BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1...

21
131 BAB V KONS EP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan dalam pencapaian penghuni apartemen maupun pengunjung, maka pintu masuk pejalan kaki diletakan pada kedua jalan. 5.1.2 Pencapaian Kendaraan Kendaraan akan masuk/keluar hampir setiap saat. Kepadatan tinggi kendaraan masuk/keluar akan terjadi pada pagi dan sore hari, karena penghuni apartemen bekerja/pergi pada pagi hari dan pulang pada malam hari, sedangkan kepadatan pengunjung mal jika dilihat dari lingkungan sekitar yaitu terdapat +) 1. Dapat diakses dari jalan utama dan sekunder 4. Mudah terlihat dari jalan utama dan sekunder. 5. M udah diakses pejalan yang menggunakan kendaraan umum Antisipasi kemacetan dengan menjauhkan jalan masuk pejalan dari tikungan. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

Transcript of BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1...

Page 1: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

131

BAB V

KONSEP

5.1 Konsep Perancangan Tapak

5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki

Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk

memudahkan dalam pencapaian penghuni apartemen maupun pengunjung, maka

pintu masuk pejalan kaki diletakan pada kedua jalan.

5.1.2 Pencapaian Kendaraan

Kendaraan akan masuk/keluar hampir setiap saat. Kepadatan tinggi

kendaraan masuk/keluar akan terjadi pada pagi dan sore hari, karena penghuni

apartemen bekerja/pergi pada pagi hari dan pulang pada malam hari, sedangkan

kepadatan pengunjung mal jika dilihat dari lingkungan sekitar yaitu terdapat

+) 1. Dapat diakses dari jalan utama dan sekunder

4. Mudah terlihat dari jalan utama dan sekunder.

5. Mudah diakses pejalan yang menggunakan kendaraan umum

Antisipasi kemacetan dengan menjauhkan jalan masuk pejalan dari tikungan.

Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

Page 2: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

132

bangunan perkantoran maka mal akan lebih padat pengunjung pada siang hari

sedangkan pagi hari, sore dan malam tidak dapat diprediksi.

Survey yang telah dilakukan menunjukan bahwa jalan di sisi selatan

merupakan jalan dengan kadar kemacetan lebih tinggi dibanding jalan utama.

Kemacetan tersebut diakibatkan oleh kendaraan umum yang berhenti dan jalan

yang hanya dapat dilalui dua mobil, maka sebaiknya di daerah selatan tidak

diletakkan pencapaian untuk mobil. Kesimpulan dari pertimbangan kepadatan lalu

lintas kendaraan dan titik tangkap pengunjung yaitu pencapaian diletakkan pada

sisi jalan utama.

5.1.3 Sirkulasi

Dalam perancangan ini akan menggunakan sirkulasi komposit, pada

kenyataannya, bangunan pada umumnya membuat kombinasi dari pola-pola

sirkulasi di atas. Hal terpenting dalam sebuah pola adalah pusat kegiatan, jalan

masuk ke ruangan (sirkulasi horizontal), dan sirkulasi vertikal.

Gambar 5.2: Kesimpulan Analisa Pencapaian Kendaraan +) 1. Mudah diakses dari jalan

utama 2. Kondisi jalan yang lebar

mendukung sirkulasi kendaraan keluar/masuk.

5. Mudah terlihat dari jalan utama.

Untuk menghindari kemacetan pada jalan sekunder, maka pada jalan sekunder hanya diletakan pintu masuk motor.

Page 3: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

133

Kegiatan dalam tapak yang dilakukan oleh pengunjung yaitu berjalan kaki

menuju gedung mal, duduk-duduk dan kegiatan lain di dalam tapak. Kendaraan

tidak memiliki akses di atas tapak agar tapak dapat digunakan sebagai ruang publik

yang nyaman dan bebas polusi.

5.1.4 Zoning

Area privat yaitu mal terletak pada tengah tapak, mal tidak memerlukan

bukaan untuk udara sebab mal menggunakan pengudaraan buatan untuk menjaga

kualitas barang yang dijual. Penurunan barang dan pengambilan sampah dilakukan

di basement untuk menghemat lahan pada tapak.

Gambar 5.3: Zoning Berdasarkan Analisa Tapak

Mal Apartemen

Ruang terbuka publik

Page 4: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

134

5.1.5 Orientasi Massa Bangunan

Tapak yang berada di persimpangan jalan memerlukan perancangan khusus

pada bagian massa bangunan agar tidak mengganggu pandangan pengguna jalan.

Tapak di persimpangan memiliki kelebihan tersendiri yaitu memiliki dua bagian

muka dan dapat menjadi titik tangkap pengguna jalan.

Keterangan:

A. Kedua sisi tersebut mengarah pada jalan utama dan jalan sekunder (orientasi ke jalan).

B. Orientasi utara selatan sebagai respon terhadap iklim tropis

Gambar 5.4: Orientasi Massa Bangunan

A B

Page 5: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

135

5.2 Pelaku dan Jenis Kegiatan

Skema 5.1: Pelaku dan Jenis Kegiatan Apartemen

Page 6: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

136

Skema 5.2: Pelaku dan Jenis Kegiatan Mal

Page 7: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

137

5.3 Konsep Bangunan

5.3.1 Kebutuhan Ruang Apartemen

No.

Kebutuhan Ruang

Jmlh Peng-guna

Elemen ruang Dimensi Standar Sumber

Besaran Ruang (m2)

1. Ruang tidur 1-2

Tempat tidur Meja sudut Meja rias Kursi rias Lemari Zona sirkulasi

2x1,5 0,5x0,5 0,4x1

0,5x0,5 0,5x1 2,17

NDA 6,57

2. Ruang duduk, ruang makan dan pantry

1-2

Sofa Meja Meja TV TV Tempat cuci Kompor Kulkas Zona sirkulasi

0,7x0,8 0,6x0,6 0,4x1,5

0,6x3

3,7

NDA DM&RI

7,02

3. Kamar mandi 1 Kloset Wastafel Shower

2,2x1,45 NDA 3,19

4. Sirkulasi 20% luas unit 3,35 Jumlah 20,13

No.

Kebutuhan Ruang

Jmlh Peng-guna

Elemen ruang Dimensi Standar Sumber

Besaran Ruang (m2)

1. Ruang tidur utama 1-2

Tempat tidur Meja sudut Meja rias Kursi rias Lemari

2x1,5 0,5x0,5 0,4x1

0,5x0,5 0,5x1

NDA 4,4

2. Ruang tidur anak 1-2

Tempat tidur Meja sudut Meja belajar Kursi Lemari

2x1,5 0,5x0,5 0,7x1,2 0,5x0,5 0,5x1

NDA 4,84

Tabel 5.1: Kebutuhan Ruang Unit 1 Kamar

Tabel 5.2: Kebutuhan Ruang Unit 2 Kamar

Page 8: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

138

3. Ruang duduk 2-4

Sofa (4) Meja Meja TV TV

0,7x0,8 0,6x0,6 0,4x1

NDA DM&RI

3

4. Ruang makan 2-4 Meja makan Kursi Zona sirkulasi

2x1,3

0,6x6,6 NDA 6,56

5. Pantry 1

Tempat cuci Kompor Kulkas Zona sirkulasi

0,6x3

0,762

NDA

DM&RI

6,372

6. Kamar mandi 1 Kloset Wastafel Shower

2,2x1,45 NDA 3,19

7. Balkon 1-2 1x3 3 8. Sirkulasi 20% luas unit 6,272 Jumlah 37,63

No.

Kebutuhan Ruang

Jmlh Peng-guna

Elemen ruang Dimensi Standar Sumber

Besaran Ruang (m2)

1. Ruang tidur utama 1-2

Tempat tidur Meja sudut Meja rias Kursi rias Lemari Meja kerja Kursi kerja

2x1,5 0,5x0,5 0,4x1

0,5x0,5 0,5x1

0,7x1,2 0,6x0,6

NDA 5,85

2. Ruang tidur anak 1 1-2

Tempat tidur Meja sudut Meja belajar Kursi Lemari

2x1,5 0,5x0,5 0,7x1,2 0,5x0,5 0,5x1

NDA 4,84

3. Ruang tidur anak 2 1-2

Tempat tidur Meja sudut Meja belajar Kursi Lemari

2x1,5 0,5x0,5 0,7x1,2 0,5x0,5 0,5x1

NDA 4,84

4. Ruang duduk 4-5

Sofa (5) Meja Meja TV Zona sirkulasi

0,7x0,8 0,6x0,8 0,4x1,5 4,4x0,5

NDA

DM&RI

7,58

Tabel 5.3: Kebutuhan Ruang Unit 3 Kamar

Page 9: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

139

5. Ruang makan 4-5 Meja makan Kursi Zona sirkulasi

2x2

1x8 NDA 12

6. Dapur 1

Tempat cuci Kompor Kulkas Zona sirkulasi

0,6x3

0,762

NDA

DM&RI

6,372

7. Kamar mandi (2) 1

Kloset Wastafel Shower

2,2x1,45 NDA 6,38

8. Kamar pembantu 1 Tempat tidur 0,9x2 NDA 1,8

9. Kamar mandi pembantu 1 Kloset

kran 0,9x1,45 NDA 1,3

11. Balkon 1-2 1x3 3 12. Sirkulasi 20% luas unit 10,79 Jumlah 64,75

No. Jenis Ruang Luas (m2) 1. Luas seluruh unit apartemen 9.685,36 2. Ruang pengelola 63,99 3. Fitness center 77,6 4. Kolam renang 112,81 5. Luas servis 4% 397,59 Luas apartemen seluruhnya 10.337,35

Luas bangunan apartemen seluruhnya adalah 10.337,35m2, pada satu tower

apartemen memiliki sembilan lantai untuk memaksimalkan jumlah lantai, dan

setiap lantai memiliki luas 574,29m2.

Tabel 5.4: Luas Seluruh Apartemen Berdasarkan Program Ruang

Page 10: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

140

5.3.2 Kebutuhan Ruang Mal

No.

Kebutuhan Ruang

Jmlh Peng-guna

Elemen ruang Dimensi Standar Sumber

Besaran Ruang (m2)

1. Ruang display 10 Rak display (2) Zona sirkulasi

0,7x1,25 1,3x1,25 0,762x2

NDA

DM&RI 8,81

2. Kasir 1 Meja kasir 1,2x3,2 NDA 3,84

3. Gudang 1 Rak (2) Zona sirkulasi

0,7x1,25 0,762

NDA DM&RI 3,65

4. Sirkulasi 20% luas retail 3,26 Jumlah 19,56

No.

Kebutuhan Ruang

Jmlh Peng-guna

Elemen ruang Dimensi Standar Sumber

Besaran Ruang (m2)

1. Ruang display 15 Rak display (4) Zona sirkulasi

0,7x1,25 1,3x1,25 0,762x2

NDA

DM&RI 17,87

2. Kasir 1 Meja kasir 1,2x3,2 NDA 3,84

3. Gudang 1 Rak (4) Zona sirkulasi

0,7x1,25 0,762

NDA DM&RI 7,31

4. Sirkulasi 20% luas retail 5,8 Jumlah 34,82

No.

Kebutuhan Ruang

Jmlh Peng-guna

Elemen ruang Dimensi Standar Sumber

Besaran Ruang (m2)

1. Ruang display 20 Rak display (8) Zona sirkulasi

0,7x1,25 1,3x1,25 0,762x2

NDA

DM&RI 35,24

2. Kasir 2 Meja kasir 1,2x3,2 NDA 7,68

3. Gudang 1 Rak (8) Zona sirkulasi

0,7x1,25 0,762

NDA DM&RI 13,09

4. Sirkulasi 20% luas retail 11,2 Jumlah 67,2

Tabel 5.6: Kebutuhan Ruang Tetail Ukuran Menengah

Tabel 5.7: Kebutuhan Ruang Retail Ukuran Besar

Tabel 5.5: Kebutuhan Ruang Retail Ukuran Kecil

Page 11: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

141

Tipe Retail Perhitungan Jumlah Kecil 43,5% x 42 18 Menengah 35,5% x 42 15 Besar 21% x 42 9

No. Jenis Ruang Luas (m2) 1. Luas seluruh retail 1.479,18 2. Ruang pameran 419,68 3. Swalayan 408,976 4. Anchor tenant 500 5. Food court (18 retail): 18 x 12,984m2 233,712 6. Ruang makan food court 436,368 7. Ruang pengelola mal 59,62 8. ATM center 6,8 9. Ruang ibu dan anak 7,56 10. Ruang penitipan anak 7,5 11. Ruang bermain 174 12. Sirkulasi 20% 746,6792 13. Luas servis 10% 373,3396 Luas seluruh mal 4.853,4148

Jadi luas bangunan seluruhnya:

Apartemen : 10.337,35m2

Mal : 4.853,4148m2 +

Jumlah : 15.190,7648m2

Tabel 5.8: Jumlah Retail

Tabel 5.9: Luas Mal Seluruhnya Berdasarkan Program Ruang

Page 12: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

142

5.3.3 Skema Hubungan Ruang Makro

Skema 5.3: Hubungan Ruang Makro

Page 13: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

143

5.3.4 Skema Hubungan Ruang Mikro

Skema 5.5: Hubungan Ruang Mikro Mal

Skema 5.4: Hubungan Ruang Mikro Apartemen

Page 14: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

144

5.3.5 Organisasi Ruang

Karena proyek ini adalah mal dan apartemen yang memiliki fungsi, ukuran

dan jenis ruang yang berbeda-beda dan memerlukan suatu pengelompokan dan

penyesuaian terhadap fungsi ruang, maka organisasi yang akan digunakan adalah

organisasi cluster.

5.3.6 Jenis Massa Bangunan

Bentuk massa bangunan yang sesuai dengan pertimbangan dan pemanfaatan

iklim tropis adalah massa bangunan bentuk persegi panjang untuk apartemen dan

persegi untuk mal.

5.3.7 Sirkulasi dalam Bangunan

Sirkulasi horizontal

Sirkulasi horizontal digunakan untuk menghubungkan ruang-ruang pada di

lantai yang sama, dalam bangunan apartemen, sirkulasi horizontal merupakan

Gambar 5.5 : Organisasi Ruang Terpusat pada Tapak

Mal sebagai pusat kegiatan

Page 15: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

145

Sumber: Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy Juwana

Tabel 5.10: Jarak Tempuh ke Tangga Darurat

sarana penghubung antara unit dengan core. Jenis pola sirkulasi yang dapat

digunakan adalah linier dan radial. Linier merupakan sirkulasi berupa jalan lurus,

dapat memotong, melengkung dan bercabang, sedangkan radial berupa jalan yang

mengembang, dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu radial memusat dan

menyebar.

Bentuk massa bangunan yang telah ditetapkan pada analisa jenis masa

bangunan menjadi acuan bagi sirkulasi di dalam bangunan, dalam hal ini sirkulasi

horizontal yang digunakan dalam gedung mal dan apartemen adalah sirkulasi linier.

Pengunjung mal memerlukan arahan untuk menelusuri seluruh bagian mal untuk

keperluan komersial. Arahan tersebut dapat diaplikasikan melalui sirkulasi

berbentuk linier, dimana pengunjung akan terbawa mengelilingi keseluruhan retail.

Sirkulasi vertikal

Mal memerlukan 2 unit eskalator dan sebuah lift barang. Gedung apartemen

memerlukan 2 buah lift ukuran menengah dan sebuah lift barang. Pintu darurat

diletakkan sesuai dengan peraturan.

Fungsi Batas

Lorong Buntu (m2)

Jarak Tempuh Maksimal (m2) Tanpa

Springkler Dengan

Springkler Apartemen 10 30 30 Komersial

Pengunjung>100

15 30 45

Page 16: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

146

5.3.8 Pemanfaatan Iklim Tropis

Pencahayaan pada bangunan apartemen menggunakan pencahayaan alami

dengan bukaan pada pagi hingga sore hari, pada malam hari menggunakan

pencahayaan buatan. Pencahayaan pada mal menggunakan pencahayaan buatan

agar lebih menarik perhatian pengunjung dan mendapatkan efek yang sesuai

dengan kebutuhan setiap retail.

Koridor apartemen menggunakan pengudaraan alami, sedangkan unit

apartemen menggunakan pengudaraan buatan atau dapat juga menggunakan

pengudaraan alami (tergantung penghuni). Mal menggunakan pengudaraan buatan

untuk menjaga kualitas produk.

Gambar 5.6: Pencahayaan Alami dalam Apartemen

Gambar 5.7: Pengudaraan Alami dalam Apartemen

Cahaya masuk

Cahaya masuk

Udara masuk

Udara masuk

Page 17: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

147

5.3.9 Jumlah dan Luas Area Parkir

Parkir pengunjung mal : 54 mobil

Parkir taxi : 2 mobil

Parkir motor untuk mal : 63 motor

Parkir motor pegawai : 30 motor

Area parkir yang diperlukan:

No. Kendaraan Perhitungan Luas Mobil 294 x 35m2 8.400m2 Motor 93 x 3m2 279m2 Sirkulasi 20% 1735,8m2 Jumlah 10.414,8m2

5.3.10 Sistem Struktur

Beban dari bangunan cukup besar karena bangunan memiliki ketinggian 12

lantai dan kondisi tanah yang merupakan tanah berpori dan gembur, maka pondasi

yang digunakan adalah pondasi tiang pancang. Jenis tiang pancang yang dipilih

adalah tiang pancang pracetak untuk memudahkan pengerjaan dan mempersingkat

waktu pengerjaan. Super struktur menggunakan struktur portal dengan material

beton, sebab portal lebih kaku cocok untuk bangunan bertingkat banyak. Sistem

atap mal yang akan digunakan adalah atap datar dan atap miring untuk apartemen

sebagai respon terhadap iklim tropis.

Tipe Unit Perhitungan Jumlah 1 Kamar 1 mobil x 68 unit 68 mobil 2 Kamar 1 mobil x 104 unit 104 mobil 3 Kamar 1 mobil x 68 unit 68 mobil Jumlah mobil 240 mobil

Tabel 5.11: Jumlah Mobil Penghuni Apartemen

Tabel 5.12: Luas Parkir Basement

Page 18: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

148

Gambar 5.8: Distribusi Air Bersih

5.3.11 Sistem Penyediaan dan Pembuangan Air

Air bersih

Air bersih di dapat dari PAM. Air kotor akan menuju sumur resapan,

kemudian dari sumur resapan akan mengalir ke dalam tanah, sisa air yang tidak

tertampung di sumur resapan akan mengalir ke roil kota.

Air Kotor

Air kotor berasal dari air kotor manusia dan bekas pencucian. Air kotor

dapat diolah agar dapat digunakan kembali dan dapat juga dibuang melalui

penyaringan terlebih dahulu, dialirkan ke sumur resapan maupun langsung

dialirkan ke roil kota.

Supply air

Reservoir bawah

Dipompa ke reservoir atas

Reservoir atas Distribusi ke

bangunan

Page 19: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

149

Gambar 5.9: Distribusi Air Kotor

Sumber: Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy S. Juwana, MSAE

Kebutuhan air untuk mal dan apartemen adalah 1.047.465,97 L

Page 20: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

150

Gambar 5.10: Distribusi Sampah

Sumber: Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy S. Juwana, MSAE

5.3.12 Sistem Pembuangan Sampah

Sampah di apartemen dalam buku Panduan Sistem Bangunan Tinggi adalah

1kg/orang. Untuk itu perlu penanganan khusus dalam pendistribusian sampah

hingga dapat terbawa oleh mobil pengangkut sampah.

Page 21: BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2010-1-00029-ar bab 5.pdf · di basement untuk menghemat lahan pada tapak. Gambar 5.3:

151

Gambar 5.12: Gubahan Massa dan Perencanaan Tapak

Jalan masuk mobil

Jalan keluar mobil

Taman terbuka dan jalan masuk pejalan

Mal

Fasilitas apartemen

Apartemen

Jalam masuk pejalan

Fasilitas penunjang transportasi umum

Jalan masuk motor

Jalan masuk motor

Jalan keluar motor

5.3.13 Sumber Daya Listrik

Listrik yang digunakan adalah listrik yang didistribusikan oleh PLN.

5.3.14 Sistem Pencegahan Kebakaran

Sistem pencegahan kebakaran yang akan digunakan adalah konstruksi tahan api,

pintu darurat, alat peringatan dini, hidran dengan selang kebakaran dan springkler.

5.3.15 Gubahan Massa