yang dimulai dari derah nasal atas dan

    sisa terakhir pada temporal

    >ebih jelasnya dapat dilihat di skema dibawah ini #

    P(0,*-"# )0*( &>*$*"

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    83/105

    :ilik ata 1epan

    Sudut :1

    'rab. Schlem

    Sistem Aena Sklera

      Kornea

     

    %ueous ris

      ensa

      konjungti)a

      ouis $,'he A< mosby ong $@0

  • 8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi

    84/105

    Glaukoma dibedakan menjadi ada beberapa macam yaitu#

    $. Glaukoma sudut terbuka /simplek kronis0

    %dalah sebagian besar glaukoma 8J - 6J0, yang meliputi kedua belah mata,

    disebut sudut terbuka karena humor aueous mempunyai pintu terbuka

    kejaringan trabekuler. Sudut bilik depan terbuka normal, pengaliran dihambat

    karena adanya perubahan degeratif jaringan trebuekuler, saluran schelem dan

    saluran yang berdekatan. adanya hambatan aliran %g" tidak secepat produksi,

     bila berlangsung secara terus menerus, maka menyebabkan degenerasi syaraf 

    optik, sel gangglion, atropi iris dan siliare. Gejala yang timbul awal biasanya

    tidak ada kelainan biasanya diketahui dengan adanya peningkatan O! dan sudut

    ruang anterior normal seperti# mata terasa berat, pening, pengelihatan kabur,

    halo di sekitar cahaya, kelainan lapang pandang , membesarnya t