referat batu kemih.doc

51
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Urolitiasis merupakan keadaan telah terjadinya pembentukan batu dalam saluran kemih. Penyakit ini diduga telah ada sejak peradaban manusia dahulu karena ditemukan batu diantara tulang panggul kerangka mumi dari seorang berumur 16 tahun. Mumi ini diperkirakan berumur sekitar 7000 tahun. 1 Urolitiasis merupakan keadaan patologis yang sering terjadi dan sering dipermasalahkan baik dari segi kejadian (insiden), etiologi, patogenesis maupun dari segi pengobatan. Urolitiasis ini disebabkan oleh multifaktor. 2 Kejadian maupun komposisi batu penderita urolitiasis ini tidak sama diberbagai belahan bumi, bervariasi menurut suku bangsa dan geografi. Walaupun demikian, untuk komposisi batu diperoleh kesan bahwa batu kalsium oksalat merupakan jenis batu yang paling banyak dijumpai. 2.3 Urolitiasis diperkirakan terjadi sekitar 102 per 100.000 penduduk New Zealend, Di Amerika serikat, sekitar 250.000 sampai 750.000 penduduknya menderita urolitiasis setiap tahun, dimana 15% terjadi pada laki- laki dan 6% terjadi pada perempuan. 2 Di Jerman terjadi 750.000 kasus per tahun, dimana 25% diantaranya mengalami rekuren. Kejadian pada pria empat kali lebih tinggi dari pada wanita , kecuali untuk batu amonium magnesium fosfat (struvit), lebih sering terdapat pada

Transcript of referat batu kemih.doc

Page 1: referat batu kemih.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Urolitiasis merupakan keadaan telah terjadinya pembentukan batu dalam saluran

kemih. Penyakit ini diduga telah ada sejak peradaban manusia dahulu karena ditemukan batu

diantara tulang panggul kerangka mumi dari seorang berumur 16 tahun. Mumi ini

diperkirakan berumur sekitar 7000 tahun.1

Urolitiasis merupakan keadaan patologis yang sering terjadi dan sering

dipermasalahkan baik dari segi kejadian (insiden), etiologi, patogenesis maupun dari segi

pengobatan. Urolitiasis ini disebabkan oleh multifaktor.2 Kejadian maupun komposisi batu

penderita urolitiasis ini tidak sama diberbagai belahan bumi, bervariasi menurut suku bangsa

dan geografi. Walaupun demikian, untuk komposisi batu diperoleh kesan bahwa batu kalsium

oksalat merupakan jenis batu yang paling banyak dijumpai.2.3

Urolitiasis diperkirakan terjadi sekitar 102 per 100.000 penduduk New Zealend, Di

Amerika serikat, sekitar 250.000 sampai 750.000 penduduknya menderita urolitiasis setiap

tahun, dimana 15% terjadi pada laki- laki dan 6% terjadi pada perempuan.2 Di Jerman terjadi

750.000 kasus per tahun, dimana 25% diantaranya mengalami rekuren. Kejadian pada pria

empat kali lebih tinggi dari pada wanita , kecuali untuk batu amonium magnesium fosfat

(struvit), lebih sering terdapat pada wanita. Usia rata-rata terjadinya urolitiasis 30 sampai 50

tahun.3.4

Di Indonesia urolitiasis masih menempati porsi terbesar dari jumlah pasien di klinik

urologi yang merupakan salah satu dari tiga penyakit terbanyak di bidang urologi disamping

infeksi saluran kemih dan pembesaran prostat benigna, namun data lengkap dari kejadian

penyakit ini masih belum banyak dilaporkan.Pada tahun 2002 berdasarkan data yang

dikumpulkan dari seluruh rumah sakit di Indonesia adalah sebesar 37.636 kasus baru, dengan

jumlah kunjungan 58.959 orang. Sedangkan jumlah pasien yang dirawat adalah sebesar

19.018 orang, dengan jumlah kematian sebesar 378 orang. 3

Penyebab pasti pembentukan urolitiasis belum diketahui, oleh karena banyak faktor

yang dilibatkan Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan

aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan keadaan lain

yang masih belum terungkap (idiopatik). Diduga dua proses yang terlibat dalam penyakit ini

Page 2: referat batu kemih.doc

yakni supersaturasi dan nukleasi. Identifikasi urolitiasis dapat dilakukan dengan analisis batu,

sehingga jenis dan komposisi batu dapat diketahui.3

Dalam menegakkkan diagnosa pada urolitiasis memerlukan peranan radiologi, dimana

dalam beberapa tahun ini pencitraan untuk urolitiasis meningkat seiring dengan

perkembangan kecanggihan teknologi dalam penegakkan diagnosa yang lebih baik.

Kemajuan dalam bidang urologi telah secara drastis mengubah tatalaksana pasien dengan

batu simtomatik yang membutuhkan operasi terbuka untuk pengangkatan batu.

Perkembangan terapi invasif minimal mutakhir yaitu retrograde uteroscopic intrarenal

surgery (RIRS), percutaneus nephrolitotomy (PNL), uteroskopi (URS), dan extracorporeal

shock wave lithotrispy (ESWL) telah banyak digunakan dalam tatalaksana urolitiasis. 5

1.2 Batasan Masalah

Makalah ini membahas mengenai definisi, epidemiologi, klasifikasi, etiologi,

patogenesis, gejala klinis, diagnosis, dan peranan radiologi dalam diagnosa dan

penatalaksanaan urolitiasis.

1.2 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui dan memahami definisi, epidemiologi, klasifikasi, etiologi,

patogenesis, gejala klinis, diagnois, dan peranan radiologi dalam diagnosa dan

penatalaksanaan urolitiasis.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang dipakai adalah tinjauan kepustakaan dengan merujuk pada berbagai

literatur.

1.5 Manfaat Penulisan

Melalui penulisan makalah ini diharapkan akan bermanfaat dalam memberikan informasi

dan pengetahuan tentang urolitiasis.

Page 3: referat batu kemih.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi

Sistem urinaria terdiri dari organ-organ yang memproduksi urine dan

mengeluarkannya dari tubuh. Organ urinaria terletak di rongga retroperitoneal dan terlindung

oleh organ lain yang mengelilinginya, organ urinaria terdiri atas ginjal yang memproduksi

urin, ureter yang menyampaikan urin ke kandung kemih sebagai penampung urin sementara,

dan uretra yang membuang urin keluar dari tubuh: 6.7.8

Gambar 2.1 Sistem urinaria

a. Ginjal

Ginjal merupakan organ yang berbentuk  seperti kacang dengan sisi cekungnya

menghadap ke madial, terdapat sepasang (masing-masing satu di sebelah kanan dan kiri

vertebra) dan posisinya retroperitoneal.6 Batas atas ginjal adalah vertebra toraks kedua belas,

dan batas bawah ginjal adalah lumbal ketiga. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah

(kurang lebih 1 cm) dibanding ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak

ginjal sebelah kanan.7.8

 Setiap ginjal memiliki panjang sekitar 11,25 cm, lebar 5 sampai 7,5 cm, dengan

ketebalan agak lebih dari 2,5 cm. Berat ginjal pada pria dewasa bervariasi 125-170 gram,

pada wanita dewasa 115-155 gram. Atau kurang lebih 0,4% dari berat badan.6.8

Page 4: referat batu kemih.doc

Struktur di sekitar ginjal

Ginjal dibungkus oleh jaringan fibrus tipis dan mengkilat yang disebut kapsula fibrosa

(true capsule) ginjal dan di luar kapsul ini terdapat jaringan lemak perirenal. Disebelah

kranial ginjal terdapat kelenjar anak ginjal atau glandula adrenal atau supra renal yang

berwarna kuning. Kelenjar adrenal bersama-sama ginjal dan jaringan lemak perirenal

dibungkus oleh fasia gerota. Fasia ini berfungsi sebagai barier yang menghambat meluasnya

perdarahan dari parenkim ginjal serta mencegah ekstravasasi pada saat trauma ginjal.selain

itu fasia gerota juga dapat sebagai barrier dalam menghambat penyebaran infeksi atau

menghambat metastasis tumor ginjal ke organ lain di sekitarnya. Di luar fasie gerota terdapat

jaringan lemak retroperitoneal atau disebut jaringan lemak pararenal.6

Disebelah posterior ginjal dilindungi oleh otot-otot punggung yang tebal serta tulang

rusuk ke XI dan XII. Sedangkan disebelah anterior dilindungi oleh organ-organ

intraperitoneal. Ginjal kanan dikelilingi oleh hepar, kolon, dan duodenum, sedangkan ginjal

kiri dikelilingi oleh lien, lambung, jejenum, dan kolon.6

Struktur ginjal

Secara anatomis ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medula ginjal.

Didalam korteks terdapat berjuta-juta nefron sedangkan di dalam medula banyak terdapat

duktuli ginjal. Nefron adalah unit fungsiona terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus

kontortus proksimal, tubulus kontortus distalis, dan du`ktus kolegentes.6

Medula ginjal terbagi menjadi menjadi beberapa massa jaringan berbentuk kerucut

yang disebut piramida ginjal. Dasar dari setiap piramida dimulai pada perbatasan korteks dan

medula serta berakhir di papila, yang menonjol ke dalam ruang pelvis ginjal, yaitu

sambungan dari ujung ureter bagian atas yang membentuk corong. Batas luar pelvis terbagi

menjadi kantong-kantong dengan ujung terbuka yang disebut kalises mayor, yang meluas ke

bawah terbagi menjadi kalises minor, yang mengumpulkan urin dari tubulus setiap papila.

Mukosa sistem pelvikalises terdiri atas epitel transisional dan dindingnya terdiri atas otot

polos yang mampu berkontraksi untuk mengalirkan urine sampai ke ureter.6.9

Page 5: referat batu kemih.doc

Gambar 2.2 Anatomi ginjal

Darah yang membawa hasil metebolisme tubuh difiltrasi di dalam glomeruli

kemudian di tubuli ginjal, beberapa zat yang masih diperlukan tubuh mengalami reabsobsi

dan zat-zat hasil sisa metabolisme mengalami sekresi bersama air membentuk urine.

Setiap hari tidak kurang 180 liter cairan tubuh difiltrasi di glomeruli dan menghasilkan

urine 1-2 liter. Urin yang terbentuk di dalam nefron disalurkan melalui piramida ke sistem

pelvikalises ginjal untuk kemudian disalurkan kedalam ureter.

Ginjal mendapatkan aliran darah dari arteri renalis yang merupakan cabang langsung

dari aorta abnominalis, sedangkan darah vena dialirkan melalui vena renalis yang

bermuara ke dalam vena cava inferior, sistem arteri ginjal adalah end arteries yaitu arteri

yang tidak mempunyai anastomosis dengan cabang-cabang dari arteri lain, sehingga jika

terdapat kerusakan pada salah satu cabang arteri ini, berakibat timbulnya iskemia/nekrosis

pada daerah yang diperdarahi.6

Berbagai fungsi ginjal dalam homeostasis:6.8

1. Eksresi produk sisa metabolik dan bahkan kimia asing

2. Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit (Mengontrol eksresi hormon-hormon

aldosteron dan ADH (anti diuretik hormone))

Page 6: referat batu kemih.doc

3. Pengaturan osmoalitas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit

4. Pengaturan tekanan arteri

5. Pengaturan keseimbangan asam-basa

6. Sekresi, metabolisme, dan eksresi homon

7. Glukoneogenesis

8. Mengatur metabolisme ion kalisum dan vitamin D

9. Menghasilkan hormon antara lain: eritropoetin, yang berperan dalam pembentukan sel

darah merah. Renin yang berperan dalam mengatur tekanan darah, serta hormon

prostaglandin.

Gambar 2.3 Nefron Ginjal

b. Ureter

Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urine

dari pielum ginjal ke dalam buli-buli. Pada orang dewasa panjangnya kurang lebih 25-30

cm. Dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan terluar adalah fibrosa, di tengah adalah

muskularis longitudinal ke arah dalam dan otot polos sirkular ke arah luar, dan lapisan

terdalam adalah epitelium mukosa yang mensekresi selaput mukus pelindung. Lapisan otot

dapat melakukan gerakan peristaltikguna mengeluarkan urine ke buli-buli.6.9

Page 7: referat batu kemih.doc

Gambar 2.4 Anatomi ureter

Jika karena sesuatu sebab terjadi sumbatan pada aliran urine, terjadi kontraksi otot

polos yang berlebihan yang bertujuan untuk mendorong/mengeluarkan sumbatan itu dari

saluran kemih, kontaksi itu dirasakan sebagai nyari kolik yang datang secara berkala,

sesuai dengan irama peristaltik ureter.6

Sepanjang perjalanan ureter dari pielum menuju buli-buli, secara anatomis terdapat

beberapa tempat yang ukuran diameternya relatif lebih sempit dari pada tempat lain,

sehingga batu atau benda-benda lain yang berasal dari ginjal seringkali tersangkut

ditempat itu. Tempat-tempat penyempitan itu antara lain adalah:6

1. Pada perabatasan antara pelvis renalis dan ureter atau pelvi ureter junction

2. Tempat ureter menyilang arteri iliaka di ronggo pelvis

3. Pada saat ureter masuk ke vesika urinaria dalam posisi miring dan berada di dalam otot

vesika urinaria (intramural)

Keadaan ini dapat mencegah terjadinya aliran balik urine dari vesika urinria ke

ureter atau refluks vesiko-ureter pada saat buli-buli berkontaksi.6 Untuk kepentingan

radiologi dan kepentingan pembedahan, ureter dibagi menjadi dua bagiah, yaitu ureter pars

abdominalis, yaiu yang berada dari pelvis renalis sampai menyilang vasa ilika, dan ureter

pars pelvika, yaitu mulai dari persilangan dengan vsa ilika sampai masuk buli-buli.6.9

Disamping itu secara radiologis ureter dibagi dalam tiga bagian, yaitu :

1. Ureter 1/3 proksimal mulai dari pelvis renalis sampai batas atas sakrum,

2. Ureter 1/3 medial mulai dari batas atas sakrum sampai pada batas bawah sakrum

3. Ureter 1/3 distal mulai batas bawah sakrum sampai masuk ke vesika urinaria.

Page 8: referat batu kemih.doc

c. Vesica urinaria

Gambar 2.5 : Vesica Urinaria

Vesica urinaria adalah organ berongga yang terdiri atas 3 lapis otot detrusor yang

saling beranyaman. Disebelah dalam otat longitudinal, ditengah otot sirkuler, dan paling

luar merupakan otot longitudinal. Mukosa vesika urinaria terdiri atas sel – sel transisional

yang sama seperti mukosa-mukosa pelvis renalis, ureter dan uretra posterior. Pada dasar

vesika urinaria kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga

yang disebut trigonum vesika urinaria.6

Secara anatomik bentuk vesika urinaria terdiri atas 3 permukaan, yaitu :

1. Permukaan superior yang berbatasan dengan ronggo peritoneum

2. Dua permukaan inferolateral

3. Permukaan superior. Permukaan superior merupakan lokus minoris (daerah terlemah)

dinding vesika urinaria.

Vesika urinaria berfungsi menampung urine dari ureter dan kemudian

mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi. Dalam menampung urine,

vesika urinaria mempunyai kapasitas maksimal, yang volumenya untuk orang dewasa

kurang lebih adalah 300-450 ml: sedangkan kapasitas buli-buli pada anak menurut formula

dari koff adalah:6 Kapasitas vesika urinaria = (umur (tahun) + 2) x 30 mL 6

Pada saat kosong, vesika urinaria terletak di belakang simfisis pubis dan pada saat

penuh berada diatas simfisis pubis sehingga dapat dipalpasi dan diperkusi. Vesika urinaria

Page 9: referat batu kemih.doc

yang terisi penuh memberikan rangsangan pada saraf aferen dan menyebabkan aktivasi

pusat miksi di medula spinalis segmen sakral S2-4. Hal ini akan menyebabkan kontraksi otot

detrusor, terbukanya leher vesika urinaria, dan relaksasi sfingter uretra sehingga terjai

proses miksi.6

4. Uretra

Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar dari vesika urinaria

melalui proses miksi. Secara anatomis uretra dibagi menjadi 2 bagian yaitu uretra posterior

dan uretra anterior. Pada pria, organ ini berfungsi juga dalam menyalurkan cairan mani.

Uretra diperlengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak perbatasan vesika

urinaria uretra, serta sfingter eksterna yang terletak pada perbatasan uretra anterior dan

uretra posterior. Sfingter uretra interna terdiri atas otot polos yang dipersarafi oleh sistem

simpatik sehingga pada saat vesika urinaria penuh, sfingter terbukan. Sfingter uretra

eksterna terdiri atas otot bergaris dipersarafi oleh sistem somatik yang dapat diperintahkan

sesuai dengan keinginan seseorang, pada saat miksi sfingter ini terbuka dan tertutup pda

saat menahan miksi.6.7

Panjang uretra wanita kurang lebih 3-5 cm, sedangkan uretra pria dewasa kurang

lebih 23-25 cm. Perbedaan panjang inilah yang menyebabkan keluhan hambatan

pengeluaran urine lebih sering ada pria.6

Uretra posterior pada pria terdiri atas uretra pars prostatia yaitu bagian uretra yang

dilingkupi oleh kelenjar prostat,dan uretra pars membranesa. Di bagian posterior lumen

uretra prostatika, terdapa suatu tonjolan verumontanum, dan disebelah proksimal dan

distal dari verumontanum ini terdapat krista uretralis. Bagian akhir dari vas deferens yaitu

kedua dukus ejakularis terdapat di pinggir kiri dan kanan verumontanum, sedangkan

sekresi kelenjar prostat bermuara di dalam duktus prostatikus yang tersebar di uretra

prostatik.6

Uretra anterior adalah bagian uretra yang dibungkus oleh korpus spongiosum penis.

Uretra anterior penis terdiri atas pars bulbosa, pars penularis, fossa navukularis dan meatus

uretra eksterna. Di dalam lumen uretra anterior terdapat beberapa muara kelenjar yang

berfungsi dalam proses reproduksi, yaitu kelenjar cowperi berada dalam diafraga

urogenitalis dan bermuara di uretra pars bulbosa, serta kelenjar Littre yaitu kelenjar

parauretralis yang bermuara di uretra pars pendularis.6.7

Page 10: referat batu kemih.doc

Gambar 2.6: Uretra laki- laki

Panjang uretra wanita kurang dari 4 cm dengan diameter 8 mm. Berasa dibawah

simfisis pubis dan bermuara disebelah anterior vagina. Di dalam uretra bermuara kelenjar

periuretra, diantaranya adalah kelenjar Skene. Kurang lebih sepertiga medial uretra,

terdapat sfingter uretra eksterna yang terdiri atas otot bergaris. Tonus otot sfingter uretra

eksterna dan tonus otot Levator ani berfungsi mempertahankan agar urine tetap berada di

dalam vesika urinaria pada saat perasaan ingin miksi. Miksi terjadi jika tekanan

intravesika melebihi tekanan intrauretra akibat kontraksi otot detrusor, dan relaksasi

sfingter uretra eksterna.6

Page 11: referat batu kemih.doc

Gambar 2.7: Uretra pada perempuan

2.2 Defenisi

Urolitiasis merupakan keadaan terjadinya pembentukan batu didalam sistem traktus

urinarius sehingga menimbulkan manifestasi sesuai dengan derajat penyumbatan yang terjadi.

Batu penyebab urolitiasis dapat terbentuk dan berada pada ginjal, ureter, kandung kemih atau

uretra.1

Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks,

infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan

merupakan batu saluran kemih yang paling sering terjadi.6

2.3 Epidemiologi

Urolitiasis adalah permasalahan global yang dipengaruhi oleh geografi, budaya, dan

ras. Prevalensi urolitiasis meningkat secara progresif pada negara industri, dan negara

berkembang sama disebabkan oleh kondisi sosial dan ekonomi. sekitar 1,2 juta per tahun

penduduk amerika , dimana 14% terdiri dari laki- laki dan 6% perempuan akan mengalami

urolitiasis, dengan kemungkinan rekuren sebesar 50% terjadi dalam 5-10 tahun kemudian dan

75% terjadi kurang dari 20 tahun. Penelitian terbaru memperlihatkan peningkatan secara

keseluruhan dari prevalensi tersebut maupun proporsi kejadian pada perempuan dengan

urolitiasis pada usia lanjut.5 Dalam suatu studi cross sectional menunjukkan bahwa 50% dari

orang yang menderita gout dan 30% orang yang menderita diabetes melitus juga menderita

penyakit batu saluran kemih. (urinary book). Peningkatan prevalensi dari urolitiasis

berdampak signifikan terhadap sistem kesehatan yang menyebabkan peningkatan biaya

pengobatan dan angka kesakitan yang dihubungkan dengan komplikasi seperti infeksi dan

penyakit gagal ginjal kronik.5

Di Indonesia sampai saat ini angka kejadian BSK yang sesungguhnya belum diketahui,

diperkirakan 170.000 kasus per tahun Jumlah penderita baru saluran kemih di sub bagian

urologi bagian bedah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo periode Januari 1994 – Desember

2005 yaitu sebesar 1028 pasien, dengan jenis kelamin 694(67%) laki-laki dan 334(32,5%)

wanita. Di Jakarta dilaporkan 34,9% kasus urologi adalah batu saluran kemih. Data rekam

medis RS Dr. Kariadi diketahui bahwa kasus batu saluran kemih menunjukkan peningkatan

dari 32,8% dari kasus urologi pada tahun 2003 menjadi 35,4% dari kasus urologi pada tahun

2004 dan meningkat menjadi 39,1% pada tahun 2005. Analisis jenis BSK di Semarang

Page 12: referat batu kemih.doc

didapatkan paling banyak batu Kalsium yaitu Kalium Oksalat (56,3%), Kalsium Fosfat 9,2%,

Batu Struvit 12,5%, Batu Urat 5,5% dan sisanya campuran. 10

2.4 Etiologi dan Faktor Resiko

Banyak teori yang menerangkan proses pembentukan batu di saluran kemih tetapi

hingga kini masih belum jelas teori mana yang paling benar. beberapa teori pembentukan

batu adalah : (IPD)

1. Teori nukleasi

Batu terbentuk didalam urine karena adanya inti batu (nukleus). Partikel-

partikel yang berada dalam larutan yang kelewat jenuh (supersaturated) akan

mengendap didalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu.Inti batu dapat berupa

kristal atau benda asing di saluran kemih

2. Teori matriks

Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin,globulin dan mukoprotein)

merupakan kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal batu.

3. Teori  penghambat  kristalisasi

Urine  orang  normal  mengandung  zat-zat penghambat  pembentuk  kristal,  antara  lain  :

magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu

ataubeberapa zat itu berkurang akan memudahkan terbentuknya batu di dalam saluran

kemih.

Terbentuknya batu biasanya akibat multifaktoral yang meningkatkan resiko seseorang

untuk mengalami urolitiasis. Gejala klinis yang rinci, pemeriksaan dan metabolik yang tepat

sangat penting untuk mengidentifikasi faktor resiko sebagai target dalam strategi pencegahan

dan penatalaksanaan. Beberapa etiologi dapat dilihat pada tabel.

Tabel 2.1: Etiologi Urolitiasis

Page 13: referat batu kemih.doc

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa terbentuknya batu saluran kemih diduga ada

hubungannya dengan gangguan aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih,

dehidrasi, dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik). 11

1. Idiopatik

2. Gangguan aliran air kemih

a. Fimosis

b. Striktur meatus

c. Hipertrofi prostat

d. Refluks vesiko uretral

e. Ureterokele

f. Konstriksi hubungan ureteropelvik

3. Gangguan metabolisme

a. Hiperparatiroidisme

b. Hiperurisemia

c. Hiperkalsuria(ekskresi kalsium urin lebih besar dari 4 mg/kg/hari)

4. Infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease (proteus

mirabilis)

5. Dehidrasi

a. Kurang minum, suhu lingkungan tinggi

6. Benda asing

a. Fragmen kateter, telur sistosoma

7. Jaringan mati (nekrosis papil)

8. Multifaktor

a. Anak di negara berkembang

b. Penderita multitrauma

Diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu saluran

kemih.

2.5 Patogenesis

Secara teoritis pembentukan batu memerlukan keadaan supersaturasi yang membuat

kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun anorganik menjadi sukar

terlarut dalam urine (tidak metastable), keadaan ini yang menyebabkan terjadinya presipitasi

kristal. Kristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi membentuk inti batu(nukleasi)

Page 14: referat batu kemih.doc

yang kemudian akan mengadakan agregasi dan menarik bahan-bahanlain sehingga menjadi

kristal yang lebih besar. Pembentukan batu ini dapat seluruh saluran kemih terutama pada

tempat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine (stasis urine).12

Inhibitor pembentukan batu dijumpai dalam air kemih normal. Batu kalsium oksalat dengan

inhibitor sitrat dan glikoprotein. Beberapa promoter( reaktan) dapat memacu pembentukan

batu seperti asam urat, dan memacu batu kalsium oksalat. Aksi reaktan dan inhibitor belum

diketahui sepenuhnya. Sekitar 20% pasien batu ginjal merupakan batu kalsium dan

kebanyakan terdiri dari kalsium oksalat atau agak jarang kalsium fosfat. 12

Gambar 2.8 : Proses terjadinya urolitiasis

.Profesi dan mentalisme

Usia

Jenis kelamin

Konstitusi nutrisi

Musim dan ras

keturunan

Kelainan morfologi

Gangguan aliran kemih

Infeksi saluran kemih

Kelainan metabolik

Faktor genetik

Ekskresi bahan pembentuk batu meningkat

Ekskresi inhibitor kristal menurun

Perubahan fisiko-kimiawi supersaturasi

Kelainan kristaluria, agregasi kristal, pertumbuhan kristal

Bagan 2.1 : Faktor resiko pembentukan batu

Page 15: referat batu kemih.doc

2.6 Klasifikasi dan Gejala Klinis

Batu saluran kemih umumnya mengandung unsur : kalsium oksalat atau kalsium

fosfat, asam urat, magnesium-amonium-fosfat (map), xantin dan sistin. Data mengena

ikandungan/komposisi  zat  yang  terdapat  pada  batu  sangat  penting  untuk  usaha

pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya batu residif.6

Klasifikasi menurut jenis batu, terbagi atas :

a. Batu Kalsium

Batu ini paling banyak ditemui,yaitu kurang lebih 70-80% dari seluruh batusaluran

kemih. kandungan batu jenis ini terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat ataucampuran

dari kedua unsur itu.faktor terjadinya batu kalsium adalah :6

- Hiperkalsiuria : adalah kadar kalsium dalam urine lebih besar dari 250-300 mg/hari.

Terdapat 3 macam penyebab terjadinya hiperkalsiuri, antara lain :6

o Hiperkalsiuria absorptif  yang terjadi karena adanya peningkatan absorpsi

kalsium melalui usus.

o Hiperkalsiuria renal  terjadi karena adanya gangguan kemampuan

reabsorpsikalsium melalui tubulus ginjal.

o Hiperkalsiuri  resorptif  /  puasa terjadi  karena  adanya  peningkatan  resorpsi

kalsium  tulang,  yang  banyak  terjadi  pada  tumor  paratiroid

atauhiperparatiroidisme primer

o hiperoksaluria : adalah ekskresi oksalat urine yang melebihi 45 g/hari.

Keadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan pada

usussehabis menjalani pembedahan usus dan pasien yang banyak

mengkonsumsi makanan yang kaya akan oksalat, diantaranya adalah : teh,

kopi instan, minuman soft drink,kokoa, arbei, jeruk sitrun, dan sayuran

berwarna hijau terutama bayam.

o Hiperurikosuria : adalah kadar asam urat didalam urine yang melebihi

850mg/hari. asam urat yang berlebihan dalam urine bertindak sebagai inti batu

ataunidus untuk terbentuknya batu kalsium oksalat. sumber asam urat di dalam

urineberasal dari makanan yang banyak mengandung purin/asam urat maupun

berasal darimetabolisme endogen.

Page 16: referat batu kemih.doc

- Hipositraturia yaitu di dalam urine sitrat akan bereaksi dengan kalsium membentuk

kalsium sitrat,sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau fosfat. karena

itu sitratdapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium.

hipositraturia dapatterjadi karena : penyakit asidosis tubuli ginjal, atau renal tubular

acidosis, sindrom malabsorpsi, atau pemakaian diuretik golongan tiazide dalam

jangka waktu lama.6

- Hipomagnesuria

Seperti halnya pada sitrat, magnesium bertindak sebagai penghambat timbulnya

batukalsium, karena di dalam urine magnesium akan bereaksi dengan oksalat

menjadimagnesium oksalat sehingga mencegah ikatan kalsium dengan oksalat.6

b. Batu struvit disebut juga sebagai batu infeksi karena terbentuknya batu ini disebabkan

oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah kuman golongan

pemecah urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan enzim ureasedan merubah urine

menjadi bersuasana basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. Suasana ini yang

memudahkan garam-garam magnesium, amonium, fosfat dan karbonat membentuk batu

magnesium amonium fosfat (map) dan karbonat apatit. karena terdiriatas 3 kation (ca, Mg

dan NH4) batu ini dikenal sebagai triple phosphate. Kuman-kuman yang termasuk

pemecah urea adalah : proteus spp, klebsiella,enterobacter, pseudomonas, dan

stafilokokus.6

c. Batu asam urat

Batu asam urat merupakan 5-10% dari seluruh batu saluran kemih.Batu inibanyak

diderita oleh pasien-pasien penderita gout, penyakit mieloproliferatif, pasien yang

mendapatkan  terapi  antikanker,  dan  yang  banyak  menggunakan  obat

urikosurik diantaranya adalah sulfinpirazone, thiazide dan salisilat, kegemukan, peminum

alkoholdan diet tinggi protein mempunyai peluang yang lebih besar untuk mendapatkan

penyakit ini. Faktor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah :6

- urine yang terlalu asam (ph urine < 6)

- volume urine yang jumlahnya sedikit (<2 l/hari) atau dehidrasi.

- Hiperurikosurik

Page 17: referat batu kemih.doc

d. Batu jenis lain

Batu sistin, batu xantin, batu triamteren dan batu silikat sangat jarang dijumpai

diIndonesia.6

Tanda dan gejala penyakit batu saluran kemih ditentukan oleh letaknya, besarnya, dan

morfologinya. Walaupun demikian, penyakit ini mempunyai tanda umum , yaitu hematuria,

baik hematuria nyata maupun mikroskopik. Selain itu, bila disertai infeksi saluran kemih,

dapat juga ditemukan kelainan endapan urin, bahkan mungkin demam atau tanda sistemik

lain. 1

a. Batu pelvis ginjal

Batu pielum didapatkan dalam bentuk yang sederhana sehingga hanya menempati

bagian pelvis, tetapi dapat juga tumbuh mengikuti bentuk susunan pelviokaliks sehingga

bercabang menyerupai tanduk rusa. Kadang batu hanya terdapat pada satu kaliks. Batu pelvis

ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan gejala berat. Umumnya batu saluran

kemih merupakan akibat obstruksi aliran kemih dan infeksi.1

Nyeri di daerah pinggang dapat dalam bentuk pegal hingga kolik atau nyeri yang terus

menerus dan hebat karena adanya pielonefrosis. Pada pemeriksaan fisik mungkin kelainan

sama sekali tidak ada, sampai mungkin terabanya ginjal yang membesar akibat adanya

hidronefrosis. Nyeri dapat berupa nyeri tekan atau ketok pada daerah arkus kosta pada sisi

ginjal yang terkena. Sesuai dengan gangguan yang terjadi, batu ginjal yang terletak dipelvis

dapat menyebabkan terjadinya hidronefrosis, sedangkan batu kaliks pada umumnya tidak

memberikan kelainan fisik.1

Tabel 2.2 : Pielolitiasis, gejala dan tandanya

- Tidak ada gejala atau tanda

- Nyeri pinggang sisi atau sudut kostovertebral

- Hematuria makroskopik atau mikroskopik

- Pielonefritis atau sistitis

- Pernah mengeluarkan batu kecil ketika kencing

- Nyeri tekan kostovertebral

- Batu tampak pada pemeriksan pencitraan

- Gangguan faal ginjal

Page 18: referat batu kemih.doc

b. Batu Ureter

Anatomi ureter mempunyai beberapa tempat penyempitan yang memungkinkan batu

ureter terhenti. Karena peristaltik, akan terjadi gejala kolik, yakni nyeri yasng hilang timbul

disertai perasaan mual dengan atau tanpa muntah dengan nyeri alih ke alat kelamin luar dan

daerah inguinal. Selama batu bertahan ditempat yang menyumbat, selama itu kolik akan

berulang- ulang sampai batu bergeser dan memberi kesempatan urin untuk lewat.1

Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih, batu ureter juga bisa

sampai ke kandung kemih dan kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang

besar. Batu juga bisa tetap tinggal diureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi

kronik dengan hidroureter yang mungkin asimptomatik.1

Tidak jarang etrjadi hematuria yang didahului oleh serangan kolik. Bila keadaan

obstruksi terus berlangsung, lanjutan dari kelainan yang dapat terjadi berupa hidronefrosis

dengan atau tanpa pielonefritis sehingga menimbulkan gambaran infeksi umum.1

Tabel 2.3 : Ureterolitiasis, gejala dan tandanya

c. Kandung kemih

Karena batu menghalangi aliran kemih akibat penutupan leher kandung kemih,

aliran yang mula- mual lancar secara tiba- tiba akan terhenti dan menetes disertai dengan

nyeri. Pada anak, nyeri menyebabkan anak bersangkutan menarik penisnya sehingga tidak

jarang dilihat penis yang agak panjang. Bila pada saat sakit tersebut penderita berubah posisi,

suatu saat air kemih akan dapat keluar karena letak batu sudah berpindah. Bila selanjutnya

terjadi infeksi yang sekunder, selain nyeri, sewaktu miksi juga terdapat nyeri menetap

suprapubik.1

d. Batu Uretra

- Kolik

Serangan nyeri

Mual/ muntah

Kegelisahan

- Nyeri alih ke regio inguinal

- Perut kembung (ileus paralitik)

- Hematuria

Page 19: referat batu kemih.doc

Batu uretra umumnya merupakan batu yang berasal dari ureter atau kandung kemih

yang oleh aliran kemih sewaktu miksi terbawa uretra, tetapi mtersangkut ditempat yang agak

lebar ini adalah pars prostatika, bagian permulaan pars bulbosa dan di fosa navikular. Bukan

tidak mungkin didapatkan ditempat lain.1

Gejala yang ditimbulkan mumnya miksi tiba- tiba terhenti, menjadi menetes dan nyeri.

Penyulitnya dapat berupa divertikulum abses, fistel proksimal dan uremia karena obstruksi

urin. 1

2.7 Diagnosis

Batu yang berada pada sistem saluran kemih dapat memperlihatkan keadaan kolik

renal yang akut atau suatu proses penyakit kronis yang berdasarkan mikroskopis terdapat

hematuria, terjadinya infeksi dari sistem kemih atau gagal ginjal.

Kolik renal berbeda dengan nyeri akut abdomen. Dimana terjadi secara klasik berupa

nyeri alih pada alat kelamin luar dan daerah inguinal. Adanya keluhan mual dan muntah.

Diagnosa kerja sebelumnya harus di tunjang dengan anamnesa dan klinis yang

memperlihatkan kemungkinan faktor resiko terbentuknya batu.diantaranya :

a. Anamnesis

Keluhan yang sering dikeluhkan oleh pasien : 6

1) Nyeri kolik yg disebabkan aktivitas peristaltik otot polos sistem kaliks ataupun ureter

meningkat karena usaha pengeluaran batu

2) Bisa juga ditemukan nyeri non kolik apabila terjadi peregangan kapsul ginjal dan

terjadi hidronefrose

3) Batu yang terdapat di distal ureter dirasakan oleh pasien saat kencing atau sering

kencing

4) Hematuria juga sering dikeluhkan oleh pasien akibat trauma pada saluran kemih yang

diakibatkan batu

Adanya riwayat yang berhubungan dengan peningkatan faktor resiko :2

1) Pernah mengalami penyakit akibat sumbatan batu sebelumnya atau adanya riwayat

keluarga yang mempunyai keluhan yang sama

2) Diet (tinggi garam dan oxalat)

3) Konsumsi cairan yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh

4) Obat- obatan

5) Penyakit lainnya (seperti gout, diabetes, IBD)

Page 20: referat batu kemih.doc

6) Imobilisasi

7) Operasi saluran kemih atau digestiv

b. Pemeriksaan fisik

Keluhan yang disampaikan pasien tergantung pada letak batu, besar batu dan penyulit yang

telah terjadi. Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan:6

1) Jika terdapat demam juga difikirkan adanya urosepsis

2) Nyeri ketok di daerah kosto-vertebra

3) Teraba ginjal pada sisi yang sakit akibat hidronefrosis

4) Ditemukan tanda-tanda gagal ginjal, retensi urine dan jika disertai infeksi didapatkan

demam/menggigil.

c. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan laboratorium 6

a. Pemeriksaan sedimen urine menunjukan adanya lekosit, hematuria dan

dijumpai kristal-kristal pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urine mungkin

menunjukkan adanya adanya pertumbuhan kuman pemecah urea.

b. Pemeriksaan faal ginjal bertujuan mencari kemungkinan terjadinya penurunan

fungsi ginjal dan untuk mempersipkan pasien menjalani pemeriksaan foto

PIV. Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai penyebab

timbulnya batu salran kemih (kadar kalsium, oksalat, fosfat maupun urat

dalam darah dan urine).

2. Pencitraan

Radiografi diperlukan untuk :13

a. Menegakan diagnosis pasti

b. Mengetahui letak batu dan ukuran dari batu

c. Untuk memprediksi tindakan medis apa yang harus dilakukan

3. Analisa komposisi batu 13

Pada setiap pasien seharusnya dilakukan analisis batu. Analisis ulangan diindikasikan

ketika terjadi banyak perubahan pada komposisi urin karena pengobatan, kebiasaan

diet, lingkungan atau penyakit. Observasi komposisi batu dilakukan berdasarkan : 13

• Tes qualitative cystine (contohnya sodium nitroprusside test, Brand’s test)

• Kultur urin

• Pemeriksaan sedimen urin ; kristal dari struvite atau cystine

Page 21: referat batu kemih.doc

• Serum asam urat

• PH urin (sedikit pasien dengan uric acid stones dan lebih banyak infection stones).

Tabel 2.4 : Langkah- langkah diagnosis urolitiasis

2.8 Peran Pencitraan pada Urolitiasis

Diagnosa klinis seharusnya di dukung oleh prosedur pencitraan yang sesuai. Hal ini akan

banyak membantu untuk pendekatan atau penting jika ada penatalaksanaan lain yang harus

dipertimbangkan bagi pasien dengan demam dan satu ginjal dan ketika diagnosa batu masih

meragukan. 2

Pencitraan berperan sebagai :

1. Pemastian diagnosis klinis

2. Menilai lokasi batu, memastikan ukuran dan densitas batu

3. Penatalaksanaan selanjutnya

Diagnosis semua pasien dengan simptom batu di traktus urinarius membutuhkan

teknik pencitraan yang dapat mendukung. Pada kasus nyeri kolik akut, excretory urography

(intravenous pyelography , IVP) merupakan gold standar. Beberapa tahun ini, pemeriksaan

computed tomography (CT) telah diperkenalkan sebagai alternatif yang cepat dalam diagnosa

dan bebas kontras.13

Pada kasus tertentu, informasi tambahan mengenai fungsi ginjal mungkin diperoleh

dengan mengkombinasikan CT dengan pemakainan kontras. Keuntungan dari CT adalah

Page 22: referat batu kemih.doc

memperlihatkan batu uric acid dan batu xanthine yang terlihat radiolusen pada foto polos.

Keuntungan lainnya dari pencitraan non kontras adalah menyeimbangkan terhadap resiko

radiasi dosis tinggi yang diberikan ketika pemeriksaan CT. 13

Sebuah metode alternatif dan banyak digunakan untuk mengevaluasi pasien dengan

nyeri pinggang akut dengan foto polos kidneys, ureters dan bladder (KUB) yang dikombinasi

dengan ultrasonography. Ada pengalaman yang memperlihatkan bahwa 2 metode tersebut

cukup untuk menegakkan diagnosis dari batu saluran kemih. Pemeriksaan khusus dilakukan

pada kasus tertentu diantaranya retrograde pyelography, antegrade pyelography and

scintigraphy.13

Tabel 2.5: Karakteristik gambaran radiografi batu saluran kemih

Tabel 2.3. Modalitas Radiologi dalam Diagnosis Batu Saluran Kemih

Modalitas Sensitivitas Spesifisitas Kelebihan Kekurangan

Page 23: referat batu kemih.doc

(%) (%)

USG 19 97 Terjangkau

Baik untuk melihat

hidronefrosis

Tidak meradiasi

Kurang baik dalam

visualisasi batu

ureter

BNO 45-59 71-77 Terjangkau dan murah

Digunakan sebagai

pemeriksaan awal

Kurang baik untuk

melihat batu di

ureter media dan

batu radiolusen

IVP 64-87 92-94 Terjangkau

Memberikan

informasi yang

adekuat tentang batu

(lokasi, radiodensitas,

& ukuran), anatomi,

dan fungsi kedua

ginjal

Kualitas foto

bervariasi

Butuh persiapan dan

penggunaan kontras

CT non-

kontras

95-100 94-96 Paling definitif dan

spesifik

Tidak menunjukkan

derajat obstruksi

dengan jelas

Memberikan

informasi tentang

kondisi selain sistem

genitourinari

Mahal dan kurang

terjangkau

Tidak mengukur

fungsi ginjal

Page 24: referat batu kemih.doc

Pemeriksaan radiologi dalam penegakkan diagnosa urolitiasis ini meliputi pemeriksaan

BNO, ultrasonografi, dan CT- Scan.

a. BNO

BNO merupakan pemeriksaan foto polos abdomen dengan persiapan yang sebaiknya dibuat

terlebih dahulu. ini merupakan foto skrining untuk pemeriksaan kelainan-kelainan urologi.

Foto polos ini dapat menentukan bayangan, besar (ukuran), posisi kedua ginjal. Dapat pula

dilihat kalsifikasi dalam kista dan tumor, batu radiopak dan perkapuran dalam ginjal. Batu-

batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat radio-opaque dan paling sering

dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu asam urat bersifat radiolusen.14

BNO mempunyai sensitifitas antara 44%-77% dalam diaagnosa urolithiasis dan BNO dapat

membedakan antara batu radiolusen dan radioopak dan juga untuk perbandingan dalam

follow up.14

b. IVP Intravenous Pyelography (IVP)

Pielografi Intra Vena (PIV) atau intravenous Pyelography (IVP) atau dikenal dengan

Intra Venous Urography atau urografi merupakan suatu tipe X-ray yang dapat

menggambarkan keadaan system urinaria melalui bahan kontras radio-opak. Pencitraan ini

dapat menunjukkan adanya kelainan anatomi dan kelainan fungsi ginjal.

Gambar 2.9 : Gambaran batu ginjal pada foto BNO

Gambar 2.9 : Gambaran batu ginjal pada foto BNO

Page 25: referat batu kemih.doc

Bahan kontras yang dipakai biasanya adalah jodium dengan dosis 300 mg/kg berat

badan atau 1 ml/kg berat badan (sediaan komersial).

Pada menit-menit pertama tampak kontras mengisi glomeruli dan tubuli ginjal

sehingga terlihat pencitraan dari parenkim (nefrogram) ginjal. Fase ini disebut sebagai fase

nefrogram. Selanjutnya kontras akan mengisi system pelvikalises pada fase pielogram.

Perlu diwaspadai bahwa pemberian bahan kontras secara intravena dapat menimbulkan

reaksi alergi berupa urtikaria, syok anafilaktik, sampai timbulnya laringospasmus. Disamping

itu foto PIV tidak boleh dikerjakan pada pasien gagal ginjal, karena pada keadaan ini bahan

kontras tidak dapat diekskresi oleh ginjal dan menyebabkan kerusakan ginjal yang lebih

parah karena bersifat nefrotoksik. (dasar urologi)

Indikasi IVP (RADIOLOGI DIAGNOSTIK)

- Nyeri pinggang

- Hematuria

- Frequency (sering miksi)

- Dysuria

- Suspected renal calculus

- Tumor ginjal

Kontras yang digunakan

- Conray (Meglumine iothalamat 60%)

- Urografin 60 (76mg%)

- Urografin 60-70 mg%

Risiko pemeriksaan

- Risiko paparan radiasi sangat rendah

- Paparan radiasi selama kehamilan dapat menyebabkan kecacatan

- Dapat menyebabkan alergi terhadap kontras

- Dapat menyebabkan gagal ginjal, terutama jika pasien mengkonsumsi glucophage

(obat diabetik)

- Komplikasi lain yang berkaitan dengan kontras.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemerisaan

Page 26: referat batu kemih.doc

- Feces atau udara di colon

- Aliran darah yang sedikit ke ginjal

- Barium disaluran cerna dari prosedur sebelumnya.

Persiapan

- Pemeriksaan ureum kreatinin (kreatinin maksimum 2)

- Malam sebelum pemeriksaan pasien diberi laksansia untuk membersihkan kolon dari

feses yang menutupi daerah ginjal

- Pasien tidak diberi minum mulai jam 22.00 malam sebelum pemeriksaan untuk

mendapatkan keadaan dehidrasi ringan.

- Keesokan harinya pasien puasa, mengurangi bicara dan merokok (untuk menghindari

gangguan udara usus saat pemeriksaan)

- Pada bayi dan anak diberi minum yang mengandung karbonat untuk mendistensikan

lambung dengan gas

- Pada pasien rawat inap dapat dilakukan lavement

- Skin test subkutan.

Pelaksanaan

- Pasien diminta mengosongkan kandung kemih

- Dilakukan foto BNO

- Injeksi kontras IV ( setelah cek tensi dan cek alergi), beberapa saat dapat terjadi

flushing, rasa asin di lidah, sakit kepala ringan, gatal, mual/muntah.

- Diambil foto pada menit ke-5, 15. 30, dan 45.

Tabel : Tahapan Pembacaan Foto PIV (Dasar urologi)

Menit Uraian

0

5

15

Foto Polos Perut

Melihat fungsi ekskresi ginjal. Pada ginjal normal system pelvikaliseal sudah

tampak

Kontras sudah mengisi ureter dan buli-buli

Page 27: referat batu kemih.doc

30

60

Pasca

miksi

Foto dalam keadaan berdiri, dimaksudkan untuk menilai kemungkinan terdapat

perubahan posisi ginjal (ren mobilis)

Melihat keseluruhan anatomi saluran kemih, antara lain: filling

defect,hidronefrosis, double system, atau kelainan lain.

Pada buli-buli diperhatikan adanya identasi prostat, trabekulasi, penebalan otot

detrusor, dan sakulasi buli-buli.

Menilai sisa kontras (residu urine) dan divertikel pada buli-buli.

Page 28: referat batu kemih.doc

Gambar : Gambaran batu ginjal pada foto IVP

Page 29: referat batu kemih.doc

Pemakaian Kontras :

a. Alergi Terhadap Media Kontras (Guidline)

Diperlukan perhatian pemakaian kontras terhadap pasien yang diketahui mengalami reaksi

alergi atau yang punya resiko:

• Selalu gunakan medium kontras low-molecular non-ionic

• Berikan kortikosteroid diantara 12- 2 jam sebelum menyuntikkan kontras, seperti

prednison 30 mg

• Penatalaksanaan ini dapat dikombinasi dnegan anti histamin intramukular seperti

clemastine 2 mg, berikan 1 jam sebelum kontras dimasukkan.

b. Metformin (Guidline)

Pemakaian metformin dapat meningkatkan asidosis pada penggunaan kontras. Ini komplikasi

yang disebabkan oleh retensi dimetilhylbiguanide. Kadang- kadang, asidosis laktat

dihubungkan dengan angka kematian yang tinggi dan dibutuhkan perhatian ketika

penggunaan kontras pada pasien ini.Sebagai penilaian fungsi ginjal makan nilai serum

kreatini harus normal saat penggunaan metformin. Kontras dapat diberikan ketika

penggunaan metformin dihentikan 48 jam sebelum pemeriksaan radiologi.

c. Reduced renal function (Guidline)

Penggunaan medium kontras intravena dapat mengurangi perfusi ginjal dan berefek toxic

pada sel tubulus. Terjadinya vasokonstriksi dari arteriol glomerulus dapat menurunkan

glomerular filtration Rate (GFR) dan meningkatkan resistensi vaskular ginjal.

Perhatian khusus terhadap penggunaan kontras ini harus dilakukan ketika tidak ada

pemeriksaan alternatif dengan menilai faktor resiko seperti peningkatan serum kreatinin,

dehidrasi, usia lanjut, diabeter, gagal jantung. Hindari penyuntikan ulang media kontras

dalam interval kecil dari 48- 72 jam.

d. Hipertiroid tanpa pengobatan (Guidline)

Pasien yang dicurigai hipertiroid level TSH sebaiknyadinilai sebelum menggunakan kontras.

Seharusnya kontras tidak diberikan kecuali pasien telah diobati dengan tepat.

Page 30: referat batu kemih.doc

Tabel :

c. USG (Ultrasonografi)

Ultrasonografi merupakan teknik imaging dengan menggunakan gelombang suara

(ultrasound). Gelombang suara ultrasound memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang

dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi (kedokteran) hanya gelombang suara dengan

frekuensi 1-10 MHz. (WHO)

USG merupakan prosedur primer. USG termasuk pemeriksaan yang aman (tanpa

radiasi) sehingga bisa dilakukan berkali- kali. USG dapat membedakan antara massa padat

(hiperekoik) dengan massa kistus (hipoekoik), sedangkan batu non opak yang tidak dapat

dideteksi dengan foto rontgen akan terdeteksi oleh USG sebagai echoic shadow. USG dpat

mendeteksi adanya batu di kaliks, pelvis, pyelo-ureteric junction dan vesikoureter junction

dan juga dapat melihat pelebaran sistem traktur urinarius bagian atas. Untuk batu ginjal yang

berukuran >5mm, ultrasound memiliki sensitifitas 95% dan dengan spesifitas hampir 100%,

sedangkan nuntuk batu yang lain, sensivitas dan spesifitasnya berkurangmenjadi masing-

masing 78% dan 31%. (WHO)

Indikasi :

- Kolik renal atau ureter

- Suspek masa pada ginjal (ginjal yang besar)

- Ginjal yang tidak berfungsi pada urografi

- Hematuria

- Infeksi kemih yang rekuren

- Trauma

- Suspek penyakit polikistik

- Pireksia dengan penyebab yang tidak diketahui atau komplikasi pascabedah

Page 31: referat batu kemih.doc

- Gagal ginjal dengan penyebab yang tidak diketahui

- Skistosomiasis

Persiapan :

- Persiapan pasien, tidak ada persiapan yang diperlukan, jika yang diperiksa adalah

kandung kemih pasien harus minum air terlebih dahulu.

- Posisi pasien, pemeriksaan USG dimulai dengan pasien berbaring pada bagian

punggungnya (telentang). Oleskan jeli pada abdomen kanan atas.

- Pemilihan transduser, untuk orang dewasa digunakan transduser kurvilnier 3,5

MHz. Untuk anak-anak atau orang dewasa kurus, gunakan transduser 5 MHz.

- Penyetelan gain yang benar, pemeriksaan dimulai dengan meletakkan transduser

pada abdomen kanan atas. Arahkan berkas ultrasound secara menyudut, jika

diperlukan dan atau gain untuk mendapatkan gambar USG parenkim ginjal yang

paling jelas.

Teknik skening :

Ginjal kanan dapat dilihat paling jelas dengan menggunakan hepar sebagai jendela akustik

sementara pasien tidur telentang.

Skening selalu dilakukan dalam keadaan inspirasi dalam yang ditahan. Suruh pasien menarik

napas dalam dan menahannya. Jangan lupa untuk menyuruh pasien rileks dan bernafas

kembali secara normal.

Pemeriksaan USG dimulai dengan skening longitudinal pada daerah abdomen kanan atas dan

kemudian diikuti dengan skening tranversal. Selanjutnya putar tubuh pasien ke posisi

dekubitus lateral kiri untuk melihat ginjal kanan dalam pandangan koronal ini.

Untuk melihat ginjal yang kiri, oleskan jeli pada abdomen kiri atas. Lakukan skening ginjal

kiri dengan urutan yang sama.

Jika ginjal kiri tidak dapat dilihat (karena adanya gas yang berlebihan dalam usus, coba

dengan posisi dekubitus kanan)

Gas dalam usus dapat pula dipindahkan jika pasien minum 3 atau 4 gelas air. Ginjal kiri

kemudian dapat dilihat lewat lambung yang berisi cairan sementara pasien berada dalam

posisi telentang.

Page 32: referat batu kemih.doc

Jika ginjal belum dapat dilihat dengan cukup jelas, lakukan skening lewat ruang sela iga,

suruh pasien berputar ke dalam posisi telungkup dan oleskan jeli pada daerah renal kiri dan

kanan. Lakukan skening longitudinal dan tranversal pada kedua daerah ginjal.

Ketika melakukan skening, bagian ginjal berikut ini harus dikenali :

a. Kapsula renalis. Bagian tampak sebagai garis yang terang, tidak terputus-putus dan

ekogenik di sekeliling ginjal.

b. Korteks. Korteks renalis tampak kurang ekogenik dibandingkan hepar tetapi lebih

ekogenik daripada piramis renalis di dekatnya.

c. Medula renalis. Bagian ini mengandung pirams renalis yang hipoekoik sehingga tidak

boleh dikelirukan dengan kista pada ginjal.

d. Sinus renalis. (lemak, sistem collecting dan pembuluh darah pada hilus). Sinus renalis

merupakan bagian ginjal yang paling dalam dan memiliki ekogenositas yang paling

besar.

e. Ureter. Ureter yang normal tidak selalu terlihat. Ureter harus dicari di tempat saluran

ini meninggalkan ginjal di daerah hilus. Ureter bisa tunggal atau multipel dan acapkali

terlihat dalam proyeksi koronal.

f. Pembuluh arteri dan vena renalis. Pembuluh darah ini paling jelas terlihat di daerah

hilus. Arteri dan vena renalis bisa multipel dan memasuki ginjal pada berbagai level.

USG akurat untuk mendeteksi batu ginjal, terutama jika yang berukuran dari 5 mm.

USG sukar untuk mendeteksi kalkuli ureter, karena gas usus di atasnya, kecuali kalkuli dalam

ureter distal, di mana kandung kemih penuh bertindak sebagai akustik window (lihat bagian

ureter bawah). Pada USG , kalkuli tampak echogenic, dengan bayangan bersih. Jika batu

berukuran kurang dari 5 mm, akustik shadow posterior mungkin tidak hadir.

Page 33: referat batu kemih.doc

Gambar : Batu pada pelvis ginjal dan dan batu pada ureteropelvic junction

d. CT- Scan

CT Scan tanpa kontras merupakan pencitraan yang akurat. Namun pemeriksaan ini mahal dan

tidak tersedia pada setiap daerah. Alternatif yang digunakan adalah USG KUB yang

seharusnya dipertimbangkan.

Gambar : CT Scan normal

Page 34: referat batu kemih.doc

Gambar : Batu ginjal dan batu ureter pada foto CT Scan

2.10 Penatalaksanaan

Indikasi untuk melakukan tindakan aktif ditentukan berdasarkan ukuran, letak dan bentuk

dari batu. Kemungkinan batu dapat keluar spontan juga merupakan bahan pertimbangan.

Batu berukuran kurang dari 5 mm mempunyai kemungkinan keluar spontan 80%. Tindakan

aktif umumnya dianjurkan pada batu berukuran lebih dari 5 mm terutama bila disertai :

(Guidline)

a. Nyeri yang persisten meski dengan pemberian medikasi yang adekuat

b. Obtruksi yang persisten dengan risiko kerusakan ginjal

c. Adanya infeksi traktus urinarius

d. Risiko pionefrosis atau urosepsis

e. Obstruksi bilateral

Page 35: referat batu kemih.doc
Page 36: referat batu kemih.doc

A. Prognosis13

Prognosis batu ginjal tergantung dari faktor-faktor ukuran batu, letak batu, dan

adanya infeksi serta obstruksi. Makin besar ukuran suatu batu, makin buruk

prognosisnya. Letak batu yang dapat menyebabkan obstruksi dapat mempermudah

terjadinya infeksi. Makin besar kerusakan jaringan dan adanya infeksi karena faktor

obstruksi akan dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal

Pada pasien dengan batu yang ditangani dengan ESWL, 60% dinyatakan

bebas dari batu, sisanya masih memerlukan perawatan ulang karena masih ada sisa

fragmen batu dalam saluran kemihnya. Pada pasien yang ditangani dengan PNL, 80%

dinyatakan bebas dari batu, namun hasil yang baik ditentukan pula oleh pengalaman

operator.