BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

17
4 BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata riset dan inovasi memiliki sebuah arti. Riset adalah penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik. Sedangkan inovasi adalah penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Maka pengertian Gedung Pusat Riset dan Inovasi ITERA adalah bangunan perkumpulan yang mengarah pada suatu kegiatan penelitian maupun inovasi untuk membantu proses pembelajaran di kampus ITERA. Gedung ini bersifat terbuka yang dapat digunakan oleh siapapun baik dari kalangan mahasiswa, dosen, maupun peneliti dan tenaga ahli berdasarkan izin dan tujuan yang mengarah untuk kegiatan penelitian. Jumlah Pusat Riset dan Inovasi (PURINO) yang dapat ditampung pada gedung ini sebanyak 14 bidang PURINO yang disiplin keilmuannya akan digunakan sebagai langkah awal riset dan inovasi pertama di Institut Teknologi Sumatera. Gedung Pusat Riset dan Inovasi ini harus memiliki inovasi baik yang berbasis teknologi maupun non-teknologi. Maka gedung ini harus bisa menampung berbagai kegaiatan yang ada di dalamnya. Fokus utama kegiatan pada gedung ini adalah pada bidang penelitian dan pendidikan. Namun bukan berarti hal-hal diluar itu tidak menjadi pertimbangan perencanaan seperti fungsi administrasi, fungsi eksibisi, serta fungsi penunjang. Maka dari itu, perlu ruang-ruang yang dapat menunjang aktifitas yang akan berlangsung. Contohnya seperti laboratorium yang akan digunakan untuk penelitian, ruang pameran untuk menampilkan hasil karya penelitian kepada pengunjung, menyediakan ruang eksibisi untuk masing-masing PURINO yang digunakan untuk memamerkan alat-alat peraga beserta uji cobanya serta ruang auditorium yang memungkinkan untuk menampilkan animasi 3 dimensi. Gedung ini juga akan di fasilitasi ruangan Technology Transfer Office dimana pada ruangan ini akan mengatur kelegalan hak cipta sehingga memudahkan para peneliti untuk mempatenkan hasil temuannya tanpa harus keluar mencari

Transcript of BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

Page 1: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

4

BAB II

PEMAHAMAN PROYEK

2.1 Pengertian Proyek

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata riset dan inovasi memiliki sebuah

arti. Riset adalah penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara bersistem, kritis,

dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan, mendapatkan fakta yang baru, atau

melakukan penafsiran yang lebih baik. Sedangkan inovasi adalah penemuan baru

yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Maka

pengertian Gedung Pusat Riset dan Inovasi ITERA adalah bangunan perkumpulan

yang mengarah pada suatu kegiatan penelitian maupun inovasi untuk membantu

proses pembelajaran di kampus ITERA. Gedung ini bersifat terbuka yang dapat

digunakan oleh siapapun baik dari kalangan mahasiswa, dosen, maupun peneliti

dan tenaga ahli berdasarkan izin dan tujuan yang mengarah untuk kegiatan

penelitian. Jumlah Pusat Riset dan Inovasi (PURINO) yang dapat ditampung pada

gedung ini sebanyak 14 bidang PURINO yang disiplin keilmuannya akan

digunakan sebagai langkah awal riset dan inovasi pertama di Institut Teknologi

Sumatera.

Gedung Pusat Riset dan Inovasi ini harus memiliki inovasi baik yang berbasis

teknologi maupun non-teknologi. Maka gedung ini harus bisa menampung berbagai

kegaiatan yang ada di dalamnya. Fokus utama kegiatan pada gedung ini adalah pada

bidang penelitian dan pendidikan. Namun bukan berarti hal-hal diluar itu tidak

menjadi pertimbangan perencanaan seperti fungsi administrasi, fungsi eksibisi,

serta fungsi penunjang. Maka dari itu, perlu ruang-ruang yang dapat menunjang

aktifitas yang akan berlangsung. Contohnya seperti laboratorium yang akan

digunakan untuk penelitian, ruang pameran untuk menampilkan hasil karya

penelitian kepada pengunjung, menyediakan ruang eksibisi untuk masing-masing

PURINO yang digunakan untuk memamerkan alat-alat peraga beserta uji cobanya

serta ruang auditorium yang memungkinkan untuk menampilkan animasi 3

dimensi. Gedung ini juga akan di fasilitasi ruangan Technology Transfer Office

dimana pada ruangan ini akan mengatur kelegalan hak cipta sehingga memudahkan

para peneliti untuk mempatenkan hasil temuannya tanpa harus keluar mencari

Page 2: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

5

gedung lain. Karena mengedepankan inovasi, gedung ini juga bisa merangkul

semua kegiatan baik peminjaman ruangan maupun monitoring kegiatan dengan

teknologi yang memumpuni. Namun hal yang sangat penting dan menjadi

persyaratan dari dibangunnya gedung ini adalah dengan memberikan perlindungan

khusus untuk para pengguna gedung dari bencana, salah satu contohnya yakni

bencana kebakaran. Maka pertimbangan utilitas dan sistem proteksi kebakaran

sangat krusial agar para pengguna dapat merasa aman dan nyaman ketika berada di

dalam gedung. Dengan demikian, kedepannya Gedung Pusat Riset dan Inovasi

ITERA akan menjadi gedung percontohan yang ikonik dan menjadi landmark

untuk Provinsi Lampung dan Pulau Sumatera.

2.2 Kriteria Keberhasilan Perancangan

Kriteria keberhasilan perancangan proyek Gedung Pusat Riset dan Inovasi

dibagi menjadi 2 (dua) aspek, yaitu dari segi arsitektural dan segi fungsi. Pada segi

arsitektural, bangunan diharapkan mampu memberi solusi serta merespon atas

kegiatan yang ada di dalamnya mulai dari bentukan desain yang ikonik

memudahkan pengguna mendapatkan informasi agar tidak kebingungan ketika

berada didalam bangunan, penggunaan material untuk menunjang ruangan

penelitian yang baik, pemanfaatan energi terbarukan dengan sumber daya alam

yang ada disekitar, memperlihatkan teknologi dan inovasi, serta mengedepankan

rasa aman dan nyaman yang pada akhirnya mengundang pengunjung untuk datang

ke gedung tersebut. Selain itu, karena kawasan kampus ITERA sering dilalui oleh

pesawat terbang maka dari itu bangunan harus tampak menarik juga jika terlihat

dari ketinggian. Sedangkan dalam segi pendidikan, bangunan diharapkan mampu

menunjang serta memfasilitasi berbagai macam kegiatan baik yang berhubungan

langsung dengan penelitian, kegiatan edukasi, maupun kegiatan umum lainnya.

2.3 Analisis Preseden Proyek Sejenis

Fungsi utama dari Gedung Pusat Riset dan Inovasi ini adalah untuk menunjang

kegiatan penelitian yang ada di kampus ITERA baik dari kalangan mahasiswa,

dosen, maupun peneliti dan tenaga ahli dalam menciptakan maupun menemukan

sebuah inovasi berdasarkan riset yang didapatkan khususnya dalam bidang

Page 3: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

6

teknologi. Selain menunjang untuk fungsi utama yaitu kegiatan penelitian dan

penemuan baru suatu informasi, terdapat juga fungsi lain yang dapat ditampung

kegiatan di luar kegiatan utama yaitu menyediakan ruang-ruang penunjang seperti

ruang seminar, workshop, kantin, dan musholla. Maka dari itu, dipilihlah beberapa

preseden sebagai referensi desain untuk mendukung proses perancangan. Pemilihan

tersebut agar mempermudah pemahaman serta implementasi desain yang akan

diterapkan pada Gedung Pusat Riset dan Inovasi ITERA. Beberapa analisis

preseden berdasarkan proyek yang dipilih sebagai berikut:

2.3.1 Johanneberg Science Park, Sweden

Sumber : Arch2o.com

Bangunan ikonik baru ini terletak di kampus Universitas Chalmers di

Gothenburg, Swedia. White Arkitekter mendesain dengan komposisi dua

bagian yang dihubungkan oleh jembatan yang melambangkan gerbang antara

akademisi dan komunitas yang lebih luas. Fasad terdiri dari pita jendela yang

ditutupi oleh panel yang berfungsi ganda dan dipasang di permukaan yang

dapat berfungsi sebagai pelindung matahari. Kedua bangunan tersebut

berbentuk bulat dan berorientasi sehingga cahaya matahari dapat

dimaksimalkan pada ruang-ruang di antara keduanya. Lanskap di sekitar

bangunan dipahami sebagai oasis hijau di mana vegetasi dan air merupakan

elemen penting.

Gambar 2. 1 Johanneberg Science Park, Sweden

Page 4: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

7

Bentuk dramatis Taman Sains Johanneberg dan ketinggian kaca

memfasilitasi interaksi sosial sehingga memfasilitasi pertukaran pengetahuan

untuk perusahaan dan organisasi yang bertempat di lantai seluas 8.200 meter

persegi. Lantai dasar, yang terbuka untuk penyewa, mahasiswa, dan

masyarakat luas, menampilkan furnitur yang dipilih karena fleksibilitasnya,

mengakomodasi berbagai jenis pertemuan dan interaksi sosial. Bangunan ini

menceritakan kisah konstruksinya: permukaan beton mentah, jejak pekerjaan

tanah, kapur, sidik jari, bekas lecet, dan ketukan yang diterima selama

konstruksi dibiarkan terbuka.

Sumber: Arch2o.com

Sumber: Arch2o.com

Gambar 2. 2 Denah Lantai 1 Johanneberg Science Park

Gambar 2. 3 Denah Lantai 3 Johanneberg Science Park

Page 5: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

8

Sumber: Arch2o.com

2.3.2 725E Building of Sandia National Laboratories, New Mexico

Sumber: Youtube.com/Sandia National Laboratories

Di mulai Oktober tahun 2017, Sandia National Laboratories membangun

pusat komputer baru yang didedikasikan untuk High Performance Computing

(HPC). Gedung 725E adalah bangunan hijau bersertifikasi dengan teknologi

energi baru dan hemat air. Ini adalah bangunan pusat data pertama yang

mendapatkan Leadership in Energy & Enviromental Design (LEED) di Mexico

Baru. Bangunan ini menawarkan konsumsi energi rendah dan terbarukan yang

Gambar 2. 4 Potongan Bangunan Johanneberg Science Park

Gambar 2. 5 725E Building of Sandia National Laboratories, New Mexico

Page 6: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

9

inovatif dengan menggunakan air ditempat sebagai sumber energinya dan area

panel surya. Sistem pada HPC membutuhkan kemampuan pendingin yang

masif dengan menghilangkan energi panasnya melalui 90% cairan dan 10%

sistem termokokule udara. Sandia akan menghemat beberapa juta galon air

setiap tahunnya.

Pada bagian dalam gedung, terdapat ruangan khusus yang mengoperasikan

sistem dari HPC tersebut yang disebut sebagai Laboratorium HPC.

Laboratorium HPC ini ada untuk menjawab tantangan krisis global yang ada

di dunia. Laboratorium HPC ini diperlukan karena ada beberapa kegiatan

penelitian yang sangat membutuhkan banyak data dan analisis yang hanya bisa

dilakukan dengan sistem komputerisasi. Selain itu, kegunaan lain dari adanya

laboratorium ini adalah untuk memudahkan para peneliti melakukan percobaan

agar waktu lebih efisien dan tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi

para peneliti yang biasa dilakukan pada laboratorium pada umumnya.

Sumber: Youtube.com/Sandia National Laboratories

Ada banyak hal yang terjadi di belakang layar untuk mencapai respon

operasional pemecahan masalah dunia yang nyata lainnya. Maka dari itu

dibutuhkan tim yang bekerja pada laboratorium ini mulai dari yang bekerja

pada bagian perangkat keras (Hardware), penyimpanan (Storage), jaringan

(Networking), sistem operasi (Operationing Systems), sistem file (File

Gambar 2. 6 Kegiatan Penelitian lab HPC Sandia National Laboratories

Page 7: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

10

Systems), dan dukungan dari pengguna (User Support). Tugas dari masing-

masing pekerjaan dijelaskan sebagai berikut : memastikan segala aspek yang

berkaitan dengan perangkat keras laboratorium dapat digunakan dengan baik

(bagian perangkat keras), memastikan dan menyediakan komponen

penyimpanan apabila diperlukan (bagian penyimpanan), menginterogasi

perangkat keras dan perangkat lunak dan untuk menyatukannya sistem

rekayasa yang kemudian digunakan lebih dari 15.000 server (bagian jaringan),

membantu operasi dan pengumpulan data analisis (sistem operasi dan file),

serta memantau semua ribuan node sistem klaster kapasitas HPC dan juga

memberikan dukungan untuk pertanyaan pengguna yang kami lakukan

sekonjuksi dengan helpdesk HPC (bagian dukungan pengguna). Dengan lebih

dari 1500 pengguna di 5 pihak keamanan lab. Anggota pada tim berjumlah 30

anggota yang bertanggung jawab atas pengadaan, penyebaran, operasi,

penonaktifan sistem HPC dan sisi infrastruktur pendukung. Dalam perlombaan

untuk memecahkan tantangan ilmiah dan teknik yang paling kompleks di

negara ini, kemampuan Sandia HPC adalah sumber daya penting bagi para

peneliti sebagai platform untuk penemuan dan inovasi baru.

Sumber: Youtube.com/Sandia National Laboratories

Gambar 2. 7 Bagian Dalam Ruang Storage Sandia National Laboratories

Page 8: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

11

2.3.3 Life Science Building, University of Washington, USA

Sumber: Archdaily.com

University of Washington baru-baru ini membuka pintu gerbang baru ke

ilmu kehidupan di kampusnya di Seattle dengan gedung mutakhir yang dibuat

untuk penelitian, pengajaran, dan penjangkauan publik generasi berikutnya.

Didesain oleh firma desain dan arsitektur global Perkins + Will, Life Sciences

Building (LSB) yang sangat inovatif dan berkelanjutan, termasuk rumah kaca

seluas 20.000 kaki persegi, menciptakan pusat baru untuk Biologi UW. Rumah

bagi jurusan sarjana terbesar di kampus, UW Biology mendidik lebih banyak

siswa STEM daripada program lain di negara bagian ini. Lebih dari sekadar

gedung, LSB menyediakan fasilitas dan struktur untuk memungkinkan

penelitian mutakhir yang inovatif dan kolaboratif dan bertindak sebagai pusat

penemuan siswa, mengubah cara kami mengajar ilmuwan generasi berikutnya

dengan ruang untuk kolaborasi di antara siswa, fakultas , dan staf.

Dirancang untuk kolaborasi yang berfokus pada tim, kantor, laboratorium,

dan ruang penggunaan umum ditempatkan berdekatan satu sama lain. Area

Gambar 2. 8 Life Science Building, University of Washington, USA

Page 9: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

12

pengajaran dan penelitian yang terbuka, modular, dan fleksibel dirancang

untuk dapat beradaptasi dengan pertanyaan penelitian yang muncul yang

membutuhkan metode baru dan instrumen baru. Untuk mendorong pertemuan

dadakan, interiornya memiliki tangga gantung dengan area pendaratan yang

sangat besar; eksteriornya memiliki halaman dengan tangga bertingkat dan

bangku kayu reklamasi bersama dengan dek atap dengan tempat duduk yang

berdekatan dengan kafe.

Sumber: Archdaily.com

Salah satu elemen desain yang paling unik adalah inti elevator, dibungkus

dengan lembaran yang dibuat secara khusus dari pohon cemara Douglas setinggi

200 kaki. Dirancang untuk meniru cara pepohonan muncul di hutan, dasar lebar

pepohonan di lantai pertama semakin menyempit dan meruncing saat naik ke

lantai di atasnya. Sembilan pohon dari hutan di Semenanjung Olimpiade

disumbangkan oleh Leopold-Freeman Forests, LLC, sebagai bagian dari upaya

pemulihan daerah aliran sungai Scott dan Susan Freeman yang dijelaskan dalam

buku Saving Tarboo Creek.

Gambar 2. 9 Interior Life Science Building, University of Washington

Page 10: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

13

Sumber: Archdaily.com

Sumber: Archdaily.com

Gambar 2. 10 Denah Lantai Basement Life Science Building

Gambar 2. 11 Denah Lantai 1 Life Science Building

Page 11: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

14

Sumber: Archdaily.com

Sumber: Archdaily.com

Melacak ke LEED Gold, desain bangunan yang sangat inovatif dan

berkelanjutan adalah hasil dari kolaborasi unik antara desainer dan mahasiswa

dari UW Solar, yang membantu menganalisis fitur, menulis hibah, dan

memberikan presentasi. LSB membanggakan pemasangan sirip surya kaca

Gambar 2. 12 Denah Lantai 2 Life Science Building

Gambar 2. 13 Denah Lantai 3-5 Life Science Building

Page 12: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

15

vertikal pertama di bagian luarnya, yang diharapkan dapat menghasilkan listrik

yang cukup untuk menerangi lebih dari 12.400 kaki persegi kantor sepanjang

tahun. Fitur berkelanjutan lainnya termasuk jendela yang dapat dioperasikan

untuk pendinginan ventilasi alami, balok dan gelombang dingin, sistem

reklamasi air untuk irigasi rumah kaca, lantai bercahaya, dan panel surya di

atap. Siswa dan pengunjung dapat mempelajari tentang penelitian yang

dilakukan di dalam gedung serta informasi waktu nyata tentang penggunaan

energi dan air gedung dari dasbor layar sentuh di lantai pertama.

Sumber: Archdaily.com

Gambar 2. 14 Suasana kegiatan didalam Life Science Building

Page 13: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

16

2.3.4 Wunderpark International School, Rusia

Sumber: Architizer.com

Bangunan ini terletak di Rusia, tepatnya di wilayah Moskow. Konsep

arsitektural bangunan ini menekankan pada hubungan antara ruang interior

dengan eksterior. Salah satu gagasan utamanya adalah membuat bangunan

yang dapat diakses oleh banyak orang. Hampir seluruh bangunan dikelilingi

dengan kaca panorama, yang dapat memancarkan jumlah cahaya maksimum

dan memaksimalkan visual pemandangan disekitar. Jantung gedung adalah

atrium dengan amfiteater. Dinding yang bergerak mengubah atrium menjadi

transformator yang dapat diubah menjadi ruang teater, ruang bioskop, pusat

komunikasi, dan area terbuka untuk presentasi.

Sumber: Architizer.com

Gambar 2. 15 Wunderpark International School, Rusia

Gambar 2. 16 Desain Area Tengah Wunderpark International School

Page 14: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

17

Arsitek membuat zona bangunan dengan jelas dan memberikan kesempatan

untuk menggunakannya setelah jam sekolah berakhir seperti adanya kantin

sekolah, atrium yang berfungsi sebagai ruang kuliah, teater atau bioskop, kelas

seni dan musik yang akan dibuka untuk masyarakat umum.

Sumber: Architizer.com

Gambar 2. 17 Denah Lt. 1 Wunderpark International School

Page 15: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

18

Sumber: Architizer.com

Sumber: Architizer.com

Gambar 2. 18 Denah Lt. 2 Wunderpark International School

Gambar 2. 19 Denah Lt. 3 Wunderpark International School

Page 16: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

19

Desainnya mengedepankan karakteristik kualitas ruang dengan bahan-

bahan material yang diekspos dan tidak meniru apapun. Proyek ini memenuhi

prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable building), solusi agar

bangunan tetap relevan untuk waktu yang lama., memanfaatkan sumber daya

dan meminimalkan pencemaran fisik dan visual lingkungan. Karena lokasinya

yang dekat dengan sungai, semua saluran air dibersihkan dan digunakan

kembali.

Sumber: Architizer.com

2.3.5 Kesimpulan Preseden

Dari keempat preseden yang dipilih, akan ada beberapa gagasan yang akan

diimplementasikan ke adalam proses perancangan desain Gedung Pusat Riset

dan Inovasi ITERA dan menjadi bahan pertimbangan serta acuan agar

menghasilkan desain yang baik dan sesuai dengan standar ketentuan yang

berlaku. Rincian kesimpulan dari keempat preseden adalah sebagai berikut:

Gambar 2. 20 Perspektif Wunderpark International School

Page 17: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

20

Tabel 2. 1 Kesimpulan Analisis Preseden Proyek Sejenis

Johanneberg

Science Park

725E Building of

Sandia National

Laboratories

Life Science

Building,

University of

Washington

Wunderpark

International

School

Lokasi Gothenburg,

Swedia

Albuquerque,

New Mexico

Washington,

USA

Moskow,

Rusia

Luas Area 8.200 m2 6.967 m2 19.230 m2 9.290 m2

Jumlah Lantai 6 lantai 3 lantai 8 lantai 3 lantai

Persentase

Fungsi Ruang

Lab: 20%

Kantor: 25%

Penunjang: 55%

Lab: 60%

Kantor: 20%

Penunjang: 20%

Lab: 50%

Kantor: 20%

Penunjang: 30%

Lab: 35%

Kantor: 25%

Penunjang: 40%

Layout Ruang

Penempatan

ruang-ruang

pada bangunan

berada

mengelilingi

inti bangunan.

Fokus utama

pada bangunan

adalah fasilitas

laboratorium

khususnya HPC

dengan ruang

penunjang

disekitarnya.

Ruang disusun

berdasarkan

fungsinya lebih

dominan

dibedakan atas

tingkatan lantai

dari bangunan.

Pembagian

zona ruang

masing-masing

kegiatan

dibedakan

berdasarkan

tingkatan lantai

bangunan.