konsep tapak

33
7 BAB II KONSEP PERENCANAAN TAPAK 2.1. Konsep Pengembangan Permukiman Skala Besar 2.1.1. Perumahan Skala Besar Menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, perumahan merupakan bagian dari permukiman, perumahan adalah sekelompokan rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana, sarana lingkungan dan utilitas umum (pasal 1 ayat 2). Pembangunan perumahan diyakini juga mampu mendorong lebih dari seratus macam kegiatan industri yang berkaitan dengan bidang perumahan dan permukiman (Sumber: Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman dan Prasarana Permukiman). Pengembangan atau pembangunan perumahan skala besar pastinya membutuhkan sebidang tanah yang fisiknya dipersiapkan untuk pembangunan skala besar yang terbagi dalam satu lingkungan siap bangun atau lebih. Dalam pelaksanaan pembangunan perumahan skala besar dilakukan secara bertahap dengan terlebih dahulu dilengkapi dengan jaringan jalan utama (lokal sekunder) dan jaringan jalan lingkungan serta prasarana dalam lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang. Pembangunan perumahan atau permukiman diselenggarakan berdasarkan rencana tata ruang wilayah perkotaan dan rencana tata ruang wilayah bukan perkotaan yang menyeluruh dan terpadu yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait serta rencana, program, dan prioritas pembangunan perumahan atau permukiman. Dalam UU No. 4 tahun 1992 pasal 4, mengenai penataan pada pembangunan perumahan atau permukiman bertujuan untuk : Grand Emerald Residence "Tropical Living with Ecosafety"

description

konsep tapak

Transcript of konsep tapak

29BAB IIKONSEP PERENCANAAN TAPAK

2.1. Konsep Pengembangan Permukiman Skala Besar2.1.1. Perumahan Skala BesarMenurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, perumahan merupakan bagian dari permukiman, perumahan adalah sekelompokan rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana, sarana lingkungan dan utilitas umum (pasal 1 ayat 2). Pembangunan perumahan diyakini juga mampu mendorong lebih dari seratus macam kegiatan industri yang berkaitan dengan bidang perumahan dan permukiman (Sumber: Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman dan Prasarana Permukiman). Pengembangan atau pembangunan perumahan skala besar pastinya membutuhkan sebidang tanah yang fisiknya dipersiapkan untuk pembangunan skala besar yang terbagi dalam satu lingkungan siap bangun atau lebih. Dalam pelaksanaan pembangunan perumahan skala besar dilakukan secara bertahap dengan terlebih dahulu dilengkapi dengan jaringan jalan utama (lokal sekunder) dan jaringan jalan lingkungan serta prasarana dalam lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang. Pembangunan perumahan atau permukiman diselenggarakan berdasarkan rencana tata ruang wilayah perkotaan dan rencana tata ruang wilayah bukan perkotaan yang menyeluruh dan terpadu yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait serta rencana, program, dan prioritas pembangunan perumahan atau permukiman. Dalam UU No. 4 tahun 1992 pasal 4, mengenai penataan pada pembangunan perumahan atau permukiman bertujuan untuk : Memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat; Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur; Memberi arah pada pertumbuhan wilayah dan persebaran penduduk yang rasional; Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial , budaya, dan bidang-bidang lain.Joseph De Chiara dalam Standar Perencanaan Tapak (1994), persyaratan lokasi perumahan atau permukiman yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan perumahan tapak untuk perumahan apabila ingin dicapai pembangunan dan pemeliharaan yang sehat, antara lain :a. Sifat khas fisik tapak yang pentingSifat khas fisik ini meliputi kondisi tanah dan bawah tanah, air tanah dan drainase, keterbebasan dari banjir permukaan, kesesuaian penampakan bangunan, kesesuaian akses dan sirkulasi, kesesuaian ruang terbuka.b. Ketersediaan pelayanan saniter dan perlindunganKetersediaan pelayanan saniter dan perlindungan ini meliputi persediaan air dan pembuangan air selokan saniter, pembuangan sampah, listrik dan komunikasi, Pengamanan oleh polisi dan penyelamat kebakaran.c. Keterbatasan dari bahaya dan gangguan setempatKeterbatasan dari bahaya dan gangguan setempat ini meliputi bahaya kecelakaan, kebisingan dan getaran, bau-bauan dari asap atau debu.d. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan permukimanfaktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman cukup banyak, antara lain faktor geografis, faktor kependudukan, faktor kelembagaan, faktor swadaya dan peran serta masyarakat, faktor keterjangkauan daya beli, faktor pertanahan, faktor ekonomi dan moneter. Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pembangunan perumahan adalah disebabkan oleh perubahan nilai-nilai budaya masyarakat.

2.1.2. Pemanfaatan Ruang Sekitar Jalan TolJalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol (Pasal 1 UU No. 15 Tahun 2005). Penyelenggaraan jalan tol sendiri dimaksudkan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasilnya serta keseimbangan dalam pengembangan wilayah dengan memperhatikan keadilan, yang dapat dicapai dengan membina jaringan jalan yang dananya berasal dari pengguna jalan. Sedangkan tujuan dari jalan tol yakni untuk meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah yang sudah tinggi tingkat perkembangannya (Pasal 2 UU No. 15 Tahun 2005 ).Pemanfaatan ruang di sekitar jalan tol sebagai permukiman skala besar berdasarkan Kepmen PU harus memperhatikan beberapa kriteria seperti : Peruntukkannya sesuai dengan arahan RTRW. Adanya pembatasan luas kawasan di sekitar jalan tol, karena fungsi kawasan ini dapat menimbulkan efek pembangkit dan penarik yang cukup besar dalam pergerakan transportasi. Disediakan jalan yang mempunyai akses ke jalan penghubung pada jalan tol, sehingga orientasi pergerakan tidak langsung ke jalan tol. Perlunya pengaturan sistem drainase di dalam kawasan yang terintegrasi dengan sistem drainase regional. Pengembangan kawasan permukiman dibatasi sesuai dengan standar dan kebutuhan ruang perumahan berdasarkan jumlah penduduk dengan asumsi 1 unit rumah untuk tiap keluarga.Keberadaan permukiman skala besar yang dekat dengan jalan tol dapat mendorong investasi di sekitar permukiman skala besar tersebut, karena akan banyak berdiri pertokoan atau sejenis mini market sehingga nilai guna lahannya akan semakin tinggi. Selain itu, keberadaan permukiman skala besar yang dekat dengan jalan tol akan mempermudah aksesibilitas ke luar daerah maupun kota, mengingat jarak tempuh yang dilalui jalan tol relatif pendek dan cepat.

2.1.3. Best Practice Perumahan Skala BesarBest practice untuk perumahan skala besar ini adalah Kelapa Gading Square yang terletak di sebelah barat Kelapa Gading serta perumahan Citra Garden City. a. Kelapa Gading SquareKelapa Gading Square ini merupakan kawasan hunian yang didukung dengan adanya kawasan komersiil yang saling melengkapi dan terintegrasi dalam satu kawasan terpadu sehingga penghuni dapat memenuhi segala kebutuhannya hanya dengan ke kawasan komersil yang terdapat di dalam kawasan tersebut yaitu Mall of Indonesia. Kelapa Gading Square ini menawarkan kelengkapan dan kenyamanan hidup dengan terdapatnya fasilitas bintang lima, seperti kolam berenang, lapangan tenis, squash, coffee shop, taman bermain anak-anak, club house, whirl pool, putting green, dan lain-lain. Sehingga membuat penghuni menjadi nyaman dan meningkatkan nilai investasi. Keberadaan Kelapa Gading Square ini mudah diakses karena letaknya yang dekat dengan Inner Ring Road (tol lingkar dalam) dan dekat dengan akses ke Outer Ring Road (tol lingkar luar) sehingga ini merupakan konsep untuk pengembangan perumahan skala besar karena dekat dengan tol dan mudah diakses dari segala arah pula.

b. Citra Garden City : Modern Community LivingGrup Ciputra adalah salah satu developer besar di Indonesia, yang senantiasa mengembangkan proyek-proyek dalam skala besar, antara lain dibidang perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, hotel, rekreasi dan lapangan golf.Salah satu proyek yang menjadi cikal bakal Grup Ciputra adalah proyek CITRA GARDEN CITY, yang dahulu dikenal dengan nama Citra Garden atau Perumahan Citra. Proyek perumahan ini mulai dikembangakan pada tahun 1984 dengan nama proyek Citra 1 dan berkembang terus sampai proyek Citra 7. Proyek Citra 1 sampai Citra 7 memiliki total luas +/- 450 Ha, total hunian +/- 12.000 Kepala Keluarga (KK). Lokasi proyek saling berdekatan sehingga bila digabung menjadi salah satu komplek perumahan terbesar di Jakarta Barat dengan dilengkapi fasilitas yang saling menunjang untuk sebuah kawasan besar berskala kota, sehingga pada tahun 2004 Citra Garden merubah nama proyek menjadi CITRA GARDEN CITY.Keunggulan dari Citra Garden City adalah : Lokasi dan akses pencapaian yang mudah ke dan dari pusat kota Jakarta. Desain rumah yang modern yang merupakan ciri masyarakat urban dengan penataan fungsi ruang yang maksimal dan mengusung konsep hemat enargi (light energy saving), berwawasan lingkungan (environmental friendly) dan konsep perumahan yang modern dan menarik, yang mengikuti trend Konsep lingkungan perumahan yang nyaman, dan modern.Fasilitas yang ada di perumahan ini adalah: Pengolahan Air Bersih (Water Treatment Plant). Sport Club (Kolam Renang, Lapangan Bulutangkis, Lapangan Basket, Lapangan Volley, Lapangan Tenis, Lapangan Futsal, Gym & Aerobic Center) Fasum / fasos : Sekolah, Gedung Pertemuan, Pos Polisi, Pemadam Kebakaran, Kantor Pos, Tempat Ibadah, Taman. Fasilitas Komersial : Pasar Modern, Pasar Tradisional, Supermarket, Perkantoran, Ruko, Bank, Klinik dan lainnya. Layanan Purna Jual dan Estate Management, yang dilayani oleh staff profesional dan pelayanan yang berorientasi pada Customer Excellent.Perkembangan Citra Garden City hingga kini terus menunjukan bukti bahwa perumahan yang memiliki populasi hingga 50 ribu jiwa ini makin bersinar. Konsep modern community living ini pun melekat dengan berbagai fasilitas yang ada didalamnya sehingga konsep kota dalam kota pun pantas disematkan pada perumahan Citra Garden City.

2.2. Konsep Perancangan pada Lokasi Tapak2.2.1. Justifikasi Penentuan Lokasi TapakLokasi perencanaan tapak merupakan bagian dari Kecamatan Pedurungan Tengah dan Kecamatan Pedurungan Lor memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi dimana iklim tropis tersebut berdampak pada suhu yang cukup tinggi pada siang hari. Selain itu, lokasi perencanaan tapak memiliki permasalahan pada musim kemarau yang lebih panjang, maka dari itu lokasi tapak mengalami kekeringan tiap tahunnya. Permasalahan tersebut dapat diminimalisir dengan ruang terbuka hijau (RTH), namun pada lokasi perencanaan tapak RTH yang ada hanya memusat di tengah sehingga wilayah tepi dari lokasi perencanaan tidak dapat merasakan manfaat dari keberadaan RTH tersebut. Lokasi perencanaan tapak yang memiliki curah hujan tinggi dengan topografi datar, serta ukuran drainase yang kurang ideal, membuat lokasi perencanaan tapak rentan terkena genangan air dan banjir.Maka dari itu diperlukan konsep perencanaan permukiman skala besar yang sesuai dengan karakteristik lokasi perencanaan tapak dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di wilayah tersebut. Konsep permukiman yang dapat diterapkan adalah Tropical Living with Ecosafety dimana konsep Tropical dapat menyelesaikan masalah dari kondisi suhu tinggi pada siang hari dengan konsep hunian yang memiliki ruang terbuka hijau, adanya tanaman-tanaman peneduh di lokasi perencanaan tapak secara merata. Sedangkan untuk konsep Ecosafety yaitu menyelamatkan lingkungan, berusaha menyelesaikan permasalahan kekeringan dengan adanya biopori dan sumur resapan sebagai sistem rain water harvesting di tiap rumah yang akan dialirkan menuju danau buatan sebagai wadah untuk cadangan air bersih. Konsep Ecosafety juga difungsikan untuk menyelesaikan masalah genangan air dan banjir yang merupakan salah satu ancaman bagi lingkungan perumahan. Bentuk penyelesaian diterapkan dalam bentuk taman-taman baik taman aktif berupa taman bermain dan taman yang berada di danau. Taman pasif berupa taman di tiap cluster, dan barier wilayah. Selain itu, pengembangan konsep Ecosafety lainnya adalah adanya pengolahan sampah organik sebagai pupuk.

2.2.2. Literatur Konsepa. TropisKata tropis berasal dari bahasa Yunani kuno. Iklim tropis adalah iklim dimana panas merupakan masalah yang dominan yang pada hampir keseluruhan waktu dalam satu tahun bangunan bertugas mendinginkan pemakai, dari pada menghangatkan dan suhu rata-rata pertahun tidak kurang dari 200C (Koenigsberger. 1975:3). Letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia merupakan wilayah dengan iklim tropis, dan iklim ini bercirikan memiliki dua musim, yakni kemarau dan penghujan. Pada musim kemarau suhu udara sangat tinggi dan sinar matahari memancar sangat panas. Menurut Lippsmiere, iklim tropis Indonesia mempunyai kelembaban relatif (RH) yang sangat tinggi (kadang-kadang mencapai 90%), curah hujan yang cukup banyak, dan rata-rata suhu tahunan umumnya berkisar 230C dan dapat naik sampai 380C pada musim panas. Pada iklim ini terjadi sedikit sekali perubahan musim dalam satu tahun, satu-satunya tanda terjadi pergantian musim adalah banyak atau sedikitnya hujan, dan terjadinya angin besar. Karakteristik iklim panas lembab adalah sebagai berikut (Lippsmiere. 1980:28) :Hutan hujan terdapat sepanjang pesisir pantai dan dataran rendah daerah ekuator.Kondisi tanah, merupakan tanah merah atau coklat yang tertutup rumput.Tumbuhan, zona ini tumbuhan sangat bervariasi dan lebat sepanjang tahun. Tumbuhan tumbuh dengan cepat karena pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu udara yang panas.Musim. Terjadi sedikit perbedaan musim. Pada bulan panas kondisi panas dan lembab sampai basah. Pada belahan utara, bulan dingin terjadi pada desember-januari, bulanpanas terjadi pada mei sampai agustus. Pada belahan selatan bulan dingin terjadi pada april sampai juli, bulan panas terjadi pada oktober sampai februari.Radiasi dan panas matahari, pada daerah tropis radiasi matahari dikategorikan tinggi. Sebagian dipantulkan dan sebagian disebarkan oleh selimut awan, meskipun demikian sebagian radiasi yang mencapai permukaan bumi mempunyai dampak yang besar dalam mempengaruhi suhu udara.Temperatur udara, terjad fluktuasi perbedaan temperatur harian dan tahunan. Rata-rata temperatur maksimum tahunan adalah 30,50c. Temperatur rata-rata tahunan untuk malam hari adalah 250c tetapi umumnya berkisar antara 21-270c. Sedangkan selama siang hari berkisar 27-320c. Kadang-kadang lebih dari 320c.Curah hujan sangat tinggi selama satu tahun, umumnya menjadi sangat tinggi dalam beberapa tahun tertentu. Tinggi curah hujan tahunan berkisar antara 2000-5000 mm, pada musim hujan dapat bertambah. Sampai 500 mm dalam sebulan. Bahkan pada saat badai bisa mencapai 100 mm per jam.Kelembaban, dikenal sebagai rh (relative humidity), umumnya rata-rata tingkat kelembaban adalah sekitar 75%, tetapi kisaran kelembabannya adalah 55% sampai hampir 100%. Absolute humidity antara 25-30 mb.Pergerakan udara, umumnya kecepatan angin rendah, tetapi angin kencang dapat terjadi selama musim hujan. Arah angin biasanya hanya satu atau dua.Karakteristik khusus, tingginya kelembaban mempercepat pertumbuhan alga dan lumut, bahan bangunan organik membusuk dengan cepat dan banyaknya serangga. Evaporasi tubuh terjadi dalam jumlah kecil karena tingginya kelembaban dan kurangnya pergerakan udara (angin). Rata-rata badai adalah 120-140 kali dalam satu tahun.Daerah dengan iklim tropis di dunia terdiri 2 jenis, yaitu daerah dengan iklim tropis kering, sebagai contoh adalah di negara-negara Timur Tengah, Meksiko, dan sekitarnya, serta daerah dengan iklim tropis lembab, yang terdapat pada sebagian besar negara-negara di Asia, termasuk Indonesia. Walaupun untuk beberapa daerah di Indonesia, misalnya beberapa bagian pulau Nusa Tenggara mengarah pada kondisi tropis kering. Iklim tropis lembab dilandasi dengan perbedaan suhu udara yang kecil antara siang hari dan malam hari, kelembaban udara yang tinggi pada waktu tengah malam serta cukup rendah pada waktu tengah hari. Kecepatan angin rata-rata pada waktu siang hari dapat digambarkan sebagai memadai untuk kenyamanan, yaitu sekitar 1.0 m/det. Pada waktu musim hujan yaitu sekitar 2.0 m/det. Pada waktu musim panas akan memberikan gambaran tersendiri mengenai upaya pencapaian pendinginan pasif bangunan. Sekalipun terdapat kondisi yang luar batas kenyamanan thermal manusia, sebenarnya terdapat potensi iklim natural yang dapat mewujudkan terciptanya kenyamanan dengan strategi lain. Kenyamanan tersebut tercapai dengan interaksi antar fungsi iklim dengan lingkungan maupun dengan pemanfaatan teknologi.b. Konsep Permukiman Berwawasan LingkunganPemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawsan perkotaan, maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU no 1, tahun 2011). Konsep permukiman yang berwawasan lingkungan bertujuan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Di dalam permukiman yang berwawasan lingkungan ada 4 komponen yang dipakai sebagai indikatornya yaitu: ekonomi, sosial, lingkungan, dan budaya (Maclaren, 1996).Prinsip dasar pembangunan yang berkelanjutan menurut Research Triangle istitut, 1996 terdiri atas aspek-aspek (Budiharjo,Sutarto:1999): 1. Ekonomi (kesejahteraan)2. Ekologi (lingkungan)3. Eqity (pemerataan)4. Engagement (peranserta)5. EnergiDua aspek yang berkaitan erat dengan fisik adalah ekologi (lingkungan) dan energi.Tabel II.1 Aspek Fisik dari Pembangunan yang BerkelanjutanEkologi (lingkungan)

Penggunaan sumber dayaPencegahan dan penanggulangan polusi

Peraturan penggunaan tanahMenciptakan ruang-ruang terbuka, menetapkan batas pemekaran kota.

Energi

Sumber energiPenghematan sumber energi

Sistem transportasiMengutamakan transportasi umum,masal dan hemat energi.

BangunanMendayagunakan pencahayaan dan penghawaan alami

Sumber : Budiharjo, 1999.c. Strategi Perencanaan Permukiman Berwawasan LingkunganBeberapa strategi perencanaan kawsan permukiman yang berwawasan lingkungan dapat dilihat pada prinsip-prinsip di bawah ini (Grant,et al,1966) :1. Mengelola dan memelihara lingkungan supaya berfungsi dengan sepertinya, contoh: tempat pembuangan sampah, drainase lingkungan dan sistem pembuangan (sanitasi).2. Meminimalisasikan pengaruh bangunan pada lingkungan di sekitarnya, contoh : pemanfaatan ruang, fasilitas pelayanan, jaringan infrastruktur sebaiknya direncanakan secara efisien.3. Melindungi sumber-sumber alam dan sumber daya lahan untuk generasi selanjutnya. Contoh: melindungi pemakaian sumber daya air, tanah dan udara.4. Mengurangi limbah yang dihasilkan oleh bangunan hunian. Contoh: mengolah limbah yang berasal dari bangunan-bangunan sehingga tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan di sekitarnya, menanam tanaman-tanaman yang dapat melindungi ekologi kawasan.5. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menggalakkan pemeliharaan lingkungan. Contoh : mensosialisasikan pentingnya permukiman yang berkelanjutan sehingga masyarakat juga turut serta memelihara lingkungan.6. Mensosialisasikan pentingnya lingkungan sosial yang sehat. Contoh : keamanan lingkungan kesehatan lingkungan, dan partisipasi masyarakat.Semakin banyak kawasan terbuka dan penghijauan akan banyak membantu terciptanya permukiman yang berwawasan lingkungan. Beberapa konsep perencanaan kawasan perumahan secara fisik dapat mengambil konsep-konsep garden cities oleh Ebenezer Howard, 1898, New Towns oleh Patrickn Abercrombie ,1944, dan Ecological Cities yang pada intinya adalah menyatukan suasana pedesaan dengan kota.Ecological cities adalah salah satu pendekatan paralel untuk menciptakan sistem untuk kota yang berkelanjutan.Dimana kebanyakan ecological cities mengandalkan prinsip-prinsip langkah-langkah alam sebagai kerangka yang mendasarinya. Contohnya adalah kota-kota yang ada di Amerika, yang menggunakan pendekatan perencanaan:1. Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, logam bawah tanah dan mineral2. Mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis dan zat alami lainnya;3. Mengurangi perambahan pada alam, dan 4. Bertemu manusia perlu cukup & efisien.Kunci tindakan dari Ecology Cities adalah desain kota yang berfungsi untuk konservasi energi. Pembangunan kota yang aman bagi pejalan kaki dan kendaraan tidak bermotor serta penggunaan transportasi publik yang efisien, nyaman dan murah. Konsep Ecology Cities diadaptasi dari Deklarasi 2008 Eco-City Conference di San Francisco.d. Sistem Drainase Berwawasan LingkunganDrainase didefinisikan sebagai pembuangan air permukaan, baik secara gravitasi maupun dengan pompa yang bertujuan untuk mencegah terjadinya genangan, menjaga dan menurunkan permukaan air sehingga genangan air dapat dihindarkan. Drainase perkotaan berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan sehingga tidak merugikan masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Kelebihan air tersebut dapat berupa air hujan, air limbah domestik maupun air limbah industri. Oleh karena itu drainase perkotaan harus terpadu dengan sanitasi, sampah, pengendali banjir kota dan lainnya.

Sumber : Gambar 2.1Fasilitas Penahan Air Hujan

Sebagaimana tergambar pada bagan fasilitas penahan air hujan di atas, menurut Dr. Ir. Suripin M.Eng dari Universitas Diponegoro, berdasarkan fungsinya, terdapat dua pola yang dipakai untuk menahan air hujan, yaitu: Pola detensi (menampung air sementara), yaitu menampung dan menahan air limpasan permukaan sementara untuk kemudian mengalirkannya ke badan air misalnya dengan membuat kolam penampungan sementara untuk menjaga keseimbangan tata air. Pola retensi (meresapkan), yaitu menampung dan menahan air limpasan permukaan sementara sembari memberikan kesempatan air tersebut untuk dapat meresap ke dalam tanah secara alami antara lain dengan membuat bidang resapan (lahan resapan) untuk menunjang kegiatan konservasi air.Pengembangan permukiman di perkotaan yang demikian pesatnya justru makin mengurangi daerah resapan air hujan karena luas daerah yang ditutupi oleh perkerasan semakin meningkat dan waktu berkumpulnya air (time of concentration) pun menjadi jauh lebih pendek sehingga pada akhirnya akumulasi air hujan yang terkumpul melampaui kapasitas drainase yang ada. Banyak kawasan rendah yang semula berfungsi sebagai tempat parkir air (retarding pond) dan bantaran sungai kini menjadi tempat hunian. Kondisi ini akhirnya akan meningkatkan volume air permukaan yang masuk ke saluran drainase dan sungai. Hal ini dapat dilihat dari air yang meluap dari saluran drainase, baik di perkotaan maupun di permukiman, yang menimbulkan genangan air atau bahkan banjir. Hal itu terjadi karena selama ini drainase difungsikan untuk mengalirkan air hujan yang berupa limpasan (run-off) secepat-cepatnya ke penerima air/badan air terdekat. Untuk mengatasi permasalahan infrastruktur tersebut diperlukan sistem drainase yang berwawasan lingkungan dengan prinsip dasar mengendalikan kelebihan air permukaan sehingga dapat dialirkan secara terkendali dan lebih banyak memiliki kesempatan untuk meresap ke dalam tanah. Hal ini dimaksudkan agar konservasi air tanah dapat berlangsung dengan baik dan dimensi struktur bangunan sarana drainase dapat lebih efisien.Pengembangan prasarana dan sarana drainase berwawasan lingkungan ditujukan untuk mengelola limpasan permukaan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air hujan sesuai dengan kaidah konservasi dan keseimbangan lingkungan. Konsep inilah yang ingin mengubah paradigma lama dalam pembangunan drainase khususnya di perkotaan. Cara paling efektif agar drainase berwawasan lingkungan ini dapat berkelanjutan adalah peran serta masyarakat untuk ikut aktif di dalam penerapan pelestarian air tanah karena jika persediaan air tanah habis, merekalah yang paling merasakan akibatnya. Masyarakat dapat berperan aktif untuk ikut menabung air melalui kolam tandon penampung air hujan, berupa reservoir bawah tanah maupun dengan tangki penampung yang berfungsi menampung dan mengalirkan air hujan yang jatuh dari permukaan tanah, bangunan, juga atap rumah.e. Sumur ResapanSumur resapan adalah salah satu solusi murah dan cepat untuk masalah banjir. Sumur resapan berfungsi membuat saluran resapan air hujan agar kembali ke dalam tanah sehingga kembali memenuhi stok air tanah untuk keperluan air bersih. Sumur resapan sering juga dikaitkan dengan rainwater harvesting atau memanen air hujan untuk digunakan sebagai air bersih. Umumnya sumur resapan berbentuk bundar dengan diameter minimal 1 meter. Lubang galian sebelah atas sampai lapisan tanah relatif keras dan bersemen lalu dilindungi dengan bidang penahanan longsoran dinding sumur (bisa dari bambu, pasangan bata, base beton atau drum). Kedalaman sumur resapan relatif tergantung kondisi formasi batuan dan muka air tanah. Untuk daerah yang muka air tanahnya dalam, kedalaman sumur resapan dapat dibuat hingga mencapai 5 meter. Idealnya dalam perencanaan drainase di suatu wilayah perlu direncanakan adanya sumur resapan sehingga dimensi saluran drainase dapat lebih diminimalkan. Untuk hasil yang lebih maksimal, penggunaan sumur resapan dapat divariasikan dengan bangunan drainase lainnya seperti kolam resapan. Upaya ini akan berdampak besar bila semua masyarakat sadar dan mau menerapkannya. Peran sumur resapan tentu tidak akan berarti bila hanya beberapa rumah yang menerapkannya. Bayangkan, bila setiap rumah memiliki sumur resapan yang masing-masing mampu meresapkan air hujan sejumlah satu meter kubik dan satu kawasan terdapat sepuluh ribu rumah maka akan didapatkan sepuluh ribu meter kubik air yang dapat meresap ke tanah. Kawasan tersebut dapat mengurangi limpasan permukaan yang akan membebani saluran drainase di hilir dan mampu mengurangi masalah kekeringan pada musim kemarau karena pada musim penghujan, mereka telah menabung air. Tata cara pembuatan sumur resapan harus didasari standar pembuatan, salah satunya dengan standar yang dikeluarkan SNI (Standar Nasional Indonesia). Persyaratan tersebut diantaranya adalah : Sumur resapan harus berada pada bidang yang datar Lokasi sumur harus berada jauh dari lokasi penimbunan sampah dan septic tank dengan jarak minimal diukur dari tepi adalah 5 meter Penggalian sumur resapan minimal 1.5 meter di bawah dari permukaan air tanah atau sedalam hingga 10-20 meter dari permukaan tanah Tanah yang terkandung di dalam sumur resapan harus merupakan tanah yang memiliki daya permeabilitas (daya serap). Disarankan menggunakan pasir yang memiliki daya serap tinggi.Desain sumur resapan sebaiknya terdiri dari penutup, dinding, pengisi, dan saluran sumur. Penutup memiliki ketebalan 10 cm dengan bahan beton atau fenocement. Dinding sumur harus berbahan keras seperti beton atau batu bata. Untuk pengisi sumur menggunakan tanah yang memiliki daya serap sedang hingga tinggi. Selain itu perlu untuk diisi batu pecah yang ditimbun hingga setebal 10-20 cm. Fungsinya adalah untuk membantu menyaring air hujan yang terresap. Untuk seluran air menuju sumur resapan bisa berbahan pipa PVC berdiameter 11 cm atau pipa beton dengan diameter 20 cm.f. Rain Water HarvestingPemanenan air hujan (rainwater harvesting) sudah banyak dilakukan sejak lama, khususnya di pedesaan di mana sumber air lainnya, yaitu air tanah tidak mencukupi, atau pengadaannya terlalu mahal. Pemanenan air hujan digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan ternak, terutama menjelang dan selama musim kemarau panjang. Cara yang dilakukan yaitu dengan pengumpulan air hujan yang mengucur dari atap rumah. Untuk skala besar pemanenan air hujan dapat dilakukan di daerah tangkapan air. (Suripin, 2002).Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan tanah meresapkan air hujan salah satunya ialah dengan pemanenan air hujan atau rainwater harvesting. Pembuatan dan pemasangan rainwater harvesting akan membantu masyarakat perkotaan untuk menggunakan alternatif air yang lebih bersih daripada menggunakan air tanah dan air permukaan yang telah tercemar oleh limbah domestik dan industri, serta bakteri E-coli. Manfaat yang dapat diharapkan akan diperoleh melalui rainwaterharvesting yaitu pemenuhan kebutuhan air sekunder dan memperkecil beban drainase mikro maupun makro.Rainwater harvesting adalah akumulasi dan pengendapan air hujan yang digunakan kembali sebelum mencapai akuifer. Penggunaan digunakan termasuk pada air untuk taman, air untuk ternak, air untuk irigasi, dan lainlain. Di banyak tempat air yang dikumpulkan hanya diarahkan ke lubang yang dalam dengan sistem saringan. Air dari rainwater harvesting dapat digunakan untuk air minum jika penyimpanan yang digunakan adalah tangki yang dapat diakses dan dibersihkan.Bentuk tempat penyimpanan/penampung air dibagi menjadi 3 kategori yaitu : Tank penampung air di atas permukaan, biasanya dipergunakan untuk menampung air dari atap bangunan; Tank penampung di bawah permukaan; Penampung air (reservoir).Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan bangunan penampung air yaitu: jumlah penampung yang diperlukan, jenis dan ukuran daerah tangkapan (catchment); jumlah dan distribusi curah hujan; jenis tanah; ketersediaan dana; kemampuan teknis dan pengalaman; serta ketersediaan sumberdaya air.Sistem ini sangat juga umum dilakukan di negara-negara yang sangat rentan terhadap kekeringan seperti di Afrika, India, Srilangka, Iran, Cina, dan di beberapa negara Asia Tenggara. Di Indonesia, sistem panen hujan yang diaplikasikan di beberapa negara tersebut dapat dijadikan pembelajaran untuk mengantisipasi kelangkaan air terutama di wilayah beriklim kering. Upaya yang dilakukan yaitu dengan menampung air hujan dari atap rumah, terutama untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Sistem panen hujan untuk keperluan rumah tangga dengan menampung aliran air dari atap rumah dapat mempergunakan berbagai jenis bak penampung yang sudah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Biasanya air yang ditampung dapat dipergunakan untuk minum, memasak, dan untuk irigasi dalam skala rumah tangga. (Heryani, 2009)Tiga bentuk alat pengumpul air hujan, yaitu :1. Area drain; yang berfungsi seperti corong, menangkap air dari suatu daerah berukuran tertentu dan sekedar mengarahkan air dari permukaan langsung kedalam pipa. Kelemahannya, adalah dalam jangka waktu yang panjang sering kali pipa tersumbat oleh kotoran atau tanah yang terbawa oleh aliran air hujan. Kelemahan lainnya adalah bahwa elevasi dari area drain tidak fleksibel, harus merupakan titik terendah dari semua bidang miring aliran.2. Bak pengumpul; fungsinya serupa dengan area drain, menangkap air permukaan suatu daerah tertentu. Namun dikembangkan lebih lanjut dengan fungsi tambahan, yaitu fungsi penangkap tanah dan kotoran. Karena adanya fungsi ganda inilah, maka bak pengumpul ini menjadi sangat disukai dan digunakan.3. Pipa pengumpul ; atau pengumpul berbentuk linier. Bentuk ini mempunyai kelebihan, yaitu elevasinya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti berbagai ketinggian tanah, jalan, atau tempat parkir. Rainwater harvesting menyediakan pasokan air sendiri. Di negara maju rainwater harvesting sering digunakan untuk melengkapi pasokan listrik. Rainwater harvesting menyediakan air ketika ada kekeringan atau musim panas. Sistem rainwater harvesting ini sangant menarik karena mereka mudah dipahami, dipasang dan dioperasikan. Sistem ini sangat efektif digunakan pada saat kekeringan karena air yang dihasilkan dari limpasan hujan mengalir ke penyimpanan bendungan. Kualitas air hujan yang ditangkap biasanya cukup untuk kebutuhan rumah tangga. Keuntungan finansial bagi penggunanya yaitu bahwa hujan merupakan suatu hal yang dapat diperbaharui. Sistem rainwater harvesting umumnya memiliki biaya operasional yang rendah dalam penyediaan konsumsi air.Konsentrasi kontaminasi berkurang secara signifikan dengan mengalihkan aliran air limpasan awal untuk limbah. Peningkatan kualitas air juga dapat diperoleh dengan menggunakan mekanisme penarikan dan pengembangan dan dengan menggunakan beberapa tangi. Air hujan yang disimpan mungkin perlu dianalisa dengan baik sebelum digunakan.Sistem rainwater harvesting dapat dipasang dengan sederhana. Sistem ini harus memiliki tangki dengan ukuran yang besar untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumsi air sehari-hari sepanjang musim kemarau. Atap bangunan harus cukup besar untuk mempertahankan aliran yang memadai, karena curah hujan diambil dari limpasan air yang jatuh dari atap. Demikian juga, tangki penyimpanan air harus cukup besar untuk menampung air yang ditangkap.g. BioporiBiopori adalah lubang-lubang yang dibuat oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman. Lubang ini menyerupai pori-pori sehingga disebut sebagai biopori. Prinsip biopori adalah menyerapkan air ke dalam tanah dengan bantuan oraginsme untuk membuat pori tersebut seperti yang terjadi pada ekosistem hutan. Oleh karena itu pembuatan biopori sebaiknya disertai dengan sampah-sampah organik supaya menarik organisme di dalam tanah. Semakin banyak biopori maka akan semakin banyak lokasi-lokasi penyerapan air yang akan mengurangi dampak banjir. Biopori dapat dibuat di saluran drainase, di dekat pohon, atau di batas taman. Lebarnya minimal 10 hingga 30 cm dengan kedalaman 100 cm. Pembuatan lubang resapan biopori ini, tidak lain tidak bukan untuk mengatasi masalah banjir yang ada di perkotaan. Curah hujan yang begitu tinggi dikala musim hujan, sedangkan saluran drainase yang tidak mampu untuk menampung curah hujan tersebut, dan diperparah dengan kondisi tanah yang tidak mampu meresapkan air karena ruang terbuka hijau kini telah dikonversi menjadi permukiman penduduk maka menyebabkan banjir yang parah ketika musim hujan.Manfaat dari lubang resapan biopori ini selain solusi untuk masalah banjir yaitu mampu mengatasi kekeringan yang ada didalam tanah, menambah cadangan air dalam tanah, mengurangi emisi karbon dan metana, serta dapat mengubah sampah organik menjadi kompos.h. Lesson LearnedDari beberapa literatur yang telah dijelaskan sebelumnya, maka konsep yang akan diterapkan pada lokasi perencanaan tapak adalah sebagai berikut : penampungan air (reservoir) rain water harvesting yang menyediakan air ketika terjadi kekeringan atau musim kemarau dalam bentuk sumur resapan dan biopori. sistem drainase yang berwawasan lingkungan. Prinsip dasar mengendalikan kelebihan air permukaan sehingga air dapat teralirkan secara terkendali dan lebih banyak memiliki kesempatan untuk meresap kedalam tanah. konservasi energi seperti penerapan transportasi umum berupa shuttle bus dan kawasan bebas kendaraan.

2.2.3. Benchmarking/Best Practise Penerapan Konsepa. Horizon East Exclusive Town HouseHorizon East Exclusive Town House, yang terletak di Jl. Bungur Raya No. 09, Harjamukti, Cimanggis Depok. Hunian ini berdiri di lahan 320 m2 dan berada di hook. Konsep simple tropical pada rumah ini terlihat langsung dari bagian fasad hunian yang memiliki teras dan sealsar. Bukaan-bukaan yang lebar diseimbangkan dengan aplikasi kisi-kisi kayu yang disusun secara vertikal untuk meredam terik cahaya matahari di siang hari agar tidak sepenuhnya masuk ke dalam ruangan. Pada bagian taman di depan rumah ditanam beberapa pohon palem untuk menguatkan kesan hunian tropis. Adapun pada bagian samping hunian, yang terdapat kolam renang, menjadi pusat orientasi visual bagi ruang keluarga dan kamar tidur utama. Untuk menyiasati lahan yang cukup terbatas, hunian ini meminimalkan penggunaan sekat. Keberadaan void dari lantai dua pada ruang keluarga dan bukaan-bukaan kaca yang lebar ke arah taman atau ke arah kolah renang menambahkan kesan lapang pada hunian.Memiliki sebuah hunian dengan halaman besar dan ditumbuhi aneka tanaman adalah impian banyak orang, hunian yang exclusive yang tak sekedar sebagai tempat berteduh juga bercengkerama bersama keluarga menghabiskan akhir pekan, tapi melainkan juga sebagai kebanggaan atas kemewahan hunian yang bernilai investasi tinggi di kawasan elit cibubur. Dengan ide itulah Horizon East Exclusive Town House di kembangkan, berada dilahan seluas 6000 m2 dengan building coverage ratio 40%, luas kavling minimal 221 m2 menjadikannya hanya merangkum 12 unit rumah saja.Horizon East dirancang sebagai hunian berkonsep resort, bangunanbangunan rumah horizon east didesain dengan gaya tropical modern eropa, dengan penyusunan tata ruang rumah yang teratur, lebar jalan yang luas, serta fasilitas lingkungan dalam yang lengkap menjadikan Horizon East Exclusive Town House sebagai hunian idaman bagi Anda yang berjiwa mewah. Horizon East dibangun dengan standar kualitas untuk memenuhi gaya hidup masyarakat di masa depan, ditambah dengan pengelolaan rumah dalam town house secara mandiri, menjadikan Horizon East Exclusive Town House memberikan nilai lebih kepada masyarakat yang tinggal, bekerja, belajar dan berkunjung.Horizon East adalah rumah mewah Cibubur, tidak sekedar pembagian hirarki yang diperhatikan, tetapi juga kualitas jalan lingkungan, nilai keindahan dan keamanan bagi pemakainya. Ditiap fasilitas umum, pintu gerbang & rumah selalu ada landscape agar hijau dan teduh, Horizon East dibuat bukan hanya memperhatikan segi fungsi tapi juga keindahan.Perumahan modern dan penuh dengan sentuhan teknologi sedang dikembangkan oleh pengembang PT. Bumi Serpong Damai (BSD) Tbk dan kali ini BSD tidak hanya mengandalkan sentuhan modern dan keunggulan teknologi tersebut, namun juga mengembangkan kawasan permukiman yang berorientasi pada ruang terbuka hijau.Sedangkan diatas tanah sarana dan prasarana akan dibangun : Galeri Lukisan dan GamelanGaleri sudah terbangun dengan meletakan puluhan lukisan dari beberapa pelukis ternama serta alat musik yang memiliki sisi historical tinggi peninggalan dari beberapa kerajaan di Indonesia, galeri lukisan dan gamelan ini adalah fasilitas umum yang sangat extraordinary yang dapat dinikmati oleh penghuni Horizon East. Jalan Masuk Town HouseMembangun jalan yang lebar dengan penyesuaian tata letak rumah adalah kommitmen kami, jalan yang mengandung unsur seni dalam pembuatannya membuat Horizon East semakin unik dan beda. Gerbang Masuk Town HouseMenggunakan sistem single gate merupakan ciri dari sebuah town house, gerbang yang bukan hanya difungsikan sebagai sarana penjagaan keluar masuk kendaraan tapi juga symbol dari sebuah kejayaan bagi setiap penghuni di Horizon East ini. Jogging TrackFasilitas umum untuk penghuni Horizon East berolahraga santai sambil menghirup udara segar dan diiringi dengan kicauan burung bebas adalah sebuah implementasi dari moto Horizon East. Green Lush GardenHamparan tanaman yang menyegarkan akan kami suguhkan untuk melengkapi kesempurnaan perumahan kami, tanaman yang bervariasi yang mengelilingi setiap unit rumah anda membuat konsep resort yang sejuk dari horizon east lebih sempurna. Sport AreaKami mengerti bahwa kesehatan adalah modal utama manusia untuk hidup lebih optimal, oleh karena itu kami merencanakan untuk membuat sebuah area olah raga luar maupun dalam ruangan untuk menjaga kebugaran setiap penghuni horizon east. Pos KeamananSembilan security sudah kami kerahkan untuk menjaga 12 unit rumah di Horizon East ini, dilengkapi dengan CCTV Monitoring, Security Card System dan Pemeriksaan Ketat bagi selain penghuni yang ingin memasuki kawasan Horizon East menjadikan perumahan kami super aman dan terkendali. Kolam dan GazeboSantai bersama keluarga menikmati dinginnya udara malam dengan suguhan kopi hangat diatas hamparan gazebo adalah karunia keindahan yang harus disyukuri, fasilitas umum yang berada diatas permukaan air yang tenang dengan pemandangan ikan dibawahnya menjadikan fasilitas umum ini pelepas lelah dan kepenatan bagi siapa saja yang duduk diatasnya. Kantor Manajemen Town HouseHambar rasanya jika perumahan semewah Horizon East memaksa penghuninya membereskan lingkungannya sendiri, kami mengerti jiwa hebat seperti anda sangat sibuk dengan berbagai jadwal rutinitas kerja yang harus dijalankan secara maksimal, untuk itu kami membentuk sebuah Manajemen Town House yang akan memanjakan rumah anda dengan berbagai macam maintenance service dari mulai perawatan fasilitas umum sampai dengan penanggulangan kerusakan pada setiap rumah di Horizon East. b. Perumahan Bumi Serpong Damai CityProyek pertama pengembangan BSD City adalah membangun Kawasan Hunian Foresta dengan sejumlah cluster antara lain Albera, Viore, Allevare, dan Giardina, Primavera, serta cluster kembar (twin cluster) Fresco-Aria. Kawasan Foresta pada umumnya dikembangkan sebagai sebuah kawasan hijau. Di Foresta terdapat hutan kota seluas 4,5 hektar yang ditambah dengan berbagai fasilitas seperti sport club yang dilengkapi dengan swimming pool dan pusat kebugaran, jogging track, cycling path (jalur sepeda), serta fasilitas putting green, 3 on 3 basketball, dan taman-taman serta pedestrian yang lebar dan nyaman," kata Idham Muchlis, Senior Manager Corporate Communications PT BSD Tbk, hari Senin (23/11).Salah satu produk unggulan Kawasan Foresta adalah cluster Fresco-Aria. Nama cluster tersebut diambil dari bahasa Itali dimana Fresco berarti segar dan Aria berarti udara. Makna kedua nama cluster tersebut juga mencerminkan konsep cluster hijau yang diajukan, yaitu cluster yang penuh dengan kesegaran, kesejukan dan kenyamanan. Konsep segar dan sejuk serta kenyamanan tersebut dituangkan dalam ketersediaan lahan terbukan hijau (green open area) yang tersebar di dalam cluster Fresco-Aria seluas 10.000 meter persegi. Pihak BSD mengklaim dengan adanya ruang terbuka hijau yang luasnya kurang lebih dua kali lapangan sepak bola ini dapat menekan konsentrasi debu di udara hingga 75 persen sehingga kualitas udara lebih bersih.Keberadaan lahan terbuka hijau seluas 10.000 m persegi juga dapat menghasilkan sedikitnya 200 kg oksigen (O2) setiap hari, yang setara dengan kebutuhan oksigen 450 orang dewasa setiap harinya. Maka tepat jika cluster FrescoAria merupakan cluster terhijau di kawasan terhijau di BSD City. Rumah dengan konsep desain tropis merupakan konsep yang sangat cocok diterapkan di Indonesia karena Indonesia beriklim tropis. Konsep hunian tropis dicirikan dengan desain hunian yang memiliki selasar atau tras yang cukup lebar, beratap miring, setiap ruangan memiliki bukaan yang memadai agar dapat memperoleh cahaya matahari serta sirkulasi udara yang baik.c. Citraland Celebes, The Art of Green LivingKonsep Green Living yang diterapkan pada Citraland Celebes bukan hanya sebatas penghijauan, namun juga dalam hal penghematan dan efisiensi energi, baik dalam desain maupun aplikasi di lapangan. Oleh karena itu, Citraland Celebes di bawah naungan developer terkemuka di Indonesia, Ciputra, yang mengusung konsep perumahan berwawasan lingkungan melalui The Art of Green Living, berusaha memadukan antara konsep green dalam lingkungan dan desain rumah.Pada segi lingkungan, pihak developer menyiapkan taman-taman yang luas dengan konsep hijau agar penghuni merasa nyaman. Selain itu, untuk mendukung konsep Green Living tersebut, akan disediakan fasilitas-fasilitas umum seperti jalur bersepeda, kawasan terbuka khusus pejalan kaki, jaringan jalan yang didukung taman penadah hujan sebagai sistem pengelolaan air serta penerangan jalan dengan menggunakan solar cell dan lampu LED hemat energi.Sedangkan dari segi keamanan hunian, pihak developer menerapkan desain rumah yang tidak lagi bersudut siku, namun berupa round. Desain tersebut bertujuan untuk menghindari faktor kecelakaan pada anak-anak sedang bermain. Untuk ketenangan penghuni, Citraland Celebes juga menerapkan Advance Security Management, yaitu kamera pengawas yang beroperasi selama 24 jam, tombol tanda darurat dan kartu akses elektronik.d. Konsep Perumahan Pantai Indah KapukPantai Indah kapuk yang berada di Jakarta Utara memiliki kerentanan akan banjir, namun sejak tahun 1989 Pantai Indah Kapuk dinyatakan bebas banjir. Budi Nurwono, Direktur Bukit Golf Mediterania (BGM), Pantai Indah Kapuk, mengungkapkan ancaman banjir bisa dieliminasi berkat pembelajaran mereka hingga ke Negeri Keju, Belanda. Dengan mengusung konsep polder system, lonjakan air tak pernah tembus dan merendam kawasan tersebut.Polder System adalah rahasia mengapa kawasan BGM-PIK tak akan pernah kebanjiran. Polder System adalah sistem tata air yang dikembangkan di banyak Negara Eropa sejak abad ke-10, bagaiman sistem ini bekerja menahan air dari segala arah. Bukit Golf Mediterania seluas 200 hektar di Pantai Indah Kapuk adalah salah satu mega proyek terbesar di Indonesia dewasa ini. Nama tiga pengembang kakap dipertaruhkan akan keberhasilah proyek ini di masa depan. Ketiganya adalah Agung Sedayu Group, Salim Group dan Agung Podomoro Group.Dalam manajemen banjir, Polder System juga dipakai sebagai wadah penampung air. Sistem tata air ini digunakan untuk melindungi daerah rendah sehingga aman dari genangan air atau banjir yang disebabkan tingginya air laut serta luapan sungai dari bagian hulu.Polder System berjalan dengan baik setelah wilayah yang menjadi bagian dari lokasi inin ditanggul sekelilingnya. Tanggul ini berfungsi sebagai penahan air laut ketika pasang datang atau saat air laut meningkat dengan ekstrim. Tanggul pulalah yang mengolah seluruh air masuk dengan baik.Selain tanggul, Polder System juga didukung adanya danau buatan sebagai penampung air. Sektor lainnya adalah keberadaan pompa air. Seluruh air yang masuk kawasan ini baik dari laut, hujan, rumah tangga maupun sungai dihulu ditampung terlebih dahulu di danau dengan luas mencapai sekitar 10 hektar. Jangan berpikir tampunga tersebut adalah kotor, melainkan air bersih. Karena sebelum masuk danau penampungan, air diolah terlebih dahulu. Dengan pengolahan ini, air di danau penampungan akan selalu dalam kondisi bersih. Fungsi danau bisa untuk pemandangan air nan elok, memancing, rekreasi atau berolah raga air seperti kano. Bisa juga sebagai sarana tranportasi, Dari sini, bisa menuju sejumlah lokasi, seperti Club House dengan menggunakan kano atau gondola.Debit air biasanya akan mengalami perubahan ketika hujan deras. Saat itulah permukaan air danau naik. Nah, di sinilah Polder System mulai memakaikan peran strategisnya. Air yang mulaii naik tersebut selanjutnya dibuat normal dengan mesin pompa yang menyalurkan air ke laut. Seluruh sistem ini berjalan dan dipantau dengan mudah hingga tinggi permukaan air di danau selalu terkendali di batas normal.Di Bukit Golf Mediterania-PIK, terdapat 5 mesin pompa modern yang mampu mengendalikan banjir di kawasan ini hingga ratusan tahun lamanya. Bukan sekedar bicara. Buktinya, sejak dikembangkan awal tahun 1980-an, kawasan Pantai Indah Kapuk tak pernah tersentuh banjir. Kondisi ini mampu membuat Pantai Indah Kapuk memiliki posisi kuat sebagai kawasan pengembangan properti di Jakarta. Daerah yang semula rendah ini menjadi menarik dan aman, baik dari segi bisnis maupun permukiman. Polder System adalah pertarungan BGM-PIK membangun Mega Proyek terbaik di Pantura Jakarta.Lesson learned dari konsep Pantai Indah Kapuk adalah: Adanya danau seluas 10 hektar yang berfungsi sebagai penyelesaian masalah banjir, karena adanya pompa air. danau yang berfungsi sebagai sumber air bersih, sebagai pemandangan yang indah, memancing atau sebagai sarana rekreasie. Citra Raya : It's Our Green CommunityProyek Citra Raya terletak di barat Jakarta, tepatnya di Tangerang, memiliki perencanaan yang terpadu di atas lahan seluas 2.760 ha dengan konsep perkotaan yang berkelanjutan. Hingga saat ini, di Citra Raya telah terbangun sebanyak 18.125 unit rumah, 1500 unit komersial dengan total lahan yang dipergunakan sekitar 1000 ha. Jumlah penghuni sekitar 85.000 jiwa. Memasuki tahun ke 17 Citra Raya boleh dikatakan menjadi pelopor perumahan kota mandiri dengan konsep hunian terpadu dan terintegrasi, serta dilengkapi township facilities. Citra Raya berusaha mempertahankan bahkan meningkatkan lingkungan hunian dan tempat investasi yang semakin baik dengan progress pembangunan township facilities mulai dari fasilitas pendidikan, fasilitas sosial, rekreasi, area komersial, serta penambahan cluster-cluster baru yang semakin berkualitas, trendi dan ekslusif. Selain pengembangan kawasan hunian, Citra Raya juga mengembangkan fasilitas komersial dalam berbagai macam ragam bentuk usaha. Mulai dari ruang usaha kecil, menengah, hingga atas. Di dukung oleh infrastruktur, fasilitas umum serta fasilitas sosial yang baik, menjadikan kawasan komersial Citra Raya salah satu pilihan favorit untuk usaha di Tangerang dan Barat Jakarta.Fasilitas komersial yang telah dibangun dan beroperasi di antaranya pusat perbelanjaan Citra Raya Square, Citra Raya Plaza, Pasar Modern City Market, Restaurant dan ruko-ruko yang tersebar di sepanjang commercial belt (main boulevard Citra Raya). Di samping itu telah tersedia fasilitas pendidikan formal serperti Sekolah Tarakanita, Sekolah Islamic Village, Sekolah Citra Berkat, Sekolah Mutiara Indonesia dan fasilitas pendidikan non formal lainnya. Fasilitas kesehatan dan ibadah juga telah tersedia, begitu pula fasilitas kebugaran Citra Raya Sport Club dengan kolam renang standar olympic dan fasilitas rekreasi wahana permainan air Citra Raya WaterWorld yang tiap bulannya dikunjungi lebih dari 40.000 pengunjung. Guna menunjang kemudahan transportasi warga, telah tersedia Shuttle Bus Trans Citra Raya yang melayani rute-rute strategis di Jakarta, Tangerang hingga Bandung dengan ukuran shelter 10m2. Beberapa fasilitas SPBU pun turut hadir menambah semaraknya kota mandiri ini.Pentingnya menyelamatkan dan melestarikan alam di tengah-tengah ancaman dampak pemanasan bumi (global warming) dan bencana alam, sekaligus untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di proyek perumahan Citra Raya berskala kota ini. Untuk mendukung gerakan ramah lingkungan, Citra Raya meluncurkan program jangka panjang EcoCulture. Program EcoCulture menitik-beratkan kepada jalinan kerjasama dengan warga Citra Raya untuk membangun budaya peduli lingkungan. Misi dan Misi Eco Culture : Pelestarian lingkungan melalui pembudayaan gaya hidup masyarakat (green community) di Citra Raya. Menjadikan program EcoCulture sebagai wadah untuk gerakan bersama menuju gaya hidup yang peduli lingkungan.Lesson learned untuk perumahan Citra Raya adalah : adanya shuttle bus di perumahan adanya konsep menyelamatkan alam dari dampak pemanasan global Adanya fasilitas pendidikan, fasilitas sosial, rekreasi, dan area komersial

2.3. Penerapan Konsep Perancangan pada Lokasi Perencanaan TapakKonsep yang akan diterapkan pada lokasi perencanaan tapak Kelompok 9 adalah Tropical Living with Ecosafety. Berdasarkan beberapa best practice, dapat diambil beberapa konsep seperti : Jalur pejalan kaki yang dilengkapi peneduh, lampu penerangan jalan, saluran drainase dan saluran air bersih. Adanya jalur hijau dengan pohon peneduh serta adanya tanaman palem sebagai unsur estetika lingkungan yang memperkuat konsep permukiman tropis. Terdapat jogging track di sepanjang danau serta sport area untuk mendukung kegiatan olahraga penghuni. Adanya pos keamanan untuk meningkatkan keamanan wilayah. Adanya penggunaan shuttle bus, yang berhenti di setiap pintu masuk cluster Konsep menyelamatkan alam dari dampak pemanasan global, yang hemat energi, mengurangi polusi dan adanya prosentase RTH yang cukup banyak (40%).Terdapat beberapa penerapan yang diadaptasi dari literatur dan best practice permukiman-permukiman skala besar tersebut. Berikut adalah beberapa penerapan yang akan diterapkan pada perancangan lokasi perencanaan tapak Kelompok 9 :a. Ruang Terbuka Hijau Pembuatan taman pasif yang ditempatkan sebagai pintu masuk lokasi perencanaan tapak yang juga disertai dengan penempatan patung dan air mancur. Penempatan barrier berupa taman pasif untuk memisahkan fungsi publik dan fungsi privat serta pekarangan di setiap unit hunian dengan komposisi sebagai berikut : Rumah kecil dengan pekarangan seluas 10% dari luas keseluruhan kavling. Rumah sedang dengan pekarangan seluas 20% dari luas keseluruhan kavling. Rumah besar dengan pekarangan seluas 30% dari luas keseluruhan kavling. Jalur hijau di sepanjang jalan utama dengan jenis tanaman peneduh.b. Rain Water Harvesting Pembuatan danau yang berada di tengah-tengah perumahan sebagai tempat rain water harvesting dengan penambahan taman di sekitar danau. Sehingga danau memiliki fungsi bukan hanya sebagai tempat cadangan air juga sebagai tempat rekreasi bagi penghuni perumahan. Air pada danau tersebut nantinya akan digunakan saat PDAM tidak bisa memenuhi kebutuhan air di perumahan dan di saat musim kemarau sedang berlangsung. Selain itu, di sekeliling danau akan ditempatkan jogging track sebagai penunjang taman yang ada di sekitar danau.c. Sumur Resapan dan Biopori Pembuatan sumur resapan di titik tertentu yang berada dekat dengan lokasi danau. Pada setiap rumah terdapat lubang-lubang biopori yang kemudian akan ditempatkan talang untuk dihubungkan ke pipa yang mengarah pada sumur resapan. Lubang biopori di setiap rumah minimal berjumlah 2 lubang dengan diameter 10 cm dan kedalaman minimal 1 m.d. Jaringan Jalan dan Area Parkir Pada perumahan akan ada jalur bebas kendaraan yang terletak di antara danau dan gedung olahraga, dimana kendaraan bermotor tidak diperbolehkan untuk melintas. Pada dekat danau akan ditempatkan parkir masal yang diperuntukkan bagi penghuni yang akan menggunakan jalur bebas kendaraan.Grand Emerald Residence"Tropical Living with Ecosafety"