BAB II LANDASAN TEORI...4 BAB II LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI...4 BAB II LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu...
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal
atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan
sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.
2.1. Perangkat Keras
Perangkat keras atau disebut juga hardware adalah semua bagian fisik
komputer, dan dibedakan dengan data yang berada didalamnya, juga dibedakan
dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat
keras dalam menyelesaikan tugasnya.
Batasan antara perangkat keras dan perangkat lunak akan sedikit buram kalau
berbicara mengenai firmware, karena firmware ini adalah perangkat lunak yang
dibuat ke dalam perangkat keras. Firmware ini merupakan wilayah dari bidang ilmu
komputer dan teknik komputer, yang jarang dikenal oleh pengguna umum. Berikut
adalah perangkat keras, jenis tegangan, komponen elektronik yang digunakan dalam
pembuatan alat Pengukur Tinggi dan Berat Badan Digital.
1.1.1. Mikrokontroler Atmega 328
Menurut Nasution, R. D. (2015) “Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC
(Integrated Circuit) yang dapat menerima sinyal input, mengolahnya dan
memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan ke dalamnya”.
5
Menurut Toyib, R., & Hidayatullah, J. (2016) “Mikrokontroler merupakan
suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali
dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja
mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”.
Sinyal input mikrokontroler berasal dari sensor yang merupakan informasi
dari lingkungan sedangkan sinyal output ditujukan kepada aktuator yang dapat
memberikan efek ke lingkungan. Jadi secara sederhana mikrokontroler dapat
diibaratkan sebagai otak dari suatu perangkat/produk yang mempu berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya. Mikrokontroler pada dasarnya adalah komputer dalam
satu chip, yang didalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur Input/Output (I/O)
dan perangkat pelengkap lainnya. Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler
lebih rendah jika dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang
digunakan saat ini telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi
mikrokontroler pada umumnya berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas
RAM dan ROM pada PC yang bisa mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan
mikrokontroler yang hanya berkisar pada orde byte/Kbyte.
ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe
mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535,
ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler
antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial
(USART, timer, counter, dll). Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran
fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas.
Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang
mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah
6
kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan
baterai untuk memulainya.
Disini menggunakan Arduino Uno dengan chip mikrokontroler ATmega328
yang fleksibel dan open-source, software dan hardwarenya relatif mudah digunakan
sehingga banyak dipakai oleh pemula sampai ahli. Untuk dapat digunakan Board
Arduino Uno dihubungkan ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau
dengan adaptor atau Power Supply 7-12 V DC. Arduino Uno dapat digunakan untuk
mendeteksi lingkungan dengan membaca data dari berbagai sensor misalnya jarak,
inframerah, suhu, cahaya, ultrasonik, tekanan,kelembaban dan lain lain.
Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat arduino
karena mudah dipelajari. Para pemula atau profesionalpun ikut senang
mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan arduino .Arduino juga
menyediakan proses bekerja dengan mikrokontroler.
Gambar II.1 Mikrokontroler Atmega328
IC Digital adalah rangkaian switching yang tegangan input dan outputnya
hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” atau dalam kode binary
dilambangkan dengan “1” dan “0”. Sedangkan IC Analog atau disebut ju ga IC
Linear adalah IC yang pada umumnya berfungsi sebagai :
1. Penguat Daya (Power Amplifier)
7
2. Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
3. Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)
4. Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)
5. Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)
6. Voltage Comparator
7. Multiplier
8. Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)
9. Regulator Tegangan (Voltage Regulator)
2.1.2. Sumber Tegangan
Menurut Winarno dan Arifianto (2011:31) sumber tegangan adalah “suatu alat
atau sistem yang dapat menghasilkan energi listrik”.
Penulis menggunakan Mikrokontoller ATmega 328 dengan tegangan
pengoperasian 5 Volt, tegangan input 7-12 Volt dan batas tegangan input 6-20 Volt.
Arus DC di setiap input/output adalah 20 mA dan menggunakan adaptor sebagai catu
dayanya yang memiliki tegangan 12 Volt..
2.1.3. Komponen Elektronika
Komponen-komponen elektronika yang penulis gunakan pada pembuatan alat
Pengukur Tinggi dan Berat Badan Digital adalah sebagai berikut :
1. Modul DFPlayer Mini
merupakan modul pemutar file audio / module sound player music dengan
support format audio seperti file .mp3 yang sudah umum dikenal oleh
khalayak umum. Bentuk fisik dari DFPlayer mini ini berbentuk persegi
dengan ukuran 20 x 20 mm yang dimana memiliki 16 kaki pin.
8
Output pada modul mp3 mini ini dapat langsung dihubungkan dengan
speaker mini ataupun amplifier sebagai pengeras suaranya.
Gambar II.2 Modul DFPlayer Mini
2. Modul HX711
Menurut Limantara, A. D., Candra, A. I., & Mudjanarko, S. W. (2017)
“Modul HX711 adalah modul yang memudahkan membaca load cell dalam
pengukuran berat”. Modul ini berfungsi untuk menguatkan sinyal keluaran
dari sensor dan mengonversi data analog menjadi data digital dan
dihubungkan ke mikrokontroler maka dapat membaca perubahan resistansi
dari load cell. Setelah proses kalibrasi kita akan memperoleh pengukuran
berat dengan keakuratan yang tinggi.
Gambar II.3 Modul HX711
9
3. Kabel Jumper
Kabel jumper adalah komponen eletronika atau kabel penghubung yang biasa
digunakan untuk membuat rangkaian sistem atau prototype sistem
menggunakan arduino dan breadboard.
Gambar II.4 Kabel Jumper
4. Dioda
Menurut Mohammad Haikalus Shomadani (Dioda,2017) ”Dioda adalah
komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari sambungan (junction) P-N.
Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan
menghambat arus pada tegangan balik”. Dioda juga merupakan komponen
elektronika yang biasa digunakan sebagai penyearah arus, komponen ini
digunakan dalam sistem power supply atau catu daya.
Gambar II.5 Dioda
10
5. Resistor
Yulidatullah, Y., Silahuddin, S., & Sadrina, S. (2018) “Resistor adalah
komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus
yang mengalir dalam satu rangkaian”. Sesuai dengan namanya resistor
bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms
diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir
melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk menyatakan resistansi
sebaiknya disertakan batas kemampuan daya. Berbagai macam resistor dibuat
dari bahan yang berbeda dengan sifat - sifat yang berbeda. Spesifikasi lain
yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu rancangan selain
besar resistansi adalah besar wattnya. Karena resistor bekerja dengan dialiri
arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R
watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor, menunjukkan semakin besar
kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Gambar II.6 Resistor
11
6. Potensiometer
Potensiometer adalah sebuah jenis resistor yang nilai tahanannya atau
hambatannya (resistansi) dapat dirubah atau diatur (adjustable).
Potensiometer memiliki 3 terminal, 2 terminal terhubung ke kedua ujung
elemen resistif, dan terminal ketiga terhubung ke kontak geser yang disebut
wiper. Posisi wiper menentukan tegangan keluaran dari potensiometer.
Gambar II.7 Potensiometer
2.1.4. Sensor
Sensor yang gunakan pada alat Pengukur Tinggi dan Berat Badan Digital
adalah :
1. Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah
besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor
ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga
dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan
frekuensi tertentu. Sensor ultrasonik ini terdiri dari sebuah chip pembangkit
sinyal 40KHz, sebuah transmitter ultrasonic dan sebuah receiver ultrasonic.
Transmitter ultrasonik mengubah sinyal 40 KHz menjadi suara
sementara receiver ultrasonic berfungsi untuk mendeteksi pantulan suaranya.
12
Gambar II.8 Sensor Ultrasonik
2. Sensor Strain Gauge (Load Cell)
Sensor load cell merupakan sensor yang dirancang untuk mendeteksi tekanan
atau berat sebuah beban, sensor load cell umumnya digunakan sebagai
komponen utama pada sistem timbangan digital, pengukuran yang dilakukan
oleh Load Cell menggunakan prinsip tekanan
.
Gambar II.9 Sensor Load Cell
2.1.5. Output
Output yang penulis gunakan pada alat Pengukur Tinggi dan Berat Badan
Digital adalah :
1. LCD
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan)
yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar
yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal
13
Cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar
Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor
Komputer, Televisi, layar Game portable, layar Thermometer Digital dan
produk-produk elektronik lainnya.
Gambar II.10 LCD
2. Speaker
Speaker adalah Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi
Frekuensi Audio (sinyal suara) yang dapat didengar oleh telinga manusia
dengan cara mengetarkan komponen membran pada Speaker tersebut
sehingga terjadilah gelombang suara.
Gambar II.11 Speaker
2.1. Perangkat Lunak
Pengertian perangkat lunak atau biasa disebut software adalah sekumpulan
data elektronik yang sengaja disimpan dan diatur oleh komputer berupa program
ataupun instruksi yang akan menjalankan sebuah perintah.
14
Perangkat lunak atau software disebut juga sebagai penerjemah perintah-
perintah yang dijalankan oleh user untuk diteruskan dan diproses oleh perangkat
keras (hardware). Dengan adanya perangkat lunak inilah sebuah komputer mampu
menjalankan perintah.
Software atau perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan alat ini
adalah software Arduino IDE, Aplikasi ini berguna sebagai text editor untuk
membuat, membuka, mengedit, dan juga memvalidasi kode serta untuk diupload ke
board Arduino. Program yang digunakan pada Arduino disebut dengan istilah
“sketch” yaitu file source code arduino dengan ekstensi ino.
2.2.1. Bahasa Pemrograman
Menurut Endang Retnoningsih 1,*, Jafar Shadiq 1, D. O. 2, & 1. (2017)
“Bahasa pemrograman adalah bahasa khusus yang memungkinkan seseorang
programer memberi tahu komputer untuk melakukan sesuatu, dengan
mengatakannya dengan TEPAT bagaimana melakukan hal itu.”.
Bahasa pemograman merupakan sebuah instruksi standar yang bertugas untuk
memerintah komputer. Sering disebut juga dengan bahasa komputer atau bahasa
pemograman komputer. Bahasa pemrograman juga bisa di katakan sebagai alat untuk
menampung suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang khususnya
dipakai untuk mendefinisikan sebuah program yang ada di komputer.
Bahasa pemrograman yang digunakan pada Arduino IDE merupakan
kumpulan set fungsi yang ditulis dengan bahasa C. Bahasa c digunakan untuk
15
pemrograman berbagi jenis perangkat, termasuk mikrokontroler,khususnya seri AVR
dari Atmel.
Bahasa ini termasuk bahasa High Level Languange ada juga yang menyebut
bahasa ini sebagai bahasa Midle Level Languange dengan demikian seorang
programer dapat menuliskan algoritmanya dengan mudah.
2.2.2. Arduino IDE
Menurut Djuandi. (2015), Arduino Integrated Development Environment (IDE)
adalah “software yang sangat canggih ditulis menggunakan Java”.
IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Developtment
Enviroenment, atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi
yang digunakan untuk melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan
karena melalui software inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan
fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino
menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa
pemrograman Arduino (Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan
pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke
pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program
bernama Bootlader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino
dengan mikrokontroler.
Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga
dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat operasi
input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari
16
software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk
pemrograman dengan Arduino.
Gambar II.12 Arduino IDE