BLITAR 2011
-
Upload
nur-rizky-daulika-putri -
Category
Documents
-
view
46 -
download
0
description
Transcript of BLITAR 2011
LAPORAN PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG DAHLIA RSD MARDI WALUYO
KOTA BLITAR
Disusun Oleh :
Disususn Oleh :
1. ADRIANA UN
2. ALIF WINDY YUSELA
3. CAHYA EKA SUDRAJAD
4. MEGARITA SRILESTARI
5. NUR RIZKY DAULIKA PUTRI
6. NOFILIA
7. RISTY DYAH
8. EFREM WAGEN LASTBOY
PRODI D.III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2014
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Manajemen Keperawatan dan Kepemimpinan di Ruang Dahlia RSD Mardi Waluyo Blitar,
telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing Ruang Pembimbing Akademik
Dahlia RSD Mardi Waluyo
( Lilis Wahyuni, Amd Kep) ( Mudzakir S.kep Ns)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia keperawatan peran kepemimpinan atau manajerial merupakan salah satu peran
utama dimana tugas dan tanggung jawab manajer perawat adalah melakukan perencanaan,
pengorganisasian, memberikan motivasi serta memberikan pengarahan dan mengendalikan kinerja
para relawan dan tenaga penunjang kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan keperawatan.
Di dalam lingkungan keperawatan ada berbagai laporan yaitu anggota staf. Klian, manajer dimana
sebagai penentu berbagai kebijakan serta sumber-sumber materi, dimana keadaan tersebut selalu
berubah sehingga tidak mungkin menemukan lingkungan yang sama dan dengan kondisi yang sama
pula.
Tugas dari manajer perawat adalah mengenali sumber-sumber ini berfungsi seefektif
mungkin sehingga yang ditemapati tidak mengalami kerugian atau pemborosan melainkan menjadi
untung dan dapat menjalankan pelayanan dengan baik dan lancar.
Menurut La Monica (1998) para perawat lulusan D.III Keperawatan diharapkan dapat
menjadi manajer dan terpimpin yang efektif untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap
pasien, diri sendiri dan terhadap profesi keperawatan, berkaitan dengan hal ini mahasiswa D.III
keperawatan dituntut untuk dapat menerapkan mata kuliah di dalam lahan praktek dan
meningkatkan pengetahuan guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu dan
menyeluruh dalam setiap situasi dan kondisi.
Selain itu berkaitan dengan manajemen keperawatan keperawatan, dalam suatu instansi atau
lingkungan pekerjaan akan selalu didapat berbagai masalah atau hambatan. Dan berdasarkan dari
berbagai permasalahan yang ditemukan, maka dapat diselesaikan dengan metode gugus kendali
yaitu dengan 8 langkah dan 7 alat. Dimana materi mata kuliah yang telah dipelajari dapat berguna
untuk mengatasi segala permasalahan yang ditemukan secara efektif dan efisien.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan berbagai pertimbangan, maka dalam hal ini pokok permasalahan kami batasi
pada permasalahan yang terdapat pada ruang perawatan ruang dahlia RSD Mardi Waluyo Blitar
Yaitu mulai tanggal 25 Juli - 20 Agustus 2011.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Mempelajari dan menerapkan ketrampilan, manajemen dan kepemimpinan di ruang
Dahlia RSD Mardi Waluyo Blitar.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi sumberdaya yang dapat ditemukan pada ruang Dahlia RSD Mardi
Waluyo Blitar.
2. Mengidentifikasi kelebihan, kelemahan, dan kesempatan serta tantangan yang
dihadapi di ruang Dahlia.
3. Membantu dan memberikan solusi dari berbagai permasalahan yang ditentukan
pada ruang Dahlia RSD Mardi Waluyo Blitar dengan menggunakan metode gugus
kendali mutu.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan ini, penyusunan penggunaan beberapa cara antara lain :
1. Studi Pustaka
Pembaca membawa berbagai literatur yang dijadikan sebagai sumber-sumber yang relevan dan
sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Observasi Langsung
Penyusun secara langsung terjun ke lahan praktek untuk melakukan observasi segala sesuatu
yang berkaitan dengan manajemen keperawatan dan kepemimpinan.
3. Wawancara
Penyusun mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan berkonsultasi kepada kepala
ruangan, wail kepala ruangan, ketua GKM serta perawat ruang Dahlia RSD Mardi Waluyo
Blitar.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan ini sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Batasan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Manajemen dan Kepemimpinan
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Fungsi Manajemen
2.1.3 Unsur Manajemen
2.1.4 Gaya Komunikasi Dalam Kepemimpinan
2.1.5 Komunikasi Dalam Kepemimpinan
2.2. Konsep Manajemen Keperawatan
2.2.1 Pentingnya Manajemen Keperawatan
2.2.2 Kegiatan Manajemen Keperawatan
2.2.3 Model Praktek Asuhan Keperawatan
BAB III TINJAUAN TEMPAT PRAKTEK
3.1 Gambar Lokasi
3.2 Manajemen Alat
3.3 Manajemen Bahan
3.4 Manajemen Tenaga
3.5 Model Praktek Asuhan Keperawatan
3.6 Perhitungan Tenaga Keperawatan Yang Seharusnya
3.7 Gugus Kendali Mutu
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2. Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Manajemen dan Kepemimpinan
2.1.1 Pengertian
A. Pengertian Manajemen
a. Menurut Lawrence A. Appley
Manajemen adalahseni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang
lain.
b. Menurut R. Terry
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan pemanfaatan
SDM dan sumber daya lainnya.
c. Menurut Haiman
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain dan
mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.
d. Menurut Encyclopidia of the social science
Manajemen adalah suatu proses yang mana pelaksanaan tujuan tertentu
diselenggarakan dan diawasi.
e. Menrut Swaburkg (2000)
Manajemen adalah suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain.
f. Menurut Hersey dan Blancard (1997)
Manajemen adalah bekerja melaui individu dan kelompok untuk mencapai tujuan
organisasi.
B. Pengertian Kepemimpinan
1. Menurur Swaburg (2000)
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana satu pihak memiliki kemampuan
leih besar untuk menunjukkan dan mempengaruhi perilaku yang lain
dibandingkan yang dipengaruhi oleh dia.
2. Menurut George R. Terry
Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang
dimiliki seseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara
sukarela bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2.1.2 Fungsi Manajemen
1. Planning termasuk budgetting
Penentuan suatu rangkaian tindakan untuk memperoleh suatu hasil yang diinginkan.
Penetapan apa yang harus dicapai, bagaimana cara penyampaiannya, dimana akan
dilaksanakan, siapayang akan bertanggung jawab serta mengapa hal ini harus
dicapai.
2. Organizing
Pengelompokkan kegiatan yang diperlukan penetapan susunan organisasi sari
masing-masing setiap unit yang ada dalam organisasi serta menetapkan kedudukan
dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut. Keseluruhan aktivitas
manajemen dan mengelompokkan orang-orang serta membagi tugas, fungsi,
wewenang serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan aktivitas-aktivitas
yang berdaya guna serta berhasil guna dalam mencapai tujuan sebelumnya.
3. Staffing
Kegiatan dan fungsi manajemen yang berupa penyusunan personalia pada suatu
organisasi mulia dari perekrutan, pengembangan sampai dengan usaha agar
setiappetugas memberikan daya guna maksimak pada organisasi.
4. Directing / Commanding
Berhubungan dengan usaha memberi bimbingan saran-saran, perintah-perintah,
instruksi-instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing
bawahan tersebut.
5. Coordinating
Dilakukan dengan jalan menghubungkan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan
bawahan sehingga terjadi koordinasi yang baik untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan
6. Controling
Mengadakan penilaian sekaligus bila perlu mengadakan koreksi apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapainya tujuan
yang telah direncanakan.
2.1.3 Unsur-unsur Manajemen
1. Perencanaan
Merencanakan suatu cara mempersatukan kegiatan dari seluruh organisasi (sistem)
ke arah tujuan bersama dan sangat menurunkan kemungkinan ketidaksiapan.
Meliputi pengenalan masalah, penetapan dan pengkhususan baik tujuan jangka
panjang, mengembangkan tujuan dan cara pencapaian tujuan atau sasaran.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah melibatkan semua sumber daya yang ada dalam suatu
sistem orang, modal peralatan ke dalam kegiatan menuju pencapaian tujuan.
3. Motivasi
Menurut Hersey dan Blanchard 1997, motivasi merupakan suatu faktor penting
dalam menentukan tinkat kinerja karyawan dan kualitas pencapaian tujuan.
Penelitian yang dilakukanoleh William James dan Harvard menyimpulkan bahwa
motivasi dapat meningkatkan 60-70% dari kapasitas kemampuan karyawan
4. Pengendalian
Pengendalian adalah mengumpulkan umpan balik dari hasil-hasil dan secara
periodik menindaklanjuti dalam rangka membandingkan hasil-hasil perencanaan
semula. Hal ini merupakan komponen terakhir dalam proses manajemen yang
meliputi penetapan mekanisme untuk penilaian berkesinambungan.
2.1.4 Gaya Komunikasi Dalam Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan menurut Ronald Lippits dan Rappih K. White
1. Gaya Otoriter
Wewenang mutlaak berada pada pemimpin, dengan komunikasi satu arah.
Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin
Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan
dilakukan secara ketat.
Cenderung lebih memperhatikan penyelesaian tugas daripada memperhatikan
karyawan
Cenderung menimbulkan permusuhan dan sifat agresif atau sama sekali apatis
dan menghilangkan inisiatif.
2. Gaya Demokratis
Pemimpin menghargai sifat dan kemampuan staf
Memotivasi kelompo untuk menentukan tujuan sendiri.
Melibatkan bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
Berorientasi pada bawahannya dan menitikberatkan pada huungan antar manusia
dan kerja kelompok.
Menimbulkan peningkatan produktivitas dan kepuasaan kerja.
3. Gaya Partisipasif
Pemimpin yang menyampaikan hasil dan analisa masalah dan kemudian
mengusulkan
Staf diminta saran dan kritiknya serta mempertimbangakan respon staf terhadap
usulannya
Keputusan akhir pada kelompok
4. Bebas Bertindak
Karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pengaraahn, supervisi dan
koordinasi
Staf atau bawahan mengevaluasi sendiiri pekerjaan sesuai dengan caranya
sendiri.
5. Gaya Liberal
Pemimpin melimpahkan wewnang sepenuhnya kepada bawahan
Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan
Hampir tidak ada pengawasan terhadap tingkah laku bawahan.
Pantang memberikan bimbingan kepada staf.
Mengakibatkan produktivitas rendah dan karyawan merasa frustasi
2.1.5 Komunikasi Dalam Kepemimpinan
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah pemindahan informasi dan pengrtian dari satu orang ke orang
lain.
Komunikasi ke dan dengan orang lain adalah jembatan (media transmisi) dimana
seorang manajer dan sumber daya manusia di dalam sistemnya berhubungan.
Seorang manajer harus mampu berkomunikasi secara baik dalam berbagai situasi dan
gaya kepemimpinan untuk dapat memenuhi perannya dengan baik.
2. Macam komunikasi yang digunakan oleh pemimpin
Hersey dan Blanchard (1977) menggunakan teori kepemimpinan situasional untuk
menjelaskan macam komunikasi dari tiap bentuk perilaku pemimpin antara lain :
1. Struktur dan pertimbangan rendah (LB1)
Gaya ini dicirikan adanya gaya komunikasi satu arah dimana pemimpin
menetapkan peran-peran yang dimainkan oleh bawahannya dimana harus
melaksanakan berbagai jenis tugas.
2. Struktur Tinggi dan Perkembangan Tinggi (LB2)
Gaya ini sebagian besar dari arahan masih dibuat oleh pemimpin, pemimpin
tersebut mencoba melalui komunikasi dua arah dan dukungan sosial ekonomi
untuk mendapatkan dampak psikologis dari bawahannya untuk membeli
(membuat) suatu keputusan yang harus dibuat.
3. Pertimbangan Tinggi dan Struktur Rendah (LB3)
Hal ini disertakan dalam per an serta (partisipating) karena pada gaya ini
pemimpin dan bawahan mempunyai kemampuan dan pengetahuan untuk
menyelesaikan tugas.
4. Pertimbangan Rendah dan Struktur Rendah (LB4)
Hal ini disetarakan dengan “ Pendelegasian” karena gaya ini dibawahan. Diberi
kesempatan untuk memainkan kemampuan mereka melalui pendelegasian dan
pengarahan umum dengan catatan bawahan memiliki kemampuan yang tinggi
serta kedewasaan
2.2. Konsep Manajemen Keperawatan
2.2.1 Pentingnya Manajemen Keperawatan
1. Sebagai konsep perencanaan dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan yang
telah di tentukan
Manajemen keperawatan adalah perencanaan dimana merupakan yang utama untuk
seluruh aktivitas dalam menggunakan sumber sumber uang, bahan bahan dan alat alat
untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.
2. Sebagai pengatur dalam penggunaan waktu yang efektif
Manajemen keperawatan memberikan dasar bagi setiap perawat manajer dalam
membuat rencana operasional atau rencana manajer, menyusun prioritas, formulasi
strategis dan rancangan kerja.
3. Merupakan sarana untuk pembuatan keputusan
Mengambil keputusan merupakan salah satu tugas dari pemimpin atau manajer.dalam
mengambil keputusan haruslah disesuaikan dengan situasi yang dihadapi.model
pengambil keputusan manajerial membantu dalam menentukan teknik penyesuaian
masalah yang paling tepat untuk di gunakan pemimpin dalam menyelesaikan suatu
masalah.
4. Sebagai sarana dalam pengorganisasian.
Kegiatan pengorganisasian adalah pengindetifikasi kebutuhan organisasi dari
pernyataan misi kerja yang dilakukan dan menyesuaikan desain organisasi serta
struktur untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini. Selama proses organisasi, aktivitas
dikelompokkan, tanggung jawab untuk wewnang ditentukan dan hubunga buat untuk
melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.
5. Sebagai pedoman dalam memimpin dan mengarahkan.
Pengarahan adalah elemen tindakan dari manajemen untuk menyelesaikan sasaran
keperawatan.ini meliputi proses pendelegasian,pengawasan, koordinasi dan
pengendalian implementasi.dengan adanya pengarahan manajemen keperawatan
memungkinkan bawahan untuk mengetahui apa yang menjadi tugasnya.bagaimana
melakukannya.kapan dan dimana sehingga dapat mencapai tujuan
6. Pedoman dalam memberikan motivasi pada pekerjaan
Tujuan umum dari kepemimpinan dan mamajemen adalah memotivasi sistem untuk
mencapai tujuan dengan adanya motivasi ini dapat meningkatkan kinerja para
bawahan sehingga dapat bekerja secara optimal.
7. Sarana untuk mewujudkan komunikasi yang efektif.
Komunikasi ke dan dengan orang lain adalah jembatan (media transmisi)dimana
seorang manajer dan sumber daya manusia didalam sistemnya saling berhubungan.
8. Pedoman untuk pengendalian atau pengevaluasian.
Pengendalian adalah mengumpulkan umpan balik dari hasil hasil dan secara periodik
menindak lanjuti dalam rangka membandingkan hasil hasil dengan perencaannya
2.2.2 Kegiatan Manajemen Keperawatan
a. Pengumpulan data
Agar berfungsi secara efektif dan efisien dalam setiap unit kerja kesehata.maka manajer
perawat harus memiliki informasi dasar yang cukup mengenai orang orang,tempat dan
benda benda yang mengatur unit kerja tersebut.
mengkaji pekerjaan apa yang harus di lakukan
lingkungan dimana pekerjaan yang harus diselesaikan
orang orang yang harus melaksanakannya
b. Perencanaan
Perencanaan berarti mempertimbangkan masa depan dan menyusun rencana aktivitas.
c. pengaturan atau organizing
asuhan keperawatan suatu kelompok besar pasien memerlukan sejumlah besar pegawai.
d. kepegawaian
funsi susunan kepegawaian termasuk semua kegiatan yang terlibat dalam pengadaan
sejumlah jenis pekerjaan yang tetap dan cukup untuk masing masing unit keperawatan pada
setiap pergantian hari setahunnya.
e. memimpin
kegiatan memimpin merupakan kegiatan persuasi,mengatakan menunjukan dan memotivasi
pegawai bagaimana bersifat agar tujuan dapat tercapai
f. pengawasan
pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi kejadian kejadian yang tidak biasa dan
kesalahan kesalahan system selama penetapan jasa keperawatan.hal ini ditunjukan untuk
perbaikan dn pengarahan
PROSES TIMBANG TERIMA DI RUANG DAHLIA
Proses timbang terima di ruang dahlia untuk sementara ini belum dapat berjalan secara
efektif belum bisa dijalankan dan dilakasanakan dengan baik sehubungan dengan rumah sakit mardi
maluyo yang baru pindah dari rumah sakit yang lama yang bertempat di Jln. A. Yani pindah
kedaerah Jln. Kalimantan sehinga banyak perawat yang dipindah ruangan dan pra jabatan serta cuti,
sehinga membuat peroses timbang terima di ruang dahlia belum berjalan secara efektif.
MODEL ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG DAHLIA
Sebelum mahasiswa peraktek dating di ruang dahlia menerapkan model asuhan keperawatan
yaitu gabungan antara model team dan metode fungsional.
Kendala atau hambatan :
Karena ruangan dahlia baru pindah dari rumah sakit yang lama sehinga jumlah perawat yang
ada belum bisa tersusun secara jelas maka perawat di ruang dahlia menggunakan model asuhan
keperawatan gabungan yaitu metode team dan metode fungsional.
Saran
1. Menambahkan jumlah tenaga perawat sehingga dapat menerapakan metode keperawatan
team
2. Menggunakan metode keperawatan team murni tanpa metode gabungan
METODE ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG DAHLIA
Karena jumlah pasien di rungan dahlia belum bisa di tentukan berhubungan dengan ruangan
yang sebagian dalam peroses pembanggunan sehingan jumlah pasien ruang dahli belum dapat di
tentukan.
Tugas – Tugas KARU, KATIM Dan Perawat PERAWAT PELAKSANA
1. Tugas karu terdiri dari :
Mengevaluasi dan mengendalikan pelayanan keperawatan di ruang rawat yang berda di
ruangan
Membuat rencana tindakan asuhan keperawatan
Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi tindakan medis yang di
lakukan, perogram pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang
akan di lakukan terhadap pasien
Menerima serah terima pasien di sift berikutnya
Mengadakan diskusi untuk memecahkan masalah, membagi KATIM menjadi 2 yaitu
KATIM 1 dan KATIM 2
2. Tugas katim 1
Tugas KATIM 1 bertanggung jawab pada ruanga sebelah timur,
Membagi perawat pelaksana ( PP ) 4 orang dengan jumlah pasien yang ada di ruangan
sebelah timur
Menerima tugas dari karu kemudian KATIM membagi tugas kepada perawat pelaksana
3. Tugas katim 2
Tugas KATIM 2 bertanggung jawab pada ruanga sebelah barat,
Membagi perawat pelaksana ( PP ) 4 orang dengan jumlah pasien yang ada di ruangan
sebelah timur
Menerima tugas dari karu kemudian KATIM membagi tugas kepada perawat pelaksana
4. Tugas perawat pelaksana
Menerima tanggung jawab dari masing – masing KATIM dan melaksanakan tugas sesuai
dengan yang di berikan katim
Memberi asuhan keperawatan kepada pasien
Bertanggung jawab dan mengevaluasi keadaan pasien mengenai masalh yang sudah teratasi
maupun yang belum teratasi dan tindakan keperawatan yang sudah dilaksanakan atau belum
di lakasanakan sesuai dengan advis dokter
BAB III
TINJAUAN TEMPAT PRAKTEK
3.1 Manajemen tenaga
Data tenaga di Ruang Dahlia
S2 Keperawatan :01 Orang
SI Keperawatan : 03 Orang
D IV Keperawatan :01 Orang
D III keperawatan : 12 Orang
SMA : 2 Orang
STRENGTH WEAKNES OPPORTUNIT
Y
THREATE
NED
RS pemerintah di ruangan dahlia
sekaligus sebagai RS Pendidikan
Jumlah tenaga kerja mencukupi
dan kualitas tenaga sesuai dengan
standart profesi keperawatan
professional
Timbang terima sudah dijalankan
Adanya pembagian tugas yang
jelas oleh mahasiswa praktek
manajemen
Mempunyai perilaku yang baik
MAKP sudah dilaksanakan yaitu
MAKP moduler (model tim
gabungan)
Kepala ruangan mendukung
semua kegiatan
Adanya bimbingan dari seluruh
perawat ruangan kepada
mahasiswa praktek manajemen
Proteksi diri dari
perawat kurang yaitu
tidak menggunakan
scort saat
tugas,hanya beberapa
yang memakai scort
saat melakukan
tindakan
keperawatan
Saat ini ada beberapa
tenaga yang kurang
aktif karena
1. Sekolah
2. Cuti hamil
3. Pra jabatan
4. Cuti
5. Sering
meninggalkan
ruangan karena
adanya urusan yg
bersangkutan
dengan ruangan
Adanya
kesempatan
untuk
melanjutkan
pendidikan
pada program
S1 dan S2
keperawatan,D
3 kelas khusus
Adanya
kerjasama
yang baik
antara
mahasiswa
praktek
dengan
perawat klinik
Adanya
mahasiswa D3
yang praktek
manajemen
keperawatan
Persai
ngan
perawat
yang
semakin
ketat
Tuntu
tan dari
keluarga
pasien untuk
mendapatka
n pelayanan
yang lebih
baik
Bany
aknya rumah
sakit swasta
yang
memberikan
pelayanan
yang lebih
baik
MANAJEMEN ALAT
DATA-DATA ALAT DI RUANG DAHLIA
1. Glucometer : 1
2. Termometer : 4
3. Tensimeter : 2
4. Senter : 1
5. Timbangan Berat Badan : 1
6. Suction Pump : 1
7. Sterilisator : 1
8. Stetoscope : 3
9. Manometer : 7
10. EKG : 1
11. Resusiator : 1
12. Hb Sahli : 1
13. Irigator : 1
14. Spuit Gliserin : 1
15. Bak Instrumen B : 1
16. Bak Instrument S : 1
17. Bak Instrumen K : 2
18. Korentang : 1
19. Tong Spatel : 2
20. Cucing : 2
21. Gunting Plester : 1
22. Gunting Pean : 2
23. Gunting AJ : 1
24. Pean Klem : 2
25. Arteri Klem : 3
26. Pinset Anatomi : 1
27. Pinset Chirurgi : 2
28. Bengkok : 4
29. Mortir : 1
30. Semprung : 1
31. Mayo : 2
32. ACCU Check : 1
33. Kursi Roda : 2
34. Standart Infus : 21
ANALISA SWOT
STRENGHT WEAKNES OPPORTUNITY THREATENED
- Alat-alat
digunakan
sesuai dengan
fungsinya
- Mempunyai
mesin
sterilisator
- Jumlah alat-
alat belum
cukup
- Adanya
sebagia alat
yang rusak
dan belum
tersedia.
- Ada
beberapa
alat yang
diperlukan
belum
tersedia
masker O2
tidak ada
(peresepan)
- Infus PAM
tidak ada.
- Ada
kesempatan
untuk
mengajukan
alat-alat
baru sesuai
dengan
anggaran.
- Persaingan
antar RS yang
semakin ketat
- Ada tuntutan
dari
masyarakat
untuk
mendapatkan
pelayanan
lebih baik
MANAJEMEN BAHAN / BARANG
Data Barang Di Ruang Dahlia
1. sprei : 42 buah
2. selimut tebal : 55 buah
3. sarung guling : 0 buah
4. sarung bantal : 44 buah
5. stek leken : 41 buah
6. baju operasi : 9 buah
7. sarung operasi : 9 buah
8. mitela : 12 buah
9. sarung oksigen : 9 buah
10. telapak meja kotak besar : 3 buah
11. telapak meja kotak kecil : 6 buah
12. korden : 0 buah
13. handuk tangan kecil : 6 buah
14. serbet piring : 2 buah
15. celemek pelastik : 2 buah
16. perlak : 36 buah
17. pelastik tutup kasur : 6 buah
18. bantal kapuk : 4 buah
19. kasur sepon baru : 20 buah
20. gayung : 8 buah
21. Papan Nama Pasien :0 buah
ANALISA SWOT
STRENGTH WEAKNES OPORTUNITIY THERATENED
- barang- barang
selalu ada bila
di butuhkan
- ruangan selalu
dalam keadaan
bersih
- tempat tidur
selalau dalam
keadaan bersih
- jumlah barang
masih kurang
- ada sebagian
barang yang
belum tersedia
- korden buat
privasi pasien
belum tersedia
- sketsel pemisah
kamar belum
tersedia
- papan nama
pasien belum
- Terdapatnya
kesempatan untuk
mengajukan barang –
barang baru
- Terdapatnya
kesempatan untuk
menanmbah fasilitas
ruanganbagi pasien
dan perawat
- Terdapatnya
kesempatan untuk
menambah fasilitas
yaitu papan nama
- Persaingan rumah sakit
dalam pemberian
pelayanan kesehatan
semakin ketat
- Tuntutan dari keluarga
pasien dan masyarakat
untuk mendapatkan
fasilitas pelayanan lebih
baik semakin banyak
tersedia pasien
PENGELOLAAN SENTRALISASI OBAT
1. Definisi
Pengelolaan obat dimana seluruh obat yang diberikan kepada pasien, diserahkan
sepenuhnya kepada perawat.
2. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan pada pasien, terutama dalam memberikan obat
Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat secara hokum maupun secara moral
Mempermudah pegelolaan obat secara efektif dan efisien
3. Teknik pengelolaan obat
Kontrol penuh (sentralisasi obat)
Penanggung jawab pengelolaan obat adalah Karu
Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat
Penerima obat
Obat yang diresepkan dan tela diambil oleh keluarga diserakan kepada perawat
yang menerima lembar serah terima obat.
Perawat menulis nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan persediaan dalam
kartu control yang diketahui oleh pasien atau keluarga dalam buku masuk obat
Keluarga atau klien mendapakan kapan atau bilamana obat tersebut habis
4. Pembagian Obat
Obat yang diterima untuk selanjutnya diberikan kepada keluarga pasien untuk
disimpan setelah diperiksa oleh perawat..
Saat pemberian obat jelaskan macam obat, jumlah obat, penggunaan obat, efek
samping, tempat dikembalikan dan pantau efek obat.
5. Penambahan Obat
Dimasukkan dalam buku obat dan dilakukan perubahan dalam kartu persediaan obat
Pemberian obat yang tidak rutin dokumentasi hanya dilakukan pada buku obat
masuk dan informasikan kepada keluarga dengan kartu khusus obat
6. Obat khusus
Mahal harga, rute sulit, efek samping besar, waktu pemberian tertentu.
Diberikan dengan kartu khusus oleh PP
Informasi yang diberikan ke klien : nama obat, kegunaan obat, waktu
pemberian,wadah obat ditunjukkan ke keluarga, usahakan ada saksi dari keluarga
saat pemberian obat.
DIAGRAM ROUTE ATAU ALUR PELAKSANAAN SENTRALISASI OBAT
( Nursalam, Mnurse. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam praktek keperawata
professional. “Jakarta: Salemba Medika)
PENGELOLAAN OBAT DI RUANG DAHLIA
Obat di ruang Dahlia dikelola secara terpusat (sentralisasi) :
Yang bertanggung jawab dalam pengelolaan obat di ruang Dahlia adalah karu.
Obat yang telah diresepkan Dokter dan dibeli oleh keluarga diserahkan kepada perawat yang
bertugas saat itu untuk dicek
Dokter
Pasien / Keluarga
Farmasi/ Apotek
Pasien / Keluarga
Surat Persetujuan sentralisasi obat dari
perawat
Pendekatan Perawat
PP / Perawat yang menerima
Pasien / Keluarga
Pengaruh dan pengelolaan oleh
perawat
Lembar serah terima obat
Buku serah terima ata masuk obat
Perawat menulis pada buku masuk obat, meliputi : tanggal, nama pasien, nama obat, jumlah
obat, dosis, bentuk, cara, dan tanda tangan penerima
Perawat memberitahu kepada keluarga untuk membeli obat bila dokter memberikan resep
kepada kelurga atau bila obat pasien habis.
Obat yang masuk disimpan didalam tempat obat di ruang pasien.Bila ada bon, obat yang
telah diserahkan kepada perawat dikurangi untuk membayar/ mengembalikan bon obat
tersebut.
Selanjutnya obat diberikan kepada pasien sesuai dengan instruksi dari dokter
Obat dikelola secara desentralisasi:
Obat diresepkan oleh dokter, kemudian dibeli oleh pasien.
Setelah membeli obat dari apotek, obat diserahkan kepada perawat untuk dicek benar atau
salah obat tersebut.
Kemudian untuk obat- obat injeksi diserahkan kembali kepada keluarga untuk disimpan
sendiri oleh pasien dan keluarga.
Sedangkan untuk cairan infus di letakkan di ruang perawat.
Perhitungan Tenaga Kepemimpinan Yang Seharusnya
Pada suatu pelayanan professional, jumlah tenaga yang diperlukan tergantung pada jumlah
pasien dan derajat ketergantungan pasien. Menurut Douglas (1984) Loviredge dan Culumings
(1996) klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi 3 kategori yaitu :
Perawat minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam, perawat Intermediel memerlukan
waktu 3-4 jam. Perawatan maksimal atau total memerlukan waktu 5-6 jam/24 jam.
Dalam suatu penelitian Douglas (1975) tentang jumlah tenaga perawat di RS, didapatkan
jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore dan malam per hari tergantung pada tingkat
ketergantungan pasien seperti pada tabel di bawah ini :
Jumlah
Pasien
Klasiikasi Pasien
Minimal Parsial Total
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0.17 0.14 0.10 0.27 0.15 0.07 0.36 0.30 0.20
2 0.34 0.20 0.20 0.54 0.30 0.14 0.72 0.60 0.40
3 0.51 0.42 0.30 0.81 0.45 0.21 1.08 0.90 0.60
Berikut ini dijabarkan tingkat ketergantungan pasien menurut teori D. Orem :
Self Care Defisit :
1. Minimal Care
a. Pasien bisa mandiri / hampir tidak memerlukan bantuan
b. Status psikologi stabil
c. Pasien dirawat untuk prosedur diagnostic
d. Operasi ringan
2. Partial Care
a. Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian
b. Pos operasi minor (24 jam)
c. Melewati fase akut dari post operasi mayor
d. Fase awal dan penyembuhan
e. Gangguan emosional ringan
3. Total Care
a. Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang
lebih lama
b. 24 jam post operasi mayor
c. Pasien tidak sadar
d. Keadaan pasien tidak stabil
e. Gangguan emosional berapa
GUGUS KENDALI MUTU
Nama GKM : DASI (DAHLIA SELALU DIHATI)
Bagian : Ruang Dahlia
Didirikan : 26 Juli 2011
Tema yang sudah diselesaikan : -
Tema saat ini : Tidak adanya papan nama pasien yang dipajang di ruang
dahlia
Susunan Personal :
NO NAMA JENIS KELAMIN JABATAN
1 Wahyu Susilowati Perempuan Ketua
2 Silvi Pratitasari Perempuan Sekretaris
3 Ayu Puspita Perempuan Bendahara
4 Didik Hari Purnomo Laki – laki Anggota
5 Benny Irawan Laki – laki Anggota
6 Melsa Febri Perempuan Anggota
7 Eri Yuniwati Perempuan Anggota
8 Angelina Merin Kasa Perempuan Anggota
9 Yohana Fretis Perempuan Anggota
10 Rifan J Pandie Laki – laki Anggota
11 Maria Adolfina Perempuan Anggota
12 Dian Meirina Perempuan Anggota
Pendidikan rata – rata : Mahasiswa D-IIIUsia rata – rata : 20 tahunMotto : K3 (Kesehatan Anda Kepuasan Kami)
Tugas Pokok : membantu pasien orientasi waktu dgn tepat. menjaga kebersihan diri pasien di Ruang Dahlia dan memenuhi kekurangan yang muncul pada saat pengambilan data.
Fasilitator : Lilis Wahyuni, Amd Kep
Struktur organisasi : Ruang Dahlia Ka Mahasiswa Akper UNP Kediri Anggota GKM
ALUR KERJA
JULI-AGUSTUS 2011
Jadwal Lengkap Kegiatan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2
0
Menentukan pokok masalah √ √
Pengambilan data √ √ √
Mencari penyebab √ √ √
Menentukan rencana √ √ √
Melaksanakan perbaikan
Standarisasi √ √
Menentukan plan berikutnya √ √
Langkah 1 : Memilih Tema
Masalah yang ada dalam Ruang Dahlia :
1. Pengunjung sering bertanya kepada perawat, di mana kamar pasien, di kamar nomor
berapa. Mahasiswa praktek pun juga tida tahu dimana ruangan pasien yang akan
ditangani.(Tidak adanya papan nama pasien yang menunjukkan pasien di rawat di
kamar berapa)
2. Tidak adanya sabun untuk cuci tangan di wastafel kamar 6 dan 8
3. tidak adanya lap kering pada setiap wastafel di kamar 6 dan 8
4. tidak tersedianya papan nama pasien di bed tempat tidur (di ruangan)
5. kamar mandi berbau
6. Jam dinding di kamar 6 tidak ada, dan jam dinding di kamar 8 mati.
ALUR KERJA
Papan nama pasien di ruang Dahlia
Memasang papan nama pasien di depan kamar pasien
Memudahkan pengunjung/keluarga/mahasiswa praktek untuk mencari kamar pasien.
Terpasang papan nama di depan kamr pasien
Pengunjung/keluarga/mahasiswa praktek dengan mudah menuju kamr pasien
Masalah I : tidak adanya papan nama pasien di ruangan dahlia
Alasan : Rata- rata pengunjung ruang dahlia, setiap mau mengunjungi keluarga atau saudara
mereka yang sakit, mereka selalu bertanya kepada perawat dimana ruangan
saudaranya.
Rata-rata mahasiswa yang praktek, setiap disuruh untuk melakukan tindakan
keperawatan selalu bingung dan bertanya terlebih dahulu kepada perwat dimana
kamar pasien A, atau pasien B.
Tujuan : karena papan nama pasien memudahkan pengunjung atau keluarga untuk
mengetahui letak kamar pasien tanpa bertanya kepada perawat. Dan juga
memudahkan mahasiswa yang praktek untuk melakukan tindakan keperawatan
tanpa bertanya letak kamar pasien, yang dapat mengganggu lancarnya kegiatan,
Langkah II : Pengumpulan Data
a. Lembar Pengumpulan Data, Keluarga atau Mahasiswa praktek yang bingung mencari
kamar pasien.
N
O
TANGGAL Keluarga pasien dan
Mahasiswa Praktek yang
bingung dan bertanya
ruangan pasien
JUMLAH
1 31 Juli 2011 P: 4
S: 2
M: 1
7
2 1 Agustus 2011 P: 2
S: 2
M: 0
4
3 2 Agustus 2011 P: 1
S: 3
M: 1
4
JUMLAH TOTAL 15 orang
Perawat sibuk sehingga tidak terlalu memperhatikan papan nama pasien di ruang dahlia
Langkah III : Mencari Sebab Akibat
A. Diagram Fish Bone
Tidak adanya papan nama pasien yang dipajang di ruang dahlia
manusia
Kurangnya kesadaran dalam memasang papan nama pasien di ruang dahlia
Metod / lingkungan lingkungs
RS baru pindah dari tempat yang lama
bahanTidak ada papan nama besar di ruang dahlia
B. Analisa masalah
No Faktor Masalah/Sebab Akibat
1
2
3
4
MAN
Metode
bahan
money
Perawat sibuk sehingga tidak
terlalu memperhatikan mengenai
papan nama pasien(white board)
Kurang kesadaran untuk
berinisiatif memasang papan
nama pasien
Baru pindah tempat dari RS
lama ke RS baru
Tidak ada papan nama pasien
(papan white board)
Dana tidak tersedia
Pengunjung dan
mahasiswa praktek
bingung mengenai
letak kamar pasien
Keluarga dan
mahasiswa bingung
Belum tersedianya
perlengkapan
Pasien dan kel
bingung
Pembelian white
board tidak
terpenuhi
C. Skor Penyebab yang Dominan
Man : kurang kesadaran untuk memperhatikan pentingnya petunjuk papan
nama (white board) di ruang dahlia
Ket : Selama ini ruangan dan perawat ruangan kurang memperhatikan
pentingnya papan nama besar, keterangan nama pasien dan kamar
nomor berapa sehingga pengunjung yang akan mengunjungi
saudara yang sakit menjadi bingung dan bertanya kepada perwat.
Langkah IV : Menentukan Plan ( Rencana)
Factor Masalah Akibat Penanggulangan Waktu PJ
Bahan Tidak
adanya
papan nam
besar(white
board)
Keluarga dan
mahasiswa
praktek
kebingungan
mencari
kamar pasien
Pemasangan papan
nama besar (white
board) oleh
mahasiswa praktek
manajemen
keperawatan
Rifan J
pandie
Langkah V : Melaksanakan Perbaikan
No Masalah Cara
Penanggulangan
Pj Urutan Tempat
1. Tidak adanya
papan nama
besar( white
board) di
ruang dahlia
Pemasangan
papan nama besar
(white board) di
R.Dahlia
Didik H.P Di
tembok
dekat
ruang
perawat
Langkah VI : Memeriksa Hasil
Setelah dilakukan GKM maka hasil observasi tim GKM
1. Keluarga pasien atau pengunjung tidak bertanya lagi pada perawat letak kamar pasien.
2. Mahasiswa yang praktek tahu dimana kamar pasien untuk dilakukan tindakan
keperawatan.
Langkah VII : Standarisasi
1). Setelah di pasang papan nama besar (white board) di R.DAHLIA, maka akan
memudahkan pengunjung, keluarga dan mahasiswa praktek untuk tahu di kamar nomor
berapa pasien dirawat.
MASALAH YANG SUDAH TERATASI
1. Papan Nama pasien sudah terpasang.sehingga memudahkan keluarga pasien dalam
mencari anggota keluarganya yang sedang dirawat diruang Dahlia.
2. Sudah tersedianya sabun tanggan di kamar 6 dan 8
3. Kamar mandi tidak berbau lagi
4. Terpasangnya jam dinding di kamar 6 dan 8
DENAH LOKASI R.DAHLIA RUMAH SAKIT MARDI WALUYO BLITAR
KET :
1. R. Perawat
2. R. Karu
3. IRNA I (Kamar 1)
4. IRNA II (Kamar 2)
5. IRNA II (Kamar 3)
6. IRNA I (Kamar 4)
7. IRNA I (Kamar 5)
8. IRNA III(Kamar 9)
9. IRNA III(Kamar 8)
10. IRNA III(Kamar 6)
11. IRNA III (COMBUSTIO/Kamar 7)
12. R. PERLENGKAPAN
13. R. SPALHOCK
14. KAMAR MANDI
1
2
3
4
5 6 7
8 9 1000
11
12
13
x
x
x
x
x
x
x
x
(tanggal 26-31 JULI 2011)
KARU
DIDIK HARI PURNOMO
KATIM
WAHYU SUSILOWATI
PP
1. MELSA
2. YOHANA F
3. ERI Y
4. MARIA A
5. ANGELA
6. DHIAN
7. SILVI
8. BENI
9. AYU PUSPITA H
10.RIFAN J PANDIE
(tanggal 01-07 AGUSTUS 2011)
KARU
MELSA F
KATIM
RIFAN J PANDIE
PP
1. DIDIK HARI P
2. YOHANA F
3. ERI Y
4. MARIA A
5. ANGELA
6. DHIAN
7. WAHYU S
8. BENI
9. AYU PUSPITA H
10.SILVI P
(tanggal 08-13 Agustus 2011)
KARU
SILVI PRATITASARI
KATIM
DHIAN MEIRINA
PP
1. MELSA
2. YOHANA F
3. ERI Y
4. MARIA A
5. ANGELA
6. AYU PUSPITA
7. SILVI
8. BENI
9. WAHYU S
10.DIDIK HAI P