Bah a Nnnnnn
-
Upload
yayan-treeznou -
Category
Documents
-
view
38 -
download
1
description
Transcript of Bah a Nnnnnn
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istirahat yang besar membawa pemulihan, dan penambahan kekuatan setelah
digunakan. Tidur merupakan faktor penting dalam istirahat, dimana selama tidur semua
fungsi-fungsi tubuh terisi diperbaharui lagi. Istirahat tidak hanya mercakup tidur, tetapi juga
bersantai, perubahan dalam aktifitas, menghilangkan segala tekanan-tekanan kerja atau
maasalah-masalah lainnya. Berjalan di udara segar, bermain tenis, menjernihkan pikiran,
semuanya dapat menenangkan otot-otot. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
pada saat ini sangat melelahkan, umat manusia berjuang/berusaha keras untuk bekerja. Kita
semua membutuhkan istirahat untuk melawan segala kepenatan.
Studi menunjukkan dimana setelah kita bangun dari tidur yang cukup, otak kita
kembali berfungsi dengan sangat baik. Pencapaian persetujuan, pengertian /pemahaman
segala jenis masalah biasanya dapat diselesaikan dengan sukses apabila dilakukan pada pagi
hari dibanding pada di waktu malam hari. Pertumbuhan hormon penting untuk meningkatkan
kualitas, ukuran dan efisiensi otak, juga meningkatkan pengangkutan asam amino dari darah
ke otak, yang memungkinkan sel urat syaraf untuk dapat memiliki pengetahuan yang
permanen dan berguna. Kebanyakan dari pertumbuhan hormon diproduksi pada saat kita
itdur dengan tenang (tanpa beban)
Salah satu hormon yang penting lainnya adolah Kortisol, dimana waktu produksi
tertingginya adalah dari waktu tengah malam hingga di waktu pagi (pagi-pagi sekali).
Kortisol memainkan peranan yang besar dalam membantu kita menghadapi stress/tekanan
yang kita hadapi setiap hari, mengurangi rasa penat dan peradangan. Bila manusia tidur
terlambat, mereka membatasi kemampuan tubuh untuk menangani segala kegiatan dan
mengurangi tenaga dan vitalitas pada keesokan harinya.
1.2 Tujuan
1. Menjelaskan kebutuhan dasar manusia
2. Menjelaskan perngertian istirahat tidur
3. Menjelaskan macam/ pola/ tahapan tidur
BAB II
PEMBAHASAN / ISI
2.1 Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut
Abraham Maslow dalam Teori Hierarki Maslow, menyatakan bahwa setiap manusia memiliki
lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi
diri.
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada
dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan
tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan
prioritas yang ada. Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih
keras dan bergera untuk berusaha mendapatkannya.
Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut:
1. Penyakit
Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan pemenuhan
kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh
memerlukan pemenuhan besar dari biasanya.
2. Hubungan Keluarga
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya
saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.
3. Konsep Diri
Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang
positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat
menghasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan
mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat,
sehingga mudah memenuhi kebutuhan.
4. Tahap Perkembangan
Sejalan dengan meningkatnya usia manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap
perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis,
psikologis, sosial maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh mengalami proses
kematangan dengan aktivitas yang berbeda untuk setiap tahap perkembangan.
Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow
dibagi ke dalam lima tingkat berikut:
1. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, antara lain pemenuhan oksigen dan
pertukaran gas, kebutuhan cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur,
aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, dan seksual.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan
psikologis.
a. Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup seperti
penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan sebagainya.
b. Perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan
asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah pertama kali,
karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya
3. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain memberi dan
menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, mendapat tempat dalam keluarga,
kelompok sosial, dan sebagainya.
4. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini terkait,
dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa percaya diri dan
kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
5. Kebutuhan aktualiasasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa
kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mencapai potensi diri
sepenuhnya.
2.2 Pengertian Istirahat Tidur
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua orang.
Untuk dapat berfungsi secara optimal, maka setiap orang memerlukan istirahat dan tidur yang
cukup. Tidak terkecuali juga pada orang yang sedang menderita sakit, mereka juga
memerlukan istirahat dan tidur yang memadai. Namun dalam keadaan sakit, pola tidur
seseorang biasanya terganggu.
Kata ”Istirahat” mempunyai arti yang sanngat luas meliputi bersantai, menyegarkan
diri, diam menganggur setelah melakukan aktivitas, serta melepaskan diri dari apapun yang
membosankan, menyulitkan dan menjengkelkan, dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
istirahat merupakan kegiatan yang tenang, rileks tanpa tekanan emosional dan bebes dari
kecemasan. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang,
berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat
Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi
individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang
minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan
penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita, kita
gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan
atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stress dan kecemasan,
serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas
sehari-hari.
Tidur merupakan kondisi tidak sadar di mana presepsi reaksi individu terhadap
lingkungan menurun atau hilang dan dapat di bangukan kembali dengan stimulus dan sensori
yang cukup (Guyton 1986) dapat juga di katakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang
relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, namun lebih merupakan suatu
urutan siklus yang berulang dengan ciri adanya aktivitas yang minim memiliki kesadaran
yang bervariasi terdapat perubahan proses fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap
rangsangan dari luar.
Dapat di kategorikan sedang tidur jika terdapat tanda-tanda sebagai berikut:
1. Aktivitas fisik minimal
2. Tingkat kesadaran yang bervariasi
3. Terjadi berbagai perubahan fisiologis tubuh
4. Penurunan respon terhadap rangsaan dari luar.
Selama tidur maka dalam tubuh seseorang terjadi perubahan proses
fisiologis,antara lain:
1. Penurunan tekanan darah dan denyut nadi
2. Diatasi pembuluh darah perifer
3. Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktusgastrointestinal.
4. Relaksasi otot-oto rangka
5. Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%
2.3 Macam / Pola / Tahapan Tidur
Sejak adanya alat EEG (Elektro Encephalo Graph), maka aktivitas-aktivitas di dalam
otak dapat direkam dalam suatu garafik . Alat ini juga dapat memperlihatkan fluktuasi energi
(gelombang otak) pada kertas grafik. Penelitian mengenai mekanisme tidur mengalami
kemajuan yang sangat pesat dalam 10 tahun terakhir, dan bahkan sekarang para ahli telah
berhasil menemukan adanya 2 (dua) pola/macam/tahapan tidur, yaitu :
a. Pola tidur biasa atau NREM
Pola / tipe tidur biasa ini juga disebut NREM (Non Rapid Eye Movement = Gerakan
mata tidak cepat). Pola tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam tidur
gelombang pendek karena gelombang otak selama NREM lebih lambat daripada gelombang
alpha dan beta pada orang yang sadar atau tidak dalam keadaan tidur (lihat gambar). Tanda-
tanda tidur NREM adalah :
1) Mimpi berkurang
2) Keadaan istirahat (otot mulai berelaksasi)
3) Tekanan darah turun
4) Kecepatan pernafasan turun
5) Metabolisme turun
6) Gerakan mata lambat
Fase NREM atau tidur biasa ini berlangsung ± 1 jam dan pada fase ini biasanya orang
masih bisa mendengarkan suara di sekitarnya, sehingga dengan demikian akan mudah
terbangun dari tidurnya. Tidur NREM ini mempunyai 4 (empat) tahap yang masing-masing-
masing tahap di tandai dengan pola gelombang otak.
1) Tahap I
Tahap ini merupakan tahap transisi, berlangsung selama 5 menit yang mana seseorang beralih
dari sadar menjadi tidur. Seseorang merasa kabur dan relaks, mata bergerak ke kanan dan ke
kiri, kecepatan jantung dan pernafasan turun secara jelas. Gelombang alpha sewaktu
seseorang masih sadar diganti dengan gelombang betha yang lebih lambat. Seseorang yang
tidur pada tahap I dapat di bangunkan dengan mudah.
2) Tahap II
Tahap ini merupakan tahap tidur ringan, dan proses tubuh terus menurun. Mata masih
bergerak-gerak, kecepatan jantung dan pernafasan turun dengan jelas, suhu tubuh dan
metabolisme menurun. Gelombang otak ditandai dengan “sleep spindles” dan gelombang K
komplek. Tahap II berlangsung pendek dan berakhir dalam waktu 10 sampai dengan 15
menit.
3) Tahap III
Pada tahap ini kecepatan jantung, pernafasan serta proses tubuh berlanjut mengalami
penurunan akibat dominasi sistem syaraf parasimpatik. Seseorang menjadi lebih sulit
dibangunkan. Gelombang otak menjadi lebih teratur dan terdapat penambahan gelombang
delta yang lambat.
4) Tahap IV
Tahap ini merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan predominasi gelombang delta
yang melambat. Kecepatan jantung dan pernafasan turun. Seseorang dalam keadaan rileks,
jarang bergerak dan sulit dibangunkan. (mengenai gambar grafik gelombang dapat dilihat
dalam gambar). Siklus tidur sebagian besar merupakan tidur NREM dan berakhir dengan
tidur REM.
b. Pola Tidur Paradoksikal atau REM
Pola / tipe tidur paradoksikal ini disebut juga (Rapid Eye Movement = Gerakan mata
cepat). Tidur tipe ini disebut “Paradoksikal” karena hal ini bersifat “Paradoks”, yaitu
seseorang dapat tetap tertidur walaupun aktivitas otaknya nyata. Ringkasnya, tidur REM /
Paradoks ini merupakan pola/tipe tidur dimana otak benar-benar dalam keadaan aktif.
Namun, aktivitas otak tidak disalurkan ke arah yang sesuai agar orang itu tanggap penuh
terhadap keadaan sekelilingnya kemudian terbangun. Pola / tipe tidur ini, ditandai dengan:
1) Mimpi yang bermacam-macam
Perbedaan antara mimpi-mimpi yang timbul sewaktu tahap tidur NREM dan tahap tidur
REM adalah bahwa mimpi yang timbul pada tahap tidur REM dapat diingat kembali,
sedangkan mimpi selama tahap tidur NREM biasanya tak dapat diingat. Jadi selama tidur
NREM tidak terjadi konsolidasi mimpi dalam ingatan.
2) Mengigau atau bahkan mendengkur (Jw. : ngorok)
3) Otot-otot kendor (relaksasi total)
4) Kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur, sering lebih cepat
5) Perubahan tekanan darah
6) Gerakan otot tidak teratur
7) Gerakan mata cepat
8) Pembebasan steroid
9) Sekresi lambung meningkat
10) Ereksi penis pada pria
Syaraf-syaraf simpatik bekerja selama tidur REM. Dalam tidur REM diperkirakan
terjadi proses penyimpanan secara mental yang digunakan sebagai pelajaran, adaptasi
psikologis dan memori. Fase tidur REM (fase tidur nyenyak) ini berlangsung selama ± 20
menit. Dalam tidur malam yang berlangsung selama 6–8 jam, kedua pola tidur tersebut (REM
dan NREM) terjadi secara bergantian sebanyak 4–6 siklus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsure-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut:
1. Penyakit
2. Hubungan keluarga
3. Konsep diri
4. Tahap perkembangan
2. Pengertian Istirahat Tidur
KONSEP KEBUTUHAN TIDUR DAN ISTIRAHAT
Posted on November 22, 2012 by wahyunisry
KONSEP KEBUTUHAN TIDUR DAN ISTIRAHATA. PENGERTIAN* Istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yg membutuhkan ketenangan.
* Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkanoleh stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton, 1986)Tidur diartikan sebagai suatu kedaan perubahan kesadaran melalui tingkatan stimulus yang bervariasi yang menghasilkan keterjagaan. Tidur merupakan keadaan irama yang aktif dan kompleks yang melibatkan siklus yang berulang dimana tiap siklus merupakan penggambaran dari fase-fase aktivitas tubuh dan otak yang berbeda-beda. Sedangkan istirahat merupakan suatu kondisi dimana tubuh mengalami penurunan tingkat aktivitas yang menghasilkan suatu perasaan yang menyegarkan.B. FUNGSI TIDUR ANTARA LAIN:1. Memperbaiki keadaan fisiologis dan psikologis.2. Melepaskan stress dan ketegangan.3. Memulihkan keseimbangan alami di antara pusat-pusat neuron.4. Secara tradisional, dipandang sebagai waktu untuk memperbaiki dan menyiapkan diri pada waktu periode bangun.5. Memperbaiki proses biologis dan memelihara fungsi jantung.6. Berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.7. Mengembalikan konsentrasi dan aktivitas sehari-hari.8. Menghasilkn hormon pertumbuhan utk memperbaiki serta memperbaharui epitel dan sel otak.9. Menghemat dan menyediakan energi bagi tubuh.10. Memelihara kesehatan optimal dan mengembalikan kondisi fisik.C. TAHAP-TAHAP TIDUR:1. NREM (Non Rapid Eye Movement)Ada 4 tahapan:a. Tahap 1:- Termasuk light sleep.- Berakhir hanya beberapa menit.- Penurunan aktivitas fisik dimulai dengan penurunan gradual dalam tanda vital dan metabolisme.- Dengan mudah dibangunkan dengan stimulus sensori seperti suara dan individu merasa seperti mimpi di siang hari.b. Tahap 2- Merupakan periode sound sleep.- Kemajuan relaksasi- Masih dapat dibangunkan dengan mudah.- Berlangsung selama 10-20 menit.- Fungsi tubuh berlangsung lambat.c. Tahap 3- Tahap awal tidur dalam- Lebih sulit dibangunkan dan jarang bergerak.- Otot secara total relaksasi.- Tanda vital mengalami kemunduran teratur.- Berlangsung 15-30 menit.d. Tahap 4- Tahap tidur benar-benar nyenyak.- Sangat sulit dibangunkan.- Jika tidur nyenyak telah terjadi, akan menghabiskan sepanjang malam pada tahap ini.- Bertanggung jawab mengistirahatkan dan memperbaiki tidur.- Tanda vital menurun secara signifikan.
- Berlangsung 15-30 menit.- Dapat terjadi tidur berjalan dan mengompol.
2. REM (Rapid Eye Movement)a. Periode yang sangat hidup karena mimpi penuh warna.b. Dimulai 50-90 menit setelah tidur terjadi.c. Tipe yang mempengaruhi respon autonom meliputi kecepatan gerak mata, fluktuasi jantung, rata-rata pernafasan dan peningkatan fluktuasi tekanan darah.d. Kehilangan tonus otot.e. Peningkatan sekresi gastrik.f. Tahap yang bertanggung jawab untuk perbaikan mental.g. Sangat sulit untuk dibangunkan.h. Durasi dari REM meningkat setiap siklus dan rata-rata 20 menit.
D. NILAI-NILAI NORMALUSIA
TINGKAT PERKEMBANGAN
JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR
0 – 1 bulan1 – 18 bulan18 bulan – 3 tahun3 – 6 tahun6 – 12 tahun12 – 18 tahun18 – 40 tahun40 – 60 yahun> 60 tahun
NeonatusBayiAnakPrasekolahSekolahRemajaDewasa mudaParuh bayaDewasa tua
14 – 18 jam/hari12 – 14 jam/hari11 – 12 jam/hari11 jam/hari10 jam/hari8,5 jam/hari7– 8 jam/hari7 jam/hari6 jam/hari
E. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN TIDUR1. PenyakitPenyakit infeksi limpa, banyak tidur untuk mengatasi keletihan2. Latihan dan kelelahanKeletihan akibat aktivitas yg tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yg telah dikeluarkan3. Stres psikologis : Seseorang yang memiliki masalah psikologis mengalami kegelisahan shg sulit untuk tidur4. ObatGolongan obat diuretik menyebabkan seseorang insomnia, antidepresan dapat menekan REM , kafein dapat meningkatkan saraf simpatis menyebakan kesulitan untuk tidur5. Nutrisi : Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yg cukup dapat mempercepat proses tidur6. Lingkungan : Lingkungan yang aman dan nyaman dapat mempercepat proses tidur7. Motivasi : Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur
F. MASALAH KEBUTUHAN TIDUR1. Insomnia : Keadaan ketidakmampuan mendapatkan tidur yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas dengan keadaan tidur yang hanya sebentar.2. Hipersomnia : Gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan, pada umumnya lebih dari 9 jam pada malam hari3. ParasomniaKumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur, seperti somnambulisme (berjalan-jalan dalam tidur)4. EnuresisBuang air kecil yg tidak di sengaja pada waktu tidur atau mengompol5. Apnea tidur dan Mendengkur : Disebabkan krn adanya rintangan dalam pengaliran udara di hidung & mulut pada waktu tidur6. Narcolepsi : Tidak dapat mengendalikan diri untuk tidur7. Mengigau : mengigau dikategorikan dalam ggn tidur bila terlalu sering dan diluar kebiasaan, mengigau terjadi sebelum tidur REM
ASUHAN KEPERAWATAN KLIENDENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR
A. PENGKAJIAN1. Pola kebiasaan tidurKlien diminta untuk menggambarkan kebiasaan tidur sehari-hari seperti kapan waktu tidur, berapa jam waktu tidur malam, dan bangun jam berapa. Kaji apakah klien memiliki pola tidur yang teratur atau tidak dan apakah klien biasa bangun sendiri atau harus dibangunkan.2. Alat bantu tidurPerawat bertanya apakah pasien memerlukan alat bantu supaya bisa tidur, seperti makanan atau minuman tertentu, obat-obatan, hubungan seksual, mendengarkan musik atau “suara yang keras”, melihat televisi, atau membaca. Apakah ada kebiasaan sebelum tidur yang dilakukan sebagai persiapan seperti menggosok, gigi, mandi air hangat, meditasi?3. Kualitas tidurPerawat bertanya kepada klien apakah cukup tidur bias membantu klien merasa segar kembali setelah bangun. Apakah ada masalah untuk memulai atau mempertahankan tidur? Apa yang dilakukan klien supaya dapat kembali tidur? Apa yang dilakukan klien apabila tidurnya terganggu? Apakah klien mengalami periode mengantuk pada waktu siang hari? Apakah klien tidur siang, jika iya, kapan?
B. DIAGNOSA KEPERAWATANBeberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur antara lain:1. Kehilangan tidur b.d. lingkungan tidur yang tidak familiar atau tidak nyaman.2. Gangguan pola tidur b.d. lingkungan tidur yang tidak familiar.
DAFTAR PUSTAKA.
1. Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Salemba Medika. Jakarta.2. Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.3. Elis J.R, Nowlis E.A. 1985. Nursing a Human Needs Approach. Third Edition. Houghton Mefflin Company. Boston.4. NANDA, 2002, Nursing Diagnoses : Definitions & Classifications.
North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2001-2002. Philadelphia
166.Faktor yang Mempengaruhi Kuantitas dan Kualitas TidurFaktor yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas tidurdiantaranya adalah penyakit, lingkungan, kelelahan, gaya hidup, stresemosional, stimulan dan alkohol, diet, merokok, dan motivasi.4
a.PenyakitPenyakit dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapat menyebabkan gangguan tidur. Individu yang sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dari pada biasanya. Siklus bangun-tidur selama sakit juga dapat mengalami gangguan.b.
LingkunganFaktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses tidur. Tidak adanya stimulus tertentu atau adanyastimulus yang asing dapat menghambat upaya tidur. Contoh, temperatur yang tidak nyaman atau ventilasi yang buruk dapat mempengaruhi tidur seseorang. Seiring waktu individu bisa beradaptasi dan tidak lagiterpengaruh dengan kondisi tersebut.c.KelelahanKondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Semakin lelah seseorang,semakin pendek siklustidur REM yang dilaluinya. Setelah beristirahat biasanyasiklus REM akan kembali memanjang.d.Gaya hidupIndividu yang sering berganti jam kerja harus mengatur aktivitasnya agar bisa tidur pada waktu yang tepat.17e.StresemosionalAnsietas dan depresi sering kali mengganggu tidur seseorang.Kondisi ansietas dapat meningkatkan kadar norepinfrin darahmelalui stimulasi sistem saraf simpatis. Kondisi inimenyebabkan berkurangnya siklus tidur NREM tahap IV dantidur REM serta seringnya terjaga saat tidur.f.Stimulandan alkoholKafein yang terkandung dalam beberapa minuman dapatmerangsang SSP sehingga dapat mengganggu pola tidur.
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapatmengganggu siklus tidur REM. Pengaruh alkohol yang telahhilangdapat menyebabkanindividu sering kali mengalami mimpi buruk.g.DietPenurunan berat badan dikaitkan dengan penurunan waktutidur dan seringnya terjaga di malam hari. Penambahan berat badan dikaitkan dengan peningkatan totaltidur dan sedikitnya periode terjaga di malam hari.h.Merokok Nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulasi pada tubuh. Perokok sering kalikesulitan untuk tidur dan mudah terbangun di malam hari.i.MedikasiObat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Hipnotik dapat mengganggu tahap III dan IV tidur NREM,18betablocker dapat menyebabkan insomnia dan mimpiburuk, sedangkan narkotik (misalnya:meperidin hidroklorida danmorfin) diketahui dapat menekan tidur REM danmenyebabkan seringnya
terjaga di malam hari.j.MotivasiKeinginan untuk tetap terjaga terkadang dapat menutupi perasaan lelah seseorang. Perasaan bosan atautidak adanya motivasi untuk terjaga sering kali dapatmendatangkan kantuk.7.Gangguan Tidur yang Umum Terjadia.InsomniaInsomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhantidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Gangguan tidurini umumnya ditemui pada individu dewasa. Penyebabnyabisa karena gangguan fisik atau karena faktor mental sepertiperasaan gundah atau gelisah.b.ParasomniaParasomnia adalah perilaku yang dapat mengganggutidur atau muncul saat seseorang tidur. Gangguan ini umumterjadi pada anak-anak. Beberapa turunan parasomnia antaralain sering terjaga (misalnya:tidur berjalan,night terror),gangguan transisi bangun-tidur (misalnya:mengigau), parasomniayang terkait dengan tidur REM (misalny
a:mimpi buruk),danlainnya (misalnya:bruksisme).c.HipersomniaHipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan terutama pada siang hari. Gangguan inidapat 19disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti kerusakansistem saraf, gangguan pada hati atau ginjal, atau karenagangguan metabolisme (misalnya:hipertiroidisme). Hipersomnia pada kondisitertentudapat digunakan sebagai mekanismekoping untuk menghindari tanggung jawab pada siang hari.d.NarkolepsiNarkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang hari.Gangguan ini disebut juga sebagai “serangan tidur” atau sleepattack. Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga karenakerusakan genetik sistem saraf pusat yang menyebabkantidak terkendalinya periode tidur REM. Alternatifpencegahannya adalah dengan obat
-obatan, sepertiamfetamin atau metilpenidase, hidroklorida, atau denganantidepresan seperti imipramin hidroklorida.e.Apnea saat tidurApnea saat tidur atau sleep apneaadalah kondisiterhentinya nafassecara periodikpada saat tidur. Kondisi inididuga terjadi pada orang yang mengorok dengan keras,sering terjaga di malam hari, insomnia, mengatup berlebihan pada siang hari, sakit kepala disiang hari, iritabilitas, ataumengalami perubahan psikologis seperti hipertensi atauaritmia jantung.4
20B.Insomnia1.PengertianPengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur. Seseorang terbangun dari tidur tetapi merasa belum cukup tidurdapat disebut mengalami insomnia. Insomnia merupakan ketidakmampuan untuk mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti sama sekali seseorang tidak dapat tidur atau kurang tidur karena orang yang menderita insomnia sering dapat tidur lebih lama dari yang mereka perkirakan, tetapi kualitasnya kurang.21
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu dewasa.
20
Insomnia primer adalah insomnia persisten, yang terjadi selama paling sedikit satu bulan dan tidak ada sebab yang jelas.22
2.Jenis-jenis InsomniaInsomniadibagi menjadi 3 macam, yaitu:4
a.Insomnia inisialKesulitan untuk memulai tidur.b.Insomnia intermitenMerupakan ketidakmampuan untuk tetap mempertahankan tidur sebab sering terbangun.21c.Insomnia terminalBangun lebih awal tetapi sulit untuk tertidur kembali.3.Faktor Penyebab InsomniaFaktor faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia diantaranya adalah rasa nyeri, kecemasan, ketakutan, tekanan jiwa, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur. Perawat dapat membantu klien mengatasi insomnia melalui pendidikan kesehatan, menciptakan lingkungan yang nyaman, melatih klien relaksasi, dan tindakan lainnya.21
Secara garis besarnya, faktor-faktor penyebab insomnia yaitu:a.
Stres atau kecemasanDidera kegelisahan yang dalam, biasanya karena memikirkan permasalahan yang sedang dihadapi.b.DepresiDepresi selain menyebabkan insomnia, depresi juga bisa menimbulkan keinginan untuk tidur terus sepanjang waktu karena ingin melepaskan diri dari masalah yang dihadapi. Depresi bisamenyebabkan insomnia dan sebaliknya insomnia menyebabkan depresi.c.Kelainan-kelainan kronisKelainan tidur (seperti tidur apnea), diabetes, sakit ginjal, artritis, atau peyakit yang mendadak seringkali menyebabkan kesulitan tidur.22d.Efek samping pengobatanPengobatan untuk suatu penyakit juga dapat menjadi penyebab insomnia.e.Pola makan yang burukMengonsumsi makanan berat saat sebelum tidur bisamenyulitkan untuk tertidur.f.Kafein, Nikotin, danAlkoholKafein dan nikotin adalah zat stimulan.Alkohol dapat mengacaukan pola tidur.g.Kurang olahragaKurang olahraga juga dapat menjadi faktor sulit tidur yang signifikan.Penyebab lainnya bias berkaitan dengan kondisi-kondisi spesifik, seperti:
a.Usia lanjut (insomnia lebih sering terjadi pada orang berusia diatas 60 tahun).b.Wanita hamilc.Riwayat depresi/penurunanInsomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh:a.Stresb.Suasana yang ramaic.Perbedaan suhu udarad.Perubahan lingkungan sekitare.Masalah jadwal tidur dan bangun tidur yang tidak teraturf.Efek samping pengobatan23Insomnia kronis lebih kompleks dan seringkali diakibatkan faktor gabungan, termasuk yang mendasari fisik atau penyakit mental. Insomnia kronis dapat disebabkan oleh faktor perilaku, termasuk penyalahunaan kafein, alkohol, atau obat-obat berbahaya lainnya.23
4.Penatalaksanaan Umum pada Insomniaa.Singkirkan atau terapi sindrom-sindrom yang spesifikb.Latih kebiasaan tidur yang baik. Pertahankan waktu tidur yang teratur, gunakan kamar tidur hanya untuk tidur. Jaga agar ruangan gelap, tenang, dan dingin. Kembangkan suatu ritual tidur sekitar satu jam sebelum tidur. Bangun pada waktu
yang sama setiap pagi. Olahraga yang teratur pada siang hari, tetapi tidak dilakukan setelah makan malam. Hindari aktivitas mentalyang terlampau bersemangat pada saat menjelang malam.c.Berikan dukungan dan penghiburan. Lakukan psikoterapi, jika diperlukan. Cobalah teknik relaksasi: relaksasi progresif, biofeedback, self-hypnosis, meditasi dan lain-lain. Tekankan kepekaan akan kontrol diri.d.Gunakan sedatif-hipnotik hanya untuk waktu yang terbatas. Sebagian besar obat hipnotik menjadi tidak efektif lagi setelah 2 minggu jika digunakan pada malam hari.22
24Tindakan atau upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia bisa juga dilakukan dengan cara berikut:21
a.Memakan makanan berprotein tinggi sebelum tidur, seperti keju atau susu. Tripofan yang merupakan suatu asam amino dari protein yang dicerna, dapat membantu agar mudah tidur.b.Usahakan agar selalu beranjak tidur pada waktu yang sama.c.Hindari tidur diwaktu siang atau sore hari.d.Berusaha untuk tidur hanya apabila merasa benar-benar kantuk dan
tidak pada waktu kesadaran penuh.e.Hindari kegiatan-kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur.f.Lakukan latihan-latihan gerak badan setiap hari, tetapi tidak menjelang tidur.g.Gunakan teknik-teknik pelepasan otot-otot serta meditasi sebelum berusaha untuk tidur.C.Stres1.DefinisiStresPengertian stres banyak macamnya, beberapa diantaranya yang dipandang penting adalah:24
a.Stresadalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan).b.Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam, yang menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang.c.Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi, dan lain-lain.25
d.Stres adalah gangguanpada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan tersebut.Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Seseorang yang setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik, maka individu disebut mengalami distres. Gejala stres yang dikeluhkan penderita didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik), tetapi dapat pula disertai keluhan-keluhan psikis. Bentuk stres tidak hanya mempunyai konotasi negatif, cukup banyak yang bersifat positif, hal tersebut dikatakaneustres.25
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan menghasilkan reaksi stres, misalnya jumlah semua respons fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem biologis. Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya gangguan mental lain yang jelas, terjadi akibat stres fisik dan atau mental yang sangat berat, biasanya mereda dalam beberapa jam atau hari. Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity) seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut dan keparahannya.25
262.Jenis-Jenis Stresa.Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang, atau
tersengat arus listrik.b.Stres kimiawi, disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-obatan, zat beracun, hormon, atau gas.Stres mikrobiologik, disebabkan olehvirus, bakteri, atau parasit yang menimbulkan penyakit.c.Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ, atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal. d.Stres proses pertumbuhan dan perkembangan, disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan padamasa bayi hingga tua.Sumber atau penyebab stres psikologis:1)FrustasiTimbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada rintangan, frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan, bencana alam, kematian orang yangdicintai, kegoncangan ekonomi, pengangguran, perselingkuhan, dan lain-lain). 2)Konflik Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih macam-macam keinginan, kebutuhan, atau tujuan. Bentuknya approach-approach conflict, approach-avoidance conflict, avoidance-avoidance conflict.27
3)TekananTimbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari. Tekanan dapat berasal dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu tinggi. Tekanan yang berasal dari luar individu, misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan kepada suami.4)KrisisKrisis yaitu keadaan yang mendadak, yang menimbulkan stres pada individu, misalnya kematian orang yang disayangi, kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi. Keadaan stres yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus, misalnya kombinasi antara frustasi,konflik dan tekanan.e.Stres psikis/emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal, sosial, budaya,atau keagamaan.26
3.Tahapan StresTahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan, yaitu:22
a.Stres tahap pertama (paling ringan)Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan nafsu bekerja yang besar dan berlebihan, mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki, dan penglihatan menjadi tajam.28b.Stres tahap keduaStres tahap kedua yaitu stresyang disertai keluhan, seperti
bangun pagi tidak segar atau letih, lekas capek pada saat menjelang sore, lekas lelah sesudah makan, tidak dapat rileks,lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort), jantung berdebar, otottengkuk, dan punggung tegang. Hal tersebut karena cadangan tenaga tidak memadai.c.Stres tahap ketigaStres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan, seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare), otot semakin tegang, emosional, insomnia, mudah terjaga dan sulit tidur kembali (middle insomnia), bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali (late insomnia), koordinasi tubuh terganggu, dan mau jatuh pingsan.d.Stres tahap keempatStres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari, aktivitas pekerjaan terasa sulit dan menjenuhkan, respon tidak adekuat, kegiatan rutin terganggu, gangguan pola tidur,sering menolak ajakan, konsentrasi dan daya ingat menurun, serta timbul ketakutan dan kecemasan.e.Stres tahap kelimaStres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological exhaustion),ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang sederhana dan ringan, 29gangguan pencernaan berat, meningkatnya rasa takut dan cemas, bingung, dan panik
.f.Stres tahap keenam (paling berat)Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-tanda seperti jantung berdebar keras, sesak nafas, badan gemetar, dingin, dan banyak keluar keringat, serta pingsan atau collaps.4.Reaksi Fisiologisterhadap Stresa.General Adaptasi Sindroma (GAS)Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami stres, tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm, tahap resistance, dan tahap exhaustion.27
1)Tahap reaksi Alarm(waspada)Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi stressor. Reaksi psikologis“fight or flight” dan reaksi fisiologis. Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari hipotalamus ke kelenjar (misalnya, kelenjar adrenal untuk mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit emosi) dan organ-organ (misalnya, hati untuk mengubah kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan potensial.
2)Tahap Resistance(melawan)Stres yang terus berlanjut, sistem pencernaan mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area yang dibutuhkan untuk pertahanan, paru-paru memasukkan lebih banyak udara, dan 30jantung berdenyut lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk mempertahankan tubuh melalui perilaku fight, flight, atau freeze. Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres, tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar, organ, serta respon sistemik menurun. 3)Tahap Exhaustion(kelelahan)Tahap kelelahan terjadi ketika individu beresponnegativeterhadap ansietas dan stres, cadangan tubuh berkurang atau komponen emosional berubah sehingga timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas cadangan menjadi sedikit.b.Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap stres. Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap cahaya, dan lain-lain. Responnya berjangka pendek.28
Karakteristik dari LAS:1)Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan semua
sistem.2)Respons bersifat adaptif, diperlukan stressor untuk menstimulasikannya.3)Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus.4)Respon bersifat restorative, berarti bahwa LAS membantu dalam memulihkan homeostasis region atau bagian tubuh.315.Stres Adaptasia.Definisi AdaptasiAdaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh mengadakan perubahan untuk mengatasi stres.b.Bentuk-bentuk Adapatasi1)Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal.2)Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat.3)Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal.4)Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi tubuhc.Mekanisme Adaptasi secara psikologikMekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping mekanisme atau defendsmechanismatau mekanisme pertahanan, artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan secara
psikologis.d.Macam-macan Mekanisme pertahanan Jiwa28
1)Represi yaitu menekan keinginan, pikiran yang tidak menyenangkan kealam sadar dengan tidak sadar.2)Supresi yaitu menekan secara sadar pikiran, perasaan tidak menyenangkan kealam tidak sadar.323)Reaksi formasi yaitu tingkah laku berlawanan dengan perasaan.4)Kompensasi yaitu tingkah laku menggantikan kekurangan dengan kelebihan lain.5)Rasionalisasi yaitu berusaha berperilaku yang rasional untuk menutupi kelemahan.6)Subtitusi yaitu mengganti obyek yang bernilai tinggi dengan benda yang aneh tapi dapat diterima.7)Restitusi yaitu mengurangi rasa bersalah dengan tindakan penggantian.8)Displacementyaitu pindahkan persaan emosional dari obyek sebenarnya.9)Proyeksi yaitu proyeksikan kenginan, perasaan pada orang lain untuk mengingkari.10)Simbolisasi yaitu menggunakan obyek lain untuk memiliki ide atau emosi yang menyakitkan.11)Regresi yaitu ego kembali pada tingkat perkembangan sebelumnya dalam pikiran perasaan dan tingkah laku.12)Denail yaitu mengingkari pikiran, keinginan, faktor-faktor
kesediahan yang tidak dapat ditoleransi.13)Sublimasi yaitu memindahkan energi mental yang tidak dapat diterima atau disukai masyarakat.14)Konvensi yaitu pemindahan konflik mental ke fisik.15)Fantasi yaitu harapan-harapan, keinginan dibayangkan seolah-olah terpenuhi.3316)Un Doing yaitu kebalikan dari reaksi formasi.17)Isolasi yaitu perasaan yang berhubungan dengan pikiran ingatan, pengalaman tetapi tidak mengalami kembali emosi yang menyertai.18)Introyeksi yaitu ambil alih semua sifat dari orang yang berarti menjadikan bagian dari kepribadianya.6.Penatalaksanaan StresPenatalaksanaan stres adalah suatu strategi yang memfasilitasi kemampuan klien untuk menghadapi stresyang dihadapi orang-orang dalam masyarakat sekarang ini secara efektif. Penatalaksanaan stresini menekankan partisipasi aktif klien guna menngembangkan keterampilan dalam mengelola stres. Penatalaksanaan stres melibatkan indentifikasi stresor yang ada, mengevaluasi efektifitas mekanisme koping yang ada, dan mengembangkan mekanisme koping yang lebih efektif.29
Aspek pe
nting dari penatalaksanaan stres adalah kemampuan klien mengatasinya. Koping adalah usaha untuk menguasai suatu situasi yang dianggapberbahaya, mengancam, menimbulkan konflik, atau menantang. Kemampuan klien untuk mengatasi situasi tertentu dipengaruhi oleh karakteristik personal, sumber daya yang tersedia, situasi, dan pola koping klien yang dikembangkan.Karakteristik personal yang mempengaruhi koping meliputi tahap perkembangan, nilai dan tujuan personal, kepercayaan mengenai diri, peran, dan tanggung jawab. Persepsi klien terhadap situasi dan pengalaman koping masa lalu terhadap 34situasi serupa adalah juga termasuk karakteristik individual yang mempengaruhi koping.29
Pola koping bersifat individual dan dibangun untuk membantu individu menghadapi situasi yang berbahaya, mengancam, menimbulkan konflik, atau menantang. Pola koping terdiri dari pola koping langsung dan tidak langsung.Pola koping tidak langsung adalah tindakan-tindakan untuk mengurangi kecemasan yang disebabkan oleh situasi tertentu, tanpa adanya perubahan situasi.Pola koping langsung adalah tindakan-tindakan yang berhadapan dengan situasi khusus.Kedua tipe koping tersebut sama-sama bermanfaat, akan tetapi pola koping tidak langsung lebih bersifat sementara dan pada akhirnya tidak mengubah situasi.Contoh pola koping tidak langsung dan pola koping langsung:29
a.Pola koping tidak langsung1)Berjalan2)Berenang3)Teknik relaksasi4)Meditasi5)Rekreasi dengan orang lain
6)Berbicara dengan teman7)Berdoa8)Menghadiri layanan agama35b.Pola koping langsung1)Menggunakan keterampilan pemecahan masalah untuk mengatasi situasi.2)Mencari informasi dan menggunakannya dalam tindakan.3)Menetapkan batasan untuk diri dan orang lain4)Menggunakan teknik asertif5)Mengubah atau memodifikasi situasiD.Kerangka TeoriKerangka Teori4,22,27
Faktor kualitas/kuantitas tidur1.Penyakit2.Lingkungan 3.Kelelahan4.Gaya hidup5.Stres emosional6.Stimulant alkohol7.Diet8.Merokok9.Medikasi10.Motivasi
Gangguan tidur1.Insomnia2.Paramsomnia3.Hipersomnia4.Narkolepsi 5.Apnea saat tidurSumber/penyebab1.Frustrasi2.Konflik3.Tekanan4.Krisis Faktor penyebab1.Stres/kecemasan2.Depresi3.Kelainan kronis4.Efek samping pengobatan5.Pola makan buruk6.Kafein, nikotin, dan alkohol7.Kurang olahrag
Kebutuhan Istirahat dan Tidur
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istirahat yang besar membawa pemulihan, dan penambahan kekuatan setelah digunakan.
Tidur merupakan faktor penting dalam istirahat, dimana selama tidur semua fungsi-fungsi tubuh terisi
diperbaharui lagi. Istirahat tidak hanya mercakup tidur, tetapi juga bersantai, perubahan dalam
aktifitas, menghilangkan segala tekanan-tekanan kerja atau maasalah-masalah lainnya. Berjalan di
udara segar, bermain tenis, menjernihkan pikiran, semuanya dapat menenangkan otot-otot
Studi menunjukkan dimana setelah kita bangun dari tidur yang cukup, otak kita kembali
berfungsi dengan sangat baik. Pencapaian persetujuan, pengertian /pemahaman segala jenis masalah
biasanya dapat diselesaikan dengan sukses apabila dilakukan pada pagi hari dibanding pada di waktu
malam hari. Pertumbuhan hormon penting untuk meningkatkan kualitas, ukuran dan efisiensi otak,
juga meningkatkan pengangkutan asam amino dari darah ke otak, yang memungkinkan sel urat syaraf
untuk dapat memiliki pengetahuan yang permanen dan berguna. Kebanyakan dari pertumbuhan
hormon diproduksi pada saat kita itdur dengan tenang (tanpa beban).
B. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan konsep istirahat dan tidur mencakup
keseluruhan baik dari Definisi Istirahat dan Tidur dan mengaplikasikan setelah terjun di masyarakat.
C. Sistematika Penulisan
a. Cover
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
d. BAB I Pendahuluan
e. BAB II Pembahasan
f. BAB III Penutup & Kesimpulan
g. Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Istirahat dan Tidur
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang.
Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur
sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum,istirahat berartisuatu
keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat
bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang,berjalan-jalan di taman juga bisa
dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
Istirahat merupakan keadaan yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional dan bebas dari
kegelisahan (ansietas). (Narrow, 1967 : 1645) mengemukakan 6 (enam) ciri-ciri yang dialami
seseorang berkaitan dengan istirahat.
Sebagian besar orang dapat istirahat sewaktu mereka :
a. Merasa bahwa segala sesuatu dapat diatasi
b. Merasa diterima
c. Mengetahui apa yang sedang terjadi
d. Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan
e. Mempunyai rencana-rencana kegiatan yang memuaskan
f. Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan
Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal,tingkat
kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fsiologis tubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus
eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita,kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada
keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian
beraktivitas,mengurangi stress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan
konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari. pengertian tidur antara lain :
· Tidur berasal dari kata bahasa latin “somnus” yang berarti alami periode pemulihan, keadaan
fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran.
· Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan periodik (Lanywati, 2001).
· Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang di alami seseorang, yang dapat dibangunkan
kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup (Guyton 1981 : 679).
B. Fisiologi Tidur
Hipotalamus mempunyai pusat-pusat pengendalian untuk beberapa jenis kegiatan tak-sadar
dari badan, yang salah satu diantaranya menyangkut tidur dan bangun. Cedera pada hipotalamus dapat
mengakibatkan seseorang tidur dalam jangka waktu yang luar biasa panjang atau lama.
Formasi retikuler terdapat dalam pangkal otak. Formasi itu menjulang naik menembus
medulla, pons, otak bagian tengah, dan lalu ke hipotalamus. Formasinya tersusun dari banyak sel
syaraf dan serat syaraf . Serat-seratnya mempunyai hubungan-hubungan yang meneruskan impuls-
impuls ke kulit otak dan ke tali sumsum tulang belakang. Formasi retikular itu memungkinkan
terjadinya gerakan-gerakan refleks serta yang disengaja dengan mudah, maupun kegiatan-kegiatan
kortikal yang bertalian dengan keadaan waspada.
Di waktu tidur, sistem retikular mendapat hanya sedikit rangsangan dari korteks serebral
(kulit otak) serta permukaan luar tubuh. Keadaan bangun terjadi apabila sistem retikular dirangsang
dengan rangsangan-rangsangan dari korteks serebral dan dari organ-organ serta sel-sel pengindraan di
kulit. Umpamanya saja, jam wekker membangunkan kita dari tidur menjadi keadaan sadar apabila kita
menyadari bahwa kita harus bersiap-siap untuk pergi bekerja. Perasaan-perasaan yang diakibatkan
oleh kenyerian, kebisingan dan sebagainya, akan membuat orang tidak dapat tidur lewat organ-organ
serta sel-sel di kulit badan. Maka keadaan tidak dapat tidur di timbulkan oleh kegiatan kulit otak serta
apa yang dirasakan oleh badan; di waktu tidur, rangsangan-rangsangan menjadi minimal.
Teori Dasar Tidur
Diduga penyebab tidur adalah proses penghambatan aktif. Ada teori lama yang menyatakan
bahwa area eksitatori pada batang otak bagian atas, yang disebut “sistem aktivasi retikular”,
mengalami kelelahan setelah seharian terjaga dan karena itu, menjadi inaktif. Keadaan ini disebut
teori pasif dari tidur. Percobaan penting telah mengubah pandangan ini ke teori yang lebih baru
bahwa tidur barangkali disebabkan oleh proses penghambatan aktif. Hal ini terbukti dari suatu
percobaan dengan cara melakukan pemotongan batang otak setinggi regio midpontil, dan berdasarkan
perekaman listrik ternyata otak tak pernah tidur. Dengan kata lain, ada beberapa pusat yang terletak
dibawah ketinggian midpontil pada batang otak, diperlukan untuk menyebabkan tidur dengan cara
menghambat bagian-bagian otak lainnya.
C. Jenis-jenis Tidur
Sejak adanya alat EEG (Elektro Encephalo Graph), maka aktivitas-aktivitas di dalam otak
dapat direkam dalam suatu garafik. Alat ini juga dapat memperlihatkan fluktuasi energi (gelombang
otak) pada kertas grafik. Penelitian mengenai mekanisme tidur mengalami kemajuan yang sangat
pesat dalam 10 tahun terakhir, dan bahkan sekarang para ahli telah berhasil menemukan adanya 2
(dua) pola/macam/tahapan tidur, yaitu:
1. Pola tidur biasa atau NREM
Pola / tipe tidur biasa ini juga disebut NREM (Non Rapid Eye Movement = Gerakan mata
tidak cepat). Pola tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam tidur gelombang pendek
karena gelombang otak selama NREM lebih lambat daripada gelombang alpha dan beta pada orang
yang sadar atau tidak dalam keadaan tidur (lihat gambar).Tanda-tanda tidur NREM adalah :
· Mimpi berkurang
· Keadaan istirahat (otot mulai berelaksasi)
· Tekanan darah turun
· Kecepatan pernafasan turun
· Metabolisme turun
· Gerakan mata lambat
Fase NREM atau tidur biasa ini berlangsung ± 1 jam dan pada fase ini biasanya orang masih
bisa mendengarkan suara di sekitarnya, sehingga dengan demikian akan mudah terbangun dari
tidurnya. Tidur NREM ini mempunyai 4 (empat) tahap yang masing-masing-masing tahap di tandai
dengan pola gelombang otak.
Tahap I
Tahap ini merupakan tahap transisi, berlangsung selama 5 menit yang mana seseorang beralih
dari sadar menjadi tidur. Seseorang merasa kabur dan relaks, mata bergerak ke kanan dan ke kiri,
kecepatan jantung dan pernafasan turun secara jelas. Gelombang alpha sewaktu seseorang masih sadar
diganti dengan gelombang betha yang lebih lambat. Seseorang yang tidur pada tahap I dapat di
bangunkan dengan mudah.
Tahap II
Tahap ini merupakan tahap tidur ringan, dan proses tubuh terus menurun. Mata masih
bergerak-gerak, kecepatan jantung dan pernafasan turun dengan jelas, suhu tubuh dan metabolisme
menurun. Gelombang otak ditandai dengan “sleep spindles” dan gelombang K komplek. Tahap II
berlangsung pendek dan berakhir dalam waktu 10 sampai dengan 15 menit.
Tahap III
Pada tahap ini kecepatan jantung, pernafasan serta proses tubuh berlanjut mengalami
penurunan akibat dominasi sistem syaraf parasimpatik. Seseorang menjadi lebih sulit dibangunkan.
Gelombang otak menjadi lebih teratur dan terdapat penambahan gelombang delta yang lambat.
Tahap IV
Tahap ini merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan predominasi gelombang delta
yang melambat. Kecepatan jantung dan pernafasan turun. Seseorang dalam keadaan rileks, jarang
bergerak dan sulit dibangunkan. (mengenai gambar grafik gelombang dapat dilihat dalam gambar).
Siklus tidur sebagian besar merupakan tidur NREM dan berakhir dengan tidur REM.
2. Pola Tidur Paradoksikal atau REM
Pola / tipe tidur paradoksikal ini disebut juga (Rapid Eye Movement = Gerakan mata cepat).
Tidur tipe ini disebut “Paradoksikal” karena hal ini bersifat “Paradoks”, yaitu seseorang dapat tetap
tertidur walaupun aktivitas otaknya nyata. Ringkasnya, tidur REM / Paradoks ini merupakan pola/tipe
tidur dimana otak benar-benar dalam keadaan aktif. Namun, aktivitas otak tidak disalurkan ke arah
yang sesuai agar orang itu tanggap penuh terhadap keadaan sekelilingnya kemudian terbangun. Pola /
tipe tidur ini, ditandai dengan :
· Mimpi yang bermacam-macam
Perbedaan antara mimpi-mimpi yang timbul sewaktu tahap tidur NREM dan tahap tidur
REM adalah bahwa mimpi yang timbul pada tahap tidur REM dapat diingat kembali, sedangkan
mimpi selama tahap tidur NREM biasanya tak dapat diingat. Jadi selama tidur NREM tidak terjadi
konsolidasi mimpi dalam ingatan.
· Mengigau atau bahkan mendengkur (Jw. : ngorok)
1) Otot-otot kendor (relaksasi total)
2) Kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur, sering lebih cepat
3) Perubahan tekanan darah
4) Gerakan otot tidak teratur
5) Gerakan mata cepat
6) Pembebasan steroid
7) Sekresi lambung meningkat
8) Ereksi penis pada pria
Syaraf-syaraf simpatik bekerja selama tidur REM. Dalam tidur REM diperkirakan terjadi
proses penyimpanan secara mental yang digunakan sebagai pelajaran, adaptasi psikologis dan memori
(Hayter, 1980:458). Fase tidur REM (fase tidur nyenyak) ini berlangsung selama ± 20 menit. Dalam
tidur malam yang berlangsung selama 6 – 8 jam, kedua pola tidur tersebut (REM dan NREM) terjadi
secara bergantian sebanyak 4 – 6 siklus.
D. Fungsi dan Tujuan Tidur
Fungsi dan tujuan masih belum diketahui secara jelas. Meskipun demikian, tidur diduga
bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan. Sclain itu, stres pada
paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dan lain-lainnya juga menurun aktivitasnya. Energi yang
tersimpan selama dari tidur diarahkan untuk fungsi-fungsi seluler yang penting. Secara umum terdapat
dua efek fisiologis tidur, pertama efek pada sistem saraf yang dipeerkirakan dapat memulihkan
kepekaan normal dan kcaeimbangan di antara berbagai susunan saraf. Kedua, efek pada struktur tubuh
dengan memulihkan kesogaran dan fungsi organ dalam tubuh, mengingat tierjadinya penurunan
aktivitas organ¬organ tubuh tersebut selama tidur.
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tidur
Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas terscbut dapat
menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai
dengan kebutuhannya. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas tidur yang
disini tidak dapat dibahas secara rinci. Tetapi secara umum faktor-faktor tersebut antara lain adanya
penyakit serta rasa nyeri, keaadaan lingkungan yang tidak nyaman dan tidak tenang, kelelahan, emosi
tidak stabil, beberapa jenis obat-obatan dan penggunaan alkohol.
Di antara faktor yang dapat memengaruhinya adalah:
1) Penyakit
Sakit dapat memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak penyakit yang dapat
memperbesar kebutuhan tidur seperti penyakit yang disebabkan olch infeksi, terutama infeksi limpa.
Infeksi limpa berkaitan dengan keletihan, sehingga penderitanya membutuhkan lebih banyak waktu
tidur untuk mengatasinya. Banyak juga keadaan sakit yang menjadikan pasien kurang tidur, bahkan
tidak bisa tidur.
2) Latihan dan kelelahan
Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga
keseimbangan encrgi yang telah dikeluarkan. lIal tersebut tcrlihat pada seseorang yang telah
melakukan aktivitas dan menc:apai kclelahan. Maka, orang tersebut akan lcbih cepat untuk dapat tidur
karena tahap tidur gelombang lambatnya diperpendek.
3) Stres psikologis
Kondisi stres psikologis dapat terjadi pada sescorang akibat ketegangan jiwa. Seseorang yang
memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur.
4) Obat
Obat dapat juga memengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang mempengaruhi proses
tidur jenis golongan obat diuretik dapat menyebabkan insomnia, antidepresan dapat menekan, kafein
dapat meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan untuk tidur, golongan beta bloker
dapat berefek pada timbulnya insomnia dan golongan narkotik dapat mcnekan RF:M sehingga mudah
mengantuk.
5) Nutrisi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Konsumsi
protein yang tinggi maka sescorang tersebut akan mempercepat proses tcrjadinya tidur, karcna
dihasilkan triptofan yang merupakan asam amino hasil pencernaan protein yang dicerna dapat
membantu mudah tidur. I)emikian sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang dapat juga memengaruhi
prosca tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur.
6) Lingkungan
Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi scseorang dapat mempercepat proses
terjadinya tidur. Sebaliknya lingkungan yang tidak aman dan nyaman bagi seseorang dapat
menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga memc,ngaruhi proses tidur.
7) Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur, dapat
memengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya keinginan untuk tidak tidur dapat mcnimbulkan
gangguan proses tidur.
8) Perubahan Perkembangan / Usia
Lama tidur yang dibutuhkan seseorang tergantung pula pada tahap perkembangan atau
usianya. Semakin tua usia seseorang, semakin sedikit pula lama tidur yang diperlukan atau dengan
kata lain waktu yang diperlukan untuk tidur bagi anak-anak lebih banyak jika dibandingkan dengan
orang tua. Pada mulanya, bayi yang baru lahir akan menghabiskan waktunya untuk tidur, dan hanya
akan terbangun bila merasa lapar, ngompol, ataupun kedinginan. Namun demikian, sebenarnya
kebutuhan waktu untuk tidur bagi setiap orang adalah berlainan. Kebiasaan tidur setiap orang adalah
bervariasi tergantung pada kebiasaan yang dibawa semasa perkembangannya menjelang dewasa,
aktivitas pekerjaan, usia, kondisi kesehatan dan lain sebagainya.
F. Masalah-masalah pada Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Setiap manusia membutuhkan waktu tidur kurang lebih sekitar sepertiga waktu hidupnya atau
sekitar 6-8 jam sehari. Secara alami dan otomatis jika tubuh lelah maka kita akan merasa mengantuk
sehingga memaksa tubuh kita untuk beristirahat secara fisik dan mental.
Dengan waktu tidur yang cukup maka kita akan merasa segar bugar ketika bangun pagi dan
siap melakukan berbagai aktifitas sepanjang hari dari pagi hingga malam. Normalnya manusia tidur
pada saat malam hari hingga pagi hari, namun tidak jarang ada orang yang bisa tidur dari siang
sampai malam hari karena tuntutan pekerjaan atau karena sudah terbiasa.
Menurut penelitian, orang yang tidur selama 6,5 sampai 7,5 jam dalam sehari akan memiliki
hidup yang lebih panjang dari pada yang tidurnya hanya memakan waktu kurang dari 6,5 jam atau
lebih dari 8 jam perhari.
Insomnia, kesulitan untuk mulai tidur atau tetap tertidur, dialami oleh satu dari tiga orang.
Ø Jenis-jenis / Macam-macam Gangguan Tidur / Insomnia :
1. Insomnia transient yang bersifat sementara.
2. Insomnia jangka pendek yang dapat berlangsung selama beberapa minggu
3. Insomnia kronis yang dapat diderita selama lebih dari tiga minggu
Ø Sebab / Penyebab Penyakit Insomnia Pada Manusia :
1. Faktor fisik seperti karena sedang sakit pilek, asma, sinus, dan lain-lain.
2. Faktor lingkungan yaitu seperti adanya aroma tidak sedap, polusi suara yang bising, asap,
lingkungan sosial yang sedang tidak aman.
3. Faktor gaya hidup tidak sehat seperti akibat rokok, minuman keras, obat kuat, dsb.
4. Faktor psikologis yaitu seperti stres yang terus-menerus.
5. Faktor prikiatris akibat rasa depresi yang dialami seseorang.
Sleep apnea adalah masa henti bernafas selama tidur. Gangguan ini perlu dikaji oleh seorang
yang ahli tentang tidur, tetapi sering terjadi pada orang yang tidur mendengkur dengan keras, sering
terjaga/bangun dimalam hari, tidur disiang hari yang berlebihan, insomnia, nyeri kepala pada pagi
hari, kemunduran intelektual, iritabel atau perubahan kepribadian lainya dan perubahan fisiologis
seperti hipertensi dan aritmia jantung (Weaver & Willman, 1986, dalam Kozier, 1995). Sleep apnea
lebih sering dialami laki-laki lebih dari 50 th dan wanita postmenopaus.
Periode apnea, dapat berlangsung dari 10 detik sampai dengan 2 menit. Biasanya sleep apnea
terjadi selama tidur REM atau NREM. Frekuensi kejadianya berkisar antara 50-600 kali dalam satu
malam. Peristiwa apnea ini menghabiskan energi seseorang dan menyebabkan tidur siang hari yang
berlebihan.
Terdapat tiga tipe yang umum dari henti nafas saat tidur (sleep apnea) adalah sebagai berikut:
Ø Apnea Obstruksi (Obstructive Apnea)
Tipe ini terjadi ketika struktur paring atau rongga mulut menutupi aliran udara. Orang akan
terus mencoba untuk bernafas yaitu dengan bergeraknya dada dan otot abdomen. Pergerakan
diafragma menjadi kuat dan kekuatan tersebut semakin meningkat samapai obstruksi dapat
dihilangkan. Pembesaran tonsil, deviasi septum hidung, dan polip hidung merupakan predisposisi
terjadinya abstruktive apnea.
Ø Apnea Sentral (Central Apnea)
Tipe ini terjadi karena adanya defect pada pusat respirasi di otak. Semua kegiatan bernafas,
seperti pergerakan dada dan mengalirnya udara berhenti. Klien yang mengalami injuri pada batang
otak dan distropi muscular seringkali mengalami central sleep apnea. Sampai saat ini tidak tersedia
pengobatannya.
Ø Apnea Campuran (Mixed Apnea)
Tipe terakhir ini merupakan kombinsai atau gabungan dari central apnea dan obstruktive
apnea. Suatu peristiwa sleep apnea dimulai dengan mendengkur, sesudah itu berhenti bernafas, diikuti
oleh mendengus-dengus sebagai tanda memulai kembali bernafas. Menuju akhir setiap episode apnea,
terjadi peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah yang menyebabkan klien terbangun.
Pengobatan harus diarahkan pada penyebab apnea, misalnya jika disebabkan oleh pembesaran tonsil
maka dapat diangkat. Penggunaan alat pada hidung yaitu continous positive airway pressure (CPAP)
pada malam hari seringkali efektif.
Sleep apnea dapat mempengaruhi penampilan kerja maupun sekolah. Selain itu sleep apnea
yang lama dapat menyebabkan peningkatan tajam pada tekanan darah dan dapat juga menyebabkan
aritmia jantung, hipertensi pulmoner dan kemudian kegagalan jantung kiri.
Narkolepsi adalah kelainan tidur neurologi yang mempengaruhi satu dari 2.000 orang.
Gejalanya dapat mencakup kantuk siang hari yang kronis, serangan rasa lemah pada otot, halusinasi
seperti kehidupan, dan lumpuh saat tertidur atau waktu bangun. Pengobatan dan perubahan gaya
hidup dapat membantu mengatasi gejala narkolepsi.
Gangguan lingkungan juga dapat memainkan peranan dalam kesulitan tidur kita.
Lingkungan tidur yang mengacaukan pikiran seperti ruangan yang terlalu panas atau dingin, terlalu
berisik atau terlalu terang dapat menggangu tidur nyenyak. Pengaruh lain untuk diperhatikan termasuk
kenyamanan dan ukuran tempat tidur kita dan kebiasaan pasangan tidur kita. Jika kita harus berbaring
di samping seseorang yang mendengkur, tidak dapat tidur atau tetap tidak tertidur, atau mempunyai
kesulitan tidur lain, sering kali ini menjadi masalah kita juga. Bantu pasangan untuk memperoleh
nasihat yang ia perlukan dari dokter.
Faktor kejiwaan, terutama stres, dianggap oleh sebagian besar ahli tidur menjadi penyebab
utama kesulitan tidur jangka pendek. Biasanya masalah tidur menghilang setelah keadaan yang penuh
tekanan berlalu. Namun, jika masalah tidur jangka pendek tidak diatasi dengan baik sejak awal,
keadaan ini bisa berlangsung lama setelah stres yang sesungguhnya berlalu. Insomnia dapat muncul
bila dicurigai terjadi depresi. Banyak orang yang depresi mengeluhkan insomnia tanpa mengetahui
bahwa mereka mengalami depresi. Jika kita kehilangan semangat dalam kegiatan yang sebelumnya
kita senangi atau jika kita merasa putus asa atau mau bunuh diri, masalah tidur kita mungkin
diakibatkan depresi. Bicarakan dengan dokter mengenai masalah tidur apa pun yang lagi-lagi timbul
atau berlangsung selama lebih dari satu minggu. Bila depresi diobati, masalah tidur yang
menyertainya biasanya menghilang.
Parasomnia merupakan suatu rangkaian gangguan yang mempengaruhi tidur anak-anak,
seperti somnabulisme (tidur berjalan), ketakutan, dan enuresis (ngompol). Gangguan-gangguan ini
sering dialami anak secara bersamaan, diturunkan dalam keluarga, dan cenderung terjadi pada tahap
III dan IV tidur NREM.
Hipersomnia merupakan kebalikan dari insomnia. Hipersomnia merupakan kelebihan tidur
lebih dari 9 jam di malam hari. Hipersomnia biasanya berkaitan dengan gangguan psikologis, seperti
depresi atau kegelisahan, kerusakan sistem syaraf sentral dan gangguan ginjal, hati atau gangguan
metabolisme.
Sudden Infant Death Syndrome(SIDS). Gangguan ini dapat terjadi pada bayi usia 12 bulan
pertama. Penyebabnya tidak diketahui. Berbagai ahli berpendapat gangguan ini disebabkan oleh
sistem syaraf tidak matang atau apnea saat tidur.
Somnambulism. Tipe ini disebut juga tidur jalan (sleepwalking) terjadi selama tahap 1 dan 4
tidur NREM. Somnambulism bersifat episodik dan biasanya terjadi 1-2 jam setelah jatuh tidur. Orang
yang tidur berjalan cenderung tidak memperhatikan (misalnya : jatuh dari tangga) dan seringkali
memerlukan perlindungan dari injuri.
Mengigo (Sleeptalking). Berbicara selama tidur terjadi selama tidur NREM sebelum tidur
REM. Pada tipe ini jarang terdapat masalah pada yang mengalami kecuali terhadap yang lainnya.
Nocturnal enuresis. Ngompol (bedwetting) selama tidur biasanya terjadi pada anak-anak
diatas 3 tahun. Lebih sering pada anak laki-laki dari pada wanita. Seringkali terjadi 1-2 jam setelah
jatuh tidur, ketika mencapai tidur tahap 1 sampai dengan tahap 4 tidur NREM.
Ereksi tidur malam (Nocturnal erection). Ereksi dimalam hari dan mimpi basah terjadi
selama tidur REM. Kondisi ini umumnya diimulai selama masa remaja dan tidak menyebabkan
gangguan tidur yang bermakna.
Bruxism. Biasanya terjadi selama tahap 2 NREM, terjadi gesekan diantara gigi, dapat
menyebabkan ujung gigi menjadi patah dan lepasnya gigi.
Kehilangan Tidur (Sleep Deprivation). Gangguan yang berlangsung lama mengakibatkan
menurunnya jumlah, kualitas dan konsistensi tidur dan dapat menyebabkan suatu sindrome yang
disebut sebagai kehilangan tidur (sleep deprivation). Ini bukan merupakan gangguan tidur itu sendiri
tetapi merupakan akibat dari gangguan/perubahan tidur. Kehilangan tidur menimbulkan bermacam-
macam gejala baik fisiologis maupun perilaku, dimana beratnya tergantung dari tingkatan kehilangan
tidur. Dua tipe utama kehilangan tidur yaitu kehilangan tidur REM dan kehilangan tidur NREM.
Kombinasi/gabungan keduanya dapat meningkatkan beratnya gejala yang muncul. Tabel 3
menunjukan tipe, penyebab dan tanda kehilangan tidur.
G. Asuhan Keperawatan pada Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Pengkajian
Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien pada saat
perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya mengandung unsur
PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time).
Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan transfer oksigen, gangguan metabolisme,
kerusakan eliminasi, pengaruh obat, imobilisasi, nyeri pada kaki, takut operasi, lingkungan yang
mengganggu.
2. Cemas berhubungan dengan ketidak mampuan untuk. tidur, henti nafas saat tidurnya (sleep apnea)
dan keetidak mampuan mengawasi prilaku.
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
4. Gangguan ukaran gas berhubungan henti nafas saat tidur.
5. Potensial cidera berhubungan dengan Semnambolisme.
6. Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangn tidur hipersomia.
Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
Perencanan keperawatan berhubungan dengan cara untuk mempertahan kan kebutuhan istirahat dan
tidur dalam batas normal.
Rencana Tindakan :
a) Lakukan identifikasi fsktor yang mempengaruhi masalah tidur.
b) Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang dapat mengganggu tidur.
c) Tingkatkan aktivitas pada siang hari
d) Coba untuk memicu tidur
e) kurangi potensial cedera selama tidur
f) Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika di perlukan.
D. Pelaksanaan keperawatan.,
Tindakan keparawatan pada orang dewasa :
1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
a) Bila terjadi pada pasien rawat inap,masalah tidur di hubungkan dengan lingkungan rumah sakit,
maka :
• Libatkan pasien dalam pembuatan jadwal aktivitas
• Berikan obat analgrsik sesuai pro
• Berikan linngkungan yang suportif
• Jelaskan dan berikan dukungan pada pasien agar tidak takut akan cemas.
b) Bila faktor insomnia maka
• Anjurkan pasien memakan makanan yang berprotein tinggi sebelum tidur.
• Anjurkan pasien tidur pada waktu sama dan hindari tidur pada waktu siang dan sore hari.
• Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
• Anjurkan pasien mennghindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur.
• Anjurkan pasien menggunakan teknik pelepasan otot serta meditasi sebelum tidur.
c) Bila terjadi somabulisme, maka :
• Berikan rasa aman pada diri pasien
• Bekerjasama dengan diazepam dalam tindakan pengobatan.
• Cegah timbulnya cidera.
d) Bila terjadi enuresa, maka :
• Anjurkan pasien mengurangi minum beberapa jam sebelum tidur.
• Anjurkan pasien melakukan pengosongan kandungan kemih sebelum tidur.
• Bangunkan pasien pada malam hari untuk buang air kecil.
e) Bila terjadi Narkolepsi, maka :
• Berikan obat kelompok Amfetamin /kelomppok Metilfenidat hidroklorida (ritalin) Untuk
mengendalikan narkolepsi
2. Mengurangi distraksi lingkungan dan hal yang mengganggu tidur.
• Tutup pintu kamar pasien
• Pasang kelambu/garden tempat tidur
• Matikan pesawat telapon
• Bunyikan musik yang lembut
• Redupkan atau matikan lampu
• Kurangi jumlah stimulus
• Tempatkan pasien dengan kawan sekamar yang cocok.
3. Meningkatkan aktivitas pada siang hari :
• Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong pasien
• Usahakan pasien tidak tidur pada siang hari.
4. Membuat Pasien untuk memicu tidur.
• Anjurkan pasien mandi sebelum tidur
• Anjurkan pasien minum susu hangat.
• Anjurkan pasien membaca buku
• Anjurkan pasien menonton televisi
• Anjurkan pasien menggosok gigi sebelum tidur
• Anjurkan pasien embersihkan muka sebelum tidur
• Anjurkan pasien membersuihkan tempat tidur
5. Mengurangi potensial cedera sebelum tidur
• Gunakan cahaya lampu malam.
• Posisikan tempat tidur yang rendah.
• Letakkan bel dekat pasien.
• Ajarkan pasien untuk meminta bantuan
• Gantungkan selang Drainase di tempat tidur dan cara memindahkannya bila pasien memekainnya.
6. Memberi pendidikan kesehatan dan rujukan.
• Ajarkan rutinitas jadwal tidur di rumah.
• Ajarkan pentingkan latihan reguler ± ½ jam.
• Penerangan tentang efek samping obat hipnotik
• Lakukan rujukan segera bila gangguan tidur kronis.
Tindakan Keperawatan Pada Anak
1. Masa Neonatus Dan bayi
• Beri sprai kering dan tebal untuk menutupi perlak.
• Hindarkan pemberian bantal yang terlalu banyak.
• Atur suhu ruangan menjadi 18o-21o C pada malam dan 15,5o-18o C pada siang.
• Berikan cahaya lampu yang lembut
• Yakinkan bayi merasa nyaman dan kering.
• Berikan aktivitas yang tenang sebelum menidurkan bayi.
2. Masa Anak
• Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten.
• Tempel jadwal tidur
• Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur.
• Dukung aktivitas ”pereda ketegangan” seperti bercerita.
3. Masa Sebelum Sekolah
• Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten.
• Tempel jadwal tidur
• Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur.
• Dukung aktivitas ”pereda ketegangan” seperti bercerita
• Sering perlihatkan ketergantungan selama menjelang tidur.
• Berikan rasa aman dan nyaman
• Nyalakan lampu agak terang
4. Masa Sekolah
• Mengingatkan waktu istirahat dan tidur karena umumnya banyak beraktivitas.
5. Masa remaja
• Usia ini sering memrlukan waktu sebelum tidur cukup lama untuk berias dan membersihkan diri
6.Masa Dewasa (Muda, Paruah Baya, dan Tua)
a) Bantu melepaskan ketegangan sebelum tidur.
• Berikan hiburan.
• Kurangi rasa nyeri.
• Bersihkan tempat tidur.
b) Membuat lingkungan menjadi aman serta dekat dengan perawat.
• Berikan selimut sehingga tidak kedinginan.
• Anjurkan pasien latihan relaksasi.
• Berikan makan ringan atau susu hangnt sebelum tidur.
• Berikan obat sedaktif sesuai program terapi kolaboratif.
• Bantu pasien mendapatkan posisi tidur yang nyaman.
Evaluasi Keperawatan.
1. Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam sebelum pergi tidur dengan meminta klien
melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
2. Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi hari dengan meminta klien melaporkan
keberhasilan tidur dan tetap tidur.
3. Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dalam 4 minggu dengan
mengobservasi ekspresi dan prilaku nonverbal pada saat klien terjaga.
4. Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari terpenuhi, masa sekolah 10 jam/hari
terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari terpenuhi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang.
Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur
sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum,istirahat berartisuatu
keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi,beristirahat
bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang,berjalan-jalan di taman juga bisa
dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
Fungsi dan tujuan masih belum diketahui secara jelas. Meskipun demikian, tidur diduga
bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan. Selain itu, stres pada
paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dan lain-lainnya juga menurun aktivitasnya.
Setiap manusia membutuhkan waktu tidur kurang lebih sekitar sepertiga waktu hidupnya atau
sekitar 6-8 jam sehari. Secara alami dan otomatis jika tubuh lelah maka kita akan merasa mengantuk
sehingga memaksa tubuh kita untuk beristirahat secara fisik dan mental.
B. Saran
Dengan waktu tidur yang cukup maka kita akan merasa segar bugar ketika bangun pagi dan
siap melakukan berbagai aktifitas sepanjang hari dari pagi hingga malam. Normalnya manusia tidur
pada saat malam hari hingga pagi hari, namun tidak jarang ada orang yang bisa tidur dari siang
sampai malam hari karena tuntutan pekerjaan atau karena sudah terbiasa.
Daftar Pustaka
Allen, CarolVestal, (1998), Memahami Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Latihan, EGC,
Jakarta.
A.Aziz Alimul H. (2006) Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Salemba Medika. Jakarta.
Greven, Ruth, (1999), Fundamental Of Nursing: Human Health and Function. EGC Jakarta.
Potter & Perry (2006).Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
konsep istirahat dan tidur\KDK tidur\penyakit-susah-tidur-insomnia-fungsi-manfaat-tidur-istirahat-
jiwa-raga-untuk-kesehatan.htm
http://khoirulhadi.blogspot.com/2010/09/askep-kebutuhan-istirahat-dan-tidur_23.html