BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas...
Transcript of BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas...
28
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis dari setiap modul
yang mendukung alat yang dirancang secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian
ini adalah untuk mengetahui apakah alat yang dirancang dapat memberikan hasil
sesuai dengan harapan, dalam hal ini sesuai dengan spesifikasi yang telah ditulis.
Sedangkan analisis digunakan untuk membandingkan hasil perancangan dengan
hasil pengujian.
4.1. Metode Pengujian Adjustable Fuse
Sebelum melakukan pengujian sistem Adjustable Fuse secara keseluruhan
penulis melakukan beberapa tahapan antara lain:
1. Melakukan kalibrasi pada sensor yang digunakan.
2. Mencari dan menetapkan koefisien dari sensor yang digunakan.
3. Melakukan pengukuran arus menggunakan alat yang direalisasikan dan
membandingkan dengan alat ukur.
Tahap pertama yang dilakukan adalah kalibrasi sensor arus ACS712. Hal ini
bertujuan untuk mencari perbandingan antara nilai arus yang diukur dengan nilai
tegangan keluaran sensor arus. Nilai tegangan keluaran inilah yang nantinya akan
dibaca oleh ADC internal mikrokontroler untuk diproses lebih lanjut. Kalibrasi
sensor arus ACS712 dilakukan dengan menghubungkan sensor arus dengan beban
secara seri seperti yang terlihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Sensor arus ACS712
29
Dengan melakukan pengukuran terhadap beberapa nilai arus yang mengalir
melewati sensor arus, didapat nilai-nilai tegangan keluaran yang diterjemahkan
oleh mikrokontroler dalam bentuk bit. Nilai bit ini yang kemudian dinamakan
sebagai data ADC. Tabel 4.1 menunjukan perbandingan antara nilai arus yang di
ukur dengan data ADC.
Tabel 4.1. Perbandingan nilai arus terhadap nilai data ADC
Nilai arus pada alat ukur (Ampere) Nilai ADC hasil pengukuran(bit)
0,0000 512
0,4287 519
0,8708 529
1,3026 534
1,7430 551
2,1843 558
2,6120 572
3,0468 582
3,4702 598
3,9025 608
4,3315 616
4,7523 627
5,1853 637
5,6060 645
6,0240 655
6,4320 664
6,8190 675
7,2420 685
7,6470 698
8,0650 708
8,4620 718
8,8680 729
9,2870 736
9,6860 750
Maksud dan tujuan dari pentabelan nilai bit tegangan keluaran dari modul
sensor arus ACS712 adalah untuk mengetahui apakah perubahan tegangan
keluaran modul sensor arus linier dengan perubahan nilai arus. Linearisasi grafik
perubahan bit tegangan keluaran modul sensor arus terhadap nilai arus terukur
30
(Gambar4.2) didapatkan dengan melakukan pendekatan matematis terhadap kurva
linier dengan persamaan sebagai berikut:
� = 0,0403� − 20,456 (4.1)
�� = 0,9989
.
di mana:
y = nilai arus terukur (A)
x = nilai bit tegangan keluaran sensor (bit)
R = kriteria penaksiran kuadrat terkecil terhadap model regresi
Koefisien regresi berfungsi untuk menentukan parameter-parameter yang
terlibat dalam suatu model matematis yang linier untuk melakukan suatu prediksi
terhadap nilai suatu variabel.
Gambar 4.2. Grafik linearisasi kalibrasi modul sensor arus ACS712
Nilai ADC hasil pengukuran(bit)
Linearisasi
Data
Aktual
31
Dari hasil pengujian didapat bahwa grafik perubahan tegangan keluaran dari
modul sensor arus terhadap perubahan nilai arus dapat dikatakan linier, sehingga
nilai arus dapat dicari apabila tegangan keluaran dari modul sensor arus diketahui
(Persamaan 4.1).
Tahapan terakhir dalam metode yang digunakan untuk melakukan pengujian
sensor arus adalah dengan melakukan pengukuran besar arus yang mengalir
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan checking besar nilai tahanan resistor yang digunakan sebagai
beban dengan multimeter.
2. Menghubungkan tahanan resistor yang telah terukur besarnya dengan
tegangan dan mengukur besar tegangan pada tahanan resistor. Hasil
pengukuran digunakan sebagai pembanding.
3. Menghubungkan tegangan yang sama yang dikenakan pada tahanan
resistor dengan sensor arus ACS712 secara seri untuk mendapatkan
output dari sensor.
Tabel 4.2. Tabel perbandingan hasil pengukuran sensor arus ACS712
dengan hasil perhitungan.
Beban Terukur (Ohm)
Tegangan Beban (Volt)
Perhitungan Arus
(Ampere)
Pengukuran Arus dengan alat yang
direalisasikan(Ampere)
Error (%)
484 211 0,43 0,51 18,60
242 210 0,87 0,96 10,34
161,3 210 1,3 1,43 10,00
121 209 1,73 1,9 9,83
96,8 208 2,15 2,33 8,37
48,4 205 4,26 4,43 3,99
32,2 202 6,27 6,29 0,32
24,2 198 8,18 8,17 0,12
19,36 191 9,87 9,88 0,10
32
Dengan alasan output dari sensor arus ACS712 berupa tegangan yang
sebanding dengan nilai arus yang ditarik, maka untuk mendapatkan hasil
perbandingan antara arus yang terukur dengan arus pembanding penulis
menggunakan sub-routine sederhana pada mikrokontroler untuk menghitung nilai
arus yang terukur.
Pada tabel perbandingan antara hasil pengujian dan perhitungan di atas,
terdapat error yang terjadi karena ralat komponen. Error yang dihasilkan dapat
dihitung dengan persamaan berikut:
����� = ���������������������������
������������� × 100% (4.2)
Dari hasil pengujian diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian dapat
menunjukan hasil mendekati dengan hasil perhitungan. Akan tetapi, untuk
pengukuran dengan arus yang semakin kecil, hasil output pembacaan sensor arus
ACS712 memiliki beda nilai yang semakin besar dengan hasil perhitungan. Hal
ini disebabkan karena tegangan input pada ADC mendekati keterbatasan untuk
mengukur perubahan tegangan yang kecil.
4.2. Pengujian Keseluruhan Sistem
Parameter-parameter yang sudah didapat dari hasil kalibrasi sensor arus
ACS712, kemudian digunakan dalam pengujian keseluruhan sistem dari alat yang
direalisasikan. Pengujian dilakukan dengan cara mengkondisikan alat yang
direalisasikan dalam keaadan kelebihan beban atau arus yang mengalir (tripping).
Pengujian ini bertujuan untuk melihat kinerja dari keseluruhan sistem yang telah
dirancang.
Pengujian dilakukan dalam empat mode batas arus, yaitu 2, 4 dan 6A.
Dalam pengujian ini digunakan beban berupa 25 buah lampu pijar. Masing-
masing dari lampu pijar mempunyai nilai 100 Watt. Beban yang berupa lampu
pijar tersebut disusun secara paralel seperti yang terlihat pada Gambar 4.3.
33
Gambar 4.3. Untai beban yang tersusun secara paralel
4.2.1. Langkah Pengujian Keseluruhan Sistem
Pada pengujian ini dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah-
langkah berikut ini.
Pada awal tampilan LCD terdapat menu pemilihan batas arus. Pada
poin ini penulis memasukkan nilai batas arus yang akan diuji seperti yang
terlihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Tampilan LCD pada menu pemilihan batas arus
34
Setelah melakukan penekanan enter pada keypad sistem akan meminta
konfirmasi ke pengguna seperti yang terlihat pada Gambar 4.5. Apabila
pengguna mengkonfirmasi ‘YA’ maka sistem akan memulai tahap
pemeriksaan arus.
Gambar 4.5. Tampilan LCD saat sistem meminta konfirmasi dari
pengguna
Selama tahap pemeriksaan arus sistem secara berkala akan memeriksa
besarnya arus yang mengalir. Saat sistem mendapati besarnya arus yang
mengalir melebihi ketentuan (Persamaan 1.1) maka sistem secara otomatis
akan memutuskan aliran listrik. Gambar 4.6 menunjukkan tampilan LCD
saat sistem memutus aliran listrik.
Gambar 4.6. Tampilan LCD saat sistem memutus aliran listrik
Sesaat setelah sistem memutus aliran listrik, sistem akan memberikan
peringatan kepada pengguna melalui suara yang dikeluarkan lewat buzzer
dan melakukan pencatatan log terjadinya tripping. Log ini berisi data
besarnya arus saat trip serta tanggal dan waktu terjadinya trip. Log ini
35
disimpan pada sebuah kartu memori eksternal yang terdapat pada alat yang
direalisasikan.
Gambar 4.7. Data kerja yang tersimpan pada kartu memori
Setelah jeda selama 60 detik, secara otomatis sistem akan kembali
mengalirkan aliran listik. Sistem dirancang untuk melakukan siklus
peringatan sebanyak tiga kali melalui sebuah sub-routine sederhana.
Apabila flag yang terdapat dalam sub-routine tersebut sudah mencatat
sebanyak tiga kali, maka sistem akan memutus aliran listrik sampai ada
perintah manual dari pengguna.
Gambar 4.8. Tampilan LCD setelah terjadi trip sebanyak 3 kali
Dari beberapa langkah diatas dapat dikatakan bahwa secara
keseluruhan sistem dapat bekerja sesuai yang diharapkan.
Tidak fokusnya gambar dikarenakan kamera
36
4.2.2. Hasil Pengujian Keseluruhan Sistem
Pada bagian ini hasil-hasil dari pengujian sistem secara keseluruhan
ditabelkan. Hal ini bertujuan untuk melihat kinerja dari sistem pada tiap-tiap
nilai batas arus. Penulis melakukan pengujian sebanyak 20 kali pada setiap
nilai batas arus. Pengujian yang dilakukan untuk batas arus dengan nilai 2, 4
dan 6A. Hasil dari pengujian sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada
Tabel 4.2, Tabel 4.3, dan Tabel 4.4.
Dari hasil pengujian (lihat pada Tabel) dapat dilihat bahwa hasil
pengujian dapat menunjukan hasil mendekati dengan hasil perhitungan
(Persamaan 1.1) yang sesuai dengan standar IEC/EN 60898-2. Akan tetapi
dalam pengujian sistem secara keseluruhan terdapat hambatan dalam
mengukur nilai arus saat tripping dikarenakan keterbatasan alat dalam
pengujian. Nilai arus yang tertampil pada LCD merupakan nilai arus yang
ditarik oleh beban.
37
Tabel 4.3 Hasil Pengujian untuk batas arus 2A
Pengujian ke-
I2 ( Conventional Tripping Current )
(Ampere)
Arus Terukur Saat
Tripping (Ampere)
Jumlah Beban Terpasang
1 2,90 3,08 7 buah lampu
pijar
2 2,90 3,22 7 buah lampu
pijar
3 2,90 3,05 7 buah lampu
pijar
4 2,90 3,22 7 buah lampu
pijar
5 2,90 3,19 7 buah lampu
pijar
6 2,90 3,22 7 buah lampu
pijar
7 2,90 3,22 7 buah lampu
pijar
8 2,90 3,19 7 buah lampu
pijar
9 2,90 3,26 7 buah lampu
pijar
10 2,90 3,08 7 buah lampu
pijar
11 2,90 3,22 7 buah lampu
pijar
12 2,90 3,08 7 buah lampu
pijar
13 2,90 3,10 7 buah lampu
pijar
14 2,90 3,24 7 buah lampu
pijar
15 2,90 3,23 7 buah lampu
pijar
16 2,90 3,08 7 buah lampu
pijar
17 2,90 3,19 7 buah lampu
pijar
18 2,90 3,08 7 buah lampu
pijar
19 2,90 3,08 7 buah lampu
pijar
20 2,90 3,22 7 buah lampu
pijar
38
Tabel 4.4 Hasil Pengujian untuk batas arus 4A
Pengujian ke-
I2 ( Conventional Tripping Current )
(Ampere)
Arus Terukur Saat Tripping
(Ampere)
Jumlah Beban Terpasang
1 5,80 6,04 14 buah lampu
pijar
2 5,80 6,07 14 buah lampu
pijar
3 5,80 6,13 14 buah lampu
pijar
4 5,80 6,21 14 buah lampu
pijar
5 5,80 6,10 14 buah lampu
pijar
6 5,80 6,13 14 buah lampu
pijar
7 5,80 6,07 14 buah lampu
pijar
8 5,80 6,07 14 buah lampu
pijar
9 5,80 6,10 14 buah lampu
pijar
10 5,80 6,13 14 buah lampu
pijar
11 5,80 6,21 14 buah lampu
pijar
12 5,80 6,07 14 buah lampu
pijar
13 5,80 6,13 14 buah lampu
pijar
14 5,80 6,21 14 buah lampu
pijar
15 5,80 6,13 14 buah lampu
pijar
16 5,80 6,13 14 buah lampu
pijar
17 5,80 6,21 14 buah lampu
pijar
18 5,80 6,10 14 buah lampu
pijar
19 5,80 6,13 14 buah lampu
pijar
20 5,80 6,10 14 buah lampu
pijar
39
Tabel 4.5 Hasil Pengujian untuk batas arus 6A
Pengujian ke-
I2 ( Conventional Tripping Current )
(Ampere)
Arus Terukur Saat Tripping
(Ampere)
Jumlah Beban Terpasang
1 8,70 9,04 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
2 8,70 9,11 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
3 8,70 9,34 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
4 8,70 9,08 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
5 8,70 9,04 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
6 8,70 9,11 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
7 8,70 9,08 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
8 8,70 9,04 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
9 8,70 9,19 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
10 8,70 9,19 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
11 8,70 9,08 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
12 8,70 9,34 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
13 8,70 9,19 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
14 8,70 9,08 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
15 8,70 9,19 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
16 8,70 9,08 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
17 8,70 9,19 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
18 8,70 9,34 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
19 8,70 9,04 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11
20 8,70 9,19 Pemanas 900W + Lampu Pijar 11