BAB III
-
Upload
jennifer-tate -
Category
Documents
-
view
41 -
download
5
Transcript of BAB III
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan
studi cross sectional, yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor resiko dengan efek, dengan pendekatan sekaligus pada suatu saat23 .
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2013.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di lingkungan MAN 2 Tanjung Karang.
C. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross
sectional (potong melintang) dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Point time approach). Artinya, tiap
subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja terhadap gradasi akne vulgaris
atau variabel subjek pada saat pemeriksaan dan kuesioner yang telah disediakan23.
Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang
sama.
33
34
D. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi merupakannkeseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti23. populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 2 Tanjung Karang Bandar Lampung.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi23. Pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang diambil
dari penelitian ini adalah seluruh siswa yang terdiagnosa akne vulgaris di
MAN 2 Tanjung Karang.
E. Kriteria Inklusi dan Ekslusi
1. Kriteria Inklusi
a) Usia 15-17 tahun
b) Kondisi kesehatan umum baik
c) Bersedia menandatangani formulir persetujuan penelitian
2. Kriteria Ekslusi
a) Menderita penyakit kronis
b) Menstruasi
35
F. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Akne Vulgaris
2. Variabel terikat : Tingkat kualitas hidup
G. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variable dengan cara memberikan suatu operasional yang diberikan untuk
mengukur variable tersebut. Definisi operasional sangat diperlukan untuk
membatasi ruang lingkup atau pengertian variable-variabel yang diamati atau
diteliti23.
Table 3.1 : Definisi operasional Hubungan antara Akne Vulgaris dengan Tingkat Kualitas Hidup pada Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tanjung Karang Bandar
Lampung
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
Akne vulgaris
Akne vulgaris adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan kronis yang mengenai uni poisebasea, yang ditandai oleh pembentukan komedo, papul eritematosa, pustul, nodul, pseudokistik, dan beberapa kasus dapat meninggalkan parut dan sikatriks pada tempat predileksinya
Data primer Observasi
1. Ringan = skor 1-18
2. Sedang = skor 19-30
3. Berat = skor >31.
Ordinal
Kualitas Hidup
kualitas hidup adalah respon pasien terhadap kondisi kesehatan mereka dan aspek non-medis.
Data primer Kuesioner
1. Rendah = skor (0-4)
2. Menengah = skor (5-9)
3. Tinggi = skor (10-15).
Ordinal
36
H. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data didapatkan langsung dari responden sesuai
dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner pada penelitian ini berbentuk pilihan
ganda, yaitu daftar pertanyaan berikut alternatif jawaban bagi responden yang
meliputi tingkat kualitas hidup pada penderita akne vulgaris. Adapun sebelum
dilakukan pengisian kuesioner, peneliti terlebih dahulu menjelaskan tujuan dan
maksud penelitian tersebut kepada responden, lalu menjelaskan tentang informed
consent dan meminta persetujuan. Tahapan terakhir adalah pengisian kuesioner
oleh responden dengan didampingi peneliti.
I. Instrumen penelitian
Instrumen peelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data. Instrumen penelitian dapat berupa daftar pertanyaan
(kuesioner), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaita dengan
pencatatan data dan sebagainya. Adapun penilaian meliputi pemeriksaan jumlah
lesi dan derajat keparahan akne vulgaris serta tingkat kualitas hidup penderitanya.
Penilaian derajat keparahan akne vulgaris dengan menggunakan metode Global
Acne Grading System (GAGS). Sistem ini membagi daerah wajah, dada, dan
punggung dalam enam area dan menetapkan faktor dari tiap area sebagai dasar
ukuran3.
37
Tabel 3.2 : The Global Acne Grading System
Lokasi Faktor
DahiPipi kananPipi kiriHidungDaguDada dan Punggung
222113
Sumber : Adytyan, dkk. 2009Catatan : Tiap lesi diberi nilai tergantung keparahannya. Tidak ada lesi=0, komedo=1, papul=2, pustul=3,dan nodul=4. Skor pada tiap area (local score) dihitung menggunakan formula : Local score = Faktor x grade (0-4). Global score adalah jumlah dari local score, dan keparahan akne dikasifikasikan menurut Global score. Skor 1-18=ringan, 19-30=sedang, dan >31=berat. Batas batas pada wajah digambarkan oleh garis rahang, garis rambut dan telinga.
Sedangkan untuk pengukuran tingkat kualitas hidup dengan menggunakan
keusioner Cardiff Acne Disability Index (CADI). Skor CADI dihitung dengan
menjumlahkan skor setiap pertanyaan dan menghasilkan kemungkinan skor
maksimum adalah 15 dan skor minimum 0. Skor CADI dikatakan rendah jika
memiliki skor (0-4), menengah (5-9) dan tinggi dengan skor (10-15).
J. Proses Penelitian
1. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diminta menandatangani
lembaran persetujuan, mengisi formulir penelitian, dan kuesioner.
2. Dilakukan anamnesis dan penghitungan jumlah lesi, baik lesi akne non-
inflamasi maupun inflamasi setiap pengamatan dengan metode Global Acne
Grading System (GAGS) .
3. Pengisian kuesioner kualitas hidup.
38
4. Pengumpulan data didapatkan dari pegumpulan hasil pengisian kuesioner
yang diberikan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan program
SPSS dikomputer.
5. Membandingkan tingkat kualitas hidup
K. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul melalui kuisioner, maka dilakukan tahap
pengolahan data. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan program statistik computer dengan langkah sebagai berikut:
1. Editing
Pada tahap ini, penulis melakukan penelitian terhadap data yang diperoleh
kemudian memastikan apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam pengisian.
2. Coding
Setelah melakukan editing data, penulis memberikan kode tertentu pada tiap
data sehingga memudahkan penulis dalam melakukan analisa data.
3. Processing
Processing adalah proses pengetikan data dari kuisioner keprogram computer
agar dapat dianalisis.
4. Cleaning
Cleaning sadalah kegiatan pengecekan kembali data yang di entri kedalam
program computer agar tidak terdapat kesalahan23.
39
L. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi variabel
dependen dan variabel independen
2. Analisis Bivariat
Dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian adalah uji
chi-square dengan derajat 95% taraf kebebasan.
Keputusan uji statistik, bila:
a) P value < 0,05 berarti ada hubungan antara variabel dependen dan
independen
b) P value > 0,05 berarti tidak ada hubungan antara variabel dependen dan
independen.