Batu Saluran Kemih.doc
-
Upload
doni-marthen -
Category
Documents
-
view
38 -
download
2
Transcript of Batu Saluran Kemih.doc
BATU SALURAN KEMIH
Ditemukan Sir Grafton Ellioth Smith (1900)pada mummi zaman 7000-3000th SM
Sering dijumpai dalam praktek Gejala klinik bervariasi Memerlukan tindakan yang tepat supaya ® gagal ginjal tidak terjadi
Faktor yang berperan dalam pembentukan batu saluran kemih : 1. Faktor Endogen
genetik-familial cth:hipersistinuria, hiperkalsiuria primer.2. Faktor Eksogen
lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi dan kejenuhan mineral dalam air minum
Epidemologi : Semarang : 51,9 dari 10.000 penduduk Surabaya (RSUD dr.soetomo), pria : wanita = 5:1 rerata usia 41,5 th Pria batu ureter & buli-buli
Wanita batu ginjal & piala ginjal
Patogenesis : Timbul akibat gangguan keseimbangan pengolahan air dan ekskresi material
di ginjal Teori pembentukan batu saluran kemih :
1. Fisik-Kimiawi a.Supersaturasi
kejenuhan substansi pembentuk batu (kalsium, asam urat, sistin) b. Nukleasi - Homogen nukleasi - Heterogen nukleasi
2. . Anatomi - gangguan aliran / drainase
- kalsifikasi jaringan ginjal
Jenis-jenis Batu1. Batu Kalsium (78-85%)
- paling banyak ditemukan- heriditer- laki-laki paling sering
2. Batu asam urat (5-8%)- kondisi hiperurikosuria supersturated kristal/batu- akibat diet tinggi purin- sifat : radiolusen, pH asam
3. Batu struvit (10-15%)- sering pada wanita akibat ISK o/ bakteri yang menghasilkan urease- bersifat : radioopak- terbentuk pada pH alkali
1
Batu Kalsium :Terbentuk oleh karena a. Hiperkalsiurib. Hiperurikosuri ( 20% ) dari batu kalsiumc. Hiperoksalurid. Batu kalsium fosfat terjadi karena hiperkalsiuri (pH urine alkalis)e. Volume urin yang kurang
Batu Infeksi : Batu stagorn (batu Strufit / Batu infeksi / triple fosfat) batu campuran bersifat radioopaque
Faktor-faktor yang mempengaruhi :- Bakteri pemecah urea :
- Proteus, Pseudomonas, Klebsiela, Yersinea, Haemophilus- pH urine yang bersifat basa- Stasis Urine- kateter- neurogenic bladder
Batu asam urat :a. Hiperurikosuri (25% penderita gout)b. Volume urin yang kurang (< 500 cc/24 jam)c. pH urin (< 5.5 )d. Goute. Hiperuricemi
Manifestasi Klinis :1. Asimtomatik2. Simtomatik
a. Nyeri- bersifat menetap / menjalar- nyeri “kolik”
b. Hematuria- akibat robeknya mukosa o/ permukaan batu
c. Kencing panas dan nyerid. Kencing keluar batu atau pasir
Diagnosis :- Anamnesa , Pemeriksaan fisik- Pemeriksaan Laboratorium
a. Urin sedimen disertai analisis jenis batu b. Darah : fungsi ginjal, DL
- Pemeriksaan radiologi # BOF # Ultrasonografi # Pielografi intravena (syarat BUN & Cr normal)
2
Komplikasi :1. Gagal ginjal akut2. Infeksi saluran kemih3. Urosepsis
Penetalaksanaan :Kombinasi medis dan bedah
Tujuan :1) Menghilangkan obstruksi2) Mengobati infeksi3) Menghilangkan rasa nyeri4) Mencegah komplikasi
Terapi Mengambil / menghilangkan batu yg sudah terbentuk Mencegah terjadinya requrency Terapi dan pencegahan :
- minum banyak 2.5 - 3.5 liter- untuk batu kalsium :
- diuretikatiazid- diit rendah kalsium- diit rendah purin- diit rendah oksalat- diit rendah lemak dan kolestiramin
- untuk batu infeksi - antibiotika- kelainan dasar
- batu urat- urin alkali (Na bikarbonat, - alopurinol, diamok
Batu keluar spontan bila diameter < 4 mm Diurisis paksa ( “Forced diuresis” ) :
- batu < 10 mm- fungsi ginjal baik- tidak ada infeksi- tidak terletak pada 1/3 proximal ureter/junction- tidak ada gagal jantung
Tindakan Bedah1. Tindakan bedah tertutup :
- Tekhnik Sisitoskopi / uretero pieloskopi2. Tekhnik perkutanius :
- Ulitotripsi Perkutanius Nephrostomi3. ESWL4. Bedah terbuka
3