BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf ·...
-
Upload
phungtuyen -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40658/4/BAB III.pdf ·...
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif menurut Machmud (2016:51) adalah suatu penelitian yang
ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,
aktivitas sosial, sikap, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Data
dihimpun dengan pengamatan yang seksama, hasil penelitian merupakan deskripsi
interpretasi yang mana peneliti berusaha menjelaskan dan mendeskripsikan setiap
objek yang ditelitinya bersifat tentative dalam konteks waktu dan situasi tertentu.
Penelitian ini disebut kualitatif karena peneliti berusaha menguraikan dan
menganalisis data-data yang berupa kode-kode sosial secara kualitatif, dengan
tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti.
Dengan menggunakan pendekatan ini, peneliti ingin membongkar tanda-tanda
citra yang dibangun oleh Hary Tanoesoedibjo dengan cara menggunakan strategi
iklan di media telekomunikasi yang dia miliki yakni MNC Group. Diharapkan
penelitian ini dapat menggambarkan dan menjelaskan konstruksi tanda pada data
yang akan diteliti.
3.2 Tipe dan Dasar Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian paradigma interpretatif yang
dimaksudkan untuk mengemukakan gambaran atau pemahaman bagaimana dan
mengapa suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi dengan menggunakan
37
paradigma sederhana. Pendekatan interpretatif digunakan dalam penggalian
interpretasi subjek atau tanda-tanda yang tersirat dalam iklan politik Hary
Tanoesoedibjo di media MNC Group. Paradigma interpretatif juga memandang
ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap “socially meaning action” melalui
pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial dalam setting kehidupan
sehari-hari yang wajar atau alamiah, agar mampu memahami dan menafsirkan
bagaimana para pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan
memelihara/mengelola dunia sosial mereka (Salim, 2001:42)
Berkaitan dengan penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan metode
analisis semiotik. Semiotik didefinisikan secara singkat sebagai film mengenai
tanda. Ilmu ini dapat dijadikan metode analisis yang digunakan untuk memaknai
suatu tanda-tanda dalam masyarakat menyangkut segala hal yang membentuk
tanda-tanda secara kaidah-kaidah yang mengaturnya. Asumsi dasar yang melatar
belakangi pendekatan ini adalah bahwa kebudayaan merupakan sistem pemaknaan.
Melalui sistem pemaknaan ini tatanan sosial dikomunikasikan, direproduksi,
dialami dan dieksplorasi (Benard, 1996:36 dalam Budiman, 2003:105)
3.3 Sumber Data
Adapun data-data yang ada pada penelitian ini sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer diperoleh dari akun YouTube resmi Partai Perindo. Data yang
diperoleh merupakan potongan-potongan gambar yang terdapat dari iklan.
b. Data Sekunder
38
Data sekunder diperoleh dari menggunakan studi pustaka, buku, jurnal, artikel,
dan data hasil download internet serta bahan tertulis lainnya guna menunjang
kelengkapan data. Penelitian kepustakaan digunakan untuk mendapatkan teori-
teori yang relavan dan data yang dapat dipakai untuk menjelaskan masalah.
3.4 Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah sosok Hary Tanoesoedibjo dalam iklan Mars
Perindo Versi 2 dan Mars Perindo versi November 1. Untuk iklan Versi 2 resmi
beredar di televisi pada awal tahun 2016 sedangkan iklan Mars Perindo versi
November 1 beredar di televisi pada bulan november 2017. Setiap scene yang
diteliti betujuan untuk menyingkap makna-makna citra yang dibangun oleh
pimpinan partai Perindo yakni Hary Tanoesoedibjo.
Untuk penelitian ini, tidak semua shot akan diteliti, namun hanya shot-shot
tertentu yang dianggap peneliti shot-shot tersebut memunculkan tanda-tanda
adegan, ekspresi, wardrobe, dan gerak yang bisa dimaknai sebagai pencitraan
politik sehingga akhirnya dapat diketahui paradigma yang dianggap mewakili.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil shot-shot yang di dalam frame iklan
terekam aktivitas Hary Tanoesoedibjo yang bertugas sebagai pemimpin partai.
Dalam iklan Mars Perindo Versi 2 berdurasi 1 menit 5 detik terdapat 29 shot.
Namun setelah dikategorikan berdasarkan wardrobe, time code dan setting, peneliti
hanya mengambil 15 shot yang menurut peneliti dapat mewakili adegan pencitraan
yang dibentuk oleh Hary Tanoesoedibjo. Untuk versi November 1 yang berdurasi
1 menit 3 detik terdapat 24 shot, namun hanya 8 shot yang menurut peneliti dapat
mewakili adegan pencitraan yang diciptakan oleh Hary Tanoesoedibjo. Sedangkan
39
elemen audio yang akan diteliti adalah sound effect/lirik lagu Mars Perindo di mana
lirik lagunya merupakan visi misi partai Perindo.
3.4.1 Tabel Kerja Kategori Scene
a. Angle kamera dibedakan menurut karakteristik dari gambar yang
dihasilkan, ada 3 jenis yaitu:
Straight angle, yaitu sudut pengambilan gambar yang normal,
biasanya ketinggian kamera setinggi dada dan sering digunakan
pada acara yang gambarnya tetap. Mengesankan situasi yang
normal, bila pengambilan straight angle secara zoom in
menggambarkan ekspresi wajah obyek atau pemain dalam
memainkan karakternya, sedangkan pengambilan straight angle
secara zoom out menggambarkan secara menyeluruh ekspresi gerak
tubuh dari obyek atau pemain.
Low angle, yaitu sudut pengambilan gambar dari tempat yang
letaknya lebih rendah dari obyek. Hal ini membuat seseorang
nampak kelihatan mempunyai kekuatan yang menonjol dan akan
kelihatan kekuasaanya.
High angle, yaitu sudut pengambilan gambar dari tempat yang lebih
tinggi dari obyek. Hal ini akan memberikan penonton suatu
kekuatan atau rasa superioritas.
b. Shot merupakan teknik pengambilan gambar dengan memperhatikan
bidang pandangan pada saat pengambilan gambar, berikut macam
macam teknik shot :
40
Extreme Long Shot / Extreme Wide Shot, shot ini berkesan sangat
jauh dan pandangan yang sangat luas, teknik ini biasanya
mengambil gambar keseluruhan.
Long Shot / Wide shot, sama halnya seperti extreme long shot, tapi
pada long shot padangan lebih dekat.
Medium Long Shot / Medium Wide shot, shot ini berkesan jauh dan
luas, atau singkatnya lebih dekat dari teknik long shot.
Close Up, shot ini berkesan dekat, titik perhatian utama ialah objek,
dan biasnya latar sangat sedikit. Untuk objek manusia biasanya shot
dilakukan dari bahu sampai atas kepala.
Medium Close Up, shot ini berkesan sangat dekat, sama halnya
dengan close up tetapi pada medium close up objek sedikit lebih
jauh. Untuk objek manusia biasanya shot dilakukan dari atas kepala
sampai dada atau pinggang.
Extreme Close Up, shot ini berkesan sangat dekat dan detail, objek
menjadi fokus utama sehingga mengisi seluruh layar, biasanya
digunakan untuk menampilkan bagian bagian tertentu dati tubuh
manusia.
c. Gesture merupakan salah satu bentuk komunikasi non-verbal dengan
gerakan tubuh untuk mengkomunikan pesan-pesan tertentu, baik
sebagai pengganti dialog atau digunakan bersama kata-kata. Gestur
meliputi pergerkan tubuh mulai dari tangan, wajah, atau bagian lain dari
41
tubuh. Bentuk dari gesture biasanya terhubung dengan berbicara dan
proses berfikir.
d. Setting menunjukkan tempat atau ruang di mana iklan itu terjadi. Segala
keterangan dalam wujud fisik dan dapat dipahami melalui mata, hal ini
pasti dirasakan pertama kali melihat sebuah iklan. Latar tempat dapat
meliputi penggambara letak geografis seperti pemandangan, ruang, dan
iklim.
e. Wardrobe berguna sebagai penunjang adegan dan hasil iklan karena
berkaitan dengan konsep yang diangkat. Wardrobe yang dimaksud
adalah berbagai barang yang berkaitan dengan tema iklan.
Tabel 1 Tabel Breakdown Scene Mars Perindo Versi 2
No
.
Time
Code
Sce
ne
Setting Shot Gambar Keterang
an
1. 00.05
-
00.07
1 Tepi
Pantai
Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
gotong
royong
bersama
nelayan
mendorong
perahu.
2. 00.07
–
00.08
2 Aula
Gedung
Hary Tanoe
sedang
berorasi di
atas podium.
42
00.08
–
00.09
Hary Tanoe
sedang
memberikan
cendera
mata.
3. 00.09
–
00.10
3 Jalanan Long
Shot
Hary Tanoe
sedang
berjalan
memakai
pakaian
tradisional
Lampung.
00.10
–
00.11
Halama
n
Gedung
Mediu
m Shot
Hary Tanoe
berjabat
tangan
dengan
menggunaka
n pakaian
tradisional
Lampung.
00.11
–
00.13
Gedung Long
Shot
Hary Tanoe
sedang
berdiri
tampak
menyanyika
n lagu
Indonesia
Raya.
00.13
–
00.15
Panggu
ng
Acara
Hary Tanoe
mengangkat
tangan untuk
berfoto di
salah satu
43
gedung di
Lampung.
4. 00.15
–
00.16
4 Rumah
Sakit
High
Angle
Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
menenangka
n salah satu
pasien yang
sedang
diobati.
5. 00.16
–
00.17
5 Stadion Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
berjabat
tangan
bersama para
atlet.
00.17
–
00.18
Hary Tanoe
mengalungk
an medali ke
leher para
atlit.
6. 00.20
–
00.23
6 Panggu
ng
Acara
Mediu
m
Close
Up
Hary Tanoe
sedang
mengangkat
tangan untuk
berfoto di
salah satu
gedung di
Jambi.
44
00.23
–
00.24
Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
memberikan
cendera mata
berupa helm.
7. 00.24
–
00.26
7 Gedung Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
berjalan
memasuki
gedung
sambil
mengangkat
tangan
kanannya.
00.26
–
00.27
Panggu
ng
Acara
Hary Tanoe
sedang
berorasi di
belakang
podium
menggunaka
n pakaian
adat Riau.
00.27
–
00.28
Long
Shot
Low
Angle
Hary Tanoe
sedang
mengangkat
tangan untuk
berfoto di
salah satu
gedung di
Riau.
00.28
–
00.29
Hary Tanoe
sedang
mengangkat
tangan untuk
45
berfoto di
salah satu
gedung di
Riau.
8. 00.29
–
00.31
8 Jalan
Raya
Mediu
m
Close
Up
Hary Tanoe
sedang
bersalaman
dengan salah
satu
pedagang
kaki lima
yang
menggunaka
n gerobak
berlogo
Partai
Perindo.
00.31
–
00.32
Mediu
m Shot
High
Angle
Hary Tanoe
sedang
blusukan di
antara
gerobak-
gerobak
pedagang
kaki lima
berlogo
Partai
Perindo.
9. 00.36
–
00.37
9 Tepi
Pantai
Mediu
m Shot
High
Angle
Hary Tanoe
sedang
berbincang
dengan salah
satu nelayan.
46
10. 00.37
–
00.39
10 Warung
Makan
Long
Shot
High
Angle
Hary Tanoe
sedang
duduk
berbincang
dengan
mayarakat.
11. 00.39
–
00.40
11 Empang Long
Shot
Hary Tanoe
sedang
melepaskan
ikan
kedalam
empang.
12. 00.40
–
00.41
12 Rumah
Makan
Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
menunjukka
n kasih
sayang
dengan
mengecup
kening salah
seorang
anak.
13. 00.46
–
00.47
13 Halama
n
Gedung
High
Angle
Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
berbincang
dengan
masyarakat.
14. 00.47
–
00.48
14 Bandara Extrem
e Long
Shot
Hary Tanoe
sedang
berjalan
memasuki
gedung
bandara di
Banjarmasin.
47
00.48
–
00.49
Pesantr
en
Long
Shot
Hary Tanoe
sedang
berjalan
bersama
pimpinan
pesantren
diantara para
santri.
00.49
–
00.50
Mediu
m
Close
Up
Hary Tanoe
sedang
memakai
kopiah hitam
sedang
duduk.
00.50
–
00.52
Extrem
e Long
Shot
Hary Tanoe
sedang
berbicara di
atas podium
di depan
para santri.
00.57
–
00.58
Mediu
m
Close
Up
Hary Tanoe
sedang
berbicara
dengan
memegang
microphone .
15. 00.58
–
00.59
15 Luar
Ruanga
n
Mediu
m Shot
Low
Angle
Hary Tanoe
mengangkat
tangan
kanannya
saat berorasi.
Tabel 2 Tabel Breakdown Scene Mars Perindo Versi November 1
48
No Time
Code
Sce
ne
Setting Shot Gambar Keterang
an
1.
00.01
–
00.02
1 Panggu
ng
Acara
Extrem
e Long
Shot
Hary Tanoe
sedang
berbicara di
belakang
podium.
00.03
–
00.04
Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
bersalaman
dengan
seorang pria,
di tangan
kiri Hary
Tanoe
terdapat
piring
berisikan
potongan
tumpeng, di
bawah frame
iklan
terdapat
narasi
bertuliskan
“Tiga Tahun
Partai
Perindo”.
00.04
–
00.05
Hary Tanoe
sedang
bersalaman
dengan
Liliana
Tanoe
seraya
berpose
49
untuk
berfoto, di
bawah frame
iklan
terdapat
narasi “Tiga
Tahun Partai
Perindo”.
00.05
–
00.08
Hary Tanoe
sedang
bertepuk
tangan dan
mengarahka
n wajahnya
kesamping
kiri seraya
berfoto,
terlihat dari
flash kamera
yang ada di
iklan.
00.08
–
00.09
Hary Tanoe
sedang
mengacungk
an jempol
kanannya
seraya
berfoto
bersama 3
orang
lainnya,
dibawah
frame iklan
terdapat
narasi “Tiga
Tahun Partai
Perindo”.
50
00.09
–
00.10
Extrem
e Long
Shot
Hary Tanoe
sedang
mengacungk
an jempol
kanannya
seraya
berfoto
beramai-
ramai, di
bawah frame
iklan
terdapat
narasi
bertuliskan
“Tiga Tahun
Partai
Perindo”.
2. 00.18
–
00.19
2 Sebuah
Warung
Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
memalingka
n wajahnya
kesebelah
kiri
berbicara
dengan
seorang
wanita,
terdapat
narasi di
bawah frame
iklan
bertuliskan
“Program
Gerobak
UMKM
Perindo”.
51
00.20
–
00.21
Hary Tanoe
sedang
memalingka
n wajahnya
kesebelah
kiri
berbicara
dengan
seorang pria,
terdapat
narasi di
bawah frame
iklan
bertuliskan
“Program
Gerobak
UMKM
Perindo”.
3. 00.22
–
00.23
3 Panggu
ng
Acara
Long
Shot
Hary Tanoe
sedang
berbicara
menggunaka
n
microphone,
di bawah
fram iklan
terdapat
narasi
bertuliskan
“Ambulans
Untuk
Indonesia
Sejahtera”.
00.23
–
00.24
Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
berjabat
tangan
52
bersama
seorang pria
sambil
berpose
untuk
berfoto.
4. 00.28
–
00.28
4 Halama
n
Gedung
Mediu
m Long
Shot
Hary Tanoe
yang
menggunaka
n baju batik
sedang
menjabat
tangan
seorang pria
sambil
berpose
untuk
berfoto,
ditangan
kirinya
sedang
memegang
tali yang
menyambun
gkan dengan
seekor sapi.
Di bawah
frame iklan
terdapat
narasi
bertuliskan
“Hewan
Kurban
Partai
Perindo”.
53
5. 00.30
–
00.31
5 Dalam
Gedung
Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
memegang
sebuah
papan
pengesahan
bersama
seorang pria
seraya
berpose
untuk
berfoto. Di
bawah frame
iklan
terdapat
narasi
bertuliskan
“Hewan
Kurban
Partai
Perindo”.
6. 00.31
–
00.32
6 Dalam
Gedung
Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
bertepuk
tangan
sambil
melihat ke
bawah
memperhatik
an seorang
pria yang
sedang tanda
tangan. Di
bawah frame
iklan
terdapat
narasi
54
bertuliskan
“Dukungan
Kepada Pak
Danny
Domanto”.
00.32
–
00.34
Hary Tanoe
sedang
berjabat
tangan
dengan
seorang pria.
Di bawah
frame iklan
terdapat
narasi
bertuliskan
“Dukungan
Kepada Pak
Danny
Domanto”.
00.34
–
00.36
Hary Tanoe
sedang
berpose
untuk
berfoto
sambil
memegang
sebuah
papan
pengesahan.
Dibawah
frame iklan
terdapat
sebuah
narasi
bertuliskan
“Dukungan
55
Kepada Pak
Danny
Domanto”.
00.36
–
00.39
Hary Tanoe
sedang
duduk
sambil
berbincang
bersama
seorang pria.
Dibawah
frame iklan
terdapat
narasi
bertuliskan
“Dukungan
Kepada Pak
Danny
Domanto”.
00.39
–
00.41
Mediu
m
Close
Up
Hary Tanoe
sedang
memegang
microphone
sambil
berorasi. Di
bawah frame
iklan
terdapat
narasi
bertuliskan
“Dukungan
Kepada Pak
Danny
Domanto”.
56
7. 00.41
–
00.43
7 Jalan
Raya
Long
Shot
Hary Tanoe
sedang
berjalan
bersama
rombongan
partai. Di
bawah frame
iklan
terdapat
narasi “Long
March Partai
Perindo
menuju
KPU”.
00.43
–
00.45
Hary Tanoe
dan Liliana
Tanoe
sedang
berjalan
bersama
rombongan
partai. Di
bawah frame
iklan
terdapat
narasi “Long
March Partai
Perindo
menuju
KPU”.
00.45
–
00.47
Dalam
Ruanga
n
Long
Shot
Hary Tanoe
sedang
menjabat
tangan dan
berpose
untuk
berfoto
57
bersama. Di
bawah frame
iklan
terdapat
narasi “Long
March Partai
Perindo
menuju
KPU”.
00.47
–
00.48
Full
Shot
Hary Tanoe
sedang
mengacungk
an jempol
dan berpose
untuk
berfoto
bersama. Di
bawah frame
iklan
terdapat
narasi “Long
March Partai
Perindo
menuju
KPU”.
8. 00.48
–
00.50
8 Halama
n
Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
berdiri. Di
bawah frame
iklan
terdapat
narasi
bertuliskan
“Baksos
Kartini di
Wilayah
58
Jawa
Timur”.
00.50
–
00.53
Hary Tanoe
sedang
berjabat
tangan
dengan
seorang
wanita. Di
bawah frame
iklan
terdapat
narasi
bertuliskan
“Baksos
Kartini di
Wilayah
Jawa
Timur”.
9. 00.55
–
00.58
9 Ladang
Sawah
Mediu
m Shot
Hary Tanoe
sedang
mengangkat
kan tangan
kirinya yang
sedang
memegang
padi. Di
bawah frame
iklan
terdapat
narasi
bertuliskan
“Panen Raya
Perindo”.
59
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
dokumentasi karena objek penelitian berupa dokumen yaitu iklan. Teknik dokumen
digunakan untuk mengumpulkan data dari nonmanusia. Adapun tahap
pengumpulan data adalah sebagai berikut ini:
a. Menonton secara cermat dan keseluruhan iklan Mars Perindo versi 2 dan
versi November 1.
b. Mengidentifikasi bagian-bagian shot yang memenuhi kriteria peneliti sesuai
dengan tujuan penelitian.
c. Mengelompokkan data sesuai dengan rumusan masalah yang ditentukan.
d. Memasukkan data yang berupa potongan-potongan scene iklan yang
menunjukkan adanya pencitraan dari Hary Tanoesoedibjo.
Pengumpulan data ini dilakukan untuk mempermudah dalam proses analisis
data sehingga dapat diperoleh pemahaman serta pengertian yang sesuai dengan
permasalahan yang diteliti yaitu CITRA POLITIK HARY TANOESOEDIBJO
DALAM IKLAN POLITIK DI MEDIA TELEVISI MNC GROUP (analisis
semiotik dalam Iklan Televisi Mars Perindo Versi 2 dan Versi November 1).
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul kemudian dideskripsikan sesuai dengan pendekatan
semiotika Charles Sanders Peirce. Model ini dipilih karena peneliti hanya ingin
melihat konstruksi pesan politik yang ada pada iklan komersial partai Perindo
melalui tanda-tanda yang terdapat dalam iklan Mars Perindo, bukan untuk
mendekonstruksi mitos yang ada pada iklan tersebut seperti jika menggunakan teori
Roland Barthes. Selain itu, semiotika dari sudut pandang Peirce lebih menekankan
60
pada proses produksi tanda secara sosial yang dihadapkan pada proses interpretasi
individu.
Dalam buku Hamad (2004:17), Charles Sanders Pierce membagi tanda dan
cara kerjanya ke dalam tiga kategori. Tentu saja pembagian seperti itu dalam
praktiknya tidak dapat dilakukan secara mutually exclussive (saling tidak
berkorelasi). Dalam konteks-konteks tertentu ikon dapat menjadi simbol. Banyak
simbol yang berupa ikon. Disamping menjadi indeks, sebuah tanda sekaligus juga
bisa berfungsi sebagai simbol.
Tabel 3 Jenis Tanda Menurut Charles Sanders Pierce
Jenis
Tanda
Ditandai dengan Contoh Proses Kerja
Ikon - Persamaan
(kesamaan)
- Kemiripan
- Gambar, foto,
patung
- Dilihat
Indeks - Hubungan
sebab-akibat
- Keterkaitan
- Asap;api
- Gejala;penyakit
- Diperkirakan
Simbol - Konvensi
atau
kesepakatan
sosial
- Kata-kata;
isyarat
- Dipelajari
61
Menurut Pierce (dalam Hamad, 2004:18), “salah satu bentuk tanda adalah kata-
kata. Objek adalah sesuatu yang dirujuk oleh tanda. Sedangkan interpretan adalah
tanda yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk oleh sebuah
tanda. Jika ketiga elemen makna tersebut berinteraksi dalam fikiran seseorang,
muncullah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut”.
Dalam buku Sobur (2013:41), “sesuatu yang digunakan agar tanda bisa
berfungsi, oleh Peirce disebut ground. Konsekuensinya, tanda (sign atau
representamen) selalu terdapat dalam hubungan triadik, yakni ground, object, dan
interpretant. Atas dasar hubungan ini, peirce mengadakan klasifikasi tanda. Tanda
yang dikaitkan dengan ground dibaginya menjadi qualisign, sinsign, dan legisign.
Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda, misalnya kata-kata kasar, keras,
lemah, lembut, merdu. Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang
ada pada tanda, misalnya kata kabur atau keruh yang ada pada urutan kata air
sungai keruh yang menandakan bahwa ada hujan di hulu sungai. Legisign adalah
norma yang dikandung oleh tanda, misalnya rambu-rambu lalu lintas yang
menandakan hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan manusia”.
Pierce menyebut objek sebuah ikon sebagai objek “langsung”. Ia
mengistilahkan sumber acuan yang sesungguhnya, yang berada diluar tanda dan
dapat direpresentasikan melalui cara yang tidak terhitung jumlahnya sebagai objek
“dinamis”. Dengan penjabaran makna tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik
yang dapat ditangkap panca indera manusia. Tanda tersebut juga merujuk atau
merepresentasikan hal lain di luar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini disebut dengan
objek. Jadi, interpretant adalah konsep pemikiran seseorang yang menggunakan
62
tanda dan menurunkannya dalam sebuah makna tertentu. Makna yang ada dalam
benak seseorang tentang objek yang se-demikian rupa dirujuk dalam sebuah tanda.