BLITAR 2011

47
LAPORAN PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG DAHLIA RSD MARDI WALUYO KOTA BLITAR Disusun Oleh : Disususn Oleh : 1. ADRIANA UN 2. ALIF WINDY YUSELA 3. CAHYA EKA SUDRAJAD 4. MEGARITA SRILESTARI 5. NUR RIZKY DAULIKA PUTRI 6. NOFILIA 7. RISTY DYAH 8. EFREM WAGEN LASTBOY

description

TDUD

Transcript of BLITAR 2011

LAPORAN PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG DAHLIA RSD MARDI WALUYO

KOTA BLITAR

Disusun Oleh :

Disususn Oleh :

1. ADRIANA UN

2. ALIF WINDY YUSELA

3. CAHYA EKA SUDRAJAD

4. MEGARITA SRILESTARI

5. NUR RIZKY DAULIKA PUTRI

6. NOFILIA

7. RISTY DYAH

8. EFREM WAGEN LASTBOY

PRODI D.III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

TAHUN 2014

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Manajemen Keperawatan dan Kepemimpinan di Ruang Dahlia RSD Mardi Waluyo Blitar,

telah disetujui dan disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Ruang Pembimbing Akademik

Dahlia RSD Mardi Waluyo

( Lilis Wahyuni, Amd Kep) ( Mudzakir S.kep Ns)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia keperawatan peran kepemimpinan atau manajerial merupakan salah satu peran

utama dimana tugas dan tanggung jawab manajer perawat adalah melakukan perencanaan,

pengorganisasian, memberikan motivasi serta memberikan pengarahan dan mengendalikan kinerja

para relawan dan tenaga penunjang kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan keperawatan.

Di dalam lingkungan keperawatan ada berbagai laporan yaitu anggota staf. Klian, manajer dimana

sebagai penentu berbagai kebijakan serta sumber-sumber materi, dimana keadaan tersebut selalu

berubah sehingga tidak mungkin menemukan lingkungan yang sama dan dengan kondisi yang sama

pula.

Tugas dari manajer perawat adalah mengenali sumber-sumber ini berfungsi seefektif

mungkin sehingga yang ditemapati tidak mengalami kerugian atau pemborosan melainkan menjadi

untung dan dapat menjalankan pelayanan dengan baik dan lancar.

Menurut La Monica (1998) para perawat lulusan D.III Keperawatan diharapkan dapat

menjadi manajer dan terpimpin yang efektif untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap

pasien, diri sendiri dan terhadap profesi keperawatan, berkaitan dengan hal ini mahasiswa D.III

keperawatan dituntut untuk dapat menerapkan mata kuliah di dalam lahan praktek dan

meningkatkan pengetahuan guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu dan

menyeluruh dalam setiap situasi dan kondisi.

Selain itu berkaitan dengan manajemen keperawatan keperawatan, dalam suatu instansi atau

lingkungan pekerjaan akan selalu didapat berbagai masalah atau hambatan. Dan berdasarkan dari

berbagai permasalahan yang ditemukan, maka dapat diselesaikan dengan metode gugus kendali

yaitu dengan 8 langkah dan 7 alat. Dimana materi mata kuliah yang telah dipelajari dapat berguna

untuk mengatasi segala permasalahan yang ditemukan secara efektif dan efisien.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan berbagai pertimbangan, maka dalam hal ini pokok permasalahan kami batasi

pada permasalahan yang terdapat pada ruang perawatan ruang dahlia RSD Mardi Waluyo Blitar

Yaitu mulai tanggal 25 Juli - 20 Agustus 2011.

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Mempelajari dan menerapkan ketrampilan, manajemen dan kepemimpinan di ruang

Dahlia RSD Mardi Waluyo Blitar.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi sumberdaya yang dapat ditemukan pada ruang Dahlia RSD Mardi

Waluyo Blitar.

2. Mengidentifikasi kelebihan, kelemahan, dan kesempatan serta tantangan yang

dihadapi di ruang Dahlia.

3. Membantu dan memberikan solusi dari berbagai permasalahan yang ditentukan

pada ruang Dahlia RSD Mardi Waluyo Blitar dengan menggunakan metode gugus

kendali mutu.

1.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan laporan ini, penyusunan penggunaan beberapa cara antara lain :

1. Studi Pustaka

Pembaca membawa berbagai literatur yang dijadikan sebagai sumber-sumber yang relevan dan

sesuai dengan yang dibutuhkan.

2. Observasi Langsung

Penyusun secara langsung terjun ke lahan praktek untuk melakukan observasi segala sesuatu

yang berkaitan dengan manajemen keperawatan dan kepemimpinan.

3. Wawancara

Penyusun mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan berkonsultasi kepada kepala

ruangan, wail kepala ruangan, ketua GKM serta perawat ruang Dahlia RSD Mardi Waluyo

Blitar.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan ini sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Batasan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Metode Penulisan

1.5 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Manajemen dan Kepemimpinan

2.1.1 Pengertian

2.1.2 Fungsi Manajemen

2.1.3 Unsur Manajemen

2.1.4 Gaya Komunikasi Dalam Kepemimpinan

2.1.5 Komunikasi Dalam Kepemimpinan

2.2. Konsep Manajemen Keperawatan

2.2.1 Pentingnya Manajemen Keperawatan

2.2.2 Kegiatan Manajemen Keperawatan

2.2.3 Model Praktek Asuhan Keperawatan

BAB III TINJAUAN TEMPAT PRAKTEK

3.1 Gambar Lokasi

3.2 Manajemen Alat

3.3 Manajemen Bahan

3.4 Manajemen Tenaga

3.5 Model Praktek Asuhan Keperawatan

3.6 Perhitungan Tenaga Keperawatan Yang Seharusnya

3.7 Gugus Kendali Mutu

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2. Saran

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Manajemen dan Kepemimpinan

2.1.1 Pengertian

A. Pengertian Manajemen

a. Menurut Lawrence A. Appley

Manajemen adalahseni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang

lain.

b. Menurut R. Terry

Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengendalian yang dilakukan

untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan pemanfaatan

SDM dan sumber daya lainnya.

c. Menurut Haiman

Manajemen adalah fungsi untuk mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain dan

mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.

d. Menurut Encyclopidia of the social science

Manajemen adalah suatu proses yang mana pelaksanaan tujuan tertentu

diselenggarakan dan diawasi.

e. Menrut Swaburkg (2000)

Manajemen adalah suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang

lain.

f. Menurut Hersey dan Blancard (1997)

Manajemen adalah bekerja melaui individu dan kelompok untuk mencapai tujuan

organisasi.

B. Pengertian Kepemimpinan

1. Menurur Swaburg (2000)

Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana satu pihak memiliki kemampuan

leih besar untuk menunjukkan dan mempengaruhi perilaku yang lain

dibandingkan yang dipengaruhi oleh dia.

2. Menurut George R. Terry

Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang

dimiliki seseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara

sukarela bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2.1.2 Fungsi Manajemen

1. Planning termasuk budgetting

Penentuan suatu rangkaian tindakan untuk memperoleh suatu hasil yang diinginkan.

Penetapan apa yang harus dicapai, bagaimana cara penyampaiannya, dimana akan

dilaksanakan, siapayang akan bertanggung jawab serta mengapa hal ini harus

dicapai.

2. Organizing

Pengelompokkan kegiatan yang diperlukan penetapan susunan organisasi sari

masing-masing setiap unit yang ada dalam organisasi serta menetapkan kedudukan

dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut. Keseluruhan aktivitas

manajemen dan mengelompokkan orang-orang serta membagi tugas, fungsi,

wewenang serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan aktivitas-aktivitas

yang berdaya guna serta berhasil guna dalam mencapai tujuan sebelumnya.

3. Staffing

Kegiatan dan fungsi manajemen yang berupa penyusunan personalia pada suatu

organisasi mulia dari perekrutan, pengembangan sampai dengan usaha agar

setiappetugas memberikan daya guna maksimak pada organisasi.

4. Directing / Commanding

Berhubungan dengan usaha memberi bimbingan saran-saran, perintah-perintah,

instruksi-instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing

bawahan tersebut.

5. Coordinating

Dilakukan dengan jalan menghubungkan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan

bawahan sehingga terjadi koordinasi yang baik untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan

6. Controling

Mengadakan penilaian sekaligus bila perlu mengadakan koreksi apa yang dilakukan

bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapainya tujuan

yang telah direncanakan.

2.1.3 Unsur-unsur Manajemen

1. Perencanaan

Merencanakan suatu cara mempersatukan kegiatan dari seluruh organisasi (sistem)

ke arah tujuan bersama dan sangat menurunkan kemungkinan ketidaksiapan.

Meliputi pengenalan masalah, penetapan dan pengkhususan baik tujuan jangka

panjang, mengembangkan tujuan dan cara pencapaian tujuan atau sasaran.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah melibatkan semua sumber daya yang ada dalam suatu

sistem orang, modal peralatan ke dalam kegiatan menuju pencapaian tujuan.

3. Motivasi

Menurut Hersey dan Blanchard 1997, motivasi merupakan suatu faktor penting

dalam menentukan tinkat kinerja karyawan dan kualitas pencapaian tujuan.

Penelitian yang dilakukanoleh William James dan Harvard menyimpulkan bahwa

motivasi dapat meningkatkan 60-70% dari kapasitas kemampuan karyawan

4. Pengendalian

Pengendalian adalah mengumpulkan umpan balik dari hasil-hasil dan secara

periodik menindaklanjuti dalam rangka membandingkan hasil-hasil perencanaan

semula. Hal ini merupakan komponen terakhir dalam proses manajemen yang

meliputi penetapan mekanisme untuk penilaian berkesinambungan.

2.1.4 Gaya Komunikasi Dalam Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan menurut Ronald Lippits dan Rappih K. White

1. Gaya Otoriter

Wewenang mutlaak berada pada pemimpin, dengan komunikasi satu arah.

Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin

Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan

dilakukan secara ketat.

Cenderung lebih memperhatikan penyelesaian tugas daripada memperhatikan

karyawan

Cenderung menimbulkan permusuhan dan sifat agresif atau sama sekali apatis

dan menghilangkan inisiatif.

2. Gaya Demokratis

Pemimpin menghargai sifat dan kemampuan staf

Memotivasi kelompo untuk menentukan tujuan sendiri.

Melibatkan bawahan dalam proses pengambilan keputusan.

Berorientasi pada bawahannya dan menitikberatkan pada huungan antar manusia

dan kerja kelompok.

Menimbulkan peningkatan produktivitas dan kepuasaan kerja.

3. Gaya Partisipasif

Pemimpin yang menyampaikan hasil dan analisa masalah dan kemudian

mengusulkan

Staf diminta saran dan kritiknya serta mempertimbangakan respon staf terhadap

usulannya

Keputusan akhir pada kelompok

4. Bebas Bertindak

Karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pengaraahn, supervisi dan

koordinasi

Staf atau bawahan mengevaluasi sendiiri pekerjaan sesuai dengan caranya

sendiri.

5. Gaya Liberal

Pemimpin melimpahkan wewnang sepenuhnya kepada bawahan

Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan

Hampir tidak ada pengawasan terhadap tingkah laku bawahan.

Pantang memberikan bimbingan kepada staf.

Mengakibatkan produktivitas rendah dan karyawan merasa frustasi

2.1.5 Komunikasi Dalam Kepemimpinan

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah pemindahan informasi dan pengrtian dari satu orang ke orang

lain.

Komunikasi ke dan dengan orang lain adalah jembatan (media transmisi) dimana

seorang manajer dan sumber daya manusia di dalam sistemnya berhubungan.

Seorang manajer harus mampu berkomunikasi secara baik dalam berbagai situasi dan

gaya kepemimpinan untuk dapat memenuhi perannya dengan baik.

2. Macam komunikasi yang digunakan oleh pemimpin

Hersey dan Blanchard (1977) menggunakan teori kepemimpinan situasional untuk

menjelaskan macam komunikasi dari tiap bentuk perilaku pemimpin antara lain :

1. Struktur dan pertimbangan rendah (LB1)

Gaya ini dicirikan adanya gaya komunikasi satu arah dimana pemimpin

menetapkan peran-peran yang dimainkan oleh bawahannya dimana harus

melaksanakan berbagai jenis tugas.

2. Struktur Tinggi dan Perkembangan Tinggi (LB2)

Gaya ini sebagian besar dari arahan masih dibuat oleh pemimpin, pemimpin

tersebut mencoba melalui komunikasi dua arah dan dukungan sosial ekonomi

untuk mendapatkan dampak psikologis dari bawahannya untuk membeli

(membuat) suatu keputusan yang harus dibuat.

3. Pertimbangan Tinggi dan Struktur Rendah (LB3)

Hal ini disertakan dalam per an serta (partisipating) karena pada gaya ini

pemimpin dan bawahan mempunyai kemampuan dan pengetahuan untuk

menyelesaikan tugas.

4. Pertimbangan Rendah dan Struktur Rendah (LB4)

Hal ini disetarakan dengan “ Pendelegasian” karena gaya ini dibawahan. Diberi

kesempatan untuk memainkan kemampuan mereka melalui pendelegasian dan

pengarahan umum dengan catatan bawahan memiliki kemampuan yang tinggi

serta kedewasaan

2.2. Konsep Manajemen Keperawatan

2.2.1 Pentingnya Manajemen Keperawatan

1. Sebagai konsep perencanaan dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan yang

telah di tentukan

Manajemen keperawatan adalah perencanaan dimana merupakan yang utama untuk

seluruh aktivitas dalam menggunakan sumber sumber uang, bahan bahan dan alat alat

untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.

2. Sebagai pengatur dalam penggunaan waktu yang efektif

Manajemen keperawatan memberikan dasar bagi setiap perawat manajer dalam

membuat rencana operasional atau rencana manajer, menyusun prioritas, formulasi

strategis dan rancangan kerja.

3. Merupakan sarana untuk pembuatan keputusan

Mengambil keputusan merupakan salah satu tugas dari pemimpin atau manajer.dalam

mengambil keputusan haruslah disesuaikan dengan situasi yang dihadapi.model

pengambil keputusan manajerial membantu dalam menentukan teknik penyesuaian

masalah yang paling tepat untuk di gunakan pemimpin dalam menyelesaikan suatu

masalah.

4. Sebagai sarana dalam pengorganisasian.

Kegiatan pengorganisasian adalah pengindetifikasi kebutuhan organisasi dari

pernyataan misi kerja yang dilakukan dan menyesuaikan desain organisasi serta

struktur untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini. Selama proses organisasi, aktivitas

dikelompokkan, tanggung jawab untuk wewnang ditentukan dan hubunga buat untuk

melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.

5. Sebagai pedoman dalam memimpin dan mengarahkan.

Pengarahan adalah elemen tindakan dari manajemen untuk menyelesaikan sasaran

keperawatan.ini meliputi proses pendelegasian,pengawasan, koordinasi dan

pengendalian implementasi.dengan adanya pengarahan manajemen keperawatan

memungkinkan bawahan untuk mengetahui apa yang menjadi tugasnya.bagaimana

melakukannya.kapan dan dimana sehingga dapat mencapai tujuan

6. Pedoman dalam memberikan motivasi pada pekerjaan

Tujuan umum dari kepemimpinan dan mamajemen adalah memotivasi sistem untuk

mencapai tujuan dengan adanya motivasi ini dapat meningkatkan kinerja para

bawahan sehingga dapat bekerja secara optimal.

7. Sarana untuk mewujudkan komunikasi yang efektif.

Komunikasi ke dan dengan orang lain adalah jembatan (media transmisi)dimana

seorang manajer dan sumber daya manusia didalam sistemnya saling berhubungan.

8. Pedoman untuk pengendalian atau pengevaluasian.

Pengendalian adalah mengumpulkan umpan balik dari hasil hasil dan secara periodik

menindak lanjuti dalam rangka membandingkan hasil hasil dengan perencaannya

2.2.2 Kegiatan Manajemen Keperawatan

a. Pengumpulan data

Agar berfungsi secara efektif dan efisien dalam setiap unit kerja kesehata.maka manajer

perawat harus memiliki informasi dasar yang cukup mengenai orang orang,tempat dan

benda benda yang mengatur unit kerja tersebut.

mengkaji pekerjaan apa yang harus di lakukan

lingkungan dimana pekerjaan yang harus diselesaikan

orang orang yang harus melaksanakannya

b. Perencanaan

Perencanaan berarti mempertimbangkan masa depan dan menyusun rencana aktivitas.

c. pengaturan atau organizing

asuhan keperawatan suatu kelompok besar pasien memerlukan sejumlah besar pegawai.

d. kepegawaian

funsi susunan kepegawaian termasuk semua kegiatan yang terlibat dalam pengadaan

sejumlah jenis pekerjaan yang tetap dan cukup untuk masing masing unit keperawatan pada

setiap pergantian hari setahunnya.

e. memimpin

kegiatan memimpin merupakan kegiatan persuasi,mengatakan menunjukan dan memotivasi

pegawai bagaimana bersifat agar tujuan dapat tercapai

f. pengawasan

pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi kejadian kejadian yang tidak biasa dan

kesalahan kesalahan system selama penetapan jasa keperawatan.hal ini ditunjukan untuk

perbaikan dn pengarahan

PROSES TIMBANG TERIMA DI RUANG DAHLIA

Proses timbang terima di ruang dahlia untuk sementara ini belum dapat berjalan secara

efektif belum bisa dijalankan dan dilakasanakan dengan baik sehubungan dengan rumah sakit mardi

maluyo yang baru pindah dari rumah sakit yang lama yang bertempat di Jln. A. Yani pindah

kedaerah Jln. Kalimantan sehinga banyak perawat yang dipindah ruangan dan pra jabatan serta cuti,

sehinga membuat peroses timbang terima di ruang dahlia belum berjalan secara efektif.

MODEL ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG DAHLIA

Sebelum mahasiswa peraktek dating di ruang dahlia menerapkan model asuhan keperawatan

yaitu gabungan antara model team dan metode fungsional.

Kendala atau hambatan :

Karena ruangan dahlia baru pindah dari rumah sakit yang lama sehinga jumlah perawat yang

ada belum bisa tersusun secara jelas maka perawat di ruang dahlia menggunakan model asuhan

keperawatan gabungan yaitu metode team dan metode fungsional.

Saran

1. Menambahkan jumlah tenaga perawat sehingga dapat menerapakan metode keperawatan

team

2. Menggunakan metode keperawatan team murni tanpa metode gabungan

METODE ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG DAHLIA

Karena jumlah pasien di rungan dahlia belum bisa di tentukan berhubungan dengan ruangan

yang sebagian dalam peroses pembanggunan sehingan jumlah pasien ruang dahli belum dapat di

tentukan.

Tugas – Tugas KARU, KATIM Dan Perawat PERAWAT PELAKSANA

1. Tugas karu terdiri dari :

Mengevaluasi dan mengendalikan pelayanan keperawatan di ruang rawat yang berda di

ruangan

Membuat rencana tindakan asuhan keperawatan

Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi tindakan medis yang di

lakukan, perogram pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang

akan di lakukan terhadap pasien

Menerima serah terima pasien di sift berikutnya

Mengadakan diskusi untuk memecahkan masalah, membagi KATIM menjadi 2 yaitu

KATIM 1 dan KATIM 2

2. Tugas katim 1

Tugas KATIM 1 bertanggung jawab pada ruanga sebelah timur,

Membagi perawat pelaksana ( PP ) 4 orang dengan jumlah pasien yang ada di ruangan

sebelah timur

Menerima tugas dari karu kemudian KATIM membagi tugas kepada perawat pelaksana

3. Tugas katim 2

Tugas KATIM 2 bertanggung jawab pada ruanga sebelah barat,

Membagi perawat pelaksana ( PP ) 4 orang dengan jumlah pasien yang ada di ruangan

sebelah timur

Menerima tugas dari karu kemudian KATIM membagi tugas kepada perawat pelaksana

4. Tugas perawat pelaksana

Menerima tanggung jawab dari masing – masing KATIM dan melaksanakan tugas sesuai

dengan yang di berikan katim

Memberi asuhan keperawatan kepada pasien

Bertanggung jawab dan mengevaluasi keadaan pasien mengenai masalh yang sudah teratasi

maupun yang belum teratasi dan tindakan keperawatan yang sudah dilaksanakan atau belum

di lakasanakan sesuai dengan advis dokter

BAB III

TINJAUAN TEMPAT PRAKTEK

3.1 Manajemen tenaga

Data tenaga di Ruang Dahlia

S2 Keperawatan :01 Orang

SI Keperawatan : 03 Orang

D IV Keperawatan :01 Orang

D III keperawatan : 12 Orang

SMA : 2 Orang

STRENGTH WEAKNES OPPORTUNIT

Y

THREATE

NED

RS pemerintah di ruangan dahlia

sekaligus sebagai RS Pendidikan

Jumlah tenaga kerja mencukupi

dan kualitas tenaga sesuai dengan

standart profesi keperawatan

professional

Timbang terima sudah dijalankan

Adanya pembagian tugas yang

jelas oleh mahasiswa praktek

manajemen

Mempunyai perilaku yang baik

MAKP sudah dilaksanakan yaitu

MAKP moduler (model tim

gabungan)

Kepala ruangan mendukung

semua kegiatan

Adanya bimbingan dari seluruh

perawat ruangan kepada

mahasiswa praktek manajemen

Proteksi diri dari

perawat kurang yaitu

tidak menggunakan

scort saat

tugas,hanya beberapa

yang memakai scort

saat melakukan

tindakan

keperawatan

Saat ini ada beberapa

tenaga yang kurang

aktif karena

1. Sekolah

2. Cuti hamil

3. Pra jabatan

4. Cuti

5. Sering

meninggalkan

ruangan karena

adanya urusan yg

bersangkutan

dengan ruangan

Adanya

kesempatan

untuk

melanjutkan

pendidikan

pada program

S1 dan S2

keperawatan,D

3 kelas khusus

Adanya

kerjasama

yang baik

antara

mahasiswa

praktek

dengan

perawat klinik

Adanya

mahasiswa D3

yang praktek

manajemen

keperawatan

Persai

ngan

perawat

yang

semakin

ketat

Tuntu

tan dari

keluarga

pasien untuk

mendapatka

n pelayanan

yang lebih

baik

Bany

aknya rumah

sakit swasta

yang

memberikan

pelayanan

yang lebih

baik

MANAJEMEN ALAT

DATA-DATA ALAT DI RUANG DAHLIA

1. Glucometer : 1

2. Termometer : 4

3. Tensimeter : 2

4. Senter : 1

5. Timbangan Berat Badan : 1

6. Suction Pump : 1

7. Sterilisator : 1

8. Stetoscope : 3

9. Manometer : 7

10. EKG : 1

11. Resusiator : 1

12. Hb Sahli : 1

13. Irigator : 1

14. Spuit Gliserin : 1

15. Bak Instrumen B : 1

16. Bak Instrument S : 1

17. Bak Instrumen K : 2

18. Korentang : 1

19. Tong Spatel : 2

20. Cucing : 2

21. Gunting Plester : 1

22. Gunting Pean : 2

23. Gunting AJ : 1

24. Pean Klem : 2

25. Arteri Klem : 3

26. Pinset Anatomi : 1

27. Pinset Chirurgi : 2

28. Bengkok : 4

29. Mortir : 1

30. Semprung : 1

31. Mayo : 2

32. ACCU Check : 1

33. Kursi Roda : 2

34. Standart Infus : 21

ANALISA SWOT

STRENGHT WEAKNES OPPORTUNITY THREATENED

- Alat-alat

digunakan

sesuai dengan

fungsinya

- Mempunyai

mesin

sterilisator

- Jumlah alat-

alat belum

cukup

- Adanya

sebagia alat

yang rusak

dan belum

tersedia.

- Ada

beberapa

alat yang

diperlukan

belum

tersedia

masker O2

tidak ada

(peresepan)

- Infus PAM

tidak ada.

- Ada

kesempatan

untuk

mengajukan

alat-alat

baru sesuai

dengan

anggaran.

- Persaingan

antar RS yang

semakin ketat

- Ada tuntutan

dari

masyarakat

untuk

mendapatkan

pelayanan

lebih baik

MANAJEMEN BAHAN / BARANG

Data Barang Di Ruang Dahlia

1. sprei : 42 buah

2. selimut tebal : 55 buah

3. sarung guling : 0 buah

4. sarung bantal : 44 buah

5. stek leken : 41 buah

6. baju operasi : 9 buah

7. sarung operasi : 9 buah

8. mitela : 12 buah

9. sarung oksigen : 9 buah

10. telapak meja kotak besar : 3 buah

11. telapak meja kotak kecil : 6 buah

12. korden : 0 buah

13. handuk tangan kecil : 6 buah

14. serbet piring : 2 buah

15. celemek pelastik : 2 buah

16. perlak : 36 buah

17. pelastik tutup kasur : 6 buah

18. bantal kapuk : 4 buah

19. kasur sepon baru : 20 buah

20. gayung : 8 buah

21. Papan Nama Pasien :0 buah

ANALISA SWOT

STRENGTH WEAKNES OPORTUNITIY THERATENED

- barang- barang

selalu ada bila

di butuhkan

- ruangan selalu

dalam keadaan

bersih

- tempat tidur

selalau dalam

keadaan bersih

- jumlah barang

masih kurang

- ada sebagian

barang yang

belum tersedia

- korden buat

privasi pasien

belum tersedia

- sketsel pemisah

kamar belum

tersedia

- papan nama

pasien belum

- Terdapatnya

kesempatan untuk

mengajukan barang –

barang baru

- Terdapatnya

kesempatan untuk

menanmbah fasilitas

ruanganbagi pasien

dan perawat

- Terdapatnya

kesempatan untuk

menambah fasilitas

yaitu papan nama

- Persaingan rumah sakit

dalam pemberian

pelayanan kesehatan

semakin ketat

- Tuntutan dari keluarga

pasien dan masyarakat

untuk mendapatkan

fasilitas pelayanan lebih

baik semakin banyak

tersedia pasien

PENGELOLAAN SENTRALISASI OBAT

1. Definisi

Pengelolaan obat dimana seluruh obat yang diberikan kepada pasien, diserahkan

sepenuhnya kepada perawat.

2. Tujuan Umum

Meningkatkan mutu pelayanan pada pasien, terutama dalam memberikan obat

Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat secara hokum maupun secara moral

Mempermudah pegelolaan obat secara efektif dan efisien

3. Teknik pengelolaan obat

Kontrol penuh (sentralisasi obat)

Penanggung jawab pengelolaan obat adalah Karu

Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat

Penerima obat

Obat yang diresepkan dan tela diambil oleh keluarga diserakan kepada perawat

yang menerima lembar serah terima obat.

Perawat menulis nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan persediaan dalam

kartu control yang diketahui oleh pasien atau keluarga dalam buku masuk obat

Keluarga atau klien mendapakan kapan atau bilamana obat tersebut habis

4. Pembagian Obat

Obat yang diterima untuk selanjutnya diberikan kepada keluarga pasien untuk

disimpan setelah diperiksa oleh perawat..

Saat pemberian obat jelaskan macam obat, jumlah obat, penggunaan obat, efek

samping, tempat dikembalikan dan pantau efek obat.

5. Penambahan Obat

Dimasukkan dalam buku obat dan dilakukan perubahan dalam kartu persediaan obat

Pemberian obat yang tidak rutin dokumentasi hanya dilakukan pada buku obat

masuk dan informasikan kepada keluarga dengan kartu khusus obat

6. Obat khusus

Mahal harga, rute sulit, efek samping besar, waktu pemberian tertentu.

Diberikan dengan kartu khusus oleh PP

Informasi yang diberikan ke klien : nama obat, kegunaan obat, waktu

pemberian,wadah obat ditunjukkan ke keluarga, usahakan ada saksi dari keluarga

saat pemberian obat.

DIAGRAM ROUTE ATAU ALUR PELAKSANAAN SENTRALISASI OBAT

( Nursalam, Mnurse. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam praktek keperawata

professional. “Jakarta: Salemba Medika)

PENGELOLAAN OBAT DI RUANG DAHLIA

Obat di ruang Dahlia dikelola secara terpusat (sentralisasi) :

Yang bertanggung jawab dalam pengelolaan obat di ruang Dahlia adalah karu.

Obat yang telah diresepkan Dokter dan dibeli oleh keluarga diserahkan kepada perawat yang

bertugas saat itu untuk dicek

Dokter

Pasien / Keluarga

Farmasi/ Apotek

Pasien / Keluarga

Surat Persetujuan sentralisasi obat dari

perawat

Pendekatan Perawat

PP / Perawat yang menerima

Pasien / Keluarga

Pengaruh dan pengelolaan oleh

perawat

Lembar serah terima obat

Buku serah terima ata masuk obat

Perawat menulis pada buku masuk obat, meliputi : tanggal, nama pasien, nama obat, jumlah

obat, dosis, bentuk, cara, dan tanda tangan penerima

Perawat memberitahu kepada keluarga untuk membeli obat bila dokter memberikan resep

kepada kelurga atau bila obat pasien habis.

Obat yang masuk disimpan didalam tempat obat di ruang pasien.Bila ada bon, obat yang

telah diserahkan kepada perawat dikurangi untuk membayar/ mengembalikan bon obat

tersebut.

Selanjutnya obat diberikan kepada pasien sesuai dengan instruksi dari dokter

Obat dikelola secara desentralisasi:

Obat diresepkan oleh dokter, kemudian dibeli oleh pasien.

Setelah membeli obat dari apotek, obat diserahkan kepada perawat untuk dicek benar atau

salah obat tersebut.

Kemudian untuk obat- obat injeksi diserahkan kembali kepada keluarga untuk disimpan

sendiri oleh pasien dan keluarga.

Sedangkan untuk cairan infus di letakkan di ruang perawat.

Perhitungan Tenaga Kepemimpinan Yang Seharusnya

Pada suatu pelayanan professional, jumlah tenaga yang diperlukan tergantung pada jumlah

pasien dan derajat ketergantungan pasien. Menurut Douglas (1984) Loviredge dan Culumings

(1996) klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi 3 kategori yaitu :

Perawat minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam, perawat Intermediel memerlukan

waktu 3-4 jam. Perawatan maksimal atau total memerlukan waktu 5-6 jam/24 jam.

Dalam suatu penelitian Douglas (1975) tentang jumlah tenaga perawat di RS, didapatkan

jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore dan malam per hari tergantung pada tingkat

ketergantungan pasien seperti pada tabel di bawah ini :

Jumlah

Pasien

Klasiikasi Pasien

Minimal Parsial Total

Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam

1 0.17 0.14 0.10 0.27 0.15 0.07 0.36 0.30 0.20

2 0.34 0.20 0.20 0.54 0.30 0.14 0.72 0.60 0.40

3 0.51 0.42 0.30 0.81 0.45 0.21 1.08 0.90 0.60

Berikut ini dijabarkan tingkat ketergantungan pasien menurut teori D. Orem :

Self Care Defisit :

1. Minimal Care

a. Pasien bisa mandiri / hampir tidak memerlukan bantuan

b. Status psikologi stabil

c. Pasien dirawat untuk prosedur diagnostic

d. Operasi ringan

2. Partial Care

a. Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian

b. Pos operasi minor (24 jam)

c. Melewati fase akut dari post operasi mayor

d. Fase awal dan penyembuhan

e. Gangguan emosional ringan

3. Total Care

a. Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang

lebih lama

b. 24 jam post operasi mayor

c. Pasien tidak sadar

d. Keadaan pasien tidak stabil

e. Gangguan emosional berapa

GUGUS KENDALI MUTU

Nama GKM : DASI (DAHLIA SELALU DIHATI)

Bagian : Ruang Dahlia

Didirikan : 26 Juli 2011

Tema yang sudah diselesaikan : -

Tema saat ini : Tidak adanya papan nama pasien yang dipajang di ruang

dahlia

Susunan Personal :

NO NAMA JENIS KELAMIN JABATAN

1 Wahyu Susilowati Perempuan Ketua

2 Silvi Pratitasari Perempuan Sekretaris

3 Ayu Puspita Perempuan Bendahara

4 Didik Hari Purnomo Laki – laki Anggota

5 Benny Irawan Laki – laki Anggota

6 Melsa Febri Perempuan Anggota

7 Eri Yuniwati Perempuan Anggota

8 Angelina Merin Kasa Perempuan Anggota

9 Yohana Fretis Perempuan Anggota

10 Rifan J Pandie Laki – laki Anggota

11 Maria Adolfina Perempuan Anggota

12 Dian Meirina Perempuan Anggota

Pendidikan rata – rata : Mahasiswa D-IIIUsia rata – rata : 20 tahunMotto : K3 (Kesehatan Anda Kepuasan Kami)

Tugas Pokok : membantu pasien orientasi waktu dgn tepat. menjaga kebersihan diri pasien di Ruang Dahlia dan memenuhi kekurangan yang muncul pada saat pengambilan data.

Fasilitator : Lilis Wahyuni, Amd Kep

Struktur organisasi : Ruang Dahlia Ka Mahasiswa Akper UNP Kediri Anggota GKM

ALUR KERJA

JULI-AGUSTUS 2011

Jadwal Lengkap Kegiatan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2

0

Menentukan pokok masalah √ √

Pengambilan data √ √ √

Mencari penyebab √ √ √

Menentukan rencana √ √ √

Melaksanakan perbaikan

Standarisasi √ √

Menentukan plan berikutnya √ √

Langkah 1 : Memilih Tema

Masalah yang ada dalam Ruang Dahlia :

1. Pengunjung sering bertanya kepada perawat, di mana kamar pasien, di kamar nomor

berapa. Mahasiswa praktek pun juga tida tahu dimana ruangan pasien yang akan

ditangani.(Tidak adanya papan nama pasien yang menunjukkan pasien di rawat di

kamar berapa)

2. Tidak adanya sabun untuk cuci tangan di wastafel kamar 6 dan 8

3. tidak adanya lap kering pada setiap wastafel di kamar 6 dan 8

4. tidak tersedianya papan nama pasien di bed tempat tidur (di ruangan)

5. kamar mandi berbau

6. Jam dinding di kamar 6 tidak ada, dan jam dinding di kamar 8 mati.

ALUR KERJA

Papan nama pasien di ruang Dahlia

Memasang papan nama pasien di depan kamar pasien

Memudahkan pengunjung/keluarga/mahasiswa praktek untuk mencari kamar pasien.

Terpasang papan nama di depan kamr pasien

Pengunjung/keluarga/mahasiswa praktek dengan mudah menuju kamr pasien

Masalah I : tidak adanya papan nama pasien di ruangan dahlia

Alasan : Rata- rata pengunjung ruang dahlia, setiap mau mengunjungi keluarga atau saudara

mereka yang sakit, mereka selalu bertanya kepada perawat dimana ruangan

saudaranya.

Rata-rata mahasiswa yang praktek, setiap disuruh untuk melakukan tindakan

keperawatan selalu bingung dan bertanya terlebih dahulu kepada perwat dimana

kamar pasien A, atau pasien B.

Tujuan : karena papan nama pasien memudahkan pengunjung atau keluarga untuk

mengetahui letak kamar pasien tanpa bertanya kepada perawat. Dan juga

memudahkan mahasiswa yang praktek untuk melakukan tindakan keperawatan

tanpa bertanya letak kamar pasien, yang dapat mengganggu lancarnya kegiatan,

Langkah II : Pengumpulan Data

a. Lembar Pengumpulan Data, Keluarga atau Mahasiswa praktek yang bingung mencari

kamar pasien.

N

O

TANGGAL Keluarga pasien dan

Mahasiswa Praktek yang

bingung dan bertanya

ruangan pasien

JUMLAH

1 31 Juli 2011 P: 4

S: 2

M: 1

7

2 1 Agustus 2011 P: 2

S: 2

M: 0

4

3 2 Agustus 2011 P: 1

S: 3

M: 1

4

JUMLAH TOTAL 15 orang

Perawat sibuk sehingga tidak terlalu memperhatikan papan nama pasien di ruang dahlia

Langkah III : Mencari Sebab Akibat

A. Diagram Fish Bone

Tidak adanya papan nama pasien yang dipajang di ruang dahlia

manusia

Kurangnya kesadaran dalam memasang papan nama pasien di ruang dahlia

Metod / lingkungan lingkungs

RS baru pindah dari tempat yang lama

bahanTidak ada papan nama besar di ruang dahlia

B. Analisa masalah

No Faktor Masalah/Sebab Akibat

1

2

3

4

MAN

Metode

bahan

money

Perawat sibuk sehingga tidak

terlalu memperhatikan mengenai

papan nama pasien(white board)

Kurang kesadaran untuk

berinisiatif memasang papan

nama pasien

Baru pindah tempat dari RS

lama ke RS baru

Tidak ada papan nama pasien

(papan white board)

Dana tidak tersedia

Pengunjung dan

mahasiswa praktek

bingung mengenai

letak kamar pasien

Keluarga dan

mahasiswa bingung

Belum tersedianya

perlengkapan

Pasien dan kel

bingung

Pembelian white

board tidak

terpenuhi

C. Skor Penyebab yang Dominan

Man : kurang kesadaran untuk memperhatikan pentingnya petunjuk papan

nama (white board) di ruang dahlia

Ket : Selama ini ruangan dan perawat ruangan kurang memperhatikan

pentingnya papan nama besar, keterangan nama pasien dan kamar

nomor berapa sehingga pengunjung yang akan mengunjungi

saudara yang sakit menjadi bingung dan bertanya kepada perwat.

Langkah IV : Menentukan Plan ( Rencana)

Factor Masalah Akibat Penanggulangan Waktu PJ

Bahan Tidak

adanya

papan nam

besar(white

board)

Keluarga dan

mahasiswa

praktek

kebingungan

mencari

kamar pasien

Pemasangan papan

nama besar (white

board) oleh

mahasiswa praktek

manajemen

keperawatan

Rifan J

pandie

Langkah V : Melaksanakan Perbaikan

No Masalah Cara

Penanggulangan

Pj Urutan Tempat

1. Tidak adanya

papan nama

besar( white

board) di

ruang dahlia

Pemasangan

papan nama besar

(white board) di

R.Dahlia

Didik H.P Di

tembok

dekat

ruang

perawat

Langkah VI : Memeriksa Hasil

Setelah dilakukan GKM maka hasil observasi tim GKM

1. Keluarga pasien atau pengunjung tidak bertanya lagi pada perawat letak kamar pasien.

2. Mahasiswa yang praktek tahu dimana kamar pasien untuk dilakukan tindakan

keperawatan.

Langkah VII : Standarisasi

1). Setelah di pasang papan nama besar (white board) di R.DAHLIA, maka akan

memudahkan pengunjung, keluarga dan mahasiswa praktek untuk tahu di kamar nomor

berapa pasien dirawat.

MASALAH YANG SUDAH TERATASI

1. Papan Nama pasien sudah terpasang.sehingga memudahkan keluarga pasien dalam

mencari anggota keluarganya yang sedang dirawat diruang Dahlia.

2. Sudah tersedianya sabun tanggan di kamar 6 dan 8

3. Kamar mandi tidak berbau lagi

4. Terpasangnya jam dinding di kamar 6 dan 8

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

DENAH LOKASI R.DAHLIA RUMAH SAKIT MARDI WALUYO BLITAR

KET :

1. R. Perawat

2. R. Karu

3. IRNA I (Kamar 1)

4. IRNA II (Kamar 2)

5. IRNA II (Kamar 3)

6. IRNA I (Kamar 4)

7. IRNA I (Kamar 5)

8. IRNA III(Kamar 9)

9. IRNA III(Kamar 8)

10. IRNA III(Kamar 6)

11. IRNA III (COMBUSTIO/Kamar 7)

12. R. PERLENGKAPAN

13. R. SPALHOCK

14. KAMAR MANDI

1

2

3

4

5 6 7

8 9 1000

11

12

13

x

x

x

x

x

x

x

x

(tanggal 26-31 JULI 2011)

KARU

DIDIK HARI PURNOMO

KATIM

WAHYU SUSILOWATI

PP

1. MELSA

2. YOHANA F

3. ERI Y

4. MARIA A

5. ANGELA

6. DHIAN

7. SILVI

8. BENI

9. AYU PUSPITA H

10.RIFAN J PANDIE

(tanggal 01-07 AGUSTUS 2011)

KARU

MELSA F

KATIM

RIFAN J PANDIE

PP

1. DIDIK HARI P

2. YOHANA F

3. ERI Y

4. MARIA A

5. ANGELA

6. DHIAN

7. WAHYU S

8. BENI

9. AYU PUSPITA H

10.SILVI P

(tanggal 08-13 Agustus 2011)

KARU

SILVI PRATITASARI

KATIM

DHIAN MEIRINA

PP

1. MELSA

2. YOHANA F

3. ERI Y

4. MARIA A

5. ANGELA

6. AYU PUSPITA

7. SILVI

8. BENI

9. WAHYU S

10.DIDIK HAI P

(tanggal 14-20 AGUSTUS 2011)

KARU

BENNY IRAWAN

KATIM

ERI YUNI WATI

PP

1. MELSA

2. YOHANA F

3. WAHYU S

4. MARIA A

5. ANGELA

6. DHIAN

7. SILVI

8. DIDIK HARI P

9. AYU PUSPITA H

10.RIFAN J PANDIE