BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2019. 6. 27. · Kuesioner yang dikembalikan sebanyak 54...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2019. 6. 27. · Kuesioner yang dikembalikan sebanyak 54...
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian
dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian yaitu
jurnalis di Kota Semarang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive
sampling.
Dalam penelitian ini disebarkan 54 kuesioner pada 54 responden.
Kuesioner yang dikembalikan sebanyak 54 eksemplar, sehingga respon rate-nya
sebanyak 100,0%. Kuesioner yang terjawab lengkap dan layak dianalisis dalam
penelitian ini sebanyak 54 kuesioner.
Rincian perolehan kuesioner dalam penelitian ini dapat dilihat pada
lampiran rekapitulasi data. Setelah data terkumpul, kemudian data diedit (editing),
diberi kode (coding), dan ditabulasikan (tabulating). Untuk selanjutnya dianalisis
dengan bantuan program statistik komputer SPSS for Windows.
4.1. Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 54 reponden,
maka dapat diidentifikasikan mengenai karakteristik jenis kelamin sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 49 90,7%
2 Perempuan 5 9,3%
Total 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas responden dalam penelitian ini sebagian
besar adalah laki-laki sebanyak 49 responden atau 90,7% dan perempuan
sebanyak 5 responden atau 9,3%. Hal ini menunjukkan bahwa jurnalis di Kota
Semarang pada saat peneliti melakukan penelitian lebih banyak dari jenis kelamin
laki-laki dibandingkan perempuan.
43
2.Status Perkawinan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 54 reponden,
maka dapat diidentifikasikan mengenai karakteristik Status Perkawinan sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Status Perkawinan
No Status Perkawinan Jumlah Persentase
1 Kawin 39 72,2%
2 Tidak Kawin 15 27,8%
Total 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas responden dalam penelitian ini sebagian
besar adalah berstatus kawin sebanyak 39 responden atau 72,2% dan status tidak
kawin sebanyak 15 responden atau 27,8%. Hal ini menunjukkan bahwa jurnalis di
Kota Semarang pada saat peneliti melakukan penelitian lebih banyak berstatus
kawin dibandingkan dengan tidak kawin.
3.Jenis Media
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 54 reponden, maka
dapat diidentifikasikan mengenai karakteristik Jenis Media sebagai berikut:
Tabel 4.3
Jenis Media
No Jenis Media Jumlah Persentase
1 Cetak 20 37,0%
2 Radio 4 7,4%
3 Online 24 44,4%
4 Televisi 6 11,1%
Total 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas responden dalam penelitian ini dapat
dilihat karakteristik jenis media dapat dibagi 4 yaitu meliputi cetak 20 responden
atau 37,0%, radio 4 responden atau 7,4%, Online 24 responden atau 44,4% dan
televisi 6 responden atau 11,1%.
44
4.Lingkungan Peliputan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 54 reponden,
maka dapat diidentifikasikan mengenai karakteristik Lingkungan Peliputan
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Lingkungan Peliputan
No Lingkungan Peliputan Jumlah Persentase
1 Kriminal 8 14,8%
2 Balaikota 17 31,5%
3 Keuangan 3 5,6%
4 Kota 15 27,8%
5 Olahraga 4 7,4%
6 Provinsi 7 12,9&
Total 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas responden dalam penelitian ini dapat
dilihat karakteristik lingkungan peliputan responden dapat dibagi 6 yaitu meliputi
lingkungan peliputan kriminal 8 responden atau 14,8%, lingkungan peliputan
Balaikota 17 responden atau 31,5%, lingkungan peliputan keuangan 3 responden
atau 5,6%, lingkungan peliputan kota 15 responden atau 27,8%, lingkungan
peliputan olahraga 4 responden atau 7,4%, dan provinsi 7 responden atau 12,9%.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Berikut ini dideskripsikan hasil penelitian berupa jawaban responden pada
masing-masing item pernyataan variabel kepuasan kerja dalam profesi jurnalistik
yang terdiri dari Faktor Psikologis, Faktor Sosial, Faktor Fisik, dan Faktor
Finansial.
45
1. Deskripsi Aspek Faktor Psikologis
Faktor Psikologis merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan
seseorang karyawan yang meliputi dari minat kerja, sikap terhadap pekerjaan,
serta bakat dan keterampilan.
Tabel 4.5
Sub Aspek Minat Kerja
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 2 3,7%
Tidak Setuju 2 3,7%
Setuju 19 35,2%
Sangat Setuju 31 57,4%
Jumlah 54 100,0%
Minat kerja merupakan kehendak, keinginan, ketertarikan maupun
kesukaan yang bersifat pribadi. Minat sangat berhubungan dengan dengan sikap
yang merupakan dasar untuk mengambil suatu keputusan. Berdasarkan Tabel 4.5
tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan responden 92,6% menilai “Sangat
Setuju dan Setuju” sub aspek minat kerja. Responden terbanyak 92,6% menjawab
“Sangat Setuju dan Setuju” dikarenakan memang pekerjaan yang responden
kerjakan sesuai dengan minat dan kemauan responden, responden selalu
berinisiatif untuk meliput berita ekslusif (bencana alam, terorisme, pemilihan
umum dll.), responden memiliki inisiatif untuk memperbaiki hasil kerja yang
kurang baik, responden selalu serius dan berkonsentrasi dalam melakukan
peliputan, pekerjaan yang responden tekuni menarik bagi diri responden,
pekerjaan yang responden tekuni sesuai dengan prinsip hidup dan keyakinan
responden, dan responden selalu bersedia dan semangat untuk melaksanakan
tugas.
46
Tabel 4.6
Sub Aspek Sikap terhadap Pekerjaan
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 1 1,9%
Tidak Setuju 3 5,6%
Setuju 13 24,1%
Sangat Setuju 37 68,5%
Jumlah 54 100,0%
Sikap terhadap pekerjaan merupakan sebuah pernyataan baik yang
menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap sebuah pekerjaan yang
dilakukan. Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 92,6% menilai “Sangat Setuju dan Setuju” sub aspek sikap terhadap
pekerjaan. Responden terbanyak 92,6% menjawab “Sangat Setuju dan Setuju”
dikarenakan memang responden tidak pernah bolos kerja, pekerjaan ini bagi
responden merupakan sesuatu yang diutamakan, responden pernah melakukan
kesalahan dalam pekerjaan, responden tidak menolak perintah peliputan,
responden tidak pernah mengeluh saat melakukan peliputan dengan medan yang
berat, responden selalu mencurahkan perhatian untuk menulis berita yang dapat
dipertanggung jawabkan, responden berusaha menghasilkan berita yang terbaik,
pekerjaan menjadi wartawan merupakan sesuatu yang utama bagi responden, dan
responden merasa berharga, jika menghasilkan berita yang actual.
Tabel 4.7
Sub Aspek Keterampilan
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 4 7,4%
Tidak Setuju 2 3,7%
Setuju 15 27,8%
Sangat Setuju 33 61,1%
Jumlah 54 100,0%
Keterampilan merupakan kempuan yang dimiliki manusia untuk
menggunakan fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
47
Berdasarkan Tabel 4.7 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan responden
88,9% menilai “Sangat Setuju dan Setuju” sub aspek keterampilan. Responden
terbanyak 88,9,0% menjawab “Sangat Setuju dan Setuju” dikarenakan memang
responden tidak gagasan baru dalam menulis berita, responden memiliki
kemampuan dalam menulis berita, responden mempunyai potensi kecerdasan
intelektual dalam menulis berita, dan responden menguasai bidang artikel yang
responden tulis.
Tabel 4.8
Faktor Psikologis
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 1 1,9%
Tidak Setuju 3 5,6%
Setuju 14 25,9%
Sangat Setuju 36 66,7%
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.8 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 92,6% menilai “Sangat Setuju dan Setuju” faktor psikologis.
Responden terbanyak 92,6% menjawab “Sangat Setuju dan Setuju” dikarenakan
memang pekerjaan yang responden kerjakan sesuai dengan minat dan kemauan
responden, responden selalu berinisiatif untuk meliput berita ekslusif (bencana
alam, terorisme, pemilihan umum dll.), responden memiliki inisiatif untuk
memperbaiki hasil kerja yang kurang baik, responden selalu serius dan
berkonsentrasi dalam melakukan peliputan, pekerjaan yang responden tekuni
menarik bagi diri responden, pekerjaan yang responden tekuni sesuai dengan
prinsip hidup dan keyakinan responden, responden selalu bersedia dan semangat
untuk melaksanakan tugas, responden tidak pernah bolos kerja, pekerjaan ini bagi
responden merupakan sesuatu yang diutamakan, responden tidak pernah
mengeluh saat melakukan peliputan dengan medan yang berat, responden selalu
mencurahkan perhatian untuk menulis berita yang dapat dipertanggung jawabkan,
responden berusaha menghasilkan berita yang terbaik, pekerjaan menjadi
wartawan merupakan sesuatu yang utama bagi responden, responden merasa
48
berharga, jika menghasilkan berita yang aktual, responden tidak memasukan
gagasan baru dalam menulis berita, responden memiliki kemampuan dalam
menulis berita, responden mempunyai potensi kecerdasan intelektual dalam
menulis berita, dan responden menguasai bidang artikel yang responden tulis.
2. Deskripsi Aspek Faktor Sosial
Faktor Sosial merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi
dengan lingkungan sosial antar karyawan maupun karyawan dengan atasan. Selain
itu dalam penelitian ini peneliti ingin melihat hubungan lingkungan lapangan
meliputi interaksi dengan narasumber dan rekan jurnalis di lapangan.
Tabel 4.9
Sub Aspek Lingkungan Kerja Lapangan dengan Narasumber
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 7 13,0%
Tidak Setuju 13 24,1%
Setuju 20 37,0%
Sangat Setuju 14 25,9%
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.9 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 62,9% menilai “Sangat Setuju dan Setuju” sub aspek lingkungan kerja
lapangan narasumber. Responden terbanyak 62,9% menjawab “Sangat Setuju dan
Setuju” dikarenakan memang responden merasa aman bekerja di wilayah rubrik
kerja yang responden tempati, tempat kerja wilayah peliputan tidak menimbulkan
bahaya bagi responden, responden pernah mendapatkan perlakuan tidak
mengenakan saat melakukan peliputan, konsentrasi responden sering terganggu
dengan adanya perlakuan tidak mengenakan dari lingkungan peliputan, responden
seringkali mengalami kendala kesulitan menghimpun berita dilapangan karena
adanya penolakan peliputan, seringkali responden mendapatkan bingkisan saat
responden sedang bekerja, dan responden memberikan perhatian terhadap segala
hal yang memberikan informasi mengenai bahan peliputan.
49
Tabel 4.10
Sub Aspek Lingkungan Kerja Lapangan dengan Jurnalis
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 7 13,0%
Tidak Setuju 1 1,9%
Setuju 14 25,9%
Sangat Setuju 32 59,3%
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.10 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 85,2% menilai “Sangat Setuju dan Setuju” sub aspek lingkungan kerja
lapangan jurnalis. Responden terbanyak 85,2% menjawab “Sangat Setuju dan
Setuju” dikarenakan memang, responden sering membantu rekan wartawan di
lapangan saat melakukan peliputan, responden memiliki relasi yang baik dengan
jurnalis lain dilingkungan kerja saat melakukan peliputan, dan responden merasa
senang dengan lingkungan serta teman jurnalis yang bertugas di lapangan.
Tabel 4.11
Sub Aspek Lingkungan Kerja Perusahaan Karyawan
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 7 13,0%
Tidak Setuju 1 1,9%
Setuju 33 61,1%
Sangat Setuju 13 24,1%
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.11 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 85,2% menilai “Sangat Setuju dan Setuju” sub aspek lingkungan kerja
perusahaan karyawan. Responden terbanyak 85,2% menjawab “Sangat Setuju dan
Setuju” dikarenakan memang responden mengkonsultasikan sesuatu dengan
karyawan lain di perusahaan terkait hal yang bisa memberikan pengaruh dari
tindakan/keputusan bagi perusahaan, responden memiliki relasi baik dengan
karyawan lain di tempat responden bekerja, dan responden mengikuti dan
berpartisipasi dalam pertemuan di perusahaan.
50
Tabel 4.12
Sub Aspek Lingkungan Kerja Atasan dan Manajemen Perusahan
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 4 7,4%
Tidak Setuju 6 11,1%
Setuju 18 33,3%
Sangat Setuju 26 48,1%
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.12 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 81,4% menilai “Sangat Setuju dan Setuju” sub aspek lingkungan kerja
atasan dan manajemen perusahan. Responden terbanyak 81,4% menjawab
“Sangat Setuju dan Setuju” dikarenakan memang aktivitas responden dalam
bekerja merupakan cerminan instansi tempat responden bekerja, responden
merasa terikat secara emosional dengan perusahaan tempat responden bekerja,
keterlibatan responden bekerja sesuai dengan rencana didalam organisasi
perusahaan, responden selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan job
description, responden memberikan perhatian terhadap segala hal yang
memberikan informasi mengenai perusahaan, responden selalu menyelesaikan
tugas tepat waktu, dan responden mengekspresikan rasa tidak suka terhadap
perubahan yang dilakukan manajemen.
Tabel 4.13
Faktor Sosial
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 3 5,6%
Tidak Setuju 8 14,8%
Setuju 22 40,7%
Sangat Setuju 21 38,9%
Jumlah 54 100,0%
Merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi dengan lingkungan
sosial antar karyawan maupun karyawan dengan atasan. Selain itu dalam
51
penelitian ini peneliti ingin melihat hubungan lingkungan lapangan meliputi
interaksi dengan narasumber dan rekan jurnalis di lapangan.
Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 79,6% menilai “Sangat Setuju dan Setuju” faktor sosial. Responden
terbanyak 79,6% menjawab “Sangat Setuju dan Setuju” dikarenakan memang
responden merasa aman bekerja di wilayah rubrik kerja yang responden tempati,
tempat kerja wilayah peliputan tidak menimbulkan bahaya bagi responden,
responden pernah mendapatkan perlakuan tidak mengenakan saat melakukan
peliputan, konsentrasi responden sering terganggu dengan adanya perlakuan tidak
mengenakan dari lingkungan peliputan, responden seringkali mengalami kendala
kesulitan menghimpun berita di lapangan karena adanya penolakan peliputan,
seringkali responden mendapatkan bingkisan saat responden sedang bekerja,
responden memberikan perhatian terhadap segala hal yang memberikan informasi
mengenai bahan peliputan, responden sering membantu rekan wartawan di
lapangan saat melakukan peliputan, responden memiliki relasi yang baik dengan
jurnalis lain dilingkungan kerja saat melakukan peliputan, responden merasa
senang dengan lingkungan serta teman jurnalis yang bertugas di lapangan,
responden mengkonsultasikan sesuatu dengan karyawan lain di perusahaan terkait
hal yang bisa memberikan pengaruh dari tindakan/keputusan bagi perusahaan,
responden memiliki relasi baik dengan karyawan lain di tempat responden
bekerja, responden mengikuti dan berpartisipasi dalam pertemuan di perusahaan,
aktivitas responden dalam bekerja merupakan cerminan instansi tempat responden
bekerja, responden merasa terikat secara emosional dengan perusahaan tempat
responden bekerja, keterlibatan responden bekerja sesuai dengan rencana didalam
organisasi perusahaan, responden selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan job
description, responden memberikan perhatian terhadap segala hal yang
memberikan informasi mengenai perusahaan, responden selalu menyelesaikan
tugas tepat waktu, dan responden mengekspresikan rasa tidak suka terhadap
perubahan yang dilakukan manajemen.
52
3. Deskripsi Aspek Faktor Fisik
Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan,
meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu dan waktu istirahat, kondisi kesehatan
karyawan, dan sebagainya.
Tabel 4.14
Sub Aspek Jenis Pekerjaaan
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 3 5,6%
Tidak Setuju 2 3,7%
Setuju 16 29,6%
Sangat Setuju 33 61,1%
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.14 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 90,7% menilai “Sangat Setuju dan Setuju” sub aspek jenis pekerjaaan.
Responden terbanyak 90,7% menjawab “Sangat Setuju dan Setuju” dikarenakan
memang responden selalu peduli terhadap berbagai informasi sebagai bahan
liputan, responden selalu mencurahkan perhatian untuk menulis berita yang dapat
dipertanggung jawabkan, responden berusaha untuk menghasilkan berita yang
terbaik, pekerjaan yang responden tekuni menarik bagi responden, dan pekerjaan
yang responden tekuni sesuai dengan diri responden.
Tabel 4.15
Sub Aspek Waktu
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 15 27,8
Tidak Setuju 7 13,0
Setuju 13 24,1
Sangat Setuju 19 35,2
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.15 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 59,3% menilai “Sangat Setuju dan Setuju” sub aspek waktu.
Responden terbanyak 59,3% menjawab “Sangat Setuju dan Setuju” dikarenakan
53
memang responden merasa kurang beristrirahat karena tuntutan peliputan,
keluarga responden sering mengeluh karena jam kerja yang terlalu padat, dan
terkadang responden tidak memiliki waktu untuk libur karena harus bekerja.
Tabel 4.16
Sub Aspek Kesehatan
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 20 37,0%
Tidak Setuju 11 20,4%
Setuju 8 14,8%
Sangat Setuju 15 27,8%
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.16 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 57,4% menilai “Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju” sub aspek
kesehatan. Responden terbanyak 57,4% menjawab “Sangat Tidak Setuju dan
Tidak Setuju” dikarenakan memang responden sering terserang sakit karena
terlalu sibuk bekerja, responden pernah mendapatkan kecelakaan kerja saat
sedang bertugas, dan terkadang responden merasa lelah dengan pekerjaan yang
responden tekuni.
Tabel 4.17
Sub Aspek Beban Kerja
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 3 5,6%
Tidak Setuju 0 0,0%
Setuju 17 31,5%
Sangat Setuju 34 63,0%
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.17 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 94,5% menilai “Sangat Setuju dan Setuju” sub aspek beban kerja.
Responden terbanyak 94,5% menjawab “Sangat Setuju dan Setuju” dikarenakan
memang responden berusaha memenuhi target yang ditentukan organisasi,
54
responden selalu bersedia dan semangat untuk melaksanakan tugas, responden
bertanggung jawab terhadap berita yang responden tulis, dan fakta dari berita
yang responden tulis sesuai dengan informasi dari narasumber.
Tabel 4.18
Aspek Faktor Fisik
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 3 5,6%
Tidak Setuju 2 3,7%
Setuju 31 57,4%
Sangat Setuju 18 33,3%
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.18 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 90,7% menilai “ Sangat Setuju dan Setuju” aspek faktor fisik.
Responden terbanyak 90,7% menjawab “Setuju” dikarenakan memang responden
selalu peduli terhadap berbagai informasi sebagai bahan liputan, responden selalu
mencurahkan perhatian untuk menulis berita yang dapat dipertanggung jawabkan,
responden berusaha untuk menghasilkan berita yang terbaik, pekerjaan yang
responden tekuni menarik bagi responden, pekerjaan yang responden tekuni
sesuai dengan diri responden, responden merasa kurang beristrirahat karena
tuntutan peliputan, keluarga responden sering mengeluh karena jam kerja yang
terlalu padat, terkadang responden tidak memiliki waktu untuk libur karena harus
bekerja, responden sering terserang sakit karena terlali sibuk bekerja, responden
pernah mendapatkan kecelakaan kerja saat sedang bertugas, terkadang responden
merasa lelah dengan pekerjaan yang responden tekuni, responden berusaha
memenuhi target yang ditentukan organisasi, responden selalu bersedia dan
semangat untuk melaksanakan tugas, responden bertanggung jawab terhadap
berita yang responden tulis, dan fakta dari berita yang responden tulis sesuai
dengan informasi dari narasumber.
55
4. Deskripsi Aspek Faktor Finansial
Tabel 4.19
Sub Aspek Gaji
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 27 50,0%
Tidak Setuju 8 14,8%
Setuju 8 14,8%
Sangat Setuju 11 20,4%
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.19 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 64,8% menilai “Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju” sub aspek gaji.
Responden terbanyak 64,8% menjawab “Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju”
dikarenakan memang gaji yang diterima dari perusahaan kurang memuaskan,
responden memiliki pekerjaan lain diluar pekerjaan utama responden, tabungan
responden bertambah setelah bekerja di perusahaan tersebut, gaji yang diterima
sesuai dengan tanggung awab yang diberikan perusahaan kepada responden, dan
gaji yang diterima seringkali terlambat diberikan.
Tabel 4.20
Sub Aspek Jaminan
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 7 13,0%
Tidak Setuju 10 18,5%
Setuju 22 40,7%
Sangat Setuju 15 27,8%
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.20 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 68,5% menilai “Sangat Setuju dan Setuju” sub aspek jaminan.
Responden terbanyak 68,5% menjawab “Sangat Setuju dan Setuju” dikarenakan
memang responden merasa puas dengan jam kerja dan waktu istirahat dalam
perusahaan. Berbagai tunjangan yang diberikan perusahaan membuat responden
56
termotivasi dalam bekerja, dan jaminan sosial yang diberikan perusahaan kurang
memenuhi kebutuhan responden.
Tabel 4.21
Sub Aspek Fasilitas Diberikan
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 5 9,3%
Tidak Setuju 21 38,9%
Setuju 18 33,3%
Sangat Setuju 10 18,5%
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.18 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 51.8% menilai “Sangat Setuju dan Setuju” sub aspek fasilitas
diberikan. Responden terbanyak 51,8% menjawab “Sangat Setuju dan Setuju”
dikarenakan memang di tempat responden fasilitas kantor kurang menunjang
pekerjaan responden, pimpinan selalu adil dan demokratis kepada setiap
karyawan, perusahaan memberikan libur atau cuti sesuai ketentuan yang berlaku,
dan responden sering kesusahan saat menghimpun berita dengan tidak adanya
fasilitas yang diberikan.
Tabel 4.22
Faktor Finansial
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 5 9,3%
Tidak Setuju 21 38,9%
Setuju 21 38,9%
Sangat Setuju 7 12,9%
Jumlah 54 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.22 tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan
responden 51,8% menilai “Setuju dan Sangat Setuju” faktor finansial. Responden
terbanyak 51,8% menjawab “Setuju dan Sangat Setuju” dikarenakan memang gaji
yang diterima dari perusahaan kurang memuaskan, responden memiliki pekerjaan
57
lain diluar pekerjaan utama responden, tabungan responden bertambah setelah
bekerja di perusahaan tersebut, gaji yang diterima sesuai dengan tanggung awab
yang diberikan perusahaan kepada responden, gaji yang diterima seringkali
terlambat diberikan, responden merasa puas dengan jam kerja dan waktu istirahat
dalam perusahaan saudara, berbagai tunjangan yang diberikan perusahaan
membuat responden termotivasi dalam bekerja, jaminan sosial yang diberikan
perusahaan kurang memenuhi kebutuhan responden, di tempat responden fasilitas
kantor kurang menunjang pekerjaan responden, pimpinan selalu adil dan
demokratis kepada setiap karyawan, perusahaan memberikan libur atau cuti sesuai
ketentuan yang berlaku, dan responden sering kesusahan saat menghimpun berita
dengan tidak adanya fasilitas yang diberikan.
4.3. Hubungan Karakteristik Responden dengan Faktor Psikologis, Faktor
Sosial, Faktor Fisik, dan Faktor Finansial
4.3.1. Hubungan Jenis Kelamin dengan Faktor Psikologis, Faktor Sosial, Faktor
Fisik, dan Faktor Finansial
Berikut ini hasil olah data tabulasi silang karakteristik jenis kelamin
responden dengan faktor psikologis, faktor sosial, faktor fisik, dan faktor
finansial.
Tabel 4.23
Hubungan antara Faktor Psikologis berdasarkan Jenis Kelamin
Faktor Psikologis
Jenis Kelamin
Laki-laki
n (%)
Perempuan
(%)
Total
n (%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 1
Tidak Setuju 3 0 3
Setuju 20 3 23
Sangat Setuju 25 2 27
Total 49 5 54
Berdasarkan Tabel 4.23 diketahui bahwa terbanyak responden laki-laki
dengan faktor psikologis sangat setuju dan Setuju sebanyak 45 (83,3%)
58
responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor psikologis dinilai sangat tinggi
oleh responden laki-laki.
Tabel 4.24
Hubungan antara Faktor Sosial berdasarkan Jenis Kelamin
Faktor Sosial
Jenis Kelamin
Laki-laki
n (%)
Perempuan
(%)
Total
n (%)
Sangat Tidak Setuju 2 0 2
Tidak Setuju 9 1 10
Setuju 26 4 30
Sangat Setuju 12 0 12
Total 49 5 54
Berdasarkan Tabel 4.24 diketahui bahwa terbanyak responden laki-laki
dengan faktor sosial sangat setuju dan setuju sebanyak 38 (60,3%) responden. Hal
ini menunjukkan bahwa faktor sosial dinilai tinggi oleh responden laki-laki.
Tabel 4.25
Hubungan antara Faktor Fisik berdasarkan Jenis Kelamin
Faktor Fisik
Jenis Kelamin
Laki-laki
n (%)
Perempuan
(%)
Total
n (%)
Sangat Tidak Setuju 3 0 3
Tidak Setuju 1 1 2
Setuju 35 2 37
Sangat Setuju 10 2 12
Total 49 5 54
Berdasarkan Tabel 4.25 diketahui bahwa sebagian besar responden laki-
laki dengan faktor fisik sangat setuju dan setuju sebanyak 45 (83,3%) responden.
Hal ini menunjukkan bahwa faktor fisik dinilai tinggi oleh responden laki-laki.
59
Tabel 4.26
Hubungan antara Faktor Finansial berdasarkan Jenis Kelamin
Faktor Finansial
Jenis Kelamin
Laki-laki
n (%)
Perempuan
(%)
Total
n (%)
Sangat Tidak Setuju 5 0 5
Tidak Setuju 20 1 21
Setuju 18 3 21
Sangat Setuju 6 1 7
Total 49 5 54
Berdasarkan Tabel 4.26 diketahui bahwa terbanyak responden laki-laki
dengan faktor finansial sangat tidak setuju dan tidak setuju sebanyak 25 (46,3%)
responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor fisik dinilai rendah oleh responden
laki-laki.
4.3.2. Hubungan Status Perkawinan dengan Faktor Psikologis, Faktor Sosial,
Faktor Fisik, dan Faktor Finansial
Berikut ini hasil olah data tabulasi silang karakteristik status perkawinan
responden dengan faktor psikologis, faktor sosial, faktor fisik, dan faktor
finansial.
Tabel 4.27
Hubungan antara Faktor Psikologis berdasarkan Status Perkawinan
Faktor Psikologis
Status Perkawinan
Kawin
n (%)
Tidak
Kawin
n (%)
Total
n (%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 1
Tidak Setuju 2 1 3
Setuju 17 6 23
Sangat Setuju 19 8 27
Total 39 15 54
60
Berdasarkan Tabel 4.27 diketahui bahwa terbanyak responden berstatus
kawin dengan faktor psikologis sangat setuju dan setuju sebanyak 36 (66,7%)
responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor psikologis dinilai sangat tinggi
oleh responden berstatus kawin. Faktor psikologi yang didalamnya meliputi minat
kerja, sikap terhadap pekerjaan,dan bakat keterampilan, hal ini dapat dikaitkan
dengan faktor yang lain. Aspek-aspek yang tinggi didalamnya dapat dipengaruhi
oleh faktor fisik seperti pengaturan waktu dan beban kerja, yang untuk responden
berstatus kawin lebih mengutamakan keluarga. Selain itu faktor finansial juga
berpengaruh dengan pendapatan gaji dan jaminan sosial menjadikan responden
lebih meningkatkan minat kerja dan keterampilan saat mehimpun berita.
Tabel 4.28
Hubungan antara Faktor Sosial berdasarkan Status Perkawinan
Faktor Sosial
Status
Kawin
n (%)
Tidak Kawin
n (%)
Total
n (%)
Sangat Tidak Setuju 2 0 2
Tidak Setuju 5 5 10
Setuju 23 7 30
Sangat Setuju 9 3 12
Total 39 15 54
Berdasarkan Tabel 4.28 diketahui bahwa terbanyak responden berstatus
kawin dengan faktor sosial sangat setuju dan setuju sebanyak 32 (59,3%)
responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor sosial dinilai tinggi oleh responden
berstatus kawin. Dilihat jika responden berstatus kawin dengan jangka waktu
bekerja yang telah terhitung lama memiliki pengalaman lebih dilapangan. Sering
mengalami kendala saat peliputan, mencurahkan perhatian terhadap bahan
peliputan, bersosialisasi dengan wartawan lain dan karyawan dalam perusahaan
media tempat bekerja, serta merasa terikat dengan perusahaan tempat bekerja
karena dinilai lebih lama bekerja dibandingkan dengan responden berstatus
“Tidak Kawin”.
61
Tabel 4.29
Hubungan antara Faktor Fisik berdasarkan Status Perkawinan
Faktor Fisik
Status
Kawin
n (%)
Tidak Kawin
n (%)
Total
n (%)
Sangat Tidak Setuju 3 0 3
Tidak Setuju 1 1 2
Setuju 28 9 37
Sangat Setuju 7 5 12
Total 39 15 54
Berdasarkan Tabel 4.29 diketahui bahwa sebagian besar responden
berstatus kawin dengan faktor fisik sangat setuju dan setuju sebanyak 35 (64,8%)
responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor fisik dinilai tinggi oleh responden
berstatus kawin. Pada faktor fisik meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu,
kondisi kesehatan dan beban kerja, yang hal ini dilihat dari tabulasi dengan status
pekawinan menempatkan bahwa responden berstatus kawin lebih tinggi. Dapat
dikategorikan bahwa faktor ini berpengaruh terhadap tabulasi yang dilakukan
dengan status perkawinan yang dapat dilihat tingginya responden yang meras
kurang adanya waktu beristirahat dan meluangkan waktu bersama keluarga.
Selain itu kondisi kesehatan yang menurun dikarenakan beban kerja dan tanggung
jawab untuk menghimpun berita.
62
Tabel 4.30
Hubungan antara Faktor Finansial berdasarkan Status Perkawinan
Faktor Finansial
Status
Kawin
n (%)
Tidak Kawin
n (%)
Total
n (%)
Sangat Tidak Setuju 4 1 5
Tidak Setuju 16 5 21
Setuju 15 6 21
Sangat Setuju 4 3 7
Total 39 15 54
Berdasarkan Tabel 4.30 diketahui bahwa terbanyak responden berstatus
kawin dengan faktor finansial sangat tidak setuju dan tidak setuju sebanyak 20
(37,0%) responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor fisik dinilai rendah oleh
responden berstatus kawin. Responden dengan “status kawin dinilai rensponden
menganggap gaji yang diterima dari perusahaan kurang memuaskan yang
menjadikan harus memiliki pekerjaan lain diluar pekerjaan utama. Tetapi dengan
jaminan seperti jam kerja, tunjangan dapat membangkitkan motivasi responden
walaupun jaminan sosial yang dirasa masih kecil. Fasilitas yang diberikanpun
dinilai masih kurang memadai walaupun dari perusahan sudah memberikan sikap
untuk adil dan demokratis sesuai dengan ketentuan yang berlaku diperusahaan.
63
4.3.3. Hubungan Jenis Media dengan Faktor Psikologis, Faktor Sosial, Faktor
Fisik, dan Faktor Finansial
Berikut ini hasil olah data tabulasi silang karakteristik media responden
dengan faktor psikologis, faktor sosial, faktor fisik, dan faktor finansial.
Tabel 4.31
Hubungan antara Faktor Psikologis berdasarkan Jenis Media
Variabel
Jenis Media
Total
n (%)
Cetak
n (%)
Radio
n (%)
Online
n (%)
TV
n (%)
Faktor
Psikologis
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0 1
Tidak Setuju 1 0 2 0 3
Setuju 8 2 12 1 23
Sangat Setuju 10 2 10 5 27
Total 20 4 24 6 54
Berdasarkan Tabel 4.31 diketahui bahwa terbanyak responden bermedia
online dengan faktor psikologis sangat setuju dan setuju sebanyak 22 (40,7%)
responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor psikologis dinilai sangat tinggi
oleh responden bermedia online. menjadikan bahwa dimedia online menempati
posisi tertinggi analisis faktor psikologi yang memiliki minat kerja dan kemauan
untuk melakukan dengan baik. Selain itu responden selalu berinisiatif melakukan
peliputan. Responden selalu mengutamakan pekerjaan serta memiliki kemampuan
untuk menginput berita.
64
Tabel 4.32
Hubungan antara Faktor Sosial berdasarkan Jenis Media
Variabel
Jenis Media
Total
n (%)
Cetak
n (%)
Radio
n (%)
Online
n (%)
TV
n (%)
Faktor
Sosial
Sangat Tidak
Setuju 0 0 2 0 2
Tidak Setuju 4 1 5 0 10
Setuju 10 2 13 5 30
Sangat Setuju 6 1 4 1 12
Total 20 4 24 6 54
Berdasarkan Tabel 4.32 diketahui bahwa terbanyak responden bermedia
online dengan faktor sosial sangat setuju dan setuju sebanyak 17 (31,5%)
responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor sosial dinilai tinggi oleh responden
bermedia online. Selain itu responden bermedia lainnya juga menjawab setuju
dapat dilihat responden sangat nyaman dengan lingkungan kerja baik dilapangan
saat peliputan atau di perusahaan. Responden juga memiliki kedekatan yang baik
dengan rekan sesama jurnalis baik dari media cetak, radio, oneline maupun
televisi dan rekan didalam perusahaan. Tetapi seringkali responden mendapatkan
penolakan saat melakukan peliputan dilapangan.
65
Tabel 4.33
Hubungan antara Faktor Fisik berdasarkan Jenis Media
Variabel
Jenis Media
Total
n (%)
Cetak
n (%)
Radio
n (%)
Online
n (%)
TV
n (%)
Faktor
Fisik
Sangat Tidak
Setuju 0 0 2 1 3
Tidak Setuju 0 0 2 0 2
Setuju 14 3 16 4 37
Sangat Setuju 6 1 4 1 12
Total 20 4 24 6 54
Berdasarkan Tabel 4.33 diketahui bahwa sebagian besar responden
bermedia online dan cetak dengan faktor fisik sangat setuju dan setuju masing-
masing sebanyak 20 (37,0%) responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor fisik
dinilai tinggi oleh responden bermedia online dan cetak. Pada faktor fisik meliputi
jenis pekerjaan, pengaturan waktu, kondisi kesehatan dan beban kerja, yang hal
ini dilihat dari tabulasi dengan jenis media menempatkan bahwa responden media
online lebih tinggi. Dapat dikategorikan bahwa faktor ini berpengaruh terhadap
hubungan yang dilakukan bukan hanya terhadap media online dan cetak tetapi
media lain seperti radio dan televesi yang menjawab setuju juga tinggi. Disini
dimedia apapun wartawan merasa kurangnya waktu beristirahat dan meluangkan
waktu bersama keluarga. Selain itu kondisi kesehatan yang menurun dikarenakan
beban kerja dan tanggung jawab untuk menghimpun berita.
66
Tabel 4.34
Hubungan antara Faktor Finansial berdasarkan Jenis Media
Variabel
Jenis Media
Total
n (%)
Cetak
n (%)
Radio
n (%)
Online
n (%)
TV
n (%)
Faktor
Finansial
Sangat Tidak
Setuju 2 0 2 1 5
Tidak Setuju 9 1 7 4 21
Setuju 7 2 11 1 21
Sangat Setuju 2 1 4 0 7
Total 20 4 24 6 54
Berdasarkan Tabel 4.34 diketahui bahwa terbanyak responden bermedia
online dengan faktor finansial sangat setuju dan setuju sebanyak 15 (27,7%)
responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor finansial dinilai tinggi oleh
responden bermedia online. Responden bermedia online menganggap gaji yang
diterima dan jaminan dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan. Fasilitas yang
dipakai oleh responden bermedia online tidak sebanyak responden bermedia cetak
maupun televisi. Sedangkan responden bermedia cetak dan televisi menganggap
gaji dan jaminan yang diterima kurang memuaskan, dan fasilitas yang diberikan
perusahaan kurang menunjang.
4.3.4. Hubungan Lingkungan Peliputan dengan Faktor Psikologis, Faktor Sosial,
Faktor Fisik, dan Faktor Finansial
Berikut ini hasil olah data tabulasi silang karakteristik lingkungan responden
dengan faktor psikologis, faktor sosial, faktor fisik, dan faktor finansial.
67
Tabel 4.35
Hubungan antara Faktor Psikologis berdasarkan Lingkungan Peliputan
Variabel
Lingkungan Peliputan To
tal Kriminal Balaikota Keuangan Kota Olahraga Provinsi
Fak
tor P
siko
log
is
Sangat
Tidak
Setuju
0 0 0 1 0 0 1
Tidak
Setuju 1 1 0 0 0 1 3
Setuju 5 8 1 5 1 3 23
Sangat
Setuju 2 8 2 9 3 3 27
Total 8 17 3 15 4 7 54
Berdasarkan Tabel 4.35 diketahui bahwa terbanyak responden
berlingkungan Balaikota dengan faktor psikologis sangat setuju dan setuju
sebanyak 16 (29,7%) responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor psikologis
dinilai sangat tinggi oleh responden berlingkungan Balaikota. Tetapi dilingkungan
kota terdapat 1 responden menjawab tidak setuju terhadap faktor psikologi yang
meliputi minat kerja, sikap terhadap pekerjaan dan keterampilan terhadap
pekerjaan sebagai wartawan. Walaupun begitu baik dilingkungan peliputan
kriminal,balaikota, keuangan, kota, olahraga dan provinsi responden yang
menjawab sangat setuju cukuplah tinggi berarti baik dilingkungan peliputan
dimana saja responden memiliki minat kerja sesuai kemauan dan inisiatif, sikap
terhadap pekerjaan yang baik, dan bakat keterampilan mumpuni saat melakukan
peliputan berita.
68
Tabel 4.36
Hubungan antara Faktor Sosial berdasarkan Lingkungan Peliputan
Variabel
Lingkungan Peliputan To
tal Kriminal Balaikota Keuangan Kota Olahraga Provinsi
Fak
tor S
osial
Sangat
Tidak
Setuju
0 0 0 1 0 1 2
Tidak
Setuju 3 2 0 2 2 1 10
Setuju 2 10 2 9 1 5 30
Sangat
Setuju 2 5 1 3 1 0 27
Total 8 17 3 15 4 7 54
Berdasarkan Tabel 4.36 diketahui bahwa terbanyak responden
berlingkungan balaikota dengan faktor sosial sangat setuju dan setuju sebanyak 15
(27,8%) responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor sosial dinilai tinggi oleh
responden berlingkungan balaikota. Responden lingkungan peliputan balaikota
merasa aman difaktor sosial baik berinteraksi dengan narasumber, sesama
wartawan, karyawan perusahaan media tempat bekerja dan dengan atasan tempat
bekerja. Walaupun begitu baik dilingkungan peliputan kriminal,balaikota,
keuangan, kota, olahraga dan provinsi responden yang menjawab setuju cukup
tinggi menjadikan responden merasa aman difaktor sosial baik berinteraksi
dengan narasumber, sesama wartawan, karyawan perusahaan media tempat
bekerja dan dengan atasan tempat bekerja. Tetapi terdapat responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju pada lingkungan kerja kriminal,
balaikota, kota, olahraga dan provinsi yang masih terdapat perlakuan penolakan
dari narasumber, relasi yang kurang baik dengan lingkungan baik peliputan dan
perusahaan.
69
Tabel 4.37
Hubungan antara Faktor Fisik berdasarkan Lingkungan Peliputan
Variabel
Lingkungan Peliputan To
tal Kriminal Balaikota Keuangan Kota Olahraga Provinsi
Fak
tor F
isik
Sangat
Tidak
Setuju
0 1 0 1 0 1 3
Tidak
Setuju 0 1 0 1 0 0 2
Setuju 7 12 1 8 3 6 23
Sangat
Setuju 1 3 2 5 1 0 27
Total 8 17 3 15 4 7 54
Berdasarkan Tabel 4.37 diketahui bahwa sebagian besar responden
berlingkungan balaikota dengan faktor fisik sangat setuju dan setuju sebanyak 15
(27,8%) responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor fisik dinilai tinggi oleh
responden berlingkungan balaikota. Pada faktor fisik meliputi jenis pekerjaan,
pengaturan waktu, kondisi kesehatan dan beban kerja, yang hal ini dilihat dari
tabulasi dengan lingkungan peliputan menempatkan bahwa responden lingkungan
balaikota lebih tinggi. Dapat dikategorikan bahwa faktor ini berpengaruh terhadap
tabulasi yang dilakukan bukan hanya terhadap lingkungan balaikota tetapi
lingkungan lain yang menjawab setuju juga tinggi. Disini dilingkungan peliputan
apapun wartawan merasa kurangnya waktu beristirahat dan meluangkan waktu
bersama keluarga. Selain itu kondisi kesehatan yang menurun dikarenakan beban
kerja dan tanggung jawab untuk menghimpun berita.
70
Tabel 4.38
Hubungan antara Faktor Finansial berdasarkan Lingkungan Peliputan
Variabel
Lingkungan Peliputan To
tal Kriminal Balaikota Keuangan Kota Olahraga Provinsi
Fak
tor F
inan
sial
Sangat
Tidak
Setuju
0 1 1 1 1 1 5
Tidak
Setuju 4 6 0 6 2 3 21
Setuju 3 7 2 5 1 3 21
Sangat
Setuju 1 3 0 3 0 0 7
Total 8 17 3 15 4 7 54
Berdasarkan Tabel 4.38 diketahui bahwa terbanyak responden
berlingkungan balaikota dengan faktor finansial sangat setuju dan setuju sebanyak
10 (18,5%) responden. Hal ini menunjukkan bahwa faktor finansial dinilai tinggi
oleh responden berlingkungan balaikota. Responden berlingkungan balaikota
menganggap gaji yang diterima dan jaminan dirasa cukup untuk memenuhi
kebutuhan. Fasilitas yang dipakai oleh responden lingkungan balaikota dianggap
cukup untuk melakukan peliputan, ditambah terdapat fasilitas yang diberikan oleh
pemerintah yang ada digedung balaikota seperti press room dan tunjangan
lainnya. Tetapi disamping itu responden yang menjawab setuju dan tidak setuju
seimbang baik dilingkungan peliputan manapun, ini berarti terdapat responden
yang kurang medapatkan gaji dan jaminan yang layak, serta fasilitas yang kurang
memadai. Di peliputan kota terdapat 6 responden menjawab tidak setuju dari
sebanyak 15 responden yang dapat dilihat bahwa dengan wilayah peliputan yang
luas mencangkup semua aspek yang ada di kota jaminan dan fasilitas yang
diberikan kurang memadai. Faktor finansial dianggap relatif dengan hampir
seimbangnya data yang didaptkan antara sangat setuju, setuju dengan tidak setuju
dan sangat tidak setuju.
71
4.4. Tendensi Sentral dan Variabilitas Data
1. Faktor Psikologis
Tabel 4.39
Tendensi Sentral dan Variabilitas Faktor Psikologis
Bersadarkan tabel 4.39 dari 54 responden pada penelitian ini diketahui
mean pada faktor psikologis senilai 3,3241. Mean senilai 3,3241 menunjukan
bahwa rata-rata faktor psikologis dinilai tinggi. Mean pada faktor psikologis juga
tertinggi dibandingkan faktor lainnya. Selain itu variabilitas data faktor psikologis
senilai 0,305 yang diketahui tidak terdapat banyak variasi data dari narasumber
yang ditemui di faktor psikologis.
2.Faktor Sosial
Tabel 4.40
Tendensi Sentral dan Variabilitas Faktor Sosial
Bersadarkan tabel 4.40 dari 54 responden pada penelitian ini diketahui
mean pada faktor sosial senilai 2,9722. Mean senilai 2,9722 menunjukan bahwa
72
mean/ rata-rata faktor sosial dinilai tinggi atau diatas batas tengah rata-rata. Selain
itu variabilitas data faktor sosial senilai 0,468 yang diketahui tidak terdapat
banyak variasi data dari narasumber yang ditemui di faktor sosial.
3.Faktor Fisik
Tabel 4.41
Tendensi Sentral dan Variabilitas Faktor Fisik
Bersadarkan tabel 4.41 dari 54 responden pada penelitian ini diketahui
mean pada faktor fisik senilai 3.0352. Mean senilai 3.0352 menunjukan bahwa
mean/ rata-rata faktor fisik dinilai tinggi atau diatas batas tengah rata-rata. Selain
itu variabilitas data faktor fisik senilai 0,435 yang diketahui tidak terdapat banyak
variasi data dari narasumber yang ditemui di faktor fisik.
4.Faktor Finansial
Tabel 4.42
Tendensi Sentral dan Variabilitas Faktor Finansial
Bersadarkan tabel 4.42 dari 54 responden pada penelitian ini diketahui
mean pada faktor finansial senilai 2.5063. Mean senilai 2.5063 menunjukan
73
bahwa mean/ rata-rata faktor fisik dinilai tinggi atau diatas batas tengah rata-rata.
Selain itu variabilitas data faktor finansial senilai 0,672 yang dinilai tinggi,
terdapat banyak variasi data dari narasumber yang ditemui di faktor finansial.
Berdasarkan hal tersebut variabilitas data faktor finansial dinilai paling variatif
dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya.
4.5. Pembahasan
1. Faktor Psikologis
Gambar 6
Berita PWI Riau Gelar Safari Jurnalistik dan Pra UKW
Persatuan Wartawan Indonesi Pusat bekerjasama dengan PT Astra
Internasional menyelenggarakan kegiatan Safari Jurnalistik dan Pra Uji
Kompetensi Wartawan di Pekanbaru, Riau. Kegiatan diikuti sebanyak 40
wartawan dari berbagai media anggota PWI yang sebelumnya belum
melaksanakan UKW. Kegiatan ini berusaha untuk meningkatan kompetensi
wartawan. Sumber : http://pekanbaru.tribunnews.com/2018/08/08/pwi-riau-gelar-
safari-jurnalistik-dan-pra-ukw diakses pada 22 Agustus 2018 pukul 16.23
Faktor psikologis merupakan faktor berhubungan dengan kejiwaan
seorang karyawan yang meliputi minat, sikap terhadap pekerjaan, bakat dan
keterampilan. Kepuasan kerja mendorong pelaksanaan kerja yang lebih baik,
ataupun sebaliknya, dengan prestasi kerja ada menimbulkan sebuah kepuasaan
dalam pekerjaan. Prestasi kerja dapat menjadikan patokan terhadap penghargaan
yang diterima. Semakin tinggi prestasi maka akan semakin tinggi pula
74
penghargaan yang didapatkan. Penghargaan yang didapat tidak berhenti sampai
disitu, jika penghargaan yang didapat dirasa adil maka akan timbul rasa kepuasan
terhadap pekerjaan yang dijalankan. Menurut Strauss dan Sayles menyebutkan
bahwa kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri. Karyawan yang tidak
mendapatkan kepuasaan kerja dilingkungan kerjanya dinilai tidak mendapatkan
pencapaian kematangan psikologis dan pada akhirnya akan timbul frustasi.
Pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan akan dipertaruhkan dengan ada tidaknya
kepuasaan kerja.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kebanyakan responden menilai “Sangat
Setuju” faktor psikologis dan terbanyak responden laki-laki dengan faktor
psikologis sangat setuju dan setuju sebanyak 45 (83,3%) responden. Hal ini
berarti kepuasan kerja ditinjau dari faktor psikologis dalam profesi jurnalistik di
Kota Semarang sangat tinggi. Responden terbanyak 92,6% menjawab “Sangat
Setuju dan Setuju” dikarenakan memang pekerjaan yang responden kerjakan
sesuai dengan minat dan kemauan responden, responden selalu berinisiatif untuk
meliput berita ekslusif (bencana alam, terorisme, pemilihan umum dll.),
responden memiliki inisiatif untuk memperbaiki hasil kerja yang kurang baik,
responden selalu serius dan berkonsentrasi dalam melakukan peliputan, pekerjaan
yang responden tekuni menarik bagi diri responden, pekerjaan yang responden
tekuni sesuai dengan prinsip hidup dan keyakinan responden, responden selalu
bersedia dan semangat untuk melaksanakan tugas, responden tidak pernah bolos
kerja, pekerjaan ini bagi responden merupakan sesuatu yang diutamakan,
responden selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standard
organisasi, responden selalu menerima perintah peliputan dengan baik, responden
tidak pernah mengeluh saat melakukan peliputan dengan medan yang berat,
responden selalu mencurahkan perhatian untuk menulis berita yang dapat
dipertanggung jawabkan, responden berusaha menghasilkan berita yang terbaik,
pekerjaan menjadi wartawan merupakan sesuatu yang utama bagi responden,
responden merasa berharga, jika menghasilkan berita yang aktual, responden
sering memasukan gagasan baru dalam menulis berita, responden memiliki
kemampuan dalam menulis berita, responden mempunyai potensi kecerdasan
75
intelektual dalam menulis berita, dan responden menguasai bidang artikel yang
responden tulis.
Kepuasan kerja memiliki arti penting untuk menciptakan keadaan positif
didalam lingkungan perusahaan. Selain itu faktor psikologi ditinjau dengan status
sosial dinilai sangat tinggi 66,7% menilai sangat setuju dengan status “kawin”.
Status kawin sangat tinggi dikarenakan minat kerja dan kemauan untuk
melakukan dengan baik. Selain itu responden selalu berinisiatif melakukan
peliputan. Responden selalu mengutamakan pekerjaan serta memiliki kemampuan
untuk menginput berita. Faktor psikologi yang didalamnya meliputi minat kerja,
sikap terhadap pekerjaan,dan bakat keterampilan, hal ini dapat dikaitkan dengan
faktor yang lain. Aspek-aspek yang tinggi didalamnya dapat dipengaruhi oleh
faktor fisik seperti pengaturan waktu dan beban kerja, yang untuk responden
berstatus kawin lebih mengutamakan keluarga. Selain itu faktor finansial juga
berpengaruh dengan pendapatan gaji dan jaminan sosial menjadikan responden
lebih meningkatkan minat kerja dan keterampilan saat mehimpun berita.
Mengenai jenis media yang dibagi menjadi media cetak, radio, online, dan
televisi dapat dianalisis dengan faktor psikologi. Faktor psikologi 22 orang
menilai setuju atau 40,7% dari total 24 responden, menjadikan bahwa dimedia
online menempati posisi tertinggi analisis faktor psikologi yang memiliki minat
kerja dan kemauan untuk melakukan dengan baik. Selain itu responden selalu
berinisiatif melakukan peliputan. Responden selalu mengutamakan pekerjaan
serta memiliki kemampuan untuk menginput berita. Tetapi pada media cetak
terdapat 2 responden yang menilai tidak setuju dapat dilihat bahwa minat kerja
terdapat 2 responden yang menjawab tidak setuju. Selain itu hubungan lingkungan
peliputan dengan faktor psikologi didapatkan 16 responden atau 29,7% berada
dilingkungan peliputan Balaikota. Walaupun begitu baik dilingkungan peliputan
kriminal,balaikota, keuangan, kota, olahraga dan provinsi responden yang
menjawab sangat setuju cukuplah tinggi berarti baik dilingkungan peliputan
dimana saja responden memiliki minat kerja sesuai kemauan dan inisiatif, sikap
terhadap pekerjaan yang baik, dan bakat keterampilan mumpuni saat melakukan
peliputan berita. Data tersebut juga didukung oleh data pendukung dari gambar 6
76
yang menunjukkan bahwa minat kerja wartawan memanglah tinggi dengan
mengikuti pelatihan-pelatihan yang menudukung kinerja. Selain itu bakat
keterampilan dalam menjadi wartawan juga diasah melalui pelatihan dan uji
kompetensi yang diadakan oleh PWI ataupun organisasi serupa..
2. Faktor Sosial
Faktor sosial merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi dengan
lingkungan sosial antar karyawan maupun karyawan dengan atasan. Selain itu
dalam penelitian ini peneliti ingin melihat hubungan lingkungan lapangan
meliputi interaksi dengan narasumber dan rekan jurnalis di lapangan. Kepuasan
kerja sendiri merupakan cerminan dari perasaan sesorang terhadap pekerjaan.
Cerminan dapat dilihat dari sikap positif seorang karyawan terhadap pekerjaannya
dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerja. Pekerjaan yang
menyenangkan untuk dikerjakan dapat dikatakan bahwa pekerjaan itu memberi
kepuasan bagi seorang karyawan. Dengan kepuasan kerja seorang karyawan dapat
merasakan apakah pekerjaan yang dilakukan menyenangkan atau tidaknya di
dalam sebuah perusahaan pastilah memiliki manajemen yang senantiasa
memonitor karyawannya terhadap kepuasan kerja yang dihadapi, karena hal
tersebut berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan yang berhubungan dengan
absensi, perputaran tenaga kerja, semangat kerja dan keluhan terhadap berbagai
hal yang dialami. Kepuasaan kerja tidaklah datang begitu saja dari perasaan
seorang karyawan terhadap pekerjaan, tetapi kepuasan kerja memiliki faktor-
faktor yang ada di dalamnya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kebanyakan 38 (60,3%) responden
menilai “Sangat Setuju dan Setuju” faktor sosial dan terbanyak responden laki-
laki. Faktor sosial setuju sebanyak 79,6% responden. Hal ini berarti kepuasan
kerja ditinjau dari faktor sosial dalam profesi jurnalistik di Kota Semarang tinggi.
Responden terbanyak 79,6% menjawab “Sangat Setuju dan Setuju” dikarenakan
memang responden merasa aman bekerja di wilayah rubrik kerja yang responden
tempati, tempat kerja wilayah peliputan tidak menimbulkan bahaya bagi
responden, responden pernah mendapatkan perlakuan tidak mengenakan saat
melakukan peliputan, konsentrasi responden sering terganggu dengan adanya
77
perlakuan tidak mengenakan dari lingkungan peliputan, responden seringkali
mengalami kendala kesulitan menghimpun berita dilapangan karena adanya
penolakan peliputan, seringkali responden mendapatkan bingkisan saat responden
sedang bekerja, responden memberikan perhatian terhadap segala hal yang
memberikan informasi mengenai bahan peliputan, responden sering membantu
rekan wartawan di lapangan saat melakukan peliputan, responden memiliki relasi
yang baik dengan jurnalis lain dilingkungan kerja saat melakukan peliputan,
responden merasa senang dengan lingkungan serta teman jurnalis yang bertugas di
lapangan, responden mengkonsultasikan sesuatu dengan karyawan lain di
perusahaan terkait hal yang bisa memberikan pengaruh dari tindakan/keputusan
bagi perusahaan, responden memiliki relasi baik dengan karyawan lain di tempat
responden bekerja, responden mengikuti dan berpartisipasi dalam pertemuan di
perusahaan, aktivitas responden dalam bekerja merupakan cerminan instansi
tempat responden bekerja, responden merasa terikat secara emosional dengan
perusahaan tempat responden bekerja, keterlibatan responden bekerja sesuai
dengan rencana didalam organisasi perusahaan, responden selalu mengerjakan
pekerjaan sesuai dengan job description, responden memberikan perhatian
terhadap segala hal yang memberikan informasi mengenai perusahaan, responden
selalu menyelesaikan tugas tepat waktu, dan responden mengekspresikan rasa
tidak suka terhadap perubahan yang dilakukan manajemen.
Gambar 7
Berita Wawancara Wartawan dengan Pemkab Dibatasi Hanya di Jam Istirahat,
Begini Reaksi Aji.
78
Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah memberlakukan jam kunjungan
tamu non pemerintahan termasuk Wartawan. Menanggapi jam kunjung konfirmasi
wartawan ke dinas-dinas pemerintahan, sejumlah pewarta Lampung Tengah
menganggap hal itu tidak masalah. Namun begitu, mereka meminta komitmen
dari setiap dinas untuk ikut menerapkan hal tersebut. Sumber :
http://bangka.tribunnews.com/2018/07/28/wawancara-wartawan-dengan-pejabat-
pemkab-dibatasi-hanya-di-jam-istirahat-begini-reaksi-aji diakses pada 22 Agustus
2018 pukul 16.44
Dari data tersebut menunjukan bahwa tidak hanya wartawan kota
Semarang yang pada penelitian ini faktor sosial yang terkait dengan interaksi
dengan narasumber yang menunjukan setuju karena sering terdapat kendala saat
peliputan. Tetapi beberapa wartawan lain dengan daerah berbeda juga sering
mendapatkan penolakan. Kendala tersebut dapat berupa pembatasan jam dan
penolakan saat melakukan peliputan.
Hasil tabulasi menurut status pekawinan 32 responden menjawab sangat
setuju dan setuju hal ini menunjukan bahwa faktor sosial dinilai tinggi oleh
responden berstatus “kawin”. Selain itu responden berstatus “tidak kawin”
terdapat 7 responden yang menjawab setuju dari 15 responden yang berstatus
“tidak kawin, maka hal itu menunjukan bahwa faktor sosial juga tinggi.
Responden baik berstatus „kawin‟ dan „tidak kawin dirasa nyaman dengan
lingkungan kerja baik dilapangan saat peliputan atau di perusahaan. Responden
juga memiliki kedekatan yang baik dengan rekan sesama jurnalis dan rekan
didalam perusahaan. Tetapi seringkali responden mendapatkan penolakan saat
melakukan peliputan dilapangan. Dilihat jika responden berstatus kawin dengan
jangka waktu bekerja yang telah terhitung lama memiliki pengalaman lebih
dilapangan. Sering mengalami kendala saat peliputan, mencurahkan perhatian
terhadap bahan peliputan, bersosialisasi dengan wartawan lain dan karyawan
dalam perusahaan media tempat bekerja, serta merasa terikat dengan perusahaan
tempat bekerja karena dinilai lebih lama bekerja dibandingkan dengan responden
berstatus “Tidak Kawin”.
79
Hasil tabulasi selanjutnya karakteristik jenis media yang meliputi cetak,
radio, online, dan televisi. Responden bermedia online dengan faktor sosial sangat
setuju dan setuju sebanyak 17 (31,5%) yang dinilai tinggi oleh responden
bermedia online. Selain itu responden bermedia lainnya juga menjawab setuju
dapat dilihat responden sangat nyaman dengan lingkungan kerja baik dilapangan
saat peliputan atau di perusahaan. Responden juga memiliki kedekatan yang baik
dengan rekan sesama jurnalis baik dari media cetak, radio, oneline maupun
televisi dan rekan didalam perusahaan. Tetapi seringkali responden mendapatkan
penolakan saat melakukan peliputan dilapangan seperti pada data pendukung yang
dikutip oleh bangka.tribunnews.com bahwa seringkali wartawan dipersulit saat
akan melakukan peliputan dengan narasumber. Lingkungan kerja responden
merupakan wilayah peliputan yang disanalah responden mengumpulkan informasi
untuk dijadikan berita. Pada lingkungan kerja ini diketahui responden
berlingkungan di balaikota sangat setuju dan setuju sebanyak 15 ( 27,8%), hal ini
menunjukan faktor sosial dinilai tinggi oleh responden lingkungan balaikota.
Responden lingkungan peliputan balaikota merasa aman difaktor sosial baik
berinteraksi dengan narasumber, sesama wartawan, karyawan perusahaan media
tempat bekerja dan dengan atasan tempat bekerja. Walaupun begitu baik
dilingkungan peliputan kriminal,balaikota, keuangan, kota, olahraga dan provinsi
responden yang menjawab setuju cukup tinggi menjadikan responden merasa
aman difaktor sosial baik berinteraksi dengan narasumber, sesama wartawan,
karyawan perusahaan media tempat bekerja dan dengan atasan tempat bekerja.
Tetapi terdapat responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju
pada lingkungan kerja kriminal, balaikota, kota, olahraga dan provinsi yang masih
terdapat perlakuan penolakan dari narasumber, relasi yang kurang baik dengan
lingkungan baik peliputan dan perusahaan. Lingkungan peliputan yang dianggap
aman oleh responden adalah lingkungan peliputan keuangan.
3. Faktor Fisik
Faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu dan waktu istirahat, kondisi
kesehatan karyawan, dan sebagainya. Jurnalistik merupakan kegiatan untuk
80
menghimpun berita dan mengabarkannya menjadi sebuah berita untuk
disebarluaskan kepada khalayak luas. Kegitaan jurnalistik sangat dibutuhkan
didalam negara demokrasi, karena kegiatan jurnalistik dapat disebut sebagai pilar
ke empat demokrasi. Jurnalis merupakan sebutan bagi seseorang yang
menjalankan kegiatan jurnalistik atau sering disebutkan kepada seseorang yang
mengambil profesi mencari berita. Saat dahulu kemunculan jurnalistik ini tidak
terlalu bebas seperti sekarang. Saaat ini jurnalis dapat bebas mengexpresikan
tulisannya kepada khalayak luas. Walaupun sudah bebas tetapi seorang jurnalis
harus tetap mematuhi segala peraturan yang tidak mengekang tetapi membatasi
kegiatan jurnalistik tersebut yang termuat didalam kode etik jurnalistik. Jurnalis
memikul beban berat dipundaknya, mengemban tugas berat dan tanggung jawab
dalam menjalankan tugas fungsi pers yang diemban. Tidak ada berita tanpa
adanya peran seorang jurnalis yang bertugas meliput, mencari dan mengolah data
yang didapat agar menjadi sebuah berita. seorang jurnalis tidak mengenal waktu
dalam mengolah suatu data, dan tidak kenal jauh dekat sebuat tempat yang
dimana ada peristiwa sebagai data untuk sebuah berita yang layak dihadirkan.
Cuaca yang tidak bersahabat, jam terbang kerja yang tak mengenal istirahat dan
beratnya tantangan yang dihadapi dilalui untuk mendapatkan sebuah berita yang
layak dan akurat.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kebanyakan responden 90,7% menilai
“Sangat Setuju dan Setuju” aspek faktor fisik dan sebagian besar responden laki-
laki dengan faktor fisik sangat setuju dan setuju sebanyak 45 (83,3%) responden.
Hal ini berarti kepuasan kerja ditinjau dari faktor fisik dalam profesi jurnalistik di
Kota Semarang tinggi. Responden terbanyak 90,7% menjawab “Sangat Setuju dan
Setuju” dikarenakan memang responden selalu peduli terhadap berbagai informasi
sebagai bahan liputan, responden selalu mencurahkan perhatian untuk menulis
berita yang dapat dipertanggung jawabkan, responden berusaha untuk
menghasilkan berita yang terbaik, pekerjaan yang responden tekuni menarik bagi
responden, pekerjaan yang responden tekuni sesuai dengan diri responden,
responden merasa kurang beristrirahat karena tuntutan peliputan, keluarga
responden sering mengeluh karena jam kerja yang terlalu padat, terkadang
81
responden tidak memiliki waktu untuk libur karena harus bekerja, responden
sering terserang sakit karena terlali sibuk bekerja, responden pernah mendapatkan
kecelakaan kerja saat sedang bertugas, terkadang responden merasa lelah dengan
pekerjaan yang responden tekuni, responden berusaha memenuhi target yang
ditentukan organisasi, responden selalu bersedia dan semangat untuk
melaksanakan tugas, responden bertanggung jawab terhadap berita yang
responden tulis, dan fakta dari berita yang responden tulis sesuai dengan informasi
dari narasumber.
Gambar 8
Selain gaji rendah, banyak jurnalis dituntut kerja tak kenal waktu
Puluhan awak media yang tergabung dalam Serikat Pekerja Lintas Media
(SPLM) Jawa Tengah menolak pemeberian Upah pkerja yang masih dibawah
upah minimun kabupaten/kota 2017. Ketua SPLM Jateng Abdul Mughis dalam
orasinya mengungkapkan, hal klasik yang selalu muncul di tengah jumlah media
yang terus tumbuh, adalah persoalan kesejahteraan pekerja media dan minimnya
jaminan sosial ketenagakerjaan. Keterlambatan gaji yang diatur dalam Undang-
undang pun kian diabaikan oleh perusahaan media, sehingga menyebabkan
praktik kerja jurnalis menjadi keluar jalur. Selain gaji rendah, banyak jurnalis juga
dituntut bekerja tak mengenal waktu selama 24 jam melebihi hak upah yang
mereka terima. Sumber : https://www.merdeka.com/peristiwa/selain-gaji-rendah-
82
banyak-jurnalis-dituntut-kerja-tak-kenal-waktu.html diakses pada 22 Agustus
2018 pukul 15.33
Menurut data pendukung gambar 8 yang memuat berita mengenai aksi
penolakan yang dilakukan wartawan mengambarkan masih buruknya pengaturan
waktu kerja wartawan. Dari penlitian yang dilakukan dan data pendukung yang
ada wartawan dituntut bekerja tak kenal waktu melebihi batas hak upah yang
mereka terima. Akibatnya banyak wartawan yang merasa kurang memiliki waktu
untuk keluarga. Selain itu banyak wartawan yang mengeluhkan kurang
beristirahat dan sering terserang penyakit. Beban berat yang ada mengharuskan
wartawan memenuhi target berita yang ditentukan perusahaan dengan jam kerja
yang panjang.
Berdasarkan tabulasi silang menurut status pernikahan, bahwa sebagaian
besar responden berstatus kawin setuju sebanyak 35 (64,8%) yang menunjukan
bahwa faktor fisisk dinilai tinggi oleh responden berstatus kawin. Responden
dengan “status kawin dinilai peduli dengan pekerjaan, tetapi waktu untuk keluarga
dinilai kurang, menjadikan keluarga sering mengeluh didakarenakan beban kerja
yang berat tetapi responden berusaha memenuhi target yang ditentukan. Pada
faktor fisik meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu, kondisi kesehatan dan
beban kerja, yang hal ini dilihat dari hubungan dengan status pekawinan
menempatkan bahwa responden berstatus kawin lebih tinggi.. Selain itu kondisi
kesehatan yang menurun dikarenakan beban kerja dan tanggung jawab untuk
menghimpun berita.
Hasil tabulasi mengenai jenis media dengan faktor fisik mendapatkan hasil
responden bermedia online dan cetak sangat setuju dan setuju masing-masing
sebanyak 20 (37,0%) yang menunjukan bahwa faktor fisik dinilai tinggi oleh
responden bermedia online dan cetak. Responden baik media cetak,radio, online
dan televisi menjawab setuju tertinggi dengan jumlah 49 dari 54 responden. Pada
faktor fisik meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu, kondisi kesehatan dan
beban kerja, yang hal ini dilihat dari tabulasi dengan jenis media menempatkan
bahwa responden media online lebih tinggi. Dapat dikategorikan bahwa faktor ini
berpengaruh terhadap tabulasi yang dilakukan bukan hanya terhadap media online
83
tetapi media lain seperti cetak, radio dan televesi yang menjawab setuju juga
tinggi. Disini dimedia apapun wartawan merasa kurangnya waktu beristirahat dan
meluangkan waktu bersama keluarga. Selain itu kondisi kesehatan yang menurun
dikarenakan beban kerja dan tanggung jawab untuk menghimpun berita.
Berdasarkan tabulasi silang menurut lingkungan kerja peliputan responden
berlingkungan kerja balaikota setuju sebanyak 15 (27,8%) menunjukan tingginya
nilai responden berlingkungan balaikota. Dari hasil tersebut responden dinilai
peduli dengan pekerjaan, selalu mencurahkan untuk pekerjaan sebagai wartawan.
Tetapi waktu untuk istirahat dan keluarga dinilai kurang, menjadikan keluarga
sering mengeluh didakarenakan beban kerja yang berat tetapi responden berusaha
memenuhi target yang ditentukan. Hal tersebut juga membuat responden
mengeluh sakit dan sering mendapatkan kecelakaan dalam bekerja.
4. Faktor Finansial
Faktor finansial merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta
kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial,
fasilitas yang diberikan, dan sebagainya. Selain itu ketidakpuasan pekerjaan
dinilai juga dari perlakuan lingkungan dan perusahan terhadap individu. Menurut
data yang masuk ke Lembaga Bantuan Hukum Pers atau disingkat LBH Pers,
pengaduan jurnalis dalam perkara hubungan industrial terbanyak mengenai gaji
yang tidak layak, perlakuan status kekaryawanan, tunjangan dan kompensasi
pesangon saat di PHK. Banyak jurnalis digaji dengan pas-pasan atau malah
kurang dari cukup, dan hak-hak tunjungan lainnya tidak dipedulikan oleh
perusahaan media.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kebanyakan responden 51,8% menilai
“Setuju dan Sangat Setuju” faktor finansial dan terbanyak responden laki-laki
sebanyak 25 (46,3) responden. Hal ini berarti kepuasan kerja ditinjau dari faktor
finansial dalam profesi jurnalistik di Kota Semarang tinggi. Responden terbanyak
51,8% menjawab “Setuju dan Sangat Setuju” dikarenakan memang gaji yang
diterima dari perusahaan kurang memuaskan, responden memiliki pekerjaan lain
diluar pekerjaan utama responden, tabungan responden bertambah setelah bekerja
di perusahaan tersebut, gaji yang diterima sesuai dengan tanggung awab yang
84
diberikan perusahaan kepada responden, gaji yang diterima seringkali terlambat
diberikan, responden merasa puas dengan jam kerja dan waktu istirahat dalam
perusahaan saudara, berbagai tunjangan yang diberikan perusahaan membuat
responden termotivasi dalam bekerja, jaminan sosial yang diberikan perusahaan
kurang memenuhi kebutuhan responden, di tempat responden fasilitas kantor
kurang menunjang pekerjaan responden, pimpinan selalu adil dan demokratis
kepada setiap karyawan, perusahaan memberikan libur atau cuti sesuai ketentuan
yang berlaku, dan responden sering kesusahan saat menghimpun berita dengan
tidak adanya fasilitas yang diberikan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Khairil Hanan Lubis menunjukan
kompensasi yang diterima wartawan anggota AJI cabang Medan ternyata
memprihatinkan, yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
dan rendahnya kompensasi menyebabkan mereka harus melakukan berbagai cara
untuk mencari pendapatan lain demi memenuhi kebutuhan hidup salah satunya
dengan menjalani berbagai pekerjaan sampingan..1 Hal ini memperkuat data yang
didapat bahwa gaji yang diterima oleh wartawan dirasa kurang memuaskan dan
menjadikan wartawan memiliki pekerjaan lain diluar profesi utamanya. Tidak
terkecuali oleh wartawan kota semarang yang menilai sangat setuju dan setuju,
dikarenakan faktor finansial sangatlah berpengaruh terhadap kepuasan kerja
wartawan. Menurut data pendukung gambar 8 yang memuat berita mengenai aksi
penolakan yang dilakukan wartawan mengambarkan masih buruknya pemberian
upah yang dibawah upah minimum kapubaten/ kota 2017. Hal klasik yang
menjadi polemik wartawan adalah kurangnya kesejahteraan pekerja media dan
minimnya jaminan sosial ketenagakerjaan. Merunut data gabar 8 sebagian besar
kontributor dan koresponden di Indonesia digaji berdasarkan jumlah berita yang
terbit. Keterlambatan gaji yang diatur pada Undang-undangpun diabaikan oleh
perusahaan media. Hal itu memperkuat data penlitian yang 51,8% menilai “Setuju
dan Sangat Setuju” faktor finansial. Menunjukan bahwa gaji yang diterima dari
perusahaan kurang memuaskan, ditambah responden memiliki pekerjaan lain
1 Lubis, Khairil Hanan. 2011.Kompensasi Wartawan dan Independensi. Medan. Universitas
Sumatera Utara https://hananlubis.files.wordpress.com/2014/03/gaji-wartawan-dan-
independensi1.pdf diakses pada 21 Agustus 2018 pukul 16.31
85
diluar pekerjaan sebagai wartawan, tetapi responden menilai gaji yang diterima
sesuai dengan tanggung awab yang diberikan walaupun seringkali terlambat
diberikan. Dibandingkan itu dari aspek jaminan wartawan kota semarang merasa
puas seperti jam kerja dan tunjangan yang memberikan motivasi, tetapi untuk
jaminan sosial dirasa kurang.
Berdasarkan hubungan menurut status perkawinan, bahwa sebagaian besar
responden berstatus kawin tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 20
(37,0%) yang menunjukan bahwa faktor finansial dinilai rendah oleh responden
berstatus kawin. Responden dengan “status kawin menganggap gaji yang diterima
dari perusahaan kurang memuaskan yang menjadikan harus memiliki pekerjaan
lain diluar pekerjaan utama. Tetapi dengan jaminan seperti jam kerja, tunjangan
dapat membangkitkan motivasi responden walaupun jaminan sosial yang dirasa
masih kecil. Fasilitas yang diberikanpun dinilai masih kurang memadai walaupun
dari perusahan sudah memberikan sikap untuk adil dan demokratis sesuai dengan
ketentuan yang berlaku diperusahaan. Walaupun begitu responden berstatus
“Tidak Kawin” tertinggi setuju dengan jumlah 6 responden, maka responden
dengan status “tidak Kawin”, menilai baik dengan aspek dari faktor finansial.
Selain itu hasil tabulasi mengenai jenis media dengan faktor finansial
mendapatkan hasil responden bermedia online setuju sebanyak 15 (27,7%) yang
menunjukan bahwa faktor finansial dinilai tinggi oleh responden bermedia online.
Responden bermedia online menganggap gaji yang diterima dan jaminan dirasa
cukup untuk memenuhi kebutuhan. Fasilitas yang dipakai oleh responden
bermedia online tidak sebanyak responden bermedia cetak maupun televisi.
Sedangkan responden bermedia cetak dan televisi menganggap gaji dan jaminan
yang diterima kurang memuaskan, dan fasilitas yang diberikan perusahaan kurang
menunjang.
Berdasarkan tabulasi silang menurut lingkungan kerja peliputan
responden berlingkungan kerja balaikota setuju sebanyak 10 (18,5%) menunjukan
tingginya nilai responden berlingkungan balaikota. Responden berlingkungan
balaikota menganggap gaji yang diterima dan jaminan dirasa cukup untuk
memenuhi kebutuhan. Fasilitas yang dipakai oleh responden lingkungan balaikota
86
dianggap cukup untuk melakukan peliputan, ditambah terdapat fasilitas yang
diberikan oleh pemerintah yang ada digedung balaikota seperti press room dan
tunjangan lainnya. Tetapi disamping itu responden yang menjawab setuju dan
tidak setuju seimbang baik dilingkungan peliputan manapun, ini berarti terdapat
responden yang kurang medapatkan gaji dan jaminan yang layak, serta fasilitas
yang kurang memadai. Di peliputan kota terdapat 6 responden menjawab tidak
setuju dari sebanyak 15 responden yang dapat dilihat bahwa dengan wilayah
peliputan yang luas mencangkup semua aspek yang ada di kota jaminan dan
fasilitas yang diberikan kurang memadai. Dari hasil tersebut responden gaji yang
diterima dari perusahaan kurang memuaskan yang menjadikan harus memiliki
pekerjaan lain diluar pekerjaan utama. Tetapi dengan jaminan seperti jam kerja,
tunjangan dapat membangkitkan motivasi responden walaupun jaminan sosial
yang dirasa masih kecil. Fasilitas yang diberikanpun dinilai masih kurang
memadai walaupun dari perusahan sudah memberikan sikap untuk adil dan
demokratis sesuai dengan ketentuan yang berlaku diperusahaan.