BAB II LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN · 2020. 9. 14. · 6 6 BAB II LANDASAN TEORI DAN...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN · 2020. 9. 14. · 6 6 BAB II LANDASAN TEORI DAN...
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1. Saluran Pemasaran
Menurut Buchori Dan Djaslim (2010:5) Manajeman
pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa,
untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan individu dan
memenuhi tujuan organisasi.
Menurut Sofjan Assauri (2013:12) Pengertian Manajemen
Pemasaran adalah kegiatan menganalisis, merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan program-program yang disusun
dalam pembentukan, pembangunan, dan pemeliharaan keuntungan
dari pertukaran/ transaksi melalui sasaran pasar dengan harapan
untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka
panjang.
Menurut Kotler dan Keller (2017) mengembangkan definisi
Manajemen Pemasaran sebagai berikut, “Manajemen pemasaran
sebagai seni dan ilmu memilih pasaran dan mendapatkan, menjaga,
dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan
dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”. Pemasaran
merupakan proses memasarkan barang atau jasa dari produsen ke
konsumen untuk memperlancar proses distribusi di perusahaan.
6
7
Menurut Kotler dan Keller dalam bukunya “Manajemen
Pemasaran” (2017) mendefinisiksan pemasaran sebagai berikut,
“pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai
kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara
yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya”.
Menurut Kotler (2010) saluran pemasaran yaitu untuk
penyaluran produk dari perusahaan dapat memilih cara penyaluran
barang/jasa baik secara langsung maupun tidak langsung
mengaruskan perusahaan untuk menjual produknya kepada
konsumen akhir. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
saluran pemasaran adalah suatu organisasi yang saling tergantung
dalam rangka proses penyaluran barang dari podusen ke
konsumen.
2.1.2. Saluran Distribusi
1. Menurut Sunyoto(2015:189) saluran distribusi dapat diartikan
sekelompok pedagang dan agen perusahan yang
mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari sutu
produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.
2. Perantara dagang ( pedagang besar dan grosir)
8
Perentara dagang yang besar maupun kecil.
3. Masyarakat atau konsumen akhir.
Yang dimaksud konsumen akir dapat berupa konsumen rumah.
Sekema gambar saluran distribusi :
Menurut Basu Swastha (2016) fungsi saluran distribusi di kelompokkan
menjadi 3 golongan yaitu sebagai berikut Fungsi pertukaran, Fungsi penyediaan
fisik, Fungsi penunjang berikut bentuk uraian tentang fungsi saluran distribusi di
atas yaitu sebagai berikut :
1. Fungsi Pertukaran
a. Pembelian
Gambar 2.1
9
Fungsi pembelian merupakan usaha memilih barang barang yang
dibeli untuk dijual lagi atau digunakan sendiri dengan harga layanan
dari penjualan dan kualitas tertentu.
b. Penjualan
Penjualan dilakukan oleh pedagang besar sebagai alat pemasaran bagi
produsernya, fungsi ini sangat penting karena bertujuan menjual
barang atau jasa yang diperlukan sebagai sumber pendapatan.
c. Pengambilan Resiko
Fungsi ini menghindari dan mengurangi resiko terhadap semua
masalah dalam pemasaran, sehingga akan mengakibatkan fungsi
lainnya.
2. Fungsi Penyediaan Fisik
Yaitu fungsi perpindahan barang barang secara fisik dari produsen sampe
ke konsumen termasuk didalamnya yaitu sebagai berikut :
a. Fungsi Pengumpulan
Sebagai alat peyaluran perantara melakukan fungsi pengumpulan
barang-barang dari beberapa sumber atau beberapa macam barangg
dari sumber yang sama.
b. Fungsi Penyampaian
Menciptakan kegunaan waktu karena melakukan penyesuaian antara
penawaran dan permitaan
c. Fungsi Pemilihan
10
Fungsi ini dilakukan penyalur dengan cara menggolongkan,
memerikasa dan menentukan jenis dan mutu dari barangnya, jenis
barang rumah tangga akan memepunyai saluran distribusi yang
berbeda dengan barang kitchen equipment (perangkat dapur skala
industri)
d. Fungsi Pengangkutan
Pengangkutan merupakan pemindahan barang dari perusahaan ke
konsumen. Pengangkutan yang baik memungkinkan peneluasan pasar
dengen memungkinkan pula sepesifikasi dalam industri yang akan
berkaitan dengan produksi secara besar-besaran.
3. Fungsi Penunjang
Fungsi ini bersifat membantu untuk menunjang terlaksananya fungsi-
fungsi yang lain yaitu sebagai berikut :
a. Pelayanan Sesudah Pembelian
Untuk barang Produk kitchen equipment (perangkat dapur sekala
industri) memerlukan perawatan atau jaminan setelah barang tersebut
di beli.
b. Pembelanjaan
Untuk memiliki sebuah barang apakah konsuemn penyaluran atau
produsen diperlukan sebuah dana.
c. Penyebaran informasi
Dengan senjumlah informasi dapat diukur seberapa jauh kepentingan
pembeli, penjual atau konsumen lainnya dalam saluran distribusi.
11
d. Koordinasi Saluran
Koordinasi digunakan untuk mengorganisir semua konsumen yang
terlibat dengan saluran distribusi, fungsi koordinasi ini sangat
berkaitan dengan fungsi penyebaran informasi dengan perkoordinasian
yang disertai penyediaan informasi akan memudahkan untuk
melaksanakan mengembangkan pelaksanaan atau teknik dalam
penyaluran.
2.1.3. Tingkatan Saluran Distribusi
Saluran distribusi dimana produk tersebut sampai kepada
konsumen. Defisi dari Sumarni dan Soeprihanto (2010). Tentang
Saluran Distribusi adalah “Saluran ang digunakan oleh produsen
untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke
konsumen atau industri pemakai”. Saluran distribusi memiliki
peran penting dalam penyaluran suatu produk dari produsen hingga
sampai ke tangan konsumen akhir dalam rangka memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, secara tidak
langsung perusahaan memikirkan bagaimana cara memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen dalam waktu, tempat, dan
jumlah yang tepat serta memikirkan pemilihan saluran distribusi
yan tepat. Produsen harus memiliki tiga laternatif pemilihan untuk
menentukan saluran distributor yang cocok untuk digunakan secara
tepat. Kegiatan bentuk saluran distribusi menurut Kotler dan Keller
(2010) adalah :
12
a. Distribusi Ekslusif, bentuk distribusi ini berati sangat
membatasi perantara. Distribusi ini tepat ketika produsen ingin
mempertahankan kendali atas tingkat jasa yang ditawarkan
oleh penjual perantara, dan distribusi ini sering memasukan
pengaturan kesepakatan eksklusif.
b. Distribusi Selektif, distribusi ini bergantung pada beberapa
perantara, namun tidak semuannya bersedia menjual produk
tertentu.
c. Distribusi Insentif, bentuk distribusi ini adalah produsen
menempatkan barang atau jasa di sebanyak mungkin gerai.
Strategi ini bisanya digunakan untuk barang-barang seperti
barang barang partai besar.
Tingkat saluran merupakan lapisan perantara Tingkat saluran
merupakan lapisan perantara yang melakukan sejumlah
pekerjaan dalam membawa produk dan kepemilikannya lebih
dekat dengan pembeli akhir. Saluran distribusi pelanggan yaitu
saluran distribusi yang ditujukan barang sampai ke tangan
konsumen akhir. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada
gambar tingkat saluran distribusi dibawah:
13
a. Saluran 0, saluran nol ini sering juga disebut sebagai saluran
distribusi langsung karena tidak adanya perantara, jadi disini pihak
perusahaan manufaktur langsung melakukan penjualan produk
kepada konsumen akhir.
b. Saluran 1, saluran satu ini merupakan saluran distribusi tidak
langsung karena
mengandung satu perantara, yaitu pihak pengecer. Jadi disini
perusahaan manufaktur menjual produknya melalui pengecer agar
produk sampai ke tangan konsumen akhir.
c. Saluran 2, saluran ini sering kali disebut sebagai saluran dua tingkat
karena terdapat dua perantara, yaitu pedagang besar dan pengecer.
Jadi perusahaan manufaktur yang berperan sebagai produsen
menjual produknya melalui pedagang besar dan pengecer terlebih
dahulu, baruakan sampai ke tangan konsumen akhir.
d. Saluran 3, saluran ini memiliki tiga perantara, yaitu pedagang besar,
pemborong dan pengecer. Jadi perusahaan manufaktur disini akan
menjual produknya melalui ketiga perantara tersebut, baru produk
akan sampai ke tangan konsumen akhir. Saluran ini sering disebut
sebagai saluran tingkat tiga.
2.1.4. Perkembangan Sistem Saluran Distribusi
Sistem pemasaran konvensional (SPK), adalah sistem yang
menggambarkan saluran pemasaran sebagai jaringan yang terpisah –
pisah, di mana hubungan antara produsen, grosir, dan pengecer
14
sangat longgar atau berdiri sendiri. Jadi, sistem pemasaran
konvensional tidak menggambarkan suatu keterpaduan antara
produsen, grosir, dan pengecer, tetapi masing – masing terpisah –
pisah.
1. Sistem Pemasaran Saluran Vertikal ( Vertical Marketing System )
Sistem pemasaran dengan saluran vertikal yaitu saluran sistem dimana
produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam suatu keterpaduan. SPV
bisa dikuasai oleh produsen, grosir, ataupun pengecer.
2. Sistem Pemasaran Saluran Horizontal
Disini ada kerja sama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung
untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
3. Sistem Pemasaran Saluran Ganda
Menggunakan dua saluran untuk meraih satu atau dua segmen konsumen.
Jadi, sistem pemasaran saluran ganda terjadi jika perusahaan mendirikan
dua saluran pemasaran atau lebih untuk perusahaan satu segmen
konsumen atau lebih.
4. Sistem pemasaran Multi Saluran
Apakah perusahaan menggunakan dua atau lebih saluran pemasaran untuk
mencapai satu atau beberapa segmen pelanggan.
2.2 Profil Perusahaan
2.2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
15
Dirintis pada tahun 1996 oleh PT Royal Sutan Agung, GEA telah
memposisikan diri sebagai Perusahaan Pionir yang berfokus pada
pendingin komersial dan perlengkapan alat dapur dengan lingkup kategori
produk yang luas. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan perlengkapan
dapur yang berkualitas, terpercaya dan terjangkau; GEA telah mengalami
pertumbuhan pesat dalam kurun waktu 20 tahun berkat kepercayaan dan
dukungan para pelanggan. Pertumbuhan industri makanan dan minuman
yang pesat tersebut juga kami sertai dengan penambahan kantor cabang di
kota-kota besar di Indonesia yakni di Banjarmasin, Medan, Makassar,
Palembang, Pekanbaru, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta.
Penambahan kantor cabang dimaksudkan untuk menjamin konsistensi
distribusi produk yang baik serta peningkatan jaringan purna jual (after
sales services) di seluruh indonesia.
GEA telah dan akan selalu ber-operasional dengan konsep “One
Stop Supply”, dimana staf kami selalu bekerja dengan orientasi kepuasan
pelanggan . Staf Penjualan terlatih kami mencoba mengetahui kebutuhan
pelanggan dan merekomendasikan peralatan yang tepat sehingga bisnis
pelanggan dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Kami percaya dengan
pendekatan berorientasi pelanggan, kami dapat menjadi rekan yang selalu
mendukung kebutuhan pelanggan kami.
GEA memiliki lebih dari 1200 jenis produk dengan berbagai
macam fungsi, di-antaranya untuk penyimpanan, unit display (showcase),
16
unit distribusi, serta unit promosi produk makanan dan minuman segar
baik dalam kondisi dingin / beku.
GETRA, adalah brand yang diciptakan tahun 2008 untuk
memenuhi permintaan kebutuhan peralatan dapur. Peralatan yang kami
sediakan mencakup fungsi persiapan makanan dari memotong,
menggiling, mengiris, mencampur bumbu, pengeringan, memasak,
menggoreng, merebus, serta memanggang.
Dengan variasi produk yang beragam dan fungsi aplikasi yang
tidak terbatas, kami bangga dapat menjadi rekanan dalam memenuhi
seluruh kebutuhan peralatan di dapur terbuka / tertutup, event pameran,
bar, kafe, restoran, hotel, industri makanan dan minuman, penyimpanan
beku berskala besar, dan lainnya.
Komitmen PT Royal Sutan Agung dalam menjamin kepuasan
pelanggan juga disertai dengan tersedianya service point di berbagai kota
di Indonesia yang dapat dihubungi melalui call centre atau via email.
2.2.2. Visi,Misi dan Kultur Perusahaan
a. VISI
Kami berusaha menjadi penyedia pendingin komersial dan
peralatan dapur terlengkap, terpercaya, dan dilengkapi
teknologi terkini di Indonesia.
17
b. MISI
Kami berupaya memberikan solusi kebutuhan perlengkapan
pendingin komersial dan peralatan dapur berkualitas tinggi
dengan harga terjangkau, serta pelayanan penjualan dan
purna-jual secara professional.
c. KULTUR PERUSAHAAN
Kami yakin seluruh karyawan dan staf direksi adalah satu tim
yang kompak dalam bekerja dengan integritas dan loyalitas
tinggi untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
2.2.3. Struktur Organisasi dan Diskripsi Pekerjaan
Struktur organisasi PT. Royal Sutan Agung Cabang
Semarang bertujuanuntuk nemberikan wewenang dan bertanggung
jawab dalam.melaksanakan tugasnya sesuai dengan jabatan yang
dipegangnya agar dapat memperbaiki efesiensi dan efektivitas dari
setiap pekerja.
Menurut Murti Sumarnidan John Soeprihanto (2010) bahwa
terdapat beberapa bentuk-bentuk organisasi sebagai berikut yaitu :
1. Organisasi Garis
Pada jenis organisasi ini, garis bernama dari kekuasaan dan
tanggung jawab bercabang pada setiap tingkat pimpinan dari yang
18
teratas sampai yang terbawah. Setiap atasan mempunyai sejumalah
bawahan tertentu dan masing-masing member pertanggung
jawaban tugasnya kepada atasan tersebut. Disini seseorang hanya
bertanggung jawab kepada satu orang atasan saja jenis organisasi
ini sesuai untuk perusahan kecil.
Ciri-ciri :
a. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung
dengan satu garis wewenang.
b. Jumlah karyawan sedikit.
c. Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi.
d. Belum terdapat spesialisasi.
e. Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung
jawab penuh atas segala bidang pekerjaan.
f. Struktur organisasi sederhana dan stabil.
g. Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil.
2. Organisasi Garis dan Staff
Organisasi garis dan staf merupakan kombinasi dari
organisasi lini, asas komando dipertahankan tetapi dalam
kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff
berperan memberi masukan, bantuan pikiran saran-saran, data
informasi yang dibutuhkan.
Ciri-ciri :
19
a. Dipergunakan dalam organisasi yang bersikap kompleks.
b. Daerah kerjanya luas, karyawannya banyak.
c. Ada 2 kelompok karyawan, yaitu kelompok staff sebagai
penasihat dan kelompok garis sebagai pelaksana.
d. Mempunyai bidang-bidang yang beraneka ragam dan rumit.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya
berdasarkan atas fungsi yang ada dalam organisasi tersebut. Dalam
organisasi ini seorang tenaga pengajar tidak hanya bertanggung
jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin
berhak memerintahkan semua para tenaga pengajar/para
karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan. Sehingga
seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu pimpinan
sesuai dengan keahliannya.
Ciri-ciri :
a. Setiap pimpinan dapat memberikan perintah kepada setiap
bawahan sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan
tersebut.
b. Setiap pimpinan dapat menerima perintah dari pimpinan mana
saja asal lebih tinggi kedudukannya.
c. Tidak terlalu menekankan pada struktur hirarki.
d. Tanggung jawab pelaksanaan kepada lebih dari satu pimpinan.
20
Berdasarkan keterangan mengenai bentuk organisasi tersebut,
struktur organisasi pada PT. Royal Sutan Agung Cabang Semarang
menggunakan struktur organisasi lini atau garis karena pada kantor
cabang tersebut semua pertanggungjawaban karyawan langsung
kepada atasan.
Berikut gambar susunan struktur organisasi pada PT. Royal
Sutan Agung Cabang Semarang :
Gambar 2.3 Struktur Organisai
Brand Manager
ADMIN KEUANGAN
ADMIN SELES
SELES TOKO
SELES KONTER
KEPALA GUDANG
ADMIN GUDANG
SUPIR DAN HELPER
HRD
Gambar 2. 3
Gambar 2. 2
21
1. Brand Manajer
Brand Manager bertugas bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa produk, layanan, dan lini produk yang berada di bawah
domain mereka beresonansi dengan pelanggan saat ini dan
potensial. Untuk melakukannya, para profesional ini terus
memantau tren pemasaran dan mengawasi ketat produk-produk
kompetitif di pasar. Mereka juga secara teratur bertemu dengan
klien dan manajemen senior, dan mereka mengawasi tim
pemasar junior.
2. HRD
HRD bertugas untuk mengatur jadwal karyawan serta
meningkatkan dan memotivasi mereka untuk mencapai kinerja
terbaik dan memastikan mereka tetap berkomitmen pada
perusahaan.
3. Keuangan
Keuangan bertugas untuk mengatur arus kas penjualan dan
pembelian di perusahaan tersebut dan melaporkannya ke pusat.
4. Admin Seles
Admin Seles bertugas untuk mengatur penjualan seles dan
membuat tagihan seles
a. Seles Toko
Seles Toko bertugas untuk menawarkan dan mengurus
prodak penjualan toko luarkota maupun dalam kota.
22
b. Seles Konter
Seles Konter bertugas untuk menjualkan barang yang ada di
konter atau orang – orang yang membeli di konter
5. Kepala Gudang
Kepala Gudang bertugas sebagai penanggung jawab keluar
masuknya barang dan ketersediaan barang dan kualitas barang,
dan juga bertanggung jawab memonitor pengiriman barang
a. Admin Gudang
Admin Gudang bertugas untuk mengurus administrasi
keluar masuknya barang, stock barang dan ketersediaan
barang
b. Supir, Helper dan Pegawai Gudang
Supir bertgas mengirim barang dan helper bertugas sebagi
pembantu saat mengirimkan barang . Sedangkan Pegawai
gudang bertanggung jawab untuk menngecek kualitas
barang yang akan di kirim dan juga mengatur gudang dan
menyiapkan barang yang akan di kirim maupun yang
datang.
2.2.4. Bidang Kegiatan Perusahaan
PT. Royal Sutan Agung Semarang sebagai distributor
mempunyai tugas pokok yaitu menjual atau mendistribusikan
23
produk perusahaan kepada masyarakat agar produk tersebut dapat
dikenal oleh masyarakat luas dan membangun merk yang kuat
serta memiliki identitas yang dapat menarik minat beli konsumen
atau calon pembeli sehingga tercapai tujuan perusahaan yaitu
meningkatkan penjualan, serta menjadikannya sebagai pemimpin
di pasar