Bab III Koordinat1
-
Upload
daniel-alvin-giovanni-satriawardhana -
Category
Documents
-
view
81 -
download
0
description
Transcript of Bab III Koordinat1
![Page 1: Bab III Koordinat1](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf905b550346703ba52445/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB 3
KOORDINAT
3.1. Dasar Dasar Perhitungan Koordinat
Pada pengukuran sudut-sudut hanya dapat digunakan jika terdapat jarak yang
dapat diukur secara langsung atau hasil perhitungan. Pada dasarnya posisi
titik-titik di lapangan dihubungkan satu dengan lainnya oleh sudut dan jarak.
Untuk mengetahui kedudukan suatu titik terhadap titik yang lain atau
terhadap suatu garis, diperlukan koordinat.
Ada 2 macam koordinat
1. Koordinat Polar
Kedudukan suatu titik P terhadap titik/garis AB yang lain dihubungkan
dengan 2 besaran sudut dan jarak untuk menentukan posisi suatu titik
disebut sebagai koordinat polar. P(dAP; αAP)
Gambar 3.1. Koordinat polar
2. Koordinat siku-siku
Kedudukan suatu titik P terhadap titik/garis yang lain ditentukan
berdasarkan besaran jarak X dan Y dimana X adalah sejajar dengan AB
dan Y tegak lurus terhadap AB. Kedua besaran jarak tersebut dapat diukur
langsung di lapangan atau dapat dihitung dari koordinat polar
X = d cos α
Y = d sin α
29
α
α
![Page 2: Bab III Koordinat1](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf905b550346703ba52445/html5/thumbnails/2.jpg)
Gambar 3.2. Koordinat siku-siku
Sudut arah dalam ilmu ukur tanah tidak sama dengan sudut arah dalam ilmu
ukur sudut (goneometric). Dalam ilmu ukur tanah sudut dimulai dari arah
utara (sumbu Y positif) kearah timur searah putaran jarum jam, sedang dalam
ilmu ukur sudut dimulai dari arah timur (sumbu X positif) berputar
berlawanan arah putaran jarum jam, demikian pula dengan posisi kuadran.
Gambar 3.3. Ilmu Ukur Sudut
Gambar 3.4. Ilmu Ukur Tanah
30
α
α
α
![Page 3: Bab III Koordinat1](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf905b550346703ba52445/html5/thumbnails/3.jpg)
Dalam ilmu ukur tanah, sudut arah dinamakan pula sudut jurusan atau azimut,
berkaitan dengan peralatan ukur tanah yang menggunakan kompas sebagai
petunjuk arah.
Selain sudut arah yang berbeda, letak kuadran juga berbeda. Pada ilmu ukur
sudut, urutan kuadran berlawanan arah dengan putaran jarum jam, sedang pada
ilmu ukur tanah urutan kuadran searah putaran jarum jam. Namun rumus-rumus
goneometri sepenuhnya dapat dipakai dalam ilmu ukur tanah.
Ilmu Ukur Sudut Ilmu Ukur Tanah
Kuadran I II III IV Kuadran I II III IV
Sb. X + - - + Sb. X + + - -
Sb. Y + + - - Sb. Y + - - +
Sin α + + - - Sin α + + - -
Cos α + - - + Cos α + - - +
Tg α + - + - Tg α + - + -
Dalam pengukuran di lapangan seringkali diperoleh data berupa data koordinat
polar, sedangkan dalam penggambaran seringkali digunakan koordinat siku-siku.
Oleh karena itu data dalam koordinat polar mesti diubah kedalam koordinat siku-
siku. Untuk mengubah hal tersebut digunakan rumus sebagai berikut :
Gambar 3.5. Koordinat polar dan siku-siku
31
α
βγ
δ
∆∆
∆∆
∆
∆
∆
∆
![Page 4: Bab III Koordinat1](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf905b550346703ba52445/html5/thumbnails/4.jpg)
XOA = dOA sin XOB = dOB cos
YOA = dOA cos YOB = dOB sin
XOC = dOC sin XOD = dOD cos
YOC = dOC cos YOD = dOD sin
Untuk mempermudah dalam mengubah dari koordinat polar kedalam koordinat
siku-siku maka digunakan sudut jurusan atau azimut.
Azimut atau sudut jurusan adalah sudut yang diukur dari arah utara atau arah
sumbu Y positif searah jarum jam.
Gambar 3.6. Sudut Jurusan atau Azimut
Maka rumus yang digunakan :
Xij = dij sin Zij
Yij = dij cos Zij
3.2. Perhitungan Luas
Untuk menghitung luas statu daerah yang dibatasi oleh titik-titik yang
diketahui koordinatnya, dengan cara sederhana adalah sebagai berikut
(gambar 3.7):
1. Tarik garis dari titik-tik yang diketahui koordinatnya terhadap sumbu X
atau Y (misal terhadap sumbu X), maka akan diperoleh bangun-bangun
trapesium yang dibatasi oleh sumbu X, sisi bangun yang dihitung
luasnya dan nilai ordinal dari titik tersebut.
32
![Page 5: Bab III Koordinat1](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf905b550346703ba52445/html5/thumbnails/5.jpg)
2. Hitung luas bangun trapesium
I : AA’D’D
II : DD’C’C
III : AA’B’B
IV : BB’C’C
3. Luas bangun ABCD adalah luas I + II – III - IV
Gambar 3.7. Pengukuran luas
Dapat juga digunakan rumus sebagai berikut :
Luas =
3.3. Rangkuman
Kedudukan suatu titik P terhadap titik/garis AB yang lain dihubungkan
dengan 2 besaran sudut dan jarak untuk menentukan posisi suatu titik disebut
sebagai koordinat polar P(dAP; αAP). Kedudukan suatu titik P terhadap
titik/garis yang lain ditentukan berdasarkan besaran jarak X dan Y disebut
koordinat siku-siku.
Dalam ilmu ukur tanah sudut dimulai dari arah utara (sumbu Y positif)
kearah timur searah putaran jarum jam, sedang dalam ilmu ukur sudut
dimulai dari arah timur (sumbu X positif) berputar berlawanan arah putaran
jarum jam, demikian pula dengan posisi kuadran.
33
![Page 6: Bab III Koordinat1](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf905b550346703ba52445/html5/thumbnails/6.jpg)
Azimut atau sudut jurusan adalah sudut yang diukur dari arah utara atau arah
sumbu Y positif searah jarum jam.
Untuk menghitung selisih kordinat rumus yang digunakan :
Xij = dij sin Zij
Yij = dij cos Zij
Untuk menghitung luas digunakan rumus :
Luas =
3.4. Latihan Soal :
1. Diketahui data hasil pengukuran sudut dan jarak sesuai gambar 3.5 di atas
sebagai berikut :
JARAK SUDUT
O - A 55 m 42o
O - B 64 m 26o
O - C 48 m 51o
O - D 42 m 48o
Tentukan koordinat A; B; C; dan D. jika koordinat O = (0,0)
2. Diketahui data hasil pengukuran sudut dan jarak sesuai gambar di bawah
sebagai berikut :
34
A
C
B
A
C
B
![Page 7: Bab III Koordinat1](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf905b550346703ba52445/html5/thumbnails/7.jpg)
Jika koordinat A = ( 20; 125) meter, koordinat B = ( 80; 45), jarak BC =
85 meter, sudut = 78O 40’ 25”
Hitung koordinat C dan luas segitiga ABC.
3. Diketahui data hasil pengukuran sudut dan jarak sesuai gambar dan tabel
di bawah sebagai berikut :
Hitung koordinat B,C,D,E,F,G,dan H jika koordinat A (55,0; 150,0) dan
hitung luas yang dibatas oleh bangun A,B,C,D,E,F,G,H.
35
![Page 8: Bab III Koordinat1](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf905b550346703ba52445/html5/thumbnails/8.jpg)
TITIKJARAK
(M)SUDUT AZIMUT
SELISIH KOORDINAT KOORDINAT LUASX Y X Y
A 55,0 150,0
75 151º 35’
B 1310 20’
79
C 155º 45’
67
D 142º 50’
64
E 109º 40’
80
F 136º 25’
76
G 158º 30’
66
H
A 55,0 150,0
36
![Page 9: Bab III Koordinat1](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf905b550346703ba52445/html5/thumbnails/9.jpg)
37